PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN … · Bab ini akan menguraikan teori-teori yang...
-
Upload
dinhkhuong -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
Transcript of PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN … · Bab ini akan menguraikan teori-teori yang...
i
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN
Studi kasus: Karyawan Restoran Boyong Kalegan, Sleman, DIY
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Fembriarto Chr Betana
NIM : 002214144
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
i
ii
iii
iii
iv
PERSEMBAHAN
MOTTO
Masalah adalah sahabat setia kita selama kita hidup di dunia.
Dimana kita mempunyai kemauan untuk menyelesaikan masalah maka
pasti akan ada sinar terang di hadapan kita yang akan menuntun kita…………
Jangan pernah menyerah bila kita menemui kegagalan di perjalanan hidup kita……….Sikapilah
Dengan bijak dan berusahalah untuk lebih baik maka keberhasilan PASTI akan kita genggam……….
Skripsi ini kupersembahkan kepada :
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda maria di Surga,
ˆTerima kasih atas bimbinganMu selama ini˜
Bapakku tercinta di Surga
ˆPak, aku yakin bapak sudah bahagia di atas sana...............,pak, ternyata aku bisa juga menepati
janjiku untuk menyelesaikan kuliahku ini walaupun dengan susah payah aku mencari biaya sendir
i setelah bapak sakit kemarin........... aku mohon restumu selalu pak............... Salam buat mbak Susi,
Simbah, Tuhan Yesus, dan Bunda maria.˜
Ibuku yang tercinta,
Adik-adikku, Pentri, Novi, dan Luluk.
iv
v
v
vi
ABSTRAK
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN Studi kasus: Karyawan Restoran Boyong Kalegan, Sleman, DIY
Fembriarto Chr Betana UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2007 Suatu kegiatan apapun yang dilakukan oleh seseorang pasti mempunyai tujuan dan kegunaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi terhadap semangat kerja karyawan pada Restoran Boyong Kalegan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara, kuesioner, dan observasi. Wawancara dilakukan terhadap pihak manajemen perusahaan. Penulis mengambil 97 responden yaitu keseluruhan jumlah karyawan Restoran Boyong Kalegan. Pengujian instrumen penelitian dimaksudkan untuk mengukur kesahihan ( validitas ) dan keandalan ( reliabilitas ) data peneliti. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa variabel motivasi berpengaruh positif terhadap semangat kerja karyawan. Artinya, bila motivasi ditingkatkan maka semangat kerja karyawan akan meningkat. Selain itu juga diperoleh hasil korelasi antara motivasi dengan semangat kerja karyawan sebesar 0,870 yang menunjukkan bahwa pengaruh kedua variabel tersebut sangat kuat.
vi
vii
ABSTRACT
THE EFFECT OF MOTIVATION TO THE WORKING SPIRIT A case study: Boyong Kalegan Restaurant, Sleman, DIY
Fembriarto Chr Betana SANATA DHARMA UNIVERSITY
2007
The purpose of the research was to identity the effect of motivation to the working spirit of Boyong Kalegan Restaurant’s workers. This techniques to collect data were interview, questioner, and observation. Interview given for the manager or management staff of the company. The researcher took 97 respondents which consist of all workers of Boyong Kalegan Restaurant. The data then analyzed with simple linear regression. The result of the research indicated that there was effect of motivation to the working spirit of Boyong Kalegan Restaurant’s workers.
vii
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang tak terhingga kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda
Maria atas segala berkat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam penulisan skripsi ini
penulis banyak bantuan dari berbagai pihak, baik yang terlibat secara langsung
maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma dan Dosen Pembimbing Akademik penulis.
2. Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si. Selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak A. Yudi Yuniarto, SE, MBA. Selaku Dosen Pembimbing I yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi masukan sehingga
skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik.
4. Dra. Y. Rini Hardanti, M.Si. Selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia
meluangkan waktu serta dengan sabar telah membimbing dan memberi masukan
sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik.
5. Dra. Diah Utari, BR., M.Si. Selaku Dosen Pembimbing III yang telah bersedia
memberikan waktu untuk konsultasi bagi penulis.
viii
ix
6. Seluruh jajaran Dosen dan Karyawan Universitas Sanata Dharma yang teleh
memberikan bantuan selama penulis kuliah.
7. Bapak Isdarmanto, SE. selaku General Manager Boyong Kalegan yang telah
mengijinkan penulis melakukan penelitian di Boyong Kalegan dan meluangkan
waktu untuk menjawab pertanyaan penulis.
8. Bapak GD. Hertyasmawan, selaku Manajer Personalia yang telah berkenan
memberikan informasi tentang Boyong Kalegan bagi penulis.
9. Yang tercinta Bapakku yang telah di Surga sana. Terima kasih atas restumu dan
damai abadi beserta Bapak selalu.
10. Yang tercinta Ibuku. Terima kasih telah mengasuhku dari lahir sampai sebesar ini
sekarang.
11. Adik – adikku Pentri, Novi, dan Luluk. Kalian harus terus bersemangat dan
jangan pernah berhenti berjuang dalam hidup.
12. Buat keluarga “Rumah Kulon” Om Moko dan Tante Isni. Terima kasih atas
pinjaman komputernya dan supportnya. Buat Tika dan Nisti, cepat besar dan
jangan bandel.
13. Buat teman-teman manajemen angkatan 2000, khususnya Antok, Jati, Heri, Rian,
Dema, Pras, Agus, Prima, dan semuanya yang tidak dapat disebutkan satu per
satu. Terima kasih atas kebersamaan kita selama ini.
14. Teman-teman Kopma, Mbak Lusi, Mbak Marni, Eko, Bayu, dll. Terima kasih
buat kalian semua.
ix
x
15. Teman-teman band “Fee50”. Terima kasih buat kalian semua. Kita bersama-sama
telah merasakan susahnya mencari uang.
16. Untuk semua karyawan Boyong Kalegan. Terima kasih atas kerja samanya
selama penulis melakukan penelitian di Boyong Kalegan.
Penulis
x
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………………………... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………………….... v
ABSTRAK………………………………………………………………… ……... vi
ABSTRACT………………………………………………………………………... vii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………... viii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….. xi
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………. xiii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………. xiv
BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………... 3
C. Batasan Masalah…………………………………………………………. 4
D. Tujuan Penelitian………………………………………………………… 4
E. Manfaat Penelitian……………………………………………………….. 5
F. Sistematika Skripsi………………………………………………………. 6
BAB II. LANDASAN TEORI…………………………………………………….. 8
A. Pengertian Manajemen………………………………………………….... 8
B. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia………………………….. 9
C. Motivasi………………………………………………………………….. 11
D. Semangat Kerja…………………………………………………………... 19
E. Pengaruh Motivasi Terhadap Semangat Kerja…………………………... 24
F. Review Penelitian Terdahulu…………………………………………….. 26
BAB III. METODE PENELITIAN………………………………………………... 27
A. Jenis Penelitian…………………………………………………………… 27
xi
xii
B. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………………. 27
C. Subyek dan Obyek Penelitian……………………………………………. 27
D. Variabel dan Definisi Variabel…………………………………………... 28
E. Pengukuran Variabel……………………………………………………... 29
F. Sumber Data………………………………………………………………30
G. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………….. 30
H. Teknik Pengujian Kuisioner……………………………………………... 31
I. Teknik Analisis Data……………………………………………………... 32
BAB IV.GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN………………………………… 34
A. Sejarah Perkembangan dan Keadaan Restoran Boyong Kalegan………... 34
B. Visi Restoran Boyong Kalegan…………………………………………... 35
C. Misi Restoran Boyong Kalegan………………………………………….. 36
D. Tujuan Berdirinya Restoran Boyong Kalegan…………………………… 36
E. Modal Awal dan Sumber Modal…………………………………………. 37
F. Struktur Organisasi………………………………………………………. 37
G. Personalia………………………………………………………………… 41
H. Sistem Pengupahan………………………………………………………. 42
I. Pemasaran………………………………………………………………... 47
BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN……………………………… 50
A. Penjelasan Penelitian…………………………………………………….. 50
B. Pengukuran Data…………………………………………………………. 50
C. Pengujian Validitas dan Pengujian Reliabilitas………………………….. 51
D. Analisis Regresi Sederhana……………………………………………….56
BAB VI. KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN…... 59
A. Kesimpulan………………………………………………………………. 59
B. Saran……………………………………………………………………... 60
C. Keterbatasan Penelitian…………………………………………………... 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Judul
5.1 Hasil Uji Motivasi dan Semangat Kerja Karyawan………………... 53
5.2 Uji Reliabilitas……………………………………………………... 55
5.3.I Hasil Analisis Regresi Motivasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan
( Model Summary )………………………………………………… 56
5.3.II Hasil Analisis Regresi Motivasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan
( Coefficients )……………………………………………………... 57
xiii
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul
4.1 Gambar Struktur Organisasi Restoran Boyong Kalegan…………... 38
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan tertentu yang harus dicapai secara
efisien, yaitu dengan mengeluarkan biaya operasional seminimal mungkin dan
memperoleh keuntungan. Segala usaha dilakukan oleh perusahaan untuk
mencapai tujuan tersebut dengan menggunakan sumber daya yang tersedia.
Sumber daya tersebut yaitu modal, bahan mentah, teknologi, dan juga diperlukan
adanya peran sumber daya manusia yang handal dalam mencapai tujuan
perusahaan. Sumber daya manusia harus dikembangkan dan ditingkatkan agar
tercapai tingkat produktivitas tinggi pada perusahaan tersebut.
Seorang karyawan mungkin melaksanakan pekerjaan yang diberikan
kepadanya dengan baik dan mungkin pula tidak. Bila dia dapat mengerjakan tugas
dengan baik, maka tujuan perusahaan dapat dicapai. Tetapi bila tidak, maka
pimpinan perusahaan perlu mengetahui sebab-sebabnya. Untuk menjaga
kelangsungan operasional perusahaan, maka pimpinan perusahaan harus dapat
memperhatikan serta berusaha untuk mempengaruhi dan mendorong karyawan
untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik.
Semangat dan gairah kerja karyawan dapat dilihat dari produktivitas kerja
karyawan tersebut. Semangat kerja yang tinggi sangat diperlukan dalam setiap
2
usaha kerja sama karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan. Tapi sebaliknya
dengan karyawan yang memiliki semangat kerja yang rendah akan sukar
mencapai hasil yang baik. Biasanya, penurunan semangat kerja dapat terjadi
karena kurang disiplin yang disebabkan oleh turunnya motivasi karyawan
tersebut. Untuk itu pimpinan perusahaan harus dapat memberikan suatu motivasi
kepada karyawannya sehingga dapat meningkatkan semangat kerja karyawan.
Motivasi dapat berupa pemenuhan kebutuhan-kebutuhan. Pendapat para ahli
satu dengan yang lain mengenai klasifikasi kebutuhan berbeda-beda. Mc.Clelland
memusatkan perhatiannya pada tiga kebutuhan manusia yaitu: “prestasi (need for
achievement), afiliasi (need for affiliation), dan kekuasaan (need for power)”
(Sukanto Reksohadiprojo & T. Hani Handoko, 2000 : 264).
Maslow menyarankan urutan-urutan kebutuhan dasar sebagai berikut :
1. kebutuhan fisiologis (phisiological needs)
2. kebutuhan keamanan (safety needs)
3. kebutuhan social (social needs)
4. kebutuhan penghargaan (esteem needs)
5. kebutuhan aktualisasi diri (self – actualization needs) (Sukanto
Reksohadiprojo & T. Hani Handoko, 2000 : 260)
Dengan motivasi tinggi yang tercermin dari rasa tanggung jawab, kegairahan
kerja, maka akan menciptakan suatu keinginan untuk bekerja dan memberikan
yang terbaik untuk pekerjaannya. Karena begitu pentingnya motivasi, maka
perusahaan atau pimpinan dituntut untuk peka terhadap kepentingan karyawan
3
atau pegawainya. Disini bukan saja perlu pendekatan terhadap karyawan saja,
tetapi juga terhadap keluarga dan lingkungannya sehingga perusahaan tahu apa
yang menyebabkan karyawan termotivasi dalam bekerja.
Motivasi yang tepat akan mampu meningkatkan dan menumbuhkan semangat
kerja karyawan yang pada akhirnya akan mencapai produktivitas kerja yang
tinggi. Jadi motivasi merupakan salah satu faktor penentu dalam mencapai
produktivitas kerja. Maka sekali lagi diperlukan keahlian dan kepekaan
perusahaan atau pimpinan untuk mampu menumbuhkan semangat kerja guna
pencapaian produktivitas kerja yang diinginkan. Dengan adanya motivasi
tersebut, diharapkan dapat mencapai tujuan perusahaan yang diinginkan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang “Pengaruh Motivasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan,
Studi Kasus Karyawan Restoran Boyong Kalegan, Sleman, DIY”.
B. Rumusan Masalah
Tampak bahwa faktor motivasi memegang peranan yang sangat penting dalam
meningkatkan produktivitas yakni melalui peningkatan semangat kerja karyawan.
Hal ini disebabkan motivasi menyangkut perilaku karyawan khususnya perilaku
karyawan yang diarahkan.
Bertitik tolak dari pentingnya pemberian motivasi kepada karyawan
perusahaan, penulis merumuskan permasalahan skripsi ini yaitu bagaimana
4
pengaruh motivasi terhadap semangat kerja karyawan. Studi kasus pada Restoran
Boyong Kalegan.
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Penelitian ini dilakukan khusus untuk para karyawan pada Restoran Boyong
Kalegan.
2. Dalam penelitian ini, motivasi yang diteliti dibatasi hanya pada faktor-faktor
motivasi yaitu keinginan berprestasi, penghargaan, tantangan, tanggung
jawab, dan pengembangan. Sedangkan untuk variabel semangat kerja, penulis
membatasi mengenai kedisiplinan kerja, antusias atau kegairahan kerja, kerja
sama, serta kesetiaan atau loyalitas kerja.
D. Tujuan Penelitian
Suatu kegiatan apapun yang dilakukan oleh seseorang pasti mempunyai
tujuan dan kegunaan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana pengaruh motivasi terhadap semangat kerja karyawan pada Restoran
Boyong Kalegan.
5
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diberikan dengan adanya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat
bagi perusahaan, khususnya dalam kaitannya dengan masalah upaya-upaya
untuk meningkatkan semangat kerja karyawan yang berhubungan dengan
motivasi yang diberikan perusahaan pada karyawan.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan akan memperluas wawasan untuk
mengimplementasikan pengetahuan teoritis yang telah diperoleh penulis
khususnya dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia ke dalam kondisi
nyata mengenai pengaruh motivasi terhadap semangat kerja karyawan pada
Restoran Boyong Kalegan.
3. Bagi Universitas
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan keilmuan tentang
semangat kerja dalam kaitannya dengan motivasi yang diberikan oleh
perusahaan sebagai bahan referensi dalam bidang Manajemen Sumber Daya
Manusia khususnya bagi penelitian selanjutnya.
6
F. Sistematika Skripsi
Skripsi ini dibagi menjadi enam bab yang masing-masing bab terdiri dari :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penelitian.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini akan menguraikan teori-teori yang mendukung atau mendasari
dalam penelitian yang meliputi: Pengertian Manajemen, Pengertian
Manajemen Sumber Daya Manusia, Pengertian Motivasi, Teori-Teori
Motivasi, Jenis-Jenis Motivasi, Pengertian Semangat Kerja, Indikator
Semangat Kerja, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi
Rendahnya Semangat Kerja, Pengaruh Motivasi Terhadap Semangat
Kerja.
BAB III : METODE PENELITIAN
Dalam bab ini berisi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,
subyek dan obyek penelitian, populasi dan sampel, variabel dan
definisi variabel, pengukuran variabel, alat pengumpulan data, teknik
analisis data.
BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Dalam bab ini berisi sejarah perusahaan, manajemen perusahaan,
personalia, produksi, dan daerah pemasaran.
7
BAB V : ANALISIS DATA
Bab ini berisi tentang data yang diperoleh, analisis data serta
pembahasannya.
BAB VI : PENUTUP
Dalam bab ini akan dikemukakan mengenai kesimpulan dari penelitian
dan saran-saran yang diperlukan.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan diuraikan tentang: Pengertian Manajemen, Pengertian
Manajemen Sumber Daya Manusia, Pengertian Motivasi, Berbagai Teori Motivasi,
Jenis-jenis Motivasi, Pengertian Semangat Kerja, Cara Meningkatkan Semangat
Kerja, Hubungan Motivasi Terhadap Semangat Kerja.
A. Pengertian Manajemen
Untuk dapat memahami pengertian tentang Manajemen Sumber Daya
Manusia, kita harus mengerti terlebih dahulu arti atau definisi dari manajemen.
Beberapa definisi manajemen menurut para ahli yaitu:
Menurut Stoner adalah sebagai berikut:
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber
daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan. (T. Hani Handoko, 1995 : 8)
Menurut Henry Simamora adalah sebagai berikut:
Manajemen adalah proses pendayagunaan bahan baku dan sumber daya
manusia untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Proses ini
9
melibatkan organisasi, arahan, koordinasi, dan evaluasi orang-orang guna
mencapai tujuan-tujuan tersebut. (H. Simamora, 1993 : 3)
Menurut Chuck Williams adalah sebagai berikut:
Manajemen adalah bekerja melalui orang lain untuk menyelesaikan tugas-tugas
yang membantu pencapaian sasaran organisasi seefisien mungkin. Secara
tradisional pekerjaan seorang manajer telah diuraikan menurut fungsi
manajemen klasik, yaitu merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan
mengendalikan (planning, organizing, leading, and controlling). (Chuck
Williams, 2001 : 8-9).
Dari definisi tersebut diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Manajemen
adalah suatu proses mengelola atau memanfaatkan sumber daya yang ada di
dalam perusahaan agar tercipta efektifitas dan efisiensi kerja demi tercapainya
tujuan perusahaan.
B. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Dalam referensi yang digunakan penulis, istilah Manajemen Sumber Daya
Manusia masih menggunakan sebutan lama yaitu Manajemen Personalia.
Meskipun memakai sebutan yang sudah tidak dipakai lagi sekarang, definisi dari
Manajemen Personalia sama dengan Manajemen Sumber Daya Manusia.
Beberapa definisi Manajemen Sumber Daya Manusia atau Manajemen Personalia
yaitu:
10
Menurut Heidjrachman. R & Suad Husnan adalah sebagai berukut:
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan dari pengadaan, pengembangan, pemberian
kompensasi, pengintegrasian, dan pemeliharaan tenaga kerja dengan maksud
untuk membantu pencapaian tujuan perusahaan. (Heidjrachman. R & Husnan,
2000 : 5).
Menurut Henry Simamora adalah sebagai berikut:
Manajemen Sumber Daya Manusia (human resource management) adalah
pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan
pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok pekerja. (H. Simamora,
1999 : 3).
Menurut H. Nawawi adalah sebagai berikut:
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah proses mendayagunakan manusia
sebagai tenaga kerja manusiawi, agar potensi fisik dan psikis yang dimilikinya
berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan. (H.
Handari Nawawi, 1982 : 42).
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Manajemen Sumber
Daya manusia adalah cabang dari manajemen yang mengatur manusia sebagai
tenaga kerja dengan segala persoalannya agar dapat melaksanakan tugas secara
efektif dan efisien sehingga merupakan sumbangan yang besar bagi pencapaian
tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.
11
C. Motivasi
Motivasi kerja yang tinggi pada setiap individu sangat diperlukan guna
meningkatkan semangat kerja dalam suatu tim atau jaringan. Orang yang
memiliki motivasi yang tinggi akan terpacu untuk mengembangkan diri dan
berusaha bermanfaat bagi orang lain. Oleh karena itu perlu untuk mendorong
seseorang agar memiliki motivasi dalam melakukan kegiatan.
1. Pengertian Motivasi
Banyak pengertian motivasi yang diberikan oleh para ahli. Berikut ini
penulis kutipkan beberapa diantaranya:
Motivasi merupakan suatu proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang
agar melakukan sesuatu yang kita inginkan. (Heidjrachman Ranupandojo &
Suad Husnan, 2000 : 1997).
Jadi menurut Ranupandojo dan Husnan, motivasi sebagai proses yang dengan
sengaja telah direncanakan untuk diberikan kepada seseorang dengan maksud
untuk mempengaruhi tingkah lakunya kearah pencapaian tujuan organisasi.
Pengertian motivasi menurut Indriyo Gitosudarmo dan Agus Mulyono yaitu
Motivasi merupakan suatu faktor yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan tertentu. Oleh karena itu motivasi
sering kali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang.
(Indriyo Gitosudarmo & Agus Mulyono, 1997 : 171).
12
Bahwa setiap tindakan yang dilakukan oleh seorang manusia pasti
memiliki sesuatu faktor yang mendorong perbuatan tersebut. Motivasi
merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan interaksi antara sikap,
kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang. Dan
motivasi sebagai proses psikologis timbul diakibatkan oleh faktor di dalam
diri orang itu sendiri atau faktor di luar dirinya. Faktor dari dalam diri
seseorang dapat berupa kepribadian, sikap, pengalaman, dan pendidikan atau
berbagai harapan cita-cita yang menjangkau masa depan. Sedang faktor dari
luar diri dapat ditimbulkan oleh berbagai sumber. Bisa karena pengaruh
pimpinan atau faktor-faktor lain yang sangat kompleks. Tetapi kedua faktor
tersebut timbul karena adanya dorongan.
Sukanto Reksohadiprojo dan T. Hani Handoko memberikan konsep
tentang motivasi: Motivasi adalah keadaan dalampribadi seseorang yang
mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu
guna mencapai tujuan. Motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan
suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan. Jadi,
motivasi bukanlah sesuatu yang dapat diamati tetapi ada hal yang dapat
disimpulkan adanya sesuatu perilaku yang tampak. (Sukanto Reksohadiprojo
& T. Hani Handoko, 2000 : 252).
Dari ketiga pendapat yang berbeda penekanan tersebut dapat ditarik
kesimpulan tentang definisi motivasi yaitu keseluruhan pemberian dorongan
13
kepada seseorang sehingga mereka mau melakukan tindakan guna pencapaian
tujuan organisasi yang telah ditentukan.
2. Berbagai Teori Motivasi
Berbagai pandangan yang dapat membantu kita memahami kegiatan
bagaimana memotivasi atau mempengaruhi tingkat kinerja. Pada dasarnya,
teori-teori motivasi dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu:
“Pertama Teori Kepuasan (Content Theory) yang menjelaskan tentang “apa”
motivasi itu. Kedua Teori Proses (Process Theory) yang menjelaskan tentang
“bagaimana” motivasi itu. Ketiga Teori Perilaku (Reinforcement Theory)
yang menjelaskan tentang perilaku seseorang dalam kaitannya dengan
motivasi”. (Ranupandojo & Husnan, 2000 : 198-200).
Penjelasan secara singkat persamaan dan perbedaan ketiga pendekatan
tersebut adalah sebagai berikut:
1). Content Theory
Teori ini menekankan arti pentingnya pemahaman faktor-faktor yang
ada di dalam individu yang menyebabkan mereka bertingkah laku tertentu.
Teori ini mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: kebutuhan
apa yang dicoba dipuaskan oleh seseorang? Apa yang menyebabkan
mereka melakukan sesuatu?. Dalam pandangan ini, setiap individu
mempunyai kebutuhan yang ada di dalam (inner needs) yang
menyebabkan mereka didorong, ditekan, atau dimotivisir untuk
memenuhinya. Kebutuhan tertentu yang mereka rasakan akan menentukan
14
tindakan yang mereka lakukan, yaitu para individu akan bertindak untuk
memuaskan kebutuhan mereka.
Nampak teori ini sangat sederhana: yang diperlukan manajer adalah
bagaimana menebak kebutuhan para karyawan dengan mengamati
perilaku mereka, dan kemudian memilih cara apa yang bisa digunakan
supaya mereka mau bertindak sesuai dengan keinginan manajer tersebut.
Meskipun demikian, kita akan melihat betapa sulitnya penerapan teori ini
dalam praktek yang terutama disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
Pertama, kebutuhan sangat bervariasi antar individu. Perbedaan-perbedaan
individual antara para bawahan sangat membuat semakin rumit tugas
pemberian motivasi yang harus dilakukan oleh para pimpinan. Kedua,
perwujudan kebutuhan dalam tindakan yang sangat bervariasi antara satu
orang dengan orang lain. Ketiga, para individu tidak selalu konsisten
dengan tindakan mereka karena dorongan suatu kebutuhan. Akhirnya
reaksi para individu terhadap keberhasilan atau kegagalan memuaskan
kebutuhan-kebutuhan mereka.
2). Process Theory
Process Theory bukannya menekankan pada isi kebutuhan dan sifat
dorongan dari kebutuhan tersebut. Tetapi pendekatan ini menekankan
pada bagaimana dan dengan apa tujuan apa setiap individu dimotivisir.
Dalam pandangan ini, kebutuhan hanyalah salah satu elemen dalam suatu
proses tentang bagaimana para individu bertingkah laku.
15
Dasar dari teori proses tentang motivasi ini adalah expentancy
(pengharapan) yaitu yang dipercayai oleh para individu akan mereka
peroleh dari tingkah laku mereka. Faktor tambahan dari teori ini adalah
kekuatan dan preferensi individu terhadap hasil yang diharapkan.
3). Reinforcement Theory
Teori ini tidak menggunakan konsep suatu motif atau proses motivasi.
Sebaliknya teori ini menjelaskan bagaimana konsekuensi perilaku di masa
lalu mempengaruhi tindakan di masa yang akan dating dalam suatu siklus
proses belajar. Dalam pandangan teori ini, individu bertingkah laku
tertentu karena di masa lalu mereka belajar bahwa perilaku tertentu akan
berhubungan dengan hasil yang menyenangkan. Mereka umumnya akan
mengulangi perilaku yang akan mengakibatkan konsekuensi yang
menyenangkan.
3. Jenis-Jenis Motivasi
Bukti yang paling dasar terhadap keberhasilan suatu bentuk motivasi
adalah hasil yang diperoleh dari pelaksanaan suatu pekerjaan. Untuk
mempertahankan hidup, kebutuhan-kebuthan tertentu dari manusia harus
dipenuhi. Menurut Maslow, kebutuhan dasar manusia ada (5) lima yang
membentuk hirarki kebutuhan yaitu sebagai berikut:
1. Kebutuhan Fisiologis (physiological needs), yaitu kebutuhan seperti rasa
lapar, haus, seks, perumahan, tidur, dan sebagainya.
16
2. Kebutuhan Keamanan (safety needs), yaitu kebutuhan akan keselamatan
dan perlindungan dari bahaya, ancaman, dan perampasan ataupun
pemecatan dari pekerjaan.
3. Kebutuhan Sosial (social needs), yaitu kebutuhan rasa cinta dan kepuasan
dalam menjalin hubungan dengan orang lain, kepuasan dan perasaan
memiliki serta diterima dalam suatu kelompok, rasa kekeluargaan,
persahabatan, dan kasih sayang.
4. Kebutuhan Penghargaan (esteem needs), yaitu kebutuhan akan status atau
kedudukan, kehormatan diri, reputasi, dan prestasi.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri (self-actualization needs), yaitu kebutuhan
pemenuhan diri untuk mempergunakan potensi diri, pengembangan
dirisemaksimal mungkin, kreativitas, ekspresi diri, dan melakukan apa
saja yang paling cocok serta menyelesaikan pekerjaannya sendiri.
Agar dalam perusahaan tercapai hasil yang telah ditentukan, maka terlebih
dahulu perusahaan dapat memenuhi memenuhi keperluan dan kebutuhan para
karyawan tersebut. Dalam memenuhi keinginan-keinginan karyawan tersebut
dibutuhkan motivasi.
4. Faktor-Faktor Motivasi
Menurut teori Herzberg (dikutip dalam Sarwoto, 1997: 136-139), faktor-
faktor motivasi yaitu:
a). Keinginan Berprestasi
17
Jika seorang karyawan mempunyai harapan yang besar dapat berprestasi
tinggi dan jika dia juga menduga tercapainya prestasi yang tinggi akan
mendapatkan hasil seperti yang dia harapkan maka dia akan mempunyai
motivasi yang tinggi untuk bekerja lebih giat. Keinginan berprestasi dapat
diartikan sebagai sikap hidup untuk berani mengambil resiko dan sasaran
yang lebih tinggi.
b). Penghargaan
Penghargaan atas suatu prestasi yang telah dicapai oleh seseorang akan
memberikan kepuasan batin sehingga seseorang akan berusaha lebih
berprestasi dengan harapan akan memperoleh tingkat kepuasan yang lebih
tinggi. Menurut Manullang, penghargaan yaitu pengakuan atas
keberhasilan seseorang dalam pelaksanaan tugasnya.
c). Tantangan
Adanya tantangan yang dihadapi akan menjadikan motivator yang kuat
bagi karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Tantangan demi tantangan
akan menimbulkan kegairahan kerja yang dapat mengatasi kebosanan
dalam bekerja. Tantangan berarti pekerjaan itu sendiri.
d). Tanggung Jawab
Adanya rasa ikut memiliki akan menimbulkan motivasi untuk merasa
bertanggung jawab secara benar terhadap kelangsungan hidup organisasi
dimana dia bekerja. Jadi tanggung jawab diartikan sebagai kewajiban
18
melaksanakan suatu tugas sesuai dengan syarat yang telah ditentukan
pihak lain.
e). Pengembangan
Agar faktor pengembangan benar-benar dapat berfungsi sebagai
motivator, pimpinan dapat memulainya dengan melatih bawahan untuk
pekerjaan yang lebih menuntut pertanggung jawaban. Pengembangan
kemampuan seseorang dapat merupakan faktor terkuat bagi tenaga kerja
untuk bekerja lebih giat atau bergairah, apalagi jika pengembangan
dikaitkan dengan prestasi atau pruduktivitas tenaga kerja.
Heidjrachman R dan Suad Husnan (2000: 204-205) memberikan pendapat
bahwa pada garis besarnya motivasi yang diberikan bisa dibagi menjadi dua yaitu
motivasi positif dan motivasi negatif.
1. motivasi positif yaitu proses untuk mencoba mempengaruhi orang lain agar
menjalankan sesuatu yang kita inginkan dengan cara memberikan
kemungkinan untuk mendapat hadiah.
2. motivasi negatif yaitu proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar
mau melakukan sesuatu yang kita inginkan, tetapi teknik dasar yang
digunakan adalah lewat kekuatan (ketakutan).
Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Agus Mulyono (1997: 176), motivasi yang
digunakan untuk memotivasi karyawan ada dua macam yaitu: motivasi finansial
dan non finansial. Adapun keterangannya adalah sebagai berikut:
19
1. Motivasi finansial yaitu dorongan yang dilakukan dengan memberikan
imbalan finansial kepada karyawan. Imbalan tersebut sering disebut
“insentif”.
2. Motivasi non finansial yaitu dorongan yang diwujudkan tidak dalam bentuk
finansial atau uang, akan tetapi berupa hal-hal berupa pujian, penghargaan,
pendekatan manusiawi, dan lain sebagainya.
D. Semangat Kerja
1. Pengertian Semangat Kerja
Menurut Alex S. Nitisemito (1982: 160), pengertian semangat kerja adalah
melakukan pekerjaan secara giat, sehingga dengan demikian pekerjaan akan
dapat diharapkan lebih cepat selesai dan lebih baik.
Sedangkan menurut Bedjo Siswanto (1987: 264) mengatakan bahwa semangat
kerja adalah suatu kondisi rohaniah atau perilaku individu tenaga kerja dan
kelompok-kelompok yang menimbulkan kesenangan yeng mendalam pada diri
tenaga kerja untuk bekerja dengan giat dan konsekuen dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Seseorang akan lebih senang dan giat
bekerja apabila terdapat hubungan kerja yang baik dan saling pengertian, tidak
hanya diantara sesama karyawan tetapi juga dengan atasan (leader) dan
lingkungan kerja secara keseluruhan. Dengan adanya semangat kerja, maka
pekerjaan akan dapat diharapkan selesai lebih cepat dan lebih baik.
20
Jadi dapat dikatakan bahwa semangat kerja merupakan iklim atau suasana
kerja yang terdapat di dalam organisasi. Suasana tersebut adalah sikap mental
individu atau kelompok di dalamnya yang terdapat dalam suatu organisasi yang
menunjukkan rasa kegairahan dalam melaksanakan tugas-tugas atau pekerjaan
dan mendorong mereka untuk bekerja secara lebih baik dan lebih produktif.
Semangat kerja yang tinggi ditandai dengan kegairahan para karyawan di dalam
melaksanakan tugas atau pekerjaannya.
2. Indikator Semangat Kerja
Dengan adanya semangat kerja yang tinggi akan memberikan sikap-sikap yang
positif seperti:
a) Kesetiaan
Kesetiaan, keteguhan hati, ketaatan adalah suatu rangkaian yang tidak bisa
dipisahkan sebab sama-sama mengandung pengorbanan yang rela.
b) Kegembiraan dan Kegairahan Kerja
Kegairahan kerja diperlihatkan oleh para karyawan saat melakukan pekerjaan
dengan kesenangan yang mendalam ketika berhadapan dengan perusahaan.
c) Kerjasama
Kerjasama berarti bersama-sama ke arah tujuan yang sama dan ditunjukkan
pada kemauan untuk bekerja sama dengan teman dan saling membantu.
d) Disiplin
21
Dari dosen PPA-UGM memberikan pengertian disiplin kerja sebagai suatu
keadaan tertib dimana orang-orang tergabung dalam suatu organisasi tunduk
pada peraturan yang dengan senang hati. (Rosdi, 2001: 18)
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi Rendahnya Semangat Kerja
Menurut Buchari Zainun (1979: 62), ada enam faktor yang mempengaruhi tinggi
rendahnya semangat kerja dalam suatu organisasi, yaitu:
a) Hubungan yang harmonis antara pimpinan dan bawahan terutama antara
pimpinan kerja yang sehari-hari langsung berhubungan dan berhadapan
dengan para pekerja dibawahnya.
b) Kepuasan para karyawan terhadap tugas dan pekerjaan karena mempeoleh
tugas yang disukai sepenuhnya.
c) Terdapat suatu suasana dan iklim kerja yang bersahabat dengan anggota-
anggota lain di dalam organisasi, apalagi dengan mereka yang sehari-hari
banyak berhubungan dengan pekerjaan.
d) Rasa kemanfaatan bagi tercapainya tujuan organisasi yang juga merupakan
tujuan mereka bersama yang harus diwujudkan secara bersama-sama pula.
e) Adanya tingkat kepuasan ekonomi dan kepuasan-kepuasan materiil lainnya
yang memadai sebagai imbalan yang dirasakan adil terhadap jerih payah yang
telah diberikan kepada organisasi.
f) Adanya ketenangan jiwa, jaminan kepastian serta pelindungan terhadap segala
sesuatu yang dapat membahayakan diri pribadi dan karier dalam pekerjaan.
22
4. Cara Meningkatkan Semangat Kerja
Dengan mengingat arti pentingnya semangat kerja dalam suatu perusahaan, maka
harus dipikirkan oleh perusahaan beberapa cara yang disarankan yakni dengan
memberikan:
1. Gaji yang cukup
2. Memperhatikan kebutuhan rohani
3. Sekali-kali menciptakan suasana santai
4. Harga diri perlu mendapat perhatian
5. Tempatkan para karyawan pada posisi yang tepat
6. Berikan kesempatan pada mereka untuk maju
7. Perasaan aman menghadapi masa depan
8. Usahakan para karyawan memiliki loyalitas
9. Sekali-kali karyawan perlu diajak berunding
10. Pemberian insentif yang terarah
11. Fasilitas yang menyenangkan (Nitisemito, 1982: 170)
Perusahaan perlu mengenal cara-cara tersebut diatas agar mendapat tanggapan
yang positif dari karyawannya. Tanggapan yang positif ini menunjukkan bahwa
karyawa-karyawannya sedang bekerja demi kemajuan organisasi.
Semangat kerja dalam suatu organisasi perusahaan dapat diukur dan diketahui
dari beberapa unsur, yaitu:
1. Disiplin
23
Yaitu ketaatan para karyawan terhadap ketentuan-ketentuan atau
peraturan-peraturan yang berlaku baik tertulis maupun tidak tertulis dan
secara tidak sadar akan melaksanakan dan mematuhinya. Dalam
menegaskan kedisiplinan kadangkala perlu adanya ancaman atau
hukuman. Meskipun ancaman diberikan bukan untuk menghukum, tetapi
semata-mata hanya untuk mendidik agar karyawan bertingkah laku sesuai
dengan peraturan. Lepas dari semua itu, untuk menegakkan kedisiplinan
juga perlu adanya teladan pimpinan karena seorang pemimpin merupakan
panutan dan sorotan dari bawahannya.
Disiplin diukur dari:
• Tanggung jawab karyawan terhadap jam kerja
• Waktu penyelesaian pekerjaan
2. Kerjasama
Adanya kesediaan karyawan untuk bekerjasama didalam
melaksanakan tugasnya. Kerjasama yang baik antar sesama karyawan
adalah hal yang diharapkan oleh pimpinan sehingga apabila terjadi
kerjasama yang baik diharapkan dapat menunjang tercapainya tujuan
perusahaan. Kerjasama dapat diukur dari:
• Kesediaan membantu teman sekerja
• Kesediaan untuk bertukar pikiran
3. Antusias Kerja
24
Antusias kerja adalah perasaan gembira para karyawan untuk bekerja
sama didalam melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya. Didalam
organisasi atau perusahaan, apabila orang-orang atau para karyawan
menaruh minat dan perhatian yang besar terhadap pekerjaannya dan
mengerjakan tugasnya dengan penuh semangat dan gembira, maka dapat
dikatakan bahwa kerja karyawan tersebut baik. Antusias kerja diukur dari:
A. Sikap karyawan terhadap pekerjaan
B. Kesediaan karyawan terhadap bekerja ekstra
4. Loyalitas
Karyawan yang mempunyai semangat kerja yang tinggi
mempunyai semangat kerja tinggi mempunyai semangat berkorban demi
tercapainya tujuan organisasi dan juga memiliki loyalitas terhadap
organisasi. Loyalitas karyawan sangat penting artinya bagi kelangsungan
hidup dan tercapainya tujuan perusahaan. Indicator ini diukur dari
seberapa jauh kesetiaan karyawan terhadap perusahaan.
E. Pengaruh Motivasi Terhadap Semangat Kerja
Motivasi merupakan factor yang penting untuk meningkatkan semangat kerja
karyawan. Agar dalam memotivasi karyawan berlangsung dengan baik, sehingga
karyawan bersemangat dalam bekerja, maka seorang pemimpin harus
memperhatikan asas-asas motivasi.
25
Drs. Sarwoto (1988: 151) menyebutkan adanya 7 (tujuh) asas-asas motivasi,
yaitu:
1. Motivasi adalah fungsi kegiatan dan juga alat pemimpin untuk menggerakkan
kemauan kerja bawahan agar bekerja lebih efisien dan efektif dalam mencapai
tujuan organisasi.
2. Tujuan motivasi adalah peningkatan prestasi dan produktivitas kerja bawahan
dalam mencapai tujuan organisasi.
3. Obyek dan sasaran motivasi adalah semua pekerja pada semua tingkatan.
4. Dorongan kerja yang baik adalah dorongan yang timbul dari dalam diri
pekerja sendiri (internal motives). Karena motivasi harus diarahkan untuk
meningkatkan dorongan kerja yang ada dalam diri masing-masing pekerja itu
sendiri.
5. Setiap orang bekerja karena didorong oleh suatu kebutuhan untuk memuaskan
suatu keinginan. Karena motivasi harus diarahkan kepada dorongan dalam diri
masing-masing pekerja, maka motivasi harus selaras dengan kebutuhan
masing-masing individu. Dengan kata lain, perkataan motivasi harus
membantu kearah terpuaskannya aspirasi masing-masing pekerja.
6. Karena motivasi harus menjurus kearah terpuaskannya aspirasi individu, maka
pimpinan harus benar-benar memahami “Personal Needs” secara umum
maupun secara khusus dari masing-masing pekerja.
7. Walaupun secara umum basic personal needs setiap orang bersamaan, namun
kebutuhan yang menonjol sering saling berbeda satu sama lain. Karenanya,
26
motivasi yang baik adalah yang bercorak individual dan diterapkan secara
luwes kepada kebutuhan yang menonjol dari orang yang dimotivisir.
Dari pendapat tersebut diatas, dapat diketahui bahwa faktor motivasi merupakan
faktor yang sangat penting untuk meningkatkan semangat kerja karyawan.
F. Review Penelitian Terdahulu
1. Dari hasil penelitian Agung Budi Sarsono (992214257) dengan judul
Pengaruh Motivasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan pada perusahaan
mebel Joko Arts di Kartasura, berhasil menyimpulkan bahwa memang ada
pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap semangat kerja. Maka
perusahaan harus meningkatkan motivasi yang lebih baik dari yang sudah ada
supaya karyawan dapat bekerja lebih giat lagi.
2. Dari hasil penelitian Rini Saraswati (022214166) dengan judul Pengaruh
Motivasi Terhadap Semangat Kerja Distributor Network Marketing Tianshi
pada PT. United Core Vision Yogyakarta menyatakan bahwa berdasarkan
hasil analisis data yang telah dilakukan penulis, maka hipotesis yang
dikemukakan “Ada pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap
semangat kerja distributor Network Marketing Tianshi” telah terbukti
kebenarannya. Dengan adanya pengaruh motivasi terhadap semangat kerja,
perusahaan diharapkan dapat menciptakan program-program baru sehingga
para distributor dapat lebih termotivasi lagi.
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Didalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian
studi kasus, dimana peneliti melaksanakan penelitian di sebuah restoran dan
mencari permasalahan yang ada sehingga permasalahan tersebut dapat di angkat
untuk diteliti lebih lanjut.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Penelitian dilakukan pada Restoran Boyong Kalegan yang terletak di Jalan
Raya Pakem – Turi (Tepi Sungai Boyong) Sleman, DIY.
2. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret – April 2007.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek penelitian adalah orang-orang yang akan dimintai keterangan
berkaitan dengan penelitian yang dilakukan penulis. Dalam penelitian ini yang
menjadi subyek penelitian adalah para karyawan Restoran Boyong Kalegan.
2. Obyek penelitian adalah variabel-variabel yang menjadi perhatian pokok
dalam penelitian. Dalam hal ini yang menjadi obyek penelitian adalah bentuk
28
motivasi yang diberikan oleh pimpinan Restoran Boyong Kalegan guna
meningkatkan semangat kerja karyawan.
Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari obyek yang akan diteliti (Boedijoewono,
2001:130). Populasi dalam penelitian ini adalah para karyawan pada restoran
Boyong Kalegan yang berjumlah 97 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi tersebut (Boedijoewono, 2001: 130). Di
dalam penelitian ini, penulis tidak mengambil sample karena yang diteliti
adalah seluruh karyawan Restoran Boyong Kalegan yang berjumlah 97 orang.
D. Variabel dan Devinisi Variabel
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan
individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.
Jadi, motivasi bukanlah sesuatu yang dapat diamati tetapi ada hal yang dapat
disimpulkan adanya suatu perilaku yang tampak. (Sukanto Reksohadiprojo &
T. Hani Handoko, 2000: 252)
29
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Semangat kerja adalah suatu kondisi rohaniah atau perilaku individu tenaga
kerja yang menimbulkan kesenangan yang mendalam pada diri tenaga kerja
danuntuk bekerja dengan giat dan konsekuen dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan oleh perusahaan. (Bedjo Siswanto, 1987: 264)
E. Pengukuran Variabel
Untuk mendapatkan data tanggapan karyawan tentang motivasi (Independent
Variable) dan semangat kerja para karyawan (Dependent Variable) dilakukan
dengan menyebarkan kuisioner kepada para responden untuk mendapatkan hasil
mengenai jawaban dan tanggapan responden tentang pengaruh motivasi terhadap
semangat kerja karyawan pada Restoran Boyong Kalegan. Jawaban kuisioner
akan dikuantitatifkan dengan menggunakan metode Likert yaitu skor bergerak
dari nilai 1 sampai dengan 5. Adapun alternatif jawaban yang digunakan adalah:
Untuk pengukurannya adalah sebagai berikut:
Sangat Setuju (SS) Diberi skor 5
Setuju (S) Diberi skor 4
Ragu-Ragu (R) Diberi skor 3
Tidak Setuju (TS) Diberi skor 2
Sangat Tidak Setuju (STS) Diberi skor 1
30
F. Sumber Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini ada 2 jenis data yaitu data primer dan
data sekunder.
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang secara langsung diperoleh penulis dari hasil
jawaban dari kuisioner dan wawancara dengan pihak perusahaan.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pencatatan buku-buku dan
data-data yang ada pada lokasi penelitian.
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Interview/Wawancara
Metode wawancara yaitu pengumpulan data melalui proses wawancara atau
bertanya secara langsung kepada pimpinan atau manajer Restoran Boyong
Kalegan.
2. Metode Kuisioner
Metode ini digunakan penulis untuk mencari data primer dari responden.
Caranya penulis mengajukan sejumlah pertanyaan atau kuisioner kepada
responden yaitu para karyawan Restoran Boyong Kalegan.
3. Metode Observasi
Metode dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan secara teliti dan
sistematis atas gejala-gejala (fenomena) yang sedang diteliti.
31
H. Teknik Pengujian Kuisioner
Pengujian kuisioner dimaksudkan untuk mengukur kesahihan (validitas) dan
keandalan (reliabilitas) data peneliti. Pengujian dilakukan dengan cara
menyebarkan 97 kuisioner kepada responden dan kuisioner tersebut digunakan
untuk menguji validitas dan reliabilitas alat pengukur dalam penelitian ini.
1. Uji kesahihan atau validitas, untuk menguji sejauh mana alat ukur dapat
mengukur data yang dibutuhkan dalam penelitian. Uji validitas dilakukan
dengan mengkorelasi skor yang diperoleh dari masing-masing item dengan
skor total.
Adapun rumusnya:
Rxy = ( ) ( )
( )( )∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑
−−
−2222 )()( YYNXXN
YXXYN
Dimana:
Rxy = Korelasi product moment
N = Jumlah subyek
X = Skor butir
Y = Skor faktor
2. Uji keandalan/reliabilitas dilakukan untuk menguji sejauh mana hasil
pengukuran terhadap hal yang sama untuk dua kali atau lebih dengan alat
pengukur yang sama. Untuk mengukur reliabilitas digunakan teknik belah dua
yaitu membagi pertanyaan valid menjadi dua belah antara kelompok item
32
bernomor genap dengan kelompok item bernomor ganjil. Selanjutnya dicari
koefisien korelasi “Product Moment” kemudian dimasukkan ke dalam rumus
korelasi “Spearman Brown”.
a. Rumus korelasi “Product Moment”
Rxy = ( ) ( )
( )( )∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑
−−
−2222 )()( YYNXXN
YXXYN
Dimana:
Rxy = Korelasi product moment
N = Jumlah sampel
X = Nomor item bernomor ganjil
Y = Nomor item bernomor genap
b. Rumus korelasi “Spearman Brown”
rxx = ( )
gg
gg
rr+1
2
Dimana:
rxx = Koefisien reliabilitas
rgg = Koefisien korelasi product moment taraf nyata 5%
I. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah suatu cara untuk menganalisa data dalam penelitian yang
berguna untuk membuktikan diteriama atau tidaknya suatu hipotesis yang telah
33
dikemukakan. Adapun analisis data yang akan digunakan oleh penulis adalah
Analisis Regresi Sederhana.
Yaitu digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel motivasi dengan
semangat kerja. Adapun rumus regresi yang penulis gunakan adalah sebagai
berikut:
Persamaan Regresi:
Y = a + bX
b = ( ) ( )( )( ) ( )22 ∑∑
∑∑∑−
−
XXn
YXXYn
a = ( )n
XbY −
Dimana : Y = n
Y∑ X = n
X∑
( Supranto. J, 2000: 174 – 175)
34
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perkembangan dan Keadaan Restoran Boyong Kalegan
Krisis ekonomi yang merambah Negara kita dewasa ini telah menghancurkan
dunia usaha. Bahkan untuk sebagian kalangan bisnis, krisis ekonomi yang telah
terjadi ini telah membentuk pemikiran-pemikiran yang pesimistis dan apriori
terhadap kelangsungan dunia usaha. Tetapi tidak demikian dengan PT. Yasa
Buana Asri, suatu perusahaan yang bergerak di dalam bidang development. Krisis
ekonomi telah mendatangkan ide berlian untuk menciptakan peluang usaha baru
bagi perusahaan ini yaitu pendirian restoran atau rumah makan yang diberi nama
Restoran Boyong Kalegan pada tanggal 19 juli 2000.
Rumah makan yang ditempatkan di pinggir Kali Boyong, Sleman, DIY ini
mempunyai corak yang lain daripada yang lain. Dengan konsep arsitektur yang
unik dan dengan memadukan gaya natural dengan sedikit sentuhan etnis
menjadikan Restoran Boyong Kalegan banyak menarik perhatian siapa saja yang
melintas di Jalan Raya Pakem – Turi ini. Dengan suasana pedesaan yang santai,
lingkungan yang nyaman dan kesejukan khas daerah pegunungan yang terasa
sangat cocok bagi siapa saja yang membutuhkan suasana lain setelah bergelut
dengan segala macam urusan sehari-hari.
35
Rumah makan yang dipimpin oleh Bapak Isdarmanto ini merupakan rumah
makan yang menyediakan ikan air tawar segar sebagai menu utamanya, dengan
menu special yang sudah dikenal seperti Gurameh bakar Boyong Kalegan dan
Gurameh asam manis Boyong Kalegan.Rumah makan Boyong Kalegan juga
menawarkan fasilitas-fasilitas untuk kepentingan rapat, ulang tahun, wisuda,
bahkan untuk perkawinan yang semuanya disajikan dalam suasana khas Jogja
yaitu lesehan. Acara spesial yang digelar setiap Sabtu malam minggu berupa
sajian live music, juga semakin menambah menarik bagi pengunjung, dimana para
pengunjung dapat ikut bernyanyi di panggung atau dapat meminta lagu untuk
dinyanyikan.
Restoran Boyong Kalegan mempunyai beberapa surat perijinan baik yang
berhubungan dengan surat ijin usaha atau yang lainnya antara lain:
1. Surat Ijin Gangguan (HO) Nomor : 503/2031/HO/2000
2. Surat Ijin Kepariwisataan Nomor : 419/157/RM/PAR/097/VIII/2000
B. Visi Restoran Boyong Kalegan
1. Menjadikan restoran yang unggul dengan memberikan nuansa pedesaan dan
wisata keluarga.
2. Meningkatkan ekonomi daerah dan kesejahteraan sosial bagi masyarakat
sekitarnya.
3. Meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan mengurangi pengangguran.
4. Memperoleh keuntungan bagi Restoran Boyong Kalegan.
36
C. Misi Restoran Boyong Kalegan
1. memberikan fasilitas lingkungan yang aman dan nyaman serta menarik
dengan penyajian menu yang spesifik dan fasilitas permainan getek, mainan
anak, dan penyajian hiburan live music demi kepuasan pengunjung.
2. Meningkatkan potensi pariwisata daerah Sleman khususnya dan Yogyakarta
pada umumnya dan dengan meningkatkan pendapatan daerah dari
pemungutan pajak pendapatan penjualan.
3. Memberdayakan masyarakat sekitar khususnya dan masyarakat Yogyakarta
pada umumnya sebagai tenaga kerja yang handal dan profesional.
4. Meningkatkan pendapatan Restoran Boyong Kalegan yang memadai.
D. Tujuan Berdirinya Restoran Boyong Kalegan
1. Tercapainya kepuasan konsumen dengan menyajikan fasilitas yang menarik
sehingga restoran Boyong Kalegan dapat menjadi restoran yang unggul.
2. Tercapainya peningkatan ekonomi daerah dengan membayar pajak dan turut
meningkatkan potensi kepariwisataan.
3. tercapainya pengentasan pengangguran khususnya untuk masyarakat DIY
dengan membuka kesempatan kerja di Restoran Boyong Kalegan.
4. Tercapainya peningkatan keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan
usaha Restoran Boyong Kalegan untuk dapat mempertahankan kelangsungan
hidupnya untuk tumbuh dan berkembang.
37
E. Modal Awal dan Sumber Modal
Pada awal berdirinya, Restoran Boyong Kalegan ini memulai usahanya
dengan modal sekitar Rp. 2.000.000. sedangkan untuk sumber modalnya sendiri
berasal dari PT. Yasa Buana Asri dan PT. Aditra yang kedua-duanya bergerak
dalam bidang usaha development.
F. Struktur Organisasi
Struktur organisasi sangat penting bagi suatu organisasi atau perusahaan. Hal
ini penting agar koordinasi dan informasi satu pihak dengan pihak lain akan
terjalin secara sistematis. Dengan adanya struktur organisasi akan lebih jelas bagi
masing-masing individu yang ada dalam organisasi atau perusahaan tersebut
dalam melaksanakan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya. Dengan
demikian, diharapkan tujuan organisasi atau perusahaan dapat lebih mudah
tercapai.
38
Gambar 4. 1
Gambar Struktur Organisasi Restoran Boyong Kalegan
Sumber: Divisi Personalia Restoran Boyong Kalegan
General Manager / Pemasaran
Generel Manager Assistant / Operasional
Manajer Produksi
Kitchen
Steward
Pengadaan / Gudang
Manajer Keuangan
Administrasi & Keuangan
Cashier
Manajer Personalia & Umum
Mechanic / Electric
Housekeeping
Security / Satpam
Restoran service
39
Job Description (Tugas-tugas dan tanggung jawab) masing-masing departemen:
1. General Manager
Menentukan arah dan melaksanakan kebijakan perusahaan, membuat peraturan-
peraturan dan mengambil tindakan manajemen perusahaan serta sebagai
pengambil keputusan.
2. Bagian Personalia dan Umum (Human Resources Department)
Memberikan pelayanan kepada semua departemen terutama dalam hal
rekruitment atau seleksi karyawan, administrasi pegawai, kesejahteraan pegawai,
pelatihan pegawai, pembinaan pegawai, serta PHK.
3. Bagian Keuangan (Finance Department)
a. Bertanggung jawab untuk mengatur, mengontrol, mengawasi, dan
membukukan lalu lintas uang, barang, dan segala aset restoran.
b. Bertanggung jawab atas tugas pemprosesan data, purchasing/pembelian
barang-barang untuk keperluan restoran.
4. Bagian Dapur (Kitchen Department)
Menyiapkan segala macam pesanan makanan dan minuman.
5. Bagian Teknisi (Engineering Department)
Menangani segala kegiatan berupa pembangunan, instalasi, pemeliharaan, dan
perbaikan.
6. Bagian Tata Graha (Housekeeping Department)
Menangani kebersihan secara menyeluruh termasuk bagian interior dan eksterior.
40
7. Bagian Keamanan
Menangani hal-hal yang berhubungan dengan keamanan manusia, harta benda
maupun kendaraan di area parkir, pengawasan pintu masuk dan pencatatan jadwal
hadir pegawai.
8. Bagian Pengadaan dan Gudang (Purchasing and Steward Department)
- Menjaga supaya jangan kehabisan persediaan barang di gudang.
- Bertanggung jawab atas keutuhan barang di gudang
9. Pramusaji (Waitress)
- Memberi pelayanan yang baik bagi pengunjung.
- Melaksanakan instruksi dan tanggung jawab peralatan.
- Mempersiapkan catatan daftar menu makanan.
10. Juru Masak
- Bertanggung jawab untuk mengkoordinir semua kegiatan yang berhubungan
dengan masakan.
- Merawat serta meramu masakan restoran.
- Menyiapkan masakan.
11. Kasir
- Menerima pembayaran dari pengunjung.
- Menbuat laporan harian dan laporan kas semua pemasukan.
41
G. Personalia
Jumlah karyawan secara keseluruhan Restoran Boyong Kalegan sebanyak 97
orang. Dengan perincian 67 putra dan 30 putri. Jumlah tenaga kerja berdasarkan
departemen dan jenis kelamin:
No. Departemen Pria Wanita
1 Administrasi General 2 -
2 Finance - 1
3 Personalia dan Umum 1 -
4 Dapur - 1
5 Teknik 3 -
6 Kasir dan Administrasi - 5
7 Supervisor 5 1
8 Housekeeping 7 -
9 Pengadaan dan Gudang 4 -
10 Satpam 9 -
11 Steward 7 3
12 Waitress 14 12
13 Juru Masak 15 7
42
H. Sistem Pengupahan
1. Gaji.
Penggajian dilakukan Restorn Boyong Kalegan pada pegawainya dengan
sistem bulanan. Sedangkan besarnya gaji ditentukan oleh tinggi rendahnya
jabatan pegawai. Berikut rincian gaji pegawai berdasarkan tinggi rendahnya
jabatan:
No. Departemen Besar Gaji
1 Administrasi General ± Rp. 750.000
2 Finance ± Rp. 750.000
3 Personalia dan Umum ± Rp. 700.000
4 Dapur ± Rp. 650.000
5 Teknik ± Rp. 650.000
6 Kasir dan Administrasi ± Rp. 700.000
7 Supervisor ± Rp. 800.000
8 Housekeeping ± Rp. 600.000
9 Pengadaan dan Gudang ± Rp. 700.000
10 Satpam ± Rp. 600.000
11 Steward ± Rp. 600.000
12 waitress ± Rp. 650.000
13 Juru Masak ± Rp. 650.000
43
2. Tunjangan.
Wujud dari tunjangan yang diberikan kepada karyawannya adalah sebagai
berikut:
a. THR
Diberikan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
b. Tunjangan Kesehatan
Penyediaan perlengkapan PPPK dan menyediakan pemeriksaan apabila
diperlukan.
3. Cuti.
Cuti yang difasilitasi antara lain:
a. Cuti Sakit
Masa tidak hadirnya pegawai karena sakit.
b. Cuti bersalin
Lama cuti yang diberikan selama 1 bulan.
c. Cuti Libur
Cuti yang diambil 12 hari setiap tahun.
PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN RESTORAN BOYONG KALEGAN
BAB I : PERBUATAN YANG MENGAKIBATKAN PEMBERIAN SURAT
TEGURAN (WARNING LETTER)
Pasal 1 Mengabaikan atau melalaikan ketentuan presensi kehadiran (attendance
record).
44
Pasal 2 Tidak masuk kerja dalam waktu 1 (satu) bulan, selama 3 (tiga) hari kerja
tanpa ijin atasan langsung atau tanpa surat keterangan dokter atau
keterangan lain yang sah.
Pasal 3 Kurang ketekunan dalam tugas tanpa alasan yang wajar.
Pasal 4 Menolak perintah atasan untuk melakukan kerja lembur, terutama dalam
pekerjaan yang bersifat mendesak.
Pasal 5 Mengabaikan kerapian pakaian, badan, kebersihan pada waktu bertugas.
Pasal 6 Tidak dapat bekerja sama dengan teman sekerja atau dengan atasan.
BAB II : PERBUATAN YANG MENGAKIBATKAN PEMBERIAN SURAT
PERINGATAN (REPRIMANDING LETTER)
Pasal 7 Keterlambatan masuk kerja atau pulang sebelum waktunya yang
dilakukan berulang kali dengan alasan yang kurang dapat dipertanggung
jawabkan.
Pasal 8 Meninggalkan tempat tugas tanpa ijin resmi dari atasan yang
bersangkutan langsung.
Pasal 9 Tidak masuk kerja selama 2 (dua) hari kerja berturut-turut tanpa ijin
resmi dari atasan langsung atau tanpa surat keterangan dokter atau
keterangan lain yang sah.
Pasal 10 Makan, minum, merokok, dan beristirahat diluar tempat yang sudah
ditentukan untuk itu (tidak berada di area tamu pada waktu bertugas).
Pasal 11 Memberi bahan makanan atau minuman kepada seorang pegawai atau
orang lain tanpa ijin atasan langsung yang bersangkutan.
45
Pasal 12 Menggunakan perlengkapan milik perusahaan untuk keperluan pribadi
menggunakan tempat dan lain-lain, dan menggunakan fasilitas tamu dan
semacamnya tanpa ijin manajemen.
Pasal 13 Tidur-tiduran atau tidur pada waktu bertugas.
Pasal 14 Bersikap atau berbicara tidak pantas dan tidak sopan terhadap tamu atau
atasan sesama rekan pekerja.
Pasal 15 Menolak perintah kerja yang layak dari atasan.
Pasal 16 Kurang hati-hati dalam menjalankan tugas dan keselamatan kerja untuk
orang lain atau untuk diri sendiri.
Pasal 17 Tidak mampu melaksanakan petunjuk-petunjuk atasan langsung
mengenai tugas-tugas yang harus dikerjakan atau mengembalikan tugas-
tugas yang diberikan kepadanya.
Pasal 18 Melanggar suatu peraturan atau ketentuan yang telah diumumkan.
BAB III : PERBUATAN YANG MENGAKIBATKAN PEMECATAN
SEKETIKA
Pasal 19 Memalsukan keterangan atau data dalam bentuk laporan perusahaan.
Pasal 20 Melakukan pencurian terhadap barang-barang milik perusahaan, milik
tamu, atau milik sesama pegawai.
Pasal 21 Melakukan penggelapan dan manipulasi.
Pasal 22 Melakukan penipuan dan pemerasan.
Pasal 23 Melakukan segala macam permainan judi didalam lingkungan
perusahaan.
46
Pasal 24 Menggunakan atau mengedarkan barang-barang bercandu atau obat
bius.
Pasal 25 Dengan sengaja melakukan perbuatan sehingga menyebabkan cidera
atas diri tamu, pimpinan, dan sesama pegawai.
Pasal 26 Penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan diri sendiri yang dapat
menimbulkan keuntungan pribadi secara langsung atau tidak langsung
tanpa ijin resmi dari pimpinan perusahaan (Direksi).
Pasal 27 Menghina secara kasar dan atau melakukan ancaman terhadap diri
pimpinan atau atasan dan sesama pegawai.
Pasal 28 Mabuk (terpengaruh minuman keras atau obat bius) pada saat bertugas.
Pasal 29 Tidak masuk kerja tanpa ijin resmi dari atasan langsung atau tanpa surat
keterangan dokter atau surat keterangan lain yang sah selama 5 (lima)
hari kerja berturut-turut.
Psal 30 Melakukan perbuatan yang melanggar tata susila didalam lingkungan
perusahaan.
Pasal 31 Dengan sengaja atau karena kelalaian melakukan perusakan atau
menghilangkan peralatan atau barang milik perusahaan maupun milik
tamu.
Pasal 32 Dengan sengaja melenyapkan atau merusak surat-surat berharga atau
penting dari perusahaan atau menyuruh orang lain untuk melakukan
pekerjaan itu.
47
Pasal 33 Menyalahgunakan atau memakai fasilitas perusahaan yang bertentangan
dengan ketentuan-ketentuan perusahaan.
Pasal 34 Menghina, melakukan ancaman atau mengganggu ketenangan pribadi (
privacy) tamu dengan cara apapun.
BAB IV : KETENTUAN-KETENTUAN LAIN
Pasal 35 Segala ketentuan dalam peraturan kedisiplinan pegawai ini berlaku
sepenuhnya bagi pegawai yang bekerja untuk Restoran Boyong
Kalegan.
Pasal 36 Ketentuan-ketentuan lain yang bermasalah dan menyimpang dari
kedisiplinan pegawai dapat dipertimbangkan dan diberhentikan dengan
seketika.
I. Pemasaran
1. Produk Restoran Boyong Kalegan
Menu yang dijual yaitu:
a. Menu masakan ikan segar air tawar (Gurami, Ikan Mas, Bawal, Nila, Lele,
Wader, dan Udang) yang dimasak secara tradisional dan bervariasi.
b. Menu tambahan yang beraneka macam dari Indonesian Food and Chinese
Food.
c. Menu hidangan penyerta dan menu tambahan (Trancam, karedok, Urap,
Lalapan, Sambal, dll).
d. Menu minuman yang bervariasi dan segar yang terjamin.
48
e. Tipe menu yang ditawarkan A’la Carte, Table D’Hote, dan set menu/paket
yang dapat menyesuaikan kemampuan dana pengunjung.
2. Harga
Harga yang ditawarkan relatif murah jika dibandingkan dengan restoran
pesaing dan untuk paket dapat menyesuaikan anggaran (negoitable) tamu.
Sistem pembayaran bisa menggunakan Credit Card untuk memudahkan
transaksinya. Untuk pelanggan loyal dan travel bisnis diberikan diskon khusus
untuk menciptakan jaringan pasar yang kuat.
3. Lokasi
Lokasi yang strategis dan luas di pnggir Sungai Boyong, Sleman, DIY dan
berada pada jalur alternatif Yogya-Magelang diatas lahan tidur yang tersedia
milik kas desa setempat.
Alasan pemilihan lokasi Restoran Boyong Kalegan adalah:
a. Terletak di pinggir jalan yang merupakan jalur alternatif Yogya-
Magelang.
b. Berdekatan dengan dua obyek wisata yang cukup terkenal yaitu obyek
wisata alam Kaliurang dan obyek wisata Agro salak pondoh di Turi.
c. Ikut memanfaatkan lahan tidur yang tidak produktif menjadi area yang
dapat memberikan pemasukan bagi pemerintah setempat.
4. Promosi
Restoran Boyong Kalegan menggunakan konsep 3 M, yaitu: Makan, Main,
Musik adalah keunggulan bisnis yang ditawarkan oleh restoran ini. Promosi
49
yang masih dipertahankan sampai saat ini adalah Getok Tular (muoth to
mouth promotion).
50
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Penjelasan Penelitian
Analisis data pada penelitian ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama
adalah pengujian instrumen, meliputi validitas dan reliabilitas. Bagian kedua
adalah analisis regresi yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara
variabel motivasi dengan semangat kerja. Analisis bagian pertama, data yang
diperoleh dari penyebaran kuesioner pada karyawan Restoran Boyong Kalegan
berjumlah 97 orang, untuk melakukan pengujian kesahihan dan keandalannya
masing-masing dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment dan
Spearman Brown. Analisis pada bagian kedua berisikan pembahasan secara
kuantitatif dari data penelitian dengan menggunakan metode analisis regresi
sederhana.
B. Pengukuran Data
Untuk memperoleh data mengenai motivasi terhadap semangat kerja
karyawan pada Restoran Boyong Kalegan digunakan kuesioner. Kuesioner yang
digunakan berbentuk pertanyaan dimana responden diminta untuk memilih
jawaban-jawaban yang telah tersedia dan dirasa paling tepat dengan keadaan diri
responden tersebut. Penelitian bersifat kuantitatif dan untuk itu digunakan model
51
skala Likert dengan menggunakan 5 alternatif jawaban dan dibagikan kepada 97
orang responden, yaitu :
Sangat setuju : 5
Setuju : 4
Ragu : 3
Tidak setuju : 2
Sangat tidak setuju : 1
Responden hanya diperbolehkan untuk memilih salah satu alternatif
jawaban yang tersedia menurut pendapat masing-masing yang dianggap paling
tepat dan sesuai dengan keadaan dirinya. Cara pengisian kuesioner ini adalah
dengan memberi tanda ceklis (√) pada salah satu alternatif jawaban.
C. Pengujian Validitas dan Pengujian Reliabilitas
Seperti telah disebutkan diatas bahwa penelitian ini menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Walaupun peneliti sudah berupaya
untuk mengembangkan kuesioner agar mudah dimengerti dan diisi oleh
responden, namun tentu ada kemungkinan-kemungkinan bahwa kuesioner
tersebut tidak sahih atau tidak handal. Oleh sebab itu, untuk mengatasi
keterbatasan tersebut dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner.
1. Pengujian Validitas
52
Dalam pengujian validitas ini dicari dengan mengkorelasikan skor
yang diperoleh dari masing-masing item dengan skor total. Pengujian validitas
kuesioner dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi Pearson Product
Moment, dengan rumus sebagai berikut :
( )( )
( ){ } ( ){ }2222 ∑∑∑∑∑∑ ∑
−−
−=
YYNXXN
YXXYNrxy
Uji validitas selanjutnya dilakukan dengan bantuan program komputer
SPSS for windows release 15.0, yang bertujuan untuk mengetahui bahwa
setiap butir pertanyaan yang diajukan kepada responden telah dinyatakan
valid atau tidak. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
korelasi pearson product moment, yaitu untuk mengetahui setiap item
pertanyaan harapan dan kinerja apakah valid atau tidak, maka syaratnya
adalah jika rhitung ≥ rtabel dengan taraf signifikansi 95% maka instrumen
tersebut dinyatakan valid, tetapi jika rhitung ≤ rtabel dengan taraf signifikansi
95% maka instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.
Setelah diuji validitas yang dilakukan terhadap 97 responden, hasil
rangkuman uji validitas dapat ditunjukkan pada tabel berikut :
53
Tabel 5.1
Hasil Uji Motivasi dan Semangat Kerja Karyawan
a. Motivasi
No. Butir rhitung rtabel Keterangan
1 0,326 0,195 Valid
2 0,245 0,195 Valid
3 0,608 0,195 Valid
4 0,732 0,195 Valid
5 0,567 0,195 Valid
6 0,487 0,195 Valid
7 0,726 0,195 Valid
8 0,741 0,195 Valid
9 0,541 0,195 Valid
10 0,521 0,195 Valid
11 0,218 0,195 Valid
12 0,307 0,195 Valid
13 0,388 0,195 Valid
14 0,503 0,195 Valid
15 0,531 0,195 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2007
54
b. Semangat Kerja Karyawan
No. Butir rhitung rtabel Keterangan
1 0,664 0,195 Valid
2 0,297 0,195 Valid
3 0,369 0,195 Valid
4 0,443 0,195 Valid
5 0,793 0,195 Valid
6 0,601 0,195 Valid
7 0,617 0,195 Valid
8 0,573 0,195 Valid
9 0,390 0,195 Valid
10 0,589 0,195 Valid
11 0,220 0,195 Valid
12 0,598 0,195 Valid
13 0,497 0,195 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2007
Dari Tabel 5.1 di atas dapat diketahui besarnya koefisien korelasi di
atas dari seluruh butir kuisioner terdiri dari 29 butir pertanyaan untuk harapan
dan 29 pertanyaan untuk kinerja semuanya memiliki nilai rhitung > rtabel (0,195)
maka 15 item pertanyaan mengenai motivasi dan 13 pertanyaan mengenai
55
semangat kerja karyawan dalam kuesioner tersebut dinyatakan valid dan dapat
dinyatakan layak sebagai instrumen untuk mengukur data penelitian.
2. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat
dipercaya atau dapat diandalkan. Untuk memperoleh koefisien keterandalan
digunakan rumus Spearman Brown, yaitu sebagai berikut :
( )
( )gg
ggxx r
rr
+=
12
Keterangan :
rxx : Koefisien reliabilitas
rgg : Koefisien korelasi product moment taraf nyata 5%
Dari hasil uji Reliabilitas dengan bantuan program komputer seri SPSS
release 15.0 untuk masing-masing pertanyaan yang dihitung pada taraf nyata
5% maka dapat dilihat tingkat reliabilitasnya sebagai berikut :
Tabel 5.2
Uji Reliabilitas
Variabel Koefisien
Reliabilitas
Nilai kritis
(rtabel) Keterangan
Pertanyaan Motivasi 0,767 0,195 Reliabel
Pertanyaan Semangat Kerja 0,624 0,195 Reliabel
Sumber : Data Primer yang diolah, 2007
56
Dari pengujian reliabilitas seperti terlihat pada tabel 5.2 di atas dari 15
item untuk pertanyaan motivasi dan 13 item untuk pertanyaan semangat kerja
karyawan dengan Spearman Brown diperoleh koefisien reliabilitas sebesar
0,767 dan 0,624. Nilai ini lebih besar dari rtabel (0,195), dengan demikian
instrumen dinyatakan reliabel sehingga layak sebagai instrumen untuk
mengukur data penelitian.
D. Analisis Regresi Sederhana
Permasalahan berikutnya adalah analisis regresi sederhana dimana analisis
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel motivasi dengan semangat
kerja di Restoran Boyong Kalegan.
Berdasarkan analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan program
SPSS for windows release 15.0 dapat diketahui seperti terlihat dalam tabel berikut
ini
Tabel 5.3
Hasil Analisis Regresi Motivasi terhadap semangat kerja karyawan
Tabel 5.3.I Model Summary
.870 a .749 .554 .32324Model 1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error off the Estimate
Predictors: (Constant), Motivasia.
57
Dari tabel 5.3 bagian pertama diperoleh nilai korelasi antara motivasi
dengan semangat kerja karyawan sebesar 0,870, artinya, pengaruh kedua variabel
tersebut sangat kuat. Korelasi positif menunjukkan bahwa hubungan antara
motivasi dengan semangat kerja karyawan adalah searah.. Nilai koefisien
determinasi atau R2 yang menyatakan seberapa besar pengaruh variabel motivasi
terhadap semangat kerja karyawan di Restoran Boyong Kalegan. Pada Tabel 5.3
diperlihatkan bahwa nilai R2 hasil regresi penelitian ditunjukkan sebesar 0,749.
Nilai tersebut menerangkan bahwa sebesar 74,9% variabel semangat kerja
karyawan dapat diterangkan oleh adanya motivasi. Sisanya sebanyak 100% -
74,9% = 25,1% disebabkan oleh adanya variabel lain lain yang tidak disertakan
ke dalam model penelitian ini.
Dari tabel bagian 2 menunjukkan nilai koefisien regresi dari variabel
motivasi terhadap semangat kerja karyawan. Berdasarkan perhitungan dengan
menggunakan bantuan program komputer SPSS for windows release 15.0,
persamaan garis regresi linier sederhananya adalah sebagai berikut :
Tabel 5.3.II Coefficientsa
.169 .208 .321 .000
.527 .062 .070 6.865 .000(Constant) Motivasi
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Semangat_kerjaa.
58
Y = 0,169 + 0,527 X
Dari persamaan regresi tersebut dapat diketahui bahwa variabel motivasi
berpengaruh positif terhadap semangat kerja karyawan. Hal ini dapat dilihat dari
koefisien regresi yang bernilai positif. Artinya, apabila variabel motivasi
ditingkatkan maka semangat kerja karyawanpun akan meningkat. Sebaliknya, bila
variabel motivasi menurun maka semangat kerja karyawan juga akan menurun.
Jika semangat kerja karyawan meningkat, diharapkan karyawan akan lebih loyal
atau setia kepada perusahaan, memiliki kegembiraan dan kegairahan kerja, dapat
bekerjasama dengan baik, dan memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi.
59
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis secara keseluruhan yang telah
penulis lakukan, maka pada bab ini penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa
variabel motivasi berpengaruh positif terhadap semangat kerja karyawan. Hal ini
dapat dibuktikan dengan adanya analisis uji rhitung yang hasilnya lebih besar dari
rtabel yakni 0,195 yang diperoleh dari tingkat signifikansi 5% df = n-2 pada 97
responden. Adapun nilai korelasi antara motivasi dengan semangat kerja
karyawan sebesar 0,870 yang artinya pengaruh kedua variabel tersebut sangat
kuat. Korelasi positif menunjukkan bahwa hubungan antara motivasi dengan
semangat kerja adalah searah. Nilai koefisien determinasi atau R2 yang
menyatakan seberapa besar pengaruh variabel motivasi terhadap semangat kerja
karyawan Restoran Boyong Kalegan adalah sebesar 0,749. nilai tersebut
menerangkan bahwa sebesar 74,9% variabel semangat kerja karyawan dapat
diterangkan oleh adanya motivasi. Sisanya sebanyak 100% - 74,9% = 25,1%
disebabkan oleh adanya variabel lain-lain yang tidak disertakan kedalam model
penelitian ini yang merupakan keterbatasan bagi penulis.
60
B. SARAN
Berdasarkan besarnya pengaruh motivasi terhadap semangat kerja karyawan
Restoran Boyong Kalegan, maka penulis menyarankan pemimpin untuk lebih
memperhatikan faktor-faktor motivasi yaitu:
1. Keinginan Berprestasi
2. Penghargaan
3. Tantangan
4. Tanggung Jawab
5. Pengembangan
Penulis menyarankan pemimpin untuk lebih memperhatikan faktor-faktor
motivasi tersebut supaya semangat kerja meningkat. Penulis dapat memberikan
contoh misalnya pihak manajemen mengadakan pemilihan karyawan teladan.
Supaya karyawan teladan tersebut dapat lebih termotivasi dalam bekerja, maka
diberikan imbalan atau bonus. Selain itu, bagi karyawan yang disiplin dan tidak
pernah melanggar pasal-pasal yang sudah ditentukan, maka karyawan tersebut
diberikan kenaikan gaji.
C. KETERBATASAN PENELITIAN
1. Karena kesibukan manajer, penulis dalam memperoleh data-data mengenai
sejarah Restoran Boyong Kalegan mengandalkan data-data dari file dalam
bentuk cd sehingga data-data tidak bisa didapatkan secara detail dan
maksimal.
61
2. Peneliti mengumpulkan data-data dari karyawan secara langsung yang didapat
dari penyebaran kuisioner kepada para karyawan Restoran Boyong Kalegan.
Ada kemungkinan para karyawan tidak sungguh-sungguh dalam mengisi
kuisioner tersebut.
62
Daftar pustaka
Gitosudarmo dan Mulyono, Prinsip Dasar Manajemen, BPFE; Yogya, 1997
Heidjrachman dan Husnan, Manajemen Personalia, BPFE; Yogya, 2000
Handoko Hani, Manajemen, BPFE edisi II; Yogya, 1995
J Supranto, Statistik (Teori dan Aplikasi), Erlangga; Jakarta, 2000
Nitisemito Alex, Manajemen Personalia, Ghalia; Jakarta, 1982
Nawawi Handari, Manajemen Sumber Daya Manusia, Gadjah Mada University Pers;
Yogya, 1998
Reksohadiprojo dan Hani Handoko, Organisasi Perusahaan, BPFE; Yogya, 2000
Siswanto Bedjo, Manajemen Tenaga Kerja, Sinar Baru; Bandung, 1987
Sarwoto, Dasar-Dasar Organisasi dan Manajemen, Ghalia; Jakarta, 1998
Simamora Henry, Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE YKPN; Yogya, 1999
Williams Chuck, Manajemen, Salemba Empat; Jakarta, 2001
Zainun Buchari, Manajemen dan Motivasi, Sinar Baru; Bandung, 1984
63
64
65
DAFTAR KUISIONER
Pilihlah jawaban yang tersedia dengan memberi tanda (√ ) pada kolom yang anda
pilih.
Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
R = Ragu-Ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
1. Variabel Motivasi
No Pertanyaan SS S R TS STS
1 Saya merasa ketrampilan
saya semakin terasah
sehingga saya termotivasi
dalam bekerja
2 Saya merasa ingin
meningkatkan karier
sehingga saya termotivasi
dalam bekerja
3 Saya merasa puas dengan
gaji yang saya terima
sehingga saya termotivasi
dalam bekerja
4 Saya merasa perusahaan
tempat saya bekerja
memberikan kenaikan gaji
sehingga saya termotivasi
66
dalam bekerja
5 Saya merasa gaji lembur
yang diberikan perusahaan
sudah sesuai sehingga saya
termotivasi dalam bekerja
6 Saya merasa tunjangan-
tunjangan yang diberikan
perusahaan sudah sesuai
sehingga saya termotivasi
dalam bekerja
7 Saya merasa pimpinan selalu
memberikan penghargaan
atau pujian apabila saya
menyelesaikan tugas dengan
baik sehingga saya
termotivasi dalam bekerja
8 Saya merasa prestasi kerja
saya akan diperhatikan dan
dihargai pimpinan sehingga
saya termotivasi dalam
bekerja
9 Saya merasa peraturan cuti
perusahaan tempat saya
bekerja sudah sesuai
sehingga saya termotivasi
dalam bekerja
10 Saya merasa sikap dan
perlakuan pimpinan terhadap
saya selama ini sudah baik
sehingga saya termotivasi
67
dalam bekerja
11 Saya merasa selalu ingin
lebih baik dalam hal
pekerjaan dengan senior
saya sehingga saya
termotivasi dalam bekerja
12 Saya merasa ingin selalu
memuaskan pengunjung atau
tamu sehingga saya
termotivasi dalam bekerja
13 Saya merasa ikut memiliki
perusahaan ini sehingga saya
termotivasi dalam bekerja
14 Saya merasa program
pelatihan dari perusahaan
sudah tepat sehingga saya
semakin termotivasi dalam
bekerja
15 Saya merasa pimpinan selalu
memberi contoh bagaimana
melakukan pekerjaan dengan
benar apabila saya salah
dalam melaksanakan
pekerjaan sehingga saya
termotivasi dalam bekerja
68
2. Variabel Semangat Kerja
No Pertanyaan SS S R TS STS
1 Saya senang dengan
pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab saya
2 Saya merasa berat dengan
beban tugas yang saya
jalankan
3 Saya merasa jenuh dan
bosan dengan tugas
kewajiban saya
4 Saya dengan senang hati
memberikan bantuan kepada
karyawan baru yang
mengalami kesulitan dalam
melaksanakan tugas
5 Saya merasa hubungan
antara saya dengan pimpinan
berjalan dengan baik
6 Saya merasa pimpinan selalu
menegur jika saya
melakukan kesalahan dalam
bekerja
7 Saya merasa pendapat dan
saran saya untuk perbaikan
pekerjaan ditanggapi oleh
pimpinan
8 Saya gembira dalam
melaksanakan tugas atau
pekerjaan
69
9 Saya berusaha mencapai
hasil yang maksimal dalam
melaksanakan pekerjaan
10 Saya berusaha lebih baik
dalam melaksanakan
pekerjaan daripada rekan-
rekan saya
11 Saya berusaha lebih cepat
dalam melayani pengunjung
atau tamu
12 Saya sampai tempat kerja
tepat waktu
13 Saya langsung bekerja
begitu sampai tempat kerja
70
Variabel Motivasi (X)
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Total Ket Resp. 1 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 59 Tinggi 2 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 5 4 4 62 Tinggi 3 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 5 5 4 64 Tinggi 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4 59 Tinggi 5 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59 Tinggi 6 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 58 Tinggi 7 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 58 Tinggi 8 3 4 3 4 2 3 4 4 4 3 5 5 3 4 4 55 Cukup 9 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 5 5 4 5 5 60 Tinggi 10 5 3 5 4 3 3 3 4 4 5 4 4 5 5 5 62 Tinggi 11 4 4 4 5 5 3 5 4 5 4 2 4 5 4 4 62 Tinggi 12 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 5 2 4 57 Tinggi 13 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 3 59 Tinggi 14 4 5 4 4 4 3 5 5 4 4 2 4 4 4 4 60 Tinggi 15 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 5 2 4 53 Cukup 16 4 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 4 4 3 52 Cukup 17 3 5 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 55 Cukup 18 5 5 5 3 4 4 4 4 3 5 3 3 4 3 3 58 Tinggi 19 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 3 3 4 3 3 62 Tinggi 20 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 51 Cukup 21 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 48 Cukup 22 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 52 Cukup 23 1 2 1 4 4 3 4 4 4 1 3 3 3 3 3 43 Cukup 24 3 2 4 3 1 1 2 4 4 4 3 3 3 3 3 43 Cukup 25 3 3 4 3 1 1 2 4 4 4 3 3 3 3 3 44 Cukup 26 3 3 4 3 1 1 2 4 4 4 4 2 3 3 3 44 Cukup 27 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 54 Cukup 28 4 3 3 4 4 5 3 3 4 3 2 4 4 4 4 54 Cukup 29 4 4 3 4 2 2 3 4 2 3 2 2 4 2 4 45 Cukup 30 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 4 5 1 2 2 38 Cukup 31 4 4 4 4 2 3 2 3 4 5 3 3 3 4 5 53 Cukup 32 4 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 51 Cukup 33 4 4 2 4 2 4 4 3 2 4 3 2 4 4 4 50 Cukup 34 3 3 2 2 1 2 1 2 2 3 3 2 4 3 2 35 Cukup 35 4 4 2 2 1 2 1 2 4 3 4 4 4 3 2 42 Cukup 36 4 2 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 59 Tinggi 37 4 2 1 1 1 1 3 2 1 4 3 2 2 5 3 35 Cukup 38 4 4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 2 4 3 2 49 Cukup 39 3 1 4 2 2 4 4 4 3 4 2 2 4 4 2 45 Cukup 40 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 43 Cukup 41 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 43 Cukup 42 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46 Cukup 43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 Cukup
71
44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 46 Cukup 45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 46 Cukup 46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 48 Cukup 47 5 3 3 5 2 3 2 5 4 4 4 2 4 4 4 54 Cukup 48 4 3 2 2 1 3 2 4 4 4 3 4 4 4 2 46 Cukup 49 5 5 4 5 2 3 2 4 4 4 2 2 5 3 4 54 Cukup 50 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 3 3 4 2 2 36 Cukup 51 2 5 1 1 1 1 1 1 3 3 2 2 4 3 3 33 Rendah 52 4 2 2 3 2 3 2 2 2 4 3 2 4 2 2 39 Cukup 53 5 1 2 3 2 3 2 3 1 3 3 4 4 3 2 41 Cukup 54 4 3 3 4 2 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 52 Cukup 55 4 3 5 5 3 5 4 5 5 5 2 2 5 3 4 60 Tinggi 56 4 4 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 4 2 2 40 Cukup 57 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 56 Tinggi 58 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44 Cukup 59 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 4 3 3 46 Cukup 60 4 3 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 2 2 37 Cukup 61 4 3 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 4 2 2 39 Cukup 62 4 2 2 2 1 4 2 2 2 4 3 4 2 2 4 40 Cukup 63 4 5 3 3 3 4 2 3 2 3 3 2 4 3 4 48 Cukup 64 4 3 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3 2 46 Cukup 65 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 50 Cukup 66 4 4 4 2 2 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 51 Cukup 67 4 4 3 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 2 58 Tinggi 68 3 5 4 3 1 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 51 Cukup 69 3 5 4 3 1 1 2 4 4 4 2 3 4 4 4 48 Cukup 70 4 4 2 1 1 2 2 3 3 2 2 3 4 2 3 38 Cukup 71 4 4 2 1 1 2 2 3 3 2 3 3 4 2 3 39 Cukup 72 4 4 3 2 1 2 2 3 3 2 4 4 4 3 3 44 Cukup 73 3 5 4 3 1 1 2 4 4 4 3 3 4 4 4 49 Cukup 74 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 47 Cukup 75 5 5 1 1 1 2 3 3 4 3 3 3 4 2 4 44 Cukup 76 4 5 2 1 1 2 2 2 4 2 4 3 5 3 3 43 Cukup 77 4 4 2 3 1 2 3 3 4 2 4 4 4 4 3 47 Cukup 78 4 5 3 2 1 1 2 2 4 3 3 2 5 4 4 45 Cukup 79 2 4 1 2 2 2 2 2 4 3 4 3 4 3 2 40 Cukup 80 3 4 1 1 1 1 1 2 4 2 3 4 4 4 3 38 Cukup 81 5 4 2 5 2 3 4 4 5 4 3 4 5 3 4 57 Tinggi 82 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 48 Cukup 83 4 5 3 5 2 4 4 4 4 5 3 4 4 4 5 60 Tinggi 84 3 5 4 3 1 1 2 4 4 4 3 5 4 4 4 51 Cukup 85 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 5 4 3 4 54 Cukup 86 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 5 5 3 3 52 Cukup 87 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 5 5 4 4 57 Tinggi 88 4 4 4 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 53 Cukup 89 4 5 2 2 2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 49 Cukup 90 4 5 2 2 1 2 3 3 4 3 2 4 4 2 4 45 Cukup 91 4 4 2 2 2 1 2 2 3 2 2 4 3 2 4 39 Cukup 92 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 72 Tinggi
72
93 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 4 3 3 51 Cukup 94 4 5 2 2 1 2 3 3 4 3 4 4 4 2 4 47 Cukup 95 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 49 Cukup 96 3 5 4 3 1 1 2 4 4 4 5 5 4 4 4 53 Cukup 97 4 5 3 5 3 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 66 Tinggi
Total 4812
Rata-rata 49.61 Keterangan: 15 - 34,95 = Motivasi Rendah 34,96 - 55,05 = Motivasi Cukup 55,06 - 75 = Motivasi Tinggi
73
Variabel Semangat Kerja (Y)
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Total Ket Resp. 1 4 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 3 2 43 Cukup 2 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 43 Cukup 3 4 2 1 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 43 Cukup 4 5 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 5 5 49 Tinggi 5 4 2 2 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 48 Tinggi 6 4 2 1 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 47 Cukup 7 5 2 1 4 4 3 3 4 4 4 4 5 5 48 Tinggi 8 5 2 1 4 4 3 3 4 4 4 4 5 5 48 Tinggi 9 5 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 5 5 50 Tinggi 10 4 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 45 Cukup 11 4 3 2 3 4 2 3 4 4 4 3 3 4 43 Cukup 12 4 2 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 46 Cukup 13 4 1 3 5 4 3 3 3 4 4 5 3 3 45 Cukup 14 4 2 2 4 5 5 3 5 4 5 4 3 3 49 Tinggi 15 4 2 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 46 Cukup 16 5 2 1 4 4 4 3 4 5 4 4 5 5 50 Tinggi 17 5 2 1 4 4 4 3 5 5 4 4 4 5 50 Tinggi 18 5 3 2 3 4 3 3 4 4 4 3 5 5 48 Tinggi 19 4 2 2 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 42 Cukup 20 4 3 1 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 46 Cukup 21 4 1 1 5 3 4 4 4 4 3 5 3 5 46 Cukup 22 4 2 2 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 56 Tinggi 23 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 48 Cukup 24 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 43 Cukup 25 4 2 2 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 43 Cukup 26 4 5 4 1 4 4 3 4 4 4 1 4 4 46 Cukup 27 3 2 3 4 1 2 2 3 4 1 4 2 2 33 Cukup 28 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 48 Tinggi 29 5 5 4 1 4 4 4 4 4 4 1 3 3 46 Cukup 30 3 2 4 4 1 2 2 3 4 1 4 2 2 34 Cukup 31 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 44 Cukup 32 5 1 2 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 52 Tinggi 33 5 2 1 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 52 Tinggi 34 4 1 2 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 53 Tinggi 35 5 2 2 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 54 Tinggi 36 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 Tinggi 37 5 3 2 3 4 4 5 5 5 4 3 4 4 51 Tinggi 38 4 3 3 3 3 4 4 4 5 3 3 5 4 48 Tinggi 39 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 43 Cukup 40 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 42 Cukup
74
41 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 44 Cukup 42 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 42 Cukup 43 4 2 2 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 44 Cukup 44 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 47 Cukup 45 4 3 2 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 45 Cukup 46 4 1 2 5 3 3 3 4 4 3 5 4 4 45 Cukup 47 5 2 2 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 53 Tinggi 48 4 2 1 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 51 Tinggi 49 5 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 5 5 49 Tinggi 50 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 43 Cukup 51 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 38 Cukup 52 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 45 Cukup 53 4 5 4 1 3 3 3 4 4 3 1 4 3 42 Cukup 54 3 3 3 3 1 2 2 3 4 1 3 2 2 32 Cukup 55 3 2 3 4 3 3 2 3 4 3 4 3 3 40 Cukup 56 4 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 44 Cukup 57 4 2 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 45 Cukup 58 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 48 Tinggi 59 5 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 47 Cukup 60 4 2 1 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 44 Cukup 61 4 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 5 5 48 Tinggi 62 4 3 2 3 4 5 4 4 4 4 3 4 4 48 Tinggi 63 4 2 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 45 Cukup 64 5 3 2 3 4 4 5 4 4 4 3 5 4 50 Tinggi 65 4 3 2 3 3 3 3 5 4 3 3 4 4 44 Cukup 66 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 43 Cukup 67 4 1 2 5 3 3 3 5 5 3 5 4 4 47 Cukup 68 5 2 2 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 54 Tinggi 69 5 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 48 Tinggi 70 5 3 2 3 4 3 4 5 5 4 3 4 4 49 Tinggi 71 4 1 1 5 3 3 3 4 4 3 5 4 4 44 Cukup 72 5 2 1 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 54 Tinggi 73 4 3 2 3 4 3 3 4 4 4 3 5 5 47 Cukup 74 4 3 2 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 42 Cukup 75 4 2 1 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 42 Cukup 76 4 2 1 4 4 3 3 4 4 4 4 5 5 47 Cukup 77 5 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 5 5 49 Tinggi 78 4 3 2 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 48 Tinggi 79 4 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 44 Cukup 80 4 1 1 5 3 3 3 4 4 3 5 4 4 44 Cukup 81 5 3 2 3 5 4 3 4 4 5 3 5 5 51 Tinggi 82 5 2 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 47 Cukup 83 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 Tinggi 84 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 47 Cukup
75
85 4 3 2 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 45 Cukup 86 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 43 Cukup 87 4 2 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 45 Cukup 88 4 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 45 Cukup 89 4 3 2 3 4 2 2 4 4 4 3 4 4 43 Cukup 90 4 2 2 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 44 Cukup 91 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 47 Cukup 92 4 2 2 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 44 Cukup 93 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 2 3 4 46 Cukup 94 4 3 2 3 3 3 2 4 4 4 4 3 4 43 Cukup 95 4 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 3 3 41 Cukup 96 5 5 4 4 5 4 5 4 4 2 4 4 4 54 Tinggi 97 4 4 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 4 51 Tinggi
Total 4468 Rata-rata 46.06 Keterangan: 13 - 30,29 = Semangat Kerja Rendah 30,30 - 47,71 = Semangat Kerja Cukup 47,72 - 65 = Semangat Kerja Tinggi
76
Regression [DataSet3]
Variables Entered/Removedb
Motivasia . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Semangat_kerjab.
Model Summary
.870a .749 .554 .32324Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), Motivasia.
ANOVAb
49.385 1 49.385 47.131 .000a
9.954 95 10.47859.339 96
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Motivasia.
Dependent Variable: Semangat_kerjab.
Coefficientsa
.169 .208 .321 .000
.527 .062 .070 6.865 .000(Constant)Motivasi
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Semangat_kerjaa.
77
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS MOTIVASI (X) Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
97 100.00 .0
97 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.8298a
.6997b
15
.622
.767
.767
.727
ValueN of Items
Part 1
ValueN of Items
Part 2
Total N of Items
Cronbach's Alpha
Correlation Between Forms
Equal LengthUnequal Length
Spearman-BrownCoefficient
Guttman Split-Half Coefficient
The items are: Motivasi_1, Motivasi_2, Motivasi_3, Motivasi_4,Motivasi_5, Motivasi_6, Motivasi_7, Motivasi_8.
a.
The items are: Motivasi_8, Motivasi_9, Motivasi_10, Motivasi_11,Motivasi_12, Motivasi_13, Motivasi_14, Motivasi_15.
b.
78
Item-Total Statistics
45.8660 59.367 .326 .85745.8557 58.521 .245 .86446.5155 53.648 .608 .84346.5155 51.315 .732 .83547.1443 53.146 .567 .84646.8247 55.188 .487 .85046.5155 51.398 .726 .83646.2062 53.374 .741 .83746.1031 55.802 .541 .84746.1031 56.489 .521 .84946.3711 59.736 .218 .86346.1856 58.278 .307 .85945.6701 58.765 .388 .85546.3402 56.435 .503 .84946.2990 56.003 .531 .848
Motivasi_1Motivasi_2Motivasi_3Motivasi_4Motivasi_5Motivasi_6Motivasi_7Motivasi_8Motivasi_9Motivasi_10Motivasi_11Motivasi_12Motivasi_13Motivasi_14Motivasi_15
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
79
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL SEMANGAT KERJA KARYAWAN (Y) Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
97 100.00 .0
97 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.3847a
.6916b
13
.454
.624
.625
.624
ValueN of Items
Part 1
ValueN of Items
Part 2
Total N of Items
Cronbach's Alpha
Correlation Between Forms
Equal LengthUnequal Length
Spearman-BrownCoefficient
Guttman Split-Half Coefficient
The items are: Semangat_kerja1, Semangat_kerja2, Semangat_kerja3, Semangat_kerja4, Semangat_kerja5, Semangat_kerja6,Semangat_kerja7.
a.
The items are: Semangat_kerja7, Semangat_kerja8, Semangat_kerja9, Semangat_kerja10, Semangat_kerja11, Semangat_kerja12, Semangat_kerja13.
b.
80
Item-Total Statistics
41.8660 14.742 .664 .62343.6082 19.095 .297 .75543.8969 19.573 .369 .75842.4433 16.749 .443 .70042.4227 12.538 .793 .57242.6082 13.866 .601 .61342.8041 13.472 .617 .60642.0000 15.271 .573 .63641.9278 16.422 .390 .66142.4639 13.522 .589 .61142.4433 16.937 .220 .70642.0619 14.038 .598 .61642.1959 14.201 .497 .629
Semangat_kerja1Semangat_kerja2Semangat_kerja3Semangat_kerja4Semangat_kerja5Semangat_kerja6Semangat_kerja7Semangat_kerja8Semangat_kerja9Semangat_kerja10Semangat_kerja11Semangat_kerja12Semangat_kerja13
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted