PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN … · siswa mencapai KKM dan nilai rata-rata kelas yang...
Transcript of PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN … · siswa mencapai KKM dan nilai rata-rata kelas yang...
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS
MA MA’ARIF DARUL AMAN PRINGSURAT MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLE
NON-EXAMPLE
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sejarah
Oleh:
ARUNG SAMUDRA SANDI NUGROHO
NIM: 131314037
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS
MA MA’ARIF DARUL AMAN PRINGSURAT MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLE
NON-EXAMPLE
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sejarah
Oleh:
ARUNG SAMUDRA SANDI NUGROHO NIM: 131314037
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan segenap rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, skripsi ini ku
persembahkan kepada:
1. Ibuku, Endang Dyah Purwati yang selalu mendukung, mendo’akan dan
memberiku kasih sayang.
2. Keluarga besar Bambang Purnomo yang selalu mendukung dan
mencurahkan kasih sayang kepadaku
3. (Almh) Endang Widi Purwani dan (Alm) Bambang Purnomo yang selalu
memotivasi dan membimbingku
4. Nurul Farida yang selalu memotivasi dan mendengarkan keluhkesahku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan
serta memperhalus perasaan.
(Tan Malaka)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 23 Februari 2018
Penulis,
Arung Samudra Sandi N.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Arung Samudra Sandi Nugroho
NIM : 131314037
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS
MA MA’ARIF DARUL AMAN PRINGSURAT MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLE NON-
EXAMPLE
Dengan demikian, saya memberi hak kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain,dan
mempublikasikannya di internet untuk kepentingan akademis tanpa perlu ijin dari
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal, 23 Februari 2018
Yang menyatakan,
Arung Samudra Sandi N.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS
MA MA’ARIF DARUL AMAN PRINGSURAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLE
NON-EXAMPLE oleh:
Arung Samudra Sandi Nugroho NIM: 131314037
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar sejarah siswa setelah menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Example Non-Example di kelas XI IPS MA Ma’arif Darul Aman Pringsurat tentang “Peristiwa-peristiwa Penting di Dunia dan Pengaruhnya bagi Indonesia”. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model penelitian Hopkins dengan tahapan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS MA Ma’arif Darul Aman Pringsurat sebanyak 22 siswa. Obyek penelitian ini adalah prestasi belajar sejarah siswa melalui model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Example Non-Example. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes dan observasi. Analisis data dengan menggunakan teknik persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar sejarah siswa setelah diterapkan melalui model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Example Non-Example. Peningkatan ini dapat dilihat dari jumlah siswa mencapai KKM dan nilai rata-rata kelas yang diperoleh. Pada keadaan awal jumlah siswa tuntas sebanyak 10 (45 %) dengan rata-rata kelas 64,88. Setelah diterapkan tindakan pada siklus I jumlah siswa tuntas naik menjadi 12 (54,54%) dengan rata-rata kelas 68,40. Peningkatan juga terjadi setelah dilakukan tindakan pada siklus 2. Pada siklus 2 jumlah siswa tuntas sebanyak 17 (77,27%) siswa dengan nilai rata-rata kelas 76,31. Selain itu penerapan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Example Non-Example juga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Skor rata-rata keadaan awal aktivitas pembelajaran siswa adalah 14,72, pada siklus 1 naik menjadi 15,31 (77%) dan siklus 2 menjadi 15,72 (79%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT ENHANCEMENT HISTORICAL LEARNING ACHIEVEMENT FOR
STUDENT XI IPS MA MA’ARIF DARUL AMAN PRINGSURAT THROUGH COOPERATIVE LEARNING MODEL EXAMPLE NON-EXAMPLE TYPE
By: Arung Samudra Sandi Nugroho
NIM: 131314037
The research aimed to describe increased student historical learning achievement after applying Cooperative Learning Model Example Non-Example Type in class XI IPS MA Ma'arif Darul Aman Pringsurat about "The Significant Events in the World and Its Influence to Indonesia".
This research used Classroom Action Research Method (PTK) Hopkins research model with stages of planning, action, observation, and reflection. Subject in this research are 22 students of class XI IPS MA Ma'arif Darul Aman Pringsurat. The object of this research is the student’s historical learning achievement through Cooperative Learning model Example Non-Example Type. The data were collected using test and observation. Data analysis use percentage technique.
The results showed that there was an increase in student historical learning achievement after was applied Cooperative Learning Model Example Non-Example Type. This increase can be seen from the number of students who reach the KKM and the class average score obtained. In the initial circumstances, the numbers of students was passed are 10 students (45%) with class average score of 64.88. After appliy 1 cycle action, the number of students who passed rise to 12 students (54.54%) with class average score of 68.40. The increase also occurred after the cycle 2 action. In cycle 2, the number of passed students are 17 students (77.27%) with class average score 76.31. Besides, application Cooperative Learning model Type Non-Example Example could increase students learning activities. The average score of the initial state of student learning activity is 14.72, in cycle 1 rises to 15.31 (77%) and cycle 2 get 15.72 (79%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar
Sejarah Siswa Kelas XI IPS MA Ma’arif Darul Aman Pringsurat Melalui
Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Example Non-Example” ini
dapat terselesaikan dengan baik. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini telah
memberikan banyak ilmu dan pengalaman yang sangat berguna dalam
penyusunan karya ilmiah.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata
Dharma.
2. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah yang telah mendukung
pembelajaran dan pelaksanaan penelitian.
3. Bapak Drs. Y.R. Subakti, M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah
membimbing dan memberikan motivasi saat penelitian berlangsung.
4. Bapak Dr. Purwanta, MA., selaku dosen pembimbing II yang telah
membimbing dan memberikan motivasi saat penelitian berlangsung.
5. Ibu Sri Wahyuningsih, S.Pd., selaku kepala sekolah dan guru mata
pelajaran sejarah kelas MA Ma’arif Darul Aman Pringsurat yang telah
memberikan izin dan bimbingan pelaksanaan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Seluruh siswa kelas XI IPS MA Ma’arif Darul Aman Pringsurat tahun
ajaran 2016/2017.
7. Keluarga besar Bambang Purnomo yang memberikan motivasi serta
dukungan.
8. Seluruh teman-teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah
Universitas Sanata Dharma angkatan 2013
Penulis menyadari penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta, 23 Februari 2018
Penulis,
Arung Samudra Sandi N.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
MOTTO ................................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................. vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................. x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................................ 6
C. Batasan Masalah .................................................................................................. 7
D. Rumusan Masalah ............................................................................................... 7
E. Pemecahan Masalah ............................................................................................ 8
F. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 8
G. Manfaat Penelitian ............................................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 11
A. Kajian Teori ....................................................................................................... 11
1. Teori Konstruktivisme .................................................................................. 11
2. Model Pembelajaran Kooperatif ................................................................... 16
3. Prestasi Belajar Sejarah ................................................................................ 18
4. Metode Pembelajaran Example Non-Example ............................................. 20
B. Kerangka Berfikir .............................................................................................. 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
C. Hipotesis ............................................................................................................ 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................... 26
A. Jenis Penelitian .................................................................................................. 26
B. Setting Penelitian ............................................................................................... 27
C. Subjek Penelitian ............................................................................................... 27
D. Objek Penelitian ................................................................................................ 28
E. Variabel-Variabel Penelitian ............................................................................. 28
F. Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 28
G. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................................... 29
H. Desain Penelitian ............................................................................................... 33
I. Teknis Analisis Data ......................................................................................... 33
J. Prosedur Penelitian ............................................................................................ 35
K. Indikator Keberhasilan ...................................................................................... 38
L. Jadwal Penelitian ............................................................................................... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 39
A. Hasil Penelitian .................................................................................................. 39
1. Keadaan Awal ............................................................................................... 39
2. Siklus 1 ......................................................................................................... 44
3. Siklus 2 ......................................................................................................... 50
B. Komparasi ......................................................................................................... 58
C. Pembahasan ....................................................................................................... 62
BAB V Penutup ..................................................................................................... 67
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 67
B. Saran .................................................................................................................. 69
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 71
LAMPIRAN ........................................................................................................... 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar I : Kerangka Berfikir ........................................................................... 24
Gambar II : Siklus Rancangan Penelitian ........................................................... 32
Gambar III : Diagram Distribusi Frekuensi Aktivitas Belajar Pra Siklus ........... 41
Gambar IV : Diagram Jumlah Ketuntasan Siswa Pra Siklus ............................... 43
Gambar V : Diagram Distribusi Frekuensi Perolehan Prestasi Pra Siklus ......... 44
Gambar VI : Diagram Distribusi Frekuensi Pengamatan Aktivitas Belajar
SiswaSiklus 1.................................................................................. 47
Gambar VII : Diagram Distribusi Frekuensi Prestasi Siswa Siklus 1 .................... 50
Gambar VIII: Diagram Distribusi Frekuensi Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa
Siklus 2 ........................................................................................... 55
Gambar IX : Diagram Distribusi Frekuensi Prestasi Siswa Siklus 2 .................. 57
Gambar X : Diagram Komparasi Perolehanprestasi Siswa Pada Pra Siklus Dan
Siklus 1 ........................................................................................... 60
Gambar XI : Diagram Komparasi Perolehan Prestasi Siswa Siklus 1 Dan
Siklus 2 ........................................................................................... 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Kriteria Penilaian Hasil Pengamatan Belajar ........................................... 35
Tabel 2: Indikator Keberhasilan ............................................................................. 39
Tabel 3: Jadwal Kegiatan ....................................................................................... 40
Tabel 4: Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Pra Siklus ....................................... 41
Tabel 5: Perolehan Prestasi Pada Pra Siklus .......................................................... 43
Tabel 6: Distribusi Frekuensi Pra Siklus ................................................................ 44
Tabel 7: Nilai Final Pra Siklus ............................................................................... 45
Tabel 8: Distribusi Frekuensi Nilai Final Pra Siklus ............................................. 46
Tabel 9: Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siklus 1 .......................................... 48
Tabel 10: Perolehan Prestasi Siklus 1 ................................................................... 50
Tabel 11: Nilai Final Siklus 1 ................................................................................ 52
Tabel 12: Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siklus 2 ........................................ 55
Tabel 13: Perolehan Prestasi Siklus 2 .................................................................... 57
Tabel 14: Nilai Final Siklus 2 ................................................................................ 58
Tabel 15: Distribusi Frekuensi Prestasi Siklus 2 ................................................... 60
Tabel 16: Komparasi Pra Siklus dengan Siklus 1 .................................................. 61
Tabel 17: Komparasi Siklus 2 dengan Siklus 1 ..................................................... 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Silabus ............................................................................................. 74
Lampiran 2 : RPP Siklus 1 ..................................................................................... 77
Lampiran 3 : RPP Siklus 2 ..................................................................................... 82
Lampiran 4 : Kisi-Kisi Soal ................................................................................... 87
Lampiran 5 : Soal Ulangan .................................................................................... 90
Lampiran 6 : Lembar Jawab ................................................................................. 100
Lampiran 7 : Kunci Jawaban................................................................................ 101
Lampiran 8 : Perolehan Nilai Siklus 1 ................................................................. 102
Lampiran 9 : Perolehan Nilai Siklus 2 ................................................................. 103
Lampiran 10 : Validitas Soal Siklus 1 (Butir 1 ) .................................................. 104
Lampiran 11 : Uji Validitas Siklus 1.................................................................... 105
Lampiran 12 : Uji Validitas Siklus 2.................................................................... 107
Lampiran 13 : Uji Reliabilitas Siklus 1 ................................................................ 109
Lampiran 14 : Uji Reliabilitas Siklus 2 ................................................................ 110
Lampiran 15 : IPKG ............................................................................................. 111
Lampiran 16 : Surat Ijin Kementrian Agama ....................................................... 121
Lampiran 17 : Surat Keterangan Kepala Sekolah ............................................... 122
Lampiran 18 : Dokumentasi ................................................................................. 123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prestasi belajar memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan.
Pasalnya prestasi belajar menjadi tolok ukur keberhasilan pembelajaran.1
Anggapan tersebut terjadi pada siswa, wali murid bahkan guru. Hampir setiap orang
menjadikan prestasi belajar sebagai barometer pencapaian seseorang berhasil
memperoleh ilmu dari pendidikan yang diikuti.
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh peserta didik setelah
melalui proses pembelajaran dalam waktu tertentu. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (1984) prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan,
dan sebagainya).2 Sedangkan, belajar dapat diartikan sebagai perubahan atau usaha
seseorang untuk memperoleh suatu pengetahuan. Jadi dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan dalam suatu
mata pelajaran yang ditunjukkan dengan hasil tes atau satuan nilai yang berbentuk
angka yang diberikan oleh guru atau pengajar.
Dalam praktiknya, prestasi belajar ini memiliki fungsi mendasar dalam
kegiatan pembelajaran. Siswa yang memiliki prestasi belajar yang tinggi biasanya
memiliki tempat teratas dalam stratifikasi sosial di lingkungan pendidikannya.
1 Hestarina, Prestasi Belajar Memiliki Peran Yang Sangat Penting Dalam
Pendidikan. Pasalnya Prestasi Belajar Menjadi Salah Satu Tolok Ukur Keberhasilan Seseorang Dalam Proses Pembelajaran, Universitas Pendidikan Indonesia, 2013, hlm. 1.
2 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi kedua, Jakarta: Balai Pustaka,1984, hlm. 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Keuntungan bagi peserta didik yang memiliki prestasi belajar yang tinggi tersebut
salah satu diantaranya adalah memiliki akses yang mudah ketika berurusan dengan
guru dalam urusan sekolah seperti halnya beasiswa dan pendaftaran masuk di
jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sebagai salah satu contoh adalah pada Seleksi
Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Pada SNMPTN pola seleksi
didasarkan pada hasil prestasi akademik dengan menggunakan rapor semester 1
(satu) sampai dengan semester 5 (lima).3 Nilai rapot diperoleh dari nilai rata-rata
siswa setiap semesternya. Nilai rata-rata tersebut meliputi seluruh nilai mata
pelajaran yang diikuti oleh siswa yang diperoleh melalui ulangan harian, ulangan
tengah semester dan ulangan akhir semester.
Cara memperoleh prestasi belajar adalah melalui proses kegiatan belajar dan
mengajar (KBM). Jika prestasi belajar adalah hasilnya maka KBM adalah
prosesnya. Seperti yang kita ketahui pada hal apapun, proses memperoleh sesuatu
pasti akan mempengaruhi hasil yang diperoleh. Seperti halnya dalam pendidikan,
baik buruknya proses KBM akan berpengaruh pada prestasi belajar yang akan
diperoleh. Kegiatan belajar dan mengajar sangat berpengaruh dalam tinggi
rendahnya ketercapaian prestasi belajar para peserta didik. Kegiatan belajar
mengajar ini pada umumnya berlangsung secara formal seperti di sekolah, kampus
dan lembaga pendidikan lainnya. Dalam hal ini guru sebagai tenaga pendidik
memiliki peran yang sangat penting. Guru berperan sebagai dinamo penggerak
berjalannya proses belajar mengajar mulai dari penyusunan Rencana Pelaksanaan
3 Ketentuan Umum SNMPTN,2017,
WIBhttp://snmptn.ac.id/informasi.html?1426322267#umum (diakses pada Senin 25 September 2017 jam 00.46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Pembelajaran (RPP), penyiapan materi/bahan ajar, penyampaian materi hingga
penilaian hasil belajar. Selain guru, peserta didik juga memiliki peran yang penting.
Kegiatan belajar mengajar akan berlangsung apabila ada guru yang mengajar dan
ada peserta didik yang diajar. Kesiapan peserta didik juga mempengaruhi
berjalannya proses belajar mengajar. Kesiapan tersebut antara lain meliputi minat
peserta didik mengikuti kegiatan belajar dan mengajar. Minat belajar peserta didik
dapat diciptakan melalui metode pembelajaran yang baik dan menyenangkan. Oleh
karena itu perlu adanya kerjasama yang baik antara guru dan peserta didik dalam
proses belajar mengajar.
Belajar merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan setiap orang secara
maksimal untuk dapat menguasai atau memperoleh hasil.4 Kegiatan belajar adalah
proses mendapatkan pengetahuan.5 Hasil berupa pengetahuan tersebut yang
nantinya digunakan oleh siswa untuk mengerjakan soal ujian pengukur prestasi
belajar.Maka kegiatan belajar mengajar mempengaruhi hasil dari proses belajar
tersebut. Pernyataan tersebut berlaku pada setiap mata pelajaran tidak terkecuali
mata pelajaran sejarah. Tinggi-rendahnya prestasi belajar sejarah dipengaruhi oleh
proses pembelajaran sejarah yang ditempuh sebelumnya. Mata pelajaran sejarah
merupakan mata pelajaran yang memiliki pokok bahasan yang cukup banyak.
4 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, hlm.48. 5 Agus Suprijono, Cooperative Learning, Yogyakarta; Pustaka Pelajar,
2015, hlm.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Sejarah berguna secara interinsik dan ekstrinsik.6 Guna sejarah secara
intrinsik yaitu (1) sejarah sebagai ilmu, (2) sejarah sebagai cara mengetahui masa
lampau, (3) sejarah sebagai pernyataan pendapat, dan (4) sejarah sebagai profesi.7
Sedangkan secara ekstrinsik guna sejarah yaitu (1) sebagai pendidikan moral, (2)
sebagai pendidikan penalaran, (3) sebagai pendidikan politik, (4) sebagai
pendidikan kebijakan, (5) sebagai pendidikan perubahan, (5) sebagai pendidikan
masa depan, (6) sebagai ilmu bantu, (7) sebagai latar belakang, dan (7) sebagai
rujukan.8 Dari kegunaan-kegunaan yang sangat penting dalam kehidupan tersebut
tentunya akan sayang apabila proses pembelajaran sejarah tidak dimanfaatkan
secara maksimal dan mendapatkan hasil yang tidak memuaskan atau rendah. Dalam
rangka memaksimalkan hasil prestasi sejarah maka dibutuhkan model
pembelajaran yang cocok. Dengan medel pembelajaran yang cocok tersebut
tentunya akan mempengaruhi minat belajar sejarah siswa sehingga menghasilkan
prestasi belajar yang lebih baik.
Berdasarakan observasi yang dilakukan oleh peneliti di kelas XI IPS MA
Ma’arif Darul Aman Pringsurat, mengalami rendahnya prestasi belajar sejarah
khususnya pada kompetensi dasar “Membedakan pengaruh Revolusi Prancis,
Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia terhadap perkembangan pergerakan
nasional Indonesia”. Pada data keadaan awal nilai mata pelajaran sejarah berada di
bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu di bawah 75 (75%)pada materi.
6 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Bentang Pustaka,
2005, hlm. 20. 7 Ibid, hal. 20. 8 Ibid, hal. 26.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Dari 22 (100%) siswa, hanya 10 (45%) siswa saja yang memperoleh nilai diatas
KKM dengan nilai rata-rata 64,88 (64,88%). Dengan ditemuinya nilai yang tidak
tuntas maka harus dicari apa penyebab dan bagaimana solusi penanganannya,
Berdasarkan analisa observasi yang dilakukan oleh peneliti maka ditemukan
penyebab rendahnya hasil prestasi belajar sejarah adalah ketidak sinergisnya ketiga
elemen yaitu antara siswa, guru dan keadaan kelas. Meskipun ketiganya memiliki
keunggulan namun apabila tidak disajikan dalam model pembelajaran yang pas
maka tidak akan membuahkan hasil yang lebih baik.
Ibu Sri Wahyuningsih, S.Pd merupakan guru yang mengampu mata pelajaran
sejarah di MA Ma’arif Darul Aman Pringsurat. Sebagai guru senior maka beliau
faham betul mengenai model-model pembelajaran yang berkembang dan
bagaimana penerapannya. Siswa-siswi kelas XI IPS MA Ma’arif Darul Aman
Pringsurat merupakan siswas-siswi yang aktif didalam kelas. MA Ma’arif Darul
Aman Pringsurat juga memiliki sarana dan pra-sarana yang memadahi dalam
menunjang proses pembelajaran. Suasana sekolahnya sangat kondusif. Meskipun
guru sudah menerapkan model pembelajaran yang memungkinkan pengembangan
pemikiran seperti model diskusi, siswa masih sulit mengembangkan pemikirannya
di dalam menggambarkan peristiwa-peristiwa sejarah yang dibahas. Hal ini terbukti
dari rendahnya nilai rata-rata kelas yang masih cukup rendah. Artinya dari model
pembelajaran yang sudah diterapkan siswa masih kurang memahami peristiwa-
peristea sejarah yang diajarkan sehingga mereka mudah lupa dan cenderung
memikirkan/menggambarkan hal lain yang tidak sesuai dengan materi yang
diajarkan. Kesiapan peserta didik juga mempengaruhi berjalannya proses belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
mengajar. Kesiapan tersebut antara lain meliputi minat peserta didik mengikuti
kegiatan belajar dan mengajar. Minat belajar peserta didik dapat diciptakan melalui
metode pembelajaran yang baik dan menyenangkan. Oleh karena itu perlu adanya
kerjasama yang baik antara guru dan peserta didik dalam proses belajar mengajar.
Dari masalah-masalah yang dipaparkan di atas, maka sangat perlu dicarikan
solusi untuk mengatasinya. Masalah utama yang akan diselesaikan adalah
bagaimana cara meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI IPS MA Ma’arif
Darul Aman Pringsurat. Dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik
tentunya ketiga elemen pendidikan yaitu guru, siswa dan sarana dan pra-sarana
harus bekerjasama secara optimal. Kerja sama tersebut dapat diciptakan melalui
sebuah metode pembelajaran yang mengedepankan komunikasi antara pendidik
dengan peserta didik atau peserta didik dengan peserta didik lainnya. Metode
pembelajaran seperti ini juga akan membuat suasana kelas menjadi menyenangkan.
Hasilnya peserta didik akan lebih senang belajar dan akan menambah prestasi
belajarnya.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas dapat kita lihat adanya permasalahan-
permasalahan yang menyebabkan prestasi belajar siswa rendah yaitu:
1. Kurangnya peran siswa dalam suatu proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
2. Kurangnya pemanfaatan sarana dan pra-sarana dalam mendukung proses
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
3. Ketidakcocokan model pembelajaran pada kelas dan materi yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
4. Penerapan model pembelajaran yang kurang memperhatikan peran dan
keaktifan siswa.
5. Penerapan model pembelajaran yang tidak mendukung terjadinya interaksi
antara siswa dengan siswa ataupun guru dengan siswa.
C. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini penulis memfokuskan untuk membatasi topik
permasalahan pada peningkatan prestasi belajar sejarah melalui penerapan model
Example Non-Example pada siswa kelas XI IPS MA Ma’arif Darul Aman
Pringsurat, Kab. Temanggung pada kompetensi dasar “Membedakan pengaruh
Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia terhadap perkembangan
pergerakan nasional Indonesia”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis mengambil rumusan masalah:
Apakah penerapan model Pembelajaran Example Non-Example mampu
meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS MA Ma’arif Darul Aman
Pringsurat pada kompetensi dasar “Membedakan pengaruh Revolusi Prancis,
Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia terhadap perkembangan pergerakan
nasional Indonesia”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
E. Pemecahan Masalah
Dari masalah-masalah yang dipaparkan di atas, maka sangat perlu dicarikan
solusi untuk mengatasinya. Masalah utama yang akan diselesaikan adalah
bagaimana cara meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI IPS MA Ma’arif
Darul Aman Pringsurat. Dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik
tentunya ketiga elemen pendidikan yaitu guru, siswa dan sarana dan pra-sarana
harus bekerjasama secara optimal. Kerja sama tersebut dapat diciptakan melalui
sebuah metode pembelajaran yang mengedepankan komunikasi antara pendidik
dengan peserta didik atau peserta didik dengan peserta didik lainnya. Metode
pembelajaran seperti ini juga akan membuat suasana kelas menjadi menyenangkan.
Hasilnya peserta didik akan lebih senang belajar dan menambah prestasi belajarnya.
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut dan untuk
meningkatkan prestasi belajar maka peneliti akan menerapkan model pembelajaran
Example Non-Example yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang ada
dan diharapkan meningkatkan presatasi belajar siswa.
F. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa dalam pelajaran sejarah
dengan menggunakan model pembelajaran Example Non-Example.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
G. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini dapat menambah karya ilmiah di Universitas Sanata Dharma
khususnya prodi Pendidikan Sejarah tentang pemiliha model pembelajaran yang
sesuai untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan penelitian ini diharapkan
dapat dijadikan referensi bagi seluruh warga Universitas Sanata Dharma khususnya
prodi Pendidikan Sejarah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dan bidang
pembelajaran lainnya.
2. Manfaat bagi sekolah
Penelitian ini dapat dijadikan alternatif mengajar disekolah untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Example Non-Example. Seiring banyaknya model-model pembelajaran yang ada,
melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi sekolah untuk
menerapkan model pembelajaran yang cocok.
3. Manfaat bagi guru
Penelitian ini dapat dijadikan alternatif guru dalam meningkatkan hasil
prestasi belajar siswa di kelas dengan menggunakan model pembelajaran Example
Non-Example. Melalui penelitian ini guru dapat mempelajari model pembelajaran
mana yang tepat dan cocok dengan kondisi kelas.
4. Manfaat bagi siswa
Manfaat bagi siswa dalam penerapan model pembelajaran Example Non-
Example ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
pelajaran sejarah. Melalui penelitian ini siswa mejadi lebih mengerti model
pembelajaran mana yang cocok dan sesuai dengan tujuan pembelajaran
5. Manfaat bagi peneliti
Penelitian ini bermanfaat dalam menambah pengetahuan peneliti tentang
model pembelajaran Example Non-Example dan menambah pengalaman dalam
menerapkan model pembelajaran Example Non-Example dalam pembelajaran di
kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Teori Konstruktivisme
Konstruktivisme merupakan suatu aliran yang berupaya membangun tata
susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern. Konstruktivisme berupaya
membina suatu konsensus yang paling luas dan mengenai tujuan pokok dan
tertinggi dalam kehidupan manusia.9
Secara garis besar, prinsip-prinsio konstruktivisme yang diambil dan
mempengaruhi pendidikan di dunia :
1) Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri, baik secara personal maupun sosial
2) Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke murid, kecuali hanya dengan
keaktifan murid sendiri untuk menalar.
3) Murid aktif mengkonstruksi terus-menerus, sehingga selalu terjadi perubahan
konsep menuju ke konsep yang lebih rinci, lengkap, serta sesuai dengan konsep
ilmiah.
4) Guru sekedar membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses konstruksi
siswa berjalan mulus.10
9 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, Surabaya: Kencana
Prenada Media Group, 2008, hlm. 143. 10 Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan, Yogyakarta:
Kanisius, 1997, hlm. 49.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Melalui teori belajar konstruktivisme siswa harus berperan aktif dalam proses
pembelajaran dan dapat membangun pengetahuan di dalam pikirannya sendiri.
Peran aktif siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri akan menyebabkan
siswa lebih pahan dan memahami apa yang dipelajarinya. Konstruktivisme
menghendaki agar siswa dapat dibandingkan kemampuannya untuk secara
konstruktif menyesuaikan diri dengan tuntutan dari ilmu pengetahuan dan
teknologi.adapun tujuan dari pembelajaran konstruktivisme ini adalah menciptakan
pemahaman baru yang menuntut aktivitas kreatif produktof dalam konteks nyata
yang mendorong peserta didik untuk berpikir dan berpikir ulang lalu
mendemonstrasikannya.
Dalam pembelajaran, konsep konstruktivisme lebih menekankan top down
dan bottom up.11 Konsep ini berarti adalah siswa mulai dengan masalah kompleks
untuk dipecahkan dan kemudian memecahkan atau menemukan keterampilan-
keterampilan dasar yang diperlukan. Hal ini bertujuan agar peserta didik memulai
dengan masalah yang lebih kompleks untuk dipecahkan dan selanjutnya
menemukan keterampilan dasar yang diperlukan dan hal ini dilakukan dengan
bimbingan guru. Pembelajaran dengan konsep konstruktivisme lebih berpusat pada
siswa. Siswa dituntut untuk belajar mengembangkan pengetahuannya sendiri
dengan bantuan atau pendampingan dari guru. Jadi, guru tidak hanya memindahkan
pengetahuannya kepada siswa, melainkan siswa yang harus membangun sendiri
11 Merry Thres Sufranika, Peningkatan Prestasi Belajar Melalui
Penerapan Model Pembelajaran Example Non-Example pada siswa kels XA SMA Negeri 1 Mlati, Yogyakarta, Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, 2015, hlm. 14.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
pengetahuan dalam benaknya dan siswalah yang berperan aktif dalam kegiatan
pembelajaran.12
Menurut Paul Suparno konstruktivisme adalah filsafat pengetahuan yang
menekankan bahwa pengetahuan seseorang adalah bentukan dari orang itu sendiri.
Pengetahuan ini sendiri terbentuk dari pengalaman seseorang melalui kegiatan yang
dilakukan. Jadi, pengetahuan merupakan ciptaan manusia yang dikonstruksikan
dari pengalaman.13 Pengetahuan akan terus berubah sesuai dengan pengalaman
manusia.14 Konstruktivisme berkaitan dengan pengetahuan dan belajar,
Pengetahuan dibentuk melalui pengalaman seseorang dengan belajar.
Konstruktivisme merupakan salah satu teori yang mendukung tercapainya
proses KBM. Konstruktivisme menekankan pada keaktifan siswa yang dapat di
lihat dari prinsip-prinsip konstruktivisme antara lain : (1) pngetahuan dibangun
siswa secara aktif, (2) tekanan dalam proses belajar terletak pada siswa, (3)
mengajar adalah membantu siswa belajar, (4) tekanan dalam proses belajar lebih
pada proses bukan hasil akhir, (5) kurikulum menekankan partisipasi siswa, dan (6)
guru adalah fasilitator.15
12 Ibid. hlm. 15. 13 Paul Suparno, op,cit, hlm. 18. 14 Ishak Abdulhak, Teknologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013, hlm. 76. 15 Paul Suparno, op.cit, hlm. 73.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Menurut Sutarjo Adisusilo bahwa pembelajaran sejarah adalah
pembelajaran yang mengembangkan nilai-nilai luhur bangsa yang harus
disampaikan kepada peserta didik lewat pelajaran sejarah. 16
Prinsip-prinsip konstruktivisme sangat cocok diterapkan dalam pembelajaran
sejarah. Jika diterapkan maka kemungkinan besar pembelajaran akan tercapai
dengan baik. Hal ini dapat terjadi karena dalam pembelajaran sejarah siswa dituntut
untuk terlibat secara langsung dalam pembelajaran untuk mengembangkan
pengetahuan yanh sudah dimiliki, sedangkan guru bertugas sebagai fasilitator dan
mengarahkan atau membantu siswa dalam pembelajaran. Jika prosesnya baik maka
hasilnya juga akan baik.
Menurut Y.R. Subakti pembelajaran sejarah dalam pandangan
konstruktivisme adalah membantu siswa untuk membangun konsep atau prinsip
sejarah dengan kemampuannya sendiri melalui proses internalisasi, sehingga
konsep atau prinsip tersebut terbangun kembali, transformasi informasi yang
diperoleh menjadi konsep atau prinsip baru.17.
Pada teori konstruktivisme menekankan pada keaktifan siswa. Dalam
prakteknya siswa diwajiban membangun pengetahuannya dan berperan aktif dalam
16 Sutarjo Adisusilo, Pembelajaran Nilai-Karakter: konstruktivisme dan
VCT sebagai inovasi pendekatan pembelajaran afektif, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2012, hlm. 216-218.
17 Y.R. Subakti, Paradigma Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme. (online), http://www.usd.ac.id/lebaga/lppm/f113/jurnal%20Historia%Vitae/vol24no_1_april2010/PARADIGMA%20. PEMBELAJARAN%20SEJRAH%2oYR%20Subakti,pdf (Download, Kamis 20 Juli 2017 jam 19:30)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
penggalian materi. Di sini guru hanya membantu memfasilitasi kegiatan siswa
sehingga kegiatan siswa menggali materi berjalan dengan lancar. Jadi, peserta didik
harus membangun pengetahuannya sendiri berdasarkan pengalamannya. Siswa
diajak berperan aktif dalam proses KBM yang sedang berlangsung. Tujuan
Pembelajaran konstruktivisme ini sendiri yaitu menciptakan pemahaman baru yang
menuntut aktivitas kreatif produktif dalam konteks nyata yang mendorong peserta
didik untuk berpikir.18
Upaya peningkatan prestasi belajar sejarah pada siswa dapat dicapai melalui
penerapan teori konstruktivisme pada proses KBM. Dalam praktiknya sering kita
jumpai bahwa proses pembelajaran sejarah hanya menggunakan metode ceramah.
Disisi lain pandangan masyarakat tentang pembelajaran mata pelajaran sejarah
guru menjelaskan dan siswa hanya mendengarkan. Dari hal tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa terjadi kegagalan dalam mencapai tujuam pembelajaran
sejarah. Teori konstruktivisme sangat cocok digunakan dalam pembelajaran sejarah
dan mampu menciptakan perubahan paradigma dalam masyarakat tentang
pembelajaran sejarah yang guru sentris.Untuk melakukan perubahan itu sendiri
perlu adanya keseriusan. Perubahan dalam pembelajaran sejarah dapat dilakukan
dengan melakukan perubahan dari paradigma konvensional ke paradigma
konstruktivistik.19
Merry Thres Sufranika dalam skripsinya yang berjudul “Peningkatan
Prestasi Belajar Melalui Penerapan Model Pembelajaran Example Non-Example
18 Ibid, hlm. 18. 19 Ibid, hlm. 19,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
pada siswa kels XA SMA Negeri 1 Mlati” menjelaskan bahwa pembelajaran sejarah
secara konstruktivisme yaitu siswa terlibat aktif dalam belajar, siswa belajar sejarah
secara bermakna dengan berfikir dan bekerja. Delain itu, siswa juga diajak untuk
merekonstruksi kondisi saat ini dengan melihat masa lalu sebagai acuan dalam
pembelajaran sejarah. Peran guru hanya sebagai fasilitator dan membantu siswa
dalam memahami materi ajar. Jadi pembelajaran sejarah dengan menekankan teori
konstruktivisme yaitu agar pembelajaran sejarah lebih bermakna, siswa berminat
dalam mengikuti pembelajaran sejarah, dan siswa juga mampu memetik nilai-nilai
yang terkandung dalam sejarah sebagai acuan dalam kehidupan saat ini untuk
menggapai masa depan yang lebih baik.20 Penerapan teori konstruktivisme pada
pembelajaran sejarah akan mampu membawa mata pelajaran sejarah yang lebih
dapat dirasakan manfaatnya oleh siswa sebagai acuan dalam menyelesaikan
permasalahan di masa depan.
2. Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif atau cooperative learning sangat penting dalam
pembelajaran di kelas dan sangat penting bagi perkembangan siswa dalam
memperoleh hasil prestasi belajar yang diinginkan. 21 Kooperatif mengandung
pengertian bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama. Dalam pembelajaran
kooperatif, siswa secara individual mencari hasil yang menguntungkan bagi seluruh
anggota. Jadi, pembelajaran kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam
20 Merry Thres Sufranika, op.cit, hlm. 24. 21 Etin Solihatin, Cooperatif Learning, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, hlm.4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
pengajaran yang memungkinkan siswa bekerjasama untuk memaksimalkan belajar
mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut.
Menurut Isjoni dalam bukunya yang berjudul “Pembelajaran Kooperatif,
meningkatkan kecerdasan komunikasi antar peserta didik”, menerangkan bahwa
pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan
faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan
anggota kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang yang kemampuannya berbeda.
Dalam menyelesaikan setiap tugas yang diberikan, masing-masing anggota
kelompok harus saling bekerjasama dan membantu dalam memahami materi yang
diberikan. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika
salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.22
Model pembelajaran kooperatif juga memiliki kelebihan dan kekurangan
dalam praktiknya. Pembelajaran kooperatif memiliki kelebihan yaitu dapat
membantu siswa dalam memahami konsep yang sulut dan berguna untuk
menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, bekerjasama, dan membatu teman.
Dalam pembelajaran kooperatif, siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran
sehingga memberikan dampak positif terhadap kualitas interaksi dan komunikasi
yang berkuaitas, dapat membantu siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya.23
Pembelajaran kooperati juga memiliki kelemahan. Kelemahan tersebut berasal dari
dua faktor yaitu:
22 Isjoni, Pembelajaran Kooperatif, Meningkatkan Kecerdasan
Komunikasi Antar Peserta Didik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, hlm. 14. 23 Ibid. Hlm. 16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
1. Faktor Internal :
a. Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang dan memerlukan banyak tenaga, pemikiran dan waktu.
b. Memerlukan fasilitas, alat dan biaya yang cukup mahal. c. Selama kegiatan diskusi, ada kecenderungan topik permasalahan yang dibahas
meluas sehingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan. d. Saat diskusi , terkadang didominasi oleh seseorang sehingga siswa lain menjadi
pasif 2. Faktor Eksternal : Berkaitan dengan pemerintah yaitu kebijagan pemerintah
dalam bidang pendidikan seperti kurikulum.
Sebenarnya kelemahan dalam pembelajaran kooperatif dapat diatasi jika guru
berperan baik sebagai fasilitator, motivator, mediator maupun sebagai evaluator.
Sehingga dapat menciptakan suasana kelas yang kondusif dan pembelajaran dapat
dilaksanaka sesuai dengan rencana.24
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah strategi
pembelajaran yang menuntut keaktifan siswa dalam pembelajaran. Selain itu
melalui pembelajaran kooperatif ini dapat membantu siswa untuk saling
berinteraksi secara aktif antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa lainnya,
mengasah berfikir kritis dan memotivasi siswa sehingga dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa.
3. Prestasi Belajar Sejarah
Prestasi belajar berasal dari kata “prestasi’ dan “belajar”. Prestasi diartikan
sebagai hasilyang telah dicapai setelah melakukan sesuatu. Sedangkan belajar
diartikan sebagai usaha memperoleh kepandaian atau ilmu. 25 Oleh karena itu dapat
24 Ibid. Hlm. 18. 25 Sriyana Jumiyansih, Peningkatan Prestasi Belajar Sejarah Siswa
Melalui Pendekatan CTL Model Picture And Picture Kelas XI IPS 1 SMA N 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau
keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran. Menurut Masidjo dalam
bukunya yang berjudul Psikologi Belajar dan Pembelajaran, ia menguraikan
bahwa prestasi belajar siswa merupakan hasil yang dicapai oleh siswa dalam suatu
rangkaian pembelajaran yang dilakukan oleh instansi pendidikan, dimana hasil
tersebut dapat membuktikan kemampuan yang dimiliki oleh para siswa.26
Dalam menghasilkan suatu prestasi belajar, perlu adanya suatu kerjasama
baik antara guru dengan siswa untuk menjalankan preoses mendapatkan hasil dari
proses tersebut. Dalam hasil yang dicapai oleh siswa tersebut didukung oleh
beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar proses
pembelajaran dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal, antara
lain:
1) Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal meliputi: Faktor jasmaniyah yaitu kesehatan atau cacat tubuh. Faktor psikologis yaitu intelegenso, prhatian, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. Faktor kelelahan.
2) Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu yang meliputi: faktor keluarga yaitu cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah. Keadaan ekonomi keluarga, perhatian orang tua dan latar belakang kebudayaan. Faktor sekolah yaitu model pembelajaran, kurikulum, relasi guru dengan peserta didik, sekolah, media pembelajaran dan tugas rumah. Faktor masyarakat yaitu kegiatan peserta didik dalam masyarakat, media sosial, teman bergaul dan kehidupan masyarakat.27
Ngaglik Tahun 2012/2013, Yogyakarta, Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, 2013, hlm. 10.
26 Masidjo, Psikologi Belajar dan Pembelajaran,Yogyakarta: Bina Dharma Mulia, 2006. Hlm. 43.
27 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi, Jakarta: Bineka Cipta, 2010, hlm.8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Prestasi belajar berguna untuk mengukur prsetasi atau hasil yang dicapai oleh
siswa dalam belajar. Dalam pendidikan formal, pentingnya pengukuran prestasi
belajar tidaklah disangsikan lagi. Sebagaimana diketahui, proses pendidikan formal
adalah suatuyang kompleks yang memerlukan waktu, dana dan usaha kerjasama
berbarbagai pihak. Tidak ada pendidikan yang secara sendirinya berhasil mencapai
tujuan yang digariskan tanpa interaksi berbagai faktor pendukung yang ada dalam
sistem pendidikan tersebut. Beapa jelasnya suatu tujuan pendidikan yang telah
digariskan, tanpa usaha pengukuran maka akan mustahil hasilnya dapat diketahui.28
4. Metode Pembelajaran Example Non Example
Dalam dunia pendidikan, model pembelajaran sangat penting untuk
menunjang proses pembelajaran yang berlangsung. Model-model pembelajaran
memiliki banyak kegunaan yang menjangkau segala bidang pendidikan, mulai dari
materi perencanaan dan kurikulum hingga materi perancangan intruksional,
termasuk program-program multimedia.29 Model pembelajaran ini digunakan untuk
mengemas materi ajar yang disampaikan dengan menarik sehingga mampu
mambankitkan minat siswa untuk ikut berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Dengan digunakannya model pembelajaran dalam proses pembelajaran maka
pembelajaran yang berlangsung bisa berjalan dengan efektif.
28 Azwar Saifuddin, Test Prestasi Fungsi dan Pengukuran Prestasi
Belajar., Yogyakarta: Liberty, 1987, hlm. 11 29 Bruce Joyce, Marsha Weil, Emily Calhoun, Models of Teaching(Model-
model Pengajaran). Terjemahan Achmad Fawaid dan Ateilla Mirta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, hlm. 30.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Ada banyak model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses belajar
mengajar, salah satunya adalah model pembelajaran Example Non-Example,
sebelum kita membahas mengenai model pembelajaran Example Non-Example,
perlu diketahui terlebih dahulu apa itu model pembelajaran. Model pembelajaran
adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk
menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku,
film, kurikulum dan lain-lain.30
Example Non-Example merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan
gambar sebagai media untuk menyampaikan materi pelajaran. Strategi ini bertujuan
untuk mendorong siswa berfikir kritis dalam memecahkan permasalahan yang
termuat dalam contoh-contoh gambar yang telah disajikan. Media gambar
digunakan agar siswa dapat menganalisis gambar dan kemudian mendiskripsikan
gambar tersebut. Dengan demikian, strategi ini menekankan pada analisis siswa.
Gambar yang ada dapat ditampilkan melalui OHP, proyektor maupun poster dan
gambar yang ditampilkan harus jelas agar dilihat dari jarak jauh, sehinggan siswa
yang duduk di bagian belakang dapat melihat dengan jelas.31
Strategi Example Non-Example juga ditujukan untuk mengajarkan siswa
dalam belajar memahami dan menganalisis sebuah konsep. Konsep itu sendiri
dipelajari melalui dua cara yaitu pengamatan dan definisi. Jadi , Example Non-
30 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta:
Kencana, 2009, hlm. 22. 31 Miftahul Huda, Model-model Pengajaran Dan Pembelajaran,
Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2003, hlm. 234.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Example adalah strategi yang dicapai yang dapat digunakan untuk mengajarkan
definisi konsep.32
Langkah-langkah penerapan strategi pembelajaran Example Non-Example
adalah sebagai berikut :
1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran. 2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan lewat OHP atau
proyektor. 3. Guru membuat kelompok-kelompok. 4. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan setiap kelompok umtuk
memperhatikan atau menganalisa gambar. 5. Mencatatat hasil diskusi dari analisis gambar pada kertas. 6. Memberi kesempatan bagi tiap kelompok untuk membacakan hasil diskusinya. 7. Berdasarkan komentar atau hasil diskusi siswa, guru menjelaskan materi sesuai
tujuan yang ingin dicapai. 8. Penutup.33
Dari langkah-langkah model pembelajaran di atas, menunjukkan bahwa
dalam kegiatan pembelajaran, siswa dituntut untuk lebih aktif dan bisa berfikir
kritis. Keaktifan siswa dapat dilihat dari kerja kelompok. Dari kelompok itu
tertuang ide-ide dalam memecahkan masalah yaitu menganalisa gambar. Ketika
kelompok tersebut mampu dalam menganalisis gambar yang ada, menunjukan
bahwa kelompok tersebut memiliki pola pikir yang kritis.
Model pembelajaran Example Non-Example ini sendiri memilki kelebihan
yaitu siswa lebih krisis dalam menganalisis gambar, siswa mengetahui aplikasi dari
materi berupa contoh gambar, dan siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan
pendapatnya. Namun, model pembelajaran Example Non-Example juga memiliki
kelemahan yaitu tidak semua materi pembelajaran dapat disajikan dalam bentuk
32 Ibid, hlm. 234. 33 Ibid, hlm. 235.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
gambar, dan juga dalam pelaksanaan model pembelajaran ini terkadang
membutuhkan waktu lama.34
Dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Example
Non-Example, siswa dituntut untuk bekerjasama dengan siswa lain dalam
kelompok. Dalam kelompok, siswa diharapkan dapat bekerjasama dalam
menuangkan ide-idenya, sehingga dapat memecahkan permasalahan dalam
menganalisis materi ajar yang disampaikan.
Dengan melihat paparan-paparan yang telah disampaikan di atas, terliahat
jelas bahwa model pembelajaran Example Non-Example ini mencakup langkah-
langkah dalam pendekatan santifik. seperti mengamati, menanya, menalar,
mencoba dan mengkomunikasikan.
B. Kerangka Berpikir
Prestasi belajar siswa merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan
pembelajaran. Prestasi belajar sejarah juga memiliki posisi penting dalam
menentukan nilai akhir seseorang mengikuti proses Kegiatan Belajar dan Mengajar
(KBM). Tinggi-rendahnya prestasi belajar sejarah siswa dipengaruhi oleh proses
KBM yang ditempuh sebelumnya. Agar mendapatkan prestasi belajar sejarah yang
baik maka di dalam proses KBM perlu difasilitasi dengan model pembelajaran yang
tepat. Model pembelajaran yang tepat digunakan dalam mata pelajaran sejarah
adalah model pembelajaran yang mampu mensinergiskan antara guru, siswa dan
sarana dan prasarana sehingga dapat mengoptimalkan proses KBM. Selain itu
34 Ibid, hlm. 236.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
model pembelajaran tersebut harus bersifat siswa-sentris dan menekankan
kerjasama dan komunikasi antara siswa dengan siswa ataupun siswa dengan guru.
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut dan untuk
meningkatkan prestasi belajar maka peneliti akan menerapkan model pembelajaran
Example Non-Example yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang ada
dan diharapkan meningkatkan presatasi belajar siswa. Example Non-Example
merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media untuk
menyampaikan materi pelajaran. Strategi ini bertujuan untuk mendorong siswa
berfikir kritis dalam memecahkan permasalahan yang termuat dalam contoh-contoh
gambar yang telah disajikan.. Dalam pembelajaran dengan menggunakan model ini
peserta didik dituntut untuk bekerjasama dengan siswa yang lain dalam kelompok.
Dalam kelompok, peserta didik diharapkan dapat bekerjasama dalam menuangkan
ide-idenya, sehingga dapat memecahkan permasalahan dalam menganalisis materi
ajar yang disampaikan.
Gambar I : Kerangka Berfikir
Pembelajaran
Sejarah
(Rendahnya
Prestasi Belajar
Sejarah Siswa)
Peningkatan prestasi belajar sejarah
Cooperative Learning Tipe Example Non-Example
Proses pembelajaran : Pengelolaan
pembelajaran Cooperative Learning Tipe Example Non-Example
Siswa aktif didalam kelas
Siswa berkerjasama dengan siswa lain untuk memecahkan permasalahan dan menggali materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
C. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka dapat
dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut :
Prestasi belajar sejarah siswa meningkat setelah menerapkan model
Cooperative Learning Tipe Example Non-Example di kelas XI IPS MA
Ma’arif Darul Aman Pringsurat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah
tindakan yang diaplikasikan dalam poses pembelajaran di kelas dengan tujuan
memperbaiki praktik pembelajaran di kelas. Adapun prosedur penelitian tindakan
kelas ini terdiri dari 4 langkah, yaitu:
1. perencanaan tindakan (planning),
2. pelasanaaan tindakan (acting),
3. observasi (observing),
4. refleksi (reflecting) dalam bentuk siklus.
PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah
tindkan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
Tujuan dari PTK ini adalah untuk meningkatkan dan/atau perbaikan praktik
pembelajaran yang seharusnya dilakukan oleh guru. Adapun manfaat PTK itu
sendiri secara umum yaitu, membantu guru memperbaiki mutu pelajaran,
meningkatkan profesionalisme guru, meningkatkan rasa percaya diri guru, dan
memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pegentahuan dan
keterampilannya.
Penelitian Tindakan Kelas ini sangat bermanfaat bagi peneliti karena bisa
mempersiapkan peneliti untuk menghadapi dunia kerja ke depannya. Selain itu,
melalui PTK ini, maka peneliti dapat melakukan inovasi dakam pembelajaran untuk
mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran itu sendiri. Melalui PTK,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
peneliti bisa terlibat langsung dalam proses pembelajaran yang berlangsung di
dalam kelas, sehingga yang telah dirancang untuk menjawab permasalah dalam
PTK ini.
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPS MA Ma’arif Darul Aman
Pringsurat Kabupaten Temanggung.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 4 (emat) bulan, yakni antara bulan Maret
2017 sampai dengan bulan Juni 2017. Pada bulan Maret 2017 dilakukan
penyusunan proposal. Kemudian pada akhir bulan April dan Mei 2017 dilakukan
pengumpulan data melalui tindakan pada siklus I dan siklus II. Terhadap data-data
yang telah diperoleh, kemudian dilakukan analisis dan pembahasan pada bulan Juni
2017. Setelah proses analisis dan pembahasan selesai, maka pada bulan Juni 2017
penulis menyusun laporan hasil penelitian tindakan kelas.
C. Subjek Penelitian
Subjek yang diambil pada penelitian tindakan kelas ini adalah siswa-siswi di
kelas XI IPS MA Ma’arif Darul Aman Pringsurat Tahun Ajaran 2016/2017.
Sedangkan jumlah siswa yang terdapat dalam kelas X adalah 22 siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
D. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah pembelajaran sejarah melalui penerapan model
pembelajaran Cooperative Learning Tipe Example Non-Example untuk
meningkatkan prestasi belajar sejarah.
E. Variabel-variabel Penelitian
Variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari variabel terikat
dan variabel terikat dan variabel bebas, yaitu :
Variabel bebas (X) : model pembelajaran example non-example
Variabel terikat (Y) : prestasi belajar sejarah
F. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan 2 metode yakni
Observasi dan Tes.
1. Observasi
Observasi digunakan untuk mengamati kegiatan dalam proses pembelajaran.
Observasi dilakukan untuk mengetahui situasi dan kondisi kelas sebelum dan
sesudah diterapkannya model pembelajaran Example Non-Example. Dari data
tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk mendeskripsikan data kualitatif
sehingga mudah untuk dikomunikasikan.
2. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan keberhasilan siswa,
baik sebelum dimulainya pembelajaran maupun sesudah pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
berlangsung. Hal ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa antara sebelum
dan sesudah diterapkannya model pembelajaran Example Non-Example.
G. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan
oleh peneliti dalam kegiatan untuk mengumpulkan data agar kegiatan tersebut
menjadi sistematis dan mudah dalam memperoleh data tersebut.35
1. Alat pengumpulan data
a. Observasi
Data observasi dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kualitatif dan
kuantitatif yang digunakan untuk melihat aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran di kelas.
b. Tes
Tes bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa antara sebelum dan
sesudah pembelajaran berlangsung. Hasil dari tes ini dijadikan sebagai tolok ukur
untuk mengetahui perbedaan antara kondisi sebelum dan sesudah diterapkannya
model pembelajaran Example Non-Example.
2. Validitas dan Reliabelitas
a. Validitas Butir
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes.
Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur.
35 Suharsimi Arikunto, Managemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta,
2009, hlm. 100.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Tes memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya sesuai dengan kriteria dalam arti
memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria.
Untuk mengetahui tingkat validitas uji coba instrumen maka peneliti
menggunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson
yaitu:
Rumus
r xy = ∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑ ²
Keterangan :
Rxy = Koefisiean korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan n = Jumlah siswa (peserta tes) Σx =Total Jumlah dari Variabel X Σy =Total Jumlah dari Variabel Y Σx2 =Kuadrat dari Total Jumlah Variabel X Σy2 =Kuadrat dari Total Jumlah Variabel Y Σxy = Hasil Perkalian dari Total Jumlah Variabel X dan Variabel Y
Setelah dihitung dengan rumus tersebut, maka untuk mengetahui besar taraf
signifikan butir item dihitung dengan rumus:
11
Keterangan : t = taraf signifikan r = korelasi skor item dengan skor total n = jumlah butir item
Setelah didapat hasil t hitung, kemudian dikonsultasikan pada tabel t
signifikan. Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada
butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor totalnya. Skor setiap butir soal
dinyatakan dengan skor X dan skor total dinyatakan sebagai skor Y, dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
diperolehnya indeks validitas setiap butir soal, diketahui butir-butir soal manakah
yang memenuhi syarat dari indeks validitasnya.36
Setelah didapat taraf signifikannya, kemudian dikonsultasikan pada tabel t
signifikan.37 Dari hasil uji coba instrumen pada soal pra siklus diperoleh butir soal
yang valid sebanyak 29 nomor, sedangkan yang tidak valid sebanyak 11 nomor.
Kemudian hasil coba siklus 1 diperoleh butir soal yang valid sebanyak 32 nomor,
sedangkan yang tidak valid sebanyak 8 nomor. Serta hasil uji coba siklus 2
diperoleh butir soal yang valid sebanyak 33 nomor, sedangkan yang tidak valid
sebanyak 7 nomor.
b. Reliabilitas Butir
Reliabilitas instrumen diketahui dengan menggunakan rumus Spearman-
Brown yakni dengan teknik belah dua ganjil-genap dengan mengelompokkan skor
butir ganjil sebagai belahan pertama dan skor butir genap sebagai belahan kedua.
Reliabilitas adalah tingkat keajekan (konsitensi) suatu tes, yakni sejauh mana suatu
tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak berubah
walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda. Reliabilitas suatu tes adalah
taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsisten hasil pengukurannya
yang diperlihatkan dalam taraf ketetapan dan ketelitian hasil. Reliabilitas tes
berhubungan dengan ketetapan hasil tes yang dapat diperoleh dengan menggunakan
rumus metode belah dua atau Split-half method.38
36 Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm. 78. 37 Nana Sudjana, Model Statiska, Bandung: Tarsito. 2002, hlm. 491. 38 Ibid. Hlm.93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2 1212
1 1212
Keterangan : r½½ = Korelasi antara skor-skor setiap belahan r11 = Koefisien reabilitas yang sudah disesuaikan
Setelah dihitung dengan rumus tersebut, maka untuk mengetahui besar taraf
signifikan butir item dihitung menggunakan uji t dengan rumus
t = √
²
Keterangan : t = taraf signifikan r = korelasi skor item dengan skor total n = jumlah butir item
Hasil ujicoba instrumen diperoleh besaran reliabillitas pada pra siklus 4,081
dengan taraf signifikan 0,99. Siklus 1 sebesar 6,307 dengan taraf signifikan 0,99.
Siklus 2 diperoleh besaran reliabilitas sebesar 8,457 dengan taraf signifikan 0,99.
H. Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Desain yang
akan digunakan pada penelitian ini diambil dari Hopkins, yaitu sebagai berikut:
Gambar II : Siklus Rancangan Penelitian39
39 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta.
2006, hlm. 16.
Perencanaan Perencanaan
Pelaksanaan Pelaksanaan
Pengamatan Pengamatan
Refleksi Refleksi
?
Siklus 1 Siklus 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
I. Teknis Analisis Data
Setelah pengumpulan data, tahap selanjutnya yang harus dilakukan yaitu
analisis data. Analisis data dilakukan pada setiap aspek kegiatan penelitian
termasuk di dalamnya adalah observasi dan tes. Dalam penelitian tindakan kelas,
data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
a. Data kualitatif
Data kualitatif dianalisis menggunakan analisis kualitatif dimana hasil
observasi dianalisa dengan mendeskripsikan aktivitas siswa dalam kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan model Example Non-Example . Aspek-aspek
yang diamati adalah berani mengemukakan pendapat, keaktifan siswa, penampilan,
dan hasil tugas siswa. Pengamatan aspek-aspek tersebut ditujukan untuk meihat
keaktifan siswa di kelas. Kriteria penilaian menggunakan skala likert 1 sampai
dengan 5 dengan kriteria sebagai berikut :
Skor 1 = Sangat Rendah Skor 2 = Rendah Skor 3 = Cukup Skor 4 = Baik Skor 5 = Sangat Baik
Tabel 1 : Kriteria Penilaian Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif 81 - 100 Sangat Baik66 - 80 Baik56 - 65 Cukup46 - 55 Rendah
>45 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Skor maksimal dalan penilaian aktivitas siswa kelas yaitu 20 yang didapat
dari aspek pengamatan x kriteria penilaian menggunakan skala likert 1 sampai 6
(4x5=20).
100
Keterangan N = Nilai Hasil Pengamatan ∑Skor Perolehan = Hasil perolehan dari aspek yang dinilai ∑Skor Maksimal = Hasil kali skor kriteria maksimal dengan jumlah aspek yang diamati
b. Data Kuantitatif
Setelah dilakukan tahap pengumpulan data maka selanjutnya dilakukan tapat
analisis data. Dalam menganalisis data teknik yang digunakan dalam penelitian ini
adalaha teknik deskriptif analitik. Dalam teknik ini data kuantitati dianalisis dengan
membandingkan persentase skor tiap siklusnya, dimana dalam setiap siklus yang
telah dilakukan oleh peneliti akan dibandingkan satu dengan yang lainnya. Maka
dalam menganalisis tia siklus yang dilakukan oleh peneliti didasarkan dari pra
siklus.
J. Prosedur Penelitian
Dalam proses Penelitian Tindakan Kela ini dilaksanakan melalui dua siklus
dan setiap siklusnya terdiri dari perencanaan (planing), pelaksanaan (acting),
pengamatan (observation) dan refleksi (reflection). Adapun pelaksanaannya dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Pra Siklus
a. Permintaan ijin kepada Kepala Sekoah dan kelas XI IPS MA Ma’arif Darul
Aman Pringsurat dan Ketua Jurusan IPS Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
b. Observasi
Observasi dilakukan di kelas XI IPS MA Ma’arif Darul Aman Pringsurat dengan
jumlah murid sebanyak 22 orang untuk memperoleh data sebelum dilakukan
penelitian dan juga untuk mengetahui model pembelajaran yang dipakai oleh
guru dalam proses belajar mengajar sebelum peneliti menerapkan model
pembelajaran Cooperative Learning Tipe Example Non-Example.
c. Penyusunan Silabus
d. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
e. Penyusunan RPP disusun sebanyak kali selama II siklus pembelajaran. Dengan
pengertian setiap kali peneliti mengajar selalu mempersiapkan RPP yang sudah
disetujui oleh dosen pembimbing dan guru mata pelajaran di sekolah.
f. Mempersiapkan media pembelajaran
g. Media yang digunakan dalam penelitian ini yakni menggunakan gambar, film
documenter, peta dan papan tulis.
h. Menyiapkan instrumen penelitian
i. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen berupa soal tes, lembar
pengamatan siswa, lembar diskusi dan Instrumen Penilaian Kemampuan Guru
(IPKG).
2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk proses pengkajian berdaur empat
tahap yaitu merencanakan, melakukan tindakan, observasi dan refleksi. Tahap-
tahap ini dijalankan pada setia siklus dimana siklus yang dijalankan tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
minimal dua siklus dan penelitian ini masih bisa dilanjutkan apabila kedalam siklus
berikutnya jika hasilnya belum menunjukn kemanjuan yang signifikan.
a. Siklus 1
1. Perencanaan
2. Dalam tahap perencanaan ini peneliti menyusun semua yang dibutuhkan untuk
melakukan penelitian, baik itu persiapan bahan ajar maupun alat peraga yang
dibutuhkan selama jalannya penelitian.
3. Tindakan
4. Setelah melakukan perencanaan peneliti melakukan penelitian dengan cara
menerapkan model pembelajaran Example Non-Example di dalam kelas.
5. Pengamatan
6. Peneliti melakukan pengamatan ke dalam tiap-tiap kelompok, mengamati kerja
sama kelompok dalam melaksanakan tugas kelompok
7. Reflesksi
8. Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya pembelajaran maka peneliti
memberikan tes untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi ajar. Setelah
itu penelitimembut rencana untuk perbaikan pada siklus selanjutnya.
b. Siklus 2
Tahap-tahap dakn kegiatan dalam siklus 2 ini pada dasarnya sam dengan apa
yang dilakukan dalam siklus 1. Perbedaannya adalah dimana pada siklus ini
tindakan yang dilakukan ditentukan berdasarkan refleksi pelaksanaan siklus 1.
1) Perencanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2) Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan refleksi pada siklus
pertama dan merupakan rencana tindakan selanjutnya
3) Pelaksanaan
4) Guru melaksanakan model pembelajaran Example Non-Example berdasarkan
hasil refleksi dari siklus pertama.
5) Pengamatan
6) Peneliti melakukan pengamatan ke dalam tiap-tiap kelompok, mengamati kerja
sama kelompok dalam melaksanakan tugas kelompok
7) Reflesksi
8) Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya pembelajaran Peneliti melakukan
reflesi terhadap pelaksanaaan siklus kedua
K. Indikator Keberhasilan
Dalam kegiatan Penelitian Tindakan Kelas dapat dilihat indikator
keberhasilan baik pada guru maupun siswa. Karena fungsi guru sebagai fasilitator
sangat besar pengaruhnya pada kinerja siswa. Indikator keberhasilan ini digunakan
untuk mengetahui seberapa jauh tingkat keberhasilan yang dicapai dengan
membandingkan target awal dari peneliti itu sendiri.
Tabel 2: Indikator Keberhasilan
Variabel Keadaan Awal
(Pra Siklus) Siklus 1 Siklus 2
Prestasi 45% 65% 75%
Persentase indikator keberhasilan kelas keadaan awal sebesar 45% didapatkan
dari perolehan ujian pada pra siklus. Persentase indikator keberhasilan ditargetkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
meningkat pada setiap siklus yang dilaksanakan. Pada siklus 1 diharapkan
keberhasilan meningkat menjadi 65% dan pada siklus 2 meningkat menjadi 75%.
Apabila pada siklus 2 tidak memenuhi target maka akan dilaksanakan siklus
selanjutnya.
L. Jadwal Kegiatan
Tabel 3: Jadwal Kegiatan
No
Kegiatan
Bulan
Maret April Mei Juni
1 Penyusunan Proposal
2 Pengumpulan Data
3 Pengolahan Data Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan sebanyak 2 siklus dengan 4 kali
pertemuan yang berlangsung selama bulan April sampai dengan Juni. Pada setiap
siklus pertemuan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran selama 4 kali . Hasil
penelitian tersebut dapat diuraikan sebagai brikut:
1. Keadaan awal belajar sejarah (Pra Siklus)
Keadaan awal ini merupakan acuan awal dalam pelaksanaan penelitian. Dari
pengamatan dan pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti maka diperoleh
data sebagai berikut :
a. Hasil Pengamatan
Pada tahap ini, hal yang diamati adalah aktivitas belajar sejarah siswa
meliputi aspek kerjasama, keaktifan, antusiasme, penyelesaian tugas dan hasil
belajar. Hasil pengumpuan data aktivitas belajar siswa dapat dilihat melalui tabel 2
berikut dengan skor maksima adalah 20.
Tabel 4: Hasil Pengamatan Aktifitas Belajar Pra Siklus
No. Nama
A B C D
∑ Nilai Persentase
% Skala 1‐5
1. Ahmad Nur Rokhim 3 2 5 2 12 60 60
2. Choirunnisa Rakasiwi 3 4 5 4 16 80 80
3. Dani Luqmana 2 2 5 3 12 60 60
4. Fadilah 4 3 5 4 16 80 80
5. Fatimah 4 4 5 5 18 90 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
No. Nama
A B C D
∑ Nilai Persentase
% Skala 1‐5
6. Ika Fadhilah 3 3 5 5 16 80 80
7. Imma Qurrotul Uyun 3 3 5 4 15 75 75
8. Ita Fajarwati 2 3 5 3 13 65 65
9. Khoiriyah 3 3 5 3 14 70 70
10. Meidhatur Rofiah 3 3 5 4 15 75 75
11. Milatul Ulfa 4 5 5 5 19 95 95
12. Muhammad Anas Yoga Widodo 2 3 4 3 12 60 60
13. Muhammad Khoerul Muna 4 3 5 3 15 75 75
14. Muhammad Riyadi 4 2 5 3 14 70 70
15. Muhammad Rozi 2 2 5 3 12 60 60
16. Nafa Faiqotul Azizah 3 3 5 5 16 80 80
17. Nana Elisa 2 2 5 4 13 65 65
18. Rofiah 4 3 5 3 15 75 75
19. Sita Salviana 3 2 5 3 13 65 65
20. Supriyanto 4 4 5 5 18 90 90
21. Wahyu Hidayat 3 2 5 3 13 65 65
22. Zuli Khusniyah 4 4 5 4 17 85 85
Jumlah 324 1620
Terendah 12 60
Tertinggi 19 95
Rata‐rata 14,72 74
Keterangan: A. Mengajukkan pertanyaan B. Menjawab pertanyaan C. Mempresentasikan hasil diskusi D. Menyelesaikan tugas
Berdasarkan tabel di atas dapat diuraikan data mengenai proses pembelajaran
siswa di kelas. Pada pra siklus skor tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 19 (95%)
dan skor terendah yaitu 12 (60%). Dari data di atas dapat diketahui bahwa siswa
sudah cukup aktif dalam pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya siswa
yang antusias mengikuti pelajaran dan mendapatkan hasil belajar yang cukup baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 5: Distribusi frekuensi Pengamatan Aktivitas Siswa Pra Siklus Tingkat Penguasaan
Kompetensi Frekuensi
Persentase %
Kategori
81%-100% 4 18,18 % Sangat Tinggi 66%-80% 8 36,36% Tinggi 56%-65% 10 45,45% Cukup 46%-55% 0 0% Rendah
>46% 0 0% Sangat Rendah
Dari tabel distribusi frekuensi hasil pengamatan aktivitas belajar siswa pada
pra siklus di atas menunjukkan bahwa partisipasi siswa di dalam kelas sudah cukup
baik. Hal ini dibuktikan dengan ditemuinya siswa dengan hasil pengamatan
aktivitas kategori sangat tinggi sebanyak 4 (18,18%) siswa, kategori tinggi 8
(36,36%) siswa, dan 10 (45,45%) siswa dengan kategori cukup. Pada masa pra
siklus ini tidak dijumpai siswa dengan kategori rendah ataupun sangat rendah.
Berikut ini adalah diagram distribusi frekuensi pengamatan belajar pra siklus :
Gambar III : Diagram Distribusi Frekuensi Pengamatan Aktivitas Belajar
Pra Siklus
Sangat Tinggi18%
Tinggi36%
Cukup46%
Rendah0%
Sangat Rendah0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
b. Hasil Tes
Dalam tahap pra siklus dilakukan pretes menggunakan soal pilihan ganda
sebanyak soal. Dari pihak sekolah sendiri sudah menentukan KKM yang harus
ditempuh dalam mata pelajaran sejarah adalah 75.
Tabel 6 : Perolehan Prestasi pada Pra Siklus
NO NAMA KKM NILAI KETERANGAN
TUNTAS TIDAK TUNTAS
1 Ahmad Nur Rokhim 75 40
2 Choirunnisa Rakasiwi 75 40
3 Dani Luqmana 75 70
4 Fadilah 75 85
5 Fatimah 75 77,5
6 Ika Fadhilah 75 85
7 Imma Qurrotul Uyun 75 75
8 Ita Fajarwati 75 62,5
9 Khoiriyah 75 35
10 Meidhatur Rofiah 75 87,5
11 Milatul Ulfa 75 85
12 Muhammad Anas Yoga Widodo 75 75
13 Muhammad Khoerul Muna 75 65
14 Muhammad Riyadi 75 37,5
15 Muhammad Rozi 75 75
16 Nafa Faiqotul Azizah 75 82,5
17 Nana Elisa 75 67,5
18 Rofiah 75 62,5
19 Sita Salviana 75 60
20 Supriyanto 75 60
21 Wahyu Hidayat 75 40
22 Zuli Khusniyah 75 60
Total 1427,5
10 12 Tertinggi 87,5
Terendah 35
Rata-rata 64,88
Persentase 45% 54%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Berdasarkan tabel 5 tentang hasil tes siswa, dapat dilihat bahwa pada mata
pelajaran sejarah masih rendah. Hal tersebut terbukti dari nilai yang diperoleh
seiswa masih banyak yang berada di bawah KKM yaitu dari 22 siswa hanya 10
(45%) yang tuntas, sedangkan 12 (54%) siswa lainnya masih belum tuntas. Nilai
tertinggi yang diperoleh yaitu 87,5 dan nilai terendah yaitu 35 dengan rata-rata kelas
64,8. Dari data pra siklus tersebut menunjukkan bahwa perlu adanya perbaikan
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
Berikut adalah diagram jumlah siswa tuntas dan tidak tuntas pada perolehan prestasi
pra siklus:
Gambar IV: Diagram Jumlah Siswa Tuntas Dan Tidak Tuntas Pada Perolehan Prestasi Pra Siklus
Tabel 7: Distribusi Frekuensi Perolehan Prestasi Pra Siklus
Tingkat Penguasaan Kompetensi
FrekuensiPersentase
% Kategori
81%-100% 5 22,7 Sangat Tinggi 66%-80% 6 27,2 Tinggi 56%-65% 6 27,2 Cukup 46%-55% 0 0 Rendah
>46% 5 22,7 Sangat Rendah
Dari tabel distribusi frekuensi pra siklus di atas dapat dilihat bahwa sudah
ada siswa yang mendapatkan kategori nilai sangat tinggi. Siswa yang mendapatkan
nilai dengan kategori sangat tinggi sebanyak 5 (22,7%) siswa, siswa dengan
Tuntas 45%Tidak
Tuntas55%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
kategori tinggu sebanyak 6 (27,2%) siswa, siswa yang mendapatkan kategori culup
sebanyak 6 (27,2%) siswa. Dan sisw yang mendapatkan kategoti sangat rendah
sebanyak 5 (22,7%) siswa. Pada pra siklus ini tidak dijumpai siswa dengan kategori
rendah.
Berikut ini adalah diagram distribusi frekuensi pra siklus:
Gambar V: Diagram Distribusi Frekuensi Perolehan Prestasi Pra Siklus
2. Siklus 1
a. Perencanaan
Peneliti menyiapkan instrumen-instrumn yang dibutuhkan saat melakukan
penelitian seperti silabus, RPP, lembar pengamatan dan soal tes. Materi yang telah
disepakati dengan guru mata pelajaran adalah mengenai Peristiwa-peristiwa
Penting di Dunia dan Pengaruhnya bagi Indonesia.
Standar Kompetensi : Menganalisis sejarah dunia yang mempengaruhi sejarah
Bangsa Indonesia daru abad ke-18 sampai dengan abad ke-12.
Kompetensi Dasar : 3.1 Membedakan pengaruh Revolusi Prancis, Revolusi
Amerika, dan Revolusi Rusia terhadap perkembangan pergerakan nasional Indonesia.
b. Pelaksanaan
Pada tahap siklus pertama ini mulai dilakukan kegiatan belajar mengajar di
dalam kelas. Waktu yang disediakan dalam siklus ini adalah 2 kali pertemuan yaitu
Sangat Tinggi23%
Tinggi27%
Cukup27%
Rendah0%
Sangat Rendah23%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
pada hari Jum’at 7 April 2017 pukul 07.00-08.30 WIB. Pada pertemuan pertama ini
disampaikan materi tentang Peristiwa-Peristiwa Penting di Dunia dan Pengaruhnya
bagi Indonesia. Selanjutnya siswa dibagi menjadi 4 kelompok untuk menggali
materi berdasarkan gambar yang telah disajikan. Hasil tugas dibahas bersama dan
dikumpulkan. Setelah proses penyampaian materi selanjutnya dilakukan proses
evaluasi guna melihat tingkat pemahaman siswa mengenai materi yang telah
disampaikan pada pertemuan kedua yaitu hari Jum’at 21 April. Bentuk soal yang
digunakan dalam proses evaluasi ini adalah soal pilihan ganda sebanya 40 butir
soal.
c. Observasi
1) Hasil Pengamatan
Dalam observasi pada siklus 1, peneliti mengamati aktivitas belajar sejarah
siswa. Seperti halnya pada tahap pra siklusm observasi pada siklus ini berupa hasil
pengamatan terhadap aktivitas belajar sejarah siswa di kelas.
Tabel 8: Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa siklus 1
No. Nama A B C D
∑ Nilai
Persentase %
Skala 1‐5
1. Ahmad Nur Rokhim 3 2 5 3 13 65 65
2. Choirunnisa Rakasiwi 3 4 5 3 15 75 75
3. Dani Luqmana 3 2 5 4 14 70 70
4. Fadilah 4 3 5 5 17 85 85
5. Fatimah 4 4 5 5 18 90 90
6. Ika Fadhilah 3 3 5 5 16 80 80
7. Imma Qurrotul Uyun 3 3 5 4 15 75 75
8. Ita Fajarwati 2 3 5 3 13 65 65
9. Khoiriyah 3 3 5 3 14 70 70
10. Meidhatur Rofiah 3 3 5 5 16 80 80
11. Milatul Ulfa 4 5 5 5 19 95 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
No. Nama A B C D
∑ Nilai
Persentase %
Skala 1‐5
12. Muhammad Anas Yoga Widodo 2 3 4 4 13 65 65
13. Muhammad Khoerul Muna 4 3 5 5 17 85 85
14. Muhammad Riyadi 4 2 5 3 14 70 70
15. Muhammad Rozi 2 2 5 5 14 70 70
16. Nafa Faiqotul Azizah 3 3 5 5 16 80 80
17. Nana Elisa 2 2 5 4 13 65 65
18. Rofiah 4 3 5 5 17 85 85
19. Sita Salviana 3 2 5 5 15 75 75
20. Supriyanto 4 4 5 5 18 90 90
21. Wahyu Hidayat 3 2 5 3 13 65 65
22. Zuli Khusniyah 4 4 5 4 17 85 85
Jumlah 337 1685
Terendah 13 65
Tertinggi 19 95
Rata‐rata 15,31 77
Keterangan: A. Mengajukkan pertanyaan B. Menjawab pertanyaan C. Mempresentasikan hasil diskusi D. Menyelesaikan tugas
Berdasarkan tabel pengamatan aktifitas belajar siklus 1 di atas dapat diketahui
data mengenai proses pembelajaan di kelas. Skor tertinggi yang diperoleh siswa
yaitu 19 (95%) dan skor terendah yaitu 13 (65%), dengan rata-rata skor yang
diperoleh yaitu 15,31 (77%). Dari data di atas menunjukkan bahwa sebagian siswa
sudah mulai tertarik untuk mengikuti pemebelajaran sejarah di kelas. Hal ini dapat
dibuktikan dengan meningkatnya rata-rata skor dibandingkan pada pra siklus.
Tabel 9: Distribusi frekuensi Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus 1 Tingkat Penguasaan
Kompetensi Frekuensi
Persentase %
Kategori
81%-100% 7 31,81 % Sangat Tinggi 66%-80% 10 45,45% Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tingkat Penguasaan Kompetensi
FrekuensiPersentase
% Kategori
56%-65% 5 22,72 % Cukup 46%-55% 0 0% Rendah
>46% 0 0% Sangat Rendah
Pada tabel distribusi frekuensi di atas dapat dilihat jumlah siswa dengan
kategitori aktivitas belajar sangat tinggi terdapat 7 (31,81%) siswa. Siswa dengan
kategori tinggi sebanyak 10 (45,45%) siswa, dan siswa dengan kategori cukup
sebanyak 5 (22,72%) siswa. Pada siklus ini tidak dijumpai siswa dengan kategori
aktivitas belajar rendah dan sangat rendah.
Berikut ini adalah diagram distribusi frekuensi hasil pengamatan aktivitas belajar
siswa siklus 1:
Gambar VI : Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1
2) IPKG (Instrumen Penilaian Kemampuan Guru)
Instrumen ini digunakan untuk menilai kemampuan guru baik dalam
menyusun rancangan pembelajaran maupun praktek mengajar di kelas. Hal ini
digunakan untuk menunjukkan kualitas guru pada saat pembelajaran di kelas.
Sangat Tinggi32%
Tinggi45%
Cukup23%
Rendah0%
Sangat Rendah0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Pada Siklus 1 ini guru belum dapat menjalankan pembelajaran sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Meskipun guru sudah menguasai materi dan memilihkan
sumber materi yang tepat namu guru belum dapat menguasai kelas. Dalam diskusi
kelompok hanya digunakan siswa untuk mengobrol dan bersendagurau. Hal ini
menunjukkan bahwa penguasaan dan pengaruh guru di dalam kelas belum
maksimal.
3) Nilai Ulangan Siswa
Nilai ulangan siswa diperoleh dari tes yang dilakukan setelah pembelajaran
selesai pada setiap siklusnya. Jumlah soal yang diberikan berjumlah 40 butir soal
pilihan ganda. KKM yang ditentukan oleh sekolah adalah 75.
Cara menghitung hasil ulangan
100
Tabel 10 : Perolehan Prestasi pada Siklus 1
No Nama KKM NILAI KETERANGAN
TUNTAS TIDAK TUNTAS
1 Ahmad Nur Rokhim 75 40,62
2 Choirunnisa Rakasiwi 75 31,25
3 Dani Luqmana 75 78,12
4 Fadilah 75 100
5 Fatimah 75 84,37
6 Ika Fadhilah 75 90,62
7 Imma Qurrotul Uyun 75 87,5
8 Ita Fajarwati 75 50
9 Khoiriyah 75 21,87
10 Meidhatur Rofiah 75 93,75
11 Milatul Ulfa 75 100
12 Muhammad Anas Yoga Widodo 75 84,37
13 Muhammad Khoerul Muna 75 62,5
14 Muhammad Riyadi 75 15,62
15 Muhammad Rozi 75 84,37
16 Nafa Faiqotul Azizah 75 96,87
17 Nana Elisa 75 78,12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
No Nama KKM NILAI KETERANGAN
TUNTAS TIDAK TUNTAS
18 Rofiah 75 46,87
19 Sita Salviana 75 50
20 Supriyanto 75 65,62
21 Wahyu Hidayat 75 31,25
22 Zuli Khusniyah 75 81,25
JUMLAH 1475
12 10 NILAI TERTINGGI 100
NILAI TERENDAH 15,62
RATA-RATA 67,04
PERSENTASE (%) 54,54 45,45
Berdasarkan tabel perolehan prestasi belajar siklus 1 diatas dapat dilihat
adanya kenaikan prestasi belajar. Dari 22 (100%) siswa yang mengikuti tes, 12
(54,54%%) diantaranya sudah memenuhi KKM, sedangkan sisanya sebanyak 10
(45,45%) siswa belum mencapai KKM. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 100
dan yang terendah adalah 15,62 dengan nilai rata-rata kelas 67,04.
Tabel 11: Distribusi Frekuensi Perolehan Prestasi Siklus 1 Tingkat
Penguasaan Kompetensi
Frekuensi Persentase
% Kategori
81%-100% 10 45,45 Sangat Tinggi 66%-80% 2 9,09 Tinggi 56%-65% 2 9,09 Cukup 46%-55% 3 13,63 Rendah
>46% 5 22,72 Sangat Rendah
Dari tabel distribusi frekuensi siklus 1 di atas dapat dilihat bahwa ada siswa
yang mendapatkan kategori nilai sangat tinggi. Siswa yang mendapatkan nilai
dengan kategori sangat tinggi sebanyak 10 (45,45%) siswa, siswa dengan kategori
tinggi sebanyak 2 (9,09%) siswa, siswa yang mendapatkan kategori cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
sebanyak 2 (9,09%) siswa. Siswa yang mendapatkan kategoti rendah sebanyak 3
(13,63%) siswa. Dan siswa dengan kategori sangat rendah berjumlah 5 (22,72%)
siswa.
Berikut ini adalah diagram distribusi frekuesi hasil prestasi siswa siklus 1:
Gambar VII : Diagram Distribusi Frekuesi Hasil Prestasi Siswa Siklus 1
d. Refleksi Siklus 1
Pada tahap siklus 1 menunjukan adanya kenaikan prestasi belajar siswa
dibandingkan dengan pra siklus. Meskipun sudah banyak siswa yang mengalami
peningkatan tetapi di sisi lain juga ditemui siswa yang nilainya masih kurang
bahkan menurun dari keadaan awal. Dari 22 (100%) yang mengikuti tes sebanyak
12 (54,54%) siswa mencapai KKM dan 10 (45,45%) lainnya tidak mencapai KKM.
Hal ini menunjukkan lebih dari setengah dari keseluruhan jumlah siswa sudah dapat
mencapai KKM.
Dalam penerapan siklus ini peneliti menemui berbagai kendala. Kendala
utama terjadi pada proses pembelajaran dan mempengaruhi hasil belajarnya.
45%
9%9%
14%
23%
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Kendala tersebut antara lain adalah kurangnya kerja sama siswa di dalam kelompok
dan kurangnya pemanfaatan media pembelajaran dalam menggali materi.
Penerapan model pembelajaran secara berkelompok digunakan sebagai ajang
bersenda-gurau dengan teman sekelompoknya. Pada siklus ini belum mencapai
target keberhasilan yaitu 65%, sementara hasil yang diperoleh hanya 54,54%.
Selain itu peneliti memandang pentingnya pengoptimalan proses kegiatan belajar
dan memupuk kekompakkan kelas untuk mencapai target yang lebih tinggi, maka
peneliti melanjutkan ke siklus 2 untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
3. Siklus 2
a. Perencanaan.
Pada tahap perencanaan siklus 2, peneliti menyiapkan berbagai perbaikan
seperti yang sudah diuraikan pada siklus1. Dalam tahap ini, peneliti menyiapkan
media pembelajaran berupa gambar dan vidio yang lebih menarik sehingga
meningkatkan motivasi siswa terhadap pembelajaran sejarah. Secara garis besar
proses pembelajaran sama dengan proses pada siklus 1.
b. Pelaksanaan
Seperti siklus 1, siklus 2 dilaksanakan dalam 2x pertemuan. Pertemuan
pertama pada siklus 2 ini dilaksanakan pada hari Jumat 28 April 2017 pukul 07.00-
08.30 WIB. Pada pertemun ini guru mengulang sedikit materi dan menanyakan
kepada siswa mengenai kesulitan pada siklus 1. Seperti siklus 2 guru membagi
siswa menjadi 4 kelompok dan setiap kelompok diberikan gambar yang berbeda
untuk dianalisis dan kemudian dipresentasikan. Pada pertemuan ke 2 siklus 2 yaitu
pada hari Jum’at 5 Mei 2017 pukul 07.00-08.00 WIB dilaksanakan evaluasi dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
mengerjakan soal tes sebanyak 40 butir soal pilihan ganda. Tes tersebut diperlukan
guna mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah
disampaikan.
c. Observasi
Observasi digunakan untuk mengetahui keberhasilan yang telah dicapai oleh
siswa setelah adanya penerapan model pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti
1) Hasil Pengamatan
Dalam observasi pada siklus 2, peneliti mengamati aktivitas belajar sejarah
siswa. Seperti halnya pada tahap pra siklusm observasi pada siklus ini berupa hasil
pengamatan terhadap aktivitas belajar sejarah siswa di kelas.
Tabel 12 : Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus 2
No. Nama A B C D
∑ Nilai
Skala 1-5 Persentase %
1. Ahmad Nur Rokhim 3 2 5 3 13 65 65
2. Choirunnisa Rakasiwi 3 4 5 3 15 75 75
3. Dani Luqmana 3 2 5 5 15 75 75
4. Fadilah 4 3 5 5 17 85 85
5. Fatimah 4 4 5 5 18 90 90
6. Ika Fadhilah 3 3 5 5 16 80 80
7. Imma Qurrotul Uyun 3 3 5 4 15 75 75
8. Ita Fajarwati 3 3 5 5 16 80 80
9. Khoiriyah 3 4 5 3 15 75 75
10. Meidhatur Rofiah 3 3 5 5 16 80 80
11. Milatul Ulfa 4 5 5 5 19 95 95
12. Muhammad Anas Yoga Widodo 3 3 4 5 15 75 75
13. Muhammad Khoerul Muna 4 3 5 5 17 85 85
14. Muhammad Riyadi 4 3 5 3 15 75 75
15. Muhammad Rozi 2 4 5 4 15 75 75
16. Nafa Faiqotul Azizah 3 3 5 5 16 80 80
17. Nana Elisa 2 2 5 4 13 65 65
18. Rofiah 4 3 5 5 17 85 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
No. Nama A B C D
∑ Nilai
Skala 1-5 Persentase %
19. Sita Salviana 3 2 5 5 15 75 75
20. Supriyanto 5 4 5 5 19 95 95
21. Wahyu Hidayat 3 2 5 3 13 65 65
22. Zuli Khusniyah 3 4 4 5 16 80 80
Jumlah 346 1730
Min 13 65
Max 19 95
Rata-rata 15,72 79
Keterangan: A. Mengajukkan pertanyaan B. Menjawab pertanyaan C. Mempresentasikan hasil diskusi D. Menyelesaikan tugas
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui data aktivitas belajar siswa di kelas
pada siklus 2. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa skor tertinggi yang diperoleh
siswa adalah 19 (95%), skor terendah yang diperoleh siswa yaitu 13 (65%), dengan
rata-rata skor yang diperoleh 15,27 (79%). Dari data tersebut terlihat semakin
aktifnya siswa dalam kegiatan pembelajaran sejarah di kelas.
Tabel 13: Distribusi frekuensi Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus 2 Tingkat Penguasaan
Kompetensi Frekuensi
Persentase %
Kategori
81%-100% 6 27,27 % Sangat Tinggi 66%-80% 13 59,09 % Tinggi 56%-65% 3 13,63 % Cukup 46%-55% 0 0% Rendah
>46% 0 0% Sangat Rendah
Pada tabel distribusi frekuensi di atas dapat dilihat jumlah siswa dengan
kategitori aktivitas belajar sangat tinggi terdapat 6 (27,27%) siswa. Siswa dengan
kategori tinggi sebanyak 13 (59,09%) siswa, dan siswa dengan kategori cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
sebanyak 3 (13,63%) siswa. Pada siklus ini tidak dijumpai siswa dengan kategori
aktivitas belajar rendah dan sangat rendah.
Berikut ini adalah diagram distribusi frekuensi hasil pengamatan aktivitas belajar
siklus 2
Gambar VIII: Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siklus 2
2) IPKG
Instrumen ini digunakan untuk menilai kemampuan guru baik dalam
menyusun rancangan pembelajaran maupun praktek mengajar di kelas. Hal ini
digunakan untuk menunjukkan kualitas guru pada saat pembelajaran di kelas.
Pada siklus 2 ini guru sudah dapat menjalankan pembelajaran sesuai dengan
rencana dan tujuan pembelajaran. Guru mampu menerapkan model pembelajaran
kooperatif dengan baik sehingga dapat memanfaatkan keadaan kelas. Karakteristik
siswa yang suka mengobrol dapat dikendalikan melalui diskusi dan tanya jawab
dalam presentasi. Guru mengkaitkan setiap materi pembelajaran dengan peristiwa-
peristiwa yang terjadi pada masa kini di lingkungan siswa sehinggas siswa lebih
tertatik untuk mendalami materi tersebut.
Sangat Tinggi27%
Tinggi59%
Cukup14%
Rendah0%
Sangat Rendah0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
3) Nilai Ulangan
Nilai ulangan siswa diperoleh dari tes yang dilakukan setelah pembelajaran
selesai pada setiap siklusnya. Jumlah soal yang diberikan berjumlah 32 butir soal
pilihan ganda. KKM yang ditentukan oleh sekolah adalah 75.
Cara menghitung hasil ulangan
100
Tabel 14: Perolehan Prestasi pada Siklus 2
No Nama KKM NILAI KETERANGAN
TUNTAS TIDAK TUNTAS
1 Ahmad Nur Rokhim 75 58
2 Choirunnisa Rakasiwi 75 82
3 Dani Luqmana 75 88
4 Fadilah 75 100
5 Fatimah 75 79
6 Ika Fadhilah 75 85
7 Imma Qurrotul Uyun 75 82
8 Ita Fajarwati 75 76
9 Khoiriyah 75 55
10 Meidhatur Rofiah 75 91
11 Milatul Ulfa 75 94
12 Muhammad Anas Yoga Widodo 75 85
13 Muhammad Khoerul Muna 75 79
14 Muhammad Riyadi 75 61
15 Muhammad Rozi 75 79
16 Nafa Faiqotul Azizah 75 97
17 Nana Elisa 75 79
18 Rofiah 75 36
19 Sita Salviana 75 76
20 Supriyanto 75 82
21 Wahyu Hidayat 75 36
22 Zuli Khusniyah 75 79
JUMLAH 1679
17 5 NILAI TERTINGGI 100
NILAI TERENDAH 36
RATA-RATA 76,31
PERSENTASE 77,27 22,72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Berdasarkan tabel perolehan nilai siklus 2 di atas dapat diketahu adanya
peningkatan hasil belajar siswa dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada pra
siklus dan siklus 1. Hal tersebut terbukti dari 22 (100%) siswa yang mengikuti tes
siklus 2 17 (77,27%) siswa mencapai KKM dan 5 (22,72%) siswa sisanya belum
mencapai KKM. KKM yang ditentukan oleh sekolah yaitu 75. Adapun nilai
tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100 dan terendah 36 dengan nilai rata-rata
76,31.
Tabel 15: Distribusi Frekuensi Perolehan Prestasi Siklus 2 Tingkat Penguasaan
Kompetensi Frekuensi
Persentase %
Kategori
81%-100% 10 45,4545 Sangat Tinggi 66%-80% 7 31,8182 Tinggi 56%-65% 2 9,09091 Cukup 46%-55% 1 4,54545 Rendah
>46% 2 9,09091 Sangat Rendah
Dari tabel distribusi frekuensi siklus 1 di atas dapat dilihat bahwa ada siswa
yang mendapatkan kategori nilai sangat tinggi. Siswa yang mendapatkan nilai
dengan kategori sangat tinggi sebanyak 10 (45,45%) siswa, siswa dengan kategori
tinggi sebanyak 7 (31,81%) siswa, siswa dengan kategori cukup sebanyak 2
(9,09%) siswa, siswa dengan kategori rendah sebanyak 1 (4,54%) siswa, dan siswa
dengan kategori sangat rendah sebanyak 2 (9,09%) siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Berikut ini adalah diagram distribusi frekuesi hasil prestasi siswa siklus 2:
Gambar IX : Diagram Distribusi Frekuesi Hasil Prestasi Siswa Siklus 2
d. Refleksi Siklus 2
Pada siklus ke 2 ini penerapan model pembelajaran Cooperative Learning
Tipe Example Non-Example dianggap berhasil . Hal ini dibuktikan target yang
dicapai sebesar 77 % dari target awal sebesar 75%. Selain meningkatkan segi
prestasi, model pembelajaran ini juga meningkatan keaktifan siswa ketika
pembelajaran berlangsung. Model pembelajaran Example Non-Example dapat
mendorong siswa berfikir kritis dalam memecahkan permasalahan yang termuat
dalam contoh-contoh gambar yang telah disajikan. Selain itu melalui model
pembelajaran ini siswa mampu untuk memahami dan menganalisis konsep.
Setelah dilakukan refleksi pada siklus sebelumnya maka kendala-kendala
yang terjadi pada siklus ke 2 ini sudah dapat diatasi. Cara mengatasi siswa yang
masih menyalahgunakan waktu diskusi untuk bersendagurau dengan yang lainnya
adalah menunjuk siswa tersebut untuk menjadi ketua kelompok sehingga siswa
tersebut memiliki tanggung jawab keberhasilan kelompoknya. Selain itu siswa aktif
45%
32%
9%
5%
9%
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
juga ditunjuk sebagai juru bicara dalam presentasi kelompok. Cara-cara ini mampu
meminimalisir kendala yang terjadi pada siklus 2 ini dan hasilnya perolehan nilai
siswa juga meningkat.
Penelitian ini berhenti pada siklus 2 karena pada siklus ini persentase
ketuntasan siswa sudah mencapai target yaitu 77,26% dari target awal 75%.
B. Komparasi
Prestasi belajar siswa kelas X IPS MA Ma’arif Darul Aman Pringsurat
sebelum diterapkannya model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Example
Non-Example terlihat kurang memuaskan. Setelah dilakukan penelitian terjadi
peningkatan prestasi siswa baik dalam siklus 1 maupun siklus 2.
Komparasi prestasi siswa pra siklus dan siklus 1 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 16: Komparasi Pra Siklus dengan Siklus 1
No Nama Pra
Siklus Siklus 1
Keterangan
Naik Turun
1 Ahmad Nur Rokhim 40 40,62
2 Choirunnisa Rakasiwi 40 31,25
3 Dani Luqmana 70 78,12
4 Fadilah 85 100
5 Fatimah 77,5 84,37
6 Ika Fadhilah 85 90,62
7 Imma Qurrotul Uyun 75 87,5
8 Ita Fajarwati 62,5 50
9 Khoiriyah 35 21,87
10 Meidhatur Rofiah 87,5 93,75
11 Milatul Ulfa 85 100
12 Muhammad Anas Yoga Widodo 75 84,37
13 Muhammad Khoerul Muna 65 62,5
14 Muhammad Riyadi 37,5 15,62
15 Muhammad Rozi 75 84,37
16 Nafa Faiqotul Azizah 82,5 96,87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
No Nama Pra
Siklus Siklus 1
Keterangan
Naik Turun
17 Nana Elisa 67,5 78,12
18 Rofiah 62,5 46,87
19 Sita Salviana 60 50
20 Supriyanto 60 65,62
21 Wahyu Hidayat 40 31,25
22 Zuli Khusniyah 60 81,25
JUMLAH 1427,5 1475
18 4 NILAI TERTINGGI 87,5 100
NILAI TERENDAH 35 15,62
RATA-RATA 64,88 67,04
PERSENTASE 81,81 18,18
Berdasarkan tabel komparasi nilai di atas telah ditunjukkan adanya
peningkatan prestasi siswa setelah dilakukan tindakan (siklus 1) dibandingkan
dengan sebelum diterapkan tindakan (pra siklus). Sebelum dilakukan tindakan nilai
tertinggi yang diperoleh siswa adalah 87,5, setelah dilakukan tindakan pada siklus
satu nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100. Nilai terendah yang diperoleh
siswa sebelum dilakukan tindakan adalah 35, setelah dilakukan tindakan siklus 1
nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 15,62. Nilai rata-rata pada keadaan awal
adalah 64,88, sedangkan setelah dilakukan tindakan pada siklus 1 yaitu 67,04.
Perbandingan anatara pra siklus dengan siklus 1 siswa yang mengalami kenaikan
nilai ada 18 (81,81%) siswa dan yang mengalami penurunan 4 (18,18%) siswa.
Menurunnya nilai 4 siswa disebabkan oleh kurangnya kerja sama siswa di dalam
kelompok dan kurangnya pemanfaatan media pembelajaran dalam menggali materi.
Penerapan model pembelajaran yang baru membuat siswa gaduh karena model
pembelajaran Example Non-Example ini memanfaatkan komunikasi siswa di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
kelas. Berikut ini adalah diagram komparasi perolehan prestasi siswa pada pra
siklus dan siklus 1:
Gambar X: Diagram Komparasi Perolehan Prestasi Siswa Pada Pra Siklus Dan Siklus 1
Tabel 17: Komparasi Siklus 1 dengen Siklus 2
No Nama Siklus 1 Siklus 2 Keterangan
NAIK TURUN
1 Ahmad Nur Rokhim 40,62 58
2 Choirunnisa Rakasiwi 31,25 82
3 Dani Luqmana 78,12 88
4 Fadilah 100 100
5 Fatimah 84,37 79
6 Ika Fadhilah 90,62 85
7 Imma Qurrotul Uyun 87,5 82
8 Ita Fajarwati 50 76 9 Khoiriyah 21,87 55 10 Meidhatur Rofiah 93,75 91
11 Milatul Ulfa 100 94
12 Muhammad Anas Yoga Widodo 84,37 85
13 Muhammad Khoerul Muna 62,5 79
14 Muhammad Riyadi 15,62 61 15 Muhammad Rozi 84,37 79
16 Nafa Faiqotul Azizah 96,87 97
17 Nana Elisa 78,12 79
18 Rofiah 46,87 36
19 Sita Salviana 50 76
20 Supriyanto 65,62 82
21 Wahyu Hidayat 31,25 36
0
20
40
60
80
100
120
NILAI TERTINGGI NILAI TERENDAH RATA‐RATAPra Siklus Siklus 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
No Nama Siklus 1 Siklus 2 Keterangan
NAIK TURUN
22 Zuli Khusniyah 81,25 79
JUMLAH 1475 1679
20 1 NILAI TERTINGGI 100 100
NILAI TERENDAH 15,625 36
RATA-RATA 67,04 76,31
PERSENTASE 90,9 4,54
Berdasarkan tabel komparasi nilai siklus 1 dengan siklus 2 telah menunjukkan
terjadinya peningkatan nilai siswa setelah dilakukan tindakan pada siklus 2. Pada
siklus 2 nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100, pada siklus 1 nilai tertingg
yang diperoleh yaitu 100. Nilai terendah pada siklus 1 adalah 15,62, sedangkan nilai
terendah yang diperoleh siswa pada siklus 2 adalah 36. Nilai rata-rata yang
diperoleh siswa pada siklus 1 adalah 67,04, sedangkan pada siklus 2 adalah 76,31.
Jumlah siklus 1 an siklus 2 yang mengalami kenaikan nilai adalah 21 (94,45 %)
siswa dan 1 (4,54%) siswa mengalami penurunan.
Berikut ini adalah diagram komparasi perolehan prestasi siswa siklus 1 dengan
siklus 2:
Gambar XI: Diagram Komparasi Perolehan Prestasi Siswa Siklus 1 Dengan Siklus 2
0
20
40
60
80
100
120
NILAI TERTINGGI NILAI TERENDAH RATA‐RATA
Siklus 1 Siklus 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
C. Pembahasan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti di MA Ma’arif
Darul Aman Pringsurat tahun ajaran 2016/2017 pada bulan Maret sampai dengan
Juni 2017 memperoleh hasil berupa data prestasi dalam mata pelajaran sejarah
dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Example
Non-Example. Data prestasi diperoleh dari nilai ulangan/tes, sedangkan
pengamatan aktivitas belajar siswa di kelas diperoleh dari observasi yang dilakukan
peneliti terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun
pembahasan masing-masing variabel akan diuraikan sebagai berikut:
1. Prestasi Belajar
Sesuai dengan peraturan pihak sekolah, target indikator keberhasilan siswa
pada mata pelajaran sejarah berdasarkan KKM yaitu 75. Pada keadaan awal
keberhasilan siswa yang mencapai KKM adalah 45,45% kemudian setelah
diadakan tindakan pada siklus 1 naik 9,09 % menjadi 54,54 %. Hal ini dibuktikan
dengan ditemuinya nilai tertinggi pada pra siklus yaitu 87,5, pada siklus 1 yaitu 100.
Nilai terendah pada masa pra siklus adalah 35, pada siklus 1 adalah 15,62. Nilai
rata-rata yang diperoleh siswa pada masa pra siklus adalah 64,8, sedangkan pada
siklus 1 naik menjadi 67,04. Jumlah siswa yang tuntas mencapai KKM pada pra
siklus adalah 10 (45 %) siswa, sedangkan setelah dilakukan tindakan pada siklus 1
naik menjadi 12 (54%) siswa. Jumlah siswa yang belum mencapai target KKM pada
pra siklus yaitu 12 (54,4%) siswa, sedangkan setelah dilakukan tindakan siklus 1
menjadi 10 (45,45%) siswa. Adanya 12 siswa yang belum mencapai KKM
dikarenakan penerapan pembelajaran Cooperative Learning Tipe Example Non-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Example belum optimal. Dalam metode ini,kegiatan pembelajaran siswa dituntut
untuk lebih aktif dan bisa berfikir kritis. Selain itu guru belum menguasai kelas
sehingga kesempatan berdiskusi hanya dimanfaatkan siswa untuk mengobrol dan
bersendagurau saja. Hal ini tidak sesuai dengan pengertian pembelajaran kooperatif
yaitu pemanfaatan kelompok kecil dalam pengajaran yang memungkinkan siswa
bekerjasama untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya
dalam kelompok tersebut. Pada saat diskusi hanya didominasi oleh salah satu siswa
saja sehingga siswa lain menjadi pasif.
Setelah dilakukan refleksi pada siklus 1, peneliti melanjutkan tahap siklus 2
untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus2 agar prestasi
belajar siswa lebih meningkat lagi. Pada siklus 2, prestasi belajar sejarah siswa
mengalami peningkatan. Jumlah siswa yang tuntas mencapai KKM pada tahap 2
ini sebanyak 17 (77,27 %) siswa dan yang belum mencapai KKM sebanyak 5 (22,72
%) siswa. Nilai tertinggi pada siklus 2 ini adalah 100, sedangkan nilai terendah yang
diperoleh adalah 36 dengan rata-rata kelas 76,31. Kenaikan prestasi belajar pada
siklus 2 ini disebabkan oleh penerapan pembelajaran Example Non-Example yang
lebih maksimal dibandingan siklus 1. Example Non-Example adalah model
pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep.40 Pada
siklus ke 2 ini siswa berfikir kritis dalam memecahkan permasalahan yang termuat
dalam contoh-contoh gambar yang telah disajikan. Media gambar digunakan agar
siswa dapat menganalisis gambar dan kemudian mendiskripsikan gambar tersebut.
Dengan demikian, melalui model pembelajaran ini siswa dapat mengembangkan
40 Ibid, hlm. 234.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
dan menganalisa konsep berupa gambar. Di dalam kelompok, siswa dapat
bekerjasama dalam menuangkan ide-idenya, sehingga dapat memecahkan
permasalahan dalam menganalisis materi ajar yang disampaikan. Hal ini sesuai
dengan pembelajaran kooperatif yang mengandung pengertian bekerja bersama
dalam mencapai tujuan bersama.41 Melalui refleksi pada siklus 1 kelemahan dalam
pembelajaran kooperatif dapat diatasi dengan guru berperan baik sebagai fasilitator,
motivator, mediator maupun sebagai evaluator. Sehingga dapat menciptakan
suasana kelas yang kondusif dan pembelajaran dapat dilaksanaka sesuai dengan
rencana.42
2. Aktivitas Belajar Siswa
Dari hasil pengamatan aktivitas belajar siswa di kelas terjadi peningkatan
pada setiap siklusnya. Pada tahap pra siklus skor rata-rata aktivitas siswa adalah
14,72 (74%), setelah dilakukan tindakan pada siklus 1 skor rata-rata naik menjadi
15,31 (77%). Nilai tertinggi sebelum dilakukan tindakan adalah 19 (95%) setelah
dilakukan tindakan tidak ada peningkatan pada skor tertinggi dan tetap 19 (95%).
Nilai terendah sebelum dilakukan tindakan yaitu 12 (60%), sedangkan setelah
dilakukan tindakan naik menjadi 13 (65%). Setelah dilakukan tindakan pada siklus
1, siswa mengalami peningkatan pada aktivitas pembelajaran sejarahnya.
Setelah diterapkan model pembelajara Example Non-Example pada siklus 1,
siswa mengalami peningkatan dalam aktivitas pembelajaran. Dengan dilakukannya
refleksi pada siklus 1 peneliti memandang perlu diadakannya tindakan siklus 2. Hal
41 Etin Solihatin, Cooperatif Learning, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, hlm.4
42 Ibid. Hlm. 18.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
ini dikarenakan meskipun sudah terjadi peningkatan aktivitas belajar sejarah pada
siklus1, namun masih ada siswa yang belum mencapai target KKM. Agar
pembelajaran lebih optimal maka dilakukan tindakan siklus 2 agar aktivitas belajar
siswa dan prestasi belajar siswa meningkat.
Dalam tindakan siklus 2, terjadi peningkatan dibandingkan pada siklus 2.
Meskipun tidak terjadi peningkatan pada perolehan skor tertinggi yaitu 19 (95%)
dan nilai terendah yaitu 13 (65%) namun terjadi peningkatan pada skor rata-rata.
Skor rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus 1 adalah 15,31 (77%), pada siklus
2 mengalami kenaikan menjadi 15,72 (79%). Kenaikan aktivitas belajar siswa di
dalam kelas ini disebabkan oleh penerapan pembelajaran kooperatif model Example
Non-Example yang benar. Guru berperan baik sebagai fasilitator, motivator,
mediator maupun sebagai evaluator. Sehingga dapat menciptakan suasana kelas
yang kondusif dan pembelajaran dapat dilaksanaka sesuai dengan rencana.43 Dalam
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Example Non-Example,
siswa dituntut untuk bekerjasama dengan siswa lain dalam kelompok. Dalam
kelompok, siswa diharapkan dapat bekerjasama dalam menuangkan ide-idenya,
sehingga dapat memecahkan permasalahan dalam menganalisis materi ajar yang
disampaikan. Melalui model pembelajara Example Non-Example, siswa dituntut
untuk lebih aktif dan bisa berfikir kritis. Keaktifan siswa dapat dilihat dari kerja
kelompok. Dari kelompok itu tertuang ide-ide dalam memecahkan masalah yaitu
menganalisis gambar. Ketika kelompok tersebut mampu dalam menganalisis
43 Ibid. Hlm. 18.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
gambar yang ada, menunjukkan bahwa kelompok tersebut memiliki pola pikir yang
kritis.
Data-data di atas menunjukkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan oleh peneliti telah mengalami keberhasilan. Hal ini ditunjukkan
persentase keberhasilan siswa pada siklus 2 mencapi 77,26 % yang mana sudah
melebihi target keberhasilan siklus 2 sebesar 75 %. Melalui keberhasilan penelitian
ini telah menunjukkan bahwa model pembelajaran Example Non-Example bisa
dijadikan sebagai alternatif model yang memancing keaktifan siswa sehingga
prestasi belajarnya meningkat. Model pembelajaran Example Non-Example dapat
mendorong siswa berfikir kritis dalam memecahkan permasalahan yang termuat
dalam contoh-contoh gambar yang telah disajikan. Selain itu melalui model
pembelajaran ini siswa juga mampu untuk memahami dan menganalisis konsep.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Peningkata Prestasi Belajar
Sejarah Siswa Kelas XI IPS MA Ma’arif Darul Aman Pringsurat Menggunakan
Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Example Non-Example” dapat
disimpulkan sebagai berikut :
Penerapan model pembelajaran Example Non-Example dalam kompetensi
dasar “Membedakan pengaruh Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi
Rusia terhadap perkembangan pergerakan nasional Indonesia” dapat meningkatkan
prestasi belajar sejarah siswa baik dari segi nilai rata-rata maupun KKM. Pada
keadaan awal nilai rata-rata kelas yaitu 64,8, setelah dilakukan tindakan siklus 1
rata-rata kelas naik menjadi 68,4 dan naik lagi pada siklus 2 menjadi 72,95. Jumlah
siswa yang mencapai KKM pada pra siklus hanya 10 (45 %) siswa saja. Setelah
dilakukan tindakan pada siklus 1 jumlah siswa yang mencapai KKM naik menjadi
12 (54%) siswa. Kenaikan jumlah siswa yang mencapai KKM juga terjadi pada
siklus 2 yaitu menjadi 17 (77,26 %) siswa.
Selain meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa, model pembelajaran
Cooperative Learning Tipe Example Non-Example juga mampu meningkatkan
aktivitas belajar siswa di dalam kelas. Siswa kelas XI IPS MA Ma’arif Darul Aman
menjadi lebih aktif untuk menyampaikan pendapat dan ide-ide yang mereka miliki.
Melalui pengamatan aktivitas siswa yang peneliti lakukan pada tahap pra siklus,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
siklus 1 sampai dengan siklus 2 memperlihatkan keaktifan belajar sejarah
meningkat setiap siklusnya. Pada pra siklus skor rata-rata keaktifan siswa sebesar
14,72 (74%) dengan nilai terendah yaitu 12 (60%) dan nilai tertinggi 19 (95%).
Keadaan meningkat pada siklus 1, skor rata-rata yang diperoleh siswa adalah 15,31
(77%) dengan nilai tertinggi 19 (95%) dan nilai terendah 13 (65%). Dengan
diterapkan tindakan pada siklus 2 keaktifan siswa meningkat dengan skor rata-rata
menjadi 15,72 (795) dengan nilai tertinggi 19 (95%) dan nilai terendah 13 (65%).
Peningkatan prestasi belajar sejarah siswa disebabkan oleh penerapan model
pembelajaran Cooperative Learning Tipe Example Non-Example. Penerapan model
pembelajaran ini dimulai pada siklus 1. Pada siklus 1 ini pembelajarn Example Non-
Example diterapkan sesuai langkah-langkah model tersebut. Namun siswa belum
dapat memanfaatkan model pembelajaran yang baru diterapkan.. Setelah dilakukan
refleksi siklus 1 maka peneliti melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus 2.
Pada siklus 2 ini penerapan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe
Example Non-Example meningkat dibandingkan siklus sebelumnya. Model
pembelajaran Example Non-Example dapat mendorong siswa berfikir kritis dalam
memecahkan permasalahan yang termuat dalam contoh-contoh gambar yang telah
disajikan. Selain itu melalui model pembelajaran ini siswa mampu untuk
memahami dan menganalisis konsep. Siswa mampu memanfaatkan kesempatan
diskusi untuk saling bertukar informasi mengenai materi pembelajaran. Siswa
mampu bekerjasama dengan anggota kelompok lain untuk menggali materi sesuai
dengan konsep pembelajaran kooperatif. Selain itu melalui media gambar pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
siklus 2, siswa lebih dapat memahami materi dan menganalisis konsep sesuai
dengan pokok pembelajaran Example Non-Example.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
Cooperative Learning Tipe Example Non-Example, dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa khususnya pada mata pelajaran sejarah baik dari segi proses
pembelajaran maupun hasil pembelajaran. Selain itu model pembelajaran ini
mampu meningkatkan kerja sama antar siswa dan mengoptimalkan proses
pembelajaran sehingga menghasilkan prestasi belajar sejarah yang memuaskan.
B. Saran
Saran yang diberikan oleh peneliti setelah melakukan penelitian adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Bagi Universitas Sanata Dharma khususnya FKIP yang mendidik calon guru
agar bisa menjadi guru yang berkompeten yang mampu melaksanakan profesinya
secara bertanggung jawab. Calon guru tidak hanya dibekali teori tetapi juga praktek
di lapangan untuk mengetahui kemampuan mengajarnya. Melalui pendidikan
diharapkan mampu menggunakan metode-metode yang inovatif dan memahami
keadaan peserta didik.
2. Bagi lembaga sekolah
Sekolah diharapkan memperhatikan keperluan yang dibutuhkan dalam proses
kegiatan belajar mengajar. Hal ini ditujukan agar proses pembelajaran dpat
berlangsung dengn baik dan lebih optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
3. Bagi guru
Hasil penelitian ini sudah menunjukan bahwa guru diharapkan sedapat
mungkin menerapkan model-model pembelajaran yang mampu meningkatkan
kerjasama antara siswa, guru dan sarana prasarana kelas agar proses kegiatan
belajar mengajar lebih optimal.
4. Bagi siwa
Siswa diharapkan dapat mampu menjalin kerja sama dengan guru atau siswa
lainnya untuk menggali materi-materi yang lebih dalam. Siswa juga diharapkan
memperhatikan keaktifannya di dalam kelas sehingga prestasi belajar yang
diperoleh lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
DAFTAR PUSTAKA
Sumber buku :
Abdulhak, Ishak. 2013. Teknologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Agus Suprijono.2014. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelaja.
Azwar, Saifuddin. 1987. Test Prestasi Fungsi dan Pengukuran Prestasi Belajar.
Yogyakarta: Liberty.
Dalyono, M. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Depdikbud. 1984. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi kedua. Jakarta: Balai
Pustaka
Etin Solihatin. 2005. Cooperatif Learning. Jakarta: Bumi Aksara.
Hestarina. 2013. Prestasi Belajar Memiliki Peran Yang Sangat Penting Dalam
Pendidikan. Pasalnya Prestasi Belajar Menjadi Salah Satu Tolok Ukur
Keberhasilan Seseorang Dalam Proses Pembelajaran. Universitas
Pendidikan Indonesia.
Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif, Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi
Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Joyce, Bruce, dkk. 2009. Models of Teaching(Model-model Pengajaran).
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (Terjemahan Achmad Fawaid dan Ateilla
Mirta)
Kuntowijoyo. 2005. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang Pustaka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Masidjo. 2006. Psikologi Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Bina
Dharma Mulia.
Merry Thres Sufranika. 2015. Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Penerapan
Model Pembelajaran Example Non-Example pada siswa kels XA SMA
Negeri 1 Mlati. Yogyakarta: Perpustakaan Universitas Sanata Dharma.
Mifthul Huda. 2013. Model-model Pengajaan Dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Nana Sudjana. 2002. Model Statiska. Bandung: Tarsito.
Paul Suparno. 1997. Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan, Yogyakarta:
Kanisius.
Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Bineka
Cipta.
Sriyana Jumiyansih. 2013. Peningkatan Prestasi Belajar Sejarah Siswa Melalui
Pendekatan CTL Model Picture And Picture Kelas XI IPS 1 SMA N 1
Ngaglik Tahun 2012/2013. Yogyakarta: Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma.
Suharsimi Arikunto. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
------------------------. 2009. Managemen Penelitian. Rineka Cipta: Jakarta.
Sutarjo Adisusilo. 2012. Pembelajaran Nilai-Karakter: konstruktivisme dan VCT
sebagai inovasi pendekatan pembelajaran afektif. Jakarta;: PT. Raja
Grafindo Persada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana.
Yatim Riyanto. 2008. Paradigma Baru Pembelajaran. Surabaya: Kencana
Prenada Media Group.
Sumber Internet :
Ketentuan Umum SNMPTN,2017,
WIBhttp://snmptn.ac.id/informasi.html?1426322267#umum (Download,
Senin 25 September 2017 jam 00.46
Y.R. Subakti, Paradigma Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme. (online),
http://www.usd.ac.id/lebaga/lppm/f113/jurnal%20Historia%Vitae/vol24no_
1_april2010/PARADIGMA%20.
PEMBELAJARAN%20SEJRAH%2oYR%20Subakti,pdf (Download,
Kamis 20 Juli 2017 jam 19:30)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Lampiran 1 (Silabus)
SILABUS
Nama Sekolah : MA Ma’arif Darul Aman Pringsurat
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X1/2
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber
Belajar/Bahan/
2.1. Menganalisis Perkembangan
Pengaruh Barat dan Perubahan
Ekonomi, Demografi, dan
Kehidupan Sosial Budaya
Masyarakat di Indonesia pada masa
Kolonial
Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia
· Merkantilisme dan Kapitalisme · Kolonialisme dan Imperialisme Barat di
Indonesia · Perkembangan kekuasaan Bangsa Eropa di
Indonesia · Kondisi masyarakat Indonesia masa kolonial · Perlawanan masyarakat Indonesia terhadap
kekuasaan asing
Mencari artikel di perpustakaan dan internet mengenai pengertian merkantilisme dan kapitalisme dan hubungannya dengan kolonialisme dan imperialisme Barat di Indonesia
Mendeskripsikan kedatangan bangsa‐bangsa Barat ke Indonesia
Mendiskusikan perkembangan kekuasaan Bangsa Eropa di Indonesia
Menjelaskan perlawanan masyarakat Indonesia terhadap kekuasaan asing
Portofolio
Tes Tertulis
Diskusi
10 x 45
menit
· Buku sumber Sejarah SMA
· Peta konsep
· Power point
· OHP/Slide · Buku
penunjang · Internet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
2.2. Menganalisis Hubungan antara
Perkembangan Paham‐paham Baru
dan Transformasi Sosial dengan
Kesadaran dan Pergerakan
Kebangsaan
Kesadaran Kebangsaan di Asia dan Afrika
· Faham liberalisme, sosialisme, nasionalisme, pan‐islamisme, dan demokrasi serta kesadaran nasionalisme di Asia dan Afrika
· Pergerakan kebangsaan di Asia dan Afrika · Kehidupan kekotaan dan munculnya
pergerakan kebangsaan Indonesia · Latar belakang lahirnya nasionalisme di
Indonesia · Transformasi etnik dan berkembangnya
identitas kebangsaan Indonesia · Perkembangan ideologi dan organisasi
pergerakan nasional Indonesia · Peristiwa‐peristiwa penting yang
mengakibatkan munculnya kebijakan keras pemerintah Hindia Belanda terhadap pergerakan kebangsaan Indonesia
Mencari artikel di perpustakaan dan internet mengenai faham liberalisme, sosialisme, nasionalisme, pan‐islamisme, dan demokrasi serta kesadaran berbangsa di Asia dan Afrika
Mendiskusikan pergerakan kebangsaan di Asia dan Afrika
Tes Tertulis
Diskusi
12 x 45
menit
· Buku sumber Sejarah SMA
· Peta konsep
· Power point
· OHP/Slide · Buku
penunjang · Internet
2.3. Menganalisis Proses Interaksi
Indonesia‐Jepang dan Dampak
Pendudukan Militer Jepang
terhadap Kehidupan Masyarakat di
Indonesia
Pendudukan Jepang atas Indonesia
· Latar belakang Jepang menguasai Indonesia · Zaman pendudukan Jepang di Indonesia
Mendeskripsikan zaman pendudukan Jepang di Indonesia
Tes Tertulis
Diskusi
4 x 45
menit
· Buku sumber Sejarah SMA
· Peta konsep
· Power point
· OHP/Slide · Buku
penunjang · Internet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
3.1. Membedakan Pengaruh
Revolusi Prancis, Revolusi Amerika,
dan Revolusi Rusia terhadap
Perkembangan Pergerakan
Nasional Indonesia
Peristiwa‐Peristiwa Penting di Dunia serta
Pengaruhnya Bagi Indonesia
· Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia
· Pengaruh Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia terhadap perkembangan pergerakan nasional Indonesia
· Pengaruh Revolusi Industri di Eropa terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi, dan Politik di Indonesia
Mendiskusikan jalannya Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia
Mengidentifikasi pengaruh Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia terhadap perkembangan pergerakan nasional Indonesia
Mengidentifikasi pengaruh Revolusi Industri di Eropa terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi, dan Politik di Indonesia
Tes Tertulis
Diskusi
4 x 45
menit
· Buku sumber Sejarah SMA
· Peta konsep
· Power point
· OHP/Slide · Buku
penunjang · Internet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS 1
SMA/MA : MA Darul Aman Pringsurat Mata Pelajaran : SejarahKelas/Semester : XI IPS /IIPertemuan ke : 1 dan 2Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2x Pertemuan)
A. Standar Kompetensi
3. Menganalisis sejarah dunia yang mempengaruhi sejarah Bangsa Indonesia daru abad ke-18 sampai dengan abad ke-12
B. Kompetensi Dasar
3.1 Membedakan pengaruh Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia terhadap perkembangan pergerakan nasional Indonesia
3.2 Menganalisis pengaruh revolusi industri di Eropa terhadap perubahan sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia
C. Indikator Pencapaian
- Mendeskripsikan terjadinya Revolusi Amerika
- Mendeskripsikan proses terjadinya Revolusi Prancis
- Mendeskripsikan berjalanya Revolusi Industri - Mendeskripsikan terjadinya Revolusi Rusia
D. Tujuan Pembelajaran
Mendeskripsikan jalannya Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia
E. Materi Ajar
Peristiwa-peristiwa Penting di Amerika dan Eropa serta Pengaruhnya bagi Indonesia A. Revolusi Amerika
B. Revolusi Prancis
C. Revolusi Industri D. Revolusi Rusia
E. Pengaruh Peristiwa-peristiwa Penting di Eropa dan Amerika terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia
F. Alokasi Waktu
4 x 45 menit (2x Pertemuan)
G. Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Student Centered
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Model : Cooperative Learning tipe Example Non-Example Metode : Penugasan, diskusi, ceramah dan tanya jawab
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu Pendahuluan 1. Guru memberi salam.
2. Guru mengulang sedikit materi sebelumnya dan menanyakan materi sebelumnya.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dari proses pembelajaran mengenai Peristiwa-peristiwa Penting di Amerika dan Eropa serta Pengaruhnya bagi Indonesia
10 Menit
Inti 1. Eksplorasi Membaca buku teks dan berdiskusi dengan melihat gambar-gambar yang telah disiapkan dari materi peristiwa-peristiwa penting di Amerika dan Eropa serta Pengaruhnya bagi Indonesia Tanya jawab, diskusi dan memberikan komentar tentang gambar yang diamati.
2. Elaborasi a. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok
Kelompok 1 membahas tentang Revolusi Amerika
Kelompok 2 membahas tentang Revolusi Prancis
Kelompok 3 membahas tentang Revolusi Industri
Kelompok 4 membhas tentang Revolusi Rusia
b. Setiap kelompok diberikan gambar yang berbeda-beda dan berkaitan dengan materi yang dibahas
c. Siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya dari gambar-gambar yag telah dibagikan.
3. Konfirmasi Siswa mempresentasikan hasil diskusi dari setiap kelompok berdasarkan contoh gambar yang diberikan. Presentasi dilakukan oleh kelompok 1 dan 2.
25 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Penutup 1. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang dipelajari hari ini.
2. Guru dan siswa memetik nilai-nilai yang dapat diambil dari materi yang disampaikan.
3. Siswa mendapat tugas untuk mempelajari materi yang sudah dibahas dalam 2 pertemuan karena pertemuan berikut akan diadakan tes/ulangan yang ketiga.
4. Mengucapkan salam perpisahan.
10 menit
Pertemuan 2
Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
Pembuka 1. Guru memberi salam. 2. Guru mengulang sedikit materi
sebelumnya dan menanyakan materi sebelumnya.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dari proses pembelajaran mengenai Peristiwa-peristiwa Penting di Amerika dan Eropa serta Pengaruhnya bagi Indonesia.
10 menit
Inti 1. Eksplorasi Membaca buku teks dan berdiskusi dengan melihat gambar-gambar yang telah disiapkan dari materi peristiwa-peristiwa penting di Amerika dan Eropa serta Pengaruhnya bagi Indonesia Tanya jawab, diskusi dan memberikan komentar tentang gambar yang diamati.
2. Elaborasi Siswa menganalisis mengenai Peristiwa-peristiwa Penting di Amerika dan Eropa serta Pengaruhnya bagi Indonesia Siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya dari gambar-gambar yang telah dibagikan.
3. Konfirmasi a. Siswa mempresentasikan hasil diskusi
dari setiap kelompok berdasarkan
25 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
contoh gambar yang telah diberikan. Presentasi dilakukan oleh kelompok 3 dan 4.
b. Guru mengadakan ulangan untuk siklus 1
c. Seluruh siswa dibagi soal dan menjawabnya.
Penutup a) Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang dipelajari hari ini.
b) Guru dan siswa memetik nilai-nilai yang dapat di ambil dari materi yang disampaikan.
c) Mengucapkan salam penutup
10 menit
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik: tes dan non-tes
2. Bentuk: a. Tes: Tertulis
b. Non tes: Penilaian kerja dan aktivitas siswa
3. Instrumen Penilaian
a. Tertulis: Pilihan ganda
b. Non tes: Penilaian kinerja dan portofolio
Penilaian Skor (skala 1-5) Berani mengemukakan pendapat
Keaktifan siswa
Penampilan
Hasil belajar (nilai)
J. Sumber Belajar / Alat / Bahan
- Buku sumber sejarah SMA/MA kelas XI I Wayan Badrika. 2006. Sejarah SMA kelas IX. Jakarta: Erlangga. Ratna Hapsari. 2013. Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
- Alat LCD, Papan Tulis, dan Power Point
- Bahan
Gambar, Video, Lembar Kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Mengetahui, Temanggung, 7 April 2017
Dosen Pembimbing
Drs. Y.R. Subakti, M.Pd
Peneliti
Arung Samudra Sandi Nugroho NIM 131314037
Guru Mata Pelajaran
Sri Wahyuningsih, S.Pd
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS 2
SMA/MA : MA Darul Aman Pringsurat
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI IPS /II
Pertemuan ke : 1 dan 2
Alokasi waktu :4 x 45menit (2x Pertemuan)
K. Standar Kompetensi
3.Menganalisis sejarah dunia yang mempengaruhi sejarag bangsa indonesia dari abad ke- 18 sampai dengan abad ke 12
L. Kompetensi dasar
3.3 Membedakan pengaruh Revolusi Pancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia terhadap perkembangan pergerakan nasional indonesia.
3.4 Menganalisis pengaruh revolusi industri eropa terhadap perubahan sosial, ekonomi, dan politik di indonesia.
M. Indikator Pencapaian
Mendiskripsikan terjadinta Revolusi Amerika Mendiskripsikan proses Terjadinya Revolusi Prancis Mendiskripsikan berjalanya Revolusi Industri Mendiskripsikan terjadinya Revolusi Rusia
N. Tujuan Pembelajaran
Mendiskripsikan Jalanya Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, Dan Revolusi Rusia
O. Materi Ajar Peristiwa-peristiwa penting di Amerika dan Eropa serta pengaruhnya bagi Indonesia a. Revolusi Amerika b. Revolusi Prancis c. Revolusi Industri d. Revolusi Rusia e. Pengaruh peristiwa-peristiwa penting di Eropa dan Amerika
terhadap kehidupan bangsa Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
P. Alokasi Waktu 4x 45 menit ( 2x pertemuan)
Q. Model dan Metode Pembelajaran Pendekatan : Student Centered Model : Cooperative Learning tipe Example Non-Example Metode : Penugasan, diskusi, ceramah, dan tanya jawab
R. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu Pendahuluan 4. Guru memberi salam.
5. Guru mengulang sedikit materi sebelumnya dan menanyakan materi sebelumnya.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dari proses pembelajaran mengenai Peristiwa-peristiwa Penting di Amerika dan Eropa serta Pengaruhnya bagi Indonesia
10 Menit
Inti 4. Eksplorasi Membaca buku teks dan berdiskusi dengan melihat gambar-gambar yang telah disiapkan dari materi peristiwa-peristiwa penting di Amerika dan Eropa serta Pengaruhnya bagi Indonesia Guru dan siswa mengevaluasi dan mendalami soal-soal yang diberikan pada ujian siklus 1 Tanya jawab, diskusi dan memberikan komentar tentang gambar yang diamati.
5. Elaborasi d. Siswa dibagi menjadi 4
kelompok Kelompok 1 membahas
tentang Revolusi Amerika
Kelompok 2 membahas tentang Revolusi Prancis
Kelompok 3 membahas tentang Revolusi Industri
25 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Kelompok 4 membhas tentang Revolusi Rusia
e. Setiap kelompok diberikan gambar yang berbeda-beda dan berkaitan dengan materi yang dibahas
f. Siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya dari gambar-gambar yag telah dibagikan.
6. Konfirmasi Siswa mempresentasikan hasil diskusi dari setiap kelompok berdasarkan contoh gambar yang diberikan. Presentasi dilakukan oleh kelompok 1 dan 2.
Penutup 5. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang dipelajari hari ini.
6. Guru dan siswa memetik nilai-nilai yang dapat diambil dari materi yang disampaikan.
7. Siswa mendapat tugas untuk mempelajari materi yang sudah dibahas dalam 2 pertemuan karena pertemuan berikut akan diadakan tes/ulangan yang ketiga.
8. Mengucapkan salam perpisahan.
10 menit
Pertemuan 2
Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
Pembuka 4. Guru memberi salam. 5. Guru mengulang sedikit materi
sebelumnya dan menanyakan materi sebelumnya.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dari proses pembelajaran mengenai Peristiwa-peristiwa Penting di Amerika dan Eropa serta Pengaruhnya bagi Indonesia.
10 menit
Inti 4. Eksplorasi Membaca buku teks dan berdiskusi dengan melihat gambar-gambar yang telah disiapkan dari materi peristiwa-peristiwa penting di Amerika dan Eropa serta Pengaruhnya bagi Indonesia
25 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Tanya jawab, diskusi dan memberikan komentar tentang gambar yang diamati.
5. Elaborasi Siswa menganalisis mengenai Peristiwa-peristiwa Penting di Amerika dan Eropa serta Pengaruhnya bagi Indonesia Siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya dari gambar-gambar yang telah dibagikan.
6. Konfirmasi d. Siswa mempresentasikan hasil
diskusi dari setiap kelompok berdasarkan contoh gambar yang telah diberikan. Presentasi dilakukan oleh kelompok 3 dan 4.
e. Guru mengadakan ulangan untuk siklus 2
f. Seluruh siswa dibagi soal dan menjawabnya.
Penutup d) Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang dipelajari hari ini.
e) Guru dan siswa memetik nilai-nilai yang dapat di ambil dari materi yang disampaikan.
f) Mengucapkan salam penutup
10 menit
S. Penilaian Hasil Belajar
4. Teknik: tes dan non-tes
5. Bentuk: a. Tes: Tertulis
b. Non tes: Penilaian kerja dan aktivitas siswa
6. Instrumen Penilaian
a. Tertulis: Pilihan ganda
b. Non tes: Penilaian kinerja dan portofolio
Penilaian Skor (skala 1-5) Berani mengemukakan pendapat
Keaktifan siswa
Penampilan
Hasil belajar (nilai)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
T. Sumber Belajar / Alat / Bahan
- Buku sumber sejarah SMA/MA kelas XI I Wayan Badrika. 2006. Sejarah SMA kelas IX. Jakarta: Erlangga. Ratna Hapsari. 2013. Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
- Alat LCD, Papan Tulis, dan Power Point
- Bahan
Gambar, Video, Lembar Kerja
Mengetahui, Temanggung, 7 April 2017
Dosen Pembimbing
Drs. Y.R. Subakti, M.Pd
Peneliti
Arung Samudra Sandi Nugroho NIM 131314037
Guru Mata Pelajaran
Sri Wahyuningsih, S.Pd
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 4 (Kisi-kisi Soal)
KISI-KISI SOAL
Satuan Pendidikan : MA Ma’arif Darul Aman Pringsurat Hati/Tanggal :Mata Pelajaran : Sejarah Waktu : 90 MenitKelas/Program/SMT : XI/ILMU SOSIAL/II Jumlah Soal : 40 (PG)Kurikulum : KTSP Guru Mapel : Arung Samudra S.N.
No Standar
Kompetensi Kompetensi
Dasar Materi Pokok Indikator
Ranah Kognitif
Tingkat Kesulitan
Bentuk Soal
Nomor Soal
1.
Menganalisis sejarah dunia yang mempengaruhi sejarah Bangsa Indonesia daru abad ke-18 sampai dengan abad ke-12.
3.1 Membedakan pengaruh Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia terhadap perkembangan pergerakan nasional Indonesia.
Peristiwa-peristiwa Penting di Amerika dan Eropa serta Pengaruhnya bagi Indonesia
Siswa dapat mengidentifikasi jumlah koloni Inggris di benua Amerika
C1 Md PG 1
Siswa dapat mengidentifikasi kapan terjadinya perang Amerika
C1 Md PG 2
Siswa dapat mengidentifikasi tokoh-tokoh pendiri koloni di Amerika
C1 Sd Pg 3
Siswa dapat menyebutkan negara-negara yang ingin menguasai Amerika
C1 Md PG 4
Siswa dapat menguraikan latar belakang terjadinya peristiwa Boston Tea Party
C2 Sk PG 5
Siswa dapat mengidentifikasi terjadinya peristiwa Boston Tea Party
C1 Md PG 6
Siswa dapart menyebutkan tokoh-tokoh koloni di Amerika C1 Md PG 7 Siswa dapat mengidentifikasi terjadinya Declaration of Independent
C1 Md PG 8
Siswa dapat menjelaskan negara-negara pendukung kedaulatan Amerika
C2 Sd PG 9
Siswa dapat mengidentifikasi buku karya Machiavelli C1 Sd PG 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
No Standar
Kompetensi Kompetensi
Dasar Materi Pokok Indikator
Ranah Kognitif
Tingkat Kesulitan
Bentuk Soal
Nomor Soal
Siswa dapat menngidentifikasi ciri-ciri pemerintahan Louis ke XIV
C1 Md PG 11
Siswa dapat menjelaskan sebab terjadinya revolusi Prancis C1 Md PG 12 Siswa dapat mengidentifikasi tokoh-tokoh bangsawan pada Revolusi Prancis
C1 Md PG 13
Siswa dapat menyimpulkan tujuan terbentuknya dewan nasional Prancis
C2 Sd PG 14
Siswa dapat mengidentifikasi tokoh-tokoh perlawanan Prancis C1 Md PG 15 Siswa dapat mengidentifikasi waktu berlangsungnya Revolusi Prancis
C1 Md PG 16
Siswa dapat mengartikan sistem pemerintahan terpusat C2 Sk PG 17 Siswa dapat mengidentifikasi negara-negara penentang Prancis
C1 Md PG 18
Siswa dapat menjelaskan perserikatan kota dagang di Eropa C1 md PG 19 Siswa dapart menjelaskan Persekutuan Industri Rumah Tangga di Eropa
C1 Md PG 20
Siswa dapat mengidentifikasi titik balik revolusi Prancis C1 Sd PG 21 Siswa dapat menyebutkan penemuan-penemuan pada masa revolusi Prancis
C1 Md PG 22
Siswa dapat mengidentifikasi undang-undang yang diterapkan pasca revolusi Prancis
C1 Md PG 23, 24
Siswa dapat mengidentifikasi dampak revolusi Industri C1 Md PG 25
Siswa dapat menyimpulkan perkembangan Revolusi Industri C2 Sk PG 26
Siswa dapat menyebutkan tokoh-tokon penemu C1 Md Pg 27
Siswa dapat menyeburkan pemimpin-pemimpin Rusia C1 Md PG 28
Siswa dapat mengidentifikasi kapan terjadinya Revolusi Rusia C1 Md PG 29
Siswa dapat mengidentifikasi program pemerintah Rusia C2 Sk PG 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
No Standar
Kompetensi Kompetensi
Dasar Materi Pokok Indikator
Ranah Kognitif
Tingkat Kesulitan
Bentuk Soal
Nomor Soal
Siswa dapat mengidentifikasi tokoh Revolusi Bolshewik C1 Md PG 31
Siswa dapat menjelaskan Perang Saudara di Rusia C1 Sd PG 32
Siswa dapat mengidentifikasi pembentukan USSR C1 Md Pg 33
Siswa dapat mengidentifikasi sebab terjadiya revolusi rusia C1 Sd PG 34
Siswa dapat menyimpulkan keputusan Kadet C2 Sk Pg 35
Siswa dapat mengidentifikasi pemikiran Lenin C1 Md PG 36 Siswa dapat mengidentifikasi dampak revolusi Prancis terhadap Indonesia
C1 Sd PG 37
Siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh pada Revolusi Prancis C1 Md PG 38 Siswa dapat menjelaskan pengaruh Revolusi Rusia bagi Indonesia
C2 Sd PG 39
Siswa dapat mengidentifikasi pengaruh paham Liberal C2 Sk PG 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 5 (Soal Ulangan)
SOAL ULANGAN SIKLUS 1 1. Jumlah koloni Inggris pada awal
kedatanganya di Benua Amerika berjumlah... a. 11 Koloni b. 12 Koloni c. 13 K d. e. oloni f. 14 Koloni g. 15 Koloni
2. Perang Kemerdekaan Amerika terjadi pada tahun... a. 1735 s/d 1793 b. 1735 s/d 1783 c. 1775 s/d 1783 d. 1775 s/d 1795 e. 1775 s/d 1793
3. Salah satu tokoh pendiri koloni Jamestown di Virginia adalah... a. George Washington b. Thomas Jefferson c. Jhon Smith d. Thomas Paine e. Benjamin Franklin
4. Negara di Eropa yang juga ingin menguasai Benua Amerika selain Inggris adalah... a. Belanda b. Prancis c. Belgia d. Spanyol e. Portugis
5. Peristiwa Boston Tea Party dilatar belakangi oleh.. a. Inggris membuat benteng
pertahanan di Boston b. Tentara Inggris menyerang
warga Boston c. Tentara Inggris berlaku
semena-mena atas kebijakan pasar di Boston
d. Inggris membuat Undang-Undang mengenai perbedaan warna kulit
e. Warga Boston ingin membuat tentara perang sendiri
6. Peristiwa Boston Tea Party terjadi pada... a. 13 Desember 1773 b. 14 Desember 1773 c. 15 Desember 1773 d. 16 Desember 1773 e. 17 Desember 1773
7. Orang yang ditunjuk sebagai komandan pasukan koloni pada kongres 15 Juni 1775 adalah... a. Benjamin Franklin b. George Washington c. Jhon Smith d. Thomas Paine e. Thomas Jefferson
8. Declaration of Independent diproklamasikan pada... a. 4 Juli 1776 b. 5 Juli 1776 c. 4 Juni 1776 d. 5 Juni 1776 e. 4 Juni 1797
9. Negara pertama yang mengakui kedaulatan Amerika Serikat adalah... a. Inggris b. Prancis c. Belanda d. Indonesia e. Rusia
10. Il Principe artinya... a. Sang Pencerah b. Sang pemimpin c. Sang Penguasa d. Sang Diktator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
e. Sang Penakluk 11. Ciri-ciri pemerintahan Lousi ke
XIV adalah sebagai berikut, kecuali... a. Pemerintah tanpa undang-
undang b. Tanpa dewan parlemen c. Tanpa hukum d. Tanpa kepastian anggaran e. Tanpa pemimpin
12. Penyebab Revolusi Prancis adalah... a. Ketidakpuasan rakyat
terhadap sikap pemerintah yang absolut
b. Ketidakpuasan pekerja terhadap upah yang diberikan
c. Pembagian kekuasaan antar daerah tidak merata
d. Raja selalu melakukan ekspansi kedaerah lain
e. Serangan Inggris atas Prancis
13. Istri Raja Louis XIV merupakan sosok yang boros dan suka berfoya-foya dengan uang rakyat adalah... a. Marie Anthoinette b. Marie Ballance c. Marie Anne d. Anne Frankline e. Juliana
14. Dewan Nasional Prancis didirikan untuk... a. Membuat pemerintahab
baru b. Membuat undang-undang
baru c. Menggulingkan raja d. Menggantikan pemerintahan e. Mendirikan kerajaan baru
15. Setelah kudeta Militer di Prancis, tokoh yang ditunjuk sebagai kaisar adalah... a. Thomas Jefferson b. Napoleon Bonaparte c. Stalin d. Lenin e. Machiavelli
16. Napoleon Bonaparte memimpin kudeta pada... a. 10 November 1799 b. 11 November 1799 c. 12 November 1799 d. 13 November 1799 e. 14 November 1799
17. Sistem pemerintahan terpusat pada masa Napoleon berarti... a. Kekuasaan negara berada
ditangan kaisar b. Kekuasaan negara berada
ditangan rakyat c. Kekuasaan negara berada di
tangan pemerintahan d. Kekuasaan negara berada di
tangan militer e. Kekuasaan negara berada di
tangan presiden 18. Setelah Napoleon berkuasa
maka Prancis menjadi musuh negara-negara tersebut, kecuali... a. Austria b. Belgia c. Inggris d. Spanyol e. Rusia
19. Perserikatan kota-kota dagang pada masyarakat Eropa disebut... a. Hansa b. Gilda c. Partai d. Kongsi e. Perserikatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
20. Persekutuan Industri rumah tangga sejenis yang mendapat hak monopoli dan perlindungan pemerintah disebut... a. Hansa b. Gilda c. Partai d. Kongsi e. Persekutuan
21. Titik balik revolusi Industri adalah... a. Penemuan robot b. Penemuan mesin uap c. Penemuan pesawat terbang d. Penemuan mobil e. Penemuan pekerja dengan
gaji murah 22. Hasil temuan Richard Travethic
adalah... a. Kereta api tenaga uap b. Kereta kuda c. Pesawat terbang d. Sepeda motor e. Mesin pembuat kue
23. Undang-undang yang menetapkan pembangunan brumah untuk buruh adalah... a. Poor law b. Factory act c. Reform bill d. Combination law e. Abolition Law
24. Undang-undang yang menetapkan tata cara baru pemilihan anggota parlemen Inggris adalah... a. Poor law b. Factory act c. Reform bill d. Combination low e. Abolition law
25. Berikut ini adalah dampak revolusi Industri, kecuali...
a. Sistem transportasi berkembang pesat
b. Terjadi urbanisasi c. Terjadnya ketimpangan
ekonomi d. Barang konsumsi berlimpah
dengan harga yang murah e. Upah buruh menjadi tinggi
26. Setelah Perang Salib (1096-1291), Revolusi Industri dimulai dengan munculnya... a. Investasi b. Kota dagang c. Mata uang d. Mentri keuangan e. Bank
27. Orang yang menemukan mesin uap pada tahun1769 adalah.... a. Charles Goodyear b. Richard Trevithick c. James Watt d. Alessandro Volta e. Andre Ampere
28. Tsar terakhir Rusia adalah... a. Nikolai b. Lenin c. Stalin d. Denikin e. Wrangler
29. Revolusi Rusia terjadi pada tahun... a. 1918 b. 1919 c. 1916 d. 1917 e. 1915
30. Program pemerintahan kedua Rusia yang dipimpin oleh Karensky adalah menjunjung kembali kehormatan Rusia yang telah merosot akibat... a. Ekonomi melemah b. Kekalahan perang c. Industri tidak berkembang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
d. Pemberontakan oleh rakyat e. Korupsi merajalela
31. Revolusi Bolshewik dipimpin oleh... a. Wrangler b. Stalin c. Lenin d. Nikolai e. Denikin
32. Perang saudara di Rusia disebut dengan... a. Perang Bubad b. Grazhdanskaya Voina c. Bresk Litowsk d. Cobeta e. Vremennoye Pravitelstvo
33. Pembentukan USSR dideklarasikan pada tanggal... a. 30 November 1922 b. 20 Desember 1822 c. 10 November 1722 d. 20 Desember 1722 e. 30 Desember 1922
34. Sebab terjadinya Revolusi Rusia 1917 adalah sebagai berikut, kecuali... a. Ketidaksukaan rakyat
terhadap kepemimpinan Tsar
b. Adanya perbedaan sosial yang mencolok antar kaum
c. Perubahan agraria yang tidak memberikan dampak untuk para petani
d. Kekalahan perang dengan Jepang 1905
e. Perekonomian Rusia dikuasai oleh Amerika dan Cina
35. Alasan kaum kadet tidak memberikan perubahan adalah... a. Takut jika perubahan
tersebut hanya akan menambah kacau keadaan
b. Takut jika hanya dimanfaatkan oleh musuh
c. Mengikuti intruksi pemimpin
d. Peraturan sudah dibuat oleh undang-undang Rusia
e. Mempunyai strategi lain dalam menjebak musuh
36. Ideologi yang berhasil dikembangkan oleh Lenin adalah... a. Marxisme b. Nasionalisme c. Komunisme d. Sosialisme e. Sekulerisme
37. Dampak revolusi Prancis terhadap Indonesia adalah... a. Dibentuknya VOC b. Dihapuskanya kerja paksa c. Dibubarkanya kongsi
dagang Hindia Belanda d. Didirikan banyak sarana
pendidikan dan kesehatan di Indonesia
e. Mudahnya bangsa pribumi mengakses dunia luar
38. Napoleon Bonaparte menunjuk pemimpin Hindia Belanda yaitu... a. Raffless b. Van Mook c. Van Den Bosch d. Louis Napoleon e. Daendless
39. Pengaruh Revolusi Rusia 1917 bagi Indonesia adalah... a. Masuknya paham komunis b. Belanda menyerah tanpa
syarat kepada Jepang c. Masuknya paham Liberalis d. Berkurangnya marxisme di
Indonesia e. Bubarnya VOC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
40. Pengaruh paham liberal yang ditiupkan Revolusi Prancis mempengaruhi kebijakan pemerintahan Hindia Belanda yaitu... a. Memperluas daerah kolonial
b. Membayar pribumi dengan gaji yang besar
c. Memberlakukan sistem ekonomi tertutup.
d. Menambahkan pekerjaan kerja paksa
e. Menghapuskan tanam paksa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
SOAL ULANGAN SIKLUS 2
1. Jumlah koloni Inggris pada awal kedatangannya di Benua Amerika berjumlah... a. 10 Koloni b. 11 Koloni c. 12 Koloni d. 13 Koloni e. 14 Koloni
2. Perang Kemerdekaan Amerika terjadi pada tahun... a. 1775 s/d 1783 b. 1775 s/d 1793 c. 1775 s/d 1795 d. 1735 s/d 1793 e. 1735 s/d 1783
3. Koloni Jamestown di Virginia didirikan oleh... a. John Smith b. Benjamin Franklin c. George Washington d. Thomas Paine e. Thomas Jefferson
4. Selain Inggris, negara Eropa yang ingin menguasai benua Amerika adalah... a. Belanda b. Prancis c. Belgia d. Spanyol e. Portugis
5. Latar belakang terjadinya peristiwa Boston Tea Party adalah... a. Inggris membuat benteng
pertahanan di Boston b. Tentara Inggris menyerang
warga Boston c. Tentara Inggris berlaku
semena-mena atas kebijakan pasar di Boston
d. Inggris membuat Undang-Undang mengenai perbedaan warna kulit
e. Warga Boston ingin membuat tentara perang sendiri
6. Pada 16 Desember 1773 di Amerika terjadi peristiwa penting yang menandai Revolusi Amerika, peristiwa tersebut adalah... a. Perjanjian Zaragoza b. Boston Tea Party c. Proklamasi Amerika d. Penyerangan penjara Bastile e. Penetapan Kaisar
7. Dalam kongres 15 Juni 1775, orang yang ditunjuk sebagai komandan pasukan koloni adalah... a. Benjamin Franklin b. George Washington c. Jhon Smith d. Thomas Paine e. Thomas Jefferson
8. Proklamasi kemerdekaan Amerika ditandai dengan Declaration of Independent yang berlangsung pada... a. 4 Juli 1776 b. 5 Juli 1776 c. 4 Juni 1776 d. 5 Juni 1776 e. 4 Juni 1797
9. Negara pertama yang mengakui kedaulatan Amerika Serikat adalah... a. Inggris b. Prancis c. Belanda d. Indonesia e. Rusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
10. Kediktatoran para pemimpin negara-negara Eropa terinspirasi dari buku karangan Machiavelli yang berjudul Il Principe yang artinya... a. Sang Pencerah b. Sang pemimpin c. Sang Penguasa d. Sang Diktator e. Sang Penakluk
11. Ciri-ciri pemerintahan Lousi ke XIV adalah sebagai berikut, kecuali... a. Pemerintah tanpa undang-
undang b. Tanpa dewan parlemen c. Tanpa hukum d. Tanpa kepastian anggaran e. Tanpa pemimpin
12. Faktor utama penyebab Revolusi Prancis adalah... a. Ketidakpuasan rakyat
terhadap sikap pemerintah yang absolut
b. Ketidakpuasan pekerja terhadap upah yang diberikan
c. Pembagian kekuasaan antar daerah tidak merata
d. Raja selalu melakukan ekspansi kedaerah lain
e. Serangan Inggris atas Prancis
13. Istri Raja Louis XIV merupakan sosok yang boros dan suka berfoya-foya dengan uang rakyat adalah... a. Marie Anthoinette b. Marie Ballance c. Marie Anne d. Anne Frankline e. Juliana
14. Pembentukan Dewan Nasional Prancis bertujuan untuk...
a. Membuat pemerintahab baru
b. Membuat undang-undang baru
c. Menggulingkan raja d. Menggantikan pemerintahan e. Mendirikan kerajaan baru
15. Kaisar Prancis yang diangkat setelah kudeta militer adalah a. Thomas Jefferson b. Napoleon Bonaparte c. Stalin d. Lenin e. Machiavelli
16. Napoleon Bonaparte memimpin sebuah kudeta di Prancis yang berlangsung pada... a. 10 November 1799 b. 11 November 1799 c. 12 November 1799 d. 13 November 1799 e. 14 November 1799
17. Pada masa Napoleon telah digagas sistem pemerintahan terpusat yang berarti... a. Kekuasaan negara berada
ditangan kaisar b. Kekuasaan negara berada
ditangan rakyat c. Kekuasaan negara berada di
tangan pemerintahan d. Kekuasaan negara berada di
tangan militer e. Kekuasaan negara berada di
tangan presiden 18. Setelah Napoleon berkuasa
maka Prancis menjadi musuh negara-negara tersebut, kecuali... a. Austria b. Belgia c. Inggris d. Spanyol e. Rusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
19. Dalam masyarakat Eropa perserikatan kota-kota dagang disebut dengan... a. Hansa b. Gilda c. Partai d. Kongsi e. Perserikatan
20. Istilah bagi Persekutuan Industri rumah tangga sejenis yang mendapat hak monopoli dan perlindungan pemerintah disebut... a. Hansa b. Gilda c. Partai d. Kongsi e. Persekutuan
21. Revolusi Industri bertitik balik dari... a. Penemuan robot b. Penemuan mesin uap c. Penemuan pesawat terbang d. Penemuan mobil e. Penemuan pekerja dengan
gaji murah 22. Hasil temuan Richard Travethic
yang merupakan salah satu moda pendukung terjadinya Revolusi Industri adalah... a. Kereta api tenaga uap b. Kereta kuda c. Pesawat terbang d. Sepeda motor e. Mesin pembuat kue
23. Undang-undang yang menetapkan pembangunan brumah untuk buruh adalah... a. Poor law b. Factory act c. Reform bill d. Combination law e. Abolition Law
24. Undang-undang yang menetapkan tata cara baru pemilihan anggota parlemen Inggris adalah... a. Poor law b. Factory act c. Reform bill d. Combination low e. Abolition law
25. Dampak revolusi Industri adalah sebagai berikut, kecuali... a. Sistem transportasi
berkembang pesat b. Terjadi urbanisasi c. Terjadnya ketimpangan
ekonomi d. Barang konsumsi berlimpah
dengan harga yang murah e. Upah buruh menjadi tinggi
26. Perkembangan Revolusi Industri dimulai setelah Perang Salib (1096-1291) dengan munculnya... a. Investasi b. Kota dagang c. Mata uang d. Mentri keuangan e. Bank
27. Orang yang menemukan mesin uap pada tahun1769 adalah.... a. Charles Goodyear b. Richard Trevithick c. James Watt d. Alessandro Volta e. Andre Ampere
28. Pemimpin/Tsar terakhir Rusia adalah... a. Nikolai b. Lenin c. Stalin d. Denikin e. Wrangler
29. Revolusi Rusia terjadi pada tahun...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
a. 1918 b. 1919 c. 1916 d. 1917 e. 1915
30. Karensky memberlakukan program pemerintahan kedua Rusia yang disebabkan oleh... a. Ekonomi melemah b. Kekalahan perang c. Industri tidak berkembang d. Pemberontakan oleh rakyat e. Korupsi merajalela
31. Penggagas sekaligus pemimpin Revolusi Bolshewik adalah... a. Wrangler b. Stalin c. Lenin d. Nikolai e. Denikin
32. Sebelum terjadi Revolusi Rusia terlebih dahulu terjadi perang saudara yang disebut... a. Perang Bubad b. Grazhdanskaya Voina c. Bresk Litowsk d. Cobeta e. Vremennoye Pravitelstvo
33. Pembentukan USSR dideklarasikan pada tanggal... a. 30 November 1922 b. 20 Desember 1822 c. 10 November 1722 d. 20 Desember 1722 e. 30 Desember 1922
34. Sebab terjadinya Revolusi Rusia 1917 adalah sebagai berikut, kecuali... a. Ketidaksukaan rakyat
terhadap kepemimpinan Tsar
b. Adanya perbedaan sosial yang mencolok antar kaum
c. Perubahan agraria yang tidak memberikan dampak untuk para petani
d. Kekalahan perang dengan Jepang 1905
e. Perekonomian Rusia dikuasai oleh Amerika dan Cina
35. Alasan kaum kadet tidak memberikan perubahan adalah... a. Takut jika perubahan
tersebut hanya akan menambah kacau keadaan
b. Takut jika hanya dimanfaatkan oleh musuh
c. Mengikuti intruksi pemimpin
d. Peraturan sudah dibuat oleh undang-undang Rusia
e. Mempunyai strategi lain dalam menjebak musuh
36. Ideologi yang berhasil dikembangkan oleh Lenin adalah... a. Marxisme b. Nasionalisme c. Komunisme d. Sosialisme e. Sekulerisme
37. Secara tidak langsung Revolusi Prancis membawa pengaruh bagi Indonesia antara lain... a. Dibentuknya VOC b. Dihapuskanya kerja paksa c. Dibubarkanya kongsi
dagang Hindia Belanda d. Didirikan banyak sarana
pendidikan dan kesehatan di Indonesia
e. Mudahnya bangsa pribumi mengakses dunia luar
38. Setelah Prancis menguasai Belanda termasuk daerah jajahannya, maka oleh Napoleon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Bonaparte diutuslah seorang pemimpin yang bertugas di Hindia Belanda yang bernama... a. Raffless b. Van Mook c. Van Den Bosch d. Louis Napoleon e. Daendless
39. Revolusi Rusia 1917 mempengaruhi segi sosial dan politik di Indonesia berupa... a. Masuknya paham komunis b. Belanda menyerah tanpa
syarat kepada Jepang c. Masuknya paham Liberalis
d. Berkurangnya marxisme di Indonesia
e. Bubarnya VOC 40. Pengaruh paham liberal yang
ditiupkan Revolusi Prancis mempengaruhi kebijakan pemerintahan Hindia Belanda yaitu... a. Menghapuskan tanam paksa b. Menambahkan pekerjaan
kerja paksa c. Memperluas daerah kolonial d. Membayar pribumi dengan
gaji yang besar e. Memberlakukan sistem
ekonomi tertutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 6 (Lembar Jawab Siswa)
LEMBAR JAWAB
Nama : ......................................
1. A B C D E2. A B C D E3. A B C D E4. A B C D E5. A B C D E6. A B C D E7. A B C D E8. A B C D E9. A B C D E10. A B C D E11. A B C D E12. A B C D E13. A B C D E14. A B C D E15. A B C D E16. A B C D E17. A B C D E18. A B C D E19. A B C D E20. A B C D E
21. A B C D E 22. A B C D E 23. A B C D E 24. A B C D E 25. A B C D E 26. A B C D E 27. A B C D E 28. A B C D E 29. A B C D E 30. A B C D E 31. A B C D E 32. A B C D E 33. A B C D E 34. A B C D E 35. A B C D E 36. A B C D E 37. A B C D E 38. A B C D E 39. A B C D E 40. A B C D E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 7
(Kunci Jawaban)
KUNCI JAWABAN
1. A B C D E
2. A B C D E
3. A B C D E
4. A B C D E
5. A B C D E
6. A B C D E
7. A B C D E
8. A B C D E
9. A B C D E
10. A B C D E
11. A B C D E
12. A B C D E
13. A B C D E
14. A B C D E
15. A B C D E
16. A B C D E
17. A B C D E
18. A B C D E
19. A B C D E
20. A B C D E
21. A B C D E
22. A B C D E
23. A B C D E
24. A B C D E
25. A B C D E
26. A B C D E
27. A B C D E
28. A B C D E
29. A B C D E
30. A B C D E
31. A B C D E
32. A B C D E
33. A B C D E
34. A B C D E
35. A B C D E
36. A B C D E
37. A B C D E
38. A B C D E
39. A B C D E
40. A B C D E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 8
Perolehan Nilai Siklus 1
No Nama KKM NILAI KETERANGAN
TUNTAS TIDAK
TUNTAS 1 Ahmad Nur Rokhim 75 40,62 2 Choirunnisa Rakasiwi 75 31,25 3 Dani Luqmana 75 78,12 4 Fadilah 75 100 5 Fatimah 75 84,37 6 Ika Fadhilah 75 90,62 7 Imma Qurrotul Uyun 75 87,5 8 Ita Fajarwati 75 50 9 Khoiriyah 75 21,87 10 Meidhatur Rofiah 75 93,7 11 Milatul Ulfa 75 100 12 Muhammad Anas Yoga Widodo 75 84,37 13 Muhammad Khoerul Muna 75 62,5 14 Muhammad Riyadi 75 15,62 15 Muhammad Rozi 75 84,37 16 Nafa Faiqotul Azizah 75 96,87 17 Nana Elisa 75 78,12 18 Rofiah 75 46,87 19 Sita Salviana 75 50 20 Supriyanto 75 65,62 21 Wahyu Hidayat 75 31,25 22 Zuli Khusniyah 75 81,25
Jumlah 1475
12 10 Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 15,62
Rata-rata 67,04 54,54 % 45,45 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 9
Perolehan Nilai Siklus 2
No Nama KKM NILAI KETERANGAN
TUNTAS TIDAK
TUNTAS 1 Ahmad Nur Rokhim 75 58
2 Choirunnisa Rakasiwi 75 82
3 Dani Luqmana 75 88
4 Fadilah 75 100
5 Fatimah 75 79
6 Ika Fadhilah 75 85
7 Imma Qurrotul Uyun 75 82
8 Ita Fajarwati 75 76
9 Khoiriyah 75 55
10 Meidhatur Rofiah 75 91
11 Milatul Ulfa 75 94
12 Muhammad Anas Yoga Widodo 75 85
13 Muhammad Khoerul Muna 75 79
14 Muhammad Riyadi 75 61
15 Muhammad Rozi 75 79
16 Nafa Faiqotul Azizah 75 97
17 Nana Elisa 75 79
18 Rofiah 75 36
19 Sita Salviana 75 76
20 Supriyanto 75 82
21 Wahyu Hidayat 75 36
22 Zuli Khusniyah 75 79
Jumlah 1679
17 5 Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 36
Rata-rata 76,31 77,27 % 22,72 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 10
Validitas Soal Siklus 1 (Butir 1)
No x y xy x² y²
1 0 19 0 0 361
2 0 17 0 0 289
3 0 31 0 0 961
4 1 37 37 1 1369
5 1 32 32 1 1024
6 1 34 34 1 1156
7 1 33 33 1 1089
8 1 24 24 1 576
9 0 12 0 0 144
10 1 36 36 1 1296
11 1 35 35 1 1225
12 0 32 0 0 1024
13 1 28 28 1 784
14 1 13 13 1 169
15 1 32 32 1 1024
16 1 35 35 1 1225
17 0 30 0 0 900
18 1 23 23 1 529
19 1 24 24 1 576
20 0 27 0 0 729
21 0 16 0 0 256
22 1 32 32 1 1024
∑ 14 602 418 14 17730
Rumus
Rxy = ∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑ ²
Rxy = . .
√ . . . ² = . .
√ . .
=√ .
= √ , .
= . ,
= 0,436
t = √
√ ² =
t = √
√ ² = t =
, √
√ , ² = t =
,
, = 2,168
Diketahui t hitung 2,168 dan sig 0,95, maka soal valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 11
Uji Validitas Siklus 1
No. Nama
Soal Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 ANR 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 19
2 CR 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 17
3 D L 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 31
4 F 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 37
5 F 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 32
6 IF 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 34
7 IQY 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 33
8 IF 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 24
9 K 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 12
10MR 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 36
11MU 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 35
12MAYW 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 32
13MKM 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 28
14MR 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 13
15MR 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 32
16NFA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 35
17NE 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 30
18R 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 23
19SS 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 24
20S 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 27
21WH 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
22ZK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 32
Jumlah
14
13
18
16
18
14
17
13
13
14
13
17
14
20
14
11
13
20
14
19
11
14
13
12
12
18
14
12
19
15
18
15
14
15
18
18
15
15
18
11
602
Rxy
0,436
0,419
0,630
0,610
0,537
0,423
0,470
0,859
0,859
0,886
0,614
0,470
0,511
-0,193
0,548
-0,084
0,431
0,621
0,661
0,527
0,481
0,448
0,663
0,792
0,792
0,505
0,548
0,345
0,527
-0,561
-0,133
0,149
0,486
0,613
0,630
-0,382
0,458
-0,393
-0,148
0,432
t hitung
2,168
2,064
3,634
3,443
2,848
2,092
2,387
7,518
7,518
8,562
3,486
2,387
2,661
-0,884
2,936
-0,377
2,138
3,550
3,943
2,775
2,453
2,246
3,968
5,814
5,814
2,623
2,936
1,648
2,775
-3,030
-0,601
0,674
2,489
3,477
3,634
-1,852
2,309
-1,912
-0,673
2,147
sig
0,9
0,9
0,99 0,99 0,99 0,9
0,95 0,99 0,99 0,99 0,99 0,95 0,98 * 0,99 * 0,95 0,99 0,99 0,98 0,95 0,95 0,99 0,99 0,99 0,98 0,99 0,055 0,98 * * 0,8
0,95 0,99 0,99 * 0,95 * * 0,95
keterangan
vali
d valid vali
d vali
d valid valid vali
d valid vali
d vali
d valid valid vali
d tidak
valid
vali
d tidak
valid
valid vali
d valid valid vali
d valid valid vali
d valid valid vali
d valid valid tid
ak
valid
tidak
valid
tidak
valid
vali
d valid valid tid
ak
valid
valid tid
ak valid
tidak
valid
valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 12 Uji Validitas Siklus 2
No
. Nama
Soal Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 ANR 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 25
2 CR 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 31
3 D L 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 34
4 F 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 38
5 F 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
6 IF 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 33
7 IQY 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 33
8 IF 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 31
9 K 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 21
10
MR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 36
11
MU 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 35
12
MAYW
0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 34
13
MKM 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 34
14
MR 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 22
15
MR 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 32
16
NFA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 36
17
NE 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 32
18
R 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 18
19
SS 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 31
20
S 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
21
WH 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 19
22
ZK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 32
Jumlah
16
13
19
18
19
16
19
17
16
17
15
18
15
15
17
15
16
20
16
20
13
15
19
16
18
20
15
19
21
11
17
13
17
19
20
16
17
16
17
16
672
Rxy
0,26
0,66
0,4
0,24
0,37
0,33
0,44
0,64
0,76
0,75
0,47
0,36
0,4
0,54
0,29
0,54
0,24
0,2
0,28
0,23
0,25
0,14
0,4
0,66
0,28
0,26
0,22
0,06
0,37
0 0 0,3
0,23
0,49
-0,1
0,1
0,52
-0
0 0,28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
t hitung
1,21
3,95
1,92
1,09
1,79
1,59
2,21
3,69
5,16
5,13
2,38
1,74
1,95
2,87
1,34
2,87
1,12
0,92
1,3
1,05
1,14
0,62
1,92
3,97
1,3
1,19
1,03
0,28
1,8
2 1 1,4
1,05
2,52
-0,4
0,4
2,723 -0
0 1,3
sig
0,99
0,99
0,99
0,99
0,99
0,99
0,99
0,99
0,99
0,99
0,99
0,99
0,99
0,99
0,99
0,99
0,99
0,99
0,99
0,99
0,99
0,99
0,99
0,99
0,99
0,99
0,99
0,99
0,99
1 1 1 0,99
0,99
0,99
* 0,99
1 1 0,99
keterangan
vali
d vali
d vali
d vali
d vali
d vali
d vali
d vali
d vali
d vali
d vali
d vali
d vali
d vali
d vali
d vali
d vali
d tida
k vali
d vali
d vali
d tida
k vali
d vali
d vali
d vali
d vali
d tida
k vali
d vali
d vali
d vali
d vali
d vali
d tida
k tida
k vali
d tida
k tida
k vali
d
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 13
UJI RELIABILITAS SOAL SIKLUS 1
No x y xy x² y²
1 8 11 88 64 121
2 6 11 66 36 121
3 17 14 238 289 196
4 19 18 342 361 324
5 18 14 252 324 196
6 17 17 289 289 289
7 18 15 270 324 225
8 10 14 140 100 196
9 7 5 35 49 25
10 19 17 323 361 289
11 18 17 306 324 289
12 18 14 252 324 196
13 13 15 195 169 225
14 4 9 36 16 81
15 19 13 247 361 169
16 18 17 306 324 289
17 17 13 221 289 169
18 9 14 126 81 196
19 9 15 135 81 225
20 13 14 182 169 196
21 9 7 63 81 49
22 14 18 252 196 324
∑ 300 302 4364 4612 4390
Rxy = ∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑ ²
Rxy = .
√ . . ² =
.
. , = 0, 688
R11=
R11= . ,
, =
,
, = 0,81
t = √
√ ² t =
, .√
√ , =
,
, = 6,307
Diperoleh t hitung sebesar 6,307 dengan taraf signifikan 0,99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 14
UJI RELIABILITAS SOAL SIKLUS 2
No. x y xy x² y²
1 13 12 156 169 144
2 13 18 234 169 324
3 18 16 288 324 256
4 19 19 361 361 361
5 18 15 270 324 225
6 16 17 272 256 289
7 18 15 270 324 225
8 15 16 240 225 256
9 12 9 108 144 81
10 20 16 320 400 256
11 18 17 306 324 289
12 18 16 288 324 256
13 16 18 288 256 324
14 11 11 121 121 121
15 18 14 252 324 196
16 18 18 324 324 324
17 17 15 255 289 225
18 9 9 81 81 81
19 14 17 238 196 289
20 15 17 255 225 289
21 12 7 84 144 49
22 14 18 252 196 324
∑ 342 330 5263 5500 5184
Rxy = ∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑ ²
Rxy = .
√ . . ² =
.
. , = 0, 641
R11=
R11= . ,
, =
,
, = 0,781
t = √
√ ² t =
, .√
√ , ² =
,
, = 5,585
Diperoleh t hitung sebesar 5,585 dengan taraf signifikan 0,99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 15
INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU 1 (IPKG 1) untuk Siklus 1
(Kemampuan Merencanakan Pembelajaran)
Nama Guru : Arung Samudra Sandi N.NIM : 131314037Nama Sekolah : MA Ma’arif Darul Aman Pringsurat Kelas : XI IPS Mata Pelajaran : SejarahTanggal : Jum’at, 28 April 2017
NO. KOMPONEN
PEMBELAJARAN SKOR
1 2 3 4 I Perumusan Tujuan Pembelajaran 1 Kejelasan Rumusan 2 Kelengkapan Rumusan 3 Kesesuaian dengan kompetensi
dasar
Nilai Rata-rata 3,5 II Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Ajar 1 Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
2 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
3 Keruntutan dan sistematika materi 4 Kesesuaian materi dengan alokasi
waktu
III Pemilihan Sumber Belajar/Media Pembelajaran
1 Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
2 Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan materi pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
3 Kesesuaian belajar/media pembelajaran dengan karakteristik peserta didik
Nilai rata-rata 3 IV Metode Pembelajaran 1 Kesesuaian strategi dan metode
pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
2 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran
3 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik
4 Kesesuaian alokasi waktu dengan tahapan pembelajaran
Nilai rata-rata 2,25 V Penilaian Hasil Belajar 1 Kesesuaian tekhnik penilaian
dengan tujuan pembelajaran
2 Kejelasan prosedur penilaian 3. Kelengkapan instumen (soal,
kunci jawaban, pedoman penskoran)
Nilai rata-rata 2,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU 2 (IPKG 2) untuk Siklus 1
(Kemampuan Merencanakan Pembelajaran)
Nama Guru : Arung Samudra Sandi N.NIM : 131314037Nama Sekolah : MA Ma’arif Darul Aman Pringsurat Kelas : XI IPS Mata Pelajaran : SejarahTanggal : Jum’at, 28 April 2017
NO. KOMPONEN
PEMBELAJARAN SKOR
1 2 3 4 I Pra Pembelajaran 1 Kesiapan ruang 2 Memeriksa kesiapan siswa Nilai Rata-rata 3 II Membuka Pembelajaran 1 Melakukan kegiatan apersepsi 2 Menyampaikan kompetensi yang
akan dicapai dan rencana kegiatan
Nilai rata-rata 4 III Pemilihan Sumber Belajar/Media Pembelajaran
A. Penguasaan Materi 1 Menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran
2 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
Nilai rata-rata 4 B. Pendekatan/Strategi
Pembelajaran
1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
2 Melaksanakan pembelajaran secara runtut
3 Menguasai kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
4 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual
5 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
6 Mengakomodasi adanya keragaman budaya nusantara
7 Melaksanakan pembelajaan sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan
Nilai rata-rata 2,57 C. Pemanfaatan Sumber
Belajar/Media Pembelajaran
1 Menunjukkan keterampilan dan penggunaan sumber belajar/media pembelajaran
2 Menghasilkan pesan yang menarik
3. Melibatkan siswa dalam perbuatan dan atau pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran
Nilai rata-rata 3 D. Pembelajaran yang memicu dan
memelihara ketertiban siswa
1 Menumbuhan partisipasi aktif siswa melalui interaksi belajar siswa, sumber belajar siswa
2 Merespon positif partisipasi siswa 3 Menunjukkan sikap terbuka
terhadap respon siswa
4 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif
5 Menunjukkan keceriaan dan antusiasme dalam belajar
Nilai rata-rata 2,8 E. Penilaian Proses dan Hasil
Belajar
1 Memantau kemajuan belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
2 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
Nilai rata-rata 3 F. Penggunaan Bahasa
1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
2 Menggunakan bahasa tulisan yang baik dan benar
3 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
IV Penutup 1 Melakukan refleksi atau membuat
rangkuman dengan melibatkan siswa
2 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan atau kegiatan atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan
Nilai rata-rata 3,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU 1 (IPKG 1) untuk Siklus 2
Nama Guru : Arung Samudra Sandi N.NIM : 131314037Nama Sekolah : MA Ma’arif Darul Aman Pringsurat Kelas : XI IPS Mata Pelajaran : SejarahTanggal : Jum’at, 5 Mei 2017
NO. KOMPONEN
PEMBELAJARAN SKOR
1 2 3 4 I Perumusan Tujuan Pembelajaran 1 Kejelasan Rumusan 2 Kelengkapan Rumusan 3 Kesesuaian dengan kompetensi
dasar
Nilai Rata-rata 3,6 II Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Ajar 1 Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
2 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
3 Keruntutan dan sistematika materi 4 Kesesuaian materi dengan alokasi
waktu
III Pemilihan Sumber Belajar/Media Pembelajaran
1 Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
2 Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan materi pembelajaran
3 Kesesuaian belajar/media pembelajaran dengan karakteristik peserta didik
Nilai rata-rata 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
IV Metode Pembelajaran 1 Kesesuaian strategi dan metode
pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
2 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran
3 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik
4 Kesesuaian alokasi waktu dengan tahapan pembelajaran
Nilai rata-rata 4 V Penilaian Hasil Belajar 1 Kesesuaian tekhnik penilaian
dengan tujuan pembelajaran
2 Kejelasan prosedur penilaian 3. Kelengkapan instumen (soal,
kunci jawaban, pedoman penskoran)
Nilai rata-rata 3,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU 2 (IPKG 2) untuk Siklus 2
Nama Guru : Arung Samudra Sandi N.NIM : 131314037Nama Sekolah : MA Ma’arif Darul Aman Pringsurat Kelas : XI IPS Mata Pelajaran : SejarahTanggal : Jum’at, 5 Mei 2017
NO. KOMPONEN
PEMBELAJARAN SKOR
1 2 3 4 I Pra Pembelajaran 1 Kesiapan ruang 2 Memeriksa kesiapan siswa Nilai Rata-rata 4 II Membuka Pembelajaran 1 Melakukan kegiatan apersepsi 2 Menyampaikan kompetensi yang
akan dicapai dan rencana kegiatan
Nilai rata-rata 4 III Pemilihan Sumber Belajar/Media Pembelajaran
A. Penguasaan Materi 1 Menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran
2 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
Nilai rata-rata 4 B. Pendekatan/Strategi
Pembelajaran
1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
2 Melaksanakan pembelajaran secara runtut
3 Menguasai kelas 4 Melaksanakan pembelajaran yang
bersifat kontekstual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
5 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
6 Mengakomodasi adanya keragaman budaya nusantara
7 Melaksanakan pembelajaan sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan
Nilai rata-rata 2,57 C. Pemanfaatan Sumber
Belajar/Media Pembelajaran
1 Menunjukkan keterampilan dan penggunaan sumber belajar/media pembelajaran
2 Menghasilkan pesan yang menarik
3. Melibatkan siswa dalam perbuatan dan atau pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran
Nilai rata-rata 4 D. Pembelajaran yang memicu dan
memelihara ketertiban siswa
1 Menumbuhan partisipasi aktif siswa melalui interaksi belajar siswa, sumber belajar siswa
2 Merespon positif partisipasi siswa 3 Menunjukkan sikap terbuka
terhadap respon siswa
4 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif
5 Menunjukkan keceriaan dan antusiasme dalam belajar
Nilai rata-rata 4 E. Penilaian Proses dan Hasil
Belajar
1 Memantau kemajuan belajar 2 Melakukan penilaian akhir sesuai
dengan kompetensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Nilai rata-rata 3,5 F. Penggunaan Bahasa
1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
2 Menggunakan bahasa tulisan yang baik dan benar
3 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
Nilai rata-rata 4 IV Penutup 1 Melakukan refleksi atau membuat
rangkuman dengan melibatkan siswa
2 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan atau kegiatan atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan
Nilai rata-rata 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 16 Surat Ijin Kementrian Agama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 17
Surat Keterangan Kepala Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran 18
DOKUMENTASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI