PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

67
1 LAPORAN PENELITIAN PASCASARJANA UNIVERSITAS LAMPUNG KINERJA PENYULUH, KEBERDAYAAN PETANI, DAN PRODUKTIVITAS USAHATANI DI PROPINSI LAMPUNG Oleh Dr.Ir. Tubagus Hasanuddin, M.S (NIP. 195903211985031016) Dr.Ir. Kordyana K. Rangga, M.S (NIP. 195904251984032001) PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN PEMBANGUNAN / PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PASCASARJANA UNIVERSITAS LAMPUNG 2021

Transcript of PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

Page 1: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

1

LAPORAN

PENELITIAN PASCASARJANA UNIVERSITAS LAMPUNG

KINERJA PENYULUH, KEBERDAYAAN PETANI, DAN PRODUKTIVITAS USAHATANI

DI PROPINSI LAMPUNG

Oleh

Dr.Ir. Tubagus Hasanuddin, M.S (NIP. 195903211985031016)

Dr.Ir. Kordyana K. Rangga, M.S (NIP. 195904251984032001)

PROGRAM STUDI

MAGISTER ILMU PENYULUHAN PEMBANGUNAN /

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PASCASARJANA

UNIVERSITAS LAMPUNG

2021

Page 2: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …
Page 3: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

3

URAIAN UMUM

1. Judul Penelitian : Kinerja Penyuluh, Keberdayaan Petani, dan Produktivitas

Usahatani Petani di Propinsi Lampung

2. Tim Peneliti

No

.

Nama Jabatan Bidang

Keahlian

Program Studi Kegiatan Alokasi

Waktu

(jam/

minggu)

1. Dr.Ir.

Tubagus

Hasanuddin,

M.S

Ketua Ilmu

Penyuluhan

Pembangunan

Magister Ilmu

Penyuluhan

Pembangunan/

Pemberdayaan

Masyarakat

Memimpin

pelaksanaan

penelitian,

membuat laporan

penelitian, dan

publikasi hasil

penelitian ke

jurnal ilmiah

terindeks scopus.

20

2. Dr. Ir.

Kordiyana

K.Rangga,

M.S

Anggota 1 Ilmu

Penyuluhan

Pembangunan

Magister Ilmu

Penyuluhan

Pembangunan/

Pemberdayaan

Masyarakat

Membantu ketua

peneliti

melaksanakan

penelitian dan

membuat laporan

penelitian, dan

publikasi hasil

penelitian ke

jurnal ilmiah

terindeks scopus

12

3. Nur Afni Anggota 2

(Mahasiswa

PS Magister

Ilmu

Penyuluhan

Pembangunan/

Pemberdayaan

Masyarakat)

Ilmu

Penyuluhan

Pembangunan

Magister Ilmu

Penyuluhan

Pembangunan/

Pemberdayaan

Masyarakat

Membantu ketua

peneliti dan

anggota peneliti

dalam

melaksanakan

penelitian dan

membuat laporan

penelitian, sampai

publikasi ke

jurnal ilmiah

terindeks scopus

dan

menyelesaikan

tesis

12

Page 4: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

4

3. Obyek Penelitian: Penyuluh Pertanian dan Petani

4. Masa Pelaksanaan;

Mulai : Bulan April 2021

Berakhir : Bulan Desember 2021

5. Usulan Biaya : Rp. 40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah)

6. Lokasi Penelitian : Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Selatan, Propinsi Lampung

7. Instansi Lain yang terlibat: -----

8. Temuan yang ditargetkan lulusan s-2: Menemukan faktor yang paling berpengaruh

terhadap kinerja penyuluh, dan produktivitas usahatani petani.

9. Konstribusi mendasar pada suatu bidang ilmu : Hasil penelitian yang dilakukan

diharapkan dapat memberikan konstribusi terhadap pengembangan ilmu penyuluhan

pembangunan/pemberdayaan masyarakat dalam memberdayakan sumberdaya manusia

sasasaran pembangunan

10. Jurnal Ilmiah yang menjadi sasaran untuk penerima Hibah Penelitian Pascasarjana:

Jurnal Ilmiah TEST Enggineering & Management terindex Scopus dan Jurnal Suluh

Pembangunan, Universitas Lampung.

Page 5: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

5

RINGKASAN

Kinerja Penyuluh, Keberdayaan Petani, dan Produktivitas Usahatani

di Propinsi Lampung

Keberhasilan pembangunan pertanian tidak dapat dilepaskan dari kinerja penyuluh dan

keberdayaan petani dalam mengelola usahatani untuk menghasilkan produktivitas usahatani yang

tinggi dan berpengaruh terhadap pendapatan dan kesejahteraan petani. Namun berdasarkan

pengamatan di lapangan tampak bahwa peningkatan produktivitas usahatani dan kesejahteraan

hidup petani belum menggembirakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) kinerja

penyuluh pertanian, 2) tingkat keberdayaan petani dalam mengelola usahatani, 3) pengaruh kinerja

penyuluh pertanian terhadap tingkat keberdayaan petani, 4) pengaruh kinerja penyuluh dan

keberdayaan petani terhadap peningkatan produksi dan kesejahteraan hidup petani. Penelitian ini

merupakan jenis penelitian kuantitatif dan deskriptif yang dilaksanakan di Kabupaten Lampung

Selatan dan Kabupaten Tengah, Propinsi Lampung. Unit analisis penelitian ini terdiri dari 15

kelompok tani dengan responden sebanyak 83 petani yang ditentukan secara acak sederhana

(simple random sampling). Penelitian dilakukan dari bulan April – Desember 2021. Metode

analisis data menggunakan metode statistik parametrik Uji t test untuk mengetahui perbedaan

kinerja penyuluh, keberdayaan petani, dan produktivitas usahatani petani, sedangkan untuk

mengetahui hubungan antara kinerja penyuluh pertanian, keberdayaan petani, produktivitas

usahatani dan pendapatan usahatani petani digunakan statistik parametrik Pearson Correlation

Analysis. Hasil penelitian menunjukkan : 1) tingkat kinerja penyuluh (PPL), tingkat produktivitas

usahatani, dan tingkat pendapatan usahatani petani di wilayah BPPP Kecamatan Trimurjo dan

Kecamatan Natar berbeda, 2) tingkat keberdayaan petani di wilayah BPPP Kecamatan Trimurjo

dan Kecamatan Natar tidak berbeda, 3) terdapat hubungan antara tingkat kinerja PPL dengan

tingkat keberdayaan petani dan produktivitas usahatani petani, dan 4) ) tingkat kinerja penyuluh

(PPL), tingkat keberdayaan petani, dan tingkat produktivitas usahatani tidak memiliki hubungan

dengan tingkat pendapatan usahatani petani di wilayah BPPP Kecamatan Trimurjo dan Kecamatan

Natar.

Kata kunci: Kinerja, Penyuluh, Petani, Keberdayaan, Produktivitas

Page 6: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

6

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada Tim

Peneliti sehingga pelaksanaan penelitian serta pembuatan laporan penelitian ini dapat diselesaikan.

Penelitian Skim Pascasarjana ini sangat membantu dalam melaksanakan aktivitas Program Studi

Ilmu Penyuluhan Pembangunan/Pemberdayaan Masyarakat dalam rangka mengembangkan

disiplin ilmu ini. Selain itu, keterlibatan mahasiswa dalam penelitian ini juga dapat membuka

wawasan kepada mahasiswa tentang proses-proses penelitian dan pelaksanaannya serta dapat

meningkatkan interaksi antara dosen dan mahasiswa.

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa tingkat kinerja penyuluh memiliki hubungan

dengan tingkat keberdayaan sasaran penyuluhan serta tingkat produktivitas usaha sasaran

penyuluhan. Oleh karena itu peningkatan kegiatan-kegiatan penyuluhan sangat diperlukan untuk

meningkatkan keberdayaan sasaran penyuluhan pembangunan.

Bandarlampung, Oktober 2021

Tim Peneliti

Page 7: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

7

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ............................................................................................................... i

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ……………………………….................................. 1

1.2 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 2

1.3 Manfaat Penelitian………................................................................................. 2

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kinerja ……………………………………………………………………… 2

2.2 Tingkat Keberdayaan ……………………………………………………….. 7

2.3 Produktivitas Usahatani ……………………………….…….. …………….. 7

2.4 Hipotesis Penelitian ………………………………..………………………... 8

III. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelit …………………………………………………... 9

3.2 Metode Penelitian dan Pengumpulan Data ……………………………... 9

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ……………………………….. …………… 9

3.4 Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ……………………………… 9

3.5 Peta jalan/Diagram Alur Penelitian …………………………………………. 10

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN……………………………….. 11

4.1 Gambaran Umum Kabuapten Lampung Selatan ……………………………… 11

4.2 Gambaran Umum Kecamatan Natar……………………………… ………….. 13

4.3 Gambaran Umum Balai Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian (BPPP)

Kecamatan Natar ……………………………………………………………… 14

4.4 Gambaran Umum Penyuluh Pertanian Lapangan di BPPP Kecamatan Natar,

Kabupaten Lampung Selatan ………………………………………………….. 16

4.5 Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah ……………………………. …. 16

4.6 Keadaan Umum Kecamatan Trimurjo …………………………………………. 17

V. HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………………………… 19

5.1 Keadaan Umum Responden ……………………………………………………. 19

5.2 Tingkat Kinerja PPL …………………………………………………………… 20

Page 8: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

8

5.3 Tingkat Keberdayaan Petani dalam Usahatani Padi sawah ……………………. 22

5.4 Tingkat Produktivitas Usahatani Padi Sawah Petani ………………………….. 24

5.5 Tingkat Pendapatan Usahatani Padi Sawah Petani ……………………………. 26

5.6 Pengujian Hipotesis ……………………………………………………………. 28

VI. KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………………………. … 31

6.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………. 31

6.2 Saran ……………………………………………………………………………… 32

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………… 33

Page 9: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah

Sektor pertanian memiliki peran penting dalam perekonomian nasional. Hal ini karena lebih dari

55 persen penduduk Indonesia bekerja di sektor pertanian dan merupakan penyokong kedua

terbesar bagi perekonomian nasional (Suwito, 2020). Pembangunan pertanian yang dilakukan di

Indonesia bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian serta memenuhi kebutuhan pangan,

kebutuhan industri dalam negeri, meningkatkan ekspor, meningkatkan pendapatan petani, dan

membuka kesempatan kerja. Salah satu komoditas pertanian yang memiliki posisi strategis dalam

sektor pertanian adalah tanaman padi sebagai bahan makanan pokok makanan rakyat Indonesia.

Provinsi Lampung merupakan salah satu daerah penghasil produksi padi di Indonesia. Data

produksi, luas panen, dan produktivitas padi terbesar di dua belas daerah Indonesia dapat dilihat

pada Tabel 1.

Tabel 1. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Padi Menurut Provinsi Tahun 2018

No PROVINSI Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Padi

Menurut Provinsi

Luas Panen

(ha)

Produktivitas

(kw/ha)

Produksi (ton)

1. Aceh 297.294,00 57.11 1.697.756,00

2. Sumatera Utara 360.716,00 52.89 1.907.725,00

3. Sumatera Barat 318.579,00 47.45 1.511.538,00

4. Sumatera Selatan 513.209,00 51.57 2.646.566,00

5. Lampung 397.435,00 47.83 1.901.041,00

6. Jawa Barat 1.691.725,00 56.39 9.539.330,00

7. Jawa Tengah 1.680.406,00 56.61 9.512.434,00

8. Jawa Timur 1.828.700,00 57.63 10.537.922,00

9. Banten 331.444,00 48.38 1.603.550,00

10. NTB 281.013,00 49.80 1.399.495,00

11. Kalimantan Selatan 278.853,00 40.76 1.136.511,00

12. Sulawesi Selatan 1.145.319,00 50.12 5.740.730,00

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2018

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2018) tampak bahwa daerah produksi padi terbesar

adalah Provinsi Jawa Timur dengan tingkat produksi sebesar 10.537.922,00 ton, sedangkan

Provinsi Lampung berada diurutan ke enam dengan produksi sebesar 1.901.041,00 ton.

Page 10: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

2

(Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, 2018). Daerah sentra penghasil padi di Propinsi

Lampung terluas adalah Kabupaten Lampung Tengah, sedangkan daerah lain sentra produksi

padi di Propinsi Lampung adalah Kabupaten Lampung Selatan. Namun demikian tingkat

produktivitas usahatani padi di kedua daerah tersebut berbeda cukup tinggi, yaitu rata-rata

produktivitas usahatani padi di Kabupaten Lampung Tengah sebesar 5,17 ton/ha, sedangkan

rata-rata produktivitas usahatani padi di Kabupaten Lampung Selatan sebesar 5, 46 ton/ha.

Dipihak lain jika dilihat dari jumlah Penyuluh Pertanian di kedua daerah ini juga berbeda yaitu

di Kabupaten Lampung Tengah sebanyak 191 penyuluh dan di Kabupaten Lampung selatan

sebanyak 143 penyuluh. Berdasarkan terdapatnya perbedaan yang cukup besar pada tingkat

produktivitas usahatani dan jumlah penyuluh di kedua daerah tersebut, maka menarik untuk

meneliti hubungan antara kinerja penyuluh, keberdayaan petani, dan produktivitas usahatani

serta kaitannya dengan tingkat kesejahteraan petani.

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) apakah kinerja penyuluh pertanian di kedua

daerah yang diteliti berbeda? 2) Apakah kinerja penyuluh pertanian berhubungan dengan

perbedaan produktivitas usahatani yang dihasilkan oleh petani ? 3) Apakah kinerja penyuluh

pertanian berhubungan dengan tingkat keberdayaan petani dalam mengelola usahatani ? 4)

Apakah kinerja penyuluh pertanian dan keberdayaan petani berhubungan dengan peningkatan

produksi dan kesejahteraan hidup petani ?

1.3 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menemukan faktor yang paling berpengaruh terhadap

kinerja penyuluh dan tingkat keberdayaan petani serta produksi usahatani dan kesejahteraan

hidup petani. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan konstribusi

dalam pengembangan keilmuan ilmu penyuluhan pembangunan dan pemberdayaan

masyarakat.

Page 11: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kinerja

Keberhasilan pembangunan pertanian tidak dapat dilepaskan dari adanya dukungan

pemerintah dalam penyediaan tenaga penyuluh. Hal ini karena program penyuluhan

pembangunan yang efektif dan efisien dapat dikembangkan dengan dukungan tenaga-tenaga

profesional di bidang penyuluhan pertanian. Kinerja penyuluh merupakan perwujudan diri

dari pelaksanaan tugas pokok seorang penyuluh yang sesuai dengan patokan yang telah

ditetapkan. Dengan demikian seorang penyuluh dikatakan memiliki kinerja yang baik

apabila sudah melaksanakan tugas pokok menurut standar tertentu yang sudah ditentukan

(Arifianto, 2017). Menurut Leilani dan Jahi (2016), kinerja seorang penyuluh merupakan

fungsi dari karakteristik individu, dan dipengaruhi oleh pengaruh – pengaruh situasional

seperti terjadinya perbedaan pengelolaan dan penyelenggaraan penyuluhan pertanian.

Kinerja penyuluh lapangan merupakan kriteria penilaian atas keseluruhan kegiatan kerja yang

telah dilakukan untuk kemudian dibandingkan dengan kesesuaian target yang ingin dicapai

melalui indikator-indikator yang telah ditetapkan (Hernanda, 2015).

Kinerja penyuluh lapang pertanian yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor.

91/Permentan/OT.140/9/2013 dapat dinilai melalui tiga indikator utama antara lain, persiapan

kegiatan penyuluhan, pelaksanaan penyuluhan dan evaluasi penyuluhan. Ketiga indikator

tersebut dinilai mampu memberi gambaran mengenai kinerja penyuluh dan memberi masukan

mengenai poin-poin yang menjadi kelemahan penyuluh pertanian. Berdasarkan UU No. 16

Tahun 2006 menyebutkan bahwa penyuluh dibedakan menjadi tiga berdasarkan status dan

lembaga tempatnya berkerja, yaitu: 1) Penyuluh Pegawai Negeri Sipil (PNS), 2) Penyuluh

swasta, dan 3) Penyuluh swadaya.

Pada era penerapan otonomi daerah, pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk mengatur

dan mengurus peningkatan dan pengembangan kualitas SDM sesuai kemampuan dan

kebutuhan daerah. Adanya peluang mengembangkan potensi wilayah di era otonomi daerah

ini, maka peran penyuluh pertanian makin dibutuhkan untuk mendorong masyarakat

Page 12: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

4

memanfaatkan peluang yang ada. Hal ini dapat ditempuh dengan meningkatkan kemampuan

kualitas penyuluh pada berbagai bidang pendidikan dan pelatihan sebagai upaya

meningkatkan kompetensi, motivasi dan kinerja penyuluh, dalam membantu petani untuk

meningkatkan produksi usahatani dan kesejahteraannya.

Pada 15 November 2006, disahkan Undang-Undang No. 16 tahun 2006 tentang Sistem

Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (UU SP3K) merupakan suatu peneguhan

kembali bahwa penyuluh pertanian mempunyai peran yang sangat strategis dalam rangka

memajukan pembangunan pertanian di Indonesia. Menurut Undang-Undang Sistem

Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan No 16 tahun 2006, kinerja dan keberhasilan

penyuluh pertanian diukur melalui 9 indikator sebagai berikut :1) Tersusunnya program

penyuluhan pertanian sesuai dengan kebutuhan petani (Kabupaten/Kota), 2) Tersusunnya

rencana kerja penyuluhan pertanian di wilayah kerjamasing-masing, 3) Tersedianya data peta

wilayah untuk pengembangan teknologi spesifik lokasi sesuai dengan pengwilayahan

komoditas unggulan, 4) Terdiseminasinya informasi teknologi pertanian secara merata dan

sesuai dengan kebutuhan petani, 5) Tumbuh kembangnya keberdayaan dan kemandirian

petani, kelompoktani, kelompok usaha/asosiasi dan usaha formal (koperasi dan usaha formal

lainnya), 6) Terwujudnya kemitraan usaha antara petani dengan pengusaha yang saling

menguntungkan, 7) Terwujudnya akses petani ke lembaga keuangan, informasi sarana

produksi pertanian dan pemasaran, 8) Meningkatnya produktivitas agribisnis komoditas

unggulan di masing- masing wilayah kerja, dan 9) Meningkatnya pendapatan dan

kesejahteraan petani di masing-masing wilayah.

Kemudian, peraturan terkait dengan kinerja penyuluh tersebut mengalami pembaharuan yang

dilakukan oleh Kementerian Pertanian melalui PERMENTAN No 91/ Permentan/

OT.140/9/2013 tentang Pedoman evaluasi kinerja penyuluh pertanian. Kinerja penyuluh

pertanian secara garis besarnya dapat dilihat pada aspek persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan

pelaporan. Kinerja penyuluh pertanian pada aspek persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan

pelaporan merupakan suatu rangkaian yang tersistematis dan terstruktur dalam suatu alur

yang tak terpisahkan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor. 91/Permentan/

OT.140/9/ 2013 tentang Indikator Penilaian Kinerja, maka Pedoman Evaluasi Kinerja

Penyuluh Pertanian merinci kinerja penyuluhan dapat diukur melalui tiga indikator yakni: 1)

Page 13: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

5

Persiapan Penyuluhan Pertanian, 2) Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian, dan 3) Evaluasi dan

Pelaporan Penyuluhan Pertanian. Berkaitan dengan kinerja ini, Pramudyo (2010) menyatakan

bahwa kompetensi yang dimiliki oleh seorang individu berhubungan dengan efektif atau

tidaknya kinerja dalam suatu pekerjaan atau situasi tertentu.

2.2 Tingkat Keberdayaan

Aktivitas pemberdayaan kepada individu atau masyarakat menekankan pada kemampuan

seseorang atau masyarakat untuk dapat memiliki akses terhadap sumber daya yang dapat

meningkatkan pendapatan dan dapat memenuhi kebutuhannya, serta dapat berpartisipasi

dalam berbagai proses pembangunan. Pemberdayaan masyarakat juga diartikan sebagai

proses pemberian informasi secara berkesinambungan sesuai dengan perkembangan

masyarakat sasaran agar terdapat perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tahu menjadi

mau, dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan

(Andrisasmita, 2007). Menurut teori diatas keberdayaan masyarakat dapat diartikan sebagai

masyarakat yang telah berdaya dan mampu memanfaatkan semua potensi baik didalam

dirinya maupun disekitarnya dengan baik sehingga ia mampu mencapai kesejahteraan

hidupnya.

Menurut Firmansyah (2012), faktor fasilitator atau pendamping program pemberdayaan

sangat menentukan terhadap tingkat keberdayaan masyarakat sasaran pembangunan,

sedangkan Syarief (2020) menyatakan bahwa pendampingan terhadap pelaku usaha

berhubungan dengan tingkat keberdayaan pelaku usaha tersebut. Kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan untuk mencapai tujuan pemberdayaan di atas, yaitu (1) menciptakan suasana

atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat dapat berkembang, (2) pemberdayaan

sebagai upaya untuk membangun kekuatan masyarakat dengan mendorong, memberi

motivasi, serta menumbuhkan kesadaran bahwa masyarakat memiliki potensi dan dapat

berkembang, (3) memperkuat potensi yang dimiliki oleh masyarakat yaitu dengan cara

memberikan peningkatan keterampilan tentang pemanfaatan sumber daya lokal yang tersedia

serta memfasilitasi masyarakat dalam mengelola produk yang dihasilkan (Adi, 2012). Di

pihak lain, Suharto (2006) menyatakan bahwa terdapat empat indikator terkait tingkat

Page 14: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

6

keberdayaan seseorang atau masyarakat yaitu: 1) Kemampuan untuk berubah (power within),

2) Kemampuan memperoleh akses (power to), 3) Kemampuan menghadapi hambatan (power

over), dan 4) Kemampuan berkelompok dan bersolidaritas (power with) yaitu kemampuan

seseorang dalam melakukan kerjasama dengan orang lain. Dengan demikian, seseorang akan

memiliki kekuatan lebih jika menjadi anggota sebuah kelompok dalam mencapai tujuan

bersama.

Menurut Rani, Effendi, dan Krisnawati (2020), faktor- faktor yang berpengaruh terhadap

keberdayaan masyarakat antara lain ketersediaan sarana prasarana dan kualitas kegiatan

penyuluhan. Afrialfa, Yulida dan Arifudin (2014) menyatakan bahwa edukasi materi

pelatihan, diseminasi, fasilitasi, supervisi, konsultasi penyuluhan, dan monitoring terhadap

kegiatan pemberdayaan yang dilakukan mempunyai pengaruh terhadap keberdayaan

masyarakat.

2.3 Produktivitas usahatani

Menurut Hernanto (Nurjanah, 2012), produktivitas merupakan perbandingan antara hasil

yang diperoleh dengan jumlah faktor produksi yang digunakan yaitu: tenaga kerja, lahan dan

input lainnya. Di pihak lain, berdasarkan peraturan mentri pertanian No

25/permentan/OT.140/5/2009, produktivitas usaha menggambarkan perolehan hasil usaha per

satuan unit usaha saat ini (faktual) maupun potensi perolehan hasil usaha yang dapat dicapai

untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan pelaku utama dan pelaku usaha.

Selanjutnya Mubyarto (Nurjanah, 2012) menyatakan bahwa produktivitas merupakan

penggabungan antara konsepsi efisiensi usaha dengan kapasitas tanah. Efisiensi usaha

mengukur banyaknya hasil produksi yang diperoleh dari satu satuan input, sedangkan

kapasitas tanah menggambarkan kemampuan tanah menyerap tenaga dan modal sehingga

memberikan hasil produksi bruto yang sebesar-besarnya pada tingkatan teknologi tertentu.

Tingkat produktivitas usahatani yang diperoleh dipengaruhi oleh banyak faktor seperti

kualitas bibit yang ditanam, jenis dan dosis pupuk, jenis teknologi yang digunakan,

ketersediaan modal, kualitas infrastruktur dan pengetahuan petani terhadap hal-hal di atas. Di

Page 15: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

7

pihak lain, faktor praktek manajemen berkaitan dengan faktor-faktor produksi yang digunakan

(pemupukan, pemberian pestisida dan sebagainya) juga sangat mempengaruhi tingkat

produktivitas yang dapat dicapai.

Rendahnya tingkat produktivitas usahatani petani juga tidak dapat dilepaskan dari

keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki petani seperti keterbatasan modal yang dimiliki,

rendahnya tingkat pendidikan petani, keterampilan petani dalam mengelola usahataninya, dan

keadaan kehidupan petani yang dekat dengan batas rawan subsistensi. Oleh karena itu,

rendahnya produktivitas usahatani dipengaruhi oleh beragam faktor, baik faktor sumberdaya

alam dan lingkungan hidup petani, karakteristik petaninya itu sendiri maupun faktor-faktor

yang lainnya. Robiyan (2014) menyatakan bahwa persepsi petani berhubungan dengan

produktivitas usahatani yang dihasilkan, sedangkan Yama (2018) menyatakan bahwa

partisipasi petani berhubungan dengan produktivitas usahatani petani. Selanjutnya, Azzahra

(2019) menyatakan bahwa kompetensi penyuluh berkaitan dengan difusi inovasi kepada

petani yang akan menentukan produktivitas usahatani yang dicapai oleh petani.

Memperhatikan beragam faktor di atas dan keterbatasan petani dalam banyak aspek, maka

tidak mengherankan jika petani lambat dalam mengadopsi inovasi baru yang berpengaruh

terhadap peningkatan produktivitas usahataninya. Oleh karena itu kinerja penyuluh pertanian

yang tinggi dalam memberdayakan petani sangat diperlukan sehingga petani memiliki

keberdayaan dalam mengelola usahatani dan dapat meningkatkan produktivitas usahatani.

2.4 Hipotesis Penelitian

1. Kinerja penyuluh pertanian di dua wilayah yang berbeda di Propinsi Lampung berbeda.

2. Kinerja Penyuluh Pertanian berhubungan dengan tingkat keberdayaan petani dalam

mengelola usahatani.

3. Kinerja Penyuluh berhubungan dengan produktivitas usahatani petani.

4. Tingkat keberdayaan petani berhubungan dengan produktivitas usahatani petani.

5. Kinerja penyuluh pertanian berhubungan dengan pendapatan dan kesejahteraan hidup

petani.

Page 16: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

8

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di dua wilayah di Propinsi Lampung, yaitu Kabupaten Lampung Tengah

dan Kabupaten Lampung Selatan. Pertimbangan pemilihan ke dua wilayah tersebut karena

Kabupaten Lampung Tengah dan Kabupaten Lampung Selatan merupakan daerah sentra

penghasil produksi padi di Propinsi Lampung. WaktuPenelitian akan dilakukan dari bulan

April – Desember 2021.

3.2 Metode Penelitian dan Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survai. Jenis data yang dikumpulkan

terdiri dari data primer maupun data sekunder yang diperoleh dari responden penelitian dan

instansi terkait. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara

dengan menggunakan kuisioner.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah penyuluh pertanian dan petani yang mengelola usahatani padi.

Responden penyuluh pertanian dan petani diambil dari dua wilayah, yaitu di Kabupaten

Lampung Tengah dan Kabupaten Lampung Selatan. Responden penyuluh pertanian diambil

sebanyak 15 orang dan responden petani diambil dari kelompok tani yang terdiri dari 3 orang

pengurus kelompok tani dan 3 orang anggota kelompok tani dari masing-masing kelompok

tani. Dengan demikian jumlah responden penelitian ini sebanyak 80 orang yang ditentukan

secara sengaja (purposive) dengan mempertimbangan agroklimat lingkungan usahatani

petani.

3.4 Metode Analisis data Pengujian Hipotesis.

Analisis data penelitian dilakukan secara deskriptif. Untuk menguji ada tidaknya perbedaan

kinerja penyuluh pertanian, tingkat keberdayaan petani, dan produktivitas usahatani di dua

wilayah yang diteliti digunakan Uji t test, sedangkan untuk menguji hubungan antara kinerja

Page 17: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

9

penyuluh pertanian, tingkat keberdayaan petani, produktivitas usahatani, dan pendapatan

usahatani menggunakan Pearson Corelation dengan bantuan program SPSS.

3.5 Peta jalan/Diagram Alur Penelitian.

Penelitian yang dilakukan ini mengacu kepada peta jalan/diagram penelitian peneliti. Peta

jalan penelitian dibuat untuk mengetahui model penyuluhan pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat yang effektif dan effisien dalam mewujudkan perubahan perilaku

sasaran pembangunan (SDM sasaran pembangunan) sehingga menjadi manusia yang

berperilaku pembangunan dan memiliki keberdayaan serta kemandirian yang tinggi dalam

mengambil keputusan untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan hidupnya. Peta jalan/

diagram alur penelitian serta aspek-aspek yang telah diteliti dan akan diteliti tampak pada

peta jalan/diagram alur penelitian pada Gambar 1.

Page 18: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

10

Page 19: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

11

BAB IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

1. Keadaan Geografi

Menurut Fitriyani (2017), letak Kabupaten Lampung Selatan antara 105°14’ sampai

dengan 105°45′ Bujur Timur dan 5°15’ sampai dengan 6° Lintang Selatan. Luas wilayah

Kabupaten Lampung Selatan tercatat 2.007,01 km2 dan terdiri dari 17 kecamatan.

Kecamatan Natar merupakan kecamatan terluas (213,77 km2) di Kabupaten Lampung

Selatan. Wilayah administrasi Kabupaten Lampung Selatan mempunyai batas-batas

sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Lampung

Tengah dan Lampung Timur

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Sunda

c. Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Pesawaran

d. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa (Lampung Selatan dalam Angka, 2016).

2. Keadaan Iklim

Wilayah Kabupaten Lampung Selatan merupakan daerah tropis dan memiliki curah hujan

rata-rata 161,7 mm/bulan dan rata-rata jumlah hari hujan 15 hari/bulan. Temperatur di

wilayah ini berkisar antara antara 210 C sampai 330 C, sedangkan tingkat kelembaban

relatif di wilayah ini adalah 39 persen sampai dengan 100 persen.

Page 20: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

12

3. Keadaan Demografi

Berdasarkan Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Selatan (2021), penduduk

Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2020 berjumlah 1.164.301 jiwa terdiri dari

544. 745penduduk laki-laki dan 519. 556 penduduk perempuan.

4. Keadaan Pertanian

Kabupaten Lampung Selatan merupakan salah satu sentra produksi padi di Provinsi

Lampung. Jenis tanaman lain yang banyak ditanam di Kabupaten Lampung Selatan

antara lain ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau dan kacang kedelai. Luas

panen dan produksi padi sawah di Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2015 adalah

seluas 88.129 Ha, sedangkan produksi yang dihasilkan sebesar 488.079 ton. Dengan

demikian, produktivitas usahatani padi sawah di Kabupaten Lampung Selatan sebesar 5,5

ton/ha. Produksi dan luas lahan beberapa komoditas yang terdapat di Kabupaten

Lampung Selatan dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Produksi dan luas lahan berbagai komoditas tanaman di

Kabupaten Lampung Selatan, tahun 2015

No Jenis Tanaman Luas Panen

(ha)

Produksi

(ton)

1. Padi Sawah 88.129 488.079

2. Padi Ladang 8.227 24.764

3. Jagung 110.201 563.723

4. Ubi Kayu 10.398 248.978

5. Kacang Tanah 241 327

6. Kedelai 1.053 1.205

7. Kacang Hijau 147 132

Sumber : Lampung Selatan dalam Angka, 2016 dalam Fitriyani (2017).

Page 21: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

13

Tabel 2 menunjukkan bahwa bahwa luas panen dan produksi tanaman pangan padi sawah

merupakan luas terbesar kedua di Kabupaten Lampung Selatan setelah luas panen

tanaman jagung. Dengan demikian tanaman padi sawah di wilayah ini merupakan

komoditas yang banyak diusahakan oleh petani, namun produktivitas usahatani padi di

Kabupaten Lampung Selatan ini masih relatif rendah yaitu sebesar 5,5 ton per hektar

sehingga masih harus terus ditingkatkan. Salah satu kecamatan penghasil produksi padi

di Kabupaten Lampung Selatan adalah Kecamatan Natar.

4.2 Gambaran Umum Kecamatan Natar

1. Keadaan Geografi

Wilayah Kecamatan Natar merupakan wilayah yang terluas di Kabupaten Lampung

Selatan yaitu sekitar 12 persen dari total luas Kabupaten Lampung Selatan. Letak

kecamatan ini adalah Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Tegineneng Kabupaten

Pesawaran, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Jati Agung, sebelah selatan

berbatasan dengan Kotamadya Bandar Lampung dan sebelah barat berbatasan dengan

Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran.

Kecamatan Natar terdiri dari 26 desa dengan ketinggian dari atas permukaan laut rata -

rata di bawah 100 m. Kecamatan Natar merupakan kecamatan yang memiliki potensi di

sektor pertanian di Kabupaten Lampung Selatan (BPS Kabupaten Lampung Selatan,

2016).

Page 22: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

14

2. Keadaan Demografi

Berdasarkan Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Selatan (2021), jumlah penduduk

Kecamatan Natar adalah 191.833 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki adalah

98 274,00 jiwa, sedangkan jumlah penduduk perempuan adalah 93 559,00 jiwa.

3. Keadaan Pertanian

Komoditas pertanian tanaman pangan yang dibudidayakan di Kecamatan Natar antara lain

adalah tanaman padi, jagung, ubikayu, ubi jalar, kacang tanah, kedelai dan kacang hijau.

Luas lahan dan produksi tanaman pangan di Kecamatan Natar dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Produksi dan luas lahan berbagai komoditas tanaman pangan di Kecamatan

Natar, Kabupaten Lampung Selatan, tahun 2015

No. Jenis Tanaman Luas Panen

(ha)

Produksi

(ton)

1. Padi sawah 8.176 45.281

2. Padi lading 100 301

3. Jagung 11.568 59.175

4. Ubi kayu 4.000 95.779

5. Ubi jalar 56 535

6. Kacang tanah 40 54

7. Kedelai 30 34

8. Kacang hijau 21 19

Sumber : Natar dalam Angka, 2016 dalam Fitriyani (2017)

Berdasarkan Tabel 3 tampak bahwa luas lahan panen usahatani padi sawah di Kecamatan

Natar cukup luas setelah luas panen tanaman jagung yaitu seluas 8.176 ha dengan tingkat

produktivitas mencapai 5,53 ton/ha.

Page 23: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

15

4.3 Gambaran Umum Balai Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian (BPPP) Kecamatan Natar

1. Keadaan Geografi

Balai Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian Kecamatan Natar merupakan salah satu instansi

yang berfungsi melaksanakan penyelenggaraan penyuluhan pertanian di tingkat

Kecamatan Natar. Luas Kecamatan Natar adalah seluas ± 250,88 km² yang terdiri dari 22

desa dan terbagi ke dalam 18 Wilayah Binaan Penyuluhan Pertanian (Wilbin). Jarak

BPPP Kecamatan Natar ke ibu kota Kabupaten Lampung Selatan ± 75 km, sedangkan

jarak ke ibu kota Provinsi Lampung adalah ± 25 km. Topografi wilayah BPPP

Kecamatan Natar pada umumnya memiliki topografi datar dengan kemiringan tanah rata-

rata 8% dan ketinggian antara 47 – 130 meter dari permukaan laut. Jenis tanah yang

dominan adalah Podsolik Merah Kering (PMK) dengan pH antara 5,5 – 6,5.

2. Keadaan Iklim

Wilayah Kecamatan Natar termasuk ketegori iklim basah dengan rata-rata curah hujan

sebesar 1.968,5 mm/ tahun dan jumlah hari hujan rata-rata sebanyak 130 hari/ tahun.

Jumlah bulan basah sebanyak 5 bulan dan bulan kering 5 bulan, dan suhu udara antara 20

- 32° C.

3. Keadaan Pertanian

Luas lahan menurut ekosistem terbagi menjadi dua yaitu lahan sawah dan lahan kering,

sedangkan luas lahan sawah terbagi lagi menjadi dua yaitu sawah tadah hujan dan irigasi.

Luas lahan sawah tadah hujan sebesar 4.701 ha dan luas lahan sawah beririgasi sebesar

Page 24: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

16

759 ha, sedangkan luas lahan kering sebesar 9.838 ha. Dengan demikian luas lahan tadah

hujan dan luas lahan kering di wilayah ini lebih luas dari luas lahan beririgasi. Jenis

tanaman pangan dan hortikultural yang banyak dibudidayakan di wilayah ini adalah padi,

jagung, ubi kayu dan tanaman sayur teritama cabai, sedangkan jenis tanaman perkebunan

yang banyak dibudidayakan adalah tanaman kelapa, kopi, kakao, kelapa sawit dan karet.

4.4 Gambaran Umum Penyuluh Pertanian Lapangan di BPPP Kecamatan Natar

Kabupaten Lampung Selatan

1. Penyuluh Pertanian Lapangan

Jumlah Penyuluh Pertanian Lapangan di BPPP Kecamatan Natar pada tahun 2016

berjumlah 18 orang penyuluh yang terdiri dari PPL PNS dan PPL THL, namun pada

tahun 2021 saat penelitian ini dilakukan, jumlah penyuluh pertanian (PPL) tersebut

sebanyak 14 orang. Berkurangnya jumlah penyuluh di atas karena terdapatnya PPL

yang sudah memasuki usia pensiun. BPPP Kecamatan Natar ini memiliki 26 wilayah

binaan.

4.5 Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah

1. Letak Geografis

Wilayah Kabupaten Lampung Tengah memiliki ketinggian rata- rata kurang lebih 46

meter di atas permukaan laut. Luas wilayah Kabupaten Lampung Tengah seluas 4789,82

km2, sedangkan letak kabuapten ini adalah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tulang Bawang dan Lampung Utara

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Lampung Selatan

c. Sebelah Timur dengan Kabupaten Lampung Timur dan Kota Metro, dan

Page 25: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

17

d. Sebelah Barat dengan Kabupaten Tanggamus dan Lampung Barat

Ibukota Kabupaten Lampung Tengah adalah Gunung Sugih, sedangkan berdasarkan

letak geografis, maka Kabupaten Lampung Tengah terletak pada garis Bujur Timur

104° 35’, dan – 105° 50’ Bujur Barat dan garis Lintang 4° 30’ Lintang Selatan dan 4°

15’ Lintang Selatan.

2. Kondisi Pertanian

Menurut Muher Sukmayanto (2021), wilayah di Kabupaten Lampung Tengah sebagian

besar dimanfaatkan untuk pertanian, sehingga sektor ini memiliki kontribusi yang cukup

besar sebagai sumber pendapatan dan mata pencaharian pokok penduduk di Kabupaten

Lampung Tengah. Luas lahan yang digunakan untuk pertanian di wilayah ini adalah

sebesar 2.041,63 km² atau sebesar 42,62 % dari total luas lahan yang ada di Kabupaten

Lampung Tengah. Kabupaten Lampung Tengah juga merupakan salah satu sentra

produksi padi di Propinsi Lampung. Jenis tanaman lain yang banyak ditanam di

Kabupaten Lampung Tengah antara lain ubi jalar dan kacang-kacangan. Luas panen

tanaman pangan terbesar di Kabupaten Lampung Tengah adalah padi sawah yaitu luas

lahan yang dipergunakan mencapai 138.807 ha dengan tingkat produktivitas usahatani

padi sebesar 6,1 ton/ha.

4.6 Keadaan Umum Kecamatan Trimurjo

a. Letak Geografis

Kecamatan Trimurjo merupakan salah satu dari 28 kecamatan yang terdapat di

Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Kecamatan Trimurjo memiliki batas

Page 26: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

18

wilayah sebagai berikut : sebelah utara berbatasan dengan dengan Kecamatan

Punggur; sebelah timur berbatasan dengan Kota Metro; sebelah selatan berbatasan

dengan Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten Pesawaran; dan sebelah barat

berbatasan dengan Kecamatan Bumi Ratu Nuban. Kecamatan Trimurjo memiliki luas

wilayah seluas 68,43 km2 dengan jumlah penduduk 50.843 jiwa, sehingga kepadatan

penduduk di wilayah ini sebesar 743 jiwa per km2. Kecamatan Trimujo merupakan

kecamatan dengan jumlah penduduk paling padat di Kabupaten Lampung Tengah.

Kecamatan Trimurjo t e rd i r i da r i 14 desa/kelurahan (Badan Pusat Statistik, 2017).

b. Kependudukan

Tingkat pendidikan masyarakat di Kecamatan Trimurjo tergolong cukup baik, namun

cukup banyak dijumpai anak yang putus sekolah karena membutuhkan fasilitas

pendidikan. Mata pencaharian sebagian besar masyarakat Kecamatan Trimurjo adalah

sebagai petani, sedangkan yang lainnya sebagai pedagang, peternak, buruh bangunan,

dan pegawai negeri/swasta dan lain-lainnya. Kondisi ekonomi masyarakat Kecamatan

Trimurjo cukup baik dan sebagian besar perekonomian masyarakat di kecamatan ini

ditopang oleh hasil pertanian. Komoditas pertanian yang banyak diusahakan adalah

jenis komoditas tanaman pangan yaitu, padi, jagung, dan ubi kayu.

Page 27: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

19

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Keadaan Umum Responden

Responden pada penelitian ini adalah Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) BPPP

Kecamatan Natar dan Kecamatan Trimurjo, sedangkan responden petani adalah petani

yang berada dalam kelompok tani binaan PPL tersebut. Jumlah PPL yang dijadikan

responden sebanyak 15 orang, sedangkan petani yang dijadikan responden sebanyak 82

orang.

Dilihat dari aspek umur responden, maka rata-rata umur responden PPL adalah 42 tahun,

sedangkan rata-rata umur petani responden adalah 52 tahun dan masih tergolong dalam

usia produktif. Rata-rata masa kerja PPL di kedua lokasi penelitian adalah 12 tahun

dengan jumlah kelompok tani binaan sebanyak 13 kelompok tani. Dipihak lain, jika

dilihat dari jumlah anggota kelompok tani binaan setiap PPL, maka hal ini menunjukkan

jumlah yang sangat banyak yaitu rata-rata sebanyak 502 orang petani anggota kelompok

tani. Banyaknya jumlah kelompok tani dan anggota kelompok tani yang menjadi binaan

PPL di atas dapat berpengaruh terhadap kinerja PPL yag bersangkutan.

Jumlah tanggungan rumahtangga petani responden rata-rata sebanyak 3 orang,

sedangkan luas lahan yang dimiliki petani responden rata-rata seluas 0,9 hektar. Tingkat

pendidikan petani responden sebagian besar Sekolah Dasar, namun cukup banyak juga

yg memiliki latar belakang pendidikan SMP dan SMA, sedangkan petani responden

yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi relatif sedikit. Karakteristik pendidikan

Page 28: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

20

petani responden ini diduga akan berpengaruh terhadap respon mereka terhadap inovasi-

inovasi dalam bidang pertanian.

Dilihat dari aspek produktivitas usahatani padi sawah yang dihasilkan oleh petani, maka

tingkat produktivitas usahatani padi sawah petani responden tersebut masih tergolong

rendah karena hanya mencapai 4,23 ton/ha, sedangkan jika dilihat dari pendapatan

usahatani padi sawah petani responden rata-rata sebesar Rp. 9.259.111,585/ha.

5.2 Tingkat Kinerja PPL

Kinerja penyuluh merupakan perwujudan pelaksanaan tugas pokok seorang penyuluh

yang sesuai dengan patokan yang telah ditetapkan. Dengan demikian seorang penyuluh

dikatakan memiliki kinerja yang baik apabila sudah melaksanakan tugas pokok

menurut standar tertentu yang sudah ditentukan (Arifianto, 2017). Menurut Leilani dan

Jahi (2016), kinerja seorang penyuluh merupakan fungsi dari karakteristik individu,

dan dipengaruhi oleh pengaruh – pengaruh situasional seperti terjadinya perbedaan

pengelolaan dan penyelenggaraan penyuluhan pertanian. Kinerja penyuluh lapangan

merupakan kriteria penilaian atas keseluruhan kegiatan kerja yang telah dilakukan untuk

kemudian dibandingkan dengan kesesuaian target yang ingin dicapai melalui indikator-

indikator yang telah ditetapkan (Hernanda, 2015).

Kinerja penyuluh lapang pertanian yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pertanian

Nomor. 91/Permentan/OT.140/9/2013 dapat dinilai melalui tiga indikator utama antara

lain, persiapan kegiatan penyuluhan, pelaksanaan penyuluhan dan evaluasi penyuluhan.

Ketiga indikator tersebut dinilai mampu memberi gambaran mengenai kinerja penyuluh

dan memberi masukan mengenai poin-poin yang menjadi kelemahan penyuluh pertanian.

Page 29: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

21

Berdasarkan indicator kinerja PPL diatas, maka kinerja PPL di dua wilayah penelitian ini

tidak jauh berbeda, namun jika dilihat dari jumlah nilai kinerja PPL, maka kinerja PPL di

wilayah BPPP Kecamatan Trimurjo lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja PPL di

wilayah BPPP Kecamatan Natar. Tabel 4 berikut ini menujukkan capaian kinerja PPL di

wilayah BPPP Kecamatan Trimurjo dan Natar.

Tabel 4. Rata-rata Capaian Kinerja Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di wilayah BPPP

Kecamatan Trimurjo dan Kecamatan Natar, 2021

BPPP Capaian Kinerja (%) Jumlah

kelompoktani

binaan

Jumlah anggota

kelompok tani yang

dibina (orang)

Kecamatan Natar 76,56 20 531

Kecamatan Trimurjo 84,09 11 492

Rata-rata 80,32 16 511

Berdasarkan Tabel 4 tampak bahwa kinerja PPL di wilayah BPPP Kecamatan Trimurjo

lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja PPL di wilayah BPPP Kecamatan Natar.

Namun demikian jika dilihat berdasarkan jumlah kelompok tani yang menjadi binaan PPL

tersebut tampak bahwa junlah kelompok tani binaan PPL Kecamatan Natar jauh lebih

banyak dibandingkan dengan jumlah kelompok tani binaan PPL Kecamatan Trimurjo.

Demikian juga jika dilihat dari jumlah petani anggota kelompok tani yang menjadi binaan

PPL tersebut. Oleh karena itu tampaknya besaran kinerja PPL ini juga berkaitan dengan

banyaknya jumlah kelompok tani yang dibina serta jumlah anggota kelompok tani yang

dibina tersebut. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diajukan bahwa sebaiknya jumlah

kelompok tani binaan dan jumlah anggota kelompok tani yang dibina oleh PPL sebaiknya

dikurangi sehingga PPL dapat lebih fokus dalam melaksanakan tugasnya.

Page 30: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

22

5.3 Tingkat Keberdayaan Petani dalam Usahatani Padi sawah

Aktivitas pemberdayaan kepada individu atau masyarakat menekankan pada kemampuan

seseorang atau masyarakat untuk dapat memiliki akses terhadap sumber daya yang dapat

meningkatkan pendapatan dan dapat memenuhi kebutuhannya, serta dapat berpartisipasi

dalam berbagai proses pembangunan. Pemberdayaan masyarakat juga diartikan sebagai

proses pemberian informasi secara berkesinambungan sesuai dengan perkembangan

masyarakat sasaran agar terdapat perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tahu

menjadi mau, dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan

(Andrisasmita, 2007). Menurut teori diatas keberdayaan masyarakat dapat diartikan

sebagai masyarakat yang telah berdaya dan mampu memanfaatkan semua potensi baik

didalam dirinya maupun disekitarnya dengan baik sehingga ia mampu mencapai

kesejahteraan hidupnya.

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan pemberdayaan di atas, yaitu

(1) menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat dapat

berkembang, (2) pemberdayaan sebagai upaya untuk membangun kekuatan masyarakat

dengan mendorong, memberi motivasi, serta menumbuhkan kesadaran bahwa masyarakat

memiliki potensi dan dapat berkembang, (3) memperkuat potensi yang dimiliki oleh

masyarakat yaitu dengan cara memberikan peningkatan keterampilan tentang

pemanfaatan sumber daya lokal yang tersedia serta memfasilitasi masyarakat dalam

mengelola produk yang dihasilkan (Adi, 2012). Di pihak lain, Suharto (2006)

menyatakan bahwa terdapat empat indikator terkait tingkat keberdayaan seseorang atau

masyarakat yaitu: 1) Kemampuan untuk berubah (power within), 2) Kemampuan

memperoleh akses (power to), 3) Kemampuan menghadapi hambatan (power over), dan

Page 31: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

23

4) Kemampuan berkelompok dan bersolidaritas (power with) yaitu kemampuan seseorang

dalam melakukan kerjasama dengan orang lain. Dengan demikian, seseorang akan

memiliki kekuatan lebih jika menjadi anggota sebuah kelompok dalam mencapai tujuan

bersama.

Dalam penelitian ini tingkat keberdayaan petani padi sawah dalam budidaya padi sawah

dilihat berdasarkan 10 indikator, yaitu dalam hal 1) pengadaan sarana produksi, 2) proses

produksi, 3) hasil/ouput produksi, 4) pengolahan hasil produksi, 5) pemasaran hasil

produksi, 6) pengembangan jejaring/mitra, 7) penggunaan teknologi baru, 8) pembiayaan

usahatani, 9) akses informasi, dan 10) adaptasi terhadap perubahan lingkungan.

Berdasarkan ke sepuluh indicator tingkat keberdayaan petani di atas diperoleh hasil

bahwa tingkat keberdayaan petani padi sawah di Kecamatan Trimurjo lebih tinggi

dibandingkan dengan tingkat keberdayaan petani padi sawah di Kecamatan Natar. Tabel

5 berikut ini menunjukkan tingkat keberdayaan petani padi sawah dalam mengelola

usahatani padi sawah tersebut.

Tabel 5. Rata-rata Tingkat Keberdayaan Petani Padi Sawah dalam Mengelola Usahatani

Padi sawah di wilayah BPPP Kecamatan Trimurjo dan Kecamatan Natar, 2021

BPPP Tingkat

Keberdayaan Petani

(skore)

Jumlah

kelompoktani

binaan

Jumlah anggota

kelompok tani yang

dibina (orang)

Kecamatan Natar 39 20 531

Kecamatan Trimurjo 41 11 492

Rata-rata 40 16 511

Berdasarkan Tabel 5 tampak bahwa tingkat keberdayaan petani padi sawah dalam

mengelola usahatani padi sawah tidak jauh berbeda antara petani di wilayah Kecamatan

Natar dan di Kecamatan Trimurjo. Namun jika dilihat berdasarkan indikator tingkat

keberdayaan petani padi sawah tampak bahwa dalam hal indikator pengembangan

Page 32: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

24

jejaring/mitra, pembiayaan usahatani, akses informasi, output yang dihasilkan, dan

adaptasi terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan, maka tingkat keberdayaan petani

dalam hal tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan lima indikator yang lainnya,

yaitu dalam hal pengadaan sarana produksi, proses produksi, pengolahan hasil produksi,

pemasaran, dan penggunaan teknologi dalam usahatani padi sawah.

5.4 Tingkat Produktivitas Usahatani Padi Sawah Petani

Menurut Hernanto (Nurjanah, 2012), produktivitas merupakan perbandingan antara hasil

yang diperoleh dengan jumlah faktor produksi yang digunakan yaitu: tenaga kerja, lahan

dan input lainnya. Di pihak lain, berdasarkan peraturan mentri pertanian No

25/permentan/OT.140/5/2009, produktivitas usaha menggambarkan perolehan hasil usaha

per satuan unit usaha saat ini (faktual) maupun potensi perolehan hasil usaha yang dapat

dicapai untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan pelaku utama dan pelaku

usaha. Selanjutnya Mubyarto (Nurjanah, 2012) menyatakan bahwa produktivitas

merupakan penggabungan antara konsepsi efisiensi usaha dengan kapasitas tanah.

Tingkat produktivitas usahatani yang diperoleh dipengaruhi oleh banyak faktor seperti

kualitas bibit yang ditanam, jenis dan dosis pupuk, jenis teknologi yang digunakan,

ketersediaan modal, kualitas infrastruktur dan pengetahuan petani terhadap hal-hal di atas.

Di pihak lain, faktor praktek manajemen berkaitan dengan faktor-faktor produksi yang

digunakan (pemupukan, pemberian pestisida dan sebagainya) juga sangat mempengaruhi

tingkat produktivitas yang dapat dicapai.

Rendahnya tingkat produktivitas usahatani petani juga tidak dapat dilepaskan dari

keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki petani seperti keterbatasan modal yang dimiliki,

Page 33: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

25

rendahnya tingkat pendidikan petani, keterampilan petani dalam mengelola usahataninya,

dan keadaan kehidupan petani yang dekat dengan batas rawan subsistensi. Oleh karena

itu, rendahnya produktivitas usahatani dipengaruhi oleh beragam faktor, baik faktor

sumberdaya alam dan lingkungan hidup petani, karakteristik petaninya itu sendiri maupun

faktor-faktor yang lainnya.

Berdasarkan tingkat produktivitas usahatani petani padi sawah yang dicapai di dua

wilayah yang diteliti tampak bahwa tingkat produktivitas usahatani padi sawah petani di

wilayah Kecamatan Natar (5,1 ton/ha) lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat

produktivitas usahatani padi sawah di Kecamatan Trimurjo (3,95 ton/ha). Perbedaan

tingkat produktivitas di atas diduga banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain

jenis tanah dan kesuburan tanah di dua wilayah tersebut berbeda, jenis benih yang

digunakan, tingkat pengelolaan usahatani, penggunaan sarana produksi dalam usahatani,

ketersediaan air irigasi, dan lain-lain. Selain itu, penerapan sistem tanam yang tiga kali

proses produksi dalam satu tahun (tuntutan pemerintah) telah menyebabkan banyaknya

timbul hama tikus dan hama wereng yang menyerang tanaman padi sawah petani dan

menyebabkan hasil produksi yang diperoleh menjadi rendah. Rendahnya tingkat

produktivitas usahatani petani padi sawah ini pada tahap selanjutnya akan mempengaruhi

tingkat pendapatan usahatani yang diperoleh oleh petani dan berpengaruh terhadap

kesejahteraan hidup petani padi sawah itu sendiri. Oleh karena itu, tuntutan pemerintah

agar petani menanam padi sawah sebanyak tiga kali dalam satu tahun perlu ditinjau

kembali untuk memutus siklus hama tanaman padi tersebut. Tabel 6 berikut ini

menunjukkan tingkat produktivitas usahatani yang dicapai oleh petani padi sawah di

kedua wilayah yang diteliti.

Page 34: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

26

Tabel 6. Rata-rata Tingkat Produktivitas Usahatani Padi Sawah Petani di wilayah BPPP

Kecamatan Trimurjo dan Kecamatan Natar, 2021

BPPP Tingkat

Produktivitas

Usahatani Padi

Sawah

(ton/ha)

Jumlah

kelompoktani

binaan

Jumlah anggota

kelompok tani yang

dibina (orang)

Kecamatan Natar 5,13 20 531

Kecamatan Trimurjo 3,95 11 492

Rata-rata 4,54 16 511

5.5 Tingkat Pendapatan Usahatani Padi Sawah Petani

Tingkat perolehan hasil produksi yang tinggi merupakan dambaan setiap petani. Namun

hasil produksi yang tinggi tanpa diserta harga jual hasil produksi yang memadai akan

berpengaruh terhadap besarnya pendapatan usahatani yang diperoleh oleh petani. Dipihak

lain, jika hasil produksi yang tinggi dan harga jual hasil produksi memadai di atas tidak

disertai biaya total usahatani yang rendah, juga akan berpengaruh terhadap pendapatan

usahatani petani tersebut. Oleh karena itu, selain perhatian terhadap harga jual produksi

dan produksi yang dicapai petani, maka besarnya biaya usahatani juga harus mendapat

perhatian serius. Tabel 7 berikut ini memperlihatkan rata-rata besarnya tingkat

pendapatan usahatani padi sawah yang diperoleh oleh petani di wilayah BPPP Kecamatan

Natar, Kabupaten Lampung Selatan, dan Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung

Tengah.

Page 35: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

27

Tabel 7. Rata-rata Tingkat Pendapatan Usahatani Padi Sawah Petani di wilayah BPPP

Kecamatan Trimurjo dan Kecamatan Natar, 2021

BPPP Tingkat Pendapatan

Usahatani Padi Sawah

(Rp/ha)

Jumlah

kelompok tani

binaan

Jumlah anggota

kelompok tani yang

dibina (orang)

Kecamatan Natar 12.514.628,00

20 531

Kecamatan Trimurjo 9.259.280,00

11 492

Rata-rata 10.886.954,00 16 511

Jika besarnya tingkat pendapatan usahatani padi sawah seperti tertera pada Tabel 7 di atas

dihubungkan dengan besarnya tingkat produksi usahatani yang diperoleh oleh petani

(Tabel 6), maka tampak bahwa besarnya tingkat produksi usahatani tersebut sangat

berpengaruh terhadap besarnya pendapatan usahatani padi sawah yang diperoleh oleh

petani. Hal ini karena harga jual produksi padi sawah dan biaya usahatani padi sawah di

kedua wilayah tersebut tidak jauh berbeda sehingga pendapatan usahatani yang diperoleh

sangat ditentukan oleh hasil produksi yang dicapai. Dipihak lain, rendahnya produksi

usahatani padi sawah yang dicapai oleh petani di wilayah BPPP Kecamatan Trimurjo

disebabkan oleh banyaknya hama tikus dan hama wereng yang menyerang tanaman padi

mereka sehingga hasil produksi padoi sawah yang diperoleh relative rendah. Banyaknya

hama tikus dan hama wereng yang muncul dan menyerang tanaman padi petani ini

tampaknya disebabkan oleh pola penanaman padi sawah yang sebanyak tiga kali dalam

satu tahun sesuai dengan tuntutan pemerintah. Oleh karena itu, penerapan pola tanam

padi sawah yang tiga kali dalam satu tahun tersebut perlu ditinjau kembali agar

pendapatan usahatani padi sawah petani tidak terlalu rendah. Hal ini penting karena

selain tingkat produksi yang diperoleh pada penanaman selanjutnya lebih rendah, juga

karena dapat menimbulkan meledaknya serangan hama tikus dan wereng di atas.

Page 36: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

28

5.6 Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini terdapat lima hipotesis yang akan diuji. Kelima hipotesis tersebut

adalah sebagai berikut :

1. Kinerja penyuluh pertanian di dua wilayah yang berbeda di Propinsi Lampung

berbeda.

2. Kinerja Penyuluh Pertanian berhubungan dengan tingkat keberdayaan petani

dalam mengelola usahatani.

3. Kinerja Penyuluh berhubungan dengan produktivitas usahatani petani.

4. Tingkat keberdayaan petani berhubungan dengan produktivitas usahatani petani.

5. Kinerja penyuluh pertanian berhubungan dengan pendapatan usahatani petani.

Untuk menguji hipotesis di atas, maka alat uji yang digunakan adalah analisis statistik

paramaterik Uji t test untuk mengetahui terdapat tidaknya perbedaan antara dua variabel

yang diteliti, sedangkan untuk mengetahui hubungan antara variabel digunakan analisis

korelasi Pearson (Pearson Corelation). Tabel 8 dan 9 berikut ini menunjukkan hasil

analisis terhadap hipotesis-hipotesis di atas.

Page 37: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

29

Tabel 8. Hasil analisis Uji beda t test tingkat kinerja PPL, Tingkat Keberdayaan Petani, Produktivitas Usahatani, dan Pendapatan

Usahatani

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

TINGKAT .KINERJA PPL Equal variances

assumed

1.371 .263 -2.151 13 .051 -6.02273 2.79984 -12.07142 .02597

Equal variances not

assumed

-1.729 3.929 .160 -6.02273 3.48250 -15.76084 3.71538

TINGKAT KEBERDAYAAN

PETANI

Equal variances

assumed

.291 .599 -.710 13 .490 -.92886 1.30774 -3.75405 1.89633

Equal variances not

assumed

-.753 6.005 .480 -.92886 1.23408 -3.94792 2.09020

TINGKAT PRODUKTIVITAS

USAHATANI

Equal variances

assumed

1.295 .276 2.981 13 .011 1.23295 .41357 .33949 2.12642

Equal variances not

assumed

3.892 10.046 .003 1.23295 .31679 .52754 1.93837

TINGKAT PENDAPATAN

USAHATANI

Equal variances

assumed

2.797 .118 1.985 13 .069 3301981.795

45

1663707.580

33

-

292239.914

61

6896203.505

52

Equal variances not

assumed

2.782 11.916 .017 3301981.795

45

1186867.216

50

713992.024

93

5889971.565

98

Page 38: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

30

Tabel 9. Hasil analisis Uji Korelasi Pearson tingkat kinerja PPL, Tingkat Keberdayaan Petani, Produktivitas Usahatani, dan Pendapatan

Usahatani

Correlations

TINGKAT

KINERJA PPL

TINGKAT

KEBERDAYAAN

PETANI

TIGKAT PRODUKTIVITAS

USAHATANI

TINGKAT PENDAPATAN

USAHATANI

TINGKAT KINERJA PPL Pearson Correlation 1 .528* -.413 -.185

Sig. (2-tailed) .043 .126 .510

N 15 15 15 15

TINGAT KEBERDAYAAN PETANI Pearson Correlation .528* 1 -.081 -.128

Sig. (2-tailed) .043 .775 .650

N 15 15 15 15

TINGKAT PRODUKTIVITAS

USAHATANI

Pearson Correlation -.413 -.081 1 .183

Sig. (2-tailed) .126 .775 .513

N 15 15 15 15

TINGKAT PENDAPATAN

USAHATANI

Pearson Correlation -.185 -.128 .183 1

Sig. (2-tailed) .510 .650 .513

N 15 15 15 15

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 39: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

31

Berdasarkan Tabel 8 di muka tampak bahwa pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat

kinerja PPL dan tingkat produktivitas usahatani padi sawah di ke dua wilayah BPPP

memang berbeda, namun pada tingkat kepercayaan 90 %, maka selain ke dua hal tadi

berbeda juga tingkat pendapatan usahatani petani sawah di kedua wilayah tersebut juga

berbeda. Namun dalam hal aspek tingkat keberdayaan petani padi sawah dalam mengelola

usahatani padi sawah di kedua wilayah BPPP tersebut ternyata tidak berbeda. Selanjutnya,

berdasarkan Tabel 9 juga tampak bahwa pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat

kinerja PPL berhubungan dengan tingkat keberdayaan petani, sedangkan pada tingkat

kepercayaan 90 %, maka tingkat keberdayaan petani tersebut juga berhubungan dengan

tingkat produktivitas yang dihasilkan oleh petani. Dengan demikian hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa kinerja penyuluh pertanian lapangan (PPL) berhubungan dengan

tingkat keberdayaan petani yang dibinanya serta tingkat produktivitas usahatani yang

dicapai oleh petani tersebut. Oleh karena itu usaha-usaha atau kegiatan-kegiatan

penyuluhan (melalui PPL) yang ditujukan untuk meningkatkan tingkat keberdayaan petani

perlu ditingkatkan terutama dalam hal mengembangkan jejaring/mitra, akses informasi,

pembiayaan usahatani, dan adaptasi terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan petani.

Page 40: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

32

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Tingkat kinerja penyuluh pertanian di BPPP Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung

Selatan dan BPPP Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah berbeda.

2. Tingkat keberdayaan petani padi sawah dalam mengelola usahatani padi sawah di

wilayah BPPP Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan dan BPPP Kecamatan

Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah tidak berbeda.

3. Tingkat produktivitas usahatani padi sawah petani di wilayah BPPP Kecamatan Natar,

Kabupaten Lampung Selatan dan BPPP Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung

Tengah berbeda.

4. Tingkat pendapatan usahatani padi sawah petani di wilayah BPPP Kecamatan Natar,

Kabupaten Lampung Selatan dan BPPP Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung

Tengah berbeda.

5. Tingkat kinerja penyuluh pertanian (PPL) memiliki hubungan dengan tingkat

keberdayaan petani

6. Tingkat keberdayaan petani memiliki hubungan dengan tingkat produktivitas usahatani

petani.

7. Tingkat kinerja PPL, tingkat keberdayaan petani, dan tingkat produktivitas usahatani padi

sawah petani tidak berhubungan dengan tingkat pendapatan usahatani padi sawah yang

diperoleh petani.

Page 41: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

33

6.2 Saran

1. Tingkat keberdayaan petani dalam aspek pengembangan jejaring/mitra, akses

informasi, pembiayaan usahatani, dan adaptasi terhadap perubahan lingkungan perlu

ditingkatkan.

2. Penerapan pola tanam padi sawah dengan tiga kali penanaman dalam satu tahun perlu

ditinjau kembali.

Page 42: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

34

DAFTAR PUSTAKA

Adi, I. R. 2012. Intervensi Komunitas dan Pengembang Masyarakat

(Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat). PT Raja Grafindo

Persada. Jakarta.

Azzahra, Nadya, et all, 2018. Kompetensi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam

Difusi Inovasi Budidaya Padi Organik pada Masyarakat Petani (Kasus di Kelurahan

Fajar Esuk, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu). Jurnal Ilmu-Ilmu

Agribisnis (JIIA).. ISSN 2337-7070. Vol. 7 No.2. Mei 2019

Hernanda, T. A. P., Farchiya, A dan Sarma, M. 2015. Tingkat Kinerja Penyuluh Pertanian

di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan. Jurnal Penyuluhan Vol. 11 (1).

Leilani, A. dan Amri, J. 2006. Kinerja Penyuluh Pertanian di Beberapa Kabupaten

Provinsi Jawa Barat. Jurnal Penyuluhan 2 ( 2): 99-106.

Rani, E.,L.Effendy, dan E. Krisnawati. 2020. Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani

(KWT) Melalui Pemanfaatan Limbah Sisa Sayuran Sebagai Pupuk Organik Cair

Pada Budidaya Pakcoy di Kecamatan Samaranf. Jurnal Inovasi Penelitian:1 (3):

445-454. Universitas Mataram.

Robiyan, Rendi et.all (2014), Persepsi petani terhadap Program SL-PHT dalam

Meningkatkan Produktivitas dan Pendapatan Usahatani Kakao (Studi Kasus Petani

Kakao di Desa Sukoharjo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu. Jurnal

Ilmu-Ilmu Agribisnis (JIIA). ISSN 2337-7070. Vol. 2 No.3. Juni 2014

Suharto, E. 2006. Analisis Kebijakan Publik : Panduan Praktis Mengkaji

Masalah dan Kebijakan Sosial. Alfabeta. Bandung.

Suwito, Suci Anti, 2020. Perilaku Komunikasi Petani dalam Mencari Informasi dan

Tingkat Adopsi Inovasi Budidaya Padi Organik. Fakultas Pertanian. Universitas

Lampung.

Syarief, Ayu Nirmala, 2021. Efektivitas Pendampingan Pusat Layanan Usaha Terpadu

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (PLUT UMKM) dan Keberdayaan Pelaku Usaha

di Propinsi Lampung. Pascasarjana. Universitas Lampung. Bandarlampung.

Yama, I. Made, et all. (2018) Partisipasi Petani Padi dalam Pelaksanaan Program

Peningatan Produksi Beras nasional (P2BN) di Kecamatan Seputih Mataram

Lampung Tengah. Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis (JIIA). ISSN 2337-7070. Vol. 6

No.1. Februari 2020.

Page 43: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

35

1. Identitas Tim Peneliti (Ketua Peneliti)

CURRICULUM VITAE IDENTITAS DIRI

Nama : Dr.Ir. Tubagus Hasanuddin, MS

Nomor Peserta : 091102611860071 NIP/NIK : 195903211985061101 Nomer Sertifikat Pendidik : 091102607824 Tempat dan Tanggal Lahir : Ciledug-Cirebon, Jawa Barat, 21-03-1959 Jenis Kelamin : Laki-laki Status Perkawinan : Kawin Agama : Islam Golongan / Pangkat : IVa/Pembina Jabatan Fungsional Akademik : Lektor Kepala Perguruan Tinggi : Universitas Lampung Alamat : Jl.Soemantri Brojonegoro, No.1, Gedungmeneng- Bandarlampung Telp./Faks. : : (0721) 781821 Alamat Rumah : Jl. Dipangga Satya , Gg Dipangga 5, No.67, Rajabasa Pemuka, Bandarlampung Telp./Faks. : 081395833765 Alamat e-mail : [email protected] Mata Kuliah yangdiampu :

1. Sosiologi Pertanian

2. Pengantar Ilmu Pertanian

3. Pengembangan Masyarakat

4. Kelembagaan, Organisasi Sosial, dan

Kepemimpinan

5. Metode Penelitian Sosial

6. Psikologi Masyarakat Petani

7. Dinamika Pembangunan Pedesaan

RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI

Tahun Lulus

Jenjang Perguruan Tinggi Jurusan/

Bidang Studi

1984 S1 Institut Pertanian Bogor Sosial Ekonomi Pertanian/ Penyuluhan Pertanian

1989 S2 Institut Pertanian Bogor Sosiologi Pedesaan

2003 S3 Institut Pertanian Bogor Ilmu Penyuluhan Pembangunan

Page 44: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

36

PELATIHAN PROFESIONAL

Tahun Pelatihan Penyelenggara

1985 Pelatihan Metode Penelitian UNILA

1986 Pelatihan Metode Pengabdian pada Masyarakat UNILA

1986 Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah di Perguruan Tinggi UNILA

1989 Pelatihan Pembinaan Kelompok Petani P3A UNILA

1990 Pelatihan Pembinaan Kelompok Pedagang Kecil UNILA

2002 Pelatihan WANULCAS UNILA-IPB

2004 Pelatihan Teaching Grant Program Hibah A2 UNILA

2008 Pelatihan IM - HERE UNILA

2015 Pelatihan Penyusunan Kurikulum UNILA

2016 Pelatihan Penulisan Ilmiah Jurnal Internasional UNILA

2017 Pelatihan Audit Internal UNILA

2017 Pelatihan ISO 2015 UNILA

2017 Pelatihan Metode R UNILA

PENGALAMAN JABATAN

Jabatan Institusi Tahun

Kepala Laboratorium Penyuluhan Jurusan Sosek - UNILA 1986-1989

Sekretaris Jurusan Jurusan Sosek - UNILA 1989 - 1992

Ketua Unit Perumahan Yayasan Pembina UNILA 1990 - 1998

Ketua Tim Pembentukan Program S2 Prodi PPM-UNILA

Fakultas Pertanian UNILA 2009 –2014

Anggota Tim Pembentukan Program S3 Ilmu-Ilmu Pertanian

Fakultas Pertanian 2009 – 2014

Ketua Prodi S2 PPM Program Pascasarjana UNILA 2014 - sekarang

PENGALAMAN MENGAJAR

Mata Kuliah Jenjang Institusi/Jurusan/Program Tahun

Sosiologi Pedesaan

S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 1984 - 2008

Sosiologi Pertanian

S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2008-2012

Perubahan Sosial

S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 1996-1997

Ilmu Kependudukan

S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 1996-1997

Kelompok, Organisasi, dan Kepemimpinan

S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2003-2012

Psikologi Masyarakat Petani

S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2005 - 2012

Komunikasi kelompok dan

S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2003-2012

Page 45: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

37

Organisasi

Komunikasi Massa Untuk Pertanian

S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2003-2012

Dinamika Pembangunan Pedesaan

S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2007- 2012

Pengantar Pengembangan Masyarakat

S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2005-2012

Pengembangan Partisipasi Masyarakat

S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2006-2012

Metode Ilmiah S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2007 - 2009

Metode Penelitian

S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2007-2009

Metode Penelitian Sosial

S2 UNILA/Pascasarjana 2014 – 2017

Filsafat Ilmu S2 UNILA/Pascasarjana 2014 – 2017

Dinamika Pembangunan Masyarakat Agribisnis

S2 UNILA/Pascasarjana 2014 – 2017

PENGALAMAN MEMBIMBING MAHASISWA

Tahun Pembimbingan/Pembinaan

1984-1986 Pembimbingan kegiatan himaseperta mahasiswa dan KKN

1989- 1992 Pembimbingan mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan praktek di masyarakat pedesaan dan kuliah kerja lapang (KKL)

1992-2017 Pembimbingan mahasiswa dalam penelitian di lapangan

2003-2017 Pembimbingan mahasiwa dalam melakukan survey di lapangan

2003-2017 Pembimbingan mahasiwa dalam melakukan Praktek Umum (PU)

2009 – 2017 Pembimbingan mahasiswa dalam kegiatan kemah bakti social mahasiswa

2016-2017 Pembimbingan mahasiswa dalam kegiatan Kewirausahaan Mahasiswa

PENGALAMAN PENELITIAN

Tahun Judul Penelitian Jabatan Sumber Dana

1985 Analisis Kebijakan Pemasaran

Komoditas Palawija dan

Perkebunan di Propinsi Lampung

Anggota Dinas Pertanian

1986 Respon Petani terhadap Kenaikan

Harga Pupuk di Propinsi Lampung

Ketua Mandiri

1987 Penerapan Inovasi Teknologi

Penangkapan Ikan dan Pengaruhnya

terhadap Distribusi Pendapatan

Masyarakat Nelayan di Teluk

Ketua Mandiri

Page 46: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

38

Betung, Propinsi Lampung

1989 Nilai Pekarangan dan Sosiobudaya

Petani di Wilayah Cirebon, Propinsi

Jawa Barat

Ketua Mandiri

1991 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

Performance Kelompok P3A di

Propinsi Lampung

Anggota Dinas Pertanian

2004 Dinamika Organisasi Pesantren di

Propinsi Jawa Barat

Ketua Mandiri

2004 Dinamika Kelompok dan Adopsi

Inovasi Padi Organik di Propinsi

Lampung

Ketua Program A2

2005 Pola Pengambilan Keputusan

Rumahtangga Petani pada Beberapa

Spesifik Sosiobudaya Petani di

Propinsi Lampung

Ketua Program A2

2007 Moral Ekonomi dan Etika

Subsistensi Petani di Propinsi

Lampung

Ketua Program A2

2008 Analisis Komoditas Unggulan

Daerah dalam Rangka

Pengembangan UMKM

Ketua Mandiri

2009 Difusi Inovasi Teknologi Budidaya

Jarak Pagar sebagai Sumber Energi

Alternatif

Ketua DIKTI/100 jt

2010 Akar Penyebab Kemiskinan Petani di

Lampung

Anggota DIKTI

2011 Model Pemberdayaan Petani Miskin

di Propinsi Lampung

Anggota DIKTI

2012 Effektivitas Program PUAP dalam

Peningkatan Kesejahteraan dan

Kemandirian Petani di Kabupaten

Lampung Timur

Ketua DIKTI

2015 Efektifitas Kelompok Tani dalam

Meningkatkan Produksi,

Pendapatan, dan Kesejahteraan

Rumahtangga Petani Kopi di

Kabupaten Lampuing Barat

Ketua DIPA BLU

2017 Tekno Ekonomi Formulasi Pestisida

Nabati Berbahan Aktif Cyperus

Kylingia Pengendali Penyakit Patek

Cabai

Anggota DIPA BLU/7 juta

2017 Persepsi Petani, Efektivitas

kelompok Tani, dan Difusi Inovasi

Sistem Pertanian Organik di

Propinsi Lampung

Ketua DIPA BLU/ 40 jt

Page 47: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

39

2018 Model pengembangan sumberdaya

pertanian melalui implementasi

Cyber extension di Propinsi

Lampung

Anggota Kemristek dikti/ 70 juta

2018 Model dan Strategi penguatan

kelembagaan Bumdes

Anggota

KARYA TULIS ILMIAH A. Buku/Bab/Jurnal

Tahun Judul Penerbit/Jurnal

2004 Pola Pengambilan Keputusan Rumahtangga

dan Adopsi Inovasi dalam Kegiatan Usahatani

pada Beberapa Spesifik Sosiobudaya Petani di

Propinsi Lampung

Jurnal Agritexs Agriculture

Extension ISSN No.0854-

8382

2005 Pola Pengambilan Keputusan Rumahtangga

Petani pada Beberapa Spesifik Sosiobudaya

Petani di Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten

Lampung Selatan, Propinsi Lampung.

Jurnal SosioEkonomika

ISSN No.1853-1293

(Terakreditasi)

2005 Adopsi Inovasi dalam Kegiatan Usahatani

pada Beberapa Spesifik Sosiobudaya Petani di

Propinsi Lampung

Jurnal Agrijati ISSN

No.1907-1027

2006 Penyuluhan Pembangunan dan Pengembangan

Masyarakat

M’Power Jurnal ISSN No.

0216-6607

2008 Partisipasi Masyarakat dalam Program Hutan

Bersama Masyarakat

Jurnal Agrijati ISSN

No.1907-1027

2008 Analisis Potensi Ekonomi Daerah dalam

Rangka Pengembangan UMKM

Jurnal SosioEkonomika

ISSN No.1853-1293

(Terakreditasi)

2009 Analisis Potensi Ekonomi Daerah dalam

Rangka Pengembangan Komoditas Unggulan

UMKM

Swagati Press

ISBN: 978-602-8125-54-3

2009 Farmer’s Respon to Jatropha Curcas L

Development in Ketibung District, Lampung

Province

International Converence on

Agriculture at The

Crossroad

2010 Difusi Inovasi Budidaya Jarak Pagar DeePublish

ISBN: 978-602-95298-7-6

2010 Correlation of Farmer Socioeconomic factor

and application Integrated Pest Management of

(Allium ascalonicicum.L)

Proceeding International

Seminar on Horticulture to

Support Food Security 2010

ISBN: 978-979-8510-13-7

Juni, 2010

2010 Basic Causes of Horticultural Farmer Poverty

(Cabbage and Chilli) in Gisting Distric of

Tanggamus Regency

Proceeding International

Seminar on Horticulture to

Support Food Security 2010

ISBN: 978-979-8510-13-7

Juni, 2010

Page 48: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

40

2011 Motivasi Petani Beralih Komoditas Usahatani Prosiding Seminar Nasional

Sains dan Teknologi IV

ISBN: 978-979-8510-34-2

November, 2011

2012 Tingkat Keberhasilan Program Pengembangan

Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) dalam

meningkatkan Pendapatan dan Keberdayaan

Masyarakat Petani di Pedesaan

JURNAL ACTIVITA

ISSN:2087-9091

Vol.IV, No.2, Agustus 2012

2013 Adopsi dan Difusi Inovasi Usahatani Terpadu

dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat

Petani di bawah Jaringan SUTT/SUTET di

Desa Pancalang, Kecamatan Pancalang,

Kabupaten Kuningan, Propinsi Jawa Barat

JURNAL ACTIVITA

ISSN:2087-9091

Vol.V, No.1, Februari, 2013

2013 Perilaku Petani Cabai dalam Penggunaan

Pestisida Kimia (Kasus Petani Sayuran (cabai)

di Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus,

Lampung

JURNAL ACTIVITA

ISSN:2087-9091

Vol.VI, No.2, Agustus 2013

2013 Peranan Kader Pemberdayaan Masyarakat

Desa (KPMD) dan Partisipasi Masyarakat pada

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Kecamatan

Wonosobo, Kabupaten Tanggamus)

JURNAL JIIA-Jurnal Ilmu-

Ilmu Agribisnis

ISSN: 2337-7070

Vol.1, No.1, Januari 2013

B. Makalah/Poster

Tahun Judul Penyelenggara

2006 Kurikulum Berbasis Kompetensi UNS

2007-2009 Metode Penelitian Kualitatif Program Pasca Sarjana Unswagati

C. Penyunting/Editor/Reviewer/Resensi

Tahun Judul Penerbit/Jurnal

2005-2015 Mitra bestari M’Power Jurnal ISSN

No. 0216-6607

2006-2020 Mitra Bestari Jurnal Agrijati ISSN

No.1907-1027

2009 - 2017 Anggota redaksi Jurnal SosioEkonomika

ISSN No.1853-1293

(Terakreditasi)

2012 - 20120 Reviewer Jurnal Ilmu-Ilmu

Agribisnis

PESERTA KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM

Tahun Judul Kegiatan Penyelenggara

1996 Seminar Penyuluhan Pembangunan UNILA

Page 49: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

41

Menyonsong Era Tinggal Landas

1999 Seminar Penyuluhan Pembangunan

Menyongsong Abad XX

UNILA

1997 Seminar Pembangunan Wilayah Lahan

Kering (1997)

UNILA

2004 Seminar Penyuluhan Pembangunan IPB

2004 Seminar Penyusunan Kurikulum Jurusan

Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

UNILA

2006 Seminar Penyusunan Kurikulum Fakultas

Pertanian

UNILA

2006 Seminar Kurikulum Berbasis Kompetensi UNS

2006 Lokakarya Nasional Pembahasan Rancangan Undang Undang Sistem Penyuluhan

UNS

2006 Lokakarya Penataan Laboratorium di Fakultas Pertanian

UNILA

2007 Seminar Metode Penelitian Unswagati

2006 Seminar Hasil Penelitian Program Hibah A2 UNILA

2008-2009 Seminar Penelitian Program IM - HERE UNILA

2010 Seminar Nasional Satek 3 UNILA

2010 Seminar Internasional Hortikultura UNILA

2011 Seminar Nasional Satek 4 UNILA

2017 Seminar Internasional Cassava UNILA

2017 Seminar Internasional Wetland Environmental management

Univ.Lambung Mangkurat

2018 Seminar Intrenasional SHIELD UNILA

2019 Seminar Intrenasional SHIELD UNILA

KEGIATAN PROFESIONAL/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Tahun Kegiatan

1986 Pembinaan Kelompok Tani P3A di Kecamatan Tanjungbintang,

Kabupaten Lampung Selatan, Propinsi Lampung

1990 Pembinaan Kelompok Tani di Desa Sungai Langka, Kecamatan Gedong

Tataan, Kabupaten Lampung Selatan, Propinsi Lampung

1991 Pengukuran dan Pembuatan Site Plan Perumahan Dosen dan Karyawan

Universitas Lampung di Desa Hajimena, Kecamatan Natar, Kabupaten

Lampung Selatan, Propinsi Lampung.

1992-1996 Pengadaan Perumahan Dosen dan Karyawan Universitas Lampung di

Desa Hajimena, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Propinsi

Lampung

1997-1998 Pembinaan Kelompok Pedagang di Lingkungan Universitas Lampung

2008-2009 Difusi Inovasi Budidaya Jarak Pagar di Kecamatan Ketibung, Lampung

Selatan

2009 Pemanfaatan Pekarangan di Kampung Madiun, Rajabasa, Kedaton,

Bandarlampung

Page 50: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

42

2010 Peningkatan Kompetensi PPL di Kecamatan Ketapang, Kabupaten

Lampung Selatan

2011 Pemberdayaan Kelompok Tani melalui Budidaya Jamur Tiram di

Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus

2012 Penyuluhan Teknologi Pengendalian Penyakit Busuk Buah Kakao di Desa

Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur

2013 Pelatihan Pembuatan Pestisida Berbahan Aktif Mikroorganisme yang

Menghasilkan Toksin terhadap Penyakit Busuk Buah Kakao yang

Ekonomis di Desa Bogorejo, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten

Pesawaran (Ketua Dr.Ir.Tubagus H,M.S.)

2017 Pelatihan Manajemen Usaha Dalam Rangka Pengembangan Usaha

Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) di Kecamatan Metro Selatan,

Kota Metro, Propinsi Lampung

2017 Pemberdayaan dan Penguatan Kelembagaan Perkumpulan Petani Pemakai

Air (P3A) di Daerah Irigasi Sekampung Batanghari, Kecamatan Metro

Selatan, Kota Metro, Propinsi Lampung

2018 Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Peduli Sungai di Kelurahan

Sukamenanti, Kecamatan Teluk Betung, Kota Bandarlampung

2019 Pengembangan Usaha BUMDes dalam Pengembangan Ekonomi Pedesaan

di Desa Sriwungu, Kecamatan Sukohardjo, Kabupaten Pringsewu.

PENGHARGAAN/PIAGAM Tahun Bentuk Penghargaan Pemberi

2007 Satya Lencana 20 tahun Presiden RI

2018 Satya Lencana 30 tahun Presiden RI

ORGANISASI PROFESI/ILMIAH

Tahun Organisasi Jabatan

1986 -2020 Ikatan Sosiologi Indonesia Anggota

1986-1989 Perhiptani Anggota

1998-2020 Perhimpunan Ahli Penyuluhan

Pembangunan Indonesia

Anggota

1986-2020 PERHEPI Anggota

2018-2021 FORKAPI

Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam Curriculum Vitae ini adalah benar dan apabila terdapat

kesalahan, saya bersedia mempertanggungjawabkannya.

Bandarlampung, 9 oktober 2021

Yang membuat pernyataan,

Dr.Ir. Tubagus Hasanuddin, M.S.

Page 51: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

43

2. Anggota Tim Peneliti

CURRICULUM VITAE IDENTITAS DIRI

Nama : Dr. Ir. Kordiyana K. Rangga, M.S. Nomor Peserta : 14100102600582

NIP/NIK : 19590425 198403 2 001

Tempat dan Tanggal Lahir : Menggala (Tulang Bawang) / 25 April 1959 Jenis Kelamin : Perempuan Status Perkawinan : Kawin Agama : Islam Golongan / Pangkat : IVc/Pembina Utama Muda Jabatan Fungsional Akademik : Lektor Kepala Perguruan Tinggi : Universitas Lampung Alamat : Jl.Soemantri Brojonegoro, No.1, Gedungmeneng- Bandarlampung

Telp./Faks : (0721) 781820

Alamat Rumah : Jl. Raden Saleh III No. 10 Kedaton Way Halim Bandar

Lampung

Telp./Faks. : 08127901014

Alamat e-mail : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI

Tahun Lulus

Jenjang PerguruanTinggi Jurusan/

BidangStudi 1983 S1 Universitas Lampung Sosial Ekonomi Pertanian 1991 S2 Institut Pertanian Bogor Gizi Masyarakat dan

Sumberdaya Keluarga 2014 S3 Universitas Sebelas Maret Penyuluhan Pembangunan

/Pemberdayaan Masyarakat

PELATIHAN PROFESIONAL

Tahun Pelatihan Penyelenggara 1984 Penataran Proses Belajar Mengajar dalam rangka

usaha peningkatan mutu Tenaga Pengajar (21 hari)

Universitas Lampung/ Dalam

Negeri

1984 Penataran Gizi dan Pangan (10 hari) Institut Pertanian Bogor/

Dalam Negeri

1984 Penataran Metodologi Penelitian Tingkat Dasar (11

hari)

Universitas Lampung/ Dalam

Negeri

1992 Pengadaan dan Pelaksanaan, Pengelolaan Paket

Diversifikasi Pangan dan Gizi, melalui kursus,

penyuluhan dan pembinaan peserta di Propinsi

Lampung (21 hari)

Universitas Lampung/ Dalam

Negeri

Page 52: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

44

1992 Penatarn Metodologi Pengabdian Kepada

Masyarakat Universitas Lampung (5 hari)

Universitas Lampung/ Dalam

Negeri

1995 Penataran Pembinaan Pedagang Makanan Jajanan

se-Kotamadya Bandar Lampung (2 hari)

Universitas Lampung/

Dalam Negeri

1997 Pelatihan Internet Bagi Dosen Universitas Lampung

(1 hari)

Universitas Lampung/ Dalam

Negeri

1999 Pelatihan Peningkatan Keterampilan Mengajar

Melalui Supervisi Klinis dan Evaluasi Pembelajarn

Bagi Dosen Universitas Lampung (7 hari)

Universitas Lampung/ Dalam

Negeri

1999 Pelatihan Kewirausahaan Bidang Pertanian Bagi

mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Lampung

(10 hari)

Universitas Lampung/ Dalam

Negeri

2000 Pelatihan Produksi Foto dan Slide Pembelajaran

Bagi Dosen Universitas Lampung (28 hari)

Universitas Lampung/ Dalam

Negeri

2000 Pelatihan Pembuatan OHT Angkatan VI bagi dosen

Universitas Lampung (30 hari)

Universitas Lampung/

Dalam Negeri

2001 Penataran Metodologi Pengabdian kepada

Masyarakat (11 hari)

Universitas Lampung/

17Dalam Negeri

2003 Pelatihan Pelatih (TOT) Perencanaa Partisipatif

Pembangunan Masyarakat Desa (P3MD) Tingkat

Kabupaten (10 hari)

Direktorat Jenderal Pemberda

yaan Masyarakat dan Desa

Departemen Dalam Negeri

Republik Indonesia/

Dalam Negeri

2003 Workshop Penulisan Buku Ajar (1 hari) Universitas Lampung/ Dalam

Negeri

2003 Pelatihan Pelatih (TOT) Perencanaa Pembangunan

Masyarakat Berwawas- an Jender (P2MBJ) Tingkat

Kabupaten /Kota (6 hari)

Direktorat Jenderal Pemberda

yaan Masyarakat dan Desa

Departemen Dalam Negeri

Republik Indonesia/

Dalam Negeri

2003 Pelatihan pelatih Damas PKK (4 hari) Pemberdayaan Dan

Kesejahteraan Keluarga/

Dalam Negeri

2004 Tatap Muka dan Mandiri Tahap Satu Program

Applied Approach/ Ancangan Aplikasi/AA (18

hari)

Dirjen Dikti Depdiknas/

Dalam Negeri

2004 Pelatihan Penulisan Buku Ajar (3 hari) Universitas Lampung/

Dalam Negeri

2005 Visiting Study of Health, Need, Recruitment,

Placement, Fellowship, Quality Assurance Analysis

In RRC (6 hari)

Project Health Provincy

(PHP)

Luar Negeri

2012 Workshop Penulisan Artikel Program Pascasarjana UNS,

Surakarta

2012 Training of Trainers Kewirausahaan Pusat Pengembangan

Kewirausahaan LPPM UNS

Page 53: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

45

2012 “Towards Sustainability and Financial Inclusion” Hotel Sheraton Mustika,

Yogyakarta- Indonesia

2015 International Workshop, “Statistical Applications in

Biometrics and Econometrics for Integrated Natural

University of Lampung and

Research Institute for

Humanity and Nature-RIHN,

Kyoto

2015 International Workshop, “ Randomized Control

Trial of Sustainability Programs”

ACIAR, Sydney University

2015 International Workshop, “Hydrological and

Economic Dimensions of Integrated Watershed

Mangement”

RIHN, Kyoto-Japan

2016 Workshop, “Curiculum Development” Fulbright Visiting Professor

2016 Training, “Research Metodology” Fulbright Visiting Professor

2017 International Conference, “Sustainable Agriculture

and Environment”

UNS dan Selcuk University

2017 Workshop, “Analisis Ekonometrika Berbasis

Aplikasi Eviews dengan Time Series”

Fakultas Pertanian Universitas

Lampung

2017 Workshop, “Analisis Ekonometrika Berbasis

Aplikasi Frontier”

Fakultas Pertanian Universitas

Lampung

2017 Workshop, “E-Learning Melalui Pembelajaran

Virtual Class bagi Dosen Menuju Pembelajaran

Terbuka dan Terpadu”

Fakultas Pertanian Universitas

Lampung

2017 Workshop, “Analisis Ekonometrika Berbasis

Aplikasi Sistem Dinamik”

Fakultas Pertanian Universitas

Lampung

2017 Narasumber dalam Pelatihan “Manajemen

Kelompok Wanita Tani”

ChildFund YPSK

2017 Workshop, “Analisis Ekonometrika Berbasis

Aplikasi Eviews dengan Data Panel”

Fakultas Pertanian Universitas

Lampung

2017 Workshop, “Penulisan Artikel Ilmiah Bereputasi

Nasional dan Internasional Bagi Dosen”

Fakultas Pertanian Universitas

Lampung

PENGALAMAN JABATAN

Jabatan Institusi Tahun Staf Pengajar di Jurusan Sosek FP.

Unila

JurusanSosek - UNILA 1984—sekarang

Sekretaris Jurusan Sosek FP. Unila JurusanSosek - UNILA 1991—1996

Sekretaris Pusat Studi Makanan

Tradisional Lembaga Penelitian

Unila

UNILA 1997—2001

Koordinator Praktik Umum (PU)

Jurusan Sosek FP.Unila

JurusanSosek – UNILA 2002—2010

Ketua Program Studi Penyuluhan

Pertanian (S1) Juruan Agribisnis

FP Unila

JurusanSosek – UNILA 2016—sekarang

Page 54: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

46

PENGALAMAN MENGAJAR

Mata Kuliah Jenjang Institusi/Jurusan/Program Tahun Ilmu Usaha Tani S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2001‒2004

Gizi dan Pangan S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2001‒2009

Pengantar Ilmu Ekonomi S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2001‒2004 Ilmu Kependudukan S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2002‒2009 Kewirausahaan S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2002‒2009 Ekonomi Pangan dan Gizi S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2003‒2004 Pendidikan Gizi S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2004-2005 KKL S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2005-2007 Pengembangan Masyarakat S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2014-2015 Dasar – dasar Manajemen S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2014-2015 Sosiologi Pertanian kls D S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2014-2015 Metode Penelitian S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2014-2015 Dasar-dasar Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian kls D

2014-2015

Kewirausahaan kls C 2014-2015

Gizi dan Pangan kls C S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2015‒2016 Genap S.K Dekan No. 485/UN26/DT/4/2016, Tanggal 23 Maret 2016

Sosiologi Pertanian kls B S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2015‒2016 Genap Dasar-dasar Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian kls D

S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2015‒2016 Genap

Pengembangan Masyarakat BDI kls A

S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2015‒2016 Genap

Koperasi kls B S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2015‒2016 Genap Komunikasi Bisnis kls C S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2015‒2016 Genap Kewirausahaan kls D S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2015‒2016 Genap Kependudukan kls B S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2015‒2016 Genap Dasar-Dasar Manajemen (Kelas Bud. Perairan C)

S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2016-2017 (Ganjil)

Pengembangan Masyarakat (Kls D)

S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2016-2017

Pembangunan Pertanian (Kls C)

S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2016-2017

Sosiologi Pertanian (Kls AGT E)

S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2016-2017

Sosiologi Pedesaan (Kls AGB B)

S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2016-2017

Dasar-Dasar Manajemen (Kls D PPN)

S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2016-2017

Dasar-Dasar Peyuluhan dan Komunikasi Pertanian

S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2017-2018 (Ganjil)

Pengembangan Masyarakat S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2017-2018

Page 55: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

47

(PPN) Pengembangan Masyarakat (TEPA)

S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2017-2018

Pengembangan Masyarakat (TEPA)

S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2017-2018

Sosiologi Pertanian S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2017-2018

Pendidikan Etika dan Keafiran Lokal (Mahasiswa AGB kls B)

S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2017-2018

Pendidikan Etika dan Keafiran Lokal (Mahasiswa AGB kls C)

S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2017-2018

S2 Pengembangan Masyarakat

S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2017-2018

S2 Perencanaan S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2017-2018

Pengembangan Masyarakat S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2017-2018 (Genap)

Pengembangan Masyarakat S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2017-2018

Pengembangan Masyarakat S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2017-2018

Komunikasi Bisnis S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2017-2018

Dasar-Dasar Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2017-2018

Gizi Pangan S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2017-2018

Kependudukan S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2017-2018

Kewirausahaan S1 2017-2018

PENGALAMAN MEMBIMBING MAHASISWA

Tahun Pembimbingan/Pembinaan

1984-1986 Suvervisi dan Tim Pelaksana KKN Unila di Kecamatan Belalau

Kabupaten Lampung Barat

1991—1996 Pembimbingan/pendamping mahasiswa kegiatan Himaseperta

2005--2007 Pembimbingan mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan kuliah kerja

lapang (KKL)

2003-2010 Pembimbingan mahasiwa dalam melakukan survey di lapangan

2015-2016 Pembimbingan mahasiwa dalam melakukan survey di lapangan

2002-2010 Pembimbingan mahasiwa dalam melakukan Praktek Umum (PU)

2015-2017 Pembimbingan mahasiwa dalam melakukan Praktek Umum (PU)

2016 - 2017 Pembimbingan mahasiswa dalam kegiatan kemah bakti social

Mahasiswa

Page 56: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

48

PENGALAMAN PENELITIAN

Tahun JudulPenelitian Jabatan Sumber

Dana

1985 Status Gizi Balita di Gading Rejo Kabupaten Selatan Ketua SPP Unila

1991 Peranan Ibu Rumah Tangga dalam Menjamin Kecukupan

Pangan Keluarga Petani (Kasus di Desa Bandan Hurip,

Kecamatan Palas Lampung Selatan

Ketua Tim

Manajemen

Program

Doktor

(TMPD)

1995 Pola Asuh dan Status Gizi Balita di Kecamatan Tanjung

Bintang

Anggota SPP Unila

1995 Kinerja Usaha Makanan Jajanan di lingkungan Kampus

Universitas Lampung

Ketu DSP/SPP

Unila

1996 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Performance

Kelompok P3A di Propinsi Lampung

Anggota Ditjen,

Dikdasmen

1996 Curahan Kerja Wanita Hubungannya dengan Tingkat

Kecukupan Gizi dan Status Gizi Anak Balita (Studi Kasus

di Desa Sekincau Kecamatan Belalau Kabupaten

Lampung Barat)

Ketua SPP Unila

1997 Pengaruh Penyuluhan Gizi dalam Perbaikan Perilaku

terhadap Sayuran dan Peningkatan Pola Konsumsi Pangan

pada Petani Sayuran di Desa Gisting Bawah Kecamatan

Talang Padang Kabupaten Lampung Selatan

Anggota DPP/SPP

Unila

1999 Inventarisasi Makanan Tradisional Masyarakat Lampung

Barat

Ketua SPP Unila

2000 Makanan Tradisional Tulang Bawang Ketua SPP Unila

2000 Pemanfaatan Lahan Perkarangan dalam Rangka

Diversifikasi Pangan dan Gizi di Desa Tekad Kecamatan

Pulau Panggung Kabupaten Tanggamus

Ketua Mandiri

2000 Aktivitas Pedagang Makanan Jajanan dalam Usaha

Meningkatkan Pengelolaan Usaha Makanan Jajanan di

Kotamadya Bandar Lampung

Ketua SPP Unila

2002 Dampak Penyelenggaraan Program Makanan Tambahan

kepada Anak Sekolah (PMT-AS) terhadap Kesehatan,

Semangat Belajar, Perilaku Aku Cinta Makanan

Indonesia (ACMI), dan Perekonomian desa

Ketua APBD

2004 Keragaan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani Padi

Sawah (Studi Kasus di Desa Liman Benawi Kecamatan

Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah )

Ketua DPP/SPP

Unila

2004 Kajian Tentang Preferensi dan Konsumsi Serta Nilai

Tambah Agroindustri Mi dan Bihun di Propinsi Lampung

Anggota Program

Hibah

Kompetisi

A2

Page 57: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

49

2006

Kajian Konsumsi Makanan Jajanan Mahasiswa Dan

Pengelolaan Usaha Makanan Jajanan (Kasus Di

Lingkungan Kampus Universitas Lampung)

Ketua SPP Unila

2007

Curahan Waktu ibu, Ketahanan Pangan, dan Status Gizi

Anak Balita di Kabupaten Lampung Timur

Anggota Program

Hibah

Kompetisi

A2

2014 Keefektifan Kelompok Afinitas Usaha Mikro dalam

Mewujudkan Ketahanan Pangan Rumah Tangga di Desa

Mandiri Pangan Provinsi Lampung

Ketua APBD

melalui

Dinas

Pendidikan

Propinsi

Lampung

2015 Kajian Dampak Program Desa Mandiri Pangan terhadap

Ketahanan Pangan dan Kemiskinan di Provinsi Lampung

Ketua Dinas

Ketahanan

Pangan

Propinsi

Lampung

2015 Kajian Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)

Berdasarkan Wilayah Pedesaan dan Wilayah Perkotaan di

Provinsi Lampung

Ketua Dinas

Ketahanan

Pangan

Propinsi

Lampung

2016 Partisipasi Masyarakat dalam Program Upaya Khusus

(Upsus) Peningkatan Produksi Padi Sawah di Kecamatan

Ambarawa Kab. Pringsewu

Ketua DIPA FP

Unila

2016 Model Pengembangan sumberdaya Manusia Pertanian

melalui Implementasi Cyber Extension di Propinsi

Lampung

Anggota Dikti

2017 Pendapatan dan Ketahanan Pangan Rumah Tangga

Anggota Kelompok Tani Nanas di Desa Sidomulyo

Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah

Ketua Mandiri

2017 Partisipasi Petani dalam Program Upsus Peningkatan

Produksi Padi dan Tingkat Ketahanan Pangan Rumah

Tangga Petani di Kecamatan Seputih Raman Kabupaten

Lampung Selatan

Ketua Mandiri

2017 Keefektivan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)

dalam Pelaksanaan Program Peningkatan Penghidupan

Masyarakat berbasis Komunitas (PPMK) dan Ketahanan

Pangan Rumah Tangga (Kasus di Kelurahan Margodadi

Kecamatan Metro Selatan, Kota Metro, Lampung.

Ketua DIPA FP

Unila

Page 58: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

50

KARYA TULIS ILMIAH A. Buku/Bab/Jurnal

Tahun Judul Penerbit/Jurnal

1995 Hubungan antara Status sosial

dengan Pola Konsumsi Pangan,

Tingkat Kecukupan Gizi Keluarga

Petani Pantai

Jurnal Sosio Ekonomika

Vol 2. No. 2

1996 Coping Mechanism dalam

meningkatkan Keterjaminan

Pangan Rumah Tangga Petani dan

Nelayan

Jurnal Sosio Ekonomika

Vol 2 N0. 3

1996 Studi terhadap Beban Kerja

Wanita di daerah Lahan Kering di

Propinsi Lampung

Jurnal Sosio Ekonomika

Vol 2 N0. 3

2000 Makanan Kudapan,Program

Makanan Tambahan untuk Anak

Sekolah(PMT-AS) Propinsi

Lampung

Buku Penuntun untuk Pelak.PMT-AS Kab/Kota

Propinsi Lampung

2001 Pengelolaan Usaha Makanan

Jajanan di Pasar Koga, Pasar Way

Halim Bandar Lampung

Jurnal Sosi Ekonomika Vol 7. No. 2 Bandar

Lampung. Desember 2001, ISSN: 0853-1293.

Terakreditasi

2001 Kajian Makanan Tradisional Khas

Lampung,sebagai Aset Pangan

Fungsional

Prosiding,Seminar Nasional, Pangan Tradisional

sebagai Basis Industri Pangan.Pangan fungsional

dan suplemen.di Jakarta

14 Agustus 2001.

ISBN: 979-95295-4.9

2002 Dampak Penyelenggaraan

Program Makanan Tambahan

kepada Anak Sekolah (PMT-AS)

terhadap kesehatan, Semangat

Belajar Indonesia, Perilaku Aku

Cinta Makanan (ACMI) dan

Perekonomian Desa

Jurnal Pendidikan , FKIP Unila Vol 2 No.2

Bandar lampung, September 2002. ISSN: 1411-

2531

2002 Kinerja Penyelenggaraan Program

Makanan Tambahan kepada Anak

Sekolah (PMT-AS) di Kabupaten

Lampung Selatan, Propinsi

Lampung

Jurnal Ilmiah.Kajian Ilmu Sosial dan Budaya.

Sosiologi. ISSN 1411-0040. Vol 4 No 2, Sep

2002

2004 Keragaan Ketahanan Pangan

Rumah Tangga Petani Padi Sawah

(Studi Kasus di Desa Liman

Benawi Kecamatan Trimurjo

Kabupaten Lampung Tengah )

Jurnal Sosio Ekonomika, SK No:

118/Dikti/Kep/2001. ISSN : 0853-1293 Vol. 10

No 2Edisi B. Lampung

Desember 2004. Terakreditasi

Page 59: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

51

2004 Kajian Perilaku Konsumen Rumah

Tangga Terhadap Pangan Mi di

Kota Bandar Lampung (anggota)

Jurnal Sosio Ekonomika, SK No:

118/Dikti/Kep/2001. ISSN : 0853-1293 Vol. 10

No 2Edisi B. Lampung

Desember 2004.Terakreditasi

2007 Analisis Pengelolaan Makanan

Jajanan di Kampus Universitas

Lampung. (Ketua)

Komunitas Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan

Budaya, ISSN : 0854-8455 .Vol. 9 No. 2 Edisi

B. Lampung. Juni 2006

2007 Kontribusi Makanan Jajanan

(Makjan) terhadap Kecukupan

Gizi Mahasiswa Universitas

Lampung (Ketua).

Kestra Jurnal Kesehatan Mitra Lampung, ISSN :

0216-9630

Vol. 4 No. 1Edisi B. Lampung

Januari 2007

2011 Ketahanan Pangan dan Konsumsi

Pangan Rumah Tangga di

Kabupaten Lampung Timur

Jurnal Sosio Ekonomika (Journal of Socio

Economics) Vol. 16 No. 1. Juni 2011

2011 Pola Hubungan dalam Komunikasi

Pembangunan (Tulisan dalam

buku Komunikasi Pembangunan

untuk Pemberdayaan

Masayarakat)

Program Studi Penyuluhan

Pembangunan/Pemberdayaan Masyarakat

Program Pascasarjana, Universitas Sebelas

Maret Surakarta, 2011 Hlm 115. Surakarta:

Lindu Pustaka.

2014 Micro Business Affinity Group

Empowerment For Self-Sufficient

Food Village in Lampung

Province

International Journal of Scientific reseach and

Education Vol. 2/Issue/4/2014/ Pages 719-

726/ISSN (e):2321-7545

2014 The Participation of Micro

Business Affinity Group

Members in the Implementation

of Food Self-Sufficiency Action

Program in Lampung Province.

Savap Internatinal, Academic Research

Internatinal Vol. 5 /3/2014/Pages/ 112-

122/ISSN/ 2223-2223/2223-9944

2015 Pengembangan dan Pemberdayaan

Masyarakat (Buku mendapat

HAKI))

136 halaman, penerbit: Graha Ilmu Jogyakarta

2015 Ketersediaan dan Perilaku

Konsumsi Makanan Jajanan

Olahan Siswa Sekolah Dasar di

Bandar Lampung

Jurnal Jurusan Agribisnis FP Unila: JIIA.

Volume 3 No. 4 Oktober 2015. (Hal 409-418)

2016 Pengaruh Status Keanggotaan

Koperasi ISM Mitra Karya Bahari

Terhadap Pendapatan Rumah

Tangga Nelayan Di Pulau Pasaran

Bandar Lampung

Jurnal Jurusan Agribisnis FP Unila: JIIA. Vol.

4 No.2 Mei 2016

Page 60: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

52

2016 Identifikasi Atribut Kepuasan

Konsumen dan Pelayanan Rumah

Makan Olahan Ayam Di Kota

Bandar Lampung

Jurnal Jurusan Agribisnis FP Unila: JIIA, Vol.

4 No.4 Oktober 2016

2017 Kinerja dan Pendapatan Rumah

Tangga Anggota KelompokTani

Nanas di Desa Astomulyo

Kecamatan Punggur Kabupaten

Lampung Tengah

Jurnal Jurusan Agribisnis FP Unila: JIIA, Vol.

5 No.1 Februari 2017

2017 Keefektifan Komunikasi

Kelompok Tani dalam Penerapan

Program Jarwobangplus di

Kecamatan Gadingrejo Kabupaten

Pringsewu

Jurnal Jurusan Agribisnis FP Unila:JIIA, Vol. 5

No.2 Mei 2017

2017 Partisipasi Petani dalam Program

Upaya Khusus Peningkatan,

Produksi Padi, Jagung, dan

Kedelai (UP2PJK) di Kecamatan

Seputih Raman Kabupaten

Lampung Tengah

Jurnal Jurusan Agribisnis FP Unila: JIIA, Vol.

5 No.4 November 2017

2018 The Community Ability in Supporting the Local Resource-Based Productive Effort in Food Self-Sufficient Villages of Lampung Province

Proceding of ISAE International Seminar

Bandar Lampung, August 10-12-2017

“Strengthening Food and Feed

Security and Energy Sustaina- bility to

Enhance Competi- tiveness . ISBN:

978-602-72006-2-3

Published by:

Departement of Agricultural Engineering,

Faculty of Agriculture, University of

Lampung

C. Penyunting/Editor/Reviewer/Resensi

Tahun Judul Penerbit/Jurnal 2009-2010 Reviewer Jurnal SosioEkonomika ISSN

No.1853-1293

(Terakreditasi) 2016 - 2017 Ketua Dewan Penyunting Jurnal SosioEkonomika ISSN

No.1853-1293

Page 61: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

53

PESERTA KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM

Tahun JudulKegiatan Penyelenggara 1985 Penggunaan Komputer Mikro dalam

Pengelolaan Informasi

Universitas Lampung/

Dalam Negeri

1991 Seminar Sehari Penanggulangan Masalah Lada

di Lampung

Universitas Lampung/

Dalam Negeri

1991 Realokasi Peranan Perempuan di Tahun 2000 Institut Pertanian Bogor/

Dalam Negeri

1992 Peranan Ibu Dalam Pembinaan Moral Anak Universitas Lampung/

Dalam Negeri

1992 Seminar Sehari “Profil dan Pola Pengembangan

Sumberdaya Manusia dalam Memasuki

Pembangunan Jangka Panjang Tahap II”

Universitas Bandar

Lampung/

Dalam Negeri

1992 Seminar Strategi Pembangunan Daerah Untuk

Menyongsong PJPT II Dalam Rangka Kegiatan

“Homecoming Day”

Universitas Lampung/

Dalam Negeri

1992 Seminar Kemitraan Antara Perguruan Tinggi,

Dunia Usaha, dan Pemerintah Dalam

Pengembangan Agribisnis/Agroindustri di

Daerah Lampung

Universitas Lampung/

Dalam Negeri

1992 Lokakarya Bimbingan Akademik Mahasiswa Universitas Lampung/

Dalam Negeri

1993 Seminar Nasional Pengembangan Wilayah

Lahan Kering

Universitas Lampung/

Dalam Negeri

1993 Seminar Sehari Pengembangan Agroindustri di

Lampung Utara

Universitas Lampung/

Dalam Negeri

1993 Pendayagunaan Potensi Lahan Kering Lampung

Untuk Penyangga Pangan Jabotabek

Universitas Lampung/

Dalam Negeri

1994 Lokakarya Kurikulum Universitas Lampung/

Dalam Negeri

1994 Lokakarya Orientasi Pemanfaatan Dana

Agricultural Financing Project Untuk

Pengembangan Agribisnis dan Agroindustri di

Indonesia

Universitas Lampung/

Dalam Negeri

1994 Seminar on “Research Proposal Writing” Universitas Lampung,

JICA

1995 Seminar Nasional 90 Tahun Penyelenggaraan

Transmigrasi di Indonesia “Peranan

Transformasi Budaya dan Teknologi dalam

meningkatkan Produktivitas Transmigran”

Universitas Lampung,

Departemen Transmigrasi

dan Pemukiman

Perambahan Hutan

Pemerintah Daerah

Tingkat I Lampung dan

Persatuan Insinyur

Indonesia (PII)

Page 62: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

54

1995 Seminar Nasional “Budidaya Pertanian Oleh

Tanah Konservasi Untuk Pengembangan

Pertanian Berkelanjutan”

Universitas Lampung,

Himpunan Ilmu Gulma

Indonesia, Himpunan Ilmu

Tanah Indonesia Komda

Sumbagsel dan Institut

Pertanian Bogor

1995 Lokakarya Pembaharuan Kurikulum Program

Sarjana

Universitas Lampung/

Dalam Negeri

1995 Lokakarya Peningkatan Kualitas Tri Dharma

Perguruan Tinggi

Universitas Lampung/

Dalam Negeri

1996 Seminar Nasional HIGI (Himpunan Ilmu Gulma

Indonesia)

Universitas Lampung/

Dalam Negeri

1996 Seminar Nasional Memasyarakatkan dan

Membudayakan Tabulapot dan Tabulakar

Menuju Swadaya Bumbu

Kerjasama Kantor Menteri

Negara Urusan Pangan RI

dengan LPM IPB

1996 Seminar Sehari “Peranan Imunologi Dalam

Agroindustri”

Universitas Lampung/

Dalam Negeri

1996 Seminar/ Lokakarya Desa Binaan Universitas

Lampung

Universitas Lampung/

Dalam Negeri

1996 Lokakarya Pengembangan Strategi Penelitian

Dalam Kajian Wanita

Universitas Lampung/

Dalam Negeri

1997 Peranan Keluarga dan Masyarakat dalam

Meningkatkan Kualitas Anak Menyongsong

Abad 21

Universitas Lampung/

Dalam Negeri

1997 Semiloka Peran Perguruan Tinggi Dalam

Pendampingan Penyelenggaraan PMT-AS

Institut Pertanian Bogor/

Dalam Negeri

1998 Semiloka Peran Perguruan Tinggi Dalam

Pendampingan Penyelenggaraan PMT-AS

Institut Pertanian Bogor/

Dalam Negeri

1999 Lokakarya Pengembangan Makanan Tradisional

Sebagai Aset Wisata Budaya Dalam Upaya

Pengentasan Kemiskinan

Universitas Lampung/

Dalam Negeri

2000 Seminar Nasional III Pengembangan Wilayah

Lahan Kering

Universitas Lampung/

Dalam Negeri

2000 Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia

Melalui Perbaikan Gizi dan Ketahanan Pangan

Universitas Lampung/

Dalam Negeri

2000 Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG)

VII

LIPI (Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia)

2001 Seminar Nasional Pertanian Berkelanjutan:

Pengelolaan Sumber Daya Alam untuk

Mencapai Produktivitas Optimal Berkelanjutan

Universitas Lampung/

Dalam Negeri

2001 Seminar Nasional Pangan Tradisional Sebagai

Basis Industri Pangan Fungsional & Suplemen

Institut Pertanian Bogor/

Dalam Negeri

2002 Lokakarya Revisi Kurikulum Pengembangan

Program Studi: Ilmu Tanah, Agronomi,

Hortikultura, Sosial Ekonomi/ Agribisnis,

Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

Universitas Lampung/

Dalam Negeri

Page 63: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

55

2002 Seminar Nasional “Prospek Pengembangan

Komoditas Kopi Indonesia dalam Era

Persaingan Global”

Universitas Lampung/

Dalam Negeri

2002 Seminar Aplikasi Program Statistical Analysis

System (SAS)

Universitas Lampung/

Dalam Negeri

2002 Seminar Sehari “Peranan Penyuluh dan

Teknologi Tepat Guna Dalam Menghadapi Era

Perdagangan Bebas”

Universitas Lampung/

Dalam Negeri

2002 Semiloka Penyusunan Panduan Praktikum Universitas Lampung/

Dalam Negeri

2003 Seminar Kewirausahaan HIMASEPERTA

Fakultas Pertanian Unila “Menumbuhkan

Semangat dan Kemandirian Berwirausaha

Dalam Menghadapi AFTA”

Universitas Lampung/

Dalam Negeri

2004 Seminar Nasional Pengembangan Agribisnis

Dalam Skema Restrukturisasi Ekonomi

Indonesia

Universitas Lampung/

Dalam Negeri

2004 Lokakarya Peningkatan Mutu Panelitian Universitas Lampung/

Dalam Negeri

2005 Lokakarya Pengembangan Sarana Produksi

Media Pembelajaran

Universitas Lampung/

Dalam Negeri

2008 Seminar Nasional SAINS dan Teknologi

(SATEK) II Tahun 2008 “Peran Strategis

SAINS DAN Teknologi Pasca 100 Tahun

Kebangkitan Nasional”

Universitas Lampung/

Dalam Negeri

2008 Stadium General dan Seminar Nasional

Ketahanan Pangan 2008 “ Diversifikasi Pangan

Non Beras Dalam Rangka Mendukung

Ketahanan Pangan Nasional”

Universitas Lampung/

Dalam Negeri

2010 Seminar Nasional “Resolusi Konflik

Sumberdaya Alam dan Lingkungan di Era

Otonomi Daerah”

Jurusan Penyuluhan dan

Komunikasi Pertanian

Fakultas Pertnian

Universitas Sebelas Maret

2010 Seminar Nasional ”Manajemen dan Prospek

Pendidikan di Negara Maju”

Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

2011 Seminar Nasional “Pemberdayaan Masyarakat

untuk Pengentasan Kemiskinan”

Pemberdayaan mahasiswa

dan Masyarakat (PPMM)

LPPM-UNS . Surakarta

2012 “Towards Sustainability and Financial

Inclusion”

Hotel Sheraton Mustika,

Yogyakarta- Indonesia

2012 Workshop Penulisan Artikel Program Pascasarjana

UNS, Surakarta

Page 64: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

56

2012 Training of Trainers Kewirausahaan Pusat Pengembangan

Kewirausahaan LPPM

UNS

2014 Lokakarya Nasional, “Pengembangan

Pendidikan CSR di Perguruan Tinggi”

Universitas Sebelas Maret

2014 Seminar Nasional dan Sarasehan, “Eksistensi

UMKM dalam menyongsong Era Asia”

Universitas Sebelas Maret

2015 International Workshop, “Statistical

Applications in Biometrics and Econometrics

for Integrated Natural

University of Lampung

and Research Institute for

Humanity and Nature-

RIHN, Kyoto

2015 International Workshop, “ Randomized Control

Trial of Sustainability Programs”

ACIAR, Sydney

University

2015 International Workshop, “Hydrological and

Economic Dimensions of Integrated Watershed

Mangement”

RIHN, Kyoto-Japan

2016 Kuliah Umum Kewirausahaan Jurusan Agribisnis

Fakultas Pertanian Unila,

Bandar Lampung

2016 Konferensi Nasional, “Penyuluhan dan

Komunikasi untuk Pengembangan Pertanian,

Lingkungan, Agroekowisata Berwawasan

Kearifan Lokal dan Sesuai Kebutuhan

Masyarakat’

Fakultas Pertanian

Universitas Brawijaya

2016 Workshop, “Curiculum Development” Fulbright Visiting

Professor

2016 Training, “Research Metodology” Fulbright Visiting

Professor

2017 Seminar Doktor Fakultas Pertanian Universitas

Lampung

Fakultas Pertanian

Universitas Lampung

2017 Sarasehan Nasional, “Perkembangan Paradigma

Penyuluhan Pembangunan”

Universitas Sebelas Maret,

Solo

2017 Simposium Nasional, “Pengembangan Jejaring

Kelembagaan Menuju Penguatan Keberdayaan

Masyarakat”

Universitas Sebelas Maret,

Solo

2017 International Conference, “Sustainable

Agriculture and Environment”

UNS dan Selcuk

University

2017 Stadium General, “Precission Agriculture” University of Lampung

2017 Workshop, “Analisis Ekonometrika Berbasis

Aplikasi Eviews dengan Time Series”

Fakultas Pertanian

Universitas Lampung

2017 Workshop, “Analisis Ekonometrika Berbasis

Aplikasi Frontier”

Fakultas Pertanian

Universitas Lampung

2017 Workshop, “E-Learning Melalui Pembelajaran

Virtual Class bagi Dosen Menuju Pembelajaran

Terbuka dan Terpadu”

Fakultas Pertanian

Universitas Lampung

Page 65: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

57

2017 Workshop, “Analisis Ekonometrika Berbasis

Aplikasi Sistem Dinamik”

Fakultas Pertanian

Universitas Lampung

2017 Narasumber dalam Pelatihan “Manajemen

Kelompok Wanita Tani”

ChildFund YPSK

2017 Workshop, “Analisis Ekonometrika Berbasis

Aplikasi Eviews dengan Data Panel”

Fakultas Pertanian

Universitas Lampung

2017 Workshop, “Penulisan Artikel Ilmiah Bereputasi

Nasional dan Internasional Bagi Dosen”

Fakultas Pertanian

Universitas Lampung

2017 Lokakarya Nasional, “Penguatan Asosiasi Prodi

Penyuluhan Indonesia”

Asosiasi Prodi

Penyuluhan, Komunikasi

Pembanguan, dan

Pemberdayaan Masyarakat

Indonesia (APP-KPPMI)

KEGIATAN PROFESIONAL/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Tahun Kegiatan

1984/1985 Suvervisi dan Tim Pelaksana KKN Unila di Kecamatan Belalau Kabupaten

Lampung Barat

1985--1987

Pembinaan Kepada Kelompok Tani di Rawasragi Kabupaten Lampung

Selatan

1991--1993

Pengadaan dan Pelaksanaan Pengelolaan Paket Diversifikasi Pangan dan Gizi

melalui Kursus, Penyuluhan, dan Pembinaan Peserta di Propinsi Lampung

1995 Penataran Pembinaan Pedagang Makanan Jajanan se Kotamadya Bandar

Lampung

1995 Pembinaan Pedagang Makanan Jajanan di Kotamadya Bandar Lampung

1996 Pembinaan Pedagang Makanan Jajanan di Lingkungan Unila

1996 Pembinaan Rumah Tangga Petani Sayuran dalam meningkatkan konsumsi

Vitamin A dan Zat Besi serta Perbaikan Pola Konsumsi Pangan di Desa

Gisting Bawah Kecamatan Talang Padang Kabupaten Lampung Selatan

1997 Pembinaan Penyelenggaraan Program Makanan Tambahan kepada Anak

Sekolah (PMT-AS) di Propinsi Lampung

1997 Pembinaan Penyelenggaraan PMT-AS di Desa Sidosari kecamatan Natar

Lampung Selatan

1997 Pembinaan Rumah Tangga Petani Sayuran dalam Meningkatkan Konsumsi

Vitamin A dan Zat Besi (Fe) serta Perbaikan Pola Konsumsi Pangan Anak

Balita di Desa Sekincau Kecamatan Belalau, Kabupaten Lampung Barat

1998 Sosialisasi dan Pendamping Pelaksanaan PMT-AS di Kecamatan Natar

Kabupaten Lampung Selatan

Page 66: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

58

1998 Kaji Tindak dalam Perbaikan Pola Konsumsi Makanan Jajanan Anak sekolah

di Desa Sidosari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan

1998 Pembinaan Pedagang Makanan Jajanan di Kotamadya Bandar Lampung

1999 Sosialisasi dan Pendampingan pelaksanaan PMT-AS di Kecamatan Natar

Kabupaten Lampung Selatan

2000 Pendampingan Penyelenggaraan PMT-AS di Desa Margorejo, Pancabakti,

dan Sinar Jati Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan

2001 Pembinaan Diversifikasi Industri Kecil Olahan untuk Memenuhi Kebutuhan

Pangan Penduduk Lima Tahun ke depan

2001 Strategi dan Upaya melestarikan Makanan Khas Daerah

2001 Pelatihan Penganekaragaman Pangan melalui Sosialisasi Jenis-jenis Pangan

alternative dan Upaya Pengembangan Teknologi Pengolahan Pangan Lokal

2002 Pelatihan Perencanaan Pangan Berbasis Neraca Bahan Makanan (NBM) dan

Pola Pangan Harapan (PPH)

2003 Sosialisasi Prospek Penyediaan Pangan Propinsi Lampung untuk Memenuhi

Kebutuhan Pangan Penduduk lima Tahun ke Depan

2004 Pelatihan Perhitungan kebutuhan Gizi dan Pangan Keluarga dan Faktor-

faktor yang Mempengaruhinya

2007 Prinsip Perencanaan Menu Rumah Tangga

2009 Penyuluhan Komoditi/Tanaman Jahe Sebagai Obat-obatan dan Gizi Keluarga

di Desa Penumangan Baru kabupaten Tulang Bawang

2014 Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di

Desa Brajayekti Kecamatan Brajaselebah Kabupaten Lampung Timur

2014 Gizi dan Kesehatan Makanan.

Workshop dan Pelatihan Kewirausahaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) pada Pedagang Makanan Jajanan di Lingkungan Universitas

Lampung

2014

2015 Pembimbing Pendampingan Program UPSUS Peningkatan Produksi Padi

Jagung Kedele (PAJALE) di Kabupaten Tulang Bawang

2016 Pekerjaan Jasa Konsultasi Pendampingan Kegiatan Optimalisasi Komoditas

Unggulan Pekon (Penyempurnaan) Kabupaten Pesisir Barat

2017 Penyuluhan Peranan BUMDES dalam Meningkatkan Usaha Pembangunan

Masyarakat di Pekon Way Sindi Kecamatan Karya Penggawa Kab. Pesisir

Barat.

2017

Pembimbing Pendampingan Program UPSUS Peningkatan Produksi Padi

Jagung Kedele (PAJALE) di Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung

Timur

Page 67: PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …

59

PENGHARGAAN/PIAGAM

Tahun Bentuk Penghargaan Pemberi 2006 Satya Lencana 20 Tahun PNS Presiden RI

2005 Visiting Stydy of Health, Need, Recruitment,

Placement, Fellowship,Quality Assurance

Analysis in RRC.

Project Health Province (PHP)

2014 Lulusan Terbaik Program Pasca Sarjana

(S3) UNS Surakarta

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

2016 Satya Lencana 30 Tahun PNS Presiden RI

ORGANISASI PROFESI/ILMIAH

Tahun Organisasi Jabatan 1999—2002 Litbang Alisa Khodijah Batom ICMI

Propinsi Lampung

Ketua Bidang

1999—2002 Pokja III PKK. Propinsi Lampung Koordinator Bendahara

2002—2006 I CMI Propinsi Lampung Wakil Bendahara

2002—2005 Pokja Restruktur Organisasi di Dinas

Kesehatan pada Kegiatan PHP (Project

Health Provinsi) Lampung

Anggota

2000—2006 Pokja Ahli pada Ketahanan Pangan

Propinsi Lampung

Sekretaris

1998—2003 Pergizi Pangan Propinsi Lampung Sekretaris Umum

2014—sekarang Anggota IKA UNS Anggota

2016 (Mem ber

No 214)

Perhimpunan Ahli Penyuluhan

Pembangunan Indonesia (PAPPI)

Anggota

2017—2022 Pergizi Pangan Propinsi Lampung Pengurus

No.1417006 PERHEPI Lampung Anggota

Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam Curriculum Vitae ini adalah benar dan apabila terdapat kesalahan, saya bersedia mempertanggungjawabkannya.

Bandar Lampung, Maret 2018 Yang membuat pernyataan,

Dr. Ir. Kordiyana K. Rangga, M.S.

2017 Pelatihan Manajemen Usaha Lembaga Keswadayaan Masyarakat Margodadi Jaya di Kecamatan Metro Selatan Kota Metro, Provinsi Lampung.

2017 Peningkatan Kredibilitas Penyuluh Pertanian Tanaman Pangan di BP3K

Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan