Proposal spm konawe 1

29
PROPOSAL PENELITIAN EVALUAS STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN TINGKAT SD/MI DAN SMP/MTS DI KABUPATEN KONAWE FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN KERJASAMA DENGAN BAPPEDA KABUPATEN KONAWE TAHUN ANGGARAN 2015

description

 

Transcript of Proposal spm konawe 1

Page 1: Proposal spm konawe 1

PROPOSAL PENELITIAN

EVALUAS STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN TINGKAT SD/MI DAN SMP/MTS DI KABUPATEN KONAWE

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

KERJASAMA DENGAN BAPPEDA KABUPATEN KONAWE

TAHUN ANGGARAN 2015

Page 2: Proposal spm konawe 1

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Evaluasi Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Tingkat SD/MI dan SMP/MTs di Kabupaten Konawe

Penelitian Kerjasama Swakelola : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Unversitas Halu Oleo dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Konawe

Jumlah Dana yang Diusulkan : Rp. 783.612.500,- (Tujuh Ratus Delapan Puluh Tiga Juta Enam Ratus Dua Belas Ribu Lima Ratus Rupiah)

Sumber Dana : APBD Kab. Konawe, T.A. 2014Ketua Tim Penelitia. Nama Lengkap : Dr. H.Samiruddin T, M.Si.b. NIP : 19660723 199403 1007c. Bidang Keahlian : Pendidikan IPSd. Pekerjaan : Dosen FKIP Universitas Halu Oleoe. Lembaga yang Menugasi : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Halu Oleo Anggota Tim Peneliti :1. Prof. Dr. Jafar Ahiri2. Dr. Arifin, M.Si.3. Dr. Jahidin, M.Si.4. Dr. Dahlan, M.Si.5. La Ode Nursalam, S.Pd.,M.Pd

Lama Penelitian Keseluruhan : 4 (Empat) Bulan

Kendari, Juni 2014Disetujui Oleh :Dekan FKIP UHO Ketua Tim Peneliti,

Prof. Dr. La Iru, S.H., M.Si. Dr. H.Samiruddin T, M.Si.NIP. 19601231 198610 1 001 NIP. 19660723 199403 1007

i

Page 3: Proposal spm konawe 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendaliandiri,

kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU No. 20 tahun 2003).

Untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang layak, bebas dari

ketertinggalan, pendidikan merupakan kunci penting. Karena itu, pendidikan

menjadi agenda penting diseluruh negara. Program Wajib Belajar Sembilan

Tahun merupakan perwujudan perhatian pemerintah untuk menciptakan sumber

daya manusia yang siap bersaing diera global. Dengan berlakunya otonomi

daerah, pengelolaan pendidikan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah

yang mengacu pada standar nasional untuk menciptakan pendidikan bermutu.

Namun mengingat pemenuhan standar nasional pendidikan masih

dirasakan sulit bagi banyak sekolah/madrasah, maka Standar Pelayanan Minimal

(SPM) dirancang sebagai tahapan awal untuk mencapai SNP dan standar lainnya.

Standar pelayanan minimal pendidikan adalah tolok ukur kinerja pelayanan

pendidikan melalui jalur pendidikan formal yang diselenggarakan pemerintah

Kabupaten/Kota. SPM mengatur jenis dan mutu layanan pendidikan yang

disediakan oleh pemerintah Kabupaten/Kota dan sekolah/madrasah.

1

Page 4: Proposal spm konawe 1

Standar pelayanan minimal merupakan pelaksanaan disentralisasi

penyelenggaraan kewenangan di bidang pendidikan. Penerapan SPM

dimaksudkan untuk memastikan bahwa di setiap sekolah dan madrasah terpenuhi

kondisi minimum yang dibutuhkan untuk menjamin terselenggaranya proses

pembelajaran yang memadai. SPM diharapkan mampu mempersempit

kesenjangan mutu pendidikan yang kedepannya juga diharapkan berimplikasi

pada mengecilnya kesenjangan sosial ekonomi.Standar pelayanan minimal mulai

diberlakukan tahun 2011 dengan tahapan rehabilitasi sarana dan prasarana sekolah

pelatihan guru dan tenaga pendidik.

Dengan ditetapkannya standar pelayanan minimal bidang pendidikan maka

setiap daerah perlu menyusun perencanaan program/kegiatan untuk mencapai

SPM. Untuk mengukur sejauh mana kinerja dinas pendidikan telah mencapai

SPM atau belum maka dinas pendidikan perlu melakukan pemetaan terhadap

kinerja layanan dinas pendidikan/depag serta sekolah-sekolah (SMP/MTs). Dari

pemetaan tersebut diketahui kinerja mana yang belum mencapai SPM dan kinerja

mana yang sudah mencapai SPM.

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, dinas pendidikan perlu

menganalisis pencapaian masing-masing indikator yang tercantum dalam standar

pelayanan minimum bidang pendidikan. Hasil analisis kondisi pencapaian SPM

digunakan sebagai bahan masukan dalam merumuskan kebijakan, program,

kegiatan dan juga pembiayaan ketika menyusun dokumen rencana strategis

pencapaian SPM.

2

Page 5: Proposal spm konawe 1

Dengan demikian dalam mengembangkan rencana peningkatan mutu

pendidikan setiap Kabupaten/Kota perlu memperhatikan kondisi pencapaian SPM

di daerah masing-masing.Setiap tahun program pencapaian SPM perlu

dilaksanakan sampai SPM benar-benar tercapai. Pelaksanaan dan capaian program

juga di monitor dan dievaluasi sehingga diketahui indikator apa saja yang belum

dicapai, dan berapa perkiraan biaya yang diperlukan untuk mencapai SPM,

sehingga diharapkan semua Kabupaten/Kota telah mencapai SPM pada tahun

2014.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang

Analisis Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Tingkat SD/MI

dan SMP/MTs di Kabupaten Konawe.

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan

jenis pelayanan sarana dan prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan,

kurikulum dan penilaian pendidikandengan mengacu pada standar pelayanan

pendidikan pada tingkat SD/MI dan SMP/MTs di Kabupaten Konawe.

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai dasar bagi

dinas atau instansi terkait untuk membuat pemetaan pengelolaan dan merumuskan

kebijakan pembangunan pendidikan.

D. Output Penelitian

Penelitan ini diharapkan memiliki output berupa peta dan profil pemenuhan

standar pelayanan minimum dalam bidang pendidikan di kabupaten Konawe

sebagai bahan rumusan kebijakan peningkatan mutu pendidikan.

3

Page 6: Proposal spm konawe 1

C. Outcome Penelitian

Penelitian ini diharapkan berdampak pada peningkatan sarana dan prasarana,

pendidik dan tenaga kependidikan, kurikulum dan penilaian pendidikan dengan

mengacu pada standar pelayanan pendidikan pada tingkat SD/MI dan SMP/MTs

di Kabupaten Konawe.

4

Page 7: Proposal spm konawe 1

BAB II

KONSEP STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN

A. Standar Nasional Pendidikan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) UU no 23 tahun 2013 tentang

standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di

seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar nasional

pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum untuk

mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan antara lain

terdiri atas standar isi, proses, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, yang

harus ditingkatkan secara berencana dan berkala.

1. Standar Isi

Standar isi mencakup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai

kompetensi lulusan setiap jenjang dan jenis pendidikan tertentu.Standar isi

memuat Kerangka dasar, struktur kurikulum, beban belajar, panduan kurikulum

satuan pendidikan, kalender pendidikan.

2. Standar Proses

Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan

pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar

kompetensi lulusan.

3. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan

prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.

5

Page 8: Proposal spm konawe 1

4. Standar Sarana dan Prasarana

Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang

berkaitan dengan kriteria minimal yang meliputi lahan, bangunan gedung, ruang-

ruang, perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar

lain, bahan habis pakai, teknologi komunikasi dan informasi, perlengkapan

lainyang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran.

B. Standar Pelayanan Minimal

Sejalan dengan diberlakukannya kebijakan otonomi daerah dan

desentralisasi pendidikan, maka kualitas penyelenggaraan pendidikan di daerah

juga harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan memenuhi harapan

masyarakat serta mengantisipasi penyebaran mutu yang tidak seimbang antar

daerah.Guna memenuhi harapan tersebut, maka Pemerintah mengeluarkan

Peraturan No.3 Tahun 2005 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Pendidikan TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, SLB, Pendidikan

NonFormal, UKS, Kepemudaan, Olahraga, dan Kebudayaan. Kemudian

diberlakukannya UU No. 23 Tahun 2013 tentang perubahan atas peraturan

menteri pendidikan nasional nomor 15 tahun 2010 tentang standar pelayanan

minimal pendidikan dasar di Kabupaten/Kota.

a. Pelayanan Pendidikan Dasar oleh Kabupaten/Kota

1. Indikator pencapaian (IP)-1:Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang

terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 Km untuk SD/MI dan 6

6

Page 9: Proposal spm konawe 1

Km untuk SMP/MTs dari kelompok permukiman permanen di daerah

terpencil.

2. Indikator Pencapaian (IP)-2: Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan

belajar untuk SD/MI tidak melebihi 32 orang, dan untuk SMP/MTs tidak

melebihi 36 orang. Untuk setiap rombongan belajar tersedia1(satu) ruang

kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta

didik dan guru serta papantulis.

3. Indikator Pencapaian (IP)-3: Disetiap SMP dan MTs tersedia ruang

laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup

untuk 36 peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek IPA untuk

demonstrasi dan eksperimen peserta didik.

4. Indikator Pencapaian (IP)-4: Disetiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia satu

ruang guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang

guru, kepala sekolah dan staf kependidikan lainnya; dan disetiap

SMP/MTs tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru.

5. Indikator Pencapaian (IP)-5: Disetiap SD/MI tersedia1(satu) orang guru

untuk setiap 32 peserta didik dan 6(enam) orang guru untuk setiap satuan

pendidikan, dan untuk daerah khusus 4(empat) orang guru setiap satuan

pendidikan.

6. Indikator Pencapaian (IP)-6: Disetiap SMP/MTs tersedia1(satu) orang

guru untuk setiap mata pelajaran, dan untuk daerah khusus tersedia satu

orang guru untuk setiap rumpun mata pelajaran.

7. Indikator Pencapaian (IP)-7: Disetiap SD/MI tersedia 2(dua) orang guru

7

Page 10: Proposal spm konawe 1

yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV dan 2 (dua) orang guru

yang telah memiliki sertifikat pendidik.

8. Indikator Pencapaian (IP)-8: Disetiap SMP/MTs tersedia guru dengan

kualifikasi akademik S-1atau D-IV sebanyak 70% dan separuh diantaranya

(35% dari keseluruhan guru) telah memiliki sertifikat pendidik, untuk

daerah khusus masing-masing sebanyak 40% dan 20%.

9. Indikator IP-9: Disetiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi

akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik masing-

masing satu orang untuk mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa

Indonesia, Bahasa Inggris dan PKn.

10. Indikator Pencapaian (IP)-10 : Disetiap Kabupaten/Kota semua kepala

SD/MI berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki

sertifikat pendidik.

11. Indikator Pencapaian (IP)-11: Disetiap Kabupaten/Kota semua kepala

SMP/MTs berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki

sertifikat pendidik.

12. Indikator Pencapaian (IP)-12: Disetiap Kabupaten/Kota semua pengawas

sekolah/madrasah memiliki kualifikasi akademik S-1atau D-IV dan telah

memiliki sertifikat pendidik.

13. Indikator Pencapaian (IP)-13: Pemerintah Kabupaten/Kota memiliki

rencana dan melaksanakan kegiatan untuk membantu satuan pendidikan

dalam mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif.

14. Indikator Pencapaian (IP)-14: Kunjungan pengawas kesatuan pendidikan

8

Page 11: Proposal spm konawe 1

dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama 3

jam untuk melakukan supervise dan pembinaan.

15. Indikator Pencapaian (IP)-15: Setiap SD/MI menyediakan buku teks yang

sudah ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah mencakup mata pelajaran

Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn dengan perbandingan

satu set untuk setiap peserta didik.

16. Indikator Pencapaian (IP)-16: Setiap SMP/MTS menyediakan buku teks

yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah mencakup semua

mata pelajaran dengan perbandingan satu set untuk setiap peserta didik.

17. Indikator IP-17: SetiapSD/MI menyediakan satu set peraga IPA dan bahan

yang terdiri dari model kerangka manusia, model tubuh manusia, bola

dunia (globe), contoh peralatan optik, kit IPA untuk eksperimen dasar, dan

poster/carta IPA.

18. Indikator Pencapaian (IP)-18: Setiap SD/MI memiliki 100 judul buku

pengayaan dan 10 buku referensi, dan setiap SMP dan MTs memiliki 200

judul buku pengayaan dan 20 buku referensi.

19. Indikator Pencapaian (IP)-19: Setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per

minggu di satuan pendidikan, termasuk merencanakan pembelajaran,

melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing

atau melatih peserta didik, dan melaksanakan tugas tambahan.

20. Indikator Pencapaian (IP)-20: Satuan pendidikan menyelenggarakan

proses pembelajaran selama 34 minggu pertahun dengan kegiatan

pembelajaran sebagai berikut:

9

Page 12: Proposal spm konawe 1

Kelas I - II: 18 jam perminggu

Kelas III: 24 jam perminggu

Kelas IV–VI: 27 jam perminggu

Kelas VII–IX: 27 jam perminggu

21. Indikator Pencapaian (IP)-21: Setiap satuan pendidikan menerapkan

Kurikulum sesuai ketentuan yang berlaku.

22. Indikator Pencapaian (IP)-22: Setiap guru menerapkan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan silabus untuk

setiap mata pelajaran yang diampunya.

23. Indikator Pencapaian (IP)-23: Setiap guru mengembangkan dan

menerapkan program penilaian untuk membantu meningkatkan

kemampuan belajar peserta didik.

24. Indikator Pencapaian (IP)-24: Kepalasekolah melakukan supervise kelas

dan memberikan umpanbalik kepada guru dua kali dalam setiap semester.

25. Indikator Pencapaian (IP)-25: Setiap guru menyampaikan laporan hasil

evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta didik kepada

Kepala Sekolah pada akhir semester dalam bentuklaporan hasil prestasi

belajar peserta didik.

26. Indikator Pencapaian (IP)-26: Kepala Sekolah atau Madrasah

menyampaikan laporan hasil Ulangan Akhir Semester (UAS) dan Ulangan

Kenaikan Kelas (UKK) serta Ujian Akhir (US/UN) kepada orang tua

peserta didik dan menyampaikan rekapitulasinya kepada Dinas Pendidikan

Kabupaten/Kota atau Kantor Kemenag Kab/Kota pada setiap akhir

10

Page 13: Proposal spm konawe 1

semester.

27. Indikator Pencapaian (IP)-27: Setiap satuan pendidikan menerapkan

prinsip-prinsip Manajemen Berbasis Sekolah(MBS).

Berdasarkan lampiran-1 permendikbud no 23 tahun 2013 keberhasilan

pencapaian standar pelayanan minimum dijelaskan sebagai berikut.

1. Pencapaian SPM di Kabupaten/Kota harus 100% pada akhir tahun 2014.

2. Indikator SPM yang kurang dari 100% bermakna masih ada sekolah yang

belum memenuhi SPM untuk indikator terkait.

3. Bila angka pencapaian SPM kurang dari 100% maka pemerintah

Kabupaten/Kota harus mengidentifikasi sekolah/madrasah mana saja yang

bermasalah dengan pencapaian IP tertentu.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 50 Tahun

2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan diantaranya disebutkan bahwa

Pemerintah Kabupaten/Kota wajib menyusun Program Pemenuhan Standar

Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan, meliputi :

a. Pemerintah Kabupaten/Kota menetapkan kebijakan program sosialisasi

pemenuhan SPM bidang Pendidikan pada satuan pendidikan di daerahnya

sebagaimana ditetapkan dalam SNP.

b. Pemerintah Kabupaten/Kota melaksanakan perencanaan program pemenuhan

SPM bidang pendidikan pada satuan pendidikan sebagaimana ditetapkan

dalam SNP.

c. Pemerintah Kabupaten/Kota membuat petunjuk operasional program

sosialisasi pencapaian SNP dalam rencana operasional bidang pendidikan.

11

Page 14: Proposal spm konawe 1

d. Pemerintah Kabupaten/Kota menjamin:

1) tersedianya dana, sarana dan prasarana, pendidik dan tenaga

kependidikan untuk setiap satuan pendidikan dalam melaksanakan

program pencapaian SNP;

2) kesiapan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

yang berada di daerahnya untuk melaksanakan program pencapaian SNP.

e. Pemerintah Kabupaten/Kota mengatur pelaksanaan program sosialisasi

pencapaian SNP pada satuan pendidikan sesuai dengan kondisi objektif

daerah masing-masing.

f. Bupati/walikota bertanggung jawab terhadap pengelolaan program

pencapaian SNP pada satuan pendidikan formal dan nonformal, Untuk itu

Bupati/Walikota menetapkan dengan Peraturan Bupati/Walikota program

pencapaian SPM di daerahnya masing – masing.

Dalam hal pendidikan yang dilaksanakan oleh Departemen Agama,

Pemerintah Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan kantor departemen agama

Kabupaten/Kota dalam melaksanakan program wajib belajar, peningkatan angka

partisipasi pendidikan menengah, pendidikan keaksaraan, penjaminan mutu satuan

pendidikan, peningkatan kualifikasi dan kompetensi pendidik dan tenaga

kependidikan, akreditasi pendidikan, peningkatan relevansi pendidikan, dan

pemenuhan SPM bidang pendidikan sesuai dengan ketentuan SNP.

12

Page 15: Proposal spm konawe 1

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini

dilakukan dengan mengumpulkan data yang diperoleh dari hasil pengamatan,

wawancara dan dokumentasi. Hasil wawancara dijadikan sebagai data primer

(utama), sedangkan data dari berbagai dokumen dijadikan sebagai data sekunder

(pelengkap).

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada tahun ajaran 2013/2014, bertempat

disetiap tingkat SD/MI dan SMP/MTs di Kabupaten Konawe.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini yaitu sebagai berikut.

a. Membuat instrumen berdasarkan indikator sesuai Kemendikbud RI UU No.

23 tahun 2013 mengenai standar pelayanan minimum.

b. Melakukan pengambilan data dengan mengedarkan instrumen pada kepala

sekolah dan Diknas kaabupaten.

c. Membuat tabulasi data sesuai hasil kuesioner

d. Menganalisa data

e. Membuat laporan

13

Page 16: Proposal spm konawe 1

D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner

instrumen yang akan dijawab oleh responden kepala sekolah.Teknik pengambilan

data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara kepada Kepala

Sekolah setiap tingkat SD/MI dan SMP/MTs di Kabupaten Konawe berdasarkan

instrumen standar yang telah ditetapkan. Hasil wawancara akan dituangkan dalam

kuesioner tertutup oleh peneliti dimana kuesioner yang digunakan adalah angket

dengan model skala Guttman yang terdiri dari 2 alternatif.Untuk pengumpulan

data primer diambil langsung dari sumber penelitian yaitu responden yang telah

menjawab kuesioner sedangkan sumber data sekunder berupa data dokumenter.

E. Teknik Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, sehingga data

yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Untuk

menganalisis data dari kuesioner dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

a. Memeriksa kuesioner yang telah diisi

b. Membuat tabulasi data

c. Menganalisis data dengan menggunakan rumus persentase yang telah di

tetapkan dalam salinan lampiran-2 peraturan menteri pendidikan dan

kebudayaan nomor 23 tahun 2013, sebagai berikut.

Persentase = x 100%

Keterangan:

14

Page 17: Proposal spm konawe 1

= Jumlah hasil jawaban responden

N = Jumlah Populasi

Berdasarkan perhitungan di atas, maka range presentase dan kriteria kualitatif

dapat ditetapkan sebagaimana dalam tabel berikut:

Tabel 1. Range presentase dan kriteria kualitatif

No. Interval Kriteria

1. 76% ≤ skor ≤ 100% Tercapai

2. 51% ≤ skor ≤ 75% Cukup Tercapai

3. 26% ≤ skor ≤ 50% Kurang Tercapai

4. 0% ≤ skor ≤ 25% Tidak Tercapai

(Arikunto, 2008:40)

DAFTAR PUSTAKA

[Depdiknas RI] Depertemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2003. Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Menteri Pendidikan Nasional.

[Permendikbud] Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Lampiran II UU No. 23 Tahun 2013 Tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota. Jakarta: Menteri Pendidikan Nasional.

[Kepmendiknas] Keputusan Menteri Pendidikan Nasional. 2004. Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan. Jakarta: Menteri Pendidikan Nasional.

[Permendiknas RI] Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2013. Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota. Jakarta: Menteri Pendidikan Nasional.

Ahiri, J. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Kendari: Unhalu Press.

15

Page 18: Proposal spm konawe 1

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ihsan, F. 2001. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Nawawi, dkk. 1994. Kebijakan Pendidikan di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Parnandes. 2013. Studi Deskriptif relevansi antara Kondisi Sarana dan Prasarana Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan. [Online]. http://www.upi.edu [19 Februari 2014].

Tilaar. 2000. Analisis Kebijakan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tirtarahardja, dkk. 1998. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Trianto. 2010. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003.

Winaryati, dkk. 2012. Analisis Deskriptif Pembiayaan Pendidikan. [Online]. Sumber: http://file.upi.edu/FIP/JUR. [ 19 Februari 2014].

Yusuf, dkk. 2013. Persepsi Siswa Dalam Proses Pembelajaran. [Online]. Sumber: http://www.upi.edu. [ 19 Februari 2014].

F. Tim Peneliti

Ketua Tim : Dr. H.Samiruddin T, M.Si.

Tenaga Ahli : 1. Dr. Muh. Yusuf, M. Hum

2. Muh. Ilham, SE, M. Si.

3. La Ode Nursalam, S.Pd, M.Pd

4. Dr. Dahlan. M. Si.

5. Drs. Ratulangi, M.Pd

Jumlah surveyor : 44 orang

16

Page 19: Proposal spm konawe 1

G. Jadwal Kegiatan

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan selama tiga bulan. Dengan

rancangan time schedule kegiatan sebagai berikut:

No Kegiatan

Waktu (Bulan ke-)

1, minggu ke-

2, minggu ke-

3, minggu ke-

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Persiapan dan

Survey

2 Pengumpulan Data

- Kuesioner

- Wawancara

- Dokumentasi

3 Pengolahan Data

4 Analisis Data

5 Penyusunan

Laporan

6 Laporan Akhir dan

Seminar

17