Proposal Pasar

16
BAB I PROPOSAL PEMBANGUNAN PASAR DI WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT 1.1 Latar Belakang K ebijkan pembangunan ekonomi merupakan upaya untuk memperbesar kemampuan ekonomi didalam menghasilkan produksi disertai dengan usaha untuk lebih memeratakan distribusi pendapatan nasional yang dicapai. Dalam penerapan kebijakan tersebut diwujudkan dengan meningkatkan kapasitas produksi secara terus menerus. Peningkatan kapasitas produksi secara berkesinambungan inbi tidak lepas dari ketersediaan sumberdaya baik secara kualitas, kuantitas maupun komposisi sumberdaya tersebut. Upaya menggerakan perekonomian dalam rangka mengejar pertumbuhan ekonomi, memperluas kesemptan kerja dan meningkatkan kesejahteraan rakyat dapat dilakukan dengan cara menarik permodalan baik yang berasal dari dalam negeri (PMDN) maupun luar negeri (PMA). Untuk itu diperlukan adanya kebijakan pemerintah yang dapat menarik dan mempermudah investor untuk menanamkan modalnya di daerah. Dalam upaya menggerakan perekonomian daerah, Pemerintah Dompu terus melakukan upaya pemanfaatan dan pengelolaan potensi sumberdaya alam lokal sebagai motor penggerak ekonomi daerah tersebut. Untuk mewujudkan hal tersebut, sangat didukung oleh 1

description

p

Transcript of Proposal Pasar

Page 1: Proposal Pasar

BAB IPROPOSAL PEMBANGUNAN PASAR DI WILAYAH NUSA TENGGARA

BARAT

1.1 Latar Belakang

Kebijkan pembangunan ekonomi merupakan upaya untuk memperbesar

kemampuan ekonomi didalam menghasilkan produksi disertai dengan

usaha untuk lebih memeratakan distribusi pendapatan nasional yang

dicapai. Dalam penerapan kebijakan tersebut diwujudkan dengan

meningkatkan kapasitas produksi secara terus menerus. Peningkatan

kapasitas produksi secara berkesinambungan inbi tidak lepas dari

ketersediaan sumberdaya baik secara kualitas, kuantitas maupun

komposisi sumberdaya tersebut. Upaya menggerakan perekonomian

dalam rangka mengejar pertumbuhan ekonomi, memperluas kesemptan

kerja dan meningkatkan kesejahteraan rakyat dapat dilakukan dengan

cara menarik permodalan baik yang berasal dari dalam negeri (PMDN)

maupun luar negeri (PMA). Untuk itu diperlukan adanya kebijakan

pemerintah yang dapat menarik dan mempermudah investor untuk

menanamkan modalnya di daerah.

Dalam upaya menggerakan perekonomian daerah, Pemerintah Dompu

terus melakukan upaya pemanfaatan dan pengelolaan potensi

sumberdaya alam lokal sebagai motor penggerak ekonomi daerah

tersebut. Untuk mewujudkan hal tersebut, sangat didukung oleh

tersediannya sarana dan prasarana yang sangat mendukung dalam

upaya pemasaran hasil.

Agar lebih efisien dan efektifnya pendistribusian hasil produksi sangat

diperlukan fasilitas pasar yang sangat mendukung sebagai tempat

transaksi antara produsen dan konsumen. Dengan semakin

berkembangnya kemajuan Kabupaten Dompu dimasa yang akan datang,

sangat dibutuhkan pasar dan memiliki fasilitas penunjang yang memadai.

1

Page 2: Proposal Pasar

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan pembangunan Pasar Ginte adalah sebagai berikut

:

1. Memacu Perkembangan Wilayah baru sekitar Ginte menjadi Pusat

pertumbuhan.

2. Mempermudah akses pemasaran hasil-hasil produksi bagi

masyarakat.

3. Meningkatkan perekonomian masyarakat yang merupakan multiplayer

efek dari pembangunan Pasar Ginte tersebut.

BAB IIKONDISI UMUM KABUPATEN DOMPU

2.1. Gambaran Umum Kabupaten DompuK

abupaten Dompu merupakan salah satu dari 9 (sembilan) Kabupaten /

Kota yang ada di Propinsi Nusa Tenggara Barat, dengan luas wilayah

2.324,55 Km2. Letak Geografis Kabupaten Dompu terletak antara 1170 42’

– 1180 30’ Bujur Timur dan 80 06’ – 90 05’ Lintang Selatan dengan batas

– batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara

: Laut

Flores dan Kabupaten Bima

Sebelah Selatan

: Lautan

Indonesia

Sebelah Timur

:

Kabupaten Bima

2

Page 3: Proposal Pasar

Sebelah Barat

:

Kabupaten Sumbawa

Secara administratif Kabupaten Dompu sampai akhir tahun 2006 terbagi

dalam 8 (delapan) Kecamatan, 60 ( enam puluh ) Desa, 9 Kelurahan, 41

Lingkungan dan 285 Dusun, dengan luas wilayah yaitu seluas 2.324,55

km2. Wilayah Kecamatan yang terluas yaitu kecamatan Pekat dengan

luas 875,17 km2, sedangkan wilayah kecamatan yang terkecil adalah

kecamatan Pajo yaitu seluas 135, 32 km2. Mata pencaharian penduduk

Kabupaten Dompu sebagian besar adalah bertani dengan luas lahan

pertanian 15.570 ha, yang meliputi : lahan sawah beririgasi teknis seluas

7.522 ha, beririgasi setengah teknis seluas 1.980 Ha, dan sawah yang

beririgasi non teknis seluas 6.068 ha. Sedangkan sebagian lainnya hidup

sebagai petani peladang yang memanfaatkan lahan di lereng-lereng

gunung atau bukit dengan luas lahan 216.758 Ha.

a. Topografi

Dilihat dari aspek topografis Kabupaten Dompu, terdapat

56,784 Ha (23,43%) tanah dengan ketinggian antara 0 – 100 meter

diatas permukaan laut, 123,020 Ha (52,92%) berada pada ketinggian

antara 100 – 500 meter diatas permukaan laut, dan 38,558 Ha

( 16,59%) berada pada ketinggian 500 – 1000 meter di atas permukaan

laut, serta terdapat 14,098 Ha ( 6,06 %) tanah berada pada ketinggian

di atas 1000 meter dari permukaan laut. Bila di lihat dari tingkat

kemiringan terdapat 43.470 Ha berada pada kemiringan antara 0 – 2

%, 81.795 Ha berada pada kemiringan antara 2 – 15 % yang

merupakan areal paling luas, 75.785 Ha berada pada kemiringan 15 –

40 %, dan terdapat 31.410 Ha berada pada kemiringan di atas 50 %.

Bila dilihat dari kedalaman efektif, rata-rata tanah di Kabupaten

Dompu berada pada kedalaman kurang dari 30 Cm seluas 13.258 Ha

berada di Wilayah Kecamatan Woja, berada pada kedalaman antara 30

3

Page 4: Proposal Pasar

- 60 Cm seluas 63.648 Ha tersebar di Kecamatan Dompu, Hu’u dan

Pekat, berada pada kedalaman 60 – 90 Cm seluas 140.156 Ha tersebar

di Bagian Barat Kecamatan Pekat, Timur Kecamatan Kilo, Woja dan

Selatan Kecamatan Hu’u, dan terdapat 15.408 Ha tanah yang terletak

di bagian Barat Kecamatan Pekat, Woja, Dompu, dan Hu’u berada pada

kedalaman diatas 90 Cm.

b. Hidrologi

Dilihat dari aspek Hidrologis, Kabupaten Dompu memiliki

persediaan air yang cukup untuk keperluan hidup sehari-hari dan

pengairan bagi lahan pertanian, karena Kabupaten Dompu didukung

oleh 19 buah aliran sungai besar dan beberapa buah sungai kecil serta

beberapa sumber mata air lain yang berair sepanjang tahun yang dapat

dijadikan sebagai sumber penghidupan dan pengairan bagi masyarakat

Dompu.

c. Klimatologi

Kabupaten Dompu merupakan daerah yang beriklim tropis

dengan 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan

berlangsung rata – rata antara bulan Oktober sampai dengan April,

sedangkan musim kemarau terjadi antara bulan April sampai dengan

Oktober setiap tahunnya. Pada Musim Hujan rata-rata curah hujan

dalam sebulan adalah sebanyak 12,5 hari dengan curah hujan tertinggi

terdapat di Kecamatan Hu’u dan curah Hujan terendah terdapat dii

Kecamatan Kilo. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Pebruari dan

terendah terjadi pada bulan Oktober. Bila dilihat dari kedalaman rata-

rata curah hujan di Kabupaten Dompu yaitu 140,33 mm dengan

kedalaman tertinggi terdapat di Kecamatan Hu’u sekitar 144 mm, dan

terendah di Kecamatan Kempo 90 mm, dengan tingkat kedalaman

4

Page 5: Proposal Pasar

paling tinggi pada bulan Desember yaitu 358 mm terdapat di

Kecamatan Dompu dan terendah pada bulan Oktober dengan

kedalaman 10 mm terdapat di Kecamatan Kilo.

Menurut Smith dan Ferguson Kabupaten Dompu termasuk

dalam iklim tipe D, E dan F dimana pada musim kemarau suhu udara

relatif rendah yaitu antara 200C - 300C pada siang hari dan dibawah

200C pada malam hari

2.2. Gambaran Umum Demografis

a. Penduduk dan Kualitas Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Dompu sebesar 206.414 jiwa

yang terdiri atas laki-laki 103.908 jiwa dan perempuan 102.506 jiwa,

dengan tingkat kepadatan 86 jiwa/km2. jumlah penduduk dan

kepadatan pada masing-masing kecamatan sesuai tabel sebagai

berikut :

Tabel 1 : Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Dompu

No KecamatanJumlah Penduduk (Jiwa) Kepadatan

(Jiwa/Km2)Laki Perempuan Jumlah

1. Dompu 23,169 23,544 46,713 83

2. Woja 24,518 24,474 48,992 91

3. Manggelewa 13,317 13,002 26,319 209

4. Kempo 9,223 9,063 18,286 162

5. Kilo 5,608 5,429 11,037 47

6. Hu’u 7,937 7,604 15,521 95

7. Pajo 6,215 6,093 12,289 149

8. Pekat 13,921 13,297 27,218 31

J u m l a h 104,856 101,270 206,126 89

Sumber : BPS Kabupaten Dompu

5

Page 6: Proposal Pasar

Komposisi Penduduk membentuk pola piramida dimana usia

muda (0-14 tahun) masih mendominasi. Pada usia tersebut persentase

perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Penduduk Ksabupaten

Dompu usia 0-14 tahun berjumlah 74.363 (36,08%), usia 65 tahun ke

atas 6.737 (3,27%) dan usia produktif 15-64 tahun 125.026 (60,65%).

Dengan demikian angka ketergantungan penduduk Kabupaten Dompu

adalah 154,16 atau dengan kata lain 100 orang penduduk usia non

produktif bergantung pada sekitar 154 orang usia produktif tanpa

memperhatikan jenis kelamin.

IPM Kabupaten Dompu berada dalam status menengah bawah

(IPM ; 50 – 65) yaitu Tahun 2002 sebesar 58,4 (Peringkat 4 se- Nusa

Tenggara Barat) meningkat pada tahun 2005 menjadi 63,3, dengan

demikian laju IPM yang berhasil dicapai oleh Kabupaten Dompu

adalah 2,80%. Apabila peningkatan IPM Kabupaten Dompu dapat

dipertahankan atau ditingkatka, maka dalam kurun waktu 17 tahun

yang akan datang atau pada tahun 2022 kualitas sumberdaya manusia

Kabupaten Dompu akan mencapai kondisi ideal sesuai dengan standar

UNDP yaitu 100,

b. Angkatan Kerja (Labor Force)

Bahwa 56,42 Persen dari total penduduk 10 Tahun keatas

merupakan angkatan kerja yang terdiri dari bekerja sebesar 48,96

persen dan mencari pekerjaan 7,45 persen. Selebihnya, yakni 43,58

persen adalah bukan angkatan kerja yang terdiri dari sekolah 21,98

persen, mengurus rumahtangga 17.21 persen dan lainnya 4,40 persen.

Dari gambaran tersebut bahwa untuk penduduk yang berumur 10

tahun keatas sebagian besar merupakan angkatan kerja dari jumlah

tersebut hanya 7,45 persen saja yang belum bekerja.

c. Agama

6

Page 7: Proposal Pasar

Dikabupaten Dompu pada umumnya beragama islam, bila

dilihat dari latar belakang sejarahnya, wilayah Dompu merupakan

kerajaan dimana pada saat itu raja dan masyaraktnya adalah pemeluk

agama islam. Untuk mengetahui jumlah masing-masing pemeluk

agama dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 7. Jumlah Pemeluk Agama di Kabupaten Dompu

Kecamatan Islam Katholik Protestan Hindu Budha Jumlah

Dompu 45,954 262 243 228 26 46,713

Woja 48,628 82 36 238 8 48.992

Kempo 16,108 29 18 2,131 0 18,286

Manggelewa 25,399 16 23 881 0 26,319

Kilo 10,972 5 9 173 16 11,037

Hu’u 15,486 23 0 32 0 15,541

Pajo 12,259 5 0 44 0 12,309

Pekat 26,700 75 32 411 0 27,218

Jumlah 201,368 497 361 4,138 50 206,414

Sumber : BPS Kabupaten Dompu

Sedangkan jumlah fasilitas peribadatan masjid (mushollah)

sebanyak 228 buah, gereja sebanyak 5 buah, dan tempat ibadat lain

(pura) sebanyak 7 buah.

d. Kinerja Perekonomian Kabupaten Dompu Salah satu indikator keberhasilan pembangunan dapat dilihat

dari angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten

Dompu. PDRB secara umum menggambarkan kemampuan daerah

menciptakan nilai tambah dari aktifitas kegiatan Ekonomi selama satu

7

Page 8: Proposal Pasar

tahun. Detail data PDRB juga menggambarkan struktur Ekonomi,

besarnya laju pertumbuhan Ekonomi, Inflasi tahunan dan pendapatan

perkapita.

Selama enam tahun terakhir (2000–2006), Produk Domestik

Regional Bruto Kabupaten Dompu cenderung meningkat dari tahun

ketahun. Pada tahun 2004 nilai PDRB Kabupaten Dompu atas dasar

harga berlaku adalah sebesar Rp. 983.030.316 Juta, meningkat

menjadi Rp. 1.233.983.510 juta pada akhir tahun 2009, dengan rata-

rata pertumbuhan sebesar 112,15 % pertahun. Sedangkan nilai PDRB

atas dasar harga konstan tahun 2004 sebesar Rp. 727.159.263 Juta,

meningkat menjadi Rp. 775.178.050 Juta pada Akhir Tahun 2006 atau

meninkat rata-rata sebesar 3,51 % pertahun

2.3. Sarana dan PrasaranaSarana dan prasarana pendukung investasi di Kabupaten Dompu sudah

memadai antara lain :

Jalan dan jembatan kondisinya sangat bagus dan sudah menjangkau

daerah-daerah pelosok dan terpencil sehingga mobilitas perekonomian di

Kabupaten Dompu sangat tinggi;

Ketersediaan tenaga listrik yang sangat memadai dan jaringan listrik

sudah menjangkau daerah-daerah pelosok dan terpencil, sehingga

pemenuhan kebutuhan listrik di seluruh wilayah Kabupaten Dompu tidak

ada kendala;

Fasilitas telekomunikasi sudah tersebar diseluruh wilayah Kabupaten

Dompu, disamping dilayani oleh PT. Telekom juga oleh beberapa telepon

selular seperti telkomsel dan satelindo;

Jaringan transportasi untuk pintu masuk di Kabupaten Dompu adalah

melalui bandar udara internasional Ngurahrai Denpasar Bali menuju

bandar udara regional Salahuddin Bima dengan menggunakan pesawat

udara jenis focker, lama penerbangan 65 menit. Dari bandar udara

Salahuddin Bima menuju Kota Dompu melalui transportasi Darat dengan

jarak 60 Km, ditempuh selama 60 menit.

8

Page 9: Proposal Pasar

Jaringan perbankan tersedia layanan perbankan sistem on line yang

dilayani oleh tiga unit perbankan milik pemerintah, yaitu Bank BNI 46,

Bank BRI dan PT. Bank NTB.

BAB IIIPERMASALAHAN DAN KONDISI YANG DIHARAPKAN

3.1. PERMASALAHAN

Permasalahan yang utama adalah besarnya kebutuhan biaya untuk

pembangunan Pasar Ginte tidak mampu dialokasikan oleh pemerintah

daerah karena keterbatasan dana pembangunan daerah pemda

Kabupaten Dompu.

3.2. KONDISI YANG DIHARAPKAN

Dengan terbangunnya Pasar Ginte, Kecamatan Woja maka diharapkan

akan berdampak kepada masyarakat Kabupaten Dompu khususnya dan

masyarakat lain umumnya, sehingga peningkatan pendapatan

masyarakat bisa tercapai.

9

Page 10: Proposal Pasar

3.3. UPAYA YANG AKAN DILAKUKANUpaya yang akan dilakukan untuk merealisasikan pembangunan Pasar

Ginte Kabupaten Dompu, adalah meminta dukungan kepada pemerintah

pusat untuk dapat membantu dari segi pendanaan dalam merealisasikan

terbangunnya Pasar Ginte.

Mengingat kemampuan keuangan daerah yang sangat minim, maka

pemerintah kabupaten melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait di

Jakarta guna mendapatkan dukungan dana. Adapun rincian kebutuhan

yang akan diusulkan sebagaimana tertera pada rencana anggaran biaya

terlampi.

BAB IVPENUTUP

Seiring dengan keinginan yang begitu besar untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Dompu, untuk itu sangat

diperlukan upaya untuk meningkatkan sarana dan prasarana penunjang

berupa pembangunan Pasar Ginte, dengan terealisasinya pembangunan

Pasar Ginte tersebut akan memberikan dampak pada peningkatan

pendapatan masyarakat. Demikian proposal ini dibuat, sebagai bahan

pertimbangan dan atas bantuan Bapak diucapkan terima kasih.

10

Page 11: Proposal Pasar

RENCANA ANGGARAN BIAYAKEGIATAN PENGEMBANGAN PASAR GINTE

LOKASI KECAMATAN WOJA KABUPATEN DOMPU

NO URAIAN VOL SATHARGA SATUAN

JUMLAHHARGA KET.

1. Pembangunan Pasar Bertingkat 400 m2 3.000.000 1.200.000.000

2. Pembangunan Los Pasar (8x20) m2 6 Unit 400.000.000 2.400.000.000

3. Pembangunan Kios Pasar (4x7) m2 23 Unit 84.000.000 1.932.000.000

4. Pemb. Sarana Prasarana Air Bersih 1 Kgt 276.000.000 276.000.000

5. Perbaikan Jln. Masuk dan Jln. Lingk. 480 m’ 400.000 192.000.000

6. Pemb. Drainase Keliling & Drainase Lingk. 1.200 m’ 400.000 480.000.000

7. Pembangunan Kantor Pasar 36 m2 3.000.000 108.000.000

8. Pembangunan Pasar Keliling 600 m’ 650.000 390.000.000

11

Page 12: Proposal Pasar

9. Pembangunan TPS 50 m2 2.000.000 100.000.000

10. Pembangunan Tempat Parkir Kendaraan 200 m2 1.750.000 350.000.000

11. Rehabilitasi Sarana Ibadah (Masjid) 49 m2 1.950.000 95.550.000

12. Pembangunan WC Umum (3x3) m2 2 Unit 27.000.000 54.000.000

13. Pembangunan Pintu Gerbang 2 Unit 150.000.000 300.000.000

J u m l a h ...... 7.877.550.000

Terbilang : Tujuh Milyard Delapan Ratus Tujuh Puluh Tujuh Juta Lima Ratus Lima Puluh Lima Ribu Rupiah

12