promosi kesehatan.docx

download promosi kesehatan.docx

of 7

Transcript of promosi kesehatan.docx

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangReformasi bidang kesehatan di Indonesia sebenarnya sudah dilaksanakan sejak satu dekade yang lalu yaitu tahun 1998. Pada saat itu sudah ditetapkan Visi, Misi dan Strategi Pembangunan Kesehatan di Indonesia. Pada tahun 2010 bangsa Indonesia diharapkan mencapai tingkat kesehatan masyarakat yang ditandai dengan penduduknya : 1) hidup dalam lingkungan yang sehat, 2) berperilaku hidup bersih dan sehat serta 3) mampu menyediakan dan memanfaatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, sehingga 4) memiliki derajat kesehatan yang tinggi.Sebagai dampak dari transisi demografi dan transisi epidemiologi yang berkepanjangan, pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada beban ganda. Adapun beban ganda dimaksud adalah disatu sisi, penyakit menular belum sepenuhnya dapat diatasi sedangkan disisi lain sudah terjadi peningkatan penyakit tidak menular. Beban ganda ini sudah seharusnya mendapat penanganan secepatnya, karena akan berdampak terhadap masalah sosial, ekonomi dan kesehatan. Untuk itu, pemerintah Indonesia telah menetapkan pendekatan baru dalam pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 dimana upaya pencegahan dan promosi kesehatan lebih diutamakan tanpa mengabaikan upaya pengobatan dan rehabilitasi. Sebagaimana yang tercantum dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2009-2014 bahwa pembangunan kesehatan memprioritaskan upaya promotif dan preventif yang dipadukan secara seimbang dengan upaya kuratif dan rehabilitatif.Penekanan terhadap pencegahan dan promosi kesehatan ini tidak terlepas dari masalah-masalah penyakit akibat perilaku dan perubahan gaya hidup sebagai akibat semakin cepatnya perkembangan dalam era globalisasi. Akibat kompleksitas masalah kesehatan ini maka perbaikan tidak hanya dapat dilakukan pada aspek pelayanan kesehatan namun juga perbaikan pada lingkungan dan rekayasa faktor kependudukan atau faktor keturunan, tetapi perlu memperhatikan faktor perilaku yang mempunyai andil cukup besar terhadap munculnya masalah kesehatan.Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat ditujukan untuk memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat agar mampu menumbuhkan perilaku hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat.Data Depkes tahun 2000 prevalensi penyakit kecacingan perut pada anak SD sebesar 60-80%.Kejadian kecacingan berhubungan bermakna dengan perilaku tidak cuci tangan sebelum makan dengan air dan sabun, BAB tidak dijamban, jajan bukan di kantin sekolah Tulisan ini khusus membahas upaya promosi kesehatan di sekolah dasar dengan pertimbangan bahwa pendidikan yang terjadi pada usia sekolah dasar akan menjadi dasar dan bekal anak-anak ke jenjang berikutnya termasuk dalam menghadapi kehidupan di masa mendatang. Selain itu anak sekolah dasar juga diharapkan sebagai agen pembaharuan yang diharapkan dapat menyampaikan informasi kesehatan yang diperolehnya di sekolah ke tatanan rumah tangga mereka.

B. Tujuana) Tujuan umum dari penulisan paper ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaan promosi kesehatan guna mengurangi prosentase kasus cacingan pada murid sekolah dasar. b) Tujuan khusus dari program adalah: 1) untuk menjadikan sekolah sebagai lembaga pembentuk PHBS dan target promosi kesehatan; 2) untuk menjelaskan kegiatan pencegahan penyakit cacingan dan 3) untuk menerapkan PHBS dan mencegah penyakit cacingan di tatanan sekolah.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PHBSPerilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku sebagai bentuk perwujudan paradigma sehat dalam budaya perorangan, keluarga, dan masyarakat yang berorientasi sehat, bertujuan untuk meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatannya baik fisik, mental, spiritual, maupun sosial. Selain itu juga program perilaku hidup bersih dan sehat bertujuan memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, kelompok, keluarga, dengan membuka jalur komunikasi, informasi, dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku sehingga masyarakat sadar, mau, dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat melalui pendekatan pimpinan (advocacy), bina suasana (social support), dan pemberdayaan masyarakat (empowerment). (Depkes RI, 2002).

2.2 PENGERTIAN PHBS DI SEKOLAHPHBS di sekolah adalah upaya untuk memperdayakan siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau, dan mampu mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat.Adapun beberapa PHBS yang dilakukan di sekolah, yakni :1.Jajan di kantin sekolah yang sehat2.Membuang sampah pada tempatnya3.Mengikuti kegiatan olah raga di sekolah4.Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 3-6 bulan5.Tidak merokok di sekolah6. Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin7.Buang air besar dan buang air kecil di jamban sekolah

2.3 PROMOSI KESEHATAN DI SEKOLAHBanyak sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk menanamkan nilai PHBS melalui promosi kesehatan terintegrasi dg program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Guru dan Masyarakat Sekolah menjadi mitra pengembangan promosi kesehatan di sekolah Anak sekolah menjadi kader kesehatan bagi keluarga dan masyarakat ,Ada peluang dan dukungan dlm promosi kesehatan di sekolah (dana dan kebijakan).Usia awal sekolah baik untuk menanamkan nilai PHBS tetapi belum dimanfaatkan optimal,Usia anak sekolah: masa rawan terserang gangguan berbagai penyakit. Masalah kesehatan pada kelompok pra remaja (usia 6 s.d