PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

53
i LAPORAN PENELITIAN KELOMPOK Model dan Profil Kepemimpinan Kepala Sekolah, Iklim Organisasi Sekolah dan Kreatifitas Kerja Guru Di SMA Akreditasi A di Kota Madya Jambi TIM PENELITI Hadiyanto, S.Pd., M.Ed., Ph.D/NIP 197203231998031002 Eddy Haryanto, M.ScEd,MPP.,Ph.D/197301102001121001 Dibiayai oleh DIPA Universitas Jambi Tahun Anggaran 2015 Nomor: 042.04.2.400088/2015.tgl. 15 April 2015 sesuai dengan Surat Perjanjian Penelitian Kelompok Program Magister Pendidikan Manajemen No. 343/UN21/PL/2015, tgl. 03 Juni 2015 PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN UNIVERSITAS JAMBI NOVEMBER, 2015

Transcript of PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

Page 1: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

i

LAPORAN

PENELITIAN KELOMPOK

Model dan Profil Kepemimpinan Kepala Sekolah, Iklim Organisasi Sekolah dan

Kreatifitas Kerja Guru

Di SMA Akreditasi A di Kota Madya Jambi

TIM PENELITI

Hadiyanto, S.Pd., M.Ed., Ph.D/NIP 197203231998031002

Eddy Haryanto, M.ScEd,MPP.,Ph.D/197301102001121001

Dibiayai oleh DIPA Universitas Jambi Tahun Anggaran 2015 Nomor:

042.04.2.400088/2015.tgl. 15 April 2015 sesuai dengan Surat Perjanjian Penelitian

Kelompok Program Magister Pendidikan Manajemen No. 343/UN21/PL/2015, tgl. 03 Juni

2015

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS JAMBI

NOVEMBER, 2015

Page 2: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Penlitian : Model dan Profil Kepemimpinan Kepala Sekolah, Iklim Organisasi

Sekolah dan Kreatifitas Kerja Guru di SMA Terakreditasi A di Kota

Madya Jambi.

Kode/Nama Rumpun Imu : Manajemen Pendidikan

Ketua Tim Peneliti

a. Nama : HADIYANTO, S.Pd, M.Ed, Ph.D

b. NIDN : 0023037202

c. Jabatan/Golongan : Lektor/III C

d. Program Studi : Magister Manajemen Pendidikan

e. Fakultas : FKIP

f. Nomor HP : 081363142193

g. Alamat Surel (email) : [email protected],

[email protected]

h. No.Rekening : 0020-01-078960-50-3

i. Nama Bank : Bank Rakyat Indonesia

j. Alamat Rumah Kantor : Ruangan S2 B. Inggris FKIP

Anggota Peneliti I

a. Nama Lengkap : Eddy Haryanto, M.ScEd,MPP.,Ph.D

b. NIDN : 0010017301

Anggota Peneliti dari Mahasiswa

a. Nama Mahasiswa 1 : Umar Fathoni, S.Pd/P2A13002

b. Nama Mahasiswa 2 : Nur Hadi, S.Pd/P2A213033

Lama Peneleitian : 8 Bulan

Lokasi Penelitian : Kota Jambi

Dana yang diusulkan : Rp. 20.000.000 (Dua Puluh Juta Rupiah)

Page 3: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

iii

Page 4: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

iv

DAFTAR ISI

ISI Halaman

Halaman Judul i

Halaman Pengesahan ii

Daftar Isi iii

Abstrak iv

Prakata v

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Inovasi yang Diharapkan 4

BAB II. STUDI PUSTAKA DAN ROADMAP

2.1 Kinerja Guru 4

2.2 Definisi Kepemimpinan 5

2.3 Kepemimpinan Kepala Sekolah 6

2.4 Iklim Kerja Sekolah 7

2.5. Hubungan Kepemimpinan Kepala sekolah dengan Kinerja guru 7

2.6 Hubungan Iklim Organisasi Dengan Kreatifitas Kerja 8

2.7 Roadmap Penelitian 9

BAB III. TUJUAN PENELITIAN

3.1 Tujuan Khusus 10

3.2 Urgensi Penelitian 10

3.3 Inovasi Penelitian 11

BAB IV. METODE PENELITIAN

4.1 Racangan Penelitian 12

4.2 Lokasi, Populasi dan Sample 13

4.3 Instrumen Penelitian 14

4.4 Teknik Pengumpulan Data 15

4.5 Skema Proses Penelitian 16

BAB V. HASIL PENELITIAN

5.0 Racangan Penelitian 18

5.1 Profil Responden 18

5.2 Tingkat Kepemimpinan kepala sekolah SMA 19

5.3 Tingkat Iklim Organisasi Sekolah 21

5.4 Tingkat Kreatifitas Guru 22

5.5 Model Sumbangan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kreatifitas guru 25

5.6 Sumbangan Iklim Sekolah Secara Langsung Terhadap Kreatifitas Guru 26

5.7 Model Sumbangan kempemimpinan kepala sekolah Kreatifitas guru 27

5.8 Pembahasan 29

BAB IV. KESIMPULAN 32

DAFTAR PUSTAKA 33

LAMPIRAN 34

Page 5: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

v

RINGKASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji model kepemimpinan kepala sekolah, Iklim

Sekolah dan Kreatifitas Guru di SMA terkareditasi A di Kota Madya Jambi. Penelitian ini

menggunakan rancangan survei dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian ini

berjumlah 127 guru SMA terakreditasi A. Kuesioner model closed-ended telah digunakan

untuk mengumpulkan data. Hasil penelitian menunjukkan bahawa kepemimpinan kepala

sekolah secara keseluruhan adalah baik dengan nilai min rata-rata berda pada tahap tinggi.

Iklim Organisasi menunjukan bahawa Iklim Organisasi ekolah pada pada SMA

terakreditasi A secara keseluruhan memberikan nilai min pada tahap tinggi. Namun hanya

ada satu pernyataan berada pada tingkat nilai min sangat tinggi yaitu nilai penyataan

nomor 1 (hubungan guru dengan Kepala Sekolah baik). Ini berarti bahawa iklim sekolah

dari segi indikator yang lain belum pada tahap yang maksimum. Temuan deskriptif dari

segi kreatifitas guru memberikan nilai min berada pada tahap tinggi. Arti dari temuan ini

adalah secara keseluruhan keratifitas guru adalah baik atau berada pada tingkat tinggi.

Hasil analisis regresi menunjukkan tujuh pola kepemimpinan kepala sekolah

mempengaruhi kreatifitas guru secara positif yaitu memahami kesulitan dan masalah guru,

berkerja berlandaskan hubungan kemanusiaan, memberi motivasi, berkepentingan dengan

staf dan sekolah, mampu mengatasi stress, berkepentingan dengan staf dan sekolah, dan

melakukan kompromi untuk mencapai kesepatan dengan jumlah kontribusi 69%.

Selanjutnya analisisi regresi moderasi menhasilkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah

pada iklim sekolah yang lebih baik akan memberikan efek modrasi yang signifikan dalam

meningkatkan kreatifitas guru.

Page 6: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

vi

PRAKATA

Alhamdulillah penelitian dan laporan penelitian yang berjudul Model dan Profil

Kepemimpinan Kepala Sekolah, Iklim Organisasi Sekolah dan Kreatifitas Kerja Guru Di

SMA Akreditasi A di Kota Madya Jambi ini dapat terlaksana dan tersusun. Penelitian ini

merupakan penelitian yang dilaksanakan oleh dosen yang mengajar di program Magister

Manajemen Pendidikan, Pascasarjana Universitas Jambi. Hasil penelitian ini diharapkan

dapat memenuhi standard penelitian baik dari segi metodologi maupun mekanismenya,

sehingga ke depan penelitian ini dapat didanai lagi dan dikembangkan lebih lanjut. Hasil

dari penelitian memberikan rekomendasi kepada kepala sekolah-sekolah menengah atas

khususnya untuk terus meningkatkan gaya kepemimpinan positif, memebangun iklim

sekolah yang baik dan kondusi hingga nantinya dapat meningkatkan kreatifitas guru dari

segala segi. Dengan demikian mutu sekolah akan menjadi lebih baik, input, proses dan

ouput sekolah menjadi lebih bermutu. Tidak lupa terima kasih kepada Universitas Jambi

yang telah mendanai proyek penelitian ini sehingga penelitian ini terlaksana.

Jambi, 30 November 2015

TIM PENELITI

Page 7: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persoalan kemandirian dan kreativitas pengelolaan pendidikan disekolah sangat tergantung

kepada keandalan seorang kepala sekolah, dimana kepala sekolah memiliki kewenangan

yang lebih besar untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan kebijakan

pengelolaan sekolah dibandingkan dengan sistem manajemen pendidikan yang dikelola

oleh pemerintah pusat. Sedangkan dalam hal keterbukaan, akuntabilitas manajemen

sekolah, maka kepala sekolah selaku manajer dalam mengatur dan mengurus sekolahnya

hendaknya memperhatikan input-input manajemen sekolah.

Kepala Sekolah sebagai seorang pemimpin tentu memiliki peran strategis di dalam

mengembangkan profesionalisme SDM termasuk kreativitas guru. Melalui

kepemimpinannya diharapkan juga dapat menumbuhkan kreativitas warga sekolah

termasuk guru. Hal ini selaras dengan pandangan Handoko (2001) memandang

kepemimpinan sebagai kemampuan yang dimiliki sesorang untuk mempengaruhi dan

menggerakkan orang-orang agar bekerja dalam mencapai tujuan dan sasaran. Demikian

juga Kepala Sekolah diharapkan mampu mempengaruhi, menggerakkan dan memotivasi

guru dalam mengembangkan kreativitas mereka, terutama dalam meningkatkan mutu

pembelajaran.

Kepemimpinan kepala sekolah sangat menentukan mutu, tanpa kepemimpinan yang baik

proses peningkatan mutu tidak dapat dilakukan dan diwujudkan (Edwar Sallis, 2006: 170).

Keutamaan pengaruh (influence) kepemimpinan kepala sekolah bukanlah semata-mata

berbentuk instruksi, melainkan lebih merupakan motivasi atau pemicu (trigger) yang dapat

memberi inspirasi terhadap para guru dan karyawan, sehingga inisiatif dan kreatifitasnya

berkembang secara optimal untuk meningkatkan kinerjanya, (Tjutju Yuniarsih dan

Suwatno, 2008:166).

Secara teoritis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuhnya kreativitas guru

dipengaruhi oleh kepemimpinan Kepala Sekolah, Iklim Sekolah dan Motivasi kerja

(sumber ). Namun Kenyataan di lapangan cenderung tidak sesuai harapan, Kepala Sekolah

Page 8: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

2

yang seharusnya mendorong kreativitas guru terkadang justru menghambat. Para manajer

dan pimpinan organisasi lebih banyak melumpuhkan kreativitas daripada mendorongnya

(Michael K. Badhawy dalam Dale Timpe 1994:211). Pimpinan sering mengikat dengan

aturan-aturan organisasi, sehingga kreativitas mereka kurang berkembang.

Rendahnya daya saing lulusan SMA di Jambi diduga disebabkan oleh rendahnya keratifitas

guru. Guru menjadi tidak termotivasi melakukan evaluasi dan inovasi kerja untu

meningkatkan mutu pendidikan disekolah mereka. Hal ini disebabkan oleh lemahnya

kepemimpinan kepala sekolah dalam memberi tempat, peluang, dan motivasi membuat

guru terhambat untuk berkreasi. Secara tegas rendahnya kreativitas guru dipengaruhi oleh

kepemimpinan Kepala Sekolah yang juga termasuk kurang baik. Karna peran Kepala

Sekolah sebagai pemimpin dan manajer belum mampu secara sungguh-sungguh

mempengaruhi dan menggerakkan warga sekolah (guru) untuk mengembangkan kreativitas

mereka demi tujuan sekolah. Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan sebuah

penelitian untuk mengetahui profil kepemimpinan kepala sekolah, iklim organisasi dan

kreatifitas guru di sekolah SMA terakreditasi A di Kota Madya Jambi, agar dapat menjadi

masukan untuk perancangan model kempemimpinan dan iklim organisasi yang dapat

menyumbang pada kreatifitas guru.

1.2 Pertanyaan Penelitian

Secara umum penelitian berkmaksud menjawab perntanyaan penelitian, seperti apakah

profil dan model kepemimpinan kepala sekolah, Iklim Sekolah dan Kreatifitas Guru SMA

di SMA terkareditasi A di Kota Madya Jambi ?. Pertanyaan penelitian secara specifik

dijabarkan dibawah ini:

1. Apakah tingkat kepemimpinan kepala sekolah SMA di Kota madya Jambi secara

keseluruhan.

2. Untuk mengetahui dan mengkaji gaya kepemimpinan yang paling dominan diterapkan

oleh kepala Sekolah.

3. Untuk megetahui dan mengkaji tingkat iklim organisasi sekolah di SMA Kodya Jambi

4. Untuk megetahui dan mengkaji sumbangan kempemimpinan kepala sekolah dan iklim

sekolah terhadap kinerja guru.

Page 9: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

3

5. Untuk mengkaji gaya kepemimpinan kepala sekolah yang paling menyumbang

terhadap terhadap kinerja guru.

Untuk mengkaji sumbangam iklim sekolah terhadap peningkatan kinerja guru.

Page 10: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kinerja Guru

a. Pengertian Kinerja

Kinerja seseorang merupakan hal yang kompleks dan terpadu yang keberhasilannya

dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Menurut Keith

Davis (1984) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja, yakni adalah

kemampuan (ability = knowledge + skill) dan motivasi (motivation = attitude + situation).

Ada tiga faktor situasional yang mempengaruhi kinerja, yakni abilities and skills, role

perception, dan effort or motivation.Prestasi menekankan pengertian sebagai hasil atau apa

yang keluar dari sebuah pekerjaan dan kontribusi mereka pada organisasi.

Mangkunegara (2005:9) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan. Nawawi (2005:234) menyatakan kinerja adalah hasil pelaksanaan

suatu pekerjaan, baik bersifat fisik/material maupun non fisik/non material.

Simanjuntak (2005:1) kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas

tertentu. Simanjuntak juga mengartikan kinerja individu sebagai tingkat pencapaian atau

hasil kerja seseorang dari sasaran yang harus dicapai atau tugas yang harus dilaksanakan

dalam kurun waktu tertentu. Prawirosentono (2010:2) mengartikan kinerja sebagai hasil

kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi

sesuai dengan tanggungjawab masing-masing. Bernardin and Joyce (2003:379)

mendefinisikan kinerja sebagai outcome yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan

tertentu atau kegiatan selama periode waktu tertentu. Sedangkan kinerja menurut Hunger

and Wheelen (1996:162) adalah hasil akhir dari suatu kegiatan.

Dalam penelitian ini kinerja guru dapat dilihat dan diukur berdasarkan spesifikasi

kompetensi yang harus dimiliki oleh guru. Indikator penilaian terhadap kinerja guru

dilakukan terhadap tiga kegiatan pembelajaran dikelas yaitu: Perencanaan kegiatan

pembelajaran, Kegiatan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.

Page 11: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

5

2.2 Definisi Kepemimpinan

Yukl (2010) “Leadership is the process of influencing other to understand and agree about

what needs to be done and how it can be done effectively, and the process of facilitating

individual and collective efforts to accomplish the shared objectives” (Kepemimpinan

adalah proses mempengaruhi orang lain untuk memahami dan setuju tentang apa yang

perlu dikerjakan dan bagaimana tugas itu dapat dilakukan secara efektif, dan proses

memfasilitasi usaha individu dan kelompok untuk mencapai tujuan bersama). Posner and

Kauzes (2009) Kepemimpinan adalah suatu proses dimana individu mempengaruhi

kelompok untuk mencapai tujuan organisasi. Disamping itu kepemimpinan adalah

“kepmampuan untuk mempengaruhi orang-orang atau kelompok dengan maksud untuk

mencapai tujuan (Sudjana, 2010). Namun dari semua definisi kepemimpinan yang

dipaparkan dapat di tarik kesimpulan bahawa kepemimpinan adalah proses menggerakkan

seseorang atau sekelompok orang kepada tujuan-tujuan yang umumnya ditempuh dengan

cara-cara yang tidak memaksa.

2.3 Kepemimpinan Kepala Sekolah

Wahyusumidjo (2010) mengartikan bahwa: “Kepala sekolah adalah seorang tenaga

fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan

proses belajar mengajar, atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi

pelajaran dan murid yang menerima pelajaran. Sementara Rahman dkk (2006:106)

mengungkapkan bahwa “Kepala sekolah adalah seorang guru (jabatan fungsional ) yang

diangkat untuk menduduki jabatan struktural ( kepala sekolah ) di sekolah”.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah adalah

sorang guru yang mempunyai kemampuan untuk memimpin segala sumber daya yang ada

pada suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan

bersama.

1) Dimensi Kompetensi Kepala Sekolah

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13 Tahun 2007 tanggal 17

April 2007 Tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, kepala sekolah harus

Page 12: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

6

memiliki kompetensi yakni: Kompetensi kepribadian, kompetensi manajerial,

kompetensi kewirausahaan, kompetensi supervisi, dan kompetensi sosial. Ke lima

standar kompetensi tersebut terintegrasi di dalam kinerja kepala sekolah.

2) Dimensi Peranan Kepala Sekolah

Urgensi dan signifikansi fungsi dan peranan kepala sekolah didasarkan pada

pemahaman bahwa keberhasilan sekolah merupakan keberhasilan kepala sekolah.

Oleh karena itu, kepala sekolah perlu memiliki kompetensi yang disyaratkan agar

dapat merealisasikan visi dan misi yang diemban sekolahnya. Dalam paradigma

baru manajemen pendidikan, kepala sekolah minimal harus mampu berfungsi

sebagai edukator, manager, administrator, supervisor, leader, inovator dan

motivator, (EMASLIM).

3) Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin ( Leader )

Kepala sekolah sebagai pemimpin harus mampu memberikan petunjuk dan

pengawasan, meningkatkan kemauan dan kemampuan tenaga kependidikan,

membuka komunikasi dua arah dan mendelegasikan tugas. Wahyusumidjo (2010)

mengemukakan bahwa kepala sekolah sebagai pemimpin harus memiliki karakter

khusus yang mencakup kepribadian, keahlian dasar, pengalaman dan pengetahuan

profesional, serta pengetahuan administrasi dan pengawasan.

2.4 Iklim Kerja Sekolah

a. Pengertian Iklim Kerja Organisasi

Iklim organisasi memiliki banyak definisi. Berikut adalah beberapa definisi iklim

organisasi menurut para ahli: (1) Litwin dan Stringer, seperti dikutip Toulson dan Smith

(1994:457) mendefinisikan iklim organisasi sebagai suatu yang dapat diukur pada

lingkungan kerja baik secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh pada karyawan

dan pekerjaannya dimana tempat mereka bekerja dengan asumsi akan berpengaruh pada

motivasi dan perilaku karyawan; (2) Menurut Davis dan Hewstrom (2000), “Iklim

organisasi adalah lingkungan dimana para karyawan suatu organisasi melakukan pekerjaan

mereka. Iklim mengitari dan mempengaruhi segala hal yang bekerja dalam organisasi

Page 13: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

7

sehingga iklim dikatakan sebagai suatu konsep yang dinamis.”; dan (3) Menurut Gibson

(2000) “Iklim organisasi adalah serangkaian keadaan lingkungan yang dirasakan secara

langsung dan tidak langsung oleh karyawan.” Berdasarkan definisi iklim kerja di atas,

dapat disimpulkan bahwa iklim kerja organisasi adalah serangkaian keadaan lingkungan

organisasi yang dirasakan langsung atau tidak langsung oleh karyawan dan dapat

mempengaruhi karyawan. Lingkungan organisasi terdiri dari lingkungan fisik dan

psikologis. Lingkungan fisik misalnya sarana-prasarana yang representatif, kebersihan,

keindahan dan lain-lain. Lingkungan psikologis meliputi hubungan antar karyawan dan

kombinasi antara nilai dan tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan.

2.5. Hubungan Kepemimpinan Kepala sekolah dengan Kinerja guru

Gibsons (2000) mengemukakan Kinerja mengajar guru sangat dipengaruhi oleh banyak

faktor yang dapat digolongkan pada tiga variabel yaitu: psikologi yang meliputi (persepsi,

sikap, kepribadian, belajar dan motivasi),Variabel individu yang meliputi ( kemampuan,

ketrampilan dan latar belakang kepala sekolah), Variabel organisasi yang meliputi

(kepemimpinan kepala sekolah, sumber daya yang meliputi fasilitas belajar mengajar,

biaya, tenaga dan manajemen).

Menurut Syafri mangkuprawira dan Aida Vitayala (2007:155) mengatakan faktorfaktor

yang dapat mempengaruhi kinerja guru terdiri atas faktor intrinsik guru

(personal/individual) atau Sumber daya manusia dan Ekstrinsik yaitu Kepemimpinan,

sistem, tim dan situasional. Uraian rincian faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :

a.Faktor personal/individual, meliputi unsure pengetahuan, ketrampilan (skill),

kemampuan, kepercayaan diri, motivasi dan komitmen yang dimiliki oleh setiap individu

guru.

b.Faktor Kepemimpinan, meliputi aspek kualitas manajer dan kepemimpinan dalam

memberikan dorongan, semangat, arahan dan dukungan kerja pada guru.

Page 14: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

8

c.Faktor tim, meliputi kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam

satu tim, kepercayaan terhadap sesame anggota tim, kekompakkan dan keeratan anggota

tim.

d.Faktor sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas kerja yang diberikan oleh pimpinan

sekolah, proses organisasi (sekolah).

e.Faktor Kontekstual (situasional), meliputi tekanan dan perubahan Lingkungan eksternal

dan internal.

2.6 Hubungan Iklim Organisasi Dengan Kreatifitas Kerja

Toulson & Smith, (1994) menyatakan bahwa iklim organisasi adalah serangkaian deskripsi

dari karakteristik organisasi yang bertahan dalam jangka waktu lama. Karakteristik ini

membedakan satu organisasi dari organisasi lain dan mempengaruhi perilaku orang-orang

yang termasuk dalam organisasi tersebut. Tagiuri dan Litwin (Toulson & Smith, 1994)

mengatakan bahwa iklim organisasi merupakan kualitas lingkungan internal organisasi

yang secara relatif terus berlangsung, dialami oleh anggota organisasi dan mempengaruhi

perilaku mereka serta dapat dilukiskan dalam satu set karateristik atau sifat organisasi.

Lebih lanjut Toulson & Smith, (1994) mendefinisikan iklim organisasi sebagai suatu yang

dapat diukur pada lingkungan kerja baik secara langsung maupun tidak langsung

berpengaruh pada karyawan dan pekerjaannya dimana lingkungan kerja diasumsikan akan

berpengaruh pada motivasi dan perilaku karyawan.

Gibson (2000) menyatakan bahwa iklim organisasi adalah sifat lingkungan kerja

atau lingkungan psikologis dalam organisasi yang dirasakan oleh para pekerja atau anggota

organisasi dan dianggap dapat mempengaruhi sikap dan perilaku pekerja terhadap

pekerjaanya. Hampir senada, Davis dan Newstorm (2000) menyatakan bahwa iklim

organisasi merupakan lingkungan manusia dimana para pegawai organisasi melakukan

pekerjaan mereka. Toulson & Smith (1994) menjabarkan lima dimensi dari iklim

organisasi, yaitu responsibility (tanggung jawab), identity (identitas), warmth (kehangatan),

support (dukungan), conflict (konflik).

Page 15: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

9

Iklim organisasi akan berdampak positif jika iklim organisasi memenuhi perasaan

dan kebutuhan pegawai. Iklim ditentukan oleh seberapa baik anggota diarahkan, dibangun

dan dihargai oleh organisasi sehingga membentuk pola perilaku positif dan mendorong

kreatifitas kerja. Hal ini didukung oleh Hasil penelitian (Wahyuli, 2007) yang

menunjukkan adanya hubungan yang sangat signifikan antara Iklim Organisasi dengan

kreatifitas kerja karyawan. Hal ini berarti semakin kondusif iklim organisasi dalam suatu

perusahaan akan diikuti dengan tingginya kreatifitas karyawan.

2.7 Roadmap Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian awal yang akan dilanjutkan dengan penelitian-

penelitian yang lebih besar. Pada tahun pertama pembengembangan instrumen realible dan

valid, dan profil kepemimpinan kepala sekolah di SMA Kota Madya Jambi meruapakan

target luaran penelitian yang utama. Pada tahun kedua publikasi hasil penelitian tahun

pertama pada Jurnal Internasional merupakan target awal yang harus dicapai. Seterusnya

diajukan usulan penelitian yang lebih besar dan diusahakan ada kemitraan, kajian

menggunakan mixed mode method akan mengkaji dan menghasilkan model kepemimpinan

effektif dan model kempemimpinan dan iklim kerja yang dapat menyumbang terhadap

kreatifitas kerja. Produk yang akan dihasilkan pada tahun kedua berupa buku teori dan

praktek kempemimpinan yang effektif. Penelitian akan terus dilanjutkan pada tahun

ketiga, pada tahun ketiga, penelitian dengan mengadaptasi model pengembangan yaitu

pengembangan modul training kepemimpinan yang effektif dengan mengadaptasi model

Kirkpatric Training. Tujuannya adalah mengkaji peningkataan gaya kepemimpinan yang

effektif yang diterapkan oleh kepala sekolah melalui training yang dilakukan. Bagan

roadmap penlitian seperti ditampilkan dibawah ini.

Page 16: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

10

Bagan 1 Roadmap Penelitian

Tahap 1

Instrument penelitian yang reliable dan valid, Profile Kepemimpinan

Kepala Sekolah

Tahap 2

Model kepemimpinan dan Iklim Sekolah yang dapat

menyumbang ke Kreatifitas Guru Publikasi hasil penelitian

Tahap 3

Pengembangan Modul Training Kepemimpinan

Kepala Sekolah yang effektif

Page 17: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

11

BAB III TUJUAN PENELITIAN

3.1 Tujuan khusus

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk membuat profil dan model kepemimpinan

kepala sekolah, Iklim Sekolah dan Kreatifitas Guru SMA di SMA terkareditasi A di Kota

Madya Jambi. Tujuan umum tersebut dijabarkan dalam bentuk tujuan khusus dibawah ini:

6. Untuk megetahui dan mengkaji tingkat kepemimpinan kepala sekolah SMA di Kota

madya Jambi secara keseluruhan.

7. Untuk mengetahui dan mengkaji gaya kepemimpinan yang paling dominan diterapkan

oleh kepala Sekolah.

8. Untuk megetahui dan mengkaji tingkat iklim organisasi sekolah di SMA Kodya Jambi

9. Untuk megetahui dan mengkaji sumbangan kempemimpinan kepala sekolah dan iklim

sekolah terhadap kinerja guru.

10. Untuk mengkaji gaya kepemimpinan kepala sekolah yang paling menyumbang

terhadap terhadap kinerja guru.

11. Untuk mengkaji sumbangam iklim sekolah terhadap peningkatan kinerja guru.

3.2 Urgensi (keutamaan) penelitian

Salah satu permasalahan pokok yang menghambat kemajuan pendidikan di Jawa Tengah

adalah manajemen pendidikan disekolah yang kurang dijalankan secara efektif dan efisien

(Soebagyo Brotosedjati, 2002:11). Bertitik tolak dari uraian tersebut dapat ditarik

kesimpulan, antara lain :1) Belum ada model dan standard kepemimimpinan ideal yang

diterapkan oleh kepala sekolah. 2) Lambannya peningkatan mutu pendidikan di sekolah

karena komitmen guru dalam pembelajaran masih lemah sehingga masih banyak guru yang

bekerja hanya karena takut kepada kepala sekolah, saat kepala sekolah tidak ada di sekolah

/ ada kepentingan lain, mereka tidak bekerja sebagaimana mestinya. 3) Kinerja guru masih

rendah, akibat dari proses kepemimpinan dan manajemen yang masih lemah. 4)

Page 18: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

12

Manajemen pendidikan disekolah masih kurang efektif dan efisien karena lemahnya proses

kepemimpinan dan manajemen kepala sekolah.

Permasalahan diatas harus dicari solusinya melalui sebuah penelitian yang dapat

menghasilkan profil kepemimpinan dan iklim organisasi sekolah saat ini, model

kepemimpinan yang efektif dan efisien serta iklim sekolah yang ideal, dan mengkaji secara

mendalam gaya kepemimpinan dan iklim sekolah yang dapat mennyumbang pada motivasi

kerja dan kreatifitas guru. Disamping itu, penelitian ini merupakan upaya dari program

Megister Manejemen Pendidikan untuk membantu mencari akar permasalahan mutu

pendidikan di Kota Madya Jambi.

Penelitian ini juga merupakan sebuah tantangan bagi Dosen dan Mahasiswa S2 manajemen

Pendidikan untuk memperdalam dan mengembangkan keilmuan dan kompetensinya dari

segi rumpun ilmu menejemen pendidikan. Sehingga ada link and match antara apa yang

diajarkan dan dipelajari diperguruan tinggi dengan lingkungan

3.3 Inovasi

Menyadari betapa penting peningkatan mutu sekolah yang dapat dilihat dari indikator;

mutu masukan, mutu proses, mutu SDM, mutu fasilitas, mutu manajemen, dan beaya,

maka perlu mendukung “kemampuan manajerial kepala sekolah guna meningkatkan mutu

pendidikan disekolah tersebut”. Dengan demikian kepala sekolah hendaknya dapat

menjalankan fungsi dan tugas dengan sebaik-baiknya serta memainkan peran yang sesuai,

yakni sebagai pemimpin sekaligus sebagai manajer. Disamping itu sekolah sebagai agen

perubahan, maka kepala sekolah harus memahami dan mengembangkan ketrampilannya

dalam melaksanakan perubahan itu, apabila kepala sekolah ingin sekolah yang

dipimpinnya menjadi lebih efektif,

Page 19: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

13

BAB IV. METODE PENELITIAN

4.1 Racangan Penelitian

Rancangan survei digunakan dalam penelitian ini, oleh karena itu kuesioner self-report

digunakan untuk memperoleh informasi dari group responden terhadap gaya

kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah dan kreatifitas kerja guru. Sedangkan

metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, karna dalam penelitian

ini, dihasilkan indikator-indikator variabel yang diturunkan dari beberapa teori tentang

kepemimpinan kepalasekolah, dan teori kinerja guru.

Penelitian ini juga menggunakan rancangan non eksperimen atau ex post facto.

Termasuk non eksperimen karena dalam penelitian ini tidak menggunakan perlakuan

terhadap variabel penelitian melainkan mengkaji fakta-fakta yang telah terjadi dan pernah

dilakukan oleh subjek penelitian. Ex post facto artinya merupakan pencarian empirik yang

sistematik di mana peneliti tidak dapat mengontrol langsung variabel bebas karena

peristiwanya telah terjadi atau menurut sifatnya tidak dapat dimanipulasi.

4.2 Lokasi, Populasi dan Sample

Penelitian ini akan di laksanakan di 9 SMA negeri terakrdeitasi A, yaitu SMA NEGERI 2,

SMA NEGERI 3, SMA 4, SMA 5, SMA 6, SMA 9, SMA Ferdy Ferry Putra, SMA

Xaverius 2 dan SMA Titian Teras. Pemilihan ketiga SMA ini sebagai lokasi penelitian

adalah berdasarkan penilain masyarakat dan pengamatan peneliti bahawa ketiga SMA ini

merupakan SMA negeri favorit dan banyak peminatnya. Jumlah guru yang terdapat di

SMA negeri I sebanyak 223 orang, Dengan demikian teknik sampling yang paling tepat

untuk digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling.

Page 20: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

14

4.3 Instrumen dan Pengumpul Data

Instrument yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner akan

dibangun dari kajian literature berkaitan dengan teori, konsep dan praktek kepemimpinan,

iklim sekolah dan kreatifitas guru. Model kuesioner Likert Scale 5 akan digunakan untuk

pelihan jawab responden. Instrumen akan diuji cobakan terlebih dahulu untuk melihat

item-item yang tidak reliable. Dikarenakan salah satu tujan kajian ini untuk membuat alat

ukur gaya kepemimpinan, iklim organisasi dan keratifitas kerja guru yang reliable dan

valid, maka tanggapan dan masukan kan diminta berupa catatan dari responden pada dari

uji coba kuesioner. Open Ended Question juga akan dibuat dalam kuesioner tersebut untuk

melihat dan mengkaji respon tambahan secara kualitatif berkaitan dengan variable

penelitian ini.

Pertanyaandalam instrument dijawab oleh guru karena kepemimpinan Kepala Sekolah dan

iklim organisasi dalam hal ini dipersepsikan oleh guru. Kreativitas guru IPA tentu juga

dijawab oleh guru sendiri. Guru menyatakan persetujuan atau ketidak setujuan persepsinya

tentang kepemimpinan Kepala Sekolah di tempatkerja masing-masing. Iklim organisasi

dan kreativitas guru dinyatakan dengan frekuensi tentang kondisi yang dialam

Tabel 4.1 Kisi-kisi Angket Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kepemimpinan No. Soal

1. Keteladanan 1,2

2. Berkepentingan dengan situasi 3

3. Berkerja berlandaskan hubungan kemanusiaan 4,5

4. Memahami Kesulitan dan Masalah Guru. 6,7,8

5. Berkepentingan dengan staf dan sekolah 9

6. Melakukan kompromi untuk mencapai kesepatan 10

7. Mempertahankan stabilitas 11

8. Mampu mengatasi stress 12, 13

9. Menciptakan struktur dan aturan sekolah 14, 15

Page 21: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

15

10. Memberi Motivasi 16

11. Tidak menciptakan konflik pribadi 17

12. Memimpin melalui pendekatan positif 18

13. Tidak menjauhi atau mendahului orangorang yang dipimpinnya 19, 20

14. Mudah dihubungi 21

Tabel 4.2 Kisi-Kisi Angket Iklim Organisas

Iklim Organisasi No. Soal

1. Hubungan yang baik antar warga sekolah 1,2

2. Keterbukaan komunikasi 3,4,5,6

3. Dukungan serta kerja sama yang aktif 7,8

4. Perhatian dan penghargaan kepada karyawan yang sangat kreatif 9,10,11

5. Kebebasan berpendapat dan menghindari kritik-kritik premature 12,13,14

6. Adanya waktu untuk berfikir dan berdiskusi serta berbuat 15,16

7. Gaya manajemen dan kepemimpinan kendali longgar. 17,18,19,20

Tabel 4.3 Kisi-Kisi Angket Kreativitas Guru

Kreatifias Guru No Item

1. Sentivitas/kepekaan terhadap masalah 1,2,3

2. Kelancaran dan Kebebasan berpikir

3. dan bertindak

4,5,6,7

4. Fleksibilitas/keluwesan alternatif

5. pemecahan masalah

8,9,10

6. Originalitas dan Kebaruan 11,12,13,14

7. Penyusunan dan pengembangan 15,16,17,18

Page 22: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

16

8. Redefinisi 19,20

4.5 Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan akan dinalaisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan

statistic inferensi. Statistik deskriptif akan digunakan untuk Untuk megetahui dan mengkaji

tingkat kepemimpinan kepala sekolah, Iklim Organisasi, dan kreatifitas guru di SMA Kota

madya Jambi secara keseluruhan. Analisis deskritif juga dugunakan untuk mengetahui dan

mengkaji gaya kepemimpinan yang paling dominan diterapkan oleh kepala Sekolah.

Analisis data deskriptif untuk kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah dan kreatifitas

guru akan di laprokan dalam bentuk nilai min. Interpretasi nilai min adalah seperti

ditampilkan dalam Tabel 4.4 dibawah:

Tabel 4.4 Interpretasi Nilai Min

Mean Interpretasi

1.00 – 1.80 Sangat Rendah

1.81 – 2.60 Rendah

2.61 – 3.40 Sederhana

3.41 – 4.20 Tinggi

4.21 – 5.00 Sangat Tinggi

Sedangkan analisis inferensi korelasi, simpel regresi dan multi-regresi akan digunakan

untuk untuk megetahui dan mengkaji sumbangan kempemimpinan kepala sekolah dan

iklim sekolah terhadap kinerja guru dan mengkaji gaya kepemimpinan kepala sekolah yang

paling menyumbang terhadap terhadap kinerja guru.

Page 23: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

17

4.6 Skema Proses Penelitian

Langkah-langkah secara ringkas diuraikan dalam bagan 2 dibawah ini.

Bagan 2 Tahapan Penelitian

Page 24: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

18

BAB V. HASIL PENELITIAN

5.0. Pendahaluan

Laporan penelitian dalam Bab ini akan dilaporkan dalam beberapa bagian yaitu lalatar

belakang responden penelitian, temuan deskripitf kepemimpinan kepalas sekolah, iklim

sekolah dan kreatifitas guru. Seterusnya dilanjutkan dengan temuan kajian dari hasil

analisis regresi sederhana, multi-regresi dan regresi moderasi.(moderated regression

analysis).

5.1 Demographic Background

Tabel 5.1 menunjukkan jumlah responden penelitian ini secara total sebanyak 127

responden. Dilihat berdasakan SMA terkareditasi A di Jambi Kota Jambi, terdapat 17

responden dari SMA 2 atau 13,4% dari responden keseluruhan. Responden dari SMA 3

adalah sebanyak 15 (11,8%), dari SMA 4 sebanyak 21 (16,5%), dari SMA 4 sebanyak

21 (16,5%), dari SMA 5 sebanyak 23 (18,1%), dari SMA 6 sebanyak 18 (14,2%), dari

SMA 9 sebanyak 7 (5,5%), dari SMA Fredy Fery Putra sebanyak 7 (5,5%), dari SMA

Xaverius 2 sebanyak 19 (15%), dari SMA Titian Teras 17 (13,4%).

Tabel 5.1 Profil responden berdasarkan asal sekolah

SMA Frekuensi Persentase

SMA 2 17 13,4

SMA 3 15 11,8

SMA 4 21 16,5

SMA 5 23 18,1

SMA 6 18 14,2

SMA 9 7 5,5

SMA Ferdy Ferry Putra 7 5,5

SMA Xaverius 2 19 15,0

SMA Titian Teras 127 100,0

TOTAL 17 13,4

Page 25: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

19

Dilihat dari latar belakang responden dari segi jenis kelamin menunjukkan sebanyak 52

orang (40,9%) adalah lelaki sedangkan 75 orang (59,1%) adalah perempuan. Ini berarti

jumlah responden perempuan lebih banyak daripada responden lelaki. Hasilnya

ditampilkan dalam Tabel 5.2

Tabel 5.2 Profil responden berdasarkan Jenis kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Lelaki 52 40,9

Perempuan 75 59,1

Total 127 100,0

Tabel 5.3 menunjukkan latar belakang responden penelitian dari egi latar belakang

pendidikan. Terdapat sebanyak 116 orang responden (91,3%) adalah berlatar belakang S1

sedangkan 11 orang (8,7%) adalah berlatar belakang S2. Ini berarti mayoritas responden

berlatar pendidikan S1.

Tabel 5.3 Profil responden berdasarkan tingkat pendidikan

Pendidikan Frekuensi Persentase

S1 116 91,3

S2 11 8,7

Total 127 100,0

5.2 Tingkat kepemimpinan kepala sekolah SMA di Kota madya Jambi secara

keseluruhan

Tabel 5.4 Menunjukkan bahawa kepemimpinan kepala sekolah secara keseluruhan adalah

baik dengan nilai min rata-rata berda pada tahap tinggi. Perolehan nilai min untuk masing-

masing komponen kepemimpinan adalah menciptakan struktur dan aturan berpihak pada

kepentingan sekolah 4.17, tidak menjauhi atau mendahului orangorang yang dipimpinnya

4.12, tidak menciptakan konflik pribadi 4.0, berkepentingan dengan staf dan sekolah 4.06,

melakukan kompromi untuk mencapai kesepatan 4.06, mempertahankan stabilitas 4,06,

memberi motivasi 4.01, mudah dihubungi 3.90, berkepentingan dengan staf dan sekolah

Page 26: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

20

3,86, memimpin melalui pendekatan positif 3,74, berkepentingan dengan situasi 3,72,

keteladanan 3,71, mentolerir adanya kesalahan 3,67, berkerja berlandaskan hubungan

kemanusiaan 3,57 dan mampu mengatasi stress 3,57. Temuan ini memberikan gambaran

bahawa gaya keapemimpinan di SMA terakreditasi A adalah Baik. Kepala sekolah

menerapkan gaya kepemimpinan yang tinggi di seluruh komponen gaya kepemimpinan.

Tabel 5.4 Pola Kepemimpinan Kepala Sekolah

Komponen Kepemimpinan Kepala Sekolah Mean S. D Tingkat

1. Menciptakan struktur dan aturan berpihak

pada kepentingan sekolah 4,17 ,305 Tinggi

2. Tidak menjauhi atau mendahului orang orang

yang dipimpinnya 4,12 ,217 Tinggi

3. Tidak menciptakan konflik pribadi 4,07 ,557

Tinggi

4. Memahami Kesulitan dan Masalah Guru. 4,06 ,274

Tinggi

5. Melakukan kompromi untuk mencapai

kesepatan 4,06 ,274 Tinggi

6. Mempertahankan stabilitas 4,06 ,278

Tinggi

7. Memberi Motivasi 4,01 ,356

Tinggi

8. Mudah dihubungi 3,90 ,540

Tinggi

9. Berkepentingan dengan staf dan sekolah 3,86 ,389

Tinggi

10. Memimpin melalui pendekatan positif 3,74 ,435

Tinggi

11. Berkepentingan dengan situasi 3,72 ,731

Tinggi

12. Keteladanan 3,71 ,443

Tinggi

13. Berkerja berlandaskan hubungan

kemanusiaan 3,57 ,362 Tinggi

14. Mampu mengatasi stress 3,57 ,842

Tinggi

Page 27: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

21

5.3 Tingkat iklim organisasi sekolah di SMA Kodya Jambi

Temuan kajian dari segi Iklim Organisasi menunjukan bahawa Iklim Organisasi ekolah

pada pada SMA terakreditasi A secara keseluruhan memberikan nilai min pada tahap

tinggi (3,86). Dilihat dalam setiap kedalam setiap indikator atau pernyataan dari iklim

sekolah, satu pernyataan beradad pada tingkat nilai min sangat tinggi yaitu nilai penyataan

nomor 1 (hubungan guru dengan Kepala Sekolah baik) dengan nilai min 4, 26). Ini berarti

bahawa guru menyatakan bahwa hubungan mereka dengan kepala sekolah sangat baaik

dan tidak ada masalah.

Sementara itu sebanyak 13 indikator iklim sekolah berada pada tingkat nilai min tinggi

yaitu pernyataan Hubungan antar guru dan karyawan menyenangkan (3,48), Guru tahu

program sekolah yang akan dilaksanakan (4,03) Laporan dari panitia dalam pelaksanaan

kegiatan, tidak hanya diketahui Kepala Sekolah tapi juga para guru (3,34), Sekolah

menanggapi positif masalah yang disampaikan para guru (3,86), Sekolah antusias

mendukung ide atau gagasan para guru (4,01), Dalam melaksanakan kegiatan, tim bekerja

kompak (3,98), Sekolah menyediakan dana atau anggaran bagi guru untuk berkreasi dalam

pembelajaran (3,67), Guru diberi kesempatan memaparkan penemuan baru dalam

pembelajaran,sebagai bahan pengembangan dan tukar pengalaman (3,48), Kami

menyampaikan pendapat berbeda-beda pada saat pertemuan atau rapat (3,95), Kami

berdiskusi untuk kemajuan sekolah atau masalah pembelajaran di kelas (3,73), Kami

diingatkan agar tidak lupa tujuan setiap kegiatan. (3,90), Ada kebebasan guru dalam

menentukan langkah kerja (3,66) dan kami terlibat aktif dalam menentukan tujuan sekolah

(3,57). Temuan iklim sekolah dari pernyataan tersebut menunjukkan bahwa iklim sekolah

adalah baik dan kondusif.

Temuan nilai min tiga pernyataan yang lain berada pada tingkat sederhana yaitu

pernyataan Ide atau gagasan aneh, langsung dikritik teman lain (2.81), saya dan teman-

teman di sekolah mengajar dengan berbagai metode baru (3,32) dan jam mengajar guru

tidak penuh sehari 8 jam pelajaran (3,40). Ini memberarti bahwa iklim sekolah dari segi

ketiga pernyataan tersebut belum cukup baik.

Page 28: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

22

Tabel 5.5 Min, Standar Deviasi dan Tingkat Iklim Organisasi

IKLIM ORGANISASI Min S. D Tingkat

1. Hubungan guru dengan Kepala Sekolah baik. 4,26 ,770

S. Tinggi

2. Hubungan antar guru dan karyawan

menyenangkan 3,48 ,501

Tinggi

3. Guru tahu program sekolah yang akan

dilaksanakan. 4,03 ,175

Tinggi

4. Laporan dari panitia dalam pelaksanaan

kegiatan, tidak hanya diketahui Kepala

Sekolah tapi juga para guru. 3,34 ,790

Sederhana

5. Sekolah menanggapi positif masalah yang

disampaikan para guru. 3,86 ,509

Tinggi

6. Sekolah antusias mendukung ide atau gagasan

para guru. 4,01 ,356

Tinggi

7. Dalam melaksanakan kegiatan, tim bekerja

kompak. 3,98 ,281

Tinggi

8. Sekolah menyediakan dana atau anggaran

bagi guru untuk berkreasi dalam

pembelajaran. 3,67 ,486

Tinggi

9. Sekolah memberi penghargaan pada guru

yang memilki gagasan maupun karya kreatif. 3,11 ,715

Sederhana

10. Guru diberi kesempatan memaparkan

penemuan baru dalam pembelajaran,sebagai

bahan pengembangan dan tukar pengalaman 3,48 ,501

Tinggi

11. Kami menyampaikan pendapat berbeda-beda

pada saat pertemuan atau rapat. 3,95 ,213

Tinggi

12. Ide atau gagasan aneh, langsung dikritik

teman lain. 2,81 1,26

Sederhana

13. Saya dan teman-teman di sekolah mengajar

dengan berbagai metode baru. 3,32 1,35

Sederhana

14. Jam mengajar guru tidak penuh sehari 8 jam

pelajaran. 3,40 1,328

Sederhana

15. Kami berdiskusi untuk kemajuan sekolah atau

masalah pembelajaran di kelas. 3,73 ,750

Tinggi

16. Kami diingatkan agar tidak lupa tujuan setiap

kegiatan. 3,90 ,671

Tinggi

17. Ada kebebasan guru dalam menentukan

langkah kerja. 3,66 ,910

Tinggi

18. Kami terlibat aktif dalam menentukan tujuan

sekolah. 3,57 ,672

Tinggi

Iklim Organisasi 3,86 ,699 Tinggi

Page 29: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

23

5.4 Tingkat Kreatifitas Guru

Temuan deskriptif dari segi kreatifitas guru menunjukkan nilai min 3.61 berada pada tahap

tinggi. Arti dari temuan ini adalah secara keseluruhan keratifitas guru adalah baik atau

berada pada tingkat tinggi. Dilihat secara terperinci dalam tiap-tiap indikator atau

pernyataan dari keratifitas guru, tiga diantaranya mempunyai nilai min pada tingkat sangat

tinggi yaitu saya membuat alat praktek/Media/bahan alternatif lain, karena belum

disediakan sekolah (4,37), saya senang jika menjelaskan sampai detil atau rinci (4,25) dan

saya merenungkan kembali kemungkinan jawaban masalah yang sedang saya tangani

(4.26).

Lima indikator dari kreatifitas guru berada pada nilai min tinggi yaitu pernyataan Saya

mudah tertarik untuk mengetahui penyebab suatu permasalahan (3,62), saya tidak mudah

percaya pendapat orang lain (3,85), bekerja di laboratorium tidak boleh mencoba di luar

panduan yang sudah ada (3,54), saya sudah mencoba metode mengajar karya sendiri

(4,07), saya terinspirasi, untuk mengubah suatu produk menjadi lebih berguna sebagai

sarana pembelajaran (3,92) dan saya mengulang kembali untuk memastikan maksud suatu

pertanyaan (4,19). Ini memberikan gambaran bahwa guru-guru mempunyai keratifitas pada

tingkat tinggi dari segi pernyataan-pernyataan tersebut.

Responden menganggap kreatifitas mereka dari segi lima pernyataan berikut pada tahap

sederhana. Kelima pernyataan kreatifitas terebut adalah saya akan fokus pada satu

jawaban saja, jika ada masalah (3,33), diam itu lebih baik, dari pada berpendapat tapi

menimbulkan pertentangan (2,67), firasat maupun intuisi adalah petunjuk yang bisa

dijadikan pegangan dalam memecahkan masalah (2,81) dan saya tidak ingin mengubah

sesuatu yang sudah mapan (3,14).

Sedangkan dari segi dua pernyataan negatif terhadap keratifitas guru menyatakan tidak

setuju dengan pernyatan tersebut atau nilai min pada tahap rendah. Pernyataan-pernyataan

tersebut adalah Saya akan fokus pada satu jawaban saja, jika ada masalah (2,27) dan saya

rasa tidak perlu alternatif jawaban lain dalam pemecahan masalah (2,14). Satu pernyataan

yaitu „saya menggunakan metode ceramah saja, jika materi pelajaran belum bisa

Page 30: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

24

terselesaikan‟ berada pada tahap sangat rendah (1.68). Ini berarti bahawa guru tidak

melakukan tindakan tersebut.

Tabel 5.6 Min, stardar deviasi dan Tingkat Kreatifitas Guru

Kreatifitas Guru Mean S. D Tingkat

1. Saya mudah tertarik untuk mengetahui penyebab

suatu permasalahan. 3,62 ,614

Tinggi

2. Saya tidak mudah percaya pendapat orang lain. 3,85 ,472 Tinggi

3. Saya senang mengikuti perkembangan terbaru

tentang Bidan/ Mata Pelajaran yang saya ajar. 3,33 1,310

Sederhana

4. Diam itu lebih baik, dari pada berpendapat tapi

menimbulkan pertentangan 2,67 1,362

Sederhana

5. Bekerja di laboratorium tidak boleh mencoba di

luar panduan yang sudah ada. 3,54 ,954

Tinggi

6. Saya menyampaikan kritik saran atau gagasan pada

sekolah dalam setiap kesempatan. 3,03 ,863

Sederhana

7. Saya akan fokus pada satu jawaban saja, jika ada

masalah. 2,27 ,514

Rendah

8. Saya rasa tidak perlu alternatif jawaban lain dalam

pemecahan masalah 2,14 ,573

Rendah

9. Saya menggunakan metode ceramah saja, jika

materi pelajaran belum bisa terselesaikan. 1,68 ,466 Sangat

Rendah

10. Firasat maupun intuisi adalah petunjuk yang bisa

dijadikan pegangan dalam memecahkan masalah. 2,81 ,995

Sederhana

11. Saya membuat alat praktek/Media/bahan alternatif

lain, karena belum disediakan sekolah. 4,37 ,733

S. Tinggi

12. Saya sudah mencoba metode mengajar karya

sendiri. 4,07 ,788

Tinggi

13. Saya tidak akan mencoba sesuatu sekiranya akan

dianggap bodoh atau ditertawakan. 2,46 1,37

Rendah

14. Saya tidak ingin mengubah sesuatu yang sudah

mapan. 3,14 ,891

Sederhana

15. Saya terinspirasi, untuk mengubah suatu produk

menjadi lebih berguna sebagai sarana pembelajaran. 3,92 1,06

Tinggi

16. Saya senang jika menjelaskan sampai detil atau

rinci. 4,25 ,457

S.Tinggi

17. Saya merenungkan kembali kemungkinan jawaban

masalah yang sedang saya tangani. 4,26 ,444

S.Tinggi

18. Saya mengulang kembali untuk memastikan

maksud suatu pertanyaan 4,19 ,399

Tinggi

KREATIFITAS GURU 3,61 ,232

Tinggi

Page 31: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

25

5.5 Model Sumbangan kempemimpinan kepala sekolah Kreatifitas guru.

Analisis multi-regresi dengan metod stepwise telah dijalankan terhadap 15 gaya kepemimpinan

sebagai variabel bebas melintasi keratifitas guru sebagai veraibel bersandar. Berdasar tabel

ANOVA terdapat tujuh dari 15 variabel kepemimpinan sekolah yang menyumbang pada

keratifitas guru, dibuktikan dengan nilai siginifikan .000 < .001. ketujuh variabel tersebut

adalah memahami kesulitan dan masalah guru, Berkerja berlandaskan hubungan kemanusiaan,

Memberi Motivasi, Berkepentingan dengan staf dan sekolah, Mampu mengatasi stress,

Berkepentingan dengan staf dan sekolah, dan melakukan kompromi untuk mencapai kesepatan

Selanjutnya jumlah sumbangan dalam bentuk nilai Beta, r dan persentase ditunjukkan dalam

tabel 5.7.

Tabel 5.7 menunjukkan gaya kepemimpinan „memahami kesulitan dan masalah guru‟

Merupakan variabel yang paling banyak menyumbang dengan Beta=,261, t= 4,508,

sig=0.00<0.05 dan R2=.,224, diikuti dengan variable berkerja berlandaskan hubungan

kemanusiaan Beta=,458, t= 8,179, sig=0.00<0.05 dan R2=.,382, memberi motivasi

Beta=,252, t= 4,189, sig=0.00<0.05 dan R2=.,549, berkepentingan dengan staf dan sekolah

Beta=,,214 t= 3,509, sig=0.00<0.05 dan R2=,599, mampu mengatasi stress Beta=,395, t= -

5,677, sig=0.01<0.05 dan R2=.,642, Berkepentingan dengan staf dan sekolah Beta=,251, t=

4,327, sig=0.00<0.05 dan R2=,677 dan melakukan kompromi untuk mencapai kesepatan

Beta=,032, t= 2,500, sig=0.04<0.05 dan R2=,690. Total sumbangan positif dalam bentuk

persentase adalah sebanyak 69% dari ke tujuh gaya kepemimpinan tersebut. Sedangkan 8

variabel lain tidak dianggap memberikan sumbangan yang signifikan.

Tabel 5.7 ANOVA. Varians variabel bebas terhadap variable terikat

Model

Jumlah Kuasa

Dua Df

Min Kuasa

Dua F Sig.

1 Regression 1,597 1 1,597 37,426 ,000b

Residual 5,334 125 ,043

Total 6,931 126

2 Regression 2,716 2 1,358 39,952 ,000c

Residual 4,215 124 ,034

Total 6,931 126

3 Regression 3,879 3 1,293 52,120 ,000d

Residual 3,052 123 ,025

Total 6,931 126

Page 32: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

26

4 Regression 4,237 4 1,059 47,979 ,000e

Residual 2,694 122 ,022

Total 6,931 126

5 Regression 4,546 5 ,909 46,142 ,000f

Residual 2,384 121 ,020

Total 6,931 126

6 Regression 4,798 6 ,800 44,987 ,000g

Residual 2,133 120 ,018

Total 6,931 126

7 Regression 4,904 7 ,701 41,140 ,000h

Residual 2,027 119 ,017

Total 6,931 126

Variabel bebas: Kreatifitas

Variabel terikat: Kesulitanmasalah, Hubungankemnusiaan, Motivasi, Berkepentinganstaf,

Mangatasistress, BerkepentinganSituasi, Mencapaikesepakatan

Tabel 5.8 Multiple Regression (stepwise method) dari variabel bebas terhadap kreatifitas

guru.

Peramal B

Ralat

Piawai Beta t Sig.

R2

Sumban

gan

(Constant) 2,92

1 ,218

13,403 ,000

Kesulitanmasalah ,131 ,029 ,261 4,508 ,000 ,224 22,4%

Hubungankemnusiaan ,290 ,035 ,458 8,179 ,000 ,382 15,8%

Motivasi ,123 ,029 ,252 4,189 ,000 ,549 16,7%

Berkepentinganstaf ,102 ,029 ,214 3,509 ,001 ,599 5%

Mangatasistress ,111 ,020 ,395 -5,677 ,000 ,642 4,3%

BerkepentinganSituasi ,088 ,020 ,251 4,327 ,000 ,677 6,35%

Mencapaikesepakatan ,079 ,032 ,145 2,500 ,014 ,690 1,3%

Variabel bebas: Kreatifitas

Variabel terikat: Kesulitanmasalah, Hubungankemnusiaan, Motivasi, Berkepentinganstaf,

Mangatasistress, BerkepentinganSituasi, Mencapaikesepakatan

Page 33: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

27

5.6 Sumbangan Iklim Sekolah Secara Langsung Terhadap Kreatifitas Guru

Tabel 5.9 Menunjukkan hasil analisis regresi dengan metod enter terhadap Iklim organisasi

sebagai variabel bebas melintasi kreaatifitas guru sebagai veraibel bersandar. Hasil dari tabel

ANOVA menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan Iklim organisasi terhadap

keratifitas guru, dibuktikan dengan nilai siginifikan .0737 > .001. Untuk analisisi lebih jauh

tidak perlu diteruskan.

Tabel 5.9 ANOVA. Varians pembolehubah tak bersandar ke atas pemboleh bersandar

Model

Jumlah Kuasa

Dua Df

Min Kuasa

Dua F Sig.

1 Regression ,006 1 ,006 ,114 ,737b

Residual 6,925 125 ,055

Total 6,931 126

5.7 Model Sumbangan kempemimpinan kepala sekolah Kreatifitas guru.

Analisis multidan moerated regresi telah dijalankan terhadap 15 gaya kepemimpinan sebagai

variabel bebas, Iklim sekolah sebagai variable Moderation melintasi kreatifitas guru sebagai

veraibel bersandar. Hasil dari tabel ANOVA terdapat tujuh dari 15 variabel kepemimpinan

sekolah yang menyumbang pada keratifitas guru, dibuktikan dengan nilai siginifikan .000 <

.001. Ketujuh variabel tersebut adalah memahami kesulitan dan masalah guru, Berkerja

berlandaskan hubungan kemanusiaan, Memberi Motivasi, Berkepentingan dengan staf dan

sekolah, Mampu mengatasi stress, Berkepentingan dengan staf dan sekolah, dan melakukan

kompromi untuk mencapai kesepatan. Sedangkan iklim organisasi/sekolah sebagai variabel

moderasi juga siginifikan meberikan kontribusi dengan nilai signifikan ,000<,001.

Selanjutnya jumlah sumbangan dalam bentuk nilai Beta, r dan persentase ditunjukkan dalam

tabel 5.10

Tabel 5.10 ANOVA. Varians pembolehubah tak bersandar ke atas pemboleh bersandar

Model

Jumlah Kuasa

Dua Df

Min Kuasa

Dua F Sig.

1 Regression 1,597 1 1,597 37,426 ,000b

Residual 5,334 125 ,043

Total 6,931 126

2 Regression 2,716 2 1,358 39,952 ,000c

Page 34: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

28

Residual 4,215 124 ,034

Total 6,931 126

3 Regression 3,879 3 1,293 52,120 ,000d

Residual 3,052 123 ,025

Total 6,931 126

4 Regression 4,237 4 1,059 47,979 ,000e

Residual 2,694 122 ,022

Total 6,931 126

5 Regression 4,546 5 ,909 46,142 ,000f

Residual 2,384 121 ,020

Total 6,931 126

6 Regression 4,798 6 ,800 44,987 ,000g

Residual 2,133 120 ,018

Total 6,931 126

7 Regression 4,904 7 ,701 41,140 ,000h

Residual 2,027 119 ,017

Total 6,931 126

Moderator Variable

8 Regression 4,994 8 ,624 38,033 ,000i

Residual 1,937 118 ,016

Total 6,931 126

Variabel bebas: Kreatifitas

Variabel terikat: Kesulitanmasalah, Hubungankemnusiaan, Motivasi, Berkepentinganstaf,

Mangatasistress, BerkepentinganSituasi, Mencapaikesepakatan

Tabel 5.11 menunjukkan gaya kepemimpinan „memahami kesulitan dan masalah guru‟

Merupakan variabel yang paling banyak menyumbang dengan Beta=,261, t= 4,508,

sig=0.00<0.05 dan R2=.,272, diikuti dengan variable berkerja berlandaskan hubungan

kemanusiaan Beta=,458, t= 8,179, sig=0.00<0.05 dan R2=.,391, memberi motivasi

Beta=,287, t= 4,717, sig=0.00<0.05 dan R2=.,549, berkepentingan dengan staf dan sekolah

Beta=,213 t= 3,555, sig=0.00<0.05 dan R2=,642, mampu mengatasi stress Beta=,418, t=

6,053, sig=0.01<0.05 dan R2=.,642, Berkepentingan dengan staf dan sekolah Beta=,301, t=

4,947, sig=0.00<0.05 dan R2=,677 dan melakukan kompromi untuk mencapai kesepatan

Beta=,147, t= 2,575, sig=0.011<0.05 dan R2=,690. Sedangkan variabel moderator ikut

memberikan nilai moderasi terhadap peningkatan keratiitas guru dengan nilai Beta=,152, t=

2,338, sig=0.021<0.0. Total sumbangan positif dalam bentuk persentase adalah sebanyak

70,2% dari ke tujuh gaya kepemimpinan tersebut dengan moderasi iklim sekolah. Sedangkan

8 variabel lain tidak dianggap memberikan sumbangan yang signifikan.

Page 35: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

29

Tabel 5.11 Multiple Regression (stepwise method) dari variabel bebas terhadap kreatifitas

guru.

Peramal B

Ralat

Piawai Beta t Sig.

R2

Sumban

gan

(Constant) 3,312 ,271 12,202 ,000 -

Kesulitanmasalah ,137 ,029 ,272 4,774 ,000 ,224 22,*%

Hubungankemnusiaan ,247 ,039 ,391 6,282 ,000 ,382 15,8%

Motivasi ,141 ,030 ,287 4,717 ,000 ,549 16,7%

Berkepentinganstaf ,101 ,028 ,213 3,555 ,001 ,599 5%

Mangatasistress ,117 ,019 ,418 6,053 ,000 ,642 4,3%

BerkepentinganSituasi ,106 ,021 ,301 4,947 ,000 ,677 3,5%

Mencapaikesepakatan ,080 ,031 ,147 2,575 ,011 ,690 1,3%

IKLIM (Moderator) ,051 ,022 ,152 2,338 ,021 ,702 1,2%

Variabel bebas:

Variabel terikat:

5.8 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah menurut

persepsi guru SMA terakreditasi A sekodya jambi tergolong baik. Temuan ini memberikan

gambaran bahawa gaya keapemimpinan di SMA terakreditasi A adalah Baik. Kepala

sekolah menerapkan gaya kepemimpinan yang tinggi di seluruh komponen gaya

kepemimpinan.

Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi aktivitas seseorang atau

sekelompok orang untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu. Setiap saat seseorang

berusaha mempengaruhi orang lain, maka orang tersebut bisa dikatakan sebagai pemimpin

dan orang yang dipengaruhi adalah pengikut. Berkaitan dengan hasil penelitian ini, karena

kepemimpinan kepala sekolah belum sepenuhnya dirasakan baik oleh guru, berarti pula

belum mampu sepenuhnya mempengaruhi aktivitas guru untuk mencapai tujuan

pembelajaran secara optimal pula. Kreativitasguru tidak dapat bekermbang secara baik atas

kebijakan-kebijakan kepala sekolah yang belum sepenuhnya mendukung kegiatan

pembelajaran.

Page 36: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

30

Temuan kajian dari segi Iklim Organisasi menunjukan bahawa Iklim Organisasi ekolah

pada pada SMA terakreditasi A secara keseluruhan memberikan nilai min pada tahap

tinggi atau Iklim sekolah adalah secara keseluruhan pada tahap yang baik. Namun

demikian iklim sekolah harus ditingkat menjadi lebih baik dengan menjadikan sekolah

lebih trasparan dan terbuka terhadap kritik dan saran, memberi penghargaan kepada guru

yang berprestasi, meningkatkan kualitas pengajaran dan jam penagajaran yang lebi

prporsional. Karena iklim sekolah barkaitan dengan isu tersebut masih pada tahap

sederhana. Secara keseluruhan iklim sekolah masih perlu ditingkatkan karna belum

mencapai tahap sangat baik.

Namun temuan Iklim sekolah secara keseluruhan berarti bahwa hubungan yang

tercipta antara warga sekolah masih cukup baik, cukup terbuka dalam komunikasinya,

cukup adanya dukungan serta kerja sama. Perhatian dan penghargaan untuk karyawan yang

kreatif masih kadang-kadang saja terlaksana, demikian juga dengan kebebasan

berpendapat, waktu berpikir dan berdiskusi juga masih jarang terlaksana. Kualitas iklim

organisasi yang tergolong cukup tersebut memberikan dampak pada kreativitas guru yang

kurang optimal pula. Iklim organisasi yang menyenangkan dibutuhkan oleh semua

organisasi termasuk organisasi sekolah agar anggota organisasi merasa nyaman dan

bersemangat dalam melaksanakan tugas. Temuan dari segi kreatifitas guru berada pada

tingkat tinggi, namun demikian responden menganggap kreatifitas guru dari segi pemcehan

masalah, memberi pendapat, dan pemikiran inovatif masih pada tahap yang sederhana.

Analisis regresi membuktikan tujuh dari 14 komponen kepemimpinan kepala

sekolah memberikan kontirbusi terhadap peningkatan kreatifitas guru yaitu memahami

kesulitan dan masalah guru, berkerja berlandaskan hubungan kemanusiaan, Memberi

Motivasi, Berkepentingan dengan staf dan sekolah dan mampu mengatasi stress. Ini

memberikan implikasi bahwa kepemimpinan yang lebih baik sangat menentukan

kreatifitas guru. Analisis regresi moderasi lebih mempertegas tujuh variabel berikut yaitu

memahami kesulitan dan masalah guru, Berkerja berlandaskan hubungan kemanusiaan,

Memberi Motivasi, Berkepentingan dengan staf dan sekolah, Mampu mengatasi stress,

Berkepentingan dengan staf dan sekolah, dan melakukan kompromi untuk mencapai

kesepakatan. Variabel iklim organisasi/sekolah sebagai variabel moderasi meningkatkan

lagi kreatifitas guru. Artinya kepemimpinan kepala sekolah mempengaruhi iklim sekolah,

Page 37: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

31

selanjutnya kepemimpinan kepala sekolah pada iklim sekolah yang lebih baik akan

meningkatkan kreatifitas guru.

Oleh karena itu, untuk upaya mengembangkan kreativitas anggota organisasi

termasuk guru tidak bisa lepas dari faktor kepemimpinan kepala sekolah dan hubungannya

dengan suasana atau iklim organisasi atau iklim kerja. Perkembangan kreativitas dalam

organisasi termasuk kreativitas guru dipengaruhi banyak faktor, gaya kepemimpinan

kepala sekolah merupakan penentu utama dan dibantu oleh faktor lain seperti iklim

organisasi. Iklim organisasi yang kondusif tentu akan merangsang berkembangnya

kreativitas guru. Kepala Sekolah sebagai seorang pemimpin memiliki peran penting dalam

mengupayakan iklim organisasi yang menyenangkan anggota organisasinya.

Page 38: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

32

BAB VI. KESIMPULAN

Temuan penelitian ini memberikan menunjukkan bahawa kepala SMA terakreditasi A di

Kota Jambi menerapkan pola kepemimpinan yang baik. Semua pola atau komponen yang

diterapkan berada pada tahap nilai min tinggi. Sedangkan temuan deskriptif

mengungkapkan bahwa Iklim Organisasi menunjukan pada pada SMA terakreditasi A

secara keseluruhan berada pada tingkat yang baik. . Temuan dari segi kreatifitas guru

berada pada tingkat tinggi, namun demikian responden menganggap kreatifitas guru dari

segi pemcehan masalah, memberi pendapat, dan pemikiran inovatif masih pada tahap yang

sederhana.

Pola kepemimpinan memahami kesulitan dan masalah guru, berkerja berlandaskan

hubungan kemanusiaan, Memberi Motivasi, Berkepentingan dengan staf dan sekolah dan

mampu mengatasi stress berrinfak besar secara positif terhadap kreatifitas guru. Analisis

regresi moderasi lebih mempertegas tujuh variabel berikut yaitu memahami kesulitan dan

masalah guru, Berkerja berlandaskan hubungan kemanusiaan, Memberi Motivasi,

Berkepentingan dengan staf dan sekolah, Mampu mengatasi stress, Berkepentingan dengan

staf dan sekolah, dan melakukan kompromi untuk mencapai kesepakatan. Variabel iklim

organisasi/sekolah sebagai variabel moderasi meningkatkan lagi kreatifitas guru. Artinya

kepemimpinan kepala sekolah mempengaruhi iklim sekolah, selanjutnya kepemimpinan

kepala sekolah pada iklim sekolah yang lebih baik akan meningkatkan kreatifitas guru.

Page 39: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

33

DAFTAR PUSTAKA

Bernardin, H. John, & Joyce E.A Russel. (2003). Human resource management (An

Experimental Approach International Edition), Singapore : Mc.Graw Hill Inc.

Davis, Keith, & Jhon W. Newstrom, (2000). Perilaku Dalam Organisasi, Edisi Ketujuh,

Alih Bahasa Agus Darma, Jakarta: Erlangga.

Gibson, James L, et.al. (2000). Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses. Edisi Kelima. Alih

Bahasa Djoerban Wahid Jakarta: Erlangga.

Hunger, J.D., & Wheelen, T.L. (2011). Essentials of strategic management. New Jersey,

USA: Prentice Hall.

Posner and Kauzes (2009) The Leadership Challenge. Jakarta: Erlangga Prawiro Sentono

Sutadi (2010) Kebijakan Kinerja karyawan, Yogyakarta:BPFE

Rahman. Dkk (2006). Peran Strategis Kapala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu

Pendidikan. Jatinangor: Alqaprint.

Sjafri Mangkuprawira & Aida Vitayala Hubeis. (2007). Manajemen Mutu Sumber Daya

Manusia, Ghalia Indonesia. Bogor.

Sudjana, N., (2010). Metode Penelitian dan Karya Ilmiah. Jakarta: LPP Binamitra

Toulson, P. & Mike, S. (1994). The Relationship Between Organizational Climate and

Employee Perceptions of Personnel Management Practices.

Wahyusumidjo, (2010).Kepemimpinan Kepala sekolah, Jakarta:Rajawali Press.

Yuki, Gary, (2010). Leadership in Organization Saddle River New Jersey: Prentice

Hall,Inc.

Satria, Y. (2005). Hubungan Antara Komitmen Organisasi dan Iklim Organisasi dengan

Kepuasan Kerja Karyawan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Benefit, Vol.9,

No.2, Desember 2005. 120- 128.

Toulson, P. & Mike, S. (1994). The Relationship Between Organizational Climate and

Employee Perceptions of Personnel Management Practices.

Wahyuli, S. (2007). Hubungan Antara Iklim Organisasi dengan Organizational

Citizenship Behavior (OCB) Karyawan. http://digilib.umm.ac.id/

gdl.php?mod=browse&op=read&id=jiptummpp-gdl-s1-2007-sriwahyuli-

1133&PHPSESID =42d6ee65b827a38f44956092d28ba985

Page 40: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

34

Lampiran Biodata Ketua Peneliti

BIODATA HADIYANTO

1 Nama lengkap(dengan gelar) HADIYANTO, M.Ed., Ph.D

2 Jenis Kelamin L

3 Jabatan Fungsional Lektor

4 NIP/NIK/Identitas lainya 197203231998031002

5 NIDN 0023037202

6 Tempat dan Tanggal Lahir Kerinci, 23 Maret 1972

7 Alamat e-mail [email protected]

8 Nomor Telepon/HP 07415917080/081363142193

9 Alamat Kantor FKIP UNJA, Kampus Pinang Masak Jl.Raya.Jambi-

Ma.Bulian KM 15 Mendalo Darat Jambi Kode Pos.

36361

10 Lulusan yang Telah dihasilkan S1 = 40 orang.

11 Mata Kuliah yg Diampu Speaking (S1)

Research on ELT (S1)

Research Proposal and Seminar (S1)

Quantitative Research (S2)

Language Testing (S1)

ICT for English Language Teaching (S2)

Lannguage acquisition (S2).

B Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3

Nama Perguruan

Tinggi

Universitas Jambi National University of

Malaysia (UKM)

National

University of

Malaysia (UKM)

Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa

Inggris

Teaching English as

Second language

Adult &

Professional

Development

Education

(Higher

Education)

Tahun Masuk-Lulus 1997 2006 2011

JudulSkripsi/Thesis/D

isertasi

The Teacher‟s

Performance in

Applying

Communicative

Approach in English

Instruction in SMU

Negeri Kodya Jambi

English Lecturers‟

Readiness Towards

The Internet Usage

In Teaching And

Learning at Selected

Institutions In

Indonesia

The Development

of Core

Competencies

Among Economic

Students In

National

University of

Malaysia (UKM)

and Indonesia

(UI)

Nama

Pembimbing/Promo

Tor

Drs. Yon Adlis, M.Pd

Drs. Saharudin, M.Ed

Prof Madya.Dr.

Momammed Amien

Embi

Dr. Mohammed

Sani Ibrahim

Prof.Madya. Dr.

Page 41: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

35

Norzaini Azman

Prof. Madya.Dr.

Ruhizan

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber* Jml( Juta Rp)

1 2011 The Development of Core

Competencies Among Economic

Students In National University of

Malaysia (UKM) and Indonesia (UI)

Beasiswa

DIKTI

RP. 16.000.000

2 2009 A study of Effective Higher Education

Practices in Malaysian Universities

IRPA, Ministry

of HE

Malaysia

RP.

800.000.000

(RM 270.000)

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat/Pelatihan Dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian Kepada

Masyarakat/Pelatihan

Pendanaan

Sumber* Jmlh (juta) Rp

1. 2013 Rekonstruksi Matakuliah: From Vision,

Mission into Classroom Action

LP3M Dibayarkan

2. 2013 Rekonstruksi Matakuliah: From Vision,

Mission into Classroom Action

LP3M Dibayarkan

3. 2012 Spiritual Quotient, Life Motivation and

Life Skills (SQMLS). Training for

Under Graduate Students of Islamic

Studies.

Islamic Studies

Center of

UNIZA

Trengganu,

Malaysia

RP

13.000.000

RM 4000.

4. 2012 Spiritual Quotient, Life Motivation and

Life Skills (SQMLS)Training for Post

Graduate Students of FPEND UKM

Swadana

Mahasiswa

Doktor FPEND

Universiti

Kebangsaan

Malaysia

RP. 4000.000

(RM

1.250.000)

5 2012-

2013

PLPG DIKNAS Dibayarkan

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Internsional Dalam 5 Tahun

Terakhir

N

o

Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/T

ahun

Nama Jurnal

1. The Practices of Students‟

Generic Skills among

Economics Students at

National

University of Indonesia.

Authors: Hadiyanto & Suratno

Vol. 5, No. 2,

April 2015

Higher Education Studies

Journal. Toronto, Canada.

http://www.ccsenet.org/journal/i

ndex.php/hes/article/view/4536

4

Page 42: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

36

2. Teaching in a Digital Era:

English Lecturers‟ Readiness

toward the Internet Use in

Teaching and Learning at

Selected Higher Education

Institutions in Indonesia.

Authors: Hadiyanto, Amirul

Mukminin, Makmur, Marzul

Hidayat, Failasofah

Vol. 9, No. 2,

2013, pp. 113-

124

Asia-Pacific Collaborative

Education Journal.

http://apcj.alcob.org/index.php?

mid=Issue&page=6

3. Students‟ generic skills at the

National University of

Malaysia and the National

University of Indonesia.

Authors: Hadiyanto,

Mohammed Sani Ibrahim

Vol 83, Pgs 1-

1126, (4 July,

2013)

Procedia - Social and Behavioral

Sciences

www.sciencedirect.com

4. Beyond the Classroom:

Religious Stressors

and Adjustment Among

Indonesian Muslim

Graduate Students in an

AmericanGraduate School.

Authors: Amirul Mukminin,

Fridi Yanto, Hadiyanto

April 2013, 4(2)

Turkish Online Journal of

Qualitative Inquiry

http://www.tojqi.net

5. The Development of Core

Competencies at Higher

Education: A Suggested

Model for Universities in

Indonesia.

Authors: Hadiyanto

Volume 3, Number

1, August 2010. EDUCARE

International Journal for

Educational Studies

www.educare-ijes.com

F. Pengalaman Penyampaian MakalahSecara Oral Pada Pertemuan/ Seminar Ilmiah

Internasional Dalam 5 Tahun Terakhir

No Nama Pertemuan

Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1. Seminar International

Conference: World

Association of Lesson

Studies International

Conference 2014

(WALS)

The developing of the Graduates‟

Pprofessionalism at Universities:

The role of Universities in

Bridging Knowledge into

Workplace

25 – 27 November

2014. UPI Bandung

2. First International

Conference On

English Students‟ Practices of

Soft Skills in Teaching and

19 -20 November

2014.

Page 43: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

37

Education, Technology

and Sciences

Learning Process

Abadi Suit Hotel,

Jambi

3. 2nd

World Conference

On Educational

Technology Researches

(WCETR--‐2012

Secretariat)

The Students‟ Generic Skills

Practice at National University of

Malaysia and National University

of Indonesia.

27 to 30 June, 2012.

Near East

University, Nicosia

– North Cyprus

4. International Conference

on Education, Teacher

Certification, Bilingual

Policy and The Quality

of Education

Issues of Quality Standard on

Higher Education

Monday, March 19,

2012

SMA Titian Teras

Jambi Indonesia

5. Enhancing Learning

Experiences in Higher

Education: International

Conference

The students‟ Core Competencies

Development at University: a

Comparative Study between

National University of Malaysia

(UKM) and National University

of Indonesia (UI)

2-3 December 2010

Hong Kong.

Run Run Shaw

Building, The

University of Hong

Kong

6. The 7th

World

Conference on Muslim

Education World –

COME 2009

Globalization: Its

Impacts on &

Challenges to

Education in The

Muslim World

The Development of Core

Competencies in Higher

Education Curriculum: A Global

Challenge for Universities in

ASIA

21st – 23

rd December

2009.

Grand Blue Wave

Hotel Shah Alam,

Selangor, Malaysia

7. International Conference

on Quality, Productivity

and Performance

Measurement.

Enhancing Global

Competitiveness

Through Strategic

Measurement

Curriculum Changes in Higher

Education in ASIA: An Issue of

Developing Core Competencies

at Universities

16 to 18 November

2009. Palm Garden

Hotel, Putrajaya,

Malaysia

Semua data yang saya isikan dan tercantun dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai

ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.Demikian biodata ini

saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan

penelitian pada Universitas Jambi Tahun Anggaran 2015.

Page 44: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

38

Jambi, 25 Maret 2015

Ketua Peneliti,

Hadiyanto, M.Ed., Ph.D

NIP. 197223031998031002

Page 45: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

39

Biodata Anggota Tim Peneliti

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Eddy Haryanto, PhD

2 Jabatan Fungsional Lektor IIId

3 Jabatan Struktural Sekretaris Prodi Magister Pendidikan Dasar

4 NIP / NIK / Identitas lainnya 197301102001121001

5 NIDN 0010017301

6 Tempat dan Tanggal Lahir Palembang, 10 Januari 1973

7 Alamat Rumah Jl. Kol. Abunjani No 31 Tugu Juang Kec. Kota baru

Simpang III Sipin Kota Jambi

8 Nomor Telepon / Faks 082179815244

9 Alamat Kantor FKIP Universitas Jambi

Kampus Pinang Masak, Jl. Raya Jambi – Ma. Bulian KM.

15 Mendalo Kab. Ma. Jambi

10 Nomor Telepon / Faks (0741) 583453

11 Alamat e-mail [email protected]

12 Lulusan yang Telah dihasilkan S1= + 100 dan S2= +5

13 Mata Kuliah yang Diampu Metodologi Penelitian, Kebijakan Pendidikan, Language

Testing, TEFL dan Curriculum Development

B. Riwayat Pendidikan

No Nama Perguruan Tinggi Jurusan Jurusan Tempat Gelar

Tgl

Lulus

Tgl

Ijazah

1 FKIP UNJA Bahasa Inggris Sept

1997

Sept

1997

Jambi S.Pd.

2 Central Luzon State

University

Education April

2001

April

2007

Filipina MSc.Ed

3 Australian National

University

Public Policy Dec

2007

Dec

2007

Australia MPP.

4 Central Luzon State

University

Education Nov

2011

Nov

2011

Filipina PhD.

5 Groningen University Education Sept

2012

Juni

2013

Belanda Postdoc

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

Page 46: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

40

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jumlah

1 2014 Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi

dan Komunikasi (TIK) dalam

Pembelajaran Bahasa Inggris Tingkat

Sekolah Menengah Atas Jambi

DIPA

Universitas

Jambi

Rp. 30,000,000

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan

sumber Jumlah (Juta Rp)

1 2014 Pelatihan Penulisan Ilmiah untuk Guru-

Guru Sekolah Menengah Atas di

Kabupaten kerinci, Jambi

Dana

DIPA

PNP

Rp. 20,000,000.

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/

Tahun

Nama Jurnal

1 Global, National, and Local Goals:

English Language Policy

Implementation in an Indonesian

International Standard School

3 (2012): 69-78 Excellence in Higher

Education, University

of Pittsburgh, USA.

F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan / Seminar Ilmiah

Dalam 5 Tahun Terakhir

No Nama

Pertemuan

Ilmiah / Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1 International

conference on

Education

The Achievement Ideology and Top-Down

National Standardized Exam Policy in

Indonesia: Voices from Local English

Teachers

Maret 2014

Universitas Negeri

Jember

2 International

conference on

Education,

Technology and

Cultre

Certification Policy in Indonesia: Students‟

Voices

November 2014

Universitas Jambi

Page 47: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

41

KUESIONER

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH

DAN KREATIFITAS GURU

Penelitian ini bertujuan untuk membuat Model Kepemimpinan Kepala SMA, Iklim

Sekolah dan Kreatifitas Guru Terakreditasi A di Kota Madya Jambi. Hasil penelitian

akan bermamfaat bagi sekolah-sekolah yang belum terkreditasi A.

I. Pengantar

1. Angket ini diedarkan kepada Bapak/Ibu guru dengan maksud untuk mendapatkan

informasi sehubungan dengan penelitian.

2. Identitas pengisi anket ini adalah rahasia, oleh kerena itu Bapak dan Ibu tidak boleh

menulis, nama, tanggal lahir, dan alamat tempat tinggal.

3. Aangket harus diisi dengan jujur dan mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

4. Data yang kami dapatkan semata-mata hanya untuk kepentingan penelitian tidak

berhubungan dengan penilaian kondite bapak/ibu, sehingga tidak perlu ragu untuk

mengisi angket ini.

5. Atas kesediaan bapak/ibu mengisi angket ini, saya sampaikan terima kasih.

Jambi, 13 Oktober 2015

Peneliti,

Dr. Hadiyanto

NIP.1972032319980310

02

II. Petunjuk Pengisian.

1. Setiap pernyataan diisi seluruhnya dan dijawab secara individual.

2. Setiap pertanyaan pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan

anda, lalu lingkari/beri tanda V pada jawaban yang paling tepat menurut bapak dan

ibu .

III.DATA RESPONDEN

1. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan

2. Pendidikan Terakhir : (1) S-1 (2) S-2 (3) S-3

3. Golongan ruang : ………………………………………

4. Jabatan :……………………………………….

5. Sekolah : ………………………………………

IV. Daftar Pernyataan

Pilihlah dengan memberi tanda (V) pada jawaban yang paling tepat menurut ibu dan bapak

dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya!

Adapun bobot penilaian :

1. Sangat tidak setuju

2. Tidak Setuju

Page 48: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

42

3. Ragu-Ragu

4. Setuju

5. Sangat Setuju

V. Kepemimpinan Kepala Sekolah

No. Pernyataan Interval Jawaban

1. Para guru terkesan dengan penampilan Kepala

Sekolah

1 2 3 4 5

2. Kepala Sekolah hadir paling awal dan pulang

paling akhir.

3. Aturan yang diterapkan tidak kaku (fleksibel)

4. Kepala Sekolah memikirkan kesejahteraan

anggota.

5. Tugas yang diberikan, didasarkan pada

kemampuan seseorang.

6. Para guru ditanya tentang kesulitannya dalam

proses pembelejaran.

7. Kepala Sekolah menjalin silaturahim yang

baik dengan masyarakat sekitar sekolah.

8. Permasalahan yang ditanyakan oleh guru,

mampu dijelaskan dengan baik.

9. Kesehatannya tidak terganggu meskipun

bekerja cukup keras.

10. Kepala Sekolah berdiskusi dengan staf dalam

menentukan langkah yang akan dilakukan.

11. Mengutamakan musyawarah untuk mencapai

kesepakatan.

12. Kepala Sekolah menciptakan suasana

sehingga warga sekolah tidak resah.

13. Terlihat tenang, tidak gugup meskipun

banyak tuntutan tugas yang harus selesai.

14. Kepala Sekolah termasuk bertipe pemarah.

15. Struktur organisasi memungkinkan semua

bekerja sesuai tujuan sekolah.

16. Kepala Sekolah membuat aturan tertulis, yang

dilaksanakan secara konsisten oleh warga

sekolah.

17. Kepala Sekolah tetap memberi motivasi

meskipun tugas yang diberikan kepada guru

tidak berhasil.

18. Kepala Sekolah dalam menegur tidak

menyakiti hati orang lain.

19. Pendekatan kekeluargaan dan keagamaan

ditempuh ketika berdialog dengan para guru.

20. Kepala Sekolah dalam menentukan tujuan

maupun target sekolah membicarakan dengan

warga sekolah.

21. Kepala Sekolah berkeliling ke ruang guru,

Page 49: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

43

perpustakaan dan tempat lain untuk berdialog.

22. Selama ini tidak ada yang kesulitan menemui

Kepala Sekolah.

VI. Iklim Organisasi

No. Pernyataan Interval Jawaban

1. Hubungan guru dengan Kepala Sekolah baik. 1 2 3 4 5

2. Hubungan antar guru dan karyawan

menyenangkan

3. Guru tahu program sekolah yang akan

dilaksanakan.

4. Laporan dari panitia dalam pelaksanaan

kegiatan, tidak hanya diketahui Kepala

Sekolah tapi juga para guru.

5. Sekolah menanggapi positif masalah yang

disampaikan para guru.

6. Sekolah antusias mendukung ide atau gagasan

para guru.

7. Dalam melaksanakan kegiatan, tim bekerja

kompak.

8. Sekolah menyediakan dana atau anggaran

bagi guru untuk berkreasi dalam

pembelajaran.

9. Sekolah memberi penghargaan pada guru

yang memilki gagasan maupun karya kreatif.

10. Guru diberi kesempatan memaparkan

penemuan baru dalam pembelajaran,sebagai

bahan pengembangan dan tukar pengalaman

11. Kami menyampaikan pendapat berbeda-beda

pada saat pertemuan atau rapat.

12. Ide atau gagasan aneh, langsung dikritik

teman lain.

13. Saya dan teman-teman di sekolah mengajar

dengan berbagai metode baru.

14. Jam mengajar guru tidak penuh sehari 8 jam

pelajaran.

15. Kami berdiskusi untuk kemajuan sekolah atau

masalah pembelajaran di kelas.

16. Kami diingatkan agar tidak lupa tujuan setiap

kegiatan.

17. Ada kebebasan guru dalam menentukan

langkah kerja.

18. Kami terlibat aktif dalam menentukan tujuan

sekolah.

VII. Kreatifitas Guru

No. Pernyataan Interval Jawaban

Page 50: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

44

1. Saya mudah tertarik untuk mengetahui

penyebab suatu permasalahan.

2. Saya tidak mudah percaya pendapat orang

lain.

3. Saya senang mengikuti perkembangan terbaru

tentang Bidan/ Mata Pelajaran yang saya ajar.

4. Diam itu lebih baik, dari pada berpendapat

tapi

menimbulkan pertentangan

5. Bekerja di laboratorium tidak boleh mencoba

di luar panduan yang sudah ada.

6. Saya menyampaikan kritik saran atau gagasan

pada sekolah dalam setiap kesempatan.

7. Saya akan fokus pada satu jawaban saja, jika

ada masalah.

8. Saya rasa tidak perlu alternatif jawaban lain

dalam pemecahan masalah

9. Saya menggunakan metode ceramah saja, jika

materi pelajaran belum bisa terselesaikan.

10. Firasat maupun intuisi adalah petunjuk yang

bisa dijadikan pegangan dalam memecahkan

masalah.

11. Saya membuat alat praktek/Media/bahan

alternatif lain, karena belum disediakan

sekolah.

12. Saya sudah mencoba metode mengajar karya

sendiri.

13. Saya tidak akan mencoba sesuatu sekiranya

akan dianggap bodoh atau ditertawakan.

14. Saya tidak ingin mengubah sesuatu yang

sudah

mapan.

15. Saya terinspirasi, untuk mengubah suatu

produk menjadi lebih berguna sebagai sarana

pembelajaran.

16. Saya senang jika menjelaskan sampai detil

atau

rinci.

17. Saya merenungkan kembali kemungkinan

jawaban masalah yang sedang saya tangani.

18. Saya mengulang kembali untuk memastikan

maksud suatu pertanyaan

Page 51: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

45

FOTO KEGIATAN Gambar 1 Diskusi Seputar Dokumen Penelitian Gambar 2. Observasi di SMA

Titain Teras Bersama Dr. Amirul Mukminin (Sekretaris Prodi Magister MP).

Gambar 3. Suasana Belajar di SMA 1 Gambar 4. Peserta uji Angket

Penelitian

Page 52: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

46

Page 53: PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MANAJEMEN …

47