ProposaL KP Pertamina UBEP KP Tanjung

15
PROPOSAL KERJA PRAKTEK DI PT. PERTAMINA UBEP TANJUNG, KALIMANTAN SELATAN Diajukan oleh: 1.Eby Febri (11.01.016) 2.Muhammad Reza Amanda (11.01.02) !."au#al "azhib (11.01.06$) %.Rani Ari&ka (11.01.02$) '.i i Mai&arah Riana *u ri (11.01.0'$) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERMINYAKAN SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI BALIKPAPAN 2014

description

Proposal

Transcript of ProposaL KP Pertamina UBEP KP Tanjung

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

DI

PT. PERTAMINA UBEP TANJUNG, KALIMANTAN SELATAN

Diajukan oleh:

1. Eby Febri

(11.01.016)2. Muhammad Reza Amanda (11.01.029)3. Naufal Nazhib

(11.01.067)4. Rani Ariska (11.01.027)5. Siti Maisarah Riana Putri

(11.01.057)PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERMINYAKAN

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI

BALIKPAPAN

2014PROPOSAL KERJA PRAKTEK

DI

PT. PERTAMINA UBEP TANJUNG, KALIMANTAN SELATANDaftar Mahasiswa

Eby Febri Muhammad Reza Amanda 11.01.016 11.01.029

Naufal Nazhib Rani Ariska

11.01.067

11.01.027Siti Maisarah Riana Putri11.01.057Mengetahui dan Menyetujui, Ketua Jurusan

Dosen Pembimbing

( M. Nur Mukmin, ST )

(Karmila, MT)

BAB I

PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang

Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan didunia ini khususnya tentang perminyakan, maka keunggulan kompetitif SDM Indonesia yang kompeten dan berkualitas sangat dibutuhkan untuk dapat mengola SDA yang pada saat ini khususnya industri MIGAS. Proses eksploitasi minyak dan gas bumi merupakan kegiatan yang menggunakan teknologi yang komplek serta beresiko tinggi. Dengan semakin menipisnya cadangan MIGAS di Indonesia upaya eksplorasi dan eksploitasi yang efektif dan efisien menjadi mutlak dilakukan suatu perusahaan minyak.

Peningkatan kompetensi tenaga kerja dapat dilakukan melalui jalur pendidikan dan pelatihan. Pendidikan akademis yang ditunjang dengan praktek lapangan di dunia industri merupakan salah satu upaya agar dapat terwujud output SDM yang siap berkembang. Hal ini juga merupakan prasyarat kuliah wajib bagi mahasiswa yang sudah hampir menyelesaikan studinya.

Kerja praktek adalah salah satu mata Kuliah Prasyarat dalam kurikulum akademik di Jurusan Teknik Perminyakan, STT MIGAS Balikpapan dengan bobot akademis 3 sks yang wajib ditempuh oleh mahasiswa Teknik Perminyakan Program Strata 1 (S1) di STT MIGAS Balikpapan. Kerja praktek pada dasarnya merupakan aplikasi dari semua ilmu yang telah didapat pada bangku kuliah dan kemudian diterapkan di lapangan pada kondisi nyata. Kerja Praktek (KP) ini merupakan sebagian visualisasi dari mata kuliah yang telah ditempuh.

Kebutuhan akan minyak dan gas bumi sebagai salah satu sumber energi sampai saat ini terus meningkat yang disertai dengan semakin melambungnya harga minyak. Untuk itu perlu dilakukan usaha-usaha yang efektif untuk meningkatkan perolehannya serta eksplorasi reservoir baru dari minyak maupun gas bumi. Hal ini tidak dapat terlepas dari perkembangan dan kemajuan teknologi dalam industri perminyakan yang terus dikembangkan. Perkembangan ilmu dan teknologi dalam dunia Teknik Perminyakan yang semakin canggih, menuntut mahasiswa Teknik Perminyakan untuk memahami aplikasi dari teori-teori yang telah dipelajari dan mengetahui perkembangan teknologi perminyakan tersebut pada setiap aspek yaitu aspek reservoir, aspek pemboran maupun aspek produksi, serta dalam rangka peningkatan wawasan keilmuan perminyakan yang menunjang bagi mahasiswa.Proses kerja praktek inilah salah satu upaya dari kalangan pendidik untuk mengetahui hal-hal tersebut di atas. Di harapkan dengan kerja praktek tersebut, mahasiswa akan memperoleh pengalaman baru dan dapat memberikan sumbangan pemikiran di dunia industri nantinya.

1.2. PermasalahanUntuk lebih memfokuskan tujuan praktek kerja tersebut, maka peserta praktek kerja akan menganalisis permasalahan tentang operasi lapangan minyak dan gas bumi untuk mengetahui beberapa hal sebagai berikut :

1. Kondisi geologi, jenis dan komposisi batuan reservoir, bentuk perangkap, pola struktur maupun stratigrafi.

2. Tipe reservoir, karakteristik atau sifat fisik batuan dan fluida, mekanisme pendorong maupun besarnya cadangan minyak yang terproduksi.

3. Proses pemboran, pengetahuan peralatan pemboran dan dapat mengetahui sistem kerja dari peralatan pemboran.

4. Metode produksi, dengan metode semburan alam atau buatan, laju produksi, serta pengangkutan dan penampungan.

1.3. Maksud Kerja PraktekKerja praktek merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa semester akhir dalam menyelesaikan studi, pada program studi S1 Teknik Perminyakan. Maksud dari kerja praktek ini adalah untuk mendapatkan pengalaman dalam dunia kerja, sehingga dapat memberikan gambaran nyata tentang dunia kerja. Selain itu maksud dari kerja praktek ini adalah untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dalam praktek di lapangan.1.4. Tujuan Kerja Praktek

Mengingat proses belajar mengajar di bangku kuliah dan pemahaman operasi lapangan adalah dua hal yang sangat diperlukan mahasiswa di waktu kerja nanti, maka beberapa hal yang ingin dicapai pada kegiatan kerja praktek ini antara lain:1. Mendapat gambaran tentang proses operasi lapangan migas secara menyeluruh.

2. Melatih dan memberi pengalaman kepada calon sarjana Teknik Perminyakan agar memiliki kemampuan di dalam memecahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan dunia perminyakan.

3. Melatih calon sarjana Teknik Perminyakan agar memiliki kemampuan di dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh di bangku kuliah pada kondisi yang sebenarnya.4. Untuk mengetahui operasi pengeboran dan penyelesaian sumur minyak dan/atau gas di lapangan.5. Untuk mengetahui aplikasi pengangkatan dan pengujian sumur minyak dan gas yang diterapkan di PT. PERTAMINA UBEP Tanjung, Kalimantan Selatan melakukan perhitungan cadangan yang diterapkan di lapangan minyak dan gas bumi secara manual maupun dengan menggunakan software.

6. Melatih calon sarjana teknik perminyakan agar memiliki kemampuan bekerja baik secara individual maupun team work di dalam memecahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan dunia perminyakan.7. Untuk mendapatkan data lapangan yang dapat dianalisa dan dikembangkan untuk penulisan Tugas Akhir.BAB IIITEORI DASAR

Teknik reservoir dapat didefinisikan sebagai the art of developing and producing oil and gas fluids in such a manner as to obtain a high economic recovery (T.V. Moore, 1955). Dalam rangka mendapatkan minyak dan gas bumi yang ekonomis tersebut, teknik reservoir mempelajari karakteristik minyak, gas, dan air di dalam sebuah reservoir di bawah kondisi statik maupun dinamik. Oleh karena itu, pengetahuan tentang interaksi antara fluida (minyak, gas, dan air) dengan batuan (yaitu reservoir) sama pentingnya dengan pengetahuan tentang fluida dan batuan itu sendiri. Melihat perkembangan metode, konsep, dan persamaan dalam bidang ilmu teknik reservoir serta perannya dalam kegiatan industri minyak dan gas bumi selama ini, tidak diragukan lagi bahwa teknik reservoir telah menjadi cabang ilmu teknik perminyakan yang powerful dan well-defined.Teknik reservoir merupakan cabang ilmu utama dari ilmu teknik perminyakan. Banyak orang mengatakan bahwa the heart of petroleum engineering is reservoir engineering. Banyak pula yang mengatakan bahwa ilmu teknik perminyakan itu hanya berbeda sedikit saja dari ilmu teknik reservoir (Essley, 1965). Terlepas dari itu, tujuan utama pekerjaan teknik reservoir adalah memberikan fakta-fakta, informasi, dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengontrol operasi pengangkatan minyak dan/atau gas bumi agar mendapatkan perolehan minyak dan/atau gas yang maksimum dengan biaya yang minimum. Untuk itu, maka teknik reservoir mengidentifikasi dan mendefinisikan suatu reservoir, menentukan sifat-sifat fisik reservoir, memperkirakan mekanisme pendorongan, memperkirakan kinerja reservoir, menentukan jumlah minyak dan tingkat perolehan, dan menentukan kontrol operasi dan waktu yang tepat. Oleh karenanya, menurut Dake, seorang ahli teknik reservoir mempunyai 4 (empat) tugas pokok, yaitu:

1. Bersama-sama dengan geologist dan petrophysicists, menghitung atau melakukan estimasi isi minyak dan/atau gas di tempat,

2. Menentukan jumlah minyak dan/atau gas yang dapat diperoleh (recoverable).

3. Menentukan jangka waktu perolehan 4. Melaksanakan pekerjaan teknik reservoir operasional sehari-hari.

Pekerjaan teknik reservoir operasional sehari-hari tersebut bahkan sudah harus dimulai sejak program pemboran dan rencana pengembangan lapangan sedang berlangsung; misalnya untuk menentukan spasi sumur, evaluasi log, menghitung cadangan, evaluasi pengujian sumur, menentukan prosedur pressure maintenance, merencanakan proses perolehan sekunder, dan sebagainya.

Pemboran merupakan langkah awal dan paling penting dalam industri perminyakan. Dengan berkembangnya teknologi, maka akan berdampak pada teknik pemboran yang mengalami perkembangan pesat. Hal ini dapat terlihat jelas apabila dibandingkan dengan teknik pengeboran yang pertama kali dilakukan. Saat ini, teknik pengeboran sudah dapat di operasikan dalam berbagai cara, baik dengan pemboran vertikal, berarah, ataupun pemboran horizontal. Pada bahasan ini, hanya akan dikupas mengenai tujuan dan alasan dilakukannya pemboran berarah dan pemboran horizontal.

Dalam melakukan proses pengeboran suatu formasi, seharusnya selalu menginginkan arah lubang bor yang tegak/vertikal. Arah lubang yang vertikal, secara operasinya lebih mudah, dan umumnya membutuhkan biaya yang relatif murah dibanding dengan melakukan pemboran horizontal. Akan tetapi, letak suatu formasi kadang berbeda jauh dengan kondisi yang diinginkan, sehingga harus dilakukan pemboran berarah/horizontal. Faktor yang menjadi sebab dilakukannya pemboran horizontal karena kondisi permukaan dan alasan geologi.

Pemboran berarah dilakukan karena keadaan di permukaan tidak memungkinkan untuk didirikan lokasi pengeboran. Dengan kata lain, untuk mencapai formasi yang dituju, pemboran tidak dapat langsung dilakukan dengan arah yang tegak/vertikal. Kondisi permukaan yang tidak memungkinkan ini misalnya, apabila reservoir berada di bawah kota yang mempunyai bangunan sejarah, lalu lintas, ataupun di lingkungan padat penduduk sehingga tidak dapat dilakukan pengeboran tegak, karena sudah pasti mengganggu aktivas masyarakat di sekitarnya. Contoh lainnya, apabila reservoir berada di bawah danau, rawa atau sungai. Apabila dilakukan pemboran vertikal, maka harus membuat platform. Hal ini sebenarnya tidak perlu dilakukan mengingat biaya untuk sewa rig yang mahal dan ada alternatif dengan melakukan pemboran berarah dari darat, yang di arahkan ke reservoir tersebut. Selain itu, apabila reservoir berada di bawah tebing yang terjal sehingga sulit untuk melakukan pemboran tegak. Untuk melakukan operasi pemboran pada kondisi seperti ini, harus mencari tempat yang memungkinkan untuk dibuat lokasi, kemudian pemboran diarahkan ke lokasi reservoirnya.

Selanjutnya adalah, pemboran berarah dilakukan karena alasan geologi. Alasan geologi ini, penyebab yang pertama dikarenakan pengeboran melewati zona patahan. Pada zona ini akan terbentuk rekahan yang mana bila dilakukan pemboran, lumpur pemboran akan lari dan masuk dalam rekahan ini. Penyebab yang kedua, dikarenakan adanya kubah garam (salt dome). Bila dilakukan pemboran lurus yang melewati salt dome, maka akan timbul problem pada lumpur pemboran. Lumpur ini akan melarutkan garam sehingga menyebabkan caving yang dapat mengakibatkan runtuhnya formasi. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan pemboran berarah/horizontal dimana lubang bor tidak melewati salt dome.

Untuk pemboran horizontal, sebenarnya adalah pengembangan dari teknik pemboran berarah. Dalam pemboran horizontal, lubang bor diupayakan agar mempunyai panjang penembusan zona produktif yang lebih besar dan laju penambahan sudut yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemboran berarah. Beberapa alasan dilakukannya pemboran horizontal yaitu bila reservoir migas berbentuk tipis tetapi luas, reservoir terdiri dari lensa dan diinginkan untuk ditembus sekaligus, dan menghambat terjadi gas coning dan water coning. Tujuan dilakukannya pemboran horizontal yaitu, untuk meningkatkan laju produksi sumur dan meningkatkan recovery sumur.

Dari kedua teknik pemboran, baik pemboran berarah ataupun pemboran horizontal tujuannya sebenarnya sama, yaitu untuk menembus formasi produktif yang tidak dapat dijangkau dengan pemboran tegak/vertikal. Dengan menggunakan, cara pemboran berarah/horizontal juga akan menghemat pembiayaan yang akan dikeluarkan dan efisiensi waktu yang dibutuhkan. Teknik Produksi merupakan bagian dari bidang keahlian Teknik Perminyakan. Teknik Produksi mempelajari tentang cara-cara mengeluarkan fluida dari reservoir ke permukaan. Hal yang perlu diperhatikan dalam memproduksikan sumur adalah besarnya laju produksi (q), yang akan diperoleh dengan menggunakan metode produksi tertentu dan merupakan laju produksi yang optimum. Secara keseluruhan, yang mendasari Teknik Produksi terdapat dua hal pokok, yaitu :

1. Aliran fluida dari formasi ke dasar sumur (melalui media berpori)

2. Aliran fluida dari dasar sumur ke permukaan (melalui media pipa)

Kedua poin tersebut, sangat berperan dalam hal perencanaan sistem produksi suatu sumur. Untuk aliran fluida dari formasi ke sumur melalui media berpori, dipengaruhi oleh sifat fisik batuan reservoir di sekitar lubang bor dan gradient tekanan antara reservoir dan lubang bor.

Hal yang perlu diketahui untuk aliran fluida dari dasar sumur sampai ke permukaan melalui media berpori adalah, besarnya tekanan yang terjadi selama aliran tersebut. Besarnya tekanan tersebut harus dihitung dengan metode yang sudah dikembangkan. Secara umum metode produksi dapat dibagi menjadi dua yaitu sembur alam (natural flow) dan pengangkatan buatan (artificial lift).

Cara pengangkatan buatan ini dilakukan supaya produksi sumur dapat dipertahankan. Hal ini dikarenakan kemampuan produksi suatu sumur semakin lama, akan semakin berkurang (decline). Faktor lain yang dapat mempengaruhi, dikarenakan dari awal memang kemampuan produksi sumur kecil, sehingga tidak dapat dilakukan secar sembur alam.

Kemampuan produksi sumur kadang sedemikian kecilnya karena dipengaruhi oleh kecilnya permeabilitas di sekitar lubang bor. Penyebabnya dikarenakan adanya padatan yang menutup pori batuan atau pengaruh dari filtrat lumpur pemboran di sekitar lubang bor. Untuk tetap meningkatkan kemampuan sumur, dapat dilakukan dengan perangsangan sumur (well stimulation) sesuai jenis batuannya.

Teknik Produksi, menjadi hal yang sangat penting dalam Industri Perminyakan, karena disinilah proses minyak diangkat dari reservoir, selanjutnya akan diolah yang nantinya akan dipasarkan. Selain itu, Teknik Pemboran dan Teknik Reservoir tak kalah pentingnya karena dalam Industri Perminyakan, satu dengan yang lainnya saling berkaitan.

BAB III

RENCANA TAHAPAN KERJA PRAKTEK3.1. Jenis KegiatanAdapun kegiatan yang ingin kami lakukan nantinya adalah mengetahui secara rinci tahapan operasi minyak dan gas bumi pada suatu lapangan minyak dan gas bumi.3.2. Lokasi Kegiatan

Adapun fokus kegiatan yang hendak dilakukan adalah mencakup kegiatankegiatan yang ada di Departemen Pemboran, Departemen Reservoir, Departemen Produksi, Departemen Operasi dan bidangbidang yang berhubungan dengan perminyakan yang ada di PT.PERTAMINA UBEP Tanjung, Kalimantan Selatan.

3.3. Waktu Pelaksanaan

Kami berharap kerja praktek ini dapat berlangsung kurang lebih selama 1 bulan, dan diharapkan dapat dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2014. Kami selaku pemohon Kerja Praktek berharap pihak Manajemen dari PT.PERTAMINA UBEP Tanjung, Kalimantan Selatan agar dapat menerima permohonan ini.

3.4. Sarana

Adapun dalam pelaksanaan kerja praktek ini kami mengharapkan adanya bantuan fasilitas berupa akomodasi dan transportasi.

3.5. Usulan Jadwal Rencana Kegiatan Kerja Praktek1. Orientasi umum (Sejarah perkembangan dan manajemen perusahaan secara umum).

2. Orientasi khusus I (pemahaman konsep, proses analisis, dan penyajian datadata pada proses eksplorasi)

3. Orientasi khusus II (pemahaman konsep, proses analisis, dan penyajian datadata pada operasi lapangan)

4. Orientasi khusus III (pemahaman konsep, proses analisis, dan penyajian datadata pada proses produksi)

5. Tujuan khusus (melakukan perhitungan cadangan, dengan cara seperti: metode volumetrik, material balance, dan penggunaan software)

6. Pembuatan laporan dan tugastugas lainnya

7. Presentasi di depan pembimbing lapangan dan team terkait.

3.6. Peserta Kerja Praktek

Peserta Kerja Praktek adalah:

1. Nama

:Eby FebriNIM

:11.01.0162. Nama

:Muhammad Reza AmandaNIM

:11.01.0293. Nama

:Naufal NazhibNIM

:11.01.0674. Nama

:Rani AriskaNIM

:11.01.0275. Nama

:Siti Maisarah Riana PutriNIM

:11.01.057BAB IV

PENUTUP

Demikian proposal kerja praktek ini kami susun, dengan harapan program ini dapat terlaksana guna melengkapi persyaratan akademis dan pengambilan tugas akhir program studi S1 Teknik Perminyakan di Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas Bumi Balikpapan, agar terciptanya SDM yang berkualitas dan berkompetensi yang pada akhirnya dapat menjawab tantangan dan kebutuhan dunia industri di era globalisasi khususnya di bidang industri Minyak dan Gas Bumi.

Atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan terima kasih.

Lampiran:1.Surat keterangan dari institusi STT MIGAS Balikpapan

2.Foto Copy Transkrip Nilai sementara yang telah

dilegalisir

3.Foto Copy KTM yang telah dilegalisir

4.Foto Copy Surat Aktif Kuliah yang telah dilegalisir

5.Foto Copy Surat Asuransi