Proposal Penelitian KTI Indah Fajarwati

29
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obat adalah suatu bahan atau campuran bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi ,menghilangkn, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan, termasuk memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia. Meskipun obat dapat menyembuhkan penyakit, tetapi masih banyak juga orang yang menderita akibat keracunan obat. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa obat dapat bersifat sebagai obat dan dapat juga bersifat sebagai racun. Obat itu akan bersifat sebagai obat apabila tepat digunakan dalam pengobatan suatu penyakit dengan dosis dan waktu yang tepat. Jadi, apabila obat salah digunakan dalam pengobatan atau dengan dosis yang 1

Transcript of Proposal Penelitian KTI Indah Fajarwati

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangObat adalah suatu bahan atau campuran bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi ,menghilangkn, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan, termasuk memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia. Meskipun obat dapat menyembuhkan penyakit, tetapi masih banyak juga orang yang menderita akibat keracunan obat. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa obat dapat bersifat sebagai obat dan dapat juga bersifat sebagai racun. Obat itu akan bersifat sebagai obat apabila tepat digunakan dalam pengobatan suatu penyakit dengan dosis dan waktu yang tepat. Jadi, apabila obat salah digunakan dalam pengobatan atau dengan dosis yang berlebih maka akan menimbulkan keracunan dan bila dosisnya kecil tidak akan memperoleh penyembuhan (Anief, 1991).Menurut WHO obat adalah subtansi atau produk yang di gunakan atau di sengaja di gunakan untuk memodifikasi atau mengeksplorasi system psyologis atau kondisi patologis yang bermanfaat bagi penerima obat tersebut. Lebih singkat obat tersebut, obat merupakan substansi yang merubah system biologis dengan cara berinteraksi dengan nya.

MenurutDR. Dr. Fachmi Idris, M.Kes,Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) periode 2006-2009, secara internasional obat hanya dibagi menjadi menjadi 2 yaitu obat paten dan obat generik.Obat paten adalah obat yang baru ditemukan berdasarkan riset dan memiliki masa paten yang tergantung dari jenis obatnya. Menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten, masa berlaku paten di Indonesia adalah 20 tahun. Selama 20 tahun perusahaan farmasi tersebut memiliki hak eksklusif di Indonesia untuk memproduksi obat yang dimaksud, dan perusahaan lain tidak diperkenankan untuk memproduksi dan memasarkan obat serupa. Setelah berhenti masa patennya, obat paten kemudian disebut sebagai obat generik.( (http///id.wikipedia.definisi obat generik/tentang obat)Obat Generik adalah obat dengan nama resmi International Non Propietary Names (INN) yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia atau buku standar lainnya untuk zat berkhasiat yang dikandungnya. (Peraturan Menteri Kesehatan.068, 2010)Obat generik adalah obat yang telah habis masa patennya, sehingga dapat diproduksi oleh semua perusahaan farmasi tanpa perlu membayar royalti. Ada dua jenis obat generik, yaitu obat generik berlogo dan obat generik bermerek.Obat generik berlogo yang lebih umum disebut obat generik saja adalah obat yang menggunakan nama zat berkhasiatnya dan mencantumkan logo perusahan farmasi yang memproduksinya pada kemasan obat, sedangkan obat generik bermerk adalah obat yang diberi merk dagang oleh perusahaan farmasi yang memproduksinya.Obat generik berlogo (OGB) diluncurkan pada tahun 1991 oleh pemerintah yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kelas menengah kebawah akan obat. Jenis obat ini mengacu pada Daftar Obat Esencial Nasional (DOEN) yang merupakan obat esensial untuk penyakit tertentu (Kebijakan Obat Nasional, 2006) Kepercayaan masyarakat terhadap khasiat dari obat generik jauh lebih rendah dibandingkan dengan obat paten, karena selama ini masyarakat terbiasa mengkomsumsi obat paten yang diakui jauh lebih baik. Selain itu juga masyarakat pada umumnya berasumsi bahwa harga obat berpengaruh terhadap kualitas suatu produk obat.Mengingat obat merupakan komponen terbesar dalam pelayanan kesehatan, peningkatan pemanfaatan obat generik akan memperluas akses terhadap pelayanan kesehatan teutama bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah. Selain rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat akan obat generik, faktor lainnya yang menyebabkan rendahnya penggunaan obat generik berdasarkan Kebijakan Obat Nasional, adalah akses obat kepada masyarakat, ketersediaan obat di berbagi daerah dan harga obat yang masih mahal (Medicastore, 2006)Penggunaan obat generik merupakan salah satu upaya pengobatan rasional denga menekan biaya pengobatan dan layanan kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian dapat di peroleh bahwa pengetahuan pasien kepercayaan pasien dan status ekonomi pasien tergolong kurang,berpengaruh terhadap rendahnya penggunaan obat generik. Pasie cenderung mempercayakan pengobatan penyakitnya akibat rendahnya pengetahuan pasien terhadap jenis obat. (Rina Dwi Handayani , H.N. 2008)Menurut Multi, berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia mengharuskan semua obat-obat yang tersedia di Puskesmas dan jaringannya sebanyak 90 persen adalah obat generik. Pada rumah sakit swasta, obat generik menggunakan kemasan yang mahal dan promosi yang kuat sehingga pembiayaannya menjadi mahal. Hal itu menjadi satu diantara faktor kepercayaan masyarakat terhadap obat generik di rumah sakit swasta lebih tinggi bila dibandingkan kepercayaan terhadap puskesmas. Menurutnya ketika dipersiapkan obat generik, dianggap oleh masyarakat sebagai obat yang tidak bermanfaat padahal obat generik terbentuk sama dengan obat paten yang dipersiapkan oleh rumah sakit swasta.( (http///id.tingkat kepercayaan masyarakat terhadap obat generik)Berdasarkan uraian di atas kami tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat terhadap obat generik di Kelurahan Tungkal jaya pada tahun 2014.

B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat pengetahuan masyarakat terhadap obat generik di Kelurahan Bontorannu kota Makassar ?

C. Tujuan PenelitianAdapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat terhadap obat generik di Kelurahan Bontorannu kota Makassar.

D. Manfaat Penelitian 1. Sebagai bahan untuk menambah ilmu pengetahuan, sehingga diharapkan nantinya dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai keuntungan dalam penggunaan obat generik.2. Sebagai bahan referensi untuk mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Obat Generik1. Pengertian obat generikObat generik adalah obat yang sama dengan zat berkhasiat yang dikandungnya, sesuai nama resmi International Non Propietary Names yang telah di tetapkan dalam Farmakope Indonesia(Cakmoki,2010). Pengertian lain dari Obat generik adalah obat dengan nama resmi yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia untuk zat berkhasiat yang dikandungnya (Wahidi, 2009)2. Mutu obat generikMendengar obat generic,umumnya masyarakat akan langsung mengasumsikannya sebagai obat kelas dua, artinya mutunya kurang bagus. Obat generic pun kerap dicap obat bagi kaum tak mampu karena harganya yang terbilang murah membuat masyarakat tidak percaya bahwa obat generic sama berkualitasnya dengan obat bermerk. Kualitas obat generik tidak kalah dengan obat bermerk karena dalam memproduksinya perusahaan farmasi bersangkutan harus melengkapi persyaratan ketat dalam Cara-cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) yang dikeluarkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). (Arif,2004)Para ahli farmasi menyatakan bahwa obat paten dan obat generik sama sekali tidak berbeda, kecuali pada nama dan harganya, harganya yang jauh lebih murah bukan berarti mutunya rendah, atau dibuat dari baku yang bermutu rendah, tetapi karena banyak factor-faktor biaya yang dapat dipangkas dalam produksi dan pemasaran misalnya pada biaya pengemasan dan juga biaya dalam periklanan, selain itu promosi obat ke dokter membuat obat paten mahal.3. Kebijakan pemerintah mengenai obat generik Dalam pemasaran obat di Indonesia, masyarakat dapat memilih antaraobat paten atau obat generik. Namun untuk meningkatkan akses terapi bagi masyarakat yang kurang mampu, pemerintah melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.HK.02.02/MENKES/068/I/2010 tentang Kebijakan Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah (Menkes,2010).Bila kebijakan penggunaan obat generik dapat diterapkan, maka banyak manfaat yang dapat diperoleh, antara lain dapat menghemat biaya obat.4. Produksi dan Distribusi Obat Generik Saat ini obat generik diproduksi oleh perusahaan milik negara, yaitu PT Kimia Farma, PT Indofarma, dan PT Phapros, serta beberapa perusahaan swasta sebanyak 20 perusahaan farmasi swasta yang telah ditunjuk pemerintah dan sudah mendapatkan sertifikat CPOB (Isnawati, 2008)Sebagai produsen obat generik utama, Indofarma dibangun pemerintah untuk melayani kebutuhan rakyat akan obat-obatan dengan harga semurah-murahnya, karena 90 % produknya adalah obat generik (Yanfar, 2006)5. Harga Obat GenerikMenurut Menkes, harga obat generik dikendalikan oleh pemerintah untuk menjamin akses masyarakat terhadap obat. (Depkes, 2004)Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GP Farmasi) akan merasionalisasikan harga Obat Generik. Menurut Syamsul Arifin Sekretaris Jendral GP Farmasi, itu sudah merupakan kewenangan GP Farmasi untuk melakukan rasionalisasi agar masyarakat umum juga bisa menjangkaunya. (Anonim, 2006)6. Pelayanan Obat GenerikSalah satu tempat yang membuka pelayanan obat generik adalah rumah sakit, dimana seorang apoteker mempunyai peranan penting dalam pelayanan obat generik, terutama praktek profesi kefarmasian di instalasi rumah sakit antara lain dalam bentuk pelayanan informasi kepada masyarakat tentang obat pilihan alternatif berupa obat generik yang lebih sesuai.Apoteker wajib melayani resep sesuai dengan tanggung jawab dan keahlian profesinya yang dilandasi pada kepentingan masyarakat, dan tidak diizinkan mengganti oba generik yang ditulis dalam resep dengan obat paten (Arif M, 2007)Kementrian Kesehatan mewajibkan seluruh fasilitas kesehatan milik pemerintah menggunakan obat generik asensial dalam pelayanan kepada masyarakat sesuai kebutuhan. Ketentuan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/068/1/2010 yang baru saja diterbitkan, salah satu rencana aksinya adalah Revitalisasi Permenkes tentang kewajiban menuliskan resep dan menngunakan obat generik di sarana pelayanan kesehatan pemerintah (Sedyaningsih E.R., 2010) B. PengetahuanPengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan yang dicakup dalam Domain Kognitif mempunyai 6 tingkat yaitu : 1. Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recaal) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau dirangsang yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. 2. Memahami (Comprehension)Memahami diartikan sebagai sesuatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan dan menyebutkan. 3. Aplikasi (Aplication) Diartikan sebagai sesuatu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.4. Analisis (Analysis) Di artikan sebagai sesuatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau sesuatu objek ke dalam sesuatu komponenkomponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi. Dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti dapat menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainnya.5. Sintesis (Synthesis)Sintesis yang menunjukan kepada sesuatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagianbagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.6. Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan a. Umur Umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun. Semakin bertambah umur seseorang semakin banyak pengetahuan yang diperoleh.b. PendidikanSemakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah menerima informasi sehingga semakin banyak pula menerima pengetahuan yang dimilikinya.Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan.c. Sosial Ekonomi Tingkat sosial ekonomi terlalu rendah sehingga tidak begitu memperhatikan pesan-pesan yang disampaikan karena lebih memikirkan kebutuhan- kebutuhan lain yang lebih mendesak (Anonim, 2009)

BAB IIIMETODE PENELITIANA. Jenis PenelitianPenelitian yang dilakukan ini termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan data Primer dengan menggunakan instrumen kuesioner penelitian.

B. Tempat dan Waktu PenelitianPenelitian ini akan dilakukan di Kelurahan Bontorannu Kota Makassar pada bulan Mei 2012.

C. Populasi dan Sampel1. PopulasiPopulasi dari penelitian ini adalah semua masyarakat yang berada di Kelurahan Bontorannu Kota Makassar.2. SampelMenggunakan teknik simple random sampling pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Penentuan sampelnya adalah menggunakan tabel krejcie dan Nomogram Harry king didasarkan dengan tingkat kesalahan 5%.

D. Instrumen PenelitianSemua data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dikumpulkan dengan bantuan (kuesioner) yang telah dibuat terlebih dahulu. Tes akan dibuat berdasarkan indikator-indikator variabel penelitian, dimana selanjutnya indikato-indikator tersebut dijabarkan menjadi beberapa butir pertanyaan.Instrumen penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang obat generik antara lain :1. Harga 2. Khasiat3. Kemasan4. JenisE. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data1. Pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh dengan mengumpulkan hasil jawaban dari kuesioner tersebut kemudian dikelompokkan atas jawaban positif (mengetahui) dan jawaban negatif (tidak mengetahui).2. Pengolahan data Cara pengukuran menggunakan skala Guttman yaitu :Skor jawaban positif (Mengetahui)=1Skor jawaban negatif (Tidak Mengetahui) =0Presentase skor :Skor ideal : jumlah responden x 1 (skor jawban mengetahui )Data yang diperoleh berdasarkan persentase skor :a. (50%)= Pengetahuan tinggi b. (>50%)= Pengetahuan rendahF. Definisi operasional1. Obat generik adalah obat yang mempunyai harga yang relatif murah dibanding obat paten, dimana keduanya mempunyai isi dan khasiat yang sama. 2. Tingkat Pengetahuan adalah sejumlah apa yang diketahui oleh masyarakat tentang obat generik yang dinyatakan dalam %, bila lebih atau sama dengan 50% berarti pengetahuan tinggi dan sebaliknya, bila kurang dari 50% bila pengetahuan rendah. 3. Masyarakat adalah sekelompokorang dewasa yang bertempat tinggal di Kelurahan Bontorannu Kota Makassar.

DAFTAR PUSTAKAAnonim, 2006 Kebijakan Obat Nasional, http://repository.usu.ac.id. diakses tanggal 21 Januari 2012

Anonim, 2009 Konsep Tingkat Pengetahuan http :// id. Shvoong.com diakses tanggal 21 Januari 2012

Anonim, 2009, http :// id.wikipedia.com Obat generik diakses tanggal 31 Januari 2012

Anonim, 2004, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1027/Menkes/SK/IX/2004 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, http://www.desentralisasi-kesehatan.net, diakses tanggal 31 Februari 2012

Anonim, 2006, Standarisasi Mutu Obat Generik Menjelang Tahun 2008, http://www.tempointeraktif.com, diakses tanggal 8 Februari 2012

Anonim, 2006, Obat Generik, Obat Rasional, http//www.Yanfar.go.id, diakses tanggal 8 Februari 2012

Anonim, 2006, Harga Obat Generik Bermerek Akan Diturunkan, http://www.tempointeraktif.com, diakses tanggal 8 Februari 2012

Arif, M., 2004, Ilmu Meracik Obat, Edisi XI, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Hal 13

Arif, M., 2007, Apa Yang Perlu Diketahui Tentang Obat, Edisi V Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Hal 53-54

Cakmoki, 2010, Informasi Kedokteran Kesehatan, http://cakmoki86.wordpress.com diakses tanggal 11 Februari 2012

Isnawati, A., 2008, Produksi Obat Generik Berologo,http://www.isfination.co.ic. Diakses tanggal 7 Februari 2012.

Sedyaningsih, E.R., 2010.Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah Wajib Menggunakan Obat generik, www.KemenkesRI.com di akses tanggal 3 februari 2012

Sugiono, Statistika untuk penelitian CV Alfabeta, Bandung 2007

Wahidin Tri Widyawati 2009, Kebijakan bat Nasional, Daftar Obat Esensial Nasional, Perundangan Obat, KUESIONER TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKATTENTANG OBAT GENERIK DI KELURAHANBONTORANNU KOTA MASYARAKAT

Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih atas partisipasi anda dalam meluangkan waktu menjawab kuisioner ini, sebagai syarat dari penyelesaian Karya Tulis Ilmiah saya, Besar harapan saya, apabila anda menjawab sesuai apa yang anda ketahui. Karena apapun hasinya, sedikit pun tidak mempengaruhi reputasi anda.

A. Petunjuk1. Baca dan jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jujur sesuai kenyataan.2. Jawaban yang kami peroleh semata-mata untuk kepentingan bersama dan dirahasiakan.

B. Identitasresponden :Nama:Alamat:Umur:Pekerjaan :Pendidikan: C. Pertanyaan1. Obat generik dan obat paten terbuat dari bahan baku yang memenuhi syarat dan mempunyai khasiat yang sama ?a.ya b.tidak2. Obat generik mempunyai nama pabrik yang tidak sama ?a.yab.tidak

3. Tidak semua obat termasuk obat generik ?a.yab.tidak4. Semua obat generik dapat di beli bebas tanpa resep ?a.yab. tidak5. Obat generik dapat diganti dengan obat paten tanpa persetujuan dari dokter?a.yab.tidak6. Obat generik merupakan obat yang mempunyai harga yang relatif murah dibanding obat paten ?a.yab.tidak7. Obat generik tersedia diseluruh instalasi kesehatan milik pemerintah ?a.yab.tidak8. Amoxicillin merupakan obat generik ?a.yab.tidak9. Obat generik merupakan program pemerintah sehingga harganya murah ?a.yab.tidak10. Setiap obat generik pada kemasannya tertulis logo generik ?a.yab.tidak11. Obat generik hanya berupa sediaan tablet ?a.yab.tidak12. Antalgin digunakan sebagai obat sakit kepala ?a.yab.tidak

13. Kemasan obat dapat mempengaruhi harga ?a.yab.tidak14. Bentuk sediaan obat generik tidak menarik ?a.yab.tidak15. Mutu obat generik sesuai dengan standar produksi obat ?a.yab.tidak16. Asam mefenamat dapat dibeli bebes tanpa resep ?a.yab.tidak

1