PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

75
STRATEGI PEMBELAJARANPENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (SPPKB) TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH PESERTA DIDIK DI MTSN 2 TANA TORAJA SKRIPSI DiajukanuntukMemenuhi SalahSatu Syaratuntuk Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam UniversitasMuhammadiyah Makassar NUR SYAMSIDAR 10519231615 PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1441 H/2020 M

Transcript of PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

Page 1: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

i

STRATEGI PEMBELAJARANPENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR

(SPPKB) TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH PESERTA DIDIK

DI MTSN 2 TANA TORAJA

SKRIPSI

DiajukanuntukMemenuhi SalahSatu Syaratuntuk Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi

Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam UniversitasMuhammadiyah Makassar

NUR SYAMSIDAR

10519231615

PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1441 H/2020 M

Page 2: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

ii

Page 3: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

iii

Page 4: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

iv

Page 5: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

v

Page 6: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb

Tak ada kata yang pantas diucapkan kecuali rasa puji syukur

kehadirat Allah SWT, atas ridho serta rahmat dan hidayah-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan seluruh rangkaian proses penelitian skripsi

sekaligus menyelesaikan studi pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Agama Islam.

Shalawat serta salam, semoga rahmat tetap tercurahkan atas Nabi

Allah, junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Dimana Allah mengutusnya

dan memeliharanya sebagai Nabi yang terbaik, sekaligus suri tauladan

atas semua hamba Allah yang beriman.

Setelah melalui proses yang panjang dengan penuh suka dan duka

yang menyertai arah perjalanan penulis dalam menuntut ilmu di

Universitas Muhammadiyah Makassar. Menjadikan penulis semakin sadar

akan kelemahan-kelemahan serta kekurangan yang ada pada diri penulis,

semoga kelemahan serta kekurangan tersebut menjadi pedoman

berharga agar lebih mawas diri, serta dewasa dalam menyikapi segala

fenomena yang terjadi dimasa-masa yang akan datang guna meraih cita-

cita agar bernegara menuju keridohan Allah SWT.

Tiada jalan tanpa rintangan, tiada puncak tanpa tanjakan, tiada

kesuksesan tanpa perjuangan. Dengan kesungguhan dan keyakinan

untuk terus melangkah, akhirnya sampai titik akhir penyelesaian skripsi.

Namun, semua tak lepas dari uluran tangan berbagai pihak lewat

dukungan, arahan, bimbingan, serta bantuan moril dan materi.

Page 7: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

vii

Secara khusus penulis menghaturkan terimah kasih yang setulus-

tulusnya dan seikhlas-ikhlasnya kepada Ayahanda Abd Kadir dan Ibunda

Sudarmi, yang tak pernah kenal lelah atau pun mengeluh, dengan

mengorbankan begitu banyak apa yang ada pada mereka baik materi

maupun spritual terutama pengorbanan cucuran keringat dan air mata,

semoga Allah SWT memberikan petunjuk kepadanya sebagaimana orang-

orang terdahulu yang diberi petunjuk.

Tak lupa penulis sampaikan ucapan terimah kasih yang setingi-

tingginya kepada

1. Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, S.E., M.M. selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I. selaku Dekan Fakultas Agama Islam,

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Dr. Amirah Mawardi, S.Ag., M.Si. selaku ketua Prodi Pendidikan Agama

Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Dra. Hj. Atika Achmad, M.Pd dan Dra. Nur‟ani Azis, M.Pd.I

Selaku pembimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Para Dosen Universitas Muhammadiyah Makassar yang merupakan

sumur dan lahan ilmu pengetahuan bagi penulis, yang telah banyak

memberikan pengetahuan dan pengalaman tak terhingga selama aktif

mengikuti perkuliahan, hingga penulisan skripsi ini selesai.

6. Seluruh staf Fakultas Agama Islam, yang telah banyak memberikan

kesempatan dan kemudahan selama menempuh pendidikan di

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 8: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

viii

7. Keluarga, sahabat karib dan handai tolan saudara penulis, baik sahabat,

maupun teman-teman seperjuangan yang namanya tidak sempat penulis

sebutkan satu persatu yang turut memberi andil, sumbang saran dan

kritik, baik secara materi maupun moril sejak penulis aktif dalam

perkuliahan hingga penulisan dan penyelesaian skripsi ini.

Semoga Allah SWT., memberikan balasan yang berlipat ganda

kepada semuanya. Demi perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang

membangun akan penulis terima dengan senang hati. Akhirnya, hanya

kepada Allah SWT. penulis serahkan segalanya muda-mudahan dapat

bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi kita semua. Aamiin Ya

Robbal Alamiin.

Makassar, 21 Dzulhijjah 1440 H 23 Agustus 2019

Penulis

Page 9: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

ix

ABSTRAK

Nursyamsidar. 10519231615. Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir (SPPKB) Terhadap Hasil Belajar Fikih Peserta Didik di MTsN 2 Tana Toraja, Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar. Di bimbing oleh Hj Atikah Achmad, dan Nur‟ani Azis.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi penerapan kemampuan berfikir pada mata pelajaran fikih di MTsN 2 Tana Toraja, bagaimana strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada matapelajaran fikih di MTsN 2 Tana Toraja.

Jadi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian fier research ( penelitian lapangan) dengnan penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif, yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir (SPPKB) terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan adalah observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi. Data-data yang diperlukan dalam peneltian ini diperoleh melalui instrumen pokok berupa pedoman wawancara. Seluruh data yang terkumpul selanjutnya diolah dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pengelolaan kelas yang kami terapkan dalam kelas ini yakni dengan menggunakan pendekaam deep (mendalam) sehingga menarik perhatian anak didik, kemudian menyampaikan materi kapada peserta didik yang dilakukan secara teratur oleh guru fikih agar dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik yaitu dengan menggunakan metode, yakni metode ceramah plus, dan metode pembelajaran diskusi. Aktivitas kerja sama yang peserta didik lakukan selama proses belajar berlangsung mengalami peningatan yang sangat baik. Hal ini disebabkan penerapan metode diskusi yang membuat peserta didik berusaha untuk mendapat nilai terbaik dengan cara kerjasama dengan peserta didik lain.

Page 10: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

x

DAFTAR ISI

SAMPUL ............................................................................................. i

PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................. ii

BERITA ACARA MUNAQASYAH .................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .............................................. iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ v

KATA PENGANTAR ........................................................................ vi

ABSTRAK ........................................................................................ ix

DAFTAR ISI ....................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .............................................. 5

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 7

A. Strategi Pembelajaran Garu Pendidikan Agama Islam ........... 7

1. Pengertian Strategi Pembelajaran ....................................... 9

2. Pengertian Strategi Pembelajaran Peningkatan

Kemampuan Berpikir (SPPKB) ............................................ 9

3. Tahap-tahap Pembelajaran Strategi Pembelajaran

Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) ....................... 17

4. Karakteristik Strategi Pembelajaran Peningkatan

Kemampuan Berpikir (SPPKB) ............................................ 20

5. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran

Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) ....................... 22

B. Hasil Belajar Fikih.................................................................... 24

1. Pengertian Hasil Belajar ...................................................... 24

2. Faktor-fator yang Mempengaruhi Hasil Belajar .................... 26

Page 11: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

xi

3. Klasifikasi Hasil Belajar ........................................................ 28

4. Fikih ..................................................................................... 34

BAB III Metode Penelitian ................................................................. 36

A. Jenis Penelitian ......................................................................... 36

B. Lokasi dan Objek Penelitian ...................................................... 36

C. Fokus Penelitian ........................................................................ 36

D. Deskripsi Fokus ......................................................................... 36

E. Sumber Data ............................................................................. 37

F. Instrumen Penelitian ................................................................. 38

G. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 40

H. Teknik Analisis Data .................................................................. 41

BAB IV Hasil Penelitian ..................................................................... 42

A. Propil Sekolah MTsN 2 Tana Toraja ......................................... 42

a. Visi dan Misi Sekolah ............................................................ 42

b. Tujuan ................................................................................... 42

c. Profil sekolah ......................................................................... 43

d. Identitas Kepala Sekolah MTsN 2 Tana Toraja ..................... 44

e. Keadaan Guru ....................................................................... 44

f. Keadaan Siswa ...................................................................... 44

g. Sarana da Prasarana ............................................................ 47

B. Strategi Penerapan Kemampuan Berpikir Pada Mata

Pelajaran Fikih di MTsN 2 Tana Toraja ..................................... 49

C. Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir

Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik ..................... 51

D. Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Fikih

Di MTsN 2 Tana Toraja ............................................................. 52

BAB V Penutup .................................................................................. 54

A. Kesimpulan .............................................................................. 54

B. Saran......................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 57

LAMPIRAN ......................................................................................... 59

Page 12: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

xii

DAFTAR TABEL

A. Tabel 1 : Keadaan Guru .............................................................. 45

B. Tabel 2 : Data Guru ..................................................................... 47

C. Tabel 3 : Keadaan Siswa ............................................................ 47

D. Tabel 4 : Sarana dan Prasarana ................................................. 47

Page 13: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu keterampilan dasar yang perlu dikuasai peserta

didik adalah keterampilan berpikir. Mengajarkan keterampilan

berpikir kepada peserta didik bisa dilakukan dengan cara

memadukannya dengan materi pembelajaran (kurikulum) agar

dapat membantu peserta didik untuk menjadi pemikir yang kritis

dan kreatif secara efektif. Berpikir berarti proses mental tingkat

tinggi seperti memecahkan masalah, menjelaskan, berkreasi,

menemukan konsep, mengingat, mengklasifikasikan, membuat

simbol atau merencanakan.

Sehubungan dengan pelaksanaan pembelajaran di sekolah,

ternyata pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan

kemampuan berpikir kreatif menemui banyak faktor baik yang

menghambat maupun yang mendorong seperti sikap pendidik yang

terlalu banyak mengontrol, belajar dengan hapalan mekanis,

ketidakmampuan pendidik membantu peserta didik memahami dan

menafsirkan kegagalan, dan tekanan akan konformitas.

Pengembangan keterampilan berpikir dalam pembelajaran

tergantung kepada kreativitas pendidik.

Dalam proses pembelajaran, komponen yang selama ini

dianggap sangat mempengaruhi proses pendidikan adalah

komponen pendidik, sebab pendidik merupakan ujung tombak yang

berhubungan langsung dengan peserta didik sebagai subjek dan

objek belajar.

Dalam ayat dibawah ini menjelaskan Al- Qur‟an

memerintahkan kepada kita semua agar selalu menggunakan akal

pikiran kita dalam setiap membaca tanda-tanda kekuasaan Allah

swt.sebagaimana dijelaskan dalam QS al-Nahl/16: 11

1

Page 14: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

2

لك لية ت إن في ذ ب ومن كل ٱلثمر يتون وٱلنخيل وٱلعن رع وٱلز لقوم ينبت لكم به ٱلز يتفكرون

Terjemahnya: Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, kurma, anggur, dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. 1

Dari ayat ini, sebagai manusia kita diperintahkan untuk

merenung bahwasanya Allah mampu mengeluarkannya dari bumi,

dengan air yang hanya satu macam ini, keluarlah buah-buahan itu

dengan segala perbedaan, macamnya, rasanya, warnanya,

baunya, dan bentuknya sebagai dalil dan bukti bahwasanya tidak

ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan sebenarnya) kecuali Allah.

Hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil

pelajaran yang terdapat di alam, yang mana mereka menghayati

dan mempelajari apa yang terjadi dari kekuasaan Allah sehingga

mereka dapat mengambil pelajaran darinya.

Hal ini berdasarkan asumsi bahwa pendidik yang berkualitas

akan menghasilkan peserta didik yang berkualitas sehingga

rendahnya prestasi peserta didik menggambarkan rendahnya

kualitas pendidik di Indonesia. Pendidik memiliki banyak peran

dalam tugasnya.Selain sebagai pengajar, pendidik juga harus bisa

menjadi fasilitator, penyampai informasi, model bagi peserta

didiknya, evaluator atau pengayom.

Agar dapat menjalankan multiperannya itu, pendidik harus

dibekali pendidikan yang memadai disertai dengan akhlak yang

baik.Dalam perencanaan pembelajaran, secara umum pendidik

menggunakan metode ceramah, diskusi, percobaan, demonstrasi,

penugasan, dan presentasi.Namun dari banyak metode yang

digunakan tidak ditegaskan kegiatan yang bisa mengembangkan

1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta: CD. Darus sunnah, 2012), h. 268.

Page 15: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

3

keterampilan berpikir kecuali hanya sebagian saja. Sehingga

memang pendidik tidak merencanakan secara khusus untuk

melaksanakan pembelajaran yang akan mengembangkan

keterampilan berpikir.

Meskipun demikian, pendidik mengakui bahwa keterampilan

berpikir perlu diajarkan kepada peserta didik karena peserta didik

akan lebih senang mengerjakan sesuatu dengan hasil lebih baik

dan peserta didik akan bertambah luas wawasannya.

Dalam setiap kegiatan pembelajarannya, terdapat

penurunan frekuensi kemunculan aspek keterampilan berpikir yang

dikembangkan pendidik.Aspek kelancaran (fluency) ternyata

merupakan aspek paling dominan yang dikembangkan pendidik

dalam setiap pembelajaran.Pengembangan aspek kelancaran

merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mendorong peserta didik

untuk mengeluarkan ide, gagasan atau jawaban sebanyak-

banyaknya.

Pengembangan aspek ini paling banyak dilakukan oleh

pendidik dengan cara mengajukan pertanyaan. Kemampuan

pendidik dalam mengajukan pertanyaan merupakan kemampuan

dasar pendidik dan mudah untuk dilakukan.Hampir sebagian besar

pendidik menggunakan pertanyaan untuk mengembangkan

kemampuan berpikir.Hanya sebagian kecil saja pendidik

menunjukkan suatu kondisi yang harus ditanggapi peserta didik.

Aspek keluwesan dan keaslian memerlukan kemampuan

lebih dari pendidik untuk mengembangkannya.

Untuk mengembangkan aspek keluwesan pendidik harus mampu

membuat analogi-analogi atas suatu peristiwa untuk mendorong

peserta didik membuat alternatif ide, jawaban atau gagasan. Jika

kelancaran dan keluwesan dapat dikembangkan dengan baik,

maka keaslian akan mengikuti. Sebab jika peserta didik lancar dan

Page 16: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

4

luwes mengemukakan ide maka dari sekian banyak ide akan

muncul.

Untuk mengembangkan aspek secara detail, pendidik harus

memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengemukakan

ide sendiri dari awal. Kemudian peserta didik diminta untuk

menjelaskan mengapa dia mengeluarkan ide tersebut atau lebih

memperkaya ide-idenya dengan informasi lain yang dimilikinya

agar lebih jelas dan dan lebih baik. Untuk mengembangkan aspek

tersebut, maka diperlukan suatu strategi pembelajaran.

Strategi pembelajaran merupakan salah satu faktor yang

berpengaruh dalam kegiatan belajar peserta didik. Strategi

pembelajaran juga harus disesuaikan dengan keadaan peserta

didik supaya bisa mengembangkan kemampuannya secara

optimal, karena pemilihan strategi pembelajaran yang tidak sesuai

akan mengakibatkan proses belajar mengajar yang tidak optimal.

Dengan demikian, dalam proses pembelajaran peserta didik

kurang dimotivasi untuk mengembangkan kemampuan berfikir. Hal

ini merupakan pra kondisi yang harus diusahakan oleh seorang

pendidik dalam proses pembelajaran. Salah satu alternatif yang

bisa digunakan adalah dengan penerapan suatu paradigma baru

dalam pembelajaran di kelas yaitu dengan strategi pembelajaran

peningkatan hasil belajar.

Strategi pembelajaran peningkatan hasil belajar merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada hasil belajar peserta didik. Dalam strategi pembelajaran ini, materi pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada peserta didik. Akan tetapi, peserta didik dibimbing untuk menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis yang terus-menerus dengan memanfaatkan pengalaman peserta didik sebagai titik tolak berpikir, bukan teka-teki yang harus dicari jawabannya seperti dalam pola inkuiri.2

2 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Cet. Ke -10

Jakarta: Kencana, 2013), h. 225.

Page 17: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

5

Pemilihan strategi peningkatan hasil belajar pada mata

pelajaran fikih diharapkan dapat mengaktifkan peserta didik serta

menyadarkan peserta didik bahwa pelajaran fikih bisa menjadi

sangat menyenangkan karena pelajaran berlangsung secara dialog

tanya jawab berdasarkan pengalaman dan kehidupan sehari-hari.

Melalui strategi pembelajaran peningkatan hasil belajar ini

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar fikih peserta didik di

MTsN 2 Tana Toraja.

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai “Strategi Pembelajaran Guru

Pendidikan Agama Islam Dalam Peningkatan Hasil Belajar

Fikih di MTsN 2 Tana Toraja”.

B. Rumusan Masalah

Setelah latar belakang masalah muncullah beberapa sub-

sub rumusan masalah yaitu:

1. Bagaimana strategi guru pendidikan agama islam dalam

pembelajaran pelajaran fikih di MTsN 2 Tana Toraja?

2. Bagaimana strategi pembelajaran guru pendidikan agama islam

dalam meningkatkan pembelajaran fikih di MTsN 2 Tana

Toraja?

3. Bagaimana hasil belajar peserta didik pelajaran fikih di MTsN 2

Tana Toraja?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian

yang di harapkan adalah:

a. Untuk mengetahui bagaimana penerapan strategi

pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir (SPPKB)

pada mata pelajaran fikih di MTsN 2 Tana Toraja.

Page 18: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

6

b. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar peserta didik

pada mata pelajaran fikih di MTsN 2 Tana Toraja.

c. Untuk mengetahui bagaimana strategi pembelajaran

terhadap peningkatan hasil belajar fikih peserta didik di

MTsN 2 Tana Toraja.

2. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan Teoritis

Agar menjadi bahan masukan bagi pendidik yang

mengajar di MTsN 2 Tana Toraja dalam proses belajar

mengajar.

b. Kegunaan Praktis

Dengan hasil penelitian dapat menjadikan bahan bacaan

kepustakaan di UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat diadakannya penelitian ini adalah untuk dapat

memberikan kesempatan bagi peneliti untuk mengukur

kemampuan pribadi dalam menganalisis permasalahan yang

terjadi khususnya bidang pembelajaran. Penelitian ini juga salah

satu yang dapat di gunakan peneliti sebagai sarana untuk

menerapkan teori dan ilmu pengetahuan yang diperoleh di

bangkuh kuliah.

Page 19: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir

(SPPKB)

1. Pengertian Strategi Pembelajaran

Sebelum membahas Pengertian Strategi Pembelajaran terlebih

dahulu akan membahas Pengertian Strategi.

Pengertian strategi menurut Purnomo Setiawan Hari sebenarnya

berasal dari bahasa Yunani yaitu:

Strategos diambil dari kata stratos yang berarti militer dan Ag yang berarti memimpin.Jadi strategi dalam konteks awalnya ini diartikan sebagai general ship yang artinya sesuatu yang dikerjakan oleh para jendral dalam membuat rencana untuk menaklukkan musuh dan memenangkan perang.3

Berdasarkan pengertian diatas penyusun dapat mengemukakan

bahwa strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan

secara sengaja untukmelakukan kegiatan atau tindakan. Strategi

mencakup tujuan kegiatan, siapa yangterlibat dalam kegiatan, isi kegiatan,

proses kegiatan, dan sarana penunjangkegiatan. Strategi yang diterapkan

dalam kegiatan pembelajaran disebut strategipembelajaran.Strategi

pembelajaran umumnya mempunyai pengertian suatu garis garis besar

haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang

telahditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa

diartikan sebagaipola-pola umum kegiatan pendidik anak didik dalam 3 Setiawan Hari Purnomo, Manajemen Strategi: Sebuah Konsep Pengantar,(Jakarta: Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia, 1996), h. 8.

7

Page 20: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

8

perwujudan kegiatan belajarmengajar untuk mencapai tujuan yang telah

digariskan

Strategi adalah kemampuan yang terampil dalam menangani dan

merencanakan sesuatu untuk mencapai tujuan-tujuan islam yang meliputi

seluruh dimensi kemanusiaan. Jika dikaitkan dengan proses belajar

mengajar, maka strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan

pembelajaran yang harus dikerjakan pendidikdan peserta didik agar tujuan

pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien.

Strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang digunakan oleh pendidik dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Dalam hal ini,strategi pembelajaran bukan hanya terbatas pada prosedur atau tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan materi atau paket program pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik.4

Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk

menyampaikan materi pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran

tertentu. Strategi pembelajaran dimaksud meliputi sifat, lingkup, dan

urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman

belajar kepada peserta didik.Kemudian Ismail Sukardi mengartikan bahwa

strategi pembelajaran prosedur atau langkah-langkah teknis yang harus

ditempuh untuk menerapkan metode pembelajaran tertentu di kelas.

Berdasarkan beberapa teori di atas dapat diambil kesimpulan

bahwa strategi pembelajaran merupakan rencana dan cara-cara

4 Zainal Aqib, Model-Model Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif), cet. Ke-IV,

(Bandung: Yrama Widya, 2014), h. 69.

Page 21: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

9

membawakan pengajaran agar segala prinsip dasar dapat terlaksana dan

segala tujuan pengajaran dapat dicapai secara efektif atau dengan kalimat

sederhana yang digunakan pendidik dalam prosespembelajaran untuk

membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu, dan

merupakan suatu rencana tindakan atau rangkaian kegiatan yang

termasuk di dalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai

sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran. Dalam upaya

menjalankan metode pembelajaran pendidik dapat menentukan teknik

yang dianggapnya relevan dengan metode, dan penggunaan teknik itu

setiap pendidik memiliki taktik yang mungkin berbeda antara pendidik

yang satu dengan yang lain.

2. Pengertian Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan

Berpikir (SPPKB)

Menurut Wina Sanjaya Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) adalah strategi pembelajaran yang menyandarkan dua sisi proses dan hasil belajar. Proses belajar diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir,sedangkan sisi hasil belajar diarahkan untuk mengkonstruksi pengetahuan atau penguasaan materi pembelajaran baru.5

Dapat disimpulkan bahwasanya dalam mendidik selain proses

belajar dibutuhkan juga hasil belajar yang dapat menjadi pegangan dalam

memberikan proses selanjutnya agar pembelajaran lebih baik dan efektif,

akan tetapi pendidik juga harus lebih memberikan penilaian yang lebih

dari segi perilaku, kejujuran, dan kesopanan dalam bertindak karena pada

5 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, h. 232.

Page 22: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

10

hakikatnya nilai yang didapat dalam proses pembelajaran harus bisa

diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Sehubungan dengan itu peningkatan profesional pendidik harus

terus ditingkatkan karena kebutuhan peserta didik dalam menghadapi

kehidupannya semakin komplek dan beragam, pendidik harus bisa

menggali setiap bakat dan kemampuan peserta didik bukan hanya dilihat

dari nilai ulangan akan tetapi harus dipadukan nilai peserta didik dengan

perilaku peserta didik dalam menjalani proses pembelajaran dan kesehari-

hariannya peserta didik dalam bertindak baik di masyarakat, keluarga, dan

lingkungan sekolah.

Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) adalah pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir peserta didik melalui telaahan fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajukan.6

Disini kita dapat memahami bahwasanya dalam proses belajar

mengajar peserta didik belajar berdasarkan pengalaman fakta dari

aktivitas sehari-hari.SPPKB juga merupakan model pembelajaran yang

dikembangkan dalam suasana dialogis karena itu pendidik harus mampu

merangsang dan membangkitkan keberanian peserta didik untuk

menjawab pertanyaan, menjelaskan, membuktikan dengan memberikan

data dan fakta sosial serta keberanian untuk mengeluarkan ide-ide, serta

menyusun kesimpulan dan mencari hubungan atas aspek yang

dipermasalahkan.

6 Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta:

Prenada Media Group, 2011), h. 128.

Page 23: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

11

Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)

adalah strategi pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan

kemampuan berpikir, artinya tujuan yang ingin dicapai oleh SPPKB yaitu

bukan sekedar peserta didik dapat menguasai sejumlah materi pelajaran,

akan tetapi bagaimana peserta didik dapat mengembangkan gagasan-

gagasan dan ide-ide melalui kemampuan berbahasa secara verbal. Hal ini

didasarkan kepada asumsi bahwa kemampuan berbicara secara verbal

merupakan salah satu kemampuan berpikir. Terdapat beberapa hal yang

terkandung dalam pengertian diatas:

a. SPPKB adalah model pembelajaran yang bertumpu pada pengem-

bangan kemampuan berpikir, artinya tujuan yang akan dicapai adalah

bukan sekadar peserta didik dapat menguasai sejumlah mata

pelajaran, akan tetapi bagaimana peserta didik dapat

mengembangkan gagasan dan ide melalui kemampuan berbahasa

secara verbal.

b. Telahan fakta-fakta sosial atau pengala-man sosial merupakan dasar

pengem bangan kemampuan berpikir, artinya pengembangan

gagasan dan ide didasarkan pada pengalaman sosial anak dalam

kehidupan sehari-hari atau berdasarkan kemampuan untuk

mendeskripsikan hasil pengamatan mereka terhadap berbagaifakta

dan data yang diperoleh.

c. Sasaran akhir SPPKB adalah kemampuan anak untuk memecahkan

masalah masalah sosial sesuai dengan taraf perkembangan anak.

Page 24: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

12

Menurut Wasty Soemanto pikiran dapat diartikan sebagai kondisi letak hubungan antar bagian pengetahuan yang telah ada dalam diri yang dikontrol oleh akal. Jadi di sini akal adalah sebagai kekuatan yang mengendalikan pikiran. Berpikir berarti meletakkanhubungan antar bagian pengetahuan yang diperoleh manusia. Yang dimaksud dengan pengetahuan di sini mencakup segala konsep, gagasan, dan pengertian yang telah dimiliki atau diperoleh manusia.7 Dalam Al-Qur‟an banyak ayat menjelaskan tentang berpikir agar

kehidupan manusia lebih berkembang dan maju. Dilihat dari penerapan

strategi peningkatan kemampuan berpikir yang sangat komplek

pembahasannya akan menjadikan tugas seorang pendidik menjadi berat

apabila seorang pendidik belum mampu menguasai kelas yang diajar agar

tujuan dari strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir bisa

berjalan dan bisa memberikan materi ajar yang sejalan dan sesuai dengan

perangkat pembelajaran yang telah dirancang maka, pendidik harus terus

berinovasi dalam pembelajaran, dan memberikan masalah-masalah yang

aktual dan menunjang materi yang akan diberikan misalnya membahas

tentang zakat maka, harus diberikan fakta yang jelas dilapangan dan

dipecahkan bersama-sama agar suasana kelas lebih hidup.

Menurut Morgan dalam Nyayu Khodijah berpikir adalah memproses informasi secara mental atau secara kognitif.Secara lebih formal, berpikir adalah penyusunan ulang atau manipulasi kognitif baik informasi dari lingkungan maupun simbol-simbol yang disimpan dalam long-term memory.Jadi, berpikir adalah sebuah representasi symbol dari beberapa peristiwa atau item dalam dunia. Berpikir juga dapat dikatakan sebagai proses yang memerantarai stimulus dan respon.8 Disini kita dapat memahami bahwasanya berpikir merupakan

trasformasi informasi yang telah tersusun melalui respon terhadap simbol-

7 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), h. 31.

8 Nyayu Khodijah, Psikologi Pendidikan, (Palembang: Grafika Telindo Press, 2009), h. 129.

Page 25: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

13

simbol yang telah tersimpan dalam long-term memory. Jadi berpikir itu

adalah proses kerja otak dari tidak tau menjadi tau melalui respon simbol-

simbol yang telah ada dalam diri manusia.

Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang sempurna dan

dibekali fitrah dan kemampuan untuk terus maju dan berkembang akan

tetapi untuk berkembang yang lebih baik harus ada yang menuntun agar

kemampuan yang dimilikinya bisa terarah dan tepat sasaran maka

hadirlah dunia pendidikan untuk memfasilitasi kemampuan manusia,

dengan berbagai proses dan pendukung dalam pembelajaran misalnya

perangkat pembelajaran mulai dari Silabus, RPP, dan KKM dan membagi

setiap jenjang pendidikan karena setiap peserta didik mempunyai batas

dalam berpikir. Ini adalah solusi yang diberikan oleh pendidik agar

kemampuan berpikir peserta didik bisa terarah dalam setiap jenjang

pendidikan misalnya peserta didik Sekolah Dasar pasti berbeda dengan

kemampuan berpikir peserta didik di Sekolah menengah atas.

Hal ini senada dengan pendapat Solso dalam Nyayu Khodijah bahwa berpikir adalah sebuah proses di mana representasi mental baru dibentuk melalui transformasi informasi dengan interaksi yang kompleks atribut-atribut mental seperti penilaian, abstraki, logika, imaginasi, dan pemecahan masalah.9 Kemampuan berpikir memerlukan kemampuan mengingat dan

memahami, oleh sebab itu kemampuan mengingat adalah bagian

terpenting dalam mengembangkan kemampuan berpikir.Artinya, belum

tentu seseorang yang memiliki kemampuan mengingat dan memahami

9 Ibid h. 129-130.

Page 26: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

14

memiliki kemampuan juga dalam berpikir, sebaliknya kemampuan berpikir

seseorang sudah pasti diikuti oleh kemampuan mengingat dan

memahami.

Menurut Peter Reason dalam Wina Sanjaya, bahwa berpikir tidak mungkin terjadi tanpa adanya memori.Bila seseorang kurang memilki daya ingat (working memory), maka orang tersebut tidak mungkin sanggup menyimpan masalah dan informasi yang cukup lama. Jika seseorang kurang memiliki daya ingat jangka panjang (long term memory), maka orang tersebut dipastikan tidak akan memiliki catatan masa lalu yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi pada masa sekarang.10 Terkait dengan itu, maka pendidik harus bisa terus menggali dan

mengontrol kemampuan atau daya ingat peserta didik yang telah

diberikan, bukan hanya disaat ujian berlangsung akan tetapi setiap proses

pembelajaran agar daya ingat peserta didik tidak berkurang bahkan hilang

disaat mendapatkan materi baru. Sedangkan di dalam Al-Qur‟an Allah

telah menjelaskan mengenai berpikir, bahwa manusia di berikan akal

untuk berpikir tentang tanda-tanda kebesaran Allah swt.

Allah menjelaskan tanda-tanda kebesaran-Nya kepada manusia

sebagai perantara untuk memerintahkan manusia berpikir tentang tanda-

tanda kebesaran Allah swt.sebagaimana dijelaskan dalam QS al-

Baqarah/2: 266:

10

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, h. 230-231.

Page 27: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

15

ش لهۥ فها مه ه وخل وأعىاب ججشي مه جححها ٱلوه ت أىد أحذكم أن جكىن لهۥ جىة م كل ٱلثمش

ة ث وأصاته ٱلكثش ولهۥ رس لكم ٱل لك ثه ٱلل ضعفاء فأصاتها إعصاس فه واس فٱححشقث كز

٢٢لعلكم جحفكشون

Terjemahnya:

Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalamkebun itu segala macam buah-buahan, Kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkann.11

Kemudian Allah swt.berfirman dalam QS al-Baqarah/2: 269:

ة أولىا ٱللث وما زكش إل

Terjemahnya:

...Dan Hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil

pelajaran (dari firman Allah).12

Setelah kami menganalisis dari terjemahan diatas maka penulis

dapat memahami bahwa orang yang tidak dapat mengambil pelajaran,

menunjukkan akan adanya kekurangan pada akalnya, yaitu akal yang

sehat, akal yang memberikan petunjuk pada dirinya yang mana mereka

menghayati dan mempelajari apa yang terjadi dari tanda-tanda yang telah

lalu dan yang akan datang sehingga mereka dapat mengambil pelajaran

darinya.

11

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 45. 12

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 45.

Page 28: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

16

Kemudian Allah swt berfirman dalam QS Ali-Imran/3: 190-191:

ة إن ول ٱللث ث ل ل وٱلىهاس ل ف ٱل ت وٱلسض وٱخحل ى ٱلزه زكشون ٩ف خلق ٱلسم

ت وٱلسض ستىا ما خلقث ى ما وقعىدا وعلى جىىتهم وحفكشون ف خلق ٱلسم ق طل ٱلل زا ت ه

ىك فقىا عزاب ٱلىاس ٩سثح

Terjemahnya:

190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. 191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka.13

Setelah kami menganalisis terjemahan diatas penulis dapat

memahami bahwa, berpikir sebagai proses pengolahan akal yang

dianugerahi Allah kepada manusia sebagai kegiatan yang melibatkan

proses mental memerlukankemampuan mengingat dan memahami, dan

untuk dapat mengingat dan memahamidiperlukan proses mental yang

disebut berpikir.

Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa strategi

pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir (SPPKB) merupakan

strategipembelajaran yang menekankan kepada kemampuan berpikir

peserta didik, dalamhal ini peserta didik diarahkan untuk mampu berpikir

kreatif dan mampu mengolahdata, fakta, atau konsep sebagai alat untuk

melatih kemampuan berpikir pesertadidik dalam menghadapi dan

13

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 76.

Page 29: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

17

memecahkan suatu persoalan. Dalam proses pembelajaran seorang

pendidik harus bisa memberikan proses yang lebih menyenangkan dalam

proses pengajaran agar peserta didik lebih bersemangat dalam proses

pembelajaran, maka dibutuhkan strategi yang efektif.

3. Tahapan-tahapan Pembelajaran Strategi Pembelajaran

Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)

Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)

menekankan kepada keterlibatan peserta didik secara penuh dalam

belajar. Hal inisesuai dengan hakikat SPPKB yang tidak mengharapkan

peserta didik sebagai objekbelajar yang hanya duduk mendengarkan

penjelasan pendidik kemudian mencatat untuk dihafalkan. Cara demikian

bukan saja tidak sesuai dengan hakikat belajar sebagai usaha

memperoleh pengalaman, akan tetapi juga dapat menghilangkangairah

dan motivasi belajar peserta didik.

Pada pembahasan ini ada beberapa tahapan atau langkah-langkah

yang harus dilakukan pada Strategi Pembelajaran Peningkatan

Kemampuan Berpikir (SPPKB).Diantaranya yaitu ada 6 tahap dalam

SPPKB.Setiap tahap dijelaskan berikut ini.

a. Tahap Orientasi

Pada tahap ini pendidik mengondisikan peserta didik pada posisi

siap untuk melakukan pembelajaran. Tahap orientasi dilakukan dengan:

Pertama, penjelasantujuan yang harus dicapai baik tujuan berhubungan

dengan penguasaan materipelajaran yang harus dicapai maupun tujuan

Page 30: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

18

yang berhubungan dengan prosespembelajaran atau kemampuan berpikir

yang harus dimiliki peserta didik. Kedua,penjelasan proses pembelajaran

yang harus dilakukan peserta didik, yaitu penjelasantentang apa yang

harus dilakukan peserta didik dalam setiap tahapan proses pembelajaran.

b. Tahap Pelacakan

Tahap pelacakan adalah tahapan penjajakan untuk memahami

pemahaman dan kemampuan dasar peserta didik sesuai dengan tema

atau pokok persoalan yangakan dibicarakan. Melalui tahapan inilah

pendidik mengembangkan dialog dan Tanya jawab untuk mengungkap

pengalaman apa saja yang telah dimiliki peserta didik yang dianggap

relevan dengan tema yang akan dikaji. Dengan berbekal pengalaman

itulah selanjutnya pendidik menentukan bagaimana ia harus

mengembangkan dialogdan tanya jawab pada tahapan-tahapan

selanjutnya.

c. Tahap Konfrontasi

Tahap konfrontasi adalah tahapan penyajian persoalan yang harus

dipecahkan sesuai dengan tingkat kemampuan dan pengalaman peserta

didik. Untuk merangsangpeningkatan kemampuan peserta didik pada

tahapan ini pendidik dapat memberikan persoalan-persoalan yang

dilematis yang memerlukan jawaban atau jalan keluar. Persoalan yang

diberikan sesuai dengan tema atau topik itu tentu saja persoalanyang

sesuai dengan kemampuan dasar atau pengalaman peserta didik seperti

yang diperoleh pada tahap kedua. Pada tahap ini pendidik harus dapat

Page 31: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

19

mengembangkan dialog agar peserta didik benar-benar memahami

persoalan yang harus dipecahkan. Karena `pemahaman terhadap

masalah akan mendorong peserta didik untuk dapat berpikir. Seorang

pendidik harus mampu untuk merangsang peserta didik dalam

memecahkan sebuah persoalan yang rumit yang memerlukan jawaban

atau jalankeluar agar peserta didik mampu untuk melakukan berpikir

dalam memecahkanmasalah sebuah persoalan.

d. Tahap Inkuiri

Tahap inkuiri adalah tahapan terpenting dalam Strategi

Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir.Pada tahap inilah

peserta didik belajar berpikiryang sesungguhnya.Melalui tahapan inkuiri,

peserta didik diajak untuk memecahkan persoalan yang dihadapi. Oleh

sebab itu, pada tahapan ini pendidik harus memberikan ruang dan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan gagasan dalam

upaya pemecahan persoalan.Melalui berbagai teknik bertanya pendidik

harus dapat menumbuhkan keberanian peserta didik agar mereka dapat

menjelaskan, mengungkap fakta sesuai dengan pengalamannya,

memberikan argumentasi yang meyakinkan, mengembangkan gagasan,

dan lain sebagainya.

e. Tahapan Akomodasi

Tahap akomodasi adalah tahapan pembentukan pengetahuan baru

melalui proses penyimpulan. Pada tahap ini peserta didik dituntut untuk

dapat menemukan kata-kata kunci sesuai dengan topik atau tema

Page 32: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

20

pembelajaran. Pada tahap ini melaluidialog, pendidik membimbing agar

peserta didik dapat menyimpulkan apa yang mereka temukan dan mereka

pahami sekitar topik yang dipermasalahkan. Tahap akomodasi bisa juga

dikatakan tahap pemantapan hasil belajar, sebab pada tahap inipeserta

didik diarahkan untuk mampu mengungkap kembali pembahasan yang

dianggap penting dalam proses pembelajaran.

f. Tahap`Transfer

Tahap transfer adalah tahapan penyajian masalah baru yang

sepadan dengan masalah yang disajikan. Tahap transfer dimaksudkan

sebagai tahapan agar peserta didik mampu mentransfer kemampuan

berpikir setiap peserta didik untuk memecahkan masalah-masalah baru.

Pada tahap ini pendidik dapat memberikan tugas-tugas yang sesuai

dengan topik pembahasan.

Sesuai dengan tahapan-tahapan SPPKB, dalam proses

pembelajaran pendidk harus ma`mpu menciptakan suasana yang terbuka

dan saling menghargai, sehinggasetiap peserta didik dapat

mengembangkan kemampuannya dalam menyampaikan pengalaman dan

gagasan.

4. Karakteristik Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan

Berpikir (SPPKB).

Sebagai strategi pembelajaran yang diarahkan untuk

mengembangkan kemampuan berpikir, SPPKB memiliki tiga karakteristik

utama, yaitu sebagai berikut:

Page 33: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

21

a. Proses pembelajaran melalui SPPKB menekankan kepada proses

mental peserta didik secara maksimal. SPPKB bukan model

pembelajaran yang hanya menuntut peserta didik sekedar mendengar

dan mencatat, tetapi menghendaki aktivitas peserta didik dalam

proses berpikir. Berkaitan dengan karakteristik tersebut, maka dalam

proses implementasi SPPKB perlu diperhatikan hal-hal sebagai

berikut:

1) Pendidik harus menyadari bahwa proses pembelajaran itu yang terpenting bukan hanya apa yang dipelajari, tetapi bagaimana cara mereka mempelajarinya.

2) Pendidik harus mempertimbangkan tingkat perkembangan kognitif peserta didik ketika merencanakan topik yang harus dipelajari serta metode apa yangakan digunakan.

3) Pendidik harus mengorganisasi yang mereka pelajari. Dalam hal ini pendidik harus membantu agar peserta didik belajar untuk melihat hubungan antar bagian yang dipelajari.

4) Informasi baru akan bisa ditangkap lebih mudah oleh peserta didik, manakala peserta didik dapat mengorganisasikannya dengan pengetahuan yang telah mereka miliki. Dengan demikian pendidik harus dapat membantu peserta didik belajar dengan memperlihatkan bagaimana gagasan baru berhubungan dengan pengertahuan yang telah mereka miliki.

5) Peserta didik harus secara aktif merespon apa yang mereka pelajari. Merespon dalam konteks ini adalah aktivitas mental bukan aktivitas secara fisik.14

Dari penjelasan di atas bahwa dalam proses implementasi SPPKB

pendidik harus mampu merangsang dan membangkitkan keberanian

peserta didik untuk mengeluarkan ide dan gagasan serta menyusun

kesimpulan dan mencari hubungan antara aspek yang

dipermasalahkan.

14

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, h. 231.

Page 34: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

22

b. SPPKB dibangun dalam nuansa dialogis dan proses tanya jawab

secara terus menerus. Proses pembelajaran melalui dialog dan tanya

jawab itu diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan

kemampuan berpikir peserta didik, yang pada gilirannya kemampuan

berpikir itu dapat membantu peserta didik untuk memperoleh

pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri.

c. SPPKB adalah model pembelajaran yang menyandarkan kepada dua

sisi yang sama pentingnya, yaitu sisi proses dan hasil belajar. Proses

belajar diarahkan meningkatkan kemampuan berpikir, sedangkan sisi

hasil belajar diarahkan untuk mengkonstruksi pengetahuan atau

penguasaan materi pembelajaran baru.

5. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Peningkatan

Kemampuan Berpikir (SPPKB)

Pada hakikatnya, SPPKB merupakan suatu usaha bagaimana

seorang pendidik dapat meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik

supaya merasasenang dan selalu semangat dalam menerima pelajaran.

Melalui cara-cara tertentu, pendidik bisa membuat kondisi berpikir peserta

didik meningkat lebih baik, kemudian antusias dan gembira selama

pembelajaran. Selain itu, SPPKB ini jugabisa membuat peserta didik

menjadi lebih mudah dalam mengingat dan menguasai materi yang

dipelajari. Dengan kata lain, melalui SPPKB peserta didikmemaksimalkan

kemampuan berpikirnya melebihi kondisi biasanya.

Page 35: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

23

a. Adapun kelebihan yang dimiliki oleh SPPKB adalah:

1) Melatih daya pikir peserta didik dalam penyelesaian masalah yang ditemukan dalam kehidupannya.

2) Peserta didik lebih siap menghadapi setiap persoalan yang disajikan oleh pendidik.

3) Peserta didik diprioritaskan lebih aktif dalam proses pembelajaran.

4) Memberikan kebebasan untuk mengeksplor kemampuan peserta didik dengan berbagai media yang ada.15

Dari penjelasan di atas bahwa kelebihan SPPKB sangat tepat untuk

pesertadidik belajar dengan aktif, bersemangat dan menyenangkan,

serta lebih mudah untuk menyerap materi yang diajarkan oleh

pendidik. Dengan SPPKB ini juga pendidikbisa lebih tahu dengan

peserta didik yang daya serapnya mudah ditangkap atau mengerti

dengan apa yang diberikannya.

b. Adapun kekurangan SPPKB adalah sebagai berikut:

1) Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir

(SPPKB) yang membutuhkan waktu yang relatif banyak, sehingga

jika waktu pelajaran singkatmaka tidak akan berjalan dengan

lancar.

2) Peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir rendah akan

kesulitan untuk mengikuti pelajaran, karena peserta didik akan

selalu diarahkan untuk memecahkan masalah-masalah yang

diajukan.

3) Pendidik atau peserta didik yang tidak memiliki kesiapan akan

Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir

15

Ibid h. 233.

Page 36: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

24

(SPPKB), akan membuat proses pembelajaran tidak dapat

dilaksanakan sebagaimana seharusnya, sehingga tujuan yang

ingin dicapai tidak dapat terpenuhi.

4) Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir

(SPPKB) hanya dapat diterapkan dengan baik pada sekolah yang

sesuai dengan karakteristik Strategi Pembelajaran Peningkatan

Kemampuan Berpikir itu sendiri.

Dari pendapat di atas bahwa peran pendidik sangat besar ketika

ingin menerapkan pembelajaran dengan SPPKB. Oleh karena itu, selaku

pendidik haruslebih giat berlatih jika ingin menguasai SPPKB, sehingga

bisa diterapkan padapeserta didik di kelas dengan baik dan hasil dari apa

yang diajarkan bisa memberikan ilmu yang bermanfaat bagi peserta didik.

B. Hasil Belajar Fikih

1. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Oemar Hamalik mengatakan bahwa: Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. 16

Dari definisi yang digambarkan Oemar Hamalik dapat disimpulkan

bahwahasil belajar adalah proses perubahan tingkah laku peserta didik

yang mampumengembangkan pemahaman mendasar seorang peserta

didik dari ketidaktahuan menjadi tau sehingga dapat memahami dan

menggambarkan suatu objek yang dipelajari.

16

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Bandung: Bumi Aksara, 2006), h.30.

Page 37: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

25

Secara umum, hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh para

peserta didik yang menggambarkan hasil usaha kegiatan pendidik atau

pendidik dalam memfasilitasi dan menciptakan kondisi kegiatan belajar

mereka.

Hasil belajar adalah sesuatu yang telah dicapai oleh peserta didik

setelah melakukan kegiatan belajar. Proses belajar yang dialami oleh

peserta didikmenghasilkan perubahan-perubahan dibidang pengetahuan,

pemahaman,keterampilan, nilai, dan sikap.

Dengan berbagai defenisi yang dipaparkan di atas dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar adalah tingkat keberhasilan dalam

menguasai bahan pelajaran setelah memperoleh pengalaman dalam

kurun waktu tertentu yang akan diperlihatkan melalui skor yang diperoleh

dalam tes hasil belajar. Selain itu, hasil belajar diperoleh berdasarkan

hasil evaluasi yang dilakukan oleh pendidik. Agar dapat menentukan

tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran, maka perlu dilakukan

usaha dan tindakan atau kegiatan untuk menilai hasil belajar.

Suatu perubahan itu diperoleh melalui usaha, menetap dalam

waktu yang cukup lama dan merupakan hasil pengalaman.Semua

pengalaman merupakan akibatdari interaksi individu dengan perilaku.

Dalam pandangan behavioristik, belajar merupakan sebuah perilaku

membuat hubungan antara stimulus (S) dan respons (R), kemudian

memperkuatnya. Pengertian dan pemahaman tidaklah penting karena S

dan R dapat diperkuat dengan menghubungkannya secara berulang-ulang

Page 38: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

26

untuk memungkinkan terjadinya proses dan menghasilkan perubahan

yang diinginkan. Parabehavioris meyakini bahwa hasil belajar akan lebih

baik dikuasai kalau dihafal secara berulang-ulang. Belajar terjadi karena

adanya ikatan antara stimulus dan respons (SR bonds). Ikatan itu menjadi

makin kuat dalam latihan/pengulangan dengan cara menghafal. Belajar

tidak membutuhkan pengertian dan pemahaman karena terbentuknya

hanya dengan mengingatkan S dan R secara berulang-ulang.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar banyak jenisnya,

tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja yakni faktor intern

(dari peserta didik itusendiri) dan faktor ekstern (dari luar diri peserta

didik).

Munadi dalam Rusman mengatakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar meliputi faktor internal dan eksternal, yaitu:

a. Faktor Internal

1) Faktor Fisiologis

Secara umum kondisi fisiologis, seperti kondisi kesehatan yang

prima, tidak dalam keadaan lemah dan lelah, tidak dalam keadaan cacat

jasmani, dan sebagainya.Selama proses belajar berlangsung, kondisi fisik

yang sehat dan bugar akanmemberikan pengaruh positif terhadap

kegiatan belajar peserta didik. Sebaliknya,kondisi fisik yang lemah atau

sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yangmaksimal. Oleh

Page 39: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

27

karena itu, keadaan fisiologis dapat mempengaruhi peserta didikmenerima

materi pelajaran.

2) Faktor Psikologis

Setiap individu dalam hal ini peserta didik pada dasarnya memiliki

kondisi psikologis berbeda-beda, tentunya hal ini turut mempengaruhi

hasil belajarnya. Beberapa faktor psikologi meliputi intelegensi (IQ),

perhatian, minat, bakat, motif,motivasi, kognitif, dan daya nalar peserta

didik.

b. Faktor Eksternal

1) Faktor lingkungan

Faktor lingkungan dapat mempengaruhi hasil belajar. Faktor

lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial, lingkungan

alam misalnya suhu, kelembaban, dan lain-lain. Belajar ditengah hari yang

memiliki ventilasi udara yangkurang tentunya akan berbeda suasana

belajarnya dengan yang belajar dipagi hariyang udaranya masih segar

dan diruang yang cukup mendukung untuk bernafas lega.

2) Faktor Instrumental

Faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan.Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah direncanakan.Faktor-faktor instrumental ini berupa kurikulum, sarana dan fasilitas, dan pendidik.17

17

Rusman, Model-model Pembelajaran (Bandung: Rajawali Pers, 2010), h.124.

Page 40: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

28

Kurikulum adalah plan for learning yang merupakan unsur

substansial dalam pendidikan.Setiap pendidik harus mempelajari dan

menjabarkan isi kurikulum kedalam program yang lebih rinci dan jelas

sasarannya sehingga dapat diketahui dan dan diukur dengan pasti tingkat

keberhasilan belajar mengajar yang telah dilaksanakan.Sarana dan

fasilitas mempunyai arti penting dalam pendidikan.Gedung sekolah

misalnya sebagai tempat yang strategis bagi berlangsungnya kegiatan

belajar mengajar di sekolah, buku-buku mata pelajaran sebagai

penunjang kegiatan belajar.Pendidik merupakan unsur manusiawi dalam

pendidikan. Pendidik yang baik sangat mempengaruhi proses belajar dan

keberhasilan peserta didik dalam belajar.

3. Klasifikasi Hasil Belajar

Perumusan aspek-aspek kemampuan yang menggambarkan

output pesertadidik yang dihasilkan dari proses pembelajaran dapat

digolongkan ke dalam tiga klasifikasi berdasarkan taksonomi Bloom.

Menurut Bloom dalam Rusma tujuan pembelajaran dapat

diklasifikasikan ke dalam tiga ranah (domain), yaitu:

a. Domain kognitif, Berkenaan dengan kemampuan dan kecakapan-kecakapan in telektual berpikir,

b. Domain afektif, Berkenaan dengan sikap kemampuan dan penguasaan segi-segi emosional, yaitu perasaan, sikap, dan nilai.

c. Domain Psikomotorik, Berkenaan dengan sesuatu keterampilan-keterampilan atau gerak-gerakan fisik18

18

Ibid h. 125.

Page 41: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

29

1) Ranah Kognitif

Tujuan kognitif atau Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup

kegiatan mental (otak). Dalam ranah kognitif itu terdapat enam jenjang

proses berfikir, mulaidari jenjang terendah sampai jenjang yang tertinggi

yang meliputi 6 tingkatan antaralain:

a) Pengetahuan (Knowledge) – C1

Pada level atau tingkatan terendah ini dimaksudkan sebagai

kemampuan mengingat kembali materi yang telah dipelajari. Misalnya

pengetahuan tentangistilah.

b) Pemahaman (Comprehension) – C2

Pada level atau tingkatan kedua ini, pemahaman diartikan sebagai

kemampuan memahami materi tertentu. Misalnya menuliskan kembali

ataumerangkum materi pelajaran.

c) Penerapan (Application) – C3

Pada level atau tingkatan ketiga ini, aplikasi dimaksudkan sebagai

kemampuan untuk menerapkan informasi dalam situasi nyata atau

kemampuanmenggunakan konsep dalam praktek atau situasi yang

baru. Contoh: Menggunakanpedoman/ aturan dalam menghitung gaji

pegawai.

d) Analisa (Analysis) – C4

Analisis merupakan kemampuan menguraikan suatu materi menjadi

bagianbagiannya.Misalnya menganalisa penyebab meningkatnya

harga pokok penjualandalam laporan keuangan dengan memisahkan

komponen- komponennya.

Page 42: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

30

e) Sintesis (Synthesis) – C5

Level kelima adalah sintesis yang dimaknai sebagai kemampuan

untuk memproduksi.Misalnya menyusun kurikulum dengan

mengintegrasikan pendapatdan materi dari beberapa sumber.

f) Evaluasi (Evaluation) – C6

Level ke-6 dari taksonomi Bloom pada ranah kognitif adalah evaluasi. Kemampuan melakukan evaluasi diartikan sebagai kemampuan menilai „manfaat‟suatu benda/hal untuk tujuan tertentu berdasarkan kriteria yang jelas.Misalnya, membandingkan hasil ujian peserta didik dengan kunci jawaban.19

Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan

hanya salah satu aspek kompotensi kemanusiaan saja. Hasil belajar yang

diharapkan dicapai peserta didik pada ranah kognitif yaitu peserta didik

dapat mengetahui atau menyebutkan konsep dari materi pelajaran yang

telah mereka pelajari.

1) Ranah Afektif

Ranah Afektif mencakup segala sesuatu yang terkait dengan

emosi, misalnya perasaan, nilai, penghargaan, semangat, minat, motivasi,

dan sikap. Lima kategoriranah ini diurutkan mulai dari perilaku yang

sederhana hingga yang paling kompleks:

a) Penerimaan (Receiving) – A1

Penerimaan merupakan tingkat hasil belajar terendah dalam domain

afektif.Dan kemampuan untuk menunjukkan atensi dan penghargaan

terhadap orang lain. Contoh: mendengar pendapat orang lain,

mengingat nama seseorang. 19

Dimiyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999), h. 201.

Page 43: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

31

b) Responsive (Responding) – A2

Dalam hal ini peserta didik menjadi terlibat secara afektif, menjadi

peserta dan tertarik. Kemampuan berpartisipasi aktif dalam

pembelajaran dan selalu termotivasi untuk segera bereaksi dan

mengambil tindakan atas suatu kejadian. Contoh: berpartisipasi dalam

diskusi kelas.

c) Nilai yang dianut (Value) – A3

Kemampuan menunjukkan nilai yang dianut untuk membedakan mana

yang baik dan kurang baik terhadap suatu kejadian/obyek, dan nilai

tersebut diekspresikandalam perilaku. Contoh: Mengusulkan kegiatan

Corporate Social Responsibilitysesuai dengan nilai yang berlaku dan

komitmen perusahaan.

d) Organisasi (Organization) – A4

Mengatur atau mengorganisasikan merupakan pengembangan dari

nilai kedalam satu sistem organisasi, termasuk didalamnya hubungan

satu nilai dengannilai lain, contohnya peserta didik mendukung

penegakan disiplin nasional yangdicanangkan oleh bapak presiden

Soeharto pada peringatan hari kemerdekaannasional tahun 1995.

e) Karakterisasi (characterization) – A5

Tujuan dalam kategori ini ada hubungannya dengan keteraturan pribadi, sosial dan emosi jiwa. Dan Kemampuan mengendalikan perilaku berdasarkan nilai yang dianut dan memperbaiki hubungan intrapersonal, interpersonal dan social. Contoh: Menunjukkan rasa percaya diri ketika bekerja sendiri, kooperatif dalam aktivitas kelompok.20

20

Nanna Sudjana, Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar, (PT Remaja Rosdakarya, 2005),

Page 44: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

32

Pada ranah afektif yaitu peserta didik dapat mengembangkan

karakter yang diharapkan (tekun, kerjasama, dan tanggung jawab),

peserta didik juga dapat

berpikir kreatif dan berlatih berkomunikasi.

2) Ranah Psikomotorik

Ranah Psikomotorik meliputi gerakan dan koordinasi jasmani,

keterampilan motorik dan kemampuan fisik.Keterampilan ini dapat

diasah jika seringmelakukannya.Perkembangan tersebut dapat diukur

sudut kecepatan, ketepatan,jarak, cara/teknik pelaksanaan.Ada tujuh

kategori dalam ranah psikomotorik mulaidari tingkat yang sederhana

hingga tingkat yang rumit.

a) Peniruan – P1

Terjadi ketika peserta didik mengamati suatu gerakan.Mulai memberi

respons serupa dengan yang diamati.Peniruan ini pada umumnya

dalam bentukglobal dan tidak sempurna.

b) Manipulasi – P2

Pada tingkat ini peserta didik menampilkan sesuatu menurut petunjuk

petunjuk tidak hanya meniru tingkah laku saja.

c) Ketetapan – P3

Memerlukan kecermatan, proporsi dan kepastian yang lebih tinggi

dalam penampilan. Respon-respon lebih terkoreksi dan kesalahan-

kesalahan dibatasi sampai pada tingkat minimum.

h. 29.

Page 45: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

33

d) Artikulasi – P4

Menekankan koordinasi suatu rangkaian gerakan dengan membuat

urutan yang tepat dan mencapai yang diharapkan atau konsistensi

internal di antara gerakan-gerakan yang berbeda.

e) Pengalamiahan – P5

Menurut tingkah laku yang ditampilkan dengan paling sedikit mengeluarkan energi fisik maupun psikis. Gerakannya dilakukan secara rutin. Pengalamiahan merupakan tingkat kemampuan tertinggi dalam domain psikomotorik.21

Hasil belajar psikomotorik ini merupakan kelanjutan dari hasil

belajar kognitif (memahami sesuatu) dan hasil belajar afektif (yang baru

tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan berperilaku). Ranah

psikomotorik berhubungan dengan aktivitas fisik dan dapat diukur melalui

pengamatan langsungdan penilaian tingkah laku peserta didik selama

proses pembelajaran.

Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa

hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik

setelah menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan

tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar

dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan

data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan peserta

didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.

21

Nanna Sudjana, Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar, h. 53.

Page 46: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

34

4. Fikih

a. Pengertian Ilmu Fikih

Fikih menurut bahasa berasal dari kata Faqiha, yafqahu, fiqhan

yang berarti “mengerti” dan “memahami”.22 Fikih artinya pemahaman yang

mendalam tentang hukum-hukum islam dan membutuhkan pada adanya

pengarahan potensi akal,23

Fiqh berarti mengetahui, memahami, dan mendalami ajaran-ajaran

agama secara keseluruhan. Fiqh adalah ilmu yang dihasilkan oleh pikiran

serta ijtihad (penelitian) dan memerlukan wawasan serta perenungan.

b. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Fikih

Tujuan pembelajaran Fikih di Madrasah Aliyah bertujuan untuk

membekali peserta didik agar dapat

1) Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum naqli dan hukum

Islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli dan

aqli. Pengetahuan dan pemahaman tersebut menjadi pedoman hidup

dalam kehidupan pribadi dan sosial.

2) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan

benar. Pengalaman tersebut diharapkan dapat menumbuhkan

ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung jawab

sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosialnya.

Sedangkan fungsi mata pelajaran Fikih di Madrasah Tsanawiyah

berfungsi untuk 22

Ahmad Wardi Muslich, Fiqih Muamalah (Jakarta: AMZAH, 2010), h. 1. 23

Mahjudin, Masail Al-Fiqh Kasus-Kasus Aktual dalam Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2012), h. 1.

Page 47: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

35

a) Penanaman nilai-nilai dan kesadaran beribadah peserta didik kepada Allah Swt, sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

b) Penanaman kebiasaan melaksanakan hukum Islam di kalangan peserta didik dengan ikhlas dan perilaku yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di madrasah dan masyarakat.

c) Pembentukan kedispilinan dan rasa tanggung jawab sosial di madrasah dan masyarakat.

d) Pengembangan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt, serta akhlak mulia peserta didik seoptimal mugkin, yang telah ditanamkan lebih dahulu dalam lingukgan keluarga.

e) Pembangunan mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial melalui Fikih Islam.24

Dari penjelasan di atas bahwa tujuan dan fungsi pembelajaran fikih

di Madrasah Aliyah dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman

peserta didik tentang segala bentuk pengetahuan tentang Islam,

hubungan-hubungan dalam kehidupan manusia dan hukum-hukum yang

terkait di dalamnya. Di samping itu, juga untuk mengetahui akibat hukum

ketika hukum itu dilanggar.

24

M. Rizal Qosim, Fikih 1, (PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2014), h. 6.

Page 48: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan dalam Penelitian ini adalah analisis kualitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive, dan snowball, tehnik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.25

B. Lokasi dan Objek Penelitian

Adapun lokasi penelitian ini dilaksanakan di sekolah MTsN 2 Tana

TOraja dan yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini adalah

siswa MTsN 2 Tana Toraja.

C. Fokus Penelitian

Adapun yang menjadi fokus penelitian adalah:

1. Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir

2. Meningkatkan Hasil Belajar Fikih

D. Deskripsi Fokus

Adapun yang menjadi Deskripsi fokus penelitian adalah:

1. Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir

Pada dasarnya peran Pendidik dan guru umum itu sama, yaitu sama-

sama berusaha untuk memindahkan ilmu pengetahuan yang ia miliki

25 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan ( cet. XXV, Alfabeta,2017) h.15

36

Page 49: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

37

kepada anak didiknya, guru dalam persepektif pendidikan agama

islam ialah orang yang bertanggung jawab terhadap upaya

perkembangan jasmani dan rohani peserta didik agar mencapai

tingkat kedewasaan sehingga ia mampu menunaikan tugas-tugas

kemanusiaanya baik sebagai khalifa fi al ardh.

2. Meningkatkan Hasil Balajar Fikih

Membaca adalah kunci dasar pembelajaran. Setiap muslim wajib

hukumya mempelajari dan memahami. Dalam menunaikan kewajiban

tersebut maka sebagai pendidik harus memiliki dua kemampuan yaitu

kemampuan membaca sehingga hikma-hikma yang terkandung dalam

buku pelajaran dapat dipahami dan direalisasikan dalam kehidupan

sehari-hari.

E. Sumber Data

Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain:

1. Data primer

“Data primer menurut Sugiono adalah sumber data yang langsung

memberikan data yang langsung, memberikan data kepada pengumpulan

data”.26

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa

data primer merupakan data utama yang di dapatkan langsung dari apa

yang diteliti.

26 Sugiono. Metode Penelitian Administrasi. ( Bandung: 2006 ) h.105

Page 50: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

38

Adapun data primer dalam menelitian ini yaitu melakukan

konsioner/wawancara dengan tujuan untuk memperoleh data dari

informan dimana yaitu guru pendidikan agama Islam

2. Data sekunder

Data sekunder menurut Sugiono adalah data yang tidak langusng

memberikan data kepada peneliti, misalnya peneliti harus melalui orang

lain atau mencari melalui dokumen data itu diperoleh dengan

menggunakan literatul yang dilakukan terhadap banyak buku dan

diperoleh berdasarkan catatan-catatan yang berhubungan dengan

penelitian.

Adapun data sekunder dalam penelitian ini adalah penelitian yang

dihasilkan dari hasil objek yang mendukung statement data primer yaitu

Guru Fikih di MTsN 2 Tana Toraja.

F. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian sebagai alat pengumpulan data yang harus

betul-betul direncanakan yang dibuat sedemikian rupa sehinggah

menghasilkan data empiris sebagaimana adanya sebab penelitian akan

berhasil apabila banyak menggunakan instrument agar data tersebut

dapat menjawab pertanyaan.

Penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pedoman

observasi, interviu, dan dokumentasi.

Page 51: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

39

1. Pedoman observasi

Metode observasi adalah pengamatan yang dilakukan dengan

sengaja, sistematis mengenai gejala-gejala yang terjadi untuk kemudian

dilakukan pencatatan. 27 Observasi diartikan sebagai usaha mengamati

fenomena-fenomena yang aka diselidiki baik itu secara lansung maupun

secara tidak langsung dengan mengfungsikan secara alat indera dari

pengamatan untuk mendapatkan informasi dan data akan diperlukan

tanpa bantuan dan alat yang lain. sedangkan observasi tidak langsung

adalah pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya

peristiwa yang akan diselidiki, misalnya peristiwa tersebut diamati melalui

fim, rangkain slide, atau rangkaian foto.

Dalam menggunakan teknik observasi baik langusung maupun

tidak langsung diharapkan mengfungsikan setiap indera untuk

mendapatkan data yang lengkap.

2. Pedoman wawancara

Wawancara merupakan proses interaksi antar respon untuk

menemukan informasi atau keterangan dengan secara langsung bertatap

muka atau bercakap-cakap secara lisan dengan cara mengajukan

beberapa pertanyaan yang menghubungakan dengan informasi yang di

perlukan dengan jarak yang dibutukan secara lisan pula, memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara bertanya sambil bertatap

muka antara sipenelti dan pewancara dengan atau responden yang

menggunkan alat panduan wawancara.

27 P.JokoSubagyo, Metodologi dalam Teori dan praktek (Jkarta: rineka cipta, 2004,) h.63

Page 52: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

40

3. Catatan dokumentasi

Catatan dokumentasi yaitu, peninggalan tertulis dalam berbagai

kegiatan atau kejadian yang dari segi waktu relatif, belum terlalu lama dan

teknik pengumpulan data dengan hal-hal yang berupa catatan, transkip,

buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, egenda dan sebagainya.

Dalam hal ini penulis menggunkan catatan dokumentasi agar hasil

penelitian yang lebih akurat dan dapat dipertanggung jawabkan

G. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis

terhadap gejala-gejala yang diteliti. 28 Observasi ini dilakukan dengan

mengamati instrument-instrument dalam proses evaluasi serta data yang

dapat menunjang kelengkapan penelitian ini.

2. Wawancara

Yaitu mengajukan sejumlah pertanyaan lisan yang lansung

ditujukan kepada orang yang paling banyak mengetahui permasalahan

yang diteliti yaitu kepala MTsN 2 Tana Toraja, serta Guru Pendidikan

Agama Islam, sehingga diperoleh data dan informasi tentang kompotensi

guru pendidikan agama islam dalam melaksanakan evaluasi

pembelajaran.

28 Husain Usman, Metodologi penelitian Sosial,( Jakarta : Bumi Aksara,2000), Cet ke-III, h

Page 53: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

41

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu, peninggalan tertulis dalam berbagai kegiatan

atau kejadian yang dari segi waktu relatif, belum terlalu lama dan teknik

pengumpulan data dengan hal- hal atau variabel yang berupa catatan,

transkip, buku, surat kabar, majalah, prasati, notulen, agenda dan

sebagainya

H. Teknik Analisis Data

Pada tahapan ini data yang telah dikumpulkan baik melalui

penelitian kepustakaan maupun penelitian lapangan, terlibih dahulu diolah

kemudian dianalisis, dalam pengolahan analisis data ini, dipergunakan

beberapa metode,yaitu:

1. Motode induktif yaitu, suatu metode penulisan yang berdasarkan pada

hal-hal yang bersifat khusus dan hasil analisa tersebut dapat dipakai

sebagai kesimpulan yang bersifat umum.29

2. Metode deduktif yaitu, metode penulisan dan penjelasan dengan

bertolak dari pengetahuan bersifat umum. Atau mengolah data dan

meganalisa dari hal-hal yang sifatnya umum guna mendapatkan

kesimpulan yang bersifat khusus.30

3. Metode komperatif yaitu, analisis data yang membandingkan

pendapat yang berbeda kemudian pendapat tersebut dirumuskan

menjadi kesimpulan yang bersifat objektif.31

29 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, ( Cet.XXX; Yogyakarta : Andi Offset, 1987), h.42 30Ibid, h.36 31 Winamo Surachman , Pengantar Penelitian Ilmiah : Dasar , Metode dan teknik. ( Bandung: Tarsita,1990),h.135

Page 54: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

42

BAB IV

HASIL dan PEMBAHASAN

A. PROPIL SEKOLAH MTsN 2 TANA TORAJA

1. VISI,MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

a. Visi :

“Terwujudnya Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Tana Toraja Yang

Unggul, Kompetitif dan Berkarakter”

b. Misi :

1. Meningkatkan Kwalitas Lulusan

2. Meningkatkan Kinerja Tenaga Pendidik Dan Tenaga

Kependidikan

3. Meningkatkan Peran Serta Seluruh Stakeholder Dalam

Mengembangkan Madrasah

4. Mengupayakan Agar Semua Guru Wajib Memberikan

Keteladanan, Motivasi, dan Bimbingan Terhadap Siswa

5. Mengintegrasikan Nilai-Nilai Karakter Ke Dalam Semua

Pelajaran

6. Menjalin Kerja Sama Yang Baik Antara Warga Madrasah

Dengan Lingkungan

7. Meningkatkan Sarana dan Prasarasa MTsN 2 Tana Toraja

42

Page 55: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

43

c. Tujuan :

1. Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Semua Mata

Pelajaran

2. Melengkapi Sarana Belajar Dengan Menambah dan

Memperbaiki Ruang Kelas Belajar Yang Ada

3. Mencetak Genarasi Muda (Siswa-Siswi) Yang Memiliki

Kemantapan Iman, Berilmu Dan Berakhlak Mulia

4. Membentuk Kepribadian Yang Matang dan Seimbang Baik

Secara Fisik, Mental Spitual Maupun Sosial

5. Meningkatkan Pengamala 5 S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan

Dan Santun)

6. Meningkatkan Pengamalan Shalat Dhuhur Berjamaah Di

Madrasah/Masjid

7. Meningkatkan Nilai Rata-Rata UAMBN/UN Secara

Berkelanjutan

8. Peningkatan Prestasi Akademik Dan Non Akademik

9. Mewujudkan Mdrasah Sebagai Lembaga Pendidikan Yang

Sangat Diminati Dan Dibutuhkan Oleh Masyarakat Luas

10. Meningkatkan Kepedulian Warga Madrasa Akan Kesehatan

Dan Kebersihan, Kenyamanan Dan Keindahan Lingkungan

Madrasah

Page 56: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

44

d. Profil Sekolah

Identitas Sekolah

a. Nama Sekolah : MTsN 2 Tana Toraja

b. Alamat Sekolah :

Jalan : Jl. Poros Makassar-Tator

Kelurahan : Salubarani

Kecamatan : Gandangbatu Sillanan

Kabupaten/Kota : Tana Toraja

Provinsi : Sulawesi Selatan

Kode Pos :

Telepon :2313026

Akreditasi :A

e. Identitas Kepala Sekolah MTsN 2 Tana Toraja

1. Nama Lengkap : Drs. Syamsuddin,M.Pd.I

2. Pendidikan Terakhir : Strata 2

3. Jurusan : Pendidikan Agama Islam

4. No. HP : 085242016409

f. Keadaan Guru

Guru dan siswa merupakan faktor yang paling penting dalan

sebuah lembaga pendidikan formal termasuk MTsN 2 Tana

Toraja. Guru dan siswa merupakan faktor yang mempengaruhi

berdirinya sekolah, tanpa kedua hal tersebut maka sekolah tidak

dapat berdiri sebagaimana mestinya. Di sisi lain, guru

Page 57: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

45

memegang peranan paling penting dalam perkembangan suatu

sekolah, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Guru

yang jumlahnya banyak dan mempunyai kualitas yang bermutu

akan mampu meningkatkan kualitas outputnya, begitu pula

sebaliknya.

MTsN 2 Tana Toraja dipimpin oleh bapak Drs.

Syamsuddin,M.Pd.I,. yang mempunyai tenaga pendidik/guru

sebanyak 16 orang. Untuk mengetahui data guru dapat dilihat

pada table berikut:

TABEL I

Data Guru MTsN 2 Tana Toraja

NO. Nama Jabatan/Guru Keterangan

1. Drs.

SYAMSUDDIN,M.Pd.I

-Kepala GT DEPAG

2. USMAN, S.Ag -Wali Kelas 1xa GT DEPAG

3. M. RIZAL, S.Pd.I Urusan

Kesiswaan

GT DEPAG

4. AMIRUDDIN, S.Si Bendahara

Rutin

-K LAB IPA

GT DEPAG

5. HIDAYAH, S.Pd.I -Wali Kelas Guru Tetap

Page 58: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

46

VIIIa Non PNS

6. KURNIAWAN, S.Pd GT DEPAG

7. ASMAWATI BADDU,

S.Pd.I

-Wali Kelas

VIIIb

Guru Tetap

Non PNS

8. Dra. KALSUM Guru Tetap

Non PNS

9. NURBAYA, S.Pd.I -Pustakawan

-P DIRI

Guru Tetap

Non PNS

10. DARLAN, S.Pd.I Kepala LAB

Komputer

Guru Tetap

Non PNS

11. SITTI MASITA, SE GTT PNS

12. DAHLAN, SPd Pengembangan

diri MIPA

Guru Tetep

Non PNS

13. MUZDALIFAH, S.Pd Wali Kelas VIIb Guru Tetep

Non PNS

14. MARWADI

RUPANG,S.Pd.I

Pengembangan

Diri Olahraga

GTT

15. NURKHAIRAH,S.Pd.i GTT

16. BURHANUDDIN,S.Pd GTT

Page 59: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

47

TABEL II

Tingkan

Pendidikan

Jumlah Guru Ket

GT GTT

S1 11 6

D2/D3 - -

SLTA - -

Jumlah 11 6

Sumber Data : Papan Potensi Guru MTsN 2 Tana Toraja.

g. Keadaan Siswa

Dalam penelitian ini dapat Dianalis dari table siswa yang di

tunjukkan sebagai berikut :

TABEL III Data Siswa :

No. Kelas Jumlah Siswa Ket

2017/2018 2018/2019 2019/2020

1. VII 74 74 69

2. VIII 83 89 89

3. IX 75 73 83

JUMLAH 232 236 241

h. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana sangat menunjang proses belajar

mengajar. Dengan kata lain bahwa keberhasilan pengajaran

semata-mata ditentukan oleh kemampuan siswa menerima

pelajaran dan kepiawian guru selaku sutradara dalam proses

pengajaran, namun ada faktor lain yang tidak bisa diabaikan,

Page 60: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

48

yakni fasilitas atau sarana dan prasarana yang ada pada

sekolah tersebut.

Fasilitas yang sudah dimiliki MTsN 2 Tana Toraja belum cukup

memadai untuk berlangsungnya kegiatan belajar yang efektif

dan kondusif. Berikut ini gambarnya.

TABEL IV Data Sarana dan Prasarana MTsN 2 Tana Toraja.

No Sarana dan Prasarana

Keterangan Jumlah

Baik Rusak

1. Ruangan Kepala Sekolah

1 - 1

2. Ruang Guru 1 - 1

3. Ruang TU 1 - 1

4. Ruang Kelas 12 - 12

5. Laboratorium IPA - - -

6. Laboratorium Komputer

1 - 1

7. Laboratorium Bahasa

1 - 1

8. WC 1 1 2

9. Ruang Mushallah 1 - 1

10. Perpustakaan 1 - 1

Sumber Data: Papan Potensi MTsN 2 Tana Toraja

Rombongan belajar

A) Kelas VII : 4 (Empat) Rombongan belajar

B) Kelas VIII : 4 (Empat) Rombongan belajar

C) Kelas IX : 4 (Empat) Rombongan belajar

Jumlah Rombongan Belajar 12 Rombongan brlajar

Page 61: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

49

Dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana sekolah belum

cukup memadai untuk tercapainya kondisi akademik yang ideal

sebagai penunjang pembelajaran kualitas pendidikan. Hal ini

disebabkan tidak adanya sarana penunjangan pembelajaran

seperti perpustakaan, laboratorium IPA dan lain sebagainya.

B. Strategi Penerapan Kemampuan Berpikir Pada Mata Pelajaran

Fikih di MTsN 2 Tana Toraja.

Dalam melaksanakan suatu kegiatan tentu mempunyai tujuan

yang ingin dicapai dengan menggunakan strategi yang tepat dan

sesuai dengan keadaan yang dihadapinya, sama halnya dengan

guru fikih dalam mengatasi kesulitan belajar tentunya mempunyai

strategi yang di persiapkan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam

proses belajar mengajar berlangsung guru mempunyai dua strategi

yakni strategi penyampaian pesan dan strategi pengelolaan kelas.

1. Strategi penyampaian pesan

Strategi penyampaian pesan yang di lakukan oleh guru fikih

di MTsN 2 Tana Toraja yakni guru dalam proses belajar mengajar

menggunakan metode Tanya jawab , ceramah dan media,

sehingga dalam penyampaian belajar dengan lancar sesuai dengan

tujuan yang di rumuskan oleh guru dalam perencanaan

pembelajaran.

Page 62: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

50

2. Strategi pengelolaan kelas

Dalam mencaoai pembelajaran yang efektif tentu

mempunyai strategi, sama halnya dengan guru fikih dalam

mencapai proses belajar mengajar yang efektif dalam kelas guru

harus kaya dengan strategi pengelolaan kelas, karena dalam satu

kelas terdapat banyak individu yang latarbelakangnya beda-beda.

Berikut wawancara ibu Hidayah,S.Pd.I (guru fikih di MTsN 2 Tana

Toraja)

“Strategi pengelolaan kelas yang kami terapkan dalam kelas ini yakni dengan menggunakan pendekatan pembelajaran sehingga dapat menarik perhatian anak didik”. (Wawancara, 20 Agustus 2019 di MTsN 2 Tana Toraja) Pada kesempatan lain peneliti juga mewawancarai bapak

M.Rizal,S.Pd.I (guru fikih di MTsN 2 Tana Toraja)

“Sebenarnya banyak cara yang dilakukan oleh guru dalam pengelolaan kelas salah satunya dengan menegur secara bijaksana, yaitu secara jelas dan tegas, bukan berupa peringatan atau ocehan, serta membuat aturan”. (Wawancara, 20 Agustus 2019 di MTsN 2 Tana Toraja).

Dari hasil wawancara tersebut dapat menarik kesimpulan

bahwa guru ketika dalam ruangan kelas harus pandai

menggunakan strategi belajar yang tepat dan dapat menarik

perhatian siswa untuk senantiasa menggunakan potensi yang di

milikinya.

Page 63: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

51

C. Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir

Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik.

Dalam menyampaikan materi kepada peserta didik yang di

lakukan secara teratur oleh guru fikih agar dapat meningkatkan

hasil belajar peserta didik yaitu dengan menggunakan metode.

Adapun metode yang di gunakan ada dua yakni metode ceramah

plus dan metode pembelajaran diskusi.

1. Metode ceramah plus

Metode ini mirip dengan metode ceramah pada

umumnya, namun disertai dengan metode lain dalam

penyampaian materi pelajaran. Misalnya;

a. Metode ceramah plus Tanya jawab.

b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas.

c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan.

2. Metode Pembelajaran Diskusi

Metode diskusi adalah suatu metode pengajaran yang

mengedepankan aktivitas diskusi siswa dalam belajar

memecahkan masalah. Metode ini dilakukan dengan

membentuk kelompok diskusi untuk membahas suatu

masalah.Misal;

a. Mendorong siswa berfikir kritis

Page 64: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

52

b. Merangsang siswa untuk lebih kreatif dalam berfikir

dan menyampaikan pendapat.

D. Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Fikih Di MTsN

2 Tana Toraja.

Adapun hasil penelitian menunjukan bahwa metode

ceramah plus yang telah digunakan, guru tidak mendapatkan hasil

yang baik. Berdasarkan hasil wawancara ibu Hidayah,S.Pd.I (guru

fikih di MTsN 2 Tana Toraja)

“Guru tidak mendapatkan hasil yang baik karena metode yang digunakan membuat peserta didik merasa bosan dan merasa malas mengikuti pelajaran tersebut” (Wawancara, 20 Agustus 2019 di MTsN 2 Tana Toraja).

Berdasarkan hasil penelitian pada metode selanjutnya yaitu

metode diskusi telah meningkatkan hasil belajar peserta didik di

MTsN 2 Tana Toraja. Peserta didik dapat terlihat belajar bersama

dalam kelompok. Berikut ini ciri-ciri dalam kelompok peserta didik

antara lain:

1. Saling membntu sesame anggota dalam kelompok

2. Setiap anggota ikut memecahkan masalah dalam kelompok

sehingga mencapai kesepakatan.

3. Menghargai kontribusi setiap anggota kelompok.

4. Setiap kelompok mengambil giliran dan berbagi tugas.

5. Berada dalam kelompok kerja saat kegiatan berlangsung.

6. Meneruskan tugas yang telah menjadi tanggung jawabnya.

Page 65: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

53

7. Mendorong peserta didik lain untuk berpartisipasi dalam tugas

kelompok.

8. Menyelesaikan tugas tepat waktu.

Berikut wawancara ibu Hidayah,S.PD.I (guru fikih di MTsN 2

Tana Toraja).

“Aktifitas kerjasama yang peserta didik lakukan selama proses belajar berlangsung mengalami peningkatan yang sangan baik. Hal ini disebabkan penerapan metode diskusi yang membuat peserta didik berusaha untuk mendapat nilai terbaik dengan cara kerjasama dengan peserta didik lain”. (Wawancara, 20 Agustus 2019 di MTsN 2 Tana Toraja).

Demikian hasil belajar peserta didik di MTsN 2 Tana Toraja

yang peneliti dapatkan.

Page 66: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

54

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang telah di kemukakan pada

pembahasan terdahulu, maka dalam bab penutup ini penulis akan

memberikan kesimpulan sebagaiberikut:

1. Strategi guru fikih di MTsN 2 Tana Toraja membentuk kelompok

diskusi atau Tanya jawab yang dilakukan oleh guru baik ketika

proses belajar mengajar berlangsung maupun pada akhir dari

pertemuan, dengan strategi seperti itu guru berhasil dalam

merengsang siswa untuk mengatasi siswa yang kesulitan

belajar.

2. Antara lain sarana dan prasarana yang di rasakan belum

optimal/lengkap, minat dan perhatian siswa terhadap materi

pelajaran masih kurang atau sangat labil, perbedaan

karakteristik siswa.

3. Memperbaiki metode mengajar, peningkatan disiplin ilmu bagi

guru, penciptaan kondusi belajar yang nyaman, dan menjalin

komunikasi yang intensif kepada orang tua. Khusus kepada

siswa dengan berbagi cara sesuai dengan sifat

permasalahannya. Misalnya remedial bagi yang lambat,terapi

bagi yang mengalami kegoncangan.

54

Page 67: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

55

4. Menjalin komunikasi yang intensi dengan orang tua siswa

Salah satu langka strategi yang dapat di kembangkan oleh para

guru di MTsN 2 TanaToraja sebagai suatu upaya dalam

mengatasi kesulitan belajar anak didik adalah membangun

komunikasi yang kondusif dengan orang tua siswa. Hal ini dapat

di lakukan dalam rangka sebagai alat control bagi anak didik.

Termasuk dapat membantu untuk menemukan permasalahan

yang di hadapi oleh anak didik tersebut.

B. Saran

Adapun saran untuk dijadikan rekomendasi dalam strategi

pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir (SPPKB)

1. Guru sebagai pendidik, harus lebih memperhatikan

perkembangan siswa, bukan saja dari segi kognitif dan

psikomotorik, tetapi juga kepada efektifnya dengan

mengadakan komunikasi baik secara formal maupun non

formal.

2. Guru sebagai pemerhati keadaan umat, harus lebih aktif

mengontrol ilmu akidah dan akhlak yang telah disampaikan

kepada siswa agar siswa dapat mengaplikasikan ilmu yang

telah didapatkan dan menyampaikan kepada orang lain,

sehingga tercipta agama Islam sebagai rahmatan lil‟alamin.

3. Guru sebagai pengenban amanah yang sangat mulia, harus

terus mempelajari kebutuhan umat baik dari segi ilmu, amal,

Page 68: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

56

dakwah dan tarbiyah. Sehingga amanah yang dipikul tidak

terasa berat tetapi terasa nikmat.

Page 69: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

57

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur‟an dan Terjemahannya (Jakarta: CD. Darus sunnah, 2012)

Dimiyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 1999),

Husain Usman, Metodologi penelitian Sosial,( Jakarta : Bumi Aksara,2000),

M. Rizal Qosim, Fikih 1, (PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2014),

Mahjudin, Masail Al-Fiqh Kasus-Kasus Aktual dalam Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2012),

Nanna Sudjana, Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar, (PT Remaja Rosdakarya, 2005),

Nyayu Khodijah, Psikologi Pendidikan, (Palembang: Grafika Telindo Press, 2009)

Omar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Bandung: Bumi Aksara,2006),

P.JokoSubagyo, Metodologi dalam Teori dan praktek (Jkarta: rineka cipta, 2004,)

Rusman, Model-model Pembelajaran (Bandung: Rajawali Pers, 2010),

Setiawan Hari Purnomo, Manajemen Strategi: sebuah Konsep Pengantar, (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1996),

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan ( cet.25;Alfabeta,2017)

Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012)

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Cet. Ke -10 Jakarta: Kencana, 2013),

Zainal Aqib, Model-Model Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif), cet. Ke-4, (Bandung: Yrama Widya, 2014),

57

Page 70: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

58

RIWAYAT HIDUP

NUR SYAMSIDAR, Lahir pada tanggal 22 januari

1997 di Tendan Ku‟lang, Kecamatan Gandangbatu

Sillanan, Kabupaten Tana Toraja. Anak bungsu dari 2

bersaudara dan merupakan buah kasih sayang dari

pasangan Anwar Baco rahimahullah dan Nur Pianti.

Penulis mulai menempuh pendidikaan formal di MIN 2

Tana Toraja pada tahun 2003 dan tamat pada tahun

2009, kemudian melanjutkan pendidikan di MTsN 2

Tana Toraja pada tahun 2009 dan tamat pada tahun

20012. Penulis melanjutkan pendidikan tingkat atas di

SMA 9 Tana Toraja pada tahun 20012 dan

menyelesaikan study pada tahun 2015. Pada tahun yang sama Penulis

melanjutkan pendidikan di tingkat perguruan tinggi di Jurusan Pendidikan Agama

Islam-S1 Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar. Penulis

telah menyelesaikan skripsi dengan judul :”Strategi Pembelajaran Peningkatan

Kemampuan Berpikir (SPPKB) Terhadap Hasil Belajar Fikih Peserta Didik Di

MTsN 2 Tana Toraja”:

Page 71: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

59

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 72: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

60

D

O

K

U

M

E

N

T

A

S

I

Page 73: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

61

1.Gambar : wawancara kepalah sekolah MTsN 2 Tana Toraja

2.Gambar : wawancara guru Fikih.

Page 74: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

62

PERSURATAN

Page 75: PROGRAM STUDI PENDIDKAAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …

63