Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada
Transcript of Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 1/39
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dengan semakin berkembangnya suatu perusahaan menuntut
pula perkembangan di bidang pemeriksaan. Pemeriksaan yang
dilakukan tidak hanya pemeriksaan keuangan saja tetapi juga
pemeriksaan yang menekankan penilaian sistematis dan objektif
serta berorientasi pada tujuan untuk memperoleh keyakinan tentang
keefektifan dan memberikan pendapat atas kewajaran laporan
keuangan yang diperiksa. Pimpinan perusahaan memerlukan audit
operasional yang menyajikan informasi mengenai aktivitas
operasional perusahaan dan tidak terbatas pada informasi keuangan
dan akuntansi saja.
Audit operasional merupakan evaluasi atas berbagai kegiatan
operasional perusahaan sedangkan sasarannya adalah untuk menilai
apakah pelaksanaan kegiatan operasional telah dilaksanakan secara
ekonomis, efektif dan efisien. Apabila belum dilaksanakan seperti
seharusnya, maka auditor akan memberikan rekomendasi atau saran
agar pada masa yang akan datang menjadi lebih baik.
Salah satu bagian dalam perusahaan yang perlu dilakukan
audit operasional adalah masalah pengelolaan persedian barang
dagangan karena persediaan barang dagangan merupakan bagian
utama dalam neraca dan seringkali merupakan perkiraan yang
nilainya cukup besar serta membutuhkan modal kerja yang besar
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
1
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 2/39
pula. Dengan besarnya jumlah uang yang ditanamkan pada
persediaan barang dagangan suatu perusahaan, jelaslah bahwa
persediaan barang dagangan merupakan aktiva yang sangat penting
untuk dilindungi.
Setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatan pemasaran
tidak terlepas akan kebutuhan akan barang-barang dagangan yang
menjadi faktor utama dalam menunjang jalannya aktivitas
pemasaran perusahaan. Dengan terpenuhinya akan barang tepat pada
waktunya, maka kegiatan suatu perusahaan akan dapat berjalan
dengan lancar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Tanpa
adanya persediaan barang dagangan, perusahaan akan menghadapi
resiko dimana pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan
dari para pelanggannya. Tentu saja kenyataan ini dapat berakibat
buruk bagi perusahaan, karena secara tidak langsung perusahaan
menjadi kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan
yang seharusnya didapatkan.
PT Pupuk Persada Mojokerto adalah perusahaan yang
bergerak di bidang industri pupuk. Persediaan barang dagangan yang
terdapat pada PT Puperda Mojokerto terdiri dari persediaan urea dan
hasil produksi sampingannya. Untuk memenuhi kebutuhan barang-
barang tersebut dan untuk menunjang kegiatan pemasaran, maka
perusahaan perlu mengadakan suatu persediaan barang dagangan
dalam jumlah tertentu yang disimpan dalam gudang untuk
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
2
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 3/39
selanjutnya dikeluarkan ke truk, kapal atau alat angkut lainnya dan
kemudian dikirim ke gudang unit pemasaran masing-masing daerah.
Audit operasional atas persediaan barang dagangan perlu
dilakukan untuk menentukan apakah nilai persediaan yang diajukan
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan apakah prosedur
pengelolaan persediaan barang dagangan tersebut telah dilaksanakan
dengan efektif dan efisien. Audit atas persediaan adalah bagian yang
paling kompleks dan memerlukan waktu yang cukup banyak untuk
melakukan suatu pemeriksaan, karena pemeriksaan terdiri dari
berbagai macam jenis dan tersebar di beberapa lokasi.
Audit operasional atas persediaan barang dagangan pada PT
Pupuk Persada Mojokerto dilaksanakan oleh Tim Pengawasan
Operasional selaku internal auditor yang ditunjuk oleh Kepala satuan
Pengawasan Intern yang merupakan departemen tersendiri. Audit
operasional tersebut dilakukan secara periodik, yaitu setahun sekali
pemeriksaan (per tahun), tentu saja ketentuan ini sudah ditetapkan
terlebih dahulu oleh perusahaan dan tercantum dalam PKPT
(Program Kerja Pemeriksaan tahunan).
Dalam melakukan audit, auditor ini mengadakan
pemeriksaan ke lokasi gudang untuk melakukan pemeriksaan fisik
atas persediaan barang, kemudian membandingkannya dengan
laporan persediaan dan menilai pelaksanaan prosedur pengelolaan
persediaan yang dilakukan oleh Dinas Pengantongan Urea dan
Ekspedisi.
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
3
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 4/39
Pengelolaan persediaan merupakan fungsi manajerial yang
sangat penting, karena pemeriksaan fisik atas persediaan ini banyak
melibatkan investasi rupiah dan mempengaruhi efektifitas dan
efisiensi kegiatan perusahaan. Oleh sebab itu, audit operasional atas
persediaan barang sangat diperlukan untuk mengurangi resiko
terjadinya selisih, kehilangan, mengantisipasi kemungkinan
terjadinya kecurangan dan memastikan bahwa prosedur telah
dilakukan dengan baik sehingga kemudian dapat dibuatlah suatu
usulan perbaikan. Berkaitan dengan hal-hal tersebut di atas, maka
penulis tertarik untuk memilih judul:
“HUBUNGAN AUDIT OPERASIONAL DAN
PENGELOLAAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN
TERHADAP PENINGKATAN LABA PADA PT PUPERDA
MOJOKERTO
1.2. Rumusan Masalah
Setiap perusahaan, termasuk PT Pupuk Persada, dalam
menjalankan usahanya bertujuan untuk mencapai tujuan perusahaan
seperti maksimalisasi laba, mengembangkan perusahaan, maupun
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Dari uraian di atas, peneliti dapat mengemukakan beberapa
permasalahan sebagai berikut:
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
4
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 5/39
1. Apakah ada hubungan audit operasional dan pengelolaan
persediaan barang dagangan secara simultan terhadap peningkatan
laba pada PT.Puperda Mojokerto ?.
2. Apakah ada hubungan audit operasional secara parsial
terhadap pningkatan laba pada PT.Puperda Mojokerto?
3. Apakah ada hubungan pengelolaan persediaan barang
dagangan secara parsial terhadap peningkatan laba pada PT.
Puperda Mojokerto?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan audit operasional dan
pengelolaan persediaan barang dagangan secara simultan
terhadap peningkatan laba di PT Pupuk Persada (Persero)
Mojokerto
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Diketahuinya hubungan audit operasional secara
parsial terhadap peningkatan laba pada PT.Puperda
(Persero) Mojokerto
2. Diketahuinya hubungan pengelolaan persediaan
barang dagangan pada PT. Puperda (Persero) Mojokerto
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
5
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 6/39
1.4. Manfaat/Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kesempatan bagi
peneliti untuk menerapkan teori-teori yang diperoleh di
bangku kuliah dan membandingkannya dengan praktek
yang terjadi dalam perusahaan.
2. Bagi PT. Puperda (Persero) Mojokerto
Dapat memberikan informasi dan masukan kepada pihak
perusahaan mengenai hubungan audit operasional dan
pengelolaan persediaan barang dagangan terhadap
peningkatan laba perusahaan..
3. Bagi STIE DEWANTARA JOMBANG
Sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan
mengenai konsep, prosedur dan teknik-teknik audit
operasional dan pengelolaan persediaan barang dagangan.
1.5 Batasan Masalah
Meskipun banyak permasalahan yang berkaitan dengan
hubungan audit operasional namun dalam penelitian ini hanya
menitik beratkan pada, pengelolaan persediaan barang dagangan
terhadap peningkatan laba pada PT PUPERDA (persero) Mojokerto
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
6
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 7/39
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Gambaran Umum Auditing
2.1.1. Pengertian Auditing
Untuk mengetahui dengan jelas pengertian auditing,
maka berikut ini akan dikemukakan definisi-definisi
pengauditan yang diambil dari beberapa sumber yaitu:
1. Menurut (Sukrisno Agoes , 2004), auditing adalah
“Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan
sistematis oleh pihak yang independen, terhadap laporan
keuangan yang telah disusun oleh manajemen beserta
catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya,
dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat
mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.”
2. Menurut (Arens dan Loebbecke, 2003), auditing sebagai:
“Suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan
bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu
entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten
dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan
kesesuaian informasi dengan kriteria-kriteria yang telah
ditetapkan. Auditing seharusnya dilakukan oleh seorang
yang independen dan kompeten.”
3. Menurut (Mulyadi , 2002), auditing merupakan:
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
7
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 8/39
“Suatu proses sistematik untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-
pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi dengan
tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara
pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah
ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada
pemakai yang berkepentingan.”
Menurut(Mulyadi, 2002), berdasarkan beberapa
pengertian auditing di atas maka audit mengandung unsur-
unsur:
1. suatu proses sistematis, artinya audit merupakan suatu
langkah atau prosedur yang logis, berkerangka dan
terorganisasi. Auditing dilakukan dengan suatu urutan
langkah yang direncanakan, terorganisasi dan bertujuan.
2. untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif,
artinya proses sistematik ditujukan untuk memperoleh
bukti yang mendasari pernyataan yang dibuat oleh
individu atau badan usaha serta untuk mengevaluasi tanpa
memihak atau berprasangka terhadap bukti-bukti tersebut.
3. pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi,
artinya pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian
ekonomi merupakan hasil proses akuntansi.
4. menetapkan tingkat kesesuaian, artinya pengumpulan
bukti mengenai pernyataan dan evaluasi terhadap hasil
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
8
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 9/39
pengumpulan bukti tersebut dimaksudkan untuk
menetapkan kesesuaian pernyataan tersebut dengan
kriteria yang telah ditetapkan. Tingkat kesesuaian antara
pernyataan dengan kriteria tersebut kemungkinan dapat
dikuantifikasikan, kemungkinan pula bersifat kualitatif.
5. kriteria yang telah ditetapkan, artinya kriteria atau standar
yang dipakai sebagai dasar untuk menilai pernyataan
(berupa hasil akuntansi) dapat berupa:
a. peraturan yang ditetapkan oleh suatu badan legislatif
b. anggaran atau ukuran prestasi yang ditetapkan oleh
manajemen
c. prinsip akuntansi berterima umum (PABU) di
indonesia
6. Penyampaian hasil (atestasi), dimana penyampaian hasil
dilakukan secara tertulis dalam bentuk laporan audit (audit
report )
7. pemakai yang berkepentingan, pemakai yang
berkepentingan terhadap laporan audit adalah para
pemakai informasi keuangan, misalnya pemegang saham,
manajemen, kreditur, calon investor, organisasi buruh dan
kantor pelayanan pajak
2.1.2. Jenis-Jenis Pengauditan
Pengauditan dapat dibagi dalam beberapa jenis.
Pembagian ini dimaksudkan untuk menentukan tujuan atau
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
9
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 10/39
sasaran yang ingin dicapai dengan adanya pengauditan
tersebut.
Menurut (Sukrisno Agoes, 2004), ditinjau dari luasnya
pemeriksaan, maka audit dapat dibedakan atas:
1. Pemeriksaan Umum (General Audit ), yaitu suatu
pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan
oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang independen
dengan maksud untuk memberikan opini mengenai
kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.
2. Pemeriksaan Khusus (Special Audit ), yaitu suatu bentuk
pemeriksaan yang hanya terbatas pada permintaan auditee
yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP)
dengan memberikan opini terhadap bagian dari laporan
keuangan yang diaudit, misalnya pemeriksaan terhadap
penerimaan kas perusahaan.
Masih menurut sumber yang sama, menurut (Sukrisno
Agoes , 2004), ditinjau dari jenis pemeriksaan maka audit
dapat dibedakan atas:
1. Audit Operasional (Management Audit ), yaitu suatu
pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan,
termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional
yang telah ditetapkan oleh manajemen dengan maksud
untuk mengetahui apakah kegiatan operasi telah dilakukan
secara efektif, efisien dan ekonomis.
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
10
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 11/39
2. Pemeriksaan Ketaatan (Complience Audit ), yaitu suatu
pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah
perusahaan telah mentaati peraturan-peraturan dan
kebijakan-kebijakan yang berlaku, baik yang ditetapkan
oleh pihak intern perusahaan maupun pihak ekstern
perusahaan.
3. Pemeriksaan Intern ( Internal Audit ), yaitu pemeriksaan
yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan yang
mencakup laporan keuangan dan catatan akuntansi
perusahaan yang bersangkutan serta ketaatan terhadap
kebijakan manajemen yang telah ditentukan.
4. Audit Komputer (Computer Audit ), yaitu pemeriksaan
yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP)
terhadap perusahaan yang melakukan proses data
akuntansi dengan menggunakan sistem Elektronic Data
Processing (EDP).
2.1.3. Standar Audit yang Berlaku Umum
Standar auditing merupakan pedoman bagi auditor
dalam menjalankan tanggung jawab profesionalnya. Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) dalam Pernyataan Standar Auditing
(PSA) No. 1 telah menetapkan dan mengesahkan sepuluh
standar auditing yang dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
a. Standar Umum, berfungsi untuk mengatur syarat-syarat
diri auditor. Standar umum terdiri dari:
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
11
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 12/39
1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang
memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup
sebagai auditor
2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan,
independensi dalam sikap mental harus dipertahankan
oleh auditor
3. Dalam pelaksanaan audit dan pelaporannya, auditor
wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan
cermat dan seksama
b. Standar Pekerjaan lapangan, berfungsi untuk mengatur
mutu pelaksanaan auditing. Standar pekerjaan lapangan
terdiri dari:
1. pekerjaan harus dilaksanakan sebaik-baiknya dan jika
digunakan sistem harus disupervisi dengan semestinya
2. pemahaman memadai atas Struktur Pengendalian
Intern (SPI) harus diperoleh untuk merencanakan audit
dan menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang
akan dilakukan
3. bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh
melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan
dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk
menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang
diaudit
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
12
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 13/39
c. Standar Pelaporan, berfungsi sebagai panduan bagi auditor
dalam mengkomunikasikan hasil audit melalui laporan
audit kepada pemakai informasi keuangan. Standar
pelaporan terdiri dari:
1. laporan auditor harus menyatakan apakah laporan
keuangan telah disusun sesuai dengan Prinsip
Akuntansi yang Berlaku Umum (PABU) di Indonesia
2. laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan,
jika ada ketidakkonsistenan penerapan prinsip
akuntansi dalam menyusun laporan keuangan periode
berjalan dibandingkan dengan prinsip akuntansi
tersebut dalam periode sebelumnya
3. pengungkapan informatif dalam laporan keuangan
harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain
dalam laporan auditor
4. laporan auditor, harus memuat suatu pernyataan
pendapat mengenai laporan keuangan secara
keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan
demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara
keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya
harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat
pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada dan
tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor
2.2. Struktur Pengendalian Intern
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
13
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 14/39
2.2.1. Pengertian Strukur Pengendalian Intern
(Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Profesional
Akuntan Publik dalam Standar Pekerjaan lapangan
kedua,2001), menyebutkan bahwa:
“Pemahaman memadai atas struktur pengendalian intern harus
diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat,
saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.”
(Ikatan Akuntan Indonesia , 2001) mendefinisikan
strukur pengendalian intern sebagai:
Suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris,
manajemen dan personil lain entitas yang didesain untuk
memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga
golongan tujuan berikut ini:
a. kehandalan pelaporan keuangan
b. efektivitas dan efisiensi operasi
c. kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang
berlaku
Menurut (Mulyadi, 2002), dari definisi struktur
pengendalian intern tersebut terdapat beberapa konsep berikut
ini:
1. struktur pengendalian intern merupakan suatu proses
untuk mencapai tujuan tertentu. Struktur pengendalian
intern merupakan suatu rangkaian yang bersifat pervasive
dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan.
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
14
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 15/39
2. struktur pengendalian intern dijalankan oleh orang
dari setiap jenjang organisasi, yang mencakup dewan
komisaris, manajemen dan personil lain.
3. struktur pengendalian intern diharapkan mampu
memberikan keyakinan memadai bagi manajemen dan
dewan komisaris, entitas, bukan keyakinan mutlak.
4. struktur pengendalian intern ditujukan untuk
mencapai tujuan yang saling berkaitan: pelaporan
keuangan, kepatuhan dan operasi.
Struktur pengendalian intern memegang peranan
penting dalam organisasi perusahaan untuk dapat
merencanakan, mengkoordinasikan dan menguasai atau
mengontrol berbagai aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan.
Pengendalian intern mencakup kebijakan dan prosedur-
prosedur yang ditetapkan untuk memberikan jaminan
tercapainya tujuan tertentu perusahaan. Konsep struktur
pengendalian intern didasarkan atas tanggung jawab
manajemen dan jaminan yang memadai untuk menetapkan dan
menyelenggarakan struktur pengendalian intern dan dikaitkan
dengan manfaat dan biaya pengendalian.
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
15
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 16/39
2.2.2. Tujuan Struktur Pengendalian Intern
Berdasarkan definisi struktur pengendalian intern yang
telah diuraikan sebelumnya, maka menurut (Ikatan Akuntan
Indonesia,(2001), tujuan struktur pengendalian intern adalah
untuk memberikan keyakinan memadai dalam mencapai tiga
golongan tujuan, yaitu:
1. keandalan laporan keuangan
2. kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang
berlaku
3. efektivitas dan efisiensi operasi
2.3. Audit Operasional
2.3.1. Pengertian Audit Operasional
Banyak definisi dari audit operasional yang mencakup
penyebutan efficiency (pengeluaran yang minimum dari
sumber daya), effectiveness (pencapaian hasil yang diinginkan)
dan economy (kinerja dari suatu entitas). Dalam artikulasi yang
berbeda, audit operasional dikenal sebagai audit manajemen.
Perbedaan antara kedua istilah tersebut tidak jelas dan sering
digunakan secara bergantian.
Menurut (Amin Wijaya Tunggal, 2001), ada beberapa
definisi audit operasional yang dikemukakan oleh para ahli
auditing, antara lain:
1. (Dale L. Flesher dan Steward Siewert, 2001)
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
16
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 17/39
“ An operational audit is an organized search for ways of
improving efficiency and effectiveness. It can be
considered a form of constructive critism.” (Audit
operasional merupakan pencarian cara-cara untuk
memperbaiki efisiensi dan efektivitas. Audit operasional
dapat dipertimbangkan sebagai suatu bentuk kecaman
yang konstruktif).
2. (Casler dan Crochet, 1999)
“Operational auditing is a sistematic process of
evaluating and organization’s effectiveness, efficiency and
economy of operation under management’s control and
reporting to appropriate person the result of the
evaluating along with recommendation for improvement .”
(Audit operasional adalah suatu proses yang sistematis
untuk menilai efektivitas organisasi, efisiensi dan ekonomi
operasi di bawah pengendalian manajemen dan
melaporkan kejadian kepada orang yang tepat hasil dari
penilaian bersama dengan disertai rekomendasi untuk
perbaikan).
3. (Leslie R. Howard, 2000)
“Management audit is an investigation of a business from
the highest level downword in order to ascertain whether
sound management prevals throughout, this facilitating in
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
17
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 18/39
most effective relationship with the outside world and the
most efficient organization and smooth running of internal
organization”. (Audit manajemen merupakan penyelidikan
suatu usaha dari tingkat yang tinggi ke bawah untuk
meyakinkan bahwa manajemen yang sehat berjalan sesuai
dengan prosedur, dengan demikian memudahkan
hubungan yang paling efektif dengan dunia luar dan
organisasi lainnya).
4. (William P. Leonard , 2002)
“Management audit as a comprehensive and constructive
examinitation of an organizational structure of a
company, institution or branch of goverment or of any
component there of , such as division or departement, and
its plans and objectives, it means of operations, and its use
of human and physical fasilities.” (Audit manajemen
sebagai suatu pengujian yang menyeluruh dan konstruktif
dari struktur organisasi suatu perusahaan, lembaga atau
cabang dari pemerintah atau setiap komponen dari
padanya, seperti suatu divisi atau departemen, dan rencana
dan tujuannya, alat operasionalnya, dan utilisasi manusia
dan fasilitas fisik).
(Amin Wijaya Tunggal, 2001) juga mendefinisikan
berbagai tipe dari auditing sebagai berikut :
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
18
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 19/39
1. Pemeriksaan manajemen (management auditing ), dapat
didefinisikan sebagai penilaian sistem manajemen
perusahaan (auditee), apakah sistem tersebut berjalan
secara efektif dan resiko apa yang mungkin timbul apabila
sistem tersebut telah beroperasi secara efisien.
2. Pemeriksaan operasional (o perational auditing ), dapat
didefinisikan sebagai kerangka yang sama dengan
pemeriksaan manajemen, kecuali bahwa pemeriksaan
operasional lebih berlaku terhadap sistem opresai auditee
daripada terhadap sistem operasi manajemennya. Dengan
demikian untuk unit operasional tertentu seperti
departemen pembelian, pemeriksaan manajemen akan
berfokus pada bagaimana sebaiknya unit tersebut dikelola,
sedangkan pemeriksaan operasional akan berfokus pada
bagaimana agar unit tersebut benar-benar beroperasi.
3. Pemeriksaan komprehensif (comprehensive auditing ),
merupakan integrasi dari berbagi unsur manajemen
operasional dan pemeriksaan keuangan tradisional.
Pemeriksaan komprehensif ini mencakup penilaian
manajemen auditee, operasi, pengendalian finansial dan
sistem akuntansi untuk menentukan apakah pengendalian
dan mekanisme akuntabilitas telah memadai dan dapat
dipertanggungjawabkan pada pemegang sahamnya.
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
19
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 20/39
Menurut ketetapan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan dalam Pedoman Pemeriksaan Operasional
(1993), audit operasional adalah:
“Audit yang sistematis terhadap program, kegiatan/aktivitas
organisasi dan seluruh atau sebagian dari aktivitas dengan
tujuan menilai dan melaporkan apakah sumber daya dan dana
telah digunakan secara ekonomis dan efisien, serta apakah
tujuan program dan kegiatan/aktivitas yang telah direncanakan
dapat dicapai dengan tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.”
Menurut (Mulyadi dan Kanaka Punadireja, 1998),
pengertian audit operasional adalah:
“Audit operasional merupakan suatu review secara sistematis
mengenai kegiatan organisasi atau bagian dari padanya dalam
hubungannya dengan tujuan tertentu”.
Sedangkan menurut (Arens dan Loebbecke, 2000), pengertian
audit operasional adalah:
“Audit operasional merupakan penelaahan atas bagian
manapun dari prosedur dan metode operasi suatu organisasi
untuk menilai efisiensi dan efektifitas.”
Menurut (Amin Wijaya Tunggal, 2001), meskipun
terdapat beberapa perbedaan dari definisi audit operasional
seperti telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa audit
operasional merupakan:
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
20
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 21/39
a. Proses yang sistematis
Seperti dalam audit laporan keuangan, audit operasional
juga mencakup serangkaian langkah atau prosedur yang
terstruktur dan terorganisasi. Aspek ini mencakup
perencanaan yang tepat, mendapatkan dana secara objektif
serta menilai bukti yang berkaitan dengan aktivitas yang
diaudit.
b. Menilai operasi organisasi
Penilaian operasi organisasi didasarkan pada suatu kriteria
yang ditetapkan atau yang disetujui. Dalam audit
operasional, kriteria sering dinyatakan dalam standar
kinerja ( performance standards) yang ditetapkan oleh
manajemen. Namun dalam beberapa hal, standar-standar
ini mungkin juga ditetapkan oleh industri. Kriteria
penilaian organisasi ini sering kali kurang jelas
didefinisikan dibandingkan kriteria yang digunakan dalam
audit laporan keuangan. Pemeriksaan operasional
mengukur tingkat korespondensi antara kinerja aktual
dengan kriteria penilaian yang telah ditetapkan.
c. Efektifitas, efisiensi dan ekonomi operasi
Tujuan utama dari audit operasional adalah membantu
manajemen organisasi yang diaudit untuk dapat
memperbaiki efektivitas, efisiensi dan ekonomi operasi
organisasinya. Ini berarti bahwa audit operasional
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
21
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 22/39
memfokuskan pada masa yang akan datang dan hal ini
berlawanan langsung dengan audit laporan keuangan yang
mempunyai fokus historis.
d. Melaporkan kepada orang yang tepat
Penerima laporan audit operasional yang tepat adalah
manajemen atau individual yang meminta diadakannya
audit, kecuali kalau pelaksanaan audit tersebut diminta
oleh pihak ketiga, dan pembagian laporan dilakukan tetap
dalam entitas bersangkutan. Dalam kebanyakan hal, dewan
komisaris atau panitia audit menerima salinan laporan
audit operasional.
e. Rekomendasi atau perbaikan
Tidak seperti audit laporan keuangan, suatu audit
operasional tidak berakhir samapai dengan pelaporan hasil
temuan audit, melainkan diperluas untuk dibuatkannya
rekomendasi-rekomendasi yang bertujuan untuk perbaikan
manajemen organisasi yang diaudit.
2.3.2. Maksud dan Tujuan Audit Operasional
Audit operasional dimaksudkan terutama untuk
mengidentifikasi kegiatan, program, aktivitas yang
memerlukan perbaikan atau penyempurnaan dengan bertujuan
untuk menghasilkan perbaikan atas pengelolaan struktur dan
pencapaian hasil dari objek yang diperiksa dengan cara
memberikan saran-saran tentang upaya-upaya yang dapat
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
22
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 23/39
ditempuh guna pendayagunaan sumber-sumber secara efisien,
efektif dan ekonomis. Dalam mengadakan pemeriksaan, titik
berat perhatian utama diarahkan kepada kegiatan-kegiatan
yang diperkirakan dapat diperbaiki di masa yang akan datang.
Tujuan audit operasional tidak hanya ingin mendorong
dilakukannya tindakan perbaikan tetapi juga untuk
menghindari kemungkinan terjadinya kekurangan atau
kelemahan di masa yang akan datang.
Menurut (Amin Wijaya Tunggal, 2001), ada beberapa
tujuan dari audit operasional:
1. objek dari audit operasional adalah mengungkapkan
kekurangan dan ketidakberesan dalam setiap unsur yang
diuji oleh auditor dan untuk menunjukkan perbaikan apa
yang dimungkinkan terjadi untuk memperoleh hasil yang
terbaik dari operasi yang bersangkutan.
2. untuk membantu manajemen mencapai administrasi
operasi yang paling efisien.
3. mengusulkan pada manajemen cara-cara dan alat-alat
untuk mencapai tujuan apabila manajemen organisasi
sendiri kurang memiliki pengetahuan tentang pengelolaan
yang efisien.
4. audit operasional bertujuan untuk mencapai efisiensi dari
pengelolaan.
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
23
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 24/39
5. untuk membantu manajemen, audit atau operasi
berhubungan dengan fase dari aktivitas usaha yang dapat
merupakan dasar pelayanan pada manajemen.
6. untuk membantu manajemen pada setiap tingkat dalam
pelaksanaan yang efektif dan efisien dari tujuan dan
tanggung jawab mereka.
Sasaran audit operasional adalah kegiatan, aktivitas,
program atau bidang-bidang organisasi yang diketahui atau
diidentifikasi memerlukan perbaikan atau peningkatan dalam
hal efektifitas, efisiensi dan ekonomisnya.
2.3.3. Tahap-Tahap Audit Operasional
Suatu audit operasional merupakan pekerjaan besar
bagi siapapun yang melaksanakannya. Auditor dalam
melaksanakan kegiatannya memerlukan kerangka tugas
sebagai pedoman. Tanpa adanya kerangka yang tersusun baik,
auditor akan banyak menghadapi kesulitan dalam
melaksanakan pekerjaannya, mengingat bahwa struktur
perusahaan maupun kegiatan sudah semakin maju dan rumit.
Melalui kerangka ini, auditor akan mempunyai rencana
pemeriksaan yang dapat dilakukan secara sistematis dan
diharapkan akan mendapatkan hasil yang memadai.
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
24
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 25/39
Menurut (Arens dan Loebbecke, 2000), ada tiga tahap
yang dilakukan dalam melakukan audit operasional yaitu:
1. perencanaan
perencanaan dalam audit operasional serupa dengan
perencanaan untuk audit atas laporan keuangan historis.
Seperti dalam audit laporan keuangan, auditor operasional
harus menentukan lingkup penugasan dan menyampaikan
hal itu kepada unit organisasional, juga perlu menentukan
staff yang tepat dalam penugasan, mendapatkan informasi
mengenai latar belakang unit organisasional, memakai
struktur pengendalian intern, serta menentukan bahan
bukti yang tepat yang harus dikumpulkan. Perbedaan
utama antara perencanaan audit operasional dengan audit
laporan keuangan adalah sangat banyaknya keragaman
dalam audit operasional. Oleh karena keragamannya,
seringkali sulit menentukan tujuan khusus pada suatu audit
operasional, sehingga tujuannnya akan didasarkan pada
kriteria yang dikembangkan untuk penugasan.
2. pengumpulan dan evaluasi bahan bukti
dengan cara yang sama seperti pada audit keuangan,
auditor operasional harus mengumpulkan cukup bahan
bukti yang kompeten agar dapat menjadi dasar yang layak
guna menarik suatu kesimpulan mengenai tujuan yang
sedang diuji.
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
25
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 26/39
3. Pelaporan dan tindak lanjut
dua perbedaan utama dalam laporan audit operasional dan
keuangan yang mempengaruhi laporan audit operasional.
Pertama, dalam audit operasional, laporan biasanya
dikirim hanya untuk pihak manajemen, dan satu salinan
untuk unit yang diperiksa. Tidak adanya pemakaian pihak
ketiga, mengurangi pembakuan kata-kata dalam laporan
audit operasional. Kedua, keragaman audit operasional
memerlukan penyusunan laporan secara khusus untuk
menyajikan ruang lingkup audit, temuan-temuan dan
rekomendasi-rekomendasi. Hubungan kedua faktor ini
mengakibatkan banyak perbedaan dalam laporan audit
operasional. Penulisan laporan seringkali memakan
banyak waktu agar temuan-temuan dan rekomendasi
disampaikan secara jelas. Tindak lanjut merupakan hal
yang biasa dalam audit operasional di saat rekomendasi-
rekomendasi disampaikan kepada manajemen, yang
tujuannya adalah untuk memastikan apakah perubahan-
perubahan yang direkomendasikan telah dilakukan dan
jika tidak apakah alasannya.
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
26
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 27/39
2.4. Persediaan
2.4.1. Pengertian Persediaan
Persediaan adalah bagian utama dalam neraca dan
seringkali merupakan perkiraan yang nilainya cukup besar
yang melibatkan modal kerja yang besar.
Menurut (standar akuntansi keuangan, 1999) persediaan
adalah aktiva:
1. yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha
normal;
2. dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan; atau
3. dalam bentuk bagan atau perlengkapan (supplies) untuk
digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa
Pengertian mengenai persediaan dalam hal ini adalah
sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik
perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode
waktu tertentu atau persediaan barang-barang yang masih
dalam pengerjaan atau proses produksi, ataupun persediaan
bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu
proses produksi.
Pada prinsipnya persediaan mempermudah atau
memperlancar kegiatan operasi perusahaan, yang harus
dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-
barang, serta selanjutnya menyampaikannya kepada para
pelanggan atau konsumen. Adapun alasan diperlukannya
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
27
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 28/39
persediaan oleh suatu perusahaan menurut Freddy Rangkuti
(1996:2) adalah:
1. dibutuhkannya waktu untuk menyelesaikan operasi
produksi dan untuk memindahkan produk dari suatu tingkat
proses ke tingkat proses lainnya yang disebut persediaan
dalam proses dan pemindahan
2. alasan organisasi, untuk memungkinkan suatu unit
membuat jadwal operasinya secara bebas tidak tergantung
dari yang lainnya.
Sedangkan persediaan yang diadakan mulai dari bentuk
bahan mentah sampai barang jadi antara lain berguna untuk
dapat:
1. menghilangkan resiko keterlambatan datangnya
barang atau bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan.
2. menghilangkan resiko dari materi yang dipesan
berkualitas atau tidak baik sehingga harus dikembalikan.
3. mengantisipasi bahwa bahan-bahan yang dihasilkan
secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu
tidak ada dalam pasaran.
4. mempertahankan aktivitas operasi perusahaan atau
menjamin kelancaran arus produksi
5. mencapai penggunaan mesin yang optimal
6. memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan
sebaik-baiknya agar keinginan pelanggan pada suatu waktu
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
28
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 29/39
dapat dipenuhi dengan memberikan jaminan tetap
tersedianya barang jadi tersebut
7. membuat pengadaan atau produksi tidak perlu sesuai
dengan penggunaannya atau penjualannya.
2.4.2. Jenis-Jenis Persediaan
Menurut (Harnanto, 1994), bagi perusahaan dagang
yang di dalam usahanya adalah membeli dan menjual kembali
barang-barang, pada umumnya persediaan yang dimiliki
adalah:
1. persediaan barang dagangan, untuk menyatakan barang-
barang yang dimiliki dengan tujuan akan dijual kembali di
masa yang akan datang. Barang-barang ini secara fisik
tidak akan berubah sampai barang tersebut dijual kembali.
2. lain-lain persediaan, seperti umumnya supplies kantor dan
alat-alat pembungkus dan lain sebagainya. Barang-barang
ini biasanya akan dipakai dalam jangka waktu relatif
pendek dan akan dibebankan sebagai biaya administratif
dan umum atau biaya pemasaran.
Bagi perusahaan manufaktur yang di dalam usahanya
mengubah bentuk atau menambah nilai kegunaan barang, pada
umumnya mengklasifikasikan persediaan ke dalam berbagai
kelompok sebagi berikut:
1. persediaan bahan baku, untuk menyatakan barang-
barang yang dibeli atau diperoleh dari sumber-sumber alam
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
29
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 30/39
yang dimiliki dengan tujuan untuk diolah menjadi produk
jadi. Dalam hal bahan baku yang digunakan di dalam
proses produksi berupa suku cadang dan harus dibeli dari
pihak lain, maka barang-barang demikian sering disebut
sebagai persediaan suku cadang.
2. persediaan produk dalam proses, meliputi barang-
barang yang masih dalam pengerjaan yang memerlukan
pengerjaan lebih lanjut sebelum barang itu dijual. Produk
dalam proses, pada umumnya dinilai berdasarkan jumlah
harga pokok bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik yang telah dikeluarkan atau terjadi
sampai dengan tanggal tertentu.
3. persediaan produk jadi, meliputi semua barang yang
diselesaikan dari proses produksi dan siap untuk dijual.
Seperti halnya produk dalam proses, produk jadi pada
umumnya dinilai sebesar jumlah harga pokok bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik
yang diperlukan untuk menghasilkan produk tersebut.
4. persediaan bahan penolong, meliputi semua barang-
barang yang dimiliki untuk keperluan produksi, akan tetapi
tidak merupakan bahan baku yang membentuk produk jadi,
yang termasuk dalam kelompok persediaan ini antara lain
minyak pelumas untuk mesin-mesin pabrik, lem, benang
untuk menjilid dan buku-buku pada perusahaan percetakan.
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
30
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 31/39
5. lain-lain persediaan, misalnya supplier kantor, alat-
alat pembungkus sperti halnya pada perusahaan dagang.
2.3 Kerangka Konseptual
Adapun faktor yang berhubungan dengan peningkatan laba
adalah audit operasional, pengelolaan persediaan barang dagangan
dan piutang. Namun tidak semua variabel diteliti dalam penelitian
ini, dengan pertimbangan kepentingan peneliti dilapangan,
keterbatasan kemampuan dan waktu peneliti. Peneliti hanya meneliti
beberapa variabel saja yaitu audit operasional dan pengelolaan
persediaan barang dagangan, maka kerangka konsep serta variabel
dalam penelitian ini secara sistematis dapat digambarkan sebagai
berikut :
Variabel Independen Variabel
dependen
Keterangan:
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
31
Piutang
Peningkatan LabaPengelolaan Persediaan
Barang dagangan
Audit Operasional
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 32/39
2.4 Hipotesis
Hipotesis yang dapat disampaikan penulis adalah sebagai berikut :
1. Ada hubungan Audit Operasional dan Pengelolaan
Persediaan Barang Dagangan secara simultan terhadap
peningkatan laba pada PT.Pupuk Persada Mojokerto
2. Ada hubungan Audit Operasional secara parsial terhadap
peningkatan laba pada PT. Pupuk Persada Mojokerto
3. Ada hubungan pengelolaan persediaan barang dagangan
secara parsial terhadap peningkatan laba pada PT. Pupuk
Persada Mojokerto
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
32
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 33/39
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survey analitik menggunakan pendekatan
cross sectional dimana tentang variable independent dan dependen diambil
(diukur) dalam waktu bersamaan
3.2 Pengumpulan Data dan Analisa Data
Pengolahan data secara manual dengan cara-cara sebagai berikut :
Coding
Coding adalah usaha mengklasifikasikan jawaban atau hasil
yang ada meurut macamnya ke bentuk yang lebih ringkas
dengan menggunakan kode-kode
Editing (Pengeditan)
Editing adalah meneliti kembali apakah isian pada lembaran
kuisioner sudah cukup baik dan dapat diproses editing
langsung dilakukan ditempat data/lapangan sehingga jika
terjadi kesalahan maka upaya pembentulan data dapat segera
dilaksanakan.
Entry data (Pemasukan Data)
Data yang telah selesai dikoding dan diediting lalu dimasukan
ke dalam kartu tabulasi.
Cleaning Data (Pembersihan Data)
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
33
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 34/39
Setelah pemakaian data selesai dan sudah benar-benar bebas
dari kesalahan selanjutnya adalah melakukan pengujian
kebenaran data.
3.3 Analisa Data
1. Analisa Univariat
Dengan cara menggunakan Analisa data Univariat, guna
mengetahui hubungan Audit Operasional dan Pengelolaan
Persediaan Barang Dagangan dalam meningkatkan Laba pada PT.
Puperda ( Persero) Mojokerto
2. Analisa Bivariat.
Data hubungan antara Audit Operasional dan Pengelolaan
Persediaan Barang Dagangan dalam meningkatkan Laba pada PT.
Persada ( Persero) Mojokerto menggunakan statistik Chi Square.
Dengan menggunakan rumus :
Dimana :
X² = Nilai X² hitung
n = Jumlah Populasi
df = [baris - 1] [kolom - 1]
α = 5 %
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
34
[ ( AD – BC) – n/2]²
n =
(A +B)(C + D)(A + C)(B + D)
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 35/39
3.4 Pengujian Hipotesis
Analisis Univariat
Analisis data ini dilakukan untuk mengetahui distribusi
frekuensi dan persentase dari variabel independen (Audit
Operasional dan Pengelolaan Barang Dagangan) dengan
variabel dependen ( Peningkatan Laba ). Jumlah sampel yang
diambil dalam penelitian ini sebanyak 58 orang, data ini
disajikan dalam bentuk tabel dan teks.
a. Audit Operasional
Pada penelitian ini audit operasional dikategorikan
menjadi dua yaitu cukup dan tidak cukup yang akan
diuraikan pada tabel dibawah ini.
Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan audit
operasional di PT.Puperda Mojokerto
Audit Operasional Jumlah Presentase
Cukup 25 43,1
Tidak Cukup 33 56,9
Jumlah 58 100
Dari tebel 5.1 diatas dapat diketahui audit operasional
dengan mendapat audit operasional 43,1% dibandingkan tidak
mendapat kompensasi 56,9%.
b. Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan
Pada pengelolaan persediaan barang dagangan ini
pengelolaan persediaan barang dagangan dikategorikan
dalam dua kelompok yaitu baik dan tidak baik yang akan
diuraikan pada tabel dibawah ini.
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
35
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 36/39
Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan pengelolaan
persedian barang dagangan di PT.Puperda Mojokerto
Pengelolaan
Persedian BarangDagangan
Jumlah Presentase
Baik 28 48,2
Tidak Baik 30 51,7
Jumlah 58 100
Dari tebel 5.2 diatas dapat diketahui bahwa
pengelolaan persedian barang dagangan dengan
pengelolaan persedian barang dagangan baik 48,2%
dibandingkan pengelolaan persedian barang dagangan tidak
baik 51,7%.
Analisis Bivariat
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hubungan
antara variabel Independen (Audit Operasi dan Pengelolaan
Persediaan Barang Dagangan) dengan variabel dependen
(Peningkatan Laba).
Penelitian ini menggunakan uji statistik Chi-square
pada α=0,05 dan df=1 dengan batas kemaknaan X² tabel >
3,841 bila X² hitung > x² tabel yang berarti ada hubungan yang
bermakna (signifiken) dan apabila X² hitung < dari X² tabel
maka tidak ada hubungan yang bermakna.
a. Hubungan Audit Operasional dengan Peningkatan
Laba
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
36
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 37/39
Audit operasional dengan kejadian peningkatan Laba
dapat di kategorikan menjadi dua kolompok yaitu cukup ( )
dan tidak cukup ( )dengan jumlah responden 58 orang
dapat dilihat pada tabel 1.1 dibawah ini :
Tabel 1.1
Hubungan Antara Audit Operasional Dengan Peningkatan
Laba PT. Puperda Mojokerto
19 76 6 24 25 1008 24,2 25 75,8 33 100
27 31 58
KemaknaaAudit Operasional
Kurang
PeningkatanPeningkatan
Cukup
%
Variabel Terjadi Tidak Terjadi Jumlah
Peningkatan Laba
Jumlah
n % n %
BermaknaX²=13,3
N
Dari tabel 5.3 diatas dapat diketahui bahwa proporsi
karyawan yang mengalami peningkatan laba yang audit
operasional tinggi 76% dibandingkan dengan yang audit
operasional rendah 24,2% yang mengalami kenaikan laba.
Dari hasil uji Chi-Square pada pada α=0,05 dan df=1
dimana X² hitung = 35,9 lebih besar dari X² tabel = 3,841
ini berarti ada hubungan yang bermakna antara audit
operasional dengan peningkatan laba.
b. Hubungan Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan
dengan Peningkatan Laba
Pengelolaan persediaan barang dagangan dengan
kejadian Peningkatan Laba dapat di kategorikan menjadi
dua kolompok yaitu baik ( ) dan tidak baik ( ) dengan
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
37
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 38/39
jumlah responden 58 orang dapat dilihat pada tabel 1.2
dibawah ini:
Tabel 1.2Hubungan Antara Pengelolaan Persediaan Barang
Dagangan Dengan Peningkatan Laba PT. Puperda
Mojokerto
21 75 7 25 28 100
5 16,7 25 83,3 30 100
26 32 58
KemaknaanPengelolaan
Tidak Baik
Peningkatan Peningkatan
Baik
%
Persediaan
Variabel Terjadi Tidak Terjadi Jumlah
Peningkatan Laba
Jumlah
n % n %
Bermakna
X²=17,6
N
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa proporsi
karyawan yang mengalami peningkatan laba yang baik
75% dibandingkan dengan yang ytidak baik 16,7% yang
mengalami kenaikan laba.
Dari hasil uji Chi-Square pada pada α=0,05 dan df=1
dimana X² hitung = 35,9 lebih besar dari X² tabel = 3,841
ini berarti ada hubungan yang bermakna antara
pengelolaan barang dagangan dengan peningkatan laba.
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
38
5/7/2018 Proposal Penelitian Pada PT Pupuk Persada - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-pada-pt-pupuk-persada 39/39
DAFTAR PUSTAKA
Askan, H,Ibin., 2002. Analisa Penerapan Akuntansi Persediaan
AT,Windu., 2006. Analisa Metode Penilaian Persediaan Material
Dyckman,Thomas R.,Roland E.Dukes, dan Charles J.Davis, 2000.
Akuntansi Intermediate, Terjemahan Munir Ali, Edisi Ketiga,Jilid
Satu. Erlangga, Surabaya
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi USU, 2004. Buku Petunjuk
Teknis
Arens dan Loebbecke, 2000,Audit Profesional. Pradana, Surabaya
Proposal Penelitian Pada
PT Puperda Mojokerto.
39