PROPOSAL RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK.doc

9
PROPOSAL RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULAS I PERSEPSI A. Topik Terapi aktivitas kelompok klien dengan gangguan sensori persepsi; Halusinasi B. Tujuan 1. Tujuan Umum Tujuan umum terapi aktivitas kelompok klien dengan gangguan sensori persepsi halusinasi adalah agar klien m ampu mengontrol/ mencegah datangnya halusinasi. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus terapi aktivitas kelompok klien dengan gangguan sensori persepsi halusinasi adalah: o Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk menghilangkan halusinasinya o Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi C. Landasan Teori Terapi aktivitas kelompok klien dengan gangguan sensori persepsi; halusinasi adalah upaya untuk mengenalkan pada klien 5 cara mengontrol halusianasi, salah satu diantaranya adalah bercakap-cakap dengan orang lain. Klien dengan gangguan jiwa psikotik mengalami gangguan dalam mempersepsikan stimulus eksternal yang diterima. Hal ini dapat mengakibatkan klien merasa asik dengan halusinasinya hingga akhirnya tidak lagi berada dialam realita. Untuk mencegahnya, maka perlu ada aktivitas yang memberi stimulus secara konsisten kepada klien tentang cara mengontrol/ mencegah halusinasi. Salah satu cara mengontrol halusinasi yang dinilai cukup efefktif pada klien dengan halusinasi adalah dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain. D. Klien

description

By.Wayan SUkanta.S,Kep.Ns

Transcript of PROPOSAL RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK.doc

Page 1: PROPOSAL RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK.doc

PROPOSAL RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOKSTIMULAS I PERSEPSI

A. TopikTerapi aktivitas kelompok klien dengan gangguan sensori persepsi; Halusinasi

B. Tujuan1. Tujuan Umum

Tujuan umum terapi aktivitas kelompok klien dengan gangguan sensori persepsi halusinasi adalah agar klien m ampu mengontrol/ mencegah datangnya halusinasi.

2. Tujuan Khusus Tujuan khusus terapi aktivitas kelompok klien dengan gangguan sensori persepsi halusinasi adalah:

o Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk menghilangkan halusinasinya

o Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi

C. Landasan TeoriTerapi aktivitas kelompok klien dengan gangguan sensori persepsi; halusinasi adalah upaya untuk mengenalkan pada klien 5 cara mengontrol halusianasi, salah satu diantaranya adalah bercakap-cakap dengan orang lain.Klien dengan gangguan jiwa psikotik mengalami gangguan dalam mempersepsikan stimulus eksternal yang diterima. Hal ini dapat mengakibatkan klien merasa asik dengan halusinasinya hingga akhirnya tidak lagi berada dialam realita. Untuk mencegahnya, maka perlu ada aktivitas yang memberi stimulus secara konsisten kepada klien tentang cara mengontrol/ mencegah halusinasi. Salah satu cara mengontrol halusinasi yang dinilai cukup efefktif pada klien dengan halusinasi adalah dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.

D. Klien1. Karakteristik/ kriteria

Karakteristik klien yang akan mengikuti terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi adalah klien yang mengalami gangguan sensori persepsi; halusinasi. Semua klien yang ikut terapi aktivitas ini dirawat diruang Sadewa Rs Marzuki Mahdi

2. Proses seleksiKlien yang akan mengikuti terapi aktivitas ini adalah klien yang dipilih melalui proses seleksi. Adapun proses seleksinya adalah dinilai dari kasus atau masalah terbanyak yang dihadapi klien diruangan Sadewa RSMM. Dari 21 orang klien yang dirawat terdiri dari; 2 orang perilaku kekerasan, 1 orang HDR, 1 orang waham dan 17 orang halusinasi.

Page 2: PROPOSAL RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK.doc

E. Pengorganisasian1. Waktu

Kegiatan terapi aktivitas kelompok klien dengan gangguan sensori persepsi halusinasi akan dilaksanakan pada:

Hari : Rabu, 8 November 2006Jam : 10.00 WIB

Lama kegiatan : 30 menit.

2. Tim terapisAdapun tim terapi yang akan terlibat yaitu : leader, co leader, fasilitator, observer. Semua tim terapis sudah memenuhi persyaratan, diantaranya sebagai berikut:o Memiliki pengalaman mengikuti TAKo Memiliki pengetahuan tentang masalah klieno Mengetahui metode yang tepat tentang TAKo Terampil berperan sebagai pemimpin

3. Metode dan mediaMetodeAdapun metode yang digunakan pada TAK ini adalah; dinamika kelompok, diskusi dan tanya jawabMediaMedia yang akan digunakan meliputi: Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK Spidol White board Jadwal kegiatan harian Pulpen

4. Peran

Leader : Etty Herawaty

Co Leader : Dina Warasati

Fasilitator : Sariaman Purba Wiwik Widiarti Taufik Hidayat M. Syukri

Observer : Elis Komalasari

Page 3: PROPOSAL RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK.doc

TAK STIMULASI PERSEPSISesi 4 : Mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap

Tujuan1. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah

munculnya halusinasi2. Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi.

Setting1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran2. Ruangan nyaman dan tenang

Alat1. Spidol dan white board2. Jadwal kegiatan harian dan pulpen

Metode1. Diskusi kelompok2. Bermain peran/ simulasi

Langkah kegiatan1. Persiapan

a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesib. Terapis membuat kontrak dengan klienc. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasia. Salam terapeutik

1) Salam dari terapis kepada klien2) Klien dan terapis memakai papan nama

b. Evaluasi/ Validasi1) Menanyakan perasaan klien hari ini2) Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan 2 cara yang

telah dipelajari (menghardik, menyibukan diri dengan kegiatan) untuk mencegah halusinasi

c. Kontrak1) Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan

bercakap-cakap2) Terapis menjelaskan aturan main, yaitu:

Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis

Lama kegiatan 30 menit Tiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

Page 4: PROPOSAL RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK.doc

3. Tahap kerjaa. Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain

untuk mengontrol dan mencegah halusinasib. Terapis meminta tiap klien menyebutkan orang yang biasa dan bisa

diajak bercakap-cakapc. Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa

dan bisa dilakukand. Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi muncul.

Misal : ” Suster, ada suara ditelinga, saya mau ngobrol saja sama suster ” atau ” Suster, saya mau ngobrol tentang kapan saya boleh pulang ”

e. Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang disebelahnya

f. Berikan pujian atas keberhasilan klieng. Ulangi sampai klien mendapat giliran

4. Tahap terminasia. Evaluasi

1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK2) Terapis menanyakan kepada klien tentang TAK mengontrol

halusinasi yang sudah dilatih3) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

b. Tindak lanjutMenganjurkan klien menggunakan 3 cara mengontrol halusinasi, yaitu; menghardik, melakukan kegiatan harian, dan bercakap-cakap.

c. Kontrak yang akan datang1) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK

berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat

2) Terapis menyepakati waktu dan tempat

Evaluasi dan DokumentasiEvaluasiEvaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk stimulasi persepsi sesi 4, kemampuan yang diharapkan adalah mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap. Formulir evaluasi sebagai berikut.

Page 5: PROPOSAL RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK.doc

Sesi 4 : TAKStimulasi Persepsi : Halusinasi

Kemampuan bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi

No Aspek yang dinilai Nama Klien

1 Menyebutkan orang yang biasa diajak bicara

2 Memperagakan percakapan3 Menyusun jadwal percakapan4 Menyebutkan 3 cara

mengontrol dan mencegah halusinasi

Petunjuk1. Tulis nama panggialan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien2. untuk tiap klien beri penilaian kemampuan menyebutkan orang yang biasa diajak

bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal percakapan, menebutkan 3 cara mencegah halusinasi. Beri tanda ٧ jika klien mampu, dan tanda X jika klien tidak mampu.

Dokumentasi Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses

keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 4. Klien belum mampu secara lancar bercakap-cakap dengan orang lain. Anjurkan klien bercakap-cakap dengan perawat dan klien lain diruang rawat.