Proposal Pemenangan Kampanye Online Pilpres, Pilcaleg, pilgub, pilbud

21
”Kenali musuh, kenali diri sendiri, maka kemenangan tidak akan terancam. Kenali

description

Proposal Pemenangan Kampanye Online Pilpres, Pilcaleg, pilgub, pilbud

Transcript of Proposal Pemenangan Kampanye Online Pilpres, Pilcaleg, pilgub, pilbud

Page 1: Proposal Pemenangan Kampanye Online Pilpres, Pilcaleg, pilgub, pilbud

”Kenali musuh, kenali diri sendiri,

maka kemenangan tidak akan

terancam. Kenali lapangan, kenali

iklim, maka kemenangan akan

lengkap (Sun Tzu).”

Page 2: Proposal Pemenangan Kampanye Online Pilpres, Pilcaleg, pilgub, pilbud

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam rangka membantu para calon bupati dan wakil bupati dan Caleg untuk

maju dalam pemilihan kepala daerah dan legislative harus membangun

kompetensi dan kapasitas dirinya, utamanya dalam mempersiapkan perangkat

kerja strategis pemenangan pemilu dengan berbasis pada aspirasi konstituen,

maka perlu kita kaji lebih mendalam bagaimana strategi para calon bupati dan

wakil bupati dan caleg dalam memenangkan pemilihan kepala daerah dan

pemilu legislatif, dalam membangun strategi pemenangan pemilu yang efisien,

efektif, terukur dan mudah diterima banyak pihak.

B. TUJUAN

Tujuan dari penulisan ini adalah

1. Untuk memenangkan pemilihan kepala daerah dan legislatif kabupaten

Tanah Datar.

2. Untuk mengeksplorasi strategi komunikasi politik pada pelaksanaan

pemilihan kepala daerah dan pemilu legislatif di kabupaten Tanah Datar.

3. Strategi partai Amanat Nasional dalam menghadapi pemilihan kepala daerah

dan pemilu legislatif di kabupaten Tanah Datar

Page 3: Proposal Pemenangan Kampanye Online Pilpres, Pilcaleg, pilgub, pilbud

C. RUMUSAN MASALAH

Menjelaskan strategi-strategi dalam memenankan pemilu yaitu:

1. Strategi kampanye

D. Kerangka Pemikiran

1. Sistem Kampanye

Pemilu dapat dikatakan aspiratif dan demokratis apabila memenuhi beberapa

persyaratan. Pertama, harus besifat kompetetitif, dalam artian Pemilu bebas dan

otonom. Kedua, Pemilu diselenggarakan secara teratur dengan jarak waktu yang

jelas. Ketiga, Pemilu harus inklusif, artinya semua kelompok masyarakat harus

memiliki peluang yang sama untuk berpatisipasi dalam Pemilu. Keempat, pemilih

harus diberi keleluasaan untuk mempertimbangkan dan mendiskuiskan alternatif

pilihannya dalam suasana bebas tidak di bawah tekanan dan akses informasi

yang luas. Kelima, penyelenggara Pemilu yang tidak memihak dan

independen12. Benang merah dari terjalinnya interaksi politik antara cabup dan

cawabub dengan massa pemilih dapat divisualisasikan ke dalam interaksi proses

komunikasi politik diantara keduanya. Dampak komunikasi politik dapat diukur

melalui hasil pemungutan suara dalam Pemilu. Untuk itu strategi komunikasi

politik yang harus digunakan ialah merawat ketokohan dan membesarkan partai,

Page 4: Proposal Pemenangan Kampanye Online Pilpres, Pilcaleg, pilgub, pilbud

menciptakan kebersamaan dan membangun consensus1 Perundang-Undangan

Departemen Hukum dan HAM, Jurnal Legislasi Indonesia2

berdasarkan visi, misi dan program politik yang jelas. Sedangkan kegiatan

Pemilu yang berkaitan langsung dengan komunikasi politik ialah kampanye dan

pemungutan suara3

Pengaturan mengenai materi kampanye cabub dan cawabub dan pemilu

legislatif di kabupaten/kota meliputi visi, misi, dan program partai politik.

Sedangkan metode yang dapat dipergunakan dalam pelaksanaan kampanye

pemilihan kepala daerah dan pemilu legislatif meliputi pertemuan terbatas;

pertemuan tatap muka; media massa cetak dan media massa elektronik;

penyebaran bahan kampanye kepada umum; pemasangan alat peraga di tempat

umum; rapat umum; dan kegiatan lain yang tidak melanggar larangan kampanye

dan peraturan perundang-undangan. Agar penyampaian pesan politik pada

bagian kampanye pemilihan kepala daerah dan pemilu legislatif dapat diketahui

oleh banyak orang pada tempat yang berbeda-beda, maka diperlukan upaya

yang maksimal dalam rangka penyampaian pesan kampanye

oleh Peserta pilkada dan pemilu legislative kepada masyarakat. Penggunaan

Media massa dalam bentuk pemberitaan, penyiaran dan iklan kampanye adalah

solusi efektif untuk memaksimalkan upaya penyampaian pesan politik pada

1 Wicipto Setiadi, Peran Partai Politik Dalam Penyelenggaraan Pemilu Yang Aspiratif dan Demokratis, dalam Dirjen

2 Volume 5 No.1 Maret 2008, Jakarta,

3 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum

Page 5: Proposal Pemenangan Kampanye Online Pilpres, Pilcaleg, pilgub, pilbud

tahapan kegiatan kampanye tersebut. Pesan kampanye itu sendiri dapat berupa

tulisan, suara, gambar, tulisan dan gambar, atau suara dan gambar, yang

bersifat naratif, grafis,

karakter, interaktif atau tidak interaktif, serta yang dapat diterima melalui

perangkat penerima pesan.

2. Konsep Kampanye

Beberapa pengertian kampanye diantaranya, a communication campaign

is an organized communication activity, directed at a particular audience, for a

particular period of time, to achieve a particular goal. Sedangkan Roger dan

Storey mendefinisikan kampanye sebagai serangkaian tindakan komunikasi

yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar

khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu.

Setiap aktivitas kampanye komunikasi setidaknya harus mengandung 4

hal yakni:

1. tidakan kampanye yang ditujukan untuk menciptakan efek atau dampak

tertentu,

2. jumlah khalayak sasaran yang besar

3. biasanya dipusatkan dalam kurunwaktu dan

4. melalui serangkaian tindakan komunikasi yang terorganisir.

Disamping keempat hal tersebut kampanye juga memiliki karakter yaitu sumber

yang jelas yang menjadi penggagas, perancang, penyampai sekaligus

penanggungjawab suatu produk kampanye, sehingga setiap individu yang

Page 6: Proposal Pemenangan Kampanye Online Pilpres, Pilcaleg, pilgub, pilbud

menerima pesan kampanye dapat mengindetifikasi bahkan mengevaluasi

kredibilitas sumber pesan tersebut setiap saat. Persoalan untuk mengemas

pesan politik dalam kampanye pemilu menjadi urusan yang sangat penting bagi

partai politik dan calon bupati dan wakil yang maju bersamanya, agar makna

pesan dapat diterima secara efektif oleh audiensnya. Pesan sebagai elemen

kampanye diartikan sebagai pernyataan ringkas yang menyebutkan mengapa

pemilih harus memilih seorang kandidat tertentu. Pesan adalah salah satu aspek

terpenting dalam setiap kampanye politik. Dalam kampanye politik modern,

pesan harus disusun dengan sangat hati-hati sebelum disebarkan dan menjadi

konsumsi media dan publik.

Untuk dapat menghasilkan pesan kampanye yang efektif, maka perlu

dilakukan orientasi yang mendalam terhadap berbagai hal yang diinginkan

khalayaknya. Orientasi calon bupati dan wakil bupati dan caleg terhadap kondisi

khalayak dalam menyusun pesan politiknya perlu memperhatikan Teori Stealth

democracy (demokrasi sembunyisembunyi). oleh Hibbing dan Theiss-Morse

(2002) bahwa ketimbang pembicaraan tentang isu-isu politik dan pengalaman

dalam politik, praktik-praktik dan strategi kampanye yang memberikan petunjuk

tentang kepribadian, kecedasan, kecakapan dan komptensi kandidat lebih

mempengaruhi pilihan dalam pemilu. Lawan dari pendapat ini disampaikan

Lipsitz dengan membandingkannya melalui conventional wisdom (kearifan

konvensional), bahwa rakyat tidak suka kampanye karena sifatnya yang negatif,

dangkal dan terlalu bergantung pada jumlah uang yang dibelanjakan. Rakyat

suka pada kampanye yang lebih bersih, lebih substansial dan lebih deliberatif.

Page 7: Proposal Pemenangan Kampanye Online Pilpres, Pilcaleg, pilgub, pilbud

Teori stealth democracy mengasumsikan rakyat walaupun tidak suka dengan

kampanye, belum tentu suka pada kampanye deliberatif atau diskusi isu yang

lebih substansial. Mereka senang dengan informasi yang sederhana dan dengan

sesedikit mungkin menampilkan konflik atau ketidaksetujuan diantara para

kontenstan Setidaknya ada 2 aspek penting yang harus diperhatikan berkaitan

pengaruh pesan terhadap keberhasilan kampanye yaitu isi pesan dan struktur

pesan. Isi pesan mensyaratkan materi pendukung seperti ilustrasi dan kejadian

bersejarah sangat berpengaruh terhadap kekuatan pesan dalam mempengaruhi

sikap orang yang menerima pesan tersebut. Isi pesan juga harus menyertakan

visualisasi mengenai dampak positif atas respons tertentu yang diharapkan

muncul dari khalayak sasaran. Sedangkan struktur pesan mensyaratkannya atas

sisi pesan (message sidedness), susunan penyajian (order of presentation) dan

pernyataan kesimpulan (drawing conclusion). Sisi pesan memperlihatkan

bagaimana argumentasi yang mendasari suatu pesan persuasif disajikan kepada

khalayak. Bila pelaku kampanye hanya menyajikan pesan-pesan yang

mendukung posisinya maka ia menggunakan pola pesan satu sisi (one sided

fashion). Kelemahannya kekuatan posisi pihak lawan tidak pernah dinyatakan

secara eksplisit. Susunan penyajian erat kaitannya dengan cara penyusunan

klimaks, antiklimaks dan susunan pyramidal. Pernyataan kesimpulan terkait

apakah khalayak perlu disajikan kesimpulan secara eksplisit atau

memberiakannya untuk menarik kesimpulan sendiri. Ada beberapa model

kampanye yang bisa dijadikan rujukan dalam penelitian ini yaitu

Page 8: Proposal Pemenangan Kampanye Online Pilpres, Pilcaleg, pilgub, pilbud

1. Model komponensial, kampanye yang diidentifikasikan dengan

pendekatan transmisi ketimbang interaksi dan model ini lebih bersifat satu

arah.

2. Model Kampanye Ostergaard, langkah pertama bagi sumber kampanye

adalah mengindetifikasi masalah faktual yang dirasakan, setelah itu

melakukan pengelolaan kampanye yang dimulai dari perancangan sampai

evaluasi. Model ini diakhiri pada tahap mengarahkan tingkah laku

khalayak.

3. The Five Functional Stages Development Model, model ini memfokuskan

pada tahapan kegiatan kampanye bukan pada proses pertukaran pesan

antara kandidat dengan khalayak.

4. The Communicative Functions Model, model ini dimulai dari surfacing

(pemunculan), memetakan daerah kampanye, tahap primary yaitu

memfokuskan perhatian khalayak pada kandidat, dan tahap terakhir

adalah tahap pemilihan yang dilaksanakan saat kampanye sudah

berakhir.

Kemampuan calon bupati dan wakil bupati dan caeg dalam menyusun pesan

politik juga ditentukan oleh pemahamannya terhadap keputusan khalayak

terhadap pesan politik yang diterimanya. Berdasarkan teori Elaboratin Likelihood

yang disajikan oleh pakar komunikasi persuasive Richard E Petty dan John T

Caciopp, bahwa keputusan yang dibuat khalayak bergantung pada jalur yang

ditempuhnya dalam memproses sebuah pesan. Jika seseorang secara sungguh-

sungguh mengolah pesan-pesan persuasif yang diterimanya dengan semata-

Page 9: Proposal Pemenangan Kampanye Online Pilpres, Pilcaleg, pilgub, pilbud

mata berfokus pada isi pesan tersebut, maka orang tersebut menurut teori ini

dianggap menggunakan jalur sentral (central route). Sementara jika orang

tersebut tidak melakukan evaluasi yang mendalam terhadap isi pesan yang

diterimanya melainkan lebih memperhatikan daya tarik penyampai pesan,

kemasan produk dan aspek periferal lainnya, maka ia dipandang menggunakan

jalur pinggiran (peripheral route). Asumsi yang mendasari teori ini adalah bahwa

setiap orang dapat memproses pesan persuasive dengan cara yang berbeda.

Pada satu situasi kita menilai sebuah pesan secara mendalam, hati-hati dan

dengan pemikiran kritis. Namun pada situasi lain kita menilai pesan sambil lalu

tanpa mempertimbangkan argumen yang mendasari isi pesan tersebut.

E. STRATEGI KAMPANYE

1. Pemetaan Politik

A. Pemetaan Politik adalah untuk memenuhi informasi yg dibutuhkan oleh

kandidat dan tim suksesnya.

B. Pemetaan Politik adalah kegiatan pengumpulan pendapat atau persepsi

masyarakat terhadap berbagai hal menyangkut seorang tokoh atau

kandidat kepala daerah dan caleg dengan cara mewawancarai sejumlah

masyarakat.

C. PETA POLITIK adalah untuk seberapa besar kemungkinan (kans)

seorang kandidat dapat meraih kemenangan dibanding dengan kandidat

lain di daerah tertentu

Page 10: Proposal Pemenangan Kampanye Online Pilpres, Pilcaleg, pilgub, pilbud

D. Output dari survei ini adalah sebuah rekomendasi tentang bagaimana

cara MEMPERTAHANKAN dan atau MEMPERBESAR tingkat

kemungkinan seorang kandidat menang dalam PILKADA dan legislative

Bagi Kandidat:

Posisi Tawar

Peta politik dapat dijadikan alat bukti ilmiah yang menyakinkan/sangat kuat bagi

kandidat agar parpol dan organisasi politik lainya mendukungnya.

Memilih Pasangan Yang Paling Tepat

Peta politik dapat digunakan untuk menentukan siapa orang yang paling tepat

secara taktis dan strategis untuk dijadikan pendamping

Efisiesni Dana Kampanye

Dengan melihat peta politk ini, kandidat dapat menentukan skala prioritas

kampanye sehingga dana yanga ada tidak dihabiskan untuk hal-hal yang tidak

produktif

Efektivitas Kampanye

Peta politik juga dapat digunakan untuk menentukan berbagai bentuk kampanye

mana yang paling efektif menarik pemilih.

Bagi Partai Politik:

Menentukan tim sukses berdasarkan jaringan partai

Melal

ui peta politk , partai politik dapat menentukan jaringan berpotensi untuk

memenangkan pilkada

Page 11: Proposal Pemenangan Kampanye Online Pilpres, Pilcaleg, pilgub, pilbud

Mengetahui Peta Politik Lokal

peta politik ini juga akan memberikan gambaran yg komprehensif tentang

peta politik local

Mengetahui Kekuatan dan

Kelemahan Diri Sendiri

1. Mengetahui seberapa besar pemilih di jorong, nagari dan kecamatan

yang akan memberikan suaranya kepada masing-masing kandidat

2. Mengetahui kelompok/segmen masyarakat (agama, klas sosial, suku,

umur, jenis kelamin, pendidikan, afiliasi politik, jorong, nagari kecamatan.)

mana yang mendukung dan tidak mendukung terhadap masing-masing

kandidat.

3. Mengetahui bagaimana kelebihan (citra positif) dan kekurangan (citra

negatif) dari masing-masing kandidat.

Mengetahui Kekuatan dan

Kelemahan Lawan

1. Mengetahui variabel apa saja yang menjadi “modal” bagi kandidat lawan.

2. Mengetahui basis dukungan dari kandidat lawan, dilihat dari aspek

agama, suku, umur, jenis kelamin, pendidikan, afiliasi politik, kecamatan,

desa, klas sosial dll

3. Mengetahui kelebihan (citra positif) dan kekurangan (citra negatif) dari

kandidat lawan.

Page 12: Proposal Pemenangan Kampanye Online Pilpres, Pilcaleg, pilgub, pilbud

Mengetahui Karakteristik

Perilaku Pemilih Dan Media Komunikasi

1. Mengetahui alasan seseorang memilih calon, dililihat dari aspek wilayah,

agama, suku, umur, klas sosial, afiliasi politik, pendidikan dll

2. Mengetahui media komunikasi (sosial dan massa) yang paling efektif

digunakan oleh masyarakat, misalnya spanduk, radio, selebaran dll

Mengetahui Masalah/Isu/Topik

Sosial dan Politik Lokal

1. Mengetahui tema kampanye yang diinginkan oleh masyarakat

2. Mengetahui masalah-masalah mendesak yang dibutuhkan masing-masing

segmen social

3. Mengetahui berbagai usulan dari masyarakat tentang bagaimana

seharusnya yang harus dilakukan oleh kandidat agar sukses dalam

pilkada.

1. Pemetaan Perilaku Pemilih

• Memetakan pemilih berdasarkan demografi dan preferensi politik

• Memetakan isu-isu strategis lokal

• Memetakan nama-nama yg berpotensi menjadi kawan dan lawan

• Memetakan media komunikasi yg efektif digunakan oleh pemilih

• Output : Strategi Mempengaruhi Perilaku Pemilih

Page 13: Proposal Pemenangan Kampanye Online Pilpres, Pilcaleg, pilgub, pilbud

2. Pemetaan Jaringan

• Inventarisir Jaringan yang potensial jadi mesin politik

• Memetakan wilayah dari masing-masing jaringan

• Inventarisir Nama-nama yang memiliki potensi menjadi tim sukses

• Ouput : Strategi Mobilisasi

3. Pemetaan Media Massa

• Menginventarisir semua media massa lokal

• Menganalisis Kecenderungan isi media

• Menjajaki kemungkinan kerja sama

• Analisis media paling efektif

• Output : Strategi Pencitraan

2. STRATEGI MOBILISASI

• PEMBANGUNAN JARINGAN DAN ORGAN POLITIK

Design Struktur tim sukses, Pembentukan tim sukses tingkat kabupaten,

kecamatan, nagari, jorong dan perluasan jaringan sosial.

• PELATIHAN MANAJEMEN TIM SUKSES

Pemahaman perilaku pemilih, organisasi tim sukses, media kampanye,

targeting, penyusunan dan evaluasi program

• PENYUSUNAN PROGRAM PEMENANGAN

Design program kunjungan, ceramah, aksi sosial, peresmian, kontrak

politik, turnamen, pawai, hiburan, komunikasi tradisional, komunikasi multimedia

dan alternatif

Page 14: Proposal Pemenangan Kampanye Online Pilpres, Pilcaleg, pilgub, pilbud

• PEMBENTUKAN TIM KAMPANYE

- tim kampanye partai kualisi

- tim relawan

• PEMBENTUKAN TIM SAKSI

• PEMBENTUKAN TIM MOBILISATOR

3. STRATEGI PENCITRAAN

• PEMBENTUKAN MEDIA CENTER

Mengorganisasi program, target dan evaluasi program pencitraan

kandidat

• STRATEGI KOMUNIKASI MEDIA CETAK, RADIO DAN TELEVISI

- iklan di Koran dan radio

STRATEGI KOMUNIKASI MEDIA OUT DOOR

- baleho

STRATEGI KOMUNIKASI SOSIAL

- kunjungan-kunjungan dalam pengertian membantu masyarakat seperti contoh

membantu anak yatim, korban longsor atau kebakaran

STRATEGI KOMUNIKASI TATAP MUKA

-ceramah, seminar dll

• STRATEGI KOMUNIKASI ALTERNATIF

1. storming

tim stroming yang terdiri

• pengumpul data

• akademis

Page 15: Proposal Pemenangan Kampanye Online Pilpres, Pilcaleg, pilgub, pilbud

• tokoh masyarakat local

• wash brain contohnya (am rancak, rizanto algamar dll)

• preman

• buya

• datuk-datuk

• tokoh pemuda local

2. LINGKARAN PEMILIH

Kandidat dikomukasikan oleh seluruh pelaku tranportasi dan pelaku

ekonomi yang ada di wilayah tertentu. Sebagai contoh seorang ibu pasti pergi

kepasar untuk memenuhi kebutuhannya maka butuh tranportasi untuk maka

tukang ojek menyarankan untuk memilih kandidat, lalu ibu membeli cabe maka

penjual cabe menyarankan memilih kandidat yang sama, lalu membeli

kebutuhan lainnya maka saran yang sama didapatkan oleh ibu tadi,

Secara nyata bahwa masyarakat Indonesia masih tradisional dan

emosional berdasar fakta pemilu pileg 2009 maka secara psikologis ibu tadi telah

mendapatkan pemahaman bahwa dia sudah punya pilihan dalam pilkada dan

pemilu legsilatif , ibu tadi tidak punya kemampuan untuk mencroscek informasi

yang ia dapatkan, maka ia telan informasi tersebut secara mentah

3 SMS PILKADA

Page 16: Proposal Pemenangan Kampanye Online Pilpres, Pilcaleg, pilgub, pilbud

Satu perangkat system dengan sms mampu mengirim pesan 10.000 nomor

setiap jam, is isms berupa pesan, arahan, pemberitahuan, pengenalan karakter

maupun ucapan-ucapan tertentu