pronas98-13.pdf

8
170 Seminar Nasional Peternokan don 1 eteriner 1998 TEKNOLOGI PASCA PANEN UNTUK MENINGKATKAN NILAI TAMBAH HASIL TERNAK DALAM USAHA MERANGSANG PERTUMBUHAN AGROINDUSTRI Ar3tniAKAR, H . SETIYANro, 1't<IYANTINi, dan R . SIJNARLIN9 Balai Penelilian Ternak , P.O . Box 221, Bogor 16002 ABSTRAK Pembangunan bidang pcternakan pada saat krisis ckononii scpcrti sekarang ini tetap nicnipunyai peranan yang pcnting bagi kclangsungan pcmbangunan secara kescluruhan, baik untuk mcningkatkan gizi masyarakat maupun unluk mcnipcrluas lapangan kcria di scktor pertanian . Peningkatan produksi ternak yang sudah baik hanis diikuti dcngan tcknologi pasca pancn hasil yang tcpat guna, hal ini pcrlu dilakukan untuk mcningkatkan nilai lambalt kontodili hasil ternak, maupun dalatn rangka incrangsang pertumbulian agroindustri, terulaina di dacrah pedesaan . Sampai saat ini produksi hasil ternak dirasakan penianftatannya belum optimal karcna adanya susut hasil, bcraganinva nititu produk, kurang berdayagunanya cara-cara pcnanganan dan pcngolahan, mempunyai siftt inudah nisak, scrta lcnialinya sisteni pcinasaran . Pasca pancn hasil ternak yang baik dan tepat akan inenghasilkan produk ataupun hasil olahan yang bcrtnutu baik pula . Sehubungan dcngan itu kegiatan pcnanganan pasca pancn ternak ltcndaknva dilakukan sedini mungkin inelalui teknologi tepat guna scjak di tingkat produscn, pcranlara dan tingkat pemasaran selanjutnya sampai konsumen secara teraralt dan berkesinambungan . Balai Penelitian Ternak, selaku lembaga formal yang berkaitan dcngan ntasalalt lersebut incntptntvai komitnien dalam meniecalikan permasalahan tersebut dcngan mclakukan pcnclitian yang terarah dan tcrpadu sehingga diharapkan penclitian tcknologi pcnanganan dan pcngolahan hasil ternak yang tclah dihasilkan dapat nicnuniang pcmbangunan pcternakan klutsusnya dan pcmbangunan pcrtaman pada unntmnya . Kata kunci : Hasil ternak, ttilai tambah, agroindustri PENDAHULUAN Peningkatan produksi hasil pcternakan yang sudah baik tclah mcndorong dan sckaligus nienipakan tantangan dalain pcnanganan dan pcngolahan hasilnya . sehingga produksi hasil ternak dapat dimanNatkan secara optimal guna mcningkatkan pendapalan pcternak, mcningkatkan gizi masyarakat, incmpcrluas lapangan keria, mcningkatkan ckspor dan mcngurangi impor scrta membcrikan dukungan yang kuat tcrhadap pcmbangunan . Di samping produk utania (daging. susu dan tclur), hasil ikutan clari Icrnak scpcrli bulu, kulit dan tulang juga nicnipunyai potensi yang besar dalam membcrikan nilai tambah dari scktor pcternakan . Sifat produksi hasil ternak yang muclah rusak dan konclisi lingkungan Indonesia dcngan temperatur dan kelembaban yang cukup tinggi An incmpercepat proscs kenisakan komoditi sehingga nicntcrlukan pcnanganan pasca pancn yang baik dan Icpal . Teknik-teknik pcnanganan dan pcngolahan hasil ternak yang dilakukan inclalui pcnclitian diharapkan dapat mengamankan hasil produksi tcrhadap pcnurunan nuilu agar clapat mcningkatkan nilai tambah

Transcript of pronas98-13.pdf

Page 1: pronas98-13.pdf

170

Seminar Nasional Peternokan don 1 eteriner 1998

TEKNOLOGI PASCA PANEN UNTUK MENINGKATKAN NILAITAMBAH HASIL TERNAK DALAM USAHA MERANGSANG

PERTUMBUHAN AGROINDUSTRI

Ar3tniAKAR, H. SETIYANro, 1't<IYANTINi, dan R . SIJNARLIN9

Balai Penelilian Ternak , P.O . Box 221, Bogor 16002

ABSTRAK

Pembangunan bidang pcternakan pada saat krisis ckononii scpcrti sekarang ini tetapnicnipunyai peranan yang pcnting bagi kclangsungan pcmbangunan secara kescluruhan, baikuntuk mcningkatkan gizi masyarakat maupun unluk mcnipcrluas lapangan kcria di scktorpertanian. Peningkatan produksi ternak yang sudah baik hanis diikuti dcngan tcknologi pascapancn hasil yang tcpat guna, hal ini pcrlu dilakukan untuk mcningkatkan nilai lambalt kontodilihasil ternak, maupun dalatn rangka incrangsang pertumbulian agroindustri, terulaina di dacrahpedesaan . Sampai saat ini produksi hasil ternak dirasakan penianftatannya belum optimal karcnaadanya susut hasil, bcraganinva nititu produk, kurang berdayagunanya cara-cara pcnanganan danpcngolahan, mempunyai siftt inudah nisak, scrta lcnialinya sisteni pcinasaran . Pasca pancn hasilternak yang baik dan tepat akan inenghasilkan produk ataupun hasil olahan yang bcrtnutu baikpula . Sehubungan dcngan itu kegiatan pcnanganan pasca pancn ternak ltcndaknva dilakukansedini mungkin inelalui teknologi tepat guna scjak di tingkat produscn, pcranlara dan tingkatpemasaran selanjutnya sampai konsumen secara teraralt dan berkesinambungan . Balai PenelitianTernak, selaku lembaga formal yang berkaitan dcngan ntasalalt lersebut incntptntvai komitniendalam meniecalikan permasalahan tersebut dcngan mclakukan pcnclitian yang terarah dan tcrpadusehingga diharapkan penclitian tcknologi pcnanganan dan pcngolahan hasil ternak yang tclahdihasilkan dapat nicnuniang pcmbangunan pcternakan klutsusnya dan pcmbangunan pcrtamanpada unntmnya .

Kata kunci : Hasil ternak, ttilai tambah, agroindustri

PENDAHULUAN

Peningkatan produksi hasil pcternakan yang sudah baik tclah mcndorong dan sckaligusnienipakan tantangan dalain pcnanganan dan pcngolahan hasilnya . sehingga produksi hasil ternakdapat dimanNatkan secara optimal guna mcningkatkan pendapalan pcternak, mcningkatkan gizimasyarakat, incmpcrluas lapangan keria, mcningkatkan ckspor dan mcngurangi impor scrtamembcrikan dukungan yang kuat tcrhadap pcmbangunan .

Di samping produk utania (daging. susu dan tclur), hasil ikutan clari Icrnak scpcrli bulu, kulitdan tulang juga nicnipunyai potensi yang besar dalam membcrikan nilai tambah dari scktorpcternakan . Sifat produksi hasil ternak yang muclah rusak dan konclisi lingkungan Indonesiadcngan temperatur dan kelembaban yang cukup tinggi An incmpercepat proscs kenisakankomoditi sehingga nicntcrlukan pcnanganan pasca pancn yang baik dan Icpal . Teknik-teknikpcnanganan dan pcngolahan hasil ternak yang dilakukan inclalui pcnclitian diharapkan dapatmengamankan hasil produksi tcrhadap pcnurunan nuilu agar clapat mcningkatkan nilai tambah

Page 2: pronas98-13.pdf

Seminar Nasionoll'eternokan dan Ieteriner 1995

hasil ternak, baik dari segi bobot, bentuk fisik, ntpa dan giri tnaupun rasa, bcbas dari jasad renik

patogen serta residu bahan kimia, schingga dapat mcnienuhi pcrsyaratan pasar dalant dan luar

negeri serta agroindustri pengolahan .

PERMASALAHAN

Penibangunan petcrnakan sampai saat ini sudah mencapai tingkal perkembangan yang cukup

baik, di mana dalatn kunin Nvaktu 1969-1997 produksi daging, susil dan tclur setiap taluln tunibuh

masing-masing 4,65%; 13,18% dan 14,45% . Dengan produksi terscbut scluruh kebtrtulian daging

dapat dicukupi dari dalam negeri, kecuali daging untuk inetnenulti kcbutultan hotel, rcstoran dan

pasar swalayan yang masih impor dan juinlalinya relatif kecil yaitu 1,66'Yo, susu masih impor

terutanta untuk menicnuhi kebutulian pabrik yaitu sebesar 957 ribu toil dari konsumsi sebanyak

1 .247,7 ribu toil pada talnln 1997, sedangkan konsumsi tclur sudah dapat clipcltuld olch produksi

dalatn negeri . Sclanjutnya penterintah ttntuk tahun-1993-1997 Icbilt mcningkatkan sasaran

produksi hasil ternak, di mana untuk daging dari 13 .882 ribu toil menjadi 1 .661,2 ribu ton, susu

dari 785,8 ribu toil mcnjadi 1 .247,7 ribu ton dan telur dari 5t)3,8 ribu ton ntcl~jacf 725.4 ribu toil .

Target konsumsi protein heNvani asal ternak dari 3 .63 g/k ipita/hari chharapkan dapat Icrcapai 4,55

g/ kapita/hari pada talutn 1997 di mana target ini diltarapkan dapat dipenuhi dari konsumsi daging

2,85 g, telur 1,15 g das dari susu 0,55 g (Ant N tnlctt!S . 1997)

Masalah penanganan pasca panen petcrnakan telah dilakukan scjak berhasiInya peningkatan

produksi . Keberhasilan peningkatan produksi petcrnakan sampai saat ini masih sebagian kecil

yang dapat dinikntati petani pciernak, hal ini (crliliat dari pemanftatan hasil produksi yang belunt

optimal karena adanya susut hasil atau kehilangan hasil, rendalinya mutu produk, kurang

pengetalntan petani akan teknologi tepat guna seria masih Iemalinya sistem distribusi dan

pemasaran.

Pasar konsumen hasil ternak adalah konsumen industri . lembaga/hotel/rcstoran dankonsumen kcluarga . Olch karena itu hasil produksi ternak harus clalmt mcnicnultipreferensi/standar Inulu yang disyaralkan dan diinginkan sctiap golongan konsumen schingga

diltarapkan dapat mengurangi impor dan nienunjang ekspor (Alst is :-al:,~lt, 1994a) . Kliususkonsumen keltiarga, tingkat konsunisinya masih dipenganlhi pendapatan . tingkat pendidikan dankebiasaan. Proses produksi petcrnakan hampir setnuamya berada cli peclesaan yang jaraknya cukup

jauh dari konsumen, schingga ntetnerlukan sistem transportasi yang cepnt dengan alat

penyitnpanan yang tepat serta model keniasan yang scsuai dengan sifat procluk (Anut;AKAR,1995a) . Olch karena itu penclitian teknologi pasca pancn ternak sangat cliperltlk,ln dalatn rangka

nienekan tingginya kenisakan, tnaupun susut . Di samping itu penclitian teknologi pengaNvctan danpengolahan sangat diperlukan uniuk meniperpanjang daya taltan produk ntauptm clal ;tnt rangkamenganekaragainkan produk yang Icbilt bermanftat dan mcmberikan nilai lambah . Penclitianntengenai inutu untuk mendukung standarisasi produk sangat diperlukan sehlllgga diltarapkanusalia agroindustri subsektor peternakan akan lcbili bcrkcnibang (Att(NAKAR, 1994b) . Penelitianpasca panen peternakan yang Mall dilakukan sclania fnia taltan tcrakhir terutatna untukmemperbaiki mutu dan meningkatkan penianfaatan daging, susu dan Ielur. Untuk daging telalldilakukan penclitian terhadap daging sapi, kambing/domba, ayam ras/buras, itik/entok, scdangkan

susu yaitu susu sapi, kambing dan kerbau dan untuk tclur telah ditcliti telur ayam ras/buras sertaitik .

Page 3: pronas98-13.pdf

Susu

SeminarNosional Peternakon clan I eieriner 1998

HASIL-HASIL PENELITIAN

Teknologi penanganan dan pengolahan susu baik yang tradisional maupun modern telahdapat meningkatkan pengembangan agroindustri baik di pedesaan maupun di pusat kola .

Menunit ABIJBAKAR dan NoOR (1995), n)etode pasteurisasi HTST dan pcngemasan susudengan plastik PE yang disimpan pada suhu 5-10"C dapat mempertahankan inutu susu, sedangkanpenyin)panan susu pasteurisasi pada susu kamar dapat dilakukan apabila konsumsinya dalamwaktu cepat . Metode pasteurisasi LTLT hanya baik untuk menipertahankan kandungan Icmaksusu .

Hasil penclitian CAIIYADI et al . (1995) mengatakan bahwa pasteurisasi pada susu kerbaudapat memperpanjang masa simpan dadih yang dihasilkan, dengan pasteurisasi yang baik padasuhu 71-72"C sclan)a 15 detik (HTST) dan mempunyai daya simpan 8 hari dengan pengoapanyang minin)um .

Uji organoleptik dali sapi dan dali kerbau dengan bahan pcnggumpal ekslrak buah nanas danbuah pepaya telah dilakukan di mana hasilnya dali sapi lebih baik daripada dali kerbau, dan bal)anpenggumpal dalam pen)buatan dali tidak men)pengand)i penerinman panelis (CELLY, 1995) .Penelitian prospek agribisnis dodol susu Mali dilakukan di dacrah Pengalengan Bandung olehSETIYANT() et al . (1995) dimana pcmbuatan dodol susu dilakukan sccara tradisional olch ibu-ibun)mah tangga dengan laba kotor rata-rata Rp 382 .650,-/bulan dengan skala produksi 573,3 kg dxnmempunyai nilai gizi, protein 4,79'X~, lemak 6,8I'Yo, air 26,05'X. dan abu 0.99'Yo .

Usaha pembuatan susu karan)el sccara tradisional Mail dilakukan di dacrah PengalenganBandung yang mempunyai daya scrap susu segar sebagai bal)an baku 12 .650 liter/bulan denganproduksi susu karamcl 3 .795 kg dengan rendenien 29,5%, Adapun nilai gizi susu karamcl adalahkadar protein 6,38'%, kadar air 6,25%, kadar abu 2,14% dengan laba kolor Rp 977 .550,-/bulan(SE'nYANTO et al ., 1994a) .

Penelitian analisis usal)a pengolahan krupuk susu juga telah dilakukan

SI::rIY ANT() et al.(1994b) di dacrah Pcngalcngan Bandung, di mana krupuk susu dapat dibuat dari susu afl(ir dengannictodc tradisional . Hasil rata-rata produksi krupuk susu 58,3 kg/bulan sedangkan junfah susuyang digunakan rata-rata 1 .000 liter/bulan dengan rendenien 17,69%, Gizi dari krupuk susu adalal)protein 6,06%, Icmak 3,29'Yo, kadar air 10,64'Y, dan abu 3,55%, dengan Iaba kotor rata-rata Rp103 .120,-/bulan .

Evaluasi kualitas yoghurt tclah dilakukan di Kodya Bandung olch SI rtY .an'rti et ol. (1996)dengan hasil bal)wa mutu yoghurt di Kodya Bandung niendekati stanclar SII di mana kadarlemaknya 2,95'Yo, kadar protein 3,14'Yo, kadar air 88,55'y, . dengan organoleptik normal .

Evaluasi inutu dadih di dacrah produsen yaitu Kabupaten Again dan Sotok tclah dilakukan dimana nilai gizi dadih, protein 6,99'Yo lemak 8,08%, kcasaman 130 .15"D, pH 4,99 dan kadar air82,10 yang memberikan penghasilan rata-rata Rp 43 .155,-/bulan untuk Kabupaten Agan) dan Rp106 .020,-/bulan untuk Kabupatcn Solok (CEi .i . ) ' et al . . 1994) .

Identifik ;isi dan penibiakan kultur baktcri pengolahan dadih Mali dilakukan olch CEI,t,Y

(1996), di mana jenis baktcri yang terclapal pada dadih adalali jenis baktcri gram positir:Lactobocilho brcvis_ Sireplococcus a,i~ olactiae, Bacillus ecreus, ,ti'Irc"/~lococcio itheris . (Inn dari

172

Page 4: pronas98-13.pdf

Daging

Seminar Nosional Peternakan clan leteriner 1998

gram negatif adalah Escherichia Coli datt Klepsiella .sp . Bambu penibuat dadili fdak ditemukanadanya pertumbulian bakteri .

Penelitian transportasi ternak dari Sulawesi Selatan kc Jakarta tclah dilakukan CAIIYADI et al.(1994a) dengan inenggunakan kapal laut, di mana rataan penyusutan berat sclama transportasiadalah 22,0 kg/ckor dengan biaya transportasi pada tahun 1994 scbcsar Rp 79 .807,-/ekor dcnganintbalan ekonomik dari perdagangan sapi antar pulau dari Sulscl ke Jakarta inendapatkankeuntungan rata-rata Rp 139 .070,-/ekor sampai Rp 152.025 .4 ckor.

Penelitian penganih percikan air dingin (.Yprav chilling) untuk menurunkan susut bobotkarkas sapi Brahman Cross selama penyinipanan pads sulm 5-6"C lelah dilakukan AmMAKAR damPUI'U (1997), dengan hasil menunjukkan baliwa perlakuan .cprav chillN~iz setiap 3 dam 6 jam dapatmemberikan penyusutan karkas yang terendah yaitu 0,72% dam 0,97'Y,, dibandingkan dcngankontrol (0 jam) dam 12 jam masing-teasing 1,45% dam 1,05'X,. Spi-av chilling juga dapatmenurunkan persentase penyusutan daging yang dikentas kantung plastik hampa udara yangdisimpan selama 1-5 minggii, dengan masing-masing perlakuan 0, 3, 6, dam 12 jam denganpenyusutan masing-masing 3,6%-,2, 52%-,2,46% ; dam 2,70% .

Mutu karkas doinba/kantbing di daeralt Majalengka dan Bandung menunjukkan rata-ratabobot karkas mtitunya rendah yaitu 7,23-7,58 kg dcngan persentase karkas 8,23-42,10% .Pemotongan kambing/doinba di dua dacrah tersebut bcluni ntemanflatkan RPH secara optimalsehingga sebagian besar pernotongan dilakukan di TPH yang bcrdekatan dengan pcmukintansehingga menyebabkan tercentarnya lingkungan sekitar (SiTNARi,(nl dan SETIYANTY), 1997a) . Padapenelitian pembuatan dendeng kambing dan doniba, ternyala prefcrensi, mulu/nilai gizinya dapatmemenuhi SII di ntana kadar airnya kurang dari 12% . kadar protein Icbili dari 25'Y, dan kadarlentaknya 3,22-6,12% yang kesentuanya tidak bcrbeda dcngan mulu dendeng sapi yang ntenienultisyarat SII (TRIYANTINI et al., 1997b) .

Fasilitas pendinginan di pasar maupun swalayan dapat nicningkatkan standar nultu dagingyaitu standar mutu 1, hal ini teningkap pada pcnclitian mutu daging di Kodya Bandung dan DKIJakarta . Mutu daging dilihat dari pH, warna dan bau khas daging beluni dapal nicnibcrikanpenilaian inutu yang tepat, penilaian yang tepat terhadap tnutu daging adalah dcngan ntcnghitungjuntlah bakteri walaupun nienierlukan waklu yang lania (St TNattuni dan SE f1YANTO, 1997b) . Padapenelitian peningkatan nuttu baso tenltama nilai gizinya ternyata dapat mcnggunakan tepungbungkil kedelai, di niana pada penggunaan tepung bungkil kedelai 30" � dan 50"/� yang ditanlbaliSTTP dapat meningkatkan kadar protein baso dari 15.3% nicniadi 15,86%, dan 17,86% (SIINARLIMet al.,1995 ; SLNARLIM, 1995c) . Pelaplan daging pada sulm -5" C selama 4 jani, 15''C selama 24jam dan 200 C selama 8 jam ternyata ntasilt dapat digunakan sebagai balian dasar pembuatan baso(SUNARLIM, 1995a ; SUNARLINI, 1997) . Hasil pcnclitian juga menunjukkan bahwa penglntnaangaram dapur dan STTP 0,75% pada daging segar yang disimpan pada sulm kamar 12 jam akanmengltasilkan baso yang bertnutu tinggi (SLTNARLIRI, 1995b) . Unluk memenuhi konsuntsi proteinhewani asal ternak 4,5 g/kapita/hari, ternyata setelah diteliti di laboratorium, kila dapatmengkonsumsi baso sebanyak 3 bitir dengan menggunakan formula sendiri, atau dengan 4 bitirbaso yang berasal dari restoran/pasar tradisonal atau 6,5-7 butir baso yang berasal dari pedagangbaso keliling (SLnNARLIM, 1993, SUNARLIM, 1994a) . Menunit SUNARLIls1 (1994b), karakteristikmutu baso sapi yang baik adalah bulat, tanpa isi, ukuran sedang-inedium dengan diameter 2-5 cm,warna coklat abu dengan rasa khas daging, tekstur kompak dcngan kekerasan 15.29 kg/nun . letnak

173

Page 5: pronas98-13.pdf

1 .36%, karbohidrat 10,35%, abu 2,52%, kekenyalan 10,03%,, kadar protein 12,68'Yo, kadar air73,05% clan NaCI 2,07%w

Pcnclitian kualitas standar karkas ayam broiler (elah dilakukan Amits :\KAtz el al. (1994) diMcdan, Lampung clan Dcnpasar dengan mclodc USDA yaitu bcrdasarkan warna, bau, konformasi,tingkat perlemakan clan kentsakan serta diskolorasi . Hasil penelitian mcnun,jukkan balt\ya scbagianbesar di ketiga lokasi grade mutu karkasnya adalah B masing-masing 62%,, 68%, clan 69'Y), denganbobot karkas antara 800-1200 g clan tclah dapat mcmenulii permintaan hotel clan restoran didaerali tersebut . Sebagian besar kentsakan karkas adalah adanya memar-mcmar dikulit yangdiscbabkan pcrlaktian saat ayam masilt hidup clan kurang baiknya pen, nganan saat pcmotongan .Pendinginan karkas ayam broiler menggimakan es batu maupun campuran es batu clan air selania40 jam, tcrnyata ntutu karkas dapat dipcrtahankan tctap baik, tanpa adanya tanda-tanda kcbusukanawal . Pada pcngu . ian organolcptik terhadap karkas ayam tersebut, tcrnyata yang paling disukaiadalah karkas ayam yang dikcnias plastik PP atau PE clan disimpan dengan cs batu (AitITBAKAR elal ., 1995a) . Peniberian pakan dengan kandungan encrgi nictabolis 2 .000 kkal/kg dalatn ranstimentog jantan tcrnyata dapat mcnghasilkan daging dengan inutu fisik clan preferensi yang liampirsaina dengan ayam potong, kccuali aromanya masilt kurang disukai (Ttz YANTINI et al ., 1994) .

Pada studi komparatif prcfcrcnsi, mutu clan nilai gizi bcbcrapa jcnis claging unggas, dipcrolchhasil baliwa mutu fisik, gizi clan prcfcrcnsi daging ayam ras, buras, itik clan entog tcrnyata cukupbaik, sehingga daging itik clan entog bcrpotcnsi untuk diunggulkan scbagai unggas alternatifpengltasil daging untuk menunjang diversiftkasi sumber protein hewani (Tltn'ANTlt`'I et al ., 1997a) .

Untuk mengetalmi perbedaan ayam broiler yang dipotong secara normal atau tidak, telaltditcliti pemotongan sebelum clan atau sesudah rigor mortis . Hasilnya menunjukkan baliwa ayamyang dipotong sesudah rigor 30-60 mcnit, warna karkasnya merali gclap, ada pcnimbunan darahpada pcrscndian tulang, sayap clan palia serta pada bagian tunggir, daging ccpat busuk, scdangkanayam yang dipotong scbclum rigor/normal, Nyarna karkas kuning tcrang, ticlak ada pcnimbunandarah, daging tcrlihat scgar (Amlt3AKAR clan WAtMID1, 1994) . Hasil penclitian pcrsilangan ayamburas bangkok clan ayan ras Aksas dengan pcniberian pakan konicrsil, menibcrikan perscntasekarkas, jeroan clan polongan karkas yang lcbih tinggi dibandingkan hasil pcrsilangan ayam Scntulx Aksas, Kedu x Aksas, clan Pelting x Aksas (AmIBAKAR el al., 1999) . Permintaan karkas broilerdi Kodya Bogor dipenganihi olch pendapatan, jutnlah anggota kcluarga clan tingkat pcndidikan .Tingkat konsumsi daging penduduk Kodya Bogor tclah inclcbihi target norma gizi 4,5g/kapita/liari yaitti 11,34 g/kapita/hari (AttutsAKAR, 1995b) . Dari hasil pcincriksaan residuantibiotika terhadap karkas broiler di Kodyx Bogor, tcrnyata dari 50 ekor scbagai sampcl ada 24%mengandung residu antibiotika clan scbagian besar sampcl berasal dari pasar traclisional(ABUBAKAR, 1995c) .

Tclur

Seminar Nasional Peternakan dan Yeteriner 1998

Invcntarisasi nuttu telur konsumsi tclah dilakukan Am!tiAKAR crl al . (1997) di Sukabumi,Tangcrang d~tn Bogor clcngan sampcl telur ayam ras clan buras . Bcrclas,trkan grodc mutu bobottelur, 36,40%, telur ayam ras mcmpunyni ukuran bobot 52 .3-63,6 g . pada telur ayam burasmemptinyai ukuran scdang 42,9-52,2 g . Berdasarkan HU, gradc telur ayam ras tcrinasuk gradeAA=82,73%, A=10,78%,, B=4,62%~, C=0,4%, clan afl:ir 1,47", grade mutu telur buras,AA=70,55'Yo , A=23,83%, B=0,95%, clan afkir=4,67%, . Mcnunit Amm\K:Vz clan NATAANIHAYA(1996) sistem penteliharaan ayam buras secara intensif sangat dian_jurkan . karena sclain dapatmeningkatkan produktivitas juga dapat meningkatkan grade mutu telur .

174

Page 6: pronas98-13.pdf

SerrunarNasionalpeternakan dan I'eteriner 1998

Penelitian pemcliliaraan itik dengan . sistem intensif atau ekstcnsif, ternyala tidak terdapatperbedaan ktlalitas telurnya baik kualitas isi telur maupun Wgian luar dengan masa simpan teltirpada suhu kamar antara 1-2 minggu, schingga unluk mcmpcrmudah tatalaksana clan effisiensipenggttnaan lahan maka penielillaraan itik secara intensif sangat dianjurkan (Amm:~KAR et al.,1995b) .

KESIMPULAN

Penelitian teknologi pasca panen ternak telah dilakukan di laboratorium dan lapang.Penelitian di laboratorium sebagian besar dalam rangka teknologi rekayasa pasca panen tcnitatnauntuk meningkatkan nilai tambah hasil ternak, sedangkan penelitian lapang dilakukan untukmengumpulkan informasi sekaligus mengadakan evaluasi teknologi pasca panen yang telah ada,dalam rangka memperbaiki serta membina teknologinya . Hasil penelitian pasca pmen yang telahdiperoleh dapat diaplikasikan di lapangan, oleh karena sebagian besar penelitian yang telahdilakukan telah mempertimbangkan aspek-aspck yang berkembang di lapangan .

Penelitian pasca panen di masa yang akan datang tetap dibutultkan, di samping untukmemberikan nilai tambah, meningkatkan penghasilan peternak, metnperluas lapangan kcrja,meningkatkan ekspor serta mengurangi impor, sekaligus dalam rangka meningkatkan gizimasyarakat serta memberikan dukungan yang ktiat terhadap pembangunan subsektor peternakanpada khususnya clan pembangunan di bidang pertanian pada unutnutva.

DAFTAR PUSTAKA

ABuBAKAR . 1994a. Teknologi penyimpanan dan pengemasan hasil ternak (Dukungan terhadap AgroindustriKomoditi Ternak). Prosiding Pertenntan Ilmiah Hasil Penelitian peternakan Lahan Kering . Batu -Malang 26-27 Oktober. Sub BPT Grati.

ABuBAKAR . 1994b. Teknologi pengolahan susu suatu tantan,-an dalam pengembam an agroindustri sapi perah.Majalah Ilinialt IJNSEM Sain 'feks. Edisi Khusus Seminar Peran peternakan dalam Pem embanganDesa Tertinggal . Juni . Universitas . Semarang.

ABuBAKAR dan WAHYUDI. 1994 . Pengartili pemotongan sebelum dan sesudah n,_onnortis terhadappenampakan karkas ayam broiler . Prosiding Seminar Nasional SaiIIS c1an Teknologi peternakan .Balitnak Ciawi 25-26 Januari . Cisania Bogor.

ABUBAKAR, CELLY H.S ., dxn N. CAHYADi. 1994 . Standarisasi karkas broiler (studi kasus di Medan, Lampungdan Denpasar). Prosiding Pertenntan Nasional Pen,-olalian dan Komunikasi Hasil Penelitian .Semarang 8-9 Febmari. SubBPTKlepu. Semarang .

ABuBAKAR . 1995a. Penentuan shelf life produk olahan hasil ternak . Pertenntan Ilmiah Ilasil Penelitianpeternakan . SubBPTGowa . Ujung Pandang, 30 Januari . Sulawesi Selatan

ABuBAKAR. 1995b. Analisis pennintaan clan preferensi konsumen terhadap karkas broiler (suatu pendekatanagroindustri peternakan) . Majalah Ilmiali Media Undip Edisi . ,tuli . Universitas Diponegoro,Semarang .

ABuBAKAR . 1995c. Detection of antibiotics residue in broiler carcass . Bulletin peternakan . Edisi KhususSeminar ISTAP. Fakultas peternakan Universitas Gactiali Mada, Yogyakarta

ABuBAKAR dan M.L . NOOR . 1995 . Penganth metode pasteurisasi dan penghmasan terhadap mutu susu selantapenyimpanan. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi peternakan . Pengolahan danKomunikasi Hasil Penelitian . Bogor, 25-26 Januari . Balitnak Ciaxvi Bogor

175

Page 7: pronas98-13.pdf

SeminorNasionalPeternakan dan I'etenner 199,E

ABUBAK .AR, CELLY H_S ., TRIYANTINI, N.CAIYADI, dall H. SETIYANFO. 1995a. Pengarull stillli dan jenis

kemasan plastik terhadap mutu karkas ayam selanla penvinipanlul . Prosiding Seminar Nasional

Peternakan dan Veteriner. Ciawi 7-9 November. Pusat Penelitian dan Pengenlhanaan Petenlakan,

Bogor.

ABuBAKAR, A.R . SETLOKO, dan N. CAHYADi . 1995b. Pengarull sistenl penleliharaan intcnsif atau ekstensif dan

lama penyinlpanan terhadap kualitas telur itik (stuutu peluang agribisnis konloditi itik). Majalall

Pengembangan Ilinu-Ilmu Petenlakan dan Perikanan, MFDIA Fapet TJNDIP . l:disi Kllusus Seminar

Nasional Agribisnis Petenlakan dan Perikanan pada Pelita VI . IJNI )IP Scinarano.

ABuBAKAR dan A.G . NATAAMIJAYA. 1996 . Grade mutu telur avmn buras. Prosiding Seminar Nasional

Penulggasan . Univ Mullanunadiyah Making . 4 Mci. Malang .

ABuBAKAR dan I.G . PUTU . 1997 . Pengarul l percikan air dingin (Shrav CItilling) terhadap penurunan stisut

berat karkas sapi Brahman Cross sclanla llcuyinllruuul pada suluu ruan!_an 5-6"C.. Prosiding Seminar

Nasional Petemakan dan Veteriner . I8-19 November . Pusat Penelitian dan I'em,,emhamsan Petenlakan

Bogor

ABUBAKAR, TRIYANTINI, CELLY II .S ., dan R. Sumxm,im . 1997 . lnventarisasi mutu telur konsunlsi . Prosiding

Seminar Nasional Petenlakan dan Veteriner. I8-19 Novenlhcr. 1'usat Penelitian dan Pengenlbang,an

Petenlakan, Bogor.

ABuDAKAR, R . DiLARSANA, dan A.G . NATAALvIIIAYA. 199F Berat, persentasc serta potongan karkas tuyam llasil

persilangan (ptjantan buras dengan betina Aksas) lmda pemberian jenis pakan vang berbeda.

Prosiding Seminar Nasional dalam ranoka Dies Natalis kc 28 I-apet I1(TM, 8 November . Fapet UGM

Yogyakarta .

ANONIMOUS. 1997 . Buku Statistik Petermakan . Dircktorat Jenderal Petenlakan . Dcpartemen Pertanian Jakarta .

CAHYADI, N., CELLY II .S ., I-1 . SETYANTC>, dan TIIaIPAIIANC . 1994 . Iicsarnva penvusutan berat bahan serta

imbalan ckonomik kegiatan transportusi temak potono dari Sulsel kc Jakarta. Prosidiuw, Seminar

Nasional Sain dan Teknologi Petenlakan . 1'ciwolahun dan Kolnlmikasi llasil Pcnchliun . Balitnak

Ciawi Bogor 25-26 Januari . .

CAHYADI, N., CELLY H.S ., T. PANCCAliFAN, dan I.P . GI;ui;: . 1995 . Menlpclpanlanl davu simpan dadill dengan

cara pasteurisasi pada susu kerbau vang digun~ukan . Prosiding Sciilinar Nasional Petemakan dan

Veteriner . Ciawi 7-8 November . Pusat Penelitian dan I'em,embangan Petenlakan, Bogor.

CELLY, H.S ., 11 . SETIYANro, TRIYANTINI, dan R. SIJNARLINI . 1994 . Evaluasi nnltu dad111 dl dacrall produsen .

Prosiding Seminar Nasional Sain dan TeknoloL' i Petenlakan . Pem_olallan dan Konlunikasi Flasil

Penelitian . Balitnak Ciaxvi Bogor 25-26 human.

CELLY,.H.S . 1995 . ilji organoleplik dali sapi dan duli kerbau dengan bahan llcn ggumpal ckstrak buall nenas

dan getall buall pepaya . Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknolo`_i Peternakan . Penoolallan dan

Komunikasi Hasil I'enelitiun . Bogor. 25-26 Januari . Balitnak Bogor.

CELLY, H.S . 1996 . Identitikasi dan pembiakan kultur bakteri pen__olall dadih. I,aporan Penelitian APBN

1995/1996 Balitnak Ciawi Bogor (belum diptiblikasikan) .

SETIYANTO, H., CELLY I-I.S ., N. CA{YAI>i, dan ABIIBAKAR. 1994a. Susu karamel sebagat produk agroindustri

dalanl upaya ineningkatkan pendapatan pctenlak . Majalah Ihniall l1NSl?M-Sain Teks . Edisi Kllusus

Juni . Seminar Pcran Petenlakan dalain Penlbanounan Desa Tertingual . I Jriv Semanow, Semarang .

SETIYANTO, H., CELLY H.S ., N. CAHYAL.)I, dan ABUI3AKAR . 1994h. Analisa usalla heigolallan krupuk susu di

Pengalengan Bandung. Prosiding Seminar Nasional Sain dan Tcknolot i Peternakan . Pengolahan dun

Komunikasi I Iasil Penelitian . lalitnak Ciawi Bogor 25-26 Januari

176

Page 8: pronas98-13.pdf

SeminarNasionolPeter-nab-an don I-eteriner 1998

SETIYANTO, H., CELLY H.S ., ABuBAKAR, dan N. CAHYADL 1995 . Prospek agribisnis dodol susu (suatu anallslsusalm) . Majalah Ilmiah MEDIA UNDIP. Edisi Kllusus Seminar Nasional Agribisnis Petemakan danPerikanan Pelita VI . Undip Semarang.

SETIYANTO, H., CELLY H.S ., ABuBAKAR, dan N. CAFIYADI . 1996 . Evaluasi kualitas yoghurt di Kodya Bandung.Seminar Nasional Kiat Usaha Petemakan . Fapet Ilnsoed, 2 Maret Purvvokerto .

SuNARLim, R. 1993 . Peranan baso sebagai somber gizi masyarakat . Risalah Widyakana Pan-an dan Gizi V.LIPI Jakarta 20-22 April.

SuNARLim, R. 1994a. Studi tentang gizi baso sapi di Kodya Bogor. 1994 . Prosiding Seminar Nasional Saindan Teknologi Petenlakan. Pengolahan dan Komunikasi Hasil Penelitian . Balitnak Ciuwi Bogor 25-26Januari

SuNARLim, R. 1994b. Kriteria dan karakteristik mutu baso . Prosiding Pertemuan Nasional Pengolahan danKomunikasi Hasil Penelitian Petemakan . Semarang 8-9 Februari . Sub BPT Klepu Semarang

SuNARLim, R. 1995a. Penganlh sulm dan lama pelaynian daging terhadap mutu baso sapi . Prosiding SeminarNasional Sain dan Petemakan Pengolahan dan Komunlkasl Hasil Penclitian . Bogor, 25-26 Januari .Balitnak Bogor.

SuNARLIM, R. 1995b. Effect ofusing salt and STTP on meat ball quality. Bulletin Fakultas Petemakan. EdisiKllusus Seminar ISTAP. Fapet UGN Yogyakarta

SuNARLim, R. 1995c. Perbaikan mutu baso dengan penanlballan STZ'P. Prosiding Seminar Nasional TeknologiVeteriner untuk Meningkatkan Kesehatan Hewan dan Pcngamanan Bahan Pangan Asal Temak.Balitvet, 22-24 Maret Bogor.

SuNARLim, R., H. SETIYANTO, dan SUGIARTo . 1995 . Penamballan telning bungkil kedelai dan STTP dalamrangka peningkatan gizi dan inutu baso . Prosiding Seminar Nasional Petemakan dan Vcteriner. Ciawi7-8 November. Pusat Penelitian dan Pengembangan Petemakan, Bogor.

SuNARLim, R. 1997 . Penganih pemberian STTP dan garam dapur pada daging segar dan daging layu terhadapmutu fisik baso dan penerinlaannya . Prosiding Seminar Nasional l'ctemakan dan Veteriner . 18-19November. Pusat Penelitian dan Pengembangan Petemakan, Bogor.

SuNARLim, R . dan H. SETIYANTO. 1997 . Evaluasi mutu karkas domba /kambing dan RPH di Jawa Barat .Prosiding Seminar Nasional Petemakan dan Veteriner. 18-19 November. Pusat Penelitian danPengembangan Petemakan, Bogor.

TRIYANTINI, I.A.K . BINTANG, T. ANTAWIJAYA, dall SUGIARTO . 1994 . Preferensi dan mulu fsik daging enlokyang mendapat pakan dengan tinokat energi metabolis berbeda. Prosiding Pertenluan Ilmiall HasillPenelitian Petenlakan Lahan Kering . Batu-Malang 26-27 Oktober. Sub BPT Grati .

TRIYANTINI, ABuBAKAR, I.A.K . BINTANG, dan T. ANTAWIJAYA . 1997a. Studi komparatif prelerensi, mutu dangizi beberapa jenis ungoas. Jtu7tal Rnttt Tentak dan I'eleriner 2 (3) . 157-163.

TRIYANTINI, R. SuNARLim, H. SETIYANTO, dan B. SETIADt. 1997b. Mutu dan Preferensi Dendeng Kambingdan Domba sebagai Upaya Diversifkasi Pangan . Laporan Penclitian Al'BN 1996/97 Balitnak CiawiBogor (belum dipublikasikan).