PROGRAM STUDI TADRIS IPA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ... · 0 usulan pembukaan program studi tadris...

44
USULAN PEMBUKAAN PROGRAM STUDI TADRIS IPA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AMBON NASKAH AKADEMIK DAN ADMINISTRATIF KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AMBON 2017

Transcript of PROGRAM STUDI TADRIS IPA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ... · 0 usulan pembukaan program studi tadris...

0

USULAN PEMBUKAAN

PROGRAM STUDI TADRIS IPA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN

KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AMBON

NASKAH AKADEMIK DAN

ADMINISTRATIF

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AMBON

2017

1

BAB I

PENDAHULUAN

Globalisasi di berbagai bidang kehidupan telah membuat perubahan besar

dalam lapangan ekonomi dan politik yang memberikan dampak dengan

munculnya perubahan-perubahan besar dalam bidang pendidikan, baik pada

tingkat nasional, internasional, maupun lokal. Pada tingkat internasioal, terjadi

reorientasi pendidikan baik pada tingkat kelembagaan, kurikulum maupun

manajemen sesuai dengan perkembangan-perkembangan baru yang terjadi dalam

proses globalisasi itu. Cakupan reorientasi itu diantaranya pengembangan

kurikulum yang lebih sesuai dengan knowledge-based economy, HAM,

demokratisasi, dan multikulturalisme. Pada tingkat nasional, arah pandangan

pendidikan juga berubah. Pendidikan harus mampu berperan dan menyiapkan

peserta didik dalam konstelasi masyarakat global dengan tetap menanamkan

lulusan berkarakter nasional.

Perkembangan reformasi dalam proses pendidikan menciptakan

penekanan sistem pendidikan yang lebih komprehensif dan fleksibel, sehingga

para lulusan diharapkan dapat berfungsi secara efektif dalam kehidupan

masyarakat global demokratis. Untuk itu, pendidikan harus dirancang sedemikian

rupa yang memungkinkan para peserta didik mengembangkan potensi yang

dimiliki secara alami dan kreatif dalam suasana penuh kebebasan, kebersamaan

dan tanggung jawab. Disamping itu, pendidikan harus menghasilkan lulusan yang

dapat memahami masyarakatnya dengan segala faktor yang dapat mendukung

mencapai sukses ataupun penghalang yang menyebabkan kegagalan dalam

kehidupan bermasyarakat. Salah satu altematif yang dapat dilakukan adalah

mengembangkan pendidikan integratif yang berwawasan global.

Dalam pengembangan pendidikan khususnya Tardris IPA, pendekatan

integratif berwawasan global perlu diikuti secara dinamis untuk dapat merespon

perkembangan sains dan teknologi mutakhir di era globalisasi. Untuk melakukan

ini perlu disiapkan kurikulum Tardris IPA dan penyiapan pendidik sains dengan

kompetensi yang memadai. Perguruan tinggi kependidikan sebagai pencetak

2

pendidik sains di tingkat dasar sampai tingkat pendidikan tinggi berkepentingan

menyelenggarakan pendidikan ini sehingga terpenuhinya kebutuhan lulusan yang

berfungsi efektif dalam kehidupan masyarakat global dan dapat mengimbangi

perubahan-perubahan besar dalam bidang pendidikan di tingkat lokal, nasional

maupun internasional.

Perguruan Tinggi (PTN) penyelenggara Tardris IPA di Indonesia, pada

umumnya memberikan isolasi konsentrasi atau peminatan bidang Kimia, Fisika

atau Biologi. Di Indonesia, PTN penyelenggara Tardris IPA kurang dari 10% PTN

dari sejumlah PTN yang ada. Kecenderungan pengemasan matakuliah sains yang

mencerminkan kompetensi keterpaduan bidang ilmu, belum ada PTN yang

menyelenggarakan. Hal ini menjadi tidak relevan dengan pemenuhan

penyelenggaraan kurikulum Tardris IPA melalui sains terpadu yang telah

dianjurkan dilaksanakan pada semua jenjang pendidikan. Dalam pencapaian

standar kompetensi dan kompetensi dasar Tardris IPA, implementasinya

dituangkan dalam aspek-aspek seperti: mahluk hidup dan proses kehidupan,

materi dan sifatnya, energi dan perubahannya, serta bumi dan alam semesta.

Dengan demikian, pencapaian standar ilmiah dalam pembangunan ilmu

pengetahuan alam akan lebih efisien, efektif, inovatif dan kreatif jika dilakukan

melalui kurikulum terintegrasi.

Peningkatan kompetensi pendidik sains terpadu menjadi kebutuhan

mendesak setelah dilaksanakannya pembelajaran sains terintegrasi. Untuk

memenuhi kebutuhan ini diperlukan tenaga pendidik yang memiliki bidang

keahlian sains terpadu, mengingat pendidikan ini memerlukan keahlian tidak

terpisah dari bidang ilmu pengetahuan alam seperti Kimia, Fisika dan Biologi.

Siswa yang telah memiliki latar belakang Kimia, Fisika atau Biologi dapat

merupakan bekal awal untuk mengikuti Tardris IPA terpadu, sehingga perpaduan

dari ilmu-ilmu sains yang serumpun dapat dipahami. Pelaksanaan yang biasanya

merupakan team teaching merupakan model pengajaran yang biasa dilakukan

dalam pembelajaran sains terpadu. Agar lebih memiliki kompetensi secara

menyeluruh, sangat diperlukan Tardris IPA yang memilki subtansi keterpaduan

dan bukan sekedar penggabungan dari ketiga bidang ilmu tersebut. Hal ini

3

bermuara pada pendidikan yang dapat mendukung terselenggaranya Tardris IPA

di seluruh jenjang pendidikan.

Pesatnya perkembangan sains dan teknologi juga merupakan tantangan

tersendiri bagi Tardris IPA di Indonesia. Sebagai dampaknya, lembaga pendidikan

yang kurang kompeten dan responsif baik ditinjau dari sumberdayanya maupun

sarana pendukung pendidikan yang dikelolanya cepat atau lambat akan

ditinggalkan oleh stakeholdernya. Pemenuhan lapangan kerja yang semakin

kompetitif, kebutuhan lulusan yang memiliki profesionalisme memadai, akan

terkait langsung dengan kurikulum dan design pengembangannya. Tuntutan

masyarakat yang semakin kompleks tidak mungkin dapat terelakkan sehingga

penyelenggara pendidikan harus menyadari sepenuhnya fenomena ini.

Dalam hal mutu, SDM Indonesia di perguruan tinggi juga harus

mendapatkan prioritas penanganan. Data yang dikeluarkan oleh Majalah Asia

Week edisi 30 juni 2006 mengenai mutu Perguruan Tinggi di Indonesia

dilaporkan bahwa peringkat Universitas favorit yang menjadi unggulan di negeri

ini (UI, ITB, IPB, UGM, UNPAD) berada pada peringkat sepuluh terakhir dari 77

Universitas terkemuka di Asia, dibawah Malaysia, Filipina, India, Korea apalagi

Singapura. Dibandingkan dengan negara-negara anggota Asean yang tergabung

dalam Asean University Network (AUN) ataupun (Association of Southeast Asia

Institute of Higher Learning (ASAIHL), seperti Malaysia, Muangthai, Filipina dan

Singapore, Indonesia jauh tertinggal dalam tingkat partisipasi pendidikan tinggi

dan mutu akademik. Pada tahun 2004 tingkat partisipasi pendidikan tinggi baru

mencapai 14 persen, jauh tertinggal dari Malaysia dan Filipina yang sudah

mencapai 38-40 persen (Lade Lisal Nakoe, Blog KAMMI UNHAS: 2012).

Pemerintah Indonesia telah merespon tuntutan reformasi pada berbagai

aspek pendidikan dengan melakukan berbagai perubahan kebijakan baru termasuk

diantaranya digulirkannya peningkatan anggaran pendidikan. Guru pada semua

satuan pendidikan, yang merupakan salah satu ujung tombak penentu keberhasilan

suatu layanan pendidikan, ditingkatkan kompetensi dan kualifikasinya menjadi

minimal bergelar sarjana, sesuai dengan bidang dan satuan pendidikan tempatnya

bertugas. Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

4

menyatakan bahwa guru TK sampai SMA sekurang-kurangnya berlatar belakang

akademik Sarjana Pendidikan, Dosen S1 minimal berkualifikasi S2 dan Dosen S2-

S3 berkualifikasi S3.

Upaya peningkatan SDM lewat jalur pendidikan formal Pendidikan Tinggi

melalui pendidikan ke Jenjang sarjana (S-1) merupakan salah satu strategi yang

dapat ditempuh secara efektif. Di Indonesia, Pendidikan Tinggi jenjang S1 sejak

tahun 2002 telah ada lebih dari 170 Perguruan Tinggi penyelengara. Program

Sarjana yang dikelola oleh PTN sebanyak 40 program Sarjana, sisanya 130

dibawah PTS (Pedoman Penyelenggaraan PS, Informasi Beasiswa dan Pendidikan

PS Dirjen Dikti; 2002). Dari jumlah Program Studi yang telah dibuka, Program S-

1 untuk program studi Kependidikan jumlahnya masih terbatas. Secara Nasional,

terdapat 16 PT (13 PTN, 3 PTS). Khusus di bidang Tardris IPA untuk jenjang S1,

di Indonesia masih kurang dari 10% dari total Perguruan Tinggi Negeri. Sebagai

contoh PTN di Indonesia bagian timur, konsentrasi Pendidikan IPA hanya ada di

Universitas Negeri Makassar, sedangkan di Maluku sendiri belum ada program

studi Tardris IPA atau pendidikan IPA. Dengan demikian, penyelenggaakan

Tardris IPA terpadu menjadi suatu kebutuhan.

5

BAB II

KURIKULUM PROGRAM STUDI TARDRIS IPA

Berdasarkan hasil analisis lingkungan, khususnya peluang dan tantangan

maka IAIN Ambon akan memberikan kontribusinya dalam menyiapkan SDM

melalui pembukaan Program Studi Tardris IPA. Kurikulum yang digunakan pada

Program Studi Tardris IPA ini disesuaikan dengan perkembangan IPTEK dan

kebutuhan mendasar pendidikan saat ini. Adapun kualifikasi kompetensi keluaran

dan struktur kurikulum Program Studi Tardris IPA dikhusukan mengarah pada

Tardris IPA Terpadu yang dipaparkan berikut ini.

A. Kualifikasi Kompetensi Keluaran yang Diharapkan

Program Sarjana Pendidikan di IAIN Ambon, khususnya Program Studi

Tardris IPA bertujuan untuk mencetak sarjana berkualifikasi S1 melalui

pendekatan modern berdasar pada teori dan praktek aktual untuk memecahkan

persoalan-persoalan dalam dunia Tardris IPA. Program ini dibuka dengan dasar

pemikiran sebagai berikut:

1. Cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada dasa warsa

terakhir, telah menempatkan sains pada urutan terkemuka dari rumpun ilmu-

ilmu lain.

2. Para ahli mengamati bahwa Tardris IPA di sekolah-sekolah masih perlu

pembenahan agar dapat merespons tuntutan IPTEK.

3. Kemampuan tenaga ahli kependidikan bidang sains perlu ditingkatkan untuk

membenahi dan menangani Tardris IPA di sekolah-sekolah dan upaya

peningkatan kemampuan tenaga ke Tardris IPA itu merupakan

tanggungjawab utama dari Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan.

4. Tanpa mengabaikan faktor-faktor lain, kemunduran Tardris IPA disebabkan

oleh kurangnya tenaga ahli dalam bidang keTardris IPA. Tenaga ahli

dimaksud adalah ahli pendidikan bidang studi yang selain menguasai materi

bidang studinya dengan baik juga memiliki keahlian ilmu-ilmu kependidikan

dalam arti yang luas.

6

Secara khusus program Sarjana (S1) Tardris IPA bertujuan menghasilkan

lulusan sarjana pendidikan (S.Pd) dengan kualifikasi:

1. Mampu menguasai konsep-konsep dasar yang mantap dalam Tardris IPA.

2. Mampu meningkatkan pelayanan profesi keTardris IPA melalui penelitian

dan pengembangan.

3. Mampu mengembangkan diri, dan berperan serta dalam memecahkan

masalah Tardris IPA di masyarakat.

4. Mampu meningkatkan kemampuan profesional di bidang Tardris IPA.

5. Mampu mengembangkan kreatifitas yang inovatif dalam Tardris IPA.

B. Kurikulum

1. Ketentuan Umum

Kurikulum Program Studi Tardris IPA dikembangkan dengan mengacu

pada landasan yuridis sebagai berikut.

a. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

b. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan.

c. Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

d. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 232/U/2000

tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum PendidikanTinggi dan Penilaian

Hasil Belajar Mahasiswa.

e. Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi No. 108/DIKTI/Kep/2001

tentang Pedoman Pembukaan Program Studi dan/atau Jurusan.

f. Surat Edaran Ditjen Diktis Nomor : DJ. l/PP.00..9/405A/ 2008 tanggal 28

Maret 2008 tentang Rambu-Rambu Pendirian Perguruan Tinggi, Alih Status

Dan Pembukaan Program Studi Baru

g. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 045/U/2002

tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi.

h. Rencana Strategis Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Ambon 2010-

2020

i. Statuta IAIN Ambon 2010-2030

7

Selanjutnya Kurikulum ini disebut sebagai Kurikulum Program Sarjana

Tardris IPA IAIN Ambon. Beban studi mahasiswa sebanyak 147 SKS yang

terdistribusi dalam 8 semester.

2. Beban Studi dan Masa Studi

Beban studi pada Program Studi Tardris IPA dinyatakan dalam satuan

kredit semester (SKS) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja

dosen, pengalaman belajar dan beban penyelenggaran program. Jumlah SKS

dalam Program Sarjana ini adalah 147 SKS yang terdistribusi dalam delapan

semester selama kurun waktu 4 tahun. Namun dalam pelaksanaannya mahasiswa

dapat menyelesaikan programnya dalam kurun waktu 4-7 tahun.

Secara keseluruhan beban studi yang harus ditempuh mahasiswa untuk

menyelesaikan Sarjana pada Program Studi Tardris IPA adalah:

a. Matakuliah Matrikulasi Program Studi Tardris IPA (0 SKS)

Bagi mahasiswa yang berasal dari disiplin ilmu selain ilmu IPA dikenakan

materi orientasi (matrikulasi) yang berbobot 0 SKS sebanyak 1 matakuliah, yaitu

matakuliah Konsep Dasar Sains. Matrikulasi yang diharuskan bagi seluruh

mahasiswa sebelum mengikuti perkuliahan sebanyak 1 matakuliah, yaitu

Pengenalan Komputasi/Teknologi Informasi untuk Tardris IPA yang berbobot 0

SKS. Matakuliah matrikulasi merupakan matakuliah wajib tempuh dan wajib

lulus.

b. Matakuliah Program Studi Tardris IPA (147 SKS)

Matakuliah yang harus ditempuh mahasiswa untuk menyelesaikan

Program Studi Tardris IPA secara keseluruhan adalah 147 (seratus empat puluh

tujuh) SKS termasuk skripsi 6 SKS yang dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester.

Beban studi tersebut dapat ditempuh dalam waktu sekurang-kurangnya 8 (delapan)

semester dan selama-lamanya 14 (empat belas) semester termasuk penyusunan

skripsi, setelah sarjana atau yang sederajad. Rincian beban studi setiap semester

adalah seperti dirangkum dalam tabel berikut:

8

Tabel 2.1 Beban Studi Setiap Semester

Semester Jumlah SKS Keterangan

Matrikulasi 0 Tidak termasuk berhenti

sementara I 23

II 22

III 22

IV 22

V 20 + 2 SKS pilihan

VI 20 + 2 SKS pilihan

VII 8

VIII 6

Total 147

3. Evaluasi dan Prestasi Studi

Evaluasi kemajuan belajar mahasiswa dilakukan dengan memberikan

penilaian terhadap tingkat keberhasilan/ketuntasan belajar, proses penilaian

dilakukan secara berkala dan dapat berbentuk ujian (tengah dan akhir semester),

tugas terstruktur dan praktikum. Penilaian akhir merupakan akumulasi dari setiap

komponen yang bobotnya ditentukan oleh silabus dan tujuan mata kuliah.

Penilaian ini selanjutnya dikonversikan kedalam skala indeks berskala delapan

seperti dalam Tabel berikut:

Tabel 2.2 Indeks Skala Nilai Huruf dan Angka

Huruf Nilai

A 4.00

B 3.00

C 2.00

D 1.00

E 0.00

Evaluasi pada semester pertama dan kedua bertujuan untuk menentukan

kelayakan mahasiswa untuk menlanjutnya programnya. Kelayakan ditentukan

dengan pemenuhan IP passing grade ≥ 2.75 semester pertama dan ≥ 3.00 untuk

semester kedua dan telah mengumpulkan ≥ 40 SKS.

Evaluasi akhir studi bertujuan untuk menentukan kelulusan mahasiswa.

Kelulusan ditentukan dengan pemenuhan kriteria; telah mengumpulkan 147 SKS

dan lulus ujian tugas akhir (skripsi), dengan Indeks Prestasi kumulatif ≥ 3.00 dan

9

telah memenuhi persyaratan administrasi. Prestasi studi mahasiswa diindikasikan

oleh Indeks prestasi (IP). Perhitungan Indeks prestasi dikelompokkan kedalam

Indeks prestasi semester yaitu IP rata-rata yang diperoleh mahasiswa. Sedangkan

IP kumulatif, adalah IP rata-rata pada akhir studi. Indeks prestasi Kumulatif dan

Predikat kelulusan seorang mahasiswa dalam menyelesaikan Program Sarjana (S-

1) adalah sebagai berikut.

Tabel 2.3 IPK dan Predikat Kelulusan

Ranking IPK Keterangan

I 4.00 – 3.75 Istimewa

II 3.74 – 3.50 Sangat Memuaskan

III 3.49 – 3.00 Memuaskan

IV 2.99 – 2.50 Cukup

V ≤ 2.49 Kurang

Evaluasi Proses pembelajaran dilakukan oleh pihak Program Studi dan

Mahasiswa. Evaluasi yang menitik beratkan pada regulasi, prosedur adminstratif

dilakukan oleh pihak institusi, sedangkan kinerja dilakukan oleh pihak mahasiswa.

4. Pembimbingan dan Tim Penguji

Tugas akhir mahasiswa merupakan karya ilmiah hasil penelitian yang

dibimbing dua orang staf akademik yaitu ketua dan anggota yang telah

mememenuhi kriteria pembimbing seperti diatur dalam Keputusan Mentri Negara

Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayaan Aparatur Negara

No. 38/Kep/MK.WASPAN/8/1999 tanggal 24 Agustus 1999. Anggota dapat

berasal dari instansi lain dan memiliki kewenangan akademik yang diakui

Program Studi. Mekanisme pengusulan pembimbing didasari atas kualifikasi

akademik yang diusulkan oleh Ketua Program Studi yang selanjutnya disetujui

oleh Wakil Dekan I Bidang Akademik.

Komisi ujian skripsi terdiri dari pembimbing ditambah dua orang penguji

yang kewenangan akademiknya diakui oleh Program Studi. Pelaksanaan dan

jadual ujian ditetapkan oleh Program Studi, jika dalam pelaksanaan ujian skripsi,

mahasiswa dinyatakan gagal, pihak Program Studi dapat memberikan kesempatan

ujian kembali dalam jangka waktu tidak kurang dari satu semester.

10

5. Perubahan dan Pembatalan Matakuliah

Perubahan matakuliah bisa dibenarkan, apabila masih dalam jangka waktu

dua minggu setelah semester berjalan. Batas waktu bagi pembatalan matakuliah

adalah 4 minggu sejak kuliah dimulai. Dalam batas waktu tersebut pembatalan

harus dengan persetujuan dari pembimbing akademik, dosen matakuliah yang

bersangkutan, dan ketua program studi.

6. Penghentian Studi Sementara

Mahasiswa dapat mengajukan penghentian studi sementara harus

mendapatkan persetujuan pembimbing akademik dan pengelolah program studi.

Penghentian studi sementara paling lama adalah 2 semester, dan hanya boleh

dilakukan oleh mahasiswa yang dinyatakan memenuhi syarat evaluasi akhir

semester kedua (tahun pertama). Permohonan ijin berhenti sementara tersebut

diajukan kepada Dekan sebelum semester yang bersangkutan. Masa perhentian

studi sementara tersebut tidak dihitung sebagai masa studi mahasiswa yang

bersangkutan.

7. Struktur Kurikulum

Kurikulum Program Studi Tardris IPA yang menjadi dasar

penyelenggaraan program studi tersebut terdiri dari Kuikulum Inti (40%) dan

Kurikulum Institusional (60%). Kurikulum Inti dan Institusional tersebut masing-

masing terbagi dalam kelompok;

a. Kelompok matakuliah pengembangan kepribadian (MPK):

b. Kelompok matakuliah keilmuan dan ketrampilan (MKK)

c. Kelompok matakuliah keahlian berkarya (MKB)

d. Kelompok matakuliah perilaku berkarya (MPB)

e. Kelompok matakuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB)

Struktur kurikulum berdasarkan kelompok matakuliah disajikan pada tabel

2.4 berikut.

11

Tabel 2.4 Struktur Kurikulum Program Studi Tardris IPA.

No Kelompok Matakuliah SKS

INSTITUSIONAL INTI

1. MPK 0 2

2. MKK 12 6

3. MKB 0 18

4. MPB 0 0

5. MBB 0 3

Jumlah 12 29

Rincian matakuliah Program Studi Tardris IPA disajikan pada 2.5 berikut.

Tabel 2.5 Kurikulum/Matakuliah Program Studi Tardris IPA.

No KODE

MK

NAMA MATA KULIAH SKS KET

MK Matakuliah Wajib (127 SKS) +

Pilihan (20 SKS)

INST INTI

1 PSI 301 Matematika IPA 2

2 PSI 302 Fisika Dasar I 3 (1)

3 PSI 303 Kimia Dasar I 3 (1)

4 PSI 304 Biologi Dasar I 3 (1)

5 PSI 305 Ilmu Kebumian 2

6 TAR 201 Filsafat Pendidikan 2

7 INS 101 Pendidikan Pancasila &

Kewarganegaraan

2

8 INS 102 Bahasa Inggris 2

9. INS 103 Pendidikan Agama Islam 2

10. INS 104 Pengantar Multikultural 2

11. PSI 306 Teknologi Informasi & Komunikasi 2

12. PSI 307 Bahasa Inggris IPA 2

13 PSI 308 Fisika Dasar II 3 (1)

14. PSI 309 Kmia Dasar II 3 (1)

15 PSI 310 Biologi Dasar II 3 (1)

16 TAR 202 Kajian Kurikulum IPA 3

17 PSI 311 Pengetahuan Lingkungan 2

18 TAR 203 Statistik Pendidikan 2

19 TAR 204 Pengantar Ilmu Pendidikan 2

20 PSI 312 Analisis Senyawa Kimia 3 (1)

21 PSI 313 Makhluk Hidup & Proses Kehidupan 2 (1)

22 PSI 314 Materi & Energi 3

23 PSI 315 Ilmu Gizi & Kesehatan 2 (1)

24 PSI 316 Strategi Belajar Mengajar IPA 3

25 INS 105 Bahasa Indonesia 2

26 TAR 205 Psikologi Pendidikan 3

12

27 TAR 206 Manajemen Sekolah 2

28 PSI 317 Etnosains 2

29 PSI 318 Anatomi & Fisiologi Manusia 3 (1)

30 PSI 319 Geologi 2 (1)

31 PSI 320 Astronomi 2 (1)

32 TAR 206 Pengembangan Media Pembelajaran

IPA

2

33 PSI 321 Perencanaan Pembelajaran IPA 2

34 PSI 322 Redoks dan Elektrokimia 3 (1)

35 PSI 323 Bioenergi 2 (1)

36 TAR 207 Bimbingan Konseling 3

37 PSP 324 Ekologi*

3 (1)

38 PSP 325 Mekanika*

3 (1)

39 PSP 326 Hidrocarbon*

3

40 PSI 327 Mikrobiologi 3 (1)

41 PSI 328 Gelombang & Optik 2 (1)

42 PSI 329 Biokimia 3 (1)

43 PSI 330 Pengelolaan dan Teknik Laboratorium

IPA

2 (2)

44 PSI 331 Evaluasi Pembelajaran IPA 3

45 PSI 332 IPA Terpadu 3

46 PSI 333 Pengantar Fisika Zat Padat 2

47 PSI 334 Produksi Media & Alat Peraga IPA 2 (2)

48 PSP 335 Konservasi dan Kearifan Lokal*

2

49 TAR 208 Administrasi Pendidikan*

2

50 TAR 209 Wawasan Pendidikan*

2

51 PSI 336 Science Enterpreneurship 2 (1)

52 PSI 337 Genetika 3 (1)

53 PSI 338 Kapita Selekta 2

54 PSI 339 Metode Penelitian IPA 3

55 PSI 340 Seminar Pendidikan IPA 2 (2)

56 PSI 341 Kelistrikan dan Kemagnetan 3 (1)

57 PSI 342 PTK IPA 3

58 TAR 210 Microteaching IPA 2 (2)

59 PSP 343 Sistem Periodik Unsur*

2

60 PSP 344 Problematika Lingkungan*

2

61 PSP 345 Penelitian Survei & Eksperimen*

2 (2)

62 TAR 211 PPL 4

63 INS 106 KKN 4

64 PSI 346 Skripsi 6

Jumlah 147

Matakuliah Oreantasi (0 SKS)

65 PSO 347 Dasar-Dasar IPA**

0

66 PSO 348 Pengenalan Komputasi/Teknologi

Informasi untuk Tardris IPA***

0

13

Keterangan: *) = matakuliah pilihan (memilih salah satu matakuliah pilihan sesuai dengan

minat) **

) = matakuliah matrikulasi (bagi mahasiswa yang tidak berasal dari program

IPA) ***

) = matakuliah matrikulasi (untuk semua mahasiswa)

Matakuliah terdiri dari matakuliah wajib dan matakuliah matrikulasi.

Matakuliah wajib harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa. Untuk matakuliah

oreantasi/matrikulasi diberikan sebelum perkuliahan dimulai, yang terdiri dari dua

matakuliah, seperti telah dijabarkan sebelumnya.

Sebaran matakuliah persemester Program Studi Tardris IPA ditunjukkan

dalam Tabel 2.6 – 2.14.

ORIENTASI (0 SKS)

Tabel 2.6 Sebaran Matakuliah Oreantasi

No/Kode MATAKULIAH SKS

1. PSO 347 Dasar-Dasar IPA 0

2. PSO 348 Pengenalan Komputasi/Teknologi Informasi untuk

Tardris IPA

0

JUMLAH 0

SEMESTER 1 (23 SKS)

Tabel 2.7 Sebaran Matakuliah Semester 1

No/Kode MATAKULIAH SKS

PSI 301 Matematika IPA 2

PSI 302 Fisika Dasar I 3(1)

PSI 303 Kimia Dasar I 3(1)

PSI 304 Biologi Dasar I 3(1)

PSI 305 Ilmu Kebumian 2

TAR 201 Filsafat Pendidikan 2

INS 101 Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan 2

INS 102 Bahasa Inggris 2

INS 103 Pendidikan Agama Islam 2

INS 104 Pengantar Multikultural 2

JUMLAH 23

14

SEMESTER 2 (22 SKS)

Tabel 2.8 Sebaran Matakuliah Semester 2

No MATAKULIAH SKS

PSI 306 Teknologi Informasi & Komunikasi 2

PSI 307 Bahasa Inggris IPA 2

PSI 308 Fisika Dasar II 3(1)

PSI 309 Kimia Dasar II 3(1)

PSI 310 Biologi Dasar II 3(1)

TAR 202 Kajian Kurikulum IPA 3

PSI 311 Pengetahuan Lingkungan 2

TAR 203 Statistik Pendidikan 2

TAR 204 Pengantar Ilmu Pendidikan 2

JUMLAH 22

SEMESTER 3 (22 SKS)

Tabel 2.9 Sebaran Matakuliah Semester 3

No MATAKULIAH SKS

PSI 312 Analisis Senyawa Kimia 3(1)

PSI 313 Makhluk Hidup & Proses Kehidupan 2(1)

PSI 314 Materi & Energi 3

PSI 315 Ilmu Gizi & Kesehatan 2(1)

PSI 316 Strategi Belajar Mengajar IPA 3

INS 105 Bahasa Indonesia 2

TAR 205 Psikologi Pendidikan 3

TAR 206 Manajemen Sekolah 2

PSI 317 Etnosains 2

JUMLAH 22

SEMESTER 4 (22 SKS)

Tabel 2.10 Sebaran Matakuliah Semester 4

No MATAKULIAH SKS

PSI 318 Anatomi & Fisiologi Manusia 3(1)

PSI 319 Geologi 2(1)

PSI 320 Astronomi 2(1)

TAR 206 Pengembangan Media Pembelajaran IPA 2

PSI 321 Perencanaan Pembelajaran IPA 2

PSI 322 Redoks dan Elektrokimia 3(1)

PSI 323 Bioenergi 2(1)

TAR 207 Bimbingan Konseling 3

PSP 324 Ekologi*

3(1)

PSP 325 Mekanika*

2(1)

PSP 326 Hidrocarbon*

3

JUMLAH 22

Keterangan:

15

[p] : Matakuliah berpraktikum *

: Matakuliah Pilihan

SEMESTER 5 (22 SKS)

Tabel 2.11 Sebaran Matakuliah Semester 5

No MATAKULIAH SKS

PSI 327 Mikrobiologi 3(1)

PSI 328 Gelombang & Optik 2(1)

PSI 329 Biokimia 3(1)

PSI 330 Pengelolaan dan Teknik Laboratorium IPA 2(2)

PSI 331 Evaluasi Pembelajaran IPA 3

PSI 332 IPA Terpadu 3

PSI 333 Pengantar Fisika Zat Padat 2

PSI 334 Produksi Media & Alat Peraga IPA 2 (2)

PSP 335 Konservasi dan Kearifan Lokal*

2

TAR 208 Administrasi Pendidikan*

2

TAR 209 Wawasan Pendidikan*

2

JUMLAH 22

Keterangan:

[p] : Matakuliah berpraktikum *

: Matakuliah Pilihan

SEMESTER 6 (22 SKS)

Tabel 2.12 Sebaran Matakuliah Semester 6

No MATAKULIAH SKS

PSI 336 Science Enterpreneurship 2 (1)

PSI 337 Genetika 3(1)

PSI 338 Kapita Selekta 2

PSI 339 Metode Penelitian IPA 3

PSI 340 Seminar Pendidikan IPA 2 (2)

PSI 341 Kelistrikan dan Kemagnetan 3(1)

PSI 342 PTK IPA 3

TAR 210 Microteaching IPA 2 (2)

PSP 343 Sistem Periodik Unsur*

2

PSP 344 Problematika Lingkungan*

2

PSP 345 Penelitian Survei & Eksperimen*

2(2)

JUMLAH 22

Keterangan:

[p] : Matakuliah berpraktikum *

: Matakuliah Pilihan

16

SEMESTER 7 (8 SKS)

Tabel 2.13 Sebaran Matakuliah Semester 7

No MATAKULIAH SKS

TAR 211 PPL 4

INS 106 KKN 4

JUMLAH 8

Keterangan:

[p] : Matakuliah berpraktikum *

: Matakuliah Pilihan

SEMESTER 8 (6 SKS)

Tabel 2.14 Sebaran Matakuliah Semester 8

No MATAKULIAH SKS

PSP 346 Skripsi 6

JUMLAH 6

Keterangan:

(p) : Matakuliah berpraktikum *

: Matakuliah Pilihan

8. Rujukan Program yang digunakan

Kurikulum Program Studi Tardris IPA merujuk pada Program Studi

Pendidikan IPA Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Universitas Negeri

Sebelas Maret Surakarta (UNS) sebagai rujukan awal ditunjang berbagai

kurikulum yang telah menggunakan Integrated Sains sebagai literatur tambahan.

Kurikulum pada kedua Perguruan Tinggi tersebut dirujuk dalam Pendirian

Program Studi Tardris IPA IAIN Ambon berdasarkan kesamaan aspek-aspek

antara lain; keunggulan kurikulum Tardris IPA yang dikembangkan oleh

Universtas rujukan tersebut. Hasil rujukan tersebut digunakan untuk menyusun

Kurikulum Program Studi Tardris IPA di IAIN Ambon yang pada kelanjutannya

disesuaikan dengan kondisi SDM internal, fasilitas dan potensi wilayah. Hal ini

didukung oleh analisis yang mendalam dari hasil survei stakeholders di wilayah

Maluku yang menginginkan dibukanya program Tardris IPA dengan kompetensi

lulusan di bidang Tardris IPA.

17

9. Deskripsi Matakuliah

1. Mata Kuliah : Filsafat Ilmu

Kode :

SKS : 2

Deskripsi : Membahas tentang pengertian, Ilmu, pengetahuan,

sains/IPA, kebenaran dan realita. Ilmu: hakekat dan

tujuannya menurut para pakar (pandangan

tradisional, Bacon, Heme, Popper, Kuhu dan

lainnya), Ilmu/sains dan alam, hukum-hukum ilmu,

hukum sebab akibat, penemuan hukum, penjelasan,

pengertian teori, perbedaan teori dan hukum,

hukum numerik dan penggunaan matematika dalam

sains, keterbatasan ilmu, dan aplikasi ilmu/sains

dalam kehidupan. Kaitan sains dan teknologi, sains

dalam konteks sosial, etika/moral dan kultural juga

dibahas dalam matakuliah ini.

Kompetensi : Mampu memahami hakekat ilmu dalam Tardris

IPA

Sumber Pustaka : 1. Suriasumantri, J. S. 1984. Filsafat Ilmu: Sebuah

Pengantar Populer. Jakarta: Penerbit Sinar

Harapan.

2. Jacob, T. 1988. Manusia Ilmu dan Teknologi:

Pergumulan Abadi dalam Perang dan Damai.

Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya.

3. Morris, Richard. 1990. The Edges of Science.

London: Printice Hall Press, Simon & Schuster,

Inc.

4. Van Peursen, C.A., 1990. Fakta, Nilai,

Peristiwa, Tentang Hubungan Antara Ilmu

Pengetahuan dan Etika.Diterjemahkan oleh A

Sonny Kerraf. Jakarta: Gramedia.

5. Campbell, N., What Is Science?,Dover

Publications, Inc., New York.

18

BAB III

SUMBER DAYA YANG ADA

Penyelenggaraan Program Tardris IPA memerlukan perangkat sumber daya

yang khas. Perangkat tersebut meliputi komponen sumber daya manusia, baik

dosen maupun tenaga administrasi, sarana kerja, yang meliputi ruang dan

perlengkapan pengelolaan program baik yang berada di kantor pusat maupun Unit

Pelaksana Teknis atau di Fakultas.Fasilitas belajar, yang mencakup: (a) ruang dan

perlengkapan belajar, praktikum, dan ujian, (b) perpustakaan, serta (c) komputer

dan internet.

Di antara pelbagai sumber daya tersebut, terdapat sumber daya yang dimiliki

oleh Program Studi Tardris IPA di IAIN Ambon dan ada pula sumber daya yang

diperoleh dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Syariah dan

Ekonomi Islam, Fakultas Ushuludin dan Dakwa atau unit kerja seperti UPT di

Lingkungan IAIN Ambon. Selain itu kami menggunakan sumber daya dari

Perguruan Tinggi seperti Universitas Pattimura Ambon dan Universitas

Darusalam Ambon. Sumber daya yang dapat didayagunakan dalam

penyelenggaraan Program Tardris IPA di IAIN Ambon dapat dijelaskan sebagai

berikut.

A. Dosen

Sumber daya/dosen yang disediakan di IAIN Ambon untuk melaksanakan

Program Tardris IPA sudah sangat memadai. Dosen dengan status penugasan

sebagai dosen tetap dari IAIN Ambon berjumlah 35 orang ditambah 15 orang

dosen Luar Biasa (LB) dari Universitas Pattimura dan Universitas Darusalam

(Tabel 3.1), dengan berbagai bidang keahlian/pengalaman yang memenuhi

kebutuhan sebagai pembina matakuliah/pembimbing tugas akhir mahasiswa.

Tabel 3.1 Kualifikasi Dosen Matakuliah/Pembimbing Berdasarkan Bidang

Ilmu.

No Nama Dosen Bidang Ilmu Institusi

Asal

1 DR. Ismail DP Manajemen Pendidikan IAIN

2 DR. Arifin Toatubun Manajemen Pendidikan IAIN

3 DR. M. Faqih Seknum Kurikulum IAIN

4 DR. La. Jamaah Pendidikan Agama Islam IAIN

19

5 Surati, M. Pd Tardris IPA IAIN

6 Kapraja Sangadji, M. Pd Kurikulum IAIN

7 Rosmawati T, M. Si Ekologi Perairan IAIN

8 Nur Alim Natsir, M. Si Biologi Reproduksi IAIN

9 Muhammad Rijal, M. Pd Pendidikan Biologi IAIN

10 Nirmala Fitria Firdausi, M. Si Genetika IAIN

11 Subhan, M. Pd Pendidikan IPA IAIN

12 Anasufi Banawi, M. Pd Dikdas IAIN

13 Janaba Rengiwur, M. Pd Pendidikan IPA IAIN

14 Nurlaela Wattiheluw, M. Pd Pendidikan Bahasa Inggris IAIN

15 Nurlaila Sopamena, M. Pd Pendidikan Bahasa Inggris IAIN

16 Apriyani Nukuhaly, M. Pd Pendidikan Bahasa Indonesia IAIN

17 St. Jumaeda, M. Pd Pendidikan Evaluasi IAIN

18 Cornelia Pary, M. Pd Pendidikan Biologi IAIN

19 Jamal Warandi, M. Pd Manajemen Pendidikan IAIN

20 Wa Atima, M. Pd Pendidikan Lingkungan Hidup IAIN

21 Sarmawati Kotala, M. Si Mikrobiologi IAIN

22 Darma, MM Manajemen Publik IAIN

23 Ajeng Gelora Mastutik, M. Pd Pendidikan Matematika IAIN

24 Abdillah, M. Pd Pendidikan Matematika IAIN

25 Mariana, M. Si Pendidikan Fisika dan Statistik IAIN

26 Djafar Lessy, M. Si Statistik IAIN

27 Sarfa Wasahua, M. Pd Pendidikan Matematika IAIN

28 Ainun Diana Lating, M. Psi Psikologi IAIN

29 Irvan Lasaiba, M. Biotech Bioteknologi IAIN

30 Asyik Nur Aliffah, M. Si Ekologi IAIN

31 Samrin Jatdim, M. Pd Pendidikan Biologi IAIN

32 Sarti Imkari, M. Pd Pendidikan Biologi IAIN

33 Patma Sopamena, M. Pd Pendidikan Matematika IAIN

34 Tuti Haryanti, MH Hukum IAIN

35 Nur Hasanah, M. Si Adminstrasi Pendidikan IAIN

36 DR. I. Marzuki, M. Si Fisiologi UNPATTI

37 DR Insun Sangadji, M. Si Kimia/Biokimia UNPATTI

38 DR Samin Botanri, M. Si Struktur Tumbuhan UNIDAR

39 Dahlia Badwi, M. Pd Pendidikan Biologi UNIDAR

40 Farida Bahalwan, M. Pd Pendidikan Biologi UNIDAR

41 Aldiyan Kristanto, M. Pd Tardris IPA IAIN

42 Rhisma, M. Pd Pendidikan Sain IAIN

43 Riche mayangsari, M. Pd Pendidikan Sain IAIN

44 Lilik Kuntari, M. pd Pendidikan Sain IAIN

45 Aldiyan Kristanto, M. Pd Pendidikan Sain IAIN

46 Mulyadi Taslim, S. Si (Laboran) Biologi Sains IAIN

47 Fahrurozi F, S. Si (laboran) Kimia Sains IAIN

48 Putri S, Si (laboran) Fisika Sains IAIN

49 Siti Wiwin Friyanti Wattimury, S.

Si (S1 Kimia)

Kimia Sains IAIN

50 M. Said Wattimury, S. Kom (S1 Teknik Komputer IAIN

20

Komputer)

Distribusi Dosen pemberi matakuliah pada Program Studi Tardris IPA

adalah seperti disajikan pada tabel berikut.

Tabel 3.2 Distribusi Dosen Pembina Matakuliah

No KODE

MK

NAMA MATA KULIAH Dosen Pengajar

Matakuliah Wajib (----- SKS)

1 PSI 301 Matematika IPA Abdilah, M. Pd

2 PSI 302 Fisika Dasar I Janaba Rengiwur, M. Pd

3 PSI 303 Kimia Dasar I DR. Insun sangadji, M. Si

4 PSI 304 Biologi Dasar I Nirmala FF, M. Si

5 PSI 305 Ilmu Kebumian Anasufi Banawi, M. Pd

6 TAR 201 Filsafat Pendidikan IPA Ainun Diana Lating, M. Psi

7 INS 101 Pendidikan Pancasila &

Kewarganegaraan

Tuti Haryanti, MH

8 INS 102 Bahasa Inggris Nurlaila Sopamena, M. Pd

9. INS 103 Pendidikan Agama Islam Sugiarto, M. Pd. I

10. INS 104 Pengantar Multikultural Team (Dr. Abidin Wakano,

M.Ag; Dr. Abdul Manaf

Tubaka, M.Si)

11. PSI 306 Teknologi Informasi & Komunikasi Samad Umarella, M. Pd

12. PSI 307 Bahasa Inggris IPA Nurlaila Wattiheluw, M. Pd

13 PSI 308 Fisika Dasar II Aldiyan Kristanto, M. Pd

14. PSI 309 Kimia Dasar II Surati

15 PSI 310 Biologi Dasar II Sarmawati Kotala, M. Si

16 TAR 202 Kajian Kurikulum IPA DR. M. Faqih Seknum

17 PSI 311 Pengetahuan Lingkungan Wa Atimah, M. Pd

18 TAR 203 Statistik Pendidikan Mariana, M. Si dan Djafar

Lessy, M. Si

19 TAR 204 Pengantar Ilmu Pendidikan DR Arifin Toatubun

20 PSI 312 Analisis Senyawa Kimia Surati, M. Pd

21 PSI 313 Makhluk Hidup & Proses

Kehidupan

Nuralim Natsir, M. Si

22 PSI 314 Materi & Energi Subhan, M. Pd

23 PSI 315 Ilmu Gizi & Kesehatan Nur Alim Natsir, M. Si

24 PSI 316 Strategi Belajar Mengajar IPA Muhammad Rijal, M. Pd

25 INS 105 Bahasa Indonesia Apriyani Nukuhally, M. Pd

26 TAR 205 Psikologi Pendidikan Ainun Diana Lating, M. Psi

27 TAR 206 Manajemen Sekolah Jamal warandi, M. pd

28 PSI 317 Etnosains Riche Mayangsari, M. Pd

29 PSI 318 Anatomi & Fisiologi Manusia Cornelia Pary, M. Pd

30 PSI 319 Geologi Aldiyan Kristanto, M. Pd

21

31 PSI 320 Astronomi Janaba Rengiwur, M. Pd

32 TAR 206 Pengembangan Media

Pembelajaran IPA

Sarti Imkari. Pd

33 PSI 321 Perencanaan Pembelajaran IPA Febiwati murry, M. Pd

34 PSI 322 Redoks dan Elektrokimia Surati, M. Pd

35 PSI 323 Bioenergi Lilik, M. pd

36 TAR 207 Bimbingan Konseling DR Ismail DP

37 PSP 324 Ekologi*

Aliffah Nur Asyik, M. Si

38 PSP 325 Mekanika*

Anasufi Banawi, M. pd

39 PSP 326 Hidrocarbon*

DR. Insun Sangadji, M. Si

40 PSI 327 Mikrobiologi Sarmawati Kotala, M. Si

41 PSI 328 Gelombang & Optik Janaba Rengiwur, M. pd

42 PSI 329 Biokimia Risma, M. pd

43 PSI 330 Pengelolaan dan Teknik

Laboratorium IPA

Nirmala FF

44 PSI 331 Evaluasi Pembelajaran IPA Muhammad Rijal

45 PSI 332 IPA Terpadu Team (Subhan, M. Pd.,

Anasufi Banawi, M. Pd.,

Muhammad Rijal, M. Pd)

46 PSI 333 Pengantar Fisika Zat Padat Janaba, M. Pd.

47 PSI 334 Produksi Media & Alat Peraga IPA Samrin Jatdim, M. Pd

48 PSP 335 Konservasi dan Kearifan Lokal*

DR. M. Faqih Seknum

49 TAR 208 Administrasi Pendidikan*

Nurhasanah, M. Si

50 TAR 209 Wawasan Pendidikan*

Kapraja Sangadji, M. Pd

51 PSI 336 Science Enterpreneurship Muhammad Rijal, M. pd

52 PSI 337 Genetika Nirmala, M. Si

53 PSI 338 Kapita Selekta Anasufi Banawi, M. Pd

54 PSI 339 Metode Penelitian IPA Nur Alim Natsir, M. Si dan

Rosmawati, M. Si

55 PSI 340 Seminar Pendidikan IPA Team

56 PSI 341 Kelistrikan dan Kemagnetan Pendidikan Fisika dan

Fisika

57 PSI 342 PTK IPA Kapraja Sangadji, M. Pd

dan Surati, M. Pd

58 TAR 210 Microteaching IPA Team

59 PSP 343 Sistem Periodik Unsur*

Riche dan risma

60 PSP 344 Problematika Lingkungan*

Wa Atima

61 PSP 345 Penelitian Survei & Eksperimen*

DR I. Marzuki dan Lilik, M.

pd

62 TAR 211 PPL Kaprodi

63 INS 106 KKN Institut

64 PSP 346 Skripsi Institu

65 PSO 347 Dasar-Dasar IPA**

Team (Janaba R, M. Pd.,

Surati, M. Pd., Muhammad

Rijal, M. Pd)

22

66 PSO 348 Pengenalan Komputasi/Teknologi

Informasi untuk Tardris IPA***

Team (Abdillah, M. Pd.,

Ajeng Gelora, M. Pd.,

Djafar Lessy, M. Si, dan

Mariana, M. Si

Jumlah

Dosen PS Tardris IPA berstatus Dosen Tetap (PNS) sebanyak 35 orang di IAIN

Ambon, 3 orang Dosen LB dari Universitas Pattimura, dan 2 orang Dosen LB

dari Universitas Darusalam Ambon

Rekapitulasi dosen PS Tardris IPA berdasarkan gelar Akademik

Tabel 3.3 Rekapitulasi Kualifikasi Dosen Berdasar Gelar Akademik

No. Gelar Jumlah (orang) Prosentase (%)

1 Profesor Doktor 0 0

2 Doktor 7 14

3 Magister 43 86

Jumlah 50 100

Berdasarkan Keputusan Mendiknas RI N0. 234/U/2000 tentang Pedoman

Pendirian Perguruan Tinggi, persyaratan minimal jumlah kualifikasi dosen tetap

untuk setiap prgram S1 adalah 4 (empat) Magister dan 2 (dua) Sarjana (S1).

Dengan demikian persyaratan minimal dosen untuk menyelenggarakan program

S1 sudah memenuhi persyaratan.

B. Sarana dan Prasarana.

Dalam rangka membantu keberhasilan studi mahasiswa pada Program

Studi Tardris IPA, IAIN Ambon menyelenggarakan pelbagai program layanan

seperti residensial, kuliah tatap muka dan online, praktikum, telekonferensi,

konseling, surat menyurat elektronik, dan penilaian hasil belajar. Pelaksanaan

program layanan tersebut memerlukan dukungan sumber daya manusia serta

sarana dan prasarana. Sumber daya tersebut ada yang telah tersedia dan

merupakan milik Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN dan ada pula yang

disediakan melalui kerja sama dengan unit kerja lain di lingkungan IAIN Ambon.

23

Tabel 3.4 Sarana dan Prasarana yang Tersedia di PS Tardris IPA IAIN

No Peruntukan Ruang Jumlah

Ruang

Ukuran Luas Ruang

Luas Total

1. Ruang Kuliah Besar 3 7x10 m 70 m2 210 m

2

2. Ruang Pengelola 1 7x10 m 70 m2 70 m

2

3. Ruang Ujian/Sidang 1 7x6 m 42 m2 42 m

2

4. Perpustakaan PS 1 7x10 m 70 m2 70 m

2

5. Perpustakaan Pusat 1 40x75.5 m 3022 m2 3022 m

2

6. Ruang Internet/Komputer 1 10x10 m 100 m2 100 m

2

7. Ruang Administrasi 1 6x10 m 60 m2 60 m

2

8. Ruang Seminar 1 7x10 m 70 m2 70 m

2

9. Ruang Dosen Tetap 2 7x10 m 70 m2 140 m

2

Sumber: IAIN Ambon Tahun 2015

Deskripsi dari fasilitas ruang yang disediakan untuk penyelenggaraan

aktivitas tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Ruang kuliah

Ruang kuliah sebanyak 7 buah yang masing-masing berukuran 7m x10 m

dengan kapasitas 30 orang telah dilengkapi dengan infocus. Pembangunan

ruangan saat ini dalam pengembangan dengan mempertimbangkan faktor

kebutuhan.

2. Ruang Pengelola

Ruang yang disediakan bagi pengelola program yaitu: ruangan untuk

Ketua Program studi dengan ukuran 7m x 5m dan ruang administrasi dengan

ukuran 7m x 5m.

3. Ruang Dosen

Ruang yang disediakan untuk staf dosen adalah 2 (dua) ruang dengan luas

7m x 5m.

4. Ruang Seminar

Untuk keperluan seminar disediakan ruang seluas 7m x 5m dengan

kapasitas 20 orang dan dilengkapi dengan AC dan LCD.

Sarana/media pembelajaran yang dimiliki oleh Prodi Tardris IPA terdiri

dari LCD, komputer/labop, internet dan wireles secara rinci disajikan pada tabel

berikut.

24

Tabel 3.5 Sarana/Media Pembelajaran

No Jenis Sarana/Media Jumlah

1 LCD 7

3 Komputer/Laktop 2

4 Internet 1

5 Wireless 1

6 Koleksi Journal 10

7 Koleksi Buku Teks 1069 Judul

IAIN Ambon terdiri dari kampus pusat yang terletak di Jl. Dr. Tarmizi

Taher, Kebun Cengkeh, Batu Merah Atas Ambon (tidak memiliki kampus daerah-

UPT). Kantor pusat memiliki sarana dan prasarana kerja dan fasilitas belajar

mahasiswa sebagaimana terlihat pada tabel berikut.

Tabel 3.6. Rekapitulasi Data Sarana dan Prasarana Kerja serta Fasilitas

Belajar di IAIN Ambon. NO NAMA SARANA/ PRASARANA KERJA DAN

FASILITAS BELAJAR

DI KAMPUS PUSAT

JUMLAH KAPASITAS

1 Ruang kerja (pengelola) 1 3

2 Auditorium/aula 1 100

3 Ruang dan peralatan tutorial tatap muka:

a. Ruang tutorial 2 100

b. Peralatan tutorial:

4 Video player 2 -

5 Audio player 2 -

6 Komputer 2 -

7 LCD 2 -

8 OHP 2 -

9 Ruang dan perlengkapan ICT

a. Ruang lab 1 40

b. Komputer 1 15

c. Internet 1 40

10 Laboratorium praktikum:

a. Biologi 1 40

b. Fisika 1 40

c. Kimia 1 40

d. IPA 1 40

11 Tempat praktik mengajar:

a. Ruang Mikroteaching 1 25

b. Sekolah mitra (SD/MI, SMP/MTs) 50 500

Studio:

a. audio 1 -

b. video 1 25

12 Perpustakaan

a. Koleksi buku 204.994

b. Koleksi jurnal 5.496

25

c. Koleksi audio Koleksi

non- cetak

2.553

d. Koleksi video

e. Koleksi CAI

13 Bank soal 2 120

14 Ruang dan perlengkapan teleconference

a. Ruang teleconference 1 100

b. Peralatan teleconference 1 paket -

15 Ruang penyimpanan dan pendistribusian bahan ajar 1 3000

Tempat ibadah:

a. Mesjid 1 300

b. Musala 1 15

16 Lapangan olah raga 3 50

Ruang inap mahasiswa

a. asrama 1 80

b. penginapan 1 80

Di samping sarana dan prasarana di atas, fasilitas lain di lingkungan IAIN

Ambon yang dapat digunakan untuk penyelenggaraan proses pembelajaran antara

lain Perpustakaan Pusat (UPT Perpustakaan IAIN Ambon), Lembaga Pembinaan

dan Pengembangan Pendidikan (LP3), UPT Komputer, UPT Teknologi Informasi

(UPT TI), dan Unit Pengembangan Sumber Belajar. Tersedianya sarana dan

prasarana seperti yang dijabarkan di atas sudah lebih dari batas minimum yang

ditetapkan sehingga merupakan daya dukung yang sangat kuat dalam

penyelengaraan proses pembelajaran.

C. Perpustakaan

Bangunan fisik perpustakaan IAIN Ambon terdiri dari tiga lantai dengan

luas 3022 m2. Perpustakaan dalam proses perbaikan sistem layanan dan dalam

proses persiapan Sertfikasi ISO. Fasilitas dan layanan yang tersedia di UPT

Perpustakaan adalah sebagai berikut:

1. Koleksi buku teks bidang Sains sebanyak 258 judul, terdiri 730 eksemplar

2. Koleksi buku dalam bidang kependidikan sebanyak 1069 judul, terdiri 2.903

eksemplar.

3. Koleksi jurnal dan majalah bidang pendidikan sebanyak 10 judul.

D. Laboratorium

Di lingkungan IAIN Ambon terdapat beberapa laboratorium yang

disediakan untuk mahasiswa Program Studi Tardris IPA. Laboratorium tersebut

adalah Laboratorium MIPA, Micro Teaching dan Komputer.

26

E. Tenaga Administrasi dan Penunjang Akademik

Tenaga administrasi dan penunjang akademik yang disiapkan di Program

Studi Tardris IPA adalah sebagai berikut.

Tabel 3.7 Tenaga Administrasi dan Penunjang Akademik

No Tugas Jumlah

1. Tata usaha 2

2. Laboran 2

3. Teknisi Media Pembelajaran 1

Total 5

Tersedianya tenaga administrasi dan penunjang akademik ini ditambah

dengan tenaga yang sudah dimiliki oleh IAIN Ambon akan mendukung

kelancaran penyelenggaraan kegiatan administrasi dan akademik.

F. Tenaga Pengelola

Setelah mendapat ijin operasional, maka pengelolaan manajemen

organisasi Pendidikan akan berada di bawah koordinasi Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan IAIN Ambon. Program Studi Tardris IPA dipimpin oleh seorang

Ketua Program Studi (KPS) dan Sekretaris (SPS). Dalam kegiatan pembelajaran,

program studi ini didukung oleh 5 orang staf pengajar yang berpendidikan Doktor

(Umum) dan 43 yang bergelar Magister (7 diantaranya adalah magister Tardris

IPA). Kegiatan administrasi ditangani oleh staf administrasi dan kegiatan

prktikum dibantu oleh seorang laboran. Dalam proses pembelajaran terdapat

seorang teknisi media pembelajaran. Kegiatan administrasi meliputi perencanaan

dan penyiapan sarana dan prasarana pendidikan, pengolahan perkuliahan,

pengolahan administrasi akademis, administrasi kemahasiswaan dan pelayanan

kelas. Selain itu, dalam penyelenggaraan pendidikan ini akan dibantu oleh 2 staf

ahli program yang bertugas sebagai patner PS dalam pengembangan disiplin ilmu

dan membantu dalam operasi networking dengan pihak-pihak stakeholders dan

lembaga lembaga penujang perogram. Secara struktural pengelolaan program

Tardris IPA ditunjukkan dalam diagram berikut.

27

Gambar 2.1. Alur Koordinasi PS

Untuk menjalankan kegiatan pembelajaran sehari-hari, KPS bertanggung

jawab atas semua kegiatan (internal dn eksternal) program kepada Dekan. Dalam

menjalankan manajemen program, KPS dibantu oleh seorang Sekretaris Program

Studi (SPS) dan dua orang staf ahli jika diperlukan. Tugas SPS antara lain:

a. Menyiapkan kegiatan akademik

b. Menentukan matakuliah untuk setiap semester

c. Menentukan komisi pembimbing dan penguji skripsi

d. Mengevaluasi hasil studi

e. Menentukan program kegiatan akademis aeperti seminar dan dosen tamu

f. Mengkoordinir tenaga pengajar dalam kegiatan ilmiah

g. Membantu dalam merencanakan pengembangan SDM

REKTOR

WAREK III WAREK II WAREK 1

SENAT

INSTITUT

KEPALA BIRO

DEKAN FITK

KETUA

PRODI

DOSEN

SEK. PRODI

STAF ADMIN.

STAF AHLI

28

Sekretaris Program Studi bertanggung jawab kepada Ketua Program.

Untuk membenatu KPS dan SPS di bidang akademik, keuangan dan

kemahasiswaan KPS dan SPS dibantu oleh dua orang staf ahli dalam penugasan

yang ditunjuk sewaktu-waktu oleh KPS.

29

BAB IV

PENDANAAN

Untuk dapat mengoperasionalkan kegiatan akademik dan lain-lainya yang

menunjang, dibutuhkan investasi dan dana yang memadai. Berdasarkan Undang-

Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 46,

pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah,

Pemerintah Daerah dan Masyarakat; maka pendanaan untuk Program Tardris IPA

pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Ambon dirinci sebagai berikut.

A. Kebutuhan Dana Investasi

Investasi awal yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan Program Studi

Tardris IPA disajikan pada Tabel 4.1. berikut.

Tabel 4.1 Kebutuhan Dana Investasi

No Obyek Ukuran(m2) Jumlah Nilai ( Rp)

1. Tanah/bangunan Gedung - - 0

2. Media Pembelajaran 10 unit 100.000.000

3. Pengembangan Staf 5 orang 34.500.000

Jumlah 134.500.000

Tanah/bangunan gedung yang memuat fasilitas pendukung

penyelenggaraan proses pembelajaran dan media pembelajaran tidak perlu dana

investasi awal yang harus dikeluarkan karena dapat menggunakan fasilitas-

fasilitas yang dimiliki oleh FITK (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan) secara

bersama-sama (resource sharing). Sedangkan untuk pengembangan staf selama 3

(tiga) tahun pertama baik melalui program pendidikan lanjut maupun program

pelatihan, diperlukan dana investasi yang yang tidak terlalu besar mengingat SDA

yang sudah ada sudah linier dengan kebutuhan Prodi yaitu dari S1 biologi, S1

kimia, S1 Fisika, dan S1 Komputer. Dana yang dibutuhkan untuk pengembangan

staf salah satunya bisa diperoleh melalui beasiswa dari program Pemerintah yaitu

Program Beasiswa Tenaga Kependidikan.

B. Kebutuhan Dana Operasional

Sebagaimana layaknya institusi pendidikan pada umumnya, maka

kebutuhan dana operasional akan digunakan untuk :

30

a. Kebutuhan kantor (ATK), media dan laboratorium.

b. Honorarium pimpinan, pembantu pimpinan, tenaga administrasi, pengajar,

pembimbing dan penguji.

c. Perjalanan dinas.

d. Biaya Operasional Praktikum.

Secara rinci kebutuhan dana operasional dan pemeliharaan Program Studi

Tardris IPA dalam setahun disajikan pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Kubutuhan Dana Operasional Semester 1 Tahun 1 (Satuan

Rupiah)

No Pos Anggaran Rincian Jumlah

1 Tunjangan:

a. KPS

b. Sekretaris PS

c. Staf Administrasi

d. Laboran

1.000.000x6blx1 org

800.000x6blx1 org

360.000x6blx1 org

360.000x6blx2 org

6.000.000

4.800.000

2.160.000

4.320.000

Jumlah 17.280.000

2 HR mengajar:

a. HR mengajar matrikulasi

b. HR mengajar kelas regular (LB)

70.000x2jx12hx2 mk

70.000x2x14tm

3.360.000

1.960.000

Jumlah 5.320.000

3 Administrasi kelas

Administrasi kantor

2.000.000

2.000.000

Jumlah 4.000.000

4 Biaya Praktikum 100.000x30 3.000.000

Jumlah 29.600.000

Sumber: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Ambon (2015)

Tabel 4.3 Kubutuhan Dana Operasional Semester 2 Tahun 1 (Satuan

Rupiah)

No Pos Anggaran Rincian Jumlah

1 Tunjangan:

a. KPS

b. Sekretaris PS

c. Staf Administrasi

d. Laboran

1.000.000x6blx1 org

800.000x6blx1 org

360.000x6blx1 org

360.000x6blx2 org

6.000.000

4.800.000

2.160.000

4.320.000

Jumlah 17.280.000

2 HR mengajar kelas regular (LB) 70.000x2x14 tm 1.960.000

3 Biaya Praktikum 100.000x30 3.000.000

Jumlah 4.960.000

31

3 2.000.000

2.000.000

Jumlah 4.000.000

Jumlah 26.240.000

Sumber: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Ambon (2015)

Kebutuhan dana Operasional Semester 3, 4, 5, dan 6 sama dengan kebutuhan dana

operasional semester 2 yaitu (26.240.000).

Tabel 4.4 Kubutuhan Dana Operasional Semester 7 Tahun 2 (Satuan

Rupiah)

No Pos Anggaran Rincian Jumlah

1 Tunjangan:

a. KPS

b. Sekretaris PS

c. Staf Administrasi

d. Laboran

1.000.000x6blx1 org

800.000x6blx1 org

360.000x6blx1 org

360.000x6blx2 org

6.000.000

4.800.000

2.160.000

4.320.000

Jumlah 17.280.000

3 Biaya Praktikum (PPL + KKN) 100.000x30 3.000.000

Jumlah 3.000.000

3 Administrasi kelas

Administrasi kantor

2.000.000

2.000.000

Jumlah 4.000.000

4 HR Pembimbing dan Penguji

Seminar Proposal:

a. Ketua

b. Pembimbing 1

c. Pembimbing 2

d. Penguji 1

e. Penguji 2

50.000x30 org

50.000x30 org

50.000x30 org

50.000x30 org

50.000x30 org

1.500.000

1.500.000

1.500.000

1.500.000

1.500.000

Jumlah 7.500.000

Jumlah 31.780.000

Sumber: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Ambon (2015)

Tabel 4.5 Kubutuhan Dana Operasional Semester 7 Tahun 2 (Satuan

Rupiah)

No Pos Anggaran Rincian Jumlah

1 Tunjangan:

a. KPS

b. Sekretaris PS

c. Staf Administrasi

d. Laboran

1.000.000x6blx1 org

800.000x6blx1 org

360.000x6blx1 org

360.000x6blx2 org

6.000.000

4.800.000

2.160.000

4.320.000

Jumlah 17.280.000

32

2 Pembimbing dan Penguji Skripsi

a. Pembimbing Utama

b. Pembimbing Pembantu

c. Penguji 1

d. Penguji 2

100.000x30 org

100.000x30 org

100.000x30 org

100.000x30 org

3.000.000

3.000.000

3.000.000

3.000.000

Jumlah 12.000.000

4 Administrasi kelas

Administrasi kantor

2.000.000

2.000.000

Jumlah 4.000.000

Jumlah 33.280.000

Sumber: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Ambon (2015)

Total biaya operasional untuk semester 1 sampai dengan 8 disajikan dalam

tabel berikut:

Tabel 4.6 Total Kubutuhan Dana Operasional Semester1 - 8 (Satuan

Rupiah)

No Semester Total Biaya

1 1 29.600.000

2 2 26.240.000

3 3 26.240.000

4 4 26.240.000

5 5 26.240.000

6 6 26.240.000

7 7 31.780.000

8 8 33.280.000

JUMLAH 225.860.000

Jika terjadi pengajuan/pemunduran jadwal bimbingan/ujian skripsi dari

suatu semester ke semester lainnya, maka dana operasional pelaksanaan

menyesuaikan keadaan tersebut. Bagi mahasiswa yang melakukan perpanjangan

studi, biaya perpanjangan sama dengan besarnya SPP tiap semester.

Kegiatan awal operasional program meliputi kegiatan yang berkaitan

dengan penyiapan dan pengadaan sarana dan prasarana akademik, penyebaran

brosur informasi keseluruh PTN dan PTS di wilayah Indonesia Timur, Diknas-

diknas Pendidikan, dan lain-lain. Biaya dari kegiatan ini sepenuhnya dibebankan

pada anggaran DIPAIAIN Ambon.

Keterangan rincian dana yang dipaparkan pada tabel di atas dapat

dijadikan bahan pertimbangan untuk mencari dukungan dana baik yang berasal

dari dalam maupun luar program studi.

33

C. Penerimaan Internal

Penerimaan internal diperoleh dari pendaftaran mahasiswa baru, SPP dan

dan dana praktikum selama 8 semester yang disajikan pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Penerimaan Internal

No Sumber Dana Satuan Jumlah Biaya Total

1. Pendaftaran mahasiswa

baru

calon mhs 30 150.000 4.500.000

2. SPP mahasiswa mhs-smt 30 1.100.000x8 264.000.000

4 Biaya matrikulasi Mhs 30 250.000 7.500.000

5 Biaya Praktikum Mhs 30 300.000x8 72.000.000

Jumlah 348.000.000

D. Penerimaan Eksternal

Penerimaan eksternal antara lain diperoleh dari kerjasama program studi

dengan instansi terkait khususnya Kanwil, Dinas Pendidikan atau Pemda di daerah

yang memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh program studi, kemungkinan

kerjasama dengan luar negeri dalam bentuk penelitian bersama dan lain-lain.

Berdasarkan kebutuhan dana operasional dan pemeliharaan yang

dibandingkan dengan dana penerimaan internal dan eksternal masih tersedia sisa

dana yang bisa digunakan untuk pengembangan Program Studi Tardris IPA untuk

menjaga kualitas dan keberlangsungannya.

Dari seluruh pembiayaan yang dianggarkan selama 8 semester dan

penerimaan yang diterima selama periode satu angkatan, dapat diperoleh

pendapatan kumulatif sebagai berikut:

Pendapatan Internal : Rp. 348.000.000

Pembiayaan total 8 semester : Rp. 225.860.000

Pendapatan kumulatif : Rp. 122.140.000 (122.140.000 x10%)

= Rp. 109.926.000

Dengan adanya sisa pendapatan tersebut, diharapkan Program Tardris IPA

dapat melakukan upaya pengembangan kelembagaan maupun SDM yang

dimilikinya.

34

BAB V

MANAJEMEN AKADEMIK

A. Rencana Kegiatan Akademik

Penyelenggaraan kegiatan pendidikan di Program Studi Tardris IPA

mengacu pada Keputusan Rektor IAIN Ambon No.3269/J.25/PP.9/2001 tentang

peraturan pelaksanaan Sistem Kredit Semester, yang dilandasi oleh Peraturan

Pemerintah No.60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi dan Keputusan Menteri

Pendidikan No. 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum pendidikan

tinggi dan penilaian hasil belajar mahasiswa. Dalam pelaksanaannya usaha

pengembangan kegiatan akademis akan dilakukan dan difokuskan pada

pengembangan proses pembelajaran, kegiatan penelitian integratip dengan pihak

pemerintah daerah.

1. Sistem Kredit Semester

Sistem Kredit Semester merupakan model penyelenggaraan pendidikan

dengan menggunakan Satuan Kredit Semester (SKS) yang menyatakan beban

studi, beban kerja dosen, pengalaman belajar dan beban penyelenggaraan

program. Waktu untuk Kegiatan pendidikan (Semester) sebanyak 16-20 minggu

kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya berikut iringannya termasuk, 3-4 minggu

evaluasi/perkuliahan. Dalam Sistem Kredit, setiap mata kuliah atau kegiatan

akademik lainnya memiliki bobot dalam SKS, pengertian 1 SKS perkuliahan

meliputi 3 beban kegiatan (tatap muka, tugas mandiri, dan seminar/diskusi) per

minggu selama satu semester; (1) untuk mahasiswa, 50 menit tatap muka dengan

pengajar, 2-3 jam tugas mandiri dan 1-2 jam kegiatan diskusi/seminar; (2) untuk

dosen, 50 menit tatap muka dengan mahasiswa, 2-3 jam kegiatan terstruktur

(perencanaan dan evaluasi dan 1-2 jam kegiatan memandu diskusi/seminar.

2. Beban, Masa Studi, dan Prestasi Studi

Beban Program Studi Tardris IPA adalah 147 SKS yang terdistribusi

dalam empat semester dalam sistem paket (lihat Tabel 7.1). Namun dalam

pelaksanaannya mahasiswa dapat menyelesaikan programnya dalam kurun waktu

4 sampai 7 tahun.

35

Di samping beban matakuliah persemester, mahasiswa diharuskan

menempuh oreantasi/matrikulasi sebanyak 1-2 matakuliah, wajib lulus dan

berbobot 0 SKS.

Tabel 5.1 Beban Studi dan Paket Mata Kuliah

Semester Paket (berdasarkan Kompetensi) Jumlah SKS

Oreantasi 2 matakuliah 0

1 11 matakuliah 23

2 11 matakuliah 24

3 11 matakuliah 22

4 11 matakuliah 23

5 10 matakuliah 22

6 8 matakuliah 20

7 2 matakuliah 8

8 1 matakuliah 6

Total 20-24 matakuliah 147

Prestasi studi mahasiswa diindikasikan oleh Indeks prestasi (IP).

Perhitungan Indeks prestasi dikelompokkan kedalam IP semester yaitu IP rata-rata

yang diperoleh mahasiswa. Sedangkan IP kumulatif, adalah IP rata-rata pada akhir

studi. IP Kumulatif dan Predikat kelulusan seorang mahasiswa dalam

menyelesaikan program Magister ditunjukan dalam Tabel 4.2. berikut.

Tabel 5.2 IPK dan Predikat Kelulusan

Ranking IPK Keterangan

1 4.00-3.71 Dengan Pujian

2 3.70 – 3.41 Sangat Memuaskan

3 3.40 – 2.75 Memuaskan

3. Proses Pembelajaran

Pengembangan proses pembelajaran didasari pada pemberian kesempatan

belajar yang lebih luas bagi mahasiswa. Pendekatan yang dapat dilakukan adalah

pengalaman belajar ceramah, pengalaman belajar praktek dan pengalaman belajar

diskusi. Proses ini juga dilengkapi dengan tugas terstruktur yang komprehensif

untuk memfasilitasi belajar mandiri mahasiswa (self regulated learning) dan

pemecahan masalah (problem-based learning). Untuk lebih menciptakan suasana

belajar yang kondusif, pengembangan media belajar diselaraskan dengan

36

perkembangan teknologi, khususnya perkembangan teknologi informasi. Model

pembelajaran yang dikembangkan diharapkan dapat menumbuhkan sikap

professional dan kemampuan akademik yang handal.

4. Evaluasi Kemajuan Belajar, Proses Pembelajaran dan Evaluasi Studi

Mahasiswa

Evaluasi kemajuan belajar mahasiswa dilakukan dengan memberikan

penilaian terhadap tingkat keberhasilan/ketuntasan belajar, proses penilaian

dilakukan secara berkala dan dapat berbentuk ujian (tengah dan akhir semester),

tugas terstruktur dan praktikum. Penilaian akhir merupakan akumulasi dari setiap

komponen yang bobotnya ditentukan oleh silabus dan tujuan mata kuliah.

Penilaian ini selanjutnya dikonversikan kedalam skala indeks berskala delapan

(lihat Tabel 4.3). Evaluasi Proses pembelajaran dilakukan oleh pihak Program

Studi dan Mahasiswa. Evaluasi yang menitik beratkan pada regulasi, prosedur

adminstratif dilakukan oleh pihak institusi, sedangkan kinerja dilakukan oleh

pihak mahasiswa.

Tabel 5.3 Pengelompokan Hasil Kemajuan Belajar Mahasiswa

Huruf Nilai

A 4.00

B 3.00

C 2.00

D 1.00

E 0.00

Evaluasi studi mahasiswa dilaksanakan secara terintegrasi dengan Program

Studi lain dilingkungan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Ambon.

Evaluasi studi mahasiswa dilakukan pada semester pertama, kedua dan akhir

studi. Evaluasi pada semester pertama dan kedua bertujuan untuk menentukan

kelayakan mahasiswa untuk menlanjutnya programnya. Kelayakan ditentukan

dengan pemenuhan IP passing grade ≥ 2,50 untuk semester pertama dan ≥ 2,75

untuk semester kedua dan telah mengumpulkan ≥18 SKS. Evaluasi akhir studi

bertujuan untuk menentukan kelulusan mahasiswa. Kelulusan ditentukan dengan

pemenuhan kriteria; telah mengumpulkan1 42 SKS dan lulus ujian tugas akhir

(skripsi), dengan IPK ≥ 2,75 dan telah memenuhi persyaratan administrasi.

37

5. Pembimbingan dan Tim Penguji

Tugas akhir mahasiswa Pascasarjana merupakan karya ilmiah hasil

penelitian yang dibimbing dua orang staf akademik yaitu ketua dan anggota yang

telah memenuhi kriteria pembimbing seperti diatur dalam Keputusan Menteri

Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayaan Aparatur

Negara No. 38/Kep/MK.WASPAN/ 8/1999 tanggal 24 Agustus 1999. Anggota

dapat berasal dari instansi lain dan memiliki kewenangan akademik yang diakui

Program Studi. Mekanisme pengusulan pembimbing didasari atas kualifikasi

akademik yang diusulkan oleh Ketua Program Studi yang selanjutnya disetujui

oleh Wakil Dekan Bidang Akademik. Komisi ujian skripsi terdiri dari dua orang

pembimbing ditambah dua orang penguji yang kewenangan akademiknya diakui

oleh Program Studi. Pelaksanaan dan jadual ujian ditetapkan oleh Program Studi,

jika dalam pelaksanaan ujian skripsi, mahasiswa dinyatakan gagal, pihak Program

Studi dapat memberikan kesempatan ujian kembali dalam jangka waktu tidak

kurang dari satu semester.

B. Rencana Pengembangan Program Studi

Berdasarkan hasil kajian analisis lingkungan dan mengantisipasi peluang

dan ancaman serta mempergunakan (capitalize) kekuatan dan memperhatikan

kelemahan, maka disusun program pengembangan Program Studi Tardris IPA

dalam tiga tahap yaitu rencana jangka pendek (1-3 tahun), rencana jangka

menengah (3-5 tahun), dan jangka panjang (5-15 tahun). Rencana pengembangan

jangka pendek dan menengah difokuskan pada upaya optimalisasi resources,

meliputi aspek fisik dan sumberdaya manusia dan peningkatan mutu akademik

yang diawali dengan sistem seleksi, akreditasi, beasiswa dan mengembangkan

research terpadu. Sedangkan jangka menengah dan panjang memperkuat aspek

kualitas dan membangun jaringan kerjasama dengan stakeholders, serta

pengembangan spesifikasi dan pemekaran program studi, sehingga dapat berdiri

satu Fakultas baru yang diberi nama Fakultas MIPA yang membawahi 3 jurusan

(Jurusan Biologi dengan program studi: pendidkan biologi, biologi murni, dan

Tardris IPA; Jurusan Fisika dengan program studi pendidikan fisika dan fisika

murni; dan Jurusan Kimia dengan program studi pendidikan kimia dan kimia).

38

1. Manajemen Sumber daya

Optimalisasi resources merupakan target pengembangan, pada tahap awal

konsolidasi internal manajemen dengan mengembangkan resource sharing dari

sisi fasilitas maupun sumber daya manusia. Penyelenggaraan kegiatan pendidikan

program studi dilakukan di gedung Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

penambahan kegiatan dimungkinkan mengingat tingkat utilisasi ruang dan

fasilitas pembelajaran yang ada masih belum maksimal. Penyelenggaraan kegiatan

praktek dapat dilakukan dengan menggunakan fasilitas yang tersedia di jurusan

induk dari program maupun jurusan di fakultas lainnya. Program Studi Penddikan

IPA Sains mengoptimalkan pemanfaatan perpustakaan dengan mengembangkan

pembelajaran yang terintegrasi dengan buku pendukung yang tersedia.

Peningkatan kinerja pelayanan akademik dikembangkan dengan

menyempurnakan satuan operasional prosedur dan meningkatkan efisiensi dan

efektifitas pelayanan administrasi akademik melalui pengembangan sistem

informasi berbasis teknologi Informasi. Kesiapan sumberdaya manusia untuk

mengembangkan dan merawat resource yang ada perlu terus ditingkatkan melalui

berbagai kegiatan non-degree training meliputi aspek manajemen dan

keterampilan komputer untuk para staf administrasi. Rencana pengembangan dan

target ditampilkan pada Tabel 5.4.

Tabel 5.4 Proyeksi Pengembangan Tenaga Administrasi dan Penunjang

Akademik

No Kandidat 2015 2016 2017

1. Tenaga Administrasi 0 1 1

3. Laboran 0 0 2

Jumlah Kumulatif 0 1 3

Peningkatan kualitas staf akademik dapat dikembangkan melalui proses

rekruitmen sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan oleh

Program Studi. Perencanaan peningkatan kualitas staf akademik dapat dilihat

dalam Tabel 5.5 berikut.

Tabel 5.5 Rencana Peningkatan Kualitas Staf Akademik

No Kualifikasi/Kompetensi 2015 2016 2017

1. Guru Besar bidang pendidikan umum 0 0 2

2. Guru Besar bidang Tardris IPA 0 0 0

39

3. Guru Besar Bidang Sains 0 0 0

3. Doktor bidang Tardris IPA 0 2 3

4. Doktor bidang sains 0 0 1

Jumlah Kumulatif 0 2 6

Peningkatan kualitas staf akademik dapat dikembangkan dalam tiga aspek

meliputi peningkatan teaching skill yang secara terus menerus merupakan agenda

rutin yang di Institut, peningktatan kualitas akademik (S-2/S3 dan research skill)

melalui short-course dan degree training baik domestic maupun overseas,

jaringan kerjasama Universitas dengan Universitas lain (U to U) merupakan

alternatif untuk mendapatkan scholarship. Beberapa bidang yang akan

dikembangkan meliputi bidang: 1) Kurikulum Tardris IPA, 2) Evaluasi, dan 3)

Research and Science Teaching, hal ini didasari dari distribusi bidang keahlian

yang belum terpenuhi atau belum mencukupi.

Dalam penyelenggaraan Program Studi Tardris IPA, daya tampung

mahasiswa direncanakan sebanyak 30 mahasiswa. Daya tampung ini didasari oleh

ketersediaan fasilitas pendidikan dan hasil analisis lingkungan dan dukungan

pemerintah daerah. Untuk pencapaian target yang telah ditetapkan, investasi

dibutuhkan khususnya yang terkait dengan sarana pembelajaran dan

pengembangan sistem administrasi akademik berbasis teknologi informasi.

2. Manajemen Mutu Akademis

Peningkatan manajemen mutu akademis dapat ditumbuhkembangkan

setelah atau bersamaan dengan pengembangan manajemen sumber daya.

Berdasarkan hasil evaluasi diri beberapa program dapat dikembangkangkan untuk

menjamin pengelolaan peningkatan mutu akademis.

a. Pengembangan Sistem Seleksi

Sistem seleksi mahassiswa saat ini masih bersifat pemenuhan persyaratan

administrasi. Untuk Program Studi Tardris IPA tahun pertama masih

memperhatikan aspek administrasi dan kerjasama dengan pemerintah daerah serta

stakeholders. Sistem seleksi yang dikembangkan selanjutnya lebih dititik beratkan

pada kemampuan akademik (IP dan test potensi akademik), kemampuan

berbahasa Inggris, penguasaan program aplikasi komputer dasar, dan progarm

40

upgrading, jika calon mahasiswa tidak memiliki kemampuan dasar dari bidang

kajian yang akan dikembangkan maka akan diberikan pengetahuan konsep dasar

melalui matrikulasi atau pelatihan setelah diterima sebagai mahasiswa.

b. Pengembangan Proses Pembelajaran dan Penilaian

Pengembangan proses pembelajaran ditekankan pada pemberian

kesempatan belajar seluas-luasnya bagi mahasiswa. Kesempatan tersebut hanya

dapat dicapai jika suasana belajar cukup kondusif dan dosen memfasilitasinya

melalui tugas terstruktur yang mendorong proses belajar mandiri mahasiswa (self

directed learning) dan pemecahan masalah (problem directed learning). Kesiapan

sarana pendukung amat dibutuhkan meliputi akses informasi di perpustakaan dan

media internet.

Reorientasi penilaian perlu dilakukan mengingat model pembelajaran yang

dikembangkan. Penilaian dapat difokuskan pada pengalaman belajar mahasiswa,

sehingga pembobotan setiap komponen penilaian cukup memberi porsi yang tepat

untuk pekerjaan mahasiswa dari proses belajar mandiri dan kemampuan

menggagas ide atau pemecahan masalah.

c. Penelitian Terpadu

Penelitian merupakan satu rangkaian penting dari proses pembelajaran,

secara umum kemampuan dasar meneliti merupakan aktualisasi dari kemampuan

belajar mandiri dan memecahkan masalah seorang mahasiswa. Proses

pembimbingan diarahkan untuk mengoptimalkan potensi mahasiswa untuk

menggunakan pengetahuan metodologi dan kemampuan mengidentifikasi

permasalahan. Penelitian terpadu dikembangkan oleh pihak Prodi. Tardris IPA

dengan mangangkat permasalahan real yang timbul dalam masyarakat atau

pemerintah daerah. Sehingga terjadi hubungan yang harmonis penye-lenggara

pendidikan dengan stakeholdersPS dapat memberikan solusi dan kontribusi yang

berarti bagi masyarakat

d. Akreditasi

Penyelenggaraan Program Studi Tardris IPA merupakan kegiatan

dipertang-gungjawabkan kepada masyarakat dan dapat diketahui oleh pihak yang

berkepentingan. Perangkat penyelenggaraan pendidikan, kurikulum,

41

pembelajaran, dan output dari proses pendidikan sesuai dengan tujuan dan sesuai

dengan kebutuhan masyarakat, merupakan ukuran yang dapat menjamin bahwa

proses penyelenggaraan pendidikan tepat arah. Masyarakat sebagai penyandang

aliran sumberdaya yang memungkinkan terselenggaranya perguruan tinggi,

berhak untuk memperoleh informasi dan menuntut kualitas kinerja perguruan

tinggi. Informasi yang handal dan syahih mengenai penyelenggaraan, kinerja dan

hasil perguruan tinggi, diaktualisasi melalui proses akreditasi oleh Badan

Akreditasi Nasional. Dalam waktu dua tahun Program Studi Tardris IPA, dapat

terakreditasi dan nilai akreditasi pada tahun berikutnya dapat meningkat.

e. Beasiswa

Proses penyelenggaraan pendidikan yang terakreditasi merupakan sebuah

sisi dari kepercayaan masyarakat, sisi lain kepercayaan masyarakat lainnya adalah

munculnya peran serta stakeholders untuk mendukung proses pendidikan. Salah

satu bentuk peran tersebut adalah keterlibatan stakeholder untuk menyediakan

beasiswa. Program Studi Tardris IPA merencanakan setelah dua tahun berjalan

sumber beasiswa akan berkembang tidak hanya yang disiapkan oleh Kementerian

Agama dan Keuangan, melainkan dari pihak pemerintah daerah dan sektor swasta.

C. Dukungan Kerjasama

Keberlanjutan Program Studi Tardris IPA ditentukan oleh banyak variabel

baik yang bersifat internal dari institusi maupun dari pihak luar (masyarakat

pengguna). Hasil analisis menunjukkan peran perguruan tinggi tidak hanya untuk

mempersiapkan sarjana baru, juga untuk memperkuat sumberdaya manusia yang

ada. Program Studi Tardris IPA dapat memberikan kontribusinya bagi masyarakat

pengguna seperti meningkatkan kualifikasi pendidikan, produk penelitian dan jasa

konsultan. Interaksi antara pihak Program Studi Tardris IPA dengan pihak

pengguna terikat dalam bentuk kerjasama. Saat ini Fakultas Ilmu tarbiyah dan

Keguruan dan IAIN telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak seperti,

Pemerintah Daerah, dan Perguruan Tinggi Swasta di lingkungan Indonesia bagian

timur, khususnya di wilayah Maluku. Kerjasama dan kegiatan kerjasama

terlampir.

42

BAB VI

KESIMPULAN

Usulan Program studi Tardris IPA yang diusulkan pembukaannya ini

merupakan salah satu jawaban terhadap tuntutan kebutuhan guru SD/MI dan

SMP/MTs dengan kualifikasi S1 seperti yang diamanatkan dalam UU Nomor 14

Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Dalam

kedua dokumen tersebut, diisyaratkan bahwa untuk mewujudkan tujuan

pendidikan nasional pendidik pada jenjang pendidikan di sekolah harus memiliki

kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana

(S1).

Karena program studi ini masih baru didirikan, maka beberapa kelemahan

yang dihadapi adalah:

a. Informasi keberadaan Program Tardris IPA masih belum tersebar luas.

b. Kurangnya motivasi dosen untuk menjadi pengajar yang terbaik.

c. Sebagian dosen masih lemah dalam meningkatkan kemampuan berbahasa

asing.

d. Kemampuan tenaga administrasi dalam menjalankan manajemen administrasi

akademik belum maksimal.

e. Pemanfaatan sarana dan prasarana belum optimal.

f. Pemanfaatan laboratorium belum optimal.

g. Kualitas sistem administrasi pendidikan masih terbatas.

h. Forum komunikasi antara tenaga dosen dalam rangka pengembangan

akademik belum memadai.

i. Manajemen yang masih kurang tanggap terhadap tuntutan dari dalam, serta

pemanfaatan dosen berbakat dan berprestasi masih belum memadai.

j. Penanganan kerjasama secara internal dalam universitas maupun eksternal

belum optimal.

Berdasarkan kelemahan di atas maka strategi yang akan ditempuh PS Tardris IPA

antara lain:

43

a. Mensosialisasikan Program Studi Tardris IPA pada masyarakat luas secara

aktif dan berkesinambungan.

b. Mengoptimalkan kinerja dosen.

c. Mengoptimalkan kinerja tenaga administrasi.

d. Mengoptimalkan semua unit pendukung pembelajaran.

e. Meningkatkan dan mengembangkan jaringan kerjasama dengan instansi lain

yang saling menguntungkan.

Berdasarkan kondisi obyektif seperti yang telah diuraikan pada bagian-

bagian sebelumnya serta faktor kekuatan, kelemahan, dan strategi yang akan

dilakukan tersebut, maka Program Studi Tardris IPA telah siap memenuhi

kebutuhan masyarakat sesuai dengan tuntutan pendidikan yang terus berkembang.

Dengan demikian pembukaan Program Studi Tardris IPA di IAIN Ambon telah

layak untuk segera dibuka.