Proposal PTK SD

49
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian tindakan kelas memang sangat penting dilakukan oleh seorang pendidik yang profesiolal. Tanpa adanya kegiatan penelitian tindakan kelas ini, maka kita selaku pendidik tak kan mampu mencapai visi dan misi dalam proses pembelajaran disekolah. Khususnya pembelajaran Sekolah Dasar yang banyak sekali terdapat bermacam- macam masalah didalam proses pembalajaran. Untuk itu penulis sangat optimis dan kreatif dalam Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri , berdasarkan beberapa masalah dalam proses pembelajaran, tanpa adanya tindakan kelas dari pendidik maka bagaimana nasip pendidikan disekolah tersebut. Khususnya dalam pembelajaran IPA yang masih terdapat murid yang tidak paham dengan materi ajar, memiliki minat brlajar yang masi rendah, serta suka jail dan lengah ketika proses pembelajaran IPA berlangsung. Ini perlu dilakukan tindakan khusus oleh guru kelas selaku pendidik.

Transcript of Proposal PTK SD

Page 1: Proposal PTK SD

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penelitian tindakan kelas memang sangat penting dilakukan oleh

seorang pendidik yang profesiolal. Tanpa adanya kegiatan penelitian tindakan

kelas ini, maka kita selaku pendidik tak kan mampu mencapai visi dan misi

dalam proses pembelajaran disekolah. Khususnya pembelajaran Sekolah Dasar

yang banyak sekali terdapat bermacam- macam masalah didalam proses

pembalajaran.

Untuk itu penulis sangat optimis dan kreatif dalam Penelitian Tindakan

Kelas yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri , berdasarkan beberapa masalah

dalam proses pembelajaran, tanpa adanya tindakan kelas dari pendidik maka

bagaimana nasip pendidikan disekolah tersebut. Khususnya dalam

pembelajaran IPA yang masih terdapat murid yang tidak paham dengan materi

ajar, memiliki minat brlajar yang masi rendah, serta suka jail dan lengah ketika

proses pembelajaran IPA berlangsung. Ini perlu dilakukan tindakan khusus oleh

guru kelas selaku pendidik.

Pendidikan IPA di Sekolah Dasar bertujuan agar murid mengetahui dan

menguasai pengetahuan, fakta, konsep, prinsip, proses penemuan serta

memiliki sikap ilmiah yang akan bermanfaat bagi murid dalam mempelajari

diri dan alam sekitar. Pendidikan IPA menekankan pada pemberian

pengalaman langsung untuk mencari tahu dan berbuat sehingga mampu

menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

Murid SD pada umumnya berada dalam usia yang masih senang

bermain, senang melakukan kegiatan, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

Page 2: Proposal PTK SD

Mereka tertarik melakukan kegiatan permainan, mendapatkan pengalaman

yang berfariasi untuk memenuhi rasa ingin tahuannya.

Mata pelajaran IPA di SD merupakan salah satu mata pelajaran yang

dipelajari oleh murid, yang dipelajari selama dua kali pertemuan setiap

minggunya seperti halnya murid SD N , murid belajar dengan seorang guru

yaitu wali kelasnya.

Dengan demikian murid bosan dan tidak termotifasi dalam mengikuti

pelajaran. Ada saja pekerjaan lain yang dilakukan murid seperti menggambar,

bercerita dengan teman sebangku, minta izin keluar dan sebagainya, sehingga

pelajaran yang dijelaskan guru hanya sekedar angin lalu bagi sebagian besar

murid. Inilah sebanarnya yang membuat hasil pembelajaran rendah.

Dari peristiwa diatas kita selaku guru kelas yang bertugas untuk

mendidik murid, kita harus berfikir positif dalam menyelidiki kasus atau

masalah ini. Berbagai upaya pun harus dilakukan, bagaimana supaya murid jadi

betah dan semangat belajar dikelas dalam pembelajaran IPA. Agar mata

pelajaran IPA menarik bagi murid sehingga murid senang mengikutinya dan

dapat menguasai materi pelajaran yang baik, diperlukan motifasi belajar murid

yang maksimal. Untuk itu digunakan lah sarana belajar yang menyenangkan

dan dapat mengaktifkan murid dalam proses pembelajaran IPA.

Metode ini memang bagus untuk dipraktekkan dalam pembelajaran

IPA, karena dengan motivasi dan menggunakan media gambar, anak tidak

mudah bosan. Murid lebih senang bila suguhkan hal-hal yang berbentuk

gambar. Apalagi gambar yang kita tampilkan yaitu gambar yang disenangi oleh

murid, selagi tidak menyimpang dari materi pembelajaran yang akan kita

tampilkan. Itu malah membuat murid jadi lebih senang belajar.

Untuk itu gunakanlah sarana atau media yang disenangi oleh murid,

karena apabila dalam proses pembelajaran itu dapat membuat murid senang dan

gembira, maka dengan sendirinya materi yang kita ajarkan akan mudah dicerna

oleh murid. Bahkan murid menjadi senang terhadap guru kelasnya, sehingga

suasana kelas akan menciptakan interaksi yang lancer dan menyenangkan.

Page 3: Proposal PTK SD

Tetapi yang harus kita garis bawahi , seluruh sarana yang kita pakai

dalam pembelajaran harus sesuai dengan karakteristik materi yang

membutuhkan banyak hafalan dan pemahaman sarana yang paling cocok dalam

mata pelajaran IPA adalah media gambar. Melalui media gambar ini murid

lebih aktif dan termotivasi dalm dalam belajar, dan apabila mereka diberikan

tugas dan menjawab beberapa pertanyaan guru merka siap menjawab

pertanyaan tersebut dengan bantuan media gambar sehinga sarana/alat ini akan

dapat meningkatkan hasil belajar murid.

Terkadang timbul suatu pertanyaan, mengapa hasil belajar rendah, yaitu

6,5 dengan taraf ketuntasan 40% , demikian juga tugas yang diberikan dengan

menjawab pertanyaan yang ada di LKS ( Lembar Kerja Siswa ), tidak jarang

dikerjakan oleh murid dengan melihat LKS teman-temannya yang lain, padahal

soal yang ada di LKS sudah pernah dibahas dan dijelaskan oleh guru kelars

mereka.

Ini jawabannya tak lain dan tak bukan karena, hasil pelaksanaan belajar

IPA kelas IV di , sebagian besar murid tidak termotivasi dalam mengikuti

pelajran IPA. Seperti yang pembehasan diatas, murid tidak nyaman didalam

kelas, bosan atau pun tidak menarik dalam penyampain materi oleh guru

kelasnya.

Karna itu, mata pelajaran IPA tidak hanya sekedar bertujuan agar murid

memperoleh nilai yang tinggi dalam ujian, tetapi lebih penting sesuai dengan

tujuan tuntutan kurikulum siswa mampu mengaplikasikan pelajaran yang telah

dipelajari.

Dan mengingat mata pelajaran IPA yang sangat butuh pemahaman dan

hapalan, oleh sebab itu murid hendaknya dapat belajar dan memiliki motivasi

yang tinggi sehingga hasil belajar menjadi optimal.

Kalau dilihat dari jabatan saya yang dilatar belakangi adanya kebutuhan

tenaga guru. Kebutuhan ini meningkat dengan adanya lembaga pendidikan

yang menghasilkan calon guru untuk menghasilkanguru yang profesional. Pada

masa sekarang ini LPTK mejadi satu-satunya lembaga yang menghasilkan

Page 4: Proposal PTK SD

guru. Walaupun jabatan profesi guru belum dikatakan penuh, namun kondisi ini

semakin membaik dengan peningkatan penhasilan guru, pengkuan profesi guru,

organisasi profesi yang semakin membaik, dan lembaga pendidikan yang

menghasilkan tenaga guru sehingga ada sertifikasi guru melalui akta mengagar.

Organisasi provesi berfungsi untuk menyatukan gerak langkah anggota

profesi dan untuk meningkatkan provesionalitas para anggotanya. Adapun

ruanglingkup layanan guru dalam melaksanakan profesinya yaitu terdiri atas:

1. Layanan administrasi pendidikan ,

2. Layanan istruksional

3. Dan layanan bantuan, yaitu ketiganya berupaya untuk meningkatkan

perkembangan murid secara optimal.

Namun kalau diamati dari lingkungan sekolah, sekolah ada dan hidup

dalam suatu masyarakat. Masyarakat yang ada disekitar sekolah selalu

mempengaruhi perkembangan pendidikan disekolah, karena itu guru wajib

mengenal dan menghayati dunia sekitar sekolah, minimal masyarakat kelurahan

atau desa dan kecamatan dimana sekolah dan guru berada.

Dunia lingkungan sekolah mungkin dunia industri, dunia pertanian,

dunia perkebunan, dunia perikanan,dan lain-lain tentunya dunia lingkungan

disekitar sekolah tersebut mamiliki adat istiadat, kepercayaan, tatacara, sikap

dan tingkah laku masyarakatnya yang berbeda. Guru berperan agar dirinya dan

sekolahnya dapat berfungsi sebagai unsur pembaruan bagi kehidupan dan

kemajuan daerahnya. Untuk lebih memahami dunia sekitarnya, guru turut

bersama-sama masyarakat sekitarnya dalam berbagai aktifitas dan

mengusahakan terciptanya kerjasama yang sebaik-baiknya antara sekolah,

orang tua dan masyarakat bagi kesempurnaan usaha pendidikan atas dasar

kesadaran bahwa pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antar

pemerintah, orang tua peserta didik dan masyarakat.

Faktor inilah yang membuat murid tidak senang dan tidak konsentrasi

dalam belajar, karna faktor linkungan setempat yang tidak mendukung proses

Page 5: Proposal PTK SD

pembelajaran disekolah. Meskipun begitu kita selaku guru harus bisa

menuntaskan masalah yang seperti ini. Dan mampu menanggulangi apa yang

menjadi penyebab timbulnya kasus yang seperti ini.

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan dalam

pelaksanaan pembelajaran IPA diatas, diidentifikasi masalah yang dihadapi

dalam pembelajaran IPA kelas IV adalah sebagai berikut:

a. Pada awal pembelajaran guru sebagai pelaksana (peneliti) kurang

dalam mengelolah ruang dan fasilitas pembelajaran.

b. Sebagian besar murid melakukan kegiatan lain seperti menggambar,

bercerita dengan teman sebangku, minta izin keluar kelas pada saat

guru mengajukan materi pelajaran.

c. Penggunaan media gambar kurang optimal, sehingga anak hanya

bisa melihat dan mencawan saja.

d. Metode yang dilakukan guru hanya berceramah saja.

e. Sebagian besar murid malas mengerjakan tugas dan menjawab

pertanyaan yang ada diLKS, padahal materi tersebut mudah dan

sudah dijelaskan oleh guru.

f. Penggunaan waktu kurang efisien.

g. Guru tidak menindak lanjuti pembelajaran.

Dalam rencana pembelajaran IPA pada KD pembelajaran

mendiskusikan bagaimana menerapkan cara memelihara kesehatan pada indra.

Dimana panca indra merupakan pusat segala organ tubuh manusia, yang harus

dijaga oleh manusia itu sendiri.

Yang saya temui selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung,

banyak hal unik yang terjadi di kelas saya salah satunya anak acuh-tak acuh

dalam pembelajaran ini, maka dari berbagai masalah yang didapat guru ( saya

sebagai peneliti ) tersentuh untuk mengadakan penelitian yang tejadi dikelas

saya selama proses PBM berlangsung, kenapa saya tersentuh untuk

Page 6: Proposal PTK SD

mengadakan penelitian supaya anak didik saya termotifasi, bersemangat dan

menerima apa yang sudah dipelajari.

Selain itu, kenapa yang berkeinginan kuat dalam meneliti yang terjadi

dikelas saya mengajar karena dari 20 murid saya hanya 6 murid yang mencapai

tingkat penguasaan pembelajaran.

Berdasartkan hasil musyawarah yang dilakukan dengan ibuk

Harrniyenti, S.Pd selaku supervisor I dan supervisor II kami yaitu ibuk

Musdayeni, S.Pd. SD, maka perbaikan pembelajaran perlu dilakukan karena

banyak hal-hal yang ditemukan dalam PBM pada mata pelajaran IPA. Sebelum

perbaikan pembelajaran dilakukan saya sebagai peneliti (guru ) di kelas IV juga

mengadakan musyawarah dangan kepala sekolah kami yaitu ibuk Desnimar,

S.Pd.SD yang menjabat sebagai pimpinan kami disekolah., dan guru-guru yang

seperjuangan dengan saya.

Jadi dalam menangani masalah yang seperti ini, saya selaku pendidik

harus apa-saja peran guru didalam pendidikan. Menurut buku buku yang pernah

say abaca, Profesi Keguruan disini jijelaskan apa peran guru didalam

pendidikan yaitu sebagai berikut:

Peran kepembibingan guru dalam proses pembelajaran, bimbingan

disekolah dapat digolongkan kedalam bimbingan belajar, pribadi, social, dan

juga karier.

- Teknik membantu murid bermasalah, upaya membantu peserta didik

mengatasi perilaku bermasalah dan menggantinya dengan perilaku yang

efektif menghendaki keterampilan khusus dari guru.

- Dan ada beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh seorang guru untuk

memperoleh lingkungan belajar yang sehat,yaitunya:

a. Memanfaatkan pengajaran kelas sebagai wahana untuk bimbingan

kelompok.

Page 7: Proposal PTK SD

b. Manfaat pendekatan-pendekatan kelompok dalam melakukan

bimbingan

2. Analisis Masalah

Kalau dilihat dari identifikasi masalah yang saya temukan dikelas IV

sekolah tempat saya mengajar, pada pembelajaran IPA pada materi memahami

hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta

pemeliharaannya. Maka pada waktu kegiatan apersepsi guru tidak

memperhatikan keadaan ruang kelas dan tidak menyediakan pertanyaan-

pertanyaan yang memancing murid dalam pembelajaran, selain itu saya tidak

menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh murid,serta tidak

memfokuskanperhatian siswa peda topik yang dibahas.

Pada kesempatan kali itu, memang diluar dugaan saya. Memang pada

saat itu tidak banyak yang betul-betul serius dalam pembelajaran. Karna pada

saat itu metode yang saya terpkan kepada anak, metode ceramah, sehingga

murid bosan dan terjadilah pembelajaran yang membosankan bagi anak.

Pada penelitian yang telah saya lakukan di IV juarai. Setiap

pembelajaran yang saya lakukan saya selalu merasa ada yang kurang, perhatian

para murid terhadap pambelajaran IPA tampaknya tidak menggembirakan.

Murid lebih menganggap pembelajaran IPA sebagai mata pelajaran yang

diwajibkan dan hanya merupakan tugas rutin untuk mengikutinya. Saya merasa

murid menganggap enteng pelajarannya. Setelah berulangkali merenung , saya

menyimpulkan bahwa motifasi para murid untuk belajar IPA sangatlah rendah

sekali.

Ini terbukti dari seringnya siswa absen dalam pelajaran dan nilai rata-

rata kelas IV mata pelajaran IPA hanya 5,4. Saya menjadi bingung bagaimana

cata mengatasi masalah ini. Memang setiap kali saya melakukan npembelajaran

saya tidak menggunakan media dan hanya berceramah didepan kelas pada

kegiatan didepan kelas pada kegiatan evaluasi, saya tidak menjelaskan secara

Page 8: Proposal PTK SD

tepat bagaimana prosedur dalam mengerjakan LKS sehingga murid saya

bingung dalam mengerjakan LKS.

3. Alternative dan Prioritas Pemecahan Masalah

Disini saya akan mmbahas alternative dan prrioritas pemecahan

masalah yang sering saya temui dalam pembelajaran di kelas IV SD . Didalam

proses pembelajaran IPA berlangsung, maka banyak hal-hal yang kurang

menyenangkan dalam mengikuti PBM dikelas tempat saya melakukan

penelitian. Maka dari itu ketika saya melakukan proses pembelajaran ada anak

yang berbicara dengan teman sebangkunya atau sering mintak izin keluar.

Dari hasil analisis tersebut saya menemukan bahwa hanya murid

tertentu ( sekitar 15 orang dari 20 murid ) yang sering absen, dan memang

ternyata murid yang sering tidak hadir nilainya rendah. Dari analisis tugas,

bahan pelajaran, dan balikan, saya menemukan bahwa tugas yang saya berikan

di ambil dari buku paket memang membosankan karena hanya menuntut murid

untuk menghapal, tanpa meminta murid untuk mengungkapkan pikiran dan

perasaannya secara bebas dalam bahasa tulis. Balikan yang saya berikan pada

tugas-tugas tersebut, ternyata hanya dua kata yaitu cukup dan kurang

Dari refleksi yang saya lakukan, saya merasa bersikap biasa-biasa saja,

hanya saya merasa jarang memberikan penguatan. Namun kemudian saya

menyimpulkan bahwa saya harus memilih masalah yang dapat saya atasi

sendiri. Saya kemudian memutuskan bahwa saya akan memfokuskan usaha

pada prbaikan tugas dan bahan ajar yang saya gunakan.

Dari masalah ini maka langkah atau tindakan yang harus saya lakukan

yaitu saya mempersiapkan bahan ajar berikutnya, seperti mempersiapkan atau

mengunakan alat peraga yang berupa media gambar, yang berharap supaya

dapat menunjang dalam proses pembelajaran yang saya lakukan. Dan yang juga

menjadi harapan saya yaitu murid jadi lebih termotifasi dalam belajar, dan

suasan ruang belajar menjadi lebih hidup melalui metode tersebut. Insyaallah.

Page 9: Proposal PTK SD

B. Rumusan Masalah

Beranjak dari penjelasan pada latarbelakang dan identifikasi masalah yang

didapat diatas terlihat nilai murid masih rendah tinkat penguasaannya hanya 12

orang yang nilainya 70 dari 20 orang jumlah murid. Jadi masih ada sekitar 8

orang yang belum tuntas nilainya dalam poelajaran IPA yang saya ajarkan.

Diduga yang menjadi penyebab dari hal tersebut diatas adalah kurang

terlibatnya murid secara langsung dalam proses belajar mengajar, karena materi

seharusnya bisa dipahami dengan bantuan alat peraga, sedangkan yang biasa

saya lakukan hanya menjelaskan dan berceramah saja didepan kelas.

Maka dari pada itu, masalah pada pembelajaran IPA kelas IV ini dapat

saya rumuskan yaitu sebagai berikut:

a. Bagaimana cara menampilkan media gambar yang baik anak murid

menjadi tertarik dan dapat memberi motivasi dalam pembelajaran

b. Bagaiman cara dalam melakukan pengolahan kelas pada awal

pembelajaran

c. Bagaimana agar murid dapat mencapai nilai dan dasil belajar yang kita

harapkan

d. Bagaiman agar murid dapat menyelesaikan soal-soal yang saya berikan

e. Bagaimana metode yang sesuai dalam penanaman konsep supaya anak

tidak bercerita dan keluar masuk ketika proses pembelajaran.

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Untuk meningkatkan penguasaan murid terhadap materi pelajaran IPA

kelas IV penulisan melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian

tindakan kelas (PTK) dengan harapan guru mampu menilai dan memperbaiki

pembelahjaran yang dikelola sendiri.

Selain itu tujuan peneliti perbaikan pembelajaran ini agar meningkatkan

penguasaan murid yang lebih aktif, kreatif dan menyenangkan serta sebagai

guru dalam proses belajar-mengajar, guru harus mampu melaksanakan

Page 10: Proposal PTK SD

pembelajaran serta mengefaluasi pembelajaran yang telah dilaksanakan,

menciptakan suasana belajar yang konduktif dan melibatkan peserta didik ikut

serta aktif membangkitkan motifasi belajar murid yang maksimal.

Disamping meningkatkan proses pembelajaran yang maksimal terhadap

materi pembelajran, laporan ini juga dibuat sebagai persaratan yang wajib

dikuti oleh setiap mahasiswa dalam menyelesaikan jenjang pendidikan S1

(PGSD) sebagai tugas akhir dalam mata kuliah Pemantapan Kemampuan

Professional (PDGK 4501) di UT.

Laporan ini disusun berdasarkan catatan yang dibuat ketika merancang

rencana pembelajaran, sampai kepada pelaksanaan perbaikan pembelajaran

yang diobserfasi oleh supervisor pelaksanaan perbaikan pembelajaran

dilakukan II siklus untuk mata pelajaran IPA di SDN .

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi brbagai pihak.

Pihak uyang dimaksud ialah:

1. Murid, terutama untuk murid kelas IV agar lebih termotivasi dan

terampil dalam menerima pembelajaran IPA kususnya pada mata

pelajaran, memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia

dengan fungsinya, serta pemeliharaannya

2. Guru, guru kelas IV sebagai wali kelas, dapat dijadikan pedoman

mengajar yan professional kedepannya.

3. Peneliti sendiri yaitu dapat dijadikan sebagai bahan kajian akademik di

Universitas Terbuka.

4. Peneliti selanjutnya, yang digunakan sebagai bahan acuan, baik

perndekatan maupun materinya.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pendidikan

Page 11: Proposal PTK SD

Kita sebagai pendidik di SD hanya dapat melaksanakan tugas dengan baik

bila mana memiliki pemahaman yang baik pula tentang konsep pendidikan di

SD. Pengetahuan,pemahaman dan pengalaman saya tentang pendidikan di SD

adalah senantiasa perlu di persegar dan di perkaya,mengingat ilmu dan konsep

tentang pendidikan di SD adalah hasil pemikiran manusia yang bersifat

dinamis,berubah-ubah karena pengaruh situasi dan kondisi kehidupan umat

manusia pada umum nya. Konsep pendidikan selalu mengalami perubahan

seiring dengan tuntutan zaman dan peradaban umat manusia di dunia dalam

berbagai aspek kehidupan.

Berkenaan dengan peranan pendidikan, orang yang beradap setidak nya

memiliki common sense bahwa pendidikan memiliki peran sangat penting bagi

kehidupan manusia.pendidikan memiliki kekuatan (pengaruh) yang di namis

dalam menyiap kan kehidupan manuasia di masa depan. Pendidikan dapat

mengembang kan sebagai potensi yang di miliki nya secara optimal,yaitu

pengembangan potensi indifidu yang setingginya dalam aspek

fisik,intellectual,emosional,social dan spiritual,sesuai dengan tahap

perkembangan serta karakteristik lingkungan fisik dan lingkungan sosio-budaya

dimana dia hidup

Salah satu pengertian yang sangat umum di kemukan kan oleh Driyarka

(1980) yang menyatakan bahwa pendidikan adalah proses memanusiakan

manusia muda. Didalam kamus internasional pendidikan setidiak tidaknya

memiliki tiga ciri utama sebagai berikut.

1. Proses perkembangan kemampuan,sikap,dan bentuk-bentuk tingkah

laku lainnya didalam masarakat di mana dia hidup.

2. Proses social,dimana seseorang di hadap kan pada pengaruh lingkungan

yang terpilih dan terkontrol untuk mencapai kopentensi sosial dan

pertumbuhan individual secara optimum.

3. Proses pengembangan pribadi dan waktu manusia.

Page 12: Proposal PTK SD

Pengertian tersebut mirip dengan pendapat G. Thompson ( 1957 ) yang

menyatakan bahwa pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk

menghasilkan perubahan-perubahan yang tepat didalam kebiasaan-kebiasaan,

pemikiran, sikap-sikap, dan tingkah laku. Crow and Crow ( 1960 )

mengemukakan: harus diyakini bahwa fungsi utama pendidikan adalah

bimbibingan terhadap individu dalam upaya memenuhi kebutuhan dan

keinginan yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya sehingga mereka

memperoleh kepuasan dalam seluruh aspek keseluruhan pribadi dan kehidupan

sosialnya.

Tilaar ( 1999:28 ) merumuskan hakikat pendidikan sebagai suatu proses

menumbuhkembangkan eksistensi peserta-didik yang memasyarakat,

membudaya, dalam tata kehidupan yang berdimensi local, nasional, dan global.

Sunaryo Kartadinata ( 1996 ) mengemukakan pengertian pendidikan dalam

rumusan yang cukup sederhana tetapi penuh makna, yaitu pendidikan adalah

proses membawa manusia dari apa adanya kepada bagaimana seharusnya.

Kondisi apadanya adalah kondisi nyata peserta didik saat ini, suatu keberadaan

anak dengan segala potensi, kemampuan, sifat, dan kebiasaan yang dimilikinya.

Sedangkan kondisi bagai mana seharusnya adalah suatu kendisi yang

diharapkan terjadi pada diri anak, berupa perubahan prilaku dalam aspek cipta,

rasa, karsa, dan karya yang berlandaskan dan bermuatan nilai-nilai

kemanusiaan yang dijunjung tinggi.

Akhirnya makna pendidikan yang mantap dinyatakan dalam Undang-

undang No. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional pasal 1 ( 1 )

dinyatakan pendidikan sebagai “ … usaha sadar untuk menciptakan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat bangsa dan Negara. “

B. Alat indra manusia ( Mata )

Page 13: Proposal PTK SD

Pada penelitian yang saya lakukan di ini, saya mengukur kemampuan murid

dalam pembelajaran bidang studi IPA, yang mana materi yang saya ajarkan

yaitu Organ Pengindraan Manusia dan pada saat itu materi kusus yang saya

sampaikan pada kesempatan yang singkat itu khusus pengindraan pada Mata.

Materi saya ambil dari berbagai buku sumber, sedikit penjelasan tentang

organ indra ( mata ) pada manusia saya mencoba untuk menjelaskan nya.

Indra penglihatan , merupakan indra yang indra yang terpenting. Bagian

otak yang berhibungan dengan indrain ini jauh lebih besar dari pada yang

berhubungan dengan indra lain. Mata merupakan indra penglihatan bagi kita.

Bola mata terletak dalam rongga mata dan dilindungi oleh tulang-tulang

tengkorak. Bagian depan bola mata dilindungi oleh selaput tipis, kelopak mata,

bulu mata, dan kelenjar air mata. Ketika mata kita terbuka bulu mata kita akan

melindungi mata kita dari debu. Kedp mata yang tidak sadar kita lakukan

merupakan usaha untuk mengeluarkan air mata kita.

Bola mata dilekatkan pada didinding sebelah dalam rongga mata oleh tiga

pasang otot yang berfungsi menggerakkan bola mata kearah yang kita

kehendaki untuk mendapatkan pandangan yang sebaik-baiknya. Otot-otot

tersebut melekat pada tulang tengkorak.

Bagian-bagian bola mata yaitu sebagai berikut:

a. Kornea merupakan bagian yang bersifat tembus pandang

b. Selaput pelangi atau iris, yang terletak dibelakan kornea dan berpitmen.

Zat member warna pada iris ini disebut melanin. Pikmen ini yang

menentukan warna mata

c. Lensa, terletak dibelakang selaput pelangi. Lensa dapat mencembung

dan menipis sesuai dengan jarak benda yang akan difokuskan.

d. Retina, retina berupa selaput sel-sel indra. Ada dua macam sel indra

yaitu, sel bintang ( rod ) dan sel kerucut disebut ( cone ) jumlah sel

bintang lebih banyak dari pada sel kerucut kira –kira 7 selkerucut. Sel

Page 14: Proposal PTK SD

bintang sangat peka terhadap cahaya sehingga memungkinkan kita

melihat dalam keremangan dan tetapi kita takkan bisa membedakan

warna. Pada retina terdapat terdapat bintik kuning dan buntik buta.

Bintik kuning merupakan tempat yang sangat peka terhadap rangsangan

cahaya. Supaya kita dapat melihat suatu benda dengan jelas, bayangan

benda itu harus jatuh tepat pada bintik kuning. Sedangkan bintik buta

merupakan tempat pada retina yang sama sekali tidak peka terhadap

rangsangan cahaya, dan merupakan tempat keluarnya serabut-serabut

saraf mata.

Gangguan pada mata biasanya diakibatkan kurangnya asupan sari makanan

yang menganmdung Vitamin A. ini dapat terjadi kekurangan mengkonsumsi

buah-buahan dan sayur-sayuran. Sayuran dan buah yang berwarna kuning

kemerahan,seperti wortel, tomat dan papaya mengandung zat warna yang

disebut karoten. Di dalam hati, karoten dibuah menjadi

C. Media gambar

Pembentukan kemampuan murid disekolah sangat dipengaruhi oleh

proses belajar yang ditempuhnya. Oleh karena itu agar murid memiliki

kemampuan yang diharapkan proses belajar harus dikendalikan oleh guru

berdasarkan oleh kurikulum yang berlaku.

Prose belajar akan terberntuk berdasarkan pemahaman dan pandangan

guru terhadap pengertian dan hakikat belajar mengajar. Agar proses belajar

efektif, guru harus memahami bahwea tugas dan peran nya dalam mengajar

harus berfungsi sebagai pembimbing, fasilator dan narasumber atau pemberi

informasi.

Pandangan yang dianggap paling sesuai dengan kebutuhan dan hakikat

belajar saat ini adalah bahwa mengajar merupakan suatu proses membimbing

memberikan informasi dan mengatur lingkungan sehingga terjadi proses belajar

Page 15: Proposal PTK SD

yang efektif. Untuk mendukung semua itu diperlikan pengetahuan dan

pengalaman dalam mengajar serta sarana dan prasarana yang mendukung

sekaligus sebagai pasilitator dalam penyampaian ilmu pengetahuan, salahsatu

sarana yang penting yaitu media pembelajaran.

Tingkat keefektifan pembelajaran disekolah dasar (SD) salah satunya

dipengaruhi oleh kemampuan guru menerapkan asal kekongkritan dalam

mengelolah proses pembelajaran, maksudnya guru harus mampu menjadikan

apa yuang diajarkannya sebagai sesuatu yang kongkrit (nyata) sehingga mudah

dipahamiu oleh siswa.

Guru pada umumnya sering menggunakan media pembelajaran yang

bertujuan agar informasi dan bahan ajar trsebut dapat diterima dan diserap

dengan baik oleh para murid sebagai wujud bahan ajar tersebut dapat diterima

oleh para siswa yang dibutuhkan dengan terjadinya perubahan-pereubahan

perilaku baik berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Menurut Clart (1956), pengertian media gambar dapat dilihat dari

berbagai sudut, diantaranya media dipandang sebagai teknilogi, tutor, materi,

agen, alat mental berpikir dalam pemecahan masalah.

Menurut Heinick ddk ( 1996 ) media ( jamak atau medium ) tinggal

secara umum adalah saluran komunikasi yaitu segala sesuatu yang membawa

informasi dfari sumber informasi untuk disampaikan kepada penerima

informasi contohnya ialah: film, TV, diagram, materi pembelajaran, computer

dan instruktur.

Sedangkan Critters (1956) mengemukakan media pembelajaran

dipandang sebagai alat atau wahana untuk menyampaikan atau

mengomunikasikan pesan pembelajaran kepada murid.

Tujuan penggunaan media gambar secara umum adalah memfasilitasi

komunikasi. Dalam pembelajaran tujuan penggunaan media antara lain adalah

untuk meningkatkan kualitas dan efektif pembelajaran memudahkan guru

dalam melaksanakan pembelajaran, memberikan arahan tujuan yang dicapai,

Page 16: Proposal PTK SD

menyediakan evaluasi untuk kreatif, menyampaikan materi pembelajaran dan

membantu pembelajaran yang memiliki kekusukan tertentu.

Miarso: media gambar pembelajaran secara makro dalam keseluruhan

syistim pendidikan didefenisikan sebagai segala sesuatu yang dapat

merangsang terjadi proses balajar, dalam pengertian yang lebih kusus, media

merupakan alat bantu pembelajaran yang digunakan dalam pengajaran di SD

termasuk pembelajaran IPA.

Menurut Winn (1956), fungsi media gambar pada pembelajaran antara

lain : menyampaikan pembelajaran kontruksi dari lingkungan,dimana media

membantu murid mengali dan membangun pemahaman dari pengetahuan serta

mengembangkan keterampilan kognitif dimana media sebagai modal, kreasi

atau pengembangan keterampilan mental.

Media gambar pembelajaran menurut Gagne adalah: komponen sumber

belajar dil;ingkungan murid yang dapat meransang murid untuk belajar

sedangkan menurut. Menurut Brigs, media belajar adalah: wahana fisik yang

mengandung materi pembelajaran dengan media pembelajaran merupakan

sesuatu yang digunakan untuk mengkomunikasikan materi pembelajaran.

Scrammber berpendapat bahwa media gambar dalam pendidikan

sebagai suatu teknik utuk menyampaikan pesan sehingga sebagai teknologi

pembawa informasi atau pesan pembelajaran.

Penggunaan media gambar dalam pembelajaran IPA sangat dibutuhkan

karena media tersebut berfungsi sebagai:

- Mengaktifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan murid

dan antar sesama murid dalam pembelajaran

- Merangsang pikiran, perasaan, perehatian dan kemampuan

dalam pembelajaran, sehingga member pengalaman belajar lebih bermakna

bagi murid.

- Membangkitkan keinginan dan minat belajar murid.

- Membangun dasar-dasar untuk perkembangan belajar sehingga

pelajaran lebih lama diingat.

Page 17: Proposal PTK SD

- Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan

kemandirian.

Manfaat alat peraga dalam media gambar pada pembelajaran IPA bagi

murid ialah sebagai berikut:

- Meningkatkan motivasi belajar.

- Menyediakan variasi belajar.

- Memberikan gambaran struktur yang memudahkan belajar.

- Member contoh yang selektif.

- Merangsang berfikir analisis.

- Menyediakan situasi belajar yang kurang bersifat formal ( tanpa

ada beban dan tekanan).

Selain bermanfaat bagi murid, manfaat alat peraga dalam pembelajaran IPA

bagi guru antara lain:

- Memberikan pedoman dalam merumuskan tujuan pembelajaran.

- Memberikan sistimatika mengajar.

- Memudahkan kendali mengajar.

- Membengkitkan rasa percaya diri dalam mengajar.

- Meningkatkan kualitas mengajar.

Media gambar dalm pem,belajaran IPA memiliki nilai praktis yaitu:

a. Menampilkan objek yang sagat besar yang tidak bisa mungkian dibawa

kedalam kelas seperti: bumi, bulan, matahari, peristiwa alam dan

sebagainya.

b. Menampilkan objek yang langka seperti: bintang, tumbuhan, manusia

beserta strukturnyha masing-masing.

Selain itu menurut Mahmuduin dan Kusnadi (2002) menyatakan seseorang

guru dalam menggunakan alat peraga yang merupakan media gmbar haruslah

mendesain alat peraga IPA tersebut, yang meliputi merancang, memilih dan

Page 18: Proposal PTK SD

membuat alat peraga IPA yany sesuai dan cocok untuk mengajarkan suatu

kosep, prinsip teori-teori IPA bagi murid SD.

Mendesain alat peraga IPA berarti menampilkan bentuk asli atau

memodifikasikan benda asli menjadi sebuah model. Model dapat dibuat secara

sederhana yang disesuaikan dengan kebutuhan dalam pembelajaran IPA di SD.

Page 19: Proposal PTK SD

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian serta Pihak yang Membantu

Pada kesempatan ini saya selaku pendidik dan sekaligus melakukan

Penelitian Tindakan Kelas. Maka objek penelitian yang dimaksud adalah orang

yang melakukan penelitian atau yang menulis penelitian ini, Rizal Nofriandi

nama lengkap penulis.

Penelitian perbaikan pembelajaran ini dilakukan di Kecamatan Kabupaten ,

kebetulan ditempat melakukan penelitian ini juga merupakan tempat penulis

mengajat. Penulis melakukan penelitian dikelas IV yang tingkat

kemampuannya tidsak sama, yang dilatarbelakangi oleh bermacam-macam

latar belakang. Mata pelajaran yang saya tampilkan pada pelaksanaan

penelitian ini yaitu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA kelas IV

semester I.

Sedangkan waktu penelitian ini dilakukan selama 3 minggu, tiap

minggunya saya melakukan penelitian di kelas IV semester I ini melakukan

pembelajaran. Penelitian dilakukan II siklus yaitu:

- Prasiklus pada hari Rabu tanggal 30 Oktober 2013 pada saat

inilah penulis menemukan masalah-masalah yang terdapap pada

murid kelas IV SDN. Bermacam-macam bentuk masalah

ditemukan.

- Siklus I pada hari Sabtu tanggal 02 Nofember 2013 pada

kesempatan ini murid dilakukan atau diberikan suatu perbaikan.

Pada saat ini murid dilakukan dengan kondisi perbaikan atau

perubahan dari metode yang lama ke metode yang dianggap

Page 20: Proposal PTK SD

lebih memperbarui dan lebih meyakinkan terhadap hasil belajar

lebih meningkat.

- Siklus II pada hari Selasa tanggal 05 Nofember 2013 nah pada

pertemuan siklus II inilah hasil belajar murid sudah membaik.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Pada bagian ini menjelaskan prosedur penelitian perbaikan yang mencakup

studi pendahuluan dan langkah-langkah PTK yang meliputi perencanaan,

pelaksanaan, dan pengamatan, serta refleksi untuk setiap siklus pembelajaran.

1. Prasiklus

Didalam pra siklus ini menjelaskan tentang kegiatan atau persiapan yang

kita persiapkan pasa sebelum kita melakukan penelitian yaitu yang dapat kita

jelaskan pada penjelasan berikut,

Pada perencanaan pra siklus penelitian sebagai guru kelas IV SD meren

canakan pembelajaran yang akan dilaksanakan didepan kelas, yaitu membahas

tentang pembelajaran IPA yang materinya” memahami hubungan antara

struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, srta pemeliharaannya” kelas

IV IV Juirai dengan berpedoman pada RPP Kurikulum KTSP 2006. Kemudian

penelitian menyusun persiapan tindakan yangf akan dilaksanakan sebagai

berikut:

1. Mumbuat susunan rencana pelaksanaan pembelajaran

2. Mempersiapkan media gambar pembelajaran, dan bahan-bahan lain

yang dibutuhkan

3. Hal-hal yang perlu untuk mengatasi masalah dalam kelas

4. Mempersiapkan instrumen tes tau nontes

5. Melakukan konsultasi dan kondisi dengan teman sejawad tentang

kegiatan yang akan dilaksanakan

6. Memeriksa ketersediaan alat pengumpul data

Page 21: Proposal PTK SD

Setelah menyusun persiapan tindakan yang akan dilaksanakan.

Penelitian berkonsultasi dengan teman sejawad tentang apa tindakan perbaikan

yang akan dilakukan, sebelum tindakan perbaikan teman sejawad meminta

untuk menampilkan pembelajaran yang sesuai dengan meterinya. Ini

dilaksanakan dikelas sendiri saya mengajar, sewaktu pelaksanaan materi teman

sejawad mengamati guru ( mahasiswa ) dalam proses belajar-mengajar

brlangsung dengan menggunakan lembaga obserfasi untuk guru.

Setelah berkolaborasi dengan teman sejawad maka penelitian

mengkaji untuk identivikasi masalah yang timbul akibat, adapun masalah yang

timbul yaitu:

1. Pada kegiatan awal absen tidak diambil secara perorangan

2. Melakukan apersepsi tidak disampaikan

3. Kurangnya dalam penyampaian motivasi anak

4. Penyampaian konsep tidak tepat

5. Tidak mengunakan alat peraga ( media gambar )

6. Pelaksanaan tindak lanjut masih kurang

7. Pada penutupan pembelajaran waktu sudah tidak efisien

2. Siklus I

a. Perencanaan

Didalam perencanaan pada siklus I ini secara prakteknya sama dengan

perencanaan yang kita lakuikan pada pra silkusnya.

Selanjutnya berpedoman pada hasil pengamatan teman sejawad

dari pelaksanaan yang sudah dilakukan, maka penulis mengadakn

musyawarah lagi. Maka hasil musyawarah dengan teman sejawad yaitu

perlu tindakan-tindakan perbaikan pada pelaksanaan pembelajaran.

Adapun langkah-langkah perbaikan guna mengatasi masalah yang

terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu:

Page 22: Proposal PTK SD

1. Menyusun rencana pembelajaran sebaik mungkin dengan

mempedomani KTSP

2. Mengembangkan dan mengorganisasi materi, serta sumber belajar

3. Melaksanakan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran

sejelas mungkin

4. Mengurangi metode yang bervariasi

5. Selalu menggunakan media-media yang menarik, materi yang

disajikan adalah peristiwa alam

6. Membimbing murid dalam melaksanakan latihan dan kerja

kelompok mengadakan penilaian dengan lembar obserfasi

7. Memberikan ujian kepada murid untuk terlibat aktif dalam

pembelajaran

8. Menutup pelajaran dengan mengumpulkan hasil pembelajaran

dengan brsama-sama

b. Tindakan

Pelaksanaan perbaikan IPA diSD kelas IV pada materi :

memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia

dengan fungsinya, serta pemeliharaannya, ini diawali

mempersiapkan scenario pembelajaran. Adapun scenario

pembelajaran tersebut yang dipersiapkan adalah RPP I

perbaikan. RPP I perbaikan tersebut telah disusun dengan

bantuan supervisor II kami yaitu ibuk Musdayeni, S.PD. SD

yang bertugas sebagai guru bidang study IPA di SDN .

Sebelum pelaksanaan perbaikan pembelajaran pengamatan /

supervisor II menginformasikan kepada guru bagai mana kiat-kiat

dalam pelaksanaan, dengan menguji lembar observasi tentang

pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Pengamat menginformasikan

langkah-langkah kegiatan yang dilakukan yaitu: kegiatan awal, guru

hendaknya melakukan obsrvasi yang tepat, menyampaikan tujuan yang

jelas sehingga murid dapat memusatkan perhatiannya dalam

Page 23: Proposal PTK SD

pembelajaran dan memahami manfaat dalam mempelajarai materi yang

dipelajari.

Pada kegiatan inti guru hendaknya berusaha membimbing murid

dengan media gambar yang sudah disiapkan serta member petunjuk

yang jelas dan rici dalam kerja kelompok. Guru juga member

kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran serata

member pujian dan motifasi bagi kelompok yang telah berhasil. Pada

kegiatan akhir pun guru hendaknya membimbing murid untuk menarik

kesimpulan dari pembelajaran yang telah dipelajari dari pembnelajaran

yang telah dipelajari, yang penting sekali adalah guru harus

mengadakan evaluasi, untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang

telah dicapai oleh guru sekaligus upah balik bagi guru untuk

menentukan tindak lanjut dengan menganalisa hasil pembelajaran.

Langkah langkah pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran

yaitu sebagai berikut:

TABEL KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan

Awal

Siswa mengawali pembelajaran dengan do’a, mengabseni

siswa untuk melihat kehadirannya dalam pembelajaran,

melakukan apersepsi yaitu mengkondisikan dan memotivasi

murid untuk melaksanakan proses pembelajaran

Kegiatan

Inti

-guru menyampaikan tujuan pembelajaran

-guru mempoerhatikan dengan seksama dari media-media

yang diberikan

-murid mengomentari atau menanggapi media gambar

tersebut

-murid bertanya jawab dengan guru tentang cara mnjaga alat

indara seperti mata manusia

-guru member penjelasan dan penugasan tentang gambar-

Page 24: Proposal PTK SD

gambar yang dilihat

-guru menjadi model dalam memaparkan media-media

gambar

-salah seorang murid diminta menceritakan isi gambar yang

ada

-guru member komentar tentang cerita diri anak menjadi

panduan memperbaiki murid lain

-Murid secara kelompok mempersiapkan hasil kerjanya

kedepan, dari tugas yang diberikan gambar tentang

memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia

dengan fungsinya, serta pemeliharaannya tersebut

-refleksi

Kegiatan

Akhir

-guru menilai penampilan murid

-guru melibatkan murid, mengumpulkan pembelajaran yang

telah berlangsung

-guru memberikan latihan tes tertulis kepada murid

c. Pengamatan

Sesuai dengan kriteria PTK, penulisan berkolaborasi dengan

supervisor II, untuk melakukan pengamatan dan mengisi lembar

pengamatan selama proses berlangsung. Tindakan digantikan berhasil

apa bila kemampuan murid diatas KKM yang ditetapkan disekolah

tersebut.

Instrument utama pada penelitian ini adalah penelitian sendiri

yang juga berperan sebagai pelaksanaan perbaikan pembelajaran dikelas

dan dibantu oleh teman sejawad dan supervisor II kami, instrument

penunjang adalah:

a. Lembar observasi

b. Data hasil observasi

Page 25: Proposal PTK SD

c. Buku nilai dalam latihan

d. Catatan guru

Berdasarkan hasil pengamatan dari supervisor II maka hasil

pembelajaran menunjukan bahwa:

- 18 murid kelas IV, hanya 7 murid yang mendapat kesempatan

menjawab pertanyaan guru

- Dari 7 orang murid yang menjawab, dan hanya 5 oarang yang

jawabannya benar

- Ketika diadakan diskusi kelompok, terjadi keributan kecil

karena semua anak ingin melihat gambar-gambar yang ada pada

media, karena gambar-gambar tersebut terlalu sedikit

Berdasarkan data yang terkumpul, peneliti mencoba

menyimpulkan hasil perbaikan yang telah dilakukan dan hasil

kesimpualan menunjukan bahwa penguasaan murid sudah

meningkat, masih belum optimal 12 dari 20 murid yang

menjawab dengan benar semua pertanyaan target menyebarkan

pertanyaan kepada minimal 10 anak juga belum tercapai,

disamping gambar yang dibawah anak belum dimanfaatkan.

d. Refleksi

Pada tahap ini merupaka kegiatan yang dijadikan sebagai titik

tolak penelitian pada pra siklus. Kelebihan pada prasiklus tetap

dipertahankan, sedangkan kelemahan yang ditemukan diusahakan untuk

memperbaikinya pada siklus I. Berdasarkan hasil refleksi penelitian

mengadakan perbaikan dan penyempurnaan pelaksanaan perbaikan

pembelajaran pada tindakan siklus berikutnya.

Dari hasil pengamatan guru ( penulis ) melakukan refleksi

dengan mengajukan pertanyaan berikut pada diri sendiri yaitu diantara

nya:

1. Apakah saya terpaku kepada anak-anak yang paling belakang saja ?

Page 26: Proposal PTK SD

2. Kalau begini hasilnya, apa yang harus saya perbaiki dalam tindakan

perbaikan berikutnya?

3. Mengapa saya tidak dapat menyebarkan pertanyaan kepada minat

10 murid ?

4. Mengapa saya tidak memberi kesempatan kepada anak untuk

bertanya dan menceritakan seluruh kelompok dari gambar mata

pada indra penglihatan manusia?

3. Siklus II

a. Perencanaan

Pada bagian ini , penulis masih berpedoman kepada refleksi,

karena refleksi masih dijadikan dasar untuk menyusun rencana

perbaikan pada siklus II ini, disamping menyusun rencana perbaikan

juga disusun lembaran observasi dan lembaran hasil tes murid.

Sedangkan materi yang dipelajari adalah menjelaskan kedepan

tentang struktur oragan penglihatan manusia, dan metode yang

digunakan ialah dengan memberikan bimbingan melalui metode

pemberian tugas dan resitas. Rencana perbaikan disusun lebih baik

dari pada siklus I.

b. Tidakan

Pelaksanaan perabaikan pembelajaran pada siklus I ini masih

dilaksanakan dikelas saya mengajar, yaitu dan waktu pelaksanaan

tiga hari setelah prasiklus dilaksanakan. Setelah mengkomodasikan

dari siklus II dalam rencana perbaikan siklus I, saya meneliti

sekaligus guru kelas IV SDN , melakukan musyawarah lagi dengan

supervisor saya.

Setelah itu, penulis bersiap-siap melaksanakan perbaikan siklus

II yang topik pembelajaran adalah lanjutan dari topi yang lalu yaitu

cara merawat dan memelihara alat indra ( mata ). Topik yang sama

karena masih ada 9 orang murid yang belum dapat menjawab

Page 27: Proposal PTK SD

pertanyaan. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh

manusia dengan funsinya serta pemeliharaannya.

Tujuan perbaikan iniu terfokus pada 4 hal yaitu:

1. Mampu menkoordinasikan murid pada awal belajar.

2. Mampu menggunakan media gambar yang digunakan untuk

pemahaman arah.

3. Mampu menyebarkan pertanyaan minimal kepada 10 murid.

4. Pada evaluasi murid tuntas dalam pembelajaran.

Kegiatan inti:

- Guru memasang media gambar struktur panca indra manusia.

- Guru meminta murid menyebutkan satu-persatu apa yang

diperhatikan pada media gambar secara bergantian.

- Murid diminta duduk secara berkelompok.

- Kemudian mencatat ilustrasi dari media gambar yang dilihat

secara berdiskusi.

- Hasil diskusi ditampilkan didepan kelas.

Kegiatan akhir:

- Pada akhir pembelajaran, guru memberi tes tertulis dan menulis

soal dipapan tulis dan murid menjawab pertanyaan dikertas

selmbar.

c. Pengamatan

a. Siswa bersemangat dalam menjawab pertanyaan dari 20 murid

ada yang tidadk menjawab pertanyaan dengan benar.

b. Guru dan siswa menyimpoulkan hasil pembelajaran bersama-

sama kemudian hasil disimpulkan oleh anak-anak dibuku catatan

dengan bantuan guru.

Data yang saya dapat dari hasil obsevasi pada murid kelas IV

disupervisor atau penilai ialah sebagai berikut:

Page 28: Proposal PTK SD

1. Anak begitu semangat ketika guru memajang media gambar

yang guru gunakan.

2. Semua pertanyaan yang guru berikan murid bisa menjawab

dengan benar, namun ada 2 murid yang pengetahuannya rendah

yang tidak dapat menjawab pertanyaan.

3. Ada kelompok anak-anak yang sedang berdiskusi kompak dan

aman.

4. Murid tidak ada yang rebut, bermain-main dalam kelas.

Catatan guru atau penulis yaitu sebagai berikut:

- Murid saya semangat, dan dapat menjawab seluruh peretanyaan

yang saya berikan kepada murid.

- Seluruh murid senang mengikuti proses pembelajaran dan tidak

ada yang bermain atau meribut didalam kelas.

- Hasil belajar meningkat sesuai dengan apa yang kita inginkan.

C. Teknik Analisis Data

1. Data dan Sumber Data

a. Data Penelitian

Pemerolehan data penelitian saya ambil dari hasil proses

pembelajaran yang terdapat pada interaksi murid kelas IV SDN

Sago Kecamatan IV Juarai. Mulai dari pelaksanaan prasiklus

sampai kepadareaksi yang timbul setaelah berlangsungnya siklus

I dan II. Ini semua disusun dan ditulis dalam catatan guru atau

atau yang melakukan penelitian.

Dada penbelitian ini berupa hasil pengantar, ctatan lapangan

dan data hasil belajar dari setiap hasil belajar dari setiap

tindakan perbaikan pada setiap tindakan perbaikan pada

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA ) dengan

Page 29: Proposal PTK SD

pendekatan kontekstual pada siswa kelas IV dengan pendekatan

kontekstual sperti berikut ini:

1. Catatan tentang pelaksanaan pembelajaran yang

berhubungan dengan perilaku guru dengan murid, yang

meliputi interaksi pembelajaran antara guru dengan murid,

murid dengan murid, dan murid dengan guru dalam

pembelajaran IPA diSD.

2. Evaluasi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA ) baik

yang berupa evaluasi proses maupun evaluasi hasil.

b. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data yaitu, dari mana

penulis mendapatkan hasil penelitian, atau dimana penelitian

dilakukan. Sumber data penelitian adalah proses pembelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA ) dengan pendekatan kontekstual

dikelas IV SDN ,Kecamatan Kabupaten yang meliputi

pelaksanaan pembelajaran dan kegiatan evaluasi sewaktu proses

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ). Data diperoleh

dari subjekterteliti yakninya guru dan murid kelas IV

kecamatan .

2. Instrument Penelitian

Didalam kamus ilmiah Instrumen ialah alat atau perlengkapan,

jadi yang dimaksud instrument penelitrian ialah perlengkapan yang

digunakan ketikaka proses penelitian berlangsung. Sedangkan

instrrumen yang digunakan pada penelitian dan proses perbaikan ini

adalah berupa tes prestasi belajar yang diberikan kepada murid

untuk mengukur ketercapaian hasil belajar murid. Serta lembar

Page 30: Proposal PTK SD

obsrvasi yang digunakan untuk mengamati bagaimana proses

pembelajaran berlangsung.

Yang dimaksu dengan tes disini yaitu pertanyaan atau latihan

serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,

Pengetahuan, intelegensi, kemmpuan atau bakat yang dimiliki serta

individu maupun kelompok. Sedangkan tes prestasi ialah tes yang

digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah

mempelajari sesuatu ( Arikunto, 2006 : 150 ) sedangkan observasi

ialah secara sistematis dengan prosedur yang berstandar ( Arikunto,

2006 : 222 )

Cara yang digunakan untuk memperoleh data yang valid dalam

penelitian ini yaitu sebagai berikut:

a. Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati latar kelas

tempat berlangsungnya pembalajaran Ilmu Pengetahuan Alam

( IPA ), dengan berpedoman pada lembar-lembar observasi yang

telah disediakan. Supervisor mengamati apa yang telah terjadi

dalam proses pembelajaran ditandai dengan memberikan ceklis

pada kolom yang terdapat dalam lembar observasi sesuaai

denagan pengamatan terhadap proses pembelajaran.

b. Tes, untuk memperkuat data observasi yang terjadi dalam kelas

terutama pada butir penguasaan materi pada pembelajaran IPA

yang diddapat dari murid.

c. Catatan lapangan, didalam pembuatan catatan lapangan ini pada

dasarnya berisi tentang deskripsi atau berupa paparan tentang

latar pengamatan terhadap tindakan praktisi dan murid pada

waktu pembelajaran IPA. Unsur-unsur yang diamati dalam

pelaksanaan mengacu pada apa yang tertera pada butir-butir

pengamatan. Pembutan rancangan refleksi harus berdasarkan

pengamatan yang telah dilakukan oleh guru dan pengamat

penelitian.

Page 31: Proposal PTK SD

Jadi yang selaku instrument utama dalam penelitian ialah

peneliti sendiri,guru kelas sebagai pengamat pembelajaran di kelas.

Peneliti sebagai instrument utama bertugas menyaring, menilai,

menyimpulkan, dan memutuskan data yang diperlukan.

3. Analisis Data

Yang dimaksud dengan Analisis Data yaitu upaya yang

dilakukan oleh guru yang berperan sebagai peneliti untuk

merangkum secara akurat data yang telah dikumpulkan dalam

bentuk yang dapat dipercaya dan benar adanya. Didalam

pelaksanaannya dilakukan dengan cara sebagaiberikut: memilih,

memilah, mengelompokkan data yang ada dan merangkumnya,

kemudian menyajikannya dalam bentuk yang mudah dibaca dan

dipahami.

Dalam memperoleh data penelitian dianalisis dengan

menggunkan model Analisis Data Kualitatif dan Analisis Data

Kuantitatif. Analisis data kualitatif yang ditawarkan oleh Miles dan

Huberman ( dalam Kunandar 2008 : 101 ) yakni analisis data

dimulai dengan menelaah sejakpengumpulan data sampai seluh data

terkumpul.

Pada hasil pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan

menggukan pendekatan kontekstual yang kemudian

dipresentasekan, hal ini berdasarkan model analisis kuantitatif

Soendjojo Dirdjosoemarto ( 1990 : 483 ) dengan rumus yaitu:

Sekor yang diperoleh

Persentase perolehan skor =___________________ x 100%

Sekor maksimal

Rentang sekor untuk masing-masing kategori dihitung dapat dibuat

dengan cara berikut sebagai berikut:

90% - 100% Sangat baik

Page 32: Proposal PTK SD

80% - 89% Baik

70% - 79% Cukup

60% - 69% Kurang

<60% Sangat kurang

Dari penjelasan diataslah kita menentukan bagai mana hasil analisis

data tersebut. Dan langkah-langkah diatas bisa diterapkan oleg guru kelas yang

akan melakukan atau membuat analisis data anak muridnya.