Proposal Pembuatan Sistem Manajemen Informasi BLK

29
PROPOSAL PEMBUATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BALAI LINGKUNGAN KEAIRAN Pusat Litbang Sumber Daya Air
  • date post

    12-Nov-2015
  • Category

    Documents

  • view

    42
  • download

    4

description

Proposal Pembuatan Sistem Manajemen Informasi BLK

Transcript of Proposal Pembuatan Sistem Manajemen Informasi BLK

Microsoft Word - Naskah_Publikasi_07.02.6644.doc

PROPOSALPEMBUATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMENBALAI LINGKUNGAN KEAIRAN

KATA PENGANTARBerdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 21/PRT/M/2010 tentang organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Teknis (UPT) Kementerian Pekerjaan Umum Pasal ..., maka pada tahun anggaran 2015, Balai Lingkungan Keairan mengusulkan kegiatan pembuatan sistem informasi manajemen Balai Lingkungan Keairan, melalui satuan kerja Pusat Litbang Sumber Daya Air.

Peranan teknologi informasi dalam menunjang sistem operasional kegiatan di Balai Lingkungan Keairan dirasakan sangat penting. Dengan perkembangan yang signifikan dibidang tersebut telah menyebabkan berbagai perubahan pada segala aspek, informasi telah menjadi komoditi yang sangat berharga dan menentukan untuk mencapai keberhasilan jalannya kegiatan dalam arti yang menyeluruh. Kemajuan teknologi ini telah menempatkan informasi sebagai salah satu sumber daya yang sangat penting dan perlu untuk dikelola secara baik dan benar.Mengingat akan pentingnya fungsi pengelolaan data dan informasi ini, terutama untuk mendukung kegiatan-kegiatan di Balai Lingkungan Keairan. Sistem informasi kini telah menjadi kerangka dasar bagi semua aktifitas kegiatan dan memungkinkan bagi fungsi manajerial dalam melakukan upaya pengelolaan sumber daya yang dimiliki secara lebih efisien dan efektif, dengan adanya perencanaan yang baik, penerapan teknologi informasi diharapkan akan dapat mendapatkan hasil yang seoptimal mungkin. Proposal ini disusun oleh .. sebagai Calon Ketua Tim kegiatan dan dibantu oleh anggota tim dan narasumber.

Kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan proposal kegiatan ini, kami ucapkan terima kasih.Bandung, April 2015

Kepala Balai Lingkungan Keairan,

(Ir. Eko Winar Irianto, MT)

NIP. 19660502 199402 1 001

DAFTAR ISIHalamanKATA PENGANTAR..............................................

DAFTAR ISI ....................................

BAB IPENDAHULUAN ............

1.1Latar Belakang...............................

1.2Identifikasi Masalah........................

1.3Batasan Masalah..........

1.4Tujuan dan Sasaran Keluaran (Output)........

1.4.1 Tujuan...............................................................................

1.4.2 Sasaran Keluaran (Output)..............................................

1.5Tahapan Kegiatan...............

1.6Formulasi Kegiatan dan Hipotesis...................

1.6.1 Formulasi Kegiatan..........................................................

1.6.2 Hipotesis...........................................................................

1.7Penerima Manfaat...............

BAB IITINJAUAN PUSTAKA...................

BAB IIIMETODE DAN KERANGKA PEMIKIRAN........................

3.1Metode......................................................................

3.4Kerangka Pemikiran............................................................

BAB IVORGANISASI KEGIATAN................................................

4.1Struktur Organisasi............................................................

4.2Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang.............................

BAB VKEBUTUHAN SUMBER DAYA .......................................

5.1Sumber Daya Keuangan.....................................................

5.2Sarana dan Prasarana........................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPada saat ini, kegiatan operasional instansi tidak dapat dipisahkan lagi dari adanya teknologi informasi, dimana suatu instansi membutuhkan teknologi informasi untuk meningkatkan kemampuan competitive advantage serta menjawab kebutuhan bisnis dalam memenuhi tuntutan aktifitas operasional instansi dan time to market. Dalam era globalisasi saat ini perekonomian berkembang dengan sangat pesat, sehingga persaingan didalam dunia usaha menjadi semakin ketat. Hal ini mendorong suatu perusahaan atau instansi untuk melakukan suatu inovasi atau terobosan baru dalam teknologi informasi, Teknologi informasi dapat dijadikan sebagai alat bantu dan penghubung dalam pengembangan informasi di berbagai bidang kehidupan, serta sebagai sarana dalam meningkatkan taraf sosial maupun ekonomi suatu negara. Dengan adanya suatu teknologi informasi yang baik diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas perusahaan atau instansi.

Balai Lingkungan Keairan sebagai instansi pemerintah saat ini belum adanya pengelolaan database berupa Data Base Management System (DBMS) dan belum terkomputerisasi data-data yang ada, sehingga mendapatkan beberapa permasalahan seperti : pengolahan data yang masih manual sehingga proses pemasukan data relatif lama, keamanan data kurang terjamin, proses pencarian data cukup lama, besar kemungkinan data hilang atau terhapus, dan kurang efisien.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan hal tersebut diatas, Balai Lingkungan Keairan berupaya untuk membangun dan mengembangkan "Pembuatan Sistem Manajemen Informasi Balai Lingkungan Keairan", dimana sistem informasi tersebut dapat diakses secara client server.1.2Identifikasi Masalah

Permasalahan yang dihadapi pada pembuatan sistem manajemen informasi balai lingkungan keairan adalah :

1. Data base pengolahan data kualitas air masih manual2. Keamanan data kurang terjamin,

3. Proses pencarian data cukup lama,

4. Besar kemungkinan data hilang atau terhapus, dan

5. Kurang efisien.

1.3Batasan Masalah

1. Belum adanya data base Pengolahan data kualitas air 2. Belum adanya keamanan data3. Belum adanya Proses pencarian data

1.4Tujuan dan Sasaran Keluaran (Output)

1.4.1TujuanTujuan dari Pembuatan Sistem Manajemen Informasi Balai Lingkungan Keairan ini untuk merancang sistem basis data yang terdistribusi untuk meningkatkan performance basis data, menjamin ketersediaan data dan respond time yang tinggi sehingga data yang diinginkan dengan cepat, efisien, akurat dan optimal.1.4.2Sasaran Keluaran (Output)Sistem Informasi dan basisdata Balai Lingkungan Keairan.

1.5Tahapan Kegiatan

Tahapan kegiatan pada penyusunan sistem informasi ini meliputi :

1) Persiapan

Pemilihan Narasumber

Pembentukan Tim Pelaksanaan

Pengumpulan data pada instansi terkait di Pusat dan daerah melalui pengumpulan literatur, diskusi dan review hasil kegiatan yang telah dilaksanakan sebelumnya

2) Pelaksanaan

Melaksanakan diskusi teknis dan pengumpulan data sekunder

3) Pelaporan

Menyusun beberapa laporan yang terdiri dari : Laporan Awal

Laporan Interim

Konsep Laporan Akhir meliputi konsep output kegiatan, konsep executive summary dan konsep leaflet serta poster

Laporan Akhir

tabel 1. Jadwal Kegiatan Pembuatan Sistem Informasi Manajemen Balai Lingkungan Keairan

NoTahapan KegiatanTahun 2015, Bulan Ke

123456789101112

IPersiapan

Pemilihan narasumber

Pembentukan Tim Pelaksana

Pengadaan barang dan jasa

IIPelaksanaan

Melaksanakan diskusi teknis dan pengumpulan data sekunder

Membuat Kerangka rancangan kerja kegiatan

IIIPelaporan

-Laporan Awal

-Laporan Interim

-Konsep Laporan Akhir

-Konsep Output / Komponen Output Kegiatan

-Konsep Executive Sumarry

-Konsep Leaflet dan Poster

-Laporan akhir

1.6Formulasi Kegiatan dan Hipotesis

1.6.1Formulasi KegiatanKeberadaan basisdata yang terkomputerisasi di Balai Lingkungan Keairan dapat mempermudah pengelolaan data yang ada, Sehingga tidak akan kehilangan data.1.6.2Hipotesis

Jika basisdata di Balai Lingkungan Keairan dapat dikelola, maka pengelolaan data akan lebih mudah dan lebih fleksibel.

1.7Penerima Manfaat

Balai Lingkungan Keairan, Balai Besar Wilayah Sungai, Balai Wilayah Sungai, Peneliti, Perguruan Tinggi, dan pemangku kepentingan lainnya.BAB IITINJAUAN PUSTAKA1. Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto H.M (2001:11) Sistem informasi merupakan suatu sistem dalam suatu organisasi untuk mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Bila mengacu pada definisi sistem maka sistem informasi dapat definisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri atas komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

Dapat di simpulkan bahwa sistem informasi adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan dengan tujuan untuk mengelola data sehingga menghasilkan informasi yang berguna. Sistem informasi juga mempunyai beberapa komponen, yaitu :

1. Hardware (perangkat keras), seperti : keyboard, monitor, microprocessor dan lain sebagainya.

2. Software (perangkat lunak).

3. Brainware (manusia).

4. Data.

5. Prosedur atau metode-metode.2. Sistem Informasi ManajemenSistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasiyang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatanmanajemen.

Tujuan Umum

Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.

Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.

Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.3. Database Management System (DBMS)Database Manajement System(DBMS) merupakansoftwareyang digunakan untuk membangun sebuah sistembasis datayang berbasis komputerisasi. DBMS membantu dalam pemeliharaan dan pengolahan kumpulan data dalam jumlah besar. Sehingga dengan menggunakan DBMS tidak menimbulkan kekacauan dan dapat digunakan oleh pengguna sesuai dengan kebutuhan. DBMS merupakan perantara bagi pemakai dengan basis data. Untuk merinteraksi dengan DBMS (basis data) menggunakan bahasa basis data yang telah ditentukan oleh perusahaan DBMS. Bahasa basis data biasanya terdiri atas perintah-perintah yang di formulasikan sehingga perintah tersebut akan diproses olah DBMS.Jenis Bahasa Query Pada DBMS

Perintah-perintah pada DBMS biasanya ditentukan oleh user. user menggunakan bahasa SQL untuk menentukan perintah apa yang akan dikerjakan oleh DBMS. Bahasa Query ini terbadi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Data DefinitionLanguage (DDL)DDL digunakan untuk menggambarkan desain basis data secara keseluruhan. DDL digunakan untuk membuattabelbaru, menuat indeks, ataupun mengubah tabel. Hasil kompilasi DDL disimpan di kamus data.

2. DataManipulationLanguage (DML)DML digunakan untuk melakukan menipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data seperti penambahan data baru ke dalam basis data, menghapus datadarisuatu basis data dan pengubahan data di suatu basis data.

Komponen Penyusun DBMSDalam pembuatan DBMS diperlukan beberapa komponen fungsional penyusunnya sebagai berikut:

1. DML PrecompilerMengkonversi pernyataan-pernyataan DML yang dimasukkan di dalam program aplikasi ke dalam pemanggilan prosedur normal di dalam bahasa induknya. Procompiler harus berinteraksi dengan query processor untuk membuat kode-kode yang diperlukan.

2. Query ProcessorMenterjemahkan pernyataan-pernyataan bahasa query ke dalam instruksi-instruksi low-level yang dimengerti oleh database manager.3. DDL CompilerMengkonversi pernyataan DDL ke dalam sekumpulan table yang mengandung metadata atau data mengenai data4. Database ManagerMenyediakan interface antara data low-level yang disimpan didalam basisdata dengan program-program aplikasi dan queries yang dikirimkan ke system.4. Metode Client ServerSistem ini terdiri dari dua komponen utama, yaitu Client dan Server. Client adalah proses yang melakukan sesuatu permintaan data atau layanan ke Server, Client berisi aplikasi basis data, sedangkan Server adalah sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta oleh Client. Server berisi DBMS dan basis data. Secara fisik, sebuah Server dapat berupa komputer (mainframe, mini komputer, workstation, ataupun PC). Setiap aktivitas yang dikehendaki para pemakai akan terlebih dahulu ditangani oleh Client. Client mempunyai kemampuan untuk melakukan proses sendiri. Ketika sebuah Client meminta suatu data kepada Server, Server akan segera menanggapinya dengan memberikan data yang diminta oleh Client bersangkutan. Setelah data diterima, Client segera melakukan pemrosesan. Sistem Client Server dapat diterapkan pada sebuah jaringan komputer lokal / Local Area Network (LAN), dimana fungsi Client menangani sebagian besar proses pengolahan data seperti perhitungan, perulangan, pembandingan, dan lain-lain, sedangkan fungsi workstation untuk adalah untuk menangani interaksidengan pemakai, menerima data masukan dan menampilkan hasil dari

pengolahan.

Dengan adanya pemilahan fungsi Client dan Server, disamping untuk meningkatkan kompleksitas tersendiri dalam pembangunan aplikasi secara keseluruhan, juga menimbulkan kelemahan lain, yaitu aktivitas pemasangan aplikasi yang tidak praktis, dikarenakan jika terjadi perubahan atau perbaikan aplikasi basis data, maka kita harus mengulangi pekerjaan instalasi di semua mesin Client yang digunakan.

Gambar 1. Client ServerProses dan Perancangan Sistem

1. Model Proses Perangkat LunakPemodelan dalam suatu rekayasa perangkat lunak merupakan suatu hal yang dilakukan di tahapan awal. Di dalam suatu rekayasa dalam perangkat lunak sebenarnya masih memungkinkan tanpa melakukan suatu pemodelan. Namun hal itu tidak dapat lagi dilakukan dalam suatu perangkat lunak. Pemodelan dalam perangkat lunak merupakan suatu yang harus dikerjakan di bagian awal dari rekayasa, dan pemodelan ini akan mempengaruhi pekerjaan-pekerjaan dalam rekayasa perangkat lunak tersebut.Walaupun ada banyak proses perangkat lunak, ada kegiatan-kegiatan mendasar yang umum bagi semua proses perangkat lunak. Menurut Pressman, 1997, kegiatan-kegiatan tersebut tersebut adalah :

Penspesifikasian perangkat lunak : fungsionalitas perangkat lunak dan batasan operasinya harus didefinisikan.

Perancangan dan implementasi perangkat lunak : perangkat lunak yang memenuhi persyaratan harus dibuat.

pemvalidasian perangkat lunak : perangkat lunak tersebut harus divalidasi untuk menjamin bahwa perangkat lunak bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan pelanggan.

Pengevolusian perangkat lunak : perangkat lunak harus dapat berkembang untuk menghadapi kebutuhan pelanggan yang berubah.

2. Pengembangan SistemAnalisis dan pengembangan dalam membangun Sistem Informasi yang kompleks membutuhkan metoda-metoda atau paradigma pengembangan yang mampu membantu menganalisis dan mendesain secara lebih detail sehingga informasi yang dihasilkan lebih akurat Secara garis besar kerangka pemecahan masalah dari suatu penelitian yang dilakukan tersebut dapat dilihat pada bagan alir tahapan penelitian. Dalam hal ini paradigma yang dipakai adalah Metoda Waterfall (Air Terjun).

Gambar 2. Metoda Waterfall (Air Terjun) Pada metoda Waterfall atau disebut model air terjun, ada beberapa fase yang harus kita terapkan, yaitu:1. Analisis kebutuhan lalu pendefenisiannya2. Perancangan Sistem dan Perangkat lunaknya3. Implementasi dan unit testing4. Integrasi dan pengujian sistem5. Pengoprasian dan perawatanBAB IIIMETODE DAN KERANGKA PEMIKIRAN3.1MetodeMetode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :1. Tahap pertama pengumpulan data 2. Tahap kedua melakukan analisis dan perancangan perangkat lunak yang dilakukan dengan sub tahapan sebagai berikut :

a. Membuat diagram aliran data (Context Diagram) sampai level tingkat satu dengan perangkat lunak Ms. Visio.b. Membuat diagram hubungan entitas (ERD) dengan perangkat lunak MS.Visio.c. Membuat perancangan database dengan perangkat lunak MySQL, MySQL Front.d. Membuat antarmuka (Interface) sub program dengan perangkat lunak PHP MyAdmin.3. Tahap ketiga melakukan implementasi sistem perangkat lunak dengan menginput data.

4. Tahap keempat melakukan pengujian perangkat lunak yang dibuat.

5. Tahap kelima melakukan pembuatan laporan berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari perangkat lunak yang dibuat.3.2Kerangka Pemikiran

Gambar 3. Bagan Alir Pembuatan Sistem Manajemen Informasi Balai Lingkungan KeairanBAB IV

ORGANISASI KEGIATAN

4.1Struktur Organisasi

Struktur Organisasi dan personil kegiatan yang terlibat dalam kegiatan Pembuatan Sistem Manajemen Informasi Balai Lingkungan Keairan dengan Konsep Struktural dan Non Struktural di bawah ini :

Adapun kebutuhan personil yang dibutuhkan dalam kegiatan ini terdiri atas :

Peneliti bidang Kimia, Kimia Lingkungan, Biologi Lingkungan dan Teknik Lingkungan.

Pembantu Peneliti

Tenaga Administrasi (Pengendali Program) dan Pengendali Teknis Narasumber

4.2Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang

Tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk masing-masing personil kegiatan adalah sebagai berikut :

1) Penanggung Jawab

Tugas :

Memberikan pengarahan, saran dan petunjuk kepada Ketua Tim dan anggotanya.

Tanggung jawab :

Bertanggung Jawab atas hasil penelitian pada Balai, Bidang, Bagian atau Loka yang dipimpinnya.

Bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Litbang Sumber Daya Air.

Wewenang :

Menentukan arahan kebijakan pelaksanaan kegiatan.

2) Wakil Penanggung Jawab

Tugas :

Membantu penanggung jawab memberikan pengarahan, saran dan petunjuk kepada Ketua Tim dan Anggotanya

Tanggung jawab :

Bertanggung Jawab terhadap kelancaran pelaksanaan penelitian yang dilaksanakan pada Balai, Bidang, Bagian atau Loka terkait.

Bertanggung jawab kepada Penanggung Jawab kegiatan.

Wewenang :

Mengidentifikasi dan memantau berjalannya pelaksanaan kegiatan, agar sesuai dengan arahan kebijakan yang telah ditetapkan.

3) Ketua Tim

Tugas :

Melakukan penyusunan, perencanaan dan pelaksanaan kegiatan sesuai arahan kebijakan.

Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab kegiatan.

Tanggung jawab :

Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan dan tercapainya output kegiatan.

Bertanggung jawab kepada Penanggung Jawab kegiatan.

Wewenang :

Mengusulkan dan mengkoordinir anggota tim serta narasumber.

Memantau terlaksananya seluruh kegiatan sesuai rencana, sehingga tujuan kegiatan dapat tercapai.

4) Pengendali Program

Tugas :

Membantu Ketua Tim dalam pelaksanaan administrasi kegiatan.

Tanggung jawab :

Bertanggung jawab atas kelancaran kesekretariatan dan administrasi kegiatan

Mewakili Ketua jika Ketua Tim berhalangan.

5) Pengendali Teknis

Tugas :

Membantu Ketua Tim dalam pelaksanaan teknis kegiatan.

Tanggung jawab :

Bertanggung jawab atas kelancaran teknis kegiatan.

Mewakili Ketua jika Ketua Tim berhalangan.

6) Pengelola DataTugas :

Membantu Ketua Tim dalam pelaksanaan teknis kegiatan.

Tanggung jawab :

Bertanggung jawab dalam mengevaluasi dan mengkaji hasil pengelolaan data Bertanggung jawab dalam menyusun kegiatan.BAB V

KEBUTUHAN SUMBER DAYA5.1 Sumber Daya KeuanganRincian biaya kegiatan berdasarkan anggaran yang disetujui adalah sebagai berikut :

1) Belanja bahan

: Rp. 15,000,000,-

2) Honor yang terkait kegiatan

: Rp. 20,000,000,-

3) Belanja barang non operasional

: Rp. -4) Belanja sewa

: Rp. -5) Belanja jasa konsultan

: Rp. -

6) Belanja jasa lainnya

: Rp. -

7) Belanja jasa profesi

: Rp. 10,000,000,-

8) Belanja perjalanan lainnya

: Rp. 5,000,000,-

9) Belanja modal peralatan dan mesin : Rp. -

10) Belanja modal gedung dan bangunan: Rp. -

11) Belanja modal fisik lainnya

: Rp. -

-----------------------------------------------------------------------------------------------+

Jumlah

: Rp. 50.000.000,-5.2 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah ATK, dan alat pengolahan data (computer, printer, multimedia).DAFTAR PUSTAKA

Jogiyanto, 2005, Analisis dan Disain Sistem Informasi, Yogyakarta.Pohan Iskandar 1997. Pengantar Perancangan Sistem. Penerbit Erlangga

Pusat Litbang Sumber Daya Air. 2013, Panduan Penysunan Proposal, Rencana Mutu Pelaksanaan, Pelaporan dan Output Kegiatan Dasar, Edisi ke 3, BandungPusat Litbang Sumber Daya Air. 2007, Buku Publikasi Data Tahunan Kualitas Air (Water Quality Yearbook 2004-2005-2006-2007-2008), Bandung.

Pusat Litbang Sumber Daya Air. 2005, Laporan Teknis Pengumpulan, Pengolahan & Updating Data dan Informasi Lingkungan Keairan, Bandung.

Pusat Litbang Sumber Daya Air. 2006, Laporan Teknis Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan Keairan, Bandung.

Pusat Litbang Sumber Daya Air. 2007, Pedoman Persiapan Data dan Informasi SIG-SDA, Bandung.

Pengelola Data Sekunder

Koordinator

Ketua Tim

Penanggung Jawab

Ir. Eko Winar Irianto, MT

Pengendali Program

Pengendali Teknik

Pengelola Data Basisdata

Pembuatan Sistem Manajemen Informasi Balai Lingkungan Keairan

Pusat Litbang Sumber Daya Air

_1490687703.vsdMulai

Perancangan

Pengelolaan Basisdata

Selesai

Data Valid

Tidak

Ya