Program turunan numerik

7

Click here to load reader

Transcript of Program turunan numerik

Page 1: Program turunan numerik

PROGRAM TURUNAN

NUMERIK

Nama Kelompok 7 :

Bobby Chandra Ardian

Caesar Trihardi Sampurno

Fauzie Akhmad Diawan

Rianto Aji Waskito

Page 2: Program turunan numerik

HUBUNGAN METODE

NUMERIK DENGAN

KEHIDUPAN SEHARI-HARIMahasiswa di jurusan Teknik Informatika pasti akan

menemukan materi metode numerik yang tentunya menjadi

dasar bagi mata kuliah lainnya.

Dalam metode numerik, ditemukan pembahasan tentang

persamaan linier. Fungsi dari persamaan linier itu sendiri tak

berperan utama dalam informatika melainkan pendorong yang

mempunyai manfaat besar dalam dunia informatika itu sendiri.

Metode numerik mampu membuka pikiran kita dengan

kemampuan-kemampuan berlogika yang bagus dan pasti

tanpa ada unsur ketidakpastian.

Bentuk umum untuk persamaan linear adalah

y = mx + b

Page 3: Program turunan numerik

Contoh

Sebuah daerah mempunyai 3 industri utama yaitu

tambang minyak bumi, pembangkit listrik, dan jalan utama

kendaraan darat.

Untuk menghasilkan X minyak bumi diperlukan :

a) 25 listrik untuk menjalankan peralatan

b) 25 pengangkutan untuk keperluan distribusi

Untuk menghasilkan Y pengangkutan diperlukan :

a) 60 minyak bumi untuk bahan bakar

b) 10 listrik sebagai penerang jalan

Page 4: Program turunan numerik

CONTOH PROGRAM

#include // pembacaan cout dan cin.

#include // tampilan standar input output.

#include // di gunakan untuk membuat teks antarmuka pengguna.

#include // prototype fungsi untuk pustaka matematika.

main() // program utama

{ // pembuka program .

int i=1, k; // pendeklarasian variabel dengan menggunakan tipe data integer.

float x0, x1, xr, fx0, fx1, E, e=0.00001; // pendeklarasian variabel dengan

menggunakan tipe data float.

clrscr(); // untuk menghapus data yang tidak perlu.

gotoxy(18,6);cout<<" METODE SECANT f(x)=2x^2-

5x+1"<gotoxy(18,7);cout<<"---------------------------------------"; // tampilan output

tabel.

gotoxy(14,9);cout<< "Masukkan Nilai Awal : ";cin>>x0; // input nilai awal

gotoxy(14,10);cout<<"Masukkan Nilai Akhir : ";cin>>x1; // input nilai akhir

gotoxy(7,12);cout<<"+------------------------------------------------+"<

Page 5: Program turunan numerik

Lanjutan Program

gotoxy(8,13);cout<<"iterasi"; // pembacaan nilai iterasi.

gotoxy(18,13);cout<<"x0"; // pembacaan nilai x0 (masukan nilai awal).

gotoxy(24,13);cout<<"x1"; // pembacaan nilai x1 (masukan nilai akhir).

gotoxy(30,13);cout<<"xr"; // pembacaan nilai xr.

gotoxy(34,13);cout<<"f(x0)"; // pembacaan nilai f(x0) turunan nilai dari x0.

gotoxy(43,13);cout<<"f(x1)"; // pembacaan nilai f(x1) turunan nilai dari x1.

gotoxy(50,13);cout<<"E"; // pembacaan nilai error.

gotoxy(7,14);cout<<"+------------------------------------------------+"<

do // menggunakan perulangan.

{ // pembuka program

fx0 = (2*(x0*x0))-(5*x0)+1; // rumus untuk pemanggilan nilai f(x0).

fx1 = (2*(x1*x1))-(5*x1)+1; // rumus untuk pemanggilan nilai f(x1).

xr = x1-(fx1*((x1-x0)/(fx1-fx0))); // rumus untuk pemanggilan nilai xr.

E = fabs((xr-x1)/xr); // rumus untuk pemanggilan nilai E.

Page 6: Program turunan numerik

Lanjutan Program

gotoxy(10,k);cout<gotoxy(16,k);printf("%.3f",x0); // pemanggilan tampilan

output hasil hitungan x0.

gotoxy(22,k);printf("%.3f",x1); // pemanggilan tampilan output hasil hitungan

x1.

gotoxy(28,k);printf("%.3f",xr); // pemanggilan tampilan output hasil hitungan

xr.

gotoxy(34,k);printf("%.3f",fx0); // pemanggilan tampilan output hasil

hitungan f(x0).

gotoxy(42,k);printf("%.3f",fx1); // pemanggilan tampilan output hasil

hitungan f(x1).

gotoxy(50,k);printf("%.3f",E); // // pemanggilan tampilan output hasil

hitungan E.

x0=x1; // pembacaan nilai x0 = x1.

x1=xr; // pembacaan nilai x1 = xr.

k++; //

i++; // pembacaan urutan nomor iterasi.

} // penutup program.

while(E>e); //

gotoxy(7,k);cout<<"+------------------------------------------------+"<getch();

return 0;

Page 7: Program turunan numerik

OUTPUT