Proposal Ptk a.baharuddin,s.pd

download Proposal Ptk a.baharuddin,s.pd

of 10

Transcript of Proposal Ptk a.baharuddin,s.pd

1. Judul : PENERAPAN PENGUATAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJARMENULIS KARANGAN MURID KELAS IV SDN 216 TALUNGENG KECAMATAN BAREBBO

2. Latar Belakang Isu tentang pemahaman konsep Bahasa Indonesia bagi peserta didik senantiasa menjadi perhatian yang serius, karena Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting dalam mempercepat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini disebabkan Bahasa Indonesia merupakan sarana berpikir untuk menumbuh kembangkan cara berpikir logis, sistematis dan kritis. Pemahaman mengenai bahasa Indonesiatelah membawa manusia

keperadaban modern yang tak pernah dirasakan sebelumnya. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar Bahasa Indonesia tidak terlepas dari kesiapan peserta didik dan kesiapan pengajar. Peserta didik dituntut mempunyai minat terhadap pelajaran Bahasa Indonesia demikian pula seorang guru dituntut menguasai materi yang akan diajarkan serta mampu memilih metode pembelajaran yang tepat untuk menciptakan interaksi edukatif yang baik. Seorang guru harus berupaya menciptakan suatu lingkungan belajar yang kondusif dengan cara menerapkan berbagai pendekatan, metode dan teknik mengajar Pola atau model pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran harus dapat membuat belajar bahasa Indonesia terasa mudah dan menyenangkan.Pada pembelajaran Bahasa Indonesia hendaknya guru mengaitkan seoptimal mungkin dengan kehidupan nyata sehingga bermakna dalam kehidupan murid dan tidak terlalu abstrak, seorang guru juga perlu mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran, memberikan kesempatan kepada murid secara mandiri dalam belajar dan berpartisipasi aktif dalam proses belajar mengajar, mengadakan evaluasi dan umpan balik serta member penguatan (reinforcement) pada murid

1

Penguatan dalam proses belajar mengajar berhubungan dengan rasa bangga, rasa puas atas hasil belajar yang dicapai oleh murid.Keberhasilan dan kebanggan itu akan menjadi penguat bagi murid untuk keberhasilan berikutnya Pembelajaran Bahasa Indonesia pada tahun ajaran 2008/2009 sudah menggunakan KTSP. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SDN 216 Talungeng Kec. Barebbo terungkap bahwa murid kurang berminat dalam belajar karena factor murid sendiri yang malas ditambah lagi dengan kurangnya sarana penunjang belajar sepertibuku-buku paket dan laboratorium kurang berfungsi maksimal. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata masih rendah. Mencermati hal tersebut, banyak hal yang perlu diperhatikan guna meningkatkan minat dan motivasi belajar murid sehingga hasil belajarnya meningkat. Salah satunya adalah pemberian penguatan. Bagi murid kelas IV penguatan sangat perlu diberikan kepadanya guna membangkitkan semangat belajar. Berdasarkan hal tersebut perlu diteliti Apakah penerapan pemberian penguat dapat meningkatkan hasil belajar menulis karangan murid kelas IV SDN 216 Talungeng Kec. Barebbo Kab. Bone?

3. Masalah Penelitian Bagaimana menerapkan pemberian penguatan dalam meningkatkan hasil belajar menulis karangan murid kelas IV SDN 216 Talungeng Kec. Barebbo Kab. Bone 4. Tujuan Penelitian

2

Untuk mengetahui penerapan pemberian penguatan dalam meningkatkan hasil belajar menulis karangan murid kelas IV SDN 216 Talungeng Kec. Barebbo Kab. Bone. 5. Hipotesis Tindakan Melalui penerapan pemberian penguat dalam meningkatkan hasil belajar menulis karangan murid kelas IV SDN 216 Talungeng Kecamatan Barebbo diharapkan meningkat 6. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan informasi bagi guru untuk mengetahui mengenai pentingnya pemberian penguat bagi murid dalam proses pembelajaran menulis karangan 2. Sebagai bahan informasi dalam upaya penyempurnaan proses Pembelajaran bahasa Indonesia serta dalam rangka peningkatan prestasi belajar Bahasa Indonesia 3. Dapat member inpormasi yang berguna untuk penelitian selanjutnya 7. KAJIAN PUSTAKA 1. Penguatan dalam Belajar Belajar merupakan kebutuhan manusia yang ingin berhasil dalam hidupnya. Definisi belajar menurut Slamento (2003:2) Suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

3

Sejalan dengan itu belajar menurut Hamalik (2001:53) adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru melalui interaksi dengan lingkungannya. Menurut Nasution(1994:52) Pengertian belajar Yaitu: Suatu perubahan tingkah laku berkat pengalaman dan latihan, perubahan yang dimaksud tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan, tetapi berbentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, minat, dan penyesuaian diri pribadi seseorang. Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal adanya hadiah. Pemberian hadiah tersebut secara psikologis akan berpengaruh terhadap tingkah laku seseorang yang menerimanya. Demikian halnya dengan hukuman yang diberikan seseorang, yang pada dasarnya juga akan berpengeruh terhadap tingkah laku orang yang menerima hukuman. Hanya saja pada pemberian hadiah adalah respon positif, sedangkan pemberian hukuman adalah respon negatif. Menurut Nasution(1994:52) Pengertian belajar Yaitu: Suatu perubahan tingkah laku berkat pengalaman dan latihan, perubahan yang dimaksud tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan, tetapi berbentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, minat, dan penyesuaian diri pribadi seseorang. Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal adanya hadiah. Pemberian hadiah tersebut secara psikologis akan berpengaruh terhadap tingkah laku seseorang yang menerimanya. Demikian halnya dengan hukuman yang diberikan seseorang, yang pada dasarnya juga akan berpengeruh terhadap tingkah laku orang yang menerima hukuman. Hanya saja pada pemberian hadiah adalah respon positif, sedangkan pemberian hukuman adalah respon negatif. Pemberian respon yang demikian dalam proses interaksi edukatif disebut pemberian penguatan, karena hal tersebut akan membantu sekali dalam meningkatkan hasil belajar murid. 4

Penguatan adalah respons terhadap tingkah laku, yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut (Hasibuan, dkk; 1994: 56) Menurut Usman (2001:80) adalah segala bentuk respons, apakah verbal ataupun nonverbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku murid, yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik (feedback) bagi si penerima (murid) terhadap perbuatanya sebagai suatu tindakan. dorongan atau koreksi. Penguatan akan berbekas pada diri anak. Mereka mendapat pujian setelah berhasil menyelesaikan tugas atau menjawab pertanyaan biasanya akan berusaha memenuhi tugas berikutnya dengan penuh semangat. Pemberian penguatan dan penerapannya secara bijaksana dan sistematis berdasarkan prinsip yang tepat, akan dapat mencapai beberapa tujuan yang merupakan kemungkinan kemanfaatan.

2. Pemberian Penguatan dalam Proses Belajar Mengajar. a. Tujuan Pemberian Penguatan 1) Meningkatkan perhatian murid 2) Merangsang dan meningkatkan motivasi 3) Memudahkan murid belajar 4) Mengontrol dan memodifikasi tingkah laku murid b. Prinsip Penggunaan Penguatan 1) Kehangatan dan Keantusiasan. 2) Kebermaknaan 3) Menghindari penggunaan respons yang 4) Variasi dalam penguatan . Cara Menggunakan Penguatan 1) Penguatan kepada pribadi tertentu 2) Penguatan kepada kelompok 3) Pemberian penguatan dengan segera 4) Penguatan yang ditunda d. Komponen-komponen dalam Penguatan 1) Penguatan verbal 5 negatif

2) Penguatan nonverbal (Gestural) 3) Penguatan pendekatan 4) Penguatan dengan Sentuhan (Contact) 5) Penguatan dengan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan 6) Penguatan berupa simbol atau benda 3. Menulis Menulis adalah suatu proses yang menggunakan lambang-lambang (huruf) yang berisi pesan, gagasan atau ide yang ingin disalurkan kepada orang lain. Alwi, dkk (2002: 1221) menjelaskan bahwa menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan dengan tulisan. Tarigan (1986: 21) menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambanglambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut 4. Karangan a. Pengertian karangan karangan dihasilkan oleh proses komunikai yang berkesinambungan sehingga wacana muncul karena adanya tindak tutur atau perbuatan berbahasa (Wahid, 1989:8). Syamsuddin (1992:5) mendefinisikan bahwa wacana atau karangan merupakan rangkaian ujar atau rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal (subjek) yang disajikan secara teratur, sistematis, dalam kesatuan yang koheren. b. Kerangka karangan Kerangka karangan sering disebut outline, yang merupakan rencana kerja yang memuat ketentuan ketentuan pokok bagaimana suatu topik harus dirinci dan dikembangkan. Kerangka karanganmenjamin suatu penyusunan yang logis serta memungkinkan seseorang penulis membedakan gagasan utama dan gagasan tambahan (Keraf,2001:132). B. Kerangka Pikir Proses belajar merupakan serangkaian perbuatan guru dan murid atas hubungan timbal-balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. 6

Pemberian penguatan dalam interaksi belajar mengajar Bahasa Indonesia mempunyai tujuan yang sangat penting, karena disamping sebagai pendorong bagi peserta didik untuk melakukan suatu kegiatan,juga diharapkan dapat meningkatkan frekuensi suatu tingkah laku positif yang ditampilkan oleh murid. C. Hipotesis Tindakan Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pikir, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut : Jika pemberian penguatan diterapkan dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia pada pokok bahasan menulis, maka hasil belajar murid kelas IV SD Negeri 216 Talungeng Kec. Barebbo Kab. Bone meningkat 8. METODE PENELITIANA. JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). B. SUBJEK PENELITIAN Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Negeri 216 Talungeng Kec. Barebbo Kab. Bone tahun Pelajaran 2008/2009 semester genap yang terdiri atas 38 orang C. PROSEDUR PENELITIAN Sesuai dengan kaidah penelitian tindakan kelas (PTK), maka dalam penelitian ini disusun langkah-langkah kegiatan yang mengandung komponen utama PTK yaitu : perencaan, tindakan, observasi dan refleksi yang dibagi menjadi dua siklus. 1. Siklus I

Pelaksanaan siklus I dilakukan dlam 3 kali pertemuan / 3 x 35 menit, terbagi atas empat tahap sesuai dengan PTKa. Perencanaan 1. Menelaah kurikulum Bahasa Indonesia kelas IV 2. Menetapkan pokok bahasan 3. Menyusun satuan pelajaran/ Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 4. Menyediakan sarana pendukung 5. Membuat lembar obsrvasi

7

b. Tindakan Siklus I dilaksanakan selama tiga kali pertemuan. Pertemuan 1-2 dilaksanakan untuk proses belajar mengajar dan pertemuan ke-3 untuk melaksanakan tes. c. Observasi d. Refleksi 2. Siklus II a. Perencanaan Hal-hal yang perlu diperhatikan: 1) Murid yang kurang aktif pada siklus I akan diupayakan jalan keluarnya supaya aktif. 2) Murid yang aktif mengikuti pelajaran dipuji kemudian diberi soal tambahan 3) Mengamati siklus II dan pusat pengamatan 4) Pada siklus II diberikan tes uraian b. Tindakan Menekankan Pertemuan c. Observasi d. Refleksi 1) Melakukan evaluasi 2) Meminta tanggapan murid 3) Mengumpulkan semua data lalu dibuat suatu kesimpulan D. INSTRUMEN PENELITIAN Instrumen yang digunakan adalah : 1. Tes akhir 2. Pedoman observasi 3. Angket yang diberikan pada murid E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA 1. Sumber data : Sumber data penelitian ini adalah guru dan murid 2. Jenis data : data kualitatif dan kuantitatif 3. Cara pengambilan Data : observasi dan hasil tes pada 1-2 hal-hal yang masih harus diatasi mengajar atau dan diperbaiki berdasarkan siklus I. dilaksanakan proses belajar pertemuan ke-3 untuk melaksanakan tes

8

F. TEKNIK ANALISIS DATA Data hasil pengamatan dan tanggapan murid dianalisis secara kualitatif sedangkan hasil tes dianalisis dengan kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif berupa X persentase, dengan rumus : PTK = x 100% N

Dimana

PTK

= persen tingkat penguasaan X N = skort total = skor maksimum

(Arikunto,2007)

. 9. ANGGARAN BIAYA a. Pembiayaan satuan kegiatan penelitian 1. Honorarium (1) Ketua Peneliti (2) Anggota tim peneliti (3) Tenaga Administrasi Jumlah 3 bulan 3 bulan 3 bulan @ Rp. 30 .000,@ Rp. 25.000,@ Rp. 20.000,= = = = Rp. Rp. Rp. Rp. 90.000,75.000,60.000,225.000,-

2. Bahan dan Peralatan penelitian (1) (2) (3) (4) ATK Sewa 1 unit laptop Sewa LCD Media Info Geser Jumlah 5 hari 5 hari @ Rp. @ Rp. 50.000,50.000,= = = = = Rp. 300.000,Rp. 250.000,Rp. 250.000,Rp. 200.000,Rp. 1.000.000,-

3. Perjalanan (1) Transportasi 2 orang 25 pert. @Rp. (2) Konsumsi 2 orang 25 pert. @ Rp. (1) (3) Konsultasi ke pembimbing Jumlah 4. Laporan Penelitian (1) Penggandaan 9 = Rp. 100.000,10 .000,15.000,= Rp. = Rp. = Rp. = Rp. 500.000,375.000,35.000,900.000,-

(2) Penyusunan Artikel (3) Pengiriman Jumlah 5. 6. Pertemuan Penandatangan MOU Pembimbingan JUMLAH

.

= Rp. = Rp. = Rp. = Rp.

50.000,25.000,175.000,200.000,-

= Rp. 1.000.000,= Rp. 1.200.000,-

DAFTAR PUSTAKA Ahmadi,Nurdin. 1990. Dasar-dasar Kompetensi Bahasa Indonesia.Malang:YE Alwi, Hasan,dkk., 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Arikunto, Suharsimi. 2003 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Dimiyati, Mahmud.1981 Psikologi Pendidikan. IKIP Yogyakarta. Dimyati, Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran) Rineka Cipta Jakarta : P

Djamarah, S., 2000. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru Surabaya : Usaha Nasional Enre, Fachruddin Ambo. 1994. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Ujung Pandang : Badan Penerbit IKIP Ujung Pandang Hamalik, Umar. 2001. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Tarsito Bandung. Hasibuan, 1985. Proses Belajar Mengajar. Remaja Karya Bandung Keraf, Gorys. 2001. Argumentasi dan Narasi. Ende Flores : Nusa Indah. Nasution. 1985. Belajar dan mengajar. Bumi Aksara. Jakarta Slameto. 2003. Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara Sudjana.N. 1998. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Usman, Uzer. 2001. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

10