proposal pengembangan media blog

80
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan di bidang pendidikan sebagai salah satu bagian dari pembangunan Nasional, perlu diwujudkan guna peningkatan dan kemajuan sektor pendidikan. Merosotnya kualitas pendidikan banyak mendapat sorotan dari masyarakat, peserta lulusan kependidikan, para pendidik dan pemerintah. Oleh karena itu pemerintah berupaya semaksimal mungkin mengadakan perbaikan dan penyempurnaan di bidang pendidikan. Sebagai langkah antisipasi, maka pendidikan banyak diarahkan pada penataan proses belajar, penggunaan dan pemilihan media belajar secara tepat. Semua ini dimaksudkan untuk pencapaian hasil belajar semaksimal mungkin. Pada masa sekarang, dunia pendidikan dihadapkan pada berbagai masalah pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Guru dihadapkan pada suatu permasalahan bagaimana caranya untuk menghidupkan suasana pembelajaran di kelas menjadi aktif dan menarik, sehingga para peserta didik merasa nyaman dan senang mengikuti pembelajaran tersebut. Pembelajaran yang menyenangkan ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada akhir pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran juga harus disesuiakan dengan minat siswa dalam menyikapi kemajuan 1

description

proposal penelitian-skripsi

Transcript of proposal pengembangan media blog

Page 1: proposal pengembangan media blog

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan di bidang pendidikan sebagai salah satu bagian dari

pembangunan Nasional, perlu diwujudkan guna peningkatan dan kemajuan sektor

pendidikan. Merosotnya kualitas pendidikan banyak mendapat sorotan dari

masyarakat, peserta lulusan kependidikan, para pendidik dan pemerintah. Oleh

karena itu pemerintah berupaya semaksimal mungkin mengadakan perbaikan dan

penyempurnaan di bidang pendidikan. Sebagai langkah antisipasi, maka

pendidikan banyak diarahkan pada penataan proses belajar, penggunaan dan

pemilihan media belajar secara tepat. Semua ini dimaksudkan untuk pencapaian

hasil belajar semaksimal mungkin.

Pada masa sekarang, dunia pendidikan dihadapkan pada berbagai

masalah pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar

siswa. Guru dihadapkan pada suatu permasalahan bagaimana caranya untuk

menghidupkan suasana pembelajaran di kelas menjadi aktif dan menarik,

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan senang mengikuti pembelajaran

tersebut. Pembelajaran yang menyenangkan ini diharapkan dapat meningkatkan

hasil belajar siswa pada akhir pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran

juga harus disesuiakan dengan minat siswa dalam menyikapi kemajuan teknologi.

Siswa jaman sekarang sangat antusias dengan segala sesuatu yang berbau

teknologi modern, hal ini hendaknya dapat dimanfaatkan guru untuk dijadikan

sebagai media pembelajaran yang baik.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin menanjak

maju dengan pesat mampu meningkatkan beragam kemampuan dan kreatifitas

guru dalam menemukan teknik pembelajaran yang dapat menarik keluar minat,

bakat, dan pemahaman pada diri siswa. Inovasi-inovasi pembelajaran terus

dilakukan melalui berbagai macam media pembelajaran, disesuaikan dengan

beragam metode pembelajaran yang ada. Paradigma baru pembelajaran yang

berpusat pada siswa menjadikan guru hanya sebagai pendamping dan pengarah.

Siswa dapat memperoleh berbgai informasi dari bermacam-macam sumber, tidak

1

Page 2: proposal pengembangan media blog

hanya dari penjelasan guru. Pada strategi pembelajaran inovatif, guru tradisonal

dan peran siswa diubah, tanggung jawab siswa untuk belajar harus ditingkatkan,

memberi mereka motivasi dan arahan untuk menyelesaikan program belajarnya

dan menempatkan mereka pada pola tertentu agar mereka sukses sebagai

pebelajar sepanjang hayat (Ibrahim, 2010).

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua

orang dan berlangsung seumur hidup. Salah satu pertanda bahwa seorang telah

belajar sesuatu adalah perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah

laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif)

dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap

(afektif).

Mengingat pendidikan selalu berkenaan dengan upaya pembinaan

manusia, maka keberhasilan pendidikan sangat bergantung pada manusianya

(Sudjana, 1989). Melalui berbagai pendekatan belajar, strategi belajar, serta media

belajar yang sesuai dengan minat siswa maka akan didapatkan hasil belajar yang

memuaskan baik bagi siswa maupun guru sebagai perancang pembelajaran di

kelas. Kemajuan teknologi dalam hal ini adalah internet sangat mempengaruhi

perkembangan siswa termasuk dalam proses belajar.

Internet sudah menjadi bagian dari gaya hidup remaja saat ini, apapun

yang ingin diketahui dapat dicari dari internet. Materi-materi pembelajaran

banyak diperoleh dari internet hanya tinggal memasukkan kata kuncinya saja dan

otomatis akan keluar hasilnya. Siswa lebih tertarik mengakses dan membaca

materi dari internet daripada harus membaca buku yang dinilai monoton. Guru

sebagai perancang pembelajaran kelas dapat memanfaatkan kegemaran siswa

dengan cara menggunakan internet sebagai media pembelajaran yaitu dengan

menggunakan blog. Blog ini berisi materi-materi pembelajaran baik itu soal-soal,

animasi, gambar, maupun segala macam hal yang berhubungan dengan materi

yang diajarkan.

Blog menjadikan guru dapat berkreasi tanpa batas dalam melakukan

proses belajar. Tampilan blog yang unik dan tentunya lebih menarik dari sekedar

buku dapat memicu rasa ingin tahu yang besar pada setiap siswa. Siswa tidak

sebatas belajar tentang kata-kata dan gambar yang hanya diperoleh dari buku,

2

Page 3: proposal pengembangan media blog

namun juga dapat melihat animasi dari keterangan materi yang diberikan,

sekaligus mengunduh sebagai bahan pembelajaran di rumah. Tidak hanya materi

belajar, blog juga dapat menjadi saran edukasi tentang pendidikan berkarakter

melalui info-info teladan dan info-info menarik dari setiap materi yang diberikan.

Penggunaan blog ini diharapkan mampu menarik minat siswa sehingga

berpengaruh positif terhadap hasil belajar yaitu dapat meningkatkan hasil belajar

siswa. Oleh karena itu penulis mencoba menyusun sebuah proposal untuk

meningkatkan hasil belajar Biologi siswa kelas X dengan judul “Pengembangan

Media Pembelajaran Blog Materi Ekosistem Kelas X Guna Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa SMA Negeri 1 Genteng.”

1.2 Rumusan Masalah

Latar belakang yang telah disebutkan di atas menjadikan dasar penulis

menyusun sebuah proposal tentang pendidikan dan melakukan sebuah penelitian.

Penelitian untuk mengetahui peningkatan hasil belajar ini memerlukan data-data

pendukung, oleh karena itu disusunlah sebuah rumusan masalah untuk

memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian di lapangan sekaliguus mencari

dan mengumpulkan data. Rumusan masalah berdasarkan latar belakang yang telah

ditulis adalah “Apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa kelas X dengan

menggunakan blog sebagai media pembelajaran pada materi Ekosistem?”

1.3 Tujuan Penelitian

Penyusunan tujuan penelitian didasarkan pada rumusan masalah yang

telah dibuat terlebih dahulu untuk memudahkan peneliti dalam bekerja dan

mengolah data. Mengacu pada rumusan masalah yang telah disusun, tujuan

penelitian pendidikan ini antara lain :

1. Untuk mengetahui ada dan tidaknya peningkatan hasil belajar siswa

kelas X dengan menggunakan blog sebagai media pembelajaran pada

materi Ekosistem.

2. Untuk mengetahui apakah blog yang dikembangkan memenuhi

kriteria kelayakan materi, bahasa, dan penyajian.

3

Page 4: proposal pengembangan media blog

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai

berikut :

1. Terwujudnya media pembelajaran Blog materi Ekosistem untuk SMA

kelas X guna meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan kualitas belajar

mengajar mata pelajaran Biologi di SMA kelas X.

3. Dapat memberikan informasi ilmu Biologi bagi siswa khususnya

untuk materi Ekosistem SMA kelas X.

1.5 Pembatas Masalah

Untuk menghindari kemungkinan melebarnya topik yang akan diteliti,

maka penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut :

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMAN I Genteng tahun

ajaran 2012-2013

2. Sebagai pembanding adalah pembelajaran konvensional ( yang biasa

dilakukan oleh guru di sekolah yang bersangkutan)

3. Penggunaan media pembelajaran blog dilakukan pada saat materi

dalam kelas maupun di luar jam pelajaran dengan isi dari blog

tersebut adalah materi ekosistem, tugas-tugas mandiri, latian soal

serta animasi-animasi maupun video yang dapat menambah

pemahaman siswa terhadap materi ekosistem.

4. Media pembelajaran berbasisi internet yang digunakan hanya sebatas

pada blog yang dibuat oleh peneliti

5. Konsep atau materi pembelajaran yang dipelajari adalah Ekosistem

4

Page 5: proposal pengembangan media blog

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Belajar

Engkoswara, sebagaimana dikutip oleh Sudirman N, dkk mengemukakan

bahwa “Belajar adalah proses perubahan perilaku yang dapat dinyatakan dalam

bentuk penguasaan, penggunaan dan penilaian tentang pengetahuan, sikap, dan

nilai-nilai dan keterampilan.” (Sudirman N, 1989). Belajar adalah proses

perubahan yang terjadi pada diri manusia (Surachmad, 1984). Pendapat ahli lain

tentang pengertian belajar yaitu merupakan suatu kecenderungan dalam

pengubahan tingkah laku yang secara relatif bersifat permanen dan sebagai hasil

praktek yang bersifat menguatkan (Kimle dan Germezy, 1989).

Berdasarkan pendapat para ahli tentang pengertian belajar, dapat diambil

kesimpulan bahwa belajar merupakan kebutuhan dasar yang harus dimiliki oleh

manusia untuk mencapai suatu perubahan positif secara permanen baik itu

perubahan sikap, nilai, keterampilan, maupun gaya berfikir dan tingkah laku

pribadi tersebut sehingga akan membantunya untuk berinteraksi dengan

lingkungan di sekitar tempat hidupnya.

Proses belajar itu dapat dibedakan atas tiga fase (Nasution, 1987, hal. 9)

yaitu:

1. Fase Informasi

2. Fase Transformasi

3. Fase Evaluasi

Fase informasi menjelaskan bahwa tiap-tiap pelajaran yang diperoleh

merupakan sejumlah informasi, dan informasi itu ada yang berupa pengetahuan,

memperdalam dan ada pula yang bertentangan dari apa yang diperoleh

sebelumnya.

Fase transformasi, menjelaskan bahwa informasi yang diperoleh itu akan

ditransformasikan dalam bentuk yang konseptual agar dapat dipergunakan untuk

hal-hal yang lebih luas.

5

Page 6: proposal pengembangan media blog

Fase evaluasi, merupakan hasil dari informan dan transformasi dalam

prose belajar mengajar, kemudian dinilai sejauh mana hasil dari informan dan

transmisi dapat dimanfaatkan dalam kehidupan.

2.2 Minat Belajar

2.2.1 Pengertian Minat Belajar

Keberhasilan pembelajaran di kelas tidak dapat terlepas dari

minat belajar yang terdapat pada diri siswa. Sebaik apapun cara guru

menyampaikan materi, pendekatan yang baik, strategi yang pas maupun

media pembelajaran yang inovatif tidak akan dapat berperan maksimal

jika minat belajar pada diri siswa tidak dapat keluar. Kesesuaian antara

beberapa komponen belajar harus dapat dikelola dan diorganisasikan

dengan baik agar dapat memunculkan minat belajar siswa sehingga

diperoleh pembelajaran yang menarik, menyenangkan yang berdampak

pada aktifnya siswa sekaligus didapatkan hasil belajar yang bagus pula.

Sebelum itu, hendaknya perlu diketahui terlebih dahulu pengertian dari

minat belajar.

Kata minat belajar, merupakan dua kata yang terangkai menjadi

satu, yakni kata “minat” dan “belajar”. Untuk lebih memahami makna

atau pengertian minat belajar, akan lebih mudah jika diartikan secara

terpisah kata demi kata sesuai dengan pendapat beberapa ahli pendidikan

tentan apa itu “minat” dan juga “bakat”.

Kata “Minat” mengandung pengertian “kecenderungan jiwa

yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas atau

kegiatan” (Slameto, 1995). Artinya, bahwa seseorang yang memiliki

minat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas tersebut

secara konsisten dengan rasa senang.

Minat merupakan moment-moment dari kecenderungan jiwa

yang terarah secara intensif kepada suatu obyek yang dianggap paling

efektif (perasaan, emosional) yang didalamnya terdapat elemen-elemen

efektif (emosi) yang kuat (Kartono, 1995). Minat juga berkaitan dengan

kepribadian. Jadi pada minat terdapat unsur-unsur pengenalan (kognitif),

6

Page 7: proposal pengembangan media blog

emosi (afektif), dan kemampuan (konatif) untuk mencapai suatu objek,

seseorang suatu soal atau suatu situasi yang bersangkutan dengan diri

pribadi (Buchori, 1985)

Adapun kata “belajar” mengandung makna aktivitas yang

dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mengetahui

sesuatu, baik melalui pengamatan, pengalaman, membaca dan lain

sebagainya. Seperti yang telah dijelaskan pada pengertian belajar

sebe;umnya, ketika seseorang belajar maka terdapatlah suatu perubahan

permanen pada dirinya dan berdampak positif pada kebribadiannya.

Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kehidupan.

Semua benda yang hidup menjadi obyek dari biologi. Oleh karena itu

biologi berobyekkan benda-benda yang hidup. Maka cukup banyak ilmu-

ilmu yang tergabung di dalamnya. Biologi sebagai salah satu bidang ilmu

pengetahuan juga merupakan objek pada aspek minat. Dengan demikian,

bidang biologi dapat melahirkan reaksi perasaan senag, gembira, dan

semangat belajar, begitu pula sebaliknya, tergantung dari kepribadian

siswa sendiri apakah menaruh minat yang tinggi terhadap bidang biologi

atau tidak (Ahmadi, 1998).

Masih menurut para ahli, dikatakan bahwa minat kecenderungan

hati yang tinggi terhadap sesuatu yang timbul karena kebutuhan, yang

dirasa atau tidak dirasakan atau keinginan hal tertentu (Hardjana, 1994).

Minat dapat diartikan kecenderungan untuk dapat tertarik atau terdorong

untuk memperhatikan seseorang sesuatu barang atau kegiatan dalam

bidang-bidang tertentu (Loekmono, 1994)

Minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan sebagai hasil

dari keikutsertaan dalam suatu kegiatan. Karena itu minat belajar adalah

kecenderungan hati untuk belajar untuk mendapatkan informasi,

pengetahuan, kecakapan melalui usaha, pengajaran atau pengalaman

(Hardjana, 1994). minat juga dapat diartikan sebagai sibuk, tertarik, atau

terlihat sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan karena menyadari

pentingnya kegiatan itu. Dengan demikian, minat belajar adalah

keterlibatan sepenuhnya seorang siswa dengan segenap kegiatan pikiran

7

Page 8: proposal pengembangan media blog

secara penuh perhatian untuk memperoleh pengetahuan dan mencapai

pemahaman tentang pengetahuan ilmiah yang dituntutnya di sekolah.

Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Siswa yang

berminat terhadap biologi akan mempelajari biologi dengan sungguh-

sungguh seperti rajin belajar, merasa senang mengikuti penyajian

pelajaran biologi, dan bahkan dapat menemukan kesulitan–kesulitan

dalam belajar menyelesaikan soal-soal latihan dan praktikum karena

adanya daya tarik yang diperoleh dengan mempelajari biologi. Siswa

akan mudah menghafal dan memahami pelajaran yang menarik minatnya

dengan apapun strategi, pendekatan, maupun media yang beragam. Minat

berhubungan erat dengan motivasi. Motivasi muncul karena adanya

kebutuhan, begitu juga minat, sehingga tepatlah bila minat merupakan

alat motivasi. Proses belajar akan berjalan lancar bila disertai minat. Oleh

karena itu, guru perlu membangkitkan minat siswa agar pelajaran yang

diberikan mudah siswa mengerti (Hasnawiyah, 1994).

5 butir motif yang penting yang dapat dijadikan alasan untuk

mendorong tumbuhnya minat belajar dalam diri seorang siswa yiatu :

(Loekmono, 1994)

1. Suatu hasrat untuk memperoleh nilai-nilai yang lebih baik

dalam semua mata pelajaran.

2. Suatu dorongan batin untuk memuaskan rasa ingin tahu

dalam satu atau lain bidang studi.

3. Hasrat siswa untuk meningkatkan siswa dalam

meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi.

4. Hasrat siswa untuk menerima pujian dari orang tua, guru

atau teman-teman.

5. Gambaran diri dimasa mendatang untuk meraih sukses

dalam suatu bidang khusus tertentu.

Minat belajar siswa terhadap pelajaran biologi dapat ditunjang

dengan minat siswa terhadap perkembangan teknologi, dalam hal ini

internet. Minat belajar yang sudah tinggi jika dipadu padankan dengan

8

Page 9: proposal pengembangan media blog

minat terhadap internet sebagai salah satu bentuk media diharapkan dapat

memberikan hasil belajar yang maksimal.

2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi

Pertumbuhan minat siswa terhadap mata pelajaran biologi

dipengaruhi oleh beberapa faktor. Secara keseluruhan faktor tersebut

digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu faktor eksternal (faktor

yang berasal dari luar diri siswa) dan faktor internal (faktor yang berasal

dari dalam diri siswa).

Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa

terhadap mata pelajaran biologi :

2.2.2.1 Faktor dari Dalam Diri Siswa

Siswa adalah sekelompok manusia yang akan diajar,

dibimbing, dan dibina menuju pencapaian tujuan belajar yang

ditentukan. Siswa juga mempunyai peranan dalam proses belajar

mengajar. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar terjadi

interaksi antara guru dan siswa, dan antara siswa yang satu

dengan siswa yang lainnya, yaitu terjadinya saling tukar

informasi dan pengalaman mengarah kepada interaksi proses

belajar mengajar yang optimal (Ali, 1993).

Siswa menggunakan seluruh kemampuan dasar yang

dimilikinya sebagai dasar untuk melakukan berbagai kegiatan

agar memperoleh prestasi belajar yang optimal. Fungsi guru

yaitu : (Sardiman, 1992)

1. Mencari perangsang atau motivasi agar siswa mau

melakukan satu tujuan tertentu.

2. Mengarahkan seluruh kegiatan belajar kepada

suatu tujuan tertentu

3. Memberi dorongan agar siswa mau melakukan

seluruh kegiatan yang mampu dilakukan untuk

mencapai tujuan.

9

Page 10: proposal pengembangan media blog

2.2.2.2 Faktor Metode Mengajar

Mengajar atau mentransfer ilmu dari guru kepada siswa

memerlukan suatu teknik atau metode tertentu. Metode tersebut

dikenal dengan istilah metode mengajar. Dalam dunia

pendidikan telah dikenal berbagai metode mengajar yang dapat

digunakan .

Di sekolah atau lembaga pendidikan tertentu terdapat

banyak mata pelajaran dan tiap mata pelajaran mempunyai

tujuan-tujuan tersendiri. Untuk mencari tujuan tersebut setiap

guru harus memilih metode mengajar yang manakah yang

paling tepat untuk mata pelajaran atau pokok bahasan yang akan

diajarkannya. Hal tersebut disebabkan karena tidak semua

pokok bahasan cocok untuk diterapkan satu mata pelajaran atau

pokok bahasan. Oleh karena itu, guru yang mampu

menggunakan berbagai metode pengajaran dan menerapkannya

dalam proses belajar mengajar akan dapat meningkatkan

motivasi dan minat belajar siswa (Roestiyah, 1993).

2.2.2.3 Faktor Guru

Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan

keahlian khusus. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh

seseorang tanpa memiliki keahlian sebagai guru. Untuk menjadi

seorang guru, diperlukan syarat-syarat khusus, apa lagi seorang

guru profesional yang harus menguasai seluk beluk pendidikan

dan mengajar dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang

perlu dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu.

Guru merupakan unsur penting dalam keseluruhan

sistem pendidikan. Oleh karena itu peranan dan kedudukan guru

dalam meningkatkan mutu dan kualitas anak didik perlu

diperhitungkan dengan sungguh-sungguh. Status guru bukan

hanya sebatas pegawai yang hanya semata-mata melaksanakan

tugas tanpa ada rasa tanggung jawab terhadap disiplin ilmu yang

10

Page 11: proposal pengembangan media blog

diembannya. Berdasarkan paradigma baru pembelajaran, guru

tidak lagi menjadi pusat pembelajaran sehingga guru modern

harus dapat membaca situasi dan menempatkan dirinya menjadi

pengajar, fasilitator, sumber belajar, teman, maupun orang tua

sehingga didapat suasana belajar yang menyenangkan dan

menyebabkan siswa lebih memahami materi yang dberikan

sampai akhir hayat.

2.3 Media Pembelajaran

2.3.1 Pengertian

Proses pembelajaran di kelas tidak dapat tercipta tanpa adanya

interaksi antar komponen penyusunnya, antara lain adalah antar guru dan

siswa. Pada proses komunikasi ini terbentuklah suatu interaksi yang

secara tidak langsung akan memunculkan suatu benda atau bentuk alat

bantu dalam menerima dan menyampaikan pesan yang dimaksud baik itu

sadar maupun tidak sadar. Alat bantu ini akan memudahkan guru dalam

menyampaikan materi kepada siswa sekaligus berperan dalam

meningkatkan pemahaman siswa. Alat bantu ini lah yang dapat disebut

dengan media pembelajaran. Sebelum melangkah pada pengertian media

pembelajaran secara lebih lanjut, perlu dipahami terlebih dahulu

darimana asal kata media dan bagaimana media dapat terbentuk. berikut

adalah uraian apa itu media menrurut beberapa ahli.

Dalam kehidupan bermasyarakat terdapat ciri utama yang

menjadi karakteristiknya yakni adanya hubungan diantara anggotanya

(interaksi). Hubungan itu berlangsung sedemikian rupa, sehingga terjadi

proses saling mempengaruhi. Dengan kata lain antara anggota kelompok

terdapat hubungan yang disebut komunikasi interaksi. Melalui berbagai

bentuk komunikasi maka kelompok-kelompok masyarakat melakukan

banyak kegiatan atau tingkah laku sosial sehingga tercapai tujuan-tujuan

bersama.

11

Page 12: proposal pengembangan media blog

Bentuk komunikasi itu berlaku di dalam semua bentuk

hubungan sosial, baik di sekolah maupun di dalam pergaulan masyarakat

yang lebih luas dan di dalam bentuk-bentuk masyarakat dengan struktur

dan fungsinya masing-masing. Di sekolah berlangsung hubungan

komunikasi interaksi antara para komponen pendukung sekolah, siswa

dengan siswa lain, dengan penjaga sekolah, karyawan, dan segala macam

interaksi yang terjadi antar individu maupun kelompok. Pada saat proses

pembelajaran di kelas, interaksi yang terjadi otomatis hanya melibatkan

siswa dan guru. Secara tidak langsung, sadar maupun tidak dalam proses

komunikasi ini memunculkan suatu bentuk media.

Untuk mencapai maksud dan tujuannya, bentuk-bentuk

organisasi masyarakat itu, perlu peningkatan efisiensi dan efektivitasnya.

Peningkatan efisiensi dan efektivitas tersebut sebagian bergantung

kepada faktor penunjang, yakni sarana dan prasarana. Dengan perkataan

lain, hubungan komunikasi interaksi itu akan berjalan dengan lancar dan

mendapat hasil yang maksimal. Apabila organisasi itu berjalan dan

menggunakan alat bantu, alat bantu itulah yang disebut dengan media.

Bertitik tolak dar alat bantu (media) itu dapat dipahami bahwa,

media dalam hubungannya dengan komunikasi interaksi suatu organisasi

sangat menentukan. Namun yang masih perlu kejelasan adalah, apa yang

dimaksud dengan media.

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah

berarti ’tengah’, ’perantara’ atau ’pengantar’. Dalam bahasa Arab, media

adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima

pesan. Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami

secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang

membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh

pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secara lebih khusus, pengertian

media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan alat-alat grafis,

fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun

kembali informasi visual dan verbal.

12

Page 13: proposal pengembangan media blog

Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai

penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran (Djamarah, 2002: 137).

Sedangkan pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan yang menjadikan

orang atau makhluk hidup belajar (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002:

17). Jadi, media pembelajaran adalah media yang digunakan pada proses

pembelajaran sebagai penyalur pesan antara guru dan siswa agar tujuan

pengajaran tercapai.

Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa

syarat. Penggunaan media mempunyai tujuan memberikan motivasi

kepada siswa. Selain itu media juga harus merangsang siswa mengingat

apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan belajar baru.

Media yang baik juga akan mengaktifkan siswa dalam memberikan

tanggapan, umpan balik dan juga mendorong siswa untuk melakukan

praktik-praktik dengan benar.

Dari pengertian media serta batasan-batasan yang dikemukakan

oleh para ahli di atas, terdapat beberapa persamaan diantaranya, bahwa

media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan dari pengirim ke sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan,

perhatian dan minat perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses

belajar dapat terjadi.

2.3.2 Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran

Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah

memperlancar interaksi antara guru dan siswa sehingga kegiatan

pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara khusus ada

beberapa manfaat media yang lebih rinci. Kemp dan Dayton (dalam

Depdiknas, 2003) mengidentifikasikan beberapa manfaat media dalam

pembelajaran yaitu:

1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan.

2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.

3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.

4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga.

13

Page 14: proposal pengembangan media blog

6. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.

7. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di

mana saja dan kapan saja.

8. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap

materi dan proses belajar.

9. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan

produktif.

Fungsi media pembelajaran antara lain:

1. Menyampaikan informasi dalam proses belajar mengajar.

2. Melengkapi dan memperkaya informasi dalam kegiatan

belajar mengajar.

3. Mendorong motivasi belajar.

4. Menambah variasi dalam penyajian materi.

5. Menambah pengertian nyata tentang suatu pengetahuan.

6. Memungkinkan siswa memilih kegiatan belajar sesuai

dengan kemampuan, bakat dan minatnya.

7. Mudah dicerna dan tahan lama dalam menyerap pesan-

pesan (informasinya sangat membekas dan tidak mudah

lupa) (Rohani, 1997: hal. 9)

2.3.3 Ciri-ciri Media Pembelajaran

Gerlach & Ely (1971) mengemukakan tiga ciri media yang

merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang

dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau

kurang efisien) melakukannya.

2.4.3.1 Ciri Fiksatif (Fixative Property)

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam,

menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa

atau objek. Dengan ciri fiksatif, media memungkinkan suatu

14

Page 15: proposal pengembangan media blog

rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu

tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.

2.4.3.2 Ciri Manipulatif (Manipulative Property)

Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan

karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang

memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa

dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan

gambar time-lapse recording.

2.4.3.3 Ciri Distributif (Distributive Property)

Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek

atau kejadian ditransformasikan melalui ruang, dan secara

bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar

siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai

kejadian itu.

2.4.4 Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran

Menurut Oemar Hamalik (1985:63) ada empat klasifikasi media

pengajaran yaitu:

1. Alat-alat visual yang dapat dilihat.

2. Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar.

3. Alat-alat yang bisa dilihat dan didengar.

4. Dramatisasi, bermain peranan, sosiodrama, sandiwara

boneka, dan sebagainya.

2.4 Multimedia

2.4.1 Pengertian Multimedia

Secara etimologis multimedia berasal dari kata multi (Bahasa

Latin), nouns yang berarti banyak, bermacam-macam, dan medium

(Bahasa Latin) yang berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan

atau membawa sesuatu. Kata medium dalam American Heritage

15

Page 16: proposal pengembangan media blog

Electronic Dictionary (1991) juga diartikan sebagai alat untuk

mendistribusikan dan mempresentasikan informasi (Rachmat dan

Alphone, 2005/2006: 1).

Multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media

(format file) yang berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik,

sound, animasi, video, interaksi, dan lain-lain yang telah dikemas

menjadi file digital (komputerisasi) yang digunakan untuk

menyampaikan pesan kepada publik.

2.4.2 Objek Multimedia

Multimedia terdiri dari beberapa objek, yaitu teks, grafik, image,

animasi, audio, video, dan link interaktif. Berikut rincian dari masing-

masing objek :

1. Teks

Teks merupakan dasar dari pengolahan kata dan

informasi berbasis multimedia. Menurut Hofstetter, sistem

multimedia banyak dirancang dengan menggunakan teks karena

teks merupakan sarana yang efektif untuk mengemukakan ide-

ide dan menyediakan instruksi-instruksi kepada user

(pengguna). Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah

penggunaan hypertext, auto-hypertext, text style, import text, dan

export text.

2. Image

Secara umum image atau grafik berarti still image

(gambar tetap) seperti foto dan gambar. Manusia sangat

berorientasi pada visual (visual-oriented), dan gambar

merupakan sarana yang sangat baik untuk menyajikan

informasi. Semua objek yang disajikan dalam bentuk grafik

adalah bentuk setelah dilakukan encoding dan tidak mempunyai

hubungan langsung dengan waktu.

16

Page 17: proposal pengembangan media blog

3. Animasi

Animasi adalah pembentukan gerakan dari berbagai

media atau objek yang divariasikan dengan gerakan transisi,

efek-efek, juga suara yang selaras dengan gerakan animasi

tersebut atau animasi merupakan penayangan frame-frame

gambar secara cepat untuk menghasilkan kesan gerakan. Konsep

dari animasi adalah menggambarkan sulitnya menyajikan

informasi dengan satu gambar saja, atau sekumpulan gambar.

4. Audio

Penyajian audio merupakan cara lain untuk lebih

memperjelas pengertian suatu informasi. Suara dapat lebih

menjelaskan karakteristik suatu gambar, misalnya musik dan

suara efek (sound effect).

5. Video

Video merupakan elemen multimedia paling kompleks

karena penyampaian informasi yang lebih komunikatif

dibandingkan gambar biasa. Dalam video, informasi disajikan

dalam kesatuan utuh dari objek yang dimodifikasi sehingga

terlihat saling mendukung penggambaran yang seakan terlihat

hidup.

6. Interactive link

Interactive link dengan informasi yang berkaitan sering

kali dihubungkan secara keseluruhan sebagai hypermedia.

Interactive link diperlukan bila pengguna menunjuk pada suatu

objek atau tombol supaya dapat mengakses program tertentu dan

untuk menggabungkan beberapa elemen multimedia sehingga

menjadi informasi yang terpadu.

17

Page 18: proposal pengembangan media blog

2.4.3 Komponen Multimedia

Menurut definisi terdapat empat komponen penting multimedia:

1. Adanya komputer sebagai suatu alat yang dapat berinteraksi

dengan user.

2. Adanya link yang menghubungkan user dengan informasi.

3. Adanya alat navigasi yang memandu, menjelajah jaringan

informasi yang saling terhubung.

4. Multimedia menyediakan tempat kepada user untuk

mengumpulkan, memproses, dan menghubungkan

informasi dan ide user sendiri.

2.5.4 Tujuan Multimedia

Tujuan dari penggunaan multimedia adalah sebagai berikut:

1. Multimedia dalam penggunaannya dapat meningkatkan

efektivitas dari penyampaian suatu informasi.

2. Penggunaan multimedia dalam lingkungan dapat

mendorong partisipasi, keterlibatan serta eksplorasi

pengguna tersebut.

3. Aplikasi multimedia dapat meransang panca indera, karena

dengan penggunaannya multimedia akan meransang

beberapa indera penting manusia, seperti: penglihatan,

pendengaran, aksi maupun suara.

2.5 Blog

2.5.1 Sejarah dan Pengertian Blog

Blog merupakan hasil evolusi dari diary online: diary atau

catatan harian mengenai pendapat, opini, dan apapun itu dalam bentuk

yang dipublikasikan secara online (menggunakan website). Salah seorang

pioneer dari internet-based journalist ini adalah Justin Hall, yang

melakukan membuat online diarynya Justin Links From The

Underground ketika dia masih merupakan pelajar dari Swarthmore

College (Fikri, 2009).

18

Page 19: proposal pengembangan media blog

Lanjut menurut Fikri (2009), kala itu, Blog (atau ketika itu

bernama online diary) pada umumnya merupakan website yang berisi

kumpulan link menuju halaman web lain yang disertai komentar dan

opini pemilik online diary tersebut mengenai halaman dari tujuan link

tersebut. Sehingga online diary ketika itu bisa juga dikatakan sebagai

katalog link berdasarkan opini pemilik. Para diarist adalah editor yang

memilih link mana yang menarik dan menampilkan link tersebut di

online diarynya.

Pada tahun 1997, Jorn Barger, seorang programer yang juga

mengelola website online diary “robot wisdom” menciptakan istilah

weblog yang diambil dari kata “logging the web”. Logging bisa diartikan

masuk. Jadi, logging the web bisa diartikan “memasuki web”.

Korelasinya adalah blogger awal di kala itu merupakan orang yang

masuk ke belantara web dan menyortir link-link menarik berdasarkan

opininya.

Hingga 1998, baru ada beberapa website yang dapat

diidentifikasikan sebagai blog, hingga ketika itu menjelajahi semua

weblog masih memungkingkan untuk di lakukan. Pada tahun 1999, Peter

Merholz menyebutkan istilah weblog sebagai wee-blog, hingga akhirnya

dibuat pendek menjadi blog saja. Pengelola suatu blog kemudian disebut

“blogger”

Dari titik itulah semuanya berubah. Semakin hari, semakin

banyak orang yang membuat blog. Pertumbuhan blog menjadi semakin

signifikan ketika Pitas merilis Blogger.com pada Juli 1999. Blogger.com

merupakan web service yang memungkinkan orang yang bahkan tidak

memiliki kemampuan html sekalipun mampu menciptakan dan

mengelola blog.

Blog yang awalnya merupakan kumpulan link yang dikomentari

oleh pemilik blog, mulai bergeser menjadi media ekspresi bebas semau

pemilik blog yang ditampilkan secara kronologis terbalik.

19

Page 20: proposal pengembangan media blog

Blog merupakan singkatan dari web log adalah bentuk aplikasi

web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada

sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam

urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih

lama), meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini

biasanya dapat diakses oleh semua pengguna Internet sesuai dengan topik

dan tujuan dari si pengguna blog tersebut (Wikipedia, 2011)

Menurut Rowse (----) seorang proffesional blogger, sebuah blog

adalah jenis website yang biasanya diatur dalam urutan kronologis dari

'post' paling baru (atau entry) di bagian atas halaman utama ke entri yang

lebih tua ke bagian bawah. Sedangkan Pitra (----) mengatakan bahwa

“Blog adalah website yang isinya berupa tulisan-tulisan yang merupakan

opini dari pemilik blog. Biasanya blog disajikan berurutan berdasarkan

tanggal. Tulisan terbaru yang dibuat, dimunculkan di paling atas. Ciri

lain dari blog adalah adanya komentar. Pembaca blog bisa memberikan

tanggapan terhadap isi tulisan. Penulis blog bisa memberikan balasannya

pula di bagian komentar itu.”

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat ditarik suatu

kesimpulan bahwa blog merupakan website dengan konten (konten bisa

berupa teks, gambar, link, audio atau video) yang di-update secara

berkala serta mewakili dan berdasarkan sudut pandang ‘karakter’ tertentu

yang menjadikan kontennya khas (umumnya menggunakan sudut

pandang personal). Standarnya, konten blog diurutkan secara kronologis

terbalik (konten baru di depan, konten lama di belakang) dan dapat

dikomentari.

2.5.2 Manfaat Blog

Blog merupakan sebuah terobosan sebagai bagian dari kemajuan

teknologi yang semakin berkembang pesat. Melalui blog, didapat

berbagai macam kemudahan dan yang paling utama adalah kita dapat

berbagi informasi secara gratis, dimanapun, kapanpun, dan untuk

siapapun. Melalui blog, kreatifitas seseorang dapat dituangkan secara

20

Page 21: proposal pengembangan media blog

maksimal. Waktu dan tempat dalam memberikan materi dapat

diminimalkan sehingga lebih efisien.

Menurut Nisa (2010) dalam blognya yang berjudul “Manfaat

Blog bagi Dunia Pendidikan” dengan nama webnya ‘remajakontemporer’

blog mempunyai manfaat sebagai berikut :

1. Mendorong siswa untuk selalu mendokumentasikan apa

yang ada di dalam pikiran mereka, termasuk di antaranya

adalah pengetahuan, pengalaman, perasaan, pendapat, dan

lain-lain, dengan metode yang paling sesuai dengan

kepribadian masing-masing, apakah itu lewat tulisan,

gambar, suara, atau video. Hal ini, selain berguna sebagai

ajang latihan mengungkapkan ide-ide yang terpendam, juga

berguna untuk penghematan biaya dalam hal publikasi

gagasan karena dengan media blog, sebuah gagasan tidak

perlu dimuat dalam ribuan lembar kertas agar dapat

terpublikasi secara luas. Setiap buah pikiran yang berhasil

mereka dokumentasikan, sebaiknya diberi apresiasi agar

mereka juga semakin terpacu untuk mendokumentasikan

pengetahuan yang mereka punya.

2. Menggantikan kelas-kelas diskusi yang selama ini selalu

terbatas pada waktu dan sebuah ruangan fisik, sehingga

proses pembelajaran pun dapat diselenggarakan dengan

lebih fleksibel.

3. Cara yang efektif untuk meningkatkan minat belajar para

siswanya.Misalnya seorang guru memposting suatu

permasalahan atau materi pelajaran yang disusun dalam

suatu bahasa yang formal tetapi lebih santai. Para siswanya

kemudian bisa blogwalking ke blog tersebut dan kegiatan

belajar mengajar pun bisa menjadi lebih menyenangkan.

21

Page 22: proposal pengembangan media blog

4. Memperkenalkan teknologi internet di kalangan pelajar dan

pengajar, juga bisa menjadi terobosan baru di dunia

pendidikan. So, tunggu apa lagi, teknologi yang semakin

canggih ini asal dimanfaatkan semaksimal mungkin,

diharapkan dapat menghasilkan suatu perubahan besar,

tidak hanya di bidang pendidikan, bahkan mencakup semua

bidang.

2.5.3 Blog sebagai Media Pembelajaran

Penggunaan blog dengan berbagai keuntungan memudahkan

guru juga siswa dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Guru dapat

mengganti waktu yang singkat dalam pertemuan di kelas dengan

memasukkan materi pelajaran ekosistem dalam blog. Materi-materi

ekosistem ini tidak sebatas teori tentang ekosistem yang hanya dapat

ditulis pada papan tulis di kelas, melainkan juga dapat berisi materi lain

tentang bagaimana keadaan ekosistem di sekitar lingkungan, animasi,

gambar, video, dan segala pengetahuan yang tidak terdapat pada buku

pelajaran. Guru lebih dapat menuangkan ide-ide kreatifnya dalam bentuk

postingan dalam blog. Saran dari siswa mengenai pembelajaran di kelas

juga dapat dimasukkan melalui kolom komentar yang telah disediakan

sehingga membentuk karakter siswa untuk lebih kritis sesuai dengan

oendidikan berkarakter yang dicanangkan oleh pemerintah.

Soal-soal latihan maupun kisi-kisi ujian untuk materi ekosistem

dapat pula dituangkan dalam blog dengan kreasi tanpa batas yang dapat

menumbuhkan minat dan pemahaman siswa. Melalui media blog,

komunikasi antara siswa dengan guru tidak hanya terjadi pada tatap

muka di kelas. Siswa yang kurang aktif dan biasanya cenderung segan

untuk mengunkapkan pendapatnya dapat langsung berpendapat melalui

blog ini.

22

Page 23: proposal pengembangan media blog

2.5.4 Ciri-ciri Blog yang Baik

Blog yang baik tidak hanya diukur dari tingginya trafik dan

bagusnya pagerank, tetapi juga bagaimana blog tersebut dapat memberi

kenyamanan tersendiri terhadap pengunjung selain karena nilai

informatif atau edukatif yang terkandung dalam blog tersebut

(Digeosya,2012).

Menurut Digeosya dalam postingan Blognya (2012) berikut ini

adalah ciri ciri blog yang baik :

Memiliki tema yang jelas

Mempunyai navigasi blog yang baik

Tersedia kategori isi konten. Kategori adalah sebuah

pengelompokan isi blog, sehingga dengan demikian seluruh

isi blog akan lebih mudah ditelusuri.

Terdapat fitur instant searching. Instant searching yang saya

maksudkan disini adalah tool pencarian cepat untuk

merayapi seluruh isi blog.

Memiliki alamat URL yang mudah untuk diingat

Memiliki meta deskripsi sesuai dengan konten blog

Relevansi isi halaman yang baik

Update (melakukan posting secara berkala)

Tersedia fitur untuk pengunjung dapat berinteraksi dengan

Admin (pemilik/pengelola blog)

Proses loading (memuat halaman) yang tidak terlalu lama.

Proses loading blog yang terlalu banyak memakan waktu

alias lola akan membuat pengunjung malas untuk

berkunjung kembali. Size blog yang baik adalah berada

dibawah 100 kb. Blog dengan size dibawah 100 kb akan

termuat dengan lebih cepat, meski dengan jenis koneksi

internet yang tergolong lambat.

Tidak memuat konten/isi gambar yang berukuran besar.

Semakin banyak file gambar dengan ukuran besar pada

suatu blog, maka akan semakin membuat proses loading

23

Page 24: proposal pengembangan media blog

berlangsung lama. Oleh karena itu, sebagai seorang blogger

sebaiknya anda, termasuk saya lebih baik menghindari

pemasangan file gambar yang berukuran besar terkecuali

memang ada beberapa file gambar yang harus terpasang

dalam ukuran besar.

Orisinil (menyertakan link sumber untuk karya hasil copas)

Judul dan isi harus relevan

Tidak memuat iklan secara berserakan. Iklan adalah salah

satu tujuan dari pembuatan blog, tetapi letak iklan

sebaiknya tertata rapi dan tidak membuat pengunjung blog

merasa terganggu.

2.5.5 Pengaruh Internet dan Blog terhadap Hasil Belajar

Tidak bisa dipungkiri adanya pengaruh internet terhadap prestasi

belajar siswa. Ada pengaruh positif ada pengaruh negatif. Bagaikan mata

uang dengan dua sisi.

Menurut Prayogo (2012) pengaruh positif Blog dan Internet

terhadap prestasi belajar siswa adalah banyak siswa yang mendapatkan

ilmu dengan bantuan internet. Bahkan tugas-tugas sekolah pun kini terasa

lebih mudah dengan mencarinya di internet. Baik itu pada web-web yang

tersedia dalam internet maupun blog-blog yang cukup menampung

segala jenis informasi yang dibutuhkan.

Kalau dulu, orang harus membuka berbagai jenis buku dan

koran untuk mencari tahu tentang suatu info. Atau dengan menyimak

radio dan tv. Tapi kini, cukup dengan bantuan internet, semua info

seakan membanjir.

Selain mempermudah tugas sekolah, internet juga membantu

siswa untuk mengembangkan diri. Mereka bisa tahu tentang info

beasiswa, info lomba, dan berbagai info bermanfaat lainnya. Siswa juga

dapat menggunakan internet untuk membuka wawasan dan memperluas

pergaulan mereka. Mereka dapat berteman dengan siapa saja dari mana

24

Page 25: proposal pengembangan media blog

saja. Siswa pun dapat berlatih kemampuan bahasa asing yang mereka

miliki dari teman-teman baru yang didapatnya dari internet.

Melalui blog atau internet, siswa dapat mencari sumber-sumber

dan pengetahuan tentang suatu materi dan bahkan bisa menemukan

pengaetahuan yang belum ada di buku pelajaran atau pun terdapat

miskonsespsi di dalamnya sehingga siswa lebih banyak mengantongi

informasi yang berguna untuk meingkatkan prestasi dan hasil belajar

mereka.

2.6 Tinjauan Materi

2.6.1 Standar Kompetensi Pelajaran Biologi SMA kelas X

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), salah

satu standar kompetensi mata pelajaran Biologi SMA dan MA yang akan

diajarkan di kelas X adalah menganalisis hubungan antara komponen

ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam

keseimbangan ekosistem dengan kompetensi dasar yaitu : (1)

Mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energi dan

daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem bagi

kehidupan, (2) Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan

masalah perusakan/pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan,

(3) Menganalisis jenis-jenis limbah dan daur ulang limbah (4)

Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah

perusakan/pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan. Dalam

penelitian ini hanya diambil satu kompetensi dasar saja yaitu

mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energi dan

daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem bagi

kehidupan, yang kemudian dijabarkan menjadi indikator-indikator :

1. Mejelaskan pengertian ekosistem.

2. Menunjukkan contoh ekosistem.

3. Mengidentifikasi contoh-contoh ekosistem di sekitar

lingkungan.

25

Page 26: proposal pengembangan media blog

4. Mengidentifikasi ciri ekosistem.

5. Membedakan komponen- komponen penyusun ekosistem.

6. Menjelaskan hubungan antar komponen ekosistem dalam

aliran energi.

7. Menjelaskan fungsi ekosistem.

Dari indikator-indikator di atas, diperoleh tujuan pembelajaran

yang akan dicapai sebagai berikut :

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian ekosistem berdasarkan

pengetahuannya masing-masing.

2. Siswa dapat menyebutkan contoh ekosistem di sekitar

lingkungan minimal 2 contoh.

3. Siswa dapat mengidentifikasi ciri dari ekosistem yang

mereka ketahui.

4. Siswa dapat membedakan ekosistem buatan dan ekosistem

alami setelah mengetahui ciri dari ekosistem.

5. Siswa dapat menyebutkan komponen penyusun ekosistem.

6. Siswa dapat menjelaskan hubungan antar komponen

ekosistem dan perannya bagi kehidupan minimal 2 contoh

peran.

7. Siswa dapat menjelaskan fungsi dari ekosistem yang ada di

sekitar lingkungan.

8. Siswa dapat turut serta berperan aktif dalam menjaga

kelestarian ekosistem.

9. Siswa dapat membuat peta konsep ekosistem.

2.6.2 Materi

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh

hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan

lingkungannya.  Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan

secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang

saling mempengaruhi.

26

Page 27: proposal pengembangan media blog

Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap

unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik

antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju

kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara

organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi

yang ada.

Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang

bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme

akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga

mempengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini

didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu:

"Organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan

lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga

keadaan di bumi cocok untuk kehidupan." 

Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan

kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda

dengan planet lain dalam tata surya.

Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam

ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi

faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat

ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut dengan hukum

toleransi. Misalnya: Panda memiliki toleransi yang luas terhadap suhu,

namun memiliki toleransi yang sempit terhadap makanannya, yaitu

bambu. Dengan demikian, panda dapat hidup di ekosistem dengan

kondisi apapun asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai

sumber makanannya. Berbeda dengan makhluk hidup yang

lain,manusia dapat memperlebar kisaran toleransinya karena

kemampuannya untuk berpikir, mengembangkan teknologi dan

memanipulasi alam.

27

Page 28: proposal pengembangan media blog

1. Satuan-satuan Ekosistem

Ekosistem tersusun atas makhluk hidup dan makhluk

tak hidup. Sebagai contoh, ekosistem sawah terdiri atas hewan

dan tumbuhan yang hidup bersama-sama. Pada ekosistem sawah

tersebut, terdapat rumput, tanaman padi, belalang, ulat, tikus,

burung pemakan ulat, burung elang, dan masih banyak lagi.

Dalam ekosistem, terdapat satuan-satuan makhluk

hidup. Individu, populasi, komunitas, biosfer yang merupakan

satuan makhluk hidup dalam satu ekosistem, dan sinar matahari

sangat berperan terhadap kelangsungan hidup satuan-satuan

ekosistem tersebut.

1.1 Individu

Individu adalah satuan makhluk hidup tunggal.

Individu in hanya berjumlah satu dan tidak bersama

dengan anggota lainnya.

1.2 Populasi

Kumpulan individu-individu yang sama dapat

membentuk populasi. Populasi adalah sekumpulan

individu sejenis yang hidup dalam suatu habitat

tertentu.

1.3 Komunitas

Komunitas adalah sekumpulan berbagai

macam populasi makhluk hidup yang hidup dalam

suatu wilayah tertentu. Suatu komunitas tersusun dari

semua populasi yang hidup dan saling berinteraksi

antara satu dengan yang lain dalam suatu wilayah dan

waktu tertentu.

28

Page 29: proposal pengembangan media blog

1.4 Ekosistem

Antara komunitas dan lingkungan tak

hidupnya terbentuk suatu interaksi atau hubungan yang

saling memengaruhi satu sama lain dalam membentuk

suatu sistem ekologi yang disebut ekosistem.

Ekosistem adalah kesatuan komunitas dan

lingkungan hidupnya yang saling berinteraksi dan

membentuk hubungan timbal balik. Oleh karena itu,

ekosistem disebut juga sistem lingkungan. Berdasarkan

proses terjadinya, ekosistem dapat dibedakan menjadi

dua, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan.

Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk

karena pengaruh alam sekitar dan bukan karena campur

tangan manusia, contohnya, sungai, laut, danau, hutan,

dan gunung, sedangkan ekosistem buatan adalah

ekosistem yang dibentuk oleh manusia, contohnya,

kolam ikan, akuarium, waduk, dan sawah.

1.5 Biosfer

Ekosistem mempunyai ukuran yang berbeda-

beda. Ekosistem yang kecil akan membentuk ekosistem

yang lebih besar. Seluruh ekosistem di muka bumi ini

akan membentuk satu ekosistem yang lebih besar yang

disebut biosfer.

2. Komponen Ekosistem

Semua komponen tersebut berada pada suatu tempat

dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem yang

teratur. Susunan dan Macam Ekosistem ekosistem ini terdiri dari

komponen abiotik dan biotik.

29

Page 30: proposal pengembangan media blog

2.1 Komponen Abiotik

Adalah komponen fisik dan kimia yang

merupakan medium atau substrat tempat

berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat

hidup. Komponen abiotik dapat berupa bahan organik,

senyawa anorganik, dan faktor yang mempengaruhi

distribusi organisme, yaitu: suhu, air, garam, cahaya

matahari, tanah, batu, dan iklim.

2.2 Komponen Biotik

Komponen biotik merupakan bagian ekosistem

yang terdiri atas makhluk hidup, seperti tumbuhan,

hewan, ataupun makhluk hidup pengurai. Berdasarkan

fungsinya di dalam ekosistem, komponen biotik

dibedakan menjadi tiga macam, yaitu produsen,

konsumen, dan dekomposer (pengurai). Masing-masing

mempunyai fungsi yang berbedabeda. Produsen

berfungsi sebagai penghasil makanan, konsumen

sebagai pemakan, dan dekomposer menjadi

pengurainya.

2.2.1 Autotrof

Terdiri dari organisme yang dapat

membuat makanannya sendiri dari bahan

anorganik dengan bantuan energi seperti sinar

matahari (fotoautotrof) dan bahan kimia

(kemoautotrof). Komponen autotrof berperan

sebagai produsen. Yang tergolong autotrof

adalah tumbuhan berklorofil

2.2.2 Heterotrof

Komponen heterotrof terdiri dari

organisme yang memanfaatkan bahan-bahan

30

Page 31: proposal pengembangan media blog

organik yang disediakan organisme lain

sebagai makanannya. Disebut juga konsumen

makro fagotrof karena makanan yang dimakan

berukuran lebih kecil, contohnya : manusia,

hewan, jamur, dan mikroba.

2.2.3 Pengurai atau Dekomposer

Merupakan organisme yang

menguraikan bahan organik yang berasal dari

organisme mati. Pengurai disebut juga

konsumen makro sapotrof karena makanan

yang dimakan berukuran lebih besar.

Misalnya: bakteri, jamur, kutu kayu.

3. Saling Kebergantungan

3.1 Antar komponen biotik

Kebergantungan antar komponen biotik dapat

terjadi melalui:

3.1.1 Rantai makanan,

Yaitu perpindahan materi dan energi

melalui proses makan dan dimakan dengan

urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai

makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi.

Setiap pertukaran energi dari satu tingkat trofi

ke tingkat trofi lainnya, sebagian energi akan

hilang.

3.1.2 Jaring- jaring makanan

Yaitu rantai-rantai makanan yang

saling berhubungan satu sama lain sedemikian

rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring.

Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap

31

Page 32: proposal pengembangan media blog

jenis makhluk hidup tidak hanya memakan

satu jenis makhluk hidup lainnya.

3.2 Antar komponen biotik dan abiotik

Kebergantungan antara komponen biotik dan

abiotik dapat terjadi melalui siklus materi, seperti:

1. siklus karbon

2. siklus air

3. siklus nitrogen

4. siklus sulfur

Siklus ini berfungsi untuk mencegah suatu

bentuk materi menumpuk pada suatu tempat. Ulah

manusia telah membuat suatu sistem yang awalnya

siklik menjadi nonsiklik, manusia cenderung

mengganggu keseimbangan lingkungan.

4. Macam-macam Ekosistem

Secara umum, ekosistem terbagi maenjadi tiga bagian,

yaitu :

1. Ekosistem Akuatik

2. Ekosistem Terestrial

3. Ekosistem Buatan

5. Fungsi ekosistem

Ekosistem yang terjaga mempunyai peranan penting

bagi kehidupan di alam, seperti:

1. Habitat makhluk hidup

2. Menjaga aliran energi

3. Melaksanakan proses fotosintesis, proses

dekomposisi, dan proses daur biogeokimiawi

4. Mencegah global warming

5. Mencegah kepunahan makhluk hidup tertentu

32

Page 33: proposal pengembangan media blog

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan media pembelajaran

yang diuji cobakan. Media pembelajaran yang dikembangkan adalah blog yang

memuat materi ekosistem. Penelitian pengembangan ini mengacu pada model

pengembangan khusus media yaitu model ASSURE.

3.2 Variabel Penelitian

Terdapat tiga variabel dalam penelitian kali ini yaitu variabel bebas

(manipulasi), variabel kontrol, dan variabel terikat (respon). Yang menjadi

variabel manipulasi adalah penggunaan blog sebagai media pembelajaran

(menggunakan atau tidak), variabel kontrolnya antara lain : siswa kelas X, materi

ekosistem, jumlah siswa, dan metode pembelajaran, sedangkan untuk variabel

responnya adalah terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada materi ekosistem.

3.3 Sasaran Penelitian

Sasaran penelitan ini adalah 40 orang siswa kelas X SMA Negeri 1

Genteng, Banyuwangi tahun pelajaran 2012-2013 yang diambil dari 2 kelas

dengan tingkat pengetahuan yang berbeda-beda.

3.4 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Genteng, Banyuwangi. Alasannya

karena siswa di SMA tersebut bersifat heterogen dengan tingkat pengetahuan

yang bervariasi, sarana dan prasarana untuk penelitian media berupa laboratorium

komputer cukup memadai. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun

pelajaran 2012-2013.

3.5 Rancangan Pengembangan Media Blog

Pengembangan media blog dilakukan dengan melibatkan 40 siswa pada 2

kelas yang berbeda dengan perlakuan kelas pertama mendapatkan perlakuan

33

Page 34: proposal pengembangan media blog

dengan pembelajaran secara konvensional dan kelas yang kedua dengan

pembelajaran menggunakan media blog. Diharapkan dengan penggunaan blog ini

dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar biologi khususnya

materi ekosistem.

Perumusan tujuan pembelajaran dilakukan dengan cara menganalisis

standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator dalam Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan dengan Pendidikan Karakter di dalamnya. Materi ekosistem

pada standar kompetensi menganalisis hubungan antara komponen ekosistem,

perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan

ekosistem untuk kompetensi dasar yang akan dicapai yaitu mendeskripsikan peran

komponen ekosistem dalam aliran energi dan daur biogeokimia serta pemanfaatan

komponen ekosistem bagi kehidupan.

Pembuatan media pembelajaran blog dilakukan oleh guru dengan

membuat blog khusus tentang materi ekosistem yang berisikan materi, gambar,

animasi, video, dan segala jenis info yang mendukung pemahaman siswa tentang

materi yang diajarkan.

Evaluasi dilihat pada akhir pembelajaran dengan memberikan tes. Dari

evaluasi ini dilihat perbedaan hasil tes antara kelas yang mendapatkan pengajaran

konvensional dan pengajaran menggunakan media blog.

3.6 Prosedur Penelitian

Rancangan penelitian pengembangan media Blog pada materi Ekosistem

kelas X mengacu pada model pengembangan khusus media yang dikemukakan

oleh Smaldino, dkk (Anitah, 2010) yaitu model ASSURE. ASSURE adalah

singkatan dari Analyze learner; State objective; Select methods, media, and

materials; Utilize media and materials; Require learner participation; dan

Evaluate and revise. Penjelasan secara rinci tiap tahap adalah sebagai berikut:

1. Analyze learner (Analisis Siswa)

Karakteristik siswa yang akan diajar harus diketahui terlebih

dahulu sebelum memulai pembelajaran agar media yang dibuat sesuai

dengan kebutuhan siswa. Siswa kelas X SMA rata-rata berusia 14-16

tahun yang mempunyai rasa cepat bosan terhadap suatu penjelasan rumit.

34

Page 35: proposal pengembangan media blog

Kreativitas dan imajinasi siswa usia ini begitu tinggi sehingga guru harus

dapat mengimbangi kemampuan mereka dalam melaksanakan

pembelajaran. Pembelajaran yang konvensional dan selalu menggunakan

papan tulis sebagai media membuat siswa sulit dalam memahami suatu

konsep. Media pembelajaran Blog dibuat untuk membantu siswa dalam

menarik minat belajar mereka dengan sesuatu yang baru dengan tampilan

berbeda dan lebih menarik. Pada masa ini siswa sudah dapat

mengoperasikan komputer dengan baik sehingga adanya media

pembelajaran Blog dapat meningkatkan ketertarikan siswa dalam

menerima materi.

2. State Objective (Merumuskan Tujuan)

Pada materi Ekosistem, standar kompetensi 4 menjelaskan

tentang Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan

materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.

Kompetensi dasar yang ingin dicapai yaitu 4.1 Mendeskripsikan peran

komponen ekosistem dalam aliran energi dan daur biogeokimia serta

pemanfaatan komponen ekosistem bagi kehidupan. Berdasarkan

kompetensi dasar tersebut dapat dirumuskan indikator yang ingin dicapai

yaitu:

a. Mejelaskan pengertian ekosistem.

b. Menunjukkan contoh ekosistem.

c. Mengidentifikasi contoh-contoh ekosistem di sekitar

lingkungan.

d. Mengidentifikasi ciri ekosistem.

e. Membedakan komponen- komponen penyusun ekosistem.

f. Menjelaskan hubungan antar komponen ekosistem dalam

aliran energi.

g. Menjelaskan fungsi ekosistem.

Dari indikator di atas dijabarkan menjadi beberapa tujuan yang

lebih operasional sebagai berikut:

35

Page 36: proposal pengembangan media blog

a. Siswa dapat menjelaskan pengertian ekosistem berdasarkan

pengetahuannya masing-masing.

b. Siswa dapat menyebutkan contoh ekosistem di sekitar

lingkungan minimal 2 contoh.

c. Siswa dapat mengidentifikasi ciri dari ekosistem yang

mereka ketahui.

d. Siswa dapat membedakan ekosistem buatan dan ekosistem

alami setelah mengetahui ciri dari ekosistem.

e. Siswa dapat menyebutkan komponen penyusun ekosistem.

f. Siswa dapat menjelaskan hubungan antar komponen

ekosistem dan perannya bagi kehidupan minimal 2 contoh

peran.

g. Siswa dapat menjelaskan fungsi dari ekosistem yang ada di

sekitar lingkungan.

h. Siswa dapat turut serta berperan aktif dalam menjaga

kelestarian ekosistem.

i. Siswa dapat membuat peta konsep ekosistem.

3. Select Methods, Media, and Materials (Memilih Metode, Media, dan

Materi)

Pemilihan media disesuaikan dengan metode pembelajaran,

tujuan pembelajaran, serta materi pembelajaran yang akan disampaikan.

Pembelajaran dilakukan dengan model pembelajaran langsung. Media

yang digunakan adalah media Blog untuk mempermudah pemahaman

siswa tentang materi Ekosistem. Telaah dilakukan setelah media

pembelajaran selesai dibuat. Telaah dilakukan oleh dosen ahli media,

dosen ahli bahasa, dosen ahli materi, dan guru Biologi.

4. Utilize Media and Materials (Menggunakan Media dan Materi)

Setelah tahap pemilihan media dan materi, media Blog

diujicobakan pada siswa. Uji coba dilakukan di ruang multimedia dengan

model pembelajaran langsung. siswa diminta untuk mengoperasikan

36

Page 37: proposal pengembangan media blog

komputer yang telah tersambung dengan internet kemudian membuka

halaman blog sesuai arahan dari guru. Pemberian respon dilakukan

setelah pembelajaran selesai. Penggunaan blog ini tidak sebatas pada saat

pembelajaran di kelas saja namun juga dapat dilakukan pada saat jam

pelajaran selesai atau waktu bebas untuk mengakses halaman Blog

tersebut.

5. Require Learner Performance (Meminta Partisipasi Siswa)

Pengumpulan respon siswa dilakukan setelah media Blog yang

telah diujicobakan pada siswa selesai diberikan. Data angket digunakan

sebagai cara untuk mengumpulkan respon siswa terhadap Blog

pendidikan yang telah dibuat.

6. Evaluate and Revise (Evaluasi dan Revisi)

Tahap evaluasi terkait dengan aspek-aspek penting pada

pengembangan media Blog. Selanjutnya melakukan revisi dan

penyempurnaan Blog berdasarkan masukan dan penilaian dari dosen ahli

media, dosen ahli bahasa, dosen ahli materi, guru Biologi, serta respon

siswa baik itu materi, grafik, konten isi, kemudahan akses, bahasa dan

tampilan Blog menurut siswa sudah menarik atau belum.

3.7 Definisi Operasional

Untuk mengarahkan peneliti pengambilan data maka perlu adanya

batasan operasional dalam penelitian, yakni :

1. Blog merupakan website dengan konten (konten bisa berupa teks,

gambar, link, audio atau video) yang di-update secara berkala serta

mewakili dan berdasarkan sudut pandang ‘karakter’ tertentu yang

menjadikan kontennya khas (umumnya menggunakan sudut pandang

personal).

2. Blog berisi segala materi tentang ekosistem yang berisi materi,

gambar, animasi, video, dan segala jenis info tentang materi

ekosistem.

37

Page 38: proposal pengembangan media blog

3. Siswa dapat mengakses, mengunduh isi dari blog sekaligus memberi

umpan balik melalui postingan komentar yang tersedia

4. Hasil belajar siswa dikaetahui mengalami peningkatan atau tidak

setelah diberikan evaluasi pada akhir pembelajaran dengan

membandingkan metode pengajaran yang telah diberikan.

3.8 Instrumen Penilaian

3.8.1 Lembar Telaah Media Blog

Lembar telaah ini berupa angket tentang kualitas kelayakan blog

yang dibuat dan diberikan kepada dosen ahli media, dosen biologi dan

guru biologi.

3.8.2 Lembar Respon Siswa

Lembar respon siswa berupa angket yang berisi pertanyaan-

pertanyaan untuk mengetahui respon atau tanggapan siswa terhadap

media blog yang digunakan dalam pembelajaran.

3.9 Teknik Analisis Data

3.9.1 Analisis Penilaian Kelayakan Media Blog

Suatu media dikatakan layak apabila telah mencapai kriteria-

kriteria yang sesuai dengan angket penilaian kelayakan seperti berikut:

Bagian Aspek% Kelayakan

tiap aspek

Rata-rata %

kelayakan

A

Format Media

a. Kesesuaian dengan tujuan

pembelajaran

b. Kejelasan huruf

c. Kualitas gambar

d. Kualitas latar belakang (disain

template)

38

Page 39: proposal pengembangan media blog

B

Kualitas Animasi

a. Kejelasan gambar animasi

b. Kualitas warna gambar animasi

c. Kesesuaian dengan objek yang

dijelaskan

C

Kejelasan Materi

a. Kejelasan konsep yang disajikan

b. Kesesuaian konsep dengan contoh

c. Kesesuaian soal evaluasi dengan

tujuan pembelajaran

Keterangan :

1. Kurang

2. Cukup

3. Baik

4. Baik sekali

Data yang diperoleh dari lembar angket akan dianalisis dengan menggunakan rumus:

Kelayakan tiap aspek = skor yang diperoleh

skor maksimal

Untuk menyatakan nilai kelayakan media dalam presentase sebagai

berikut :

Rata-rata kelayakan tiap aspek = Jumlah skor yangdiperoleh

Jumlah pengamat x 100 %

Dari hasil prosentase tersebut dapat disampaikan bahwa media tersebut

layak atau tidak dengan menggunakan skala likert. Kriteria kelayakan

terhadap blog tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Penilaian (%) Kriteria Respon Ahli Media

Angka 0 % - 40 % Kurang

Angka 41 % - 60 % Cukup

Angka 61 % - 80 % Baik

Angka 81 % - 100 % Baik Sekali

Skala Kelayakan Media (Hadi, 1991)

39

Page 40: proposal pengembangan media blog

3.9.2 Analisis Angket Respon terhadap Media

Deskripsi respon siswa terhadap media pembelajaran disajikan dalam

presentase untuk setiap aspek penilaian yang dihitung dengan rumus :

% respon aspek = Jumlah siswa yangmerespon aspek tertentu

jumla hsiswa keseluruh an x 100 %

% respon siswa dikatakan baik apabila > 75

3.9.3 Analisis Hasil belajar

Analisis hasil belajar diperoleh dari nilai latihan soal yang diberikan pada

akhir pelajaran, untuk mengetahui kelayakan dari media yang telah

dibuat. Siswa dikatakan tuntas apabila mencapai nilai minimal 70 dari

soal yang diberikan secara klasikal dan dikatakan tuntas apabila

mencapai 70 % dari keseluruhan jumlah siswa. Presentase klasikal

dihitung dengan rumus :

% ketuntasan klasikal = Jumlah siswa yang tuntas

Jumlah seluruh siswa x 100 %

40

Page 41: proposal pengembangan media blog

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. (1998). Didaktik Metodik cet. II. Semarang: CV. Toha Putra.

Ahmad, Rohani. (1997). Media Intruksional Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta

Anitah, S. 2010. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka cipta.

Fikri. (2009). Definisi Blog : Apa Itu Blog. April, http://bloggingly.com/definisi-

blog-apa-itu-blog/htm. Diakses 11-11-2011

Fikri. (2009). Sejarah Asal Usul Kemunculan Blog. April,

http://bloggingly.com/sejarah-asal-usul-blog/htm. Diakses 11-11-2011

Gerlach, V. S., & Ely, D. P. (1971). Teaching and media: A systematic approach

(1st ed.). Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.

Hardjana. (1994). Kiat Sukses di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Kanisius.

Kimle dan Germezy. (1989). In Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum (p. 59).

Yogyakarta: PBFE.

Loekmono. (1994). Belajar Bagaimana Belajar. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Ibrahim, Muslimin. (2010). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Surabaya :

Unesa Press.

Nasution. (1987). Jakarta: Bina Aksara.

Nur, M. (20000). Buku Panduan Keterampilan Proses dan Hakikat Sains.

Surabaya : Unipress Unesa

Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya Cet. IV.

Jakarta: Rajawali Press.

Sudirman, N. (1989). In Ilmu Pendidikan (p. 99). Bandung: Remaja Karya.

Sudrajat, Ahmad. (2008). Konsep Media Pembelajaran. Januari,

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/konsep-media-

pembelajaran/htm. Diakses 11-11-2011.

Surachmad, W. (1984). In Psikologi Perkembangan (p. 18). Jakarta: Aksara Baru.

41

Page 42: proposal pengembangan media blog

Lampiran 1

LEMBAR TELAAH DOSEN AHLI DAN GURU BIOLOGI

PETUNJUK

1. Mohon memberikan saran/ masukan sesuai dengan hasil pengamatan Anda

2. Jika ada tambahan saran dan masukan terhadap blog mohon ditulis pada tempat yang disediakan

3. Mohon memberikan penilaian terhadap blog berdasarkan rubrik yang tersedia. Hasil penilaian akan menentukan kelayakan blog yang kami kembangkan.

No Aspek yang dinilai Saran

Format Tampilan Media

1

Tampilan media berdasarkan tingkat interaktivitas dengan siswa

2Kesesuaian teks dengan background

3Tata letak tulisan dan pengelompokan materi

4Kualitas grafik, ambar dan animasi

5Penggunaan tombol-tombol navigasi

6Pengaturan tema dan ruang kososng

Kesesuaian Materi

42

Page 43: proposal pengembangan media blog

No Aspek yang dinilai Saran

7Sistematika penyajian materi

8Kesesuaian materi dengan indikator pembelajaran

9 Kebenaran konsep

10Kesesuaian gambar dengan konsep yang dijelaskan

11Kesesuaian animasi dengan konsep yang dijelaskan

12Sistematika penyajian latihan mandiri

13Sistematika penyajian soal

Tata Kebahasaan Media

14Ketepatan pemilihan kata berdasarkan konsep materi

15Kejelasan kalimat pada setiap paragraf

…………… , …………2012

Penelaah

( )

43

Page 44: proposal pengembangan media blog

Lampiran 2

RUBRIK LEMBAR TELAAH DOSEN DAN GURU BIOLOGI

Format Tampilan Media

1. Tampilan media berdasarkan tingkat interaktivitas dengan siswa

Skor Rubrik

1 Seluruh tampilan media tidak melibatkan siswa secara langsung

2 Sebagian kecil tampilan media melibatkan siswa secara langsung

3 Sebagian besar tampilan media melibatkan siswa secara langsung

4 Seluruh tampilan media melibatkan siswa secara langsung

2. Kesesuaian teks dengan background

Skor Rubrik

1 Ukuran huruf tidak tepat, jenis huruf tidak tepat, warna sama dengan background media

2 Satu diantara kriteria penilaian tersebut positif dan dua kriteria negatif

3 Dua diantara kriteria penilaian tersebut positif dan satu kriteria negatif

4 Ukuran huruf tepat, jenis huruf tepat, warna berbeda dengan background media

3. Tata letak tulisan dan pengelompokan materi

Skor Rubrik

1 Tata letak tulisan dan pengelompokkan materi tidak teratur

2 Tata letak tulisan teratur, materi tidak dikelompokkan

3 Tata letak teratur , pengelompokkan materi menyulitkan pencarian

4 Tata letak teratur, materi dikelompokkan dengan baik

44

Page 45: proposal pengembangan media blog

4. Kualitas grafik, gambar dan animasi

Skor Rubrik

1 Tampilan grafik tidak memuaskan, gambar tanpa keterangan jelas, animasi tidak sesuai materi

2 Satu diantara kriteria penilaian tersebut positif dan dua kriteria negatif

3 Dua diantara kriteria penilaian tersebut positif dan satu kriteria negatif

4 Animasi sesuai dengan materi, gambar jelas, dan keterangan jelas dengan grafik yang menarik

5. Penggunaan tombol-tombol navigasi

Skor Rubrik

1 Semua tombol-tombol navigasi tidak bisa berfungsi

2 Sebagian kecil tombol-tombol navigasi bisa berfungsi

3 Sebagian besar tombol-tombol navigasi bisa berfungsi

4 Semua tombol-tombol navigasi bisa berfungsi

6. Pengaturan tema dan ruang kosong

Skor Rubrik

1 Tema tidak sesuai materi dan tidak menarik, banyak ruang kososng yang tidak digunakan

2 Tema tidak sesuai materi dan menarik, ruang kosong yang tersedia diatur dengan baik

3 Tema sesuai materi dan menarik, masih terdapat ruang kososng yang tidak diatur

4 Tema sesuai materi dan atraktif menarik minat siswa, ruang kosong teratur dengan baik

45

Page 46: proposal pengembangan media blog

Materi

7. Sistematika penyajian materi

Skor Rubrik

1 Sistematika penyajian materi tidak runtut, tidak menarik, dan sulit dipahami

2 Satu diantara kriteria penilaian tersebut positif dan dua kriteria negatif

3 Dua diantara kriteria penilaian tersebut positif dan satu kriteria negatif

4 Sistematika penyajian materi runtut, menarik, dan mudah dipahami

8. Kesesuaian materi dengan indikator pembelajaran

Skor Rubrik

1 Seluruh materi pada media tidak sesuai dengan indikator

2 Sebagian besar materi pada media tidak sesuai dengan indikator

3 Sebagian kecil materi pada media tidak sesuai dengan indikator

4 Seluruh materi pada media sesuai dengan indikator

9. Kebenaran konsep

Skor Rubrik

1 Semua konsep salah

2 Sebagian kecil konsep benar

3 Sebagian besar konsep benar, hanya sedikit konsep yang salah

4 Seluruh konsep benar

46

Page 47: proposal pengembangan media blog

10. Kesesuaian gambar dengan konsep yang dijelaskan

Skor Rubrik

1 Gambar tidak jelas, keterangan tidak jelas, dan tidak sesuai dengan konsep yang dijelaskan

2 Satu diantara kriteria penilaian tersebut positif dan dua kriteria negatif

3 Dua diantara kriteria penilaian tersebut positif dan satu kriteria negatif

4 Gambar jelas, keterangan jelas, dan sesuai dengan konsep yang dijelaskan.

11. Kesesuaian animasi dengan konsep yang dijelaskan

Skor Rubrik

1 Animasi tidak menarik tidak sesuai konsep

2 Animasi kurang menarik, konsep yang disajikan kurang sesuai

3 Animasi menarik, konsep yang disajikan kurang sesuai

4 Animasi menarik dan sesuai konsep

12. Sistematika penyajian latihan mandiri

Skor Rubrik

1 Format latihan mandiri tidak menarik, tidak sesuai tujuan pembelajaran, sulit dalam pencarian

2 Satu diantara kriteria penilaian tersebut positif dan dua kriteria negatif

3 Dua diantara kriteria penilaian tersebut positif dan satu kriteria negatif

4 Format latihan mandiri menarik, sesuai tujuan pembelajaran, mudah dicari

47

Page 48: proposal pengembangan media blog

13. Sistematika penyajian soal

Skor Rubrik

1 Format soal tidak menarik, tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran, dan sulit dalam pencarian

2 Satu diantara kriteria penilaian tersebut positif dan dua kriteria negatif

3 Dua diantara kriteria penilaian tersebut positif dan satu kriteria negatif

4 Format soal menarik, sesuai dengan tujuan pembelajaran, dan mudah dicari

Tata Kebahasaan Media

14. Ketepatan pemilihan kata berdasarkan konsep materi

Skor Rubrik

1 Semua kata yang dipilih tidak sesuai dengan konsep materi

2 Sebagian kecil kata yang dipilih sesuai dengan konsep materi

3 Sebagian besar kata yang dipilih sesuai dengan konsep materi

4 Semua kata yang dipilih sesuai dengan konsep materi

15. Kejelasan kalimat pada setiap paragraf

Skor Rubrik

1 Semua kalimat tidak runtut, tidak sesuai EYD, dan tidak mudah dipahami

2 Satu diantara kriteria penilaian tersebut positif dan dua kriteria negatif

3 Dua diantara kriteria penilaian tersebut positif dan satu kriteria negatif

4 Semua kalimat runtut, sesuai grammar, dan mudah dipahami

48

Page 49: proposal pengembangan media blog

Lampiran 3

LEMBAR ANGKET RESPON SISWA

PETUNJUK

1. Mohon memberikan penilaian dengan memberikan tanda (√) pada kolom penilaian yang tersedia sesuai dengan pilihan anda!

No Aspek yang dinilaiPenilaian

Ya Tidak

Tampilan Media

1 Apakah tampilan media blog materi Ekosistem sudah bagus?

2 Apakah bahasa yang digunakan dalam media Blog materi Ekosistem mudah untuk dipahami?

3 Apakah ukuran huruf yang digunakan dalam media Blog materi Ekosistem jelas dan mudah dimengerti?

4 Apakah pemilihan warna pada media Blog materi Ekosistem sudah mendukung tampilan media?

5 Apakah tata letak dan penggunaan ruang kosong sudah bagus?

6 Apakah anda suka dengan tema yang digunakan dalam media Blog materi ekosistem?

7 Apakah anda dapat mengoperasikan media Blog dengan mudah?

Materi

8 Apakah anda merasa lebih mudah mempelajari materi Ekosistem dengan menggunakan media Blog ini?

49

Page 50: proposal pengembangan media blog

No Aspek yang dinilaiPenilaian

Ya Tidak

9 Apakah animasi yang disajikan membantu anda dalam memahami materi?

10 Apakah gambar yang disajikan membantu anda dalam memahami materi?

Ketertarikan Siswa

11 Apakah media Blog menarik minat anda dalam mempelajari materi Ekosistem?

12 Apakah anda tertarik apabila materi Biologi yang lain diajarkan menggunakan media Blog?

Tulislah bagian dari media yang tidak anda pahami:

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

Kritik dan saran terhadap media:

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

……………, ……………… 2012

Responden

( )

50