Promosi Kesehatan PHBS Rumah Tangga

22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Masyarakat diharapkan mampu berperan sebagai pelaku pembangunan kesehatan dalam menjaga, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya sendiri serta berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Harapan tersebut dapat terwujud apabila masyarakat diberdayakan sepenuhnya dengan sumber daya dimilikinya untuk dapat menerapkan PHBS dalam kehidupannya sehari- hari, baik di rumah, di sekolah, di tempat kerja. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang harus dilakukan oleh setiap individu/keluarga/kelompok sangat banyak, dimulai dari bangun tidur sampai dengan tidur kembali. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan individu/keluarga/kelompok dapat menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat. 1

Transcript of Promosi Kesehatan PHBS Rumah Tangga

Page 1: Promosi Kesehatan PHBS Rumah Tangga

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemampuan dan

kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan

yang setinggi-tingginya. Masyarakat diharapkan mampu berperan sebagai pelaku

pembangunan kesehatan dalam menjaga, memelihara dan meningkatkan derajat

kesehatannya sendiri serta berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.

Harapan tersebut dapat terwujud apabila masyarakat diberdayakan sepenuhnya

dengan sumber daya dimilikinya untuk dapat menerapkan PHBS dalam kehidupannya

sehari-hari, baik di rumah, di sekolah, di tempat kerja. Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) yang harus dilakukan oleh setiap individu/keluarga/kelompok sangat

banyak, dimulai dari bangun tidur sampai dengan tidur kembali. Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai

hasil pembelajaran yang menjadikan individu/keluarga/kelompok dapat menolong

dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan derajat

kesehatan masyarakat.

Rumah Tangga merupakan unit terkecil dalam lingkungan. Perilaku hidup yang

bersih dan sehat selayaknya harus diterapkan dan ditanamkan kepada seluruh anggota

keluarga. Peranan keluarga dalam sebuah rumah memegang kunci utama untuk

meningkatkan kualitas kesehatan sejak dini. Karena jika keluarga sehat, akan

membentuk masyarakat yang sehat pula. Untuk itu, Sehat harus diawali dari dalam

rumah sendiri.

Dengan menerapkannya terlebih dahulu di lingkungan rumah tangga, maka

otomatis akan lebih mudah menerapkan ke lingkungan yang lebih luas lagi, yaitu

masyarakat. Karena kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang

tidak sehat menjadi perilaku sehat, dan menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga

Agar program PHBS dapat berjalan sesuai dengan tujuan dari terbentuknya

maka program yang ada di dalam PHBS dan proses berjalannya program itu dapat

diketahui lebih jelas maka penulis tertarik untuk membahas Pola Hidup Bersih dan

1

Page 2: Promosi Kesehatan PHBS Rumah Tangga

Sehat dalam rumah tangga lebih dalam sehingga sebagai calon petugas kesehatan

nantinya dapat memiliki bekal pengetahuan tentang PHBS yang bila berada di

masyarakat, informasi tentang PHBS dapat tertransfer dengan tepat ke masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari PHBS di rumah tangga ?

2. Apa saja tujuan dan manfaat dari PHBS di rumah tangga ?

3. Apa saja metode dan media untuk PHBS di rumah tangga ?

4. Apa saja indikator dari PHBS di rumah tangga ?

5. Apa saja rencana dan evaluasi untuk PHBS di rumah tangga ?

6. Apa saja sasaran dari PHBS di rumah tangga ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari PHBS di rumah tangga.

2. Mengetahui tujuan dan manfaat dari PHBS di rumah tangga.

3. Memahami metode dan media untuk PHBS di rumah tangga

4. Mengetahui indikator dari PHBS di rumah tangga

5. Mengetahui rencana dan evaluasi untuk PHBS di rumah tangga

6. mengetahui sasaran dari PHBS di rumah tangga

2

Page 3: Promosi Kesehatan PHBS Rumah Tangga

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian PHBS

PHBS merupakan salah satu pilar utama dalam Indonesia Sehat dan merupakan

salah satu strategi untuk mengurangi beban negara dan masyarakat terhadap pembiayaan

kesehatan. 

PHBS di rumah tangga adalah upaya memperdayakan anggota rumah tangga

agar tahu, mau mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan

aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. (Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI

2006)

PHBS di rumah tangga merupakan upaya untuk memberdayakan anggota rumah

tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan hidup bersih dan sehat, serta

berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di rumah tangga di

lakukan untuk mencapai rumah tangga Ber-PHBS.

PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah

tangga agar sadar, mau dan mampu mempraktikkan PHBS untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri

dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Oleh

karena itu tatanan rumah tangga sehat dapat diwujudkan dengan perilaku sehat dan

lingkungan sehat. 

2.2 Tujuan dan Manfaat

A. Tujuan

1. Tujuan umum : Meningkatnya rumah tangga sehat di kabupaten/kota

diseluruh Indonesia.

2. Tujuan khusus : 

1. Meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota rumah

tangga untuk melaksanakan PHBS.

2. Meningkatkan keikutsertaan seluruh anggota keluarga agar berperan aktif

dalam gerakan PHBS di masyarakat.

3

Page 4: Promosi Kesehatan PHBS Rumah Tangga

B. Manfaat

1. Bagi Rumah Tangga 

Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.

Anak tumbuh sehat dan cerdas.

Anggota keluarga giat bekerja.

Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi

keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan

keluarga.

2. Bagi Masyarakat:

Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.

Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah

kesehatan.

Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.

Masyarakat mampu mengembangkan Upaya  Kesehatan Bersumber

Masyarakat (UKBM) seperti Posyandu, tabungan ibu bersalin, arisan

jamban, ambulans desa dan lain-lain.

2.3 Metode dan Media untuk PHBS Rumah Tangga

Metode yang digunakan untuk kegiatan promosi kesehatan dalam penerapan

PHBS rumah tangga adalah melalui penyuluhan langsung, kegiatan majelis taklim, dan

penyuluhan tidak langsung menggunakan media/ penyebaran brosur, leaflet, poster,

pemasangan spanduk. Sebagai penyuluh kesehatan banyak sekali faktor-faktor yang

mempengaruhi seperti cara penyampaian pesan, penguasaan materi atau pesan yang

akan disampaikan, wawasan penyuluh, dan inovasi, setelah diperoleh informasi dari

FGD ternyata penyuluh hanya bersifat monoton saja, kurang adanya dinamika kelompok

sehingga masyarakat sudah malas untuk mendengarkan penyuluhan.

Menurut Notoatmodjo (2005), metode dan media yang digunakan dalam promosi

kesehatan disesuaikan dengan kondisi sasaran, tempat dan waktu pelaksanaan sehingga

4

Page 5: Promosi Kesehatan PHBS Rumah Tangga

menggugah “awareness” atau kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi yang

diharapkan dapat berpengaruh terhadap perubahan perilaku. Sesuai dengan tujuan dari

promosi kesehatan adalah terjadinya perubahan perilaku kearah budaya hidup bersih dan

sehat maka yang penting adalah memberdayakan masyarakat, biarkan masyarakat yang

menentukan apa permasalahan yang ada didaerahnya, jangan terbiasa menerapkan suatu

kegiatan sehingga akhirnya masyarakat manjadi objek saja, sehingga penyuluh bertindak

sebagai fasilitator sajas dalam mencarikan solusi bersama masyarakat. Untuk itu dalam

pemilihan media perlu dipertimbangkan secara cermat sesuai dengan sosial budaya dan

kebutuhan masyarakat misalnya pesan kesehatan disampaikan melalui kegiatan majelis

taklim, wirid pengajian, randai, saluang, dan lain-lain, sehingga masyarakat mau

melakukan perubahan perilaku kepada yang lebih baik yaitu melalui pemberdayaan

masyarakat.

2.4 Indikator PHBS Rumah Tangga

A. Tujuh indikator PHBS di rumah tangga

1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

Adalah pertolongan persalinan dalam rumah tangga yang dilakukan

oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para medis lainnya).Tenaga

kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu persalinan,

sehingga keselamatan Ibu dan bayi lebih terjamin. Apabila terdapat kelainan

dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas atau rumah

sakit. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan

peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi

dan bahaya kesehata lainnya.

2. Bayi diberi ASI eksklusif

Adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai

usia 6 bulan. ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan

gizi yar cukup dan sesuai  untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan

berkembang dengan baik. Air Susu Ibu pertama berupa cairan bening

berwarna kekuningan (kolostrum), sangat baik untuk bayi karena

mengandung zat kekebalan terhadap penyakit.

5

Page 6: Promosi Kesehatan PHBS Rumah Tangga

3. Penimbangan bayi dan balita

Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau

pertumbuhan setiap bulan dan mengetahui apakah bayi dan balita berada

pada kondisi gizi kurang atau gizi buruk.

Penimbangan bayi dan balita dilakukan setiap buian mulai umur 1

bulan sampai 5 tahun di Posyandu. Manfaat penimbangan balita setiap bulan

di Posyandu :

Untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat.

Untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan balita.

Untuk mengetahui balita yang sakit, (demam/batuk/pilek/diare), berat

badan dua bulan berturut-turut tidak naik, balita yang berat badannya

BGM (Bawah Garis Merah) dan dicurigai Gizi buruk sehingga dapat

segera dirujuk ke Puskesmas.

Untuk mengetahui kelengkapan Imunitasi.

Untuk mendapatkan penyuluhan gizi.

4. Menggunakan Air Bersih

Menggunakan air bersih adalah rumah tangga yang menggunakan air

bersih untuk kebutuhan sehari-hari yang berasal dari : air kemasan, air

ledeng, air pompa, sumur terlindung, mata air terlindung dan penampungan

air hujan dan memenuhi syarat air bersih yaitu: tidak berasa, tidak berbau

dan tidak berwarna. Sumber air pompa, sumur dan mata air terlindung

berjarak minimal 10 meter dari sumber pencermar seperti tempat

penampungan kotoran atau limbah. 

5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 

Air yang bersih tidak banyak mengandung bakteri dan   Sabun dapat

membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran

dan kuman masih tertinggal di tangan.

6. Menggunakan jamban sehat 

6

Page 7: Promosi Kesehatan PHBS Rumah Tangga

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan

kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan

leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit

penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.

1. Syarat  jamban sehat :

a. Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air

minum dengan lubang penampungan minimal 10 meter)

b. Tidak berbau.

c. Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.

d. Tidak mencemari tanah disekitarnya.

e. Mudah dibersihkan dan aman digunakan.

f. Dilengkapi dinding dan atap pelindung.

g. Penerangan dan ventilasi cukup.

h. Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.

i. Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.

2. Cara memelihara jamban sehat :

a. Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan

air.

b. Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam

keadaan bersih.

c. Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat.

d. Tidak ada serangga, (kecoa, lalat) dan tikus yang berkeliaran,

e. Tersedia alat pembersih (sabun, sikat, dan air bersih).

f. Bila ada kerusakan, segera diperbaiki.

7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu 

Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan

pemeriksaan jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk.

B. Tiga indikator gaya hidup sehat

7

Page 8: Promosi Kesehatan PHBS Rumah Tangga

1. Makan buah dan sayur setiap hari

Setiap anggota rumah tangga mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan

2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari. 

2. Melakukan aktivitas fisik setiap hari

 Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang

menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan

kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat

dan bugar sepanjang hari. Aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling

sedikit 30 menit dalam sehari, sehingga, dapat menyehatkan jantung, paru-

paru serta alat tubuh lainnya.

3. Tidak merokok dalam rumah

           Setiap anggota keluarga tidak boleh merokok di dalam rumah.

Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap akan

dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya, di antaranya yang paling

berbahaya adalah Nikotin, Tar, dan Carbon Monoksida (CO).

2.5 Perencanaan dan Evaluasi PHBS di Rumah Tangga

2.5.1 Perencanaan

1. Advokasi (Pendekatan pada para pengambil keputusan)

Ditingkat keluarga atau rumah tangga, strategi ini ditujukan

kepada para kepala keluarga/ bapak/suami, ibu, kakek, nenek. Tuiuannya

agar para pengambil keputusan di tingkat keluarga/rumah tangga dapat

meneladani dalam berperilaku sehat, memberikan dukungan, kemudahan,

pengayoman dan bimbingan kepada anggota keluarga dan lingkungan

disekitarnya.

Ditingkat petugas, strategi ini ditujukan kepada para pimpinan

atau pengambil keputusan, seperti Kepala Puskesmas, pejabat di tingkat

kabupaten/kota, yang secara fungsional maupun struktural pembina

program kesehatan di wilayahnya.

8

Page 9: Promosi Kesehatan PHBS Rumah Tangga

Tujuannya adalah agar para pimpinan atau pengambil keputusan

mengupayakan kebijakan, program atau peraturan yang berorientasi

sehat, seperti adanya peraturan tertulis, dukungan dana, komitmen,

termasuk memberikan keteladanan.

Langkah-langkah Advokasi :

a. Tentukan sasaran yang akan diadvokasi, baik sasaran primer,

sekunder atau tersier.

b. Siapkan informasi data kesehatan yang menyangkut PHBS di 5

tatanan.

c. Tentukan kesepakatan dimana dan kapan dilakukan advokasi.

d. Lakukan advokasi dengan cara yang menarik dengan menggunakan

teknik dan metoda yang tepat.

e. Simpulan dan sepakati hasil advokasi.

f. Buat ringkasan eksekutif dan sebarluaskan kepada sasaran.

2. Mengembangkan Dukungan Suasana

Di tingkat keluarga/RT, strategi ini ditujukan kepada para

kepala keluarga/suami/bapak ibu, kakek, nenek, dan lain-

lain.Tujuannva adalah agar kelompok ini dapat mengembangkan atau

menciptakan suasana yang mendukung dilaksahakannva PHBS di

lingkungan keluarga. Caranya antara lain melalui anjuran untuk selalu

datang ke Posyandu mengingatkan anggota keluarga untuk tidak merokok

di dekat ibu hamil dan balita. Di tingkat petugas, strategi ini ditujukan

kepada kelompok sasaran sekunder, seperti petugas kesehatan, kader,

lintas sektor, lintas program Lembaga Swadaya Masyarakat, yang peduli

kesehatan, para pembuat op dan media masa. Tujuannya adalah agar

kelompok ini dapat mengembangkan atau menciptakan suasana yang

mendukung dilaksanakannya PHBS. Caranya antara lain melalui

penyuluhan kelompok, lokakarya, seminar, studi banding,pelatihan, dsb.

9

Page 10: Promosi Kesehatan PHBS Rumah Tangga

Langkah-langkah Pengembangan Dukungan Suasana :

a. Menganalisis dan mendesain metode dan teknik kegiatan

dukungan suasana, seperti : demonstrasi, pelatihan, sosialisasi,

orientasi.

b. Mengupayakan dukungan pimpinan, program, sektor terkait pada

tiap tatanan dalam bentuk adanya komitmen, dan dukungan

sumber daya.

c. Mengembangkan metoda dan teknik dan media yang telah diuji

coba dan disempurnakan.

d. Membuat format penilaian dan menilai hasil kegiatan.

3. Gerakan Pemberdayaan Masyarakat

Misal dalam pengembangan perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS) berbasis masjid dan rumah tangga melalui promosi kesehatan

dan pemberdayaan masyarakat PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat)

adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran

sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga,

kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di

bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan

masyarakat.

Untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman serta

memunculkan komitmen pengurus wilayah dan daerah serta

pengurus/takmir masjid tentang pelaksanaan PHBS berbasis masjid dan

Rumah Tangga, akan dilaksanakan Workshop Sosialisasi dan Advokasi

Program Pengembangan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Berbasis Masjid dan Rumah Tangga melalui Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Rumah Tangga.

Langkah-langkah kegiatan gerakan masyarakat :

a. Peningkatan pengetahuan masyarakat melalui berbagai kegiatan

pembinaan.

10

Page 11: Promosi Kesehatan PHBS Rumah Tangga

b. Menganalisis dan mendisain metode dan teknik kegiatan

pemberdaya seperti pelatihan, pengembangan media komunikasi

untuk penyuluhan individu, kelompok dan massa, lomba,

sarasehan dan lokakarya.

c. Mengupayakan dukungan pimpinan, program, sektor terkait pada

tiap tatanan dalam bentuk komitmen dan sumber daya.

d. Mengembangkan metoda dan teknik serta media yang telah

diujicoba dan disempurnakan.

e. Membuat format penilaian dan menilai hasil kegiatan bersama-

sama dengan lintas program dan lintas sektor pada tatanan terkait.

f. Menyusun laporan serta menyajikannya dalam bentuk tertulis

(ringkasan, eksekutif).

Berdasarkan uraian tersebut, maka yang perlu dilakukan dalam

penggerak; pelaksanaan adalah menerapkan AIC, yaitu :

1) A (Apreciation) :penghargaan kepada para pelaksana kegiatan.

2) I (Involvement) :keterlibatan para pelaksana dalam tugasnya.

3) C (Commitment) :kesepakatan para pelaksana untuk melaksanakan,

tugasnya.

2.5.2 Evaluasi

Hasil yang dicapai adalah :

1. Pelaksanaan program PHBS sesuai rencana.

2. Dapat mensosialisasikan, menerapkan, dan membina PHBS dalam

kehidupan sehari-hari.

3. Diharapkan meningkatnya pengetahuan para peserta tentang PHBS

umumnya dan khususnya PHBS di tatanan rumah tangga.

4. Adanya upaya jalan keluar apabila terjadi hambatan.

5. Adanya peningkatan program PHBS.

11

Page 12: Promosi Kesehatan PHBS Rumah Tangga

2.6 Sasaran PHBS di Rumah Tangga

Sasaran PHBS di Rumah Tangga adalah seluruh anggota keluarga yaitu :

A. Sasaran primer adalah sasaran yang mempunyai masalah, yang diharapkan mau

berperilaku sesuai harapan dan memeperoleh manfaat paling besar dari perubahan

perilaku tersebut, yakni : Anggota rumah tangga yang memiliki masalah kesehatan,

terutama ibu bayi, balita.

B. Sasaran sekunder adalah individu atau kelompok yang memiliki pengaruh atau

disegani oleh sasaran primer. Sasaran skunder diharapkan mampu mendukung

pesan-pesan yang disampaikan kepada sasaran primer.

Sasaran skunder diantaranya :

KK

Orang tua/ mertua

Kader

Toma/toga

LSM

Petugas kesehatan

C. Sasaran tersier adalah para pengambil kebijakan, penyandang dana, pihak-pihak

yang berpengaruh di berbagai tingkatan (pusat, propinsi, kabupaten, kecamatan dan

desa/kelurahan). Diantaranya :

Ketua RT/RW

Kepala desa

D. Program prioritas adalah program yang dianggap sangat berpengaruh untuk

mendukung terlaksanya PHBS rumah tangga, diantaranya adalah :

KIA

Gizi

Kesehatan Lingkungan

Gaya hidup

12

Page 13: Promosi Kesehatan PHBS Rumah Tangga

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

PHBS di rumah tangga merupakan upaya untuk memberdayakan anggota

rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan hidup bersih dan sehat, serta

berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.

PHBS rumah tangga dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan rumah

tangga sehat di kabupaten/kota diseluruh Indonesia. Meningkatkan pengetahuan,

kemauan dan kemampuan anggota rumah tangga untuk melaksanakan PHBS.

Meningkatkan keikutsertaan seluruh anggota keluarga agar berperan aktif dalam

gerakan PHBS di masyarakat. Dengan beberapa sasaran yakni : primer, sekunder,

tersier dan program prioritas. Metode yang digunakan untuk kegiatan promosi

kesehatan dalam penerapan PHBS rumah tangga adalah melalui penyuluhan langsung,

kegiatan majelis taklim, dan penyuluhan tidak langsung menggunakan media/

penyebaran brosur, leaflet, poster, pemasangan spanduk.

Ada tujuh indikator PHBS rumah tangga :

1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.

2. Bayi diberi ASI eksklusi.

3. Penimbangan bayi dan balita

4. Menggunakan Air Bersih

5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 

6. Menggunakan jamban sehat 

7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu 

Ada tiga indikator gaya hidup sehat :

1. Makan buah dan sayur setiap hari.

2. Melakukan aktivitas fisik setiap hari.

3. Tidak merokok dalam rumah

Perencanaan dalam PHBS rumah tangga meliputi : advokasi, menggembangkan

dukungan masyarakat dan gerakan pemberdayaan masyarakat.

13

Page 14: Promosi Kesehatan PHBS Rumah Tangga

3.2 Saran

Dalam penulisan makalah ini banyak sekali terdapat kesalahan dan kelemahan.

Baik isi makalah maupun tata bahasa penulisan yang di buat oleh penulis. Oleh karena

itu, penulisan mengharapkan tanggapan dan koreksi yang membangun dari pembaca

sehingga ke depannya makalah yang di buat akan lebih baik pada masa yang akan

datang.

Bagi mahasiswa diharapkan dapat memahami dan nantinya mampu untuk

melaksanakan PHBS dalam rumah tangga sebagai tenaga kesehatan dan sebagai

individu dalam kelurga sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan di indonesia

dan dalam kelurganya.

14

Page 15: Promosi Kesehatan PHBS Rumah Tangga

DAFTAR PUSTAKA

Heri. D. J. Maulana.2009. Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC

Faridah, Nur. Bad and Good Habit. Jakarta : Grasindo

Anonim : http://febri-yunaldi-chaniago.blogspot.com/2013/02/makalah-perilaku-hidup-bersih-dan-sehat.html (diakses pada 11-11-2014 pukul 19:00)

15