Proposal Pkm AISI

13
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM ”Kukisku” Pembuatan Cookies Berbasis Tepung Mocaf Sebagai Penambah Motivasi Masyarakat Indonesis BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN Disusun Oleh: Faizzatur Rohmah (115100101111036/angkatan 2012) Kamila Nayli H. (125100402111008/angkatan 2012) Huda Jafar R. (115100402111006/angkatan 2012) UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

description

aisi

Transcript of Proposal Pkm AISI

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAJUDUL PROGRAM

Kukisku Pembuatan Cookies Berbasis Tepung Mocaf Sebagai Penambah Motivasi Masyarakat Indonesis

BIDANG KEGIATAN :PKM KEWIRAUSAHAAN

Disusun Oleh:Faizzatur Rohmah (115100101111036/angkatan 2012)Kamila Nayli H. (125100402111008/angkatan 2012)Huda Jafar R. (115100402111006/angkatan 2012)

UNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2015

BAB 1. PENDAHULUAN

Kecukupan pangan di Indonesia secara mandiri masih merupakan masalah serius yang harus kita hadapi saat ini dan masa yang akan datang. Kecenderungan saat ini adalah masih banyak masyarakat beralih ke bahan pangan beras bahkan terigu yang bukan komoditi pangan lokal tetapi merupakan bahan pangan impor, sehingga persoalan kecukupan pangan dan ketahanan pangan sangat rendah. Hal demikian menjadikan perubahan atau pergeseran pola komsumsi pangan pokok bagi masyarakat Indonesia sacara keseluruhan dan berkelanjutan. Ketergantungan terhadap tepung terigu membuat harga terigu dipasaran menjadi tidak stabil. Progam ketahanan pangan (food security) diharapkan mampu menyediakan pangan yang memadahi dari segi jumlah maupun mutunya bagi masyarakat, khususnya bahan pangan pokok lokal sumber karbohidrat atau kalori. Salah satu bahan pangan lokal yaitu umbi kayu (Manihot utilisima), di Indonesia umbi kayu dijadikan makanan pokok nomor tiga setelah padi dan jagung. Penyebaran tanaman umbi kayu meluas ke semua provinsi di Indonesia. Ubi kayu saat ini sudah diolah sebagai komoditas agroindustri, seperti produk tepung tapioka, industri fermentasi, dan berbagai industri makanan. Tepung tapioka dibuat dengan mengekstrak bagian umbi singkong. Proses ekstraksi umbi kayu relatif mudah, karena kandungan protein dan lemaknya yang rendah. Jika proses pembuatannya dilakukan dengan baik, pati yang dihasilkan akan berwarna putih bersih (Moorthy, 2004).Stik biskuit merupakan biskuit dengan bentuk memanjang seperti stik yang mudah diterima oleh semua kalangan masyarakat dan biasa dimakan untuk cemilan. Stik biskuit merupakan salah satu produk bakery yang tidak memerlukan pengembangan karena lebih mengutamakan pada kerenyahan tekstur. Pada percobaan yang telah dilakukan sebelumnya oleh pelaksana diperoleh hasil pembuatan stik biskuit dengan bahan baku tepung tapioka (80%) dan tepung terigu (20%) memberikan kerenyahan tekstur yang bagus. Serta stick biscuit ini mempunyai bermacam warna yaitu warna kuning/original, hijau dan ungu. Topping yang digunakan pada stik biskuit ini yaitu greentea chocolate. Penambahan greentea sebagai flavor akan menarik keinginan konsumen karena terlihat dari beberapa produk makanan dan minuman dengan flavor greentea semakin diminati oleh masyarakat. Greentea atau teh hijau berasal dari tanaman teh (Camellia sinensis) dalam pengolahannya tidak mengalami proses oksidasi. Sedangkan yang dalam pengolahannya mengalami proses oksidasi menjadi teh hitam. Teh hijau memiliki kandungan senyawa polifenol antara 15-30% dari total beratnya. Polifenol sendiri mengandung senyawa aktif berupa cathechin yang mampu melawan zat radikal bebas yang dihasilkan dari polusi, sinar UV maupun zat kimia yang mampu merusak sel tubuh. Berbagai aspek tersebut menjadikan AISI memiliki peluang besar untuk bersaing dan berkembang. Selain itu bisnis ini dapat menerapkan pengetahuan dan dasar ilmu di bidang ilmu dan teknologi pangan yang dimilki oleh pelaksana, serta optimisme melihat potensi pasar

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA2.1 Gambaran Sumber Daya Tenaga KerjaPelaksana kegiatan pada program kreativitas mahasiswa kewirausahaan merupakan mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian Universitas Brawijaya Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan. Pengetahuan yang kuat akan ilmu dalam bidang pengolahan pangan, pengembangan produk dan pemasaran serta optimisme mengenai potensi pasar serta pengujian kelayakan usaha, menjadikan dasar yang kuat untuk menjalankan bisnis ini.2.2 Gambaran Sumber Bahan Baku2.2.1 Tepung TapiokaTepung tapioka adalah salah satu hasil olahan dari ubi kayu. Tepung tapioka umumnya berbentuk butiran pati yang banyak terdapat dalam sel umbi singkong (Razif, 2006; Astawan, 2009). Kandungan nutrisi pada tepung tapioka, dapat dilihat pada tabel berikut iniTabel 2.1. Kandungan Nutrisi Pada Tepung Tapioka (Soemarno, 2007)KomposisiJumlah

Kalori (per 100 gr)363

Karbohidrat (%)88,2

Kadar air (%)9,0

Lemak (%)O,5

Protein (%)1,1

Ca (mg/100 gr)125

Fe (mg/100 gr)1,0

Vitamin B1 (mg/100 gr)0,4

Vitamin C (mg/100 gr)0

Tepung tapioka adalah pati yang diperoleh dari ekstrasi ubi kayu yang mempunyai banyak kegunaan. Tepung tapioka digunakan sebagai bahan bantu pewarna putih dan juga banyak digunakan sebagai bahan pengental, bahan pengisi dan bahan pengikat dalam industri makanan. Kriteria tepung tapioka yang baik untuk proses produksi yaitu berwarna putih, kandungan air rendah, kadar serat dan daya rekat tapioka tinggi. 2.2.2 Tepung TeriguTepung terigu diperoleh dari biji gandum (Triticum vulgare) yang digiling. Keistimewaan terigu di antara serealia lainnya adalah kemampuannya membentuk gluten pada saat terigu dibatasi oleh air. Sifat elastis gluten pada adonan menyebabkan produk yang dihasilkan tidak mudah pecah balutan tepungnya (Astawan, 2006). Tepung terigu mengandung kurang lebih 0,5-0,8% pentosa yang larut dalam air. Zat ini mempunyai sifat kelarutan dalam air. Bila adonan terbentuk, air diserap oleh komponen dengan proporsi yang sebanding dengan kemampuan membentuk hidrat. Kurang lebih 46% air dalam adonan bergabung dengan pati, kurang lebih 31% bergabung dengan gluten dan kurang lebih 23% dengan pentosen.Untuk menghasilkan Biskuit Stick yang bermutu tinggi yang sangat ideal dan cocok adalah tepung terigu lunak atau soft wheat. Tepung terigu jenis soft wheat digolongkan sebagai tepung terigu yang mengandung protein rendah, sulit diaduk dan diragikan. Sebelum digunakan tepung sebaiknya diayak terlebih dahulu supaya tidak terjadi over mixed. Pada pembuatan Biskuit Stick diperlukan tepung terigu dengan kadar protein yang rendah karena penggunaan tepung yang kaya protein akan menghasilkan Biskuit Stick yang lebih keras dan kurang remah (Indriyani, 2007).Tepung terigu merupakan komoditi impor yang konsumsinya selalu meningkat dari tahun ke tahun. Menurut data Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) menunjukkan konsumsi terigu pada Januari 2013 mencapai 388.347 ton, naik 3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012 yang sebesar 376.565 ton (Anonim, 2013). 2.2.3 Green TeaGreen tea atau teh hijau adalah nama teh yang dibuat dari daun tanaman teh (Camellia sinensis) yang dipetik dan mengalami proses pemanasan untuk mencegah oksidasi. Teh hijau dipercaya dapat menurunkan berat badan disebabkan kadungan polifenol yang tinggi. Teh hijau cocok dikonsumsi saat melakukan aktifitas padat karena dapat meningkatkan konsentrasi.2.2.4 Coklat putihCoklat putih merupakan turunan coklat yang terdiri dari cocoa butter, gula dan susu dengan warna. Coklat putih digunakan sebagai media pencampuran flavor green tea yang menjadi topping utama pada produk AISI2.2.5 GulaGula berasal dari penyulingan air tebu. Gula yang sering digunakan pada pembuatan produk kue adalah gula halus dan gula kastor (gula pasir berbutir halus) karena mudah/cepat larut dalam adonan (Anni Faridah, 2008:300).Fungsi gula dalam pembuatan produk kue adalah menghaluskan crumb, memberi rasa manis, membantu aerasi, menjaga kelembaban, member warna pada kulit, melembutkan crumb, memperpanjang umur simpan.2.2.6 MargarinMargarin biasa digunakan sebagai pengganti mentega. Jika dibandingkan dengan mentega, komposisi margarine hampir sebanding. Bahan baku margarine adalah minyak cair yang terbuat dari lemak nabati (Adhitya, 2006).Penggunaan margarin dalam berbagai kuliner tergolong cukup luas. Mulai dari memanggang, menggoreng dan juga pembuatan roti, cake, pastry ataupun membuat kukis. Dalam baking dan pastry, margarin juga sering digunakan sebagai bahan pengempuk, pemberi rasa, dan membentuk volume. Margarine juga penting dalam pembuatan pie dan croissant, bahan seperti margarin, shortening dan lard sangat penting untuk membuat lapis demi lapis pie/croissant tetap terpisah dan renyah.2.3 Moto UsahaMotto dalam memproduksi dan memasarkan AISI adalah to enjoy your time. Motto tersebut menunjukan produk ini dapat menemani segala aktifitas dan kapan saja sehingga lebih menyenangkan.2.4 Gambaran ProdukAISI merupakan produk snack biscuit stik dengan mensubtitusi tepung tapioca dengan tepung terigu (4:1). AISI memiliki topping pada biscuit sticknya yaitu green tea yang dicampur dengan coklat putih sebagai pelekat flavor green tea pada stik biscuit. Serta stick biscuit yang mempunyai bermacam warna yaitu warna kuning/original, hijau dan ungu. 2.5 Gambaran Potensi PasarPasar yang dibidik untuk mengawali bisnis ini adalah adalah anak-anak,remaja dan mahasiswa. Kota malang sebagai kota pendidikan dan pariwisata menjadikan arus urbanisasi di kota Malang semakin meningkat setiap tahunnya sehingga peluang usaha pembuatan AISI masih sangat besar. Biskuit stick (AISI) merupakan salah satu jenis camilan atau makanan ringan yang banyak disukai oleh sebagian besar masyarakat mulai balita sampai dewasa. Saksono (2012) menyatakan bahwa berdasarkan data asosiasi industri, tahun 2012 konsumsi biskuit diperkirakan meningkat 5%-8% didorong oleh kenaikan konsumsi domestik.

BAB 3. METODE PELAKSANAAN3.1.1 PersiapanMETODE PELAKSANAAN

Pelaksanaan Produksi

Sertifikasi Produk

Pemasaran Produk

Evaluasi

a. Tahap Persiapan ProduksiSebelum masuk dalam tahap produksi terdapat beberapa persiapan-persiapan yang harus dilakukan untuk menciptakan sistem produksi yang efektif dan efisien serta mampu mempertahankan mutu produk secara optimal. Persiapan-persiapan tersebut antara lain: Survei pasarSurvei pasar dilakukan untuk mencari tempat pemesanan bahan baku dan bahan pengemas yang paling murah dan bisa mensuplai bahan baku secara terus-menerus dengan standar kualitas yang sesuai dengan permintaan. Dalam kegiatan ini juga dilakukan analisa terhadap tempat-tempat potensial untuk pemasaran hasil produksi. Pembuatan desain produkPembuatan desain produk dilakukan untuk mendapatkan produk akhir yang sesuai dengan keinginan konsumen. Pembelian alat-alat pendukung produksiDilakukan pembeliaan alat-alat penunjang seperti kompor, bak penampung, loyang, dan mixer. Pemesanan bahan baku dan bahan pengemasPemesanan bahan baku dilakukan setelah melakukan survei pasar dan dilakukan secara kontinue sesuai dengan jadwal produksi serta memiliki spesifikasi yang sesuai dengan standar kualitas permintaanb. Pelaksanaan ProduksiJumlah penjualan awal yang direncanakan adalah 1500 biji/hari atau 100 kemasan. Proses produksi AISI dapat dilihat melalui diagram alir berikutc. Sertifikasi ProdukSertifikasi AISI dengan cara pengurusan ke Dinas Kesehatan dan izin usaha PIRT supaya kepercayaan konsumen tehadap produk semakin tinggi.d. Pemasaran ProdukPemasaran merupakan suatu kegiatan manajemen yang berfungsi mempromosikan usaha. Perencanaan pemasaran yang akan dilakukan dalam mengenalkan produk ke konsumen adalah :a. Advertising (Iklan)Beriklan dapat dilakukan melalui media berikut : Media Cetak : Brosur, spanduk, poster, iklan majalah/koran. Media TV dan Radio : Iklan TV, Jingle Iklan Radiob. Sales PromotionPromosi melalui acara / pameran yang digelar di tempat keramaian dimana konsumen produk berada dan juga dilakukan penjualan ditempat.c. Personal SellingPromosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung

e. Evaluasi Evaluasi kegiatan merupakan kegiatan yang berfungsi untuk mengontrol dan menganalisa kegiatan yang telah dilakukan. Evalausi kegiatan mencakup tiga aspek target eveluasi, yaitu sistem produksi, produk, dan pemasaran. Kelemahan-kelemahan selama berjalannya usaha diharapkan dengan adanya kegiatan ini bisa dihilangkan. Evaluasi pemasaran dilakukan untuk mengetahui pencapaian target - target penjualan yang telah dicanangkan, keuntungan yang dihasilkan, dan untuk memperbaiki fasilitas dan meningkatkan kualitas. Evaluasi pemasaran dilakukan setiap dua kali sebulan.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

NoNama AlatJumlahHargaKeterangan

1Timbangan kue1 buah-Pinjam

2Baskom2 buah-Pinjam

3Pengaduk1 buahRp 2.500,00-

4Penggiling roti1 buah-Botol kaca bekas

5Kompor gas1 buah-pinjam

6Oven1 buah-pinjam

7Loyang 1 buah-pinjam

8Sealler1 buah-Pinjam

9Mixer1 buah-Pinjam

Sub Total BiayaRp 2.500,00

Sub Total BiayaRp 2.500,00

1. Modal tetap/Biaya Tetap (Fixed Cost)

2. Biaya Tidak Tetap Bahan / bulanNoNama BahanJumlahBiaya

1Tepung tapioka4 kgRp 30.000,00

2Tepung terigu 1 kgRp 12.000,00

3Gula pasir1 kgRp 10.000,00

4Garam100 grRp 2.500,00

6Mentega 1 kgRp 30.000,00

8Pewarna makanan2 buahRp 8.000,00

9Gas elpiji1 buahRp 15.000,00

10Green tea powder50 gramRp 20.000,00

12White Chocolate1 kgRp 38.000,00

13Susu kental manis2 kalengRp 20.000,00

Sub Total Biaya / bulanRp 185.500,00

Sub Total Biaya / tahunRp 2.226.000,00

3. Biaya Biaya Tidak Tetap Operassional / bulamNoPengeluaranJumlahBiaya

1Bensin premium3 literRp 30.000,00

2Air-Rp 15.000,00

3Listrik-Rp 35.000,00

Sub Total Biaya / bulanRp 80.000,00

Sub Total Biaya /tahunRp 960.000,00

4. Biaya Lain-lain

NoPengeluaranJumlahBiaya

1pamflet30 buahRp 20.000,00

2Kemasan plastic100 buahRp 80.000,00

Sub Total Biaya / bulanRp 100.000,00

Sub Total Biaya / tahunRp 1.200.000,00

5. Total Biaya / tahunNoJenis PengeluaranBiaya

1Modal tetapRp 2.500,00

2Biaya Biaya Tidak Tetap BahanRp 2.226.000,00

3Biaya Biaya Tidak Tetap OperassionalRp 960.000,000

4Lain-lain Rp 1.200.000,00

TotalRp 4.388.500,00