Pembuatan Proposal Penelitian
-
Upload
lydia-april -
Category
Documents
-
view
207 -
download
2
description
Transcript of Pembuatan Proposal Penelitian
Panduan Pembuatan Proposal
Penelitian
Medical Education Unit (MEU)Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” JakartaCommunity Research Program (CRP)
2012
Lucy WidasariLucy Widasari
Penulisan Proposal (protokol) penelitian
Ditulis secara logis, sistematis dan memenuhi kaidah penulisan ilmiah
Mencakup :1. Judul2. Bagian awal : Halaman pengesahan, Kata
pengantar3. Bagian pokok, mencakup
a. Pendahuluanb. Tujuan dan Manfaatc. Tinjauan Pustakad. Kerangka konsep dan Hipotesise. Metode Penelitian
4. Bagian akhira. Daftar Pustakab. Lampiran
Halaman Pengesahan
PROPOSALStudi keamanan pangan olahan siap saji steril iradiasi in vivo:
intervensi pangan olahan siap saji steril iradiasi pada penderita HIV/AIDS di UPT T (R) BNN LIDO SUKABUMI
Zubaidah Irawati1, Carmen M. Siagian2, Lucy Widasari3, dan
Bona Simanungkalit4
1 Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi,Badan Tenaga Nuklir Nasional, Jakarta2 Departemen Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia Jakarta3 Departemen Gizi Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta4 Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi Bogor
PUSAT APLIKASI TEKNOLOGI ISOTOP DAN RADIASI
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
2009
Halaman Sampul Depan Judul proposal Nama peneliti Logo instansi Instansi peneliti Tahun pengajuan proposal
BATAN-TIR- OT.0104-2009-02-010 A
Studi keamanan pangan olahan siap saji steril iradiasi in vivo: intervensi pangan olahan siap saji steril iradiasi pada penderita HIV/AIDS
Zubaidah Irawati1, Carmen M. Siagian2, Lucy Widasari3, dan
Bona Simanungkalit4
1 Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi,Badan Tenaga Nuklir Nasional, Jakarta
2 Departemen Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia Jakarta
3 Departemen Gizi Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta
4 Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi Bogor
Zubaidah Irawati
Mengetahui/Menyetujui
Kepala Bidang Proses RadiasiDr. Hendig WinarnoNIP.19600524 198801 1 001
Kepala Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan RadiasiDr. Zainal AbidinNIP. 19531122 19830 1 001
Kerangka makalah penelitian Judul Nama penulis Instansi penulis Abstrak Bagian awal : Kata Pengantar Bagian pokok :
- Pendahuluan- Metode- Hasil- Pembahasan- Kesimpulan
Ucapan terima kasih Daftar pustaka
1. Judul• Sesuai dengan masalah yang diteliti• Judul secara efektif harus dapat menggambarkan
keseluruhan isi naskah, sekali dibaca pembaca dapat mengerti isi dan maksudnya
• Bersifat umum, tapi cukup mencerminkan isi/tujuan penelitian
• Judul artikel ilmiah diharapkan pendek, 8 patah kata dalam bahasa Jerman, 10 dalam bahasa Inggris, 12 dalam bahasa Indonesia
• Tidak lebih dari 20 kata., kalau lebih, dapat dibuat sub-judul, misal terkait dengan ‘kajian’ apa, subyek penelitian (human/animal model), lokasi/daerah
JUDUL
Judul yang lengkap memberikan petunjuk
tentang :
• Apa: pertanyaan penelitian
• Dimana: subyek penelitian, lokasi
• Kapan: waktu penelitian (tahun)
Lucy Widasari 9
JUDUL YANG BAIK
RINGKASEYE
CATCHING
SESINGKAT MUNGKIN
TEPATJELA
S
PADAT LOGIS
INFORMATIF
12 KATA
KATA KUNCI
BUKAN PERTANYAAN
Judul• ditulis di bagian tengah atas dengan
title case• tidak digarisbawahi• tidak ditulis di antara tanda kutip• tidak diakhiri tanda titik• tanpa singkatan, kecuali singkatan
yang lazim
Kesalahan
• Judul terlalu pendek: osteoporosis• Judul terlalu panjang:
Perbedaan pengaruh pemberian intervensi cold pack dan active assisted exercise dengan infra red radiation dan active assisted exercise terhadap pengurangan edema pada post arthroscopy rekonstruksi ligamen krusiatum anterior setelah minggu pertama
• Bahasa populer: Susu tinggi kalsium mencegah osteoporosis
Penulis
• Penulis utama: motor penelitian• Penulis penyerta: kontributor
dalam konsepsi, rancangan, analisis, interpretasi data
• Semua penulis bertanggung jawab atas isi makalah
Penulisan nama• Tanpa gelar• Ditulis lengkap dan taat azas • Contoh: Budiati Muchtaruddin
Mansyur• Jangan ditulis:
- Budiati MM- B.Muchtaruddin M.- B.M. Mansyur
Nama instansi
• tempat penulis bekerja
• bukan tempat penelitian
• penulis dari bbrp tempat berikan tanda *
Efek Latihan pada Metabolisme Tulang Rawan Sendi Osteoartritis
Angela Tulaar,* Soelarto Reksoprodjo,** Siti Boedina Kresno,*** Adang Bachtiar****
* Departemen Rehabilitasi Medik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
** Departemen Bedah, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
*** Departemen Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
**** Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia
Abstrak
Bagian makalah yang berisi komponen makalah secara ringkas pendahuluan, metode, hasil, diskusi/kesimpulan (IMRAD)
Panjang 150 - 200 kata Satu paragraf dan terstruktur Tidak menuliskan kutipan pustaka
Abstrak Penurunan daya imun tubuh dapat terjadi akibat malnutrisi disebabkan oleh kurangnya
unsur makro dan mikro nutrien yang berfungsi sebagai faktor primer dalam meregulasi respon imun seseorang. Fenomena tersebut banyak dijumpai pada penderita HIV dan dikenal sebagai Nutritionally Acquired Immune Deficiency Syndromes (NAIDS). Acquired Immuno-deficiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan menurunnya imunitas tubuh yang cukup berat, dan merupakan manifestasi stadium akhir akibat infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang dapat dialami oleh siapapun. Salah satu upaya untuk memperbaiki status nutrisi pada penderita HIV/AIDS adalah memberikan makanan bermutu tinggi yang dapat meningkatkan status imun sehingga sekaligus akan menurunkan angka morbiditas dan mortalitasnya. Jenis pangan olahan siap saji yang steril, aman dan bermutu tinggi dengan komposisi nutrisi lengkap dan citarasa yang cukup baik, merupakan produk pangan dapat diberikan kepada penderita HIV/AIDS untuk mengatasi masalah tersebut. Proses sterilisasi pada bahan pangan merupakan salah satu sarana untuk mengeliminasi bakteri patogen sekaligus mengawetkan antara lain dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi radiasi pengion. Berbagai jenis pangan olahan siap saji berbasis resep tradisional yang disterilkan dengan radiasi dapat dipersiapkan sesuai selera pasien tanpa mengabaikan angka kecukupan gizi, sehingga pasien akan lebih leluasa dan nyaman di dalam memilih menu yang disajikan. Lauk bermutu tinggi berbasis protein dan lemak yang berasal dari ikan, daging sapi dan daging ayam yang diiradiasi dengan dosis 45 kGy diberikan selama 21 hari kepada pasien Rumah Sakit Penyakit dan Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Soelianti Saroso sebagai studi pendahuluan, dan kegiatan dilanjutkan dengan pemberian pangan steril kepada residen UPT Terapi dan Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN). Jenis pangan olahan siap saji yang akan disterilkan dengan iradiasi adalah pepes ikan mas, pepes ikan teri, pepes lele, semur daging sapi, rendang daging sapi, dan tiga jenis ayam ayam olahan yaitu bumbu kuning, bakar dan manis dibuat oleh mitra industri pangan. Kegiatan yang dilakukan pada penelitian ini meliputi seleksi responden terdiri dari evaluasi kesediaan untuk berpartisipasi, kriteria inklusi, dan uji darah responden di laboratorium yang dilakukan sebelum dan sesudah mengkonsumsi pangan olahan siap saji steril iradiasi secara oral feeding.
Kata Kunci : pangan olahan siap saji steril iradiasi, HIV, AIDS, nutrient, status nutrisi
Kata kunci• memuat kata-kata pokok yang
menunjukkan kaitan artikel dengan ranah keilmuan yang relevan
• bermakna: biasanya berupa kata benda sebanyak 3-5 kata
• diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah
The Knowledge and Attitudes of Physiotherapists towards Patients with HIV/AIDS in Lusaka Province
Florence Chiwala Salati
Faculty of Community and Health Sciences University of the Western Cape, Zambia
With the increase of persons suffering from HIV/AIDS, physiotherapists are often required to treat patients who present with respiratory and neurological complications. Although physiotherapists are at a lower risk of HIV infection in the workplace than nurses and doctors, it is necessary to determine their knowledge and perceptions of the risks, fears of HIV transmission and their attitudes towards patients with the disease. The aim of the study was to determine the physiotherapists’ knowledge and their attitudes towards patients with HIV/AIDS. An exploratory study utilizing a qualitative research method was employed. Qualitative data was collected from a purposive sample of twelve physiotherapists in the Lusaka Province. An interview guide with questions on the physiotherapists’ knowledge of HIV/AIDS, management, transmission and prevention was used. The results of the study indicate that the physiotherapists do not have sufficient knowledge about specific aspects of HIV/AIDS. However, all the physiotherapists had a positive attitude towards HIV/AIDS patients and showed a willingness to treat, but they expressed their fears of contracting the infection in the work place.
Keywords: physiotherapy, HIV/AIDS, knowledge, attitude
Introduction: With the increase of persons suffering from HIV/AIDS, physiotherapists are often required to treat patients who present with respiratory and neurological complications. Although physiotherapists are at a lower risk of HIV infection in the workplace than nurses and doctors, it is necessary to determine their knowledge and perceptions of the risks, fears of HIV transmission and their attitudes towards patients with the disease. The aim of the study was to determine the physiotherapists’ knowledge and their attitudes towards patients with HIV/AIDS.
Method: An exploratory study utilizing a qualitative research method was employed. Qualitative data was collected from a purposive sample of twelve physiotherapists in the Lusaka Province. An interview guide with questions on the physiotherapists’ knowledge of HIV/AIDS, management, transmission and prevention was used.
Results: The results of the study indicate that the physiotherapists do not have sufficient knowledge about specific aspects of HIV/AIDS. However, all the physiotherapists had a positive attitude towards HIV/AIDS patients and showed a willingness to treat, but they expressed their fears of contracting the infection in the work place. Results ?Conclusion ?
Keywords: physiotherapy, HIV/AIDS, knowledge, attitude
Pengaruh Latihan Senam Haji Terhadap Peningkatan Daya Tahan Jantung Paru Pada Calon Jamaah Haji Non Resiko Tinggi
Ika Setianingsih, Junaidi
Universitas Indonusa Esa Unggul
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan senam haji terhadap peningkatan daya tahan jantung paru pada calon jamaah haji non resiko tinggi yang berada di Cengkareng dan Tangerang. Penelitian bersifat quasi experimental dengan menggunakan design penelitian one group pre dan post test design dimana dimaksudkan untuk mencari perbedaan antara sebelum dan setelah latihan. Dalam penelitian ini hanya digunakan satu kelompok perlakuan yang berjumlah 17 orang. Adapun instrument pengukuran yang digunakan adalah metode Balke test yang dilakukan pada awal dan akhir periode latihan. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan uji normalitas data skweness dan uji statistic T-test related untuk menguji signifikansi dua sampel yang saling berpasangan dengan menggunakan perangkat lunak komputer. Dari hasil penelitihan dapat disimpulkan bahwa latihan senam haji dapat berpengaruh terhadap peningkatan daya tahan jantung paru pada calon jamaah haji non resiko tinggi secara signifikan dengan nilai P (0.000).Kata kunci : Senam Haji, Daya Tahan Jantung Paru
Pengaruh Latihan Senam Haji terhadap Peningkatan Daya Tahan Jantung Paru pada Calon Jamaah Haji Non Risiko Tinggi
Ika Setianingsih, JunaidiUniversitas Indonusa Esa Unggul
Pendahuluan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan senam haji terhadap peningkatan daya tahan jantung paru pada calon jamaah haji non resiko tinggi yang berada di Cengkareng dan Tangerang.
Metode: Penelitian bersifat quasi experimental dengan menggunakan design penelitian one group pre dan post test design dimana dimaksudkan untuk mencari perbedaan antara sebelum dan setelah latihan. Dalam penelitian ini hanya digunakan satu kelompok perlakuan yang berjumlah 17 orang. Adapun instrument pengukuran yang digunakan adalah metode Balke test yang dilakukan pada awal dan akhir periode latihan. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan uji normalitas data skweness dan uji statistic T-test related untuk menguji signifikansi dua sampel yang saling berpasangan dengan menggunakan perangkat lunak komputer.
Kesimpulan: Dari hasil penelitihan dapat disimpulkan bahwa latihan senam haji dapat berpengaruh terhadap peningkatan daya tahan jantung paru pada calon jamaah haji non resiko tinggi secara signifikan dengan nilai P (0.000).
Kata kunci : Senam Haji, Daya Tahan Jantung Paru
Bagian awalKata Pengantar
– Ucapan syukur kepada Tuhan YME bahwa hanya atas perkenanNya penelitian dapat dilakukan
– Maksud & tujuan penulis sehubungan dengan niatnya melakukan penelitian & harapannya
– Ucapan terima kasih ditujukan kepada mereka yg berperan sehingga penelitian dapat dilakukan
• Panjang kalimat sebaiknya tidak lebih dari 2 halaman
• Mengantarkan pembaca kepada topik utama
A Latar belakang masalah• Memberikan alasan kenapa penelitian dilakukan• Terdiri dari komponen Besar masalah dan Dampak (M &
D)• Masalah spesifik (MS)• Apa saja yg sudah dilakukan/diketahui (E=Elaborasi)• Apa yg belum dilakukan/belum diketahui
(K=kesenjangan/kontroversi)
BAB I : Pendahuluan
Lucy Widasari 26
B Perumusan masalah : • Memeras latar belakang menjadi 1 paragraf kalimat
tanya yg efektif & efisien untuk menyatakan masalah yg diteliti
C Tujuan penelitian• Tujuan umum
• Tujuan yang melingkupi semua tujuan penelitian• Peneliti harus memformulasikan agar semua
tujuan penelitian terangkum dalam tujuan umum• Contoh : suatu penelitian ingin mengetahui
prevalensi diare di kecamatan C pada tahun 2005 serta faktor-faktor yang berhubungan dengan diare Tujuan umum : Diketahuinya prevalensi diare di kecamatan C pada tahun 2005 serta faktor-faktor yang berhubungan dengan diare
• Tujuan khusus
Lucy Widasari 27
Tujuan khusus yg baik mempunyai ciri-ciri :
• Dibuat dalam kalimat berita• Konsisten dengan pertanyaan penelitian• Bersifat khas (menyebutkan variabel penelitian)• Bila terdapat pertanyaan tambahan, buat tujuan khusus
utama dan tujuan khusus tambahan• Bila variabel bebas lebih dari satu, maka tujuan
penelitian boleh disatukan• Bila variabel tergantung lebih dari satu, maka tujuan
penelitian hendaknya dipisah
Dampak penelitian : Diketahui gambaran status gizi dan tingkat
aktivitas fisik lansia di RW 02
Dampak penelitian : Diketahui gambaran status gizi dan tingkat
aktivitas fisik lansia di RW 02
•Diketahuinya gambaran aktivitas fisik lansia di RW 02
•Diketahuinya gambaran status gizi lansia di RW 02
•Diketahui hubungan antara aktivitas fisik dengan status gizi lansia di RW
02
•Diketahuinya gambaran aktivitas fisik lansia di RW 02
•Diketahuinya gambaran status gizi lansia di RW 02
•Diketahui hubungan antara aktivitas fisik dengan status gizi lansia di RW
02
TUJUANTUJUAN
UMUM
KHUSUS
Tujuan
Bisa dinyatakan dengan kata kerja (to), seperti
untuk :• Mengetahui (to know)• Mengidentifikasi (to identify)• Mempelajari (to learn)• Menentukan (to determine)• Mengukur (to measure)• Menilai (to asses, to evaluate)• Membandingkan (to compare)• Menghitung (to account)
Lucy Widasari 30
D. Manfaat penelitian• Tercakup siapa penerima manfaat
– Subyek penelitian– Penentu kebijakan– Lembaga/instansi ybs– Penyandang dana– Peneliti– Masyarakat umum & khusus– Masyarakat industri : dalam bentuk paten atau merek (termasuk
proses & produk)
• Apa manfaat yg diterimanya dari penelitian yg akan dilakukan
Lucy Widasari 31
Masalah/Pertanyaan penelitian (M/PP) Tujuan penelitian (TP) Hipotesis
penelitian (HP): ‘in line’
PP TP HP
Bagaimana struktur kimia senyawa A?
Mengkaji struktur kimia senyawa X
Struktur kimia senyawa X terdiri atas satu buah cincin aromatis dan…
Bagaimana pengaruh pemberian senyawa X terhadap infeksi virus A?
Mengkaji pengaruh pemberian senyawa X terhadap infeksi virus A
Senyawa X dapat menghambat replikasi virus A
Bagaimana mekanisme aksi senyawa X terhadap replikasi virus A?
Mengkaji mekanisme aksi senyawa X terhadap replikasi virus A
Mekanisme aksi senyawa X adalah menghambat enzim Y yang diperlukan untuk replikasi virus A
Lucy Widasari 32
A.Tinjauan PustakaB. Penelitian terkait yang pernah dilakukanC. Kerangka Teori : hubungan antar konsep berdasarkan
studi empirisD. Kerangka konsep : konsep yg dipakai sebagai landasan berpikirdalam kegiatan ilmu
– Memberikan dasar konseptual bagi penelitian– Diagram yang memperlihatkan berbagai variabel
dan hubungan antar variabel yang diteliti– Dalam mengukur kerangka konsep, peneliti
hendaknya memahami variabel konsep yang hendak diukur
E. Hipotesis
BAB II : Landasan Teori
KERANGKA TEORI
Kebutuhan energi
Genetik
Komposisi tubuh
BMR
Aktivitas fisikStatus gizi lansia
Status kesehatan
Teori penuaan
Karakteristik : usia, jenis kelamin,
hormon
Perubahan fisiologis
Sistem pencernaan
Nafsu makan
Pola makan
Asupan nutrien
1. Status ekonomi : pendapatan
2. Pengetahuan
3. Psikososial : pasangan hidup, dukungan keluarga,
kurang mandiri
4. Psikologi : depresi, demensia
Lucy Widasari 34
Kerangka Konsep Penelitian• Uraian kualitatif (naratif) dengan model diagram
• Apa yang disampaikan (unsur, faktor atau variabel yg berhubungan) harus berdasarkan referensi yg diakui kebenarannya untuk menunjang analisis data yg dikumpulkan
KERANGKA KONSEP
Aktivitas Fisik
Aktivitas Fisik
Status Gizi
Status Gizi
Variabel independen
Variabel dependen
Lucy Widasari 36
E. Hipotesis Penelitian• Hipotesis secara umum : hipo (lemah) & tesis
(pernyataan)• Jawaban sementara peneliti terhadap pertanyaan
penelitian• Berbeda dengan hipotesis statistik : jawaban sementara
terhadap uji statistik yang dilakukan• Syarat membuat hipotesis yang benar :
– Konsisten/sinkron dengan pertanyaan penelitian– Merupakan kalimat deklaratif (dalam bentuk
pernyataan/statement) Informatif– Hipotesis dibuat hanya untuk penelitian analitik harus dapat
diuji– Menyebutkan variabel secara spesifik (sederhana, jelas,
tegas,terbatas tidak menimbulkan perbedaan dalam pengertian & tidak terlalu luas)
HipotesaHipotesa
H0 : Tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dengan status gizi lansia wanita 60-74 tahun
H0 : Tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dengan status gizi lansia wanita 60-74 tahun
Ha : Ada hubungan antara aktivitas fisik dengan status gizi lansia wanita 60-74 tahun
Ha : Ada hubungan antara aktivitas fisik dengan status gizi lansia wanita 60-74 tahun
Lucy Widasari 38
Contoh Hipotesis Penelitian
HIPOTESIS KOMENTAR PERBAIKAN
Prevalensi gizi buruk diKabupaten Y sebesar 20%
Tidak ada hipotesis untukpenelitian deskriptif
Tidak ada hipotesis
Terdapat hubunganantara status sosialekonomi dengan tumbuhkembang anak
Tidak spesifik apa yangdimaksud dengan tumbuhkembang
1. Terdapat hubungan antara status sosial ekonomi dengan status gizi
2. Terdapat hubungan antara status sosial ekonomi dengan perkembangan anak
Terdapat hubunganantara jenis pengobatananti tuberkulosis denganproporsi kesembuhan dankonversi sputum
Mengandung lebih dari satuvariabel tergantung
1. Terdapat hubungan antara jenis pengobatan anti tuberkulosis dengan proporsi kesembuhan
2. Terdapat hubungan antara jenis pengobatan anti tuberkulosis dengan konversi
Lucy Widasari 39
A Jenis penelitian
BAB III : Metodologi Penelitian
No Masalah Desain yang sesuai
1 Deskriptif (prevalensi) Potong lintang
2 Deskriptif (insidens)
3 Hubungan antar variabel
Potong lintang
Kasus kontrol
Kohort
Eksperimen/uji klinis
4 Diagnostik Potong lintang
5 Survival Kohort
Lucy Widasari 40
Berdasarkan level validitasnya mulai yang paling tinggi
1. Eksperimental2. Kohort prospektif3. Kohort retrospektif : penelitian kohort
dimana data sudah tersedia (mis. catatan medis)
4. Kasus kontrol5. Potong lintang (cross sectional)6. Serial kasus7. Laporan kasus
Lucy Widasari 41
B Lokasi penelitianC Subjek penelitian : Populasi? Sampel? Kriteria?
Kriteria inklusi :– Karakteristik subyek yg menjadi target generalisasi penelitian– Karakteristik subyek yg berpotensi akan memperoleh manfaat
pengobatan (pada uji klinis)– Kesediaan subyek untuk ikut dalam penelitian– Subyek yg mempunyai variabel yg akan dikontrol dengan cara
homogenisasi
Kriteria ekslusi :– Karakteristik subyek yg bila ikut serta dalam penelitian justru
akan membahayakan keselamatan subyek– Subyek yg mempunyai variabel yg akan dikontrol dengan cara
restriksi
Pengadaan Pangan Olahan Siap Saji Steril Iradiasi
Seleksi Tahap I : Residen Yang Bersedia Mengikuti Kegiatan Penelitian
Seleksi Tahap II : Penentuan Kriteria Inklusi dan Eksklusi Calon Responden
Kriteria Inklusi : Pria, Compos Mentis (Sadar) Usia 20 – 50 tahun, residen primary, LFT normal sampai 3x batas atas normal, defsiensi
imunitas sedang dan normal
Penilaian Status Gizi Awal : Anamnesis, Pemeriksaan Klinis, Antropometri (BB & TB), Albumin (Pre-test).
Residen siap sebagai responden untuk diintervensi
Randomisasi
Randomisasi
Kelompok I (intervensi :
Makanan Kitchen UPT T&R BNN)
(kelompok kontrol)
n =10
Kelompok II : (Kel. Perlakuan
1) intervensi pangan olahan
siap saji non iradiasi BATAN
n=13
Kelompok III : (kel.Perlakuan 2)
intervensi pangan olahan siap saji steril iradiasi 45kGy
BATANn = 10
Hasil pemeriksaan pre dan post test dibandingkan
Penilaian status gizi pasca intervensi : pemeriksaan klinis,
Pemeriksaan Lab Albumin
Waktu intervensi : 21 hari
Lucy Widasari 44
D. Teknik Sampling & Rumus besar sampel
1. Simple Random Sampling2. Stratified Sampling
3. Propotional4. Disproportional
5. Cluster Sampling
1. Convenience Sampling2. Purposive sampling
3. Judgement Sampling4. Quota Sampling
5. Snowball Sampling
Probability Sampling Non Probability Sampling
Teknik Pengambilan Sampel
Lucy Widasari 45
E Rancangan penelitian : mis : kasus kontrol
F Identifikasi variabel penelitian
G Definisi operasional variabel
H Instrumen penelitian
Definisi OperasionalVariabel Definisi Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala
Aktivitas
Fisik
Pergerakan anggota tubuh
yang menyebabkan
pengeluaran tenaga yang
sangat penting bagi
pemeliharaan kesehatan fisik
dan mental, serta
mempertahankan kualitas
hidup agar tetap sehat dan
bugar sepanjang hari
(Fatmah, 2010)
Wawancara Kuisioner Menurut Kamso (2007)
1.Ringan < 5,6
2.Sedang 5,6-7,9
3.Berat > 7,9
Ordinal
Status Gizi Keadaan tubuh sebagai
akibat konsumsi makanan
dan penggunaan zat gizi
(Almatsier, 2004)
Pengukuran
langsung
pada lansia
Berat badan :
timbangan
(Soehenle)
Tinggi badan : alat
ukur tinggi lutut
Depkes (2005)
1. (gizi kurang) IMT <
18,5 kg/m2
2. (gizi normal) IMT
18,5-25 kg/m2
3. (gizi lebih) IMT >
25 kg/m2
Ordinal
Lucy Widasari 47
Pengujian
terhadap
hipotesa tidak berdasarkan parameter
populasi
STATISTIKA INFERENSIAL
Lucy Widasari 48
I. Cara Kerja Penelitian
Rumusan masalah
Rancangan penelitian kasus kontrol
Menentukan subjek pnelitian di RSUD Depok periode Januari- Desember 2010
Pemilihan sampel kel kasus & kontrol yg memenuhi kriteria inklusi dgn perbandingan 1:2
Jumlah sampel yg ditemukan di data
Analisis data dengan program statistik komputer
Hasil Laporan
KAJIAN KEAMANAN PANGAN IRADIASI
DOSIS TINGGI◘ kimia : radikal bebas, biokimia produk radiolisis◘ nutrisi : nutrisi makro dan mikro (uji proksimat,
komponen pangan, vitamin)◘ mikrobiologi : - uji sterilitas (ISO 11137) - bergantung pada sifat intrinsik bahan pangan - bakteri berspora/ inaktivasi Clostridium
botulinum tipe A dan B 12 D concept - bakteria vegetatif tahan radiasi non patogen
(Deinococcus radiodurans) - penentuan dosis terasorbsi (Dmin)◘ toksikologi : in vitro (eritrosit, proliferisasi limfosit, MDA,
DPPH; in vivo (hewan percobaan, responden manusia sehat dan pasien status imun tubuh rendah)
◘ organoleptik : tampilan umum, bau, warna, rasa, tekstur
Pangan olahan siap saji berbasis : ikan/daging/unggas/tempe, bumbu GMP, HACCP
Pembuatan pangan olahan sesuai SOP masing-masing resep
Produk dimasukkan ke dalam kantung HDPE dibekukan -20oC selama 48 jam
Dipindahkan ke kantung laminasi PET/Al-foil/LLDPE divakum 80% dibekukan (pada - 20oC) 48 jam
Kotak styrofoam +CO2 padat (-79oC)
Diiradiasi dengan dosis 45 kGy
dosimeter : Radiochromic
Disimpan pada suhu 28-30 oC
Pengamatan multiple test : analisa kimia, nutrisi, mikrobiologi, toksikologi, dan organoleptik
metode standar
GRP
DIAGRAM ALIR KEGIATAN PANGAN OLAHAN SIAP SAJI STERIL GAMMA DI RSPI
IJIN DIRUT RSPI PROF. Dr. SULIANTI SAROSO
Pasien HIV- Informed Consent
- Kriteria inklusiInstalasi gizi RSPI
Lucy Widasari 52
J. Analisis data– Univariat : utk mendeskripsikan masing2
variabel.– Bivariat : utk menganalisis hub. antara dua
variabel yaitu variabel bebas dgn variabel terikat
– Penentuan uji statistik
K. Jadwal Penelitian (Dummy Table) Penelitian akan dilakukan mulai bulan Maret sampai bulan
Agustus 2012 dengan tahap-tahap sebagai berikut:
L. Perkiraan Biaya Penelitian Rencana biaya dalam penelitian ini sebagai berikut:
No. Uraian Jumlah
1. Proposal Rp. 1.000.000,-
2. Biaya Alat dan Bahan (lampiran A + B) Rp. 102.769.500,-
3. Biaya Perjalanan Dinas (lampiran C) Rp. 57.414.000,-
4.. Biaya Diagnosis Malaria dan Hepatitis Viral Rp. 50.000.000,-
5. Honorarium Rp. 57.500.000,-
TOTAL Rp. 268.683.500, -
M. Ethical Clearance
• Perlu dituliskan pelaksanaan penelitian yg diajukan telah mendapatkan surat laik etik (ethical clearance) dari institusi mana (selanjutnya surat keterangan laik etik dimasukkan dalam lampran)
ETHICAL REVIEW COMMITTEE
PANITIA KELAIKAN ETIK
School of Medicine UPN “Veteran” Jakarta
Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta
ETHICAL CLEARANCE
KELAIKAN ETIK
No :__________________________________
The Ethical Review Committee School of Medicine University of UPN “Veteran” Jakarta, Panitia Kelaikan Etik Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta
after reviewing the proposed design, herewith to certify
setelah menilai rancangan penelitian yang diusulkan, dengan ini menyatakan
that the research proposal :
bahwa usulan penelitian
topic : __________________________________________
berjudul
__________________________________________
principal investigator : __________________________________________
peneliti utama
location of research : __________________________________________
lembaga tempat penelitian
is ethically approved.
dinyatakan laik etik
Lucy Widasari 57
– Up to date, Pustaka yang diacu hendaknya sumber acuan primer dan mutakhir (5-10 tahun terakhir), agar sumbangan ilmiah jurnalnya mempunyai makna yang lebih berbobot.
– Jumlah minimal 15 pustaka– Utama: jurnal-jurnal, sumber primer, full paper– Aturan baku penulisan, konsisten (sistem
Vancouver,penomoran)
“The Vancouver style of referencing is predominantly used in the medical field”
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka20. IRAWATI, Z., MAHA,M., ANSORI,N., NURCAHYA,C.M. and ANAS, F., Development of
shelf-stable foods fish pepes, chicken and meatdishes through radiation processing. Proceedings of Radiation processing for safe, shelf-stable and ready to eat food, IAEA-FRCM 2000, Montreal, Canada, July 10-14, IAEA-TECDOC-1337, 85-99 (2003).
21. IRAWATI, Z., NATALIA,L, ANSORI,N., NURCAHYA,C.M., ANAS, F. and SYAFARUDIN, M., Inoculation packed studies on the shelf-stable food products: I. Effects of gamma irradiation at 45 kGy on the survival of Clostridium sporogenes spores in the foods (preliminary results). Proceedings of Radiation processing for safe, shelf-stable and ready to eat food, IAEA-FRCM 2000, Montreal, Canada, July 10-14, IAEA-TECDOC-1337)100-115 (2003).
22. DE BRUYN, I.N., Commercial application of high-dose irradiation to produce shelf-stable meat products. Part 2- Practical aspects of maintaining product at temperatures of between -20¢XC and -40 ¢XC during large scale irradiation, Proceedings of Radiation processing for safe, shelf-stable and ready to eat food, IAEA-FRCM 2000, Montreal, Canada, July 10-14, IAEA-TECDOC-1337, 85-99 (2003).
23. WIDASARI,L., Nutrisi Pada Penderita HIV/AIDS, Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran UPN ”Veteran” Jakarta (2010). Akan dipublikasi
Penulisan Daftar Pustaka
• Sistem Vancouver (sistem penomoran)• Sistem Harvard (sistem alfabet, nama-tahun)• Kutipan langsung :• Ilyas, (2003) menyatakan bahwa “Salah satu peran penting target …”
(p.27) • atau • “Salah satu peran penting target …” (Ilyas 2003, p.27)
• Kutipan tidak langsung : – Ilyas (2003) menyatakan bahwa penentuan prioritas dan pemusatan
perhatian pada kegiatan yang akan dilakukan berperan dalam mencapai target (p.27)
– Penentuan prioritas dan pemusatan perhatian pada kegiatan yang akan dilakukan… (Ilyas 2003, p. 33; Junadi 2001, p.45)
Nurfitri Bustamam 60
Kelebihan Vancouver
1. Nas (text) lebih ringkas karena nama penulis & tahun publikasi tidak dicantumkan dalam nas.
2. Penulisan daftar pustaka lebih ringkas karena untuk menuliskan inisial nama penulis tidak diperlukan tanda titik atau titik koma.
3. Kemungkinan ketidaksesuaian jumlah sitasi pada nas & pada daftar pustaka menjadi lebih kecil.
4. Mempermudah pembaca menelusuri apa yang dikutip pada daftar pustaka.
(Sastroasmoro 1999)
Nurfitri Bustamam 61
Penulisan Kutipan Pustaka pada Nas1. Kutipan ditulis dg nomor, menurut urutan pertama
kali kutipan keluar.2. Bila ditulis dengan superskrip, perhatikan bahwa
nomor terletak setelah koma, titik, titik-koma, atau titik dua. Contoh:Meskipun mekanisme kerja obat X belum diketahui,3,12-15 namun diduga obat tersebut berperan dalam mekanisme pompa sodium pada membran sel.Hipoksia yang lama dapat menyebabkan hipertrofi intima kapiler.17-19,33
(Sastroasmoro 1999)
• Artikel dalam jurnal : ada nama penulis• Wharton N. Health and safety in outdoor activity centres.
J Adventure Ed Outdoor Lead. 1996;12(4):8-9. (nama penulis.Judul makalah.Nama majalah tahun:volume;halaman).
• Bila nama penulis < 6 tulis semua, bila nama penulis > 6 tulis keenam penulis diikuti et al contoh :
• Wharton N, Rodgers P, Smith K, Williams D, Jones A, Brown W, et al. Health and safety in outdoor activity centres. J Adventure Ed Outdoor Lead. 1996;12(4):8-9.
Lampiran• Mrp tempat untuk menyajikan keterangan atau angka
tambahan yang di dalamnya memuat, analisis – Daftar kuesioner– Cara penelitian – Contoh perhitungan statistik
informed consent– Daftar alat dan bahan– Jadwal kegiatan dan waktu penelitian– Persetujuan etik (Ethical clearance) penelitian– dsbnya
Lucy Widasari 65
1. Tentukan skala pengukuran variabel
Kategorik/kualitatif Numerik/kuantitatif
Nominal Ordinal Interval Rasio
TIPS : Langkah Penentuan Uji Statistik
Lucy Widasari 66
2. Tentukan jenis hipotesis
Komparatif Korelatif/asosiatif
? Terdapat perbedan? Terdapat hubungan
Berapa besar korelasi antara… dengan ….
TIPS : Langkah Penentuan Uji Statistik
Lucy Widasari 67
3. Tentukan masalah skala pengukuran
Hipotesis :Komparatif
Hipotesis : Korelatif
Var. kategorik
TIPS : Langkah Penentuan Uji Statistik
Var. kategorik
Masalah skala kategorik
Masalah skala numerik
Var. kategorik Var. numerik
Var. numerik Var. numerikVar. kategorik Var. numerik
Lucy Widasari 68
4. Berpasangan/ Tidak berpasangan
Berpasangan Tidak berpasangan
TIPS : Langkah Penentuan Uji Statistik
Masalah skala pengukuran
Jenis hipotesis asosiatif
Tidak berpasangan Berpasangan
2 kelompok > 2 kelompok 2 kelompok > 2 kelompok
Kategorik Mann Whitney Kruskal Wallis Wilcoxon Friedman
NumerikUji t tidak
berpasanganOne way Anova
Uji t berpasangan
Repeated Anova
Lucy Widasari 69
Masalah skala pengukuran
Jenis hipotesis komparatif
Tidak berpasangan
Berpasangan
Kategorik
Chi Square: sel nilai E < 5, max 20% jumlah sel
Mc Nemar
Fisher Cochran
Kolmogorov Smirnov
Wilcoxon
Penggabungan sel Friedman
Numerik
Sebaran normal/tidak
Normal Tidak normal
Berpasangan Tidak berpasangan
Uji non ParametrikUji Parametrik
yang sesuai
2 kelompok > 2 kelompok
Varians?
SamaTidak sama
Sama Tidak sama
Uji Parametrik yg sesuai
Lucy Widasari 70
5. Jumlah kelompok
2 kelompok > 2 kelompok
TIPS : Langkah Penentuan Uji Statistik
Lucy Widasari 71
6. Syarat Uji Parametrik terpenuhi / tidak?Syarat uji Parametrik :– Skala pengukuran variabel numerik– Distribusi data harus normal– Varians data : untuk uji berpasangan tidak menjadi
syarat, kesamaan vaarians mrp syarat mutlak untuk > 2 kelompok berpasangan
Uji Non Parametrik– Skala pengukuran kategorik– Skala numerik, tp tidak memenuhi syarat uji
parametrik
TIPS : Langkah Penentuan Uji Statistik
Lucy Widasari 72
7. Prinsip B x K dan P x K
Baris x kolom
Pengulangan x kategori
TIPS : Langkah Penentuan Uji Statistik