PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG...

55
PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG MITRAL DI RS. JANTUNG HARAPAN KITA PERIODE 2005-2009 Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH : Tiara Bunga Melati Jelita NIM: 107103001629 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M

Transcript of PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG...

Page 1: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI

PADA OPERASI KATUP JANTUNG MITRAL

DI RS. JANTUNG HARAPAN KITA

PERIODE 2005-2009

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN

OLEH :

Tiara Bunga Melati Jelita

NIM: 107103001629

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

Page 2: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan penelitian ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatanm Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 06 Oktober 2010

Tiara Bunga Melati Jelita

Page 3: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEBIMBING

PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP

JANTUNG MITRAL DI RS. JANTUNG HARAPAN KITA

PERIODE 2005-2009

Laporan Penelitian

Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Kedokteran (S.Ked)

Oleh

Tiara Bunga Melati Jelita

NIM: 107103001629

Pembimbing Pembimbing

Drg. Laifa Annisa Hendarmin, PhD. dr. muniroh

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

Page 4: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

iv

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Penelitian berjudul PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA

OPERASI KATUP JANTUNG MITRAL DI RS. JANTUNG HARAPAN

KITA PERIODE 2005-2009 yang diajukan oleh Tiara Bunga Melati Jelita (NIM:

107103001629), telah diujikan dalam sidang di Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan pada 06 Oktober 2010. Laporan penelitian ini telah diterima sebagai

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S. Ked) pada Program

Studi Pendidikan Dokter.

Jakarta, 06 Oktober 2010

DEWAN PENGUJI

Pembimbing Penguji

Drg. Laifa Annisa Hendarmin, PhD. dr. Bisatyo Mardjikoen, SpOT

PIMPINAN FAKULTAS

Dekan FKIK UIN Kaprodi PSPD FKIK UIN

Prof. Dr (hc). dr. M. K. Tadjudin, SpAnd DR. dr. Syarief Hasan Lutfie, SpRM

Page 5: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

v

KATA PENGANTAR

Dengan selesainya penelitian Proporsi Pengguna Katup Babi pada

Operasi Katup Jantung Mitral di RS. Jantung Harapan Kita Periode 2005-2009,

Peneliti memanjatkan Puji Syukur kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa atas

rahmat dan bimbingannya. Dengan petunjuk-Nya jualah, Peneliti dapat

menyelesaikan penyusunan laporan penelitian ini dengan baik dan tepat waktu.

Dalam proses penelitian ini, Peneliti mendapatkan bantuan dan dukungan

dari berbagai pihak yang membuat proses penelitian menjadi lebih mudah dan

lancar. Pada kesempatan ini, Peneliti ingin mengucapkan banyak terima kasih

kepada para pembimbing riset ini serta pihak-pihak lain yang juga turut serta

mempermudah jalannya penelitian, yaitu:

1. Prof. DR (hc). dr. M. K. Tadjudin, Sp.And dan Drs. H. Achmad Gholib,

MA selaku Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. DR. dr. Syarief Hasan Lutfie, Sp.RM selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Drg. Laifa Annisa Hendarmin, PhD selaku dosen pembimbing penelitian

yang tak pernah letih mengingatkan, membimbing, dan juga memotivasi

Peneliti dari awal proses hingga akhir penelitian ini dan selaku ketua

modul riset yang telah membimbing kelompok Peneliti dalam

menyelesaikan penelitian.

4. dr. Muniroh selaku dosen pembimbing penelitian kedua yang juga selalu

mengingatkan dan memotivasi Peneliti dari awal proses hingga akhir

penelitian ini.

5. dr. Bisatyo Mardjikoen, Sp.OT selaku penguji yang telah memberikan

banyak masukan serta dukungan kepada Peneliti.

Page 6: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

vi

6. Mbak Asna dan Mbak Lia, Staf RS. Jantung Harapan Kita, yang telah

banyak membantu Peneliti dalam proses pengumpulan data.

7. Seluruh staf dan karyawan RS. Jantung Harapan Kita yang secara tidak

langsung telah membantu proses kelancaran jalannya penelitian ini dari

awal hingga akhir.

8. Kedua orang tua Peneliti, dr.Tarmizi Hakim dan Burlini Hakim yang

selalu memberikan cinta dan dukungan yang tak berbatas selama ini.

Kakak-kakak Peneliti, Muhammad Ronggy, Sulaiman Rangga, Tommy

Dharmawan dan Tiara Bunga Mayang Permata yang telah memenuhi hari-

hari saya dengan semangat dan optimisme.

9. Sahabat-sahabat Peneliti yang tercinta, Arianti Arifin, Desy Nurhuda, dan

Rani Budiwidyaningrum, dan Yusuf Brilliant yang bersama-sama Peneliti

dalam penyelesaian proses riset ini telah bahu-membahu menghadapi

berbagai kesulitan dan juga telah membuat keseluruhan proses ini menjadi

menyenangkan.

Peneliti berharap semoga selanjutnya penelitian Persentase Pengguna

Katup Babi pada Operasi Katup Jantung Mitral di RS. Jantung Harapan Kita

Periode 2005-2009 ini dapat dimanfaatkan oleh para klinisi, peneliti, dan juga

masyarakat.

Jakarta, 06 Oktober 2010

Tiara Bunga Melati Jelita

Page 7: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

vii

ABSTRAK

Tiara Bunga Melati Jelita. Program Studi Pendidikan Dokter. Proporsi Pengguna

Katup Babi pada Operasi Katup Jantung Mitral di RS. Jantung Harapan Kita

Periode 2005-2009. 2010

Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi dengan kekerapan

faringitis yang tinggi mengakibatkan penyakit jantung rematik. Penyakit jantung

rematik sering menyebabkan risiko terjadinya stenosis mitral yang pada akhirnya

akan meningkatkan tindakan intervensi penggantian katup. Saat ini di RS. Jantung

Harapan Kita hanya menggunakan 2 jenis katup, yaitu mekanik dan biologi.

Dimana katup biologi terdiri dari katup babi dan sapi. Hingga saat ini, jumlah

pengguna katup babi masih belum diketahui, sedangkan mayoritas penduduk

Indonesia beragama Islam dan hukum akan babi adalah haram.

Tujuan untuk mengetahui proporsi pasien pengguna katup babi pada operasi katup

jantung mitral di RSJHK periode 2005-2009.

Metode Penelitian dilakukan dengan metode potong lintang pada data pasien yang

telah menjalankan operasi katup jantung mitral.

Hasil 349 pasien yang menjalani operasi penyakit katup jantung mitral di RSJHK

pada tahun 2005-2009. Didapatkan jumlah terbanyak kasus pasien pengguna

katup babi adalah pada perempuan usia muda dengan usia dibawah 30 tahun

dalam periode 2005-2009.

Kesimpulan Terdapat peningkatan kasus pasien pengguna katup babi dari tahun

2005 sampai 2009 dan adanya pengaruh usia serta jenis kelamin dalam pemilihan

katup pengganti pada operasi katup jantung mitral.

Kata kunci: Penyakit katup jantung, pengguna katup babi, usia pasien, jenis

kelamin pasien, dan agama pasien

Page 8: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

viii

ABSTRACT

Tiara Bunga Melati Jelita. General Medicine. Proportion of Bioprosthetic Valve

Usage in Mitral Valve Surgery in RS. Jantung Harapan Kita in 2005-2009. 2010.

Background Indonesia is a nest for infection disease with a high frequency of

pharyngitis resulted from rheumatic heart disease. Rheumatic heart disease often

causes the risk of mitral stenosis, which in the end will increase a valve

intervention action. In RS. Jantung Harapan Kita (National Center Heart Disease

hospital, Harapan Kita) nowadays, only use two types of valve, mechanical valve

and bioprosthetic valve. As for bioprosthetic valve, there are porcine and bovine

valve. Up to this day, the proportion of using the porcine valve is still unknown.

On the other hand, majority of Indonesian are moslems, and pigs are forbidden in

the religion.

Objective to find out the number of patients that chose bioprosthetic valve in

mitral valve operations in Harapan Kita from 2005 to 2009.

Method this research is using a cross sectional method on data of patients who

have undergone mitral valve operations with bioprosthetic valve.

Result As subjects to this research, there are 349 case surgery of patients with

mitral valve disease in Harapan Kita during 2005 to 2009. The case escalation for

these five years has shown that the number of 2 cases in 2005 has increased to 48

cases in 2009. The highest percentage of bioprosthetic case patient resides in

young females with age under 30 years old in 2005-2009.

Conclusion There is an escalation in case patients that use bioprosthetic valve

from 2005 to 2009, in addtion to influential factors, such as age and sex in

choosing valve replacement in mitral valve operations.

Keywords: valve mitral disease, bioprosthetic valve user, patient age, patient sex,

patient religion.

Page 9: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................ ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi

ABSTRAK .......................................................................................................... vii

ABSTRACT ........................................................................................................ viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix

DAFTAR DIAGRAM ......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................... xiii

BAB 1 Pendahuluan ............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................... ....................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2

1.3 Tujuan ........................................................................................................ 3

1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 3

BAB 2 Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 4

2.1 Kerangka Teori ........................................................................................... 4

2.1.1 Anatomi Jantung ............................................................................... 4

2.1.2 Fisiologi Jantung ............................................................................. 10

2.1.2.1 Fungsi Jantung .................................................................... 11

2.1.2.2 Pembuluh Darah .................................................................. 11

2.1.2.3 Pasokan Darah ke Jantung .................................................. 12

2.1.3 Penyakit Katup Jantung .................................................................. 12

2.1.3.1 Stenosis Mitral .................................................................... 13

2.1.3.2 Insufisiensi Mitral ............................................................... 17

2.1.4 Penyakit Jantung Rematik ............................................................... 20

2.1.4.1 Tanda dan Gejala PJR ......................................................... 21

2.1.4.2 Penegakan Diagnosis PJR ................................................... 21

2.1.4.3 Pengobatan PJR ................................................................... 22

2.1.4.4 Pencegahan PJR .................................................................. 22

2.1.5 Indikasi Operasi Katup Jantung Mitral ........................................... 23

2.1.6 Operasi Katup Jantung .................................................................... 23

2.1.7 Jenis Katup Jantung ........................................................................ 25

2.1.8 Prognosis dan Komplikasi Operasi Katup Jantung ......................... 28

2.1.9 Pandangan Islam Terhadap Penggunaan Katup Babi ..................... 29

2.2 Kerangka Konsep ..................................................................................... 31

2.3 Definisi Operasional ................................................................................. 31

BAB 3 Metodologi Penelitian ............................................................................ 32

3.1 Desain Penelitian ...................................................................................... 32

3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ............................................. 32

Page 10: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

x

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................... 32

3.3.1 Populasi Penelitian .......................................................................... 32

3.3.2 Sampel Penelitian ............................................................................ 32

3.4 Kriteria Penelitian .................................................................................... 32

3.4.1 Kriteria Inklusi ................................................................................ 32

3.4.2 Kriteria Eksklusi .............................................................................. 33

3.5 Cara Kerja ................................................................................................ 33

3.5.1 Pengumpulan Data .......................................................................... 33

3.5.2 Pengolahan Data .............................................................................. 33

3.5.3 Analisis dan Interpretasi Data ......................................................... 33

3.5.4 Pelaporan Hasil Penelitian .............................................................. 33

BAB 4 Hasil dan Pembahasan .......................................................................... 34

4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................ 34

4.1.1 Perbandingan Pengguna Katup Babi dan Katup Mekanik pada

Penggantian Katup Jantung Mitral di RSJHK Periode 2005-2009 .. 34

4.1.2 Karakteristik Pasien Pengguna Katup Babi pada Penggantian Katup

Jantung Mitral di RSJHK Tahun 2005-2009 .................................. 36

4.2 Pembahasan .............................................................................................. 38

BAB 5 Kesimpulan dan Saran .......................................................................... 41

5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 41

5.2 Saran ......................................................................................................... 41

Daftar Referensi ................................................................................................ 42

Page 11: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

xi

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Proporsi Jumlah Pengguna Katup Babi dan Katup Mekanik di

RSJHK Tahun 2005-2009 ............................................................. 34

Diagram 4.2 Proporsi Jenis Kelamin pada Pasien Pengguna Katup Babi di RSJHK

Tahun 2005-2009 ............................................................................. 36

Page 12: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pembuluh Darah Besar dalam Tubuh Manusia .................................. 4

Gambar 2.2 Anatomi Jantung ................................................................................ 5

Gambar 2.3 Ruang dalam Jantung dan Aliran Darah Jantung .............................. 7

Gambar 2.4 Katup Trikuspid ................................................................................. 8

Gambar 2.5 Katup Pulmonal .................................................................................. 8

Gambar 2.6 Katup Mitral ....................................................................................... 9

Gambar 2.7 Katup Aorta ........................................................................................ 9

Gambar 2.8 Aktifitas Listrik Jantung ................................................................... 10

Gambar 2.9 Etiologi Penyakit Jantung Rematik .................................................. 21

Page 13: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

xiii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Proporsi Pasien Pengguna Katup Babi dan Katup Mekanik di RSJHK

Tahun 2005-2009 ............................................................................... 35

Grafik 4.2 Proporsi Usia dan Jenis Kelamin pada Pasien Pengguna Katup Babi di

RSJHK Tahun 2005 ........................................................................... 37

Grafik 4.7 Proporsi Agama pada Pasien Pengguna Katup Babi di RSJHK Tahun

2005-2009 .......................................................................................... 38

Page 14: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Benda sebesar kepalan tangan ini sangat istimewa. Kerjanya independen,

sistem persyarafan bahkan sistem konduksinya berbeda dari semua organ. Organ

itu adalah jantung. Jantung terbagi 2 bilik dan 2 serambi yang dipisahkan oleh

katup. Dokter umum memegang peranan penting untuk mendiagnosis dini

kelainan jantung, terutama penyakit jantung katup, mengingat penyakit

kardiovaskular merupakan pembunuh nomor satu. (Farmacia Edisi Februari 2008)

Katup jantung merupakan topik yang terus berkembang pesat selama dua

dekade terakhir dalam teknik diagnostik, pemahaman patofisiologi secara lebih

komprehensif, serta intervensi kardiologi dan prosedur bedah jantung.

Perkembangan ini disusun dalam guideline kelas dunia dari American College of

Cardiology, European Society of Cardiology, hingga Ikatan Kesepeminatan

Kardiologi Indonesia (IKKI) yang tediri dari dokter-dokter umum yang tertarik

dengan kardiologi. Hasilnya, semakin ketat kriteria pasien untuk mendapat operasi

atau dilakukan kateterisasi. (Farmacia Edisi Februari 2008)

Negara berkembang, seperti Indonesia, menjadi sarang penyakit infeksi.

Dengan kekerapan faringitis yang tinggi, risiko terjadinya stenosis mitral akibat

penyakit jantung rematik menjadi makin tinggi, pada akhirnya juga akan

meningkatkan tindakan intervensi penggantian katup menggunakan balloon mitral

valvuloplasty (BMV) dengan metode yang terus direvisi. (Farmacia Edisi Februari

2008)

Stenosis mitral mesti didiagnosis dengan cepat dan tepat guna penanganan

akurat. Angka kejadian demam rematik di Indonesia dapat mencapai 5 kasus per

100.000 penduduk dengan manifestasi yang sangat beraneka ragam dan relatif

lebih buruk. Fakta ini juga membuat stenosis mitral tumbuh sangat cepat hingga

menjadi isu kesehatan masyarakat yang penting. Bagi dokter umum, adanya

kriteria mayor dan minor dari Jones yang dapat menegakkan diagnosis demam

rematik harus segera ditatalaksana dengan antibiotik untuk gram positif serta

Page 15: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

2

rujukan ke ahli jantung guna memantau adanya kerusakan lanjut hingga ke katup.

(Farmacia Edisi Februari 2008)

Follow up jangka panjang demam rematik menunjukkan bahwa hingga 20%

pasien akan mengalami gejala yang berulang dalam satu tahun, dikenal sebagai re-

stenosis, terjadinya regurgitasi mitral akibat prosedur, serta dilatasi awal yang

tidak memadai. Dengan mortalitas yang rendah (1%), komplikasi yang ringan

(12%) dibanding mortalitas operasi penggantian katup yang relatif tinggi (30%),

maka prosedur ini sangat menjanjikan untuk tata laksana penyakit jantung katup.

(Farmacia Edisi Februari 2008)

Jantung babi digunakan untuk keperluan transplantasi untuk mengganti katup

jantung yang sudah tidak berfungsi lagi. Katup jantung babi yang digunakan pada

manusia ternyata sangat minimal mengalami penolakan pada tubuh manusia.

Tidak mengherankan karena memang manusia dengan babi memiliki banyak

persamaan dalam sistem fisiologi. Dari gen pun, manusia dengan babi memiliki

kesamaan sebesar 96%. Bagi agama Islam, masih diperdebatkan akan bolehnya

pemasangan katup babi untuk orang muslim. Tetapi ada juga yang mengatakan,

bila keadaan darurat dalam arti mengancam nyawa diperbolehkan apa saja yang

ingin ditindakkan. (Farmacia Edisi Februari 2008)

Sampai saat ini, seberapa banyak pasien yang menggunakan katup babi pada

operasi katup jantung mitral masih belum diketahui. Oleh karena itu, peneliti

merasa perlu untuk meneliti persentase jumlah banyaknya pasien yang mengganti

katup jantung mitralnya dengan katup babi di RS. Jantung Harapan Kita (RSJHK)

yang merupakan pusat jantung nasional di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan memerhatikan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah

penelitian sebagai berikut:

o Bagaimana proporsi pengguna katup babi pada operasi katup jantung

mitral di RSJHK periode 2005-2009?

o Bagaimana karakteristik (usia, jenis kelamin, dan agama) pasien pengguna

katup babi pada penggantian katup jantung mitral di RSJHK periode

2005-2009?

Page 16: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

3

1.3 Tujuan

o Tujuan Umum

Mengetahui proporsi pasien pengguna katup babi pada operasi katup

jantung mitral di RSJHK periode 2005-2009.

o Tujuan Khusus

Mengetahui proporsi usia dan jenis kelamin pada pasien pengguna

katup babi pada operasi katup jantung mitral di RSJHK periode

2005-2009.

Mengetahui proporsi agama pasien yang menggunakan katup babi

di RSJHK periode 2005-2009.

1.4 Manfaat Penelitian

o Bagi peneliti :

Mengembangkan minat dan kemampuan peneliti dalam bidang

penelitian.

Olahan data hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan

untuk digunakan dalam penelitian-penelitian lanjutan mengenai

penyakit katup jantung.

o Bagi kalangan medis :

Data ini dapat digunakan oleh kalangan medis sebagai informasi

tambahan yang dapat dipertimbangkan dalam menangani kasus

penyakit yang berhubungan dengan katup jantung.

Page 17: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teori

2.1.1 Anatomi Jantung

Gambar 2.1 Pembuluh Darah Besar dalam Tubuh Manusia

Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses

pengangkutan berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari

organ penggerak yang disebut jantung, dan sistem saluran yang terdiri dari arteri

yang mergalirkan darah dari jantung, dan vena yang mengalirkan darah menuju

jantung. (Martini and Nath, 2009)

Jantung manusia merupakan jantung berongga yang memiliki 2 atrium dan 2

ventrikel. Jantung merupakan organ berotot yang mampu mendorong darah ke

berbagai bagian tubuh. Jantung manusia berbentuk seperti kerucut dan berukuran

sebesar kepalan tangan, terletak di rongga dada sebalah kiri. Jantung dibungkus

oleh suatu selaput yang disebut perikardium. Jantung bertanggung jawab untuk

Page 18: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

5

mempertahankan aliran darah dengan bantuan sejumlah katup yang

melengkapinya. Untuk mejamin kelangsungan sirkulasi, jantung berkontraksi

secara periodik. (Martini and Nath, 2009)

Otot jantung berkontraksi terus menerus tanpa mengalami kelelahan.

Kontraksi jantung manusia merupakan kontraksi miogenik, yaitu kontraksi yang

diawali kekuatan rangsang dari otot jantung itu sendiri dan bukan dari syaraf.

Terdapat beberapa bagian jantung (secara anatomis) akan dibahas dalam makalah

ini, diantaranya yaitu : (Martini and Nath, 2009)

a. Bentuk Serta Ukuran Jantung

Jantung merupakan organ utama dalam sistem kardiovaskuler. Jantung

dibentuk oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan kiri

serta ventrikel kanan dan kiri. Ukuran jantung panjangnya kira-kira 12 cm, lebar

8-9 cm seta tebal kira-kira 6 cm. (Martini and Nath, 2009)

Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan sedikit

lebih besar dari kepalan tangan. Setiap harinya jantung berdetak 100.000 kali dan

dalam masa periode itu jantung memompa 2000 galon darah atau setara dengan

7.571 liter darah. (Martini and Nath, 2009)

Gambar 2.2 Anatomi Jantung

Page 19: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

6

Posisi jantung terletak diantar kedua paru dan berada ditengah tengah

dada, bertumpu pada diaphragma thoracis dan berada kira-kira 5 cm diatas

processus xiphoideus. Pada tepi kanan cranial berada pada tepi cranialis pars

cartilaginis costa III dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Pada tepi kanan caudal

berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa VI dextra, 1 cm dari tepi lateral

sternum. Tepi kiri cranial jantung berada pada tepi caudal pars cartilaginis costa II

sinistra di tepi lateral sternum, tepi kiri caudal berada pada ruang intercostalis 5,

kira-kira 9 cm di kiri linea medioclavicularis. (Martini and Nath, 2009)

Selaput yang membungkus jantung disebut perikardium dimana terdiri

antara lapisan fibrosa dan serosa, dalam cavum perikardium berisi 50 cc yang

berfungsi sebagai pelumas agar tidak ada gesekan antara perikardium dan

epikardium. Epikardium adalah lapisan paling luar dari jantung, lapisan

berikutnya adalah lapisan miokardium dimana lapisan ini adalah lapisan yang

paling tebal. Lapisan terakhir adalah lapisan endokardium. (Martini and Nath,

2009)

b. Ruang Dalam Jantung

Ada 4 ruangan dalam jantung dimana dua dari ruang itu disebut atrium

dan sisanya adalah ventrikel. Pada orang awam, atrium dikenal dengan serambi

dan ventrikel dikenal dengan bilik. Kedua atrium merupakan ruang dengan

dinding otot yang tipis karena rendahnya tekanan yang ditimbulkan oleh atrium.

Sebaliknya ventrikel mempunyai dinding otot yang tebal terutama ventrikel kiri

yang mempunyai lapisan tiga kali lebih tebal dari ventrikel kanan. Kedua atrium

dipisahkan oleh sekat antar atrium (septum inter-atriorum), sementara kedua

ventrikel dipisahkan oleh sekat antar ventrikel (septum inter-ventrikulorum).

(Martini and Nath, 2009)

Atrium dan ventrikel pada masing-masing sisi jantung berhubungan satu

sama lain melalui suatu penghubung yang disebut orifisium atrioventrikuler.

Orifisium ini dapat terbuka atau tertutup oleh suatu katup atrioventrikuler (katup

AV). Katup AV sebelah kiri disebut katup bikuspid (katup mitral) sedangkan

katup AV sebelah kanan disebut katup trikuspid. (Martini and Nath, 2009)

Page 20: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

7

Gambar 2.3 Ruang dalam Jantung dan Aliran Darah Jantung

c. Katup-Katup Jantung

Diantara atrium kanan dan ventrikel kanan ada katup yang memisahkan

keduanya yaitu katup trikuspid, sedangkan pada atrium kiri dan ventrikel kiri juga

mempunyai katup yang disebut dengan katup mitral/bikuspid. Kedua katup ini

berfungsi sebagai pembatas yang dapat terbuka dan tertutup pada saat darah

masuk dari atrium ke ventrikel. (Martini and Nath, 2009)

1) Katup Trikuspid

Katup trikuspid berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila

katup ini terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel

kanan. Katup trikuspid berfungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju

atrium kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan

namanya, katup trikuspid terdiri dari 3 daun katup. (Martini and Nath, 2009)

Page 21: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

8

Gambar 2.4 Katup Trikuspid

2) Katup Pulmonal

Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam ventrikel

kanan melalui trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis bercabang menjadi arteri

pulmonalis kanan dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan paru kanan

dan kiri. Pada pangkal trunkus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri

dari 3 daun katup yang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila

ventrikel kanan relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari ventrikel

kanan menuju arteri pulmonalis. (Martini and Nath, 2009)

Gambar 2.5 Katup Pulomonal

3) Katup Bikuspid

Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri

menuju ventrikel kiri. Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada saat

kontraksi ventrikel. Katup bikuspid terdiri dari dua daun katup. (Martini and Nath,

2009)

Page 22: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

9

Gambar 2.6 Katup Mitral

4) Katup Aorta

Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta.

Katup ini akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah

akan mengalir keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup pada saat

ventrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah darah masuk kembali kedalam

ventrikel kiri. (Martini and Nath, 2009)

Gambar 2.7 Katup Aorta

d. Komponen Sistem Induksi Jantung

1) Sinoatrial

2) Atrioventrikular

3) RA, LA, RV, LV

4) Peace Meker (Pusat Picu Jantung)

Page 23: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

10

Fungsi utama jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh dimana

pada saat memompa jantung otot-otot jantung (miokardium) yang bergerak.

Untuk fungsi tersebut, otot jantung mempunyai kemampuan untuk menimbulkan

rangsangan listrik. Aktifitas kontraksi jantung untuk memompa darah keseluruh

tubuh selalu didahului oleh aktifitas listrik. Aktifitas listrik ini dimulai pada nodus

sinoatrial (nodus SA) yang terletak pada celah antara vena cava superior dan

atrium kanan. Pada nodus SA mengawali gelombang depolarisasi secara spontan

sehingga menyebabkan timbulnya potensial aksi yang disebarkan melalui sel-sel

otot atrium, nodus atrioventrikuler (nodus AV), berkas His, serabut Purkinje dan

akhirnya ke seluruh otot ventrikel. (Martini and Nath, 2009)

Gambar 2.8 Aktifitas Listrik Jantung

2.1.2 Fisiologi Jantung

Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada.

Bagian kanan dan kiri jantung masing masing memiliki ruang sebelah atas (atrium

yang mengumpulkan darah dan ruang sebelah bawah (ventrikel) yang

mengeluarkan darah. Agar darah hanya mengalir dalam satu arah, maka ventrikel

memiliki satu katup pada jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar. Fungsi

utama jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan membersihkan

tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida). (Martini and Nath, 2009)

Jantung melaksanakan fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang

kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke dalam paru-paru,

Page 24: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

11

dimana darah akan mengambil oksigen dan membuang karbondioksida; jantung

kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan

memompanya ke jaringan di seluruh tubuh. (Martini and Nath, 2009)

2.1.2.1 Fungsi Jantung

Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah

(diastol); selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang

jantung (sistol). Kedua atrium mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan

kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan. Darah yang

kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari seluruh tubuh

mengalir melalui 2 vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan.

Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel

kanan. Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke

dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. (Martini and Nath, 2009)

Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang

mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan

karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan. Darah yang kaya akan oksigen

mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah

diantara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi

pulmoner. Darah dalam atrium kiri akan didorong ke dalam ventrikel kiri, yang

selanjutnya akan memompa darah yang kaya akan oksigen ini melewati katup

aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini

disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru. (Martini and Nath, 2009)

2.1.2.2 Pembuluh Darah

Keseluruhan sistem peredaran (sistem kardiovaskuler) terdiri dari

arteri,arteriola, kapiler, venula dan vena. Arteri (kuat dan lentur) membawa darah

dari jantung dan menanggung tekanan darah yang paling tinggi. Kelenturannya

membantu mempertahankan tekanan darah diantara denyut jantung. Arteri yang

lebih kecil dan arteriola memiliki dinding berotot yang menyesuaikan diameternya

untuk meningkatkan atau menurunkan aliran darah ke daerah tertentu. (Martini

and Nath, 2009)

Page 25: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

12

Kapiler merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat

tipis, yang berfungsi sebagai jembatan diantara arteri (membawa darah dari

jantung) dan vena (membawa darah kembali ke jantung). Kapiler memungkinkan

oksigen dan zat makanan berpindah dari darah ke dalam jaringan dan

memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari jaringan ke dalam darah. Dari

kapiler, darah mengalir ke dalam venula lalu ke dalam vena, yang akan membawa

darah kembali ke jantung. (Martini and Nath, 2009)

Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih besar

daripada arteri, sehingga vena mengangkut darah dalam volume yang sama tetapi

dengan kecepatan yang lebih rendah dan tidak terlalu dibawah tekanan. (Martini

and Nath, 2009)

2.1.2.3 Pasokan Darah ke Jantung

Otot jantung sendiri menerima sebagian dari sejumlah volume darah yang

mengalir melalui atrium dan ventrikel. Suatu sistem arteri dan vena (sirkulasi

koroner) menyediakan darah yang kaya akan oksigen untuk miokardium dan

kemudian mengembalikan darah yang tidak mengandung oksigen ke dalam atrium

kanan. (Martini and Nath, 2009)

Arteri koroner kanan dan arteri koroner kiri merupakan cabang dari aorta;

vena kardiak mengalirkan darah ke dalam sinus koroner, yang akan

mengembalikan darah ke dalam atrium kanan. Sebagian besar darah mengalir ke

dalam sirkulasi koroner pada saat jantung sedang mengendur diantara denyutnya

(selama diastol ventrikuler). (Martini and Nath, 2009)

2.1.3 Penyakit Katup Jantung

Jantung adalah sebuah pompa muskuler yang memiliki empat katup, yang

terbuka dan tertutup untuk menjaga agar darah mengalir pada arah yang tepat.

Katup mitral menghubungkan atrium kiri dengan ventrikel kiri. Penyakit katup

jantung menyebabkan kelainan-kelainan pada aliran darah yang melintasi katup-

katup tersebut. Katup normal memiliki dua ciri aliran yang kritis, yaitu aliran

searah dan aliran yang tidak dihalangi. Katup akan terbuka jika tekanan dalam

ruang jantung di proksimal katup lebih besar dari tekanan dalam ruang atau

Page 26: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

13

pembuluh di sebelah distal katup. Daun katup sedemikian responsifnya sehingga

perbedaan tekanan yang kecil (kurang dari 1 mmHg) antara dua ruang jantung

sudah mampu membuka dan menutup daun katup tersebut. (Leonard S. Lilly,

2007)

Katup yang terserang penyakit dapat menimbulkan dua jenis gangguan

fungsional:

(1) Insufisiensi katup: katup tidak dapat menutup dengan rapat sehingga darah

dapat mengalir balik (sinonimnya adalah regurgitasi katup dan

inkompetensi katup).

(2) Stenosis katup: katup mengalami penyempitan sehingga aliran darah

mengalami hambatan.

Insufisiensi dan stenosis dapat terjadi bersamaan pada satu katup, dikenal

sebagai “lesi campuran” atau sendiri-sendiri. Yang terakhir ini disebut “lesi

murni”. (Leonard S. Lilly, 2007)

Disfungsi katup akan meningkatkan kerja jantung. Insufisiensi katup

memaksa jantung memompa darah lebih banyak untuk menggantikan jumlah

darah yang mengalami regurgitasi atau mengalir balik sehingga meningkatkan

volume kerja jantung. Stenosis katup memaksa jantung meningkatkan tekanannya

agar dapat mengatasi resistensi terhadap aliran yang meningkat, karena itu akan

meningkatkan tekanan kerja miokardium. Respon miokardium yang khas terhadap

peningkatan volume kerja dan tekanan kerja adalah dilatasi ruang dan hipertrofi

otot. Dilatasi ruang dan hipertrofi merupakan mekanisme kompensasi yang

bertujuan meningkatkan kemampuan pemompaan jantung. (Leonard S. Lilly,

2007)

2.1.3.1 Stenosis Mitral

Mitral stenosis adalah suatu penyempitan jalan aliran darah ke ventrikel.

Pasien dengan mitral stenosis secara khas memiliki daun katup mitral yang

menebal, kommisura yang menyatu, dan korda tendineae yang menebal dan

memendek. Diameter transversal jantung biasanya dalam batas normal, tetapi

kalsifikasi dari katup mitral dan pembesaran sedang dari atrium kiri dapat terlihat.

Meningkatnya tekanan vena pulmonalis menyebabkan diversi darah yang nampak

Page 27: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

14

dengan radiografi berupa pelebaran relatif pembuluh darah untuk bagian atas paru

dibandingkan dengan pembuluh darah untuk bagian bawah paru. (Leonard S.

Lilly, 2007)

Penyempitan katup mitral menyebabkan katup tidak terbuka dengan tepat

dan menghambat aliran darah antara ruang-ruang jantung kiri. Ketika katup mitral

menyempit (stenosis), darah tidak dapat dengan efisien melewati jantung. Kondisi

ini menyebabkan seseorang menjadi lemah dan nafas menjadi pendek serta gejala

lainnya. (Leonard S. Lilly, 2007)

Insidens

Di negara-negara maju, insidens dari mitral stenosis telah menurun karena

berkurangnya kasus demam rematik sedangkan di negara-negara yang belum

berkembang cenderung meningkat. Katup mitral adalah katup jantung yang paling

banyak terkena pada pasien dengan penyakit jantung rematik. Dua pertiga pasien

kelainan ini adalah wanita. Gejala biasanya timbul antara umur 20 sampai 50

tahun. Gejala dapat pula nampak sejak lahir, tetapi jarang sebagai defek tunggal.

Mitral stenosis kongenital lebih sering sebagai bagian dari deformitas jantung

kompleks. (Leonard S. Lilly, 2007)

Etiologi

Penyebab tersering dari mitral stenosis adalah demam reumatik. Penyebab

lainnya adalah mitral stenosis kongenital, lupus eritematosus sistemik (SLE),

artritis reumatoid (RA), atrial myxoma, dan endokarditis bacterial. Selain itu,

virus seperti coxsackie diduga memegang peranan pada timbulnya penyakit katup

jantung kronis. Gejala dapat dimulai dengan suatu episode atrial fibrilasi atau

dapat dicetuskan oleh kehamilan dan stress lainnya terhadap tubuh misalnya

infeksi atau gangguan jantung yang lain. (Leonard S. Lilly, 2007)

Patofisiologi

Stenosis mitral murni terdapat pada kurang lebih 40% dari semua

penderita penyakit jantung reumatik. Terdapat periode laten antara 10-20 tahun,

atau lebih, setelah suatu episode penyakit jantung rematik; dengan demikian tidak

akan terjadi onset dari gejala stenosis mitral sebelumnya. Penyempitan dari katup

mitral menyebabkan perubahan pada peredaran darah, terutama di atas katup.

Ventrikel kiri yang berada di bawah katup tidak banyak mengalami perubahan

Page 28: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

15

kecuali pada mitral stenosis yang berat, ventrikel kiri dan aorta dapat menjadi

kecil. (Leonard S. Lilly, 2007)

Luas normal orifisium katup mitral adalah 4-6 cm2. Ketika daerah

orifisium ini berkurang hingga 2 cm2 maka akan terjadi peningkatan tekanan

atrium kiri yang dibutuhkan agar aliran transmitral tetap normal. Stenosis mitral

yang parah terjadi ketika pembukaan berkurang hingga 1 cm2. Pada tahap ini

dibutuhkan tekanan atrium kiri sebesar 25 mmHg untuk mempertahankan cardiac

output yang normal. (Leonard S. Lilly, 2007)

Stenosis mitral menghalangi aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri

selama fase diastolic ventrikel. Untuk mengisi ventrikel dengan adekuat dan

mempertahankan curah jantung, atrium kiri harus menghasilkan tekanan yang

lebih besar untuk mendorong darah melampaui katup yang menyempit. Karena

itu, selisih tekanan atau gradient tekanan antara kedua ruang tersebut meningkat.

Dalam keadaan normal selisih tekanan tersebut minimal. Otot atrium kiri

mengalami hipertrofi untuk meningkatkan kekuatan memompa darah. Makin lama

peranan kontraksi atrium makin penting sebagai faktor pembantu pengisian

ventrikel. Dilatasi atrium kiri terjadi oleh karena volume atrium kiri meningkat

karena ketidakmampuan atrium untuk mengosongkan diri secara normal.

(Leonard S. Lilly, 2007)

Peningkatan tekanan dan volume atrium kiri dipantulkan ke belakang ke

dalam pembuluh paru-paru. Tekanan dalam vena pulmonalis dan kapiler

meningkat, akibatnya terjadi kongesti paru-paru, mulai dari kongesti vena yang

ringan sampai edema interstitial yang kadang-kadang disertai transudasi dalam

alveoli. Pada akhirnya, tekanan arteri pulmonalis harus meningkat sebagai akibat

dari resistensi vena pulmonalis yang meninggi. Respon ini memastikan gradient

tekanan yang memadai untuk mendorong darah melalui pembuluh paru-paru.

Akan tetapi, hipertensi pulmonalis meningkatkan resistensi ejeksi ventrikel kanan

menuju arteria pulmonalis. Ventrikel kanan memberi respons terhadap

peningkatan beban tekanan ini dengan cara hipertrofi. (Leonard S. Lilly, 2007)

Lama-kelamaan hipertrofi ini akan dikuti oleh dilatasi ventrikel kanan.

Dilatasi ventrikel kanan ini nampak pada foto jantung pada posisi lateral dan

posisi PA. Pembesaran ventrikel kanan ini lama kelamaan mempengaruhi fungsi

Page 29: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

16

katup trikuspid. Katup ini akan mengalami insufisiensi. Kalau ventrikel kanan

mengalami kegagalan, maka darah yang mengalir ke paru berkurang. Dilatasi

ventrikel kanan akan bertambah, sehingga kemungkinan terjadinya insufisisiensi

katup trikuspid semakin besar pula. (Leonard S. Lilly, 2007)

Pengobatan

Stenosis mitral merupakan kelainan mekanis, oleh karena itu obat-obatan

hanya bersifat suportif atau simtomatis terhadap gangguan fungsional jantung,

atau pencegahan terhadap infeksi. Beberapa obat-obatan seperti antibiotik

golongan penisilin, eritromisin, sefalosporin sering digunakan untuk demam

rematik atau pencegahan endokardirtis. Obat-obatan inotropik negatif seperti ß-

blocker atau Ca-blocker, dapat memberi manfaat pada pasien dengan irama sinus

yang memberi keluhan pada saat frekuensi jantung meningkat seperti pada latihan.

(Leonard S. Lilly, 2007)

Fibrilasi atrium pada stenosis mitral muncul akibat hemodinamik yang

bermakna akibat hilangnya kontribusi atrium terhadap pengisian ventrikel serta

frekuensi ventrikel yang cepat. Pada keadaan ini pemakaian digitalis merupakan

indikasi, dapat dikombinasikan dengan penyekat beta atau antagonis kalsium.

(Leonard S. Lilly, 2007)

Antikoagulan warfarin sebaiknya digunakan pada stenosis mitral dengan

fibrilasi atrium atau irama sinus dengan kecenderungan pembentukan trombus

untuk mencegah fenomena tromboemboli. (Leonard S. Lilly, 2007)

Intervensi bedah, reparasi atau ganti katup (komisurotomi) pertama kali

diajukan oleh Brunton pada tahun 1902 dan berhasil pertama kali pada tahun

1920. Akhir-akhir ini komisurotomi bedah dilakukan secara terbuka karena

adanya mesin jantung-paru. Dengan cara ini katup terlihat jelas antara pemisahan

komisura, atau korda, otot papilaris, serta pembersihan kalsifikasi dapat dilakukan

dengan lebih baik. Juga dapat ditentukan tindakan yang akan diambil apakah itu

reparasi atau penggantian katup mitral dengan protesa. (Leonard S. Lilly, 2007)

Prognosis

Prognosis penyakit ini bervariasi. Gangguan dapat saja ringan, tanpa

gejala, atau menjadi berat. Riwayat yang banyak terjadi pada stenosis mitral

adalah:

Page 30: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

17

a) Timbulnya murmur 10 tahun setelah masa demam rematik

b) 10 tahun berikutnya gejala berkembang

c) 10 tahun berikutnya sebelum penderita mengalami sakit serius

Komplikasi dapat berat atau mengancam jiwa. Stenosis mitral biasanya

dapat dikontrol dengan pengobatan dan membaik dengan valvuloplasty atau

pembedahan. Tingkat mortalitas post operatif pada mitral commisurotomy adalah

1-2% dan pada mitral valve replacement adalah 2-5%. (Leonard S. Lilly, 2007)

2.1.3.2 Insufisiensi Mitral

Insufisiensi mitral merupakan keadaan dimana terdapat refluks darah dari

ventrikel kiri ke atrium kiri pada saat sistolik, akibat katup mitral tidak menutup

secara sempurna. kelainan katup mitralis yang disebabkan karena tidak dapat

menutupnya katup dengan sempurna pada saat sistol. (Leonard S. Lilly, 2007)

Etiologi

Berdasarkan etiologinya insufisiensi atau regurgitasi mitral dapat dibagi

atas reumatik dan non reumatik (degenaratif, endokarditis, penyakit jantung

koroner, penyakit jantung bawaan, trauma dan sebagainya). Di negara

berkembang seperti Indonesia, penyebab terbanyak insufisiensi mitral adalah

demam reumatik. (Leonard S. Lilly, 2007)

Patofisiologi

Stenosis mitral diawali dengan demam reumatik. Adapun demam reumatik

merupakan kelanjutan dari infeksi faring yang disebabkan streptokok beta

hemolitik grup A. Reaksi autoimun terhadap infeksi streptokok secara hipotetif

akan menyebabkan kerusakan jaringan atau manifestasi demam reumatik, sebagai

berikut : (Leonard S. Lilly, 2007)

(1) Streptokok grup A akan menyebabkan infeksi faring.

(2) Antigen streptokok akan menyebabkan pembentukan antibody pada

hospes yang hiperimun.

(3) Antibodi akan bereaksi dengan antigen streptokok, dan dengan jaringan

hospes yang secara antigenik sama seperti streptokok dengan kata lain

antibodi tidak dapat membedakan antara antigen streptokok dengan

antigen jaringan jantung.

Page 31: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

18

(4) Autoantibodi tesebut bereaksi dengan jaringan hospes sehingga

mengakibatkan kerusakan jaringan. (Leonard S. Lilly, 2007)

Adapun kerusakan jaringan ini akan menyebabkan peradangan pada

lapisan jantung khususnya mengenai endotel katup, yang mengakibatkan

pembengkakan daun katup dan erosi pinggir daun katup. Hal ini mengakibatkan

tidak sempurnanya daun katup mitral menutup pada saat sistolik sehingga

mengakibatkan penurunan suplai darah ke aorta dan aliran darah balik dari

ventrikel kiri ke atrium kiri,hal ini mengakibatkan penurunan curah sekuncup

ventrikel sehingga jantung berkompensasi dengan dilatasi ventrikel kiri,

peningkatan kontraksi miokardium, hipertrofi dinding ventrikel dan dinding

atrium sehingga terjadi penurunan kemampuan atrium kiri untuk memompa darah

hal ini mengakibatkan kongesti vena pulmonalis dan darah kembali ke paru-paru

mengakibatkan terjadi edema intertisial paru, hipertensi arteri pulmonalis,

hipertensi ventrikel kanan sehingga dapat mengakibatkan gagal jantung kanan.

(Leonard S. Lilly, 2007)

Pemeriksaan

1. Anamnesis

2. Pemeriksaan fisis:

Inspeksi : bentuk tubuh, pola pernapasan, emosi/perasaan

Palpasi : suhu dan kelembaban kulit, edema, denyut dan

tekanan arteri

Perkusi : batas-batas organ jantung dengan sekitarnya.

Auskultasi :

- Bising pansistolik yang bersifat meniup (blowing) di apeks,

menjalar ke aksila dan mengeras pada ekspirasi

- Bunyi jantung I lemah karena katuo tidak menutup

sempurna

- Bunyi jantung III yang jelas karena pengisian yang cepat

dari atrium ke ventrikel pada saat distol. (Leonard S. Lilly,

2007)

3. Pemeriksaan penunjang :

- Elektrokardiogram :

Page 32: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

19

a. Menilai derajat insufisiensi, lamanya, ada/tidaknya

penyakit penyerta

b. Gambaran P mitral dengan aksis dan kompleks QRS yang

normal

c. Aksis yang bergeser ke kiri dan adanya hipertrofi ventrikel

kiri

d. Ekstra sistol atrium

4. Foto Toraks :

Ukuran jantung biasanya normal

Pada kasus yang berat dapat terlihat pembesaran jantung

Bendungan paru

Perkapuran pada anulus mitral

5. Fonokardiogram : menilai gerakan katup, ketebalan dan

perkapuran serta menilai derajat regurgitasi insufisiensi mitral

6. Laboratorium : mengetahui ada/tidaknya reuma aktif/reaktivasi.

(Leonard S. Lilly, 2007)

Terapi medikamentosa

1. Digoxin

Digoxin amat berguna terhadap penanganan fibrilasi atrium. Ia adalah

kelompok obat digitalis yang bersifat inotropik positif. Ia meningkatkan kekuatan

denyut jantung dan menjadikan denyutan jantung kuat dan sekata.

2. Antikoagulan oral

Antikoagulan di berikan kepada pasien untuk mengelakkan terjadinya

pembekuan darah yang bisa menyebabkan emboli sistemik. Emboli bisa terjadi

akibat regurgitasi dan turbulensi aliran darah.

3. Antibiotik profilaksis

Administrasi antibiotik dilakukan untuk mengelakkan infeksi bacteria

yang bisa menyebabkan endokarditis. (Leonard S. Lilly, 2007)

Terapi surgikal

Dalam kasus insufisiensi mitralis kronik, terapi surgical adalah penting

untuk memastikan survival pasien. Untuk itu katup prostetik digunakan untuk

menggantikan katup yang rusak. (Leonard S. Lilly, 2007)

Page 33: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

20

Prognosis

Prognosis untuk penderita insufisiensi mitral adalah tergantung pada

penyebab berlakunya masalah ini. Dalam kasus yang disebabkan oleh panyakit

arteri koronaria, prognosisnya lebih buruk jika dibandingkan dengan yang

disebabkan oleh perubahan myxomatous. Sedangkan, bila disebabkan oleh

demam reumatik prognosisnya lebih baik. (Leonard S. Lilly, 2007)

2.1.4 Penyakit Jantung Reumatik

Penyakit Jantung Rematik (PJR) atau dalam bahasa medisnya Rheumatic

Heart Disease (RHD) adalah suatu kondisi dimana terjadi kerusakan pada katup

jantung yang bisa berupa penyempitan atau kebocoran, terutama katup mitral

(stenosis katup mitral) sebagai akibat adanya gejala sisa dari Demam Rematik

(DR). (Robbins and Cotran, 2004)

Demam rematik merupakan suatu penyakit sistemik yang dapat bersifat

akut, subakut, kronik, atau fulminan, dan dapat terjadi setelah infeksi

Streptococcus beta hemolyticus group A pada saluran pernafasan bagian atas.

Demam reumatik akut ditandai oleh demam berkepanjangan, jantung berdebar

keras, kadang cepat lelah. Puncak insiden demam rematik terdapat pada kelompok

usia 5-15 tahun, penyakit ini jarang dijumpai pada anak dibawah usia 4 tahun dan

penduduk di atas 50 tahun. (Robbins and Cotran, 2004)

Seseorang yang mengalami demam rematik apabila tidak ditangani secara

adekuat, Maka sangat mungkin sekali mengalami serangan penyakit jantung

rematik. Infeksi oleh kuman Streptococcus Beta Hemolyticus group A yang

menyebabkan seseorang mengalami demam rematik dimana diawali terjadinya

peradangan pada saluran tenggorokan, dikarenakan penatalaksanaan dan

pengobatannya yang kurang terarah menyebabkan racun atau toxin dari kuman ini

menyebar melalui sirkulasi darah dan mengakibatkan peradangan katup jantung.

Akibatnya daun-daun katup mengalami perlengketan sehingga menyempit, atau

menebal dan mengkerut sehingga kalau menutup tidak sempurna lagi dan terjadi

kebocoran. (Robbins and Cotran, 2004)

Page 34: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

21

Gambar 2.9 Etiologi Penyakit Jantung Rematik

2.1.4.1 Tanda dan Gejala PJR

Penderita umumnya megalami sesak nafas yang disebabkan jantungnya

sudah mengalami gangguan, nyeri sendi yang berpindah- pindah, bercak

kemerahan di kulit yang berbatas, gerakan tangan yang tak beraturan dan tak

terkendali atau benjolan kecil-kecil dibawah kulit. Selain itu tanda yang juga turut

menyertainya adalah nyeri perut, kehilangan berat badan, cepat lelah dan tentu

saja demam. (Robbins and Cotran, 2004)

2.1.4.2 Penegakan Diagnosis PJR

Selain dengan adanya tanda dan gejala yang tampak secara langsung dari

fisik, umumnya dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan laboratorium,

misalnya; pemeriksaan darah rutin, ASTO, CRP, dan kultur ulasan tenggorokan.

Bentuk pemeriksaan yang paling akurat adalah dengan dilakukannya

echocardiografi untuk melihat kondisi katup-katup jantung dan otot jantung.

(Robbins and Cotran, 2004)

Page 35: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

22

2.1.4.3 Pengobatan PJR

Apabila diagnosa penyakit jantung rematik sudah ditegakkan dan masih

adanya infeksi oleh kuman Streptococcus tersebut, maka hal utama yang terlintas

dari Tim Dokter adalah pemberian antibiotika dan anti radang. Misalnya

pemberian obat antibiotika penicillin secara oral atau benzathine penicillin G.

Pada penderita yang allergi terhadap kedua obat tersebut, alternatif lain adalah

pemberian erythromycin atau golongan cephalosporin. Sedangkan antiradang

yang biasanya diberikan adalah Cortisone and Aspirin. (Robbins and Cotran,

2004)

Penderita dianjurkan untuk tirah baring dirumah sakit, selain itu Tim

Medis akan terpikir tentang penanganan kemungkinan terjadinya komplikasi

seperti gagal jantung, endokarditis bakteri atau trombo-emboli. Pasien akan

diberikan diet bergizi tinggi yang mengandung cukup vitamin. (Robbins and

Cotran, 2004)

PJR tanpa gejala tidak memerlukan terapi. Penderita dengan gejala gagal

jantung yang ringan memerlukan terapi medik untuk mengatasi keluhannya.

Penderita yang simtomatis memerlukan terapi surgikal atau intervensi invasif.

Tetapi terapi surgikal dan intervensi ini masih terbatas tersedia serta memerlukan

biaya yang relatif mahal dan memerlukan follow up jangka panjang. (Robbins and

Cotran, 2004)

2.1.4.4 Pencegahan PJR

Jika kita lihat diatas bahwa penyakit jantung paru sangat mungkin terjadi

dengan adanya kejadian awal yaitu DR, Tentu saja pencegahan yang terbaik

adalah bagaimana upaya kita jangan sampai mengalami DR (terserang infeksi

kuman Streptococcus beta hemolyticus). (Robbins and Cotran, 2004)

Ada beberapa faktor yang dapat mendukung seseorang terserang kuman

tersebut, diantaranya faktor lingkungan seperti kondisi kehidupan yang jelek,

kondisi tinggal yang berdesakan dan akses kesehatan yang kurang merupakan

determinan yang signifikan dalam distribusi penyakit ini. Variasi cuaca juga

mempunyai peran yang besar dalam terjadinya infeksi streptokokkus untuk terjadi

DR. (Robbins and Cotran, 2004)

Page 36: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

23

Seseorang yang terinfeksi kuman Streptococcus beta hemolyticus dan

mengalami demam rematik, harus diberikan terapi yang maksimal dengan

antibiotiknya. Hal ini untuk menghindarkan kemungkinan serangan kedua kalinya

atau bahkan menyebabkan PJR. (Robbins and Cotran, 2004)

2.1.5 Indikasi Operasi Katup Jantung Mitral

Indikasi penggantian katup mitral bervariasi. Indikasi penggantian katup

jantung ini biasanya untuk orang yang memang mempunyai masalah dengan

katup jantungnya yang akan dioperasi oleh dokter bedah jantung dan mempunyai

jangka waktu hidup yang buruk. Indikasi ini dilihat dari seberapa besar pasien ini

membutuhkan operasi dan tipe atau jenis katup apa yang sesuai dengan pasien

tersebut. Operasi ini akan dilakukan pada pasien yang menderita penyakit stenosis

mtiral dan regurgitasi/insufisiensi mitral. (Lawrence H. Cohn, 2008)

Indikasi untuk dilakukannya operasi adalah sebagai berikut:

Stenosis sedang sampai berat, dilihat dari beratnya stenosis (<1,7 cm2) dan

keluhan

Stenosis mitral dengan hipertensi pulmonal

Stenosis mitral dengan resiko tinggi terhadap timbulnya emboli, seperti:

- Usia tua dengan fibrilasi atrium

- Pernah mengalami emboli sistemik

- Pembesaran yang nyata dari appendage atrium kiri (Leonard S. Lilly,

2007)

2.1.6 Operasi Katup Jantung

Katup jantung yang berpenyakit dapat dirawat dengan cara operasi (operasi

katup jantung tradisional) dan bukan secara operasi (balloon valvuloplasty).

Selama operasi katup jantung tradisional, ahli bedah akan membuat sayatan

menuruni pusat dari sternum (tulang dada), untuk mendapatkan akses langsung

pada jantung. Ahli bedah kemudian memperbaiki atau menggantikan katup

jantung yang abnormal. (Lawrence H. Cohn, 2008)

Operasi katup jantung invasif yang minimal adalah tipe operasi yang

dilakukan melalui sayatan-sayatan yang lebih kecil. Tipe operasi ini mengurangi

Page 37: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

24

kehilangan darah, trauma, dan panjangnya rawat inap di rumah sakit. Ahli bedah

akan meninjau ulang tes-tes diagnostik sebelum operasi untuk menentukan apakah

pasien adalah calon operasi katup invasif yang minimal. (Lawrence H. Cohn,

2008)

Seringkali, ahli bedah dan cardiologist (dokter jantung) akan menggunakan

transesophogeal echo (ultrasound transducer probe yang diturunkan melalui

tenggorokan) untuk membantu menentukan berfungsinya katup sebelum dan

setelah operasi. (Lawrence H. Cohn, 2008)

Kelainan katup mitral adalah katup jantung yang paling sering diperbaiki,

namun katup-katup lainnya seperti aorta, pulmonal, dan trikuspid mungkin juga

menjalani beberapa dari teknik-teknik perbaikan ini. Jika katup jantung dapat

diperbaiki, ahli bedah akan melakukan beberapa prosedur-prosedur perbaikan

katup sebagai berikut: (Lawrence H. Cohn, 2008)

Commissurotomy: Daun-daun katup dipisahkan untuk melebarkan bukaan

katup.

Decalcification: Endapan-endapan kalsium dikeluarkan agar leaflet menjadi

lebih lentur dan menutup secara benar.

Reshape leaflets: Jika salah satu dari leaflet terkulai, segmen mungkin

dipotong dan leaflet dijahit kembali agar katup dapat menutup lebih rapat.

Prosedur ini disebut quadrangular resection.

Chordal transfer: Jika leaflet dari katup mitral mempunyai prolapse (terkulai;

kurang dukungan), chordae ditransfer dari satu leaflet ke lainnya. Kemudian,

leaflet dimana chordae dikeluarkan diperbaiki dengan quandrangular resection

(lihat atas).

Annulus support: Jika annulus pada katup (cincin dari jaringan yang

mendukung katup) terlalu lebar, annulus akan dibentuk kembali atau

dirapatkan dengan menjahit struktur cincin sekitar annulus. Cincin mungkin

dibuat dari jaringan atau material sintetik.

Patched leaflets: Ahli bedah mungkin menggunakan tempelan-tempelan

jaringan untuk memperbaiki leaflet dengan robekan-robekan atau lubang-

lubang. (Lawrence H. Cohn, 2008)

Keuntungan-keuntungan dari operasi perbaikan katup jantung termasuk:

Page 38: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

25

Keperluan yang berkurang untuk obat pengencer darah (anticoagulant) seumur

hidup

Mengawetkan kekuatan otot jantung (Lawrence H. Cohn, 2008)

Pilihan lain yang bukan dengan operasi adalah balloon valvotomy,

digunakan untuk meningkatkan bukaan dari katup jantung yang menyempit

(stenosis). Ballon valvotomy ini digunakan untuk pasien yang menderita penyakit

stenosis katup mitral (penyempitan dari katup mitral) disertai gejala, geriatri yang

menderita penyakit stenosis aorta (penyempitan dari katup aorta) namun tidak

mampu untuk menjalani operasi, dan beberapa pasien dengan stenosis pulmonal

(penyempitan dari katup pulmonic). (Lawrence H. Cohn, 2008)

Selama balloon valvotomy, kateter yang didisain secara khusus dimasukan

kedalam pembuluh darah pada selangkangan dan dipandu ke jantung. Ujungnya

diarahkan kedalam katup jantung yang menyempit, lalu balon yang kecil

dipompa dan dikempiskan beberapa kali untuk melebarkan bukaan katup. Setelah

katup telah cukup dilebarkan, balon akan dikeluarkan. Selama operasi berjalan,

dokter jantung akan melakukan echocardiogram (ultrasound dari jantung) untuk

mendapatkan gambaran yang lebih bagus dari katup. (Lawrence H. Cohn, 2008)

Prosedur bukan operasi ini, berdasarkan penelitian untuk merawat

regurgitasi (katup yang bocor) sedang diuji dan mungkin menyediakan opsi

perawatan tambahan yang menggunakan kateter untuk penyakit katup dimasa

depan. (Lawrence H. Cohn, 2008)

2.1.7 Jenis Katup Jantung

Ada beberapa jenis katup baru, seperi katup mekanik, katup biologi, dan

katup homograft (allograft). Bagi pasien yang menderita kelainan katup jantung

aorta atau pulmonal, operasi penggantian katup biasanya dilakukan. Pada

beberapa kasus, katup aorta dapat diperbaiki. Selama operasi penggantian katup,

katup yang rusak dikeluarkan dan katup yang baru dijahit pada annulus dari katup

orisinil pasien. Beberapa macam katup, diantaranya : (Lawrence H. Cohn, 2008)

Katup Mekanik

Katup-katup mekanik merupakan katup-katup buatan yang umumnya ber-

bahan dasar logam campuran. Terbuat secara total dari bagian-bagian mekanik

Page 39: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

26

yang ditolerir dengan baik oleh tubuh. Sebagai contoh katup berbentuk bola (ball

valve), Starr-Edwards, memiliki waktu guna yang luar biasa dan disebut sebagai

high-profile valve. Katup yang lebih baru seperti bileaflet St. Jude atau tilting disc

valve (contoh: Björk-Shiley) memiliki profil yang lebih rendah. Katup bileaflet

adalah katup yang paling sering digunakan karena karakteristik hemodinamika

yang bagus dan gampang dimasukkan dan dipasang ke dalam jantung. Katup

bileaflet ini terdiri dari dua carbon leaflet dalam cincin yang ditutupi dengan kain

yang dirajut polyester. Semua katup menakik memiliki risiko thromboembolisme

dan memerlukan antikoagulan jangka panjang. Hemolisis dapat terjadi pada

prothesis mekanis, terutama jika terdapat kebocoran perivalvular (disekitar katup).

(Lawrence H. Cohn, 2008)

Keuntungan dari katup jantung mekanik adalah kekokohan dari katup ini.

Mereka didisain untuk berlangsung/bertahan bertahun-tahun. Ada juga

kelemahan-kelemahannya, seperti berhubungan dengan material buatan yang

terlibat, pasien yang memakai katup ini akan memerlukan pemakaian obat-obat

pengencer darah (anticoagulants) seumur hidup untuk mencegah terbentuknya

gumpalan-gumpalan pada katup mekanik. Gumpalan-gumpalan ini dapat

meningkatkan risiko stroke. (Lawrence H. Cohn, 2008)

Katup Biologi

Katup-katup jaringan (juga disebut katup biologi atau bioprosthetic) terbuat

dari jaringan manusia atau hewan. Katup jantung jaringan hewan mungkin datang

dari jaringan babi (porcine) atau jaringan sapi (bovine). Katup jaringan mungkin

mempunyai beberapa bagian-bagian buatan untuk membantu memberikan

dukungan pada katup dan membantu penempatan. Keuntungan dari katup jantung

biologi adalah tidak bersifat trombogenik dalam arti bahwa kebanyakan orang-

orang tidak memerlukan memakai pegencer-pengencer darah seumur hidup,

kecuali mereka mempunyai kondisi-kondisi lain, seperti atrial fibrillation. Katup

biologi, secara tradisional, tidak dipertimbangkan dapat bertahan selama katup

mekanik, terutama pada orang-orang yang lebih muda. Katup biologi sebelumnya

yang tersedia biasanya perlu diganti setelah kira-kira 10 tahun. Bagaimanapun,

beberapa studi kasus menunjukan bahwa beberapa katup biologi mungkin

bertahan paling sedikit 17 tahun tanpa penurunan dalam fungsinya. Ini

Page 40: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

27

menghadirkan tonggak sejarah baru dalam daya tahan dari katup biologi.

(Lawrence H. Cohn, 2008)

Kekurangannya adalah katup dari jaringan ini terdegenerasi dan mengalami

kalsifikasi, dan pasien-pasien memerlukan operasi ulang. Sekitar 50% pasien

memerlukan penggantian ulang katup dalam 10 hingga 15 tahun. Katup jenis ini

bertahan sedikit lebih lama pada posisi trikuspid daripada dalam posisi disebelah

kiri jantung. Katup-katup aortik memiliki durabilitas yang sedikit lebih baik

dibandingkan katup-katup mitral. Kegagalan bioprosthetic dapat dideteksi dengan

evaluasi klinis dan echocardiography dua-dimensi dan doppler. (Lawrence H.

Cohn, 2008)

Katup biologi ini daya tahannya sangat tergantung dari usia pasien. Seperti,

katup ini lebih baik jika dipasang pada pasien yang berusia diatas 70 tahun karena

penurunan fungsinya lebih lambat pada usia geriatri. Pada pasien yang muda (20

tahun atau lebih muda), katup ini dapat terkalsifikasi dengan sangat cepat.

Perburukan katup biologi ini akan muncul dalam beberapa bulan atau tahun pada

anak-anak dan remaja, sehingga sangat tidak dianjurkan penggantian katup

biologi pada anak-anak, remaja, dan usia dibawah 35 sampai 40 tahun. Meskipun

demikian, masih ada indikasi penggantian katup jantung dengan katup biologi

pada usia muda, yaitu pada perempuan yang masih ingin mengandung,

bioprosthesis menghindari pemakaian warfarin dan kematian janin selama

kehamilan. (Lawrence H. Cohn, 2008)

Katup Homograft (allograft)

Katup manusia aorta atau pulmonal yang telah dikeluarkan dari jantung

manusia yang didonorkan, dipelihara, dan dibekukan dibawah kondisi-kondisi

steril. Homograft mungkin digunakan untuk mengganti katup aorta atau pulmonal

yang berpenyakit. (Lawrence H. Cohn, 2008)

Homograft adalah katup jantung yang ideal untuk penggantian katup aorta,

terutama jika akar aorta berpenyakit atau ada infeksi. Anatomi alami jantung

terpelihara dan pasien-pasien tidak memerlukan memakai pengencer-pengencer

darah seumur hidup. (Lawrence H. Cohn, 2008)

Page 41: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

28

2.1.8 Prognosis dan Komplikasi Operasi Katup Jantung

Prognosis pada pasien dengan penggantian katup jantung sangat bervariasi.

Hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti jenis katup yang digunakan, usia

pasien, dan kelanjutan pengawasan dan medikasi pasca implantasi. Secara umum

penggantian katup dapat memperpanjang harapan hidup bagi pasien-pasien

dengan indikasi penggantian katup jantung. Namun beberapa komplikasi juga

dapat terjadi seperti perdarahan dan tromboemboli, yang pada tingkatan tertentu

jika tidak terkontrol secara baik dan mencukupi dapat mengancam jiwa pasien.

(Lawrence H. Cohn, 2008)

Komplikasi pada operasi katup biologi dalam tingkat tahunan (annual rates)

biasanya terjadi thrombosis katup 0.03%, thromboembolisme 0.87%, perdarahan

0.38%, dan disfungsi non-struktural sekitar 0.38%. Diperkirakan pada pasien laki-

laki usia 65 tahun pasca implantasi katup, perkiraan harapan hidup (life

expectancy) sekitar 11,3 tahun. Risiko aktual untuk re-operasi sekitar 28%, dan

kejadian-kejadian terkait katup (valve-related events) sekitar 47%. (Lawrence H.

Cohn, 2008)

Sedangkan pada operasi yang menggunakan katup mekanik, katup ini

memerlukan antikoagulan dalam jangka panjang sehingga komplikasi

antikoagulan termasuk perdarahan ketika rasio normalisasi internasional terlalu

tinggi dan thrombosis ketika rasio dibawah rasion terapi (subtherapeutic). Tingkat

perdarahan minor adalah 2% hingga 4% per tahun, dan perdarahan mayor 1%

hingga 2% per tahun. Thromboemboli dan perdarahan sering terjadi setelah AVR

(aortic valve replacement) dengan prosthesis mekanik (penelitian dengan St. Jude

Medical bileaflet prosthesis) dan memiliki dampak penting dalam survival rate,

sehingga kontrol optimal International Normalized Ratio adalah yang terpen-

ting. (Lawrence H. Cohn, 2008)

Risiko komplikasi dari prosthesis mekanis, termasuk endokarditis, sekitar

1% pertahun. Semua pasien dengan prosthesis katup memerlukan antibiotik

profilaksis untuk endokarditis. Angka harapan hidup (life expectancy) dan harapan

hidup tanpa komplikasi (event-free life expectancy) sekitar 7 tahun dan 5 tahun

pada pasien laki-laki usia 75 tahun. Terhitung risiko seumur hidup untuk throm-

boemboli 22% dan perdarahan 15% pada pasien laki-laki usia 35 tahun, serta

Page 42: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

29

thromboemboli 7% dan perdarahan 37% pada pasien laki-laki usia 75 tahun.

(Lawrence H. Cohn, 2008)

2.1.9 Pandangan Islam Terhadap Penggunaan Katup Babi

Jantung babi digunakan untuk keperluan transplantasi untuk mengganti

katup jantung yang sudah tidak berfungsi lagi. Katup jantung babi yang digunakan

pada manusia juga ternyata sangat minimal mengalami penolakan pada tubuh

manusia. Bagi agama Islam, masih diperdebatkan akan bolehnya pemasangan

katup babi untuk orang muslim. Tetapi ada juga yang mengatakan, bila keadaan

darurat dalam arti mengancam nyawa diperbolehkan apa saja yang ingin

ditindakkan.

“Diharamkan atas kamu bangkai, darah, daging babi, yang disembelih atas

nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk dan

yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan

yang disembelih atas berhala-berhala. Dan (diharamkan pula) mengundinasi nasib

dengan anak panah, itu adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang yang kafir

telah berputus asa untuk (mengalahkan) agama kamu, sebab itu jangan lah kamu

takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Ku-sempurkan

untuk kamu agama kamu, dan telah Ku-ucapkan kepada kamu nikmat-Ku, dan

telah Ku-ridhoi Islam menjadi agama bagi kamu. Maka barang siapa terpaksa

karena kelaparan dan tanpa sengaja berbuat dosa, maka sesungguhnya Allah Maha

Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS.5:3). (Shihab, 2006)

Terbaca diatas bahwa hanya babi yang secara tegas disertakan kata daging

ketika diuraikan keharamannya, kendati yang lainpun pada hakikatnya yang

diharamkan adalah dagingnya. Berbeda-beda jawaban yang ditemukan

menyangkut hal ini. Bahkan ada yang berpendapat bahwa redaksi itu

menunjukkan bahwa yang haram dimakan pada babi adalah dagingnya. Pada

umumnya ulama menekankan bahwa semua yang berkaitan dengan babi haram

dimakan, bukan hanya dagingnya. (Shihab, 2006)

Thahir Ibn Asyur, berpendapat bahwa kata daging yang bergandengan

dengan babi itu untuk mengisyaratkan bahwa yang haram adalah memakan babi,

karena bila disebut kata daging dalam konteks hukum, maka yang terlintas dalam

Page 43: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

30

benak adalah memakannya. Karena itu, peyebutan kata daging disini adalah

sebagai isyarat bahwa selain memakannya, seperti menggunakan anggota

tubuhnya, maka hukumnya sama dengan hukum binatang-binatang lain, pada

kesucian bulunya kalau dicabut, atau kesucian kulitnya bila disamak. Ibn Asyur

melanjutkan bahwa dalam pandangan Daud Azh-Zhahiri dan Abu Yusuf, kulit

babi kalau disamak akan menjadi suci, sama dengan kulit binatang lain,

berdasarkan sabda Nabi SAW: “Kulit apapun yang disamak makan telah menjadi

suci” (HR. Muslim dan At-Tirmidzi melalui Ibn Abbas). (Shihab, 2006)

Atas dasar ini pula, kita dapat berkata bahwa penggunaan katup jantung babi

sebagai pengganti katup jantung manusia yang sakit dapat dibenarkan, karena

tidak digunakan untuk dimakan. Lebih-lebih lagi jika ini disadari bahwa

penggantian katup itu, adalah untuk memelihara kelangsungan hidup manusia.

(Shihab, 2006)

Selain itu, ada juga pendapat lain yang mendukung bolehnya pemakaian

katup babi pada orang muslim jika keadaan yang darurat. Darurat dalam hukum

Islam adalah keadaan sulit dan terpaksa yang tak dapat dihindarkan dan sangat

membahayakan keselamatan. Menjadi sebab adanya keringanan atau penghapusan

beban hukum selama keadaan darurat itu belum hilang. (indonesiaindonesia.com)

Dalam keadaan darurat, seseorang dibolehkan melakukan sesuatu yang

tadinya dilarang. Ahli Ushul Fiqh (hukum islam) menentukan kaidah “Darurat itu

membolehkan apa yang dilarang”. Dalam ayat-Nya, Allah menetapkan:

“Sesungguhnya Dia hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi,

dan (daging) hewan yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah.

Tetapi barang siapa terpaksa (memakannya), bukan karena menginginkannya dan

tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya, Allah

Maha Pengampun, Maha Penyayang” (QS.2:173).

Page 44: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

31

2.2 Kerangka Konsep

2.3 Definisi Operasional

1. Pengguna Katup Babi

Pasien yang telah menjalani operasi menjalankan operasi penggantian

katup jantung mitral dengan katup babi.

2. Rekam Medik

Berkas yang berisi catatan di dokumen mengenai identitas pasien, hasil

pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lainnya yang diterima

pasien pada sarana kesehatan, baik rawat jalan maupun rawat inap.

3. Usia Pasien

Usia yang tertera dalam rekam medik pasien berdasarkan tanggal

kelahirannya atau momen penting yang diingatnya berdasarkan informasi

keluarga, hitung dalam tahun saat pasien dirawat di RS. Jantung Harapan

Kita.

4. Jenis kelamin Pasien

Jenis kelamin pasien dibuat kategori laki-laki dan perempuan.

5. Agama Pasien

Agama pasien pengguna katup babi.

Operasi Penggantian

Katup Jantung Mitral

Katup Mekanik Katup Biologi

Karakteristik Pasien:

1. Usia pasien

2. Jenis Kelamin pasien

3. Agama pasien

Katup babi (porcine)

Page 45: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

32

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini merupakan desain cross

sectional atau uji potong lintang yang disajikan secara deskriptif.

3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di bagian rekam medik RS. Jantung Harapan Kita

pada tanggal 27 Agustus 2010.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Populasi target adalah pasien yang didiagnosis penyakit jantung katup

mitral dan sudah menjalankan operasi penggantian katup jantung dengan

katup babi dan katup mekanik di RS. Jantung Harapan Kita. Populasi

terjangkau adalah pasien yang telah menjalankan operasi katup jantung dari

bulan Januari 2005 sampai Desember 2009

3.3.2 Sampel

Sampel pada penelitian ini merupakan keseluruhan populasi pasien

yang telah menjalankan operasi penggantian katup jantung mitral dengan

katup babi dari bulan Januari 2005 sampai Desember 2009.

3.4 Kriteria Penelitian

3.4.1 Kriteria inklusi

Data pasien dengan diagnosis penyakit jantung katup mitral di

RSJHK periode 2005-2009.

Data pasien yang telah menjalani operasi penggantian katup

jantung mitral dengan katup babi dan katup mekanik dari bulan

Januari 2005 sampai Desember 2009.

Page 46: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

33

Data usia dan jenis kelamin pasien pengguna katup babi dan katup

mekanik pada operasi penggantian katup jantung mitral di RSJHK

dari bulan Januari 2005 sampai Desember 2009.

Data agama pasien yang menggunakan katup babi pada operasi

penggantian katup jantung mitral di RSJHK tahun 2005-2009.

3.4.2 Kriteria eksklusi

Data pasien yang telah menjalani operasi katup jantung mitral yang

tidak lengkap.

3.5 Cara Kerja

3.5.1 Pengumpulan Data

Data diperoleh dari bagian rekam medik RS. Jantung Harapan Kita.

3.5.2 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program Microsoft

Excel 2007. Data disajikan dalam bentuk tekstular, grafikal, dan tabular.

3.5.3 Analisis dan Interpretasi Data

Analisis dan Interpretasi data dilakukan secara deskriptif.

3.5.4 Pelaporan Hasil Penelitian

Pelaporan hasil penelitian disusun dalam bentuk laporan hasil

penelitian untuk selanjutnya dipresentasikan.

Page 47: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

34

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Perbandingan Pengguna Katup Babi dan Katup Mekanik pada

Penggantian Katup Jantung Mitral di RSJHK Periode 2005-2009

Diagram 4.1 Proporsi Jumlah Pengguna Katup Babi dan Katup Mekanik

di RSJHK Tahun 2005-2009

Berdasarkan diagram diatas, menunjukkan jumlah pasien yang mengganti

katup jantung mitral dengan katup babi dari tahun 2005 sampai 2009 di RSJHK

sebanyak 73 pasien (21%). Sedangkan jumlah pasien yang mengganti katup

jantung mitral dengan katup mekanik sebanyak 276 pasien (79%).

21%

79%

Katup Babi

Katup Mekanik

Page 48: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

35

Grafik 4.1

Proporsi Pasien Pengguna Katup Babi dan Katup Mekanik

di RSJHK Tahun 2005-2009

Dari grafik diatas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2005, pasien yang

mengganti katup jantung mitral dengan katup babi sebanyak 4.44% dan katup

mekanik sebanyak 95.56%. Pada tahun 2006, pengguna katup babi sebanyak

8.62% dan katup mekanik sebanyak 91.38%. Di tahun 2007, pengguna katup babi

sebanyak 6.82% dan katup mekanik sebanyak 93.18%. Pada tahun 2008,

pengguna katup babi sebanyak 18.52% dan katup mekanik sebanyak 81.48%.

Sedangkan pada tahun 2009, pengguna katup babi sebanyak 39.67% dan katup

mekanik sebanyak 60.33%

0

10

20

30

40

50

60

70

80

2005 2006 2007 2008 2009Katup Babi 2 5 3 15 48

Katup Mekanik 43 53 41 66 73

Katup Babi

Katup Mekanik

Page 49: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

36

4.1.2 Karakteristik Pasien Pengguna Katup Babi pada Penggantian Katup

Jantung Mitral di RSJHK Periode 2005-2009

Diagram 4.2

Proporsi Jenis Kelamin pada Pasien Pengguna Katup Babi

di RSJHK Tahun 2005-2009

Dari gambaran grafik diatas, dapat dilihat bahwa lebih banyak perempuan

yang menggunakan katup babi dibandingkan laki-laki. Dengan jumlah 51 pasien

pada jenis kelamin perempuan dan jumlah 22 pasien pada laki-laki. Pada tahun

2005 diketahui terdapat 2 pasien perempuan, tahun 2006 sebanyak 5 pasien

perempuan, tahun 2007 sebanyak 2 pasien perempuan, tahun 2008 sebanyak 10

pasien perempuan, dan pada tahun 2009 terdapat 32 pasien perempuan yang

mengganti katup jantung mitralnya dengan katup babi. Sedangkan, pasien laki-

laki yang menggati katup jantung mitral dengan katup babi hanya muncul di tahun

2007 sebanyak 1 pasien, tahun 2008 sebanyak 5 pasien, dan pada tahun 2009

terdapat 16 pasien.

Perempuan70%

Laki-laki30%

Page 50: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

37

Grafik 4.2

Proporsi Usia dan Jenis Kelamin pada Pasein Pengguna Katup Babi

di RSJHK Tahun 2005-2009

Dari grafik diatas, dapat dilihat bahwa pasien pengguna katup babi terbanyak

adalah perempuan dengan usia dibawah 30 tahun. Dari data pasien pengguna

katup babi dengan usia dibawah 30 tahun, diketahui bahwa pada tahun 2005

sebanyak 2 pasien, tahun 2006 sebanyak 3 pasien, tahun 2007 sebanyak 1 pasien,

tahun 2008 sebanyak 3 pasien, dan pada tahun 2009 sebanyak 13 pasien.

Sedangkan pada pasien laki-laki dengan usia dibawah 30 tahun sejumlah 8 pasien.

Pada pasien yang mengganti katup jantung mitral dengan katup babi di rentang

usia 30-50 tahun, didapatkan perempuan sebanyak 16 pasien dan laki-laki

sebanyak 8 pasien. Pada pasien pengguna katup babi dengan usia diatas 50 tahun,

didapatkan perempuan sebanyak 13 pasien dan laki-laki sebanyak 6 pasien.

0

5

10

15

20

25

<30 tahun 30-50 tahun >50 tahunPerempuan 22 16 13

Laki-laki 8 8 6

Perempuan

Laki-laki

Page 51: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

38

Grafik 4.3

Proporsi Agama pada Pasien Pengguna Katup Babi

di RSJHK Tahun 2005-2009

Dari gambaran grafik diatas dapat dilihat pada tahun 2005 dan 2007, seluruh

pasien yang menggunakan katup babi beragama Islam. Pada tahun 2006 dan 2008,

pasien pengguna katup babi yang beragama Islam dan kristen mempunyai

persentase yang sama yaitu 80% untuk agama Islam dan 20% untuk agama

Kristen. Sedangkan pada tahun 2009, pasien pengguna katup babi yang beragama

Islam sebanyak 35(75%) dan yang beragam Kristen 12(25%).

4.2 Pembahasan

Indonesia adalah sarang penyakit infeksi dengan kekerapan faringitis yang

tinggi akibat penyakit jantung rematik. Penyakit jantung rematik sering

menyebabkan risiko terjadinya stenosis mitral yang semakin tinggi akhir-akhir ini,

yang pada akhirnya akan meningkatkan tindakan intervensi penggantian katup

dengan metode yang terus direvisi. Penggantian katup jantung dapat diganti

dengan 3 jenis katup, yaitu katup mekanik, katup biologi, dan katup homograft.

Tetapi, saat ini di RS. Jantung Harapan Kita hanya menggunakan 2 katup saja,

yaitu katup mekanik dan katup biologi untuk penggantian katup jantung mitral,

0

5

10

15

20

25

30

35

40

2005 2006 2007 2008 2009Islam 2 4 3 12 36

Kristen 0 1 0 3 12

Islam

Kristen

Page 52: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

39

karena katup homograft lebih ideal untuk penggantian katup jantung aorta. Untuk

katup biologi, katup babi lebih sering digunakan dibandingkan dengan katup sapi

di RS. Jantung Harapan Kita, dan dari tahun 2005 sampai 2009, tidak ada

penggunaan katup sapi pada penggantian katup jantung mitral. Selain karena

ukuran katup babi yang lebih ideal untuk manusia dibandingkan katup sapi yang

lebih besar, ternyata katup babi juga sangat minimal mengalami penolakan pada

tubuh manusia.

Berdasarkan data yang telah diolah, pada tahun 2005 sampai 2009 terjadi

peningkatan kasus pada penggunaan katup babi, yang berjumlah 2 pasien pada

tahun 2005 dan terus meningkat menjadi 48 pasien di tahun 2009. Akan tetapi,

peneliti tidak membahas lebih lanjut penyebab peningkatan kasus tersebut.

Dari hasil penelitian yang sudah didapat, terlihat bahwa pasien pengguna

katup babi pada penggantian katup jantung mitral yang berjenis kelamin

perempuan dengan usia dibawah 30 tahun mempunyai persentase paling tinggi.

Hal ini disebabkan karena keuntungan dari katup babi yang tidak bersifat

trombogenik dalam arti bahwa kebanyakan orang-orang tidak memerlukan

pengencer darah seumur hidup. Meskipun demikian, katup babi tidak dapat

bertahan lama bila dibandingkan dengan katup mekanik. Katup babi biasanya

perlu diganti setelah kira-kira 10 tahun. Beberapa studi kasus menunjukan bahwa

beberapa katup biologi mungkin bertahan paling lama 17 tahun tanpa penurunan

dalam fungsinya. Sehingga, banyak perempuan usia muda dan belum menikah

atau belum mempunyai anak dan masih ingin mempunyai anak, lebih memilih

untuk menggunakan katup babi dengan pertimbangan pada saat kehamilan tidak

terjadi pengenceran darah berlebih yang dapat menyebabkan kematian janin

akibat obat-obat pengencer darah.

Selain itu, dari hasil penelitian juga terlihat bahwa terdapat perempuan dan

laki-laki usia tua yang memlih untuk menggunakan katup babi. Hal ini

dimungkinkan karena tidak adanya biaya pembelian obat pengencer darah untuk

seumur hidup jika mereka memilih penggunaan katup mekanik. Saat ini, RS.

Jantung Harapan Kita telah membuat kebijakan tentang pembiayaan gratis untuk

operasi, pembelian jenis katup jantung, dan rawat inap setelah operasi. Meskipun

kebijakan tersebut telah meringankan pasien, tetapi yang masih menjadi masalah

Page 53: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

40

adalah biaya pembelian obat pengencer darah untuk pasien pengguna katup

mekanik.

Dari segi agama, dapat dilihat dari grafik hasil penelitian diatas, hampir

seluruh pasien yang mengganti katup jantung mitralnya dengan katup babi adalah

beragama Islam. Sesuatu yang sangat darurat dalam hukum Islam adalah keadaan

sulit dan terpaksa yang tak dapat dihindarkan dan sangat membahayakan

keselamatan yang menyebabkan adanya keringanan atau penghapusan beban

hukum selama keadaan darurat itu belum hilang. Keadaan yang benar-benar

darurat, semua akan halal. Dalam keadaan darurat, seseorang dibolehkan

melakukan sesuatu yang tadinya dilarang, terlebih lagi dalam kasus penggantian

katup jantung mitral dengan katup babi yang berhubungan dengan kelangsungan

hidupnya. Meskipun memang belum ada pilihan lain selain katup tersebut sampai

saat ini.

Page 54: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

41

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Dari hasil penilitian, disimpulkan bahwa proporsi jumlah pasien pengguna

katup babi pada operasi penggantian katup jantung mitral di RSJHK

periode 2005-2009 sebanyak 73 pasien dan katup mekanik sebanyak 276

pasien.

2. Pada tahun 2005, proporsi pasien pengguna katup babi pada operasi

penggantian katup jantung mitral berjumlah 2 kasus, tahun 2006

berjumlah 5 kasus, tahun 2007 berjumlah 3 kasus, tahun 2008 berjumlah

15 kasus, dan di tahun 2009 berjumlah 48 kasus. Hal ini memperlihatkan

terjadinya peningkatan kasus pengguna katup babi dari tahun 2005

sampai 2009.

3. Proporsi tertinggi pada pasien pengguna katup babi dari tahun 2005 sampai

2009 adalah yang berjenis kelamin perempuan dengan usia dibawah 30

tahun.

4. Mayoritas agama pasien pengguna katup babi dari tahun 2005 sampai 2009

adalah yang beragama Islam.

5.2 Saran

1. Diperlukan penelitian lebih lanjut akan hal penggantian atau penyediaan

katup jantung dengan katup biologi lain selain katup babi.

2. Diperlukan tenaga medis yang lebih memperhatikan kemampuan tiap

masyarakat yang akan menjalani operasi, dari segi materi, usia, dan jenis

kelamin.

Page 55: PROPORSI PENGGUNA KATUP BABI PADA OPERASI KATUP JANTUNG ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25985/1/Tiara... · Latar Belakang Indonesia adalah sarang penyakit infeksi

42

DAFTAR PUSTAKA

Edwards MM, O’Gara PT, Lilly LS. Valvular Heart Disease. In: Lilly LS, editor.

Pathophysiology of Heart Disease. 4th

ed. Philadelphia: Lippincott Williams &

Wilkins; 2007.

Gudbjartsson T, Tarek A, Sary A. Mitral Valve Replacement. In: Loeb MS,

Edmonson K, Boyle PJ, editors. Lawrence H Cohn Cardiac Surgery In the Adult.

3rd

ed. United States of America: McGraw-Hill; 2008.

Katz AM. Normal Physiology. In: Destefano FR, Bersin J, editors. Physiology of

The Heart. 4th

ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2006.

Martini F, Nath JL. The Heart. In: Berriman L, editor. Fundamentals of Anatomy

& Physiology. 8th

ed. San Francisco: Benjamin Cummings; 2009.

Schoen FJ. The Heart. In: Kumar V, Abbas AK, Fausto N, editors. Robbins and

Cotran Pathologic Basis of Disease. 7th

ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2004.

Shihab, M Quraish. Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran.

Volume 3. Jakarta: Lentera Hati; 2006.

http://biologi.com/2009/anatomi-jantung-manusia.html diunduh pada tanggal 07

Juli 2010.

http://cardioconsult.com/Physiology/ diunduh pada tanggal 07 Juli 2010.

http://majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=632 diunduh pada

tanggal 07 Juli 2010.