prokrisan

download prokrisan

of 4

Transcript of prokrisan

  • 7/23/2019 prokrisan

    1/4

    Teknologi Produksi Benih Bunga Krisan

    Budidaya bunga krisan diawali dengan benih sebar. Introduksi teknologiperbenihan telah diawali sejak tahun 2006. Sebagai salah satu alternative dalam usahapengadaan benih krisan secara konvensional melalui perbanyakan vegetative dengancara memisahkan anakan atau dengan system stek pucuk (cutting system). Dengansystem ini benih yang dihasilkan genotipenya telah diketahui dan dapat dibuat padawaktu yang singkat. Keberhasilan perbanyakan vegetative dipengaruhi oleh beberapafactor yaitu: 1) tanaman induk; 2) umur stek (stek hasil cabutan atau kebun pangkasyang muda/juveni yaitu bagian pucuk); 3) media; 4) drainase media; 5) intensitascahaya; 6) teknik pengguntingan pucuk; 7) jenis dan konsentrasi hormon perbanyakanpertumbuhan yang digunakan.

    Manfaat dan Keuntungan TeknologiPengkajian dimulai dari adaptasi beberapa varietas tanaman induk, PHT dan

    introduksi tek nologi perbenihan dengan stek pucuk tanaman krisan. Hasil pengkajian

    diperoleh manfaat dan keuntungan sebagai berikut:1. Mendiverifikasikan komoditas usahatani krisan dalam rangka memenuhi kebutuhan

    pasar bunga potong krisan di DIY dan sekitarnya.2. Meningkatkan pendapatan kesejahteraan petani3. Membuka lapangan pekerjaan bagi pemuda di pedesaan4. Menambah rasa percaya diri dan harapan pemuda di pedesaan untuk mendapatkan

    kehidupan yang lebih layak sebagai petani.Pengkajian dilakukan didataran medium kawasan lereng barat Gunung Merapi

    yaitu di Dusun Wonokerso, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, KabupatenSleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan sifat-sifat fisiologis dangenetis yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman bungapotong krisan maka lokasi yang dibutuhkan berudara sejuk (17-300C) sehingga dataranmedium dan dataran tinggi di Kabupaten Sleman sangat cocok untuk pengembangan

    tanaman hias, selain itu dekat dengan pusat kota, dimana kebutuhan akan bungapotong cukup tinggi.

    Inovasi Teknologia. Persiapan

    1. Pembuatan rumah plastik, terbuat dari bambu, kayu. Atap berupa plastik UVatau bahan lain yang transparan, dinding rumah berupa screen atau paranet.

    Rumah plastik dilengkapi dengan bak atau drum penampung air untuk pengairandan pemeliharaan tanaman, rangkaian listrik untuk pemberian cahaya tambahan.

    2. Lahan pertanaman

    Tanah dalam rumah lindung diolah sedalam 30 cm, kemudian diberokan selama2 minggu dan dibiarkan mongering, diusahakan agar tidak terkena air/terbasahiTanah diolah kembali dengan membuat bedengan setinggi 25-30 cm denganlebar 1 m memanjang searah dengan rumah lindung dengan jarak antarbedengan 50 cm.Pada saat membuat bedengan diberikan POM 30 ton/ha, Urea200 kg/ha, KCl 350 kg/ha, SP36 300 kg/ha dan dicampur dengan diaduk sampairata.Diberi kapur dolomite 3-4,5 ton/ha apabila pH tanah rendah (masam).

  • 7/23/2019 prokrisan

    2/4

    3. Benih, varietas Sakuntala, Puspita Nusantara, Dewi Ratih, Nyi Ageng Serang, CutNyak Dien dan Pitaloka. Benih dipilih dari indukan yang produktif dan sehat.Stek dipilih yang berakar sehat, perakaran lebat, vigor dan daun telahmempunyai daun minimal 3-4 helai. Benih stek telah melalui proses penangkaranminimal 15 hari.

    4. Instalasi listrik untuk Pemberian Cahaya TambahanPemberian tambahan cahaya dengan menggunakan lampu pijar 75-100 wattatau TL 40 watt pada setiap titik, diatur dengan menggunakan timer. Titik lampuberjarak 2 x 2 m2dan tinggi lampu sekitar dan tinggi lampu sekitar 1,5-2 m diatas permukaan bedengan.

    b. Pemeliharaan Tanaman Induk1. Penanaman

    Penanaman dilakukan 7 hari setelah pemupukan dasar, sehari sebelum tanamdibasahi dengan air dan dibuat lobang tanam dengan menggunakan penugalsedalam 3-5 cm, tanaman induk krisan sekitar 25 tanaman/m2 (jarak tanamn 20x 20 cm). Penanaman dilakukan pagi atau sore hari. Pemberian tambahan

    cahaya malam hari saat penanaman.2. Pemupukan

    Pupuk dasar diberikan sebelum tanam, pemupukan susulan pada umur tanaman2 minggu, dengan campuran SP 36, KCl dan Urea (1:1:1) atau NPK dengan dosis300 g/m2. Pupuk cair dapat diberikan 2 kali seminggu sampai tanaman tidak lagiproduktif. Pemupukan susulan ke dua dan selanjutnya diberikan sebanayk selangwaktu 2 minggu pada dosis yang sama.

    3. PerawatanPemeliharaan rutin tiap 2 kali seminggu dengan penyemprotan fungisidaberbahan aktif propineb, Mankozeb, Karbendazin atau Metalaksil serta insektisidaberbahan aktif Lamda sihalotrin, Triazofos, Rotenon atau Profenofos.

    4. PenyiramanDilakukan rutin minimal 2-3 hari, menggunakan gembor dan diuasahakan tidak

    mengotori daun.5. Penyinaran tambahan

    Penyinaran tambahan dilakukan selama 4 jam per malam, antara jam 22.00hingga jam 02.00 dini hari atau 23.00 hingga 03.00 wib.Penyinaran denganmetode siklik yaitu 20 menit menyala diikuti 15 menit mati.

    6. Penyiangan dilakukan sesering mungkin pada saat tanaman masih muda dan bilatajuk tanaman sudah lebat penyiangan dilakukan 3 minggu sekali.

    c. Produksi Benih Krisan

    1. PenyetekanDilakukan pada tanamana muda yang telah memiliki 7 helai daun (15 hst),

    penyetekan dengan menggunakan pisau atau gunting stek yang tajam dan steril.Tunas dipotong dengan criteria 4-5 daun sempurna dan mneyisakan 2-3 daun padabatang/ranting bekas setekan (2-3 ruas). Pisau atau gunting stek setiap melakukanpemotongan sebaiknya dicelupkan ke dalam alcohol 70%. Tunas-tunas stek segeraditempatkan di tempat yang sejuk dan lembab. Selang waktu panen stek sekitar 2-3minggu sekali bila tunas akselir yang tumbuh telah memiliki 5-7 daun.

  • 7/23/2019 prokrisan

    3/4

    2. Penangkaran Stek Sarana dan prasarana ruang penangkaran

    Dilakukan dalam ruang khusus, ruang berupa rumah plastic, beraerasi baik dantidak terkena percikan hujan, intensitas cahaya dalam ruang penangkar 40%, bakpenangkaran berupa kotak kayu atau plastic dengan tinggi + 80 cm, mediapenangkaran berupa arang sekamyang dihamparkan di dalam bak sampai penuhdengan ketebalan + 5 cm.

    Proses penangkaran dan pemeliharaan stekStek hasil panen dirompes hingga tersisa 3-4 daun sempurna, ujung pangkalbatang stek dipotong sedikit dan ujung pangkal batang kemudian dicelupkan pada

    pasta ZPT (Rootone F atau Rizootone), stek ditanam pada media penangkarandengan kedalaman 1-1,5 cm dengan jarak penanaman 2x2 cm kemudian ditutupdengan kertas merang atau Koran selama 48 jam. Media penangkaran diusahakantetap basah, dilakukan penyiraman 2-3 hari sekali hingga stek siap tanam.Pengendalian HPT dilakukan 2 kali per minggu menggunakan fungisida daninsektisida. Penangkaran berlangsung kurang lebih 14-21 hari.

    3. Sortasi Stek

    Setelah ditangkarkan selama 14-21 hari, stek-stek kemudian disortasi kelayakannyasebelum ditanam atau dikirim ke tempat lain. Sortasi dilakukan agar perakaran lebatdan sehat, tidak ada gejala terinduksi pembungaan awal (pentulan), tidak ada gejalaklorosis, tidak kerdil dan berbatang kuat, tidak terdapat serangan hama dan penyakit.

    Hasil penerapan teknologi1. Aspek produktivitas pada Produksi Benih Krisan

    Secara umum, stek dengan diameter batang terbesar ditunjukkan pada panenpertama, selanjutnya diameter batang stek menurun pada panen stek kedua danberikutnya. Penurunan yang nyata pada diameter stek terlihat pada varietasSakuntala, Pitaloka dan Nyi Ageng serang. Stek dari varietas Nyi Ageng Serangmemperlihatkan diameter batang terkecil dari keenam varietas yang dicoba.Pengamatan diameter batang stek sangat diperlukan mengingat persyaratanasertifikasi benih krisan diantaranya keseragaman benih sumber dimana bloktanaman induk layak sebagai penghasil stek. Layak adalah seragam (vigor,sukulensi batang, panjang stek, dan jumlah daun per stek) dan sehat (bebaspenyakit karat, layu Fusarium dan virus).

    2. Aspek sosialPenjualan bunga rata-rata per hari 300-500 ikat atau 3.000-5.000 tangkai, jadijumlah bunga potong terjual per minggu 2.500-4.000 ikat atau 25.000-40.000tangkai per minggu. Dalam jangka waktu satu bulan, konsumen bunga potong diDIY rata-rata membutuhkan 125.000-200.000 tangkai. Jumlah permintaanmeningkat pada hari besar tertentu seperti tahun baru, natal, lebaran dan bulan

    pernikahan. Kebutuhan benih per minggu 5.000 benih sehingga diperlukan 1.000tanaman indukan dan untuk kebutuhan benih sebar 30.000-50.000 per minggudiperlukan tanaman indukan 6.000-10.000.

    3. Aspek EkonomiBiaya produksi benih krisan seluas 150m2 dengan kapasitas tanaman induk 3.500pohon adalah Rp. 25.370.000. Satu tanaman induk dapat panen stek rata-rata 8buah per bulan. Tanaman induk sejumlah 3.500 rata-rata akan menghasilkan benihsebar 28.000 stek per bulan sehingga dalam satu tahun akan menghasilkan 336.000

  • 7/23/2019 prokrisan

    4/4

    stek, dengan asumsi harga benih sebar berlabel rata-rata Rp. 200/stek, makapendapatan petani bunga krisan yang melakukan diversifikasi usaha perbenihankrisan selama 1 tahun bertambah sebesar Rp.41.830.000 atau Rp. 3.485.833/bulan.Usaha benih sebar krisan menguntungkan dan layak dikembangkan dengan B/C1,648 dan R/C 2,648.

    4.

    DampakTerciptanya agribisnis bunga krisan di lokasi pengkajian yang secara tidak langsungdapat menggerakkan dan menghidupkan sendi-sendi perekonomian petani diwilayah tersebut. Terjalin kerjasama antara instansi pemerintah lingkup pertanian,pemerintah daerah, perguruan tinggi, kelompoktani dan pelakuk usaha. BudidayaBunga potong dan perbenihan krisan telah diterapkan/ diusahakanpengembangannya di Suroloyo, Kulon Progo.

    Gb. 26. Tanam Indukan Krisan Gb. 27. Indukan Krisan Siap di Stek

    Gb. 28. Contoh Bunga Krisan G. 29. Benih Krisan Siap dipindah/tanam