Proposal ade kriwandi poli
-
Upload
ade-kriwil -
Category
Documents
-
view
217 -
download
7
Transcript of Proposal ade kriwandi poli
Proposal Proyek Usaha pertanian
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sumber genetik (gern palsm) kacang tanah berasal dari Brasilia.
Penanaman kacang tanah pertama kali dilakukan oleh orang Indian. Setelah
Benua Amerika ditemukan, tanaman ini ditanam oleh pendatang dari Eropa,
daerah pusat penyebarannya mula-mula terkonsentrasi di India, Cina, Nigeria,
Amerika serikat, dan Gambia, kemudian meluas ke berbagai negara di dunia
(Rukmana, 1998).
Kacang tanah mulai ditanam di Indonesia pada awal abad ke-17.
Masuknya kacang tanah ke wilayah Nusantara dibawa oleh pedagang Cina dan
Portugis. Sentrum produksi kacang tanah pada mulanya terpusat di pulau Jawa,
selanjutnya menyebar ke berbagai daerah, terutama Sumatera Utara dan Sulawesi
Selatan. Kini kacang tanah telah ditanam di seluruh Indonesia (Rukmana, 1998).
Kacang tanah (Arachis hypogea L) merupakan salah satu tanaman
berumur pendek (100-120 hari), sehingga lebih cepat panen (Suprapto, 2004). Di
Indonesia kacang tanah merupakan salah satu sumber protein nabati yang cukup
penting dalam pola menu makanan di masyarakat. Luas pertanaman kacang tanah
di Indonesia sudah menempati urutan keempat setelah padi, jagung, dan kedelai
(Adisarwanto, 1999).
Kacang tanah termasuk tanaman palawija yang tergolong ke dalam family
Leguminosae, sub family Papilionaceae dan genus Arachis. Tanaman kacang-
kacangan yang mempunyai kelebihan dibanding dengan tanaman lainnya karena
Program Studi manajemen produksi pertanian
1
Proposal Proyek Usaha pertanian
mempunyai bintil-bintil akar. Bintil-bintil akar tersebut mengandung bakteri yang
dapat mengikat unsur Nitrogen (N) yang ada di sekitar lingkungannya yaitu
bakteri Rhizobium sp. Berdasarkan hal tersebut maka kacang tanah dapat
digunakan sebagai tanaman awal dalam kegiatan budidaya sehingga diharapkan
unsur hara N akan tersedia untuk tanaman selanjutnya.
Biji kacang tanah dapat dikonsumsi secara langsung maupun tidak langsung.
Kacang tanah memiliki banyak manfaat yaitu untuk makanan, sebagai bahan
industri, bahan baku pembuatan minyak, sabun, mentega dan lain-lain. Kacang
tanah juga tidak kalah pentingnya dibandingkan tanaman lain, karena bijinya
mengandung bahan-bahan berguna yang dibutuhkan oleh tubuh manusia seperti
lemak (40-50%), protein (25-30%), karbohidrat (21%), kalori (540), air (5%),
mineral-mineral seperti Ca, P, Fe, dan vitamin A dan B. Selain bijinya, daunnya
juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan pupuk hijau (Elita, 1995).
Kompos adalah pupuk organik yang bahan dasarnya dari pelapukan bahan
tanaman atau limbah organik. Banyak sekali bahan dasar yang digunakan seperti
jerami, sekam, rumput-rumputan, sampah kota, atau limbah pabrik.
Alasan utama pemberian kompos pada tanah lebih bertujuan untuk
memperbaiki kondisi fisik tanah dari pada untuk menyediakan unsur hara,
walaupun unsur hara pada kompos sudah ada dalam jumlah sedikit. Dengan
demikian, pupuk kimia tidak dapat menggantikan fungsi pupuk kompos karena
masing-masing memiliki peran yang berbeda. Pupuk kimia berperan menyediakan
nutrisi dalam jumlah besar bagi tanaman, sedangkan pupuk kompos berfungsi
Program Studi manajemen produksi pertanian
2
Proposal Proyek Usaha pertanian
sebagai menjaga fungsi tanah agar unsur hara dalam tanah mudah dimanfaatkan
oleh tanaman untuk menyerap unsur hara yang ada didalam tanah.
Pupuk organik seperti halnya kompos dapat menaikan kandungan gizi
seperti percobaan di New South Wales dan Western, Australia, bahwa pemberian
pupuk organik terjadi peningkatan kandungan protein pada tanaman kacang-
kacangan hingga 14%. (Musnamar, 2003)
Jenis pupuk organik tertua pada budidaya pertanian, yaitu pupuk organik
yang berasal dari tumbuhan/tanaman atau berupa sisa panen. Bahan dari tanaman
ini dapat dibenamkan atau dikomposkan.
Tujuan pemberian pupuk hijau adalah untuk meningkatkan bahan organik
dan unsur hara dalam tanah, sehingga terjadi perbaikan sifat fisik, kimia dan
biologi tanah, yang akhirnya berdampak pada produktivitas tanah dan ketahanan
tanah pada erosi tanah.
1.2. Perumusan Masalah
Tahun 1991-1996 produksi dan produktivitas kacang tanah nasional
meningkat, tetapi permintaannya masih lebih besar dari pada ketersediaan
produksi. Untuk peningkatan produksi dan produktivitas kacang tanah ditempuh
antara lain dengan perluasan areal, perbaikan teknologi budidaya dan pasca panen,
serta pengembangan usaha tani terpadu berpola agrobisnis (Rukmana, 1998).
Kenaikan permintaan kacang tanah dalam negeri cukup besar, yaitu 4,4 %
per tahun sedangkan pada periode yang sama jumlah produksi kacang tanah dalam
negeri hanya mengalami kenaikan 2,5 %. Akibatnya untuk memenuhi kekurangan
produksi, akhirnya harus diimpor (Adisarwanto, 1999).
Program Studi manajemen produksi pertanian
3
Proposal Proyek Usaha pertanian
Produksi kacang tanah di Kabupaten Limapuluh Kota mengalami
peningkatan seiring bertambahnya jumlah penduduk dan permintaan pasar.
Namun peningkatan produksi tersebut tidak sebanding dengan kebutuhan
penduduk akan kacang tanah. Hasil survey konsumsi kacang tanah ton/jiwa/tahun
di Kabupaten Limapuluh Kota adalah sebesar 2,6 ton/jiwa/tahun (Data Konsumsi
Kabupaten Limapuluh Kota, 2010).
Penggunaan pupuk kimia mulai ditinggalkan karena dua alasan pokok.
Pertama, pupuk kimia dapat mencemari dan meracuni tanah. Kedua, pupuk kimia
dinyatakan berbahaya bagi kesehatan manusia karena mengandung radikal bebas
berupa bahan beracun yang terbawa, serta mengendap kedalam bahan-bahan
makanan dan mahalnya harga pupuk kimia di pasaran.
Usaha untuk meningkatkan produksi kacang tanah diantaranya dengan
penggunaan varietas unggul, perbaikan teknik dan teknologi dalam budidaya,
pengendalian hama dan penyakit yang ada, serta penggunaan kompos hijauan
pada tanaman kacang tanah yang akan dibudidayakan.
Penggunaan kompos rumput hijauan dalam budidaya kacang tanah
mempunyai pengaruh yang silikat yang tinggi. Unsur silikat dapat meningkatkan
serapan unsur fosfor (P) yang dibutuhkan untuk pembentukan polong dan biji bagi
tanaman kacang tanah. Selain itu kompos juga dapat berfungsi untuk
menggemburkan tanah sehingga bisa mempermudah akar tanaman menyerap
unsur hara yang ada di dalamnya. Menurut Soepardi (1982), pengaruh yang
menguntungkan dari silikat karena mampu membebaskan P dari koloid tanah
sehingga tersedia bagi tanaman. Dari penelitian yang dilakukan secara intensif
Program Studi manajemen produksi pertanian
4
Proposal Proyek Usaha pertanian
sejak tahun 1997 hingga 2005, didapat kesimpulan akhir bahwa kompos hijauan
sangat potensial digunakan dalam bidang geoteknik terutama untuk perbaikan
tanah. Kandungan silica yang dihasilkan dapat mencapai diatas 90% (Nugroho,
2009).
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan proyek usaha pertanian (PRUNI) adalah
sebagai:
1. Mengetahui pengaruh penggunaan kompos organik hijauan terhadap
produksi dan keuntungan pada budidaya kacang tanah.
2. Melatih mahasiswa untuk mampu merencanakan dan melaksanakan suatu
proyek usaha pertanian yang akan dilaksanakan.
3. Dapat menganalisa kelayakan usaha budidaya kacang tanah dengan
potensi pasar di Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota.
Program Studi manajemen produksi pertanian
5
Proposal Proyek Usaha pertanian
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Aspek Komoditas
Tanaman kacang tanah suku (famili) Papilionaceae. Kedudukan tanaman
kacang tanah dalam sismatika (taksonomi) tumbuhan diklasifikasikan sebagai
berikut :
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuan berbiji)
Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas : Dicotiledonae (biji berkeping dua)
Ordo : Leguminasae (kacang-kacangan)
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogeae
Tubuh tanaman kacang tanah tersusun atas organ akar, batang, daun, bunga,
buah, dan biji. Karakteristik morfologi tanaman kacang tanah diuraikan sebagai
berikut.
2.1.1. Akar (radix)
Perakaran tanaman kacang tanah terdiri dari akar lembaga (radicula), akar
tunggang (radix primaria), dan akar cabang (radix lateralis). Pertumbuhan akar
menyebar ke semua arah sedalam lebih kurang 30 cm dari permukaan tanah. Akar
berfungsi sebagai organ pengisap unsur hara dan air untuk pertumbuhan tanaman.
Namun, fungsi tersebut dapat terganggu bila tanah beraerasi jelek, kadar airnya
kurang, kandungan senyawa Al dan Mn tinggi, serta derajat keasaman (pH) tanah
tinggi (Rukmana, 1998).
Program Studi manajemen produksi pertanian
6
Proposal Proyek Usaha pertanian
Akar tanaman kacang tanah bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium
Radicicola. Bakteri ini terdapat pada bintil-bintil (nodula-nodula) akar tanaman
kacang tanah dan bersimbosis saling menguntungkan. Tanaman kacang tanah
tidak dapat menambat (mengambil) nitrogen bebas (N2) dari udara tanpa bakteri
rhizobium. Sebaliknya bakteri rhizobium tidak dapat mengikat nitrogen tanpa
bantuan tanaman kacang tanah. Pada bintil-bitil akar teradapat unsur nitrogen
yang berguna untuk pertumbuhan tanaman dan ketersedian unsur N dalam tanah
(Rukmana, 1998). .
2.1.2. Batang (Caulis)
Batang tanaman kacang tanah berukuran pendek, berbuku-buku, dengan tipe
pertubuhan tegak atau mendatar. Pada mulanya batang tumbuh tunggal. Namun,
lambat laun bercabang banyak seolah-olah merumpun. Panjang batang berkisar
antara 30- 50 cm atau lebih, tergantung jenis atau varietas kacang tanah dan
kesuburan tanah. Ruas-ruas batang yang terletak didalam tanah merupakan tempat
melekat akar, bunga, dan buah. Ruas-ruas batang yang berada di atas permukaan
tanah merupakan tempat tumbuh tangkai daun.
2.1.3. Daun (Folium)
Daun pada tanaman kacang tanah berbentuk lonjong, terletak berpasangan
(majemuk), dan bersirip genap. Tiap tangkai daun terdiri atas empat helai daun.
Daun muda berwarna hijau kekuning-kungan, setelah tua menjadi hijau tua. Daun
- daun tua akan menguning dan berguguran mulai dari bawah keatas bersamaan
dengan stadium polong tua. Helaian daun bersifat nititropic, yakni mampu
Program Studi manajemen produksi pertanian
7
Proposal Proyek Usaha pertanian
menyerap cahaya matahari sebanyak-banyaknya. Permukaan daunnya memiliki
bulu yang berfungsi sebagai panahan atau penyimpan debu.
2.1.4. Bunga (Flos)
Bunga pada tanaman kacang tanah berbentuk kupu-kupu, berwarna kuning
dan bertangkai panjang yang tumbuh dari ketiak daun. Fase berbunga biasanya
berlangsung setelah tanaman berumur 4-6 minggu.
Bunga pada kacang tanah juga menyerbuk sendiri (self pollination) pada
malam hari. Dari semua bunga yang tumbuh, hanya 70%-75% yang membentuk
bakal polong ( ginofora ). Bunga mekar selama seitar 24 jam, kemudian layu, dan
gugur. Ujung tangkai bunga akan berubah bentuk menjadi bakal polong, tumbuh
membengkok ke bawah, memanjang, dan masuk ke dalam tanah.
2.1.5. Buah (Fructus )
Buah kacang tanah berbentuk polong dan dibentuk di dalam tanah. Polong
kacang tanah berkulit keras, dan berwarna putih kecoklatan-coklatan. Tiap polong
berisi satu sampai tiga biji atau lebih.
Ukuran polong barvariasi, tergantung jenis atau varietasnya dan tingkat
kesuburan tanah. Polong berukuran besar biasanya mencapai panjang 6 cm
dengan diameter 1,5 cm.
2.1.6. Biji (semen)
Biji kacang tanah berbentuk agak bulat sampai lonjong, terbungkus kulit biji
tipis berwarna putih, merah, atau ungu. Inti biji (nucleus seminis) terdiri atas
lembaga (embrio), dan putih telur (albumen).
Program Studi manajemen produksi pertanian
8
Proposal Proyek Usaha pertanian
Ukuran biji kacang tanah bervariasi, mulai dari kecil sampai besar. Biji
kecil beratnya antara 250g - 400g per 1.000 butir, sedangkan biji besar lebih
kurang 500g per 1.000 butir.
2.1.7 Jenis dan Varietas
Kacang tanah yang dibudidayakan di Indonesia dibedakan atas dua
golongan, berdasarkan tipe pertumbuhan dan umur tanaman.
Berdasarkan tipe pertumbuhannya tanaman kacang tanah dibedakan menjadi
dua tipe berikut : Secara umum, kacang tanah mempunyai dua tipe yaitu tipe
tegak (bunch type) dan menjalar (runner type).
1. Tipe tegak banyak disukai karena umur panennya lebih pendek, 100 -
120 hari. Selain itu, buahnya hanya pada ruas-ruas pada pangkal utama
dan cabangnya. Tiap polong berbiji antara 2 - 4 butir sehingga masaknya
bisa bersamaan.
2. Tipe menjalar cabang-cabangnya tumbuh ke samping, tetapi ujung-
ujungnya mengarah ke atas. Panjang batang utamanya antara 33 - 66 cm
dengan umur antara 150 - 200 hari. Tiap ruas yang berdekatan dengan
tanah akan menghasilkan buah sehingga masaknya tidak bersamaan
(Marzuki, 2007).
Program Studi manajemen produksi pertanian
9
Proposal Proyek Usaha pertanian
Varietas-varietas kacang tanah unggul yang dibudidayakan para petani
biasanya bertipe tegak dan berumur pendek (genjah).
Varietas unggul kacang tanah ditandai dengan karakteristik sebagai berikut:
a) Daya hasil tinggi.
b) Umur pendek (genjah) antara 85-90 hari.
c) Kulit benih mengkilap tidak cacat.
d) Berasal dari polong tua, rata-rata berbiji dua dan seragam.
e) Murni atau tidak tercampur dengan varietas lain.
f) Kadar air benih berkisar antara 9% - 12%.
Varietas kacang tanah di Indonesia yang terkenal, yaitu:
a) Kacang Brul, berumur pendek (3-4 bulan).
b) Kacang Cina, berumur panjang (6-8 bulan).
c) Kacang Holle, merupakan tipe campuran hasil persilangan antara varietas-
varietas yang ada. Kacang Holle tidak bisa disamakan dengan kacang varietas
lain karena memang berbeda varietas.
2.1.8. Syarat Tumbuh Tanaman Kacang Tanah
2.1.8.1. Faktor Klimatik
a. Curah Hujan
Kacang tanah membutuhkan curah hujan minimal 300 mm mulai dari awal
pertumbuhan sampai panen, terutama pada awal pertumbuhan pembentukan
gonofora (bakal buah) dan pengisian polong. Kekeringan akan mengakibatkan
kegagalan panen.
Program Studi manajemen produksi pertanian
10
Proposal Proyek Usaha pertanian
b. Suhu
Tanaman kacang tanah memerlukan iklim yang lebih panas dengan suhu
harian berkisar 25 - 350C. Bila kurang dari 200C maka pertumbuhan akan
terhambat, umur lebih lama dan produksi menurun.
c. Kelembaban
Kelembaban yang dibutuhkan yaitu 65 - 75%, tetapi jika tanah terlalu
lembab akan menghambat pertumbuhan tanaman, disamping itu mendorong
perkembangan yang akan mengakibatkan terjadi pembusukan akar.
d. Radiasi Matahari
Kacang tanah membutuhkan penyinaran penuh (100%) kalau kurang
mengkibatkan tanaman etiolasi (memanjang) batang lemah, bunga dan polong
menjadi kecil sehingga menurunkan produksi kacang tanah.
2.1.8.2. Tanah
Untuk mendapatkan pertumbuhan yang baik dan produksi yang tinggi
kacang tanah memerlukan tanah yang subur, gembur, dan kaya bahan organik.
Tanah merupakan tempat tumbuh yang mutlak untuk kehidupan kacang tanah
(AAK, 1991).
Kacang tanah membutuhkan tanah yang berstruktur lempung berpasir dan
lempung berdebu (Agustamar, 1997). Kacang tanah menginginkan derajat
keasaman (pH) yang mendekati netral berkisar 6,0 - 6,5. Selain itu unsur hara
yang cukup dapat mendukung pertumbuhan kacang tanah seperti phospor,
kalsium, kalium, dan nitrogen. Tanaman ini menghendaki lahan yang gembur
Program Studi manajemen produksi pertanian
11
Proposal Proyek Usaha pertanian
agar perkembangan perakarannya berjalan baik, ginofornya mudah masuk
kedalam tanah untuk pembentukan polong serta pemanenannya juga mudah
dilakukan dan dapat tumbuh baik asalkan struktur tanah dan draenase tanahnya
baik (Marzuki, 2007).
2.1.8.3. Faktor Biotik
Dalam pelaksanaan budidaya tidak akan terlepas dari permasalahan gulma,
serta hama dan penyakit. Untuk itu perlu dilakukan tindakan untuk pengendalian
dan pencegahan agar tidak merugikan tanaman. Untuk menghindari semua itu
sebelum melakukan usaha, kita harus mengetahui apa tanaman yang terdapat di
lahan ini pada periode sebelumnya.
2.2. Aspek Pasar
2.2.1. Gambaran Umum Pasar
2.2.1.1. Jenis Produk yang Dipasarkan
Varietas yang digunakan pada budidaya kacang tanah ini adalah varietas
Gajah, yang akan dijual dalam bentuk polong.
2.2.1.2. Wilayah Pemasaran
Di Kabupaten Limapuluh Kota aspek pasar untuk kacang tanah memiliki
peluang besar karena masyarakat sekitar belum begitu membudidayakan kacang
tanah, hal ini terlihat dari permintaan dan peluang pasar yang masih tinggi. Jadi
untuk proses pasar dan pemasaran cukup dilakukan di Kabupaten Limapuluh Kota
melalui pedagang dan distributor yang ada di sekitar pasar Sarilamak.
Program Studi manajemen produksi pertanian
12
Proposal Proyek Usaha pertanian
2.2.2. Peluang dan Pangsa Pasar
2.2.2.1. Potensi Permintaan Pasar
Permintaan terhadap kacang tanah di Kabupaten Limapuluh Kota dari tahun
ke tahun semakin meningkat, hal ini disebabkan karena bertambahnya jumlah
penduduk dan berkembangnya industri pengolahan kacang tanah sehingga
permintaannya juga meningkat.
Adapun peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Lima Puluh Kota dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 1. Peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Limapuluh Kota tahun 2005-2009
TahunJumlah penduduk
(jiwa)Peningkatan jumlah
penduduk (%)2005 327.652 -2006 330.536 0,882007 331.674 0,342008 333.929 0,682009 336.067 0,64
Jumlah 1.659.858 2,54Rata-rata 331.971,6 0,64
sumber : BPS Lima Puluh Kota (2009)
Berdasarkan jumlah penduduk di atas dapat dilihat bahwa peningkatan rata-
rata sebesar 0,64 % per tahun. Besarnya konsumsi kacang tanah per tahun, dilihat
dari jumlah penduduk dapat diproyeksikan kebutuhan kacang tanah pada tahun
2010-2014 di Kabupaten Limapuluh Kota sebagai berikut.
Program Studi manajemen produksi pertanian
13
Proposal Proyek Usaha pertanian
Tabel 2. Proyeksi permintaan kacang tanah di Kabupaten Limapuluh Kota tahun 2010-2014
TahunProyeksi jumlah penduduk (jiwa)
Rata-rata konsumsi
(ton/jiwa/tahun)
Proyeksi permintaan (ton/tahun)
2010 338.218 0,0026 879,372011 340.383 0,0026 884,992012 342.561 0,0026 890,662013 344.753 0,0026 896,362014 346.959 0,0026 902,09
2.2.2.2. Penawaran Produk
Untuk memperkirakan penawaran pada kacang tanah perlu diketahui jumlah
produksi disuatu daerah yang dapat mengisi kebutuhan konsumen terhadap
komoditi tersebut.
Tabel 3. Peningkatan Penawaran (Produksi) Kacang Tanah di Kabupaten Limapuluh Kota tahun 2003-2009
Tahun Produksi (Ton)Peningkatan produksi
(%)2003 228,06 -2004 331,20 45.222005 305,26 -7,832006 283,16 -7,242007 319,60 12,872008 216,50 -32,262009 231,75 7,04Total 1.915,53 17,8
Rata-rata 273,65 2,97Sumber data: BPS Kabupaten Lima Puluh Kota
Berdasarkan rata-rata peningkatan (penawaran) produksi kacang tanah,
maka dapat diproyeksikan jumlah produksi kacang tanah di Kabupaten Lima
Puluh Kota pada tahun 2010-2014.
Program Studi manajemen produksi pertanian
14
Proposal Proyek Usaha pertanian
Tabel 4. Proyeksi Penawaran Kacang Tanah di Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2010-2014
Tahun Proyeksi penawaran (ton/tahun)2010 238,632011 245,722012 253,022013 260,532014 268,27
2.2.2.3. Peluang Pasar
Berdasarkan proyeksi permintaan dan penawaran kacang tanah dapat dibuat
proyeksi peluang pasar di Kabupaten Limapuluh Kota.
Tabel 5. Proyeksi Peluang pasar kacang Tanah Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2010-2014
Tahun Proyeksi Permintaan (ton/tahun)
Proyeksi Penawaran (ton/tahun)
Proyeksi peluang pasar (ton/tahun)
2010 879,37 238,63 640,742011 884,99 245,72 639,272012 890,66 253,02 637,642013 896,36 260,53 635,832014 902,09 268,27 633,82
2.2.2.4. Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar
Produk yang akan dihasilkan dalam satu periode produksi adalah sebanyak
1,2-2,5 ton/ha (Rukmana, 2003), dengan luas lahan 300 m² diperoleh produksi 75
kg untuk tanaman kacang tanah. Adapun pangsa pasar yang diperoleh dalam
rencana penjualan masih terlalu kecil karena masih jauh dari peluang pasar yang
ada, oleh karena itu untuk meningkatkan pangsa pasar dilakukan dengan cara
meningkatkan produksi yang lebih besar agar terpenuhi peluang pasar.
Program Studi manajemen produksi pertanian
15
Proposal Proyek Usaha pertanian
Tabel 6. Penjualan dan Pangsa Pasar Kacang Tanah Kabupaten Limapuluh Kota tahun 2010-2014
Tahun Peluang Pasar (ton/tahun)
Penjualan(ton)
Pangsa Pasar
2010 640,74 0,12 0,00018732011 639,27 0,12 0,00018772012 637,64 0,12 0,00018812013 635,83 0,12 0,00018872014 633,82 0,12 0,0001893
2.2.3. Strategi Pemasaran
2.2.3.1. Strategi Produk
Strategi merupakan cara penjual untuk membuat produknya lebih
bagus/menarik dibandingkan produk-produk pesaing lainnya, untuk menarik
perhatian agar konsumen mau menerima atau salah satu cara membeli produk
yang telah disediakan penjual.
Adapun produk yang akan dipasarkan adalah kacang tanah kering yang
sudah dipipil dan strategi pemasaran yang akan dilakukan dalam Proyek Usaha
Pertanian ini adalah sebelum produk dipasarkan, terlebih dahulu dilakukan
penyeleksian dan harus memiliki kriteria sebagai berikut :
a. Kacang tanah tidak hitam
b. Polong bernas
c. Sebagian polongnya (80%) telah tua
d. Kulit biji tipis dan mengkilap.
Setelah dilakukan penyeleksian baru dipasarkan kepada konsumen yang ada
di sekitar lokasi usaha. Sedangkan pesaing biasanya tidak melakukan
penyeleksian sebelum di pasarkan kepada konsumen, sehingga kacang tanah yang
Program Studi manajemen produksi pertanian
16
Proposal Proyek Usaha pertanian
di pasarkan mutunya kurang baik. Sehingga konsumen kurang puas terhadap
produk pesaing.
2.2.3.2. Strategi Harga
Harga yang akan ditawarkan kepada konsumen disesuaikan dengan harga
yang ada dipasaran yaitu berkisar antara Rp. 15.000/kg.
2.2.3.3. Strategi Tempat/Distribusi
Distribusi pemasaran kacang tanah yang dilakukan dipasarkan langsung
kepada konsumen dan sebagian di pasarkan ke distributor yang ada di daerah
sarilamak.
2.3. Aspek Teknologi Terapan
2.3.1. Sekilas Tentang Kompos
Sebelum menambah zat hara (memupuk) untuk tanaman, perlulah
mengetahui unsur-unsur yang diperlukan tanaman. Unsur hara yang dapat dibagi
tiga golongan berdasarkan jumlah yang dibutuhkan tanaman. Ketiga golongan
tersebut yaitu sebagai berikut.
1. Unsur hara makro yaitu unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak,
seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K).
2. Unsur hara sedang (sekunder) yaitu unsur hara yang dibutuhkan dalam
jumlah kecil, seperti sulur/belerang (S), kalsium (Ca), dan magnesium (Mg).
Program Studi manajemen produksi pertanian
17
Proposal Proyek Usaha pertanian
3. Unsur hara mikro yaitu unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit
seperti besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), khlor (Cl), boron (B), mangan(Mn),
dan molibdenum (Mo).
Dengan mengetahui unsur-unsur tersebut maka perlulah memberikan
tambahan makanan (unsur hara) yang sesuai atau yang dibutuhkan oleh tanaman.
Pupuk yang ada di pasaran cukup kompleks, terdiri dari banyak jenis,
ragam, dan bentuk. Berdasarkan bahan bakunya, jenis pupuk tersebut dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu pupuk organik dan anorganik.
Pupuk organik merupakan hasil akhir atau hasil antar dari perubahan atau
peruraian bagian dan sisa-sisa tanaman dan hewan. Misalnya bungkil, guano,
tepung tulang, dan sebagainya. Pupuk organik diantaranya dapat ditandai dengan
ciri-ciri:
Nitrogen terdapat dalam bentuk persenyawaan organik sehingga mudah
dihisap tanaman,
Tidak meninggalkan sisa asam organik didalam tanah,
Mempunyai kadar persenyawaan C organik yang tinggi, misalnya
hidratarang.
Pupuk organik kebanyakan tersedia dialam (tersedia secara alamiah).
Contohnya kompos, pupuk kandang, pupuk hijau, dan guano.(Murbandono,
2008).
Program Studi manajemen produksi pertanian
18
Proposal Proyek Usaha pertanian
2.3.2. Kompos Meningkatkan Unsur Mikro
Tidak hanya unsur makro saja yang disediakan oleh kompos untuk
tanaman, tetapi juga unsur mikro. Unsur-unsur itu antara lain Zn, Mn, Cu, Fe, dan
Mo.(Yuwono, 2009)
Program Studi manajemen produksi pertanian
19
Proposal Proyek Usaha pertanian
III. METODE PELAKSANAAN
3.1. Tempat dan Waktu
Kegiatan Proyek Usaha pertanian ini akan dilaksanakan di kebun percobaan
Politeknik Pertanian Universitas Andalas, Tanjung Pati, Kabupaten Limapuluh
Kota, Sumatera Barat. Proyek ini akan di mulai pada bulan Oktober 2011 sampai
Januari 2012.
3.2. Bahan dan Alat
Adapun alat yang dibutuhkan didalam pelaksanaan Proyek Usaha Pertanian ini
adalah Cangkul, Kored, Tugal, Ember, Meteran, Garu, Gembor, Alat-alat tulis.
Sedangkan bahan yang diperlukan dalam usaha ini adalah Benih Kacang Tanah, Pupuk
SP-36, KCl, Kotoran Ayam, Kompos Rumput Hijauan, Tali Rafia, EM4, Gula Pasir,
Karung.
3.3. Metode Pelaksanaan
3.3.1. Perlakuan
Kacang tanah dapat tumbuh di berbagai macam tanah, hal yang yang
penting diperhatikan adalah tanah tersebut dapat menyerap air dengan baik dan
aerase dan dreanase dapat mengalirkan air kembali dengan lancar.
Kacang tanah tumbuh dengan baik jika ditanam di lahan ringan (loamy
sand, sandy, clay) yang cukup mengandung unsur hara (Ca, N, P, K). Tanaman ini
menghendaki lahan yang gembur agar perkembangan perakakaranya berjalan baik
oleh karena itu pupuk kandang dan pupuk kompos diberikan selain menambah
unsur hara juga membantu memperbaiki struktur tanah. Pemberian pupuk
Program Studi manajemen produksi pertanian
20
Proposal Proyek Usaha pertanian
kandang sebagai pupuk dasar yang di lakukan pada saat pengolahan tanah II.
Sementara itu pupuk kompos hijauan di berikan 1 hari sebelum penanaman benih
kacang tanah sebanyak 0,08 kg / lubang taman dengan luas lahan 300 m2 .
3.3.1.1. Tata Cara Pembuatan Kompos
Pembuatan kompos ada berbagai cara, tetapi semua cara tersebut
mempunyai konsep dasar yang sama. Konsep dasar ini dapat juga disebut
pembuatan kompos secara umum sehingga cara pembuatan ini perlu diketahui
agar dalam modifikasi cara pembuata tidak terjadi kesalahan.
Dalam pembuatan kompos waktu yang diperlukan umumnya 3-4 bulan. Namun,
waktu ini dapat dipercepat menjadi 406 minggu dengan diberinya tambahan
aktivator sebagai bakteri pengurai.(Murbandono, 2008).
Dalam pembuatan kompos hal pertama yang dilakukan yaitu persiapan,
baik bahan maupun wadah. Setelah semua siap, baru dilakukan tahap-tahap
pembuatanya.
A. Persiapan
Bahan bahan organik yang akan di komposkan dipotong atau dicacah agar proses
pengomposan berlansung cepat. Selain itu untuk mempercepat pengomposan,
diperlukan pula pupuk kandang. Karena bahan-bahan ini nantinya ditumpuk maka
perlu disiapkan tempatnya.
Tempat yang sederhana ditanah (bahan ditumpuk diatas tanah). Untuk menjaga
agar tidak tergenang sewaktu hujan, dibuat bedengan dengan ukuran, panjang 3m,
Program Studi manajemen produksi pertanian
21
Proposal Proyek Usaha pertanian
lebar 1 m, dan tinggi 25-30 cm. Dan untuk menghindari hujan dapat dibuat
naungan.
B. Tahapan Pembuatan Kompos
Ada enam langkah yang perlu ditempuh dalam pebuatan kompos dengan tahapan
ini pembuatan kompos lebih terjamin keberhasilanya.
1. Penyusutan tumpukkan, bahan kompos ditumpuk diatas bilah-bilah-bilah
bambu atau kayu. Selama 1-2 hari diperciki air sampai lembap, tetapi tidak becek.
2. Pemantauan suhu dan kelembapan tumpukan, dari ke-4 hinga ke-
40,tumpukan dijaga agar suhunya 45-650C dan kelembapanya sekitar 50%. Secara
sederhana, kelembapan dapat diukur dengan cara memsukkan tongkat kayu
kedalam tumpukan kompos, lalu mengeluarkannya. Bila tongkat kering, berarti
kelembapanya kurang sehingga perlu dibalik disiram. Bila tongkat basah (lembap)
berarti kelembapannya telah sesuai. Namun, bila tongkat terlalu basah maka
kelembapannya terlalu tinggi sehingga perlu segera dibalik. Cara mengukur lainya
dengan memegang bahan kompos. Kelembapan ideal ditandai dengan bahan yang
basah, tetapi tidak ada air yang menetes. Adapun suhu diukur dengan cara
memasukkan tangan kedalam tumpukkan kompos, suhu 45-650 C ditandai dengan
rasa hangat.
3. Pembalikkan dan penyiraman, pembalikkan tumpukan dilakukan jika
terjadi salah satu atau beberapa keadaan berikut. Suhu tumpukan diatas 650 C atau
dibawah 450 C, tumpukkan terlalu basah atau terlalu kering. Apabila suhu masih
45-600 ,C dan kelembapan 50%, tumpukan kompos belum waktunya dibalik.
Program Studi manajemen produksi pertanian
22
Proposal Proyek Usaha pertanian
4. Pematangan, hari ke-45, biasanya tumpukan telah memasuki masa
pematangan. Kompos yang matang ditandai dengan suhu tumpukan yang
menurun mendekati suhu ruang, tidak berbau busuk, bentuk fisik menyerupai
tanah dan berwarna kehitam-hitaman.
5. Pengayakan kompos, tujuan dilakukan pengayakan yaitu agar ukuran
kompos sesuai yang dikehendaki, memilah bahan yang belum terkomposkan
secara sempurna, dan mengendalikan mutu kompos.
6. Pengemasan dan penyimpanan, kompos yang sudah disaring, dikemas
didalam kantung atau karung. Setelah itu disimpan ditempat yang kering dan
aman, atau diletakkan diatas papan.
3.3.2. Tahapan Pelaksanaan
Kegiatan ini terdiri dari beberapa tahapan seperti pengadaan benih,
persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen dan pasca panen.
A. Pengadaan Benih
Dalam budidaya kacang tanah ini benih yang digunakan adalah benih yang
bersertifikat dan varietas yang digunakan yaitu varietas gajah, jumlah benih yang
di butuhkan untuk budidaya kacang tanah sebanyak 3 kg untuk luas lahan 300 m²
dengan penyulaman 10% dengan kebutuhan bibit untuk 1 ha adalah 80-100
kg/ha , sebelum di lakukan penanaman terlebih dahulu di lakukan seleksi terhadap
bibit yang di gunakan yaitu bibit yang bermutu tinggi. Bibit bermutu tinggi
ditandai dengan benih yang tidak kisut daya kecambah yang tinggi. Ini adalah
salah satu biji kacang tanah yang bermutu tinggi.
Program Studi manajemen produksi pertanian
23
Proposal Proyek Usaha pertanian
B. Persiapan Lahan
Pengolahan pertama dilakukan dengan menggunakan traktor, setelah itu
lahan yang akan digunakan dibersihkan terlebih dahulu secara manual dan semi
manual dengan tangan, koret, dan cangkul. Pengolahan kedua menggunakan
tangan, koret dan cangkul yang bertujuan untuk menghancurkan bongkahan tanah
dan digemburkan agar menghasilkan polong yang baik, lalu membuat bedengan
dengan tinggi bedengan 30 cm setelah itu dilakukan penaburan feses ayam dan
didiamkan selama satu minggu dan dilakukan penaburan pupuk kompos rumput
hijauan sehari sebelum melakukan penanaman.
C. Penanaman
Penanaman dilakukan seminggu setelah penaburan feses ayam dan satu hari
penaburan pupuk kompos rumput hijauan, lalu membuat jarak tanam dengan
ukuran 40 x 20 cm, kemudian dilakukan penanaman lalu ditutup tipis dengan
tanah, pupuk dan dosis yang di gunakan untuk tanaman kacang tanah yaitu SP 36
25 kg/Ha, dan KCL 25 kg/Ha atau setara dengan SP 36 0,75 kg/300 m2, dan
KCL 0,75 kg/300 m².
D. Pemeliharaan
1. Penyulaman
Penyulaman dilakukan pada umur satu minggu dan berumur dua minggu
setelah tanam dengan menggunakan varietas yang sama. Tujuan penyulaman ialah
mengganti benih yang tidak tumbuh agar populasi tanaman tidak berkurang dan
mengganti tanaman yang tumbuh tidak normal.
Program Studi manajemen produksi pertanian
24
Proposal Proyek Usaha pertanian
1. Penyiangan
Penyiangan pertama dilakukan pada saat umur dua minggu setelah tanam
dengan menggunakan tangan dan koret. Penyiangan ke dua pada saat berumur
empat minggu sebelum memasuki masa berbunga. Tujuan penyiangan ialah
menekan persaingan antara tanaman dengan gulma dan menggemburkan tanah
sehingga memudahkan ginofor menembus ke tanah.
2. Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan menggunakan petisida,
apabila terjadi serangan.
e. Panen
Untuk mengetahui kacang tanah dapat di panen, dilihat dari kriterianya yaitu
batangnya sudah mengeras, daunnya telah menguning, polong sudah berisi penuh
dan keras, dan warna polong tampak coklat kehitaman. Panen dilakukan dengan
mencabut tanaman satu persatu secara perlahan-lahan agar tidak ada polong yang
tertinggal di dalam bongkahan tanah. Kemudian perakaran di bersihkan dari tanah
dengan cara digoyang-goyangkan. Setelah tanah hilang dari perakaran lalu polong
dipipil.
Program Studi manajemen produksi pertanian
25
Proposal Proyek Usaha pertanian
3.3.4. Lay Out Lahan Produksi
Lay out proyek usaha pertanian pada tanaman kacang tanah untuk luasan
300 m² dapat dilihat pada gambar dibawah ini
Keterangan gambar :
Lebar bedengan : 2 meter
Panjang bedengan : 10 meter
Jarak antara bedengan : 20 cm
Tinggi bedengan : 30 cm
Jarak tanam : 40x20 cm
Luas lahan : 300 m²
Program Studi manajemen produksi pertanian
26
2 m
10 m
Proposal Proyek Usaha pertanian
3.3.5. Jadwal Kegiatan PRUNI
Pada kegiatan proyek usaha pertanian ini di mulai dari persiapan alat dan
bahan sampai panen dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 7. Distribusi jadwal kegiatan PRUNI 2011/2012Kegiatan Bulan/Minggu
Oktober D November esember
Desember Januari
Januari
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
Persiapan alat dan bahan
Pengolahan tanah I dengan traktor
Pengolahan tanah II dan pembuatan bedengan
Penanaman + pemupukan I
Pembuatan kompos rumput hijauan
Penaburan Kompos Hijauan dan penanaman
Penanaman
Pemeliharaan-penyulaman-penyiangan-pembumbunan- Penyiraman
Panen
Program Studi manajemen produksi pertanian
27
Proposal Proyek Usaha pertanian
3.3.6. Pengamatan
Pengamatan dilakukan untuk melihat pertumbuhan tanaman yang
merupakan pengaruh dari pemberian kompos hijaun terhadap pertubuhan
tanaman, efisiensi pupuk, dan hasil produksi tanaman kacang tanah.
Adapun parameter yang akan dilihat dari kegiatan pruni ini adalah :
Tinggi tanaman
Jumlah cabang primer pada tanaman kacang tanah
Jumlah polong pertanaman
Jumlah biji perpolong
Bobot 100 biji
Produksi polong dengan luasan 300 m2.
Program Studi manajemen produksi pertanian
28
Proposal Proyek Usaha pertanian
3.4. Metode Pengolaham
3.4.1. Tinggi Tanaman
Batang kacang tanah termasuk jenis perdu, tidak berkayu,
tipe tegak mencapai ketinggian 80 cm, tetapi rata-rata tinggi
tanaman subur adalah 50 cm. (Sumarno, 1987 dalam Rukmana,
1998).
3.4.2. Jumlah cabang primer per tanaman
Jumlah cabang primer yang terbentuk dihitung pada saat
tanaman berumur 3, 6, 9 dan 12 minggu setelah tanam (mst).
3.4.3. Jumlah polong per tanaman
Semua polong yang terbentuk pada tanaman dihitung pada
saat panen yang diambil dari 3 tanaman sampel per petak.
3.4.4. Jumlah biji per polong
Dihitung semua biji pada setiap polong per tanaman
sampel pada saat panen.
3.4.5. Bobot 100 biji
Polong dikeringkan selama 3 hari sampai mencapai kadar
air 14%. Biji kering diambil secara acak sebanyak 100 biji dari
setiap plot perlakuan kemudian ditimbang.
Program Studi manajemen produksi pertanian
29
Proposal Proyek Usaha pertanian
3.4.6. Produksi polong dalam luasan 300 m2
Polong dikeringkan selama 3 hari sampai mencapai kadar
air 14% lalu ditimbang untuk mengetahui hasil roduksi dalam
luasan 300 m2.
Program Studi manajemen produksi pertanian
30
Proposal Proyek Usaha pertanian
IV. ASPEK FINANSIAL
4.1. Biaya Pelaksanaan
4.1.1. Biaya Pembelian Alat
Tabel 8. Biaya pembelian alat untuk budidaya kacang tanah dengan luas 300 m2
No Jenis alat Satuan Jumlah Alat
Harga per unit (Rp)
Biaya (Rp)
1 Cangkul Buah 1 40.000 40.0002 Kored Buah 1 20.000 20.0003 Tugal Buah 1 1.000 1.0004 Ember Buah 1 8.000 8.0005 Garu Buah 1 20.000 20.0006 Meteran Buah 1 20.000 20.0007 Gembor Buah 1 15.000 15.000 Jumlah 124.000
Program Studi manajemen produksi pertanian
31
Proposal Proyek Usaha pertanian
4.2.1. Biaya Penyusutan Alat
Tabel 9. Biaya penyusutan alat untuk budidaya kacang tanah dengan luas 300 m2 selama satu periode tanam (4 bulan)
No Jenis alat Nilai beli
Nilai sisa
Umur ekonomis
Depresiasi/tahun
Depresiasi/priode
1 Cangkul 40.000 2.000 2 19.000 6.333
2 Kored 20.000 1.000 2 9.500 3.167
3 Tugal 5.000 250 1 4.750 1.583
4 Ember 30.000 400 1 7.600 2.533
5 Garu 20.000 1.000 3 6.333 2.111
6 Meteran 20.000 1.000 2 9.500 3.166
7 Gembor 15.000 750 2 7.125 2.375
Jumlah 63.808 21.268
Nilai sisa = 5% x Nilai beli
Depresiasi/tahun = Nilai beli –Nilai sisa
Umur ekonomis
Depresiasi/priode = Depresiasi/tahun
3
Program Studi manajemen produksi pertanian
32
Proposal Proyek Usaha pertanian
4.3.1. Biaya Bahan
Tabel 10. Biaya bahan untuk budidaya kacang tanah dengan luas 300 m2
No Nama bahan Satuan Jumlah Harga satuan (Rp)
Biaya (Rp)
1 Tali rafia Gulung 1 3.000 3.000
2 Benih kg 3 22.500 67.500
3 SP36 kg 0,75 6.000 4.500
4 KCL kg 0,75 3.500 2.625
5 Kompos hijauan
kg 241.000
24.000
6 Feses ayam kg 24 500 12.0007 Karung buah 4 2.000 8.0008 EM4 liter 0,1 20.000 20009 Gula pasir kg 0,3 10.000 3.000
Jumlah 121.625
Program Studi manajemen produksi pertanian
33
Proposal Proyek Usaha pertanian
4.4.1. Biaya Tenaga Kerja
Tabel 11. Biaya tenaga kerja untuk budidaya kacang tanah dengan luas 300 m2
No Jenis kegiatan Satuan Jumlah Upah (Rp)
Biaya (Rp)
1 Pengolahan tanah I dengan traktor
M2 300 100 30.000
2 Pembuatan kompos
rumput hijauan
HKO 1 40.000 40.000
3 Pengolahan tanah tahap II dan pembuatan bedengan
HKO 2 40.000 80.000
4 Penanaman + pemupukan I HKO 0,8 40.000 32.000
5 Penyiraman HKO 2 40.000 80.000
6 Penyulaman I HKO 0,07 40.000 2.800
7 Penyiangan I + pembumbunan I
HKO 0,8 40.000 32.000
8 Penyiangan II + Pembumbunan II
HKO 1,3 40.000 52.000
9 Panen HKO 1 40.000 40.000
10 Pemasaran HKO 0,09 40.000 3.600
Jumlah 392.400
Jumlah tenaga kerja diperoleh dari 1 HKO = 7 jam, 1 jam = 60 menit maka
7 x 60 = 420,
waktu yang di pakai420
Misalnya penyulaman 25 = 0,59.420
Program Studi manajemen produksi pertanian
34
Proposal Proyek Usaha pertanian
4.5.1. Biaya lain-lain
Tabel 12. Biaya lain-lain yang dibutuhkan dalam satu periodeNo Jenis Pembiayaan Perhitungan Total (Rp)
1 Sewa Lahan 300/10.000x300.000x4/12 3.0002 Biaya Tak Terduga* 5%(392.400+21.268+3.000) 20.8333 Transportasi 20.000 x 2 40.0004 Biaya Bunga Modal* 15%(392.400+21.268+3.000) 62.500
Jumlah 126.333
*Biaya tak terduga
5%(392.400+21.268+3.000) = 5% (416.668) = 20.833
*Biaya Bunga Modal
15%(392.400+21.268+3.000)= 15% (416.668) = 62.500
4.6.1. Rekapitulasi Biaya
Tabel 13. Rekapitulasi Biaya yang Dikeluarkan dalam Satu PeriodeNo Jenis Biaya Total ( Rp )
1 Depresiasi 21.268
2 Biaya bahan 121.625
3 Biaya tenaga kerja 392.400
4 Biaya lain – lain 126.333
Jumlah 661.626
4.7.1. Produksi dan Pendapatan
4.7.1.1. Produksi
Tabel 14. Produksi untuk Satu Periode dengan Luas Lahan 300 m²
No Produksi Jenis Produksi Jumlah
1 Kacang tanah kering Kg polong 75
Jumlah 75
Program Studi manajemen produksi pertanian
35
Proposal Proyek Usaha pertanian
4.7.1.2. Pendapatan
Tabel 15. Pendapatan untuk Satu Periode dengan Luas Lahan 300 m2
No Jenis Produk Harga per unit (Rp) Pendapatan (Rp)1 Kacang tanah kering 16.000 x 75 1.200.000
Jumlah 1.200.000
4.2. Analisa Biaya dan Pendapatan
4.2.1. Laporan Rugi Laba
Tabel 16. Analisa Laporan Rugi Laba Selama Satu Periode (4 bulan)No Keterangan Jumlah (Rp) Total (Rp)
A Pendapatan
Utama Rp 1.200.000
Total pendapatan Rp 1.200.000
B Biaya
Biaya Tetap
Depresiasi Rp. 21.268
Biaya lain – lain Rp. 126.333
Total Biaya Tetap Rp 147.601
Biaya variable
Biaya bahan Rp 121.625
Biaya tenaga kerja Rp 392.400
Total biaya Variabel Rp 514.025 Total biaya Rp. 661.626
C Laba Rp. 538.374
D BEP Produksi Rp. 41.352
E BEP Harga Rp. 8.821,68F BEP Lahan 165,41G B/C ratio 1,81
Program Studi manajemen produksi pertanian
36
Proposal Proyek Usaha pertanian
4.9.1 Analisa Finansial
1. Proyeksi Laba/Rugi
Proyeksi laba – rugi = penerimaan total (TR) – biaya total (TC)
= Rp. 1.200.000,- – Rp. 661.626,-
= Rp. 538.374,-
2. B/C Ratio
B/C ratio = TRTC
= Rp. 1.200.000 Rp. 661.626
= 1,81 ( > 1, proyek beruntung)
Profitabilitas = TR – TC x 100% TC
= Rp. 1.200.000 – Rp. 661.626 x 100 % Rp. 661.626
= 81,37 % (>15%, maka proyek layak diusahakan)
4.2.3. Analisis Titik Impas (BEP)
BEP Harga = TCHasil
= Rp. 661.626 75
= Rp. 8.821,68,- /kg
Program Studi manajemen produksi pertanian
37
Proposal Proyek Usaha pertanian
BEP Hasil = TCHarga/Kg
= Rp. 661.626 Rp. 16.000 /kg
= Rp. 41.352/kg
BEP Lahan = TC x luas lahanTR
= Rp. 661.626 x 300 m 2 Rp. 1.200.000
= 165,41 m2
Program Studi manajemen produksi pertanian
38
Proposal Proyek Usaha pertanian
DAFTAR PUSTAKA
AAK.1991. Kacang Tanah. Penerbit Kanisius. Jogyakarta
Adisarwanto. T. 2004. Meningkatkan produksi Kacang Tanah Di Lahan Sawah Dan Lahan Kering. Malang.
Agustamar dan Anidarfi. 2009. Manajemen Usaha Tanaman Pangan (BKPM III). Politeknik Pertanian Universitas Andalas. Payakumbuh.
Badan Pusat Statistik. 2008. Lima Puluh Kota. Payakumbuh.
Elita, 1995. Kandungan dalam Kacang tanah. Penerbit Kanisius. Jakarta
Maron .1971. Pengaruh Pengapuran Terhadap Produksi Kacang Tanah. Lembang Pusat Penelitian Pertanian. Bogor.
Marzuki, R, 2007. Bertanam Kacang Tanah. Penebar Swadaya. Jakarta.
Rukmana, R, 1998. Kacang Tanah. Kanisius. Yogyakarta.
Suprapto, 2004. Bertanam Kacang Tanah. Penebar Swadaya. Jakarta.
Syarif, S. 1985. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung.
Nugroho, F. 2009. ” Manfaat Abu Sekam Padi ”. Artikel 3 April 2009.
Uripsantoso.2009.”Membuat Bokashi”. Artikel 18 Mei 2009.
Program Studi manajemen produksi pertanian
39
Proposal Proyek Usaha pertanian
Lampiran 1.
Skripsi Tanaman Kacang Tanah Varietas Gajah
1. No. Silsilah : 61
2. Asal : Perkawinan no 21 x no 11
3. Batang: Berdiri tegak, berwarna hijau muda,
berbulu
4. Daun : Hijau muda berbulu putih
5. Bunga : Kuning
6. Ginofor : Ungu/keunguan
7. Polong: Sedikit berlekuk, berurat tegak, kasar dan
pelatuknya kurang nyata
8. Biji : Merah jambu (rose)
9. Ketahanan : Tahan penyakit layu bakteri
10. Umur berbunga : 30 hari
11. Umur panen : 100-110 hari
12. Bobot 1000 biji : 537 gram
13. Daya hasil : 1,6 - 1,8 ton/ha
14. Persentase biji/polong kering : 60 - 70%
15. Kadar lemak : 48%
16. Kadar protein : 29%
Sumber : Rukmana, R. 1998.
Program Studi manajemen produksi pertanian
40
Proposal Proyek Usaha pertanian
Lampiran 2
Tabel 17. Data konsumsi kacang tanah per minggu di Kabupaten Lima Puluh Kota.
No Konsumsi gram/minggu Jumlah/Keluarga (Jiwa)1 200 52 1000 53 250 64 200 45 250 56 100 47 250 6
S8 200 69 250 510 500 811 250 512 100 513 250 414 250 515 250 516 200 617 500 618 200 819 250 720 200 521 250 622 500 523 100 424 250 725 250 426 200 427 100 428 250 529 250 330 250 631 100 4
Program Studi manajemen produksi pertanian
41
Proposal Proyek Usaha pertanian
32 250 533 200 334 200 535 250 636 250 737 250 538 250 439 200 340 250 441 250 442 500 443 250 744 100 345 250 546 100 547 250 648 250 449 200 350 100 3
Jumlah 12.500 248
Hasil survey konsumsi kacang tanah ton/jiwa/tahun di Kabupaten Lima Puluh
Kota.
Jumlah konsumsi perminggu = 12.500 gr/minggu
Jumlah orang (Jiwa) 248 /Jiwa
= 50,40 gr/jiwa
Jadi jumlah konsumsi rata-rata (ton/jiwa/tahun) :
50,40 gr/jiwa x 52 minggu/tahun = 2.620,8 gr/jiwa/tahun
1.000
= 2,6208 ton/jiwa/tahun
Program Studi manajemen produksi pertanian
42