Proposal Kp
-
Upload
alfilovita -
Category
Documents
-
view
60 -
download
4
description
Transcript of Proposal Kp
PROPOSAL PRAKTIK KERJA
PROPOSAL PRAKTIK KERJA DI PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk
Disusun oleh:
Daniel Johnny 21030111130126
Devi Alfilovita 21030111140156
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG2013
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal praktik kerja di PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. ini telah
disetujui dan disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Dr. Ir. Budiyono, M. Si.
NIP : 196602201991021001
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semen merupakan salah satu bahan kebutuhan yang sangat strategis dalam
proses pembangunan suatu negara terutama untuk pembangunan industri,
pertokoan maupun perkantoran.
Pabrik semen merupakan industri kimia yang mengolah bahan baku
menjadi bahan jadi, yang prosesnya melalui serangkaian tahap sehingga pada
akhirnya menghasilkan produk. PT Indocement Tunggal Prakarsa sebagai salah
satu produsen semen terbesar di Indonesia turut berpartisipasi dalam memenuhi
kebutuhan semen.
Bahan baku untuk semen terdiri dari batu kapur, pasir silika, tanah liat dan
lain-lain. Tahapan proses pembuatan semen meliputi proses penambangan bahan
baku, proses pengeringan dan penggilingan bahan baku, proses pembakaran
tepung baku dan pendinginan klinker, proses penggilingan akhir dan proses
pengantongan produk.
Berbagai macam karakteristik semen seperti adanya semen biasa, semen
tahan sulfat dan semen cepat kering dapat dihasilkan dari proses pembuatan
semen dengan adanya variasi perbandingan bahan baku, perbedaan kondisi
operasi. Bahan baku memegang peranan utama dalam industri ini. Dengan
banyaknya tempat penambangan, komposisi bahan baku yang diperoleh akan
berbeda antara tempat satu dengan yang lainnya. Semen yang dihasilkan
diharapkan dapat memenuhi spesifikasi produk yang diinginkan. Hal ini sangat
dipengaruhi oleh komposisi bahan baku yang digunakan, karena komposisi kimia
setiap bahan baku berbeda-beda. Oleh karena itu, digunakan suatu perhitungan
jumlah bahan baku yang dipakai agar dihasilkan produk sesuai dengan spesifikasi
yang diinginkan. Disamping itu pemberian bahan tambahan digunakan untuk
tujuan tertentu, terutama untuk memperbaiki sifat-sifat semen atau membuat
semen jenis tertentu
Dalam kaitannya dengan hal itu, PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk.
menghasilkan jenis produk semen yaitu semen portland biasa, semen pozzolan
dan semen putih dimana masing-masing memiliki sifat yang berbeda walaupun
pada mulanya bahan baku utama yang digunakan sama yaitu berupa batu kapur
dan tanah liat.
Atas berbagai pertimbangan tersebut akhirnya kami menetapkan tempat
tujuan praktik kerja kami yaitu di PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk.
1.2. Tujuan, Tujuan Instruksional Umum, Tujuan Instruksional Khusus
1.2.1. Tujuan
Tujuan praktik kerja mahasiswa ditekankan pada penerapan kemampuan
akademik pada masalah-masalah sederhana yang memerlukan pemecahannya
(problem solving). Disamping itu juga untuk melatih keterampilan (aspek
psikomotorik) di lapangan.
1.2.2. Tujuan Instruksional Umum
Dapat menerapkan teori yang diperoleh dari bangku kuliah pada masalah
yang terjadi di lapangan (industri kimia).
1.2.3. Tujuan Instruksional Khusus
1. Mampu menjelaskan spesifikasi bahan baku dan produk yang
dihasilkan dari pabrik PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk.
2. Mampu menggambar diagram alir proses pembuatan semen.
3. Mampu menjelaskan langkah proses secara lengkap serta penjelasan
kondisi operasi dari masing-masing alat, seperti : crusher, dryer, roller
mill, suspension preheater, rotary kiln, dust collector, dan lain-lain.
4. Dapat menggambar bagan alat proses utama (kiln).
5. Mampu menjelaskan cara kerja pesawat utama, yaitu kiln.
6. Mampu menuliskan dan menyebutkan spesifikasi pesawat utama
(kiln).
7. Mampu menjelaskan cara kerja unit-unit utilitas, yaitu :
Unit penyediaan dan pengolahan air.
Unit pembangkit tenaga listrik.
Unit penyediaan bahan bakar.
Unit penyediaan udara.
8. Mampu menjelaskan program laboratorium dan mampu menjelaskan
fungsi alat-alat laboratorium utama.
9. Mampu menuliskan dan menjelaskan prinsip analisis bahan baku dan
produk.
10. Mampu menggambar dan menjelaskan struktur organisasi PT
Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk.
11. Mampu menjelaskan alasan pemilihan lokasi PT Indocement Tunggal
Prakarsa, Tbk.
12. Mampu menggambar tata ruang pabrik PT Indocement Tunggal
Prakarsa, Tbk. dan tata ruang pesawat utama.
13. Mampu menjelaskan prinsip kerja instrumen-instrumen yang ada.
14. Mampu menggunakan chemical engineering tools yang merupakan
konsep fundamental, sebagai alat untuk :
a. Menghitung laju alir bahan, komposisi laju alir panas
atau suhu dari suatu arus di sekitar alat proses utama (kiln).
b. Menyelesaikan suatu persoalan atau masalah yang dihadapi oleh
PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. (TIK 15 s/d 20).
15. Mampu menilai performance suatu alat penukar panas dan menghitung
harga U-nya berdasarkan kondisi yang diketahui.
16. Berdasarkan kondisi operasi yang diketahui, mampu menghitung balik
(penelusuran rancangan) besaran pokok dari suatu peralatan proses,
seperti conveyor, crusher, roller mill, rotary kiln, suspension
preheater, dryer, dan sebagainya.
17. Mampu menjelaskan masalah pengolahan limbah di pabrik PT
Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk.
18. Mampu mengamati kekurangan atau kelemahan yang ada di PT
Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. dan mampu memberikan saran
pemecahannya.
19. Mampu membuat kesimpulan atas dasar pengamatan yang dilakukan
selama praktik kerja di PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk.
20. Mampu menyusun laporan secara tertulis sesuai aturan yang berlaku.
BAB II
DESKRIPSI PROSES
2.1. Konsep Proses
Pembuatan semen melalui proses kimia dan fisik. Proses kimia melibatkan
beberapa reaksi kimia. Dasar reaksi pembutan semen terdapat reaksi dehidrasi dan
kalsinasi yang berlangsung dalam fase padat, serta molekulerisasi yang terjadi
dalam fase cair.
a. Reaksi dehidrasi (Ghosh, S., N., 1983)
CaCO3.xH2O(S) CaCO3(S) + xH2O(v) (2.1)
Al2O3.yH2O(S) Al2O3(S) + yH2O(v) (2.2)
SiO2.zH2O(S) SiO2(S) + zH2O(v) (2.3)
b. Kalsinasi (Ghosh, S., N., 1983)
CaCO3(S) CaO(S) + CO2(g) (2.4)
MgCO3(S) MgO(S) + CO2(g) (2.5)
c. Molekulerisasi (Ghosh, S., N., 1983)
2 CaO(l) + SiO2(l) 2 CaO.SiO2(l) (C2S) (2.6)
3 CaO(l) + Al2O3(l) 3 CaO.Al2O3(l) (C3A) (2.7)
3 CaO(l) + SiO2(l) 3 CaO.SiO2(l) (C3S) (2.8)
Al2O3 + Fe2O3(l) + 4CaO(l) 4 CaO.Al2O3.Fe2O3(l) (C4AF) (2.9)
Mekanisme reaksi yang terjadi di rotary kiln dan suspension preheater sebagai
alat utama proses adalah :
1. Penguapan air bebas yang dikandung tepung baku (100 0C). Reaksi
ini bersifat endotermis.
2. Penguapan air hidrat yang dikandung tanah liat (500 0C).
Al2Si2O7.xH2O(S) Al2O3(S) + SiO3(S) + x H2O(v) (2.10)
Reaksi ini bersifat endotermis.
3. Kalsinasi (600 – 900 0C)
CaCO3(S) CaO(S) + CO2(g) (2.11)
Reaksi ini bersifat endotermis.
4. Penguapan air hidrat yang dikandung air kapur (800 0C). Reaksi ini
bersifat endotermis.
5. Pembentukan C2S (800 – 900 0C)
2 CaO(S) + SiO2(S) 2 CaO.SiO2(S) (C2S) (2.12)
Reaksi ini bersifat eksotermis.
6. Pembentukan C3A dan C4AF (900 – 1200 0C)
3 CaO(s) + Al2O3(s) 3 CaO.Al2O3(s) (C3A) (2.13)
Reaksi ini bersifat eksotermis.
3CaO(S)+Al2O3(S)+Fe2O3(s) 4CaO.Al2O3.Fe2O3(s) (C4AF) (2.14)
Reaksi ini bersifat eksotermis.
7. Pembentukan fase cair (1250 – 1280 0C). Reaksi ini bersifat endotermis.
8. Pembentukan C3S (1260 – 1460 0C)
2 CaO.SiO2(l) + CaO(l) 3 CaO.SiO2(l) (C3S) (2.15)
Reaksi total pembentukan semen bersifat irreversibel dan endotermis. Reaksi
kimia dalam pembuatan semen diakomodasi dengan kondisi operasi yang sesuai.
Kondisi operasi peralatan utama adalah :
a. Suspension Preheater
Suhu : 300 – 800 0C
Tekanan : -7,72 hingga -54,86 mBar
b. Rotary Kiln
Suhu : 850 – 1450 0C
Tekanan : -4,10 hingga -7,40 mBar
2.2. Langkah Proses
Secara garis besar proses pembuatan semen di PT. Indocement Tunggal
Prakarsa, Tbk. dibagi dalam beberapa tahap, yaitu :
1. Penyiapan Bahan Baku (Unit Raw Mill)
2. Pembakaran Tepung Baku dan Pendinginan Klinker (Unit Burning)
3. Penggilingan Akhir (Unit Cement Mill)
4. Pengantongan Semen (Unit Packing)
Proses-proses tersebut dijelaskan sebagai berikut.
2.2.1 Penyiapan Bahan Baku (Unit Raw Mill)
Langkah penyiapan bahan baku dimaksudkan untuk :
Mengeringkan bahan baku (batu kapur, silika, tanah liat, pasir besi)
guna mengurangi kadar air dari 9,5% menjadi kurang dari 1%.
Mereduksi ukuran bahan baku (batu kapur, silika, tanah liat, pasir
besi) dari 3 mm menjadi ukuran 170 mesh (90 mikron) dengan residu kurang dari
12%.
Mencampur bahan baku (batu kapur, silika, tanah liat, pasir besi)
yang telah dimasukkan dengan perbandingan tertentu. Sebagai contoh untuk
menghasilkan semen Portland, maka komposisi umpan adalah :
* Batu kapur : 84,76%
* Tanah liat : 3,45%
* Pasir silika : 10,74%
* Pasir besi : 1,11%
2.2.2 Pembakaran Tepung Baku dan pendinginan Klinker (Unit Burning)
Proses pembakaran dimaksudkan untuk mereaksikan antara batu kapur,
silika, tanah liat dan pasir besi sehingga membentuk klinker dengan kandungan
C2S, C3S, C4A, C4AF. Tahapan dalam proses ini adalah :
a. Tahap homogenisasi, bertujuan untuk menghomogenkan
campuran tepung baku, sehingga diharapkan tidak akan terjadi kesulitan
operasi dalam kiln.
b. Tahap pembentukan klinker, bertujuan untuk membentuk
klinker sebagai produk antara.
c. Tahap pendinginan klinker.
Tahap ini bertujuan untuk :
1. Menjaga keawetan peralatan transport dan penyimpanan
karena material dengan temperatur tinggi dapat merusak alat.
2. Mencegah terurainya C3S menjadi C2S.
3. Mencegah penguraian gypsum yang ditambahkan pada
penggilingan akhir karena pengaruh klinker panas.
4. Menghindari terbentuknya kristal periclase yang akan
menurunkan kualitas semen.
2.2.3 Penggilingan Akhir (Unit Cement Mill)
Pada unit penggilingan akhir dilakukan penggilingan klinker menjadi semen
yang memenuhi syarat kehalusan. Kehalusan semen adalah salah satu faktor
penentu dari semen yang dihasilkan. Komposisi akhir dari semen Portland adalah:
- C3S : 53 + 3%
- C2S : 23 + 5%
- C3A : 11 + 2%
- C3F : 10 + 1%
2.2.4 Pengantongan Semen (Unit Packing)
Produk semen berupa padatan halus dikemas dalam kantong kertas berlabel
atau dijual dalam bentuk semen curah kepada konsumen.
2.3 Diagram Alir Proses
Tanah liat Pasir silika Pasir besi Batu kapur
Tepung baku tepung baku tepung baku tepung baku
udara Raw mix gas buang
Blending Silo
Raw Mill
Crusher Crusher
Raw Mill Raw Mill Raw Mill
klinker dengan kalsinasi 85 – 90%
+ 850 – 1450 0C Gypsum 3 – 5% klinker dengan kalsinasi > 90%
suhu klinker + 1450 0C
+ 120 0C
suhu klinker + 120 0C
debu semen
≤ 120 0C
semen dengan ukuran 30 µm
debu semen
Produk semen
Suspension Preheater
Rotary Kiln
Grate Cooler
Cement mill
Cement silo
Elektrostaticpresipitator
DAFTAR PUSTAKA
Krik Othmer, “Encyclopedia of Chemical Engineering” volume 17 1983.
Mc Ketta, J.J, “Encyclopedia of Chemical Processing and design”, Marcel
Dekker Inc. New York 1989.
Perry, R.H. and Green, D., 1984, ”Perry’s Chemichal Engineering Hand
Book”,Edisi keenam Mc Graw Hill Book, Japan.
Shreve, R. Norris and Brink, Jr., Joseph A., 1977, ”Chemical Prcess
Industries”,Fourth edition, Mc Graw Hill Book : Japan.
OUTLINE LAPORAN PRAKTIK KERJA
- Halaman judul
- Lembar pengesahan
- Prakata
- Daftar isi
- Daftar tabel
- Daftar Gambar
- Intisari
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Sejarah dan perkembangan pabrik
1.2. Lokasi perusahaan
1.3. Bahan baku dan produk yang dihasilkan
1.4. Organisasi perusahaan
1.5. Keselamatan dan kesehatan kerja
1.6. Penanganan limbah
BAB II DESKRIPSI PROSES
2.1. Konsep proses
2.2. Diagram Alir Proses
2.3. Langkah – langkah Proses
BAB III SPESIFIKASI PESAWAT
3.1. Spesifikasi Alat Utama
3.2. Spesifikasi Alat Pendukung
BAB IV UTILITAS
4.1. Penyediaan Air
4.2. Penyediaan Bahan Bakar
4.3. Penyediaan Tenaga Listrik
4.4. Penyediaan Udara
BAB V LABORATORIUM
5.1. Program Kerja Laboratorium
5.2. Alat – alat Laboratorium Utama
5.3. Prosedur Analisa
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan dan Pengamatan
6.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
OUTLINE LAPORAN TUGAS KHUSUS
- Halaman judul
- Lembar pengesahan
- Prakata
- Daftar isi
- Intisari
BAB I PENDAHULUAN
Berisi : - Latar belakang masalah
- Perumusan masalah
- Tujuan
- Manfaat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi : Teori dasar yang relevan dengan masalah yang dihadapi dan dapat
digunakan untuk menjawab tujuan dari Tugas Khusus.
BAB III METODOLOGI
Berisi : 1. Cara memperoleh data
a. Data primer diperoleh melalui pengamatan dan pengambilan
besaran – besaran yang dapat diamati dan dilihat di lapangan.
b. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur dari berbagai
sumber.
2. Cara mengolah data
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN