Profil Kabupaten Sintang Dasar dan 01 Kondisi Umum 03 04 TAHUN 2018 “Terwujudnya masyarakat...

17
2018 Profil Kabupaten Sintang

Transcript of Profil Kabupaten Sintang Dasar dan 01 Kondisi Umum 03 04 TAHUN 2018 “Terwujudnya masyarakat...

Page 1: Profil Kabupaten Sintang Dasar dan 01 Kondisi Umum 03 04 TAHUN 2018 “Terwujudnya masyarakat Kabupaten Sintang yang cerdas, sehat, maju, religius, sejahtera yang didukung penetapan

2018

ProfilKabupaten

Sintang

Page 2: Profil Kabupaten Sintang Dasar dan 01 Kondisi Umum 03 04 TAHUN 2018 “Terwujudnya masyarakat Kabupaten Sintang yang cerdas, sehat, maju, religius, sejahtera yang didukung penetapan

00

Daftar Isi01020304

05

/07

/09

/13

/20

/03Informasi Dasar dan Kondisi Umum

Kependudukan dan Sumber Daya Manusia

Sebaran Inisiatif

Rencana Aksi LestariKabupaten Sintang

Potensi Sumber Daya dan PotensiPengembangan Komoditas Unggulan

ii

06 /24Potensi Sumber Daya, Industri,Barang dan Jasa Unggulan

Profil KabupatenSintang

TAHUN2018

Page 3: Profil Kabupaten Sintang Dasar dan 01 Kondisi Umum 03 04 TAHUN 2018 “Terwujudnya masyarakat Kabupaten Sintang yang cerdas, sehat, maju, religius, sejahtera yang didukung penetapan

0201

TAHUN2018

Kabupaten SintangInformasi Umum

21.635 Km2

15 Kecamatan16 Kelurahan391 Desa

Populasi Penduduk (2017):

Indek Pembangunan Manusia (2016) :

405.211 Jiwa

64,78

Sumber Daya Lahan terbesarLahan pertanian: 1.055.237 haLahan non pertanian: 1.108.263 ha

Sumber Daya Air8 DAS: Ambalau, Hulu Melawi Jungkit, Kayan, Ketungau, Lebang dan Keniyau, Melawi, Tempunak10 Danau: Semetung, Ubar, Mensiku, Jentawang, Tebing Raya, Balai Angin, Aji, Jemut, Liot, Tempunak.Tubuh Air: 11.386,36 haTaman Wisata Air: 1.340,25 ha

Sumber Daya HutanLuas Hutan Lindung: 465.817,57 haHutan Produksi Terbatas: 597.047,1 haHutan Produksi: 135.435,34 haHutan Produksi Konversi: 17.587,46 haHutan Wisata: 1.339,35 haTaman Nasional: 65.609,12 ha

Potensi Alam2 Sungai besar Kapuas & Melawi 4 Gunung: G. Batu Raya , G. Batu Baluran, G. Batu Sambung;TN Bukit Baka Bukit Raya membentang di provinsi KALBAR dan KALTENG

Sumber Daya MineralBatubara, Tembaga, Zikon, Emas

PerekonomianPerekonomian Kabupaten Sintang di topang oleh sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikananberkontribusi utama pada PDRB, disusul Perdagangan Besar, dan Eceran serta Industri PengolahanPendapatan Domestik Regional Bruto (2016) mencapai (27,89 juta);Garis kemiskinan (2016) (446.381 /kap/bulan);Pendapatan Daerah (tahun 2016) : Rp. 67,4 milyarIndeks GINI (2016): 0,29

PROFIL KABUPATENSINTANG

IndustriPengolahan2014

Perusahaan Besar

Industri Kecil Menengah (IKM)

2 Perusahaan Pengolahaan Karet4 Perusahaan Pengolahaan Sawit1 Perusahaan Air Minum Kemasan

484 Unit Industri Tenun Ikat212 Unit Industri Anyaman Bambu & Rotan120 Unit Industri Pandai Besi325 Unit Industri Pengolahan Panganan36 Unit Industri Furniture & 8 Unit Ukiran Kayu25 Unit Pembuatan Garam Traditional20 Unit Pengolahan Unit Kepuak

Sumber Foto: http://peta-kota.blogspot.com

Komoditas Perkebunan 2017

SawitKaretKelapaKelapa HibridaLadaKopiKakoRotanGaharuKayu Bulat

287.15042.892

143,9205773

98,68,3

---

165.73194.208

708844

2.147372125

---

2.390800373321677714332

---

Komoditas Pertanian

Padi SawahPadi LadangJagungKacang KedelaiKacang HijauKacang TanahUbi KayuUbi Jalar

13.684,521.976

1.365214

82502106

50.36429.096,2

4.18624,3

1,8106,6

10.3611.003

36,8013,2430,6711,584,38

13,00206,39

94,69

Komoditas Luas Panen(ha)

Produksi(ton)

Produktivitas(ton/ha)

Komoditas Luas Panen(ha)

Produksi(ton)

Produktivitas(ton/ha)

Luas Wilayah Kabupaten:

Administrasi Kewilayahan:

Page 4: Profil Kabupaten Sintang Dasar dan 01 Kondisi Umum 03 04 TAHUN 2018 “Terwujudnya masyarakat Kabupaten Sintang yang cerdas, sehat, maju, religius, sejahtera yang didukung penetapan

Informasi Dasar danKondisi Umum 01

0403

TAHUN2018

“Terwujudnya masyarakat Kabupaten Sintang yang cerdas, sehat, maju, religius, sejahtera yang didukung penetapan tata kelola pemerintah yang baik dan bersih pada tahun 2021”

Kabupaten Sintang merupakan Kabupaten yang memiliki luas wilayah ketiga terbesar di Provinsi Kalimantan Barat setelah Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kapuas Hulu. Terletak di bagian timur di Provinsi Kalimantan Barat yang dilalui oleh garis Khatulistiwa, terletak di antara 1o05’ Lintang Utara dan 0o46’ Lintang Selatan serta 110o50’ Bujur Timur dan 113o20’ Bujur Timur.

Secara geografis batas administrasi Kabupaten Sintang letaknya strategis di persimpangan yang menghubungkan dengan batas-batas wilayah Kabupaten, Propinsi dan negara tetangga Malaysia, yang berarti juga penghubung pertumbuhan ekonomi kawasan regional, nasional dan internasional. Di sebelah utara Sintang berbatasan dengan Serawak, Malaysia, dan Kabupaten Kapuas Hulu. Di sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah dan Kabupaten Melawi, serta Kabupaten Ketapang. Di sebelah Timur: berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah dan Kabupaten Kapuas Hulu, dan di sebelah Barat: berbatasan dengan Kabupaten Melawi, Sanggau dan Sekadau.Wilayah Kabupaten Sintang yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia adalah di Kecamatan Ketungau Hulu dan Ketungau Tengah.

Pusat ibu kotanya Sintang, berjarak dengan Ibukota Provinsi, Pontianak kurang lebih 395 Km. Luas Kabupaten Sintang yaitu 21.635 Km2, secara administratif terbagi menjadi 14 Kecamatan, 6 Kelurahan dan 407 Desa. Kecamatan Ambalau adalah yang terluas yaitu 29,52 % dari luas Kabupaten Sintang atau seluas kurang lebih 6.386,40 Km2. Luas masing-masing Kecamatan lainnya hanya 1-9 % dari luas Kabupaten Sintang, sedangkan Kecamatan Sintang memiliki wilayah terkecil seluas hanya 277,05 Km2 (1,28 %). Lebih dari separuh wilayah Kabupaten Sintang (62,74%) berada pada wilayah perbukitan kurang

lebih seluas 13.573,75 Km2. Berhutan tropis dengan curah hujan yang cukup tinggi yaitu rata-rata hari hujan sebanyak 20 hari perbulan. Kabupaten Sintang dilalui oleh 2 sungai besar yaitu Sungai Kapuas dan Sungai Melawi, selain sungai juga terdapatpegunungan yang cukup tinggi yaitu Gunung Batu Raya (1.270 M), Gunung Batu Baluran (1.556 M) dan Gunung Batu Sambung (1.770 M) di Kecamatan Ambalau. Memiliki sumber daya hayati yang cukup berlimpah, ekosistem hutan di Kabupaten Sintang meliputi hutan hujan tropis dan hutan rawa gambut. Sedikitnya telah diidentifikasi 817 jenis tumbuhan, dimana 5 diantaranya merupakan flora dilindungi seperti pohon berkayu bengkirai, ulin dan tengkawang serta lebih dari 350 jenis tanaman obat di kawasan hutan dan Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya yang membentang di Provinsi Kalbar dan Kalteng. Menurut survey LIPI, 1994 kekayaan jenis satwa telah dikenali, 357 species dari 154 marga berada di Taman Nasional. Survey Himakova IPB, 2008 mendata 65 jenis mamalia, 140 jenis burung, 9 jenis reptil dan 7 jenis amfibia.Visi Kabupaten Sintang adalah “Terwujudnya masyarakat Kabupaten Sintang yang cerdas, sehat, maju, religius, sejahtera yang didukung penerapan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih pada tahun 2021”.

Pewujudan visi kabupaten itu nampaknya telah menjadi tekad Pemkab untuk merealisasikannya dalam pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang terus meningkat. Struktur perekonomian Kabupaten Sintang dalam lima tahun terakhir masih didominasi oleh tiga sektor ekonomi yaitu sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor industri SDM. Dalam 4 tahun terakhir telah terjadi pergeseran struktur ekonomi Kabupaten Sintang, dimana kontribusi sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan cenderung

menurun dan sebaliknya kontribusi sektor Pertambangan dan Penggalian, sektor Konstruksi, sektor Transportasi dan Pergudangan, dan sektor Jasa Keuangan dan asuransi cenderung mengalami kenaikan.Data menunjukkan kontribusi sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan menurun dari sekitar 30,92% pada tahun 2010 menjadi hanya 25,97% pada tahun 2014, sebaliknya kontribusi sektor Pertambangan dan Penggalian, dan sektor Konstruksi meningkat masing-masing dari sekitar 6,85% dan 8,79% pada tahun 2010 menjadi masing-masing sekitar 8,07% dan 12,10% pada tahun 2013.

Berdasarkan data BPS, 2016 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sintang secara ril yang diikuti dengan perubahan harga yang cepat pada sektor ekonomi mengakibatkan struktur perekonomian mengalami perubahan. Struktur perekonomian Kabupaten Sintang Tahun 2016 didominasi tiga (3) ekonomi : Pertanian, Perdagangan dan Konstruksi.Pada Tahun 2016, kategori pertanian memberi kontribusi terbesar yaitu 23,46 %, perdagangan sebesar 17,69 % dan konstruksi sebesar 13,88 %, sedangkan sektor yang paling kecil sumbangannya yaitu pengadaan listrik dan gas sebesar 0,02 %.Dalam 5 tahun terakhir ini PDRB Perkapita Kabupaten Sintang terus mengalami kenaikan, dari sekitar Rp 19,5 juta pada tahun 2010 menjadi sekitar Rp 28 juta pada tahun 2014. Peningkatan ini disebabkan oleh, keberhasilan daerah dalam meningkatkan PDRB dan mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. Hasil ini juga menunjukkan upaya pemerataan kesejahteraan yang dilakukan Pemkab Sintang. Data BPS menunjukkan bahwa Indeks GINI Ratio Kabupaten Sintang. Pemerataan pendapatan terjadi jika angka GINI Ratio mendekati angka “ 0 “. GINI Ratio Sintang : Tahun 2013 (0,320), Tahun 2014 (0,318), Tahun 2015 (0,275), Tahun 2016 (0,295) dan Tahun 2017 (0,302).

Visi Kabupaten Sintang:

PROFIL KABUPATENSINTANG

Page 5: Profil Kabupaten Sintang Dasar dan 01 Kondisi Umum 03 04 TAHUN 2018 “Terwujudnya masyarakat Kabupaten Sintang yang cerdas, sehat, maju, religius, sejahtera yang didukung penetapan

0605

TAHUN2018

Kabupaten Sintang merupakan Kabupaten yang memiliki luas wilayah ketiga terbesar di Provinsi Kalimantan Barat setelah Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kapuas Hulu. Terletak di bagian timur di Provinsi Kalimantan Barat yang dilalui oleh garis Khatulistiwa, terletak di antara 1o05’ Lintang Utara dan 0o46’ Lintang Selatan serta 110o50’ Bujur Timur dan 113o20’ Bujur Timur.

Secara geografis batas administrasi Kabupaten Sintang letaknya strategis di persimpangan yang menghubungkan dengan batas-batas wilayah Kabupaten, Propinsi dan negara tetangga Malaysia, yang berarti juga penghubung pertumbuhan ekonomi kawasan regional, nasional dan internasional. Di sebelah utara Sintang berbatasan dengan Serawak, Malaysia, dan Kabupaten Kapuas Hulu. Di sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah dan Kabupaten Melawi, serta Kabupaten Ketapang. Di sebelah Timur: berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah dan Kabupaten Kapuas Hulu, dan di sebelah Barat: berbatasan dengan Kabupaten Melawi, Sanggau dan Sekadau.Wilayah Kabupaten Sintang yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia adalah di Kecamatan Ketungau Hulu dan Ketungau Tengah.

Pusat ibu kotanya Sintang, berjarak dengan Ibukota Provinsi, Pontianak kurang lebih 395 Km. Luas Kabupaten Sintang yaitu 21.635 Km2, secara administratif terbagi menjadi 14 Kecamatan, 6 Kelurahan dan 407 Desa. Kecamatan Ambalau adalah yang terluas yaitu 29,52 % dari luas Kabupaten Sintang atau seluas kurang lebih 6.386,40 Km2. Luas masing-masing Kecamatan lainnya hanya 1-9 % dari luas Kabupaten Sintang, sedangkan Kecamatan Sintang memiliki wilayah terkecil seluas hanya 277,05 Km2 (1,28 %). Lebih dari separuh wilayah Kabupaten Sintang (62,74%) berada pada wilayah perbukitan kurang

lebih seluas 13.573,75 Km2. Berhutan tropis dengan curah hujan yang cukup tinggi yaitu rata-rata hari hujan sebanyak 20 hari perbulan. Kabupaten Sintang dilalui oleh 2 sungai besar yaitu Sungai Kapuas dan Sungai Melawi, selain sungai juga terdapatpegunungan yang cukup tinggi yaitu Gunung Batu Raya (1.270 M), Gunung Batu Baluran (1.556 M) dan Gunung Batu Sambung (1.770 M) di Kecamatan Ambalau. Memiliki sumber daya hayati yang cukup berlimpah, ekosistem hutan di Kabupaten Sintang meliputi hutan hujan tropis dan hutan rawa gambut. Sedikitnya telah diidentifikasi 817 jenis tumbuhan, dimana 5 diantaranya merupakan flora dilindungi seperti pohon berkayu bengkirai, ulin dan tengkawang serta lebih dari 350 jenis tanaman obat di kawasan hutan dan Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya yang membentang di Provinsi Kalbar dan Kalteng. Menurut survey LIPI, 1994 kekayaan jenis satwa telah dikenali, 357 species dari 154 marga berada di Taman Nasional. Survey Himakova IPB, 2008 mendata 65 jenis mamalia, 140 jenis burung, 9 jenis reptil dan 7 jenis amfibia.Visi Kabupaten Sintang adalah “Terwujudnya masyarakat Kabupaten Sintang yang cerdas, sehat, maju, religius, sejahtera yang didukung penerapan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih pada tahun 2021”.

Pewujudan visi kabupaten itu nampaknya telah menjadi tekad Pemkab untuk merealisasikannya dalam pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang terus meningkat. Struktur perekonomian Kabupaten Sintang dalam lima tahun terakhir masih didominasi oleh tiga sektor ekonomi yaitu sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor industri SDM. Dalam 4 tahun terakhir telah terjadi pergeseran struktur ekonomi Kabupaten Sintang, dimana kontribusi sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan cenderung

menurun dan sebaliknya kontribusi sektor Pertambangan dan Penggalian, sektor Konstruksi, sektor Transportasi dan Pergudangan, dan sektor Jasa Keuangan dan asuransi cenderung mengalami kenaikan.Data menunjukkan kontribusi sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan menurun dari sekitar 30,92% pada tahun 2010 menjadi hanya 25,97% pada tahun 2014, sebaliknya kontribusi sektor Pertambangan dan Penggalian, dan sektor Konstruksi meningkat masing-masing dari sekitar 6,85% dan 8,79% pada tahun 2010 menjadi masing-masing sekitar 8,07% dan 12,10% pada tahun 2013.

Berdasarkan data BPS, 2016 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sintang secara ril yang diikuti dengan perubahan harga yang cepat pada sektor ekonomi mengakibatkan struktur perekonomian mengalami perubahan. Struktur perekonomian Kabupaten Sintang Tahun 2016 didominasi tiga (3) ekonomi : Pertanian, Perdagangan dan Konstruksi.Pada Tahun 2016, kategori pertanian memberi kontribusi terbesar yaitu 23,46 %, perdagangan sebesar 17,69 % dan konstruksi sebesar 13,88 %, sedangkan sektor yang paling kecil sumbangannya yaitu pengadaan listrik dan gas sebesar 0,02 %.Dalam 5 tahun terakhir ini PDRB Perkapita Kabupaten Sintang terus mengalami kenaikan, dari sekitar Rp 19,5 juta pada tahun 2010 menjadi sekitar Rp 28 juta pada tahun 2014. Peningkatan ini disebabkan oleh, keberhasilan daerah dalam meningkatkan PDRB dan mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. Hasil ini juga menunjukkan upaya pemerataan kesejahteraan yang dilakukan Pemkab Sintang. Data BPS menunjukkan bahwa Indeks GINI Ratio Kabupaten Sintang. Pemerataan pendapatan terjadi jika angka GINI Ratio mendekati angka “ 0 “. GINI Ratio Sintang : Tahun 2013 (0,320), Tahun 2014 (0,318), Tahun 2015 (0,275), Tahun 2016 (0,295) dan Tahun 2017 (0,302).

PROFIL KABUPATENSINTANG

Page 6: Profil Kabupaten Sintang Dasar dan 01 Kondisi Umum 03 04 TAHUN 2018 “Terwujudnya masyarakat Kabupaten Sintang yang cerdas, sehat, maju, religius, sejahtera yang didukung penetapan

Sintang adalah salah satu sub kelompok Dayak Iban (Dayak Laut) dimana bahasa suku iban ini yang paling dekat dengan budaya dan bahasa Melayu, termasuk penduduk asal di provinsi Kalimantan Barat. Mereka utamanya mendiami Kabupaten Sintang yang letaknya lebih ke arah pedalaman. Nama Sintang berasal dari Senatang, kosa kota bahasa dayak setempat yang berarti “diapit dua sungai”, dimana dahulu pernah berdiri kerajaan Sintang, yang konon Rajanya berasal dari Melayu, menikah dengan wanita dayak. Masyarakat Sintang mendiami wilayah di pinggir sungai dan hidup berdampingan dengan 76 sub kelompok orang dayak yang juga bermukim di wilayah itu, bertani, meramu di hutan dan menangkap ikan.

0807

TAHUN2018

Kependudukan danSumberdaya Manusia02

Jumlah penduduk Kabupaten Sintang menurut hasil Sensus Penduduk 2010 sebanyak 363.978 jiwa. Pada Tahun 2016 berdasarkan data Dukcapil, jumlah penduduk sebanyak 403.095 jiwa atau. Secara keseluruhan jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada perempuan (sex ratio 108), kondisi ini terdapat di semua kecamatan.Penduduk ini tersebar di 14 kecamatan, namun persebarannya tidak merata. Jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Sintang (73.551 jiwa atau 18,45%) dan yang paling sedikit berada di Kecamatan Binjai Hulu yang banyaknya 12.123 jiwa atau 3,04%. Kabupaten Sintang dapat dikategorikan pada berpenduduk jarang karena kepadatan penduduknya baru mencapai 19 jiwa/km2. Kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Sintang (265 jiwa/km2) dan terendah terendah berada di kecamatan Ambalau (2 jiwa/km2).

Kabupaten Sintang merupakan salah satu dari lima kabupaten (Kab. Sambas, Mempawah, Sekadau, Kapuas Hulu) yang berhasil meningkatkan status pembangunan manusia dari “IPM rendah” (2010) menjadi “sedang” di 2016 yaitu nilai IPM 64,78.Jumlah penduduk miskin 2016 adalah 10,07% dari jumlah penduduk tahun 2016 sebanyak 446.381 jiwa.

PROFIL KABUPATENSINTANG

Page 7: Profil Kabupaten Sintang Dasar dan 01 Kondisi Umum 03 04 TAHUN 2018 “Terwujudnya masyarakat Kabupaten Sintang yang cerdas, sehat, maju, religius, sejahtera yang didukung penetapan

Beberapa implementasi kegiatan dan inisiatif pengembangan program lestari ke depan di berbagai wilayah kabupaten Sintang termasuk kemitraan strategis dengan berbagai lembaga memperlihatkan komitmen Pemkab Sintang dapat diidentifikasi pada beberapa program di bawah ini:

Sebaran Inisiatif03

No Pelaksana Kegiatan/Progam Output/outcome PeriodePenyusunan Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten (RTRWK) Sintang

Penyelarasan RTRWK menurutSK Menhut 936/Menhut-II/2013

WWF-Pemkab1 2009-2013

Penguatan kelembagaan komunitas untuk jasa ekosistem berkelanjutan di cagar alam G. Nyiut

Penguatan kapasitas lembaga komunitas untuk meningkatkan pendapatan publik di desa Pisak (Kampung Dawar)

PRCF Indonesia-SamdhanaInstitute

2 2013

Assessment of Area Recognition Sites in boder of Indonesia Malaysia in Sintang West Kalbar

To accelerate customary areas recognition and protection of idigenous peoples

PerkumpulanPancur Kasih-SamdhanaInstitute

3 2015

Fasilitasi penyusunan draft hutan desa dan perijinannya di desa Ensaid, Kabupaten Sintang

Draft pengelolaan hutan desa dan proposal pengajuan perijinan hutan desa kepada pemerintah

People Resources & Cnservation Foundation/PRCF-Samdhana Institute

4 2015

Studi Valuasi Ekonomi kawasan desa adat Siberuang, Kalbar

Hasil valuasi potensi ekonomi berbasis sumberdaya alam dan sektor rumah tangga desa

Tim Ekonomi AMAN (UGM, IPB, UNPAD)

5 2018

PROFIL KABUPATENSINTANG

PeriodeNo Pelaksana Kegiatan/Progam Output/outcome(1) Fasilitasi perencanaan (plan meeting) dan 3 hari field assessment(2) Program dukungan technical assisstance kepada SKPD untuk penyusunan dokumen perencanaan dan training landscape interpretation untuk menyusun sustainable landscape plan; menyusun scenario process dan mengembangkan economic spatial untuk mendapatkan

Pengembangan sistem dan dokumen perencanaan tentang visi lestari Sintang; green growth dan bagaimana roadmapnya; dan sustainable landscape modeling

CSF- Packard Foundation

7

(1) launching project “green growth” Sintang yang didukung UNDP di 3 lokasi. (2) akselerasi program HSCB berdurasi 6 tahun, untuk pemberdayaan ekonomi warga melalui koperasi Rimba Harapan dan pemberdayaan petani sawit mandiri agar sebaran merata di S. Sena, Seberuang.(3) Fasilitasi Sekber/Forum di provinsi Kalbar dengan dukungan Disbun Kalbar sehingga mendukung Rencana Aksi pengelolaan kebun sawit lestari

Terbentuk Pokja yang mampu mengimplementasikan rencana kerja yaitu: Capacity building untuk percepatan peremajaan sawit; Mediasi conflict lahan, Akses Pasar dan Pemantauan Kelola Lingkungan

WWF8

Penguatan Tata Kelola dan Potensi Ekonomi Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya

• Mendukung penguatan kelompok masyarakat sebagai jaring pendamping potensi wisata Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya (forum porter, forum pemandu, forum rangers, dll);

• Membangun strategi peningkatan pendapatan untuk kelompok masyarakat sekitar Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya sebagai strategi pencegahan penambangan ilegal di kawasan Taman Nasional;

• Menyusun jalur pendakian dan jelajah di Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya yang didukung fasilitas yang dibutuhkan;

• Menyusun dan melaksanakan strategi komunikasi untuk mempopulerkan Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya sebagai icon wisata di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat dan Indonesia.

Penyelamatan Kawasan Ekosistem Strategis/Esensial (DAS, Gambut dan Daerah Resapan Air), dengan target pelaksanaan sebagai berikut:

• Penyusunan dokumen identifikasi Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) dan ekosistem strategis lainnya, termasuk lahan kritis;

• Penyusunan strategi peruntukan dan tata kelola wilayah untuk Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) dan ekosistem strategis lainnya;

• Mendorong produk kebijakan tingkat Kabupaten terkait penetapan wilayah dan strategi tata kelola;

• Identifikasi & penyusunan Rencana Strategi Restorasi untuk kawasan kritis di wilayah identifikasi Kawasan Ekosistem

1009

TAHUN2018

Pengembangan program energi terbarukan di Sintang untuk mendukung pembangunan berkelanjutan

4 unit Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (<100KW)

MCAI-Kehati6 2016-2018

(1)pengembangan dan training CoC system untuk mendukung RSPO, (2)Transformasi bisnis, transformasi policy dan natural capital. (3) Kemitraan strategis dan engagement untuk sinergi implementasi bersama ITTO, TNC dan WWF

Penguatan para pihak dan terutama regulator dalam menyiapkan sektor perkebunan kelapa sawit bersertifikat dan sesuai dengan tujuan jurisdiction approach certification

Heart of Borneo, WWF

9

(1) Field assessment dan sebagai kick off untuk program renewable energy di Sintang.(2) Perencanaan strategis dengan Pemkabd an Stakeholder

Memiliki base line memadai untuk memulai program renewable energy dan ketenagalistrikan di Sintang, dan menyusun rencana implementasi.

Co-Action Indonesia

10

Pemkab merencanakan kegiatan konservasi danrestorasi di lahan hutan dan gambut antara lain:• Pengendalian kebakaran hutan di kawasan hutan dan

gambut :• Restorasi Kawasan DAS sedikitnya 50% • Menjaga kualitas air sesuai 32 parametri• Menerbitkan kebijakan moratorium alih fungsi lahan• Mendorong upaya penyadartahuan di kawasan hutan dan gambut dan perlindungan satwa.

Di sektor Kebijakan:• Mendorong SK Penetapan Blok Kawasan untuk wisata

konservasi dan penyelamatan keanekaragaman hayati di wilayah Kabupaten Sintang;

• Mendorong SK Penetapan Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI) di wilayah Kabupaten Sintang;

• Kajian potensi, lokasi, urgensi dan strategi tata kelola penyelamatan keanekaragaman hayati di wilayah Kabupaten Sintang;

• Kajian potensi, lokasi, urgensi dan strategi tata kelola Taman KEHATI di wilayah Kabupaten Sintang;

Esensial (KEE) dan ekosistem strategis lainnya;• Mempersiapkan Kelompok Kerja Pengawasan berbasis

masyarakat untuk implementasi Rencana Strategi Tata Kelola Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) dan ekosistem strategis lainnya; dan

• Mendorong diterbitkannya Peraturan tingkat Kabupaten dan Desa terkait zonasi kawasan perikanan dan strategi tata kelola kawasan dengan target setidaknya 5 (lima) Danau , yakni (i) Jemut, (ii) Semetung, (iii) Padong, (iv) Guci, dan (v) Binjai.

Page 8: Profil Kabupaten Sintang Dasar dan 01 Kondisi Umum 03 04 TAHUN 2018 “Terwujudnya masyarakat Kabupaten Sintang yang cerdas, sehat, maju, religius, sejahtera yang didukung penetapan

Penguatan Tata Kelola dan Potensi Ekonomi Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya

• Mendukung penguatan kelompok masyarakat sebagai jaring pendamping potensi wisata Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya (forum porter, forum pemandu, forum rangers, dll);

• Membangun strategi peningkatan pendapatan untuk kelompok masyarakat sekitar Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya sebagai strategi pencegahan penambangan ilegal di kawasan Taman Nasional;

• Menyusun jalur pendakian dan jelajah di Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya yang didukung fasilitas yang dibutuhkan;

• Menyusun dan melaksanakan strategi komunikasi untuk mempopulerkan Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya sebagai icon wisata di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat dan Indonesia.

Penyelamatan Kawasan Ekosistem Strategis/Esensial (DAS, Gambut dan Daerah Resapan Air), dengan target pelaksanaan sebagai berikut:

• Penyusunan dokumen identifikasi Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) dan ekosistem strategis lainnya, termasuk lahan kritis;

• Penyusunan strategi peruntukan dan tata kelola wilayah untuk Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) dan ekosistem strategis lainnya;

• Mendorong produk kebijakan tingkat Kabupaten terkait penetapan wilayah dan strategi tata kelola;

• Identifikasi & penyusunan Rencana Strategi Restorasi untuk kawasan kritis di wilayah identifikasi Kawasan Ekosistem

1211

PROFIL KABUPATENSINTANG

TAHUN2018

Mengembangakan alternatif naratif untuk distribusi aset produktif yang lebih merata

Ada konsep untuk kebijakan distribusi aset produktif yang berpihak pada masyarakat.

Kemitraan13 2018-2019

(1) Pendampingan peranan dan pengajian (2) Penataan Kawasan Eko Budaya (SK);(3) Pelatihan Inovasi Produk untuk kerajinan dan anyaman(4) Budidaya tanaman pewarna anyaman dan tenun

Pengembangan tata ruang berbasis ekologi dan budaya melalui penerbitan Surat Keputusan Pemda untuk mendukung produk tenun dan produk pewarna alami

Koperasi Kerajinan Tenun (SMM)

11

Pemetaan sebaran petani sawit swadaya dan pendampingan untuk mendorong petani swadaya memiliki sertifikat RSPO/ISPO

Berhasil mendata 64 petani swadaya, 105 persil dengan luas 431,96 ha, dan pendampingan dalam penguatan praktek budidaya

Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS)

12

PeriodeNo Pelaksana Kegiatan/Progam Output/outcome

( 1) Fasilitasi pengembangan pem belajaran dan diskusi bersama untuk sustainable finance untuk smallholder dan sustainable incentive;(2) Mendukung upaya resource mobilization bagi tercapainya tujuan Kabupaten Lestari

Terjadi pembelajaran dan peningatan kapasitas di tingkat birokrasi/SKPD di Kabupaten dalam mencapai pembangunan berkelanjutan dan implementasi rencana aksi lestari

Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS)

14 2018-2020

(1) Mengembangkan sejumlah aturan (raperda) untuk perlindungan sungai dan danau untuk mendorong produktifitas perikanan darat;(2) restorasi/rehabilitasi dan restocking jenis ikan lokal melalui revitalisasi kearifan lokal;(3) Public advaocacy untuk menangkal illegal fishing

Terbitnya Raderda yang mengatur tata kelola dan pemanfaatan sungai dan danau untuk melindungi fungsi ekosistem tubuh air dan potensi perikanan darat sebagai sumber penghidupan warga

Sintang Fresh Water Care dulu (Sintang Fishing Club)

15 2018-2019

2018-2019

(1) Studi dan pengembangan program desa wisata berbasis ekologi dan budaya lokal; (2) Pengusulkan program desa wisata agro budaya sebagai model pengelolaan tata ruang desa (APL berhutan) yang memiliki dasar kebijakan (SK)

Ada Surat Keputusan untuk Pengelolaan / Konservasi Kawasan APL berhutan di desa Kelam Sejahtera

Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan (P4S)- Gemawan- Kopetasi Tenun

16

Pemberdayaan perempuan di desa penjak lalang, kelam sejahtera, samak dan mangut baru.

Pengembangan komoditi beras lokal misah yang dibudidaya secara ramah lingkungan

Gemawan – MCAI

19 2016-2017

2017-2020

2018-2020

Mendorong aksi untuk mengurangi praktek-praktek Kejahatah satwa liar di Kalbar.

Advokasi kebijakan dan dukungan penegakan hukum

Yayasan Titian Lestari-KEHATI

17

Program Agroforestry dengan komoditas HHBK madu dan rotan, dan pembangunan 1 unit microhidro dan solar cell untuk 200 KK di desa kayu dayung, tanjungsari, senangjaya, radin jaya

Tahap sosialisasi program danbase line

Hatfield18

PeriodeNo Pelaksana Kegiatan/Progam Output/outcome

Program ketahanan pangan dan pemberdayaan perempuan serta kedaulatan pangan di desa kelam sejahtera

Pengembangan berbagai komoditas pertanian

Gemawan - Ford20 2017-2018

2017-2018

2017-2018

Penguatan organisasi rakyat untuk governance desa, gender dan aspirasi perempuan dalam kelembagaan desa

Governance desaGemawan - Misarior

21

Penyusunan KSK Kehutanan dan Lingkungan Hidup, desa Serawak dan Ambala untuk diintegrasikan dalam PERDA

Konusultasi publik KSK KLH untuk diitegrasikan dalam PERDA

WWF22

Pemkab merencanakan kegiatan konservasi danrestorasi di lahan hutan dan gambut antara lain:• Pengendalian kebakaran hutan di kawasan hutan dan

gambut :• Restorasi Kawasan DAS sedikitnya 50% • Menjaga kualitas air sesuai 32 parametri• Menerbitkan kebijakan moratorium alih fungsi lahan• Mendorong upaya penyadartahuan di kawasan hutan dan gambut dan perlindungan satwa.

Di sektor Kebijakan:• Mendorong SK Penetapan Blok Kawasan untuk wisata

konservasi dan penyelamatan keanekaragaman hayati di wilayah Kabupaten Sintang;

• Mendorong SK Penetapan Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI) di wilayah Kabupaten Sintang;

• Kajian potensi, lokasi, urgensi dan strategi tata kelola penyelamatan keanekaragaman hayati di wilayah Kabupaten Sintang;

• Kajian potensi, lokasi, urgensi dan strategi tata kelola Taman KEHATI di wilayah Kabupaten Sintang;

Esensial (KEE) dan ekosistem strategis lainnya;• Mempersiapkan Kelompok Kerja Pengawasan berbasis

masyarakat untuk implementasi Rencana Strategi Tata Kelola Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) dan ekosistem strategis lainnya; dan

• Mendorong diterbitkannya Peraturan tingkat Kabupaten dan Desa terkait zonasi kawasan perikanan dan strategi tata kelola kawasan dengan target setidaknya 5 (lima) Danau , yakni (i) Jemut, (ii) Semetung, (iii) Padong, (iv) Guci, dan (v) Binjai.

Page 9: Profil Kabupaten Sintang Dasar dan 01 Kondisi Umum 03 04 TAHUN 2018 “Terwujudnya masyarakat Kabupaten Sintang yang cerdas, sehat, maju, religius, sejahtera yang didukung penetapan

Pada 13-14 Oktober 2017 diselenggarakan lokakarya bertajuk “Rencana Aksi Lingkar Temu Kabupaten Lestari Bersama Jejaring Mitra di Kabupaten Sintang” yang melibatkan perwakilan Pemerintah Kabupaten Sintang, masyarakat sipil, mitra pembangunan dan mitra lainnya. Rekomendasi pertemuan ini adalah rancangan dokumen “Rencana Aksi Sintang Lestari” untuk periode 2017-2021 dimana disepakati Program Prioritas sebagai berikut: • Menyusun dan mengintegrasikan Rencana Aksi Sintang Lestari dalam Peraturan dan Dokumen Perencanaan; • Menyusun basis data dan sistem monitoring terkait implementasi, kemajuan dan model pelaksanaan Rencana Aksi Sintang Lestari;• Menyusun dan melaksanakan strategi komunikasi yang efektif dan berkesinambungan untuk mendorong dan mendukung pelaksanaan Rencana Aksi Sintang Lestari termasuk melalui kemitraan dengan pihak ketiga, baik masyarakat sipil, mitra pembangunan, akademisi, swasta maupun masyarakat luas.

Rencana Aksi LestariKabupaten Sintang04

No Program Prioritas LTKL Rencana Aksi Lestari Kabupaten Sintang

Pencegahan kebakaran hutandan lahan gambut

1

Komoditas Berkelanjutan2 • Pengembangan Sekber di provinsi Kalbar, dan upaya mendorong pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan

Penguatan Ketahanan Pangan Berkelanjutan, dengantarget pelaksanaan sebagai berikut :• Penguatan & Percepatan Implementasi Rencana Aksi

Daerah Pangan & Gizi Kabupaten Sintang; • Peningkatan Kapasitas Petani terkait Praktek Pertanian

Berkelanjutan; • Identifikasi dan Penguatan Jejaring untuk kerjasama &

kemitraan dengan pihak ketiga terkait implementasi Rencana Aksi Daerah Pangan & Gizi Kabupaten Sintang;

• Pelaksanaan strategi komunikasi dan peningkatan kesadaran terkait kemandirian pangan mulai dari konteks keluarga.

Reformasi dan revitalisasi Koperasi KabupatenSintang, dengan target pelaksanaan sebagai berikut:• Memperkuat upaya reformasi dan revitalisasi Koperasi di

Kabupaten Sintang; • Analisa permasalahan koperasi yang tidak aktif sebagai basis Program Revitalisasi Koperasi Kabupaten Sintang; • Penyusunan Program pendampingan koperasi yang dibutuhkan untuk revitalisasi aktivitasnya di Kabupaten

Sintang.

Penguatan Ekonomi Lokal Berbasis SDA dan Masyarakat, dengan target pelaksanaan sebagai berikut:• Mendorong penguatan kelembagaan BUMDes dan usaha

ekonomi berbasis SDA & masyarakat sesuai dengan potensi daerah dengan prioritas memastikan setidaknya setiap kecamatan memiliki satu model BUMDes yang dapat beroperasi secara efektif;

• Pemetaan kondisi lokasi, potensi prioritas bidang usaha dan peluang pasar untuk mendorong PROKADES (Produk Unggulan Desa);

• Peningkatan kapasitas SDM di tingkat desa yang diperlukan untuk mengelola BUMDes dengan efektif sesuai dengan bidang usaha yang telah ditentukan (termasuk manajemen & pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel);

• Pendampingan dan penyediaan fasilitas dan keahlian yang dibutuhkan masyarakat desa untuk pengembangan bidang usaha yang telah ditentukan melalui BUMDes; dan

• Menyusun dan melaksanakan strategi komunikasi dan pelibatan para pihak untuk mendukung pengembangan dan replikasi BUMDes yang berhasil mengembangkan bidang usaha yang telah ditentukan.

Penguatan Tata Kelola dan Potensi Ekonomi Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya

• Mendukung penguatan kelompok masyarakat sebagai jaring pendamping potensi wisata Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya (forum porter, forum pemandu, forum rangers, dll);

• Membangun strategi peningkatan pendapatan untuk kelompok masyarakat sekitar Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya sebagai strategi pencegahan penambangan ilegal di kawasan Taman Nasional;

• Menyusun jalur pendakian dan jelajah di Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya yang didukung fasilitas yang dibutuhkan;

• Menyusun dan melaksanakan strategi komunikasi untuk mempopulerkan Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya sebagai icon wisata di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat dan Indonesia.

Penyelamatan Kawasan Ekosistem Strategis/Esensial (DAS, Gambut dan Daerah Resapan Air), dengan target pelaksanaan sebagai berikut:

• Penyusunan dokumen identifikasi Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) dan ekosistem strategis lainnya, termasuk lahan kritis;

• Penyusunan strategi peruntukan dan tata kelola wilayah untuk Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) dan ekosistem strategis lainnya;

• Mendorong produk kebijakan tingkat Kabupaten terkait penetapan wilayah dan strategi tata kelola;

• Identifikasi & penyusunan Rencana Strategi Restorasi untuk kawasan kritis di wilayah identifikasi Kawasan Ekosistem

1413

TAHUN2018

Pemerintah Kabupaten Sintang merupakan salah satu pelopor berdirinya Forum Kabupaten Lestari yang mendorong implementasi pembangunan berkelanjutan di Sintang, Kalimantan Barat. Forum itu kemudian secara legal diberi nama Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), yang bertujuan mendorong implementasi dan pencapaian Sustainable Development melalui pembangunan lestari dan kemitraan strategis antar kabupaten dan stakeholder lainnya seperti CSO, lembaga donor.

Ada 5 program prioritas LTKL yang didorong Kabupaten Sigi dengan pengembangkan Rencana Aksi Lestari (RAL) yang merupakan prioritas program Kabupaten Lestari yang terdiri dari:

Pemkab merencanakan kegiatan konservasi danrestorasi di lahan hutan dan gambut antara lain:• Pengendalian kebakaran hutan di kawasan hutan dan

gambut :• Restorasi Kawasan DAS sedikitnya 50% • Menjaga kualitas air sesuai 32 parametri• Menerbitkan kebijakan moratorium alih fungsi lahan• Mendorong upaya penyadartahuan di kawasan hutan dan gambut dan perlindungan satwa.

Di sektor Kebijakan:• Mendorong SK Penetapan Blok Kawasan untuk wisata

konservasi dan penyelamatan keanekaragaman hayati di wilayah Kabupaten Sintang;

• Mendorong SK Penetapan Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI) di wilayah Kabupaten Sintang;

• Kajian potensi, lokasi, urgensi dan strategi tata kelola penyelamatan keanekaragaman hayati di wilayah Kabupaten Sintang;

• Kajian potensi, lokasi, urgensi dan strategi tata kelola Taman KEHATI di wilayah Kabupaten Sintang;

Esensial (KEE) dan ekosistem strategis lainnya;• Mempersiapkan Kelompok Kerja Pengawasan berbasis

masyarakat untuk implementasi Rencana Strategi Tata Kelola Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) dan ekosistem strategis lainnya; dan

• Mendorong diterbitkannya Peraturan tingkat Kabupaten dan Desa terkait zonasi kawasan perikanan dan strategi tata kelola kawasan dengan target setidaknya 5 (lima) Danau , yakni (i) Jemut, (ii) Semetung, (iii) Padong, (iv) Guci, dan (v) Binjai.

PROFIL KABUPATENSINTANG

Page 10: Profil Kabupaten Sintang Dasar dan 01 Kondisi Umum 03 04 TAHUN 2018 “Terwujudnya masyarakat Kabupaten Sintang yang cerdas, sehat, maju, religius, sejahtera yang didukung penetapan

• Pengembangan Sekber di provinsi Kalbar, dan upaya mendorong pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan

Penguatan Ketahanan Pangan Berkelanjutan, dengantarget pelaksanaan sebagai berikut :• Penguatan & Percepatan Implementasi Rencana Aksi

Daerah Pangan & Gizi Kabupaten Sintang; • Peningkatan Kapasitas Petani terkait Praktek Pertanian

Berkelanjutan; • Identifikasi dan Penguatan Jejaring untuk kerjasama &

kemitraan dengan pihak ketiga terkait implementasi Rencana Aksi Daerah Pangan & Gizi Kabupaten Sintang;

• Pelaksanaan strategi komunikasi dan peningkatan kesadaran terkait kemandirian pangan mulai dari konteks keluarga.

No Program Prioritas LTKL Rencana Aksi Lestari Kabupaten Sintang

Reformasi dan revitalisasi Koperasi KabupatenSintang, dengan target pelaksanaan sebagai berikut:• Memperkuat upaya reformasi dan revitalisasi Koperasi di

Kabupaten Sintang; • Analisa permasalahan koperasi yang tidak aktif sebagai basis Program Revitalisasi Koperasi Kabupaten Sintang; • Penyusunan Program pendampingan koperasi yang dibutuhkan untuk revitalisasi aktivitasnya di Kabupaten

Sintang.

Penguatan Ekonomi Lokal Berbasis SDA dan Masyarakat, dengan target pelaksanaan sebagai berikut:• Mendorong penguatan kelembagaan BUMDes dan usaha

ekonomi berbasis SDA & masyarakat sesuai dengan potensi daerah dengan prioritas memastikan setidaknya setiap kecamatan memiliki satu model BUMDes yang dapat beroperasi secara efektif;

• Pemetaan kondisi lokasi, potensi prioritas bidang usaha dan peluang pasar untuk mendorong PROKADES (Produk Unggulan Desa);

• Peningkatan kapasitas SDM di tingkat desa yang diperlukan untuk mengelola BUMDes dengan efektif sesuai dengan bidang usaha yang telah ditentukan (termasuk manajemen & pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel);

• Pendampingan dan penyediaan fasilitas dan keahlian yang dibutuhkan masyarakat desa untuk pengembangan bidang usaha yang telah ditentukan melalui BUMDes; dan

• Menyusun dan melaksanakan strategi komunikasi dan pelibatan para pihak untuk mendukung pengembangan dan replikasi BUMDes yang berhasil mengembangkan bidang usaha yang telah ditentukan.

PROFIL KABUPATENSINTANG

Penguatan Tata Kelola dan Potensi Ekonomi Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya

• Mendukung penguatan kelompok masyarakat sebagai jaring pendamping potensi wisata Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya (forum porter, forum pemandu, forum rangers, dll);

• Membangun strategi peningkatan pendapatan untuk kelompok masyarakat sekitar Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya sebagai strategi pencegahan penambangan ilegal di kawasan Taman Nasional;

• Menyusun jalur pendakian dan jelajah di Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya yang didukung fasilitas yang dibutuhkan;

• Menyusun dan melaksanakan strategi komunikasi untuk mempopulerkan Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya sebagai icon wisata di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat dan Indonesia.

Penyelamatan Kawasan Ekosistem Strategis/Esensial (DAS, Gambut dan Daerah Resapan Air), dengan target pelaksanaan sebagai berikut:

• Penyusunan dokumen identifikasi Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) dan ekosistem strategis lainnya, termasuk lahan kritis;

• Penyusunan strategi peruntukan dan tata kelola wilayah untuk Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) dan ekosistem strategis lainnya;

• Mendorong produk kebijakan tingkat Kabupaten terkait penetapan wilayah dan strategi tata kelola;

• Identifikasi & penyusunan Rencana Strategi Restorasi untuk kawasan kritis di wilayah identifikasi Kawasan Ekosistem

1615

TAHUN2018

Perhutanan Sosial danReforma Agraria

3

Konservasi dan Restorasi

4

Pemberdayaan Petani Berkelanjutan, dengantarget pelaksanaan sebagai berikut : • STDB dan sertifikat hak milik (SHM) untuk seluruh petani di Kabupaten Sintang; • Registrasi dan penerbitan SK seluruh Kelompok Tani di

Kabupaten Sintang; • Basis Data spasial (WEB-GIS) dan Statistik Profil Ekonomi

Sosial Petani & Kelompok Tani Kabupaten Sintang berbasis online;

• Buku Statistik Pertanian & Perkebunan Kabupaten Sintang; • Rencana Induk Pertanian & Perkebunan Kabupaten Sintang. Pemkab merencanakan kegiatan konservasi danrestorasi di lahan hutan dan gambut antara lain:• Pengendalian kebakaran hutan di kawasan hutan dan

gambut :• Restorasi Kawasan DAS sedikitnya 50% • Menjaga kualitas air sesuai 32 parametri• Menerbitkan kebijakan moratorium alih fungsi lahan• Mendorong upaya penyadartahuan di kawasan hutan dan gambut dan perlindungan satwa.

Di sektor Kebijakan:• Mendorong SK Penetapan Blok Kawasan untuk wisata

konservasi dan penyelamatan keanekaragaman hayati di wilayah Kabupaten Sintang;

• Mendorong SK Penetapan Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI) di wilayah Kabupaten Sintang;

• Kajian potensi, lokasi, urgensi dan strategi tata kelola penyelamatan keanekaragaman hayati di wilayah Kabupaten Sintang;

• Kajian potensi, lokasi, urgensi dan strategi tata kelola Taman KEHATI di wilayah Kabupaten Sintang;

No Program Prioritas LTKL Rencana Aksi Lestari Kabupaten Sintang

Esensial (KEE) dan ekosistem strategis lainnya;• Mempersiapkan Kelompok Kerja Pengawasan berbasis

masyarakat untuk implementasi Rencana Strategi Tata Kelola Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) dan ekosistem strategis lainnya; dan

• Mendorong diterbitkannya Peraturan tingkat Kabupaten dan Desa terkait zonasi kawasan perikanan dan strategi tata kelola kawasan dengan target setidaknya 5 (lima) Danau , yakni (i) Jemut, (ii) Semetung, (iii) Padong, (iv) Guci, dan (v) Binjai.

Page 11: Profil Kabupaten Sintang Dasar dan 01 Kondisi Umum 03 04 TAHUN 2018 “Terwujudnya masyarakat Kabupaten Sintang yang cerdas, sehat, maju, religius, sejahtera yang didukung penetapan

Energi Terbarukan dan Ketenagalistrikan.

5

Penguatan Tata Kelola dan Potensi Ekonomi Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya

• Mendukung penguatan kelompok masyarakat sebagai jaring pendamping potensi wisata Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya (forum porter, forum pemandu, forum rangers, dll);

• Membangun strategi peningkatan pendapatan untuk kelompok masyarakat sekitar Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya sebagai strategi pencegahan penambangan ilegal di kawasan Taman Nasional;

• Menyusun jalur pendakian dan jelajah di Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya yang didukung fasilitas yang dibutuhkan;

• Menyusun dan melaksanakan strategi komunikasi untuk mempopulerkan Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya sebagai icon wisata di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat dan Indonesia.

Penyelamatan Kawasan Ekosistem Strategis/Esensial (DAS, Gambut dan Daerah Resapan Air), dengan target pelaksanaan sebagai berikut:

• Penyusunan dokumen identifikasi Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) dan ekosistem strategis lainnya, termasuk lahan kritis;

• Penyusunan strategi peruntukan dan tata kelola wilayah untuk Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) dan ekosistem strategis lainnya;

• Mendorong produk kebijakan tingkat Kabupaten terkait penetapan wilayah dan strategi tata kelola;

• Identifikasi & penyusunan Rencana Strategi Restorasi untuk kawasan kritis di wilayah identifikasi Kawasan Ekosistem

No Program Prioritas LTKL Rencana Aksi Lestari Kabupaten Sintang

Pemkab merencanakan dalam 5 tahun penerangan danpenyiapan ketenagalistrikan mencapai 80% (saat inibaru 51%) dan ditargetkan pada 2020 kapasitas sudahlebih dari target yaitu surplus 10% sebagai cadangan.Untuk itu rencana pengembangan yang telah disiapkanadalah:• Menyiapkan/ menerbitkan MoU kerjasama membangun 3

unit PLTBM dengan PLN.• Survey dan pengurusan ijin AMDAL tengah berproses (PT

CEN, INTIK A dan, CBE Bambu sudah ada lokasi)• Serah terima proyek berupa 4 unit pembangkit listrik

tenaga microhidro (PLTMH) (<100KW) yang merupakan kerjasama dengan MCAI _Kehati telah terpasang.

• Membangun infrastruktur Pembangkit Listrik tenaga Surya/Matahari diantaranya ( 7 Plant sudah operasi 5-30 KWP 70 KW Hybrid

• Menyiapkan feasibility studi untuk pembangunan PLTD• Menyiapkan Pembangkit Listrik Tenaga Matahari untuk

program swadaya melalui hibah dari APBD bekerjasama

1817

TAHUN2018

Pemkab merencanakan kegiatan konservasi danrestorasi di lahan hutan dan gambut antara lain:• Pengendalian kebakaran hutan di kawasan hutan dan

gambut :• Restorasi Kawasan DAS sedikitnya 50% • Menjaga kualitas air sesuai 32 parametri• Menerbitkan kebijakan moratorium alih fungsi lahan• Mendorong upaya penyadartahuan di kawasan hutan dan gambut dan perlindungan satwa.

Di sektor Kebijakan:• Mendorong SK Penetapan Blok Kawasan untuk wisata

konservasi dan penyelamatan keanekaragaman hayati di wilayah Kabupaten Sintang;

• Mendorong SK Penetapan Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI) di wilayah Kabupaten Sintang;

• Kajian potensi, lokasi, urgensi dan strategi tata kelola penyelamatan keanekaragaman hayati di wilayah Kabupaten Sintang;

• Kajian potensi, lokasi, urgensi dan strategi tata kelola Taman KEHATI di wilayah Kabupaten Sintang;

No Program Prioritas LTKL Rencana Aksi Lestari Kabupaten Sintang

Esensial (KEE) dan ekosistem strategis lainnya;• Mempersiapkan Kelompok Kerja Pengawasan berbasis

masyarakat untuk implementasi Rencana Strategi Tata Kelola Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) dan ekosistem strategis lainnya; dan

• Mendorong diterbitkannya Peraturan tingkat Kabupaten dan Desa terkait zonasi kawasan perikanan dan strategi tata kelola kawasan dengan target setidaknya 5 (lima) Danau , yakni (i) Jemut, (ii) Semetung, (iii) Padong, (iv) Guci, dan (v) Binjai.

dengan Desa yang berkontribusi penyiapan 5 ha tanah desa dan anggaran desa

• Pengembangan PLTMH dengan bekerja sama dengan Kementrian Koperasi – Kelompok Usaha Produktif.

• Pemkab selain menyiapkan regulasi, juga infrastruktur, akses jalan dan terutama studi kelayakan dan skema pembiayaan serta monitor implementasinya.

• Dokumen perencanaan, RPJMD (2016-2021)- Peningkatan, Energi dan Elektrifikasi telah disiapkan.

• Menyiapkan kebijakan, kerangka peraturan dan Gakum khususnya tentang energi dan ketenaga listrikan

Di sektor Kebijakan:• Payung hukum & prosedur perizinan untuk energi bersih

dan terbarukan; • Perencanaan Strategis untuk Energi Bersih dan Terbarukan

untuk Kabupaten Sintang (termasuk kebutuhan dan potensi energi baik untuk elektrifikasi maupun bahan bakar dan potensi produk turunan lainnya);

• Kajian lingkungan hidup terkait pembangkit listrik berbasis energi bersih dan terbarukan (termasuk sampah);

PROFIL KABUPATENSINTANG

Page 12: Profil Kabupaten Sintang Dasar dan 01 Kondisi Umum 03 04 TAHUN 2018 “Terwujudnya masyarakat Kabupaten Sintang yang cerdas, sehat, maju, religius, sejahtera yang didukung penetapan

Sumber Daya MineralJenis batuan yang mendominasi di Kabupaten Sintang adalah Tebidah Formation seluas 410.448,58 ha atau mencapai 18,61% dari luas wilayah Kabupaten Sintang terdapat di kecamatan-kecamatan Ambalau, Dedai, Kayan Hilir, Kayan Hulu, Sepauk, Serawai, Sintang, Sui Tebelian, dan Tempunak. Selanjutnya batuan dominan berikutnya adalah Mensibau Granodiorite yang mencapai 10,70% dari luas wilayah Kabupaten Sintang terdapat di beberapa kecamatan yaitu Kecamatan Sepauk, Kecamatan Ambalau dan Kecamatan Serawai.

Potensi bahan tambang yang sangat banyak antara lain: Batu Bara, Tembaga, Zikon, Emas, Batu Pecah dan lain-lain. Sedikitnya IUP eksplorasi telah diberikan pada 15 perusahaan tambang. Sedangkan penambangan batu pecah diusahakan atau dimiliki perorangan.

Sumber Daya LahanHingga tahun 2013, luas lahan yang ada di Kabupaten Sintang sebesar 2.163.500 ha dimana luas lahan pertanian sebanyak 1.055.237 ha dan lahan Non Pertanian sebanyak 1.108.263 ha. Termasuk di dalamnya lahan hutan produksi tetap (51.540.200 ha) dan hutan produksi terbatas (62.350.510 ha), perkebunan (447.218 ha), rawa-rawa (26.343 ha), ladang (142.994 ha).

Potensi Sumber Daya dan PotensiPengembangan Komoditas Unggulan05

Penguatan Tata Kelola dan Potensi Ekonomi Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya

• Mendukung penguatan kelompok masyarakat sebagai jaring pendamping potensi wisata Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya (forum porter, forum pemandu, forum rangers, dll);

• Membangun strategi peningkatan pendapatan untuk kelompok masyarakat sekitar Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya sebagai strategi pencegahan penambangan ilegal di kawasan Taman Nasional;

• Menyusun jalur pendakian dan jelajah di Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya yang didukung fasilitas yang dibutuhkan;

• Menyusun dan melaksanakan strategi komunikasi untuk mempopulerkan Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya sebagai icon wisata di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat dan Indonesia.

Penyelamatan Kawasan Ekosistem Strategis/Esensial (DAS, Gambut dan Daerah Resapan Air), dengan target pelaksanaan sebagai berikut:

• Penyusunan dokumen identifikasi Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) dan ekosistem strategis lainnya, termasuk lahan kritis;

• Penyusunan strategi peruntukan dan tata kelola wilayah untuk Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) dan ekosistem strategis lainnya;

• Mendorong produk kebijakan tingkat Kabupaten terkait penetapan wilayah dan strategi tata kelola;

• Identifikasi & penyusunan Rencana Strategi Restorasi untuk kawasan kritis di wilayah identifikasi Kawasan Ekosistem

Pemkab merencanakan dalam 5 tahun penerangan danpenyiapan ketenagalistrikan mencapai 80% (saat inibaru 51%) dan ditargetkan pada 2020 kapasitas sudahlebih dari target yaitu surplus 10% sebagai cadangan.Untuk itu rencana pengembangan yang telah disiapkanadalah:• Menyiapkan/ menerbitkan MoU kerjasama membangun 3

unit PLTBM dengan PLN.• Survey dan pengurusan ijin AMDAL tengah berproses (PT

CEN, INTIK A dan, CBE Bambu sudah ada lokasi)• Serah terima proyek berupa 4 unit pembangkit listrik

tenaga microhidro (PLTMH) (<100KW) yang merupakan kerjasama dengan MCAI _Kehati telah terpasang.

• Membangun infrastruktur Pembangkit Listrik tenaga Surya/Matahari diantaranya ( 7 Plant sudah operasi 5-30 KWP 70 KW Hybrid

• Menyiapkan feasibility studi untuk pembangunan PLTD• Menyiapkan Pembangkit Listrik Tenaga Matahari untuk

program swadaya melalui hibah dari APBD bekerjasama

2019

TAHUN2018

Sumber Daya Hutan Kabupaten Sintang merupakan salah satu kabupaten yang memiliki kawasan hutan yang cukup luas yaitu sekitar 21,99 persen dari luas kawasan hutan Provinsi Kalimantan Barat.

Luas kawasan hutan Kabupaten Sintang pada 2015 berdasarkanSK Menhut No: 733/Menhut-II/2014 yaitu Taman Nasional 65.609,12 ha, Hutan Lindung 465.817,57 ha, Hutan Produksi Terbatas 597.047,10 ha, Hutan Produksi Biasa 135.435,34 ha, Hutan Produksi Konversi 17.587,46 ha dan Hutan Wisata 1.339,35 ha. Dari area yang ada pemanfaatan terbesar yaitu untuk pertanian lahan kering dan area penggunaan lain yaitu 40,71%, Taman Nasional 3,03%, Hutan lindung 21,53%, Hutan Produksi Terbatas 27,60%, Hutan Produksi Biasa 6,26%, dan Hutan Wisata 0,06 %. Realisasi indikator Rehabilitasi hutan dan lahan kritis di Kabupaten Sintang tahun 2014 sebesar 2.360 ha (target 2.000 ha). Sementara itu reboisasi lahan yang berhasil ditanami seluas 395 ha (target 500 ha).

Hasil hutan kayu (non HPH) dan hasil hutan bukan kayu sejak 2009-2015 tercatat sbb:

Pemkab merencanakan kegiatan konservasi danrestorasi di lahan hutan dan gambut antara lain:• Pengendalian kebakaran hutan di kawasan hutan dan

gambut :• Restorasi Kawasan DAS sedikitnya 50% • Menjaga kualitas air sesuai 32 parametri• Menerbitkan kebijakan moratorium alih fungsi lahan• Mendorong upaya penyadartahuan di kawasan hutan dan gambut dan perlindungan satwa.

Di sektor Kebijakan:• Mendorong SK Penetapan Blok Kawasan untuk wisata

konservasi dan penyelamatan keanekaragaman hayati di wilayah Kabupaten Sintang;

• Mendorong SK Penetapan Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI) di wilayah Kabupaten Sintang;

• Kajian potensi, lokasi, urgensi dan strategi tata kelola penyelamatan keanekaragaman hayati di wilayah Kabupaten Sintang;

• Kajian potensi, lokasi, urgensi dan strategi tata kelola Taman KEHATI di wilayah Kabupaten Sintang;

Esensial (KEE) dan ekosistem strategis lainnya;• Mempersiapkan Kelompok Kerja Pengawasan berbasis

masyarakat untuk implementasi Rencana Strategi Tata Kelola Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) dan ekosistem strategis lainnya; dan

• Mendorong diterbitkannya Peraturan tingkat Kabupaten dan Desa terkait zonasi kawasan perikanan dan strategi tata kelola kawasan dengan target setidaknya 5 (lima) Danau , yakni (i) Jemut, (ii) Semetung, (iii) Padong, (iv) Guci, dan (v) Binjai.

dengan Desa yang berkontribusi penyiapan 5 ha tanah desa dan anggaran desa

• Pengembangan PLTMH dengan bekerja sama dengan Kementrian Koperasi – Kelompok Usaha Produktif.

• Pemkab selain menyiapkan regulasi, juga infrastruktur, akses jalan dan terutama studi kelayakan dan skema pembiayaan serta monitor implementasinya.

• Dokumen perencanaan, RPJMD (2016-2021)- Peningkatan, Energi dan Elektrifikasi telah disiapkan.

• Menyiapkan kebijakan, kerangka peraturan dan Gakum khususnya tentang energi dan ketenaga listrikan

Di sektor Kebijakan:• Payung hukum & prosedur perizinan untuk energi bersih

dan terbarukan; • Perencanaan Strategis untuk Energi Bersih dan Terbarukan

untuk Kabupaten Sintang (termasuk kebutuhan dan potensi energi baik untuk elektrifikasi maupun bahan bakar dan potensi produk turunan lainnya);

• Kajian lingkungan hidup terkait pembangkit listrik berbasis energi bersih dan terbarukan (termasuk sampah);

No Program Prioritas LTKL Rencana Aksi Lestari Kabupaten Sintang

PROFIL KABUPATENSINTANG

Page 13: Profil Kabupaten Sintang Dasar dan 01 Kondisi Umum 03 04 TAHUN 2018 “Terwujudnya masyarakat Kabupaten Sintang yang cerdas, sehat, maju, religius, sejahtera yang didukung penetapan

Sumber Daya MineralJenis batuan yang mendominasi di Kabupaten Sintang adalah Tebidah Formation seluas 410.448,58 ha atau mencapai 18,61% dari luas wilayah Kabupaten Sintang terdapat di kecamatan-kecamatan Ambalau, Dedai, Kayan Hilir, Kayan Hulu, Sepauk, Serawai, Sintang, Sui Tebelian, dan Tempunak. Selanjutnya batuan dominan berikutnya adalah Mensibau Granodiorite yang mencapai 10,70% dari luas wilayah Kabupaten Sintang terdapat di beberapa kecamatan yaitu Kecamatan Sepauk, Kecamatan Ambalau dan Kecamatan Serawai.

Potensi bahan tambang yang sangat banyak antara lain: Batu Bara, Tembaga, Zikon, Emas, Batu Pecah dan lain-lain. Sedikitnya IUP eksplorasi telah diberikan pada 15 perusahaan tambang. Sedangkan penambangan batu pecah diusahakan atau dimiliki perorangan.

Sumber Daya LahanHingga tahun 2013, luas lahan yang ada di Kabupaten Sintang sebesar 2.163.500 ha dimana luas lahan pertanian sebanyak 1.055.237 ha dan lahan Non Pertanian sebanyak 1.108.263 ha. Termasuk di dalamnya lahan hutan produksi tetap (51.540.200 ha) dan hutan produksi terbatas (62.350.510 ha), perkebunan (447.218 ha), rawa-rawa (26.343 ha), ladang (142.994 ha).

Penguatan Tata Kelola dan Potensi Ekonomi Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya

• Mendukung penguatan kelompok masyarakat sebagai jaring pendamping potensi wisata Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya (forum porter, forum pemandu, forum rangers, dll);

• Membangun strategi peningkatan pendapatan untuk kelompok masyarakat sekitar Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya sebagai strategi pencegahan penambangan ilegal di kawasan Taman Nasional;

• Menyusun jalur pendakian dan jelajah di Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya yang didukung fasilitas yang dibutuhkan;

• Menyusun dan melaksanakan strategi komunikasi untuk mempopulerkan Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya sebagai icon wisata di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat dan Indonesia.

Penyelamatan Kawasan Ekosistem Strategis/Esensial (DAS, Gambut dan Daerah Resapan Air), dengan target pelaksanaan sebagai berikut:

• Penyusunan dokumen identifikasi Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) dan ekosistem strategis lainnya, termasuk lahan kritis;

• Penyusunan strategi peruntukan dan tata kelola wilayah untuk Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) dan ekosistem strategis lainnya;

• Mendorong produk kebijakan tingkat Kabupaten terkait penetapan wilayah dan strategi tata kelola;

• Identifikasi & penyusunan Rencana Strategi Restorasi untuk kawasan kritis di wilayah identifikasi Kawasan Ekosistem

2221

TAHUN2018

Kayu bulatkayu gergajianKayu olahanRotanGaharu

40.950,13 m3

186 m3

06,528 ton1.595 ton

Jenis Produk Produksi

Sumber Daya Hutan Kabupaten Sintang merupakan salah satu kabupaten yang memiliki kawasan hutan yang cukup luas yaitu sekitar 21,99 persen dari luas kawasan hutan Provinsi Kalimantan Barat.

Luas kawasan hutan Kabupaten Sintang pada 2015 berdasarkanSK Menhut No: 733/Menhut-II/2014 yaitu Taman Nasional 65.609,12 ha, Hutan Lindung 465.817,57 ha, Hutan Produksi Terbatas 597.047,10 ha, Hutan Produksi Biasa 135.435,34 ha, Hutan Produksi Konversi 17.587,46 ha dan Hutan Wisata 1.339,35 ha. Dari area yang ada pemanfaatan terbesar yaitu untuk pertanian lahan kering dan area penggunaan lain yaitu 40,71%, Taman Nasional 3,03%, Hutan lindung 21,53%, Hutan Produksi Terbatas 27,60%, Hutan Produksi Biasa 6,26%, dan Hutan Wisata 0,06 %. Realisasi indikator Rehabilitasi hutan dan lahan kritis di Kabupaten Sintang tahun 2014 sebesar 2.360 ha (target 2.000 ha). Sementara itu reboisasi lahan yang berhasil ditanami seluas 395 ha (target 500 ha).

Hasil hutan kayu (non HPH) dan hasil hutan bukan kayu sejak 2009-2015 tercatat sbb:

Sumber Daya AirAir merupakan salah satu sumber daya alam terpenting di Kabupaten Sintang karena keberadaannya menopang berbagai kegiatan pemban-gunan. Di sepanjang Sungai Kapuas dan sungai Melawi ini terdapat beberapa anak sungai yang merupakan percabangan dari kedua sungai ini, seperti sungai ketungau, sungai kayan, sungai tempunak, sungai sepauk dll. Seperti halnya fungsi sungai secara umum, sungai-sungai yang mengalir di Kabupaten Sintang dipergunakan sebagai sumber bahan baku air minum untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sintang, sarana mandi cuci kakus, sarana transportasi dan lain-lain.

Sistem hidrologi wilayah Kabupaten Sintang memiliki 8 buah DAS yang meliputi DAS Ambalau, DAS Hulu Melawi, DAS Jungkit, DAS Kayan, DAS Ketungau, DAS Lebang dan Kebiyau, DAS Melawi dan DAS Tempunak. DAS terluas adalah DAS Melawi, sedangkan DAS Jungkit merupakan DAS dengan wilayah tersempit di Kabupaten Sintang. Sungai-sungai yang mengaliri Kabupaten Sintang diantaranya: Sungai Kapuas, Sungai Melawi, Sungai Ketungau, Sungai Sepauk, dan Sungai Kayan sebagai pemasok kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari.

Sungai Kapuas merupakan sungai yang terpanjang di Kalimantan Barat di Indonesia, dengan panjang 1.086 Km, Debit air (m/dtk) Maksimum : 1,0 Minimum 0,3 m/dtk, mata air dari pegunungan Muller. Muara sungai ini berujung di selat Karimata, Sungai ini merupakan rumah dari lebih 300 jenis ikan. Belakangan ini sungai Kapuas tercemar berat, akibat aktivitas penambangan emas di sepanjang sungai. Sungai Melawi adalah salah satu sungai yang ada di Kabupaten Sintang dan Kabupaten Melawi yang bermuara di Sungai Kapuas tepatnya di Kota Sintang, Sungai Melawi dengan panjang 471 Km dengan debit air maksimum 3,0 m/dtk dan minimum 1,0 m/dtk.

Dengan mata air air terjun Nokanayan Kecamatan Ambalau. Sungai Melawi berwarna coklat kekuningan karena endapan lumpur yang dibawanya. Sungai Ketungau yang bermuara di sungai Kapuas dengan panjang 186 Km, debit air maksimum 0,3 m/dtk, minimum 0,1 m/dtk. Sungai Ketungau juga telah mengalami pencemaran akibat dari aktivitas masyarakat yang melakukan penambangan emas, serta kegiatan masyarakat lainnya. Selain sungai, embung dan danau merupakan sumberdaya air pendukung, misalnya embung yang berfungsi untuk menampung air pada saat musim penghujan dan akan dipergunakan pada musim kemarau yaitu embung Paoh Benua, Suka Maju, Benua Baru, Sungai Ukoi.

Sepuluh danau yang ada dan terjaga kondisinya di Kabupaten Sintang diantaranya adalah : • Danau Semetung (±49,70 ha) di Kecamatan Ketungau Hilir, • Danau Ubar (±41,52 ha) di Kecamatan Ketungau Tengah, • Danau Mensiku (± 77,32 ha) di Kecamatan Binjai Hulu, • Danau Jentawang (± 158,87 ha) di Kecamatan Ketungau Hilir, • Danau Tebing Raya (± 15,91 ha) di Kecamatan Sintang,• Danau Balai Angin (± 106,06 ha) di Kecamatan Sintang,• Danau Aji (± 7,07 ha) di Kecamatan Ketungau Tengah, • Danau Jemut (± 40,44 ha)di Kecamatan Ketungau Hilir,• Danau Liot (± 52,28 ha ) di Kecamatan Ketungau Tengah, • Danau Tempunak (± 52,28 ha ) di Kecamatan Tempunak.

Pemkab merencanakan kegiatan konservasi danrestorasi di lahan hutan dan gambut antara lain:• Pengendalian kebakaran hutan di kawasan hutan dan

gambut :• Restorasi Kawasan DAS sedikitnya 50% • Menjaga kualitas air sesuai 32 parametri• Menerbitkan kebijakan moratorium alih fungsi lahan• Mendorong upaya penyadartahuan di kawasan hutan dan gambut dan perlindungan satwa.

Di sektor Kebijakan:• Mendorong SK Penetapan Blok Kawasan untuk wisata

konservasi dan penyelamatan keanekaragaman hayati di wilayah Kabupaten Sintang;

• Mendorong SK Penetapan Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI) di wilayah Kabupaten Sintang;

• Kajian potensi, lokasi, urgensi dan strategi tata kelola penyelamatan keanekaragaman hayati di wilayah Kabupaten Sintang;

• Kajian potensi, lokasi, urgensi dan strategi tata kelola Taman KEHATI di wilayah Kabupaten Sintang;

Esensial (KEE) dan ekosistem strategis lainnya;• Mempersiapkan Kelompok Kerja Pengawasan berbasis

masyarakat untuk implementasi Rencana Strategi Tata Kelola Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) dan ekosistem strategis lainnya; dan

• Mendorong diterbitkannya Peraturan tingkat Kabupaten dan Desa terkait zonasi kawasan perikanan dan strategi tata kelola kawasan dengan target setidaknya 5 (lima) Danau , yakni (i) Jemut, (ii) Semetung, (iii) Padong, (iv) Guci, dan (v) Binjai.

Produksi tanaman karet dan kelapa sawit cenderung mengalami peningkatan, demikian juga dengan produksi tanaman perkebunan lainnya juga mengalami peningkatan meski tidak terlalu besar. Saat ini ada dua komoditi utama yang dikembangkan yaitu kelapa sawit dan karet. Mengigat kondisi lahan perkebunan kelapa sawit yang ada di Kabupaten Sintang semakin terbatas, maka ijin pembukaan areal perkebunan khususnya areal pengembangan kelapa sawit tidak diberikan lagi. Untuk Kecamatan Dedai tepatnya di Nanga Jetak, terdapat pabrik karet yang dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara XIII, merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan karet dan industri pengolahan karet (Crum Rubber) yang menghasilkan SIR 20. Hasil produksi dari PTP XIII tersebut telah diekspor ke luar negeri antara lain Negara Pakistan (Karachi), Cina, India, Turki, Argentina, USA dan Singapura.

Komoditas KaretPada tahun 2013 produksi tanaman karet mengalami penurunan sebesar 1,10 persen yaitu dari 37.867,75 ton menjadi 37.449,50 ton. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan iklim dimana terjadi kemarau yang panjang di tahun 2013. Setahun kemudian (2014) produksi tanaman karet mengalami kenaikan sebesar 23,49 persen yaitu dari 37.449,50 ton menjadi 46.245,32 ton karena peningkatan luas area tanaman karet sebesar 4,81 persen dibanding tahun 2013.

Komoditas SawitTanaman Kelapa Sawit merupakan tanaman unggulan pertama dan terluas dikabupaten sintang, pada tahun 2017 mencapai produksi TBS

287.150 ton atau mengalami peningkatan sebesar 23,82 % dari 231. 912, 6 ton pada tahun 2016. Luas areal tanaman kelapa sawit pada tahun 2017 mencapai 165.731 ha dengan luas tanaman menghasilkan 120.136 ha sehingga tingkat produktivitas tanaman kelapa sawit pada tahun 2017 mencapai 2.390 Kg TBS/ha/tahun.

Produksi dan Nilai Produksi tanaman/komoditas perkebunan selengkapnya pada 2017 seperti disajikan pada tabel disamping.Potensi Pertanian terutama sub sektor tanaman pangan yang potensial di Kab. Sintang terdiri dari Padi, Palawija, Sayur-sayuran, dan buah-buahan. Padi sebagai penghasil beras merupakan makanan pokok. Potensi investasi sektor pertanian diantaranya adalah rencana penambahan luas area tanam padi: 40.000 ha.

Komoditas PadiPada tahun 2017 produksi padi di Kabupaten Sintang sebesar 79.460 ton dengan luas panen sebesar 35.660 ha dan rata-rata produktivitas sebesar 50 ton/ha. Produksi padi terbesar yaitu padi sawah sebesar 36,80 ton dengan luas panen sebesar 13.684,5 ha. Sedangkan sisanya adalah padi ladang dengan produksi sebesar 29.096,2 ton dengan luas panen sebesar 21.976 ha

Komoditas PalawijaUntuk tanaman palawija tahun 2017 sebesar 4.186 ton dibandingkan tahun 2016 sebesar 3.807 ton mengalami peningkatan produksi, ubi kayu tahun 2017 sebesar 10.361 ton dibandingkan tahun 2016

sebesar 9.945 ton mengalami peningkatan produks, kacang tanah pada tahun 2017sebesar 106,6 ton dibandingkan pada tahun 2016 sebasar 145 ton mengalami penurunan produksi dan kacang hijau pada tahun 2017sebesar 1,8 ton dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar 5 ton mengalami penurunan produksi, sedangkan pada tahun 2017 sebesar 1.003 ton dibandingkan pada tahun 2016 sebesar 1.146 ton mengalami penurunan produksi. Peluang investasi yang dapat diusahakan adalah : Budi daya padi, buah-buahan, dan sayur-sayuran serta pada penyediaan dan pengolahan pupuk organik maupun anorganik. Pengembangan usaha tanaman pangan dilakukan dengan pola kemitraan dengan petani.

PerikananProduksi Ikan Terbesar yang terdapat di kab. Sintang adalah jenis ikan Jelawat, Tengadak/Lampan, Gurami, Semah dan Paten/Juara. Meski begitu sejak 2010 produksi ikan di perairan umum ini cenderung menurun, dan pada 2010 nilai penurunan tercatat 0,04%Pada tahun 2013 khususnya dari produksi ikan budidaya kolam dan keramba terjadi peningkatan yaitu sebesar 0,83 persen. Produksi ikan terbesar adalah jenis ikan mas yang terdapat di keramba dengan

PROFIL KABUPATENSINTANG

jumlah produksi sebesar 133,60 ton. Potensi Perikanan yang sangat menjanjikan adalah usaha perikanan keramba dan budi daya kolam Serta Perikanan Umum. Peluang investasi yang ditawarkan pada sektor perikanan adalah : Usaha Budi daya ikan Keramba dan Budi daya Ikan Kolam, penangkaran bibit ikan yang dapat dilakukan dengan pola kemitraan dengan petani.

PerikananProduksi Ikan Terbesar yang terdapat di kab. Sintang adalah jenis ikan Jelawat, Tengadak/Lampan, Gurami, Semah dan Paten/Juara.Meski begitu sejak 2010 produksi ikan di perairan umum ini cenderung menurun, dan pada 2010 nilai penurunan tercatat 0,04%. Pada tahun 2013 khususnya dari produksi ikan budidaya kolam dan keramba terjadi peningkatan yaitu sebesar 0,83 persen. Produksi ikan terbesar adalah jenis ikan mas yang terdapat di keramba dengan jumlah produksi sebesar 133,60 ton. Potensi Perikanan yang sangat menjanjikan adalah usaha perikanan keramba dan budi daya kolam Serta Perikanan Umum. Peluang investasi yang ditawarkan pada sektor perikanan adalah : Usaha Budi daya ikan Keramba dan Budi daya Ikan Kolam, penangkaran bibit ikan yang dapat dilakukan dengan pola kemitraan dengan petani.

PeternakanPopulasi ternak terbesar pada tahun 2014 didominasi oleh tenak babi berjumlah 78.310 ekor, disusul sapi berjumlah 7.480 ekor dan kambing yang populasinya 2.839 ekor dan kerbau yang populasinya 241 ekor. Ternak ayam terdiri dari ayam ras dan ayam bukan ras masing-masing populasinya sebesar 257.366 ekor dan 444.745 ekor, sedangkan itik populasinya sebesar 16.957 ekor. Pada bidang peternakan peluang investasi yang dapat diusahakan cukup potensial meliputi: peternakan babi, sapi, kerbau, kambing, unggas yang terdiri dari itik dan ayam yang dapat dilakukan dengan pola kemitraan dan budidaya tanaman untuk pakan ternak.

PariwisataSektor pariwisata Bukit Kelam memiliki peluang investasi yang dapat kembangkan menjadi investasi yang menguntungkan dari segi ekonomi hal ini terlihat dari banyaknya pengunjung objek wisata tersebut pada setiap harinya terutama pada hari-hari libur. Peluang investasi yang dapat ditawarkan pada sektor pariwisata adalah bidang perhotelan, wisata kuliner serta pengembangan industri kain tenun ikat yang ada di kaki Bukit Kelam.

Industri PengolahanKabupaten Sintang memiliki industri pengolahan terkait dengan komoditas mineral, perkebunan, barang dan jasa yang menyumbang terhadap PDBR. Pada 2014 tercatat terdapat 2 perusahaan/pabrik karet, 4 unit perusahaan sawit dan 1 perusahan air minum kemasan. Industri kecil menengah juga berkembang di 14 kecamatan, seperti: IKM tenun ikat berjumlah 484 unit; IKM Anyaman Bambu & rotan: 212 unit; iKM pandai besi: 120 unit; IKM makanan ringan/snacks: 325 unit; IKM furniture: 36; IKM ukiran kayu: 8; IKM garan tradisional: 25 dan IKM pengolahan kulit kepuak: 20 unit.

Page 14: Profil Kabupaten Sintang Dasar dan 01 Kondisi Umum 03 04 TAHUN 2018 “Terwujudnya masyarakat Kabupaten Sintang yang cerdas, sehat, maju, religius, sejahtera yang didukung penetapan

Penguatan Tata Kelola dan Potensi Ekonomi Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya

• Mendukung penguatan kelompok masyarakat sebagai jaring pendamping potensi wisata Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya (forum porter, forum pemandu, forum rangers, dll);

• Membangun strategi peningkatan pendapatan untuk kelompok masyarakat sekitar Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya sebagai strategi pencegahan penambangan ilegal di kawasan Taman Nasional;

• Menyusun jalur pendakian dan jelajah di Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya yang didukung fasilitas yang dibutuhkan;

• Menyusun dan melaksanakan strategi komunikasi untuk mempopulerkan Taman Nasional Bukit Baka & Bukit Raya sebagai icon wisata di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat dan Indonesia.

Penyelamatan Kawasan Ekosistem Strategis/Esensial (DAS, Gambut dan Daerah Resapan Air), dengan target pelaksanaan sebagai berikut:

• Penyusunan dokumen identifikasi Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) dan ekosistem strategis lainnya, termasuk lahan kritis;

• Penyusunan strategi peruntukan dan tata kelola wilayah untuk Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) dan ekosistem strategis lainnya;

• Mendorong produk kebijakan tingkat Kabupaten terkait penetapan wilayah dan strategi tata kelola;

• Identifikasi & penyusunan Rencana Strategi Restorasi untuk kawasan kritis di wilayah identifikasi Kawasan Ekosistem

2423

TAHUN2018

Sumber Daya AirAir merupakan salah satu sumber daya alam terpenting di Kabupaten Sintang karena keberadaannya menopang berbagai kegiatan pemban-gunan. Di sepanjang Sungai Kapuas dan sungai Melawi ini terdapat beberapa anak sungai yang merupakan percabangan dari kedua sungai ini, seperti sungai ketungau, sungai kayan, sungai tempunak, sungai sepauk dll. Seperti halnya fungsi sungai secara umum, sungai-sungai yang mengalir di Kabupaten Sintang dipergunakan sebagai sumber bahan baku air minum untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sintang, sarana mandi cuci kakus, sarana transportasi dan lain-lain.

Sistem hidrologi wilayah Kabupaten Sintang memiliki 8 buah DAS yang meliputi DAS Ambalau, DAS Hulu Melawi, DAS Jungkit, DAS Kayan, DAS Ketungau, DAS Lebang dan Kebiyau, DAS Melawi dan DAS Tempunak. DAS terluas adalah DAS Melawi, sedangkan DAS Jungkit merupakan DAS dengan wilayah tersempit di Kabupaten Sintang. Sungai-sungai yang mengaliri Kabupaten Sintang diantaranya: Sungai Kapuas, Sungai Melawi, Sungai Ketungau, Sungai Sepauk, dan Sungai Kayan sebagai pemasok kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari.

Sungai Kapuas merupakan sungai yang terpanjang di Kalimantan Barat di Indonesia, dengan panjang 1.086 Km, Debit air (m/dtk) Maksimum : 1,0 Minimum 0,3 m/dtk, mata air dari pegunungan Muller. Muara sungai ini berujung di selat Karimata, Sungai ini merupakan rumah dari lebih 300 jenis ikan. Belakangan ini sungai Kapuas tercemar berat, akibat aktivitas penambangan emas di sepanjang sungai. Sungai Melawi adalah salah satu sungai yang ada di Kabupaten Sintang dan Kabupaten Melawi yang bermuara di Sungai Kapuas tepatnya di Kota Sintang, Sungai Melawi dengan panjang 471 Km dengan debit air maksimum 3,0 m/dtk dan minimum 1,0 m/dtk.

Dengan mata air air terjun Nokanayan Kecamatan Ambalau. Sungai Melawi berwarna coklat kekuningan karena endapan lumpur yang dibawanya. Sungai Ketungau yang bermuara di sungai Kapuas dengan panjang 186 Km, debit air maksimum 0,3 m/dtk, minimum 0,1 m/dtk. Sungai Ketungau juga telah mengalami pencemaran akibat dari aktivitas masyarakat yang melakukan penambangan emas, serta kegiatan masyarakat lainnya. Selain sungai, embung dan danau merupakan sumberdaya air pendukung, misalnya embung yang berfungsi untuk menampung air pada saat musim penghujan dan akan dipergunakan pada musim kemarau yaitu embung Paoh Benua, Suka Maju, Benua Baru, Sungai Ukoi.

Sepuluh danau yang ada dan terjaga kondisinya di Kabupaten Sintang diantaranya adalah : • Danau Semetung (±49,70 ha) di Kecamatan Ketungau Hilir, • Danau Ubar (±41,52 ha) di Kecamatan Ketungau Tengah, • Danau Mensiku (± 77,32 ha) di Kecamatan Binjai Hulu, • Danau Jentawang (± 158,87 ha) di Kecamatan Ketungau Hilir, • Danau Tebing Raya (± 15,91 ha) di Kecamatan Sintang,• Danau Balai Angin (± 106,06 ha) di Kecamatan Sintang,• Danau Aji (± 7,07 ha) di Kecamatan Ketungau Tengah, • Danau Jemut (± 40,44 ha)di Kecamatan Ketungau Hilir,• Danau Liot (± 52,28 ha ) di Kecamatan Ketungau Tengah, • Danau Tempunak (± 52,28 ha ) di Kecamatan Tempunak.

Pemkab merencanakan kegiatan konservasi danrestorasi di lahan hutan dan gambut antara lain:• Pengendalian kebakaran hutan di kawasan hutan dan

gambut :• Restorasi Kawasan DAS sedikitnya 50% • Menjaga kualitas air sesuai 32 parametri• Menerbitkan kebijakan moratorium alih fungsi lahan• Mendorong upaya penyadartahuan di kawasan hutan dan gambut dan perlindungan satwa.

Di sektor Kebijakan:• Mendorong SK Penetapan Blok Kawasan untuk wisata

konservasi dan penyelamatan keanekaragaman hayati di wilayah Kabupaten Sintang;

• Mendorong SK Penetapan Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI) di wilayah Kabupaten Sintang;

• Kajian potensi, lokasi, urgensi dan strategi tata kelola penyelamatan keanekaragaman hayati di wilayah Kabupaten Sintang;

• Kajian potensi, lokasi, urgensi dan strategi tata kelola Taman KEHATI di wilayah Kabupaten Sintang;

Esensial (KEE) dan ekosistem strategis lainnya;• Mempersiapkan Kelompok Kerja Pengawasan berbasis

masyarakat untuk implementasi Rencana Strategi Tata Kelola Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) dan ekosistem strategis lainnya; dan

• Mendorong diterbitkannya Peraturan tingkat Kabupaten dan Desa terkait zonasi kawasan perikanan dan strategi tata kelola kawasan dengan target setidaknya 5 (lima) Danau , yakni (i) Jemut, (ii) Semetung, (iii) Padong, (iv) Guci, dan (v) Binjai.

Produksi tanaman karet dan kelapa sawit cenderung mengalami peningkatan, demikian juga dengan produksi tanaman perkebunan lainnya juga mengalami peningkatan meski tidak terlalu besar. Saat ini ada dua komoditi utama yang dikembangkan yaitu kelapa sawit dan karet. Mengigat kondisi lahan perkebunan kelapa sawit yang ada di Kabupaten Sintang semakin terbatas, maka ijin pembukaan areal perkebunan khususnya areal pengembangan kelapa sawit tidak diberikan lagi. Untuk Kecamatan Dedai tepatnya di Nanga Jetak, terdapat pabrik karet yang dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara XIII, merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan karet dan industri pengolahan karet (Crum Rubber) yang menghasilkan SIR 20. Hasil produksi dari PTP XIII tersebut telah diekspor ke luar negeri antara lain Negara Pakistan (Karachi), Cina, India, Turki, Argentina, USA dan Singapura.

Komoditas KaretPada tahun 2013 produksi tanaman karet mengalami penurunan sebesar 1,10 persen yaitu dari 37.867,75 ton menjadi 37.449,50 ton. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan iklim dimana terjadi kemarau yang panjang di tahun 2013. Setahun kemudian (2014) produksi tanaman karet mengalami kenaikan sebesar 23,49 persen yaitu dari 37.449,50 ton menjadi 46.245,32 ton karena peningkatan luas area tanaman karet sebesar 4,81 persen dibanding tahun 2013.

Komoditas SawitTanaman Kelapa Sawit merupakan tanaman unggulan pertama dan terluas dikabupaten sintang, pada tahun 2017 mencapai produksi TBS

Potensi Pengembangan KomoditiPerkebunan dan Pertanian06

287.150 ton atau mengalami peningkatan sebesar 23,82 % dari 231. 912, 6 ton pada tahun 2016. Luas areal tanaman kelapa sawit pada tahun 2017 mencapai 165.731 ha dengan luas tanaman menghasilkan 120.136 ha sehingga tingkat produktivitas tanaman kelapa sawit pada tahun 2017 mencapai 2.390 Kg TBS/ha/tahun.

Produksi dan Nilai Produksi tanaman/komoditas perkebunan selengkapnya pada 2017 seperti disajikan pada tabel disamping.Potensi Pertanian terutama sub sektor tanaman pangan yang potensial di Kab. Sintang terdiri dari Padi, Palawija, Sayur-sayuran, dan buah-buahan. Padi sebagai penghasil beras merupakan makanan pokok. Potensi investasi sektor pertanian diantaranya adalah rencana penambahan luas area tanam padi: 40.000 ha.

Komoditas PadiPada tahun 2017 produksi padi di Kabupaten Sintang sebesar 79.460 ton dengan luas panen sebesar 35.660 ha dan rata-rata produktivitas sebesar 50 ton/ha. Produksi padi terbesar yaitu padi sawah sebesar 36,80 ton dengan luas panen sebesar 13.684,5 ha. Sedangkan sisanya adalah padi ladang dengan produksi sebesar 29.096,2 ton dengan luas panen sebesar 21.976 ha

Komoditas PalawijaUntuk tanaman palawija tahun 2017 sebesar 4.186 ton dibandingkan tahun 2016 sebesar 3.807 ton mengalami peningkatan produksi, ubi kayu tahun 2017 sebesar 10.361 ton dibandingkan tahun 2016

sebesar 9.945 ton mengalami peningkatan produks, kacang tanah pada tahun 2017sebesar 106,6 ton dibandingkan pada tahun 2016 sebasar 145 ton mengalami penurunan produksi dan kacang hijau pada tahun 2017sebesar 1,8 ton dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar 5 ton mengalami penurunan produksi, sedangkan pada tahun 2017 sebesar 1.003 ton dibandingkan pada tahun 2016 sebesar 1.146 ton mengalami penurunan produksi. Peluang investasi yang dapat diusahakan adalah : Budi daya padi, buah-buahan, dan sayur-sayuran serta pada penyediaan dan pengolahan pupuk organik maupun anorganik. Pengembangan usaha tanaman pangan dilakukan dengan pola kemitraan dengan petani.

PerikananProduksi Ikan Terbesar yang terdapat di kab. Sintang adalah jenis ikan Jelawat, Tengadak/Lampan, Gurami, Semah dan Paten/Juara. Meski begitu sejak 2010 produksi ikan di perairan umum ini cenderung menurun, dan pada 2010 nilai penurunan tercatat 0,04%Pada tahun 2013 khususnya dari produksi ikan budidaya kolam dan keramba terjadi peningkatan yaitu sebesar 0,83 persen. Produksi ikan terbesar adalah jenis ikan mas yang terdapat di keramba dengan

PROFIL KABUPATENSINTANG

jumlah produksi sebesar 133,60 ton. Potensi Perikanan yang sangat menjanjikan adalah usaha perikanan keramba dan budi daya kolam Serta Perikanan Umum. Peluang investasi yang ditawarkan pada sektor perikanan adalah : Usaha Budi daya ikan Keramba dan Budi daya Ikan Kolam, penangkaran bibit ikan yang dapat dilakukan dengan pola kemitraan dengan petani.

PerikananProduksi Ikan Terbesar yang terdapat di kab. Sintang adalah jenis ikan Jelawat, Tengadak/Lampan, Gurami, Semah dan Paten/Juara.Meski begitu sejak 2010 produksi ikan di perairan umum ini cenderung menurun, dan pada 2010 nilai penurunan tercatat 0,04%. Pada tahun 2013 khususnya dari produksi ikan budidaya kolam dan keramba terjadi peningkatan yaitu sebesar 0,83 persen. Produksi ikan terbesar adalah jenis ikan mas yang terdapat di keramba dengan jumlah produksi sebesar 133,60 ton. Potensi Perikanan yang sangat menjanjikan adalah usaha perikanan keramba dan budi daya kolam Serta Perikanan Umum. Peluang investasi yang ditawarkan pada sektor perikanan adalah : Usaha Budi daya ikan Keramba dan Budi daya Ikan Kolam, penangkaran bibit ikan yang dapat dilakukan dengan pola kemitraan dengan petani.

PeternakanPopulasi ternak terbesar pada tahun 2014 didominasi oleh tenak babi berjumlah 78.310 ekor, disusul sapi berjumlah 7.480 ekor dan kambing yang populasinya 2.839 ekor dan kerbau yang populasinya 241 ekor. Ternak ayam terdiri dari ayam ras dan ayam bukan ras masing-masing populasinya sebesar 257.366 ekor dan 444.745 ekor, sedangkan itik populasinya sebesar 16.957 ekor. Pada bidang peternakan peluang investasi yang dapat diusahakan cukup potensial meliputi: peternakan babi, sapi, kerbau, kambing, unggas yang terdiri dari itik dan ayam yang dapat dilakukan dengan pola kemitraan dan budidaya tanaman untuk pakan ternak.

PariwisataSektor pariwisata Bukit Kelam memiliki peluang investasi yang dapat kembangkan menjadi investasi yang menguntungkan dari segi ekonomi hal ini terlihat dari banyaknya pengunjung objek wisata tersebut pada setiap harinya terutama pada hari-hari libur. Peluang investasi yang dapat ditawarkan pada sektor pariwisata adalah bidang perhotelan, wisata kuliner serta pengembangan industri kain tenun ikat yang ada di kaki Bukit Kelam.

Industri PengolahanKabupaten Sintang memiliki industri pengolahan terkait dengan komoditas mineral, perkebunan, barang dan jasa yang menyumbang terhadap PDBR. Pada 2014 tercatat terdapat 2 perusahaan/pabrik karet, 4 unit perusahaan sawit dan 1 perusahan air minum kemasan. Industri kecil menengah juga berkembang di 14 kecamatan, seperti: IKM tenun ikat berjumlah 484 unit; IKM Anyaman Bambu & rotan: 212 unit; iKM pandai besi: 120 unit; IKM makanan ringan/snacks: 325 unit; IKM furniture: 36; IKM ukiran kayu: 8; IKM garan tradisional: 25 dan IKM pengolahan kulit kepuak: 20 unit.

Page 15: Profil Kabupaten Sintang Dasar dan 01 Kondisi Umum 03 04 TAHUN 2018 “Terwujudnya masyarakat Kabupaten Sintang yang cerdas, sehat, maju, religius, sejahtera yang didukung penetapan

No NamaPerusahaan

LokasiPabrik

BahanBaku

Izin Terpasang Terpakai

KapasitasTahunOperasional

HasilOlahan

PT. BONTI PERMAIJAYARAYA

MensikuKec. BinjaiHulu

TBS1. 2009 60 30 30 CPO &PK

PT. AGRO SUKSES LESTARI

Nanga Lebang Kec. Kelam Permai

TBS2. 2014 80 100 60 CPO &PK

PT. SINTANG AGRO MANDIRI

Simba Jaya Kec. Sintang

TBS3. 2014 60 60 45 CPO &PK

PT. BUANA HIJAU ABADI

Maung Kec. Ketungau Hilir

TBS4. 2015 60 60 30 CPO &PK

PT. PERDANA SAWIT PLANTATION

Beloh Mulyo Kec. Ketungau Hilir

TBS5. 2017 60 60 60 CPO &PK

PT. PERMATA SUBUR LESTARI

Balai Agung Kec. Sintang

TBS6. 2018 30 45 30 CPO &PK

Sumber Daya AirAir merupakan salah satu sumber daya alam terpenting di Kabupaten Sintang karena keberadaannya menopang berbagai kegiatan pemban-gunan. Di sepanjang Sungai Kapuas dan sungai Melawi ini terdapat beberapa anak sungai yang merupakan percabangan dari kedua sungai ini, seperti sungai ketungau, sungai kayan, sungai tempunak, sungai sepauk dll. Seperti halnya fungsi sungai secara umum, sungai-sungai yang mengalir di Kabupaten Sintang dipergunakan sebagai sumber bahan baku air minum untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sintang, sarana mandi cuci kakus, sarana transportasi dan lain-lain.

Sistem hidrologi wilayah Kabupaten Sintang memiliki 8 buah DAS yang meliputi DAS Ambalau, DAS Hulu Melawi, DAS Jungkit, DAS Kayan, DAS Ketungau, DAS Lebang dan Kebiyau, DAS Melawi dan DAS Tempunak. DAS terluas adalah DAS Melawi, sedangkan DAS Jungkit merupakan DAS dengan wilayah tersempit di Kabupaten Sintang. Sungai-sungai yang mengaliri Kabupaten Sintang diantaranya: Sungai Kapuas, Sungai Melawi, Sungai Ketungau, Sungai Sepauk, dan Sungai Kayan sebagai pemasok kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari.

Sungai Kapuas merupakan sungai yang terpanjang di Kalimantan Barat di Indonesia, dengan panjang 1.086 Km, Debit air (m/dtk) Maksimum : 1,0 Minimum 0,3 m/dtk, mata air dari pegunungan Muller. Muara sungai ini berujung di selat Karimata, Sungai ini merupakan rumah dari lebih 300 jenis ikan. Belakangan ini sungai Kapuas tercemar berat, akibat aktivitas penambangan emas di sepanjang sungai. Sungai Melawi adalah salah satu sungai yang ada di Kabupaten Sintang dan Kabupaten Melawi yang bermuara di Sungai Kapuas tepatnya di Kota Sintang, Sungai Melawi dengan panjang 471 Km dengan debit air maksimum 3,0 m/dtk dan minimum 1,0 m/dtk.

Dengan mata air air terjun Nokanayan Kecamatan Ambalau. Sungai Melawi berwarna coklat kekuningan karena endapan lumpur yang dibawanya. Sungai Ketungau yang bermuara di sungai Kapuas dengan panjang 186 Km, debit air maksimum 0,3 m/dtk, minimum 0,1 m/dtk. Sungai Ketungau juga telah mengalami pencemaran akibat dari aktivitas masyarakat yang melakukan penambangan emas, serta kegiatan masyarakat lainnya. Selain sungai, embung dan danau merupakan sumberdaya air pendukung, misalnya embung yang berfungsi untuk menampung air pada saat musim penghujan dan akan dipergunakan pada musim kemarau yaitu embung Paoh Benua, Suka Maju, Benua Baru, Sungai Ukoi.

Sepuluh danau yang ada dan terjaga kondisinya di Kabupaten Sintang diantaranya adalah : • Danau Semetung (±49,70 ha) di Kecamatan Ketungau Hilir, • Danau Ubar (±41,52 ha) di Kecamatan Ketungau Tengah, • Danau Mensiku (± 77,32 ha) di Kecamatan Binjai Hulu, • Danau Jentawang (± 158,87 ha) di Kecamatan Ketungau Hilir, • Danau Tebing Raya (± 15,91 ha) di Kecamatan Sintang,• Danau Balai Angin (± 106,06 ha) di Kecamatan Sintang,• Danau Aji (± 7,07 ha) di Kecamatan Ketungau Tengah, • Danau Jemut (± 40,44 ha)di Kecamatan Ketungau Hilir,• Danau Liot (± 52,28 ha ) di Kecamatan Ketungau Tengah, • Danau Tempunak (± 52,28 ha ) di Kecamatan Tempunak.

Produksi tanaman karet dan kelapa sawit cenderung mengalami peningkatan, demikian juga dengan produksi tanaman perkebunan lainnya juga mengalami peningkatan meski tidak terlalu besar. Saat ini ada dua komoditi utama yang dikembangkan yaitu kelapa sawit dan karet. Mengigat kondisi lahan perkebunan kelapa sawit yang ada di Kabupaten Sintang semakin terbatas, maka ijin pembukaan areal perkebunan khususnya areal pengembangan kelapa sawit tidak diberikan lagi. Untuk Kecamatan Dedai tepatnya di Nanga Jetak, terdapat pabrik karet yang dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara XIII, merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan karet dan industri pengolahan karet (Crum Rubber) yang menghasilkan SIR 20. Hasil produksi dari PTP XIII tersebut telah diekspor ke luar negeri antara lain Negara Pakistan (Karachi), Cina, India, Turki, Argentina, USA dan Singapura.

Komoditas KaretPada tahun 2013 produksi tanaman karet mengalami penurunan sebesar 1,10 persen yaitu dari 37.867,75 ton menjadi 37.449,50 ton. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan iklim dimana terjadi kemarau yang panjang di tahun 2013. Setahun kemudian (2014) produksi tanaman karet mengalami kenaikan sebesar 23,49 persen yaitu dari 37.449,50 ton menjadi 46.245,32 ton karena peningkatan luas area tanaman karet sebesar 4,81 persen dibanding tahun 2013.

Komoditas SawitTanaman Kelapa Sawit merupakan tanaman unggulan pertama dan terluas dikabupaten sintang, pada tahun 2017 mencapai produksi TBS

2625

TAHUN2018

287.150 ton atau mengalami peningkatan sebesar 23,82 % dari 231. 912, 6 ton pada tahun 2016. Luas areal tanaman kelapa sawit pada tahun 2017 mencapai 165.731 ha dengan luas tanaman menghasilkan 120.136 ha sehingga tingkat produktivitas tanaman kelapa sawit pada tahun 2017 mencapai 2.390 Kg TBS/ha/tahun.

Produksi dan Nilai Produksi tanaman/komoditas perkebunan selengkapnya pada 2017 seperti disajikan pada tabel disamping.Potensi Pertanian terutama sub sektor tanaman pangan yang potensial di Kab. Sintang terdiri dari Padi, Palawija, Sayur-sayuran, dan buah-buahan. Padi sebagai penghasil beras merupakan makanan pokok. Potensi investasi sektor pertanian diantaranya adalah rencana penambahan luas area tanam padi: 40.000 ha.

Komoditas PadiPada tahun 2017 produksi padi di Kabupaten Sintang sebesar 79.460 ton dengan luas panen sebesar 35.660 ha dan rata-rata produktivitas sebesar 50 ton/ha. Produksi padi terbesar yaitu padi sawah sebesar 36,80 ton dengan luas panen sebesar 13.684,5 ha. Sedangkan sisanya adalah padi ladang dengan produksi sebesar 29.096,2 ton dengan luas panen sebesar 21.976 ha

Komoditas PalawijaUntuk tanaman palawija tahun 2017 sebesar 4.186 ton dibandingkan tahun 2016 sebesar 3.807 ton mengalami peningkatan produksi, ubi kayu tahun 2017 sebesar 10.361 ton dibandingkan tahun 2016

sebesar 9.945 ton mengalami peningkatan produks, kacang tanah pada tahun 2017sebesar 106,6 ton dibandingkan pada tahun 2016 sebasar 145 ton mengalami penurunan produksi dan kacang hijau pada tahun 2017sebesar 1,8 ton dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar 5 ton mengalami penurunan produksi, sedangkan pada tahun 2017 sebesar 1.003 ton dibandingkan pada tahun 2016 sebesar 1.146 ton mengalami penurunan produksi. Peluang investasi yang dapat diusahakan adalah : Budi daya padi, buah-buahan, dan sayur-sayuran serta pada penyediaan dan pengolahan pupuk organik maupun anorganik. Pengembangan usaha tanaman pangan dilakukan dengan pola kemitraan dengan petani.

PerikananProduksi Ikan Terbesar yang terdapat di kab. Sintang adalah jenis ikan Jelawat, Tengadak/Lampan, Gurami, Semah dan Paten/Juara. Meski begitu sejak 2010 produksi ikan di perairan umum ini cenderung menurun, dan pada 2010 nilai penurunan tercatat 0,04%Pada tahun 2013 khususnya dari produksi ikan budidaya kolam dan keramba terjadi peningkatan yaitu sebesar 0,83 persen. Produksi ikan terbesar adalah jenis ikan mas yang terdapat di keramba dengan

PROFIL KABUPATENSINTANG

12345678

KaretKelapa dalamKelapa hibridaKelapa sawitLadaKopiKakaoAren

235.646.802.500749.200.000

1.084.000.000205.785.924.30068.426.100.0002.415.000.000

124.500.000214.500.000

5.0005.0005.0001.065

135.00025.00015.000 6.500

47.129,36149,84216,80

193.226,22506,8696,608,30

33,00

No Jumlah Produksi(ton)

Harga Rata-Rata(Rp) Nilai ProduksiJenis Tanaman

jumlah produksi sebesar 133,60 ton. Potensi Perikanan yang sangat menjanjikan adalah usaha perikanan keramba dan budi daya kolam Serta Perikanan Umum. Peluang investasi yang ditawarkan pada sektor perikanan adalah : Usaha Budi daya ikan Keramba dan Budi daya Ikan Kolam, penangkaran bibit ikan yang dapat dilakukan dengan pola kemitraan dengan petani.

PerikananProduksi Ikan Terbesar yang terdapat di kab. Sintang adalah jenis ikan Jelawat, Tengadak/Lampan, Gurami, Semah dan Paten/Juara.Meski begitu sejak 2010 produksi ikan di perairan umum ini cenderung menurun, dan pada 2010 nilai penurunan tercatat 0,04%. Pada tahun 2013 khususnya dari produksi ikan budidaya kolam dan keramba terjadi peningkatan yaitu sebesar 0,83 persen. Produksi ikan terbesar adalah jenis ikan mas yang terdapat di keramba dengan jumlah produksi sebesar 133,60 ton. Potensi Perikanan yang sangat menjanjikan adalah usaha perikanan keramba dan budi daya kolam Serta Perikanan Umum. Peluang investasi yang ditawarkan pada sektor perikanan adalah : Usaha Budi daya ikan Keramba dan Budi daya Ikan Kolam, penangkaran bibit ikan yang dapat dilakukan dengan pola kemitraan dengan petani.

PeternakanPopulasi ternak terbesar pada tahun 2014 didominasi oleh tenak babi berjumlah 78.310 ekor, disusul sapi berjumlah 7.480 ekor dan kambing yang populasinya 2.839 ekor dan kerbau yang populasinya 241 ekor. Ternak ayam terdiri dari ayam ras dan ayam bukan ras masing-masing populasinya sebesar 257.366 ekor dan 444.745 ekor, sedangkan itik populasinya sebesar 16.957 ekor. Pada bidang peternakan peluang investasi yang dapat diusahakan cukup potensial meliputi: peternakan babi, sapi, kerbau, kambing, unggas yang terdiri dari itik dan ayam yang dapat dilakukan dengan pola kemitraan dan budidaya tanaman untuk pakan ternak.

PariwisataSektor pariwisata Bukit Kelam memiliki peluang investasi yang dapat kembangkan menjadi investasi yang menguntungkan dari segi ekonomi hal ini terlihat dari banyaknya pengunjung objek wisata tersebut pada setiap harinya terutama pada hari-hari libur. Peluang investasi yang dapat ditawarkan pada sektor pariwisata adalah bidang perhotelan, wisata kuliner serta pengembangan industri kain tenun ikat yang ada di kaki Bukit Kelam.

Industri PengolahanKabupaten Sintang memiliki industri pengolahan terkait dengan komoditas mineral, perkebunan, barang dan jasa yang menyumbang terhadap PDBR. Pada 2014 tercatat terdapat 2 perusahaan/pabrik karet, 4 unit perusahaan sawit dan 1 perusahan air minum kemasan. Industri kecil menengah juga berkembang di 14 kecamatan, seperti: IKM tenun ikat berjumlah 484 unit; IKM Anyaman Bambu & rotan: 212 unit; iKM pandai besi: 120 unit; IKM makanan ringan/snacks: 325 unit; IKM furniture: 36; IKM ukiran kayu: 8; IKM garan tradisional: 25 dan IKM pengolahan kulit kepuak: 20 unit.

Page 16: Profil Kabupaten Sintang Dasar dan 01 Kondisi Umum 03 04 TAHUN 2018 “Terwujudnya masyarakat Kabupaten Sintang yang cerdas, sehat, maju, religius, sejahtera yang didukung penetapan

Sumber Daya AirAir merupakan salah satu sumber daya alam terpenting di Kabupaten Sintang karena keberadaannya menopang berbagai kegiatan pemban-gunan. Di sepanjang Sungai Kapuas dan sungai Melawi ini terdapat beberapa anak sungai yang merupakan percabangan dari kedua sungai ini, seperti sungai ketungau, sungai kayan, sungai tempunak, sungai sepauk dll. Seperti halnya fungsi sungai secara umum, sungai-sungai yang mengalir di Kabupaten Sintang dipergunakan sebagai sumber bahan baku air minum untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sintang, sarana mandi cuci kakus, sarana transportasi dan lain-lain.

Sistem hidrologi wilayah Kabupaten Sintang memiliki 8 buah DAS yang meliputi DAS Ambalau, DAS Hulu Melawi, DAS Jungkit, DAS Kayan, DAS Ketungau, DAS Lebang dan Kebiyau, DAS Melawi dan DAS Tempunak. DAS terluas adalah DAS Melawi, sedangkan DAS Jungkit merupakan DAS dengan wilayah tersempit di Kabupaten Sintang. Sungai-sungai yang mengaliri Kabupaten Sintang diantaranya: Sungai Kapuas, Sungai Melawi, Sungai Ketungau, Sungai Sepauk, dan Sungai Kayan sebagai pemasok kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari.

Sungai Kapuas merupakan sungai yang terpanjang di Kalimantan Barat di Indonesia, dengan panjang 1.086 Km, Debit air (m/dtk) Maksimum : 1,0 Minimum 0,3 m/dtk, mata air dari pegunungan Muller. Muara sungai ini berujung di selat Karimata, Sungai ini merupakan rumah dari lebih 300 jenis ikan. Belakangan ini sungai Kapuas tercemar berat, akibat aktivitas penambangan emas di sepanjang sungai. Sungai Melawi adalah salah satu sungai yang ada di Kabupaten Sintang dan Kabupaten Melawi yang bermuara di Sungai Kapuas tepatnya di Kota Sintang, Sungai Melawi dengan panjang 471 Km dengan debit air maksimum 3,0 m/dtk dan minimum 1,0 m/dtk.

Dengan mata air air terjun Nokanayan Kecamatan Ambalau. Sungai Melawi berwarna coklat kekuningan karena endapan lumpur yang dibawanya. Sungai Ketungau yang bermuara di sungai Kapuas dengan panjang 186 Km, debit air maksimum 0,3 m/dtk, minimum 0,1 m/dtk. Sungai Ketungau juga telah mengalami pencemaran akibat dari aktivitas masyarakat yang melakukan penambangan emas, serta kegiatan masyarakat lainnya. Selain sungai, embung dan danau merupakan sumberdaya air pendukung, misalnya embung yang berfungsi untuk menampung air pada saat musim penghujan dan akan dipergunakan pada musim kemarau yaitu embung Paoh Benua, Suka Maju, Benua Baru, Sungai Ukoi.

Sepuluh danau yang ada dan terjaga kondisinya di Kabupaten Sintang diantaranya adalah : • Danau Semetung (±49,70 ha) di Kecamatan Ketungau Hilir, • Danau Ubar (±41,52 ha) di Kecamatan Ketungau Tengah, • Danau Mensiku (± 77,32 ha) di Kecamatan Binjai Hulu, • Danau Jentawang (± 158,87 ha) di Kecamatan Ketungau Hilir, • Danau Tebing Raya (± 15,91 ha) di Kecamatan Sintang,• Danau Balai Angin (± 106,06 ha) di Kecamatan Sintang,• Danau Aji (± 7,07 ha) di Kecamatan Ketungau Tengah, • Danau Jemut (± 40,44 ha)di Kecamatan Ketungau Hilir,• Danau Liot (± 52,28 ha ) di Kecamatan Ketungau Tengah, • Danau Tempunak (± 52,28 ha ) di Kecamatan Tempunak.

12345678

Padi SawahPadi LadangJagungKacang KedelaiKacang HijauKacang TanahUbi KayuUbi Jalar

58,95238,574

5,4992421

21722,452

4,018

17,11519,322

1,7802124

1651,034

354

14,30819,376

1,7502326

186867245

No Komoditas Luas Tanaman(Ha)

Luas Panen(Ha)

Produksi(Ton)

3,451,993,092,208,58 1,32,17

10,72

Produktivitas(Ton/Ha)

Produksi tanaman karet dan kelapa sawit cenderung mengalami peningkatan, demikian juga dengan produksi tanaman perkebunan lainnya juga mengalami peningkatan meski tidak terlalu besar. Saat ini ada dua komoditi utama yang dikembangkan yaitu kelapa sawit dan karet. Mengigat kondisi lahan perkebunan kelapa sawit yang ada di Kabupaten Sintang semakin terbatas, maka ijin pembukaan areal perkebunan khususnya areal pengembangan kelapa sawit tidak diberikan lagi. Untuk Kecamatan Dedai tepatnya di Nanga Jetak, terdapat pabrik karet yang dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara XIII, merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan karet dan industri pengolahan karet (Crum Rubber) yang menghasilkan SIR 20. Hasil produksi dari PTP XIII tersebut telah diekspor ke luar negeri antara lain Negara Pakistan (Karachi), Cina, India, Turki, Argentina, USA dan Singapura.

Komoditas KaretPada tahun 2013 produksi tanaman karet mengalami penurunan sebesar 1,10 persen yaitu dari 37.867,75 ton menjadi 37.449,50 ton. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan iklim dimana terjadi kemarau yang panjang di tahun 2013. Setahun kemudian (2014) produksi tanaman karet mengalami kenaikan sebesar 23,49 persen yaitu dari 37.449,50 ton menjadi 46.245,32 ton karena peningkatan luas area tanaman karet sebesar 4,81 persen dibanding tahun 2013.

Komoditas SawitTanaman Kelapa Sawit merupakan tanaman unggulan pertama dan terluas dikabupaten sintang, pada tahun 2017 mencapai produksi TBS

287.150 ton atau mengalami peningkatan sebesar 23,82 % dari 231. 912, 6 ton pada tahun 2016. Luas areal tanaman kelapa sawit pada tahun 2017 mencapai 165.731 ha dengan luas tanaman menghasilkan 120.136 ha sehingga tingkat produktivitas tanaman kelapa sawit pada tahun 2017 mencapai 2.390 Kg TBS/ha/tahun.

Produksi dan Nilai Produksi tanaman/komoditas perkebunan selengkapnya pada 2017 seperti disajikan pada tabel disamping.Potensi Pertanian terutama sub sektor tanaman pangan yang potensial di Kab. Sintang terdiri dari Padi, Palawija, Sayur-sayuran, dan buah-buahan. Padi sebagai penghasil beras merupakan makanan pokok. Potensi investasi sektor pertanian diantaranya adalah rencana penambahan luas area tanam padi: 40.000 ha.

Komoditas PadiPada tahun 2017 produksi padi di Kabupaten Sintang sebesar 79.460 ton dengan luas panen sebesar 35.660 ha dan rata-rata produktivitas sebesar 50 ton/ha. Produksi padi terbesar yaitu padi sawah sebesar 36,80 ton dengan luas panen sebesar 13.684,5 ha. Sedangkan sisanya adalah padi ladang dengan produksi sebesar 29.096,2 ton dengan luas panen sebesar 21.976 ha

Komoditas PalawijaUntuk tanaman palawija tahun 2017 sebesar 4.186 ton dibandingkan tahun 2016 sebesar 3.807 ton mengalami peningkatan produksi, ubi kayu tahun 2017 sebesar 10.361 ton dibandingkan tahun 2016

sebesar 9.945 ton mengalami peningkatan produks, kacang tanah pada tahun 2017sebesar 106,6 ton dibandingkan pada tahun 2016 sebasar 145 ton mengalami penurunan produksi dan kacang hijau pada tahun 2017sebesar 1,8 ton dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar 5 ton mengalami penurunan produksi, sedangkan pada tahun 2017 sebesar 1.003 ton dibandingkan pada tahun 2016 sebesar 1.146 ton mengalami penurunan produksi. Peluang investasi yang dapat diusahakan adalah : Budi daya padi, buah-buahan, dan sayur-sayuran serta pada penyediaan dan pengolahan pupuk organik maupun anorganik. Pengembangan usaha tanaman pangan dilakukan dengan pola kemitraan dengan petani.

2827

TAHUN2018

PerikananProduksi Ikan Terbesar yang terdapat di kab. Sintang adalah jenis ikan Jelawat, Tengadak/Lampan, Gurami, Semah dan Paten/Juara. Meski begitu sejak 2010 produksi ikan di perairan umum ini cenderung menurun, dan pada 2010 nilai penurunan tercatat 0,04%Pada tahun 2013 khususnya dari produksi ikan budidaya kolam dan keramba terjadi peningkatan yaitu sebesar 0,83 persen. Produksi ikan terbesar adalah jenis ikan mas yang terdapat di keramba dengan

PROFIL KABUPATENSINTANG

jumlah produksi sebesar 133,60 ton. Potensi Perikanan yang sangat menjanjikan adalah usaha perikanan keramba dan budi daya kolam Serta Perikanan Umum. Peluang investasi yang ditawarkan pada sektor perikanan adalah : Usaha Budi daya ikan Keramba dan Budi daya Ikan Kolam, penangkaran bibit ikan yang dapat dilakukan dengan pola kemitraan dengan petani.

PerikananProduksi Ikan Terbesar yang terdapat di kab. Sintang adalah jenis ikan Jelawat, Tengadak/Lampan, Gurami, Semah dan Paten/Juara.Meski begitu sejak 2010 produksi ikan di perairan umum ini cenderung menurun, dan pada 2010 nilai penurunan tercatat 0,04%. Pada tahun 2013 khususnya dari produksi ikan budidaya kolam dan keramba terjadi peningkatan yaitu sebesar 0,83 persen. Produksi ikan terbesar adalah jenis ikan mas yang terdapat di keramba dengan jumlah produksi sebesar 133,60 ton. Potensi Perikanan yang sangat menjanjikan adalah usaha perikanan keramba dan budi daya kolam Serta Perikanan Umum. Peluang investasi yang ditawarkan pada sektor perikanan adalah : Usaha Budi daya ikan Keramba dan Budi daya Ikan Kolam, penangkaran bibit ikan yang dapat dilakukan dengan pola kemitraan dengan petani.

PeternakanPopulasi ternak terbesar pada tahun 2014 didominasi oleh tenak babi berjumlah 78.310 ekor, disusul sapi berjumlah 7.480 ekor dan kambing yang populasinya 2.839 ekor dan kerbau yang populasinya 241 ekor. Ternak ayam terdiri dari ayam ras dan ayam bukan ras masing-masing populasinya sebesar 257.366 ekor dan 444.745 ekor, sedangkan itik populasinya sebesar 16.957 ekor. Pada bidang peternakan peluang investasi yang dapat diusahakan cukup potensial meliputi: peternakan babi, sapi, kerbau, kambing, unggas yang terdiri dari itik dan ayam yang dapat dilakukan dengan pola kemitraan dan budidaya tanaman untuk pakan ternak.

PariwisataSektor pariwisata Bukit Kelam memiliki peluang investasi yang dapat kembangkan menjadi investasi yang menguntungkan dari segi ekonomi hal ini terlihat dari banyaknya pengunjung objek wisata tersebut pada setiap harinya terutama pada hari-hari libur. Peluang investasi yang dapat ditawarkan pada sektor pariwisata adalah bidang perhotelan, wisata kuliner serta pengembangan industri kain tenun ikat yang ada di kaki Bukit Kelam.

Industri PengolahanKabupaten Sintang memiliki industri pengolahan terkait dengan komoditas mineral, perkebunan, barang dan jasa yang menyumbang terhadap PDBR. Pada 2014 tercatat terdapat 2 perusahaan/pabrik karet, 4 unit perusahaan sawit dan 1 perusahan air minum kemasan. Industri kecil menengah juga berkembang di 14 kecamatan, seperti: IKM tenun ikat berjumlah 484 unit; IKM Anyaman Bambu & rotan: 212 unit; iKM pandai besi: 120 unit; IKM makanan ringan/snacks: 325 unit; IKM furniture: 36; IKM ukiran kayu: 8; IKM garan tradisional: 25 dan IKM pengolahan kulit kepuak: 20 unit.

Page 17: Profil Kabupaten Sintang Dasar dan 01 Kondisi Umum 03 04 TAHUN 2018 “Terwujudnya masyarakat Kabupaten Sintang yang cerdas, sehat, maju, religius, sejahtera yang didukung penetapan

Sumber Daya AirAir merupakan salah satu sumber daya alam terpenting di Kabupaten Sintang karena keberadaannya menopang berbagai kegiatan pemban-gunan. Di sepanjang Sungai Kapuas dan sungai Melawi ini terdapat beberapa anak sungai yang merupakan percabangan dari kedua sungai ini, seperti sungai ketungau, sungai kayan, sungai tempunak, sungai sepauk dll. Seperti halnya fungsi sungai secara umum, sungai-sungai yang mengalir di Kabupaten Sintang dipergunakan sebagai sumber bahan baku air minum untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sintang, sarana mandi cuci kakus, sarana transportasi dan lain-lain.

Sistem hidrologi wilayah Kabupaten Sintang memiliki 8 buah DAS yang meliputi DAS Ambalau, DAS Hulu Melawi, DAS Jungkit, DAS Kayan, DAS Ketungau, DAS Lebang dan Kebiyau, DAS Melawi dan DAS Tempunak. DAS terluas adalah DAS Melawi, sedangkan DAS Jungkit merupakan DAS dengan wilayah tersempit di Kabupaten Sintang. Sungai-sungai yang mengaliri Kabupaten Sintang diantaranya: Sungai Kapuas, Sungai Melawi, Sungai Ketungau, Sungai Sepauk, dan Sungai Kayan sebagai pemasok kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari.

Sungai Kapuas merupakan sungai yang terpanjang di Kalimantan Barat di Indonesia, dengan panjang 1.086 Km, Debit air (m/dtk) Maksimum : 1,0 Minimum 0,3 m/dtk, mata air dari pegunungan Muller. Muara sungai ini berujung di selat Karimata, Sungai ini merupakan rumah dari lebih 300 jenis ikan. Belakangan ini sungai Kapuas tercemar berat, akibat aktivitas penambangan emas di sepanjang sungai. Sungai Melawi adalah salah satu sungai yang ada di Kabupaten Sintang dan Kabupaten Melawi yang bermuara di Sungai Kapuas tepatnya di Kota Sintang, Sungai Melawi dengan panjang 471 Km dengan debit air maksimum 3,0 m/dtk dan minimum 1,0 m/dtk.

Dengan mata air air terjun Nokanayan Kecamatan Ambalau. Sungai Melawi berwarna coklat kekuningan karena endapan lumpur yang dibawanya. Sungai Ketungau yang bermuara di sungai Kapuas dengan panjang 186 Km, debit air maksimum 0,3 m/dtk, minimum 0,1 m/dtk. Sungai Ketungau juga telah mengalami pencemaran akibat dari aktivitas masyarakat yang melakukan penambangan emas, serta kegiatan masyarakat lainnya. Selain sungai, embung dan danau merupakan sumberdaya air pendukung, misalnya embung yang berfungsi untuk menampung air pada saat musim penghujan dan akan dipergunakan pada musim kemarau yaitu embung Paoh Benua, Suka Maju, Benua Baru, Sungai Ukoi.

Sepuluh danau yang ada dan terjaga kondisinya di Kabupaten Sintang diantaranya adalah : • Danau Semetung (±49,70 ha) di Kecamatan Ketungau Hilir, • Danau Ubar (±41,52 ha) di Kecamatan Ketungau Tengah, • Danau Mensiku (± 77,32 ha) di Kecamatan Binjai Hulu, • Danau Jentawang (± 158,87 ha) di Kecamatan Ketungau Hilir, • Danau Tebing Raya (± 15,91 ha) di Kecamatan Sintang,• Danau Balai Angin (± 106,06 ha) di Kecamatan Sintang,• Danau Aji (± 7,07 ha) di Kecamatan Ketungau Tengah, • Danau Jemut (± 40,44 ha)di Kecamatan Ketungau Hilir,• Danau Liot (± 52,28 ha ) di Kecamatan Ketungau Tengah, • Danau Tempunak (± 52,28 ha ) di Kecamatan Tempunak.

Produksi tanaman karet dan kelapa sawit cenderung mengalami peningkatan, demikian juga dengan produksi tanaman perkebunan lainnya juga mengalami peningkatan meski tidak terlalu besar. Saat ini ada dua komoditi utama yang dikembangkan yaitu kelapa sawit dan karet. Mengigat kondisi lahan perkebunan kelapa sawit yang ada di Kabupaten Sintang semakin terbatas, maka ijin pembukaan areal perkebunan khususnya areal pengembangan kelapa sawit tidak diberikan lagi. Untuk Kecamatan Dedai tepatnya di Nanga Jetak, terdapat pabrik karet yang dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara XIII, merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan karet dan industri pengolahan karet (Crum Rubber) yang menghasilkan SIR 20. Hasil produksi dari PTP XIII tersebut telah diekspor ke luar negeri antara lain Negara Pakistan (Karachi), Cina, India, Turki, Argentina, USA dan Singapura.

Komoditas KaretPada tahun 2013 produksi tanaman karet mengalami penurunan sebesar 1,10 persen yaitu dari 37.867,75 ton menjadi 37.449,50 ton. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan iklim dimana terjadi kemarau yang panjang di tahun 2013. Setahun kemudian (2014) produksi tanaman karet mengalami kenaikan sebesar 23,49 persen yaitu dari 37.449,50 ton menjadi 46.245,32 ton karena peningkatan luas area tanaman karet sebesar 4,81 persen dibanding tahun 2013.

Komoditas SawitTanaman Kelapa Sawit merupakan tanaman unggulan pertama dan terluas dikabupaten sintang, pada tahun 2017 mencapai produksi TBS

287.150 ton atau mengalami peningkatan sebesar 23,82 % dari 231. 912, 6 ton pada tahun 2016. Luas areal tanaman kelapa sawit pada tahun 2017 mencapai 165.731 ha dengan luas tanaman menghasilkan 120.136 ha sehingga tingkat produktivitas tanaman kelapa sawit pada tahun 2017 mencapai 2.390 Kg TBS/ha/tahun.

Produksi dan Nilai Produksi tanaman/komoditas perkebunan selengkapnya pada 2017 seperti disajikan pada tabel disamping.Potensi Pertanian terutama sub sektor tanaman pangan yang potensial di Kab. Sintang terdiri dari Padi, Palawija, Sayur-sayuran, dan buah-buahan. Padi sebagai penghasil beras merupakan makanan pokok. Potensi investasi sektor pertanian diantaranya adalah rencana penambahan luas area tanam padi: 40.000 ha.

Komoditas PadiPada tahun 2017 produksi padi di Kabupaten Sintang sebesar 79.460 ton dengan luas panen sebesar 35.660 ha dan rata-rata produktivitas sebesar 50 ton/ha. Produksi padi terbesar yaitu padi sawah sebesar 36,80 ton dengan luas panen sebesar 13.684,5 ha. Sedangkan sisanya adalah padi ladang dengan produksi sebesar 29.096,2 ton dengan luas panen sebesar 21.976 ha

Komoditas PalawijaUntuk tanaman palawija tahun 2017 sebesar 4.186 ton dibandingkan tahun 2016 sebesar 3.807 ton mengalami peningkatan produksi, ubi kayu tahun 2017 sebesar 10.361 ton dibandingkan tahun 2016

sebesar 9.945 ton mengalami peningkatan produks, kacang tanah pada tahun 2017sebesar 106,6 ton dibandingkan pada tahun 2016 sebasar 145 ton mengalami penurunan produksi dan kacang hijau pada tahun 2017sebesar 1,8 ton dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar 5 ton mengalami penurunan produksi, sedangkan pada tahun 2017 sebesar 1.003 ton dibandingkan pada tahun 2016 sebesar 1.146 ton mengalami penurunan produksi. Peluang investasi yang dapat diusahakan adalah : Budi daya padi, buah-buahan, dan sayur-sayuran serta pada penyediaan dan pengolahan pupuk organik maupun anorganik. Pengembangan usaha tanaman pangan dilakukan dengan pola kemitraan dengan petani.

PerikananProduksi Ikan Terbesar yang terdapat di kab. Sintang adalah jenis ikan Jelawat, Tengadak/Lampan, Gurami, Semah dan Paten/Juara. Meski begitu sejak 2010 produksi ikan di perairan umum ini cenderung menurun, dan pada 2010 nilai penurunan tercatat 0,04%Pada tahun 2013 khususnya dari produksi ikan budidaya kolam dan keramba terjadi peningkatan yaitu sebesar 0,83 persen. Produksi ikan terbesar adalah jenis ikan mas yang terdapat di keramba dengan

jumlah produksi sebesar 133,60 ton. Potensi Perikanan yang sangat menjanjikan adalah usaha perikanan keramba dan budi daya kolam Serta Perikanan Umum. Peluang investasi yang ditawarkan pada sektor perikanan adalah : Usaha Budi daya ikan Keramba dan Budi daya Ikan Kolam, penangkaran bibit ikan yang dapat dilakukan dengan pola kemitraan dengan petani.

PerikananProduksi Ikan Terbesar yang terdapat di kab. Sintang adalah jenis ikan Jelawat, Tengadak/Lampan, Gurami, Semah dan Paten/Juara.Meski begitu sejak 2010 produksi ikan di perairan umum ini cenderung menurun, dan pada 2010 nilai penurunan tercatat 0,04%. Pada tahun 2013 khususnya dari produksi ikan budidaya kolam dan keramba terjadi peningkatan yaitu sebesar 0,83 persen. Produksi ikan terbesar adalah jenis ikan mas yang terdapat di keramba dengan jumlah produksi sebesar 133,60 ton. Potensi Perikanan yang sangat menjanjikan adalah usaha perikanan keramba dan budi daya kolam Serta Perikanan Umum. Peluang investasi yang ditawarkan pada sektor perikanan adalah : Usaha Budi daya ikan Keramba dan Budi daya Ikan Kolam, penangkaran bibit ikan yang dapat dilakukan dengan pola kemitraan dengan petani.

PeternakanPopulasi ternak terbesar pada tahun 2014 didominasi oleh tenak babi berjumlah 78.310 ekor, disusul sapi berjumlah 7.480 ekor dan kambing yang populasinya 2.839 ekor dan kerbau yang populasinya 241 ekor. Ternak ayam terdiri dari ayam ras dan ayam bukan ras masing-masing populasinya sebesar 257.366 ekor dan 444.745 ekor, sedangkan itik populasinya sebesar 16.957 ekor. Pada bidang peternakan peluang investasi yang dapat diusahakan cukup potensial meliputi: peternakan babi, sapi, kerbau, kambing, unggas yang terdiri dari itik dan ayam yang dapat dilakukan dengan pola kemitraan dan budidaya tanaman untuk pakan ternak.

PariwisataSektor pariwisata Bukit Kelam memiliki peluang investasi yang dapat kembangkan menjadi investasi yang menguntungkan dari segi ekonomi hal ini terlihat dari banyaknya pengunjung objek wisata tersebut pada setiap harinya terutama pada hari-hari libur. Peluang investasi yang dapat ditawarkan pada sektor pariwisata adalah bidang perhotelan, wisata kuliner serta pengembangan industri kain tenun ikat yang ada di kaki Bukit Kelam.

Industri PengolahanKabupaten Sintang memiliki industri pengolahan terkait dengan komoditas mineral, perkebunan, barang dan jasa yang menyumbang terhadap PDBR. Pada 2014 tercatat terdapat 2 perusahaan/pabrik karet, 4 unit perusahaan sawit dan 1 perusahan air minum kemasan. Industri kecil menengah juga berkembang di 14 kecamatan, seperti: IKM tenun ikat berjumlah 484 unit; IKM Anyaman Bambu & rotan: 212 unit; iKM pandai besi: 120 unit; IKM makanan ringan/snacks: 325 unit; IKM furniture: 36; IKM ukiran kayu: 8; IKM garan tradisional: 25 dan IKM pengolahan kulit kepuak: 20 unit.

“Terwujudnya masyarakat Kabupaten Sintang yang

cerdas, sehat, maju, religius, sejahtera yang didukung

penetapan tata kelola pemerintah yang baik dan bersih pada tahun 2021”

3029

TAHUN2018

PROFIL KABUPATENSINTANG