Proposal Seminar Gunung Botak

14
PROPOSAL SEMINAR NASIONAL LINGKUNGAN HIDUP “PENAMBANGAN EMAS BERKARAKTER KERAKYATAN DAN BERPRESPEKTIF EKOLOGIS DI GUNUNG BOTAK (GB) KABUPATEN BURU” 201 2 PANITIA SEMINAR NASIONAL UNIVERSITAS IQRA BURU 2012

description

PROPOSAL

Transcript of Proposal Seminar Gunung Botak

PROPOSAL SEMINAR NASIONAL

PROPOSAL SEMINAR SEHARI LINGKUNGAN HIDUPPENAMBANGAN EMAS BERKARAKTER KERAKYATAN DAN BERPRESPEKTIF EKOLOGIS DI GUNUNG BOTAK (GB) KABUPATEN BURU I. PENDAHULUANKebutuhan manusia tidak akan terlepas dari ketergantungan terhadap alam. Alam-lah yang menjadi tempat hidup manusia dan alam jualah yang menyediakan segala sesuatu untuk kelangsungan hidup manusia. Bukti ketergantungan bangsa Indonesia terhadap alam dapat dilihat dari pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) yang besar-besaran tanpa melihat kelanjutan fungsinya. Ditambah lagi dengan Era otonomi daerah yang diterapkan di Indonesia cukup memperuncing permasalahan pengelolaan lingkungan hidup, khusunya pemanfataan SDA di daerah, dimana masing-masing daerah berlomba-lomba melakukan eksploitasi kekayaan alam masing-masing yang tentunya akan berdampak pula pada lingkungan.Masalah lingkungan, di dalam sektor apapun dan dimanapun menjadi sangat menarik untuk dicermati. Namun seringkali masalah lingkungan masih saja dinomortigakan setelah masalah politik dan juga ekonomi, jangan kan pada kabupaten baru seperti Kabupaten Buru, daerah lain yang notabene sudah lebih mapan pun sama. Eksploitasi SDA yang tanpa management dan control yang baik dan cenderung menguntungkan "beberapa pihak" tentunya hanya akan menambah kerusakan lingkungan dan mengorbankan rakyat kecil.Masalah lingkungan terus berkembang menjadi persoalan sistemik sosial masyarakat seiring meningkatnya kebutuhan konsumsi masyarakat terhadap produk-produk yang dieksploitasi dari alam. Perkembangan masyarakat yang destruktif membuat kondisi alam semakin mengkhawatirkan sehingga mengancam keselamatan dan kesejahteraan masyarakat. Kerusakan alam menimbulkan bencana alam yang banyak menelan korban, baik harta maupun nyawa, sehingga dibutuhkan respon dan perhatian oleh semua lapisan masyarakat untuk menjaga, melestarikan maupun mengantisipasi kemungkinan kerusakan-kerusakan lingkungan akibat aktifitas penambambangan yang eksploitatif dan tidak bersahabat terhadap alam. Kondisi alam yang tidak stabil telah banyak menimbulkan kerugian bagi masyarakat miskin, mereka yang tidak tahu apa-apa justru mereka yang menjadi korban akibat kerusakan lingkungan.

Sejak ditemukannya tambang emas di kabupaten Buru, Provinsi Maluku, Gunung Botak (GB) seolah menjadi surga baru bagi pemburu logam mulia itu. Kedatangan puluhan ribu penambang emas benar-benar menyulap wajah lahan di GB pun berubah menjadi sebuah kota baru. Yang paling dipermasalakan di dalam dampak lingkungan akibat penambangan adalah material sisa/limbah akibat dari penambangan yang dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis yaitu:1. Tailing adalah batuan-batuan sisa yang dihasilkan dari proses penambangan yang sudah tidak dapat lagi diambil nilai ekonomisnya (secara teknologi), sebenarnya tailing murni (tanpa tambahan zat kimia) lebih berdampak terhadap kualitas fisik air sungai dan nilai estetika. 2. Limbah B3 (berbahaya dan beracun) yang berasal dari sisa bahan kimia seperti Sianida dan Hg. Sianida merupakan zat kimia terampuh untuk membunuh masnusia. 3. Logam berat lain As dan Cd, logam logam ini berasal dari batuan-batuan yang mengandung biji emas, logam-logam ini berasosiasi dengan emas, karena sifat sifat kimia dari logam tersebut. Dampak terhadap manusia dan lingkungan yang paling parah adalah adanya sifat Bio magnifikasi dimana logam-logam tersebut akan ikut berpindah dari tubuh predator awal hingga terakumulasi dan terus bertambah didalam tubuh predator akhir (ikan ke manusia).4. Sedimen, jika tanah hasil galian tidak dikembalikan lagi, akan berdampak kepada penyakit dan menjadi tempat tumbuh nyamuk.5. Air asam tambang, yang terbentuk akibat adanya kontak batuan potensial asam yang terekspos ke lingkungan akibat adanya penggalian dengan air. Sehingga air yang dihasilkan mempunyai sifat yang sangat asam pH