Proposal Skripsi (Adit) Promosi

download Proposal Skripsi (Adit) Promosi

of 50

description

mmmm

Transcript of Proposal Skripsi (Adit) Promosi

A

PAGE

I. PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat. Hal ini telah mengakibatkan persaingan di antara berbagai perbankan semakin ketat. Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam segala bidang, salah satunya adalah bidang pemasaran. Dengan tingginya persaingan dalam dunia perbankan ini menuntut suatu bank untuk lebih kreatif dan memiliki keunggulan kompetitif (competitive advantage) dibandingkan dengan bank lain agar mampu bersaing dalam bidang perbankan.

Menyadari akan semakin ketatnya persaingan bank dalam menarik minat masyarakat untuk menyimpan dananya pada bank, berbagai strategi disusun oleh bank untuk mencapai tujuan dan mengantisipasi kemungkinan larinya nasabah ke bank yang lain. Salah satunya adalah bank melakukan suatu promosi dengan menawarkan produk yang dimiliki oleh suatu bank misalnya melalui iklan di media cetak dan elektronik maupun memberikan hadiah-hadiah guna menarik nasabah. Kegiatan promosi suatu bank termasuk dalam kegiatan manajemen pemasaran bank, yang harus dilakukan secara profesional sehingga kebutuhan dan keinginan pelanggan akan segera terpenuhi. Tentunya promosi harus dilakukan dengan seefektif dan seefisien mungkin agar tujuan yang ditetapkan suatu bank dapat tercapai Promosi merupakan kegiatan yang penting untuk dilaksanakan suatu bank dalam memasarkan produk yang ditawarkannya. Sedangkan promosi sendiri dipandang sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengendalikan seseorang/organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran (Swastha, 2005). Kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan meliputi: periklanan, promosi produk, personal selling dan publisitas. Keseluruhan kegiatan promosi harus dibuat sedemikian rupa agar mempunyai dampak komunikasi yang maksimum bagi perbankan.

Salah satu tujuan bank dalam melakukan promosi adalah untuk meningkatkan dana yang dapat terkumpul dari masyarakat yang dikenal dengan tabungan masyarakat, yaitu giro, tabungan, dan deposito. Tabungan masyarakat memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi, berfungsi bagi pembentukan modal dan tersedianya investasi. Dana tersebut akan disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit, sehingga tingkat tabungan sangat mempengaruhi tingkat penyaluran kredit kepada masyarakat dengan hubungan yang positif. Semakin besar jumlah tabungan yang dikumpulkan perbankan dari masyarakat maka akan semakin besar tingkat penyaluran kredit demikian juga sebaliknya. Dengan melakukan promosi, bank-bank berharap dapat menghimpun dana murah dari para nasabah. Karena dengan bunga tabungan yang hanya sekitar 8% per tahun, masih terbuka spread yang cukup besar untuk mendanai program promosi untuk para nasabah. Dengan asumsi suku bunga kredit yang masih berkisar 18% setahun maka terdapat spread bunga 10%. Setelah dikurangi over head cost yang berkisar 2,5%-4% (tergantung tingkat efisiensi bank) bank masih bisa memperoleh keuntungan 6%. Terlepas dari efektifnya promosi dalam menghimpun dana dari masyarakat, secara alamiah masyarakat dapat menilai sehat tidaknya suatu bank melalui informasi-informasi yang dipublikasikan di media massa. Selain itu bank yang sehat juga dapat dilihat dari perkembangan layanannya dari waktu ke waktu misalnya jumlah cabang yang terus bertambah, fasilitas produk yang terus ditingkatkan dan lainnya. Sehingga keamanan, keuntungan, serta kemudahan merupakan faktor utama yang dipertimbangkan calon nasabah dalam memilih bank sebagai tempat menabung.

Salah satu indikator keberhasilan perbankan dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga perantara adalah besar dana yang dapat dihimpun dari masyarakat. Apabila dilihat dari sisi suatu bank maka himpunan dana tersebut merupakan dana pihak ketiga (DPK), yaitu terdiri dari giro, tabungan, dan deposito. Lembaga keuangan berfungsi untuk menghubungkan dana yang tersedia dari masyarakat dengan yang memerlukan dana untuk investasi. Tingkat tabungan masyarakat di Indonesia masih relatif rendah, sehingga menyebabkan dana modal untuk pembangunan juga terbatas. Hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya tingkat pertumbuhan ekonomi. Alternatif modal pembangunan adalah bantuan luar negeri dalam membantu negara berkembang menuju ke tingkat pertumbuhan yang di topang sendiri. Namun, terlepas dari seberapa besar peran bantuan luar negeri dan modal asing, sebaiknya pembangunan ekonomi didasarkan pada sumber daya ekonomi domestik. Hal ini diperlukan untuk lepas landas (take off) menuju pertumbuhan yang ditopang sendiri (self substaining growth) (Lambok, 2006).

Peran promosi di Bank Jateng Cabang Temanggung sangat penting dalam meningkatkan daya saing dan pangsa pasar bank (market share). Dalam menarik minat serta meyakinkan para nasabah dan calon nasabah akan keamanan, keuntungan dan kemudahan yang dapat diperoleh, bank melakukan promosi baik berupa hadiah yang menarik maupun melalui periklanan biasa. Pemberian hadiah yang dilakukanoleh perbankan merupakan salah satu bentuk promosi disamping bentuk promosi lainnya. Bentuk promosi lainnya dapat melalui periklanan, sponsorsif, dan sebagainya. Berdasarkan pengamatan penulis dari berbagai media promosi yang digunakan perbankan untuk berpromosi. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan studi kasus di Bank Jateng Cabang Temanggung. Saat ini peningkatan dana pihak ketiga dapat dilihat pada tabel dibawah ini:Tabel 1.Peningkatan Dana Pihak Ketiga di Bank Jateng Cabang Temanggung

Dari Bulan Januari November 2015

NoBulanJumlah NasabahJumlah Dana Masuk

1.Januari275441.500.000

2.Februari189378.340.000

3.Maret185367.530.000

4.April183345.460.000

5.Mei201261.430.000

6.Juni198255.340.000

7.Juli158232.150.000

8.Agustus184324.530.000

9.September179357.460.000

10.Oktober312525.850.000

11.November380578.640.000

Jumlah2.4444.068.230.000

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah dana yang masuk di Bank Jateng Cabang Temanggung selama periode tahun 2015 antara bulan Januari sampai dengan bulan november terjadi kenaikan dan penurunan dana yang masuk setiap bulannya. Pada bulan Mei, Juni dan Juli terjadi penurunan dari bulan sebelumnya, hal ini dikarenakan pada bulan tersebut bank justru mengeluarkan dana untuk dipinjam oleh nasabah untuk modal musim tembakau dan ada yang digunakan untuk keperluan sekolah serta hari raya Idul Fitri. Sedangkan pada bulan Oktober dan November mengalami kenaikan dana yang masuk karena sehabis musim panen tembakau banyak yang menabung. Kenaikan dana pihak ketiga paling tinggi adalah di bulan November dan penurunan paling banyak di bulan Juli.Beberapa penelitian mengenai Efektifitas Promosi terhadap Peningkatan Dana Pihak Ketiga sudah sering dilakukan, diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Jefri Hamonangan (2008), dimana hasil penelitiannya menyatakan bahwa promosi cukup efektif untuk meningkatkan dana pihak ketiga di Bank Rakyat Indonesia. Penelitian lainnya dilakukan oleh Nur Rianto Al Arif (2010), dimana hasil penelitiannya menyatakan bahwa biaya promosi dan biaya diklat berpengaruh terhadap penghimpunan dana pihak ketiga. Dan juga penelitian dilakukan oleh Lambok Siringoringo (2006), yang hasil penelitiannya adalah bahwa adanya promosi berpengaruh secara signifikan terhadap penghimpunan tabungan dan deposito di sepuluh bank di Bogor.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: EFEKTIFITAS PROMOSI TERHADAP PENINGKATAN DANA PIHAK KETIGA PADA BANK JATENG CABANG TEMANGGUNG

1.2. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh biaya promosi (bunga khusus, cinderamata, dan hadiah yang diundi) terhadap peningkatan dana pihak ketiga pada Bank Jateng Cabang Temanggung?

2. Bagaimana promosi yang dilakukan oleh Bank Jateng Cabang Temanggung dalam meningkatkan dana pihak ketiga?

1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian yang akan dicapai adalah sebagai berikut :1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh biaya promosi (bunga khusus, cinderamata, dan hadiah yang diundi) terhadap peningkatan dana pihak ketiga pada Bank Jateng Cabang Temanggung.

2. Untuk mengetahui promosi yang dilakukan oleh Bank Jateng Cabang Temanggung dalam meningkatkan dana pihak ketiga.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :

1.Secara Teoretis

Memperoleh pengetahuan baru tentang pengaruh efektifitas promosi terhadap peningkatan dana pihak ketiga di Bank Jateng Cabang Temanggung.2.Manfaat Praktisa.Bagi Bank Jateng Cabang Temanggung

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana sumbangan pikiran dalam melaksanakan efektifitas promosi dalam meningkatkan dana pihak ketiga.b.Bagi Nasabah

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumbangan wawasan dalam keputusan menjadi nasabah yang baik.c.Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.II. TINJAUAN PUSTAKA2.1. Telaah Teori2.1.1.Promosi2.1.1.1. Pengertian Promosi Promosi merupakan seluruh kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya pada target pemasarannya (Kotler, 2000). Menurut Sounders (2003) menjelaskan bahwa promosi merupakan salah satu cara untuk menarik dan mempertahankan nasabah bank. Sedangkan Kasmir (2014) mengemukakan bahwa promosi merupakan kegiatan marketik mix yang terakhir dimana setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung.Tanpa promosi nasabah tidak akan mengenal produk dengan baik. Oleh karena itu, promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. Jadi promosi merupakan kegiatan untuk mempromosikan produk dan jasanya baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mempertahankan nasabah dan merupakan faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. 2.1.1.2. Macam-macam PromosiAda beberapa macam promosi menurut Kasmir (2014), antara lain:1. Periklanan (advertising)Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank guna menginformasikan, menarik, dan mempengaruhi calon nasabahnya. Tujuan penggunaan dan pemilihan media iklan tergantung dari tujuan bank. Masing-masing media memiliki tujuan yang berbeda.Promosi Penjualan (sales promotion)

Promosi penjualan dilakukan untuk menarik nasabah agar membeli setiap produk atau jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu, agar nasabah tertarik untuk membeli produk dan jasanya maka perlu dibuatkan promosi penjualan yang semenarik mungkin.Publisitas (publicity)

Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial, perlombaan cerdas cermat, kuis serta kegiatan lainnya melalui berbagai media. Kegiatan ini dapat meningkatkan pamor bank di mana para nasabahnya, baik secara langsung atau tidak langsung, oleh karena itu kegiatan publisitas perlu diperbanyak lagi.4. Penjualan Pribadi (personal selling)

Dalam dunia perbankan, penjualan pribadi secara umum dilakukan oleh seluruh pegawai bank, mulai dari cleaning service, satpam sampai pejabat bank. Secara khusus personal selling dilakukan oleh petugas Customer Service atau Service Assistensi. Dengan adanya macam-macam jenis promosi tersebut di atas, diharapkan bank atau suatu perusahaan dapat menggunakannya promosi dengan tujuan untuk menarik minat nasabah agar menggunakan produk yang ditawarkan.2.1.1.3. Tujuan dan Fungsi PromosiTujuan promosi adalah memberi informasi, menarik perhatian dan selanjutnya memberi pengaruh meningkatkan penjualan (Alma, 2000: 353). Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Disamping itu, promosi juga bertujuan untuk mengarahkan seseorang agar dapat memahami produk perusahaan, berubah sikap, menyukai, yakin, dan membeli yang akhirnya dapat meningkatkan penjualan produk tersebut. Menurut Rossister dan Percy (Novera, 2014) mengklasifikasikan tujuan promosi sebagai efek dari komunikasi sebagai berikut:

1. Menumbuhkan persepsi pelanggan trhadap suatu kebutuhan (catergory need).2. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suau produk kepada konsumen (brand awareness).

3. Mendorong pemilihan terhadap siati produk (brand attitude).

4. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand purchase intention).

5. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (purchase facilitation).

6. Menanamkan citra produk dan perusahaan (positioning).Adapun fungsi promosi menurut Terence A. Shimp (2000:7), promosi memiliki lima fungsi yang sangat penting bagi suatu perusahaan/lembaga. Kelima fungsi tersebut dijabarkan sebagai berikut:1. Informing (Memberikan informasi)

Promosi membuat nasabah sadar akan produk-produk baru, mendidik nasabah tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra sebuah perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa.

2. Persuading (Membujuk)

Media promosi yang baik akan mampu mempersuasi nasabah untuk mencoba produk dan jasa yang ditawarkan. Terkadang persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan primer, yakni menciptakan permintaan bagi keseluruhan kategori produk.3. Reminding (Mengingatkan)

Promosi menjaga agar produk bank tetap segar dalam ingatan para nasabah. Saat kebutuhan muncul, yang berhubungan dengan produk dan jasa yang ditawarkan. Dampak promosi di masa lalu memungkinkan produk hadir di benak nasabah. 4. Adding Value (Menambah nilai)

Terdapat tiga cara mendasar dimana bank bisa memberi nilai tambah bagi penaran-penawaran produk dan jasa bank yaitu inovasi, penyempurnaan kualitas atau mengubah persepsi nasabah. Promosi yang efektif menyebabkan produk dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi, dan bisa lebih unggul dari tawaran pesaing.5. Assisting (Mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan)

Promosi membantu perwakilan penjualan terhadap suatu produk. Dengan promosi dapat memberikan informasi kepada nasabah yang prospektif. Upaya, waktu, dan biaya promosi dapat dihemat karena lebih sedikit waktu yang diperlukan untuk memberi informasi kepada nasabah tentang keistimewaan dan keunggulan produk dan jasanya.2.1.1.4. Anggaran PromosiPada dasarnya biaya merupakan salah satu aspek preventive controll dan feedback controll atas biaya. Preventive controll adalah pengendalian yang dilakukan sebelum pelaksanaan suatu kegiatan dimulai. Sedangkan feedback controll adalah pemilihan yang dilakukan selama pelaksanaan sedang berjalan dari suatu kegiatan (Kotler, 2007). Anggaran disusun untuk menetapkan jumlah biaya-biaya yang dapat digunakan untuk periode yang akan datang dan untuk membandingkan antara pelaksanaan sebenarnya dengan yang direncanakan, maka akan mudah diketahui bila ada penyimpangan yang terjadi.Penetapan anggaran promosi penjualan merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam rangka melaksanakan kegiatan promosi penjualan, karena tanpa adanya anggaran, promosi hanya merupakan rencana saja tanpa ada realisasinya.Salah satu hal yang tersulit bagi manajemen perusahaan adalah untuk memutuskan metode apa yang digunakan dalam hal penetapan anggaran promosi. Kotler (2007) menyatakan ada 4 metode dalam memutuskan anggaran promosi, yaitu: : (1) metode kesanggupan/affordable method, (2) metode persentase penjualan/percentage of sale method, (3) metode keseimbangan perusahaan/ competitive parity Method, dan (4) metode tujuan dan tugas/objective and task method. Empat metode dalam memutuskan anggaran promosi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:1. Metode kesanggupan/affordable methodBanyak perusahaan memutuskan besarnya anggaran untuk promosi berdasarkan kesanggupan perusahaan. Metode ini sama sekali mengabaikan promosi sebagai investasi dan pengaruh langsung promosi terhadap volume penjualan. Hal ini menyebabkan anggaran tahunan tidak menentu, yang mengakibatkan perencanaan jangka panjang menjadi sulit.2. Metode persentase penjualan/percentage of sale methodMetode ini memandang penjualan sebagai penentu promosi, bukan sebagai hasilnya. Ini menyebabkan anggaran ditetapkan berdasarkan ketersediaan dana. Hal ini menghambat eksperimen dalam mengembangkan promosi.3. Metode keseimbangan perusahaan/competitive parity MethodBanyak perusahaan mengeluarkan biaya promosi penjualan untuk mencapai keseimbangan dalam pesaingan. Seberapa besar pesaing mengeluarkan anggaran buat promosi bisa dijadikan acuan untuk mengeluarkan biaya promosi.4. Metode tujuan dan tugas/objective and task methodMetode ini meminta pemasar mengembangkan anggaran promosi dengan mendefinisikan tujuan yang jelas, menentukan tugas-tugas yang jelas untuk mencapai tujuan, dan memperkirakan biaya untuk melaksanakan tugas ini.2.1.2.Dana Pihak Ketiga2.1.2.1. Pengertian Dana Pihak KetigaDana pihak ketiga adalah dana yang berasal dari masyarakat luas yang merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasional suatu bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasionalnya dari sumber dana ini (Kasmir, 2011). Dana pihak ketiga ini dihimpun oleh bank dengan melalui berbagai macam produk dana yang ditawarkan kepada masyarakat luas yang menaruh kepercayaan terhadap bank yang bersangkutan untuk menyimpan dan memutarkan uangnya untuk kemudian ditarik kembali pada saat jatuh temponya dengan imbalan bunga maupun capital gain dari bank tersebut (Teguh, 2003).Bagi bank, dana pihak ketiga merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasionalnya dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Selain itu, biaya pencarian dana dari sumber ini relatif paling mudah jika dibandingkan dengan sumber lainnya (Kasmir, 2002). Ketatnya persaingan antar bank dalam mengumpulkan dana pihak ketiga, mengakibatkan dana ini sangat sensitif terhadap harga, produk yang ditawarkan, dan kualitas pelayanan yang diberikan bank kepada nasabahnya (Haron, 2006). Untuk alasan inilah kegiatan promosi pada bidang perbankan banyak dilakukan.Disimpulkan bahwa dana pihak ketiga merupakan dana yang berasal dari masyarakat luas yang dihimpun melalui berbagai macam produk dan merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasional suatu bank .2.1.2.2. Macam-macam Dana Pihak Ketiga

Dana pihak ketiga menurut Ali Suyanto (2013) terdiri dari: (1) tabungan, (2) deposito, dan (3) giro. Dana pihak ketiga tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:1. Tabungan

Tabungan (saving account) adalah simpanan pihak ketiga dalam bentuk rupiah pada bank, yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut sistem tertentu dari masing-masing bank pengelola rekening. Tabungan merupakan sebagian pendapatan masyarakat yang tidak dibelanjakan tetapi disimpan sebagai cadangan guna berjaga-jaga dalam jangka pendek.

Pengertian tabungan menurut undang-undang perbankan No. 10 tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik melalui cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Syarat-syarat penarikan tertentu maksudnya adalah sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat antara bank dengan penabung. Dalam sarana atau penarikan juga tergantung dengan perjanjian antara bank dan penabung.

Tabungan yang ada di dalam perbankan indonesia terdiri dari, beberapa jenis diantaranya antara lain: Tabanas, Taska, dan tabungan lainnya. Perbedaan ini hanya terletak pada fasilitas yang diberikan kepada penabung, sehingga dengan demikian penabung mempunyai banyak pilihan (Kashmir, 2002).2. Deposito

Deposito adalah sejenis jasa tabungan yang biasa ditawarkan oleh bank kepada masyarakat. Deposito biasanya memiliki jangka waktu tertentu di mana uang di dalamnya tidak boleh ditarik nasabah sebelum jatuh tempo periode kontrak penempatannya (placement). Bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada bunga tabungan karena terikat dalam kontrak penempatan. Menurut undang-undang No. 10 tahun 1998, simpanan deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. deposito merupakan salah satu tempat bagi nasabah untuk melakukan investasi dalam bentuk suratsurat berharga. Pemilik deposit akan mendapatkan bunga atas depositnya. Bagi bank, bunga yang diberikan kepada para deposan merupakan bunga yang tertinggi jika dibandingkan dengan simpanan giro dan tabungan (Kashmir, 2001).Jenis-jenis deposito terdiri dari:

a. Deposito Berjangka

Deposito berjangka adalah simpanan pihak ketiga dalam rupiah, yang diterbitkan atas nama nasabah kepada bank dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan. Simpanan berjangka termasuk deposit on call yang jangka waktunya lebih singkat dan dapat ditarik sewaktu-waktu dengan pemberitahuan sebelumnya.b. Sertifikat Deposito

Sertifikat deposito sering disingkat dengan CD (Negotiable Certificate of Deposits) adalah deposito berjangka atas unjuk yang bukti simpanannya dapat diperdagangkan, yang juga merupakan surat pengakuan hutang dari bank dan lembaga keuangan bukan bank yang dapat diperjualbelikan di pasar uang.

c. Deposit On Call

Deposit on call adalah simpanan deposito atas nama dalam jumlah yang besar. Penarikannya hanya dapat dilakukan dengan pemberitahuan beberapa hari sebelumnya. Pemberitahuan nasabah kepada bank untuk penarikan tersebut dilakukan, misalnya dalam jangka waktu sehari, tiga hari, seminggu, atau jangka waktu lain yang disepekati oleh nasabah dan bank yang bersangkutan.3. Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan mempergunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. Undangundang perbankan No. 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan giro adalah simpanan yang pengambilannya dapat dilakukan setiap saat menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. Sedangkan pengertian simpanan adalah dana yang dipercayakan masyarakat kepada bank dalam bentuk giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan atau yang dapat dipersamakan dengan itu. Penarikan berarti diambilnya uang tersebut dari rekening giro sehingga menyebabkan deposito tersebut berkurang, yang dapat ditarik secara tunai maupun ditarik secara non tunai.

Menurut Lukman dalam Hanifeliza (2004), giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, dan surat perintah lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. Sifat sumber dana ini dapat dikategorikan sangat labil, karena pemilik rekening giro dapat menarik dananya setiap saat tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak bank. Jenis simpanan ini tidak memiliki jatuh tempo. Perkembangan rekening giro pada bank bukan hanya berdasarkan kepentingan pihak bank semata-mata melainkan kepentingan masyarakat modern juga karena giro adalah uang giral yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran melalui penggunaan cek dan sejenisnya.

Pemilik rekening giro disebut girant dan kepada setiap girant akan diberikan imbalan bunga berupa jasa giro yang besarnya tergantung bank yang mengeluarkannya. Bagi bank, giro merupakan dana murah karena imbalan bunga yang diberikan kepada girant merupakan bunga yang paling rendah dibandingkan dengan suku bunga simpanan tabungan dan deposito 2.1.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dana Pihak Ketiga U Tun Way dalam bukunya Financial Intermediaries and National Savings in Developing Countries yang terbit pada tahun 1973 berpendapat bahwa tabungan masyarakat dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu: kemampuan (ability), kemauan (willingness) dan kesempatan (oportunity) (Hanifeliza, 2004). Ketiga faktor tersebut merupakan fungsi dari beberapa variabel independen yang mempengaruhi tabungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi dana pihak ketiga bank tersebut antara lain: (1) pendapatan, (2) tingkat suku bunga, (3) tingkat inflasi.2.1.3.1.Pendapatan Menurut Keynes, tabungan masyarakat dipengaruhi oleh pendapatan (Hanifeliza, 2004). Secara matematika teori tabungan Keynes dapat dituliskan sebagai berikut:

S = Y - C

dimana:

S = saving (tabungan),

Y = Pendapatan,

C = Pengeluaran.

Secara teori hubungan antara tabungan dengan pendapatan adalah positif. Peningkatan pendapatan akan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menabung. Jika tingkat pendapatan meningkat maka tingkat tabungan juga akan meningkat, dan sebaliknya.2.1.3.2.Tingkat Suku Bunga Tingkat suku bunga merupakan balas jasa yang diberikan oleh pihak perbankan kepada penabung atau sebagai harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu. Tingkat suku bunga merupakan opportunity cost of holding money sehingga tingkat suku bunga yang semakin tinggi cenderung meningkatkan tabungan (willingness to save) (Boediono, 2005). Sedangkan menurut Ken dan Guttman (Laksmono, 2001) yang menganggap bahwa suku bunga merupakan sebuah harga dan sebagaimana harga lainnya. Menurut pandangan klasik, tingkat suku bunga adalah harga dari penggunaan dana yang tersedia untuk dipinjamkan atau dana investasi (loanable funds). Pandangan klasik menyatakan bahwa bunga timbul karena uang adalah produktif, artinya uang dapat meningkatkan produktivitas sehingga dengan adanya kenaikan produktivitas orang mau membayar bunga. Menurut Keynes, tingkat bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang. Secara teori terdapat hubungan yang positif antara tingkat suku bunga dengan tabungan. Kenaikan suku bunga akan meningkatkan kemauan masyarakat untuk menabung. Disimpulkan bahwa tingkat suku bunga merupakan balas jasa yang diberikan oleh pihak perbankan kepada penabung atau sebagai harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu sehingga dengan adanya kenaikan suku bunga akan meningkatkan kemauan masyarakat untuk memasukkan dananya ke bank.

Ikatan Bankir Indonesia (2014) membedakan tingkat suku bunga, yaitu:

1. Suku bunga nominal, adalah suku bunga yang dapat diamati di pasaran.2. Suku bunga riil, adalah suku bunga yang secara konseptual diukur tingkat pengembaliannya setelah dikurangi inflasi.3. Suku bunga jangka pendek adalah suku bunga yang jatuh tempo (maturity) satu tahun atau kurang.4. Suku bunga jangka panang adalah suku bunga yang jatuh tempo (maturity) lebih dari satu tahun.2.1.3.3.Tingkat Inflasi

Inflasi merupakan kecenderungan dari harga untuk meningkat secara umum dan secara terus-menerus, kenaikan tersebut meluas atau menyebabkan kenaikan sebagian besar barang-barang lain (Boediono, 2005). Boediono membedakan inflasi berdasarkan sebab awal terjadinya inflasi tersebut, berdasarkan besarnya inflasi tersebut dan berdasarkan asal terjadinya inflasi tersebut.

1. Penggolongan berdasarkan sebab awal terjadinya inflasi :a. Demand Inflation, yaitu inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat terhadap berbagai barang terlalu kuat.

b. Cost Inflation, yaitu inflasi yang timbul karena kenaikan barang produksi.2. Penggolongan berdasarkan besarnya tingkat inflasi :a. Inflasi ringan, dibawah 10% setahun

b. Inflasi sedang, antara 10-30% setahun

c. Inflasi berat, antara 30-100% setahun

d. Hiper inflasi, diatas 100% setahun3. Penggolongan berdasarkan asal dari terjadinya inflasia. Inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic inflation), yaitu inflasi yang timbul karena faktor internal. Misalnya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan pencetakan uang baru sehingga akhirnya terjadi inflasi.

b. Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation), yaitu inflasi yang timbul karena kenaikan harga-harga di luar negeri atau negara yang menjadi langganan kerjasama perdagangan negara indonesia. Penularan inflasi dari luar negeri dapat juga melalui kenaikan barang ekspor. Pada umumnya inflasi ini lebih mudah terjadi pada negara-negara dengan perekonomian terbuka.2.1.4. Bank2.1.4.1. Pengertian BankBank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir, 2014). Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 yang merupakan penyempurna dari Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan pasal 1 ayat 2 yang dikutip oleh Gatot Supramono menyatakan bank adalah sebagai berikut: Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. (Gatot, 2009: 45). Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya usaha perbankan selalu berkaitan masalah bidang keuangan.

2.1.4.2. Kegiatan Bank

Kasmir (2014) menjelaskan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan utama, yaitu: (1) menghimpun dana, (2) menyalurkan dana, dan (3) memberikan jasa bank lainnya. Tiga kegiatan utama tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:1. Menghimpun Dana

Menghimpun dana adalah mengumpulkan atau mencari dana (uang) dengan cara membeli dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito (Kasmir, 2014). Dalam hal ini bank bertindak sebagai tempat menyimpan uang atau berinvestasi bagi masyarakat. Strategi bank dalam menghimpun dana adalah dengan memberikan rangsangan berupa balas jasa yang menarik dan menguntungkan. Balas jasa tersebut dapat berupa bunga bagi bank yang berdasarkan prinsip konvensional dan bagi hasil bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah.2. Menyalurkan Dana

Menyalurkan dana adalah melemparkan kembali dana yang diperoleh lewat simpanan giro, tabungan dan deposito ke masyarakat dalam bentuk pinjaman (kredit) bagi bank yang berdasarkan prinsip konvensional atau pembiayaan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah (Kasmis, 2014). Bagi perbankan yang berdasarkan prinsip konvensional keuntungan utama diperoleh dari seluruh bunga simpanan yang diberikan kepada penyimpan dengan bunga pinjaman atau kredit yang disalurkan. 3. Memberikan Jasa Bank lainnya

Memberikan jasa bank lainnya merupakan jasa pendukung atau pelengkap kegiatan perbankan (Kasmir, 2014). Jasa-jasa ini diberikan terutama untuk mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana, baik yang berhubungan langsung dengan kegiatan simpanan dan kredit maupun tidak langsung. Banyaknya jenis jasa yang ditawarkan sangat tergantung dari kemampuan bank masing-masing. 2.1.4.3Jenis Bank

Jenis bank menurut Kasmir (2004) dapat ditinjau dari beberapa segi, antara lain:

1) Dilihat dari Segi fungsinya

Menurut Undang-Undang RI No. 10 Tahun 1998, bank terdiri dari:

a) Bank Umum

b) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

2) Dilihat dari Segi Kepemilikannya

a) Bank Pemerintah

b) Bank Milik Swasta Nasional

c) Bank Milik Asing

d) Bank Milik Campuran

3) Dilihat dari Segi Status

a) Bank Devisa

b) Bank Non Devisa

4) Dilihat dari Segi Cara Menentukan Harga

a) Bank yang Berdasarkan Prinsip Konvensional

b) Bank yang Berdasarkan Prinsip Syariah.

2.1.4.4. Produk Bank Bank memiliki berbagai macam produk dan jasa yang ditawarkan kepada masyarakat sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat. Menurut Lukman Dendawijaya (2009: 16) bahwa produk bank terdiri dari:1. Produk bank pada sisi pasiva,

2. Produk bank pada sisi aktiva.

Produk bank menurut Lukman Dendawijaya tersebut dapat dijelaskan lebih terperinci sebagai berikut:1. Produk Bank pada Sisi Pasiva

Produk bank pada sisi pasiva adalah pengarahan dana. Dana-dana bank pada sisi pasiva adalah sebagai berikut :a. Giro, yaitu simpanan dana pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet goro dan surat perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindahbukuan.

b. Tabungan, yaitu simpanan pihak ketiga yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut ketentuan dan syarat yang disepakati.c.Deposito, yaitu simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara pihak ketiga dan bank yang bersangkutan

2.Produk bank pada Sisi Aktiva

Produk bank pada sisi aktiva adalah perkreditan. Kredit yang masuk dalam produk bank pada sisi aktiva adalah Kredit Modal Kerja (KMK), Kredit Investasi, Kredit off Shore, Kredit On Shore, kredit Cash Collateral, Kredit Profesi, Kredit Konsumsi, Kredit Sindikasi, Kredit-kredit program.2.2. Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini antara lain seperti terlihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.

Penelitian Terdahulu

NoPeneliti, Tahun, dan JudulVariabelAlat AnalisisHasil Penelitian

1Lambok Siringoringo (2006)

Analisis Pengaruh Promosi Bank terhadap Penghimpunan Tabungan dan Deposito

Independen:

PromosiDependen:

1. Tabungan

2. Deposito

Analisis koreksi kesalahan (Error Correction ModelVariabel promosi berpengaruh terhadap penghimpunan tabungan dan deposito

2M. Nur Rianto Al Arif (2010) Efejtifitas Biaya Promosi dan Biaya Diklat terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga di Bank Syariah.

Independen:1. Biaya promosi2. Biaya Diklat

Dependen:

Penghimpunan dana pihak ketigaAnalisisRegresi OLS SederhanaVariabel biaya promosi dan biaya diklat berpengaruh signifikan terhadap penghimpunan dana pihak ketiga.

3Jefri Hamonangan (2008)Efektifitas Promosi terhadap Peningkatan Dana Pihak Ketiga pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk.Independe:

Biaya promosiDependen:

Peningkatan dana pihak ketigaAnalisis

Error Correction Model (ECM)Variabel biaya promosi berpengaruh terhadap peningkatan dana pihak ketiga

2.3. Kerangka Pemikiran Teoritis dan Hipotesis Penelitian2.3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

Bank merupakan lembaga keuangan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, namun sebagai badan usaha bank juga bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Tugas pokok dari suatu bank yaitu menghimpun dana dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat. Dalam pengelolaan perbankan, pemerintah memberlakukan undang-undang No. 10 tahun 1998 yang merupakan penyempurnaan dari Undang-Undang No. 7 tahun 1992 yang berisi mengenai peraturan-peraturan perbankan yang memberikan ketegasan mengenai perbankan. Pengertian bank menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998 yang dikutip oleh Gatot Supramono (2009) yaitu : Bank adalah Badan Usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan pada masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Promosi memiliki peran yang sangat penting terhadap penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) bank. Disamping sebagai sarana untuk memperkenalkan produk/layanan yang disediakan bank, promosi diperkirakan mampu menarik minat masyarakat untuk menabung karena tertarik dengan promosi yang dilakukan oleh pihak bank. Namun, diperkirakan nasabah akan cenderung mencari bank dengan promosi yang terbesar. Jika musim promosi yang dilakukan suatu bank telah selesai maka penabung akan pindah kepada bank yang masih melakukan promosi yang menarik. Untuk itu di Bank Jateng Cabang Temanggung menggencarkan progam promosi sehingga akan menjadi daya tarik nasabahnya untuk menyimpan dana ke bank tersebut. Hal inilah yang akan menjadi titik berat penelitian ini.

Penelitian ini akan difokuskan pada pengaruh biaya promosi, yang dilakukan Bank Jateng Cabang Temanggung tahun 2015 dari bulan Januari sampai dengan November, terhadap kenaikan dana pihak ketiga di bank tersebut.

Berdasarkan pada tujuan penelitian, dan permasalahan yang telah dikemukakan sebagai dasar perumusan hipotesis, untuk memudahkan dalam melakukan penelitian maka dibuat suatu kerangka pemikiran teoritis yang menjadi acuan dalam melakukan pengumpulan data dan analisisnya. Selain itu didasarkan pada variabel-variabel sebagai dasar kerangka pemikiran teoritis. Variabel-variabel tersebut adalah: Biaya promosi meliputi: bunga khusus (X1), cinderamata (X2), dan hadiah yang diundi (X3) sebagai variabel dependen, sedangkan peningkatan dana pihak ketiga (Y) sebagai variabel independen. Secara sistematis, kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat pada Gambar berikut ini:

Gambar 1. Skema Kerangka Berfikir Dari skema di atas, penulis menduga bahwa biaya promosi: bunga khusus (X1), cinderamata (X2), dan hadiah yang diundi (X3) memiliki pengaruh terhadap peningkatan dana pihak ketiga (Y).2.3.2. Hipotesis

Menurut Arikunto (2010), hipotesis adalah alternatif dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi problematika yang diajukan dalam penelitiannya. Dugaan jawaban tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan data yang telah dikumpulkan melalui penelitian. Bertitik tolak dari kerangka pemikiran yang telah penulis uraikan diatas maka penulis menetapkan hipotesis penelitian sebagai berikut :

Hipotesis 1:Terdapat pengaruh signifikan antara bunga khusus terhadap peningkatan dana pihak ketiga.Hipotesis 2:Terdapat pengaruh signifikan antara cinderamata terhadap peningkatan dana pihak ketiga.Hipotesis 3:Terdapat pengaruh signifikan antara hadiah yang diundi terhadap peningkatan dana pihak ketiga.III. METODE PENELITIAN3.1. Pendekatan Penelitian

Sesuai dengan judul yang dikemukakan di depan bahwa jenis penelitian ini termasuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mendiskripsikan sejauh mana variasi-variasi pada suatu fariabel berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih fariabel lain. Dalam hal ini adalah pengaruh- pengaruh biaya promosi: bunga khusus (X1), cinderamata (X2), dan hadiah yang diundi (X3) terhadap peningkatan dana pihak ketiga.3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1.Tempat

Adapun tempat yang dijadikan penelitian adalah Bank Jateng Cabang Temanggung.

3.2.2.Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan untuk mengadakan penelitian yaitu dari bulan November sampai dengan Januari.3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1. Populasi

Sugiyono (2012) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan Suharsimi Arikunto (2010) mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi target populasi sebagai subyek adalah para nasabah debitur di Bank Jateng Cabang Temanggung pada bulan Januari sampai dengan November 2015 yang berjumlah 2444 orang.3.3.2. Sampel

Sugiyono (2012: 116) mendefinisikan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan menurut Arikunto (2010), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Pada dasarnya ukuran sampel adalah merupakan langkah untuk menentukan besarnya sampel yang akan diambil untuk melaksanakan penelitian suatu objek, kemudian besarnya sampel tersebut biasanya diukur secara statistika ataupun estimasi penelitian. Pengukuran sampel merupakan suatu langkah untuk menentukan besarnya sampel yang diambil dalam melaksanakan suatu penelitian. Selain itu juga diperhatikan bahwa sampel yang dipilih harus representatif artinya segala karakteristik populasi hendaknya tercermin dalam sampel yang dipilih. Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi, sehingga sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif.

Penelitian ini dalam mendapatkan sampel menggunakan rumus Slovin (Husein Umar, 2009) sebagai berikut:

N

n = 1 + N (e) 2444n =

1 + 2444 (0,1)n = 96,07. Dibulatkan menjadi 96 responden.

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

e = margin of error, atau tingkat kesalahan maksimum yang dapat ditolerir, yaitu 10%

Berdasarkan hasil perhitungan, maka diperoleh jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 96 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah random sampling. Menurut Sugiyono (2012) teknik random sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi sampel. 3.4. Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006), sedangkan menurut Arikunto (2010), variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini, variabelnya terdiri dari dependen dan independen yang diuraian sebagai berikut: a.Variabel Dependen (Bebas)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2011). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: bunga khusus (X1), cinderamata (X2), dan hadiah yang diundi (X3). b.Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah peningkatan dana pihak ketiga. Variabel ini disebut variabel Y.

Operasional variabel penelitian merupakan batasan pendefinisian dari serangkaian variabel yang digunakan dalam penulisan penelitian, dengan maksud menghindari kemungkinan adanya makna ganda, sekaligus mendefinisikan variabel-variabel sampai dengan kemungkinan pengukuran dan cara pengukurannya (Abdul Hamid, 2007). Adapun variabel penelitian beserta definisi operasionalnya dijelaskan sebagai berikut:Tabel 3.

Definisi Operasional Variabel

NoVariabelDefinisiIndikator

1Bunga khusus (X1)Harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang menabung) dengan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (yang meminjam)

1. Jumlah bunga2. Jumlah simpanan3. Lama menyimpan

2Cinderamata (X2)Barang yang diberikan kepada nasabah sebagai kenang-kenangan

1. Bentuk barang2. Harga barang3. Jumlah simpanan

3Hadiah yang diundi (X3)Barang yang diberikan kepada nasabah dengan cara diundi, siapa yang beruntung akan mendapatkan hadiah tersebut.

1. Bentuk barang2. Harga barang

3. Waktu undian

4Dana pihak ketiga (Y)Dana yang berasal dari masyarakat luas yang merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasional suatu bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank.1. Jumlah simpanan2. Waktu simpanan3. Kepercayaan dari nasabah

Sumber: Dikembangkan untuk penelitian, 2015.3.5. Metode Pengumpulan Data Dalam metode pengumpulan data, sumber data yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber data dengan cara mengadakan penelitian langsung ke lapangan.

b. Data Sekunder

Yaitu data yang sudah disediakan dan dipublikasikan oleh pihak lain tanpa melibatkan peneliti.

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Seperti dikatakan di atas bahwa teknik pengumpulan data yang dapat dipertanggungjawabkan dalam penelitian. Maka teknik pengumpulan data harus tepat. Untuk penelitian ini digunakan teknik observasi dan wawancara. 1. Observasi

Sebagai metode ilmiah, observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematis atau fenomena-fenomena yang diteliti. Dalam arti luas observasi sebenarnya tidak terbatas kepada pengamatan yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung (Hadi Sutrisno, 2002: 151).Dari penggunaan metode ini diharapkan akan mendapatkan dan mengenal situasi umum, sarana, dan prasarana dan lain-lain yang ada pada nasabah. Kegiatan observasi meliputi kegiatan mendengar, melihat, membaca, dan mengamati kondisi nasabah dan data yang diperoleh dari bank.2.Wawancara

Sutrisno Hadi (2002: 193) wawancara atau interview dapat dipandang sebagai metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berdasarkan kepada tujuan. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah responden sedikit atau kecil.

Dalam hal ini Bank Jateng Cabang Temanggung mengadakan wawancara kepada nasabah yang akan menyimpan dananya, dan kepada petugas bank mendata tersebut.3.7. Deskripsi dan Analisis Hasil Penelitian3.7.1. Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi ini digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi empiris terhadap data yang dikumpulkan dalam penelitian. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui persepsi secara umum pada responden mengenai variabel yang diteliti untuk mendapatkan gambaran mengenai derajat persepsi responden atas variabel yang diteliti.

Alat yang digunakan untuk mengetahui deskripsi hasil penelitian ini adalah menggunakan tabel biaya promosi dan dana pihak ketiga yang diperoleh bank. Tabel tersebut dapat menjelaskan seberapa besar jumlah yang dikeluarkan bank untuk promosi dan pendapatan bank dari dana pihak ketiga.3.7.2. Analisis Hasil Penelitian Dalam menganalisis hasil penelitian ini, maka dilakukan dengan menggunakan teknik analisis sebagai berikut:

3.7.2.1. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunakan untuk meramalkan pengaruh dua atau lebih variabel predictor (variabel bebas) terhadap satu variabel kriterium (variabel terikat) atau untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional antara dua variabel bebas (X) atau lebih dengan sebuah variabel terikat (Y) (Usman dan Akbar, 2006). Rumus:

Y = a + b1X1 + b2X2 + eKeterangan:

Y

: Dana pihak ketigaa

: Konstanta

b1 dan b2: Koefisien regresi masing-masing variabel

X1

: Bunga khususX2

: CinderamataX3

: Hadiah yang diundie

: Standar kesalahan3.7.2.2. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang akan digunakan dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji suatu data berdistribusi normal atau tidak, dapat diketahui dengan menggunakan grafik, yaitu grafik normal plot (Ghozali, 2007). Pada grafik normal plot, dengan asumsi:

a. Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b.Apabila data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histrogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi uji asumsi normalitas.

3.7.2.3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji data bila dalam suatu penelitian menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Uji asumsi klasik, teridir dari:

1. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Varibael ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2007). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut: a.Mempunyai angka tolerance di atas atau lebih besar dari 0,1.

b.Mempunyai nilai VIF di bawah atau lebih kecil dari 10.2.Uji Heterokedastisitas

Imam Ghozali menyatakan bahwa uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual atau pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2007). Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskesdatisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model yang baik adalah yang homoskesdatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran.

Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas menurut Ghozali (2007) dapat dilakukan dengan melihat grafik sctterplot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID dengan dasar analisis sebagai berikut:

a.Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi heteroskedastisitas.

b.Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah adalah angka nol pada sumbu Y, maka tidak ada heteroskedastisitas.

2.7.2.4. Uji Goodness of Fit Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari Goodness of Fit. Dalam penelitian ini, uji kelayakan model yang digunakan yaitu:1.Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1). Nilai R yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen (bebas) dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen (Ghozali, 2007). Banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R (Adjusted R Square) pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R, nilai Adjusted R dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. 2.Uji Statistik F

Pada dasarnya uji ini digunakan untuk menguji model regresi sebagai alat untuk memprediksi variabel pemberian kredit dari variabel kemampuan dan jaminan nasabah. Kriteria pengambilan keputusan pada uji statistik F adalah sebagai berikut:

a.Jika nilai signifikannya < 0,05, artinya bahwa model regresi signifikan dan dapat digunakan untuk memprediksi variabel terikat.

b.Jika nilai signifikannya > 0,05, artinya bahwa model regresi tidak signifikan dan tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel terikat2.7.2.5. Uji Hipotesis (Uji Statistik t) Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji statistik t. Pada dasarnya uji ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen. Langkah-langkah hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:1. Merumuskan Hipotesis

Ho : bi = 0 (artinya tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat)

Ho : bi > 0(artinya ada pengaruh yang positif dan signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat)

2.Menentukan t tabel dengan taraf signifikansi 5% (( = 0.05)

df = n 1 k

= 96 1 4 = 92 (t tabelnya : 2,000)

dimana : n = jumlah responden, k = jumlah variabel bebas.

3.Pengambilan Keputusan

a. Jika nilai t tabel < t hitung dan nilai signifikansi < 0,05, maka hasilnya adalah menolak hipotesis nol (Ho) dan menerima hipotesis alternatif (Ha). Artinya bahwa ada pengaruh signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

b.Jika nilai t tabel > t hitung dan nilai signifikansi > 0,05, maka hasilnya adalah menerima hipotesis nol (Ho) dan menolak hipotesis alternatif (Ha). Artinya bahwa ada tidak pengaruh signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

DAFTAR PUSTAKAArikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi, Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Fadjrijah, S. 9 Desember 2005. Bank Indonesia Minta agar Bank Tidak Lakukan Promosi Secara Berlebihan. Harian Ekonomi Neraca. JakartaBoediono, 2005. Ekonomi Moneter. BPFE. Yokyakarta

Hadi, Sutrisno, 2004, Metodologi Research, Jilid 2, Yogyakarta: Andi Offset.Hamonangan, Jefri dan Dyah Nirmalawati. 2008. Efektifitas Promosi terhadap Peningkatan Dana Pihak Ketiga di PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Jurnal National Conference on Management Research, Makasar. ISBN: 79-442-242-8.Hanifeliza, R. 2004. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Total Tabungan Masyarakat yang Dihimpun Perbankan di Indonesia. Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.Ghozali, Imam, 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro Semarang.Gujrati. 2006. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta: Erlangga.Ikatan Bankir Indonesia. 2014. Mengelola Kredit secara Sehat. Jakarta: Penertbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Indonesia, Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengn Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998.

Kasmir, 2002. Manajemen Perbankan. Edisi I. Cetakan 3. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.---------, 2011. Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. ---------, 2014, Manajemen Perbankan, Jakarta: PT, Raja Grafindo Persada.Siringoringo, Lambok. 2006. Analisis Pengaruh Promosi Bank terhadap Penghimpunan Tabungan dan Deposito. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.----------, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta.

----------, 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.Supramono, Gatot. 2009, Perbankan dan Masalah Kredit. Jakarta: PT. Rineka Cipta.Sutrisno Hadi. 2002. Metodologi Research. Yogyakarta : Andi Offset.Swastha, Basu DH dan Irawan. 2005. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.

Teguh Pudjo Muljono, 2003. Bank BudgetingProfit Planning dan Control, Yogyakarta: BPFE, Undang-undang No, 10 tentang Perbankan, 1998, http://komisiinformasi,go,id/ assets/data/arsip/uu-bank-10-1998,10 Nopember 1998, Diakses pada tanggal 21 Juli 2012,

EFEKTIFITAS PROMOSI TERHADAP PENINGKATAN DANA PIHAK KETIGA PADA BANK JATENG CABANG TEMANGGUNGPROPOSAL Untuk Memenuhi Persyaratan

Guna Mencapai Derajad Sarjana S-1Program Studi Manajemen

Diajukan Oleh

FEBRIYAN ADITYA INDONESIANPM. 131003612010375FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNISUNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG

2015EFEKTIFITAS PROMOSI TERHADAP PENINGKATAN DANA PIHAK KETIGA PADA BANK JATENG

CABANG TEMANGGUNGYang Dipersiapkan dan disusun oleh

FEBRIYAN ADITYA INDONESIANPM. 131003612010375Telah Disetujui Pembimbing

Pada Tanggal Desember 2015

-----------------------

Penguji 1

Joko Riyanto

Pembimbing

-----------------------Semarang, Desember 2015Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Ketua Program Studi Akuntansi

Dra. Hikmah, SE. M.Si.

NRP: 1113217

KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: EFEKTIFITAS PROMOSI TERHADAP PENINGKATAN DANA PIHAK KETIGA PADA BANK JATENG CABANG TEMANGGUNG.

Adapun tujuan penulisan proposal ini adalah guna memenuhi persyaratan untuk mencapai derajat Srata Satu (S1) pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Semarang.

Pembuatan proposal ini tidak lepas atas bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. Giyah Yuliari, MM. selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Semarang.

2. Joko Riyanto selaku dosen pembimbing yang telah dengan sabar memberi petunjuk dan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini.

3. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan bekal ilmu selama penulis kuliah pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Semarang.

4. Bapak dan Ibu pimpinan Bank Jateng Cabang Temanggung beserta seluruh staf kantor yang telah membantu memberikan ijin dan kemudahan dalam penelitian ini.5. Kedua orang tua tercinta, yang selalu memberikan doa, harapan dan semangat untuk menyelesaikan penulisan proposal ini.

6. Seluruh teman di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Semarang yang telah membantu penulisan proposal ini.

7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini dan tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan pahala kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penelitian ini dan semoga skripsi ini bermanfaat.Semarang, Desember 2015

Penulis

FEBRIYAN ADITYA INDONESIANPM. 131003612010375

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

i

HALAMAN PENGESAHAN

ii

KATA PENGANTAR

iii

DAFTAR ISI

v

DAFTAR TABEL

vii

DAFTAR GAMBAR

viii

DAFTAR LAMPIRAN

vix

I.PENDAHULUAN

1

1.1.Latar Belakang Masalah

1

1.2.Perumusan Masalah

51.3.Tujuan Penelitian

61.4.Manfaat Penelitian

6II.TINJAUAN PUSTAKA

72.1.Telaah Teori

72.1.1.Promosi

72.1.2.Dana Pihak Ketiga

122.1.3.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dana Pihak Ketiga

172.1.4.Bank

202.2.Penelitian Terdahulu

232.3.Kerangka Pemikiran Teoritis dan Hipotesis Penelitian

24

2.3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis

24

2.3.2.Hipotesis Penelitian

26III.METODE PENELITIAN

273.1.Pendekatan Penelitian

273.2.Tempat dan Waktu Penelitian

273.3. Populasi dan Sampel

283.4.Variabel Penelitian

303.5.Metode Pengumpulan Data

313.6.Teknik Pengumpulan Data

323.7.Deskripsi dan Analisis Hasil Penelitian

33

3.7.1.Deskripsi Hasil Penelitian

33

3.7.2.Analisis Hasil Penelitian

333.8.2.1. Analisis Regresi Linier Berganda

333.8.2.2.Uji Normalitas

343.8.2.3.Uji Asumsi Klasik

353.8.2.4.Uji Goodness of Fit

362.8.2.5.Uji Hipotesis (Uji Statistik t)

37DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.Peningkatan Dana Pihak Ketiga di Bank Jateng Cabang

Temanggung Dari Bulan Januari November 2015

4Tabel 2.Penelitian Terdahulu

24Tabel 3Operasional Variabel

31

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.Skema Kerangka Berpikir

26

DAFTAR LAMPIRAN1. Data Penelitian

DATA PENELITIANNoBulanBunga KhususBiaya CinderamataBiaya Hadiah yang DiundiJumlah Dama Masuk

1Januari14350.000750.000441.500.000

2Februari15375.000575.000378.340.000

3Maret13250.000550.000367.530.000

4April14270.000535.000345.460.000

5Mei14300.000500.000261.430.000

6Juni14360.000650.000255.340.000

7Juli13410.000700.000232.150.000

8Agustus14420.000550.000324.530.000

9September14350.000850.000357.460.000

10Oktober12550.0001.250.000525.850.000

11November12650.0002.000.000578.640.000

4.068.230.000

Hadiah yang diundi

(X3)

viii

vii

vi

v

iv

Cinderamata

(X2)

Kenaikan Dana Pihak Ketiga

(Y)

Bunga Khusus

(X1)

iii

ii

i

vix

41