Proposal Bemain Kel Pra Klinik 5
-
Upload
puspita-eka-kurnia-sari -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
description
Transcript of Proposal Bemain Kel Pra Klinik 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Bermain merupakan kebutuhan anak seperti halnya kasih sayang, makanan,
perawatan, dan lain-lainnya, karena dapat memberi kesenangan dan pengalaman hidup
yang nyata. Bermain juga merupakan unsur penting untuk perkembangan anak baik fisik,
emosi, mental, sosial, kreativitas serta intelektual. Oleh karena itu bermain merupakan
stimulasi untuk tumbuh kembang anak. Bagi anak, bermain tidak sekedar mengisi waktu,
tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan
lain-lain. Anak-anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik,
mental dan perkembangan emosinya.
Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya, kognitifnya
dan juga emosinya karena mereka bermain dengan seluruh emosinya, perasaannya dan
pikirannya. Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan dimana dengan kesenangan
ini mereka mengenal segala sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat
kesempatan cukup untuk bermain juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk
mengenal sekitarnya sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman,
kreatif dan cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang
mendapat kesempatan bermain.
Dalam kondisi dimana anak tidak dapat diberikan perhatian secara maksimal
karena kondisi, anak kemungkinan kurang terpenuhi tumbuh kembangnya. Sehingga
pemberian terapi bermain ini dapat menunjang tumbuh kembang anak dengan baik. Pada
kenyataannya tidak semua anak dapat melewati masa kanak-kanaknya dengan baik, ada
sebagian yang dalam proses tumbuh kembangnya mengalami gangguan kesehatan.
Dengan mengerti tentang dunia anak terutama usia anak toddler, maka dengan ini kami
bermaksud untuk melaksanakan program terapi bermain karena dengan bermain akan
membuat anak menjadi lebih rileks. Adapun tempat pelaksanaan di PAAB Tunas
Bangsa. Alasan kelompok kami mengadakan therapy kelompok bermain pada anak usia
toddler karena merupakan golden period dimana ketika ketika kita menstimulasi,
diharapkan tidak ada keterlambatan dalam tumbuh kembangnya. selain memnag dari segi
SDM anak-anak sendiri lebih banyak usia toddler.
B. Tujuan Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan program bermain pada anak usia toddler (1-3 tahun) selama kurang lebih 30 menit diharapkan anak dapat meningkatkan kognitif anak serta dapat melanjutkan tumbuh kembang anak yang normal atau sehat.
Tujuan Khusus : Melatih gerak motorik kasar Melatih gerak motorik halus Melatih kognitif (mengenal warna) Melatih ketelitian dalam membedakan warna Meningkatkan solidaritas Melatih kecepatan Melatih Ketangkasan
C. Landasan TeoriBermain menurut J. Cpaing (1992) adalah cara unik bagi anak memahami dan
mempelajari dunianya. Bermain yang merupakan cara anak untuk memenuhi
kebutuhannya, sedangkan menurut Chaterine Garvey (1997) bermain adalah cara anak
lebih sering berperan aktif, berkaitan dengan sisi dari kehidupannya seperti untuk
melanjutkan perkembangan sosial dan meningkatkan kreatifitasnya bermain merupakan
media untuk belajar karena melalui bermain anak akan:
1. Berkomunikasi
2. Belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan
3. Melakukan apa yang dapat dilakukan
4. Mengenal waktu, warna dan jenis, dan sebagainya
Kriteria berdasarkan tumbuh kembang anak usia toddler:
1. Motorik Kasar
a. Menurut tumbuh-kembang anak
Anak mampu memanjat, berlari, melompat, melatih keseimbangan badan dan
bermain bola
Anak dapat merangkak di kolong meja, berjinjit mengelilingi kursi, melompat
diatas bantal dan lain-lain
Anak dapat melompat jauh, melempar dan menangkap
b. Menurut kondisi klien
Klien dalam keadaan sehat, dan mampu bergerak aktif.
2. Motorik Halus
a. Berdasarkan Tumbuh Kembang Anak
Anak dapat mengambil barang kecil seperti potongan puzzle, balok dan lain-
lain
Anak dapat menggunting gambar menggunakan gunting khusus untuk anak-
anak serta menempel suatu objek pada objek yang lain
Anak dapat menyusun balok dan puzzle
b. Berdasarkan Kondisi Anak
Anak juga bisa mengenal warna dan menyebutkannya
3. Bahasa
a. Berdasarkan Tumbuh Kembang Anak
Anak dapat mengungkapkan dan menceritakan sebuah objek yang dilihat
Anak dapat menyebut namanya sendiri
Anak dapat menceritakan kejadian yang baru terjadi
Anak dapat nama jenis pakaian (baju, celana, kerudung, kaos dan sebagainya)
b. Berdasarkan Kondisi Anak
Anak menggunakan bahasa sebagai media pertukaran verbal
Anak berkata lebih banyak menggunakan kalimat–kalimat pendek
Anak mampu mengucapkan kata–kata pendek
Anak mengerti pertanyaan yang berkaitan dengan jumlah misalnya:
menunjukkan warna tertentu
4. Personal Sosial
a. Berdasarkan Tumbuh Kembang Anak
Anak lebih sensitif dan mudah kecewa
Anak mulai mencari teman peer-groupnya
Waktu yang tepat untuk dilakukan toilet training
Anak mulai mencontoh perilaku ibu (seperti berdandan)
Anak mulai bisa memakai pakaian sendiri
b. Berdasarkan Kondisi Anak
Anak menunjukkan sikap ingin bermain bola bola
Anak tidak menangis jika ditinggal oleh pengasuhnya
BAB II
DESKRIPSI KASUS
A. Karakteristik SasaranSasaran: anak-anak umur toddler (1-3 tahun) yang berada di Panti Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa.
Anak I Anak II Anak III Anak IV Anak V Anak VI- Anak XII
B. Prinsip BermainPrinsip bermain :1. Banyak menggunakan energi, singkat dan sederhana 2. Mempertimbangkan keamanan instrument permainan3. Kelompok umur yang sama 4. Permainan tak bertentangan prinsip tumbuh kembang toddler5. Bermain secara mandiri
C. Karakteristik Permainan Karakteristik permainan yang akan dibuat menggunankan karakteristik
Assosiative Play Permainan dimana anak bermain dalam kelompok dengan aktivitas yang sama, tetapi belum terorganisir dengan baik, belum ada pembagian tugas diantara anak, mereka bermain sesuai dengan keinginannya
.
BAB III
METODOLOGI PERMAINAN
A. Deskripsi PermainanPermainan ini disebut bola-bola ceria dimana setiap anak secara bergiliran pada
masing-masing kelompok mengambil bola sesuai dengan warna box kelompok yang telah di tentukan kemudian memasukkan pada box tersebut. permainan ini membutuhkan ketepatan koordinasi antara mata dalam mengenal warna dan tangan ketika mengambil bola.
B. Tujuan Permainan Melatih gerak motorik kasar ketika berjalan Melatih gerak motorik halus ketika mengambil bola Melatih kognitif (mengenal warna) Melatih ketelitian dalam membedakan warna Meningkatkan solidaritas bagaimana harus menunggu sesuai urutan pengambilan bola Melatih kecepatan koordinasi antara mata dan tangan Melatih ketangkasan
C. Keterampilan yang diperlukan Anak harus bisa mengenali warna serta keterampilan dalam mengambil dan
memasukkan bola ke dalam box.
D. Jenis Permainan“bola-bola ceria”
E. Alat Bermain 4 buah box berwarna (1 tempat bola yang warnanya acak, 3 yang lain tempat bola
diletakkan kembali sesuai warna) Bola warna warni sebanyak 40 buah (10 warna merah,, 10 biru, 10 hijau, 10 pink)
F. Proses Bermain Anak dibentuk dalam 3 kelompok (1 kelompok = 4 orang anak usia 1-3 tahun) Tiap kelompok masing-masing anak akan mengambil bola yang terdapat dalam kardus
bola warna acak. Bola warna yang terambil akan dimasukkan ke dalam kardus yang sesuai dengan
warnanya.
G. Waktu Pelaksanaan Tempat : Aula PAAB (Panti Asuhan Anak Balita)Hari/tanggal : Sabtu/19 Januari 2013 Waktu : 09.00-09.45 WIB Jumlah anak : 12 anak usia 1-3 tahun
H. Hal-hal yang harus diwaspadai Mood anak yang berubah-ubah
Anak tidak mengerti permainannya
Anak dalam keadaan lemah
Anak merasa ingin BAB pada saat bermain
Kesulitan anak dalam mengenali dan mencocokkan warna
Resiko terjatuh ketika mencari warna yang sesuai
I. Antisipasi Meminimalkan Hambatan Leader harus menjelaskan serinci mungkin tentang prosedur permainannya.
Bebaskan anak untuk bertanya apabila ada yang tidak dimengerti
Observer harus selalu memantau respon anak
Memfasilitasi anak jika ada yang ingin BAB
Co leader harus membantu ketika ada masalah pada anak
Fasilitator harus selalu mendampingi anak dalam setiap tindakan
J. Pengorganisasian
Pembukaan:
a. Leader mengucapkan salam dan memperkenalkan diri dan anggota kelompoknya.
b. Anak memperkenalkan diri satu per satu.
c. Leader menjelaskan tujuan program bermain.
d. Leader menjelaskan prosedur bermain.
Kerja:
a. Leader berdiri di depan
b. Leader mengatur posisi dan membagikan kelompok anak
c. Fasilitator menyiapkan peralatan bermain
d. Fasilitator memberi motivasi kepada anak
e. Observer mengamati jalan kegiatan dan respon selama melakukan permainan.
Penutup:
a. Evaluasi respon subjektif
1. Anak mengatakan senang selama mengikuti permainan ini.
2. Anak mengatakan ingin bermain lagi.
b. Evaluasi respon objektif
1. Anak tampak senang
2. Anak tampak tersenyum
3. Anak tampak aktif berpartisipasi
c. Tindak lanjut
Leader menganjurkan kepada anak untuk melanjutkan bermain sendiri.
No Waktu Kegiatan Perawat Kegiatan
Pasien/Anak
Penanggung Jawab
1 5 menit Pembukaan
Leader mengucapkan
salam dan
memperkenalkan diri
dan anggota
- Menjawab salam
- Mendengarkan
Leader
kelompoknya.
Anak
memperkenalkan diri
satu per satu.
Leader menjelaskan
tujuan program
bermain.
Leader menjelaskan
prosedur bermain.
- Memperhatikan
- Memperkenalkan
diri
2 30 menit Kerja
Leader menyebutkan dan
menjelaskan aturan
permainan ini.
Anak dibagi 3 kelompok
(1 kelompok = 4 orang
anak)
Fasilitator berdiri
mendampingi masing-
masing kelompok.
Ketika musik mulai di
putar fasilitator
membimbing anak untuk
mengambil warna yang
terdapat dalam kardus
warna acak.
Fasilitator membimbing
anak untuk mengenali
dan mengingat warna
apa yang di dapatnya.
Leader menyuruh anak
Melaksanakan
untuk memasukkan bola
ke dalam kardus sesuai
dengan warna yang
didapatnya.
Anak mencari dan
mencocokan warna yang
dimilikinya dengan
warna yang ada pada
kardus, fasilitator
membimbing anak.
Setelah warna
dicocokan, bola
dihitung.
3. 7 menit Evaluasi
Setelah anak di berikan terapi
bermain selama 30 menit :
Anak dapat menyebut
warna yang sesuai pada
kardus.
Anak dapat menghitung
jumlah bola pada kardus.
Anak dapat
berkomunikasi dengan
lancar.
Anak dapat
mengekspresikan perasaan
senang saat bermain
Tidak menemukan
hambatan pada saat
Memperhatikan
pelaksanaan bermain
Beri reward pada anak.
4. 3 menit Penutup
Mengucapkan terima
kasih kepada anak dan
pengasuh.
Mengucapkan salam
penutup.
Memperhatikan
Menjawab salam
K. Sistem Evaluasi Semua anak mengikuti permainan dengan baik.
Anak mampu bergabung dengan temannya dalam kelompok kecil
Semua anak dapat mengenali dan mencocokan warna sesuai dengan kemampuan.
50% peserta aktif mengikuti kegiatan permainan karena peserta dalam kondisi
yang sehat
Tidak ada anak yang ingin BAB saat permainan berlangsung
Fasilitator memfasilitaskan dan mengamankan ruangan agar tidak terganggu.
Observer mencatat hasil permainan.
Leader dan co leader memberikan arahan kepada anak-anak.
L. Setting
anak antri
BAB IV
KESIMPULAN DAN PENUTUP
Bermain merupakan kebutuhan anak seperti halnya kasih sayang, makanan, perawatan,
dan lain-lainnya, karena dapat memberi kesenangan dan pengalaman hidup yang nyata. Menurut
J. Cpaing (1992) bermain adalah cara unik bagi anak memahami dan mempelajari dunianya.
Bermain juga merupakan unsur penting untuk perkembangan anak baik fisik, emosi, mental,
sosial, kreativitas serta intelektual. Oleh karena itu bermain merupakan stimulasi untuk tumbuh
kembang anak. Bagi anak, bermain tidak hanya mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan
anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain. Anak-anak memerlukan
berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mental dan perkembangan emosinya. Sesuai
kelompoknya toddler, kami memilih permainan bola-bola ceria dengan harapan dapat
menstimulus anak sesuai masanya.
PROPOSAL BERMAIN TODDLER
“BOLA-BOLA CERIA”
Oleh:
KELOMPOK V
Desy Fitri MaulidiaFitri FarhaniNaila FitriahNovitasari
Sulcha Fitriyah
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI ISLAM SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2013