Proposal Fajar .pdf

download Proposal Fajar .pdf

of 18

Transcript of Proposal Fajar .pdf

  • KARAKTERISASI PADUAN LOGAM CoCrMo-TiN DENGAN

    PELAPISAN HIDROKSIAPATIT MENGGUNAKAN METODE

    BIOMIMETIK

    MUHAMMAD FAJAR

    DEPARTEMEN KIMIA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    BOGOR

    2013

  • Usulan Penelitian

    Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

    Sarjana Sains pada

    Departemen Kimia

    KARAKTERISASI PADUAN LOGAM CoCrMo-TiN DENGAN

    PELAPISAN HIDROKSIAPATIT MENGGUNAKAN METODE

    BIOMIMETIK

    MUHAMMAD FAJAR

    DEPARTEMEN KIMIA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    BOGOR

    2013

  • Judul Usulan : Karakterisasi Paduan Logam CoCrMo-TiN dengan Pelapisan

    Hidroksiapatit Menggunakan Metode Biomimetik

    Nama : Muhammad Fajar

    NIM : G44100080

    Disetujui oleh

    Dr Charlena, Msi

    Pembimbing I

    Drs Sulistioso Giat Sukaryo, MT

    Pembimbing II

    Diketahui oleh

    Prof Dr Dra Purwantiningsih Sugita, MS

    Ketua Departemen Kimia

    Tanggal Lulus:

  • DAFTAR ISI

    DAFTAR LAMPIRAN vii

    PENDAHULUAN 1

    Latar Belakang 1

    Tujuan Penelitian 2

    Hipotesis Penelitian 2

    Waktu dan Tempat Penelitian 2

    TINJAUAN PUSTAKA 2

    Hidroksiapatit 2

    Pelapisan Paduan Logam dengan Hidroksiapatit Menggunakan Metode

    Biomimetik 3

    Paduan Logam CoCrMo 3

    BAHAN DAN METODE 4

    Alat dan Bahan 4

    Lingkup Kerja 4

    Pembuatan dan Preparasi Paduan Logam CoCrMo 4

    Pelapisan Paduan Logam CoCrMo dengan Titanium Nitrida 4

    Proses Alkali Treatment 5

    Preparasi Larutan SBF 5

    Pelapisan Paduan Logam CoCrMo-TiN dengan HAp 5

    Analisis X-Ray Diffraction (XRD) 6

    Analisis Fourier Transform Infra Red (FTIR) 6

    Analisis Scanning Electron Microscope (SEM) 6

    Uji Korosi 6

    Daftar Pustaka 7

    DAFTAR LAMPIRAN

    1 Diagram alir penelitian 9

    2 Jadwal penelitian 10

  • PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Bidang ortopedik menjadi sangat penting karena angka kecelakaan di

    Indonesia yang mengakibatkan patah tulang semakin meningkat setiap tahunnya.

    Implan tulang merupakan salah satu cara penyembuhan patah tulang yang sedang

    berkembang. Sel-sel tulang sebenarnya memiliki kemampuan untuk memulihkan

    diri, tetapi pemberian pengganti tulang atau implan tulang bisa mempercepat

    pemulihan secara lebih sempurna (Romawarni 2011). Implan adalah suatu

    peralatan medis yang dibuat untuk menggantikan struktur dan fungsi suatu bagian

    biologis. Implan dapat berbahan dasar logam, keramik dan polimer. Material

    yang digunakan untuk implan tulang harus memiliki sifat mudah diperoleh,

    biokompatibel, bioaktif, dan tidak toksik (Riyani 2005). Biokompatibel adalah

    kemampuan suatu bahan untuk bertahan terhadap korosi. Sedangkan bioaktif

    adalah kemampuan suatu bahan untuk merangsang pertumbuhan tulang baru di

    sekitar implan (Pane 2004). Salah satu material yang dapat digunakan untuk

    implan tulang adalah hidroksiapatit (HAp). HAp merupakan material yang mudah

    diperoleh. HAp dapat disintesis menggunakan limbah cangkang tutut, kerang

    darah, batu gipsum, tulang hewan, atau cangkang telur. Selain mudah diperoleh,

    HAp juga bersifat biokompatibel, bioaktif, dan tidak toksik (Lestari 2009).

    HAp memiliki rumus molekul Ca10(PO4)6(OH)2. HAp telah diakui sebagai

    bahan pengganti tulang dan gigi karena memiliki kemiripan dari segi biologisnya

    untuk jaringan tulang keras manusia (Xiangnan et al. 2009). Material lain yang

    biasanya digunakan adalah logam stainless steel, titanium (Ti), dan paduan logam

    berbasis kobalt (Co) (Sukaryo et al. 2009). Logam Ti memiliki biokompatibilitas

    yang paling tinggi diantara baja nirkarat dan paduan logam berbasis Co, tetapi

    harganya yang mahal membuat logam ini jarang digunakan. Paduan logam

    berbasis Co memiliki biokompatibilitas yang lebih baik dibandingkan baja

    nirkarat (Widya 2014). Penelitian ini akan menggunakan paduan logam berbasis

    Co yang dilapisi titanium nitrida (TiN) dan HAp. Paduan logam berbasis Co yang

    digunakan adalah CoCrMo. Penggunaan paduan logam CoCrMo dengan dilapisi

    TiN dan HAp akan mencegah terlepasnya ion-ion logam dan meningkatkan

    ketahanan terhadap korosi. Pelapisan paduan CoCrMo dengan TiN dilakukan

    menggunakan metode plasma sputering dan nitriding (Prihantoko 2011). Nitridasi

    adalah salah satu teknik pelapisan senyawa nitrida pada permukaan logam untuk

    mencegah adanya ion-ion logam yang terlepas ke dalam tubuh (Wirjoadi et al.

    2012).

    Pelapisan HAp pada logam dapat meningkatkan sifat biokompatibilitas

    logam implan (Sukaryo et al. 2009). Pelapisan paduan logam CoCrMo-TiN

    dengan HAp dilakukan dengan metode biomimetik. Metode biomimetik

    merupakan metode pelapisan yang meniru sistem biologis di dalam tubuh.

    Kelebihan metode ini dibandingkan metode lain, seperti plasma spraying,

    electrophoretic deposition (EPD) dan sol gel adalah menjadikan kristal apatit

    memiliki bioaktivitas tinggi dan karakteristik resorpsi yang baik, serta dapat

    mempercepat pertumbuhan tulang (Habibovic et al. 2002). Metode pelapisan

    dengan metode biomimetik ini menggunakan larutan SBF. Larutan SBF adalah

  • 2

    larutan yang memiliki konsentrasi ion yang menyerupai cairan darah manusia.

    Perendaman di dalam larutan SBF pada temperatur 37C dapat membuat lapisan

    apatit tumbuh secara mengkristal (Pratiwi 2008). Menurut Habibovic et al.

    (2002), HAp dapat terbentuk pada larutan 5x SBF. Penelitian yang dilakukan

    Pratiwi (2008) menghasilkan logam Ti yang terlapisi senyawa apatit pada

    perendaman di dalam larutan SBF selama 14 hari. Setelah pelapisan paduan

    logam CoCrMo-TiN dengan HAp, akan dilakukan analisis dan uji lebih lanjut lagi

    yaitu, XRD, FTIR, SEM, dan uji korosi.

    Tujuan Penelitian

    Penelitian ini bertujuan melapisi partikel HAp pada permukaan logam

    CoCrMo dengan titanium nitrida menggunakan metode biomimetik.

    Hipotesis Penelitian

    Pelapisan dengan titanium nitrida dan hidroksiapatit pada logam CoCrMo

    dapat mencegah adanya ion-ion logam yang terlepas ke dalam tubuh dan

    meningkatkan ketahanan korosi untuk implan tulang.

    Waktu dan Tempat Penelitian

    Penelitian ini akan dilaksanakan dari bulan Februari 2014 sampai Juni 2014

    di Laboratorium Kimia Anorganik dan Laboratorium Bersama Departemen

    Kimia, FMIPA IPB serta PTBIN - BATAN, Serpong, Tangerang.

    TINJAUAN PUSTAKA

    Hidroksiapatit

    Partikel hidroksiapatit (HAp) yang merupakan suatu bahan biomaterial

    memiliki rumus kimia (Ca10(PO4)6(OH)2). HAp memiliki sifat biokompatibilitas

    dan bioaktifitas yang baik. Selain itu, secara kristalografi dan sifat kimia dari HAp

    mendekati struktur yang dimiliki oleh tulang dan gigi. HAp dapat terikat secara

    langsung dengan jaringan dan dapat merangsang tumbuhnya jaringan. Hal ini

    menyebabkan HAp dapat diaplikasikan dalam bidang biomedis, terutama untuk

    aplikasi tulang dan gigi. HAp termasuk ke dalam jenis biokeramik. Dalam dunia

    medis, bahan keramik dibagi menjadi dua golongan yaitu keramik bioinert dan

    keramik bioaktif. Keramik bioinert merupakan keramik yang tidak berpengaruh

    dan berinteraksi dengan jaringan tubuh, misalnya alumina, sedangkan keramik

    bioaktif merupakan keramik yang dapat berikatan dengan jaringan tulang yang

    hidup seperti HAp dan kalsium fosfat (Pane 2004). Struktur kristal dari HAp adalah

    heksagonal dengan parameter kisi a = b = 9,4225 dan c = 6,8850 . Hidroksiapatit

  • 3

    adalah senyawa kalsium fosfat yang memiliki nisbah Ca/p sebesar 1,67 dan

    merupakam fase apatit yang stabil.

    Pelapisan Paduan Logam dengan Hidroksiapatit menggunakan Metode

    Biomimetik

    Proses pelapisan dengan metode biomimetik adalah proses pelapisan dengan

    cara menyesuaikan dengan keadaan di dalam tubuh. Proses biomimetik dapat

    digunakan untuk menanamkan sifat bioaktif dan biokompabilitas pada HAp,

    sehingga tubuh manusia sulit untuk membedakan implan sebagai benda asing. Hal

    ini agar implan dengan mudah dapat diterima didalam tubuh. Implan tulang yang

    biasa digunakan adalah paduan logam titanium dengan HAp. Metode biomimetik

    digunakan untuk membuat lapisan kalsium fosfat secara alami di atas permukaan

    sampel dengan perendaman di dalam larutan simulated body fluid (SBF). SBF

    merupakan larutan yang memiliki konsentrasi ion seperti cairan plasma darah

    manusia. Metode ini dilakukan dengan merendam material substrat di dalam

    larutan SBF pada suhu 37C. Proses pelapisan dengan metode ini relatif mudah

    dan murah, karena tidak memerlukan suhu yang tinggi. Metode biomimetik

    merupakan metode yang ideal dan memiliki beberapa kelebihan dibandingkan

    dengan metode pelapisan logam lainnya, yaitu prosesnya dapat dilakukan pada

    suhu rendah sehingga dapat diaplikasikan pada substrat yang sensitif terhadap

    panas (Habibovic et al. 2002).

    Paduan Logam CoCrMo

    Biomaterial telah banyak dimanfaatkan dibidang medis untuk memperbaiki

    beberapa fungsi tertentu organ tubuh, salah satunya digunakan untuk implan

    tulang. Biomaterial merupakan material organik atau anorganik, baik sintesis

    maupun alami yang digunakan dalam tubuh manusia. Penelitian untuk paduan

    logam yang diaplikasikan pada implan tulang telah banyak dilakukan, salah

    satunya yaitu menggunakan paduan logam CoCrMo. Logam yang sering

    digunakan untuk aplikasi medis, yaitu Titanium (Ti) murni, Paduan titanium, dan

    paduan logam berbasis kobalt (Co). Paduan logam yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah paduan logam berbasis Co, yaitu CoCrMo. Paduan logam

    CoCrMo memiliki sifat pengerasan yang dapat dilakukan dalam kondisi panas

    atau dingin, tidak toksik dalam tubuh, dan memiliki biokompatibilitas yang lebih

    tinggi. Umumnya paduan logam yang digunakan untuk aplikasi dalam bidang

    medis memiliki sifat mekanik dan ketahanan korosi yang baik (Hakim 2012).

    Gambar 1 Struktur Hidroksiapatit (Muntanah 2011)

  • 4

    BAHAN DAN METODE

    Alat dan Bahan

    Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, peralatan gelas, tanur

    listrik (Neycraft), neraca (Ohaus USA), sarung tangan, termometer, ultrasonik,

    alat kompaksi, high energy ball milling (HEBM), atomic absorption

    spectrofotometer (AAS), fourier transform infrared (FTIR), scanning electron

    microscope (SEM), dan x-ray diffraction (XRD). Tri Arc Furnace, alat pelapis

    TiN (SEM S500 coating unit), Scanning Elektron Microscope-Energy Dispersive

    Spectrscopy (SEM-EDS), Potensiostat atau galvanostat model 273. Bahan-bahan

    yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, logam CoCrMo-TiN, alkohol, akuades,

    air bebas ion, larutan simulated body fluid (SBF) Kokubo, NaCl, NaHCO3,

    Na2HPO4.2H2O, MgCl2.6H2O, CaCl2.2H2O, (CH2OH)3CNH2, dan HCl.

    Lingkup Kerja

    Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap. Tahap pertama preparasi paduan

    logam CoCrMo-TiN. Tahap kedua proses alkali treatment. Tahap ketiga preparasi

    larutan SBF. Tahap keempat pelapisan paduan CoCrMo-TiN dengan

    hidroksiapatit menggunakan metode biomimetik. Tahap kelima karakterisasi.

    Tahap keenam uji korosi.

    Pembuatan dan Preparasi Paduan Logam CoCrMo

    Paduan logam CoCrMo dibuat dengan mencampurkan masing-masing

    logam dengan komposisi persentase persen bobot sebesar 57.5% untuk Co, 35%

    untuk Cr dan 5% untuk Mo. Unsur paduan logam ditimbang berdasarkan

    persentase persen bobot, setelah itu diaduk menggunakan alat HEM (high energy

    Milling) agar homogen sehingga terbentuk paduan dalam bentuk serbuk. Alat

    HEM yang akan digunakan untuk membuat paduan logam CoCrMo dirancang

    terlebih dahulu dengan cara mechanical alloying (MA). Kemudian serbuk yang

    didapatkan dikompaksi agar terbentuk suatu pelet. Selanjutnya, pelet dimasukkan

    ke dalam cawan tembaga dan di lebur menggunakan alat vakum arc melting

    furnace (AMV). Sampel yang berbentuk pelet tersebut divakum hingga dibawah 3

    kPa yang kemudian dialiri dengan gas argon (Ar) sampai ruang vakum bertekanan

    3 kPa lalu Chiller dihidupkan. Proses peleburan berlangsung pada suhu 3000C.

    Busur diarahkan ke dekat sampel hingga sampel mencair dan terbentuk paduan,

    setelah itu didiamkan selama 3 menit hingga dingin (Prihantoko 2011).

    Pelapisan Paduan Logam CoCrMo dengan Titanium Nitrida

    Pelapisan paduan logam CoCrMo dengan titanium nitrida dilakukan dengan

    teknik plasma sputtering dan nitriding. Paduan logam CoCrMo direndam dengan

    aseton dan dikeringkan pada suhu ruang. Atom-atom titanium sebagai target pada

    tabung reaktor plasma yang kemudian ditembak dengan ion berenergi tinggi dari

  • 5

    gas argon hingga atom Ti dalam target akan terlepas. Perbandingan aliran gas

    nitrogen-argon sebesar (5:8) kPa. Logam CoCrMo dimasukkan ke dalam ruang

    sputtering dengan tegangan 7.5 V, kondisi vakum 0.17 mmHg dan arus sebesar 22

    A selama 2 jam. Adanya lapisan TiN ditandai dengan warna emas pada

    permukaan paduan logam CoCrMo. Terlapisnya TiN pada permukaan paduan

    logam dibuktikan dengan SEM-EDS (Prihantoko 2011).

    Proses Alkali Treatment

    Paduan logam CoCrMo-TiN direndam di dalam larutan alkali, yaitu NaOH

    5M. Tujuan perendaman di dalam NaOH untuk membentuk lapisan hidrogel

    titanat. Setelah itu, sampel ditanur dengan suhu 600C. Tujuan pemanasan untuk

    mendehidrasi lapisan hidrogel titanat sehingga terbentuk kristal sodium titanat

    yang stabil. Proses alkali treatment dilakukan agar permukaan logam terpolarisasi.

    Preparasi Larutan SBF

    Larutan SBF yang digunakan adalah larutan 5x SBF (NaCl, NaHCO3,

    Na2HPO4.2H2O, MgCl2.6H2O, CaCl2.2H2O + HCl dan (CH2OH)3CNH2)).

    Masing-masing senyawa ditimbang sesuai komposisi pada Tabel 1. Larutan dibuat

    dalam 500 mL dengan penambahan akuades. Setiap pencampuran komponen

    diberi selang 2 menit agar dapat larut secara merata. Setelah semua bahan

    dicampurkan, larutan diaduk selama 20 menit (Widya 2014).

    Tabel 1 Komposisi larutan 5x SBF

    Senyawa Bobot

    NaCl 163.675 g

    NaHCO3 56.700 g

    Na2HPO4.2H2O 0.4450 g

    MgCl2.6H2O 0.7625 g

    CaCl2.2H2O 0.9200 g

    (CH2OH)3CNH2 15 mL

    HCl 0.1 M 100 mL

    Pelapisan Paduan Logam CoCrMo-TiN dengan HAp

    Pelapisan paduan logam CoCrMo yang sudah dilapisi oleh TiN kemudian

    dilapisi lagi dengan HAp. Pelapisan ini menggunakan metode biomimetik. Paduan

    logam CoCrMo-TiN direndam dengan cara mencelupkan logam CoCrMo-TiN

    yang digantung dengan kawat ke dalam gelas piala yang berisi larutan SBF dan

    diletakan di atas hot plate stirrer. Larutan diaduk dengan menggunakan pengaduk

    magnetik dengan kecepatan 250 rpm. Perendaman dilakukan selama 7, 14, dan 21

    hari, serta suhu dijaga konstan pada 37C. Setelah 7, 14, dan 21 hari logam diangkat kemudian lapisan dianalisis dengan XRD. Larutan SBF diganti setiap 7

  • 6

    hari sekali untuk menyesuaikan dengan kondisi tubuh, karena konsentrasi ion-ion

    di dalam tubuh umumnya terjaga konstan (Pratiwi 2008).

    Analisis X-Ray Diffraction (XRD)

    Analisis XRD dilakukan dengan sampel yang sudah digerus dengan

    dimasukkan ke dalam holder. Holder yang telah berisi sampel dikait pada

    difraktometer. Kemudian, pada komputer diatur nama sampel, sudut awal, sudut

    akhir, dan kecepatan analisis. Sudut awal pada 10 dan sudut akhir pada 80,

    kecepatan baca diatur 0.60 detik. panjang gelombang yang digunakan adalah

    1.54060 A dan targetnya adalah tembaga (Cu). Setelah itu, di run dan sampel

    hasil sintesis ditempatkan pada suatu spesimen holder. Kemudian diletakkan pada

    difraktometer. Setelah siap dilakukan analisis dan hasil analisis kemudian

    dibandingkan dengan data joint committe on Powder Diffraction Standards

    (JCPDS) (Dahlan et al 2009).

    Analisis Fourier Transform Infra Red (FTIR)

    Analisis FTIR dilakukan dengan sebanyak 2 mg sampel dicampur dengan

    100 mg KBR, selanjutnya dibuat pelet. Setelah terbentuk pelet, kemudian pelet

    dianalisis dengan IR dengan jangkauan bilangan gelombang 4000-400 cm-1

    .

    Analisis Scanning Electron Microscope (SEM)

    Analisis SEM dilakukan dengan menempatkan sampel pada plat

    aluminium, setelah itu dilapisi menggunakan pelapis emas setebal 48 nm.

    Kemudian diamati menggunakan SEM dengan tegangan 20 kV pada perbesaran

    1000, 5000, dan 10000. Tujuan analisis ini untuk mengetahui morfologi dan pori

    dari HAp. Pengukuran pori dilakukan dengan membandingkan panjang diameter

    pada skala foto.

    Uji Korosi

    Uji korosi dilakukan menggunakan perangkat potensiostat atau galvanostat

    model 273 dengan potensial yang digunakan, yaitu -20 mV sampai 20 mV dalam

    media pengkorosi. Media pengkorosi yang digunakan, yaitu larutan infus NaCl

    0.9%. Sampel dengan diameter 1.5 cm diletakkan pada working electrode, lalu

    dimasukkan pada perangkat potensiostat atau galvanostat. Proses korosi

    disebabkan adanya pergerakan elektron pada reaksi elektrokimia, sehingga laju

    korosinya dapat ditentukan.

    Laju Korosi=

    (Hakim 2012).

    Keterangan :

    K= Konstanta (mmpy 8.76 x ) W= Pengurangan Berat (g)

    D= Densitas Sampel (g/ ) A= Luas Permukaan ( ) T= Waktu Celup (Jam)

  • 7

    Daftar Pustaka

    Dahlan K, Prasetyanti F, Sari YW. 2009. Sintesis Hidroksiapatit dari Cangkang

    Telur menggunakan Dry Method. Biofisika 5(2): 71-78.

    Habibovic P, Barrere F, Van Blitterswijk CA, de Groot Klaas, Layrolle P. 2002.

    Biomimetic Hydroxyapatite Coating on Metal Implants. J Am Ceram. 85(3).

    517-522.

    Hakim F. 2012. Biomaterial Mampu Luruh Alami Fe-Mn-C Diproduksi Melalui

    Metalurgi Serbuk Ferromangan, Besi dan Karbon dengan Perlakuan Canai

    Dingin dan Re-Sinter. [Skripsi]. Depok (ID): Universitas Indonesia.

    Lestari A. 2009. Sintesis dan Karakterisasi Komposit Apatit-Kitosan dengan

    Metode In-Situ dan Ex-Situ. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

    Muntanah. 2011. Sintesis dan Karakterisasi Hidroksiapatiti dari Limbah

    Cangkang Kerang Darah (Anadara granosa, Sp). [Pasca Sarjana]. Bogor

    (ID): Institut Pertanian Bogor.

    Pane MS. 2004. Penggunaan Hidroksiapatit Sebagai Bahan Dental Implan

    [Skripsi]. Medan (ID): Universitas Sumatera Utara.

    Pratiwi A. 2008. Pengaruh Modifikasi Permukaan Ti6Al4V Terhadap Deposisi

    Apatit Melalui Metode Biomimetik. [Skripsi]. Bandung (ID): Institut

    Teknologi Bandung.

    Prihantoko DA. 2011. Karakterisasi Paduan CoCrMo dengan Pelapian Titanium

    Nitrida dan Hidroksiapatit-Kitosan. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian

    Bogor.

    Riyani E. 2005. Karakterisasi Senyawa Kalsium Fosfat Karbonat Hasil Presipitasi

    menggunakan XRD, SEM, dan EDXA Pengaruh Perubahan Ion F dan Mg.

    [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

    Romawarni A. 2011. Sintesis dan Uji In Vitro Hidroksiapatit Berporogen Kitosan

    dengan Metode Sol Gel. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

    Sukaryo SG, Nurbainah E, Wahyudi ST, Sitompul A. 2009.Pelapisan SS 316L

    dengan hidroksiapatit menggunakan teknik electrophoretic deposition.

    J Material Science. Edisi khusus: 50-55.

    Widya R. 2014. Pelapisan Hidroksiapatit pada Logam CoCrMo dengan Metode

    Biomimetik. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

    Wirjoadi, Susita L, Siswanto B, Sudjatmoko. 2012. Pengaruh proses nitridasi ion

    pada biomaterial terhadap kekerasan dan ketahanan korosi. Pertemuan dan

    Presentasi Ilmiah Teknologi dan Aplikasinya; Serpong (ID): BATAN: 25-36.

  • 8

    Xiangnan L, Xioming C, Shipu L, Zhiming P. 2010. Synthesis and

    characterization of core-shell hydroxiapatite/chitosan biocomposite

    nanosphares. Wuhan Univ Technol-Mater. 25(2): 252-256.

  • 9

    Lampiran 1 Diagram alir penelitian

    1. Diamplas 2. Direndam di dalam alkohol 3. Sonikasi selama 1 jam 4. Diangkat dan dilap hingga kering

    1. Direndam di dalam larutan NaOH 2. Dimasukkan ke dalam tanur

    (T=600C)

    1. Dimasukkan ke dalam larutan SBF (T=37C, t=7, 14, dan 21 hari,

    pengadukan=250 rpm)

    Paduan logam CoCrMo-TiN

    Paduan logam CoCrMo-TiN

    dilakukan alkali treatment

    Pelapisan HAp pada

    permukaan paduan logam

    CoCrMo-TiN

    Analisis XRD, FTIR, SEM,

    dan Uji Korosi

  • 10

    Lampiran 2 Jadwal penelitian

    Kegiatan Januari Febuari Maret April Mei Juni

    Study

    Literatur

    Preparasi

    paduan

    CoCrMo

    Pelapisan

    CoCrMo-

    TiN

    Preparasi

    paduan

    logam

    CoCrMo-

    TiN

    Alkali

    treatment

    Preparasi

    larutan

    SBF

    Pelapisan

    CoCrMo-

    TiN

    dengan

    HAp

    Analisis

    XRD,

    FTIR,

    dan SEM

    Uji

    Korosi