Proposal Proyek Akhir II - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

28
FILM ANIMASI 2D TENTANG “CERITA LAUT ENAM SUKU” PROYEK AKHIR II Oleh : Candra Manto 4311211004 Lia Nurwadini 4311211005 Almuaini Nurmawati 4311211011 M. Azahari 4311211016 Ahmad Saktia Asrudin Yunus 4311211029 Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan matakuliah Proyek Akhir II

description

Proposal pengajuan sebelum membuat film animasi 2D.

Transcript of Proposal Proyek Akhir II - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

Page 1: Proposal Proyek Akhir II - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

FILM ANIMASI 2D TENTANG “CERITA LAUT

ENAM SUKU”

PROYEK AKHIR II

Oleh :

Candra Manto 4311211004

Lia Nurwadini 4311211005

Almuaini Nurmawati 4311211011

M. Azahari 4311211016

Ahmad Saktia Asrudin Yunus 4311211029

Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan matakuliah Proyek Akhir II

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

POLITEKNIK NEGERI BATAM

BATAM

2014

Page 2: Proposal Proyek Akhir II - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan dan batasan

masalah, tujuan, dan sumber acuan dalam pembuatan animasi 2D.

1.1. Latar Belakang

Cerita rakyat merupakan kekayaan budaya bangsa. Cerita rakyat dipercaya

mampu memberikan pendidikan budaya leluhur sebuah bangsa, dan mampu

membangun nilai-nilai budaya dan identitas bangsa. Terlebih cerita rakyat yang

berasal dari suatu daerah, dapat menceritakan asal-usul suatu masyarakat

beserta nilai-nilai budaya yang mereka anut.

Kebudayaan serta bahasa Melayu di Batam dipengaruhi oleh luasnya

kerajaan Melayu Nusantara. Yang pada awalnya pusat dari kerajaan Melayu

berada di Malaka kemudian pindah ke Johor, dan pada akhirnya pindah ke

Riau. Di Riau sendiri wilayah dan masyarakatnya dibagi menjadi dua bagian,

yaitu masyarakat Melayu yang tinggal di Provinsi Riau yang biasa disebut

Melayu Riau Daratan, dan masyarakat Melayu yang tinggal di Provinsi

Kepulauan Riau yang biasa disebut Melayu Riau Kepulauan. Dan untuk daerah

Batam termasuk ke dalam masyarakat Riau Kepulauan.

Riwayat Cerita Orang Laut Enam Suku yang menjadi cerita dasar

pembuatan animasi 2D ini menggambarkan penduduk asli Batam yang

sebagian besar adalah Orang Melayu. Yang berlangsung sejak zaman Kerajaan

Tamasik sampai kejayaan Johor, yang dimulai dari penghujung abad ke-14

sampai pada abad ke-18. Dimana pada saat itu Batam masih dalam kawasan

Johor, sebelum berdirinya Kerjaan Riau-Lingga pada tahun 1721-1911.

Seiring berkembangnya zaman, terutama dalam bidang teknologi

komputer. Teknologi komputer memiliki salah satu peranan penting yaitu

sebagai alat penghibur dan pendidik, salah satunya adalah untuk membantu

proses visualisasi cerita melalui film animasi. Dalam penyampaian cerita

1

Page 3: Proposal Proyek Akhir II - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

rakyat/dongeng akan lebih menarik bila disajikan melalui animasi, disamping

mudah dalam mencerna cerita juga akan mendapatkan visualisasi/gambaran

dari cerita.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan di atas, dapat ditarik

kesimpulan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

Bagaimana membuat konsep animasi dari cerita rakyat yang sudah

ada diadaptasikan ke dalam bentuk animasi 2D?

Bagaimana bentuk setiap karakter dalam cerita, baik itu menentukan

bentuk tubuh, wajah, pakaian, dan latar yang sesuai dengan waktu

pada cerita. Dan juga penentuan warna yang sesuai?

1.3. Batasan Masalah

Agar proposal ini lebih terarah, maka penulis membatasi masalah yang

akan dibahas. Pembatasan masalah yang penulis bahas antara lain:

Pembuatan konsep animasi dari cerita rakyat yang sudah ada.

Pembentukan karakter pada masing-masing tokoh.

Perancangan animasi 2D dengan menggunakan software Corel Draw,

Adobe Flash, Adobe Photoshop, dan Adobe Premiere.

Pada pembuatan animasi 2D kali ini durasi waktu hanya dibatasi 1-5

menit.

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat ditarik kesimpulan atas

beberapa tujuan penelitian yang meliputi:

Untuk dapat mengadaptasi cerita rakyat ke dalam animasi 2D hal

pertama adalah menentukan target audience. Dari sini akan dibuat

seperti apa bentuk dari karakternya nanti.

2

Page 4: Proposal Proyek Akhir II - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

Dalam pembentukan desain karakter, pada karakternya sendiri bisa

mengambil acuan dari contoh animasi 2D yang menceritakan dongeng

dengan target audience yang sama, sehingga dapat dijadikan acuan

nantinya seperti apa bentuk dari karakter. Dan untuk pakaiannya dapat

mengacu pada baju-baju adat Melayu, seperti Baju Kurung, Kain

Songket, dan juga ikat kepala.

1.5. Studi Literatur

1.5.1. Pengertian Animasi

Animasi adalah sebuah proses merekam dan memainkan kembali

serangkaian gambar statis untuk mendapatkan sebuah ilusi pergerakan

(Terjemahan dari : Ibiz Fernandez McGraw- Hill/Osborn, California, 2002).

1.5.2. Prinip Dasar Animasi

Untuk memahami 12 prinsip dasar animasi dapat dilihat dari sebuah gerak

dan memahaminya secara berurutan. Kedua belas prinsip tersebut adalah:

1. Pose dan Gerakan Antara (Pose-To-Pose and Inbetween)

2. Pengaturan Waktu (Timing)

3. Gerakan Sekunder (Secondary Action)

4. Akselerasi (Ease In and Out)

5. Antisipasi (Anticipation)

6. Gerakan Lanjutan dan Perbedaan Waktu Gerak (Follow Through and

Overlapping Action)

7. Gerakan Melengkung (Arc)

8. Dramatisasi Gerakan (Exaggeration)

9. Elastisitas (Squash And Strech)

10. Penempatan di Bidang Gambar (Staging)

11. Daya Tarik Karakter (Appeal)

12. Penjiwaan Karakter

3

Page 5: Proposal Proyek Akhir II - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

1.5.3. Pengertian Multimedia

Istilah multimedia jika ditinjau dari segi bahasa, terdiri dari 2 suku kata,

yaitu "multi" yang memiliki arti banyak atau lebih dari satu dan "media" yang

memiliki arti wadah atau alat. Multimedia dapat diartikan sebagai transmisi

data dan manipulasi semua bentuk informasi, baik berbentuk kata, gambar,

video, musik, atau angka (Pengertian Ahli. 2013. Pengertian Multimedia

Menurut pada Ahli. [Online]. Tersedia:

http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-multimedia-menurut-para-

ahli.html. [07 Maret 2014].

1.5.4. Komponen Multimedia

Komponen-komponen Multimedia adalah:

1. Teks

2. Image (grafik)

3. Bunyi (audio)

4. Video

5. Animasi

6. Virtual Reality

1.5.5. Proses Pembuatan Animasi

1. Pra Produksi

Menentukan Ide Cerita dan Konsep Desain Karakter

Menyusun Naskah Cerita/Skenario

Concept Art (Sketsa Karakter, Properti, dan Lingkungan Sekitar)

Pembuatan Storyboard

Recording (Merekam Suara Sesuai Dialog Pada Naskah)

Sound Effect and Music

4

Page 6: Proposal Proyek Akhir II - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

2. Produksi

Tracing Karakter dan Pewarnaan

Modeling 2D dan Penganimasian

3. Pasca Produksi

Compositing and Editing

1.5.6. Referensi Gaya Desain

Adapun referensi untuk gaya desain, baik itu desain karakter maupun

desain pakaian adalah sebagi berikut:

1.5.1.1. Desain Karakter

Pengambilan gaya desain karakter untuk animasi 2D ini, kami

mengambil referensi dari salah satu animasi karya Kastari Animation yang

mengambil dongeng cerita rakyat “Keong Emas”. Karena kesamaan target

audience, maka gaya desain karakternya menyesuaikan dengan animasi

tersebut. Dimana gaya desain karakternya lebih terlihat lucu, dengan mata yang

bulat, juga wajah yang tembam.

Sumber : Dongeng Cerita Rakyat Keong Emas HD – Kastari Animation Official

Gambar 1.1 Putri Candra Kirana bersama Ayahanda dan Saudara Tirinya

1.5.1.2. Gaya Desain Pakaian

5

Page 7: Proposal Proyek Akhir II - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

Sedangkan untuk gaya desain pakaiannya diambil dari pakaian adat

yang biasa dipakai orang Melayu, seperti baju kurung, kain songket, dan ikat

kepala.

Pakaian tradisional Melayu terdiri dari berbagai macam jenis. Jenis

pakaian yang dipakai tergantung situasi dan kondisi pemakaiannya dan

kegiatan yang dilakukan, misalnya pakaian resmi atau yang digunakan sehari-

hari.

Jenis Pakaian:

a. Pakaian Harian

Pakaian yang dikenakan ketika melakukan kegiatan sehari-hari.

Berdasarkan pemakaiannya, pakaian harian dapat dibedakan menjadi pakaian

anak-anak, pakaian dewasa, dan pakaian orang tua atau setengah baya.

Pakaian Anak-anak

Pakaian anak laki-laki yang masih kecil disebut baju monyet. Setelah

beranjak besar, anak laki-laki memakai Baju Teluk Belanga atau Baju

Cekak Musang. Terkadang juga memakai celana setengah atau bawah

lutut, kopiah, dan tutup kepala dari kain segi empat. Sedangkan untuk

anak perempuan yang belum dewasa memakai baju kurung yang selaras

dengan kain bermotif bunga atau satu warna dengan kain tersebut.

Sumber : http://capital-adham.blogspot.com/2013/09/reti-ke-tidak-pakai-baju-melayu.html

Gambar 1.2 Baju Teluk Belangga dan Baju Cekak Musang

Pakaian Dewasa

6

Page 8: Proposal Proyek Akhir II - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

Pakaian anak laki-laki yang telah dewasa disebut Baju Kurung Cekak

Musang yang dilengkapi dengan kain samping berupa sarung perekat dan

kopiah atau ikat kepala. Sedangkan untuk perempuan memakai Baju

Kurung Laboh, Baju Kebaya Pendek, dan Baju Kurung Tulang Belut. Baju

ini dipadukan dengan kain sarung batik dan penutup kepala berupa

selendang atau.

Sumber: http://3.bp.blogspot.com/_fxA23BMuGbk/

Gambar 1.3 Baju Kurung Cekak Musang

Pakaian Orangtua

Pakaian untuk perempuan tua setengah baya ada berbagai macam, seperti

Baju Kurung Teluk Belanga (Baju Kurung Tulang Belut), Kebaya Laboh,

dan Baju Kebaya Pendek yang biasa dipakai untuk pergi ke ladang.

Kerudung untuk menutupi kepala berupa selendang segi empat yang

dibentuk segitiga sehingga menyerupai jilbab.

Sumber : http://fusion-fashion.blogspot.sg/2008/07/baju-kurung-teluk-belanga

7

Page 9: Proposal Proyek Akhir II - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

Gambar 1.4 Baju Kurung Teluk Belanga

b. Pakaian Resmi

Pakaian resmi untuk laki-laki adalah Baju Kurung Cekak Musang lengkap

dengan kopiah, kain samping yang terbuat dari kain tenun Siak, Indragiri,

Daik, dan daerah-daerah di Riau lainnya.

Bahan Baju Kurung Cekak Musang berupa kain sutra, kain satin, atau

kain berkualitas tinggi lainnya. Sebagai perlengkapannya antara lain kopiah

dan kain samping. Sistem memakai kain samping ini ada dua macam, yaitu

ikat dagang dalam dan ikat dagang luar.

Pakaian resmi untuk perempuan dewasa adalah Baju Melayu Kebaya

Laboh dan Baju Kurung Cekak Musang. Bentuk Baju Kurung atau Kebaya

Laboh ini mengikuti bentuk tubuh si pemakai, namun tidak terlalu longgar dan

tidak terlalu sempit. Panjang baju perempuan yang masih gadis adalah tiga jari

di atas lutut, sedangkan untuk orang tua panjang bajunya tiga jari di bawah

lutut.

c. Pakaian Upacara Adat

Pakaian tradisional yang dipakai pada saat upacara adat dapat dibagi

menjadi dua jenis, yaitu pakaian untuk perempuan dan pakaian untuk laki-laki.

Pakaian upacara untuk perempuan yang masih gadis berbeda dengan

pakaian untuk perempuan yang sudah menikah. Jenis pakaian yang dipakai

untuk perempuan tua adalah Baju Kurung Tulang Belut. Sedangkan untuk

perempuan setengah baya dan gadis adalah Baju Kebaya Laboh Cekak

Musang berwarna hitam yang terbuat dari bahan sutra. Warna hitam pada

pakaian ini hanya dipakai pada waktu upacara adat penobatan raja, menteri,

atau datuk. Sedangkan untuk upacara adat yang lain, semisal upacara

penerimaan tamu agung atau pun upacara penerimaan anugerah, para

perempuan memakai baju berwarna kuning.

8

Page 10: Proposal Proyek Akhir II - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

Melayu yang menghadiri upacara adat juga memakai sanggul. Sanggul

tersebut berbentuk sanggul joget, sanggul lipat pandan yang berhiaskan bunga

goyang di atasnya. Di sebelah kanan sanggul dihiasi jurai panjang dan di

sebelah kiri dihiasi jurai pendek.

Sumber : http://melayuonline.com/ind/culture/dig/2663/pakaian-tradisional-melayu-riau.

Gambar 1.5 Baju untuk upacara penerimaan tamu agung

9

Page 11: Proposal Proyek Akhir II - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

BAB II DESKRIPSI PROYEK

Pada bagian ini memuat mengenai gambaran cerita yang akan dijadikan

animasi 2D, menjelaskan deskripsi karakter yang ada dalam cerita, dan juga

jadwal kerja.

2.1. Gambaran Cerita

Konon, ada kisah Nenek Sakti menghadap Raja di Kerajaan Johor. Nenek

Sakti memohon untuk mendapat pembagian garam karena orang kampung

sangat memerlukannya. Ada yang hendak menggarami ikan untuk membuat

ikan asin, ada juga penduduk yang kehabisan garam untuk makanan sehari-

hari.

Menyembahlah Nenek Sakti, “Harap diampun Tuanku Raja berdaulat.

Patik menyembah menyusun jari, menjunjung duli dihadapan Tuanku empunya

diri.”

“Nah apakah gerangan maksud Nenek Sakti?” titah baginda Raja,

“Kabarkanlah dengan pasti, moga-moga hajat Nenek Sakti dapat segera kami

penuhi.”

“Daulat Tuanku,” Nenek Sakti memaparkan maksud kedatangannya.

“Patik kabarkan ke bawah duli, tentang rakyat di ujung negeri sedang

kehabisan garam untuk keperluan sehari-hari. Garam juga amat diperlukan,

guna menggarami ikan labak-bilis dan teri begitu bertuah-ruah pada saat

sekarang ini. Ampun… Tuanku, kiranya berkenan dihari Tuanku mohon patik

mendapatkan garam itu. Tidak boleh banyak, secupak-segantang pun cukuplah.

Dapat banyak dibagi sama banyak, bila sedikit sama-sama dicicipi.

Demikianlah harapan patik.”

“Sungguh bijak Nenek Sakti bertutur kata, enak didengar dan enak dirasa,”

kata Raja Johor seraya tertawa gembira. “Atas segala permintaan Nenek Sakti

itu kami penuhi. Jangankan garam yang diminta, uang dan ringgit pun kami

10

Page 12: Proposal Proyek Akhir II - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

berikan. Sebab luluh juga rasa hati kami, mendengar tutur kata orang bijak.

Sembah permintaan orang baik perangai seperti Nenek Sakti, patut sungguh

kami penuhi.”

Baginda Raja Johor itu pun memberikan Nenek Sakti garam seceper

penuh, sesuai dengan keperluan orang-orang kampung yang belum begitu

banyak jumlahnya ketika itu.

“Nah manfaatkanlah seceper garam pemberian kami ini,“titah baginda

sambil menyerahkan seceper garam itu kepada Nenek Sakti. Setelah

menggeleng-gelengkan kepala tanda gembira sekaligus terharu, baginda pun

bersabda,“Sebenarnya tidaklah sampai hati kami, memberikan garam ini hanya

seceper untuk Nenek Sakti dengan keperluan orang sekampung. Tetapi apa

hendak dikata lagi, Cuma sebanyak inilah garam tersisa. Pesanan belum datang

dari negeri Jawa, kiriman dari Madura pun belumlah tiba.“

Menyembah Nenek Sakti sambil menyambut garam sececer dari tangan

Raja Johor itu, “Takzim Tuanku. Raja adil Raja disembah, Raja lalim Raja

disanggah. Besarlah terima kasih patik disertai rakyat sekampung-kampung,

inilah peribahasanya – hati kerbau sama dipepah hati tungau sama pula

dicecah.”

Singkat kisahnya, setelah Nenek Sakti memperoleh sececer garam

pemberian Raja Johor itu, berpikirlah beliau, “Hendak dibagikan sama rata

rakyat sekampung-kampung, garam sececer ini tentulah tidak memadai.

Hendak dimiliki untuk diri sendiri, tamak-loba hukumnya,” piker Nenek Sakti

dalam hatinya. “Nah….takdir Tuhan jugalah hamba panjatkan doa. Ya Allah,

turunkanlah mujizat-Mu menjadikan garam sececer ini hamba-rakyat setia

mengabdi kepada rajanya. Sebab, hendak dibagi-bagikan sama rata pun

tidaklah mencukupi keperluan sehari-hari. Turunkanlah karunia-Mu ya Allah,

guna membalas budi Raja kami yang baik hati, bertenggang rasa, adil

bijaksana…,”sepah-serapah, kaul Nenek Sakti.

Atas kuasa dan kebesaran Allah SWT jugalah, segalanya bisa terjadi.

Disaat itu pula dengan serta-merta menjelmalah sebarisan rakyat dari sececer

garam anugerah raja itu. Mereka tunduk menyembah keharibaan Nenek

11

Page 13: Proposal Proyek Akhir II - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

Sakti,“Ampun Nenek sakti datuk-nenek kami, sumpah setia kami ingin

mengabdi dibawah duli Raja Johor junjungan Nenek Sakti, junjungan kami

juga,“kata keenam orang jelmaan garam sececer itu kepada Nenek Sakti.

Ya, ikak-mike yang berenam kunamakan Orang Enam Suku yang

berdaulat di bawah duli Raja Johor,“tukas Nenek Sakti, seraya

mempersembahkan mereka itu ke hadapan baginda Raja Johor di tahta

singgasana.

Menurut riwayat yang empunya cerita pula, setelah berada di hadapan

Raja Johor, bertanyalah baginda,“Wahai Orang Enam suku yang setia di bawah

duli kami. Apa hendak kamu sekalian, mike katakanlah, pasti kami penuhi.“

”Ampun Tuanku,“ sembah Orang Enam Suku serentak,“Sesuai dengan

asal patik dari sececer garam permintaan Nenek Sakti datuk-nenek kami.

Mohon, tempatkan patik yang enam ini pada sebuah kapal emas. Asal garam

ini dari laut, ke laut itulah pula tempat tinggal bangsa kami…Orang Enam

Suku.“

Lalu sepakatlah Raja Johor dan Nenek Sakti, membangun kapal emas.

Selanjutnya, Orang Enam Suku itu pun berlayarlah sebagai pengawal pantai,

penjaga teluk-rantauan mengawasi selat dan menjamin keselamatan alam

lingkungan: kerang-ikan, pasir-pantai sarang penyu bertelur.

Konon itulah asal-muasal Orang Laut, puak Enam Suku yang menjadi

sebagian warga Pulau Batam sejak dahulu kala. Mereka bertempat tinggal di

sampan-perahu, suka berpindah-pindah dari sebuah tanjung ke teluk-rantau

lainnya lagi, sesuai dengan peredaran musim. Bila berhembus angin barat

mereka berteduh dalam teluk rantau sebelah timur, tiba musim utara pindah ke

selatan, dan pada musim angin selatan berlindung di utara. Perihal itu disebut,“

sudah merupakan pusaka-baka“ Orang Laut-Mesuku yang Enam Suku.

Pesan Moral :

Orang Laut Enam Suku punya prinsip hidup yang leluasa, bebas dari

perasaan, tetapi sangat setia dan menaati kewajibannya. Mandiri dalam

12

Page 14: Proposal Proyek Akhir II - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

memenuhi keperluan hidup, mampu menjaga keselamatan diri sendiri, dan

memiliki sifat pemberani.

Dalam cerita ini juga terkandung nilai-nilai pendidikan. Hal ini tergambar

dari sifat Nenek Sakti yang arif, tidak mementingkan dirinya sendiri dan Raja

Johor yang adil dan bijaksana, dan rasa kesetiaan dari Orang laut untuk

membalas guna.

2.2. Gambaran Karakter

Berikut ini adalah gambaran karakter pada cerita.

1. Nenek

Nama : Nenek Sakti

Usia : Sekitar 70 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Sifat : Bijak, peduli terhadap sesama, rendah hati,

santun.

Fisik : Wajah yang sudah berkeriput, dengan badan

yang tidak terlalu tinggi, dan sedikit

membungkuk.

Pakaian : Memakai kebaya sederhana, dan menggunakan

arik.

Kulit : Sawo matang

2. Raja Johor

Nama : Raja Ibrahim Ali

Usia : Sekitar 50 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Sifat : Arif dan bijaksana, rendah hati, dermawan,

santun, murah senyum.

Fisik : Berbadan gemuk, tidak terlalu tinggi,

mempunyai kumis yang panjang.

13

Page 15: Proposal Proyek Akhir II - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

Pakaian : Pakaian yang biasa dipakai raja-raja Melayu,

menggunakan keris, destar di kepala dengan

lambang bulan dan bintang di tengah-

tengahnya, menggunakan ikat pinggang dan

kepala tali pinggangnya, dan menggunakan kain

songket.

Kulit : Putih

3. Suku 1

Nama : Tapa

Jenis Kelamin : Laki-laki

Sifat : Tegas, kuat, pantang menyerah.

Fisik : Berbadan tegap, tidak terlalu tinggi.

Pakaian : Memakai pakaian Melayu lengan panjang untuk

pakaian luarnya, kemudian memakai baju biasa

untuk bagian dalamnya, dengan celana panjang

di atas mata kaki, memakai kain songket, dan

menggunakan ikat kepala.

Kulit : Putih kecoklatan

4. Suku 2

Nama : Takur

Jenis Kelamin : Laki-laki

Sifat : Tidak banyak bicara, murah senyum, rendah

hati

Fisik : Tinggi, sedikit kurus.

Pakaian : Memakai pakaian pajang yang tertutup, dengan

celana panjang yang dipadukan dengan kain

songket, dan menggunakan ikat kepala.

Kulit : Sawo matang.

5. Suku 3

14

Page 16: Proposal Proyek Akhir II - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

Nama : Rabas

Jenis Kelamin : Laki-laki

Sifat : Pendiam, murah senyum, pemaaf, sedikit keras

kepala.

Fisik : Tinggi dan tidak terlalu gemuk.

Pakaian : Memakai pakaian Melayu lengang panjang dan

terbuka, baju dalamnya menggunakan kaos,

menggunakan celana panjang serta songket, dan

ikat kepala.

Kulit : Putih

6. Suku 4

Nama : Tiaga

Jenis Kelamin : Laki-laki

Sifat : Dermawan, banyak bicara, lincah.

Fisik : Badan cukup gemuk dan tidak terlalu tinggi.

Pakaian : Memakai pakaian Melayu yang terbuka dengan

lengan pendek, menggunakan kaos untuk baju

dalamnya, memakai celana pendek di bawah

lutut, dipadukan dengan memakai kain songket,

dan ikat kepala.

Kulit : Sawo matang

7. Suku 5

Nama : Andalas

Jenis Kelamin : Laki-laki

Sifat : Pintar, aktif, ramah, sopan.

Fisik : Tinggi dan berbadan tegap.

Pakaian : Memakai pakaian Melayu lengan pajang yang

terbuka dengan kaos untuk baju dalamnya,

celana panjang di atas mata kaki yang

15

Page 17: Proposal Proyek Akhir II - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

dipadukan dengan kain songket, dan

menggunakan ikat kepala.

Kulit : Putih

8. Suku 6

Nama : Parapati

Jenis Kelamin : Laki-laki

Sifat : Lincah, banyak bicara, sopan

Fisik : Berbadan sedang tidak terlalu tinggi, sedikit

kurus, hidung mancung.

Pakaian : Memakai pakaian lengan panjang yang terbuka,

kaos untuk baju dalamnya, kemudian memakai

celana panjang dan kain songket, serta

menggunakan ikat kepala.

Kulit : Putih

16

Page 18: Proposal Proyek Akhir II - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

17

Page 19: Proposal Proyek Akhir II - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

Tabel 1 Jadwal Kerja

KegiatanMinggu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

A. Pra-Produksi

Menentukan Ide Cerita dan Konsep

Desain Karakter

Pembuatan Proposal

Presentasi Awal

Menyusun Naskah Cerita/Skenario

Concept Art (Sketsa Karakter, Properti,

dan Lingkungan Sekitar)

Pembuatan Storyboard

Recording (Merekam Suara Sesuai

Dialog Pada Naskah)

Sound Effect and Music

UTS

B. Produksi dan Pasca Produksi

Tracing Karakter dan Pewarnaan

Modeling 2D dan Penganimasian

Compositing and Editing

Presentasi Akhir

18

Page 20: Proposal Proyek Akhir II - Film Animasi 2D "Cerita Orang Laut Enam Suku"

DAFTAR PUSTAKA

1. Syamsuddin, B. M. 1996. Cerita Rakyat dari Batam. Jakarta: Grasindo, 13-

17.

2. Blog Seto Enggar T. Proses Pembuatan Film Animasi. [Online]. Tersedia:

http://seto.citravision.com/berita-23-proses-pembuatan-film-animasi.html. [28

Feburari 2014].

3. “Dongeng Cerita Rakyat Keong Emas” 9.56 Menit. Kastari Animation. 20

Jan. 2014.

4. Kebudayaan Indonesia. Antara Bahasa Melayu Dengan Riau Dangan Bahasa

Indonesia. [Online]. Tersedia:

http://kebudayaanindonesia.net/id/culture/1284/antara-bahasa-melayu-

dengan-riau-dangan-bahasa-indonesia. [07 Maret 2014].

5. Dunia Melayu Se-Dunia. Pakaian Tradisional Melayu Riau. [Online].

Tersedia : http://melayuonline.com/ind/culture/dig/2663/pakaian-tradisional-

melayu-riau. [07 Maret 2014].

6. Cyber Business School. Animasi & Multimedia. [Online]. Tersedia:

http://www.cbs-bogor.net/galeri/ebooklain/AnimasiMultimedia/Animasi

%26Multimedia.pdf. [07 Maret 2014]

19