Proposal SAB 2015 Konsul

12
PSIK-FIKES, Universitas Muhammadiyah Malang Proposal SAB Pada Anak” Tugas Ini Disusun Untuk Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah keperawatan Anak II Yang Dibina Oleh :Rani Rahmawati., S.Kep., Ns Disusun Oleh : H. Ahmad 201010420311107 Lukman Hakim Nurjani Eko Ferry Yulaifung PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

description

doc

Transcript of Proposal SAB 2015 Konsul

PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK

PSIK-FIKES, Universitas Muhammadiyah MalangProposal SAB Pada AnakTugas Ini Disusun Untuk Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah keperawatan Anak II Yang Dibina Oleh :Rani Rahmawati., S.Kep., Ns

Disusun Oleh :

H. Ahmad201010420311107Lukman HakimNurjaniEko FerryYulaifung

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG2014/2015I. LATAR BELAKANGAnak sakit yang dirawat di Rumah Sakit umumnya mengalami krisis oleh karena seorang anak akan mengalami stress akibat terjadi perubahan lingkungan serta anak mengalami keterbatasan untuk mengatasi stress. Krisis ini dipengaruhi oleh berbagai hal yaitu usia perkembangan anak, pengalaman masa lalu tentang penyakit, perpisahan atau perawatan di rumah sakit, support system serta keseriusan penyakit dan ancaman perawatan.Stress yang dialami seorang anak saat dirawat di Rumah Sakit perlu mendapatkan perhatian dan pemecahannya agar saat di rawat seorang anak mengetahui dan kooperatif dalam menghadapi permasalahan yang terjadi saat di rawat. Salah satu cara untuk menghadapi permasalahan terutama mengurangi rasa perlukaan dan rasa sakit akibat tindakan invasif yang harus dilakukannya adalah bermain.Aktifitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak secara optimal. Bermain merupakan cara alamiah bagi anak untuk mengungkapkan konflik dari dirinya. Bermain tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih, dan lain sebagainya. Anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mental dan perkembangan emosinya.Bermain dapat mengungkapkan bahasa dan keinginan dalam mengungkapkan konflik dari anak yang tidak disasarinya serta dialami dengan kesenangan yang diekspresikan melalui psikososio yang berhubungan dengan lingkungan tanpa memperhitungkan hasil akhirnya.

II. TUJUAN1. Tujuan UmumMengurangi kecemasan pada anak selama hospitalisasi.2. Tujuan Khusus1. Memfasilitasi anak untuk mengekspresikan perasaannya.2. Meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan anak.3. Menciptakan atau meningkatkan hubungan yang sehat.4. Meningkatkan kreatifitas bermain.5. Meningkatkan perilaku yang baik

III. PRINSIP :1. Tidak banyak energi,singkat dan sederhana2. Mempertimbangkan keamanan dan infeksi silang3. Kelompok umur sama4. Melibatkan keluarga/orang tua.

IV. BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN1. Alat bermain2. Tempat bermain.

V. MEDIA Kertas Polio Dadu Lantai Ular Tangga Kotak Ular tangga

VI. METODEMetode yang dilakukan adalah demonstrasi secara langsung yang dilakukan oleh anak sesuai dengan instruksi yang diberikan.Langkah langkah :1. Mendiskusikan kepada anak-anak tentang apa yang bisa dilakukan terhadap permainan tersebut.2. Melemparkan dadu, bagi yang angka dadunya terbesar maka anak tersebut memulai giliran yang petama kali jalan di kotak ular tangga.3. Anak yang dengan angka dadu terkecil, maka mendapat giliran yang terakhir. VII. PESERTAKegiatan Bermain ini diikuti peserta dengan kriteria sebagai berikut:a. Anak usia 5-7 tahunb. Anak tidak mengalami peningkatan suhu tubuhc. Tidak terpasang alat-alat invasif (NGT, Kateter)d. Tidak Bedrest e. Tidak Infeksi

VIII. SETTING TEMPAT

Kotak Ular Tangga

Keterangan: : Peserta: Leader

: Fasilitator: Observer

IX. Waktu dan Tempata. Hari/ Tanggal : Maret 2015b. Waktu:WIBc. Tempat: Laboraturium Keperawatan Anak

X. PENGORGANISASIAN1. Melakukan kontrak dengan anak dan orang tua2. Mengumpulkan anak pada Laboraturium Keperawatan Anak3. Menyiapkan alat yang diperlukan4. Kegiatan dipimpin oleh Leader dibantu dengan fasilitator dan observer5. Mengobservasi kondisi pasien selama terapi bermain berlangsung Leader: H. AhmadTugas:1. Membuka Acara2. Membaca peraturan bermain3. Memimpin Jalannya permainan4. Memberi semangat kepada peserta5. Menciptakan suasana menjadi meriah6. Mengambil Keputusan7. Memberikan Reward Fasilitator: Nurjani, Eko Ferry, YulaifungTugas: 1. Memfasilitasi peserta selama permainan berlangsung2. Mendampingi anak selama bermainan3. Memberikan semangat dan motivasi Observer: Lukman HakimTugas:1. Mengamati dan mengevaluasi permainan2. Mengamati tingkah laku anak3. Memberikan kritik dan saran

XI. RENCANA PELAKSANAANNoKegiatanWaktuRespon

1

2

3Persiapan: Menyiapkan ruangan Menyiapkan Alat Menyiapkan anak dengan keluargaProses:- Membuka proses terapi bermain dengan mengucap salam, doa, memperkenalkan diri, Kontrak waktu- Menjelaskan kepada anak dan keluarga tentang tujuan dan manfaat bermain- Menjelaskan cara bermain- Memberi kesempatan untuk bertanya/klarifikasi- Mengajak anak bermain- Mengevaluasi respon anak dan keluarga (perasaan)- Menyimpulkan (reward/reinforcement positif)- doa

Penutup: Menyimpulkan Mengucapkan salam

5 menit

5 menit

5 menit5 menit

10 menit

Menjawab salamMemperkenalkan diri

Memperkenalkan

Anak mau bermain dengan antusias bersama teman-temanny

MemperhatikanMenjawab salam

XII. KRITERIA EVALUASI1. Anak bersedia mengikuti terapi bermain 2. Anak mengikuti kegiatan sampai selesai3. Anak dapat mengikuti dan melakukan apa yang diharapkan dari leader4. Kebutuhan anak terpenuhi5. Anak bersosialisasi dengan temannya6. Anak mengikuti instruksi yang diberikan 7. Anak berperan aktif dalam permainan 8. Anak bisa melakukan permainan dengan mandiri 9. Anak dapat menyelesaikan permainan sampai selesai10. Anak dapat berinteraksi dengan anak-anak lain yang dirawat di lab anak11. Anak merasa senang mengikuti terapi bermain

Nama Peserta Terapi Bermain

NoNama PesertaUmur

DAFTAR PUSTAKA

Anggani, Sudono, Sumber Belajar Dan Alat Permainan Untuk Pendidikan Usia Dini. 2004. Grafindo: Jakarta

Nelson, Ilmu Kesehatan Anak. 1999. EGC: Jakarta

Donna L. Wong, Pedoman Klinis Keperawatan Anak. 2004. EGC: Jakarta