Proposal Penambahan Modal

download Proposal Penambahan Modal

of 15

Transcript of Proposal Penambahan Modal

Heading 1

KAJIAN SINGKAT

KEBUTUHAN TAMBAHAN MODALPT. DAPENSI TRIO USAHA

PT. Dapensi Trio Usaha

Jl. PHH. Mustopa No 35

Bandung, .

I. Pertumbuhan 3 tahun terakhir

Kinerja perusahaan selama tiga tahun terakhir yaitu tahun 2006 sampai tahun 2008 tergambar pada table berikut :PAST PERFORMANCE

TAHUN 2006TAHUN 2007TAHUN 2008

Pendapatan Usaha 12.993.287.52635.681.116.12072.430.208.530

Beban Pokok Penjualan 10.300.181.98929.965.619.63663.000.369.414

Laba Kotor2.693.105.5375.715.496.4849.429.839.116

Beban Usaha1.580.289.6233.147.169.2704.630.831.760

Laba Usaha1.112.815.9142.568.327.2144.799.007.356

Penghasilan (Beban) Lain-lain 40.708.498145.341.298104.702.356

Laba sebelum taksiran Pajak1.453.524.4122.713.668.5124.903.709.712

Manfaat (Beban) pajak penghasilan(323.436.288)(873.800.476)(1.446.470.874)

Laba Bersih (Net Profit)830.088.1241.839.868.0363.457.238.838

Profit Margin %6,39%5,16%4,77%

BALANCE SHEET

TAHUN 2006TAHUN 2007TAHUN 2008

Current Assets

Cash & Bank777.402.2992.145.161.5295.268.229.122

Others Current Assets 2.054.607.5245.139.830.51213.227.228.413

Total Current Assets2.832.009.8237.284.992.04118.495.457.535

Long-term Assets

Fixed Assets556.201.861639.833.246942.830.610

Accumulated Depreciation(218.307.082)(316.677.474)(441.165.540)

Total Long-term Assets337.894.779323.155.772501.665.070

Other Assets423.839.912492.269.430430.713.036

Total Assets3.593.744.5148.038.860.84919.489.492.035

Current Liabilities

Hutang Usaha211.450.000569.575.0002.593.250.000

Other Current Liabilities718.223.9721.122.704.0404.236.229.237

Total Current Liabilities929.673.9721.692.279.0406.829.479.237

Hutang Jangka Panjang353.930.0002.138.360.4736.119.333.742

Total Kewajiban 1.283.603.9723.830.639.51312.948.812.979

Modal Disetor1.420.000.0002.300.000.0002.300.000.000

Cadangan 60.052.41868.353.30083.440218

Laba ditahan 00700.000.000

Earnings830.088.1241.839.868.0363.457.238.838

Total Capital2.310.140.5424.208.221.3366.540.679.056

Total Capital and Liabilities3.593.744.5148.038.860.84919.489.492.035

Data diolah dari laporan keuangan Audited PT. Dapensi Trio Usaha untuk periode ybt.

Pendapatan total perusahaan selama periode 2006 sampai dengan 2008 mengalami pertumbuhan dari tahun ketahun. Pendapatan usaha tahun 2007mengalami kenaikan sebesar 274,61% dari tahun sebelumnya, pendapatan usaha tahun 2006 mencapai Rp. 12.993.287.526,00 sedangkan untuk tahun 2007 mencapai Rp. 35.681.116.120,00. Sedangkan tahun 2008 pendapatan usaha naik 202,99% yang mencapai Rp. 72.430.208.530,00.Kenaikan pendapatan perusahaan disebabkan peningkatan jumlah Tenaga Kerja Outsourcing dari tahun-tahun sebelumnya. Pendapatan Outsourcing selama periode 2006 sampai dengan 2008 terlihat sebagai berikut :

Sedangkan berdasarkan proporsi pendapatan usaha untuk masing-masing jenis bidang usaha dapat digambarkan sebagai berikut :TAHUN 2006

TAHUN 2007

TAHUN 2008

FINANCIAL RATIOS

NORATIOSTAHUN 2006TAHUN 2007TAHUN 2008

1Rasio laba terhadap Aktiva (ROA)37,29%33,76%35,63%

2Rasio Laba terhadap Modal (ROE)56,31%95,62%126,83%

3Rasio Laba terhadap Penjualan (Profit Margin)6,39%5,16%4,77%

4Rasio Penjualan terhadap Aktiva (Asset Turnover)420,01%613,47%526,22%

5Rasio Kewajiban terhadap Modal41,71%78,46%156,10%

6Rasio Kewajiban terhadap Aktiva29,43%29,43%60,95%

7Rasio likuiditas327,00%385,86%302,53%

8Operating Rasio (OR)91,15%92,43%93,24%

Penggunaan laba perusahaan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir adalah sebagai berikut :PENGGUNAAN LABA PERUSAHAAN

NOALOKASI PEMBAGIAN LABATAHUN 2006TAHUN 2007TAHUN 2008

JUMLAH LABA830.088.1241.839.868.0363.457.238.838

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.Pemegang Saham

Cadangan Khusus

Cadangan Umum

Dana Sosdik

Dana Bonus

Laba Ditahan 5.64.459.924

4.150.441

4.150.441

8.300.881

249.026.437720.000.000

5.887.578

9.199.340

9.199.340

395.581.778

700.000.0002.852.913.490

17.286.19434.572.38817.286.194535.180.572

830.088.1241.839.868.0363.457.238.838

Keberhasilan perusahaan menciptakan kondisi kinerja keuangan dalam menghasilkan laba perusahaan kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir (2006-2008) dikarenakan :

1. Penambahan modal kerja dan Laba Ditahan Pada tahun 2006 modal yang ditempatkan pada perusahaan berjumlah Rp. 1.420.000.000,00 (satu milyar empat ratus dua puluh juta rupiah), kemudian pada tahun 2007 terdapat penambahan modal disetor sebesar Rp. 880.000.000,00 (delapan ratus delapan puluh juta rupiah) sehingga modal yang ditempatkan pada tahun 2007 sebesar Rp. 2.300.000.000,00 (dua milyar tiga ratus juta rupiah). Sedangkan pada bagian laba tahun 2007 sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 12 Mei 2008 tentang Laporan Pertanggungjawaban Direksi PT. Dapensi Trio Usaha tahun 2007 disepakati adanya laba ditahan Rp. 700.000.000,00 (tujuh ratus juta rupiah).Penambahan Modal kerja dan Laba ditahan selama periode 2006 - 2008 memberikan dorongan pada kondisi likuiditas perusahaan untuk memenuhi kewajiban dan beban operasional perusahaan yang kian meningkat.

2. Penggunaan Dana Imbal kerja

Sesuai dengan ketentuan ketenagakerjaan (UU no 13 tahun 2003) dalam hal terjadinya pemutusan hubungan kerja, perusahaan diwajibkan membayar uang pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak bagi karyawan. Dan berdasarkan PSAK 24 tentang Imbal kerja Perusahaan telah melakukan pencadangan atas kewajiban tersebut (Pesangon dan Imbal Kerja).Berdasarkan alokasi Dana Pesangon dan Imbal Kerja yang telah terkumpul selama 3 tahun terakhir (2006-2008) terlihat sebagai berikut :

Jumlah Alokasi dana pesangon berbanding lurus dengan jumlah Tenaga Kerja Outsourcing yang dikelola. Sedangkan Alokasi Imbal Kerja berbanding lurus dengan jumlah karyawan inti organik.

Alokasi dana pesangon dan Imbal kerja memberikan bantuan pada likuiditas perusahaan secara umum. Sampai dengan saat ini pengelolaan dana pesangon masih dilakukan oleh perusahaan dikarenakan belum ada peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang penggunaan dana pesangon dan atau imbal kerja, oleh karenanya penggunaan dana Pesangon dan Imbal Kerja oleh perusahaan bersifat sementara dan sewaktu-waktu dapat dirubah dengan ketentuan atau perudang-undangan yang berlaku. Kebijakan pengelolaan dana pesangon oleh perusahaan digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja dalam pembiayaan aktifitas operasional dan pemasaran. 3. Penjadwalan pembayaran Utang dari Supplier.Peningkatan kegiatan perdagangan 3 tahun terakhir (2006-2008) yang cukup signifikan jelas membutuhkan dana sebagai modal kerja untuk pengadaan barang. Selama periode ini pembiayaan pengadaan barang dagangan dilakukan dengan pemberian utang dari rekanan / supplier serta pinjaman dari Rekan Bisnis.

Perkembangan hutang usaha terlihat sebagai berikut :

Kecenderungan peningkatan jumlah hutang dari tahun ke tahun dapat meningkatkan risiko perusahaan. Salah satu indicator keuangan dalam mengukur risiko antara lain analisis rasio hutang / kewajiban terhadap modal (Debt to Equity Ratio, DER). Perkembangan DER selama 3 tahun terakhir sebagai berikut :200620072008

DER41,71%78,46%156,10%

Pada tahun 2008 DER perusahaan menunjukkan 156,10 % yang berarti PT. Dapensi Trio Usaha mempunyai hutang 56,10 % lebih besar dari ekuitas yang dimikinya, hal ini menunjukkan adanya risiko solvabilitas (kesulitan dalam melunasi hutang)Seiring dengan perkembangan bisnis perusahaan yang semakin berkembang, perusahaan perlu menjaga likuiditas dari waktu ke waktu untuk mengimbangi kebutuhan pendanaan operasional perusahaan. Terganggunya likuiditas perusahaan dapat menghambat perkembangan usaha perusahaan.Sebagai gambaran kondisi likuiditas perusahaan saat ini, Omzet / Pendapatan Perusahaan rata-rata untuk jasa outsourcing perbulan telah mencapai Rp. 8 milyar sementara kewajiban pembayaran gaji atas TKO yang dikelola sebanyak 6.068 orang sebesar Rp. 7 milyar rupiah perbulan, sedangkan modal perusahaan yang disetor pada PT. Dapensi Trio Usaha sebesar Rp. 2,3 milyar, sehingga tanpa menggunakan dana pesangon atau sumber lain pembayaran gaji untuk para Tenaga Kerja Outsourcing setiap bulannya tidak akan dapat terpenuhi.Sementara itu tagihan / piutang usaha sebesar Rp. 8 milyar rupiah ditambah dengan PPN memiliki rata-rata pencairan antara 1 sampai 2,5 bulan. Kondisi tersebut menunjukkan terjadinya hambatan likuiditas perusahaan dalam memenuhi kebutuhan operasionalnya dalam setiap bulan sehingga tambahan modal untuk modal kerja sangat diperlukan oleh perusahaan yang masih terus berkembang. Berikut kami proyeksikan keadaan perkembangan bisnis perusahaan untuk tahun 2009 2011 dengan kondisi tanpa tambahan modal dan dengan tambahan modal sebesar Rp. 2.700.000.000,00 (dua milyar tujuh ratus juta rupiah) untuk memenuhi modal dasar perusahaan sesuai dengan Akta pendirian Perusahaan.

Pada bulan Juni 2009 perusahaan berencana mengadakan reorganisasi berupa pembuatan struktur organisasi perusahaan (reorganisasi) untuk mengimbangi perkembangan usaha. Proses reorganisasi ini berakibat penambahan jumlah karywan dan perubahan struktur pengupahan sebagai implikasinya perlu disesuaikan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan untuk tahun 2009.

II. Forcest Pendapatan dan Beban tahun 2009 2011 (Tanpa Penambahan Modal)

Gambaran kondisi perusahaan di bawah ini menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut :

1. Pada bulan Juni 2009 terdapat reorganisasi

2. Tidak terdapat penambahan modal disetor

3. Tingkat inflasi 6,5 % p.a

4. Kenaikan UMK/UMR sebesar 6 % p.a

5. Perluasan pasar sebesar 3 % setiap tahun

Penggunaan indicator makro inflasi dan kenaikan UMK dikarenakan langsung berhubungan dengan pendapatan dan biaya jasa outsourcing. Perluasan pasar tanpa penambahan modal diasumsikan sebesar 3% hal ini karena terjadinya hambatan likuiditas akibat kurangnya modal kerja perusahaan

III. Forecast Pendapatan dan Beban tahun 2009 2011 (Ada penambahan Modal 2,7 milyar)Gambaran kondisi perusahaan di bawah ini menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut :

1. Pada bulan Juni 2009 terdapat reorganisasi

2. penambahan modal disetor sebesar Rp. 2.700.000.000,003. Tingkat inflasi 6,5 % p.a

4. Kenaikan UMK/UMR sebesar 6 % p.a5. Perluasan pasar sebesar 5 % setiap tahun

IV. Kesimpulan 1. Pada kondisi persaingan bisnis yang cukup ketat seperti sekarang ini dibutuhkan startegi strategi yang berfokus pada konsumen (consumer-driven stategy), inovasi dan kepemimpinan dalam memenangkan raihan pasar baik pasar internal (captive market) di PT. Pos Indonesia (Persero) maupun pasar eksternal yang menjanjikan dan penuh dengan tantangan. Dalam mendukung strategi bisnis tersebut dibutuhkan perkembangan dalam aspek Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber daya modal dan kesisteman dari yang telah ada sekarang agar dapat meningkatkan keunggulan bersaing (competitive Advantage) PT. Dapensi Trio Usaha.

2. Keberhasilan perusahaan dalam mengembangkan bisnis dalam waktu 3 tahun terakhir (2006 2008) merupakan bukti nyata kemampuan PT. Dapensi Trio Usaha untuk bersaing dan memberikan nilai lebih bagi para pemegang saham, karyawan maupun pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholder).

3. Untuk mengimbangi pertumbuhan usaha yang kian pesat di masa datang dibutuhkan dukungan dalam berbagai aspek guna mencapai tujuan dan harapan yang diinginkan dari para stakeholder. Dalam periode 3 tahun (2009 -2011) dibutuhkan dukungan permodalan guna mendukung rencana pengembangan usaha, tanpa dukungan modal yang memadai dikhawatirkan laju perkembangan usaha akan mengalami hambatan akibat perusahaan tidak dapat menangkap peluang-peluang bisnis akibat keterbatasan permodalan.4. Apabila dilihat dari prospectus laba rugi untuk tahun 2009 2011, penambahan modal sebesar Rp. 2.700.000.000,00 (dua milyar tujuh ratus juta rupiah) akan mencapai titik impas (break event point) setidaknya pada tahun 2010. Pencapaian titik impas dalam waktu yang relative singkat merupakan peluang investasi yang bagus dan Dapenpos selaku Pemegang Saham yang potensial dalam penambahan Modal usaha ini tidak perlu menanggung risiko yangtinggi dalam jangka pendek.-

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

80.000

dalam jutaan

FY 2006

FY 2007

FY 2008

Tahun

PERFORMANCE

Pendapatan

Usaha

Laba Kotor

Net Profit