Proposal Bemain Kel Pra Klinik 5

18
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bermain merupakan kebutuhan anak seperti halnya kasih sayang, makanan, perawatan, dan lain-lainnya, karena dapat memberi kesenangan dan pengalaman hidup yang nyata. Bermain juga merupakan unsur penting untuk perkembangan anak baik fisik, emosi, mental, sosial, kreativitas serta intelektual. Oleh karena itu bermain merupakan stimulasi untuk tumbuh kembang anak. Bagi anak, bermain tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain. Anak-anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mental dan perkembangan emosinya. Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya, kognitifnya dan juga emosinya karena mereka bermain dengan seluruh emosinya, perasaannya dan pikirannya. Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan dimana dengan kesenangan ini mereka mengenal segala sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat kesempatan cukup untuk bermain juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengenal sekitarnya sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman, kreatif dan cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang mendapat kesempatan bermain.

description

proposal terapi bermain

Transcript of Proposal Bemain Kel Pra Klinik 5

Page 1: Proposal Bemain Kel Pra Klinik 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Bermain merupakan kebutuhan anak seperti halnya kasih sayang, makanan,

perawatan, dan lain-lainnya, karena dapat memberi kesenangan dan pengalaman hidup

yang nyata. Bermain juga merupakan unsur penting untuk perkembangan anak baik fisik,

emosi, mental, sosial, kreativitas serta intelektual. Oleh karena itu bermain merupakan

stimulasi untuk tumbuh kembang anak. Bagi anak, bermain tidak sekedar mengisi waktu,

tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan

lain-lain. Anak-anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik,

mental dan perkembangan emosinya.

Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya, kognitifnya

dan juga emosinya karena mereka bermain dengan seluruh emosinya, perasaannya dan

pikirannya. Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan dimana dengan kesenangan

ini mereka mengenal segala sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat

kesempatan cukup untuk bermain juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk

mengenal sekitarnya sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman,

kreatif dan cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya   kurang

mendapat kesempatan bermain.

Dalam kondisi dimana anak tidak dapat diberikan perhatian secara maksimal

karena kondisi, anak kemungkinan kurang terpenuhi tumbuh kembangnya. Sehingga

pemberian terapi bermain ini dapat menunjang tumbuh kembang anak dengan baik. Pada

kenyataannya tidak semua anak dapat melewati masa kanak-kanaknya dengan baik, ada

sebagian yang dalam proses tumbuh kembangnya mengalami gangguan kesehatan.

Dengan mengerti tentang dunia anak terutama usia anak toddler, maka dengan ini kami

bermaksud untuk melaksanakan program terapi bermain karena dengan bermain akan

membuat anak menjadi lebih rileks. Adapun  tempat pelaksanaan di PAAB Tunas

Bangsa. Alasan kelompok kami mengadakan therapy kelompok bermain pada anak usia

toddler karena merupakan golden period dimana ketika ketika kita menstimulasi,

diharapkan tidak ada keterlambatan dalam tumbuh kembangnya. selain memnag dari segi

SDM anak-anak sendiri lebih banyak usia toddler.

Page 2: Proposal Bemain Kel Pra Klinik 5

B. Tujuan Tujuan Umum

Setelah dilakukan tindakan program bermain pada anak usia toddler (1-3 tahun) selama kurang lebih 30 menit diharapkan anak dapat meningkatkan kognitif anak serta dapat melanjutkan tumbuh kembang anak yang normal atau sehat.

Tujuan Khusus : Melatih gerak motorik kasar Melatih gerak motorik halus Melatih kognitif (mengenal warna) Melatih ketelitian dalam membedakan warna Meningkatkan solidaritas Melatih kecepatan Melatih Ketangkasan

C. Landasan TeoriBermain menurut J. Cpaing (1992) adalah cara unik bagi anak memahami dan

mempelajari dunianya. Bermain yang merupakan cara anak untuk memenuhi

kebutuhannya, sedangkan menurut Chaterine Garvey (1997) bermain adalah cara anak

lebih sering berperan aktif, berkaitan dengan sisi dari kehidupannya seperti untuk

melanjutkan perkembangan sosial dan meningkatkan kreatifitasnya bermain merupakan

media untuk belajar karena melalui bermain anak akan:

1. Berkomunikasi

2. Belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan

3. Melakukan apa yang dapat dilakukan

4. Mengenal waktu, warna dan jenis, dan sebagainya

Kriteria berdasarkan tumbuh kembang anak usia toddler:

1. Motorik Kasar

a. Menurut tumbuh-kembang anak

Anak mampu memanjat, berlari, melompat, melatih keseimbangan badan dan

bermain bola

Anak dapat merangkak di kolong meja, berjinjit mengelilingi kursi, melompat

diatas bantal dan lain-lain

Anak dapat melompat jauh, melempar dan menangkap

b. Menurut kondisi klien

Page 3: Proposal Bemain Kel Pra Klinik 5

Klien dalam keadaan sehat, dan mampu bergerak aktif.

2. Motorik Halus

a. Berdasarkan Tumbuh Kembang Anak

Anak dapat mengambil barang kecil seperti potongan puzzle, balok dan lain-

lain

Anak dapat menggunting gambar menggunakan gunting khusus untuk anak-

anak serta menempel suatu objek pada objek yang lain

Anak dapat menyusun balok dan puzzle

b. Berdasarkan Kondisi Anak

Anak juga bisa mengenal warna dan menyebutkannya

3. Bahasa

a. Berdasarkan Tumbuh Kembang Anak

Anak dapat mengungkapkan dan menceritakan sebuah objek yang dilihat

Anak dapat menyebut namanya sendiri

Anak dapat menceritakan kejadian yang baru terjadi

Anak dapat nama jenis pakaian (baju, celana, kerudung, kaos dan sebagainya)

b. Berdasarkan Kondisi Anak

Anak menggunakan bahasa sebagai media pertukaran verbal

Anak berkata lebih banyak menggunakan kalimat–kalimat pendek

Anak mampu mengucapkan kata–kata pendek

Anak mengerti pertanyaan yang berkaitan dengan jumlah misalnya:

menunjukkan warna tertentu

4. Personal Sosial

a. Berdasarkan Tumbuh Kembang Anak

Anak lebih sensitif dan mudah kecewa

Anak mulai mencari teman peer-groupnya

Waktu yang tepat untuk dilakukan toilet training

Anak mulai mencontoh perilaku ibu (seperti berdandan)

Page 4: Proposal Bemain Kel Pra Klinik 5

Anak mulai bisa memakai pakaian sendiri

b. Berdasarkan Kondisi Anak

Anak menunjukkan sikap ingin bermain bola bola

Anak tidak menangis jika ditinggal oleh pengasuhnya

Page 5: Proposal Bemain Kel Pra Klinik 5

BAB II

DESKRIPSI KASUS

A. Karakteristik SasaranSasaran: anak-anak umur toddler (1-3 tahun) yang berada di Panti Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa.

Anak I Anak II Anak III Anak IV Anak V Anak VI- Anak XII

B. Prinsip BermainPrinsip bermain :1. Banyak menggunakan energi, singkat dan sederhana 2. Mempertimbangkan keamanan instrument permainan3. Kelompok umur yang sama 4. Permainan tak bertentangan prinsip tumbuh kembang toddler5. Bermain secara mandiri

C. Karakteristik Permainan Karakteristik permainan yang akan dibuat menggunankan karakteristik

Assosiative Play Permainan dimana anak bermain dalam kelompok dengan aktivitas yang sama, tetapi belum terorganisir dengan baik, belum ada pembagian tugas diantara anak, mereka bermain sesuai dengan keinginannya

.

Page 6: Proposal Bemain Kel Pra Klinik 5

BAB III

METODOLOGI PERMAINAN

A. Deskripsi PermainanPermainan ini disebut bola-bola ceria dimana setiap anak secara bergiliran pada

masing-masing kelompok mengambil bola sesuai dengan warna box kelompok yang telah di tentukan kemudian memasukkan pada box tersebut. permainan ini membutuhkan ketepatan koordinasi antara mata dalam mengenal warna dan tangan ketika mengambil bola.

B. Tujuan Permainan Melatih gerak motorik kasar ketika berjalan Melatih gerak motorik halus ketika mengambil bola Melatih kognitif (mengenal warna) Melatih ketelitian dalam membedakan warna Meningkatkan solidaritas bagaimana harus menunggu sesuai urutan pengambilan bola Melatih kecepatan koordinasi antara mata dan tangan Melatih ketangkasan

C. Keterampilan yang diperlukan Anak harus bisa mengenali warna serta keterampilan dalam mengambil dan

memasukkan bola ke dalam box.

D. Jenis Permainan“bola-bola ceria”

E. Alat Bermain 4 buah box berwarna (1 tempat bola yang warnanya acak, 3 yang lain tempat bola

diletakkan kembali sesuai warna) Bola warna warni sebanyak 40 buah (10 warna merah,, 10 biru, 10 hijau, 10 pink)

F. Proses Bermain Anak dibentuk dalam 3 kelompok (1 kelompok = 4 orang anak usia 1-3 tahun) Tiap kelompok masing-masing anak akan mengambil bola yang terdapat dalam kardus

bola warna acak. Bola warna yang terambil akan dimasukkan ke dalam kardus yang sesuai dengan

warnanya.

Page 7: Proposal Bemain Kel Pra Klinik 5

G. Waktu Pelaksanaan Tempat : Aula PAAB (Panti Asuhan Anak Balita)Hari/tanggal : Sabtu/19 Januari 2013 Waktu : 09.00-09.45 WIB Jumlah anak : 12 anak usia 1-3 tahun

H. Hal-hal yang harus diwaspadai Mood anak yang berubah-ubah

Anak tidak mengerti permainannya

Anak dalam keadaan lemah

Anak merasa ingin BAB pada saat bermain

Kesulitan anak dalam mengenali dan mencocokkan warna

Resiko terjatuh ketika mencari warna yang sesuai

I. Antisipasi Meminimalkan Hambatan Leader harus menjelaskan serinci mungkin tentang prosedur permainannya.

Bebaskan anak untuk bertanya apabila ada yang tidak dimengerti

Observer harus selalu memantau respon anak

Memfasilitasi anak jika ada yang ingin BAB

Co leader harus membantu ketika ada masalah pada anak

Fasilitator harus selalu mendampingi anak dalam setiap tindakan

J. Pengorganisasian

Page 8: Proposal Bemain Kel Pra Klinik 5

Pembukaan:

a. Leader mengucapkan salam dan memperkenalkan diri dan anggota kelompoknya.

b. Anak memperkenalkan diri satu per satu.

c. Leader menjelaskan tujuan program bermain.

d. Leader menjelaskan prosedur bermain.

Kerja:

a. Leader berdiri di depan

b. Leader mengatur posisi dan membagikan kelompok anak

c. Fasilitator menyiapkan peralatan bermain

d. Fasilitator memberi motivasi kepada anak

e. Observer mengamati jalan kegiatan dan respon selama melakukan permainan.

Penutup:

a. Evaluasi respon subjektif

1. Anak mengatakan senang selama mengikuti permainan ini.

2. Anak mengatakan ingin bermain lagi.

b. Evaluasi respon objektif

1. Anak tampak senang

2. Anak tampak tersenyum

3. Anak tampak aktif berpartisipasi

c. Tindak lanjut

Leader menganjurkan kepada anak untuk melanjutkan bermain sendiri.

No Waktu Kegiatan Perawat Kegiatan

Pasien/Anak

Penanggung Jawab

1 5 menit Pembukaan

Leader mengucapkan

salam dan

memperkenalkan diri

dan anggota

- Menjawab salam

- Mendengarkan

Leader

Page 9: Proposal Bemain Kel Pra Klinik 5

kelompoknya.

Anak

memperkenalkan diri

satu per satu.

Leader menjelaskan

tujuan program

bermain.

Leader menjelaskan

prosedur bermain.

- Memperhatikan

- Memperkenalkan

diri

2 30 menit Kerja

Leader menyebutkan dan

menjelaskan aturan

permainan ini.

Anak dibagi 3 kelompok

(1 kelompok = 4 orang

anak)

Fasilitator berdiri

mendampingi masing-

masing kelompok.

Ketika musik mulai di

putar fasilitator

membimbing anak untuk

mengambil warna yang

terdapat dalam kardus

warna acak.

Fasilitator membimbing

anak untuk mengenali

dan mengingat warna

apa yang di dapatnya.

Leader menyuruh anak

Melaksanakan

Page 10: Proposal Bemain Kel Pra Klinik 5

untuk memasukkan bola

ke dalam kardus sesuai

dengan warna yang

didapatnya.

Anak mencari dan

mencocokan warna yang

dimilikinya dengan

warna yang ada pada

kardus, fasilitator

membimbing anak.

Setelah warna

dicocokan, bola

dihitung.

3. 7 menit Evaluasi

Setelah anak di berikan terapi

bermain selama 30 menit :

Anak dapat menyebut

warna yang sesuai pada

kardus.

Anak dapat menghitung

jumlah bola pada kardus.

Anak dapat

berkomunikasi dengan

lancar.

Anak dapat

mengekspresikan perasaan

senang saat bermain

Tidak menemukan

hambatan pada saat

Memperhatikan

Page 11: Proposal Bemain Kel Pra Klinik 5

pelaksanaan bermain

Beri reward pada anak.

4. 3 menit Penutup

Mengucapkan terima

kasih kepada anak dan

pengasuh.

Mengucapkan salam

penutup.

Memperhatikan

Menjawab salam

K. Sistem Evaluasi Semua anak mengikuti permainan dengan baik.

Anak mampu bergabung dengan temannya dalam kelompok kecil

Semua anak dapat mengenali dan mencocokan warna sesuai dengan kemampuan.

50% peserta aktif mengikuti kegiatan permainan karena peserta dalam kondisi

yang sehat

Tidak ada anak yang ingin BAB saat permainan berlangsung

Fasilitator memfasilitaskan dan mengamankan ruangan agar tidak terganggu.

Observer mencatat hasil permainan.

Leader dan co leader memberikan arahan kepada anak-anak.

L. Setting

anak antri

Page 12: Proposal Bemain Kel Pra Klinik 5

BAB IV

KESIMPULAN DAN PENUTUP

Bermain merupakan kebutuhan anak seperti halnya kasih sayang, makanan, perawatan,

dan lain-lainnya, karena dapat memberi kesenangan dan pengalaman hidup yang nyata. Menurut

J. Cpaing (1992) bermain adalah cara unik bagi anak memahami dan mempelajari dunianya.

Bermain juga merupakan unsur penting untuk perkembangan anak baik fisik, emosi, mental,

sosial, kreativitas serta intelektual. Oleh karena itu bermain merupakan stimulasi untuk tumbuh

kembang anak. Bagi anak, bermain tidak hanya mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan

anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain. Anak-anak memerlukan

berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mental dan perkembangan emosinya. Sesuai

kelompoknya toddler, kami memilih permainan bola-bola ceria dengan harapan dapat

menstimulus anak sesuai masanya.

Page 13: Proposal Bemain Kel Pra Klinik 5

PROPOSAL BERMAIN TODDLER

“BOLA-BOLA CERIA”

Oleh:

KELOMPOK V

Desy Fitri MaulidiaFitri FarhaniNaila FitriahNovitasari

Sulcha Fitriyah

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI ISLAM SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2013