Proposal

14
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wanita merupakan makhluk yang memiliki sistem reproduksi cukup unik. Salah satunya adalah mereka mengalami haid setiap bulannya yang tidak dialami oleh pria. Seringkali mereka mengeluhkan sakit atau ketidaknyamanan ketika mengalami haid. Haid adalah perdarahan periodik normal uterus dan merupakan fungsi fisiologis yang hanya terjadi pada wanita. Pada dasarnya haid merupakan proses katabolisme dan terjadi di bawah pengaruh hormon hipofisis dan ovarium (Benson, 2009). Faizah (2000) mendefinisikan menstruasi adalah keluarnya darah dari rahim melaluivagina dan keluar dari tubuh seorang wanita setiap bulan selama masa usia subur. Menstruasi adalah peristiwa keluarnya darah dari vagina karena meluruhnya lapisan dinding rahim yangbanyak mengandung pembuluh darah (endometrium), pada saat sel telur tidak dibuahi. Sel telur (yang hanya dimiliki oleh perempuan) hanya keluar sebulan sekali, dan apabila tidak ada pembuahan, misalnya melalui hubungan seksual, maka 14 hari kemudian sel telur itu akan gugur bersama dengan darah pada lapisan dinding rahim yang sebelumnya menebal. Hal ini biasanya akan berlangsung kurang lebih 28 hari (antara 21-35 hari). Siklus menstruasi dapat dipengaruhi oleh kondisi tertentu, seperti stress, pengobatan dan latihan olah raga. Pada masa remaja biasanya siklus menstruasi belum teratur, namun setelah dalam kurun waktu tertentu akan teratur Menstruasi merupakan bagian dari proses reguler yang mempersiapkan tubuh wanita setiap bulannya untuk kehamilan (Keikos, 2007).

description

QQ

Transcript of Proposal

Page 1: Proposal

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Wanita merupakan makhluk yang memiliki sistem reproduksi cukup unik. Salah

satunya adalah mereka mengalami haid setiap bulannya yang tidak dialami oleh pria.

Seringkali mereka mengeluhkan sakit atau ketidaknyamanan ketika mengalami haid. Haid

adalah perdarahan periodik normal uterus dan merupakan fungsi fisiologis yang hanya

terjadi pada wanita. Pada dasarnya haid merupakan proses katabolisme dan terjadi di bawah

pengaruh hormon hipofisis dan ovarium (Benson, 2009).

Faizah (2000) mendefinisikan menstruasi adalah keluarnya darah dari

rahim melaluivagina dan keluar dari tubuh seorang wanita setiap bulan selama

masa usia subur. Menstruasi adalah peristiwa keluarnya darah dari vagina

karena meluruhnya lapisan dinding rahim yangbanyak mengandung pembuluh darah

(endometrium), pada saat sel telur tidak dibuahi. Sel telur (yang hanya d imi l i k i o l eh

pe r empuan ) hanya ke lua r s ebu l an s eka l i , dan apab i l a t i dak ada

pembuahan, misalnya melalui hubungan seksual, maka 14 hari kemudian sel telur itu akan

gugur bersama dengan darah pada lapisan dinding rahim yang sebelumnya menebal. Hal ini

biasanya akan berlangsung kurang lebih 28 hari (antara 21-35 hari). Siklus menstruasi dapat

dipengaruhi oleh kondisi tertentu, seperti stress, pengobatan dan latihan olah raga. Pada

masa remaja biasanya s i k lu s mens t rua s i be lum t e r a tu r , namun se t e l ah da l am

ku run wak tu t e r t en tu akan t e r a tu r

Menstruasi merupakan bagian dari proses reguler yang mempersiapkan tubuh

wanita setiapbulannya untuk kehamilan (Keikos, 2007).

Gangguan fisik yang sangat menonjol pada wanita haid adalah dismenore.

Dismenore dibedakan menjadi dua yaitu dismenore primer dan dismenore sekunder.

Dismenore primer biasanya terjadi dari mulai pertama haid kurang lebih usia 10-15 tahun

(menarke) sampai usia 25 tahun. Nyeri pada dismenore primer lebih dikarenakan kontraksi

uterus. Sedangkan dismenore sekunder disebabkan oleh kelainan yang didapat di dalam

rongga uterus (Hendrik, 2006)

Dismenore primer dialami oleh 60-75 % wanita muda. Dari tiga perempat jumlah

wanita tersebut mengalami dismenore dengan intensitas ringan atau sedang.

Sedangkan seperempat bagiannya mengalami dismenore intensitas berat dan terkadang

membuat penderitanya tidak dapat menahan rasa nyeri yang dialami. Di Amerika

Serikat, diperkirakan hampir 90% wanita mengalami dismenore, dan 10 – 15% diantaranya

mengalami dismenore berat yang menyebabkan Ibu tidak mampu melakukan kegiatan

Page 2: Proposal

2

apapun. Di Indonesia angka kejadian dismenore terdiri dari 54,89% dismenore primer dan

9,36% dismenore sekunder. Biasanya gejala disminore primer terjadi pada wanita usia

produktif 3 sampai 5 tahun setelah mengalami haid pertama dan wanita yang belum pernah

hamil. Hasil angket yang diberikan kepada peserta pelatihan di salah satu pusat industri di

Indonesia dapat menunjukkan keluhan buruh wanita (jumlah responden 55 orang), antara

lain nyeri haid 58,18%, nyeri perut bagian bawah 16,36%, haid yang tidak teratur 41,82%

dan nyeri pinggang 34,55%. Gambaran tersebut sangat jelas menunjukkan adanya buruh

yang mengalami beberapa gejala yang terkait dengan kesehatan reproduksi. Keluhan itu

dialami oleh buruh wanita usia produksi sehingga kondisi itu pun dikhawatirkan akan

mengganggu produktivitas mereka (Hendrik, 2006).

Walaupun analgesik dapat menghilangkan nyeri dengan efektif, namun penggunaan

analgesik akan berdampak ketagihan dan akan memberikan efek samping obat yang

berbahaya bagi pasien.Secara non farmakologik antara lain kompres (Potter &

Perry, 2005). Dalam hal ini perawat berperan dalam penanganan secara non-

farmakologis. P e n g g u n a a n k o m p r e s h a n g a t diharapkan dapat

meningkatkan relaksasi otot-otot dan mengurangi nyeri akibat spasme atau

kekakuan s e r t a member ikan r a sa hanga t l oka l . Pada umumnya panas

cukup be rguna un tuk  pengoba t an . Panas me redakan i skemia dengan

menurunkan kon t r aks i dan men ingka tkan sirkulasi. Kompres hangat dapat

menyebabkan pelepasan endorfin tubuh sehingga memblok  transmisi stimulasi

nyeri. Menurut teori gate-control kompres hangat dapat mengaktifkan(merangsang)

serat-serat non-nosiseptif yang berdiameter besar ( A-α dan A-β) untuk ‘’menutup

g e r b a n g ’ ' b a g i s e r a t - s e r a t y a n g b e r d i a m e t e r k e c i l ( A - δ d a n C )

y a n g b e r p e r a n d a l a m menghantarkan nyeri, sehingga nyeri dapat dikurangi

(Price & Wilson, 2006). Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul: “Gambaran Efektifitas Kompres Hangat dalam

Menurunkan Intensitas Nyeri Dismenore”

Page 3: Proposal

3

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peniliti merumuskan masalah

yaitu, “ Bagaimanakah Gambaran Efektifitas Kompres Air dalam Menurunkan Intensitas Nyeri

Dismenore? ”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran efektifitas kompres hangat dalam menurunkan

intensitas nyeri dismenore.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi gambaran efektifitas kompres hangat dalam menurunkan

intensitas nyeri dismenore

b. Mengobservasi dan mengidentifikasi intensitas nyeri sebelum terapi kompres

hangat

c. mengobservasi intensitas nyeri setelah pemberian terapi kompres hangat

Page 4: Proposal

4

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Dismenore

2.1.1. Pengertian Dismenore

Beberapa definisi Dismenore yaitu:

a. Dismenore adalah sakit saat menstruasi sampai dapat menggangguaktivitas sehari-hari

(Manuaba, 2001). 

b. Dismenore adalah nyeri saat haid yang terasa di perut bagian bawah danmuncul sebelum,

selama atau setelah menstruasi. Nyeri dapat bersifatkolik atau terus menerus. Dismenore

timbul akibat kontraksi disritmik lapisan miometrium yang menampilkan satu atau lebih

gejala mulai dari nyeri ringan hingga berat pada perut bagian bawah, daerah pantat dan

sisi medial paha (Badziad, 2003).

c. Dismenore atau nyeri haid adalah gejala-gejala ginekologik yang palingsering dijumpai.

Bahkan wanita-wanita dengan dismenore cenderung untuk mendapat nyeri haid rekurens

secara periodik yang menyebabkan pasien mencari pengobatan darurat (Greenspan dan

Baxter, 2000).

2.1.2. Klasifikasi Dismenore

A. Dismenore Nyeri haid dapat digolongkan berdasarkan jenis nyeri dan ada tidaknya

kelainan yang dapat diamati. Berdasarkan jenis nyeri, nyeri haid dapat dibagimenjadi,

dismenore spasmodik dan dismenore kongestif.

a. Nyeri Spasmodik

Nyeri spasmodik terasa di bagian bawah perut dan berawal sebelum masa haid

atau segera setelah masa haid mulai. Banyak perempuanterpaksa harus berbaring

karena terlalu menderita nyeri itu sehingga iatidak dapat mengerjakan apa pun.

Ada di antara mereka yang pingsan,merasa sangat mual, bahkan ada yang benar-

Page 5: Proposal

5

benar muntah.

Kebanyakan penderitanya adalah perempuan muda walaupun dijumpai pula padak

alangan yang berusia 40 tahun ke atas. Dismenore spasmodik dapat diobati atau

paling tidak dikurangi dengan lahirnya bayi pertama walaupun banyak pula

perempuan yang tidak mengalami hal seperti itu

b. Nyeri Kongestif

Penderita dismenore kongestif yang biasanya akan tahu sejak  berhari-

hari sebelumnya bahwa masa haidnya akan segera tiba. Diamungkin akan

mengalami pegal, sakit pada buah dada, perut kembung tidak menentu, beha

terasa terlalu ketat, sakit kepala, sakit punggung, pegal pada paha, 

merasa lelah atau sulit dipahami, mudah tersinggung, kehilangan

keseimbangan, menjadi ceroboh, terganggu tidur, atau munculmemar di paha

dan lengan atas. Semua itu merupakan simptom pegalmenyiksa yang

berlangsung antara 2 dan 3 hari sampai kurang dari 2minggu. Proses

menstruasi mungkin tidak terlalu menimbulkan nyeri jikasudah berlangsung.

Bahkan setelah hari pertama masa haid, orang yangmenderita dismenore

kongestif akan merasa lebih baik.

Sedangkan berdasarkan ada tidaknya kelainan atau sebab yang dapat diamati, 

nyeri haid dapat dibagi menjadi,dismenore primer dan dismenore sekunder.

a) Dismenore Primer 

Dismenore primer adalah nyeri haid yang dijumpai tanpakelainan pada alat-

alat genital yang nyata. Dismenoreprimer terjadi bersamaan atau

beberapa waktu setelah menarche biasanya setelah 12 bulan atau lebih, 

oleh karena siklus-siklus haid pada bulan-bulan pertama setelah menarche

umumnya berjenis anovulator yang tidak disertai dengan rasa nyeri. Rasa

nyeri timbul tidak lama sebelumnyaatau bersama-sama dengan permulaan

haid dan berlangsung untuk  beberapa jam walaupun pada beberapa

Page 6: Proposal

6

 kasus dapat berlangsung beberapa hari. Sifat rasa nyeri adalah kejang,

 biasanya terbatas pada perut bawah tetapi dapat menyebar 

ke daerah pinggang dan paha. Bersamaan dengan rasa nyeri dapat dijumpai

rasa mual,muntah, sakitkepala, diare dan iritabilitas(Wiknjosastro,1999).

Dismenore primer sering dimulai pada waktu perempuan mendapatkan haid

pertama dan sering dibarengi rasa mual, muntah,dan diare. Gadis dan

perempuanmuda dapat diserang nyeri haid primer.

b) Dismenore Sekunder  

Dismenore sekunder adalah nyeri haid yang disertai kelainananatomis

genitalis (Manuaba, 2001). Sedangkan menurut Hacker (2001) tanda-

tanda klinik dari dismenore sekunder adalahendometriosis, radang

pelvis, fibroid, adenomiosis, kista ovarium dankongesti pelvis.

Umumnya, dismenore sekunder tidak terbatas pada haid, kurang

berhubungan dengan hari pertama haid, terjadi pada perempuan yang

lebih tua (tiga puluhan atau empat puluhan tahun) dandapat disertai

dengan gejala yang lain (dispareunia, kemandulan dan perdarahan

yang abnormal).

2.1.3. faktor dan Penyebab Dismenore

Biasanya dismenore primer timbul pada masa remaja, yaitu sekitar 2-3tahun setelah

menstruasi pertama. Sedangkan dismenore sekunder seringkalimulai timbul pada usia 20

tahun. Faktor lainnya yang bisa memperburuk dismenore adalah:

Rahim yang menghadap ke belakang (retroversi)

Kurang berolah raga

Stres psikis atau stres sosial.

Menurut Wiknjosastro (2007) terdapat beberapa faktor yang dapa tmempengaruhi

dismenore antara lain:

Page 7: Proposal

7

a) Faktor Kejiwaan

Pada gadis- gadis yang secara emosional tidak stabil, apalagi jikamereka tidak mendapat

penerangan yang baik tentang proses haid, mudah timbul

dismenore Dismenorea primer  banyak dialami oleh remaja yangsedang mengalami tahap

pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun psikis. Ketidak siapan remaja putri

dalam menghadapi perkembangan dan pertumbuhan pada dirinya tersebut, 

mengakibatkangangguan psikis yang akhirnya menyebabkan gangguan fisiknya,misalnya

gangguan haid seperti

dismenore

(Hurlock, 2007). Wanitamempunyai emosional yang tidak stabil, sehingga mudah

mengalami dismenore primer. Faktor kejiwaan, bersamaan dengan dismenore akan

menimbulkan gangguan tidur (insomnia).

b) Faktor Konstitusi

Faktor konstitusi berhubungan dengan faktor kejiwaan sebagai penyebab timbulnya

dismenore primer yang dapat menurunkan ketahananseseorang terhadap nyeri. Faktor ini

antara lain:

1)Anemia

Anemia adalah defisiensi eritrosit atau hemoglobin atau dapat keduanyahingga

menyebabkan kemampuan mengangkut oksigen berkurang.Sebagian besar

penyebab anemia adalah kekurangan zat besi yangdiperlukan untuk pembentukan

hemoglobin, sehingga disebut anemiakekurangan zat besi. Kekurangan zat besi

ini dapat menimbulkangangguan atau hambatan pada pertumbuhan baik sel tubuh

maupun selotak dan dapat menurunkan daya tahan tubuh seseorang, termasuk

dayatahan tubuh terhadap rasa nyeri. 2)Penyakit menahun

Penyakit menahun yang diderita seorang perempuan akan menyebabkantubuh

kehilangan terhadap suatu penyakit atau terhadap rasa nyeri.Penyakit yang

Page 8: Proposal

8

termasuk penyakit menahun dalam hal ini adalah asma danmigrain (Wiknjosastro,

1999)

c) Faktor Obstruksi Kanalis Servikalis

Teori tertua menyatakan bahwa dismenore primer disebabkan olehstenosis kanalis

servikalis. Pada perempuan dengan uterus dalam hiperantifleksi mungkin dapat terjadi

stenosis kanalis servikalis,akan tetapi hal ini sekarang tidak dianggap sebagai factor yang

penting sebagai penyebab dismenore.Banyak perempuan yang menderita dismenore

tanpa stenosis servikalis dan tanpa uterus dalam hiperantifleksi. Sebaliknya terdapat

perempuan tanpa keluhan dismenore, walaupun adastenosis servikalis dan uterus terlatak

dalam hiperantifleksi atau hiperretofleksi.Mioma submukosum bertangkai atau polip

endometrium dapat menyebabkan dismenore karena otot- otot uterus berkontraksi

kerasdalam usaha untuk melainkan kelainan tersebut.

2.1.4. Tanda dan Gejala

Nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung

bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul atausebagai

nyeri tumpul yang terus menerus ada.Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau

selama menstruasi,mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari

akanmenghilang. Dismenore juga sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelitatau

diare dan sering berkemih. Kadang sampai terjadi muntah. Dismenore secara siklik

dibagi menjadi tiga tingkat keparahan. MenurutManuaba (2001), dismenore dibagi 3

yaitu:

a.Dismenore Ringan

Dismenore yang berlangsung beberapa saat dan dapat melanjutkan kerjasehari-

hari.

b.Dismenore Sedang

Pada dismenore sedang ini penderita memerlukan obat penghilang rasanyeri,

tanpa perlu meninggalkan kerjanya.

c. Dismenore Berat

Page 9: Proposal

9

Dismenore berat membutuhkan penderita untuk istirahat beberapa haridan dapat

disertai sakit kepala, kemeng pinggang, diare dan rasa tertekan.

3.1. Konsep Kompres Hangat

3.1.1. Pengertian Kompres Hangat

Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada klien dengan menggunakan cairan atau

alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang memerlukannya (Kusyati, 2006).

Kompres hangat dapat digunakan pada pengobatan nyeri dan merelaksasikan otot – otot yang

tegang.

3.1.2. Manfaat Kompres Hangat

a. Menurut Bare & Smeltzer (2001), kompres hangat mempunyaikeuntungan

meningkatkan aliran darah ke suatu area dan kemungkinan dapat turutmenurunkan

nyeri dengan mempercepat penyembuhan.

b. Menurut Bobak (2005), kompres hangat berfungsi untuk mengatasi

ataumengurangi nyeri, dimana panas dapat meredakan iskemia dengan

menurunkankontraksi uterus dan melancarkan pembuluh darah sehingga dapat

meredakannyeri dengan mengurangi ketegangan dan meningkatkan perasaan

sejahtera,meningkatkan aliran menstruasi, dan meredakan vasokongestipelvis

Penggunaan kompres air hangat dapat membuat sirkulasi darah lancar, vaskularisasi

lancar dan terjadi vasodilatasi yang membuat relaksasi pada otot karena otot

mendapat nutrisi berlebih yang dibawa oleh darah sehingga kontraksi otot menurun.

Pemberian kompres hangat pada simphisis pubis kompres hangat dilakukan dengan

mempergunakan buli-buli panas atau kantong air panas yang secara konduksi

dimana terjadi pemindahan panas dari buli-buli ke dalam tubuh sehingga akan

menyebabkan pelebaran pembuluh darah sirkulasi menjadi lancar dan akan terjadi

penurunan ketegangan otot miometrium, sesudah otot miometrium rilek, rasa nyeri

yang dirasakan berangsur – angsur berkurang bahkan hilang, sehingga aktifitas yang

Page 10: Proposal

10

terganggu sebelumnya akibat nyeri dysmenorrhoea dapat kembali dilanjutkan

setelah nyeri berkurang, serta peningkatan kualitas hidup. Kompres hangat dengan

suhu 500C-600C mengakibatkan terjadinya vasodilatasi di daerah simphisis pubis

yang bisa membuka aliran darah membuat sirkulasi darah lancar kembali sehingga

terjadi relaksasi pada otot mengakibatkan kontraksi otot menurun. Setelah intensitas

nyeri berangsur-angsur menurun, respon responden merasa lebih rilek ,dapat

melaksanakan aktifitas minimal, peningkatan kualitas hidup dan respon psikologis

dapat lebih terkontrol sehingga tidak cepat marah.

3.1.3. Tujuan Kompres Hangat

Tujuan dari kompres hangat ini untuk menurunkan intensitas nyeri dengan manfaat

pemberian kompres hangat secara biologis dapat menyebabkan dilatasi pembuluh

darah yang mengakibatkan peningkatan sirkulasi darah. Secara fisiologis respon

tubuh terhadap panas yaitu menyebabkan dilatasi pembuluh darah, menurunkan

kekentalan darah, menurunkan ketegangan otot, meningkatkan metabolisme

jaringan dan meningkatkan permeabilitas kapiler. Respon dari panas inilah yang

digunakan untuk keperluan terapi pada berbagai kondisi dan keadaan yang terjadi

dalam tubuh.