Proposal Rokok

1
Masalah merokok sampai saat ini masih menjadi masalah nasional yang perlu secara terus menerus diupayakan penanggulangannya, karena menyangkut berbagai aspek permaslahan dalam kehidupan yaitu aspek ekonomi, social, politik, utamanya aspek kesehatan. Di Indonesia masalah merokok masih menjadi masalah nasional karena Indonesia menduduki peringkat ke-3 dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah Chinadan India ( WHO. 2008). Pada tahun 2007, Indonesia menduduki peringkat ke- 5konsumsi rokok terbesar setelah China, Amerika Serikat, Rusia dan Jepang. Peningkatan Prevalensi Perokok terjadi pada kelompok umum 14-15 tahun, dari17,3% (2007) menjadi 18,6 % atau naik hampir 10% dalam kurun waktu 3 tahun.Peningkatan juga terjadi pada kelompok umur produktif yaitu 25-34 tahun dari 29 %(2007) menjadi 31,1 % ( 2010). Diperkirakan lebih dari 40,3 juta anak tinggal bersama dengan perokok dan terpapar asap rokok di lingkungannya dan disebut perokok pasif. Anak yang terpapar asap rokok dapat mengalami bronchitis, pneumonia, infeksi telinga tengah, asma serta kelambatan pertumbuhan paru-paru. Kerusakan kesehatan dini dapat menyebabkan kesehatan yang buruk pada masa dewasa. Orang dewasa yang bukan perokok pun yang terus menerus terpapar asap rokok juga akan mengalami peningkatan resiko kanker paru dan jenis kanker lainnya.Data ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia masih belum dapat merubah kebiasaan untuk berhenti merokok. Oleh karena itu diperlukan berbagai cara untuk membuat masyarakat mengetahui dan mengerti akan bahaya rokok, baik melalui penyuluhan langsung maupun melalui media promosi kesehatan. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam peringatan Hari Tanpa Rokok sedunia BEM Kementrian Lingkungan Hidup Universitas Riau akan menyelenggarakan kegiatan diamana target yang dituju adalah seluruh mahasiswa se-Universitas Riau. Bentuk kegiatan dilaksanakan secara outdoor. Kegiatan outdoor diisi dengan serangkaian kegiatan dimana kegiatannya antara lain: aksi damai ke masing-masing fakultas, kemudian membagikan brosur tentang bahaya merokok sekaligus dengan mengganti rokok tersebut dengan permen yang sudah disediakan.

description

task BEM

Transcript of Proposal Rokok

Page 1: Proposal Rokok

Masalah merokok sampai saat ini masih menjadi masalah nasional yang perlu

secara terus menerus diupayakan penanggulangannya, karena menyangkut berbagai

aspek permaslahan dalam kehidupan yaitu aspek ekonomi, social, politik, utamanya

aspek kesehatan.

Di Indonesia masalah merokok masih menjadi masalah nasional karena

Indonesia menduduki peringkat ke-3 dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah

Chinadan India ( WHO. 2008). Pada tahun 2007, Indonesia menduduki peringkat ke-

5konsumsi rokok terbesar setelah China, Amerika Serikat, Rusia dan Jepang.

Peningkatan Prevalensi Perokok terjadi pada kelompok umum 14-15 tahun,

dari17,3% (2007) menjadi 18,6 % atau naik hampir 10% dalam kurun waktu 3

tahun.Peningkatan juga terjadi pada kelompok umur produktif yaitu 25-34 tahun dari 29

%(2007) menjadi 31,1 % ( 2010).

Diperkirakan lebih dari 40,3 juta anak tinggal bersama dengan perokok dan

terpapar asap rokok di lingkungannya dan disebut perokok pasif. Anak yang terpapar

asap rokok dapat mengalami bronchitis, pneumonia, infeksi telinga tengah, asma serta

kelambatan pertumbuhan paru-paru. Kerusakan kesehatan dini dapat menyebabkan

kesehatan yang buruk pada masa dewasa. Orang dewasa yang bukan perokok pun

yang terus menerus terpapar asap rokok juga akan mengalami peningkatan resiko

kanker paru dan jenis kanker lainnya.Data ini menunjukkan bahwa masyarakat

Indonesia masih belum dapat merubah kebiasaan untuk berhenti merokok.

Oleh karena itu diperlukan berbagai cara untuk membuat masyarakat

mengetahui dan mengerti akan bahaya rokok, baik melalui penyuluhan langsung

maupun melalui media promosi kesehatan. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam

peringatan Hari Tanpa Rokok sedunia BEM Kementrian Lingkungan Hidup Universitas

Riau akan menyelenggarakan kegiatan diamana target yang dituju adalah seluruh

mahasiswa se-Universitas Riau. Bentuk kegiatan dilaksanakan secara outdoor.

Kegiatan outdoor diisi dengan serangkaian kegiatan dimana kegiatannya antara lain:

aksi damai ke masing-masing fakultas, kemudian membagikan brosur tentang bahaya

merokok sekaligus dengan mengganti rokok tersebut dengan permen yang sudah

disediakan.