EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN...

133
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII MTs N 1 SEMARANG PADA MATERI POKOK KALOR SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat Guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh : FATCHUR ROCHMAN NIM : 063611008 TADRIS FISIKA FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

Transcript of EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN...

Page 1: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS

DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES

TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII MTs N 1

SEMARANG PADA MATERI POKOK KALOR

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat

Guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

FATCHUR ROCHMANNIM : 063611008

TADRIS FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2010

Page 2: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tanggal Tanda Tangan

Wenti Dwi Yuniarti, S.Pd, M.Kom. ___________ ___________NIP. 19770622 200604 2 005Pembimbing I

Drs. Wahyudi, M.Pd ___________ ___________NIP. 19680314 1995 5 031Pembimbing II

Page 3: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

PENGESAHAN

Skripsi saudara : Fatchur Rochman

NIM : 063611008

Judul : Efektifitas Pembelajaran Sains dengan Pendekatan Ketrampilan

Proses terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VII MTs N 1

Semarang pada Materi Pokok Kalor.

Telah di munaqosahkan oleh dewan penguji Fakultas Tarbiah Insitut Agama Islam

Negri Walisongo Semarang, dan dinyatakan Lulus dengan predikat

Kumloude/Baik/Cukup, pada tanggal 15 Desember 2010.

Dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar sarjana sastra 1 tahun

akademik 2010/2011.

Semarang, 19 Desember 2010

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Fakrur Rozi, M.Ag Wenti Dwi Yuniarti, S.Pd, M.KomNIP. 19691220 199503 1 001 NIP. 19770622 200604 2 005

Penguji I Penguji II

Andi Fadllan.M, Sc Saminanto, M.ScNIP. 198000915 200501 1 066 NIP. 19720604 200312 1 002

Page 4: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

MOTTO

öN s9r&t• s?y# ø‹ x.z> uŽŸÑª!$#Wx sW tBZp yJ Î=x.Zp t6 ÍhŠsÛ;o t• yft± x.Bp t7 Íh‹sÛ$ygè=ô¹ r&×MÎ/$rO$ygãã ö• sùur’Îû

Ïä !$yJ ¡¡9$#ÇËÍÈ

Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah Telah membuatperumpamaan kalimat yang baik, seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan

cabangnya (menjulang) ke langit. ingat. (Q.S Ibrahim [14]: 24)1.

1 Mohammad Yunus, Terjemahan Al-Qur’an,(Bandung: Pt Al Ma’arif.1994), hlm.238

Page 5: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan dan kebanggaan hati, kupersembahkan karya

tulis yang sederhana ini untuk orang-orang yang telah memberi arti dalam

hidupku:

1. Ayahanda dan ibunda tercinta ( Soekari Maskuri dan Kotidjah ), ini adalah

bagian dari perjuangan, cita-cita, iringan doa restumu. Karena jasa dan kasih

sayangmu aku akhirnya dapat menyelesaikan kuliah. Pengorbananmu sungguh

luhur tiada tara.

2. Keluarga Besar Mbah H. Djailani dan Keluarga besar mbah H. Sanusi

3. Saudara Saudaraku(mas Munif, Mbak Likah, Mbak Hanik, Dek Alwi, Dek

Fajar) do’a dan motivasi darimu semoga mengantarkan aku menuju gerbang

kesuksesan.

4. Orang yang menjadi motivator dalam pembuatan skripsi ini (Inta, Hani’,Want,

Mura, Arif, Najib).

5. Teman-temanku TF-06 senasib seperjuangan.

6. Seluruh kenshi-kensi dan Sinpe-Sinpe Dojo Miftahul Jannah IAIN WS yang

telah mengajariku belajar menjadi Boshido.

7. Sahabat/i ku yang telah mengajariku arti hidup dan telah menjadi temen

perjuanganku dikampus.

8. Semua pihak yang telah membantu dan tidak bisa saya sebutkan

Pada akhirnya semua itu punya arti karenanya, kupersembahkan karya

sederhana ini untuk segala ketulusan kalian semua.

Penulis

Page 6: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa

yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya sendiri, tidak berisi

materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi

ini tidak berisi pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam

referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang,6 Desember 2010

Deklarator,

Fatchur Ruchman

NIM. 063611008

Page 7: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

ABSTRAK

Fatchur Rochman (NIM : 063611008). Efektifitas Sains dengan PendekatanKetrampilan Proses terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VII MTs N 1Semarang pada Materi Pokok Kalor. Skripsi Semarang: Program Strata 1 JurusanTadris Progam Studi Fisika Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2010.

Pembelajaran Sains merupakan pembelajaran yang membutuhkanpemahaman konsep sebagai dasar untuk memperjelas tentang materi-materi pokokyang ada dalam Ilmu Fisika. Tuntutan kompetensi dalam kurikulum meliputi tigaaspek penting yang harus dimiliki siswa sebagai hasil belajar yaitu pemahamankonsep, keterampilan, dan sikap ilmiah. Oleh karena itu, diperlukan pendekatanpembelajaran yang dapat mencakup ketiga aspek tersebut. Pembelajaran denganpendekatan keterampilan proses dapat menumbuhkan sikap ilmiah, untukmengembangkan keterampilan mendasar sehingga konsep yang dipelajari mudahdipahami. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui efektifitas hasil belajarketiga aspek tersebut.

Pembelajaran yang dilakukan adalah dengan menggunakan pre test danpos test. Pemberian pre test dan pos test bertujuan untuk mengetahui seberapaefektif penggunaan model pendekatan ketrampilan proses terhadap hasil belajarpeserta didik kelas VII MTs N 1 Semarand. model pembelajaran yang menitikberatkan pada peserta didik untuk mengetahui konsep-konsep tentang materi kalormelalui hasil kerja laboratorium. Dengan pembelajaran berbasis penemuan(discovery) ini yang tentunya akan bisa menuntun peserta didik memahamikonsep konsep fisika dengan sebuah penemuan ataupun sebuah percobaan.

Dengan pembelajaran model ini akan lebih memahami tentang materi yangdisampaikan, bahkan peserta itu bisa menerapkan gejala-gejala alam yangberhubungan dengan kalor ataupun materi materi Sains lainya. Dalam penerapanpembelajaran ini peserta didik dapat melakukan percoban sesuai petunjuk dancara yang disampaikan oleh pendidik melalui Lembar Kerja Siswa (LKS) yangdisediakan pendidik.

Dari hasil penelitian yang didapat pada pre test, bahwa nilai hasil belajarpeseta didik adalah homogen dan berdistribusi normal setelah dilakukan post testdidapatkan nilai rata rata kelas kontrol 55,69 sedangkan nilai rata-rata kelaseksperimen 65,63. dari hasil ini bisa dilihat bahwa ada perbedaan hasil belajarantar peserta didik yang diajarkan dengan model konvensional dan modelpendekatan ketrampilan proses.

Kesimpulan Berdasarkan dari perhitungan uji perbedaan rata rata diperoleh thitung = 4.542 dan t tabel = t (4.542)(66) , dengan taraf signifikan, maka dikatakan ratarata post test kedua kelompok ada perbedaan karena t hitung > t tabel. Artinya hasilbelajar kelompok eksperimen lebih baik dari kelompok kontrol. Sehingga bisadiklatakan bahwa: ada efektifitas pada hasil belajar peserta didik saat diterapkanmodel pendekatan ketrampilan proses di MTs N 1 Semarang.

Kata kunci: pembelajaran sains, pendekatan keterampilan proses, hasil belajar.

Page 8: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan berbagai nikmat, taufik, hidayah, inayah-Nya, sehingga

penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa

tercurah kepada sang revisioner Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan

orang-orang yang mengikutinya di dalam kebaikan dan ketaqwaan.

Banyak pihak yang telah memberikan berbagai dukungan dan bantuan

dengan caranya masing-masing dalam proses penyusunan skripsi yang berjudul,

“Efektifitas Pembelajaran Sains dengan Pendekatan Keterampilan Proses terhadap

Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VII MTs N 1 Semarang pada Materi Pokok

Kalor” dari permulaan sampai akhir. Oleh karena itu, dengan setulus hati penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak dan Ibu yang

senantiasa menyertakan penulis dalam setiap munajatnya, kakak dan adik yang

senantiasa memberikan motivasi kepada penulis.

Secara khusus penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dr. Suja’i, M.Ag., Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

2. Drs. H. Abdul Wahid, M. Ag., Ketua Jurusan Tadris yang telah merestui

pembahasan skripsi ini.

3. Wenty Dwi Y. S.Pd., M.Kom walikelas Paket TF-06

4. Joko Budi P. M.Pd (pembimbing I) dan Drs. Wahyudi, M.Pd (pembimbing

II) yang telah memberikan bimbingan kepada saya hingga selesainya

skripsi ini.

5. Drs. Amirudin Aziz.M.Pd., Keepala sdekolah MTs N 1 Semarang.

6. Nur Hidayah, S.Pd., Pengampu mata pelajaran IPA kelas VII MTs N 1

Karya ini dibuat sebaik-baiknya, tetapi di dalamnya masih banyak

kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan.

Akhir kata, penulis berharap karya ini bermanfaat dan dicatat sebagai amal shalih.

Amiin.

Semarang, Desember 2010

Penulis

Page 9: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................

PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................................................

PENGESAHAN PENGUJI................................................................………………

ABSTRAK .........................................................................................………………

DEKLARASI ..........................................................………………………………...

MOTTO............................................................................………………….……….

PERSEMBAHAN.......................................................................................................

KATA PENGANTAR ...............................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................

B. Identifikasi Masalah ......................................................................

C. Pembatasan Masalah ...........................................................……..

D. Penegasan Istilah ...........................................................................

E. Perumusan Masalah .......................................................................

F. Manfaat Penelitian .........................................................................

BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi teori ..............................................................................

1 Teori Belajar ..........................................................................

2 Pendekatan Pembelajaran…………………………………...

3 Pendekatan Ketrampilan Proses …………………………….

B. Hasil Belajar .................................................................................

1. Pengertian Hasil Belajar …………………………………….

2. Beberapa Definisi Tentang Hasil Belajar …………………...

3. Faktor Faktor yang Mempengaruh Hasil Belajar……………

a. Faktor Luar (Eksternal)………………….…………….

b. Faktor Dalam (Internal) …………………....................

4. Alat Alat untuk Mengukur Hasil Belajar ……...……............

C. Tinjauan Materi Kalor ..................................................................

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

1

4

5

5

8

8

10

10

12

13

17

17

19

20

20

21

21

22

Page 10: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

1. Kalor ……….………………………………………………

2. Perubahan Wujud Akibat Kalor ….……………….………..

3. Asas Black ………..………………………………………...

D. Penerapan Materi Kalor Dengan Pendekatan Ketrampilan

Proses …………………………………………………………...

E. Kajian Penelitian yang Relavan ...................................................

F. Pengajuan Hipotesis .....................................................................

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian .........................................................................

B. Waktu dan Tempat Penelitian …………………………………..

C. Variabel Penelitian …………...…………………………………

1. Variabel Bebas ………...……………………………............

2. Variabel Terikat ………...………………….……………….

D. Metode Penelitian ………………...……………………….…...

E. Populasi, Sempel, dan Tehnik Pengambilan Sempel ……...……

F. Tehnik Pengambilan Data ………..…………………...………..

1. Metode Test …………………….………………………….

2. Metode Pengamatan ……………………….………………

3. Metode Dokumentasi ………………………………............

G. Tehnik Analisis Data …………………………………..……….

1 Tehnik Analisis Data…….……………...………………….

2 Reabelitas Soal ……………………………..………………

3 Tingkat Kesukaran Soal …………………………………….

4 UJi Daya Pembeda Soal …………………………………...

H. Metode Analisis Data....................................................................

1. Pengujian Tahap Awal ……………………………….……..

a. Uji Normalitas Data Awal………………………...…..…

b. Uji Homogenitas……………………………….………..

c. Uji Kesamaan Dua Rata Rata Data/Uji Beda…..………..

2. Pengujian Tahap Akhir……………………...…….………...

a. Uji Normalitas Hasil Belajar ……………..………...…

22

23

25

25

30

32

33

33

33

33

34

34

35

36

36

37

37

37

37

38

39

40

41

41

41

43

44

45

45

Page 11: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

b. Uji Kesamaan Varian/Homogenitas ………..…………

c. Analisis Uji Hipotesis ………………………..………..

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ...................................................

1. Deskripsi Awal Pembelajaran ……………….….…………..

a. Pembelajaran pada Kelas Kontrol ……..………………..

b. Pembelajaran pada Kelas Eksperimen ………………….

2. Analisis Uji Instrumen …………………………….…….....

a. Analisis Validitas …………………..……………..……

b. Analisis Reabelitas ………………………………..…..

c. Analisis Tingkat Kesukaran ………..………..…………

d. Analisis Daya Beda …………………………………….

3. Data Nilai Tes Awal (Pre Test)

a. Kelas Kontrol ………………..………….….…………..

b. Kelas Eksperimen ………………………………………

4. Data Nilai Tes Akhir (Post Test)

a. Kelas Kontrol …………………………………………...

b. Kelas Eksperimen ………..…………..….………….…..

B. Pengujian Hipotesis ………………………………….….………

1. Analisis Tahap Awal ………………………….…...………..

a. Uji Normalitas …………………………..………………

b. Uji Homogenitas ……………………….……………….

c. Uji Kesamaan Dua Rata Rata …………………………..

2. Analisis Tahap Akhir ………………...…………………….

a. Uji Normalitas ………………………………………….

b. Uji Homogenitas ………………………….…………….

c. Uji Kesamaan Rata rata (Pihak Kanan) ………………...

C. Pembahasan Hasil Penelitian …………………….....….……….

D. Ketertbatasan Penelitian ……………………….……………….

1 Kemampuan Penulis …………………….....……………….

2 Keterbatasan Waktu …………………………………...……

46

46

47

47

49

50

51

51

51

51

52

52

565

3

54

54

55

55

55

56

56

57

57

58

58

58

61

61

62

Page 12: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

3 Keterbatasan Tempat …………………..………...………….

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................

B. Saran-Saran……...........................................................................

1. Bagi Peserta Didik ………………………………………….

2. Bagi Pendidik ………………………………………………

3. Bagi Sekolah ……………………………………………....

C. Penutup………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

62

636

4

64

64

64

65

Page 13: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.

Lampiran 2.

Lampiran 3.

Lampiran 4.

Lampiran 5

Lampiran 6.

Lampiran 7.

Lampiran .

Lampiran 9.

Lampiran 10.

Lampiran 11.

Lampiran 12.

Lampiran 13.

Lampiran 14.

Lampiran 15.

Lampiran 16.

Lampiran 17.

Lampiran 18.

Lampiran 19.

Lampiran 20.

Lampiran 21.

Lampiran 22.

Lampiran 23.

Lampiran 24.

Lampiran 25.

Lampiran 26.

Lampiran 27.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Soal Test Awal (Pre Test)

Kunci Jawaban Soal Test Awal (Pre Test)

Soal Test Akhir (Post Test)

Kunci Jawaban Soal Test Akhir (Post Test)

Kelompok Peserta Didik Eksperimen Penerapan pendekatan

Ketrampilan Proses

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Perhitungan Validitas, Reabelitas, Tngkat Kesukaran,dan Daya

Pembeda Butir Soal

Perhitungan Reabelitas

Perhitungan Tingkat Kesukaran

Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal

Daftar Nama Kelas Uji Coba

Daftar Nama Kelas Kontrol

Daftar Nama Kelas Eksperimen

Uji Normalitas Test Awal (Pre Test) Kelas Kontrol

Uji Normalitas Test Awal (Pre Test) Kelas Kelas Eksperimen

Uji Homogenitas Nilai Awal (Pre Test)

Uji Kesamaan Dua Varians Data Post Test Antar Kelompok Kontrol

dan Kelas Eksperimen

UJi Perbedaan Dua Rata-Rata Post Test Antar Kelompok Kontrol

dan Eksperimen

Daftar Nilai Test Peserta Didik

Uji Normalitas Nilai Post Test Kelas Eksperimen

Uji Normalitas Nilai Post Test Kelas Kontrol

Uji Homogenitas Awal Nilai Post Test Peserta Didik

Uji Kesamaan Dua Varians Data Pre Test Antar Kelompok Kontrol

dan Kelas Eksperimen

UJi Perbedaan Dua Rata-Rata Pre Test Antar Kelompok Kontrol dan

Eksperimen

Foto KBM

Page 14: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan

sebagai hasil pengamatannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya2.

Dengan belajar tersebut peserta didik melakukan kualitatif individu, sehingga

tingkah lakunya berkembang selanjutnya akan bermanfaat bagi kehidupan

kelak, belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk

mencapai tujuan3. Oleh karena itu belajar berlangsung dengan aktif dan

integratif dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai

suatu tujuan, semua aktifitas dan prestasi hidup manusia tidak lain adalah hasil

dari proses belajar.

Kegiatan belajar dapat mengembangkan potensi-potensi yang dibawa

sejak lahir. Komponen-komponen yang ada dalam kegiatan belajar di

antaranya adalah guru dan peserta didik. Seorang guru dituntut mempunyai

pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang profesional dalam membelajarkan

peserta didiknya. Sehingga belajar merupakan proses perkembangan manusia

untuk bertambah dan berubah. Peretumbuhan seorang dalam melakukan

perubahan itulah yang membuat seorang bertambah secara ilmu serta

bertambah dan berkembang pengetahuanya. Dan perkembangan itu semua

tidak terlepas dari adanya proses belajar. Sehingga belajar inilah yang

menjadikan seorang menjadi berkembang.

Cara seorang untuk meningkatkan perubahan pada diri tidak akan

terlepas dari pertumbuhan teknologi yang ada. Saat pertumbuhan ilmu inilah

yang akan mempengaruhi pertumbuhan teknologi yang secara tidak langsung

pertumbuhan dan perkembangan ilmu berkembang secara alami.

2 Slameto, Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,1995), hlm. 2

3 Oemar Hamalik , Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi aksara, 2003), hlm. 29

Page 15: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Perkembangan teknologi memberikan wahana yang memungkinkan

Sains berkembang dengan pesat. Hal ini menggugah para pendidik untuk

dapat merancang dan melaksanakan pendidikan yang lebih terarah pada

penguasaan konsep Sains, yang dapat bermanfaat dalam kegiatan sehari-hari

di masyarakat. Untuk dapat menyesuaikan perkembangan Sains, kreatifitas

sumber daya manusia merupakan syarat mutlak untuk ditingkatkan. Jalur yang

tepat dan sesuai untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah melalui

jalur pendidikan.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dikembangkan

dalam pendidikan saat ini, menuntut peserta didik untuk aktif dalam

pembelajaran dan mempersyaratkan kompetensi sebagai hasil belajar yang

meliputi tiga ranah yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sesuai pusat

kurikulum, di tingkat SMP/MTs diharapkan ada penekanan pembelajaran

Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) secara terpadu

yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu

karya melalui penerapan konsep Sains dan kompetensi bekerja ilmiah secara

bijaksana4. Peran serta guru dalam pembelajaran sebagai pembimbing dan

peserta didik menemukan sendiri konsep atau fakta yang akan dipelajarinya

sehingga muncul sikap ilmiah peserta didik. Proses penemuan sendiri akan

lebih bermanfaat bagi peserta didik sehingga pengetahuan yang dimiliki sulit

untuk dilupakan.

Pada realitanya permasalahan yang dihadapi peserta didik di MTs N 1

Semarang yaitu :

1. Pemahaman peserta didik MTs N 1 Semarang tentang konsep pelajaran

Sains (fisika) masih rendah.

2. Perhtian peserta didik MTs N 1 Semarang terhadap pelajaran Sains (fisika)

yang disampaikan guru masih rendah.

4 Pusat Kurikulum, Departemen Pendidikan Nasional, Mata Pelajaran Ilmu PengetahuanAlam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrash Tsanawiyah (MTs), 2005.Terdapat di http://www.puskur.net/inc/si/smp/PengetahuanAlam.pdf (12/8/2010)

Page 16: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

3. Anggapan sulit peserta didik MTs N 1 Semarang tentang pelajaran Sains

(fisika).

4. Banyak dari hasil belajar pelajaran Sains (fisika) peserta didik MTs N 1

Semarang tidak mencapai 60 yang belum tuntas (sesuai KKM).

Hal ini yang mendorong bagi peneliti untuk mengubah cara

penyampaian materi yang konvensional menjadi sebuah model pembelajaran

yang berbasis praktek pembelajaran ini dinamakan pendekatan ketrampilan

proses. Sebuah model pembelajaran yang diharapkan bagi peneliti agar

pesertas didik mampu memahami konsep materi Sains (fisika) terutama pada

materi pokok kalor.

Maka dengan model pembelajaran pendekatan ketrampiulan proses ini

peneliti memberikan solusi dalam pembelajaran seperti:

1. Pendekatan ketrampilan proses merupakan suatu anutan cara berpikir

peserta didik agar peserta didik lebih bisa memehami tentang konsep Sains

(fisika) dengan mengetahui cara penemuanya karena ketrampilan proses

ini penerapannya berupa percobaan dilaboratorium.

2. Pendekatan kietrampilan proses salah satu media pembelajaran yang

mendorong peserta didik untuk bisa mengerti dan memahami tentang apa

yang harus dikerjakan didalam pembelajaran, karena disini peserta didik

di tunyut untuk mengetahui, membuktikan, bahkan menemukan konsep

dalam materi-materi Sains (fisika).

3. Pendekatan ketrampilan proses ini akan menuntut peserta didik untuk

memperhatikan arahan dari guru untuk dasar mereka melakukan

percobaan.

4. ketika peserta didik mengerti tentang konsep-konsep Sains (fisika) seperti

yang tertuang dalam pembelajaran ini pasti akan bisa meningkatkan hasil

belajar peserta didik secara umum.

Dalam pengelolaan pengajaran, peserta didik yang duduk dengan rapi

dan diam juga tidak dapat dipastikan memperhatikan semua penjelasan guru

bisa saja pandangan mata peserta didik terarah pada gerak sikap dan gaya

mengajar. Bahkan kediaman peserta didik terkadang memang takut pada

Page 17: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Guru, takut di tunjuk, ditanya, dan apalagi kalau di suruh mengerjakan soal.

Guru terkadang juga sadar bahwa pelajaran yang diberikan tidak semuanya

dapat diserap peserta didik.

Salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik adalah

dengan mengubah cara penyampaian materi, salah satunya dengan model

pembelajaran ketrampilan proses. Sehingga hasil belajar peserta didik bisa

tumbuh dan merasa senang dengan pelajaran Sains terutama fisika yang

mereka anggap pelajaran yang sulit.

Melihat problematika di atas seorang guru harus mempunyai suatu

metode pengajaran yang bisa mengikat perhatian peserta didik dan membuat

peserta didik menjadi senang dalam belajar fisika. Para ahli menganggap

metodologi pengajaran sebagai ilmu bantu yang tidak dapat berdiri sendiri,

tetapi berfungsi membantu bidang-bidang lain dalam proses pengajaran5.

Untuk mengatasi problematika tersebut dengan menggunakan salah satu

model pembelajaran yaitu model pendekatan ketrampilan proses.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana dideskripsikan

diatas, maka masalah penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Pemahaman peserta didik MTs N 1 Semarang tentang konsep pelajaran

Sains (fisika) masih rendah. khususnya pada mata pelajaran Sains (fisika)

mereka merasa kesulitan dalam memahami konsep-konsep dasarnya dan

merasa jenuh dikarenakan model pembelajaran Sains (fisika) yang

diterapkan guru mereka anggap membosankan.

2. Perhtian peserta didik MTs N 1 Semarang terhadap materi Sains (fisika)

yang disampaikan guru masih rendah. Sehingga peserta didik merasa

sudah cukup dengan mendengarkan pelajaran di dalam kelas yang

diterangkan oleh guru yang membuat mereka mengabaikan penjelasa atas

pelajaran yang disampaikan guru dan senang bermain.

5 Slameto , op.cit. , hlm. 184

Page 18: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

3. Anggapan sulit peserta didik MTs N 1 Semarang tentang pelajaran Sains

(fisika). Sehingga menimbulkan adanya rasa takut, sungkan, bahkan

cagguh pada diri peserta saat menerima pelajaran Sains (fisika) karena

merasa bingung dan mereka sudah menganggap bahwa pelajaran ini sulit.

4. Banyak dari hasil belajar peserta didik MTs N 1 Semarang yang belum

tuntas (sesuai KKM). Kurang variatifnya metode/model pembelajaran

yang dikembangkan oleh pendidik menyebabkan peserta didik kurang

terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran Sains (fisika).

C. Pembatasan Masalah

Berangkat dari permasalahan diatas, serta pertimbangan waktu dan

biaya, maka penulis membatasi permasalahan ini sebagai berikut:

1. Sasaran penelitian terbatas pada peserta didik tingkat SMP/MTs.

2. Sasaran penelitian ditunjukkan kepada peserta didik kelas VII semester

ganjil.

3. Sasaran penelitian terbatas pada materi pokok kalor.

4. Sasaran penelitian terbatas pada Tahun Pelajaran 2010/2011.

5. Sasaan penelitian tebatas pada pemahaman kognitif peseta didik.

D. Penegasan Istilah

Dalam penegasan istilah ini, agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam

memberikan interpretasi serta memudahkan dalam pemahaman maka perlu

dijelaskan beberapa istilah yang digunakan dalam skripsi ini:

1. Efektivitas

Efektivitas adalah ketepatgunaan, hasil guna, dan menunjang

tujuan6. Jadi efektivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

keberhasilan tentang usaha atau tindakan, yaitu keberhasilan pemberian

model pembelajaran Sains dengan pendekatan keterampilan proses

6 Hendro Dermawan,dkk, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Bintang Cemerlang,2010), hlm 114

Page 19: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

terhadap hasil belajar peserta didik kelas VII MTs N 1 Semarang pada

materi pokok kalor sesuai dengan harapan dan tujuan yang diinginkan.

2. Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola

yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di

kelas atau pembelaja ran dalam tutorial. Model pembelajaran mengacu

pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di

dalamnya tujuan-tujuan pengajaran tahap-tahap dalam pembelajaran,

lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas7.

3. Pendekatan Keterampilan Proses

Pendekatan Keterampilan Proses adalah wawasan atau anutan

pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual, sosial, dan fisik

yang bersumber dari kemampuan-kemampuan mendasar yang pada

prinsipnya telah ada dalam diri pembelajar8.

4. Hasil Belajar

Menurut Clifford T. Morgan yang dikutip Mustaqim dalam buku

Ilmu Jiwa Pendidikan dijelaskan “learning is any relatively permanent

change in behaviour that is a result of past experience“ (Belajar adalah

perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan hasil

pengalaman yang lalu)9.

Belajar merupakan proses individu yang berinteraksi dengan

lingkungannya untuk mendapatkan perubahan perilaku, maka hasil belajar

ini bisa dikatan sebuah proses yang dilalui individu dalam mencapai hasil

sebuah proses dari perilaku sebelumnya. sehingga definisi belajar dapat

diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku dari pengalaman yang

telah didapat. Sedangkan hasil belajar adalah pencapaian tingkat

7 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, (Surabaya: PrestasiPustaka, 2007), hlm. 1

8 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran,( Jakarta: Departemen Pendidikandan Kebudayaan, 1999), hlm. 157

9 Mustaqim, Ilmu Jiwa Pendidikan, (Semarang: CV. Andalan kita, 2007), hlm. 37

Page 20: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

keberhasilan seseorang setelah memperoleh pengalaman belajar untuk

mencapai kepandaian atau ilmu.

5. Sains

Sains atau Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang pokok

bahasannya alam dengan segala isinya atau pengetahuan yang sistematis

atau tersusun secara teratur, berlaku umum dan berupa kumpulan data

hasil observasi dan eksperimen. dan obyektif serta dapat diteliti

kebenarannya10.

6. Materi Pokok Kalor

Materi kalor merupakan salah satu materi yang di pelajari di MTs

N 1 Semarang semester I (ganjil), dalam meteri ini banyak peserta didik

merasa kurang bisa menguasai karena memang menurut sebagian dari

mereka merasa kesukaran.

Dengan setandar kompetensi: Memahami wujud zat dan

perubahanya, dan kepetensi dasar: Mendeskripsikan peran kalor dalam

mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari.

7. Kelas VII B MTs N 1 Semarang

Kelas VII B adalah salah satu kelas VII MTs N 1 Semarang yang

terpilih sebagai sempel untuk diteliti dengan model pendekatan

ketrampilan proses.

E. Perumusan Masalah

Berdasarkan latarbelakang masalah sebagaimana diungkapkan di

atas, maka dapat difokuskan penelitian ini diarahkan atau dibatasi pada hal-hal

berikut:

Apakah Pembelajaran Sains dengan Pendekatan Keterampilan Proses

Efektif terhadap Hasil Belajar di MTs N 1 Semarang Kelas VII pada Materi

Pokok Kalor?

10Tim Penyusun, Standar Penilaian Buku Pelajaran Sains, (Jakarta : Pusat PerbukuanDepdiknas, 2003), hlm. 1

Page 21: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat penelitian ini adalah :

a. Bagi Guru

1) Memberi gambaran bagi guru bidang studi Saians (fisika) mengenai

pembelajaran pendekatan ketrampilan proses dalam meningkatkan

hasil belajar peserta didik.

2) Memberikan dan memperkaya model pembelajaran Sains (fisika)

yang lebih sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

3) Meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan kurikulum

dan kegiatan belajar mengajar secara efektif dan efisien.

b. Bagi peserta didik

1) Membangkitkan kepercayaan diri dan memotivasi belajar Sains

(fisika) yang terkesan sulit.

2) Membantu peserta didik dalam mengembangkan dan

meningkatkan minat belajar Sains (fisika) untuk memperoleh hasil

optimal dalam pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran pendekatan ketrampilan proses.

3) Memberikan pengalaman langsung pada peseta didik dalam

menemukan konsep-konsep Sains (fisika), dan merangsang mereka

aktif, kreatif serta menumbuhkan sikap positif mereka terhadap

bidang studi Sains (fisika) yang terkesan sulit.

Page 22: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori

1. Teori Belajar

Dalam kerangka sistem belajar mengajar, terdapat komponen

proses yakni keaktifan fisik, mental, intelektual, dan emosional dan serta

keterpaduan komponen produk, yakni hasil belajar berupa keterpaduan

aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotor11. Secara lebih rinci

kemampuan produk itu mencakup berbagai kemampuan yang membuat

peserta didik menjadi aktif dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran ini

peserta didik dituntut untuk bisa mencapai kemampuan yang diharapkan,

kemampuan itu meliputi mengamati, mengitepretasikan, meramalkan,

mengkaji, menjeneralisasi, menemukan, mendiskusikan, dan

mengkomunikasikan hasil penemuan yang telah ditemukan.

Dalam penemuan diperlukan langkah-langkah atau metode dan

hasilnya akan sulit terlupakan karena peserta didik mengalaminya sendiri.

Sehingga jika peserta didik menemukan sendiri dari apa yang dikerjakan

maka akan membuat suatu pengalaman dan pengalaman itulah yang

nantinya akan menjadi hasil dari sebuah proses belajar. Dimana dalam

sebuah penemuan peserta didik akan bisa lebih paham dengan konsep-

konsep yang ada. Karena sebuah penemuan pada dasarnya juga bisa

membuktikan kebenaran sebuah konsep bahkan bisa mendapatkan

konsep-konsep yang baru. Sehingga perlu bagi peserta didik untuk

menemukan sebuah konsep tersebut dengan sebuah kerja laboratorium.

Pembelajaran dengan penemuan (inquiry) merupakan satu

komponen penting dalam melakukan pendekatan konstruktivistik yang

telah memiliki sejarah panjang dalam inovasi dan pembinaan pendidikan.

Dalam pembelajaran dengan penemuan (inquiry), peserta didik didorong

untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri

11 Oemar hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : Bumi Aksara, 2003), hlm. 138

Page 23: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendorong peserta didik

untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang

memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip untuk mereka sendiri.

Cara belajar inquiry dan dicovery mendorong peserta didik untuk

terlibat aktif terhadap konsep dan prinsip-prinsip sedangkan guru

mendorong peserta didik agar memiliki pengalaman dan melaksanakan

eksperimen yang memungkinkan peserta didik menemukan konsep untuk

dirinya sendiri. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang

memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Timbulnya

kapabilitas tersebut adalah dari stimulasi yang berasal dari lingkungan,

dan proses kognitif yang dilakukan oleh pembelajaran12. Hal ini sesuai

dengan apa yang terdapat dalam pendekatan ketrampilan proses, peserta

didik diajarkan memahami konsep melalui sebuah percobaan didalam

laboratorium.

Dengan demikian, belajar merupakan seperangkat taraf berpikir

seseorang yang mengubah sifat stimulasi lingkungan melewati

pengolahan informasi sehingga timbul kapabilitas baru. Belajar dapat

diklasifikasikan ke dalam dua dimensi. Dimensi yang pertama,

berhubungan dengan cara informasi atau materi pelajaran disajikan pada

peserta didik melalui penerimaan atau penemuan. Dimensi kedua,

menyangkut cara bagaimana peserta didik dapat mengaitkan informasi

yang telah ada.

Sehingga dalam belajar seorang akan merasakan adanya perubahan

dalam dirinya. Ketika seorang itu sudah melualui proses dalam kegiatan

belajar untuk mencapai sebuah perubahan dalam diri maka perlu bagi

seorang untuk menerapkan prinsip-prinsip dalam perubahan dalam

dirinya tersebut. Dalam menumbuhkan sikap ilmiah seorang, maka

seorang akan mengalami sikap perubahan dalam dirinya, sehingga sikap

12 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Departemen Pendidikandan Kebudayaan, 1999). hlm 10

Page 24: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

itulah yang nantinya akan menumbuhkan perubahan dalam hidup dan dari

itu pula seorang mengfahami perubahan sikap dalam dirinya.

Kajian yang dilakukan seorang akan menumbuhkan tarafr berpikir

seorang. Dimana pertumbuhan itulah seorang akan mengalami proses

perubahan dalam tingkah laku, karena dari sini seorang mengalami

perubahan untuk mencapai perubahan tingkah laku. Belajar bukan

merupakan sesuatu yang bisa dilakukan dengan cepat tetapi lebih banyak

pada proses. Belajar bukan hanya sekedar untuk mendapatkan sebuah

hasil saja tetapi, proses belajar merupakan sebuah langkah untuk

mendapatkan pengetahuan.

2. Pendekatan Pembelajaran

Ada beberapa metode yang cenderung untuk mengaktifkan peserta

didik antara lain ceramah yang disertai tanya jawab, demonstrasi, diskusi,

dan eksperimen13. Metode belajar akan lebih efektif jika disertai dengan

pendekatan pembelajaran karena metode dan pendekatan pembelajaran

memiliki peran yang penting dalam proses belajar mengajar.

Ada banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam

proses belajar mengajar. Pada dasarnya metode pembelajaran dapat

dilihat melalui dua sudut pandang yaitu, Pertama peserta didik dipandang

sebagai objek belajar, dalam hal ini pembelajaran menuntut keaktifan

guru atau yang biasa disebut tutur dan kapur. Kedua, peserta didik

sebagai subyek dan obyek belajar, peserta didik dituntut keaktifannya

dalam proses belajar.

Dalam menerapkan pendekatan yang biasa dan cocok untuk

menunjang keaktifan peserta didik diantaranya adalah pendekatan konsep

dan pendekatan proses. Dimana pendekatan ini peserta didik diajarkan

untuk memahami konsep dari sebuah penemuan atau discovery, yang

13 Memes, W, Model Pembelajaran Fisika di SMP, ( Jakarta: Proyek PengembanganGuru Sekolah Menengah (PGSM) IBRD, . 2000). hlm. 40

Page 25: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

mana peserta didik akan lebih bisa memahami karena membuktikan

konsep atau melakukan penemuan sendiri dari hasil ekperimennya.

Konsep adalah suatu ide atau gagasan yang digeneralisasikan dari

pengalaman manusia dengan beberapa peristiwa benda dan fakta. Konsep

itu adalah hasil berfikir manusia yang merangkum beberapa

pengalaman14. Konsep dalam fisika sangat penting untuk memperoleh

dan mengkomunikasikan pengetahuan. Dengan menguasai konsep-

konsep kemungkinan untuk memperoleh pengetahuan baru pada peserta

didik tidak terbatas.

Pendekatan proses adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran

IPA yang beranggapan bahwa IPA itu terbentuk dan berkembang melalui

suatu proses ilmiah yang juga harus dikembangkan pada peserta didik

sebagai pengalaman yang bermakna yang dapat digunakan sebagai bekal

perkembangan diri selanjutnya15. Pemahaman konsep fisika tidak hanya

hasilnya saja yang diutamakan tetapi proses mendapatkan konsep sangat

penting untuk membangun pengetahuan peserta didik. Keterampilan dan

sikap ilmiah memiliki peran yang penting dalam menemukan konsep

fisika.

Keterampilan proses merupakan proses ilmiah sehingga sesuai

untuk pelajaran sains khususnya fisika. Produk dari fisika berupa fakta,

konsep, prinsip, teori, dan hukum sehingga sangat penting untuk

diterapkan.

3. Pendekatan Keterampilan Proses

Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi hubungan timbal

balik antara guru dengan peserta didik. Guru memberikan bimbingan dan

menyediakan berbagai kesempatan yang dapat mendorong peserta didik

belajar dan untuk memperoleh pengalaman sesuai dengan tujuan

14 Memes, W. Ibid, 4015 Ibid, 40

Page 26: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

pembelajaran. Tercapainya tujuan pembelajaran ditandai oleh tingkat

penguasaan kemampuan dan pembentukan kepribadian.

Proses pembelajaran melibatkan berbagai kegiatan dan tindakan

yang perlu dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh hasil belajar

yang baik. Kesempatan untuk melakukan kegiatan dan perolehan hasil

belajar ditentukan oleh pendekatan yang digunakan oleh guru dan peserta

didik dalam proses pembelajaran tersebut.

Suatu prinsip untuk memilih pendekatan pembelajaran ialah belajar

melalui proses mengalami secara langsung untuk memperoleh hasil

belajar yang bermakna. Proses tersebut dilaksanakan melalui interaksi

antara peserta didik dengan lingkungannya. Peserta didik diharapkan

termotivasi dan senang melakukan kegiatan belajar yang menarik dan

bermakna bagi dirinya. Hal ini berarti bahwa peranan pendekatan belajar

mengajar sangat penting dalam kaitannnya dengan keberhasilan belajar.

Beberapa alasan yang melandasi perlunya diterapkan keterampilan

proses dalam kegiatan belajar mengajar yaitu :

a. Perkembangan ilmu pengetahuan yang berlangsung begitu cepat

sehingga tidak mungkin lagi seorang guru memberikan semua fakta

dan konsep kepada peserta didik.

b. Pada prinsipnya anak mempunyai motivasi dari dalam dirinya sendiri

untuk belajar. Hal ini bisa disebabkan oleh rasa ingin tahu anak

terhadap sesuatu.

c. Semua konsep yang telah ditemukan melalui penyelidikan ilmiah tidak

bersifat mutlak sehingga masih terbuka untuk dipertanyakan,

dipersoalkan dan diperbaiki.

d. Adanya sikap dan nilai-nilai yang perlu dikembangkan. Kegiatan

belajar mengajar harus mengusahakan agar semua pengalaman dan

pengetahuan yang diperoleh peserta didik merupakan hasil

pengalamannya sendiri.

Peserta didik melalui kegiatan penyelidikan dan pengamatan

peserta didik sendiri ataupun melalui praktik kerja laboratorium sehingga

Page 27: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

diharapkan mampu melatih keterampilan peserta didik dalam

mengaplikasikan konsep fisika yang telah ada, sedangkan seorang guru

hanyalah sebagai pembimbing dan motivator, serta fasilitator bagi peserta

didik.

Hal ini sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) yang menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran diarahkan pada

kegiatan praktis yang mendorong anak melakukan kegiatan produktif

seperti mengamati, merancang, melaksanakan percobaan,

mengklasifikasikan dan kegiatan praktis lainnya. Pengamatan teoritis

yang akan disajikan lebih diarahkan pada pencarian informasi maupun

diskusi, tanya jawab dan membaca buku sumber.

Pendekatan keterampilan proses adalah suatu cara untuk

mengembangkan keterampilan-keterampilan yang menjadi roda

penggerak penemuan dan pengembangan fakta dan konsep serta

penumbuhan sikap dan nilai.

Pengajaran dengan pendekatan keterampilan proses dilaksanakan

melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a. Observasi

Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pengamatan yang

terarah tentang gejala atau fenomena sehingga mampu membedakan

yang sesuai dan yang tidak sesuai dengan pokok permasalahan.

Pengamatan di sini diartikan sebagai penggunaan indra secara optimal

dalam rangka memperoleh informasi yang lengkap atau memadai.

b. Mengklasifikasikan

Kegiatan ini bertujuan untuk menggolongkan sesuatu

berdasarkan syarat-syarat tertentu.

c. Menginterpretasikan atau menafsirkan data

Data yang dikumpulkan melalui observasi, perhitungan,

pengukuran, eksperimen, atau penelitian sederhana dapat dicatat atau

disajikan dalam berbagai bentuk, seperti tabel, grafik, diagram.

Page 28: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

d. Meramalkan (memprediksi)

Hasil interpretasi dari suatu pengamatan digunakan untuk

meramalkan atau memperkirakan kejadian yang belum diamati atau

kejadian yang akan datang. Ramalan berbeda dari terkaan, ramalan

didasarkan pada hubungan logis dari hasil pengamatan yang telah

diketahui sedangkan terkaan didasarkan pada hasil pengamatan.

e. Membuat hipotesis

Hipotesis adalah suatu perkiraan yang beralasan untuk

menerangkan suatu kejadian atau pengamatan tertentu. Penyusunan

hipotesis adalah salah satu kunci pembuka tabir penemuan berbagai hal

baru.

f. Mengendalikan variabel

Variabel adalah faktor yang berpengaruh. Pengendalian variabel

adalah suatu aktifitas yang dipandang sulit, namun sebenarnya tidak

sesulit yang kita bayangkan. Hal ini tergantung dari bagaimana guru

menggunakan kesempatan yang tersedia untuk melatih anak mengontrol

dan memperlakukan variabel.

g. Merencanakan penelitian / eksperimen

Eksperimen adalah melakukan kegiatan percobaan untuk

membuktikan apakah hipotesis yang diajukan sesuai atau tidak.

h. Menyusun kesimpulan sementara

Kegiatan ini bertujuan untuk menyimpulkan hasil dari

percobaan yang telah dilakukan berdasarkan pada pola hubungan antara

hasil pengamatan yang satu dengan yang lainnya.

i. Menerapkan (mengaplikasikan) konsep

Mengaplikasikan konsep adalah menggunakan konsep yang

telah dipelajari dalam situasi baru atau dalam menyelesaikan suatu

masalah, misalnya sesuatu masalah yang dibicarakan dalam mata

pelajaran yang lain.

j. Mengkomunikasikan

Page 29: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Kegiatan ini bertujuan untuk mengkomunikasikan proses dari

hasil perolehan kepada berbagai pihak yang berkepentingan, baik dalam

bentuk kata-kata, grafik, bagan maupun tabel secara lisan maupun

tertulis16.

Praktik pengajaran dengan pendekatan ketrampilan proses

menuntut perencanaan yang sungguh-sungguh dan berkeahlian, kreatif

dalam pelaksanaan pengajaran, dan mahir dalam mendayagunakan

aneka media serta sumber belajar. Jadi guru bersama peserta didik

semakin dituntut bekerja keras agar praktik pendekatan ketrampilan

proses berhasil efektif dan efisien.

B. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Sebelum membahas tentang hasil belajar perlu diketahui pengertian

belajar itu sendiri. Banyak pengertian tentang belajar yang dikemukakan

oleh para pakar pendidikan. Beberapa diantaranya mengatakan bahwa

belajar adalah proses interaksi dengan lingkungannya. Hal ini berarti

bahwa manusia belajar melalui interaksi dengan lingkungannya yang akan

berlangsung seumur hidupnya, karena pada dasarnya manusia diciptakan

oleh Allah SWT sebagai makhluk sosial yang tidak lepas dari

lingkungannya.

Sebagai makhluk sosial, maka manusia mempunyai tanggungjawab

sebagai khalifah Allah di bumi. Sebagaimana firman Allah SWT dalam

surat Al-Baqarah ayat 30:

øŒ Î)urtA$ s%š••/u‘Ïps3Í´ ¯» n=yJ ù=Ï9’ ÎoTÎ)×@ Ïã% y’ ÎûÇÚ ö‘ F{$#Zpxÿ‹ Î=yz(….

16 Conny, Semiawan, Pendekatan Ketrampilan Proses , (Jakarta: Gramedia WidiasaranaIndonesia, 1992), hlm. 16-19

Page 30: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:

"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka

bumi…."17

Pengertian lain dari belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang

menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik18

Menurut Slameto “belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya”19.

Menurut Oemar Hamalik “belajar adalah modifikasi atau

memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the

modification or strengthening of behavior through experiencing )”20.

Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu

kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya

mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar

bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan.

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah suatu proses interaksi dengan lingkungannya yang menyebabkan

terjadinya perubahan-perubahan, baik dalam tingkah laku, pemikiran,

pemahaman, keterampilan dan nilai sikap yang baik sebagai hamba Allah

maupun sebagai khalifah Allah.

Perubahan tingkah laku yang terjadi itu sebagai akibat dari

kegiatan belajar yang telah dicapai dari proses belajar. Karena belajar

adalah suatu proses, maka dari proses tersebut akan menghasilkan suatu

hasil dan hasil dari proses belajar adalah berupa hasil belajar.

17 Mahmud Yunus, Terjemah Al-Qur an Al-Karim, (Bandung: PT Al-Ma’arif, 1994),hlm. 6

18 Syaeful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar,(Jakarta: Rhineka Cipta, 2002), hlm. 14119 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya,(Jakarta: Rhineka Cipta,

1995), hlm. 220 Oemar hamalik, Op.cit, hlm. 27

Page 31: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Istilah hasil belajar itu sama dengan prestasi belajar. Hasil

belajar/prestasi belajar dapat diraih melalui proses belajar, belajar itu tidak

hanya mendengarkan dan memperhatikan pendidik yang sedang

memberikan pelajaran didalam kelas, atau peserta didik membaca buku,

akan tetapi lebih luas dari kedua aktivitas diatas.

2. Beberapa Definisi Tentang Hasil Belajar

Menurut Nana Sudjana “Hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman

belajarnya”21. Setiap pengalaman yang dilakukan seorang akan

menumbuhkan sebuah hasil, Hasil perubahan sikap dan tingkah laku

dalam hidup inilah yang merupakan sebuah proses dalam belajar yang

merupakan hasil sebuah belajar untuk mencapai perubahan tingkah laku.

Dari perubahan yang dialami seorang ini maka akan menumbuhkan sikap

ilmiah seorang dalam mencapai perilaku hidupnya. Dalam pencapaian

hasil belajar ini seorang akan mengalami perubahan tingkah laku dalam

hidupnya. Perubahan yang dialami ini tidak akan terlepas dari sebuah

proses yang dilakukan seseorang

Jadi, secara sederhana hasil belajar adalah penguasaan

keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki peserta didik dalam mata

pelajaran yang ditunjukkan dengan tes atau nilai yang diberikan oleh guru

dan kemampuan perubahan sikap/tingkah laku yang diperoleh peserta

didik melalui kegiatan belajar.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

a. Faktor Luar (Eksternal)

Faktor luar yaitu merupakan faktor yang berasal dari luar dari

peserta didik yang mempengaruhi proses dan hasil belajar diantaranya

yaitu :

21 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja RosdaKarya, 2006),Cet 11, hlm. 22

Page 32: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

1) Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan dapat dikelompokkan menjadi dua

kelompok, yaitu sebagai berikut:

(a) Lingkungan Alami

Lingkungan alam seperti keadaan suhu, kelembaban udara

sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar peserta

didik.

(b) Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial baik yang berwujud manusia maupun

yang berwujud hal-hal lain, langsung berpengaruh terhadap

proses dan hasil belajar. Kadang terdapat pengaruh kurang

menguntungkan dari lingkungan pabrik dan hiruk pikuk lalu

lintas22.

2) Faktor Instrumental

Faktor instrumental adalah faktor yang pengadaan dan

penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang

diharapkan. Faktor instrumental antara lain yaitu : kurikulum,

program, sarana, fasilitas, dan guru23.

b. Faktor Dalam (Internal)

Faktor dalam merupakan faktor yang berasal dari dalam diri

peserta didik yang mempengaruhi proses dan hasil belajar diantaranya,

yaitu:

1) Faktor Fisiologis

Faktor fisiologis meliputi kondisi fisiologis umum dan

kondisi panca indera. Kondisi fisiologis umumnya sangat

berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Pada kondisi

fisiologis umum, misalnya orang yang dapat keadaan segar

jasmaninya dan berlainan belajarnya dari orang yang dalam

22 Syaiful Bahri Djamarah, Op. Cit., hlm. 142-14523 Ibid, hlm. 146

Page 33: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

keadaan kelelahan. Anak-anak yang kurang gizi, kemampuan

belajarnya di bawah anak-anak yang tidak kekurangan gizi, mereka

cepat lelah, mudah mengantuk dan tidak mudah menerima

pelajaran. Sedangkan pada kondisi panca indera yang paling

berperan terutama adalah penglihatan dan pendengaran.

2) Faktor Psikologis

Faktor psikologis merupakan hal yang utama dalam

menentukan intensitas belajar seorang anak dan yang

mempengaruhi proses hasil belajar peserta didik. Faktor-faktor

psikologis meliputi minat, kecerdasan, bakat, motivasi dan

kemampuan berfikir.24

4. Alat-Alat untuk Mengukur Hasil Belajar

Kegiatan penilaian dan pengujian pendidikan merupakan salah satu

mata rantai yang menyatu terjalin didalam proses pembelajaran peserta

didik. bahwa cara melancarkan tes inilah yang paling banyak dilakukan

oleh para pendidik dalam melakukan penilaian terhadap hasil belajar

peserta didiknya. Dengan demikian peranan tes sebagai salah satu

alat/teknik penilaian pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar

sangat penting25.

Penilaian atau tes itu berfungsi untuk memperoleh umpan balik dan

selanjutnya digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar, maka

penilaian itu disebut penilaian formatif. Tetapi jika penilaian itu berfungsi

mendapatkan informasi sampai mana prestasi atau penguasaan dan

pencapaian belajar peserta didik yang selanjutnya diperlukan bagi

penentuan lulus tidaknya seseorang peserta didik maka penilaian itu

disebut penilaian sumatif26.

24 Ibid, hlm 155-15625 Ibid, hlm. 226 Ibid, hlm. 11-12.

Page 34: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Jika dilihat dari segi alatnya, penilaian hasil belajar dapat

dibedakan menjadi dua macam yaitu tes dan non tes. Tes ada yang

diberikan secara lisan (menuntut jawaban secara lisan) ini dapat dilakukan

secara individu maupun kelompok, ada juga tes tulisan (menuntut jawaban

dalam bentuk tulisan), tes ini ada yang disusun secara obyektif dan uraian,

dan tes tindakan (menuntut jawaban dalam bentuk tindakan). Sedangkan

non tes sebagai alat penilaiannya mencakup observasi, kuisioner,

wawancara, skala sosiometri dan studi kasus27.

C. Tinjauan Materi Kalor

1. Kalor

Kalor adalah sesuatu yang dipindahkan di antara sebuah sistem dan

sekelilingnya sebagai akibat dari hanya perbedaan temperatur28. Sehingga

kalor sendiri bisa dikatakan energi yang dapat berpindah dari benda yang

bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Akibatnya suhu benda yang

kehilangan kalor akan turun dan suhu benda yang mendapatkan kalor akan

naik. Dan suatu benda kemungkinan akan mengalami perubahan suhu dan

perubahan wujud zat.

Dari yang dilakukan Jammes Prescount Joule secara teliti

berulang-ulang inilah yang yang menemukan kalor merupakan bentuk

energi sehingga hubungan antara satuan kalori dengan Joule sebagai

berikut29:

1 kalori = 4,18 joule

1 joule = 0,24 kalori

Bila energi panas ditambahkan pada suatu zat, maka temperatur zat

itu naik. Jumlah energi panas Q yang dibutuhkan untuk menaikkan

temperatur

27 Nana Sudjana, Op.cit, hlm. 528 John Wiley dan Sons, Fisika, diterjemahkan oleh Pantur Silaban Ph.D, et al.,

(Bandung: Erlangga, 1985), cet. 3, hlm. 723.29 Ibid, hlm. 724

Page 35: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Suatu zat adalah sebanding dengan perubahan temperatur dan

massa zat itu. Jumlah energi panas Q juga bergantung pada sifat alami

bahan; misalnya untuk menaikkan 1 kg air sebesar 1 C diperlukan 4190 J,

tapi hanya 910 J untuk menaikkan 1 kg aluminium. Dengan menyatukan

seluruh hubungan tersebut diperoleh30:

Q = m c T

dimana Q = jumlah energi panas (Joule)m = massa zat (kg)

c = kalor jenis zat (J/kg C)

T = perubahan suhu ( C) Kalor yang diberikan pada suatu zat dapat mengubah wujud zat.

Zat yang berwujud padat dapat berubah menjadi cair. Jika kalor yang

diberikan ditambah, maka zat yang berwujud cair dapat berubah menjadi

gas. hal tersebut bisa dilihat seperti pada gambar 1.1.

2. Perubahan Wujud Akibat Kalor

Ada 6 istilah perubahan dari 3 zat, yaitu:

1) Membeku 3) Menyublim 5)

Mengembun

2) Mencair 4) Mengkristal 6) Menguap

Gambar .1.1

Dalam keadaan bebas ternyata tidak semua benda dapat mengalami

ketiga tingkat wujud tersebut. Misalnya sesuatu balok kayu dipanaskan,

ternyata balok tidak mencair seperti es dipanaskan. Begitu pula dengan

30 Paul A.Tipler, Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi Ke-Tiga, Diterjemahkan oleh LeaPrasetyo, et. al., dari “Physic for Scientis and Engineers, Third Edition”, Jilid I, (Bandung: PTGelora Aksara Pratama, 2008), Cet. 9, hlm. 599.

Page 36: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

kapur barus, dalam keadaan bebas selalu berubah menjadi gas yang

dinamakan menyublim. Bahkan, sebutir telur akan mengeras apabila

dipanaskan (direbus).

Dari contoh di atas ternyata ada kalor yang tidak dipergunakan

untuk menaikkan suhunya melainkan digunakan untuk mengubah

wujudnya. Selama proses perubahan wujud, kalor yang diterima tidak

digunakan untuk menaikkan suhunya tetapi untuk mengubah wujud benda,

kalor yang demikian dinamakan kalor laten (tersembunyi).

Apabila dinyatakan dalam bentuk persamaan menjadi sebagai

berikut31:

L =mQ atau Q = m.L

Keterangan

Q = kalor (joule atau kalori)

m = masa (kg atau gr)

L = kalor laten (J/kg atau kal/gram)

3. Asas Black

Ketika bagian-bagian yang berbeda dari sistem yang terisolasi

berada pada temperatur yang berbeda, kalor akan mengalir dari bagian

dengan temperatur yang lebih tinggi ke bagian dengan temperatur yang

lebih rendah. Jika sistem terisolasi seluruhnya, tidak ada energi yang

mengalir ke dalam atau ke luar. Jadi, kekekalan energi memainkan

peranan penting. Kehilangan kalor sebanyak satu bagian sistem sama

dengan kalor yang didapat oleh bagian yang lain.

Jadi asas Black berbunyi sebagai berikut: kalor yang dilepas akan

sama dengan kalor yang diterima32.

Bila dituliskan dalam rumus sebagai berikut:

31 Hugh D. Young, et. al., Fisika Universitas Edisi Ke-Sepuluh, diterjemahkan olehEndang Yuliastuti dari “University Physic Tenth Edition”, Jilid 1, (Bandung: PT Gelora AksaraPratama, 2006), Cet. 8, hlm. 470

32 Douglas C. Giancoli, Fisika Edisi Ke-Lima, Diterjemahkan oleh Yuhilza Hanum, dari“Physic Fifth Edition”, Jilid 1, (Bandung: PT Gelora Aksara Pratama, 2006), Cet. 8, hlm. 494.

Page 37: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

mk QQ =

Keterangan

kQ : jumlah kalor yang keluar / dilepas

mQ : jumlah kalor yang masuk / diterima

D. Penerapan Materi dengan Pendekatan Ketrampilan Proses

Pendekatan ketrampilan proses yang dilakukan dalam penerapanyadalam materi kalor ini yaitu dengan sebuah kerja laboratorium (discovery).model pembelajaran yang menitik beratkan pada peserta didik untukmengetahui konsep konsep tentang materi kalor melalui hasil kerjalaboratorium. Dengan pembelajaran berbasis penemuan (discovery) ini yangtentunya akan bisa menuntun peserta didik memahami konsep konsep fisikadengan sebuah penemuan ataupun sebuah percobaan.

Pembelajaran yang dilakukan yaitu berupa pembelajaran denganmelakukan percobaan untuk membuktika teori kalor yang ada dan untukmemudahkan peserta didik dalam memahami konsep Sains (fisika). Sehinggapeserta didik diharapkan bisa memahami konsep Sains pada materi pokokkalor karena peserta didik menemukan ataupun membuktikan konsep yangtelah ada.

Sains (fisika) erat kaitannya dengan kegiatan laboratorium. Konsep-konsep fisika yang sangat erat kaitannya dengan energi dan alam sertaaplikasinya dalam kehidupan sehari-hari perlu diuji kebenarannya melaluikegiatan laboratorium. Dalam proses pengajaran Sains (fisika) perlu adanyakegiatan-kegiatan laboratorium yang di dalamnya tidak lepas dari kelengkapanalat-alat percobaan fisika dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kegiatanlaboratorium peserta didik akan melaksanakan proses belajar yang aktif,penyerapan pada materi pelajaran akan lebih tinggi.

Pembelajaran dengan kegiatan laboratorium sesuai dengan teori belajarkonstruktivisme. Dalam kegiatan laboratorium peserta didik dapatmembangun. pengetahuan atau pemahaman konsep sesuai data dan fakta yangdiperoleh melalui kegiatan percobaan. Kegiatan laboratorium memiliki peranpenting dalam pendidikan Sains (fisika), karena dapat memberikan caraberfikir ilmiah peserta didik. Peserta didik dilatih untuk membaca data secaraobjektif dan dari data yang diperoleh yang berupa fakta-fakta maka dapatdiambil suatu kesimpulan.

Kegiatan laboratorium memungkinkan peserta didik untuk dapatmenumbuhkan berfikir ilmiah. Melalui percobaan-percobaan dalam kegiatanlaboratorium peserta didik akan melaksanakan proses belajar aktifmemperoleh pengalaman langsung sehingga peserta didik dapatmengembangkan berbagai keterampilan psikomotorik yang sebenarmya sudahada dalam diri peserta didik tersebut.

Page 38: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Sesuai prinsip pendekatan ketrampilan proses maka diterapkan

langkah-langkah dalam ketrampilan proses ini dengan indikator sebagai

berikut:

Langkah-langkah

Pendekatan

Ketrampilan

Proses

Indikator yang Ingin Dicapai

Melakukan

pengamatan

(observasi)

• Mengidentifikasi ciri-ciri suatu jenis benda.

• Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan yang

nyata pada objek atau materi dalam Sains (fisika)

• Membaca alat ukur.

Menafsirkan

pengamatan

(interpretasi)

• Mengidentifikasi fakta-fakta berdasarkan hasil

pengamatan dalam percobaan.

• Menafsirkan fakta atau data menjadi suatu penjelasn

yang logis dari sebuah pengamatan.

Mengelompokkan

(klasifikasi)

• Mencari perbedaan atau persamaan, mengontraskan

ciri-ciri, membandingkan, dan mencari dasar

penggolongan suatu zat ataupun benda.

Meramalkan

(prediksi)

• Mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum

terjadi berdasarkan suatu kecendrungan/pola yang

ada.

Berkomunikasi

• Mengutarakan suatu gagasan berdasarkan percobaan

yang dilakukan.

• Menjelaskan penggunaan data hasil penginderaan

secara akurat suatu objek atau kejadian dalam

pengamatan.

Berhipotesis• Memberikan gambaran yang logis dari suatu

hubungan yang dapat diuji melalui percobaan.

Page 39: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Merencanakan

percobaan/penyelidi

kan

• Menentukan alat dan bahan, menentukan variabel

atau perubah yang terlibat dalam suatu percobaan.

• Menentukan apa yang diamati, di ukur/ditulis, serta

menentukan cara dan langkah kerja dalam

percobaan.

Menerapkan

subkonsep/prinsip

• Menggunakan subkonsep materi pokok kalor dalam

situasi baru, dan menggunakan subkonsep pada

pengalaman baru untuk menjalaskan apa yang telah

dilakukan dalam percobaan.

Dan dalam menerapkan pendekatan ketrampilan proses dalam

pembelajaran ini peneliti menggambarkan kerangka berpikir dalam

pembelajaran sebagai berikut:

1. Guru menjelaskan makna yang terkandung dalam pendekatan ketrampilan

proses yang akan di terapkan dalam pembelajaran.

2. Peserta didik dibagi atas enam kelompok (tiap kelompok anggotanya 5-6

peserta didik).

3. Setiap peserta didik diberi panduan praktek yang sudah guru siapkan

sebagai bekal untuk merlakukan percobaan.

4. Guru menyiapkan delapan meja yang sudah disiapkan alat dan bahan

untuk percobaan, meja disediakan menyesuaikan banyaknya percobaan

yang ada pada buku panduan percobaan yang disediakan guru.

5. Pada setiap kelompok pertama mendapat satu percobaan yang telah

ditentukan oleh guru dan peserta didik sebelumnya.

6. Dalam melaksanakan praktek setiap kelompok harus menyelesaikan

percobaan sampai menjawab pertanyaan yang ada pada tiap percobaan.

7. Setelah menyelesaikan percobaan yang telah ditentukan,setiap kelompok

boleh berpindah kemeja peragaan yang kosong sesuai dengan panduan

praktek yang ada, untuk melakukan percobaan yang lain.

8. Gambar siklus percobaan sesuai pendekatan ketrampilan proses yang di

terapkan

Page 40: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Keterangan:

Ø Meja 1 Siswa dapat mengetahui hubungan antara kalor dan suhu.

Ø Meja 2 Siswa dapat mengetahui hubungan antar kalor yang

diperlukan untuk menaikan suhu benda yang massanya berbeda.

Ø Meja 3 Siswa mampu mengetahui hubungan antara kalor yang

diperlukan untuk menaikkan suhu benda yang jenisnya berbeda.

Ø Meja 4 Siswa dapat mempelajari hantaran kalor secara konduksi.

Ø Meja 5 Siswa dapat menyelidiki perpindahan kalor secara konduksi

pada berbagai jenis logam.

Ø Meja 6 Siswa dapat menyelidiki perpindahan kalor dengan

penghantar air.

Ø Meja 7 Siswa dapat mengetahui perubahan wujud mencair, dan

membeku.

1

2

5

3

4 8

7

6

MEJA PERAGA

Page 41: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Ø Meja 8 Siswa dapat mengetahui perpindahan kalor dan benda yang

dapat melepas dan menerima kalor.

Dengan langkah, indikator, dan gambaran ini diharapkan bagi pesertadidik benar-benar bisa memahami konsep Sains (fisika ) terutama pada materipokok kalor.

E. Kajian Penelitian yang Relevan

Kajian Penelitian yang relevan merupakan deskripsi hubungan antaramasalah yang diteliti dengan kerangka teoritik yang dipakai sertahubungannya dengan penelitian terdahulu yang relevan33.

Pada dasarnya urgensi kajian penelitian adalah sebagai bahan autokritik terhadap penelitian yang ada baik mengenai kelebihan maupunkekurangannya sekaligus sebagai bahan perbandingan terhadap kajian yangterdahulu. Dan untuk menghindari terjadinya pengulangan hasil temuan yangmembahas permasalahan yang sama dan hampir sama dari seseorang baikdalam bentuknya skripsi buku dan dalam bentuk lainnya. Maka peneliti akanmemaparkan karya- karya yang relevan dengan penelitian ini.1. Hasil penelitian yang dilakukan Subagyo, Yusup (2007) Pembelajaran

Sains Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Peserta didik Sekolah Menengah Pertama Pada Pokok

Bahasan Suhu dan Pemuaian. Skripsi. Jurusan Fisika, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang .

Secara umum terjadi peningkatan hasil belajar kognitif, psikomotorik, dan

sikap pada pembelajaran sains dengan pendekatan keterampilan proses.

Pada aspek pemahaman konsep untuk pre test diperoleh hasil rata-rata

sebesar 51% dan untuk post test dipeoleh hasil rata-rata sebesar 61,73%.

Pada percobaan I diperoleh hasil rata-rata sebesar 54% dan percobaan II

sebesar 76%. Peningkatan yang terjadi sebesar 0,478 meningkat pada

percobaan II secara rata-rata menjadi 47%.

2. Hasil penelitian yang dilakukan Setyaningsih (2006) Penerapan

Pendekatan Keterampilan Proses untuk Mencapai Ketuntasan Belajar

pada Pokok Materi Sistem Koloid bagi Peserta didik Kelas XI Semester II

33 Sujai, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, ( SemarangTarbiyah Press, 2007), Cet. 3, hlm. 41

Page 42: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006 (Studi

Kasus Penelitian Tindakan Kelas). Jurusan Kimia Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam. sebagai pengukuran hasil belajar kognitif

dapat diketahui bahwa secara klasikal yang mendapat kriteria belum tuntas

36,11 % dan tuntas 63,8 % dengan nilai rata-rata 64,91. nilai rata-rata hasil

belajar afektif peserta didik adalah 78,11 %. Sedangkan observasi pada

siklus I diperoleh hasil partisipasi keaktifan peserta didik dalam praktikum

sebagai hasil belajar aspek psikomotorik peserta didik secara klasikal yang

mendapat kriteria tuntas adalah 63,89 % dengan nilai rata-rata 70.

Berdasarkan Siklus II hasil belajar peserta didik sebagai pengukuran hasil

belajar kognitif dapat diketahui bahwa secara klasikal yang mendapat

kriteria belum tuntas 25 % dan tuntas 75 % dengan nilai rata-rata 66,93.

Nilai rata-rata hasil belajar afektif peserta didik adalah 79,22. Sedangkan

hasil observasi pada siklus II diperoleh nilai ratarata hasil belajar

psikomotorik peserta didik yaitu 70,67 dengan ketuntasan klasikal 77,78

%.

F. Pengajuan Hipotesis

Hipotesa berasal dari kata ”hypo” yang berarti dibawah dan ”thesa”yang berarti kebenaran. Hipotesis adalah suatu jawaban bersifat sementaraterhadap permasalahan penelitian sampai akhir terbukti melalui data yangterkumpul34.

Dalam hal ini peneliti mengajukan hipotesis bahwa PembelajaranSains dengan Pendekatan Keterampilan Proses Efektif terhdap Hasil BelajarPeserta Didik Kelas VII MTs N 1 Semarang.

34 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: RinekaCipta, 2006), Edisi Revisi Keenam, cet 13, hlm. 96

Page 43: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1 Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik di MTs N 1 Semarang kelas

VII pada materi pokok kalor.

2 Untuk mengetahui efektifitas pembelajaran Sains dengan pendekatan

keterampilan proses di MTs N 1 Semarang kelas VII terhadap hasil belajar

peserta didik pada materi pokok kalor.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Untuk memperoleh data tentang efektivitas pembelajaran sains dengan

pendekatan ketrampilan proses terhadap hasil belajar peserta didik kelas VII

MTs N 1 Semarang pada materi pokok kalor, maka penelitian ini dilakukan:

Waktu penelitian : Pada tanggal 18 Oktober 2010 s.d 13 November 2010

Tempat penelitian : MTs N 1 Semarang

Alamat : Jl. Fatmawati Raya Kel. Sendang Mulyo Kec. Tembalang

Kota Semarang Kode Pos 50272

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian35. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu, variabel

bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable)

1 Variabel bebas yaitu variabel yang memberikan pengaruh. Variabel bebas

berupa pembelajaran pendekatan ketrampilan proses, dengan indikator:

a. Saling ketergantungan positif antar kelompok.

b. Tanggung jawab individu.

c. Tatap muka (kerjasama yang baik antar kelompok).

d. Komunikasi antar anggota kelompok.

35 Suharsimi Arikunto, Ibid, hlm. 118

Page 44: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

e. Evaluasi proses kelompok.

2 Variabel terikat yaitu variabel yang memberikan pengaruh variabel terikat

berupa hasil belajar, dengan indikator:

a. Menumbuhkan sikap dan perilaku ilmiah menumbuhkan imajinasi

peserta didik pada pelajaran (Sains) fisika.

b. Melatih daya pikir kreatif peserta didik untuk memahami konsep

(Sains) fisika.

c. Mempengarusi tingkah laku dalam pemahaman pelajaran (Sains) fisik.

D. Metode Penelitian

Metode adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan dalam proses

penelitian. Sedangkan penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan

yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dalam prinsip-prinsip dengan

sabar, hati-hati dan sistematis untuk menjawab kebenaran36. Jadi, metode

penelitian adalah cara seseorang untuk mendapatkan fakta atau kebenaran

yang sabar, hati-hati dan sistematis.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-

akibat, dengan cara memberikan perlakuan kepada kelompok eksperimen dan

membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol yang tidak diberi

perlakuan.

Rancangan penelitian yang digunakan adalah cluster random samping.

Adapun desain penelitian eksperimen pada kedua kelompok dapat

digambarkan sebagai berikut:

Kelompok Pre Test Treatment Pos Test

Kelompok eksperimen

Kelompok kontrol

T1

T1

X

-

T2

T2

36 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara,2006), cet. VIII, hlm. 24

Page 45: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Keterangan:

Kelompok eksperimen: Kelompok sampel yang mendapatkan pengajaran

dengan menggunakan model pembelajaran

pendekatan ketrampilan proses.

Kelompok kontrol : Kelompok sampel yang tidak mendapatkan

pengajaran dengan menggunakan model

pembelajaran pendekatan ketrampilan proses.

X : Perlakuan pengajaran dengan menggunakan

model pembelajaran pendekatan ketrampilan

proses.

T1 : Pre Test

T2 : Setelah diberi perlakuan (Pos Test)

E. Populasi, Sampel, dan Tehnik Pengambilan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian, sedangkan sampel

adalah sebagian atau wakil yang diteliti37 . Dalam penelitian ini, yang menjadi

populasi adalah siswa kelas VII MTs N 1 Semarang, terdapat 7 kelas dan 1

kelas unggulan yang semuanya berjumlah 280 siswa dengan perincian sebagai

berikut :

Kelas VII A sebanyak 32 siswa (Kelas Unggulan)

Kelas VII B sebanyak 32 siswa

Kelas VII C sebanyak 36 siswa

Kelas VII D sebanyak 36 siswa

Kelas VII E sebanyak 36 siswa

Kelas VII F sebanyak 36 siswa

Kelas VII G sebanyak 36 siswa

Kelas VII H sebanyak 36 siswa

Adapun tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah random sampling, yaitu cara pengambilan sampel dengan semua

obyek atau elemen populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih

37 Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 1996), hlm. 6.

Page 46: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

sebagai sampel38. Sampelnya adalah satu kelas dan yang terpilih sebagai

sampel adalah kelas VII B sebanyak 32 siswa.

Mengenai penelitian yang dilakukan berkaitan dengan banyak

sedikitnya subyek yang diteliti Suharsimi Arikunto berpendapat yaitu apabila

subyeknya kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua. Selanjutnya

apabila jumlah populasi tersebut besar atau lebih dari 100 maka dapat di ambil

10-15 % atau lebih. Yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah 11%

dari jumlah populasi (100 Siswa), seperti yang diteliti Suharsimi Arikunto

yaitu terdiri dari 36 siswa.

F. Tehnik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data, maka penulis menggunakan metode-metode

sebagai berikut:

1 Metode Tes

Metode ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar fisika peserta

didik kelas VII MTs N pada materi kalor. Metode tes ini di terapkan pada

kelas kontrol maupun kelas eksperimen, dalam bentuk pre test dan post

test control grup design yang bertujuan untuk menyelediki kemungkinan

sebab akibat, dengan cara memberikan perlakuan kepada kelompok

eksperimen dan membandingkan hasilnya dengan kelompok yang tidak

diberi perlakuan39.

2 Metode Pengamatan (Observasi)

Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan atau

data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan

secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan

sasaran pengamatan40. Observasi yang dilakukan yaitu melakukan

38 Ibid, hlm. 639 Sukardi, Metodologi penelitian Pendidikan, (Jakarta: P.T. Bumi Aksara, 2004) hlm.

17940 Anas Sudiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Gravindo Persada,

2006), hlm. 76

Page 47: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

pengamatan dalam kelas VII MTs N 1 Semarang sebagai sumber

informasi peneliti dalam melakukan penelitian.

3 Metode Dokumentasi

Metode dokomentasi merupakan metode yang digunakan dengan

mencari data melalui peninggalan tertulis seperti arsip dan termasuk juga

buku-buku tentang pendapat, teori dan lain- lain yang berhubungan dengan

masalah penelitian41. Dokumen yang dikumpulkan berupa hasil belajar

peserta didik dan rencana pelaksanaan pembelajara, hal ini dimaksudkan

untuk memperoleh data yang berhubungan dengan model pembelajaran

pendekatan ketrampilan proses pada mata pelajaran kalor kelas VII MTs

N 1 Semarang

G. Tehnik Analisis Data

1. Tehnik Analisis Data

Untuk menganalisis data yang telah terkumpul dari hasil penelitian

yang bersifat kuantitatif ini maka penulis menggunakan analisis statistik

dengan langkah- langkah sebagai berikut:

a. Uji Instrumen

Alat ukur dikatakan baik jika syarat-syarat validitas, realibilitas,

tingkat kesukaran soal, dan daya pembeda soal yang baik.

1) Validitas Soal

Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat

kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen (soal) dikatakan

valid apabila instrument itu mampu mengukur apa yang hendak di

ukur. Validitas soal dapat dicapai apabila terdapat 2 kejayaan

antara skor butir soal tersebut dengan skor total, untuk menghitung

validitas butir soal digunakan rumus:

Product Moment

41 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm.181

Page 48: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

( ){ } ( ){ }2222 yyNxxN

yxxyNrxy

−−

−=

∑∑∑∑∑∑

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi item soal

N : Banyaknya peserta tes

X : Jumlah skor item

Y : Jumlah skor total

Kriteria rxy adalah sebagai berikut :

0,00 < rxy < 0,20 sangat rendah

0,20 < rxy < 0,40 rendah

0,40 < rxy < 0,60 cukup

0,60 < rxy < 0,80 tinggi

0,80 < rxy < 1,00 sangat tinggi42.

2) Reliabilitas Soal

Reliabilitas artinya dapat dipercaya atau diandalkan.

Reliabilitas adalah suatu tes yang baik selain memiliki validitas

yang tinggi juga harus memiliki realibilitas yang berhubungan

dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan memiliki

taraf kepercayaan yang tinggi jika perangkat tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tepat. Analisis reliabilitas tes ini

menggunakan rumus KR 20 yang dikemukakan oleh Kuder dan

Richardson.

−= ∑

1

111 1 V

pqVK

Kr

Keterangan:

r11 : Indeks korelasi (harga reliabilitas)

K : Banyaknya butir soal

42 Suharsimi Arikunto Op.cit, hlm. 159

Page 49: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

P : Proporsi subyek yang menjawab item yang benar

q : Proporsi subyek yang menjawab item yang salah

(q = 1 – p)

Σpq : Jumlah hasil perkalian antara p dan q

Vt : Variasi total43.

Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut :

0,00 < rxy < 0,20 sangat rendah

0,20 < rxy < 0,40 rendah

0,40 < rxy < 0,60 cukup

0,60 < rxy < 0,80 tinggi

0,80 < rxy < 1,00 sangat tinggi.

3) Tingkat Kesukaran Soal

Soal yang baik adalah soal-yang tidak terlalu sukar dan

tidak terlalu mudah. Rumus tingkat kesukaran soal yang

digunakan adalah sebagai berikut:

SSSBp =

Keterangan :

P : Indeks kesukaran

SB : Jumlah siswa yang menjawab benar

SS : Jumlah siswa peserta tes

Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut :

P = 0,00 butir soal terlalu sukar

0,00 < P < 0,03 butir soal sukar

0,30 < P < 0,70 butir soal sedang

0,70 < P < 1,00 butir soal mudah.

4) Uji Daya Pembeda Soal

43 Ibid, hlm. 163

Page 50: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Daya pembeda soal adalah kemampuan soal membedakan

antara siswa yang pandai dengan siswa yang tidak pandai. Untuk

mengetahui daya pembeda soal, seluruh siswa yang mengikuti tes

dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok atas

(pandai) dan kelompok bawah (kurang pandai). Rumusan daya

pembeda soal adalah :

Keterangan :

: Jumlah peserta tes kelompok atas

: Jumlah peserta tes kelompok bawah

: Banyak peserta tes kelompok atas yang

menjawab dengan benar.

: Banyak peserta tes kelompok bawah yang

menjawab dengan benar.

Klasifikasi daya pembeda :

0,00 < D 0,20, soal jelek

0,20 < D 0,40. soal cukup

0,40 < D 0,70, soal baik

0,79 < D 1,00, soal baik sekali44.

H. Metode Analisis Data

Analisis data adalah suatu langkah yang paling menentukan dalam

suatu penelitian karena analisis data berfungsi untuk menyimpulkan hasil

penelitian. Dalam menganalisis data yang terkumpul dari penelitian ini,

peneliti menggunakan teknik analisis data kuantitatif, dan menggunakan

perhitungan statistik.

1 Pengujian Tahap Awal

44 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),Cet. VII, hlm. 218

JBBB

JABAD −=

JA

JBBA

BB

Page 51: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Sebelum peneliti menggunakan teknik analisis statistik yang

digunakan, terlebih dahulu peneliti memeriksa keabsahan sampel. Cara

yang digunakan untuk memeriksa keabsahan sampel tersebut adalah

dengan uji normalitas, uji homogenitas dan uji kesamaan rata-rata data

awal45.

a. Uji normalitas data awal

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel

yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji

normalitas menggunakan nilai Pre test materi pokok kalor.

Untuk mengetahuinya dapat diuji dengan menggunakan statistik

chi-kuadrat, adapun langkah-langkah uji chi-kuadrat adalah sebagai

berikut:

1) Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil.

2) Menentukan banyak kelas interval (k) dengan rumus: k = 1+

(3,3)log n

3) Menentukan panjang interval (p)

Panjang kelas p dapat dicari dengan menggunakan rumus

sebagai berikut : P =

4) Membuat table distribusi frekuensi

5) Menentukan batas kelas (bk) dari masing-masing kelas interval

6) Menghitung rata-rata dengan rumus sebagai berikut :

Nilai rata-rata

= frekuensi yang sesuai dengan tanda Xi

= tanda kelas interval46.

7) Menghitung variani, dengan rumus

8) Menentukan harga Z disetiap batas xi dengan rumus sebagai

berikut :

45 Ibid, hlm. 31446 Sudjana, Op.cit, Cet. 6, hlm. 47

sbanyakkelagren tan

∑∑=

i

ii

fxf

X

if

ix( )

( )1

222

−= ∑ ∑

nnxfxfn

s iiii

sxxZ −

=

Page 52: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

= batas kelas

= rata –rata

= standar deviasi

9) Menentukan luas daerah tiap kelas interval

10) Menghitung frekuensi ekspositori (fh), dengan rumus: fh = n x ld

dengan jumlah sampel.

11) Membuat daftar frekuensi observasi (fo), dengan frekuensi

ekspositori sebagai berikut :

Kelas Bk Z L fh fo

12) Menghitung nilai Chi –Kuadrat (X2) dengan rumus :

Keterangan :2 : Harga chi kuadrat

Oi : Frekuensi hasil pengamatan

E : Frekuensi yang diharapkan

K : Banyaknya kelas interval.47

13) Menentukan derajat kebebasan (dk) dalam perhitungan ini, data

disusun dalam daftar distribusi frekuensi yang terdiri atas k buah

kelas interval sehingga untuk menentukan criteria pengujian

digunakan rumus: dk = k-3, dimana k adalah banyaknya kelas

interval, dan taraf nyata = 0,05.

14) Menentukan harga 2tabel

15) Menentukan distribusi normalitas dengan kriteria pengujian: Jika 2

hitung > 2 tabel maka data tidak terdistribusi normal dan

sebaliknya jika 2hitung < 2

tabel maka data berdistribusi

normal48.

47 Ibid, hlm. 27348 Ibid., hlm. 290

x

x

s

( )fh

fhfo 2−

( )∑=

−=

k

i i

ii

EEOx

1

22

Page 53: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa

sampel penelitian berangkat dari kondisi yang sama. Dalam penelitian

ini uji homogenitas menggunakan nilai pre test materi pokok kalor.

Pengujian homogenitas data dilakukan dengan uji Bartlett yang

langkah-langkahnya sebagai berikut:

1) Data dikelompokkan untuk menentukan frekuensi varian dan

jumlah kelas.

2) Membuat tabel Uji Bartlett seperti tersebut di bawah ini:

Harga-harga yang perlu untuk uji Bartlett49.

Ho : 12 = 2

2 =...... k2

Uji Bartlett

Sampel

ke-dk 1/dk 2

iS Log 2iS (dk)Log 2

iS

1 n1-1 1/ (n1-1) 21S Log 2

1S(n1-1)Log

21S

2 n2-1 1/ (n2-1) 22S Log 2

2S(n2-1) Log

22S

... ... ... ... ... ...

K nk-1 1/ (nk-1) 2kS Log 2

kS(nk-1) Log

2kS

Dimana ni : frekuensi kelas ke-i

Si : variani kelas ke-i

Menguji variani gabungan dan semua sampel : S2 =s

3) Menghitung satuan B dengan rumus:

B = (Log 2iS ) ( )∑ −1in

4) Menghitung 2 dengan rumus:

49 Ibid, hlm. 262

( )∑

∑−

11 2

i

ii

nSn

Page 54: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

2 = (In 10) {B- ( )∑ −1in Log 2iS }

Membandingkan 2hitung dengan 2

tabel peluang (1-x) dan dk = (k-

1) apabila 2hitung < 2

tabel maka data berdistribusi homogen.

c. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Data/Uji Beda

Uji kesamaan dua rata-rata ini bertujuan untuk mengetahui

apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai rata-

rata yang tidak berbeda pada tahap awal ini. Jika rata-rata kedua

kelompok tersebut tidak berbeda, berarti kelompok itu mempunyai

kondisi yang sama. Hipotesis yang akan diujikan adalah :

Ho : µ1 = µ2

Ha : µ1 µ2

Keterangan :

µ1 : Rata-rata data kelompok eksperimen

µ2 : Rata-rata data kelompok control50.

Uji beda dalam penelitian ini menggunakan rumus t-tes, yaitu

teknik statistik yang digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan

dua mean yang berasal dari dua distribusi. Dengan menggunakan

rumus sebagai berikut51 :

t =11

21

21

nnS

XX

+

− dengan S2 = ( ) ( )2

11

21

222

211

−+−+−

nnsnsn

Keterangan:

t = statistik t

1X = rata-rata hasil tes peserta didik pada kelas eksperimen

2X = rata-rata hasil tes peserta didik pada kelas kontrol2

1S = varian kelas eksperimen2

2S = varian kelas kontrol

n1 = banyaknya peserta didik pada kelas eksperimen

50 Ibid, hlm. 25051 Ibid, hlm. 239

Page 55: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

n2 = banyaknya peserta didik pada kelas kontrol

Kriteria Pengujian :

HO diterima, jika- t tabe1 < t hitung < t table . Dengan derajat kebebasan

dk ( n1 + n2 – 2) dan peluang, untuk harga-harga t lainnya HO

ditolak.

2 Pengujian Tahap Akhir

Langkah-langkah analisis tahap akhir pada dasarnya sama dengan

analisis tahap awal, tetapi data yang digunakan adalah data hasil

belajar kelompok eksperimen. Tahapan-tahapan tersebut adalah:

a. Uji Normalitas Hasil Belajar

Langkah-langkah pada uji normalitas data hasil belajar

sama seperti langkah-langkah pada uji normalitas data awal

sampel.

b. Uji Kesamaan Varian/Homogenitas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai homogenitas yang

sama atau tidak. Adapun langkah-langkah pada uji homogenitas

data hasil belajar sama seperti langkah-langkah pada uji

homogenitas data awal sampel.

c. Analisis Uji Hipotesis

Analisis uji hipotesis merupakan analisis lanjut dari analisis

pendahuluan. Teknik statistik yang digunakan adalah teknik t-test

untuk menguji signifikansi perbedaan dua buah Mean yang berasal

dari buah distribusi hipotesis HO dan HI adalah:

HO : µ 1 = µ 2

HI : µ 1 µ 2

Bentuk rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

dengan

21

21

11nn

S

XXt+

−= ( ) ( )

211

21

222

211

−+−+−

=nn

SnSnS

− α

211

Page 56: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Keterangan :

= Statistik

= Rata-rata hasil tes peserta didik pada kelas eksperimen

= Rata-rata hasil tes peserta didik pada kelas kontrol

= Banyak peserta didik pada kelas eksperimen

= Banyak peserta didik pada kelas kontrol

= Varian kelas eksperimen

= Varian kelas kontrol

Kriteria pengujian adalah terima HO jika t table < t hitung < t

table.

Dengan derajat kebebasan dk (n1 + n2 – 2) dan Untuk

harga-harga lainya HO ditolak.

t

1X

2X1n

2n

1S

2S

− α

211

Page 57: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 18 Oktober

2010 s/d 13 November 2010 maka peneliti memperoleh data hasil penelitian

berupa angka-angka yang dianalisis untuk membuktikan hipotesis yang telah

diajukan. Selain itu, juga diperoleh data penunjang berupa foto-foto kegiatan

pembelajaran dalam melaksanakan praktikum sebagai tolok ukur kinerja peneliti

dalam pelaksanaan tindakan dan hasil penelitian terhadap peserta didik dan

pendidik yang di dalamnya memuat tentang kelebihan dan kekurangan selama

kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan menggunakan pendekatan keterampilan

proses, serta lembar kerja peserta didik (LKS panduan pecobaan) yang di

dalamnya memuat seberapa besar kemampuan peserta didik dalam memprediksi

suatu permasalahan khususnya mengenai praktikum pokok materi kalor.

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Deskripsi Awal Pembelajaran

Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan sebelum penelitian inidilaksanakan diperoleh data mengenai kondisi pembelajaran di lingkungansekolah, kondisi atau keadaan peserta didik yang heterogen. Faktamenunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik kurangbisa menumbuhkan semangan belajar peserta didik. Pembelajaran yangumum dilakukan adalah dalam bentuk ceramah yakni pendidik sebagaimedia penyampai informasi (pembicara) sedangkan peserta didikmempunyai peran sebagai pendengar. Metode pembelajaran inilah yangdapat menyebabkan pemahaman konsep dan hasil belaja peserta didikmenjadi rendah dan membatasi pemahaman konsep-konsep Sains (fisika)peserta didik dalam belajar dan menangkap pelajaran yang disampaikanpendidik

Sistem pengajaran yang bersifat monoton dan kurang melibatkanpartisipasi aktif dari peserta didik ini akan menciptakan dan menyebabkantimbulnya rasa enggan, malas berfikir dan tidak tertarik sekalipun denganmateri fisika yang dirasa sulit sehingga hasil belajar fisika sangat kurang.Bahkan kesenangan peserta didik yang suka bermain membuat kurangbisa memperhatikan pelajaran mereka. Dan pelajaran fisika yang dianggap sulitpun menjadi lebih mudah diabaikan.

Proses pembelajaran fisika sebelum tindakan menunjukkan bahwakesiapan dan keaktifan serta kemampuan peserta didik memformulasikan

Page 58: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

atau merumuskan pengetahuan baru dan pengalaman yang telah merekamiliki sebelumnya dapat dikatakan masih kurang. Hal ini disebabkanketidakmampuan pendidik dalam mengaitkan materi-materi (Sains) fisikadengan kehidupan sehari-hari serta pendidik jarang atau bahkan tidakpernah mengadakan praktikum yang berkaitan dengan materi fisika.

Kesiapan dan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran sebelumtindakan dapat dikatakan masih sangat rendah. Keaktifan peserta didikdalam pembelajaran tercermin dalam pada saat kegiatan belajar, hampirtak ada peserta didik yang mengungkapkan pertanyaan kepada pendidiktentang materi yang disampaikan oleh pendidik. Jumlah peserta didikyang mau maju mengerjakan soal di depan kelas setiap pembelajarannyaterbatas hanya pada peserta didik yang sama yang tergolong aktif.Kalaupun ada peserta didik lain harus ditunjuk terlebih dahulu dalammengerjakan tugas di depan kelas.

Kondisi dan suasana pembelajaran di kelas sangat tidak kondusif,perhatian pendidik hanya terpusat pada satu titik dan hal ini terjadi padasetiap pertemuan. Pemberian motivasi untuk belajar juga sangat kurang,pendidik hampir tidak memberikan kesempatan bertanya kepada pesertadidik dan peserta didik merasa takut untuk bertanya. Karena apabilamereka bertanya, teman-teman yang lain mengejeknya. Rasa malu jugamerupakan faktor utama yang membuat peserta didik enggan untukbertanya.

Berdasarkan pengetahuan yang ada bahwa ilmu fisika bersifatmenyeluruh artinya selain di dalamnya mengkaji materi-materi, ternyatailmu fisika juga dapat langsung kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian seperti yang diamati bahwa kendala-kendala dalambelajar bukan hanya terbatas pada peserta didik saja, dengan menerapkanmetode pembelajaran yang efektif, inovatif dan efisien. Pemanfaatanmedia pembelajaran oleh pendidik belum optimal dan pendidikcenderung tidak memperdulikan apakah selama ini materi yangdisampaikannya cukup bisa dipahami peserta didik apabila hanyaditerapkan metode ceramah dan tugas.a. Pembelajaran pada Kelas Kontrol

Pembelajaran yang dilakukan di kelas kontrol adalahpembelajaran konvensional, yaitu pembelajaran dengan metodeceramah dan tanya jawab serta pemberian tugas. Penelitian yangdilakukan selama tiga kali pertemuan (6x40 menit) dalam penelitian inipeneliti menjelaskan materi kalor sesuai dengan materi yang ingindiajarkan oleh peneliti (Sub materi dalam penelitian). Dalammemanfaatkan penelitian, peneliti membagi beberapa materi agarmemudahkan dalam penyampaian materi dan bisa memanfaatkanwaktu yang ada untuk menyampaikan semua materi yang ada.

Dalam kegiatan belajar mengajar ini peserta didik hanya dudukdiam mendengarkan penjelasan dari pendidik. Setelah itu menanyakanpada peserta didik tentang pahamannya dengan materi yangdisampaikan dan memberikan contoh-contoh soal yang berkaitan

Page 59: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

dengan materi yang diajarkan setelah itu pendidik memberikan latihandan tugas. Tapi dalam pembelajaran ini banyak peserta didik yangdiam dan kurang merespon apa yang diharapkan pendidik, entahkarena peserta didik bosan atau jenuh dengan keadaan cara ngajarpendidik ataupun memang peserta didik yang tidak bisa menerimapelajaran dengan baik.

Pembelajaran yang monoton itulah yang membuat peserta didikmenjadi bosan dalam pembelajaran, begitupula dengan keadaanpendidik yang capek karena harus menjelaskan terus menerus tapi hasilyang didapat tidak bisa maksimal. Sedangkan waktu yang sangatterbatas juga yang mendasari pendidik untuk mengejar materi yangsangat banyak pula. Maka pembelajaran yang dilakukan ini kurangmaksimal karena kesesuain antara materi yang harus diajarkan denganwaktu yang tersedia tidak sinkron.

b. Pembelajaran pada Kelas Ekperimen

Pembelajaran yang dilakukan oleh kelas eksperimen (kelas yangmenerapkan pendekatan ketrampilan proses). Waktu yang digunakandalam penelitian ini adalah tiga kali tatap muka (6x40 menit) dimanapembagian waktu tergambar dalam Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP) yang telah dibuat peneliti sebelumnya.

Dalam pembelajaran ini peneliti menyampaikan apa yang mauditeliti, dan model pembelajaran yang akan diterapkan serta hasil apayang ingin diharapkan dalam penelitian ini. Setelah peserta didikdirasa sudah mengerti dari apa yang diharapkan maka penerapanmodel pendekatan ketrampilan proses mulai diterapkan, model iniyang menitikberatkan pada kerja kelompok dalam laboratorium untukmenemukan sebuah konsep tentang materi kalor, yang memungkinkanpeserta didik akan lebih enjoy, senang, dan yang paling terpentingpeserta didik tidak merasa bosan dalam KBM karena merekapembelajarannya dirasa seperti main-main. Tapi dalam esensinya maintapi bermainnya itu untuk mendapatkan konsep yang ada pada materikkalor seperti yang diharapkan dalam tujuan pembelajaran.

2. Analisis Uji Coba Instrumen

Uji instrumen dilakukan pada kelas uji coba yaitu pada kelas VIIA, jumlah soal yang di ujikan adalah 25 butir berupa pilihan ganda.Berikut ini hasil analisis butir soal yang telah di ujikan:a. Analisis Validitas

Berdasarkan hasil perhitungan validitas , reabilitas, tingkatkesukaran, dan daya pembeda pada butir soal pada lampiran 8,diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 1.2 Data Validitas SoalKreteria rtabel No Soal Jumlah Prosentase (%)

Page 60: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Valid 1,2,3,5,7,8,9,11,12,13,14,15,16,17,19,21,23,24

20 80 %

Invalid

0,349

4,10,18,20,25 5 20%

Jumlah 25 100 %

b. Analisis Realibilitas

Hasil perhitungan koofisien realibilitas 20 butir soal diperoleh: r11= 0,314, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada lampiran 10.

c. Analisis Tingkat Kesukaran

Berdasarkan hasil perhitungan validitas, realibilitas, tingkatkesukaran dan daya pembeda soal pada lampiran 8 diperoleh datatingkat kesukaran sebagai berikut:

Tabel 1.3 Data Tingkat Kesukaran Batir Soal

Kreteria No Soal Jumlah Prosentase(%)

Sulit 10,17,18,22,23 5 20 %

Sedang 1,2,3,4,5,8,9,11,12,13,14,15,16,19,20,21,24,25

19 76 %

Mudah 7 1 4 %

Jumlah 25 100 %

d. Analisis Daya Beda

Berdasarkan hasil perhitungan validitas, realibilitas, tingkatkesukaran dan daya pembeda soal pada lampiran 8 diperoleh datatingkat kesukaran sebagai berikut

Tabel 1.4 Data Tingkat Kesukaran Batir SoalKreteria No Soal Jumlah Prosentase

(%)Jelek sekali - 0 0 (%)

Jelek 4,10,17,18,23 5 20 (%)Cukup 1,2,3,6,7,9,13,15,16,19,20,22,24 13 52 (%)Baik 5,8,11,12,14,21,25 7 28 (%)

Baik sekali - 0 0 (%)Jumlah 25 100 %

3. Data Nilai Tes Awal (Pre Test)

Page 61: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

a. Kelas Kontrol

Test awal (pre test) yang di berikan pada kelas kontrol sebelumdilakukan pembelajaran materi kalor untuk mengetahui kemampuandasar peserta didik dalam materi kalor ,mendapatkan nilai tertinggi 80dan nilai terendah 30. rentang Nilai (R) adalah 50, banyaknya kelasinterval yang diambil 6.

Tabel 1.5 Daftar Distribusi FrekuensiDari Nilai Test Awal (Pre Test) Kelas Kontrol

No Interval Kelas Frekuensi Frekuensi relatif (%)1 30-38 1 2,78 %2 39-47 13 36,1 %3 48-56 11 30,56 %4 57-65 9 25 %5 66-74 1 2,78 %6 75-83 1 2,78 %

Jumlah 36 100 %b. Kelas Eksperimen

Test awal (pre test) yang diberikan pada kelas eksperimen sebelumdilakukan pembelajaran materi kalor dengan pendekatan ketrampilanproses untuk mengetahui kemampuan dasar peserta didik dalam materikalor, mendapatkan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 35. RentangNilai (R) adalah 50, banyaknya kelas interval yang diambil 6.

Tabel 1.5 Daftar Distribusi FrekuensiDari Nilai Test Awal (Pre Test) Kelas Eksperimen

No Interval Kelas Frekuensi Frekuensi relatif (%)1 35-43 2 6,25 %2 44-52 9 28,125 %3 53-61 11 34,375 %4 62-70 6 18,75 %5 71-79 1 3,125 %6 80-88 3 9,375 %

Jumlah 32 100 %4. Data Nilai Akhir (Post Test)

a. Kelas Kontrol

Test akhir (post test) yang di berikan pada kelas kontrol setelahdilakukan pembelajaran dalam materi kalor, mendapatkan nilaitertinggi 70 dan nilai terendah 30. Rentang Nilai (R) adalah 40,banyaknya kelas interval yang diambil 6.

Tabel 1.5 Daftar Distribusi FrekuensiDari Nilai Test Akhir (Post Test) Kelas Kontrol

No Interval Kelas Frekuensi Frekuensi relatif (%)

Page 62: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

1 30-36 2 2,78 %2 37-43 2 36,1 %3 44-50 9 30,56 %4 51-57 6 25 %5 58-64 8 2,78 %6 65-71 9 2,78 %

Jumlah 36 100 %

b. Kelas Eksperimen

Test akhir (post test) yang diberikan pada kelas eksperimensesudah dilakukan pembelajaran materi kalor dengen pendekatanketrampilan proses, mendapatkan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah45. Rentang Nilai (R) adalah 50, banyaknya kelas interval yangdiambil 6.

Tabel 1.5 Daftar Distribusi FrekuensiDari Nilai Test Akhir (Post Test) Kelas Eksperimen

No Interval Kelas Frekuensi Frekuensi relatif (%)1 45-50 2 6,25 %2 51-56 1 28,125 %3 57-62 8 34,375 %4 63-68 6 18,75 %5 69-74 8 3,125 %6 75-80 7 9,375 %

Jumlah 32 100 %

B. Pengujian Hipotesis

Dalam analisis pengujian hipotesis penelitian menggunakan uji test dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Analisis Tahap Awal

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data

terserbut berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dilakukan

dengan uji chi- kuadrat. Data awal yang digunakan untuk menguji

normalitas adalah nilai pre test. Kreteria pengujian yang digunakan

untuk taraf signifikan = 5% dengan dk = k - 3. Jika 2hitung > 2tabel maka data tidak berdistribusi normal dan sebaliknya jika 2

hitung < 2 tabel maka dapat dikatakan dahwa data tersebut

berdistribusi normal. Keseluruhan data dapat dilihat pada lampiran 16.

Page 63: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Sedangkan uji normalitas pre test pada kelas kontrol (VII E) untuk

taraf signifikan = 5% dengan dk = 6 – 3 = 3, diperoleh hitung =

5,8904 dan 2 tabel = 7,81. Karena 2 hitung < 2 tabel maka dapat

dikatakan dahwa data tersebut berdistribusi normal. Keseluruhan data

dapat dilihat pada lampiran 17.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas data digunakan untuk mengetahui apakah data

tersebut mempunyai varian yang sama (homogen) atau tidak. Uji

kesamaan dua varian data dengan selisih antar varian tersebut dengan

varian kecil. Kreteria pengujian yang dilakukan untuk taraf signifikan

=

5%, dk pembilang = ( - 1 ), dk penyebut= ( - 1 ),dan peluang

. Jika F hitung < F tabel maka data tersebut homogen, dan sebaliknya

jika F hitung > F tabel maka data tersebut tidak homogen.

Dari perhitungan nilai pre test kelas kontrol dan kelas eksperimen

untuk taraf signifikan = 5%, dk pembilang = ( - 1 ), dk penyebut

= ( - 1 ), dan peluang , diperoleh varian terbesar (Vb) adalah

144,25 sedangkan varian terkecil (Vk) addalah 115,16, sehingga

diperoleh uji kesamaan dua varian adalah F hitung = 144,25 / 115,16 =

1,25, dan F (1.253)(31:35) karena F hitung < F tabel maka data

tersebut homogen. Keseluruhan data dapat dilihat pada lampiran19.

c. Uji Kesamaan Dua Rata Rata

Uji kesamaan dua rata rata digunakan untuk mengetahui apakah

kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki rata rata yang tidak

berbeda pada tahap awal. Kreteria pengujian yang berlaku adalah

dengan taraf signifikan = 5% dan peluang dan dk = (n1 +

n2 – 2) maka rata kedua kelompok dikatakan tidak berbeda apabila jika

- t tabe1 < t hitung < t table.

Dari perhitungan diperoleh jika t hitung = 2.,556 dan t (2,556)(66) = 2

dengan taraf signifikan, = 5% dk = (n1 + n2 – 2) = 32 + 36 - 2 = 66,

peluang = 1 - 1/2 = 1 – 0,025= 0,975, karena t berada pada daerah

− α

211

Page 64: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

penolakan Ho, maka dikatakan bahwa rata-rata pre test kedua

kelompok tidak ada perbedaan karena 2 < 2,556. Artinya kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen yang dipilih mempunyai kondisi

yang sama. Keseluruhan data dapat dilihat pada lampiran 20.

2. Analisis Tahap Akhir

a. Uji Normalitas

Sedangkan Uji normalitas pre test pada kelas eksperimen (VII B)

untuk taraf signifikan = 5% dengan dk = 6 – 3 = 3, diperoleh 2 hitung

= 7,7614 dan 2 tabel = 7,81. Karena 2 hitung < 2 tabel maka dapat

dikatakan dahwa data tersebut berdistribusi normal. Keseluruhan data

dapat dilihat pada lampiran 16.

Uji normalitas post test pada kelas eksperimen (VII B) untuk taraf

signifikan = 5% dengan dk = 6 – 3 = 3, diperoleh 2 hitung = 6,2542

dan 2 tabel = 7,81. Karena 2 hitung < 2 tabel maka dapat dikatakan

dahwa data tersebut berdistribusi normal. Keseluruhan data dapat

dilihat pada lampiran 22.

b. Uji Homogenitas

Dari perhitungan nilai post test kelas kontrol dan kelas eksperimen

untuk taraf signifikan = 5%, dk pembilang = ( - 1 ), dk penyebut =

( - 1 ), dan peluang , diperoleh varian terbesar (Vb) adalah 95,93

sedangkan varian terkecil (Vk) addalah 64,11, sehingga diperoleh uji

kesamaan dua varian adalah 2 hitung = 95,93 / 64,11= 1,496

F(1.496)(31:35) = 1.78, karena 2 hitung < 2 tabel maka data tersebut

homogen. Keseluruhan data dapat dilihat pada lampiran 25.

c. Uji Kesamaan Rata Rata (pihak kanan)

Uji perbedaan rata rata digunakan untuk mengetahui apakah ada

perbedaan dua rata rata antara kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen. Uji ini sering disebut uji t.

Page 65: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Kriteria pengujian yang berlaku adalah dengan taraf signifikan =

5% dan peluang dk = (n1 + n2 – 2). Maka rata rata kedua kelompok

dikatakan tidak berbeda apabila - t tabe1 < t hitung < t table.

Dari perhitungan diperoleh

t hitung = 4.542 dan t tabel = t (4.542)(66), dengan taraf signifikan, =

5% dk = (n1 + n2 – 2) = 32 + 36 - 2 = 66, maka dikatakan rata-rata post

test kedua kelompok ada perbedaan karena t hitung > t tabel. Artinya

hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik dari kelompok kontrol.

Untuk mengetahui selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 26.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peserta didik dikenalkan dengan tujuan

peneliti masuk kelas. Setelah itu untuk menguji kemampuan dasar tentang

materi kalor pada peserta didik kelas kontrol maupun kelas eksperimen

dilakukan pre test dengan soal yang sama. Instrumen pre test yang diberikan

kepada peserta didik sebanyak 20 soal pilihan ganda. Dalam hasil yang

diperoleh setelah dilakukan pre test ternyata di peroleh tidak ada perbedaan

pre test antar kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Berdasarkan analisis data awal yang diperoleh dari hasil pre test kelas

kontrol adalah 51,39 dan simpanan S = 10,73. Sementara nilai rata-rata pre

test kelas eksperimen adalah 58,44 dan simpanan S = 12,01. Sehingga dari

analisis nilai pre test menunjukkan 2 hitung < 2 tabel baik pada uji

normalitas, uji homogenitas, dan uji kesamaan dua rata-rata. Hal ini dapat

dikatakan bahwa kondisi kelas berasal dari kondisi yang sama dan dapat

diberikan perlakuan, yaitu kelas kontrol diberikan perlakuan pembelajaran

konvensional sedangkan kelas eksperimen diberi perlakuan dengan model

pendekatan ketrampilan proses.

Page 66: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

0

2

4

6

8

10

12

14

3 0-4 0 41 -5 0 51 -60 6 1 -70 7 1-80 8 1-9 0

Ke las k on tro l

Ke las E ksper im en

Tabel 1.6 Daftar Diagram PerbandinganDari Nilai Test Awal (Pre Test) Kelas Eksperimen dan Kontrol

Proses perlakuan yang selanjutnya diberi tindakan yang berbeda,

perlakuan yang diberikan oleh kedua kelas yaitu, kelas kontrol diberi

pembelajaran dengan ceramah dan tanya jawab, sedangkan kelas eksperimen

menggunakan pembelajaran laboratorium. Pembelajaran laboratorium yang

diberikan yaitu dengan melakukan beberapa percobaan berdasarkan LKS yang

sudah guru siapkan dan berikan sebelumnya. Lebih jelasnya bisa dilihat pada

lampiran 7.

Setelah pembelajaran berakhir kedua kelas diuji dengan sebuah pos

test. Sebelum uji post test ini diberikan pada kelas kontrol dan eksperimen,

soal ini diujikan dulu ke kelas uji coba. Kelas uji coba ini adalah kelas diluar

kelas kontrol dan kelas eksperimen. Setelah soal yang diujikan kekelas uji

didapatkan validitas, realibilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran

soalnya, baru soal itu diujikan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk

mendapatkan hasil dari penelitian selanjutnya.

Setelah dilakukan tindakan, Berdasarkan analisis data awal yang

diperoleh dari hasil post test kelas kontrol adalah 55,69 dan, Sementara nilai

rata rata post test kelas eksperimen adalah 65,63. kelas yang diberi tindakan

(pembelajaran) antara kelas kontrol (konvensional) dengan kelas eksperimen

(pendekatan ketrampilan proses) didapatkan hasil tes akhir (post test) yang

berbeda, dimana peserta didik yang diberi tindakan konvensional mempunyai

nilai akhir yang rendah apabila dibandingkan dengan peserta didik yang diberi

tindakan pembelajaran di laboratorium. Hal ini menunjukkan bahwa

Page 67: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

penerapan model pembelajaran dengan pendekatan ketrampilan proses efektif

bagi kelas VII MTs N 1 semarang pada materi kalor.

Tabel 1.7 Daftar Diagram PerbandinganDari Nilai Test Akhir (Post Test) Kelas Eksperimen dan Kontrol

Sehingga bisa dikatakan bahwa, model pendekatan ketrampilan proses

berdampak positif terhadap hasil belajar peserta didik, sebab peserta didik

dapat menemukan contoh-contoh yang real saat pembelajaran materi kalor.

Hasil yang didapat peserta didik saat melakukan percobaan merupakan bentuk

bukti otentik tentang konsep-konsep kalor yang ada. Bahkan dalam

pembelajaran siswa juga merasa senang terhadap pelajaran terutama fisika.

Dimana bisa dilihat keseriusan para peserta didik dalam melakukan percobaan

untuk mendapatkan hasil dan sampai menjawab pertanyaan yang ada didalam

LKS yang disediakan guru yang sudah dibagikan sebelumnya.

Pembelajaran yang dilakukan dengan model pendekatan ketrampilan

proses dengan cara kerja laboratorim dalam penelitian ini dikatakan efektif

karena dalam penelitian ini didapatkan hasil peningkatan dalam belajar. Hal

ini dibuktikan dengan hasil belajar yang dilakukan peserta didik kelas

ekperimen lebih tinggi dibandingkan peserta didik kelas kontrol. Peserta didik

lebih merasa senang dalam pembelajaran, hal ini terlihat saat mereka

melakukan percobaan sesuai dengan LKS yang diberikan oleh pendidik.

Page 68: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Disamping itu peserta didik kelihatan aktif dalam melakukan

percobaan dan dengan rasa penasaran yang dimiliki peserta didik, mereka

berantusias untuk bertanya dan mempraktekan apa yang ada didalam LKS.

Dalam melakukan pembelajaran peserta didik kelihatan aktif dan bersemangat.

Hal tersebut menunjukkan bahwa pendekatan ketrampilan proses bisa

merangsang keaktifan dan rasa penasaran peserta didik dalam KBM.

Berdasarkan uraian dan analisis data di atas menunjukkan bahwa

”pembelajaran dengan pendekatan ketrampilan proses efektif dan dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII MTs N 1 Semarang pada

materi pokok kalor”.

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis menyadari bahwa masih

banyak keterbatasan keterbatan yang dirasakan penulis, keterbatasan itu

diantaranya:

1. Kemampuan penulis

Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini penulis merasa

masih mempunyai banyak kekurangan. Dalam hal ini penulis masih

merasa ada keterbatasan tenaga dan keterbatasan pikiran. Bahkan ketika

harus menghadapi kondisi peserta didik yang masih labil dengan sifat

kanak-kanaknya. Tapi semua itu tidak melemahkan penulis dalam

melakukan penelitian, karena penulis yakin kalau model yang diterapkan

penulis akan bisa mengurangi dan menutupi kekurangan penulis.

2. Keterbatasan waktu

Waktu yang diterapkan penulis untuk melakukan penelitian

memang terlalu singkat terutama untuk kelas eksperimen. Karena untuk

kelas eksperiman yang di terapkan dengan pendekatan ketrampilan proses

ini peserta didik dituntut untuk bisa memanfaatkan waktu dengan baik dan

dituntut menjadi aktif dalam pembelajaran (percobaan). Tapi dengan

percobaan yang menyenangkan membuat peserta didik jadi bisa lebih

memanfaatkan waktu untuk memahami materi kalor dengan senang.

Page 69: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

3. Keterbatasan tempat

Dengan keadan tempat (obyek) penelitian yang sangat sempit,

yaitu hanya memanfatkan tiga kelas (kelas eksperimen, kelas kontrol, dan

kelas uji). Membuat penulis merasa kurang bisa obyektif karena penelitian

ini dilakukan di MTs N 1 Semarang, sehingga belum tentu ditempat lain

penelitian ini bisa mendapatkan hasil yang sama seperti yang diperoleh

peneliti.

Walaupun banyak ditemukan keterbatasan dalam penelitian ini, penulis

tetap bersyukur dengan keadaan yang ada sehingga penelitian yang dilakukan

penulis mendapat berjalan lancar dan memperoleh hasil penelitian yang dapat

bermanfaat.

Page 70: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

BAB V

SIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. Simpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan kepada peserta didik kelas VII

MTs N 1 Semarang, diperoleh simpulan bahwa, penerapan pendekatan

ketrampilan proses efektif terhadap hasil belajar peserta didik kelas VII MTs

N 1 Semarang pada materi pokok kalor.”

Dari hasil analisis data juga didapatkan bahwa rata-rata hasil belajar

peserta didik yang diberi tindakan dengan pendekatan ketrampilan proses

lebih baik apabila dibandingkan dengan peserta didik yang diberi tindakan

konvensional. Dengan adanya perbedaan ini sudah bisa menunjukkan bahwa

pembelajaran dengan pendekatan ketrampilan proses memberikan hasil positif

terhadap cara belajar peserta didik dan dan hasil belajar lebih bisa

mengefisienkan waktu bagi pendidik dalam melakukan KBM.

Dalam pembelajaran yang dilakukamn oleh peneliti terlihat efektif hal

ini bisa terlihat dalam hasil belajar yang didapat peserta didik dalam post test,

bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Dan

keaktifan itu terlihat dalam antusias dan semangat peserta didik dalam

mengikuti pembelajaran.

Berdasar pada keefektifan model pembelajaran ini maka perlu bagi

pendidik untuk bisa menerapkan model-model pembelajaran dalam

melaksanakan KBM, karena disamping bisa meningkatkan motifasi belajar

peserta didik juga bisa meningkatkan pemahaman peseta didik dalam

memahami konsep fisika. Serta perlunya penerapan model pembelajaran ini

sangat bisa meningkatkan hasil belajar dari peserta didik itu sendiri.

B. Saran- saran

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh

penulis, bahwa pendekatan ketrampilan proses efektif dapat meningkatkan

Page 71: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

hasil belajar peserta didik kelas VII MTs N 1 Semarang, maka penulis

menyarankan sebagai berikut:

1. Bagi peserta didik

a. Peserta didik diharapkan bisa meningkatkan pemahaman konsep fisika

secara mendasar agar bisa mengerjaka soal dan latihan yang diberikan

pendidik.

b. Peserta didik diharapkan lebih bisa meningkatkan efektivitas belajar

melalui percobaan sederhana agar pemahaman konsep tidak mudah

lupa karena peserta didik mengalami secara langsung.

c. Pesereta didik dituntut agar lebih bisa kretif dan bisa menemukan

gejala gejala alam ataupun kejala kehidupan sehari hari yang berkaitan

dengan fisika secara langsung.

2. Bagi pendidik

a. Pendidik diharapkan bisa menerapkan strategi, metode, dan model

pembelajaran yang yang baik dan tepat, yang dapat menumbuhkan

aktifitas belajar peserta didik.

b. Pendidik diharapkan bisa menumbuhkan rasa semangat belajar peserta

didik dengan memberika strategi, metode, dan model yang

menyenangkan sehingga peserta didik belajar jadi senang.

c. Pendidik diharapkan bisa memahami keadaan peserta dan mengetahui

kondisi peserta didik saat belajar.

3. Bagi sekolah

a. Sekolah diharapkan bisa meningkatkan hasil belajar peserta didik

dengan meningkatkan mutu peserta didik sampai mutu pendidiknya.

b. Sekolah diharapkan bisa memperhatikan jumlah peserta didik tiap

kelasnya agar dalam KBM bisa nyaman dan lancar.

c. Sekolah diharapkan bisa memberikan tindakan tindakan yang tegas

jika terjadi penyelewengan dalam KBM.

Page 72: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

C. Penutup

Penulis mengucapkan puji syukur kepada Allah yang telah

memberikan Rahmad, Taufik, Hidayah, dan Inayahnya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Alhamdulillah segala kesulitan, hambatan, kendala

bisa dihadapi dan dilalui dengan lancar atas pertolongan dari Allah SWT.

Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak akan lepas

dari kekurangan maka kritik dan saran yang membangun penulis harapkan

demi kesempurnaan skripsi yang lebih baik. Penulis berharap semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan para pecinta ketarbiyahan.

Page 73: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,2007, Cet. VII

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:Rineka Cipta, 2006, Edisi Revisi Keenam, cet 13

Conny, Semiawan, Pendekatan Ketrampila Proses , Jakarta: GramediaWidiasarana Indonesia, 1992

Dermawan, Hendro,dkk, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Bintang Cemerlang,2010

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: DepartemenPendidikan dan Kebudayaan, 1999

Djamarah, Syaeful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta: Rhineka Cipta, 2002

Giancoli, C Douglas , Fisika Edisi Ke-Lima, Diterjemahkan oleh Yuhilza Hanum,dari “Physic Fifth Edition”, Jilid 1, Bandung: PT Gelora Aksara Pratama,2006, Cet. 8

Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara, 2003

Mahmud Junus, Terjemah Al-Qur an Al-Karim, (Bandung: PT Al-Ma’arif, 1994

Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara,2006, cet. VIII

Margono ,S, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000

Memes, W, Model Pembelajaran Fisika di SMP, Jakarta: Proyek PengembanganGuru Sekolah Menengah (PGSM) IBRD, . 2000

Mustaqim, Ilmu Jiwa Pendidikan, Semarang: CV. Andalan kita, 2007

Pusat Kurikulum, Departemen Pendidikan Nasional, Mata Pelajaran IlmuPengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ MadrashTsanawiyah (MTs), 2005.Terdapat di http://www.puskur.net/inc/si/smp/PengetahuanAlam.pdf(12/8/2010)

Slameto, Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: RinekaCipta, 1995

Page 74: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Sudiyono , Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja GravindoPersada, 2006

Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 1996

Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: RemajaRosda Karya, 2006,Cet 11

Sujai, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,Semarang Tarbiyah Press, 2007, Cet. 3

Sukardi, Metodologi penelitian Pendidikan, (Jakarta: P.T. Bumi Aksara, 2004

Tim Penyusun, Standar Penilaian Buku Pelajaran Sains, Jakarta : PusatPerbukuan Depdiknas, 2003

Tipler, A Paul, Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi Ke-Tiga, Diterjemahkan olehLea Prasetyo, et. al., dari “Physic for Scientis and Engineers, ThirdEdition”, Jilid I, (Bandung: PT Gelora Aksara Pratama, 2008), Cet. 9

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, Surabaya:Prestasi Pustaka, 2007

Wiley, John dan Sons, Fisika, diterjemahkan oleh Pantur Silaban Ph.D, et al.,Bandung: Erlangga, 1985, cet. 3

Young, D Hugh , et. al., Fisika Universitas Edisi Ke-Sepuluh, diterjemahkan olehEndang Yuliastuti dari “University Physic Tenth Edition”, Jilid 1,Bandung: PT Gelora Aksara Pratama, 2006, Cet. 8

Page 75: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

BIODATA PENULIS

Nama : Fatchur Rochman

NIM : 063611008

Fakultas : Tarbiyah

Jurusan : Tadris Fisika

Tempat/ Tanggal Lahir : Semarang, 22 Agustus 1985

Alamat : Jl. Gemah Raya Rt: 4 Rw: VI, No. 62 Gemah,

Pedurungan, Semarang.

Riwayat Pendidikan : a. SDN Palebon 04-05 Lulus Tahun 1999

b. MTsN 1 Semarang Lulus Tahun 2002

c. MAN Semarang 1 Lulus Tahun 2005

d. S1 IAIN Walisongo Semarang Angkatan 2011

Demikian biodata penulis, yang dibuat dengan sebenar-benarnya.

Penulis

Fatchur Rochman

Page 76: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

1RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

Nama Sekolah : MTs N 1 SemarangMata Pelajaran : IPA FisikaMateri Pokok : KalorKelas/Semester : VII / IWaktu : 2 x 40 menit

Standar KopetensiMemahami wujud zat dan perubahannya.

Kompetensi DasarMendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu

benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

I. Indikator• Menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda, perubahan

wujud zat• Menyelidiki banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat• Menerapkan hubungan

Q = m.c. t• Menerapkan dalam asas Black

II. Tujuan pembelajaran• Peserta didik dapat menjelaskan pengertian kalor• Peserta didik dapat menjelaskan peranan kalor dalam mengubah wujud

dan suhu zat• Peserta didik dapat merumuskan hubungan kalor, masa, dan suhu• Peserta didik dapat menghitung besaran kalor yang diperlukan suatu benda• Peserta didik dapat menjelaskan perpindahan kalor• Peserta didik dapat menyebutkan alat alat yang bekerja berdasarkan sifat

kalor

III. Materi PembelajaranA. Kalorv Pengertian kalor

Kalor adalah sesuatu yang dipindahkan di antara sebuah sistem dansekelilingnya sebagai akibat dari hanya perbedaan. Satu kalori adalah kolor yang dibutuhkan 1 gr air untukmenaikkan suhunya 1°C atau Kelvin. Kalor jenis C = Banyaknya kalor yang dibutuhkan untukmenaikkan 1 gr atau 1 kg zat sebesar 1°CSatuan Kolor : Kalori, Joule, enegi.1 kalori = 4,184 joule.1 joule = 0,24 kalori

Page 77: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

v Persamaan kalorQ = m c T

dimana Q = jumlah energi panas (Joule)m = massa zat (kg)c = kalor jenis zat (J/kg C)T = perubahan suhu ( C)

v Asas Black =

Jumlah kalor yang diserap benda sama dengan jumlah kalor yangdilepas benda.

v Pengaruh kalor pada suatu zatAda 6 istilah perubahan dari 3 zat, yaitu:

3) Membeku 3) Menyublim 5)Mengembun

4) Mencair 4) Mengkristal 6) Menguap

IV. Media Belajaro Soal Pre Testo Buku Panduan IPA Kelas VII Smester Ganjilo LKS

V. Metodeo Ceramaho Diskusi

VI. Rincian Kegiatan Pembelajaran Peseta didik

Page 78: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

1. Pendahuluano Guru menyapa dan menanyakan Peseta didik yang tidak

masuk.o Guru menjelaskan maksud kedatangan guru untuk melakukan

penelitian dan menjelaskan model penelitian.o Guru menanyakan pemahaman peserta didik tentang materi

kalor.

2 menit2 menit

1 menit

2. Kegiatan Intio Guru membagikan soal pre test pada peserta didik.o Guru menjelaskan peraturan dan cara mengerjakan soal pre testo Guru membagikan LKS (panduan percobaan) seperti terlihat

dalam lampiran 7.o Guru membagi peserta didik menjadi enam kelompok (tiap

kelompok 5-6 peserta didik).o Guru menjelaskan isi, maksud, tujuan LKS.o Guru menjelaskan tehnik dalam percobaan minggu depan

dengan denah melakukan percobaan (lampiran gambar 1.1).o Guru menggambarkan hubungan materi kalor dan

perpindahanya dengan materi LKS.

2 menit40 menit1 menit5 menit

5 menit5 menit

15 menit

3. Penutupo Guru memberi kesempatan peseta didik untuk memehami apa

yang telah disampaikan guru.2 menit

4. Penugasano Mempelajari LKS dan menghubungkan dengan materi yang

akan dipraktekkan.

VII. Tugas Terstruktur- Test Tertulis

• Tes Tertulis- Bentuk instrumen

• Pilihan ganda- Contoh instrumen

• Soal Pre test (Terlampir)

Guru Pamong

Nur Hidayah, S.PdNIP : 19680314 1998 032 001

Mahasiswa Peneliti

Fatchur RochmanNIM : 063611008

Kepala Madrasah

Page 79: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

002RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

Nama Sekolah : MTs N 1 SemarangMata Pelajaran : IPA FisikaMateri Pokok : KalorKelas/Semester : VII / IWaktu : 2 x 40 menit

Standar KopetensiMemahami wujud zat dan perubahannya.

Kompetensi DasarMelakuklan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan

sehari hari

I. Indikator• Menyelidiki faktor-faktor yang dapat mempercepat penguapan• Menyelidiki banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat• Menyelidiki kalor yang dibutuhkan pada saat mendididh dan melebur

II. Tujuan pembelajaran• Peserta didik dapat menjelaskan pengertian kalor• Peserta didik dapat menjelaskan peranan kalor dalam mengubah wujud

dan suhu zat• Peserta didik dapat merumuskan hubungan kalor, masa, dan suhu• Peserta didik dapat menghitung besaran kalor yang diperlukan suatu benda• Peserta didik dapat menjelaskan perpindahan kalor• Peserta didik dapat menyebutkan alat-alat yang bekerja berdasarkan sifat

kalorIII.IV. Materi Pembelajaran

Kalorv Pengertian kalor

Kalor adalah sesuatu yang dipindahkan di antara sebuah sistem dansekelilingnya sebagai akibat dari hanya perbedaan. Satu kalori adalah kolor yang dibutuhkan 1 gr air untukmenaikkan suhunya 1°C atau Kelvin. Kalor jenis C = Banyaknya kalor yang dibutuhkan untukmenaikkan 1 gr atau 1 kg zat sebesar 1°CSatuan Kolor : Kalori, Joule, enegi.1 kalori = 4,184 joule.1 joule = 0,24 kalori

v Persamaan kalorQ = m c T

Page 80: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

dimana Q = jumlah energi panas (Joule)m = massa zat (kg)c = kalor jenis zat (J/kg C)T = perubahan suhu ( C)

v Asas Black =

Jumlah kalor yang diserap benda sama dengan jumlah kalor yangdilepas benda.

v Pengaruh kalor pada suatu zatAda 6 istilah perubahan dari 3 zat, yaitu:

1) Membeku 3) Menyublim 5)Mengembun

2) Mencair 4) Mengkristal 6) Menguap

V. Media Belajaro Buku Panduan IPA

Kelas VII SmesterGanjil

o LKSo Gelas ukuro Tabung reaksio Pembakar sprituso Penyangga kaki tiga

o Besio Statifo Es batuo Airo Krikilo Minyako Termometero Stopwach

o Korek apio Lidio Lilino Garamo Rangkaian logam

(alumunium,seng, tembaga,besi)

o Santan

VI. Metodeo Ceramaho Percobaan

VII. Rincian Kegiatan Pembelajaran Peseta didik

Page 81: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

2. Pendahuluano Guru menyapa dan menanyakan Peseta didik yang tidak masuk.o Guru Menanyakan materi dan LKS yang telah guru bagikan

sebelumnya.

1 menit1 menit

3. Kegiatan Intio Peseta didik menempati meja yang telah di tentuka guruo Enam kelompok Peseta didik melakukan percobaan 1 - percobaan 8

sesuai dengan denah (lampiran gambar 1.1) yang guru jelaskansebelumnya, sesuai LKS yang telah guru berikan sampai mendapathasil dan menjawab pertanyaan yang ada di LKS terdapat padalampiran 7.

o Gambar siklus percobaan sesuai pendekatan ketrampilan proses(pendekatan praktek) yang di terapkan

Keterangan:Ø Meja 1 Siswa dapat mengetahui hubungan antara kalor dan

suhu.Ø Meja 2 Siswa dapat mengetahui hubungan antar kalor yang

diperlukan untuk menaikan suhu benda yang massanya berbeda.Ø Meja 3 Siswa mampu mengetahui hubungan antara kalor yang

1 menit70 menit

1

2

5

3

4 8

7

6

MEJA PERAGA

Page 82: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

diperlukan untuk menaikkan suhu benda yang jenisnya berbeda.Ø Meja 4 Siswa dapat mempelajari hantaran kalor secara

konduksi.Ø Meja 5 Siswa dapat menyelidiki perpindahan kalor secara

konduksi pada berbagai jenis logam.Ø Meja 6 Siswa dapat menyelidiki perpindahan kalor dengan

penghantar air.Ø Meja 7 Siswa dapat mengetahui perubahan wujud mencair, dan

membeku.Ø Meja 8 Siswa dapat mengetahui perpindahan kalor dan benda

yang dapat melepas dan menerima kalor.

4. Penutupo Guru dan Peseta didik bersama sama menyimpulkan apa yang

dipraktekkan dan menerapkan hasil pernemuan terhadap konsepyang ada.

8 menit

5. Penugasano (PR) Mengerjakan latihan soal pada LKS

Guru Pamong

Nur Hidayah, S.PdNIP : 19680314 1998 032 001

Mahasiswa Peneliti

Fatchur RochmanNIM : 063611008

Kepala Madrasah

Drs. Amirudin Aziz, M.Pd

NIP : 19660125 1993 031 002

Page 83: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

Nama Sekolah : MTs N 1 SemarangMata Pelajaran : IPA FisikaMateri Pokok : KalorKelas/Semester : VII / IWaktu : 2 x 40 menit

Standar KopetensiMemahami wujud zat dan perubahannya.

Kompetensi DasarMendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu

benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

I. Indikator• Menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda, perubahan

wujud zat• Menyelidiki banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu za• Menerapkan hubungan

Q = m.C. t• Menyelidiki faktor-faktor yang dapat mempercepat penguapan• Menyelidiki banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat• Menyelidiki kalor yang dibutuhkan pada saat mendidih dan melebur

II. Tujuan pembelajaran• Peserta didik dapat menjelaskan pengertian kalor• Peserta didik dapat menjelaskan peranan kalor dalam mengubah wujud

dan suhu zat• Peserta didik dapat merumuskan hubungan kalor, masa, dan suhu• Peserta didik dapat menghitung besaran kalor yang diperlukan suatu benda• Peserta didik dapat menjelaskan perpindahan kalor• Peserta didik dapat menyebutkan alat alat yang bekerja berdasarkan sifat

kalor

III.Materi PembelajaranA. Kalorv Pengertian kalor

Kalor adalah sesuatu yang dipindahkan di antara sebuah sistem dansekelilingnya sebagai akibat dari hanya perbedaan. Satu kalori adalah kolor yang dibutuhkan 1 gr air untukmenaikkan suhunya 1°C atau Kelvin. Kalor jenis C = Banyaknya kalor yang dibutuhkan untukmenaikkan 1 gr atau 1 kg zat sebesar 1°C

Page 84: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Satuan Kolor : Kalori, Joule, enegi.1 kalori = 4,184 joule.1 joule = 0,24 kalori

v Persamaan kalorQ = m c T

dimana Q = jumlah energi panas (Joule)m = massa zat (kg)c = kalor jenis zat (J/kg C)T = perubahan suhu ( C)

v Asas Black =

Jumlah kalor yang diserap benda sama dengan jumlah kalor yangdilepas benda.

v Pengaruh kalor pada suatu zatAda 6 istilah perubahan dari 3 zat, yaitu:

1) Membeku 3) Menyublim 5)Mengembun

2) Mencair 4) Mengkristal 6) Menguap

IV. Media Belajar1. Soal Pre Test2. Buku Panduan IPA Kelas VII Smester Ganjil3. LKS

o Metodeo Ceramaho Diskusi

o Rincian Kegiatan Pembelajaran Peseta didiki. Pendahuluan

1. Guru menyapa dan menanyakan Peseta didik yang tidakmasuk.

2. Guru menanyakan pemahaman peserta didik tentang materi

1 menit2 menit

Page 85: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

kalor dan perpindahanya dengan percobaan yang telahdilakukan minggu sebelumnya.

ii. Kegiatan Inti1. Guru menjelaskan maksud yang terkandung dalam percobaan

1- pecobaan 3 sehingga memperoleh persamaan Q = m c Tdan C=mc

2. Guru memberikan contoh soal tentang rumus Q = m c T danC=mc

3. Guru menjelaskan percobaan 4, bahwa perpindahan konduksimelalui benda padat

4. Guru menjelaskan percobaan 5, bahwa masa jenis zatmempengaruhi jumlah kalor yang diberikan zat lain

5. Guru menjelaskan percobaan 6, perpindahan konveksi melaluiair

6. Guru menjelaskan percobaan 7 , menunjukkan salah satucontoh kalor dapat mengubah benda (membeku, mencair,mengembun, menguap, menyublim, mengkristal)

7. Guru menjelaskan percobaan 8, tentang Asas Black8. Guru membagikan soal post test9. Siswa mengerjakan soal post test

10 menit

6 menit2 menit

2 menit

3 menit5 menit

3 menit1 menit40 menit

iii. Penutup1. Guru memberi kesempatan peseta didik untuk bertanya apa

yang telah disampaikan guru dan telah dipraktekkan pesertadidik.

2. Mengucapkan salam perpisahan dan ucapan terimakasih ataskerjasama peserta didik.

3 menit

2 menit

iv. Penugasano Mempelajari LKS dan menghubungkan dengan materi yang

akan dipraktekkan.

V. Tugas Terstruktur- Test Tertulis

• Tes Tertulis- Bentuk instrumen

• Pilihan ganda- Contoh instrumen

• Soal Post test (Terlampir)

Page 86: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Guru Pamong

Nur Hidayah, S.PdNIP : 19680314 1998 032 001

Mahasiswa Peneliti

Fatchur RochmanNIM : 063611008

Kepala Madrasah

Drs. Amirudin Aziz, M.Pd

Page 87: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Soal Pre Test

Mata Pelajaran : IPA Fisika Nama :..................................Waktu : 40 menit Kelas :..............Materi : Kalor No Absen :.........

Berilah tanda silang (X) pada jawaban a, b, c, atau d yang paling benar!

1. Salah satu bentuk energi yang dapat berpindah karena ada perbedaan suhudisebut ....a. kalorimeter c. kalorib. kalor d. penguapan

2. Satu kalori ialah banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan ....a. 1 gram airb. 1 gram air sehingga suhunya naik 1°C dengan tekanan udara luar 76

cmHgc. 1 kg air sehingga suhunya naik 1°C dengan tekanan udara luar 76 cmHgd. 1 g air sehingga suhunya naik 14, 5°C—15,5°C dengan tekanan udara

luar 76 cmHg

3. Benda yang diberi kalor akan mengalami ....a. pasti perubahan suhu dan wujud zatb. perubahan suhu sajac. perubahan wujud sajad. bisa perubahan wujud atau perubahan suhu

4. Pernyataan berikut yang tepat adalah ....a. kalor yang diperlukan air dan minyak goreng sama banyaknya untuk

kenaikan suhu yang berbedab. kalor yang diperlukan air lebih banyak dibandingkan dengan minyak

goreng pada kenaikan suhu yang samac. kalor yang diperlukan air lebih banyak dibandingkan dengan minyak

goreng pada kenaikan suhu yang berbedad. kalor yang diperlukan minyak goreng lebih banyak daripada air pada

kenaikan suhu yang sama

5. Sepotong es akan dipanaskan sampai menimbulkan uap untukmembuktikan .a. adanya kalor pada benda c. kalor dapat pindah ke bendab. kalor dapat mengubah wujud zat d. adanya perpindahan kalor pada setiap zat

6. Air dimasukkan ke lemari es untuk diambil kalornya hingga terbentuk esyang padat disebut ....

Page 88: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

a. mengembun c. menyublimb. menguap d. membeku

7. Air diberi kalor sehingga air itu menampakkan gelembung-gelembung air.Peristiwa itu disebut ....a. memanas c. menguapb. mendidih d. mencair

8. Titik didih suatu zat akan sama dengan ....a. titik uap zat lain c. titik embun zat lainb. titik uap zat itu sendiri d. titik embun zat itu sendiri

9. Banyaknya kalor yang diperlukan selama mendidih bergantung pada ....a. berat zat dan kalor uap c. massa zat dan kalor uapb. berat jenis zat dan kalor embun d. massa jenis zat dan kalor embun

10. Sepotong es dimasukkan ke dalam bejana, kemudian dipanaskan. Esberubah menjadi air. Apabila terus-menerus dipanaskan, air mendidih, danmenguap. Kesimpulan yang benar adalah ....a. melebur dan menguap memerlukan kalorb. menguap dan mengembun memerlukan kalorc. membeku dan melebur memerlukan kalord. melebur dan mengembun melepaskan kalor

11. Alkohol atau spiritus yang diteteskan ke kulit menyebabkan kulit terasadingin. Peristiwa itu termasuk ....a. penguapan c. mencairb. pengembunan d. mengkristal

12. Ada beberapa cara mempercepat penguapan seperti berikut, kecuali ....a. pemanasan atau menaikkan suhub. memperluas permukaan atau bidang penguapanc. meniupkan udara di atas permukaand. menambah tekanan di atas permukaan

13. Kalor uap adalah kalor yang diperlukan oleh ....a. 1 kg zat cair untuk menguap c. 1°C zat cair untuk menguapb. 1 g zat cair untuk menguap d. 1 K zat cair untuk menguap

14. Kalor uap sama dengan ...a. kalor embun c. kalor embunb. kalor didih d. kalor beku

15. Banyaknya kalor yang diperlukan oleh zat untuk menguap dapat dicaridengan

persamaan ....

Page 89: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

a. Q = t . U c. Q=

b. Q = m . U d . Q=

16. Kalor lebur adalah kalor yang diperlukan oleh ....a. 1 kg zat padat untuk melebur c. 1 kg zat cair untuk meleburb. 1 kg zat cair untuk melebur d. 1 kg zat padat yang mencapai suhu

0°C

17. Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diserap atau dilepas olehbenda pada saat ....a. suhunya naik atau turun 1°C c. suhunya berubah-ubah tiap 1°Cb. suhunya tetap pada 1°C d. suhunya akan menaik ke 1°C

18. Kapasitas kalor secara matematis dirumuskan sebagai ....

a. C= c. C = Q . m

b. C= d. C = Q . c

19. Alat yang dapat mengubah wujud zat dari zat cair menjadi gas dankembali menjadi zat cair adalah ....a. lemari es c. Air conditionerb. kulkas d. penyulingan

20. Kalor dapat berpindah dengan cara ....a. konduksi, induksi, dan radiasi c. konduksi, induksi, dan konveksib. konduksi, konveksi, dan radiasi d. konveksi, induksi, dan radiasi

5. Air bermassa 100 gram suhu mula-mula 30°C dipanasi hingga suhunya 100°C.Jika kalor jenis air 1 kal/g°C maka besarnya kalor yang diperlukan adalah ... kalori.

a. 3000 c. 10000b. 7000 d. 13000

6. Alkohol sebanyak 1 kg bersuhu 10°C diberi kalor sebesar 24 kJ. Jika kalor jenisalkohol sebesar 2400 J/kg°C. Maka suhu akhir alkohol adalah ... °Ca. 10 c. 30b. 20 d. 40

7. Pinsip kerja lemari es yaitu ....a. pengambilan kalor dari benda secara terus menerus dengan bantuan freonb. pengambilan kalor dari benda sampai freon habisc. penambahan kalor benda secara terus menerus dengan bantuan freon

Page 90: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

d. penambahan kalor ke benda melalui freon dari suhu 0°C-40°C air membeku19. Air 5 kg dipanaskan dari 0°C menjadi 100°C sehingga mendidih dan

menguap. Apabila kalor uap air 2,3 × 106 J/kg, maka kalor yang dibutuhkanuntuk menguap adalah ....

a. 1,15 × 109 joule c. 1,15 × 107 jouleb. 1,15 × 108 joule d. 1,15 × 106 joule

21. Kalor lebur timbal 25.000 J/kg setelah diberi kalor sebesar 5 × 104 J timbal itumelebur. Maka massa timbal itu adalah ....

a. 0,2 kg b. 0,5 kg c. 2 kg d. 5 kg

Page 91: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Kunci Jawaban Soal Pre Test

1 B 11 A2 C 12 C3 A 13 A4 B 14 B5 B 15 B6 D 16 A7 C 17 A8 B 18 B9 C 19 D10A 20 B

Page 92: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Soal Post Test

Mata Pelajaran : IPA Fisika Nama :Waktu : 40 menit Kelas :Materi : Kalor No Absen :

Berilah tanda silang (X) pada jawaban a, b, c, atau d yang paling benar!

1. Pengertian kalor adalah….a. derajat panas suatu bendab. energi panas suatu bendac. jumlah panas suatu bendad. alat pengukur suhu badan

2. Satuan kalor dalam satuan internasional adalah….a. Kelvin c. Jouleb. Celcius d. kalori

3. Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat sebesar 1°C disebut....a. kalor uap c. kalor jenis zatb. kalor lebur d. kapasitas kalor

4. Peristiwa yang akan terjadi bila 2 liter air dipanaskan sampai mendidih,jika setelah mendidih air terus dipanaskan adalah....a. suhu air akan terus naik karena dipanaskanb. suhu air turun kemudian naik lagic. terjadi perubahan wujud dari air jadi uapd. volume uap berkurang dan volume air bertambah

5. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan logam yangkapasitas kalornya 50 J/°C supaya suhunya naik 10°C adalah….a. 5 Joule c. 500 Jouleb. 50 Joule d. 5.000 Joule

6. Pernyataan berikut ini yang benar adalah….a. apabila benda melepas kalor, maka suhunya naikb. jumlah kalor sebanding dengan perubahan suhuc. banyaknya kalor yang di terima semua benda samad. kalor berpindah dari suhunya rendah ke tinggi

7. Sebuah benda yang masanya 1 kg dipanaskan dari suhu 25°C menjadi125°C. Jika kalor jenis benda tersebut 1 kkal/kg°C, maka kalor yangdiperlukan sebesar....a. 1.000 kkal c. 100.000 kalb. 1.000 kJ d. 100.000 J

Page 93: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

8. Apabila es batu dibiarkan, lama akan mencair berarti es batu tersebut….a. melepaskan kalor c. memindahkan kalorb. menerima kalor d. menerima tekanan

9. Banyaknya kalor yang dilepaskan oleh alkohol jika suhunya turun dari50°C menjadi 30°C, bila massa alkohol 5 kg dan kalor jenis alkohol2.300J/kg°C adalah….a. -230 kJ c. -345 kJb. 230 kJ d. 345 kJ

10. Jika kalor jenis air 1 kal/g°C, maka kalor yang diperlukan untukmemanaskan 800gr air agar mengalami kenaikan suhu sebesar 40°Csebesar….a. 28 kkal c. 32 kkalb. 30 kkal d. 40 kkal

11. Ketika batang besi dipanaskan maka partikel partikel besi tidak ikutberpindah dari ujung satu ke ujung yang lain, peristiwa ini disebut....a. konduksi c. induksib. konveksi d. radiasi

12. Perpindahan kalor secara radiasi terjadi pada....a. gas secara aliran c. zat cair secara aliranb. zat secara aliran d. ruang hampa secara aliran

13. Jika empat benda yang berbeda dipanaskan, yang menghantarkan kalorpaling cepat adalah....a. baja c. kacab. besi d. alumunium

14. Ketika pakaian berwarna putih dan hitam dijemur bersama, ternyatapakaian hitam lebih cepat kering daripada putih, hal ini disebabkan....a. pakaian hitam tidak memancarkan kalorb. pakaian hitam banyak menyerap kalorc. pakaian putih banyak memancarkan kalord. pakaian putih banyak menyerap kalor

15. Perhatikan data di bawah ini!(1) kertas (4) alumunium(2) perak (5) baja(3) kayu (6) UDARA

Dari data di atas yang merupakan penghantar kalor yang baik adalah....a. 1,2, dan 3 c. 2,4,dan 5b. 2,3,dan 5 d. 4,5,dan 6

Page 94: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

16. Alat yang digunakan untuk menyelidiki pengaruh warna terhadap kaloradalah....a. termos panas c. termoskopb. teleskop d. periskop

17. Perhatikan pernyataan berikut:(1) pancaran sinar lampu(2) terjadinya angin barat(3) siklus udara melalui jendela(4) kayu dipanaskan(5) aliran air yang menguap(6) besi dipanaskan

Yang menunjukkan peristiwa konveksi adalah….a. 1,2,dan 5 c. 3,4,dan 5b. 2,3,dan 5 d. 4,5,dan 6

18. Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat….a. gas c. gas dan padatb. cair dan gas d. cair dan padat

19. Perhatikan gambar!

Apabila salah satu ujung besi dipanaskan seperti gambar, maka ujung yanglain akan menjadi panas. Perpindahan kalor yang terjadi karena.....a. konduksi c. radiasib. konveksi d. Induksi

20. Pernyataan yang tidak benar mengenai terjadinya angin laut adalah…a. terjadi dari arah laut ke daratb. terjadi konveksi melalui udarac. terjadi dari arah darat ke lautd. kalor jenis darat lebih kecil daripada kalor jenis laut

Page 95: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Kunci Jawaban Soal Post Test

1 B 11 A2 C 12 A3 D 13 D4 C 14 B5 C 15 C6 B 16 C7 D 17 B8 B 18 B9 B 19 A10C 20 C

Page 96: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

PEMBAGIAN KELOMPOKPRAKTEK

PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES

KELOMPOK 1 KELOMPOK 2 KELOMPOK 3Umi MughfirohAprelia Mega LerstariAjeng AgustinaEka Vidia AstutikAnestasya Puspitasari SLutfia Jihan Fadhila

Abdurrohman MuzakiAhmad Thoriq FahleviDoni Arman MaulanaHilman IhsaniRizki Sofyannanda

Aiyla Septiani RahmanSSofinia KhofifahMiftahul Jannah PIsmi AyatiRoihatul JannahBukhori Ahmad Indra B

KELOMPOK 4 KELOMPOK 5 KELOMPOK 6Ika Febriyani PMahmudatul KhasanahMuhammad Hasan IWahyu IrtiyasoMohammadBurhanuddin

Handito Hino AlKhamidKhoirul AnamMaulana Ainun Ni’amMaulana AkhsanFaizin Fatturrachman

Farah Ayu FutuhiyahAulia Rahma PratiwiRiskiani OktafiaIntan Rahmawatul ASancaniani KaskayaPutri

Page 97: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Percobaan 1A. Tujuan

Siswa dapat mengetahui hubungan antara kalor dan suhu.B. Alat dan Bahan

1 Gelas ukur2 Air3 Pembakar spritus4 Penyangga kaki tiga5 Termometer6 Stopwach

C. Cara Kerja1 Siapkan alat yang diperlukan seperti tampak pada gambar 1.12 Masukkan 300 gr air ke dalam bejana3 Nyalakan pembakar spiritus (usahakan nyala api tetap)gambar 1.14 Catatlah suhu air setiap 2 menit sekali dengan cara membaca skala

yang di tunjuk oleh termomoter5 Catatlah hasil pengamatanmu dan isikan tabel yang telah tersedia.

D. Tabel Hasil PengamatanWaktu (Menit ke-)

[A]Suhu Air

[B]Pertambahan Suhu

[C]02468

10dst

…………………

…………………

Pertambahan suhu [C] = Kolom [B] – Kolom [A]E. Bahan Diskusi1 Apabila pemanasan terus dilakukan, bagaimana suhu air dalam bejana ?2 Bagaimana pertambahan suhu air (kolom C) antar selang waktu tetap?3 Apa yang dapat kamu tarik dari percobaan ini? Catatlah kesimpulan

terhadap percobaan yang kamu lakukan ?

Page 98: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Percobaan 2A. Tujuan

Siswa dapat mengetahui hubungan antar kalor yang diperlukanuntuk menaikan suhu benda yang massanya berbeda.

B. Alat dan Bahan1 Gelas ukur2 Air3 Pembakar spritus4 Penyangga kaki tiga5 Termometer6 Stopwach

C. Cara Kerja1 Siapkan Peralatan seperti gambar 1.2a gambar gambar gambar2 Isilah bejana 1.2a dengan air sebanyak 100 gr 1.2a 1.2b1.2c3 Nyalakan pembakar spiritus (usahakan nyala api tetap), perhatikan,

catat dan hentikan setelah termometer menunjukkan kenaikan suhusebesar 15°C

4 Ulangi langkah 1-3 untuk air seberat 200 gr (gambar 1.2b)5 Ulangi langkah 1-3 untuk air seberat 300 gr (gambar 1.2c)6 Catatlah hasil pengamatanmu dan isikan tabel yuang telah tersedia.

D. Tabel Hasil PengamatanMassa Air

(g)Suhu Awal

(°C)Suhu Akhir

(°C)Pertambahan

Suhu (°C)Waktu yangdiperlukan

(s)100200300

………

………

15 °C15 °C15 °C

………

E. Bahan Diskusi1 Bagaimana dengan waktu yang diperlukan untuk kenaikan suhu yang

sama (15 °C) untuk massa yang berbeda, apakah waktu sama?

2 Apa yang dapat anda jelaskan dari percobaan ini? Catatlah kesimpulanterhadap percobaan yang kamu lakukan ?

NB : Percobaan bisa dilakukan satu kali apabila alat (spritus, gelas ukur, kaki tiga,termometer) ada 3!

Percobaan 3A. Tujuuan

Page 99: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Siswa mampu mengetahui hubungan antara kalor yang diperlukanuntuk menaikkan suhu benda yang jenisnya berbeda.

B. Alat dan Bahan1. Gelas ukur 5. Pembakar spritus2. Air 6. Penyangga kaki tiga3. Santan 7. Termometer4. Minyak goreng5. Stopwach

C. Cara Kerja1. Siapkan peralatan seperti gambar 1.3 gambar gambar gambar2. Isikan bejana 1.3a dengan air sebanyak 300 gr 1.3a 1.3b1.3c3. Nyalakan pembakar spiritus (usahakan nyala api tetap), perhatikan,

catat dan hentikan setelah termometer menunjukkan kenaikan suhusebesar 15°C

4. Ulangi langkah 1-3 untuk santan sebert 300 gr (gambar 1.3b)5. Ulangi langkah 1-3 untuk minyak goreng seberat 300 gr (gambar 1.3c).

D. Tabel PengamatanBahan Massa

bahan(gram)

Suhu mulamula(°C)

Suhuakhir(°C)

Pertambahansuhu(°C)

Waktu yangdiperlukan

(sekon)Air

SantanMinyakgoreng

300300300

………

………

15 °C15 °C15 °C

………

E. Bahan Diskusi1. Bagaimana dengan waktu yang di perlukan untuk setiap kenaikan suhu

yang sama (katakanlah 15 °C) Untuk jenis benda tetapi waktunya sama,apakah waktunya sama dengan menaikkan suhu benda?

2. Kesimpulan apa yang dapat anda jelaskan dari percobaan ini? Catatlahkesimpulan terhadap percobaan yang kamu lakukan ?

NB : Percobaan bisa dilakukan satu kali apabila alat (spritus, gelas ukur, kaki tiga,termometer) ada 3!

Page 100: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Percobaan 4mengetahui hantaran kalor secara konduksi

A. TujuanSiswa dapat mempelajari hantaran kalor secara konduksi.

A. Alat dan Bahan1. Pembakar spritus2. Besi

B. Cara Kerja1. Nyalakanlah api pada pembakar spritus2. Ambillah sepotong besi, kemudian panaskan salah satu ujungnya sedang

ujung yang lainnya kamu pegang.

C. Bahan Diskusi1. Ketika sepotong besi sudah dipanaskan agak lama apa yang kamu

rasakan? Mengapa hal itu dapat terjadi?2. Kesimpulan apa yang dapat kamu tarik dari percobaan ini? Catatlah

kesimpulan terhadap percobaan yang kamu lakukan ?

Page 101: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Percobaan 5Perpindahan Kalor secara Konduksi pada Berbagai Jenis Logam

A. TujuanSiswa dapat menyelidiki perpindahan kalor secara konduksi pada berbagaijenis logam.

B. Alat dan Bahan1. Batang seng2. Besi3. Kaca4. Tembaga5. Lilin6. Kaki tiga7. Pembakar spiritus dan korek api

C. Cara Kerja1. Letakkan empat buah batang masing-masing: seng, besi, kaca, dan

tembaga di atas tripot (kaki tiga).2. Teteskan lilin pada ujung keempat bahan tersebut.3. Panaskan ujung yang lain keempat bahan tersebut dalam pemanas

spiritus (perhatikan gambar ).

4. Amatilah tetesan lilin yang cepat mencair dari keempat bahan tersebut.

D. Bahan Diskusi1. Bahan manakah yang tetesan lilinnya cepat mencair? Mengapa?2. Apakah semua benda dapat menghantarkan kalor?

Page 102: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Percobaan 6Perpindahan Kalor dengan Penghantar Air

A. TujuanSiswa dapat menyelidiki perpindahan kalor dengan penghantar air.

B. Alat dan Bahan1. Statif 4. Air

2. Tabung ukur 5. Potongan es3. Sumber api 6. Kerikil

C. Cara Kerja1. Ambillah tabung reaksi, isilah dengan air tiga perempat bagian.2. Masukkan sepotong es dan sebagai pemberat ke dalam tabung reaksi

sehingga es terbenam di dasar tabung reaksi.3. Miringkan tabung reaksi dan panaskan bagian panas dekat permukaan air

hingga air mendidih.

D. Bahan Diskusi1. Apakah yang terjadi dengan es yang berada di dasar tabung reaksi?2. Dari hasil kegiatan tersebut dapatkah air dikatakan sebagai konduktor

yang baik?

Page 103: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Percobaan 7A. Tujuan

Siswa dapat mengetahui perubahan wujud mencair, dan membeku.

B. Alat dan Bahan1. Gelas Ukur2. Lidi3. Tabung Reaksi4. Statis5. Air6. Garam dapur7. Pembakar Spritus8. Penyangga Kaki Tiga

C. Cara Kerja1. Isikan gelas ukur dengan es batu yang di campur dengan garam dapur,2. Isi tabung raksi dengan air dan masukkan sebatang lidi di dalamnya,

dan taruh ke dalam gelas ukur, seperti gambar di bawah ini:

Lidi

3. Nyalakan pembakar spiritus (usahakan nyala api tetap), perhatikanperubahan yang terjadi pada air yang ada di dalam tabung reaksi.

D. Bahan DiskusiKesimpulan apa yang dapat kamu tarik dari percobaan ini?

Catatlah kesimpulan terhadap percobaan yang kamu lakukan ?

Page 104: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Percobaan 8

A. TujuanSiswa dapat mengetahui perpindahan kalor dan benda yang dapat

melepas dan menerima kalor.

B. Alat dan Bahan1. Gelas ukur2. Termometer3. Wadah air4. Air5. Es batu

C. Cara Kerja1. Siapkanlah segelas berisi es batu, segelas air panas, termometer, dan

sebuah wadah plastik.2. Ukurlah suhu air pada masing-masing kedua gelas.3. Campurkan air dari dari kedua gelas tersebut ke dalam wadah air

(gambar 1.5)

4. Selang beberapa saat, ukurlah suhu air campuran tersebut.

D. Bahan Diskusi1. Berapakah suhu air dingin dan suhu air panas dari hasil pengukuranmu?2. Berapakah suhu air campuran?3. Samakah suhu air antara sebelum dicampur dan sesudah dicampur?4. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan tersebut?

Page 105: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Percobaan 9

A. TujuanSiswa dapat mengetahi proses yang terjadi pada penguapan benda.

B. Alat dan Bahan1. Gelas ukur dan penutup2. Kaki tiga3. Pembakar spiritus

4. Es batu

C. Cara Kerja1. Ambillah gelas ukur, tuangkan 50 ml air ke dalamnya atau

secukupnya.(gambar 1.6)

2. Panaskan di atas nyala api pembakar spiritus.3. Amatilah apa yang terjadi!

D. Bahan Diskusi1. Peristiwa apa yang terjadi ketika Es dipanaskan secara terus menerus?2. Apa yang terjadi pada tutup gelas ukur?3. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan tersebut?

Page 106: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

CONTOH PERHITUNGAN VALIDITAS BUTIR SOALRumus

Keterangan:

rxy

= Keofisien Korelasi skor item dan skortotal

N= JumlahSubyek= Jumlah skoritem= Jumlah skortotal= Jumlah perkalian skor item dengan skortotal= Jumlah kuadrat skoritem

KriteriaApabila rxy > r tabel, maka butir soal valid

PerhitunganBerikut ini contoh perhitungan pada butir soal No. 1, selanjutnya untuk butir soal yang laindihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.

ButirSoal

SkorTotal

ButirSoal

SkorTotalNo.

1 (X) (Y)Y2 XY No.

1 (X) (Y)Y2 XY

1 0 17 289 0 17 1 13 169 132 1 17 289 17 18 1 13 169 133 1 17 289 17 19 1 13 169 134 1 16 256 16 20 1 13 169 135 1 16 256 16 21 1 12 144 126 1 16 256 16 22 1 12 144 127 1 15 225 15 23 1 12 144 128 1 15 225 15 24 1 11 121 119 0 15 225 0 25 1 11 121 1110 1 15 225 15 26 1 10 100 1011 1 15 225 15 27 1 10 100 1012 0 15 225 0 28 1 10 100 1013 1 14 196 14 29 1 9 81 914 1 14 196 14 30 1 9 81 9

( )∑ X( )∑Y( )∑ XY

2∑ X

( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑

∑ ∑∑−−

−=

222 YYNXXN

YXXYNrxy

Page 107: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

15 1 14 196 14 31 1 8 64 816 1 13 169 13 32 1 8 64 8

13 244 3742 197 16 174 1940 174

Berdasarkantabel

rxy

=0.314

Pada α = 5% dengan N =32 diperoleh r tabel = 0.361Karena r hitung > r tabel, maka soal No. 1 Valid.

{ }{ }

−−

−=

1747245682.3284129.32418.29371.32

xyr

Page 108: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

KODE1 2 3 4 5 6

U-5 0 0 1 1 1 1U-9 1 0 1 1 1 1U-31 1 1 1 0 1 0U-16 1 0 1 0 1 1U-26 1 1 1 1 1 0U-1 1 1 0 0 1 1U-21 1 1 0 0 1 1U-14 1 1 0 1 1 0U-23 0 1 1 0 1 1U-8 1 1 1 1 1 0U-27 1 0 0 1 1 0U-32 0 1 0 1 1 1U-4 1 0 1 0 1 1U-12 1 0 0 0 1 1U-22 1 1 0 0 0 0U-18 1 1 1 1 0 0U-20 1 1 0 1 0 1U-2 1 0 0 0 0 0U-24 1 0 1 1 0 0U-15 1 1 1 1 0 1U-30 1 0 0 0 1 1U-31 1 1 0 1 0 0U-11 1 0 0 0 0 0U-19 1 0 1 0 1 0U-17 1 1 1 1 0 0U-7 1 1 1 1 1 1U-13 1 0 0 1 1 0U-25 1 0 0 0 1 1U-28 1 0 0 0 0 0U-3 1 0 1 1 1 1U-10 1 0 0 1 1 1U-29 1 0 0 0 0 0

åX 27 15 15 16 20 15(åX)2 729 225 225 256 400 225åX2 25 15 14 15 19 14åXY 336 209 197 205 269 197åY 409

Page 109: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

åY2 5657(åY)2 167281Validitasrxy 0,422 0,295 0,300 0,260 0,468 0,300Kriteria valid valid valid tidak valid validrtabel 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349ReliabilitasP 0,7 0,4 0,4 0,4 0,5 0,4Q 0,3 0,6 0,6 0,6 0,5 0,6PQ 0,21 0,24 0,24 0,24 0,25 0,24åPQ Varians Total Reliabilitas Kriteria

5,49 28,064 0,827 reliabelDaya PembedaDB 0,28 0,39 0,22 0,17 0,50 0,33Kriteria cukup cukup cukup jelek baik cukupTingkat Kesukaran (TK)TK 0,69 0,42 0,39 0,42 0,53 0,39Kriteria sedang sedang sedang sedang sedang sedang mudah

Page 110: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

CONTOH PERHITUNGAN RELIABILITAS SOAL

Rumus

Keterangan:

r11 : Reliabilitas tes secara keseluruhanK : Banyaknya butir pertanyaan

p: Proporsi subyek yang menjawab benar pada sesuatubutir (proporsi subyek yang mendapat skor 1)

q: Proporsi subyek yang menjawab salah pada sesuatubutir (q=1-p)

Vt =: varianstotal

Vt =

KriteriaApabila r11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel

Perhitungan

Berdasarkantabel padaanalisis ujicobadiperoleh

Vt = 6,93

∑PQ = 28,064

Σ−

−=

t

t

vpqv

KKr

111

3232

)418(56822

−=tV

−=

064.2849.5064.28

12525

11r

Page 111: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

r11 = 0,83

Karena r11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel

Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal

Rumus

Keterangan:P : Tingkat kesukaranB : Jumlah siswa yang menjawab benarJs : Jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes

Kriteria

Interval P Kriteria0,00 < IK < 0,30 Sukar0,30 < IK < 0,70 Sedang0,70 < IK < 1,00 Mudah

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengancara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.

Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode Skor No Kode Skor1 U-05 0 1 U-20 12 U-09 1 2 U-02 13 U-31 1 3 U-24 14 U-16 1 4 U-15 1

JSBP =

Page 112: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

5 U-21 1 5 U-30 16 U-01 1 6 U-31 17 U-21 1 7 U-11 18 U-14 1 8 U-19 19 U-23 0 9 U-17 1

10 U-08 1 10 U-07 111 U-27 1 11 U-13 112 U-32 0 12 U-25 113 U-04 1 13 U-28 114 U-12 1 14 U-03 115 U-22 1 15 U-10 116 U-18 1 16 U-29 1

Jumlah 13 Jumlah 1613 + 16

P =30

= 0,97

Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai tingkat kesukaran yang mudah

Perhitungan Daya Pembeda Soal

1. Soal Pilihan Ganda Rumus

ATAU

Keterangan: DP : Daya Pembeda JBA : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas JBB : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah JSA : Banyaknya siswa pada kelompok atas

Kriteria

Interval DP KriteriaDP < 0,00 Sangat jelek

0,00 < DP < 0,20 Jelek 0,20 < DP < 0,40 Cukup 0,40 < DP < 0,70 Baik

Page 113: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

0,70 < DP < 1,00 Sangat BaikPerhitungan

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang laindihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.

Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode Skor No Kode Skor

1 5 0 1 20 1 2 9 1 2 2 1 3 31 1 3 24 1 4 16 1 4 15 1 5 26 1 5 30 1 6 1 1 6 31 1 7 21 1 7 11 1 8 14 1 8 19 1 9 23 0 9 17 1 10 8 1 10 7 1 11 27 1 11 13 1 12 32 0 12 25 1 13 4 1 13 28 1 14 12 1 14 3 1 15 22 1 15 10 1 16 18 1 16 29 1

Jumlah 13 Jumlah 16

13 16DP =

19 19

= 0,38

berdasarkan kretyeria, maka soal nomor 1 mempunyai daya pembeda sangat jelek

Page 114: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

DAFTAR KELAS UJI COBANo Kode NAMA1 U - 1 Ahmad Faruq M2 U - 2 Aisyah Chusnul J3 U - 3 Al Khikmah4 U - 4 Arif Nur Hidayah5 U - 5 Assakinah6 U - 6 Azizah Nur Aini7 U - 7 Desti Restianti8 U - 8 Dini Andini9 U - 9 Edo Meilandita S

10 U - 10 Fuady Muqoffa A11 U - 11 Hadiyan Ahmad12 U - 12 Hasan Abdul Karim13 U - 13 Ilyas Radhian14 U - 14 Irma Dwi R15 U - 15 Isnaini Rahmawati16 U - 16 Isnawati Aneka P17 U - 17 Kandiyus Alfin A18 U - 18 Keshi Naila Eva Z19 U - 19 Luk Lu’unnafisah20 U - 20 Maretha Riska W21 U - 21 Much Miftachul22 U - 22 Muslichatun Nisa23 U - 23 Nanang Fajrin24 U - 24 Nashirudin25 U - 25 Nisrina Zata Dini26 U - 26 Nurul Huda Ahm B27 U - 27 Rena Andriana28 U - 28 Siti Saroh29 U - 29 Suci Nuryaningsih30 U - 30 Syifa Emiliani R31 U - 31 Tito Lambang W32 U - 32 Tofa Tamama

Page 115: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

DAFTAR KELAS KONTROLVII B

No Kode Nama1 E - 1 Abdurrohman Muzaki2 E - 2 Ahmad Thoriq Fahlevi3 E - 3 Aiyla Septiani Rahman Saryon4 E - 4 Ajeng Agustina5 E - 5 Anestasya Puspitasari Santos6 E - 6 Aprelia Mega Lerstari7 E - 7 Aulia Rahma Pratiwi8 E - 8 Bukhori Ahmad Indra Bangsa9 E - 9 Doni Arman Maulana

10 E - 10 Eka Vidia Astutik11 E - 11 Faizin Fatturrachman12 E - 12 Farah Ayu Futuhiyah13 E - 13 Handito Hino Al Khamid14 E - 14 Hilman Ihsani15 E - 15 Ika Febriyani Permatapuri16 E - 16 Intan Rahmawatul Annisak17 E - 17 Ismi Ayati18 E - 18 Khoirul Anam19 E - 19 Lutfia Jihan Fadhila20 E - 20 Mahmudatul Khasanah21 E - 21 Maulana Akhsan22 E - 22 Maulana Ainun Ni’am23 E - 23 Miftahul Jannah Puspitasari24 E - 24 Mohammad Burhanuddin25 E - 25 Muhammad Hasan Ibhrahim26 E - 26 Rizki Sofyannanda27 E - 27 Riskiani Oktafia28 E - 28 Roihatul Jannah29 E - 29 Sancaniani Kaskaya Putri30 E - 30 Sofinia Khofifah31 E - 31 Umi Mughfiroh32 E - 32 Wahyu Irtiyaso

Page 116: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

DAFTAR KELAS EKSPERIMENVII E

No Kode Nama1 K - 1 Amaliah Siyanti2 K - 2 Anisatul Kusniah3 K - 3 Baguys Aji Prabowo4 K - 4 Bagus Andre Setayawan5 K - 5 Bima Tama Akhyar Fahmi A6 K - 6 Chafid Fajar Rosa Maulana7 K - 7 Dinisha Putri Utama8 K - 8 Dwi Agung Wicaksoino9 K - 9 Ela Yuliana Sari

10 K - 10 Erika Nur Fadhilah11 K - 11 Ferin Alma Septiana12 K - 12 Fika Andriyan13 K - 13 Fyna Nur Azizah14 K - 14 Gulister Siampeti15 K - 15 Imrtus Saadah16 K - 16 Indrawan Tri Wicaksono17 K - 17 Kukus Rahmania Aurora18 K - 18 Luhur Sugiyatno19 K - 19 Mahrusi Eri Setiawan20 K - 20 Miftah Farid21 K - 21 Mohammad Jamalul Lail22 K - 22 Mohamad Ali Ridho23 K - 23 Mohamad Anang Setiawan24 K - 24 Mohamad Sundusin25 K - 25 Mohammad Akbar Oktari26 K - 26 Mohammad Eko Nurianto Prat27 K - 27 Mustika Yuliana28 K - 28 Nur Annisa Damayanti29 K - 29 Riska Fitrianingrum30 K - 30 Rizki Rofiyaturrohmah31 K - 31 Shinta Dwi Safitri32 K - 32 Sisca Maelinda Khusuma Wardana33 K -33 Siti Miftaqiyatul Waqidah34 K -34 Syaiful Anam35 K -35 Viki Ayu Dermawan36 K -36 Zainal Abidin

Page 117: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

UJI HOMOGENITAS AWAL NILAI POS-TEST PESERTA DIDIK

Sumber DataSumber variasi VII B VII E

Jumlah 2100 2005n 32 36

x 65,63 55,69

Varians (s2) 64,11 95,93Standart deviasi (s) 8,01 9,79

Tabel Uji Bartlett

Sampel dk = ni - 1 1/dk si2 Log si

2 dk.Logsi

2 dk * si2

1 31 0,0323 64,113 1,807 56,015 1987,502 35 0,0286 95,933 1,982 69,369 3357,64

Jumlah 66 125,384 5345,14

5345,139=

66= 80,99

B = (Log s2 ) Σ(ni - 1)

B = 1,908415 66

B = 125,9554

2hitung =

(Ln 10) {B - Σ(ni-1)log si

2}2

hitung = 2,302585 125,955 125,3842

hitung = 1,3154

Untuk α = 5% dengan dk = (k - 1) = 2-1 = 1 diperoleh 2tabel = 3,841

Karena 2 hitung < 2 tabel, maka data hasil belajar homogen

( )( )∑

∑−

−=

11 2

2

i

ii

nsn

s

Page 118: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

UJI HOMOGENITAS AWAL NILAI PRE-TEST PESERTA DIDIK

Sumber DataSumber variasi VII B VII E

Jumlah 1870 1850n 32 36

x 58,44 51,39

Varians (s2) 144,25 115,16Standart deviasi (s) 12,01 10,73

Tabel Uji Bartlett

Sampel dk = ni - 1 1/dk si2 Log si

2 dk.Log si2 dk * si

2

1 31 0,0323 144,254 2,159 66,933 4471,8752 35 0,0286 115,159 2,061 72,145 4030,556

Jumlah 66 139,078 8502,431

8502,431=

66= 128,82471

B = (Log s2 ) Σ(ni - 1)

B = 2,109999 66

B = 139,2599

2hitung =

(Ln 10) {B - Σ(ni-1)log si

2}2

hitung = 2,302585 139,26 139,0782

hitung = 0,4181

Untuk α = 5% dengan dk = (k - 1) = 2-1 = 1 diperoleh 2tabel = 3,841

Karena 2 hitung < 2 tabel, maka data hasil belajar homogen

( )( )∑

∑−

−=

11 2

2

i

ii

nsn

s

Page 119: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA POS TEST ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN(VII.B) DAN KONTROL (VII.E)

HipotesisHo : σ1

2 = σ22

Ha : σ12 = σ2

2

Uji HipotesisUntuk menguji hipotesis digunakan rumus:

Ho diterima apabila F < F 1/2α (nb-1):(nk-1)

F 1/2α (nb-1):(nk-1)

Dari data diperoleh:

Sumber variasi Eksperimen Kontrol

Jumlah 2100 2005n 32 36

x 65,63 55,69Varians (S2) 64,11 95,93

Standart deviasi (S) 8,01 9,79

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

95,93F =64,11

= 1,496

Pada α = 5% dengan:dk pembilang = nb - 1 = 32 - 1 = 31dk penyebut = nk -1 = 36 - 1 = 35F (1.496)(31:35) = 1,78

terkecilVarians terbesarVariansF =

Page 120: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

1,4963 1,78

Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompokmempunyai varians yang sama.

UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA POS TEST ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN (VII.B)DAN KONTROL (VII.E)

HipotesisHo : µ1 < µ2

Ha : µ1 > µ2

Uji HipotesisUntuk menguji hipotesis digunakan rumus:

Dimana,

Ha diterima apabila t > t(1-α)(n1+n2-2)

Dari data diperoleh:

Sumber variasi Eksperimen Kontrol

Jumlah 2100 2005n 32 36

x 65,63 55,69Varians (s2) 64,11 95,93

Standart deviasi (s) 8,01 9,79Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

s = 32 1 64,1129 + 36 1 95,9325 = 8,99928

21 n1

n1s

xxt 21

+

−=

( ) ( )2nn

1n1ns

21

222

211

−+−+−

=ss

Page 121: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

32 + 36 2

65,63 55,69t =

1 1= 4,542

8,99928 32

+36

Pada α = 5% dengan dk = 32+ 36 - 2 = 66 diperoleh t(4.542)(66) = 2

2 4,542Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaanrata-rata nilai pos test antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Page 122: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA PRE TEST ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN(VII.B) DAN KONTROL (VII.E)

HipotesisHo : σ1

2 = σ22

Ha : σ12 = σ2

2

Uji HipotesisUntuk menguji hipotesis digunakan rumus:

Ho diterima apabila F < F 1/2α (nb-1):(nk-1)

F 1/2α (nb-1):(nk-1)

Dari data diperoleh:

Sumber variasi Eksperimen Kontrol

Jumlah 1870 1850n 32 36

x 58,44 51,39Varians (S2) 144,25 115,16

Standart deviasi (S) 12,01 10,73

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

144,25F =115,16

= 1,253

Pada α = 5% dengan:dk pembilang = nb - 1 = 32 - 1 = 31dk penyebut = nk -1 = 36 - 1 = 35F (1.253)(31:35) = 1,78 1,2527 1,78

Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompokmempunyai varians yang sama.

terkecilVarians terbesarVariansF =

Page 123: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA PRE TEST ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN (VII.B)DAN KONTROL (VII.E)

HipotesisHo : µ1 < µ2

Ha : µ1 > µ2

Uji HipotesisUntuk menguji hipotesis digunakan rumus:

Dimana,

Ha diterima apabila t > t(1-α)(n1+n2-2)

Dari data diperoleh:

Sumber variasi Eksperimen Kontrol

Jumlah 1870 1850n 32 36

x 58,44 51,39Varians (s2) 144,25 115,16

Standart deviasi (s) 12,01 10,73Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

32 1 144,2540 + 36 1 115,1587s = 32 + 36 2

= 11,3501

58,44 51,39t =

1 1= 2,556

11,3501 32

+36

Pada α = 5% dengan dk = 32+ 36 - 2 = 66 diperoleh t(2.556)(66) = 2

21 n1

n1s

xxt 21

+

−=

( ) ( )2nn

1n1ns

21

222

211

−+−+−

=ss

Page 124: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

2 2,556Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pretest antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Uji Normalitas Nilai Post TestKelas Kontrol (VII.E)

HipotesisHo: Data berdistribusi normalH1: Data tidak berdistribusi normalPengujian Hipotesis

Kriterian yanng digunakan diterima jikaPengujian HipotesisNilai maksimal = 70Nilaiminimal = 30

Rentang nilai (R) =70 -40 = 40

Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 36 = 6,136 = 6 kelasPanjang kelas (P) = 40/6 = 6,66667 = 7

Tabel distribusi nilai hasil belajar kelas KontrolKelas fi Xi Xi

2 fi.Xi fi.Xi2

30 – 36 2 33 1089 66 2178

37 – 43 2 40 1600 80 3200

44 – 50 9 47 2209 423 19881

51 – 57 6 54 2916 324 17496

58 – 64 8 61 3721 488 29768

65 – 71 9 68 4624 612 41616

Jumlah 36 1993 114139

1993

X = = 36 =55,3611

S2 =

32*131608 -(2016)2S2 =

32(32 - 1)S2 = 108,694S = 10,4257

Daftar nilai frekuensi observasi kelas Kontrol( )

i

ii

EEO 2−

X( )

)1(

22

−∑ ∑nn

ffn iiii χχ∑

∑i

ii

ff χ

∑=

==

k

i i

ii

EEO

X1

22 )(

oH tabelhitung XX 22 <

Page 125: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Kelas Bk Zi P(Zi)Luas

Daerah Ei Oi

29,5 -2,48 -0,4934

30 – 36 -2,48 0,0287 1,0 2 0,9088

36,5 -1,81 -0,4648 1,0

37 43 -1,81 0,0924 3,3 2 0,5291

43,5 -1,14 -0,3724 3,3

44 – 50 -1,14 0,1929 6,9 9 0,6088

50,5 -0,47 -0,1795 6,9

51 – 57 -0,47 0,2608 9,4 6 1,222357,5 0,21 0,0813 9,4

58 – 64 0,21 0,2284 8,2 8 0,006064,5 0,88 0,3096 8,2

65 – 71 0,88 0,1295 4,7 9 4,031971,5 1,55 0,4392 4,7

1,55 X² = 7,3069

Untuk a = 5%, dengan dk = (k - 3) = 6 - 3 = 3 diperoleh X² tabel = 7,81Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal

Page 126: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Uji Normalitas Nilai Post TestKelas Eksperimen (VII.B)

HipotesisHo: Data berdistribusi normalH1: Data tidak berdistribusi normalPengujian Hipotesis

Kriterian yanng digunakan diterima jikaPengujian HipotesisNilai maksimal = 80Nilai minimal = 45

Rentang nilai (R) =80 -45 = 35

Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 32 = 5,967 = 6 kelasPanjang kelas (P) = 35/6 = 5,83333 = 6 .

Tabel distribusi nilai hasil belajar kelas eksperimenKelas fi Xi Xi

2 fi.Xi fi.Xi2

45 – 50 2 47,5 2256,25 95 4512,5

51 – 56 1 53,5 2862,25 53,5 2862,25

57 – 62 8 59,5 3540,25 476 28322

63 – 68 6 65,5 4290,25 393 25741,5

69 – 74 8 71,5 5112,25 572 40898

75 – 80 7 77,5 6006,25 542,5 42043,75

Jumlah 32 2132 1443802132

X = = 32 =66,625

S2 =

32*168072 -(2288)2S2 =

32(32 - 1)S2 = 75,3387S = 8,67979

Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen

Kelas Bk Zi P(Zi)Luas

Daerah Ei Oi

44,5 -2,55 -0,4946

45 – 50 -2,55 0,0262 0,8 2 1,6094

50,5 -1,86 -0,4684 0,8

51 56 -1,86 0,0901 2,9 1 1,2302

56,5 -1,17 -0,3783 2,9

57 62 -1,17 0,1956 6,3 8 0,4841

( )i

ii

EEO 2−

X( )

)1(

22

−∑ ∑nn

ffn iiii χχ∑

∑i

ii

ff χ

∑=

==

k

i i

ii

EEO

X1

22 )(

oH tabelhitung XX 22 <

Page 127: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

62,5 -0,48 -0,1827 6,3

63 – 68 -0,48 0,2682 8,6 6 0,7771

68,5 0,22 0,0855 8,6

69 – 74 0,22 0,2324 7,4 8 0,0429

74,5 0,91 0,3179 7,4

75 – 80 0,91 0,1272 4,1 7 2,1105

80,5 1,60 0,4450 4,1X² = 6,2542

Untuk a = 5%, dengan dk = (k - 3) = 6 - 3 = 3 diperoleh X² tabel = 7,81Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal

Uji Normalitas Nilai Pre TestKelas Kontrol (VII.E)

HipotesisHo: Data berdistribusi normalH1: Data tidak berdistribusi normalPengujian Hipotesis

Kriterian yanng digunakan diterimajikaPengujian HipotesisNilai maksimal = 80Nilai minimal = 30Rentang nilai (R) = 80 -30 = 50

Banyaknya Interval kelas (k) = 1 + 3,3 log 36 = 6,136= 6kelas

Panjang Interval kelas (P) =50/6=

8,33333 = 9

Tabel distribusi nilai MID kelas KontrolKelas fi Xi Xi

2 fi.Xi fi.Xi2

30 – 38 1 34 1156 34 1156

39 – 47 13 43 1849 559 24037

48 – 56 11 52 2704 572 29744

57 – 65 9 61 3721 549 33489

66 – 74 1 70 4900 70 4900

75 – 83 1 79 6241 79 6241

Jumlah 36 1863 99567

1863

X = =36 = 51,75X

( ))1(

22

−∑ ∑nn

ffn iiii χχ∑

∑i

ii

ff χ

∑=

==

k

i i

ii

EEO

X1

22 )(

oH tabelhitung XX 22 <

Page 128: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

S2 =32*119520 -(1928)2

32(32 - 1)S2 = 90,1929S = 9,49699

Daftar nilai frekuensi observasi kelas Kontrol

Kelas Bk Zi P(Zi)LuasDaera

hEi Oi

29,5-2,34

-0,490

4

30 –38 -2,34 0,071

9 2,6 1 0,9751

38,5 -1,40-

0,4185

2,6

39 47 -1,40 0,245

8 8,8 13 1,9486

47,5 -0,45-

0,1727

8,8

48 –56 -0,45 0,364

3 13,1 11 0,3406

56,5 0,50 0,1915 13,1

57 –65 0,50 0,234

6 8,4 9 0,0362

65,5 1,45 0,4262 8,4

66 –74 1,45 0,065

5 2,4 1 0,7831

74,5 2,40 0,4917 2,4

75 –83 2,40 0,007

9 0,3 1 1,8068

83,5 3,34 0,4996 0,3

3,34 X² = 5,8904

Untuk a = 5%, dengan dk = (k - 3) = 6 - 3 = 3 diperoleh X² tabel = 7,81Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal

Uji Normalitas Nilai Pre TestKelas Eksperimen (VII.B)

HipotesisHo: Data berdistribusi normalH1: Data tidak berdistribusi normal

( )i

ii

EEO 2−

Page 129: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Pengujian Hipotesis

Kriterian yanng digunakan diterima jikaPengujian HipotesisNilai maksimal = 85Nilai minimal = 35Rentang nilai (R) = 85 - 35 = 50Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 32 = 5,967 = 6 kelasPanjang kelas (P) = 50/6 = 8,33333 = 9

Tabel distribusi nilai MID kelas eksperimenKelas fi Xi Xi

2 fi.Xi fi.Xi2

35 – 43 2 39 1521 78 3042

44 – 52 9 48 2304 432 20736

53 – 61 11 57 3249 627 35739

62 – 70 6 66 4356 396 26136

71 – 79 1 75 5625 75 5625

80 – 88 3 84 7056 252 21168

Jumlah 32 1860 112446

1860

X = = 32 =58,125

S2 =32*111136 -(1848)2

32(32 - 1)S2 = 139,79S = 11,8233

Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen

Kelas Bk Zi P(Zi)Luas

Daerah Ei Oi

34,5-2,00

-0,4772

35 – 43 -2,00 0,0852 2,73 2 0,1936

43,5 -1,24 -0,3919 2,7

44 – 52 -1,24 0,2091 6,7 9 0,7973

52,5 -0,48 -0,1829 6,7

53 – 61 -0,48 0,2952 9,4 11 0,2552 61,5 0,29 0,1124 9,4

62 – 70 0,29 0,2400 7,7 6 0,3678 70,5 1,05 0,3524 7,7

71 – 79 1,05 0,1123 3,6 1 1,8723 79,5 1,81 0,4647 3,6

( )i

ii

EEO 2−

X( )

)1(

22

−∑ ∑nn

ffn iiii χχ∑

∑i

ii

ff χ

∑=

==

k

i i

ii

EEO

X1

22 )(

oH tabelhitung XX 22 <

Page 130: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

80 – 88 1,81 0,0302 1,0 3 4,2752 88,5 2,57 0,4949 1,0

2,57 X² = 7,7614

Untuk a = 5%, dengan dk = (k - 3) = 6 - 3 = 3 diperoleh X² tabel = 7,81Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal

Page 131: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Data Nilai TestEksperimen Kontrol

No NISPre Test

PosTest

No NISPre Test Pos Test

1 7007 55 65 1 7108 40 502 7006 40 80 2 7109 40 503 7007 65 70 3 7110 70 554 7008 80 70 4 7111 55 405 7009 70 60 5 7112 50 706 7010 45 70 6 7113 65 657 7011 60 60 7 7114 65 608 7012 60 70 8 7115 80 709 7013 70 75 9 7116 45 45

10 7014 85 80 10 7117 50 4011 7015 45 55 11 7118 60 6012 7016 50 60 12 7119 40 5013 7017 65 65 13 7120 60 5514 7018 45 60 14 7121 50 5515 7019 55 60 15 7122 50 6016 7020 50 60 16 7123 40 3517 7021 50 75 17 7124 45 7018 7022 60 60 18 7125 30 3019 7023 60 65 19 7126 45 5020 7004 50 60 20 7127 50 6021 7024 55 70 21 7128 60 6022 7025 65 70 22 7129 60 6523 7026 55 65 23 7130 50 5024 7027 80 70 24 7131 40 5025 7028 60 75 25 7132 50 6526 7029 60 70 26 7133 40 6527 7030 50 65 27 7134 65 5528 7031 45 50 28 7135 50 5029 7032 60 60 29 7136 55 6530 7033 35 45 30 7137 60 6031 7034 70 65 31 7138 45 6032 7035 75 75 32 7139 65 70

33 7140 45 6034 7141 40 5535 7142 55 5536 7143 40 50

= 1870 2100 1850 2005N = 32 32 36 36

X = 58,44 65,63 51,39 55,69S2 = 144,25 64,11 115,16 95,93S = 12,01 8,01 10,73 9,79

Page 132: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

FOTO PENELITIAN

Proses belajar peserta didikkelas kontrol

“Peserta didik duduk, diam,mendengarkan, dan mencatat”

dari apa yang disampaikan guru.

. Proses belajar peserta didikkelas kontrol

“Peserta didik duduk, diam,mendengarkan, dan mencatat”

dari apa yang disampaikan guru.

Proses belajar peserta didikkelas eksperimen

“Peserta didik dengan seriusmelakukan percobaan”

dari LKS yang diberikan guru.

Page 133: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SAINS DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl...oleh : fatchur rochman nim : 063611008 tadris fisika fakultas tarbiyah institut

Proses belajar peserta didikkelas eksperimen

“Peserta didik dengan seriusmelakukan percobaan”

dari LKS yang diberikan guru.