Proposal Dbd

download Proposal Dbd

of 19

Transcript of Proposal Dbd

BAB I PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG

Program pemerintah dalam rangka mempercepat tercapainya Indonesia sehat 2012 maka pemerintah mendirikan berbagai upaya kesehatan antara lain dalam bentuk upaya kesehatan masyarakat tingkat dasar yaitu mendayagunakan ilmu pengetahuan dan tehnologi kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat seperti puskesmas. Ada enam jenis pelayanan tingkat dasar yang harus di laksanakan oleh puskesmas yakni promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, kesehatan lingkungan, pemberantasan penyakit menular, dan pengobatan dasar. Upaya tersebut tertuang dalam Undang-Undang no 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit menular. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah dikenal di Indonesia sebagai penyakit yang endemis terutama bagi anak-anak. Di Indonesia Demam Berdarh Dengue (DBD) timbul sebagai wabah untuk pertama kalinya di Surabaya pada tahun 1968. Sampai saat ini Demam Berdarah Dengue (DBD) dilaporkan dari 26 propinsi dan telah menyebar dari daerah perkotaan ke daerah pekelurahanan dan selama tahun 1974 sampai 1982 dilaporkan sebanyak 3500-7800 kasus dengan Case Fatality Rate3,9%. Penyebab penyakit ini ialah virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti sebagai factor utama, nyamuk Aedes Albopictus. Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk ke tubuh penderita melalui nyamuk Aedes Aegypti (betina).

1

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang terutama terdapat pada anak remaja atau orang dewasa dengan tanda-tanda klinis berupa demam, nyeri otot atau nyeri sendi yang disertai leukopenia, dengan atau tanpa ruam, dan limfadenopati, demam bifasik, sakit kepala yang hebat, nyeri pada pergerakan bola mata, gangguan rasa mengecap, trombositopenia ringan dan petekie spontan. Tanda dan gejala awal Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah demam mendadak selama 2-7 hari tanpa sebab yang jelas, tampak lemas, lesu, sering terasa nyeri uluhati dan tampak bintik-bintik merah pada kulit selanjutnya penderita gelisah, tangan dan kakinya dingin berkeringat, kadang-kadang mimisan (perdarahan di hidung) disertai muntah atau berak. Mengingat bahayanya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) ini sangat dibutuhkan peran serta seluruh komponen yang ada tidak terkecuali tenaga kesehatan dan keluarga. Dukungan keluarga sangat penting karena keluarga merupakan unit terkecil dalam kelompok masyarakat tapi unit utama dalam pelayanan kesehatan karena masalah kesehatan keluarga saling berkaitan dan saling mempengaruhi antara sesama anggota keluarga dan akan mempengaruhi pula keluarga-keluarga disekitarnya atau masyarakat secara keseluruhan. Berdasarkan latar belakang di atas ternyata di Jayapura khususnya di Puskesmas Heram relatif kecil namun bila tidak segera ditangani dampaknya akan merugikan semua pihak khususnya pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) itu sendiri. Adapun data yang diperoleh dari Puskesmas Heram periode JanuariDesember 2011, jumlah pasien yang menderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Puskesmas Heram sebagai berikut.

2

Tabel 1.1 Data Penderita Demam Berdarah Dengue dalam Wilayah Kerja Puskesmas Heram Tahun 2011

Bulan Rayon Padang bulan Organda Perumnas 4 Heram Uncen bawah JumlahJ a n Feb Maret April Mei Jun Jul Agst Sept okt Nop Des

2 1 -

1 -

2 7 -

-

1 1 -

18

1 -

-

1 -

1 -

-

-

Sumber : Puskesmas Heram-Jayapura tahun 2011

Berdasarkan tabel di atas jumlah penderita DBD di Puskesmas Heram pada tahun 2011 sebanyak 18 orang, dan penderita paling banyak terdapat pada bulan Maret sedangkan pada bulan-bulan yang lainnya jumlah penderita turun. Berdasarkan hasil study pendahuluan melalui wawancara yang dilakukan peneliti pada tanggal 30 Januari 2011 kepada warga Kelurahan Heram kabupaten Jayapura berjumlah 10 orang, 4 orang diantaranya mengatakan Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah demam yang disertai pendarahan, 2 orang diantaranya mengatakan Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit demam tinggi karena gigitan nyamuk, 3 orang diantaranya mengatakan pernah mendengar istilah

Demam Berdarah Dengue (DBD) itu tetapi tidak mengerti, dan 1 orang diantaranya mengatakan tidak tahu apa itu Demam Berdarah Dengue (DBD). Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa warga tersebut belum mengetahui tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) sehingga demikian perlu dicari kebenarannya, oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul pengetahuan masyarakattentang Demam Berdarah Dengue (DBD) 3

di Kelurahan Heram wilayah kerja Puskesmas Heram Kabupaten Jayapura tahun 2011.

1.2

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah bagaimana pengetahuan masyarakat tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Heram wilayah kerja Puskesmas Heram Jayapura tahun 2011.

1.3

TUJUAN PENELITIAN

1.3.1

Tujuan umum Setelah dilakukan penelitian, peneliti dapat mengetahui pengetahuan

masyarakattentang Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Heram wilayah kerja Puskesmas Heram Kabupaten Jayapura tahun 2011.

1.3.2

Tujuan khusus

Setelah dilakukan penelitian, peneliti dapat : 1. Mengetahui pengetahuan masyarakattentang pengertian DBD 2. Mengetahui pengetahuan masyarakattentang penyebab DBD 3. Mengetahui pengetahuan masyarakattentang tanda dan gejala DBD 4. Mengetahui pengetahuan masyarakattentang pencegahan DBD melalui PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) 5. Mengetahui pengetahuan masyarakatcara penanganan di rumah penderita DBD.

4

1.4

MANFAAT PENELITIAN Hasil penelitian yang diharapkan sebagai berikut : 1. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman yang lebih bervariasi juga menimbulkan dan mengaplikasi ilmu yang didapat selama pendidikan. 2. Bagi masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) 3. Bagi institusi kedokteran Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi pendidikan sebagai bahan perbendaharaan bacaan khususnya mata kuliah yang berhubungan dengan judul yang diajukan. 4. Bagi instansi terkait Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD).

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1

DASAR TEORI

1. Demam Berdarah Dengue (DBD) a. Pengertian Demam Berdarah Dengue (DBD) Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah penyakit febris-virus akut, sering kali disertai dengan sakit kepala, nyeri tulang atau sendi dan otot ruam dan leukopenia sebagai gejalanya.

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan atau nyeri sendi yang disertai lekopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diatesis hemoragif.

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti betina lewat air liur gigitan saat menghisap darah manusia.

b. Penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD) Penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah virus dengue oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus sebagai vektor ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk tersebut. Infeksi pertama kali dapat memberi gejala sebagai Demam Dengue (DD). Apabila orang itu mendapat infeksi berulang oleh tipe virus dengue yang berlainan akan menimbulkan reaksi yang berbeda.

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue dengan tipe DEN I, DEN 2, DEN 3, dan DEN 4. virus tersebut termasuk dalam 6

group B Arthropod Borne Viruses (Arboviruses). Keempat tipe virus tersebut telah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia antara lain Jakarta dan Yogyakarta. Virus yang banyak berkembang di masyarakat adalah virus dengue dengan tipe satu dan tiga.

c. Tanda dan Gejala Demam Berdarah Dengue (DBD) Untuk menegakkan diagnosa penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) digunakan kriteria yang ditetapkan oleh WHO, 1997, yaitu : 1. Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari, biasanya bifasik. 2. Manifestasi pendarahan (Uji bendung positif, petekie, ekimosis, perdarahan mukusa dan hematemesis atau melena). 3. Trombositopenia (Jumlah trombosit < 100.000/mm) 4. Terdapat tanda-tanda plasma leakage (kebocoran plasma) sebagai berikut : a. Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standar sesuai dengan umur dan jenis kelamin. b. Penurunan hematokrit >20% setelah mendapat terapi cairan dibandingkan dengan nilai hematokrit sebelumnya. c. Tanda kebocoran plasma seperti efusi pleura, asites atau

hipoproteinemia.

d. Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) merupakan tindakan untuk memutuskan mata rantai perkembangan nyamuk. Tindakan PSN terdiri atas beberapa kegiatan antara lain : 1) 3 M 3 M adalah tindakan yang dilakukan secara teratur untuk memberantas jentik dan menghindari gigitan nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan cara : 7

a. Menguras tempat-tempat penampungaan air seperti bak mandi, tempayan, ember, vas bunga, tempat minum burung dan lain-lain seminggu sekali. b. Menutup rapat semua tempat penampungan air seperti ember, gentong, drum dan lain-lain c. Mengubur semua barang-barang bekas yang ada disekitar rumah yang dapat menampung air hujan. 2) Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk 3) Cegah gigitan nyamuk dengan cara : a. Membunuh jentik nyamuk demam berdarah ditempat air yang sulit dikuras atau sulit air dengan menaburkan bubuk temephos (Abate) atau Altosoid 2-3 bulan sekali dengan takaran 1 gram abate atau 2,5 gram Altosoid untuk 100 liter air. Abate dapat diperoleh atau dibeli di Puskesmas atau di Apotik. b. Mengusir nyamuk dengan obat anti nyamuk c. Mencegah gigitan nyamuk dengan memakai obat nyamuk gosok. d. Memasang kawat kasa di jendela dan di ventilasi e. Tidak membiasakan menggantung pakaian di dalam kamar. f. Gunakan sarung klambu waktu tidur.

e. Penanganan di rumah Penanganan atau tindakan pertama kali ada penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah : 1. Beri minum sebanyak-banyaknya dengan air yang sudah di masak seperti air susu, teh atau air minum lainnya, dapat juga dengan oralit. 2. Berikan kompres air dingin atau es 3. Berikan obat penurun panas misalnya parasetamol (dosis anak-anak 10 20mg /kgBB per hari, dewasa 3 x 1 tablet / hari) 4. Harus segera dibawa ke dokter, petugas Puskesmas pembantu, bidan kelurahan, perawat pembina kelurahan, Puskesmas atau Rumah Sakit. 8

2.2

KERANGKA TEORI

Teori

Host

Agent

Environment

Manusia

Virus atau bakteri

Lingkungan

Gizi Umur Jenis kelamin

Fisik Kimia biologis

2.3

KERANGKA KONSEP

Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang diamati atau dilakukan melalui penelitian yang akan dilakukan. Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

9

Kerangka Konsep Penelitian

Pengetahuan KK tentang DBD meliputi : - Pengertian DBD - Penyebab DBD - Tanda dan gejala DBD - Pencegahan DBD - Penanganan DBD

Penyakit DBD

1. Pengetahuan baik 2. Pengetahuan cukup 3. Pengetahuan kurang

2.3

DEFINISI OPERASIONAL

Variabe l 1 Penget ahuan Masyar akatten tang penyaki t DBD

Sub Vari abel 2

Definisi Operasional

Alat Ukur

Cara Ukur 5 Test

Skala

Katagori

3 4 Kemampuan Kuesioner untuk menjelaskan secara benar tentang penyakit DBD

6 Ordinal

7 Baik : Jika responden mampu menjawab dengan benar 76% Cukup : Jika responden mampu menjawab dengan benar 56-75% Kurang : Jika responden mampu menjawab

10

dengan benar 55%.

Peng etah uan Mas yara katt enta ng peng ertia n peny akit DBD

Kemampuan Kuesioner untuk menjelaskan secara benar tentang pengertian penyakit DBD

Test

Ordinal

Baik : Jika responden mampu menjawab dengan benar 76% Cukup : Jika responden mampu menjawab dengan benar 56-75% Kurang : Jika responden mampu menjawab dengan benar 55%.

11

1

2 Pengetahuan Masyarakatte ntang penyebab penyakit DBD

3 Kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang penyebab penyakit DBD

4 Kuesioner

5 Test

6 Ordinal

7 Baik : Jika responden mampu menjawab dengan benar 76% Cukup : Jika responden mampu menjawab dengan benar 56-75% Kurang : Jika responden mampu menjawab dengan benar 55% Baik : Jika responden mampu menjawab dengan benar 76% Cukup : Jika responden mampu menjawab dengan benar 56-75% Kurang : Jika responden mampu menjawab dengan benar 55%

Pengetahuan Masyarakatte ntang tanda dan gejala penyakit DBD

Kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang tanda dan gejala penyakit DBD

Kuesioner

Test

Ordinal

12

1

2 Pengetahuan Masyarakattentang pencegahan penyakit DBD

3 4 Kemampuan Kuesioner untuk menjelaskan secara benar tentang pencegahan penyakit DBD

5 Test

6 7 Ordinal Baik : Jika responden mampu menjawab dengan benar 76% Cukup : Jika responden mampu menjawab dengan benar 5675% Kurang : Jika responden mampu menjawab dengan benar 55%

13

Pengetahuan Masyarakattentang penanganan penyakit DBD

Kemampuan Kuesioner untuk menjelaskan secara benar tentang penanganan penyakit DBD

Test

Ordinal Baik : Jika responden mampu menjawab dengan benar 76% Cukup : Jika responden mampu menjawab dengan benar 5675% Kurang : Jika responden mampu menjawab dengan benar 55%

14

BAB III METODE PENELITIAN

3.1

JENIS PENELITIAN Pendekatan penelitian yang digunakan oleh penelitian deskriptif, yaitu suatu metode yang di gunakan dengan tujuan utama untuk membuat gambar atau deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif. Dalam hal ini peneliti berminat untuk mengetahui ambaran pengetahuan masyarakattentang Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Heram Wilayah Kerja Puskesmas Heram Tahun 2011.

3.2

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini akan dilakukan di Kelurahan Heram wilayah kerja puskesmas Heram-Jayapura. Penelitian ini di lakukan pada 16 Maret 2011.

3.3

POPULASI DAN SAMPEL 3.3.1 Populasi Populasi adalah seluruh subjek atau data dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah Masyarakatdi Kelurahan Heram wilayah kerja Puskesmas Heram tahun 2011 adalah 1338 Kepala Keluarga. 3.3.2 Sampel Diketahui besarnya populasi Masyarakat1338 secara keseluruhan, maka perhitungannya sebagai berikut :

15

n

1338 1338 (0,1) 2 1 1338 1338 (0,01) 1 1338 13,38 1 1338 14,38 93,04

Hasil perhitungan sampel sebesar 93,04 dibulatkan menjadi 93.

3.4

TEKNIK PENGAMBILAN DATA

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang di perlukan dalam suatu penelitian. Untuk mengumpulkan data peneliti membuat pertanyaan, pertanyaan ini diedarkan kepada Masyarakatyang anggota keluarganya pernah menderita Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Masyarakatyang tidak terkena Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Heram wilayah kerja Puskesmas Heram-Jayapura. Teknik perkumpulan data dilakukan dengan menggunakan : 1. Data primer Data primer adalah data yang diperoleh sendiri oleh si peneliti dari hasil pengukuran, pengamatan dari survey langsung. Data ini diperoleh secara langsung dari jawaban responden melalui kuesioner. 2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, badan/instansi yang secara rutin mengumpulkan data. Data ini diperoleh dari puskesmas Heram-Jayapura Tahun 2011. 16

3.5

CARA PENGOLAHAN DATA

Pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Editing pada tahap editing peneliti melakukan pengecekan isi kuesioner apakah sudah lengkap terisi dari jawaban yang dinyatakan kepada responden jika terdapat kesalahan kekurangan peneliti menanyakan kembali jawaban yang disampaikan responden sesuai dengan persepsinya sebagai kelengkapan data. 2. Koding Peneliti merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka, misalnya variabel persepsi dilakukan koding.

3. Tabulasi data Tabulasi data dengan mengelompokan sesuai dengan variabel yang akan diteliti guna memudahkan dalam menganalisanya.

3.6

TEKNIK ANALIS DATA Analisa data merupakan bagian yang sangat penting untuk mencapai tujuan,

yaitu menjawab pertanyaan peneliti dalam mengumpulkan fenomena. Dalam penelitian ini peneliti mengunakan isi kuesioner dengan alat angket yang berisi pertanyaan telah disediakan alternative jawabanya. Teknik yang digunakan menggunakan rumus : P =

x x 100% n

Keterangan : p x n = Prosentasi = Jumlah total jawaban = Jumlah item pertanyaan 17

(Arikunto, 2005) Dikatagorikan sebagai berikut : 1. Baik, jika di dapat hasil 76% - 100% 2. Cukup, jika di dapat hasil 56% - 75% 3. Kurang, juka di dapat hasil 55% Menginterprestasikan dengan menggunakan rumus prosentasi sebagai berikut : P=

f n

x 100%

Keterangan : p f n = Prosentasi = Jumlah katagori yang di jawab responden (baik, cukup, kurang) = jumlah sekluruh responden

Setelah data ditabulasi selanjutnya di interprestasikan dengan mengunakan sekala katagori (Arikunto, 1998) sebagai berikut : 0% 1%-5% 6%-24% 25%-49% 50% 51%-74% 75%-94% 95%-99% 100% : Tidak seorangpun : Hamper tidak ada : Sebagian kecil : Kurang dari setengah : Setengahnya : Lebih dari setengah : Sebagian besar : hamper seluruhnya : seluruhnya

18

19