PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS...
Transcript of PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS...
EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH
PASCASARJANA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
BERDASARKAN METODE LIBQUAL+TM
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
oleh
Berliani Ardi
NIM: 1112025100014
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1437 H/2016 M
i
ABSTRAK Berliani Ardi (NIM: 1112025100014). Evaluasi Kualitas Layanan Perpustakaan
Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Berdasarkan Metode LibQUAL+TM. Di bawah bimbingan Fadhilatul Hamdani, M.Hum. Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kualitas layanan di Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggunakan metode LibQUAL+TM yang terdiri dari tiga dimensi yaitu ditinjau dari kinerja pustakawan dalam pelayanan (Affect of Service), kualitas informasi dan akses informasi (Information Control), dan sarana perpustakaan (Library as Place). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah studi pustaka, observasi, dan kuisioner. Sampel pada penelitian ini adalah anggota perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dari tahun 2014 sampai 2016 sebanyak 302 orang yang dibatasi menggunakan rumus Slovin yaitu 35 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara teknik accidental sampling. Berdasarkan hasil penelitian, kualitas layanan perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta secara umum telah dinilai cukup baik oleh pemustaka. Hal tersebut dapat diasumsikan atas hasil analisis kesenjangan antara harapan dan persepsi pemustaka, ditinjau dari dimensi kinerja pustakawan dalam pelayanan (Affect of Service) memperoleh nilai Adequacy Gap (AG) positif 0,56 dan nilai Superiority Gap (SG) negatif -1,98. Kemudian pada dimensi kualitas informasi dan akses informasi (Information Control) memperoleh nilai Adequacy Gap (AG) positif 0,54 dan nilai Superiority Gap (SG) negatif -2,31. Dan pada dimensi sarana perpustakaan (Library as Place) memperoleh nilai Adequacy Gap (AG) positif 0,96 dan nilai Superiority Gap (SG) negatif -1,77. Dengan demikian, layanan yang diterima oleh pemustaka Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta secara keseluruhan telah memenuhi harapan minimum (minimum) yang dapat diterima, namun belum memenuhi harapan ideal (desired) yang diinginkan oleh pemustaka. Kata kunci: evaluasi, kualitas layanan, metode LibQUAL+TM, perpustakaan perguruan tinggi, Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ii
ABSTRACT
Berliani Ardi (NIM: 1112025100014). Evaluation of Library Service Quality at
The Library of Graduate School UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Method
Based LibQUAL+TM. Supervised by Fadhilatul Hamdani, M.Hum.
Departement of Library and Information Science Faculty of Adab and
Humanities Islamic State University Syarif Hidayatullah Jakarta. 2016.
The aims of this research are to measure the quality of service at the Library of
Graduate School UIN Syarif Hidayatullah Jakarta based on LibQUAL+TM
methods that consists of three dimensions; the performance of librarians in service
(Affect of Service), the quality of information and access to information
(Information Control), and the library infrastructure (library as Place). This
research used descriptive quantitative approach. The data was collected by
literature study, observation, and questionnaires. Samples are the Library of
Graduate School UIN Syarif Hidayatullah Jakarta member from 2014 until 2016,
and amounted to 302 peoples that restricted using Slovin formulas until 35 people.
The sampling technique of this research was used accidental sampling technique.
Based on this research, the quality of library services at the Library of Graduate
School UIN Syarif Hidayatullah Jakarta has generally considered as good enough
by user. It could be assumed by the analysis of the gap between user expectation
and perception, in terms of the performance of librarians in service (Affect of
Service) scored value of Adequacy Gap (AG) positive 0.56 and Superiority Gap
(SG) negative -1.98. On the quality dimension of information and access to
information (Information Control), scored value of Adequacy Gap (AG) positive
0.54 and Superiority Gap (SG) negative -2.31. The library infrastructure (Library
as Place) scored value of Adequacy Gap (AG) positive 0.96 and Superiority Gap
(SG) negative -1.77. Therefore, user received the library services at the Library of
Graduate School UIN Syarif Hidayatullah Jakarta has filled minimum
expectations (minimum) which can be accepted, but not filled the expectations of
the desired.
Keywords: evaluation, service quality, the LibQUAL+TM method, university
library, the Library of Graduate School UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamiin, segala puji dan syukur penulis panjatkan
atas kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Shalawat serta salam penulis
sampaikan bagi junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan
sahabatnya. Karena, berkat rahmat dan pertolongan-Nya penulis dapat
menghadapi segala kendala dan menyelesaikan skripsi berjudul “Evaluasi
Kualitas Layanan Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Berdasarkan Metode LibQUAL+TM”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terdapat banyak kekurangan dan
keterbatasan ilmu yang dimiliki, sehingga skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang membangun tentunya
penulis butuhkan dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Dalam pelaksanaan
penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab
dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu
perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab dan Humaniora UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
iv
4. Ibu Fadhilatul Hamdani, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah berkenan memberikan waktu, tenaga, ilmu serta
kesabaran dalam mengarahan, serta membimbing penulis hingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5. Bapak Nuryudi, MLIS, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah memberikan pengarahan serta masukan atas penelitian penulis.
6. Ibu Dr. Ida Farida, MLIS dan Bapak Nuryudi MLIS, selaku Dosen
Penguji pertama dan kedua yang telah memberikan saran untuk
melengkapi kekurangan dari skripsi penulis.
7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab
dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah
senantiasa mencurahkan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat
bagi masa depan penulis nantinya.
8. Ibu Alfida, MLIS, selaku Kepala Perpustakaan Sekolah Pascasarjana
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan izin serta
memberikan dukungan kepada penulis dalam melaksanakan
penelitian.
9. Bapak Mohammad Ainur Rofiq, S.IP, Ibu Nurhasanah, S.Pd, dan
Bapak Imron selaku staf perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam
melaksanakan penelitian di perpustakaan.
10. Teristimewa untuk kedua orangtua penulis tercinta, papa Arnel
Wandi, S.Pd dan mama Tasnim, S.Sos, yang selalu melimpahkan
kasih sayang yang amat besar kepada penulis, serta tidak pernah
v
merasa lelah untuk terus mendidik, membimbing, mengingatkan,
senantiasa mendo’akan, dan memberikan bantuan moril dan materil
kepada penulis.
11. Abang tercinta Zadrian Ardi, S.Pd., M.Pd., Kons. yang bersedia
menjadi pembimbing skripsi kedua bagi penulis, mendengarkan
berbagai keluhan, namun tetap memberikan motivasi dan
dukungannya tanpa henti kepada penulis. Adikku tercinta Lailatul
Afifah Ardi, yang selalu memberikan dukungan dan perhatian
kepada penulis.
12. Kepada mama Ikhfa dan papa Firdaus Rais sebagai orangtua kedua,
abang Adria Zulfikri, dan abang Rayzul Rivaldie sebagai abang
kedua dan ketiga bagi penulis. Terima kasih atas perhatian dan
dukungannya.
13. Tidak akan lupa untuk keluarga besar KPBA, terutama Ibu Murti
Bunanta, MA selaku ketua yayasan Murti Bunanta, Ibu Ida Farida,
Ibu Tety Elida, dan ibu Emilia Nazir.
14. Sahabatku para Tongs dan Kolacclub, Cesil, Luthfia, Almas, Dewi,
Lulu, Stephani, Mardiah, Aini, Kak Wana, Diah, Hisna, Rani, dan
Zahra. Terima kasih atas semua saran, kritik dan dukungan yang
tiada henti-hentinya untuk penulis.
15. Teman-teman seperjuangan, IPI A Angkatan 2012, Adit Saputra,
Ratu, Maria, Roni, Mae, Pupu, Epah, Braja, Iim, Ipah, Reza,
Putrinov, Panggih, Alvi, Lala, Djalinus, Diva, Astrid, Joese, Atikah,
Ami, Reni, Ihsan, Ari, Farhan, dan Sufaili, terima kasih telah
vi
menjadi partner penulis selama menempuh masa studi. Semoga kita
menjadi para calon pustakawan profesional dan sukses di masa
depan. Aamiin
16. Terimakasih pula kepada kakak-kakak Jurusan Ilmu Perpustakaan
kak Widia Oktaferiyani, kak Melly Kartika Adelia, kak Muthia
Fariza, kak Amirah Rasyidah, kak Yuka M., kak Yusra, kak Jauzi,
kak Zulfikar Arman dan kak Fitria Khairunafis. Dan adik-adik JIP,
terutama untuk Anten Eka G., Putri Permatasari, Ummi, Dyah Ayu
Novianti, Rury Agnesia, Bian, Putri Wulandari, Hilda Safitri, Rizka
Meidina, Faiz, Fathiya, Apri, dan Jana.
17. Ikatan Keluarga Mahasiswa Minangkabau (IKMM), terima kasih
kepada sahabat dan keluarga mahasiswa perantauan minangkabau.
18. Teman-teman KKN REALITA, khususnya untuk Putri, Asha, Maya,
Cesil, Ratu, Ferry, Dinda, Novia, Rizki, Hani, Fauzan, Subhan,
Arjun, dan Ali, yang senantiasa selalu memberikan semangat kepada
penulis.
Dan semua yang sudah banyak mendukung penulis dalam menyelesaikan
skripsi, yang tidak dapat diucapkan satu persatu, Terimakasih atas perhatian dan
dukungannya, semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dan doa yang sudah
diberikan kepada penulis. Aamiin
Jakarta, 11 Juni 2016
Penulis
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
SURAT PERNYATAAN
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
ABSTRAK ..................................................................................................... i
ABSTRACT ................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah .................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 6
D. Definisi Istilah .................................................................................... 7
E. Sistematika Penulisan .......................................................................... 8
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Perguruan Tinggi
1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi ................................. 10
2. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi ....................................... 12
3. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi .. .................... 14
B. Layanan Perpustakaan
1. Jenis-jenis Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi ................... 22
2. Sistem Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi ......................... 25
viii
C. Kualitas Layanan ................................................................................. 29
D. Kepuasan Pemustaka ........................................................................... 34
E. Metode LibQUAL+TM . ........................................................................ 36
F. Penelitian Terdahulu . .......................................................................... 40
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ........................................................... 46
B. Sumber Data
1. Data Primer .................................................................................. 46
2. Data Sekunder .............................................................................. 47
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi ........................................................................................ 47
2. Sampel .......................................................................................... 47
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 49
E. Metode Pengukuran Kualitas Layanan dan Variabel Penelitian ......... 50
F. Teknik Pengolahan Data ..................................................................... 55
G. Teknik Analisis Data ........................................................................... 57
H. Tempat dan Jadwal Penelitian
1. Tempat Penelitian ......................................................................... 59
2. Jadwal Penelitian .......................................................................... 60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
1. Sejarah Berdirinya Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta ........................................................... 61
2. Visi, Misi, dan Tujuan Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta ............................................................ 63
3. Struktur Organisasi Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN
ix
Syarif Hidayatullah Jakarta ........................................................... 65
4. Layanan Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta ...................................................................... 66
5. Keanggotaan (Peraturan dan Tata Tertib Perpustakaan
Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta................. 69
6. Koleksi Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta ...................................................................... 75
7. Susunan Koleksi Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta ........................................................... 79
8. Penempatan Koleksi Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta ........................................................... 79
9. Penggunaan Fasilitas Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta ........................................................... 80
B. Hasil Penelitian
1. Analisis Identitas Responden ....................................................... 84
2. Kualitas Layanan Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Berdasarkan Metode
LibQUAL+TM ................................................................................ 86
C. Pembahasan
1. Kualitas Layanan Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Ditinjau dari Kinerja Pustakawan
dalam Pelayanan (Affect of Service) .............................................. 122
2. Kualitas Layanan Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Ditinjau dari Kualitas Informasi
dan Akses Informasi (Information Control) .................................. 124
3. Kualitas Layanan Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Ditinjau dari Sarana Perpuustakaan
(Library as Place) .......................................................................... 126
x
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 128
B. Saran .................................................................................................. 130
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 132
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
xi
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuisioner Penelitian ............................................ 52
2. Tabel 3.2 Jadwal Penelitian ............................................................... 60
3. Tabel 4.3 Jam Layanan Perpustakaan ................................................ 66
4. Tabel 4.4 Jumlah Koleksi Tesis dan Disertasi ................................... 76
5. Tabel 4.5 Jenis Koleksi Multimedia .................................................. 78
6. Tabel 4.6 Penempatan Koleksi Perpustakaan ................................... 79
7. Tabel 4.7 Data Sebaran Kuisioner .................................................... 83
8. Tabel 4.8 Jenis Kelamin Responden .................................................. 84
9. Tabel 4.9 Tingkat Pendidikan Responden ......................................... 85
10. Tabel 4.10 Pustakawan Memahami Kebutuhan Para Pemustaka ........ 88
11. Tabel 4.11 Pustakawan Memberikan Perhatian Pada Pemustaka ........ 89
12. Tabel 4.12 Pustakawan Memberikan Bantuan .................................... 90
13. Tabel 4.13 Pustakawan Cepat Tanggap ............................................... 90
14. Tabel 4.14 Keramahan Pustakawan ..................................................... 91
15. Tabel 4.15 Kecakapan Pustakawan dalam Bidangnya ........................ 92
16. Tabel 4.16 Pustakawan Melayani Sesuai Ketentuan Jam Pelayanan
Perpustakaan ...................................................................... 93
17. Tabel 4.17 Kemampuan Pustakawan dalam Menjawab Pertanyaan
Pemustaka .......................................................................... 94
18. Tabel 4.18 Rekapitulasi Kualitas Layanan Berdasarkan Dimensi
Affect Of Service ................................................................ 95
19. Tabel 4.19 Ketersediaan Koleksi ......................................................... 97
xii
20. Tabel 4.20 Ketersediaan Koleksi Terbaru ........................................... 98
21. Tabel 4.21 Petunjuk atau Panduan Penggunaan Fasilitas Layanan
Perpustakaan ...................................................................... 99
22. Tabel 4.22 Kemudahan Penggunaan OPAC ........................................ 100
23. Tabel 4.23 Kemudahan dalam Penelusuran Informasi
di Perpustakaan .................................................................. 101
24. Tabel 4.24 Penataan Koleksi Perpustakaan Memudahkan
Penelusuran ........................................................................ 102
25. Tabel 4.25 Waktu Menemukan Informasi Relevan dan Akurat .......... 103
26. Tabel 4.26 Akurasi Data OPAC dengan Koleksi pada Jajaran Rak .... 104
27. Tabel 4.27 Jumlah Komputer untuk Penelusuran Koleksi .................. 104
28. Tabel 4.28 Kecepatan hotspot .............................................................. 105
29. Tabel 4.29 Menemukan Infomrasi Koleksi pada OPAC ..................... 106
30. Tabel 4.30 Kemampuan Mencari Koleksi di Jajaran Rak ................... 107
31. Tabel 4.31 Rekapitulasi Kualitas Layanan Berdasarkan Dimensi
Information Control ........................................................... 108
32. Tabel 4.32 Kondisi Fisik dan Fasilitas Perpustakaan .......................... 111
33. Tabel 4.33 Penampilan Pustakawan .................................................... 112
34. Tabel 4.34 Ketenangan Ruang Perpustakaan ...................................... 112
35. Tabel 4.35 Desain Ruang Perpustakaan .............................................. 113
36. Tabel 4.36 Perpustakaan Terbuka Bagi Civitas Akademik ................. 114
37. Tabel 4.37 Perpustakaan Memberikan Inspirasi dan Kreativitas ........ 115
38. Tabel 4.38 Perpustakaan Tempat yang Tenang dan Nyaman .............. 116
39. Tabel 4.39 Kondisi Perpustakaan ........................................................ 116
xiii
40. Tabel 4.40 Rekapitulasi Kualitas Layanan Berdasarkan Dimensi
Library as Place ................................................................ 117
41. Tabel 4.41 Kualitas Layanan Perpustakaan Sekolah Pascasarjana
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Berdasarkan Dimensi
LibQUAL+TM .................................................................... 120
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Denah Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Lantai 3
Lampiran 2 Surat Menjadi Pembimbing
Lampiran 3 Surat Izin Penelitian
Lampiran 4 Surat Pergantian Judul
Lampiran 5 Lembar Bimbingan Skripsi
Lampiran 6 Kuisioner Penelitian
Lampiran 7 Rekapitulasi Persepsi Responden terhadap Kualitas Layanan di
Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Lampiran 8 Rekapitulasi Harapan Minimum Responden terhadap Kualitas
Layanan di Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Lampiran 9 Rekapitulasi Harapan Ideal Responden terhadap Kualitas Layanan
di Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Lampiran 10 Rekapitulasi Nilai Rata-rata Persepsi, Harapan, dan Kesenjangan
Berdasarkan Item Pertanyaan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan informasi, setiap
organisasi atau lembaga tak terkecuali perpustakaan semakin berpacu untuk
mampu menyuguhkan layanan prima, menyajikan informasi dan bahan
pustaka yang diperlukan oleh masyarakat pemakainya. Hal ini dilakukan agar
eksistensi perpustakaan sebagai salah satu lembaga penyedia informasi tidak
ditinggalkan para peminatnya. Perpustakaan merupakan intitusi pengelola
koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara professional
dengan sistem baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian,
pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.1
Perpustakaan terdiri dari berbagai jenis, perpustakaan perguruan tinggi
ialah salah satu dari beberapa jenis perpustakaan. Yang termasuk
perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan jurusan, fakultas,
universitas, sekolah tinggi, akademik maupun perpustakaan program non
gelar.2Perpustakaan perguruan tinggi memiliki andil yang sangat penting
dalam mewujudkan dan mendukung terlaksananya Tri Dharma perguruan
tinggi,yaitu pertama pendidikan, kedua penelitian dan ketiga pengabdian
kepada masyarakat.
1 Indonesia, Undang-undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 2007 tentang
Perpustakaan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h.3. 2 Sulistiyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Gramedia Media Utama,
2003), h.3.
2
Berdasarkan uraian pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa,
perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan perpustakaan yang didirikan oleh
suatu instansi, lembaga atau departemen dengan tujuan untuk mendukung visi
dan misi serta tujuan dari perguruan tinggi dan berfungsi sebagai pusat
pemenuhan informasi paling utama yang berhubungan dengan penelitian
(research) dan pengembangan.
Ditinjau dari fungsi perpustakaan perguruan tinggi sebagai pusat
pemenuhan informasi, maka kualitas serta keberhasilan pelayanan
perpustakaan sangat perlu dijaga dan ditingkatkan sebab akan menunjukkan
baik dan buruknya citra sebuah perpustakaan. Pelayanan yang baik
merupakan pelayanan yang cepat dan tepat pada sasarannya sehingga mampu
memberikan rasa puas kepada para pemustaka di perpustakaan. Penilaian
terhadap kualitas layanan perpustakaan dilakukan untuk menghasilkan
gambaran-gambaran yang lebih baik yang dapat dijadikan sebagai salah satu
terobosan dalam pengembangan dan perbaikan layanan
perpustakaan.Pengembangan tersebut dilakukan dengan berorientasi pada
pemustaka dan membangun kerjasamaterhadap semua unsur di perpustakaan
serta diimbangi dengan pengembangan secara terus menerus.
Pemustaka merupakan bagian penting dari perpustakaan yang tidak
dapat dipisahkan. Pemustaka adalah pengguna perpustakaan, yaitu
perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang
memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan3. Kepuasan pemustaka
merupakan sesuatu yang bersifat kesenangan, kegembiraan, dan rasa puas
3 Indonesia, Undang-undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 2007 tentang
Perpustakaan Pasal 1 Ayat 9
3
yang timbul karena keinginan serta tujuannya telah terpenuhi dengan baik.
Kepuasan pemustaka tercipta saat kebutuhan serta layanan di perpustakaan ia
terima secara optimal. Oleh karena itu, perpustakaan harus menciptakan
sistem pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pemustaka.
Salah satu tolak ukur untuk mengetahui keberhasilan dalam pelayanan
khususnya bidang perpustakaan, yaitu menggunakan metode LibQUAL+TM
(Library Quality). Metode LibQUAL+™ adalah pengembangan dari
ServQUAL+™ yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pemustaka
terhadap kualitas pelayanan perpustakaan. LibQUAL+™ merupakan salah
satu panduan layanan yang digunakan perpustakaan untuk mengumpulkan,
memetakan, memahami, dan bertindak atas pendapat pemustaka
perpustakaan terhadap kualitas layanan perpustakaan. Kyrillidou dalam
Fransisca Rahayuningsih menyampaikan, bahwa terdapat tiga dimensi dalam
LibQUAL+™ yang dijadikan variabel pengukuran kualitas layanan, yaitu
Affect of Service, Information Control, dan Library as Place.4
Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
merupakan salah satu perpustakaan perguruan tinggi berada di bawah
naungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Perpustakaan
Sekolah Pascasarjana memiliki kewajiban untuk menyediakan kebutuhan
informasi bagi para pemustakanya,yaitu mahasiswa Sekolah Pascasarjana
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang menempuh pendidikan pada
jenjang S2dan S3. Perpustakaan sekolah Pascasarjana memiliki berbagai jenis
layanan, yaitu layanan sirkulasi dan layanan referensi, meliputi jasa informasi
4 Fransisca Rahayuningsih, Mengukur Kepuasan Pemustaka: Menggunakan Metode
LibQUAL+TM
. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015), h. 33.
4
dan bimbingan pemakai, jasa penelusuran informasi dan jasa informasi
terbaru. Serta didukung dengan beragam fasilitas, seperti rak koleksi, meja
baca, rak koran, komputer, jaringan internet, ruang baca, ruang diskusi, dan
rak audio visual. Pengunjung yang datang ke Perpustakaan Sekolah
Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terbilang cukup banyak terdiri
dari mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan
juga pengunjung dari luar.
Dalam perkembangannya sampai saat ini, Perpustakaan Sekolah
Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah melakukan berbagai
upaya untuk meningkatkan kualitas layanan perpustakaan demi terpenuhinya
kebutuhan pemustaka. Upaya tersebut dilakukan bertujuan agar informasi
yang disediakan oleh perpustakaan dapat diperoleh secara cepat, tepat, mudah
serta mampu memberikan kepuasan bagi pemustaka. Berdasarkan observasi
awal dan wawancara penulis di lapangan, masih ada kesenjangan yang belum
memenuhi harapan pemustaka. Diketahui bahwa sebagian pengunjung
perpustakaan mengungkapkan,perpustakaan Sekolah Pascasarjana belum
mampu memenuhi kebutuhan informasi yang mereka butuhkan, penempatan
koleksi yang tidak sesuai sebagaimana mestinya,kurangnya keamanan barang
bawaan pemustaka,serta beberapa sarana komputer di perpustakaan yang
tidak dapat dipergunakan untuk melakukan penelusuran informasi.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan di atas,
maka penulis tertarik untuk mengetahui tingkat kepuasan pemustaka
perpustakaan terhadap kualitas layanan Perpustakaan Sekolah Pascasarjana
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan metode LibQUAL+TM
. Untuk itu
5
penulis memberi judul penelitian ini dengan “Evaluasi Kualitas Layanan
PerpustakaanSekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berdasarkan Metode LibQUAL+TM
”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan yang akan
diambil, maka penulis membatasi penelitian pada evaluasi kualitas
layanan Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta berdasarkan tiga dimensi analisis metode LibQUAL+TM
, yaitu
kinerja pustakawan dalam pelayanan (Affect of Service), kualitas
informasi dan akses informasi (Information Control), dan sarana
perpustakaan (Library as Place).
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan dengan latar belakang yang telah dikemukakan diatas,
maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
a. Bagaimana kualitas layanan perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta ditinjau dari kinerja pustakawan dalam
pelayanan (Affect of Service)?
b. Bagaimana kualitas layanan perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta ditinjau dari kualitas informasi dan akses
informasi (Information Control)?
6
c. Bagaimana kualitas layanan perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta ditinjau dari sarana perpustakaan
(Library as Place)?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Pada hakekatnya tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan
jawaban sebagai pemecahan masalah. Adapun tujuan dilakukannya penelitian
ini sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui kualitas layanan perpustakaan Sekolah Pascasarjana
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ditinjau dari kinerja pustakawan dalam
pelayanan (Affect of Service).
b. Untuk mengetahui kualitas layanan perpustakaan Sekolah Pascasarjana
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ditinjau dari kualitas informasi dan
akses informasi (Information Control).
c. Untuk mengetahui kualitas layanan perpustakaan Sekolah Pascasarjana
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ditinjau dari sarana perpustakaan
(Library as Place)
Adapun manfaat yang diharapkan dari dilakukannya penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Bagi Perpustakaan
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak
perpustakaan dalam meningkatkan kualitas layanan di perpustakaan,
sehingga dapat meningkatkan mutu layanan perpustakaan dan kinerja
7
dari pustakawan serta unsur-unsur lainnya di perpustakaan Sekolah
Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
b. Bagi Pembaca
Sebagai bahan referensi untuk membahas masalah penelitian yang
sama dan menambah pengetahuan pembaca mengenai kualitas layanan di
perpustakaan.
c. Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman peneliti dalam bidang ilmu perpustakaan dan informasi.
D. Definisi Istilah
a. Evaluasi
Evaluasi merupakan proses penilaian dan pengukuran terhadap strategi
yang dilaksanakan di perpustakaan dalam rangka mencapai tujuannya,
kemudian hasil dari penilaian dan pengukuran akan dijadikan sebagai
acuan dalam menyelenggarakan strategi berikutnya di perpustakaan.
b. Kualitas Layanan
Kualitas layanan merupakan bentuk pelayanan yang diberikan kepada
pemustaka sesuai dengan standar layanan yang telah dilakukan sebagai
pedoman dalam pemberian layanan di perpustakaan. Standar layanan
adalah ukuran yang telah ditentukan sebagai suatu pembakuan layanan
yang baik di perpustakaan.
8
c. Kepuasan Pemustaka
Kepuasan pemustaka (user satisfication) adalah tingkat perasaan
seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan
dengan harapannya.
d. Perpustakaan perguruan tinggi
Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang berada pada
lingkunganperguruan tinggi atau sekolah tinggi, akademik atau
sekolah tinggi lainnya yang pada hakikatnya merupakan bagian integral
dari suatu perguruan tinggi. Dalam hal ini perpustakaan Sekolah
Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah yang berada dibawah naungan
Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.
E. Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan ini penulis akan menguraikan secara
sistematis yang terbagi ke dalam lima bab, mulai dari Bab I sampai Bab V
dengan rincian sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
Bab ini berisi uraian dari penulis mengenai hal-hal seputar
penelitian, yaitu latar belakang, pembatasan dan perumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi istilah, dan
sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan Literatur
Bab ini menjelaskan mengenai landasan-landasan teori dan
tinjauan pustaka yang digunakan sesuai dengan tema penelitian.
9
Bagian pertama dari bab ini berisi landasan teori yang digunakan
oleh peneliti untuk mendukung kegiatan penelitian dan penulisan
hasil penelitian. Sedangkan bagian kedua berisi penelitian
terdahulu terkait dengan subjek penelitian yang penulis lakukan
dengan berbagai referensi.
BAB III : Metode Penelitian
Pada bab ini penulis membahas mengenai jenis dan pendekatan
penelitian, sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan
data, teknik analisis data dan jadwal penelitian.
BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini berisi profil objek penelitian, hasil penelitian dan
pembahasan terkait masalah yang dikaji mencakup pembahasan
mengenai evaluasi kualitas layanan di Perpustakaan Sekolah
Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
berdasarkan metode LibQUAL+TM
.
BAB V : Penutup
Bab ini merupakan bab terakhir dari penelitian, menguraikan
kesimpulan dari keseluruhan pembahasan yang telah dijelaskan
pada bab-bab sebelumnya dan berisi saran yang saling terkait
dengan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis.
10
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Perguruan Tinggi
1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi secara umum adalah perpustakaan
yang berada dalam suatu perguruan tinggi dan merupakan salah satu unit
organisasi yang menunjang perguruan tinggi dalam mencapai tujuannya.
Perpustakaan perguruan tinggi mempunyai tugas mengumpulkan,
mengolah, memelihara, melestarikan dan mendayagunakan informasi
dalam bentuk bahan pustaka, baik yang dihasilkan lembaga yang
bersangkutan maupun dari pihak luar.
Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat
pada Perguruan Tinggi, unit bawahannya maupun lembaga Perguruan
Tinggi, dengan tujuan membantu perguruan tinggi mancapai tujuan,
seperti yang tercermin pada Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan,
panelitian, dan juga pengabdian masyarakat). Yang termasuk
perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan jurusan, fakultas,
Universitas, sekolah tinggi, akademik maupun perpustakaan program non
gelar.5
Abdul Rahman Saleh dalam bukunya Manajemen Perpustakaan
Perguruan Tinggi menjelaskan, bahwa perpustakaan perguruan tinggi
adalah perpustakaan yang berada di lingkungan perguruan tinggi atau
5 Sulistio Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Gramedia Media Utama,
2003), h.3.
11
sekolah tinggi, akademi dan pendidikan tinggi lainnya, yang pada
hakikatnya merupakan bagian integral dari suatu perguruan tinggi.6
Selain itu, menurut Purwono dan Sri Suharmini mengemukakan
dalam bukunya Materi Pokok Perpustakaan dan Kepustakawanan
Indonesia, bahwa perpustakaan perguruan tinggi merupakan unit
pelaksana teknis (UPT) perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unit
lain, turut melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara
memilih, menghimpun, mengolah, merawat, serta melayangkan sumber
informasi kepada lembaga induknya pada khususnya masyarakat
akademis pada umumnya. Kelima tugas tersebut dilaksanakan dengan
tata cara, administrasi, dan organisasi yang berlaku bagi penyelenggaraan
sebuah perpustakaan. Perguruan tinggi(PT) disini meliputi universitas,
institut, sekolah tinggi, akademi, politeknik, dan perguruan tinggi lain
yang sederajat.7
Sedangkan Sutarno menjelaskan bahwa perpustakaan perguruan
tinggi yang mencakup universitas, sekolah tinggi, institut, akademi, dan
lain sebagainya. Perpustakaan tersebut berada di lingkungan kampus.
Pemustakanya adalah civitas akademi perguruan tinggi tersebut, dan
tugas dan fungsinya yang utama adalah menunjang proses pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Tri Dharma Perguruan
Tinggi). Dalam pengelola dan penanggung jawabnya adalah perguruan
tinggi yang bersangkutan. Sementara itu bentuk lembaga perpustakaan
6 Abdul Rahman Saleh, Materi Pokok Perpustakaan Perguruan Tinggi, (Jakarta:
Universitas Terbuka, 2008), h. 1.15 7 Purwono dan Sri Suharmini, Materi Pokok Perpustakaan dan Kepustakawanan
Indonesia, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), h. 1.12
12
tersebut bervariasi. Untuk tingkat universitas disebut Unit Pelaksana
Teknis Perpustakaan (UPT Perpustakaan), selanjutnya ada perpustakaan
fakultas, perpustakaan jurusan, perpustakaan program pascasarjana, dan
pengembangan, inovasi, serta rekayasa ilmu pengetahuan.8
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di
lingkungan perguruan tinggi yang bertugas membantu perguruan tinggi
sebagai lembaga induknya dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan
Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
dengan cara memilih, menghimpun, mengolah, merawat, serta
menyediakan berbagai sumber informasi bagi para civitas akademika.
2. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi harus memiliki tujuan yang sesuai
dengan lembaga perguruan tinggi tempat dimana perpustakaan tersebut
berada. Secara umum, tujuan dari diselenggarakannya perpustakaan
perguruan tinggi adalah untuk menunjang kebutuhan informasi
berdasarkan kurikulum perguruan tinggi yang menjadi lembaga
induknya.
Tujuan khusus perpustakaan perguruan tinggi berhubungan dengan
setiap sasaran. Kegiatan perpustakaan perguruan tinggi menyangkut jasa
yang diberikan, tenaga yang diperlukan, sumber keuangan, dan dari sini
baru dikembangkan berbagai program perpustakaan.9 Purwono
8 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: Sagung
Seto, 2006), h. 35-36 9Ibid, h. 19
13
mengemukakan bahwa tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah
sebagai berikut:
a. Memenuhi keperluan informasi pengajar dan mahasiswa.
b. Menyediakan bahan pustaka rujukan pada semua tingkat akademis.
c. Menyediakan ruangan untuk pemustaka.
d. Menyediakan jasa peminjaman serta menyediakan jasa informasi aktif
bagi pemustaka.10
Tujuan diselenggarakannya perpustakaan perguruan tinggi adalah
untuk menunjang terlaksananya program pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi. Melalui pelayanan
informasi yang meliputi lima aspek, yaitu:
a. Pengumpulan informasi,
b. Pengolahan informasi,
c. Pemanfaatan informasi,
d. Penyebaran informasi,
e. Pemeliharaan/pelestarian informasi.11
Tujuan perpustakaan perguruan tinggi juga dijelaskan di dalam
Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Perguruan Tinggi,
sebagaimana berikut:
a. Mengadakan buku, jurnal dan pustaka lainnya untuk dipakai oleh
dosen, mahasiswa dan staf lainnya bagi kelancaran program
pengajaran di perpustakaan perguruan tinggi.
10
Purwono dan Sri Suharmini, Materi Pokok Perpustakaan dan Kepustakawanan
Indonesia, h. 1.13 11
Abdul Rahman Saleh, Materi Pokok Perpustakaan Perguruan Tinggi, (Jakarta:
Universitas Terbuka, 2008), h. 1.15-1.16
14
b. Mengadakan buku, jurnal dan pustaka lainnya yang diperlukan untuk
penelitian sejauh dana tersedia.
c. Mengusahakan, menyimpan dan merawat pustaka yang bernilai
sejarah, yang dihasilkan oleh civitas akademik.
d. Menyediakan sarana bibliografi untuk menunjang pemakaian
perpustakaan.
e. Menyediakan tenaga yang cukup serta penuh dedikasi untuk melayani
kebutuhan pemustaka perpustakaan dan bila perlu mampu
memberikan pelatihan penggunaan perpustakaan.
f. Bekerja sama dengan perpustakaan lain untuk mengembangkan
program perpustakaan.12
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan
perpustakaan perguruan tinggi adalah melaksanakan tugas sebagai
penyedia jasa pelayanan informasi yaitu pengumpulan informasi,
pengolahan informasi, pemanfaatan informasi, penyebaran informasi, dan
pemeliharaan/pelestarian informasi serta menyediakan berbagai sarana
dan fasilitas penunjang untuk mempermudah pemustaka mendapatkan
informasi.
3. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Secara umum, tugas dan fungsi perpustakaan perguruan tinggi
merupakan segala sesuatu yang harus dijalankan, dilakukan, dan
diterapkan agar visi dan misi perpustakaan dapat tercapai. Fungsi
perpustakaan pada prinsipnya mempunyai tiga kegiatan utama, yaitu
12
Depdiknas RI, Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman, (Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional RI, 2004), h. 47
15
menghimpun, memelihara, dan memberdayakan semua bahan koleksi
perpustakaan.
Menurut Sutarno dalam bukunya Perpustakaan dan Masyarakat
menjelaskan bahwasanya keberadaan, tugas, dan fungsi perpustakaan
pergurun tinggi adalah dalam rangka melaksanakan Tri Dharma
Perguruan Tinggi, meliputi pendidikan, penelitian/riset dan pengabdian
kepada masyarakat. Perpustakaan perguruan tinggi juga disebut dengan
“research library” atau perpustakaan penelitian karena fungsi utamanya
sebagai sarana meneliti, dan meneliti merupakan salah satu kegiatan
utama di perguruan tinggi.13
Sulistyo Basuki dalam bukunya Periodisasi Perpustakaan
Indonesia menjelaskan bahwa tugas perpustakaan perguruan tinggi ialah:
a. Melaksanakan pemilihan bahan pustaka yang sesuai dengan
kebutuhan para pemustaka perpustakaan yaitu mahasiswa atau
pengajar serta pihak lain yang membutuhkan informasi.
b. Mengolah bahan pustaka yang tersedia sehingga dengan mudah dapat
dipergunakan oleh pemustaka.
c. Menyelenggarakan peminjaman bahan pustaka dengan cara yang
efisien.
d. Membantu para pemustaka perpustakaan untuk mendapatkan dan
memakai bahan pustaka yang diperlukannya dalam bentuk program
bimbingan penggunaan perpustakaan yang bersifat resmi/kurikuler
maupun secara perseorangan.
13
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 46
16
e. Menyelenggarakan kerja sama antarperpustakaan dengan
memanfaatkan sistem jaringan informasi yang ada dalam rangka
meluaskan cakupan koleksi dan pelayanan informasi masing-masing
perpustakaan.14
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1990 Pasal 55
perpustakaan perguruan tinggi berstatus sebagai salah satu unit pelaksana
teknis (UPT) di tingkat pusat yang mempunyai kedudukan setingkat
dengan unit pelaksana teknis lainnya di tingkat pusat. Untuk mencapai
tujuan, maka perpustakaan perguruan tinggi mempunyai tugas-tugas
berikut:
a. Menyediakan dan mengolah bahan pustaka untuk memenuhi
kebutuhan informasi masyarakat perguruan tinggi, seperti mahasiswa,
staf pengajar, dan mungkin juga pegawai perguruan tinggi lainnya,
b. Memberikan layanan dan pendayagunaan bahan pustaka bagi
masyarakat perguruan tinggi,
c. Menyediakan bahan pustaka dan layanan referensi pada semua
kegiatan akademis dari mahasiswa yang baru masuk sampai kepada
mahasiswa pascasarjana, bahkan kepada staf pengajar,
d. Menyediakan ruangan belajar untuk pemustaka perpustakaan,
e. Menyediakan jasa peminjaman bagi seluruh pemustaka perpustakaan
(anggota),
14
Sulistyo Basuki, Periodisasi Perpustakaan Indonesia, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1994), h. 67
17
f. Menyediakan jasa informasi aktif baik kepada pemustaka di
dingkungan perguruan tinggi maupun kepada masyarakat di luar
perguruan tinggi seperti kepada masyarakat industri dan lain-lain.
Fungsi perpustakaan perguruan tinggi dapat ditinjau dari dua segi
sebagai berikut:
a. Dari segi layanan, perpustakaan mempunyai enam fungsi, yaitu
sebagai pusat:
1) Pengumpulan informasi, pengolahan informasi, penelusuran
informasi,
2) Pemanfaatan informasi, penyebarluasan informasi, dan
3) Pemeliharaan serta pelestarian informasi.
b. Dari segi program kegiatannya perpustakaan mempunyai tiga macam
fungsi, yaitu:
1) Sebagai pusat layanan informasi untuk program pendidikan dan
pengajaran,
2) Sebagai pusat layanan informasi untuk program penelitian, dan
3) Sebagai pusat layanan informasi untuk program pengabdian pada
masyarakat.15
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tugas dan
fungsi perpustakaan yang telah dilaksanakan tersebut dimaksudkan dan
diarahkan untuk melayani kebutuhan informasi masyarakat pemustaka,
dalam hal ini adalah para mahasiswa, peneliti, dosen, staf, dan karyawan
yang berada di lingkungan perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan
15
Abdul Rahman Saleh, Materi Pokok Perpustakaan Perguruan Tinggi, h. 1.16-1.17
18
tinggi harus menyediakan berbagai sumber informasi dan berbagai
layanan yang dibutuhkan untuk memenuhi segala kebutuhan pemustaka
perpustakaan.
B. Layanan Perpustakaan
Layanan perpustakaan merupakan tolak ukur keberhasilan dalam suatu
perpustakaan. Dapat dikatakan demikian, karena kegiatan layanan di
perpustakaan dirasakan secara langsung oleh pemustaka mulai dari
pemanfaatan sumber-sumber informasi, layanan, serta sarana dan fasilitas
yang tersedia di perpustakaan sehingga pemustaka dapat menilai secara
langsung atas pelayanan yang ia peroleh berdasarkan kepuasan yang diterima.
Oleh sebab itu, baik atau buruknya citra sebuah perpustakaan dalam
pandangan pemustaka sangat bergantung pada kualitas pelayanan yang
diberikan oleh perpustakaan.
Layanan perpustakaan menurut Lisda Rahayu dalam buku Materi
Pokok Pelayanan Bahan Pustaka, pada hakikatnya adalah penyediaan segala
bentuk bahan pustaka secara tepat dan akurat sesuai dengan kebutuhan
pemustaka sebagai penerima jasa perpustakaan dan penyediaan berbagai
sarana penelusuran informasi. Selain menyediakan bahan pustaka yang
dibutuhkan, perpustakaan juga harus menyediakan sarana temu balik yang
dapat memudahkan pemustaka untuk mencari bahan pustaka yang sesuai
dengan kebutuhan informasinya.16
16
Lisda Rahayu, Materi Pokok Pelayanan Bahan Pustaka, (Jakarta: Universitas Terbuka,
2011), h. 1.3-1.4
19
Menurut Undang-undang No. 43 Tahun 2007 Pasal 14 tentang layanan
perpustakaan menyebutkan, bahwa:
1. Layanan perpustakaan dilakukan secara prima dan berorientasi bagi
kepentingan pemustaka.
2. Setiap perpustakaan menerapkan tata cara layanan perpustakaan
berdasarkan standar nasional perpustakaan.
3. Setiap perpustakaan mengembangkan layanan perpustakaan sesuai dengan
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
4. Layanan perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikembangkan melalui pemanfaatan sumber daya perpustakaan untuk
memenuhi kebutuhan pemustaka.
5. Layanan perpustakaan diselenggarakan sesuai dengan standar nasional
perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka.
6. Layanan perpustakaan terpadu diwujudkan melalui kerjasama
antarperpustakaan.
7. Layanan perpustakaan secara terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (6)
dilaksanakan melalui jejaring telematika.17
Untuk dapat menciptakan suatu sistem layanan perpustakaan yang
diinginkan, perlu diperhatikan beberapa hal yang ikut mempengaruhi. Faktor-
faktor tersebut dapat berasal dari dalam maupun luar perpustakaan, antara
lain:
a. Suasana kerja yang kondusif.
b. Tim kerja yang solid dan kompak.
17
Indonesia, Undang-undang Perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2007), h. 11
20
c. Komunikasi yang harmonis antara pemimpin dan bawahan, antara sesama
atasan, ke dalam dan ke luar organisasi.
d. Ketenangan dan kesenangan bekerja pegawai.
e. Kesejahteraan pegawai.
f. Perhatian dan perlindungan pemimpin terhadap bawahan.
g. Rasa saling hormat-menghormati.
h. Kebersamaan dan perasaan senasib seperjuangan.
i. Faktor kemungkinan pengembangan karier dan promosi.
j. Keteladanan pemimpin.
k. Kelengkapan sarana dan prasarana.
l. Keamanan dan keselamatan kerja.18
Tujuan diselenggarakan layanan perpustakaan pada umumnya agar
bahan pustaka yang disediakan perpustakaan dapat dimanfaatkan secara
maksimal oleh pemustaka. Pemanfaatan bahan pustaka secara maksimal dapat
tercapai apabila perpustakaan dikelola secara baik dan benar,
menyeleggarakan layanan bahan pustaka, kegiatan penyebaran informasi,
ditunjang dengan kegiatan promosi perpustakaan serta penciptaan lingkungan
yang dapat menumbuhkan peningkatan minat baca.19
Terdapat beberapa
fungsi dari penyelenggaraan layanan perpustakaan, antara lain sebagai
berikut:
1. Fungsi rekreasi. Untuk berfungsi sebagai sarana rekreasi, maka
perpustakaan dapat menyediakan bahan pustaka dan layanan yang dapat
18
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, h. 75-76 19
Lisda Rahayu, Materi Pokok Pelayanan Bahan Pustaka, h. 1.4
21
menghibur pemustaka, seperti buku cerita, komik, novel, audiovisual, dan
layanan storytelling.
2. Fungsi informasi dan penelitian. Dalam fungsi informasi dan penelitian,
maka perpustakaan dapat menyediakan berbagai macam bahan pustaka
yang dapat memenuhi kebutuhan informasi pemustaka. Perpustakaan juga
dapat menyediakan layanan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan
informasi dan penelitian, seperti layanan referens, penelusuran literatur,
current content, paket informasi, dan Selective Dissemination of
Information (SDI).
3. Fungsi pendidikan. Dalam fungsi pendidikan, maka perpustakaan dapat
menyediakan berbagai macam bahan pustaka yang sesuai dengan
kurikulum dan yang mendukung mata pelajaran/kuliah (untuk
perpustakaan sekolah dan perpustakaan perguruan tinggi), serta bahan-
bahan pustaka umum yang memuat informasi teknis dan praktis, misalnya
buku mengenai cara bercocok tanam, beternak unggas, dan membuat
biogas. Dengan mengemban fungsi ini, perpustakaan dapat membantu
pemerintah dalam memberantas buta huruf dan menaikkan taraf hidup
masyarakat dengan menyediakan bahan-bahan pustaka yang dapat
membuat peluang usaha bagi pemustaka. Oleh karena itulah, perpustakaan
sering dikatakan sebagai sarana belajar seumur hidup.
4. Fungsi kebudayaan. Fungsi kebudayaan dari penyelenggaraan
perpustakaan, yaitu dengan menyediakan bahan-bahan pustaka yang
mengandung nilai-nilai budaya. Hal ini dapat menjadikan masyakarat
22
dapat lebih memahami dan mencintai kebudayaan daerah indonesia, di
samping mengetahui juga berbagai macam kebudayaan dari negara lain.
5. Fungsi deposit dan pelestarian. Fungsi deposit dan pelestarian bahan
pustaka biasanya dijalankan oleh Perpustakaan Nasional, Perpustakaan
Umum Daerah, Perpustakaan Perguruan Tinggi, dan Perpustakaan Khusus.
Dalam melaksanakan fungsi deposit dan pelestarian bahan pustaka,
Perpustakaan Nasional melakukan beberapa kegiatan, di antaranya (1)
mengumpulkan seluruh terbitan dari negara yang bersangkutan (terdapat
Undang-undang Wajib Serah Simpan Karya Cetak); (2) mengumpulkan
terbitan dari negara lain mengenai negara yang bersangkutan; dan (3)
menyusun bibliografi nasional.20
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan
layanan perpustakaan disediakan agar dapat dimanfaatkan secara maksimal
oleh pemustaka. Perpustakaan harus menyelenggarakan layanan yang
berorientasi kepada pemustaka, sehingga pemustaka memperoleh kepuasan
dalam memperoleh informasi. Untuk dapat mengetahui kualitas layanan
perpustakaan, maka perpustakaan harus melakukan evaluasi.
1. Jenis-jenis Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi
Layanan perpustakaan bertujuan untuk meningkatkan dan
memaksimalkan penggunaan bahan pustaka yang terdapat di sebuah
perpustakaan. Berbagai jenis layanan yang diberikan perpustakaan
diselenggarakan untuk menunjang tujuan, fungsi, dan sasaran yang ingin
20
Lisda Rahayu, Materi Pokok Pelayanan Bahan Pustaka, h. 1.8-1.9
23
dicapai oleh perpustakaan. Berikut adalah beberapa jenis-jenis layanan
yang terdapat di perpustakaan:
a. Layanan ruang baca. Layanan ini disediakan untuk pemustaka yang
ingin membaca bahan pustaka di perpustakaan.
b. Layanan sirkulasi bahan pustaka. Dalam layanan ini pemustaka yang
sudah menjadi anggota perpustakaan dapat meminjam,
mengembalikan, atau memperpanjang peminjaman bahan pustaka
yang masih dibutuhkan.
c. Layanan referensi. Layanan ini disediakan untuk membantu
pemustaka dalam mencari informasi melalui berbagai sumber
informasi referensi yang memuat informasi teknis dan uraian singkat,
seperti kamus, ensiklopedi, handbook, direktori, almanak, dan buku
tahunan.
d. Layanan akses internet. Di beberapa perpustakaan kini banyak yang
menyediakan akses penelusuran ke pangkalan data online (melalui
internet). Di samping penelusuran ke database online, dengan adanya
layanan akses internet pemustaka dapat mencari informasi apa saja,
baik yang bersifat ilmiah maupun hiburan melalui internet.
e. Layanan koleksi audiovisual (AV). Koleksi audiovisual seperti kaset
audio, kaset video, mikrofilm, piringan hitam dan CD/DVD ROM.
Biasanya perpustakaan menyediakan ruang khusus audiovisual karena
untuk membaca koleksi audiovisual diperlukan alat baca khusus.
f. Layanan fotokopi. Layanan ini disediakan agar pemustaka yang tidak
dapat atau tidak ingin meminjam koleksi tersebut untuk dibawa
24
pulang, dapat memfotokopinya di perpustakaan. Layanan ini juga
dapat meningkatkan keterpakaian koleksi yang tidak dapat
dipinjamkan. Dengan adanya layanan ini maka pemanfaatan koleksi
dapat lebih optimal karena bagi pemustaka bukan anggota perpustakan
dan tidak dapat meminjam koleksi yang dibutuhkan, tetap dapat
membawa hasil fotokopinya untuk dibawa pulang.
g. Layanan pendidikan pemustaka. Layanan ini disediakan untuk
membimbing pemustaka baru dalam menggunakan seluruh fasilitas,
sumber informasi, mengetahui peraturan dan tata tertib yang ada di
perpustakaan.
h. Layanan informasi kilat (Current Awareness Services). Layanan ini
diberikan dengan tujuan agar pemustaka dapat mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan sesuai dengan bidangnya melalui
pengiriman daftar isi jurnal terbaru (current contents). Biasanya
banyak diterapkan di perpustakaan khusus.
i. Layanan penyebaran informasi terseleksi (Selected Dissemination of
Information). Layanan ini diselenggarakan dengan tujuan agar
pemustaka dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan sesuai
dengan bidangnya. Akan tetapi, dengan cara menyebarkan informasi
yang terkait dengan bidang minat pemustaka. Biasanya perpustakaan
mengumpulkan terlebih dahulu profil minat pemustaka. Layanan ini
juga banyak diterapkan di perpustakaan khusus.
j. Layanan pembuatan paket informasi. Layanan ini diberikan
perpustakaan bagi pemustaka yang sedang membutuhkan informasi
25
lengkap mengenai suatu subjek. Biasanya bahan-bahan yang
dikumpulkan dapat berupa artikel majalah atau daftar buku mengenai
subjek yang dicari.
k. Layanan penerjemahan. Layanan ini banyak diselenggarakan oleh
perpustakaan perguruan tinggi yang memiliki sumber daya manusia
yang memadai, baik dalam jumlah maupun kompetensi penguasaan
berbagai macam bahasa asing atau setidaknya menguasai bahasa
Inggris.21
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat berbagai jenis layanan yang disediakan perpustakaan untuk
pemustaka dengan tujuan tertentu. Layanan diberikan untuk
mempermudah pemustaka dalam mendapatkan infomasi yang
dibutuhkan.
2. Sistem Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi
Terdapat dua macam sistem layanan yang biasa dilakukan oleh
perpustakaan, yaitu sistem layanan terbuka dan sistem layanan tertutup.
Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut
adalah penjelasan dari kedua sistem layanan tersebut, yaitu:
a. Sistem Layanan Terbuka (Open Access)
Dalam sistem layanan terbuka, perpustakaan memberi kebebasan
kepada pengunjungnya untuk dapat masuk dan memilih sendiri koleksi
yang diinginkannya di rak. Pustakawan hanya mencatat apabila koleksi
21
Lisda Rahayu dan Ramatun Anggraini Kiemas, Materi Pokok Pelayanan Bahan
Pustaka, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2013), h. 1.14-1.18
26
tersebut akan dipinjam serta dikembalikan.22
Layanan perpustakaan
dengan sistem layanan terbuka ini banyak diterapkan di perpustakaan
perguruan tinggi dan beberapa perpustakaan umum. Dalam sistem
layanan terbuka, rancangan ruangan harus dipertimbangkan dengan
matang. Hal ini bertujuan untuk menghindari kemungkinan pemustaka
membawa koleksi tanpa melalui prosedur peminjaman yang benar.23
Menurut Karmidi Martoatmojo, sistem layanan terbuka diibaratkan
sistem prasmanan dari sebuah pesta makan bersama. Pembaca
dipersilahkan masuk ke ruang koleksi perpustakaan dan memilih bahan
pustaka yang mereka minati. Mereka bisa membaca ditempat. Kalau
merasa tertarik bisa meminjamnya di bagian sirkulasi. Dengan sistem ini
pembaca memperoleh kesempatan untuk sekedar membaca-baca di rak
dan bisa mengetahui berbagai alternatif yang bisa diambil dalam
mendukung penelitiannya. Dengan demikian, secara tidak langsung
perpustakaan telah menyediakan berbagai ide untuk dikembangkan
menjadi proyek atau menjadi sebuah kenyataan yang bermanfaat. Sistem
terbuka bisa menghemat tenaga pustakawan, sehingga pengeluaran besar
dapat dihindari.24
Kelebihan sistem layanan terbuka antara lain:
1. Pemustaka bebas memilih bukunya sendiri, artinya pemustaka dapat
melakukan pemilihan koleksi secara bebas di rak. Jika ingin mencari
22
Abdul Rahman Saleh, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi, h. 6.22 23
Abdul Rahman Saleh dan Rita Komala Sari, Materi Pokok Manajemen Perpustakaan,
h. 4.4 24
Karmidi Martoatmojo, Materi Pokok Pelayanan Bahan Pustaka, (Jakarta: Universitas
Terbuka, 2009), h. 3.2
27
buku mengenai suatu topik tertentu, maka dia dapat memilih-milih
sendiri buku yang cocok dengan keinginanya di rak.
2. Kebebasan yang diberikan perpustakaan menimbulkan rangsangan
untuk membaca.
3. Apabila buku yang dikehendaki tidak ada, pemustaka dapat memilih
buku yang lain.25
Kekurangan sistem layanan terbuka antara lain:
1. Susunan buku dalam rak sulit teratur. Sebagai akibat dari kebebasan
pemustaka mengambil buku ke rak maka susunan rak tersebut akan
menjadi tidak teratur. Untuk mengurangi ketidakteraturan susunan
buku ini maka perpustakaan harus memberikan peringatan bahwa
pemustaka tidak boleh menyimpan sendiri koleksi yang sudah
digunakannya ke dalam rak. Juga perlu diingatkan bahwa hanya buku
yang diperlukan saja yang diambil dari rak dan dibaca di meja baca
yang sudah disediakan, bukan membacanya disela-sela rak.
Pendidikan pemustaka perlu dilakukan secara terus-menerus agar
pemustaka mengetahui cara-cara mencari buku secara sistematis dan
benar. Dengan demikian, pemustaka tidak akan mencari buku dengan
cara mengacak-acak rak secara sembarangan.
2. Kemungkinan banyak buku yang hilang. Buku hilang juga merupakan
salah satu risiko dari sistem layanan terbuka. Untuk itu, perlu
pengawasan yang baik terutama di pintu ke luar perpustakaan.26
b. Sistem Layanan Tertutup (Close Access)
25
Abdul Rahman Saleh dan Rita Komala Sari, Materi Pokok Manajemen Perpustakaan,
h. 4.5 26
Ibid, h. 4.5-4.6
28
Bertolak belakang dari sistem layanan terbuka, pada sistem layanan
tertutup pengunjung tidak boleh masuk ke ruangan koleksi, semua yang
dibutuhkan pemustaka harus melalui pustakawan. Penelusuran atau
pencarian koleksi harus melalui katalog perpustakaan. Pustakawan selain
mencatat peminjaman dan pengembalian, juga megambilkan dan
mengembalikan koleksi ke rak. Pada sistem layanan tertutup ini penataan
ruangan bisa lebih sederhana. Menurut Karmidi Martoatmojo, sistem
layanan tertutup ini termasuk cara yang kuno. Jika dilihat dari efektivitas
pekerjaan, sistem ini sangat membuang waktu. Pembaca harus
menuliskan nama pengarang, judul buku, dan nomor panggil dari
sejumlah buku yang akan dipinjam.27
Kelebihan sistem layanan tertutup antara lain:
a. Susunan dan letak buku terpelihara.
b. Tidak perlu ada pustakawan khusus untuk mengawasi pemustaka.
Kekurangan sistem layanan tertutup antara lain:
a. Kebebasan melihat buku tidak ada, harus dicari melalui katalog.
b. Melihat dari katalog kadang-kadang mengesalkan, karena dalam
katalog ada, tetapi bukunya sering tidak ada, dan harus memilih lagi
sampai berulang-ulang.
c. Pustakawan harus mengambilkan dan mengembalikan buku. Inilah
risiko penerapan sistem layanan tertutup. Karena itu, diperlukan
pustakawan yang cukup banyak dibagian layanan.
27
Karmidi Martoatmojo, Materi Pokok Pelayanan Bahan Pustaka, h. 3.2
29
d. Katalog harus lengkap. Karena pemustaka perpustakaan sepenuhnya
tergantung kepada katalog perpustakaan untuk mencari kebutuhan
informasinya maka katalog tersebut harus lengkap dan dapat
diandalkan.28
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua
sistem layanan di perpustakaan. Pertama, sistem layanan terbuka (open
access) merupakan sistem layanan yang membebaskan pemustaka
perpustakaan untuk mencari, memilih, dan mengambil sendiri bahan pustaka
yang dibutuhkan. Dan kedua, sistem layanan tertutup (closed access)
merupakan sistem layanan perpustakaan yang tidak mengizinkan pemustaka
perpustakaan mengambil dan menggunakan secara langsung bahan pustaka
yang digunakan, yang mana semua kebutuhan pemustaka akan langsung
dilayani dan dibantu oleh pustakawan.
C. Kualitas Layanan
Peningkatan kualitas layanan sudah seharusnya dilakukan secara
berkelanjutan. Hal ini dilakukan agar perpustakaan mampu menyuguhkan
pelayanan prima dan berorientasi pada kebutuhan informasi pemustakanya.
Kotler mendefinisikan bahwa kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat
suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat.29
Selain itu,
Tjiptono mengungkapkan bahwa definisi kualitas layanan berfokus pada
28
Abdul Rahman Saleh dan Rita Komala Sari, Materi Pokok Manajemen Perpustakaan, h.
4.8 29
Kotler dan Kevin K Trans. Benyamin Molan, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Indeks,
2007), h. 49
30
upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan serta ketepatan penyampaiannya
untuk mengimbangi harapan pelanggan.30
Karena pemustaka merupakan penentu dan barometer keberhasilan
suatu perpustakaan. Kualitas perpustakaan lebih menekankan pada aspek
kepuasan dengan fokus utamanya yaitu keperluan atau kebutuhan pemustaka
(user utility).31
Karena kepuasan pemustaka merupakan faktor penting dalam
menunjang keberhasilan layanan jasa perpustakaan maka dilakukanlah teknik
evaluasi, yaitu salah satu cara untuk menjaga mutu layanan dan pengontrolan
kualitas perpustakaan. Penilaian atau kriteria mengenai perpustakaan yang
baik dikemukakan Sutarno dalam Lisda Rahayu, sebagai berikut:
a. Terwujudnya kinerja dan performa perpustakaan yang optimal sehingga
memiliki citra yang baik di mata masyarakat.
b. Mampu memberikan layanan yang memuaskan kepada pemustaka, yang
ditandai dengan terjadi intensitas kunjungan yang tinggi, transaksi
(sirkulasi dan pemanfaatan) informasi yang optimal.
c. Terjadi alih/perpindahan informasi (transfer information) dari sumbernya
di perpustakaan kepada pemustaka.
d. Dalam jangka panjang adanya perubahan pada pemustaka perpustakaan
dalam hal pengetahuan dan pengalaman, wawasan (knowledge),
keterampilan (skill), dan sikap serta perilaku (attitudes). Hal tersebut dapat
30
Tjiptono, Manajemen Pemasaran Jasa, (Yogyakarta: Andi Publisher, 1999), h.30 31
Endang Fatmawati, Matabaru Penelitian Perpustakaan: Dari SERVQUAL ke
LibQUAL+TM
, (Jakarta: Sagung Seto, 2013), h. 22
31
terjadi karena pemustaka telah memperoleh pengetahuan yang luas dari
sumber informasi di perpustakaan.32
Kualitas layanan mengacu pada segala sesuatu yang menentukan
kepuasan pemustaka, suatu produk atau jasa yang dihasilkan baru dapat
dikatakan berkualitas apabila sesuai dengan keinginan pemustaka, dapat
dimanfaatkan dengan baik serta diproduksi dengan cara yang baik dan benar.
Menurut Lisda Rahayu dalam bukunya berjudul Materi Pokok
Pelayanan Bahan Pustaka mengungkapkan, bahwa kualitas pelayanan
perpustakaan dapat dipandang dari dua aspek, yaitu sebagai berikut:
a. Functional quality, artinya perpustakaan dengan fungsinya sebagai sumber
informasi perlu melengkapi koleksinya secara terus-menerus dan terbaru.
b. Technical quality, artinya perpustakaan perlu memiliki sumber daya
manusia yang handal dengan kualifikasi teknis yang baik,
mengaplikasikan akses ke teknologi informasi yang relevan, serta
menunjukkan sikap melayani dalam melakukannya.33
Hernon dalam Endang Fatmawatimengungkapkan, bahwa untuk
mengevaluasi kualitas layanan perpustakaan perguruan tinggi dapat dilakukan
dengan cara mengevaluasi empat aspek dari kualitas layanan yang sifatnya
tidak dapat diraba (intangibles), yaitu:
1. Kemampuan memberikan layanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan
dapat dipercaya (Reliability).
32
Lisda Rahayu dan Ramatun Anggraini Kiemas, Materi Pokok Pelayanan Bahan
Pustaka, h.6.3 33
Ibid, h. 6.17
32
2. Pengetahuan, rasa hormat, rasa aman, jujur, sopan santun, maupun
kemampuan dalam meyakinkan/menumbuhkan kepercayaan pemustaka
(Assurance).
3. Brosur/leafet, petunjuk arah, peralatan fisik, maupun peralatan komunikasi
(Tangible).
4. Kemampuan/sikap dalam memberikan perhatian yang tulus kepada
pemustaka (Empathy).34
Penilaian terhadap kualitas layanan di perpustakaan berbeda-beda antara
satu pemustaka dengan pemustaka lainnya. Hal ini disebabkan karena layanan
yang dirasakan dan diharapkan oleh pemustaka tersebut memiliki tingkat
penilaian berbeda. Tergantung bagaimana ia memahami, merasakan, dan
menilai kualitas layanan tersebut. Fransisca Rahayuningsih mengungkapkan
karakteristik layanan perpustakaan yang berkualitas dapat dilihat dari
beberapa segi, sebagai berikut:
a. Koleksi, merupakan semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah dan
disimpan untuk disajikan kepada pemustaka guna memenuhi kebutuhan
informasi. Krakteristik koleksi adalah sebagai berikut:
1. Kuantitas. Berkaitan dengan banyaknya jumlah koleksi yang dimiliki
oleh perpustakaan.
2. Kualitas. Berkaitan dengan mutu, kemutakhiran, dan kelengkapan
koleksi.
34
Endang Fatmawati, Matabaru Penelitian Perpustakaan: Dari SERVQUAL ke
LibQUAL+TM
, h. 75
33
b. Fasilitas, merupakan segala hal yang memudahkan suatu kegiatan
kelancaran tugas, seperti gedung, perlengkapan (meja, kursi, rak dan
sebagainya). Karakteristik fasilitas yang baik yaitu:
1. Kelengkapan. Menyangkut lingkup layanan dan ketersediaan sarana
pendukung serta layanan pelengkap lainnya.
2. Kenyamanan memperoleh layanan, berkaitan dengan lokasi, ruangan,
petunjuk, ketersediaan informasi, kebersihan dan lain-lain.
c. Sumber Daya Manusia, merupakan pustakawan yang ada di bagian
layanan. Karakteristik sumber daya manusia yang baik adalah sebagai
berikut:
1. Kesopanan dan keramahan pustakawan dalam memberikan layanan,
terutama bagi pustakawan yang berinteraksi langsung dengan
pemustaka.
2. Tanggung jawab dalam melayani pemustaka.
3. Empati, wajar dan adil dalam memecahkan masalah dan menangani
keluhan pemustaka.
4. Profesional. Profesionalisme pustakawan di bagian layanan pemustaka
tercermin dalam diri pustakawan yang berjiwa smart, yaitu siap
mengutamakan pelayanan, menyenangkan dan menarik,
antusias/bangga dengan profesi, ramah dan menghargai pemustaka,
tabah di tengah kesulitan.
d. Layanan Perpustakaan, merupakan proses penyebarluasan segala macam
informasi kepada pemustaka. Karakteristik layanan perpustakaan yang
baik adalah:
34
1. Ketepatan waktu layanan, berkaitan dengan waktu tunggu dan waktu
proses.
2. Akurasi layanan, berkaitan dengan layanan yang meminimalkan
kesalahan.
3. Kemudahan mendapatkan layanan, berkaitan dengan banyaknya
pustakawan yang melayani, fasilitas pendukung seperti komputer.35
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwasanya dalam
usaha untuk melakukan peningkatan kualitas layanan, perlu dilakukan
peningkatan dan perbaikan terhadap semua komponen yang ada di
perpustakaan meliputi sumber daya manusia, sarana dan prasarana, berbagai
jenis bahan pustaka, dan layanan yang diberikan oleh perpustakaan.
D. Kepuasan Pemustaka
Penyelenggaraan layanan perpustakaan memang harus berorientasi pada
masyarakat, sebagai pemustaka informasi. Kepuasan pemustaka merupakan
indikator utama bagi perpustakaan sebagai penyedia dan pengelola informasi.
Dengan demikian, sudah menjadi tugas perpustakaan untuk mengidentifikasi
tingkat kepuasan pemustaka dan berusaha memberikan pelayanan yang
efektif dan memuaskan pemustakanya.36
Triatmojo dalam Dahana, dikutip oleh Lisda Rahayu dalam buku
Pelayanan Bahan Pustaka mengemukakan bahwa salah satu konsep dalam
memuaskan pelanggan, minimal mengacu pada berikut ini:
35
Fransisca Rahayuningsih, Pengelolaan Perpustakaan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007),
h. 86 36
Lisda Rahayu dan Ramatun Anggraini Kiemas, Materi Pokok Pelayanan Bahan
Pustaka, h.6.3
35
a. Keistimewaan yang terdiri dari sejumlah keistimewaan produk/jasa,baik
keistimewaan langsung maupun keistimewaan atraktif yang dapat
memenuhi keinginan pelanggan dan dengan demikian dapat memberikan
kepuasan dalam pemakaian produk/jasa itu.
b. Kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau
kerusakan. Acuan dari kualitas seperti dijelaskan di atas menunjukkan
bahwa kualitas selalu berfokus pada kepentingan/kepuasan pelanggan
(Costumer Focused Quality) sehingga dengan demikian produk-produk
didesain, diproduksi, serta pelayanan diberikan untuk memenuhikeinginan
pelanggan.37
Berikut ini adalah pendapat Sutarno dalam Lisda Rahayu mengenai
layanan yang efektif, yaitu layanan yang dapat memenuhi keinginan
pemustaka dalam hal-hal berikut:
a. Penyediaan informasi yang sesuai dengan keinginan pemustaka.
b. Waktu yang tepat, leluasa, memadai, dan tidak terlalu meningkat.
c. Kebebasan, tata cara dan akses informasi, tidak kaku dengan pengawasan
longgar, tetapi tertib, kondusif dan simpatik.
d. Suasana yang menyenangkan, aman, tenang, dan tenteram.
e. Sikap dan perilaku pustakawan penuh perhatian, ramah, bersifat
membimbing, dan menguasai masalah.
f. Tata tertib perpustakaan yang sederhana.
g. Adanya fasilitas dan kemudahan dalam menggunakan fasilitas dan sumber
infomasi di perpustakaan.
37
Ibid, h.6.16-6.17
36
h. Memberikan kesan yang baik, menyenangkan, dan memuaskan sehingga
menimbulkan keinginan pemustaka untuk kembali lagi.
i. Dan beriorentasi pada kebutuhan pemustaka.38
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan, bahwa untuk
menciptakan rasa puas bagi pemustaka, harus berdasarkan pada
fokus/kepentingan kepuasan pemustaka pula. Yaitu dengan memberikan
layanan yang efektif, diantaranya menyediakan informasi yang sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan pemustaka, suasana yang menyenangkan, sikap dan
perilaku pustakawan bersifat membimbing dan menguasai masalah, adanya
fasilitas dan kemudahan dalam menggunakannya, serta berorientasi pada
kebutuhan pemustaka.
E. Metode LibQual+TM
Metode LibQUAL+™ adalah pengembangan dari ServQUAL+™ yang
digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pemustaka terhadap kualitas
pelayanan perpustakaan. Metode LibQUAL+™ dikembangkan pada tahun
1999 atas prakarsa para pakar bidang ilmu informasi yang tergabung dalam
ARL (Association of Research Library) di Amerika Serikat, bekerjasama
dengan Texas A&M University. Metode LibQUAL+™ merupakan salah satu
panduan layanan yang paling mutakhir digunakan perpustakaan untuk
mengumpulkan, memetakan, memahami, dan bertindak atas pendapat
38
Lisda Rahayu dan Ramatun Anggraini Kiemas, Materi Pokok Pelayanan Bahan
Pustaka, h.6.18
37
pemustaka perpustakaan terhadap kualitas layanan perpustakaan.39
Berikut
merupakan tujuan dari LibQUAL+™, yaitu:
1. Mendorong sebuah budaya unggul dalam memberikan layanan
perpustakaan.
2. Membantu pemustaka perpustakaan agar lebih memahami persepsi dari
kualitas layanan perpustakaan.
3. Mengumpulkan dan menafsirkan masukan pemustaka perpustakaan secara
sistematis dari waktu ke waktu.
4. Memberikan penilaian perpustakaan dengan informasi dari rekan lembaga
lain sebagai pembanding.
5. Mengidentifikasi praktek-praktek terbaik dalam pelayanan perpustakaan.
Meningkatkan analisis staf perpustakaan dan kemampuan untuk bertindak
terhadap data.40
Terdapat tiga dimensi dalam metode LibQUAL+™ sebagai variabel
dalam pengukuran kualitas layanan, sebagai berikut:
1. Affect of service(Kinerja Pustakawan dalam Pelayanan), yaitu kemampuan,
wawasan, sikap dan keramahanpustakawan di perpustakaan dalam
melayani pemustaka dari aspek Emphaty, Responsiveness, Assurance,
danReliability.41
Emphaty, yaitu rasa kepedulian dan penuh perhatian pustakawan
kepada setiap individu pemustaka. Responsiveness, yaitu sikap selalu siap
39
Fransiska Rahayuningsih, Mengukur Kepuasan Pemustaka: Menggunakan Metode
LibQUAL+TM
, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015), h. 33 40
David Green dan Martha Kyrillidou, “Procedures Manual”, (Washington DC:
Association of Research Libraries, 2012), diakses 26 Februari 2016 pukul 10.15 WIB dari
http://www.libqual.org/documents/LibQual/Publications/ProceduresManual.pdf. 41
Fransiska Rahayuningsih, Mengukur Kepuasan Pemustaka: Menggunakan Metode
LibQUAL+TM
, h. 34
38
dan tanggap dalam membantu pemustaka yang sedang mengalami
kesulitan.Assurance, yaitu pengetahuan, wawasan, kemampuan dan
keramahan pustakawan dalam melayani pemustaka. Reliability, yaitu
kemampuan memberikan janji dan harapan dalam pelayanan dan
menepatinya secara tepat dan akurat.
2. Information Control (Kualitas Informasi dan Akses Informasi), yaitu
ketersediaan informasi dan akses informasi yang berkualitas, yang terdiri
dari aspek Scope, Convenience, Ease of Navigation,Timeliness, Equipment
dan Self Reliance.42
Scope, yaitu ketersediaan koleksi, kekuatan koleksi yang memadai, dan
kekuatan koleksi yang dimiliki. Convenience, yaitu kenyamanan
pemustaka dalam mengakses informasi dan kejelasan petunjuk dalam
pelayanan perpustakaan. Ease of Navigation, yaitu kemudahan pemustaka
untuk mengakses informasi yang dimiliki oleh perpustakaan. Timeliness,
adalah kecepatan pemustaka dalam mengakses informasi di perpustakaan,
hal ini didukung oleh kesesuaian data pada katalog digital dengan data
koleksi di jajaran rak, serta keteraturan susunan koleksi di
rak.Equipment,yaitu peralatan yang tersedia untuk mengakses informasi
dan kecepatan fasilitas hostpotdi perpustakaan.Self Reliance adalah
kepercayaan diri dan keyakinan secara mandiri pemustaka dalam
memanfaatkan fasilitas dan layanan dalam memenuhi kebutuhannya di
perpustakaan.
42
Ibid, h. 34
39
3. Library as Place (Sarana Perpustakaan), yaitu ketersediaan fasilitas dan
ruang yang bermanfaat bagi aktivitas pembelajaran pemustaka di
perpustakaan yang terdiri dari aspek Tangibles, Utilitarian Space, Symbol
Terms dan Refuge.43
Tangibles, yaitu kemampuan perpustakaan dalam menampilkan sesuatu
secara nyata berupa fasilitas fisik/gedung dan penampilan pustakawan
yang menarik dan rapi. Utilitarian Space, yaitu sebuah perpustakaan yang
memiliki ruangan tenang sehingga mendukung belajar mendiri dan
kelompok serta desain ruang perpustakaan yang mempu menginspirasi
belajar. Symbol Terms, yaitu perpustakaan terbuka bagi seluruh civitas
akademika dan mampu menumbuhkan daya kreativitas pemustaka. Refuge,
yaitu perpustakaan sebagai tempat belajar yang nyaman, tenang untuk
belajar dan selalu dalam kondisi yang bersih.
Metode LibQUAL+™ merupakan sebuah survei yang diberikan oleh
ARL (Association of Research Library) untuk mengukur persepsi pemustaka
dan mengetahui harapan atas layanan yang diberikan oleh perpustakaan.
Melalui metode ini, perpustakaan dapat mengetahui serta mengidentifikasi
layanan mana yang telah memenuhi kebutuhan pemustaka dan mana yang
memerlukan perbaikan.
Kualitas layanan perpustakaan dianggap baik apabila skor persepsi
pemustaka lebih tinggi dari harapan pemustaka, dan sebaliknya kualitas
layanan perpustakaan dianggap belum baik apabila skor persepsi pemustaka
43
Ibid, h. 34
40
lebih rendah dari harapan pemustaka.44
Dalam mengevaluasi kualitas layanan
perpustakaan menggunakan metode LibQUAL+™ berdasarkan perhitungan
terhadap nilai-nilai yang diberikan oleh pemustaka untuk setiap pertanyaan
yang terkait dengan tiga kategori, sebagai berikut:
1. Kategori harapan minimum (minimum). Memberikan informasi tentang
harapan minimum pemustaka terhadap kualitas layanan perpustakaan.
2. Kategori harapan ideal (desired). Memberikan informasi tentang harapan
ideal yang diinginkan oleh pemustaka terhadap layanan perpustakaan.
3. Kategori persepsi (perseived). Memberikan informasi tentang kualitas
layanan perpustakaan yang diterima oleh pemustaka.45
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, metode
LibQUAL+™ merupakan suatu metode mutakhir dan paling baik digunakan
khusus untuk mengukur kualitas layanan suatu perpustakaan. Di dalam
metode LibQUAL+™ telah mencakup berbagai aspek-aspek yang terkandung
di dalam perpustakaan, yang terdiri dari tiga dimensi yaitu Affect of Service
(kinerja pustakawan dalam pelayanan), Information Control (kualitas
informasi dan akses informasi), dan Library as Place (sarana perpustakaan).
F. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang sesuai dengan tema kualitas layanan
perpustakaan yang penulis usung dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Lusi Anggraini (2015). Mahasiswi Universitas Sumatera Utara, Jurusan
Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Ilmu Budaya. Dengan judul
44
Endang Fatmawati, Matabaru Penelitian Perpustakaan: Dari SERVQUAL ke
LibQUAL+TM
, h. 227 45
Ibid, h. 228
41
penelitian “Analisis Kualitas Pelayanan dengan Menggunakan Metode
LibQual+TM
”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas
pelayanan dengan menggunakan metode LibQual+TM
di perpustakaan
Umum Gunung Bungsu Sumatera Barat. Pendekatan penelitian yang
digunakan adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi
penelitian adalah semua pengguna yang menjadi anggota PUGB
sebanyak 253 orang. Penentuan sampel dengan menggunakan rumus
Slovin sehingga diperoleh sampel sebanyak 72 orang. Teknik sampling
yang digunakan Proportionate Stratified Random Sampling. Teknik
pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan studi kepustakaan.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa kualitas layanan pada dimensi
Affect of Service yang meliputi: 1) Assurance, bahwa sebagian besar
(58,33 %) pustakawan memiliki pengetahuan dan wawasan tentang
pelayanan, sebagian besar (52,78 %) pustakawan ramah, 2) Empathy,
bahwa sebagian besar (52,78 %) pustakawan memahami kebutuhan
informasi pengguna, sebagian besar (65,28 %) pustakawan peduli kepada
pengguna, 3) Responsiveness, bahwa sebagian besar (58,33%)
pustakawan tanggap terhadap keluhan pengguna, sebagian besar
(62,50%) pustakawan bersedia membantu pengguna dalam mencari
informasi, 4) Reliability, bahwa sebagian besar (62,50 %) pustakawan
mampu melayani pengguna, hampir setengah (47,22 %) pustakawan
tepat waktu dalam melayani pengguna. Dimensi Information Control
yaitu hampir setengah (43,06 %) koleksi kurang memadai, hampir
setengah (47,22 %) koleksi kurang up to date, hampir setengah (44,44 %)
42
koleksi kurang sesuai dengan kebutuhan pengguna, sebagian besar (51,39
%) koleksi mudah ditemukan, setengah (50,00 %) pengguna kurang
mampu menemukan koleksi, hampir setengah (37,50 %) pengguna
kadangkadang memiliki hambatan dalam menelusuri informasi, hampir
setengah (41,67 %) jaringan wifi membantu pengguna dalam menelusuri
informasi. Dimensi Library as Place yaitu hampir setengah (47,22 %)
fasilitas perpustakaan kurang lengkap, sebagian besar (54,17 %) ruang
baca nyaman, sebagian besar (59,72 %) menyatakan suasana
perpustakaan membuat pengguna ingin berkunjung, sebagian besar
(59,72 %) menyatakan perpustakaan bersih, sebagian besar (59,72 %)
menyatakan perpustakaan terbuka untuk aktivitas diskusi belajar.
Berdasarkan analisis kualitas pelayanan dapat disimpulkan bahwa
kualitas layanan pada dimensi Affect of Service dan Library as place
telah menunjukkan nilai yang baik dan sesuai dengan harapan pengguna
perpustakaan. Disarankan agar dimensi Information control dapat
ditingkatkan.
2. Haryani (2014). Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,
Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. Dengan
judul penelitian “Evaluasi Kualitas Layanan Malam Hari di Kantor
Arsip dan Perpustakaan Kota Yogyakarta dengan Metode
LibQUAL+TM
”. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kualitas layanan
malam hari di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota Yogyakarta
berdasarkan harapan dan persepsi pemustaka Kantor Arsip dan
Perpustakaan Kota Yogyakarta dengan menggunakan metode
43
LibQual+TM
. Penelitian ini termasuk penelitian survei dengan pendekatan
deskriptif kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan
penelitian ini menggunakan metode kuesioner, observasi, wawancara dan
dokumentasi. Pengambilan sampel dilakukan secara Accidental
Sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 97 responden dari jumlah
populasi 3.478 pemustaka malam hari yang diperoleh dengan rumus
Yamane. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kualitas layanan malam
hari di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota Yogyakarta dinyatakan
“baik” secara umum oleh pemustaka. Hal ini dapat dilihat dari hasil
penghitungan menunjukkan bahwa nilai rata-rata persepsi (perseived)
pemustaka yaitu 27,53 dan nilai rata-rata harapan minimum (minimum)
sebesar 27,32. Sementara itu nilai rata-rata harapan yang diinginkan
(desired) pemustaka yaitu 29,51. Dengan demikian dapat diketahui
bahwa nilai rata-rata persepsi lebih tinggi dari harapan minimum,
sehingga diperoleh kesenjangan Adequacy Gap (AG) positif 0,21 dan
nilai Superiorty Gap (SG) negatif yaitu-2,90. Berdasarkan penghitungan
Adequacy Gap (AG) dan Superiorty Gap (SG) dimensi yang belum
memenuhi harapan dan persepi pemustaka adalah dimensi Information
Access (AI) dan 3 butir pernyataan yaitu ketenangan ruangan
perpustakaan untuk belajar pada waktu malam hari, penataan koleksi
perpustakaan (buku, bahan referensi, majalah, surat kabar, dsb)
kemudahan pemustaka dalam proses temu kembali informasi, dan
kemandirian pemustaka dalam mencari informasi di perpustakaan pada
waktu malam hari, itu semua yang dinyatakan belum baik dan perlu
44
perbaikan lebih lanjut. Dari hasil penelitian, maka dapat
direkomendasikan bahwa, perlu melengkapi koleksi bahan pustaka yang
dimiliki perpustakaan, perlunya peningkatan soft skill pengembangan
sumber daya manusia berkaitan dengan penataan koleksi perpustakaan,
dan disisi lain diperlukan adanya pendidikan pemakai bagi pemustaka.
3. Inayatul Ramadita (2014). Mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan
Humaniora. Dengan judul penelitian “Analisis Kualitas Layanan
Perpustakaan SMA Bakti Idhata dengan Menggunakan LibQUAL+TM
”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan harapan
siswa terhadap kualitas layanan perpustakaan SMA Bakti Idhata dari
aspek akses terhadap informasi (access to information), sikap petugas
dalam melayani (affect to service), kemudahan pencarian informasi
secara individual (personal control), dan perpustakaan sebagai tempat
(library as place). Metode yang digunakan adalah metode deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui
observasi, angket, dan wawancara. Populasi penelitian ini adalah
siswa SMA Bakti Idhata, dengan teknik accidental sampling diambil
sampel 25% dari kelas 1 dan 2. Teknik pengumpulan data menggunakan
metode LibQual yang mengukur gap/kesenjangan antara persepsi dan
harapan pengguna terhadap layanan perpustakaan. Berdasarkan hasil
penelitian, kualitas layanan perpustakaan SMA Bakti Idhata dari
aspek sikap petugas dalam melayani pengguna (affect to service)
dengan skor Gap Adequacy 0,87 dan skor Gap Superiority 0,37 dan
45
kemudahan pencarian informasi secara individu (personal control)
dengan skor Gap Adequacy 0,85 dan skor Gap Superiority 0,08 dinilai
baik dalam harapan minimal dan harapan sesungguhnya atau pengguna
telah puas dengan kedua layanan tersebut. Namun, dari kedua aspek
masih terdapat penilaian negatif seperti tidak tersedianya komputer
sebagai sarana temu kembali informasi dan kurangnya pemahaman
serta wawasan yang cukup pada pustakawan mengenai perpustakaan.
Sedangkan dari aspek akses terhadap informasi (access to
information) dengan skor Gap Adequacy 0,46 dan skor Gap Superiority -
0,14 dan perpustakaan sebagai tempat (library as place) dengan skor
Gap Adequacy 0,18 dan skor Gap Superiority -0,47 dinilai sudah cukup
memenuhi atau pengguna puas pada harapan minimal, walaupun
pengguna belum puas dengan harapan sesungguhnya karena adanya
beberapa faktor yaitu terbatasnya dana, tidak tersedianya fasilitas
yang memadai bagi pengguna dan kurangnya apresiasi pihak yayasan
sekolah terhadap perpustakaan. Serta beberapa penelitian lain yang
menggunakan metode LibQUAL+TM
untuk mengukur kualitas layanan
perpustakaan.
Adapun perbedaan pada penelitian-penelitian terdahulu dengan
penelitian penulis, terdapat pada tempat penelitian dan variabel penelitian
pada dimensi LibQUAL+TM
yaitu dimensi pengukuran kualitas layanan
terbaru yakni Affect of Service, Information Control, dan Library as
Place.
46
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang
bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan suatu keadaan sesuai
dengan kenyataan yang sebenarnya atau apa adanya.46
Penelitian ini bertujuan
untuk memperoleh informasi, memahami dan mengungkapkan fakta
berdasarkan keadaan di lapangan berkaitan dengan kualitas layanan
Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pendekatan penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian
kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah analisis yang dilakukan terhadap data
yang berbentuk angka, baik angka yang merupakan representasi dari suatu
kuantita (kuantitas murni) maupun angka yang merupakan hasil dari konversi
data kualitatif (yakni data kualitatif yang dikuantifikasikan).47
B. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dan diambil langsung
dari sumbernya tanpa melalui perantara. Dalam penelitian ini, data primer
penulis peroleh secara langsung dari lokasi penelitian yaitu kuesioner yang
diberikan kepada para pemustaka Perpustakaan Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
46
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN, 1999), h. 60 47
Ibid, h. 92
47
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung
dari sumbernya.Data sekunder penulisperoleh dari dokumen-dokumen
seperti laporan, jurnal, karya tulis ilmiah, atau majalah.48
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan gejala, satuan, atau subjek yang ingin
diteliti.49
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah anggota
Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 302
orang, data ini penulis peroleh dari laporan jumlah anggota Perpustakaan
Sekolah Pascasarjana dari angkatan tahun 2014-2016.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari keseluruhan populasi yang
akan diteliti.50
Sampel dapat pula didefinisikan sebagai anggota populasi
yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan
dapat mewakili dari keseluruhan populasi.51
Mengingat jumlah populasi
cukup besar, maka penulis membatasi jumlah populasi tersebut untuk
dijadikan sampel dalam penelitian ini.
48
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar teori dan panduan
praktis, h.87 49
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan
Aplikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006), h.119 50
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), h. 174 51
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), h. 66
48
Penulis menggunakan rumus Slovin untuk menghitung ukuran
banyaknya sampel yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut:
n = N
1+Ne2
Yaitu:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = taraf kesalahan sebesar 5%
n = 302
1 + 302 (0,5)2
n = 35,32 (dibulatkan)
n = 35 orang
Berdasarkan perhitungan di atas, maka penulis menetapkan sampel
sebanyak 35 orang. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik accidental sampling, merupakan teknik yang
didasarkan pada kemudahan (convenience) dimana sampel dapat terpilih
karena berada pada waktu, situasi, dan tempat yang tepat.52
Pada teknik
ini, siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel, apabila orang yang kebetuluan ditemui tersebut
cocok dijadikan sumber data.53
Sampel yang terpilih adalah pemustaka
yang sedang menggunakan jasa dan berada di Perpustakaan Sekolah
Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada saat peneliti sedang
melakukan penelitian.
52
Bambang Prasetyo, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi, h.135 53
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder, (Jakarta: Raja Grasindo Persada, 2010), h. 66
49
D. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan pada penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Kajian Kepustakaan (Library Research), merupakan berbagai data dan
informasi yang diperoleh dengan cara mengumpulkan dan mempelajari
berbagai sumber-sumber literatur seperti buku, jurnal, artikel, dan sumber
kepustakaan lain yang berkaitan dengan topik yang diteliti. Kajian
kepustakaan dilakukan untuk mendapatkan pemahaman lebih mendalam
tentang konsep-konsep yang dikaji di dalam penelitian.
2. Penelitian Lapangan (Field Research), merupakan teknik pengumpulan
data-data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian, dalam
penelitian ini penulis mengamati secara langsung pada lokasi penelitian
yaitu Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Penulis melakukan beberapa cara dalam penelitian lapangan ini,
sebagai berikut:
a. Kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan cara memberikan
pertanyaan-pertanyaan tertulis yang telah dipersiapkan oleh penulis
yang tertuang dalam bentuk kuesioner dan akan diberikan kepada para
responden. Instrumen daftar pertanyaan berupa skala, yaitu berupa
pilihan dengan memberi tanda pada kolom berdasarkan tingkatan
tertentu.54
Responden pada penelitian ini adalah pemustaka
Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
54
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah,
(Jakarta: Kencana, 2013), h. 139
50
E. Metode Pengukuran Kualitas Layanan dan Variabel Penelitian
Dalam mengukur kualitas layanan perpustakaan, dalam penelitian ini
penulis menggunakan metode LibQUAL+TM
. Pengukuran dilakukan untuk
mengetahui tingkat kualitas layanan di perpustakaan. Metode LibQUAL+TM
terdiri dari 3 (tiga) dimensi pengukuran yang akan dijadikan variabel dalam
penelitian ini, adapun dimensi pengukuran pada metode LibQUAL+TM
dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1. Affect of service(kinerja pustakawan dalam pelayanan), yaitu
kemampuan, wawasan, sikap dan keramahanpustakawan di perpustakaan
dalam melayani pemustaka. Pada dimensi Affect of service, terdiri dari
aspek-aspek berikut:
a. Emphaty, yaitu rasa kepedulian dan penuh perhatian pustakawan
kepada setiap individu pemustaka.
b. Responsiveness, yaitusikap selalu siap dan tanggap dalam membantu
pemustaka yang sedang mengalami kesulitan.
c. Assurance, yaitu pengetahuan, wawasan, kemampuan dan keramahan
pustakawan dalam melayani pemustaka.
d. Reliability, yaitu kemampuan memberikan janji dan harapan dalam
pelayanan dan menepatinya secara tepat dan akurat.
2. Information Control (kualitas informasi dan akses informasi), yaitu
ketersediaan informasi dan akses informasi yang berkualitas di
perpustakaan, terdiri dari aspek-aspek berikut:
a. Scope, yaitu ketersediaan koleksi, kekuatan koleksi yang memadai, dan
kekuatan koleksi yang dimiliki.
51
b. Convenience, yaitu kenyamanan pemustaka dalam mengakses informasi
dan kejelasan petunjuk dalam pelayanan perpustakaan.
c. Ease of Navigation, yaitu kemudahan pemustaka untuk mengakses
informasi yang dimiliki oleh perpustakaan.
d. Timeliness,adalah kecepatan pemustaka dalam mengakses informasi di
perpustakaan, hal ini didukung oleh kesesuaian data pada katalog
digital dengan data koleksi di jajaran rak, serta keteraturan susunan
koleksi di rak
e. Equipment,yaitu peralatan yang tersedia untuk mengakses informasi
dan kecepatan fasilitas hostpot di perpustakaan.
f. Self Reliance,adalah kepercayaan diri dan keyakinan secara mandiri
pemustaka dalam memanfaatkan fasilitas dan layanan dalam memenuhi
kebutuhannya di perpustakaan.
3. Library as Place (sarana perpustakaan), yaitu ketersediaan fasilitas dan
ruang yang bermanfaat bagi aktivitas pembelajaran pemustaka di
perpustakaan, yang terdiri dari aspek-aspek berikut:
a. Tangibles(bukti fisik), yaitu kemampuan perpustakaan dalam
menampilkan sesuatu secara nyata berupa fasilitas fisik/gedung dan
penampilan pustakawan yang menarik dan rapi.
b. Utilitarian Space (ruang yang bermanfaat), yaitu sebuah perpustakaan
yang memiliki ruangan tenang sehingga mendukung belajar mendiri
dan kelompok serta desain ruang perpustakaan yang mempu
menginspirasi belajar.
52
c. Symbol Terms (berbagai makna), yaitu perpustakaan terbuka bagi
seluruh civitas akademika dan mampu menumbuhkan daya kreativitas
pemustaka.
d. Refuge, yaitu perpustakaan sebagai tempat belajar yang nyaman, tenang
untuk belajar dan selalu dalam kondisi yang bersih.
Keseluruhan dari variabel di atas akan dijadikan acuan dalam
mengajukan pernyataan-pernyataan kepada responden yang akan dikemas
dalam bentuk kuesioner penelitian. Di dalam kuesioner penelitian berisi
berbagai pernyataan yang akan dijawab oleh para responden. Pernyataan yang
diajukan meliputi tiga dimensi pengukuran kualitas layanan dalam metode
LibQual+TM
yang telah penulis jabarkan di atas. Adapun kisi-kisi pernyataan
yang akan dipaparkan ke dalam kuesioner adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Kisi-kisi Kuesioner Penelitian
VARIABEL SUB
VARIABEL INDIKATOR
NO.
ITEM
Kualitas
Layanan
Affect of
Service
Pustakawan memahami
kebutuhan saya di perpustakaan 1
Pustakawan memberikan
perhatian yang sungguh-
sungguh kepada saya
2
Pustakawan bersedia untuk
membantu jika saya mengalami
kesulitan
3
Pustakawan cepat tanggap
dalam memberikan bantuan atas
kesulitan saya
4
Pustakawan ramah dan sopan
melayani semua kebutuhan saya
di perpustakaan
5
Pustakawan memiliki kecakapan
pada bidangnya saat melayani 6
Pustakawan melayani sesuai 7
53
dengan ketentuan jam pelayanan
yang telah ditetapkan
Kemampuan pustakawan dalam
menjawab berbagai pertanyaan
yang saya ajukan
8
Information
Control
Ketersediaan koleksi (buku,
majalah, jurnal, buku referensi)
sesuai dengan kebutuhan belajar
dan silabus/prodi saya
9
Tersedianya koleksi-koleksi
terbaru yang dapat menunjang
kebutuhan informasi saya
10
Kejelasan petunjuk atau
panduan penggunaan fasilitas
layanan di perpustakaan
11
Kemudahan penggunaan OPAC
untuk mencari informasi di
perpustakaan
12
Saya merasakan kemudahan
dalam melakukan penelusuran
berbagai informasi di
perpustakaan
13
Penataan koleksi perpustakaan
memudahkan saya untuk
menemukan koleksi yang
dibutuhkan
14
Waktu yang dibutuhkan untuk
menemukan informasi relevan
dan akurat pada OPAC sedikit
15
Kesesuaian akurasi data pada
OPAC perpustakaan dengan
koleksi di jajaran rak
16
Jumlah komputer untuk
penelusuran koleksi 17
Kecepatan fasilitas hotspot
perpustakaan untuk menelusur
informasi
18
Saya mampu menggunakan dan
mencari sendiri informasi
koleksi di OPAC perpustakaan
19
Saya mampu untuk mencari
sendiri koleksi yang saya
butuhkan pada jajaran rak
20
Library as
Place
Perpustakaan memiliki kondisi
fisik gedung dan fasilitas yang
memadai serta berfungsi dengan
baik
21
Pustakawan berpenampilan rapi 22
54
dan menarik
Katenangan ruang perpustakaan
mampu mendukung saya untuk
belajar mandiri dan kelompok
23
Perpustakaan memiliki desain
ruang yang mempu
menginspirasi dan menarik
24
Perpustakaan terbuka untuk
civitas akademik dalam belajar
mandiri maupun kelompok
25
Perpustakaan mampu
memberikan inspirasi dan
kreativitas bagi pemustaka
26
Perpustakaan merupakan tempat
yang tenang dan nyaman untuk
belajar
27
Kondisi perpustakaan selalu
bersih dan kondusif untuk
belajar
28
Evaluasi kualitas layanan perpustakaan menggunakan metode
LibQUAL+TM
meliputi perhitungan atas nilai-nilai yang diberikan oleh
permustaka untuk setiap item pertanyaan yang terdiri dari 3 (tiga) kategori,
dijabarkan sebagai berikut:
a. Kategori harapan minimum (Minimum), merupakan informasi mengenai
harapan minimum pemustaka terhadap kualitas layanan perpustakaan.
b. Kategori harapan ideal (Desired), merupakan informasi mengenai
harapan yang idealnya diinginkan oleh pemustaka terhadap layanan di
perpustakaan.
c. Kategori persepsi (Perseived), merupakan informasi mengenai kualitas
layanan yang diterima oleh pemustaka.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan skala Likert untuk mengukur
sikap pemustaka atas kualitas layanan yang diharapkan dan diterima di
perpustakaan. Skala Likert merupakan teknik pengukuran sikap dimana
55
subjek diminta untuk mengindikasikan tingkat kesetujuan atau
ketidaksetujuan mereka terhadap masing-masing pernyataan.55
Penulis
menetapkan skala penilaian dalam setiap item pertanyaan dari angka terendah
yaitu 1 hingga angka 9 sebagai angka tertinggi. Agar lebih memudahkan
responden dalam melakukan penilaian, maka penulis membagi skala
penilaian sebagai berikut:
a. Skala 1-3 : Tidak Puas (rendah)
b. Skala 4-6 : Puas (sedang)
c. Skala 7-9 : Sangat Puas (tinggi)
4. Teknik Pengolahan Data
Data mengenai kualitas layanan perpustakaan diperoleh melalui
kuesioner yang telah diberikan kepada para pemustaka yang menjadi
responden penelitian di perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil kelanjutan
dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang penulis laksanakan di
Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selama 1
bulan terhitung dari tanggal 19 Januari 2015 sampai dengan 17 Februari
2015. Adapun langkah-langkah yang penulis lakukan pada tahap pengolahan
data ini adalah sebagai berikut:
1. Tahap Pengeditan Data (Editing)
Pada tahap ini, penulis melakukan pengumpulan dan pemeriksaan
terhadap kelengkapan data yang telah diperoleh melalui hasil
55
Ibid, h. 128
56
pengamatan di lapangan, wawancara dan kuesioner penelitian.
Pemeriksaan juga dilakukan pada kuisoner untuk mengetahui
kelengkapan data dan jawaban untuk menghindari terjadinya kesalahan
dalam pengisian setiap item pertanyaan. Berdasarkan pemeriksaan yang
telah dilakukan terhadap 40 kuesioner yang diberikan kepada responden,
terdapat 5 kuesioner yang tidak memenuhi syarat untuk dijadikan sumber
data penelitian dikarenakan jawaban pada beberapa item pertanyaan yang
diberikan oleh responden tidak lengkap.
2. Tahap Tabulasi Data (Tabulating)
Tahap tabulating, yaitu proses mentabulasi atau memindahkan jawaban-
jawaban responden ke dalam tabulasi atau tabel dengan diberi kode-kode
tertentu untuk kebutuhan dan memudahkan dalam menganalisis
data.56
Tahap tabulasi ini dilakukan untuk mempermudah perhitungan
data dari jawaban responden, kemudian dapat diolah untuk mengetahui
tingkat atas jawaban yang diberikan. Berikut ini adalah rumus yang
digunakan dalam melakukan penilaian terhadap identitas responden,
yaitu:
P = 𝒇
𝒏 × 100%
P = Angka persentase yang dicari
f = Frekuensi jawaban responden
n = Jumlah responden
100% = Angka tetap untuk presentase
Adapun parameter untuk penafsiran nilai persentase adalah:
0 % : Tidak satupun
56
Siregar, Sofyan, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan
Manual dan SPSS, ( Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), h. 88
57
1% - 25 % : Sebagian kecil
26% - 49% : Hampir setengahnya
50% : Setengahnya
51% - 75% : Sebagian besar
76% - 99% : Hampir seluruhnya
100% : Seluruhnya57
5. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah semua data dan informasi yang
dibutuhkan dalam penelitian terkumpul. Pada tahap ini dilakukan pengolahan
atas data-data dan informasi yang telah penulis peroleh. Analisis data adalah
proses penyederhanaan data dan penyajian data dengan mengelompokkannya
dalam suatu bentuk yang mudah dibaca dan diinterpretasi. Apabila data
berguna untuk mereduksikan data menjadi wujud yang dapat dipahami dan
ditafsir dengan cara tertentu hingga relasi masalah penelitian dapat ditelaah
serta diuji.58
Dalam melakukan analisis data untuk mengukur kualitas layanan
perpustakaan dengan metode LibQUAL+TM
dilakukan dengan beberapa
prosedur. Adapun prosedur pengolahan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Menghitung total penilaian pada kategori harapan minimum (minimum),
total penilaian kategori harapan ideal (desired), dan total penilaian
kategori persepsi(perseived) yang telah dijabarkan dalam setiap item
pertanyaan.
57
Hermawan Warsito, Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Pedoman Mahasiswa.
(Jakarta: Gramedia Pustaka, 1992), h. 11 58
Uber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2009), h. 332
58
2. Menghitung rata-rata (mean) dari keseluruhan nilai pada kategori
harapan minimum (minimum), total nilai pada kategori harapan ideal
(desired), dan total nilai pada kategori persepsi(perseived). Setelah nilai
rata-rata diperoleh, selanjutnya untuk mengetahui kualitas layanan di
perpustakaan nilai rata-rata tersebut dibandingkan untuk memperoleh
nilai kesenjangan (gap score) dari harapan minimum (minimum), harapan
ideal (desired) dan persepsi(perseived).
3. Mengukur tingkat kepuasan pemustaka menggunakan metode
LibQUAL+TM
dengan cara menghitung nilai kesenjangan (Gap) dari
kategori harapan minimum (minimum), kategori harapan ideal (desired),
dan kategori persepsi(perseived). Adapun rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut:
AG (Adequacy Gap) = Perceived (P) – Minimum (M)
SG (Superiority Gap) = Perceived (P) – Desired (D)
Keterangan:
a. AG (Adequacy Gap) merupakan nilai selisih yang diperoleh dengan
cara menghitung persepsi (Perceived) dikurangi dengan harapan
minimum (Minimum) yang dapat diterima pemustaka. Apabila AG
bernilai positif (Perceived>Minimum), menunjukkan bahwa
responden telah merasa “cukup puas” dengan layanan yang telah
diberikan oleh perpustakaan atau telah memenuhi harapan minimum
pemustaka. Tetapi, apabila AG bernilai negatif
(Perceived<Minimum), menunjukkan bahwa responden “belum
puas” atas layanan yang diberikan.
59
b. SG (Superiority Gap) merupakan nilai selisih yang diperoleh dengan
cara menghitung persepsi (Perceived) dikurangi dengan harapan
ideal (Desired). Apabila nilai SG positif (Perceived>Desired),
menunjukkan bahwa responden merasa “sangat puas” dengan
layanan yang telah diberikan oleh perpustakaan. Tetapi, apabila SG
bernilai negatif menunjukkan “dalam batas toleransi (zone of
tolerance)” yaituPerceived<Desired.59
c. Zone of tolerance, merupakan suatu wilayah antara tingkat minimum
(Minimum) dan tingkat harapan ideal (Desired) yang dapat diterima
oleh pemustaka dari kualitas layanan yang diberikan oleh
perpustakaan.
6. Tempat dan Jadwal Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta beralamat di Jl. Kertamukti, No. 5 Pisangan
Barat, Cirendeu, Ciputat, 15419, Indonesia. Penulis mengambil tema
penelitian mengenai evaluasi kualitas layanan Perpustakaan Sekolah
Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berdasarkan metode
LibQUAL+TM
.
59
Cook, Colleen [et.all], “LibQUAL+: Service Quality Assessment in Research
Libraries”, Diakses pada tanggal 20 Februari 2016 pukul 17.15 WIB.
https://www.libqual.org/documents/admin/IFLA
60
2. Jadwal Penelitian
Setelah penulis menentukan tempat penelitian, selanjutnya penulis
melakukan observasi awal dan permintaan izin untuk melakukan penelitian.
Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret sampai dengan Mei 2016.
Tabel. 3.2
Jadwal Penelitian
N
o
Jenis
Kegiatan
Waktu
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
Minggu ke
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
Penyusunan
Proposal
Skripsi
2.
Penyerahan
Proposal
Skripsi dan
Dosen
Pembimbing
4.
Pelaksanaan
Bimbingan
Skripsi
5.
Pengumpulan
Literatur
Penunjang
Penulisan
Skripsi
6.
Menyebarkan
Kuesioner
kepada
Responden
7.
Analisis Data
dan
Pengolahan
Data
8.
Penyerahan
Laporan
Skripsi
9. Sidang Skripsi
61
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
1. Sejarah Berdirinya Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta yang semula adalah Program Pascasarjana IAIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, didirikan pada tahun 1982 dengan nama
Fakultas Pascasarjana berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam (Dirjen Binbaga Islam)
Departemen Agama No. KEP/E/422/81. Kemudian surat keputusan
Dirjen Binbaga Islam ini dikuatkan oleh Surat Keputusan Menteri Agama
No. 78 tahun 1982 yang berisi ketetapan tentang pembukaan Fakultas
Pascasarjana pada IAIN Jakarta dan mengangkat Prof. Dr. Harun
Nasution sebagai Dekan. Pada tahun 1992 nama Fakultas Pascasarjana
diubah menjadi Program Pascasarjana (PPs) dan jabatan Dekan Fakultas
sebagai pimpinan diubah menjadi Direktur Program Pascasarjana.
Program Pascasarjana IAIN Jakarta pada awalnya (tahun akademik
1982/1983) adalah dosen-dosen yang berasal dari berbagai IAIN di
Indonesia. Pada tahun 1985/1986 menerima peserta dari tenaga pengajar
mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum (PTU)
Negeri, dan sejak tahun 1990/1991 menerima peserta dari tenaga
62
pengajar agama Islam di Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta.
Program Pascasarjana IAIN Jakarta menerima mahasiswa dari luar
negeri, dari lembaga-lembaga dalam negeri, alumni IAIN atau perguruan
tinggi lainnya selama persyaratan masuk dapat dipenuhi.
Ide dan pemikiran dari Prof. Dr. Harun Nasution, yang pada waktu itu
adalah Rektor IAIN Jakarta untuk mendirikan lembaga yang
menyelenggarakan pengkajian Islam secara komprehensif, mendalam dan
rasional sehingga dapat melahirkan ulama yang mampu berijtihad untuk
menjawab masalah-masalah yang timbul pada zamannya telah
menggagas pendirian lembaga Program Pascasarjana yang menjadi PPs
yang pertama di lingkungan IAIN di Indonesia.
Arah pengembangan PPs IAIN Jakarta dirumuskan dan diletakkan dasar-
dasarnya oleh Prof. Dr. Harun Nasution dengan mendirikan program
studi pengkajian Islam. Program studi ini selanjutnya dikembangkan
dalam berbagai bidang konsentrasi, mengacu kepada pembidangan ilmu
agama Islam yang berlaku ketika itu (ditetapkan dalam SK Menteri
Agama), yang meliputi Pemikiran Islam, Syari‟ah, Tafsir-Hadis,
Dakwah, Pendidikan Islam, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Bahasa dan
Sastra Arab dan Perkembangan Modern dalam Islam.
Program yang dikembangkan pada tingkat Master adalahPengkajian
Islam (Dirasat Islamiyyah atau Islamic Studies) tahun 1982; Konsentrasi
Syari‟ah pada tahun 1996/1997; Konsentrasi Pemikiran Islam, Tafsir dan
Hadis; Sejarah dan Peradaban Islam, dan Islam dan Modernitas
1997/1998; Pendidikan Islam, Bahasa dan Sastra Arab, dan Dakwah dan
63
Komunikasi 1988/1999; Penggabungan konsentrasi Islam dan
Modernitas 1999/2000; Ekonomi Islam 1999/2000
Sedangkan pada tingkat Doktor, program yang dikembangkan
adalahStudi pengkajian Islam pada tahun 1984; Konsentrasi Syari‟ah
pada tahun 1998/1999; Tafsir Hadis tahun 1998/1999; dan Pemikiran
Islam pada tahun 1998/1999.
Perpustakaan Sekolah Pascasarjana secara resmi mulai dilayankan Pada
tahun 1999, mengingat berbagai program studi yang sudah
dikembangkan pada tahun-tahun sebelumnya. Pada akhir tahun 1999 itu
pula perpustakaan pps dikelola oleh Bapak Suali Fuad dan dibantu oleh
Syukron. Kepemimpinan program pascasarjana ini yang diawali oleh
Prof. Dr. Harun Nasution (1982), Prof. Dr. H. Said Agil Husin al
Munawar, MA, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat (2004). Seiring dengan
berubahnya nama lembaga ini pada kepemimpinan Bapak Prof. Dr.
Azyumardi Azra menjadi Sekolah Pascasarjana, maka nama
perpustakaan pun disebut dengan Perpustakaan Sekolah Pascasarjana.
2. Visi, Misi, dan Tujuan Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
mempunyai visi, misi, serta tujuan untuk melaksanakan serta mengontrol
laju perkembangan perpustakaan. Berikut ini merupakan visi, misi serta
tujuan Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, yaitu:
64
a. Visi
Perpustakaan Sekolah Pascasarjana sebagai pusat informasi dan
sumber referensi terkemuka dalam berbagai ilmu pengetahuan
terutama dalam pengkajian Islam secara komprehensif, mendalam
dan rasional.
b. Misi
1) Menyediakan koleksi yang lengkap dalam bidang ke-Islaman dan
bidang-bidang umum, sebagai pendukung kegiatan perkuliahan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
2) Menyediakan berbagai layanan berkualitas dalam rangka
pemenuhan kebutuhan informasi bagi seluruh sivitas akademika
UIN Jakarta.
3) Mewujudkan pemberdayaan informasi dalam menciptakan
komunitas ilmiah baik mahasiswa, staff akademik dan non-
akademik serta masyarakat secara luas melalui berbagai program
literasi informas.
4) Menyediakan sarana penyebaran dan pelestarian informasi serta
pengetahuan secara efektif dan efisien dengan menggunakan
fasilitas elektronik dan non elektronik.
5) Membangun kerjasama yang efektif dengan masyarakat kampus
dan institusi atau organisasi lain baik di dalam maupun di luar
negeri.
65
c. Tujuan
Secara umum tujuan Perpustakaan Sekolah Pascasarjana adalah
mendukung keberhasilan semua aktivitas Tri Darma Perguruan
Tinggi yang berlangsung di UIN Jakarta baik dalam bidang
pengajaran dan pendidikan, penelitian maupun pengabdian pada
masyarakat.
3. Struktur Organisasi Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Adapun sumber daya manusia pada Perpustakaan Sekolah Pascasarjana
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, adalah sebagai berikut:
Kepala : Alfida, MLIS
Staf : Mohammad Ainur Rofiq, S.IP
Nurhasanah, Spd
Staf Pembantu : Imron
66
4. Layanan Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
a. Sistem Layanan Perpustakaan
Perpustakaan Sekolah Pascasarjana menerapkan sistem layanan
terbuka (open access), sehingga memungkinkan pengunjung
mengakses koleksi yang ada di perpustakaan ini secara langsung.
Sistem ini diharapkan agar setiap pengunjung dapat melakukan
browsing (pencarian informasi) sepuas-puasnya.
b. Jam Layanan Perpustakaan
Perpustakaan Sekolah pascasarjana berupaya meningkatkan
kualitas layanan melalui berbagai cara. Salah satunya adalah melalui
peningkatan jam buka perpustakaan yang terdiri dari layanan pagi
hingga malam hari. Adapun jam buka perpustakaan dapat dilihat
sebagaimana tabel di bawah:
Tabel. 4.3
Jam Layanan Perpustakaan
Hari Jam Layanan
Senin – Kamis 08.00 – 16.00
Jum‟at 08.00 – 11.00
13.30 – 16.00
Sabtu 09.00 – 16.00
c. Janis Layanan Perpustakaan
Adapun jenis-jenis layanan yang diberikan oleh Perpustakaan
Sekolah Pascasarjana kepada para pemustaka, adalah sebagai berikut:
1) Layanan Sirkulasi. Layanan ini meliputi kegiatan peminjaman
dan pengembalian buku.
67
2) Layanan Referensi, yaitu: Penyediaan berbagai sumber referensi
yang meliputi kamus, ensiklopedi, sumber biografi, bibliografi,
sumber geografi, indeks, abstrak, direktori, dan sumber-sumber
referensi lainnya.
Layanan Referensi yang terdapat di perpustakaan Sekolah
Pascasarjana meliputi: :
a) Jasa Informasi Dan Bimbingan Pemakai. Jasa informasi ini
memberikan layanan secara terperinci mengenai seluruh
informasi yang dimiliki perpustakaan. Bimbingan pemakai
memberikan layanan berupa bimbingan kepada pemakai
dalam memanfaatkan pemakaian koleksi yang ada di
perpustakaan termasuk di dalamnya teknik penemuan
kembali informasi dengan menggunakan sarana komputer.
b) Jasa Penelusuran Informasi. Layanan informasi ini
memberikan bantuan kepada pemakai dalam menemukan
informasi berasal dari buku ataupun majalah/jurnal. Sumber
informasi dapat berasal dari koleksi yang ada di lingkungan
perpustakaan dan juga lembaga informasi di luar Universitas
Islam Negeri Jakarta. Jasa penelusuran ini juga mencakup
penelusuran dari perkembangan informasi yang dikemas
dalam bentuk CD melalui CD-ROM, dan juga melaksanakan
penelusuran jarak jauh dengan menggunakan jasa Internet.
Untuk memaksimalkan pemanfaatan penelusuran informasi,
Perpustakaan Universitas Surabaya memberikan layanan jasa
68
penelusuran informasi. Jasa ini dimaksud untuk membantu
pemakai perpustakaan dalam menulusur informasi yang
dimiliki perpustakaan, baik berupa sumber informasi non
elektronis maupun elektronis. Penelusuran informasi dengan
hanya memberikan topik, subyek dan kata kunci dari suatu
informasi maupun sumber informasi tertentu. Pencetakan
hasil penelusuran informasi baik yang telah dilakukan oleh
pemakai sendiri maupun oleh pihak perpustakaan. Semua
bahan untuk sumber informasi tersebut sesuai dengan
kebutuhan dari pemakai. Melalui penelusuran catalog,
penelusuran CDROM, dan penelusuran internet.
c) Jasa Informasi Terbaru. Memberikan layanan berkaitan
perkembangan ilmu pengetahuan terbaru yang dimuat pada
jurnal-jurnal ilmu pengetahuan yang telah dimiliki
perpustakaan. Jasa ini juga memungkinkan seorang pemakai
memperoleh terbitan daftar isi dari suatu jurnal yang
dikehendaki secara rutin.
3) Layanan Multimedia.
4) Layanan Penelusuran.
5) Layanan Administratif (Pendaftaran Anggota, Layanan Bebas
Pustaka, dll.)
69
5. Keanggotaan (Peraturan dan Tata Tertib)Perpustakaan Sekolah
Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
A. Keanggotaan
Semua sivitas akademika Sekolah Pascasarjana baik mahasiswa,
dosen, maupun karyawan berhak menjadi anggota dan menggunakan
fasilitas Perpustakaan Sekolah Pascasarjana apabila telah memenuhi
persayaratan yang ditentukan.
1) Jenis Anggota
a. Anggota Biasa terdiri dari mahasiswa Sekolah Pascasarjana,
dosen, dan karyawan.
b. Anggota Istimewa, terdiri dari:
(a) alumni;
(b) Non Alumni
2) Anggota Baca
a. Bagi alumni cukup menunjukkan kartu alumni, maka dapat
memanfaatkan fasilitas perpustakaan.
b. Bagi non-alumni menyerahkan fotokopi kartu mahasiswa atau
identitas lain yang masih berlaku sebanyak 1 lembar,
menyerahkan pas foto berwarna terbaru ukuran 2 x 3 cm
sebanyak 1 lembar, membayar biaya administrasi sebesar Rp
50.000,00 untuk masa keanggotaan 1 bulan.
c. Non-alumni dibuatkan kartu anggota perpustakaan, dan
selanjutnya disebut sebagai kartu anggota baca.
70
3) Persyaratan Anggota :
a. Mahasiswa UIN Jakarta :
1. Mengisi formulir yang tersedia.
2. Menunjukkan kuitansi pembayaran SPP dan kartu mahasiswa
yang masih berlaku.
3. Menunjukan kartu identitas (kartu tanda mahasiswa) bukti
pembayaran uang kuliah pada tahun akademik yang
sedang berjalan.
4. Melampirkan 2 (dua) lembar pas foto berwarna ukuran 2x3
cm., atau membayar biaya foto sesuai tarif yang berlaku
b. Dosen dan Karyawan :
1. Mengisi formulir yang disediakan.
2. Melampirkan fotokopi SK. PNS atau Surat Tugas.
3. Melampirkan 2 (dua) lembar pas foto berwarna ukuran 2x3
cm.
4. Membayar uang administrasi sesuai tarif yang berlaku.
c. Anggota Istimewa (dari luar UIN Jakarta) :
1. Mengisi formulir yang tersedia.
2. Melampirkan fotokopi kartu identitas yang masih berlaku
(KTP, Kartu Keluarga, Kartu Mahasiswa, Sim, dll)
3. Membayar uang administrasi sesuai tarif yang berlaku
4. Menitipkan uang jaminan sesuai tarif yang berlaku. Uang
tersebut akan dikembalikan jika yang bersangkutan berhenti
dari keanggotaan.
71
5. Melampirkan 2 (dua) lembar pas foto ukuran 2x3 cm.,
berwarna.
4) Hak Anggota Perpustakaan
Setiap anggota Perpustakaan Sekolah Pascasarjana memiliki hak
sebagai berikut:
a. Menggunakan bahan pustaka (koleksi) Perpustakaan Sekolah
Pascasarjana.
b. Memperoleh 1 (satu) kartu anggota.
c. Memperoleh 1 (satu) eksemplar buku Panduan Penggunaan
Perpustakaan Utama UIN Jakarta.
d. Mendapat pelayanan peminjaman buku, informasi, foto copy dan
bimbingan perpustakaan.
e. Menggunakan ruang baca dan fasilitas lainnya.
f. Menggunakan skripsi, tesis, disertasi majalah, jurnal dan laporan
penelitian.
g. Menggunakan rental internet, rental komputer, dan fasilitas-
fasilitas lainnya.
5) Kewajiban Anggota
Adapun kewajiban anggota Perpustakaan Sekolah Pascasarjana adalah
sebagai berikut:
a. Mentaati semua peraturan dan tata tertib yang berlaku di
Perpustakaan Sekolah Pascasarjana.
b. Mendaftar ulang setiap tahun ajaran baru bagi mahasiswa
angkatan sebelum tahun 2003.
72
B. Bebas Pinjam Bahan Pustaka
Setiap mahasiswa Sekolah Pascasarjana yang telah berhasil
menyelesaikan studinya diwajibkan mengurus Surat Keterangan
BebasPinjam Bahan Pustaka dari Sekolah Pascasarjana sebagai salah
satu persyaratan pengambilan ijazah. Adapun syarat-syaratnya adalah
sebagai berikut:
1. Menyerahkan kembali kartu anggota Perpustakaan Utama.
2. Tidak memiliki pinjaman bahan pustaka.
3. Menyerahkan surat bebas pustaka dari Perpustakaan Utama untuk
disahkan.
4. Menyerahkan tesis atau disertasi satu copy dan format
elektroniknya.
5. Menyumbangkan 2 buah buku baru yang relevan dengan
kebutuhan perpustakaan.
C. Peraturan dan Tata Tertib Perpustakaan
A) Peraturan Umum
1. Anggota/pengunjung perpustakaan harus berpakaian rapi dan
sopan (pakaian kuliah).
2. Anggota/pengunjung harus menitipkan tas, map, jaket (jas)
dan buku pribadi di locker yang tersedia. Barang-barang
berharga harus dibawa.
3. Anggota/pengunjung harus mengisi daftar kunjungan.
73
4. Anggota/pengunjung harus menjaga ketenangan dan ketertiban
selama berada di ruang perpustakaan.
5. Pengunjung yang berasal dari luar UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dan bukan anggota istimewa dikenakan biaya
kunjungan sesuai tarif yang berlaku.
6. Pengunjung wajib memelihara kebersihan dalam ruangan,
jadi tidak di perbolehkan makan , minum, merokok di
ruangan.
7. Pengunjung wajib ikut memelihara keutuhan dan keselamatan
sarana perpustakaan yang di gunakan.
8. Kartu anggota perpustakaan tidak berlaku apabila:
a. Telah habis masa berlakunya.
b. Telah lulus sarjana.
c. Keluar atau di keluarkan dari fakultas baik sebagai
mahasiswa,karyawan, maupun sebagai tenaga pengajar.
d. Meninggal dunia.
B) Peraturan Peminjaman Bahan Pustaka
1. Setiap anggota berhak meminjam buku koleksi umum.
2. Jumlah pinjaman maksimal 4 buah buku.
3. Masa pinjam buku selama satu minggu, dan dapat
diperpanjang satu minggu berikutnya jika tidak ada yang
memesan.
74
C) Pelanggaran dan Sanksi / Denda
Anggota/pengunjung perpustakaan yang terbukti melanggar
peraturan dan tata tertib yang berlaku akan dikenakan sanksi,
berupa denda, teguran lisan, teguran tertulis, hingga dikeluarkan
dari keanggotaan atau dikeluarkan dari UIN (disesuikan dengan
jenis pelanggaran yang dilakukannya). Berikut ini adalah jenis
pelanggaran dan sanksinya:
1. Anggota/pengunjung yang merusak, menghilangkan, atau
mencoret-coret bahan pustaka harus mengganti dengan buku
baru yang sama, ditambah biaya processing, dan jika
terlambat dikenakan denda keterlambatan sesuai tarif yang
berlaku.
2. Apabila buku yang dihilangkan atau dirusak tersebut buku
langka, maka pengunjung/anggota berkewajiban mengganti-
nya dengan judul lain yang isinya relevan dengan buku yang
hilang tersebut, dan ditambah biaya prosessing sesuai tarif
yang berlaku.
3. Anggota yang terlambat mengembalikan buku-buku yang
dipinjamnya dikenakan denda sesuai tarif yang berlaku.
4. Anggota/pengunjung perpustakaan yang terlambat mengem-
balikan buku-buku yang dipinjam untuk fotokopi dikenakan
denda sesuai tarif yang berlaku.
5. Kartu anggota yang rusak/hilang harus dibuat kembali dengan
membayar biaya administrasi sesuai tarif yang berlaku.
75
6. Anggota/pengunjung yang menghilangkan kartu locker, dike-
nakan denda sesuai tarif yang berlaku.
6. Koleksi Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Koleksi Perpustakaan Sekolah Pascasarjana diupayakan secara
lengkap dan mendalam agar dapat menunjang tujuan dan program
lembaga ini di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat. Berikut ragam koleksi yang selayaknya tersedia di
perpustakaan.
1. Koleksi Umum
Koleksi ini terdiri dari buku-buku yang dapat dipinjam untuk dibawa
pulang. Sampai Juli 2013, Perpustakaan Sekolah Pascasarjana memiliki
lebih kurang 10.442 koleksi umum yang siap dipinjamkan kepada para
anggota
2. Koleksi Referensi (Rujukan)
Koleksi referensi (bahan rujukan) adalah berbagai bahan yang hanya
bisa digunakan atau dibaca di perpustakaan, tidak untuk dipinjamkan
(dibawa pulang). Hingga saat ini Perpustakaan Utama memiliki kurang
lebih 105 judul (216 eks) buku rujukan (referens) yang meliputi rujukan
tentang kajian Islam, tafsir, hadis, rujukan dalam ilmu-ilmu sosial seperti
pendidikan, hukum, politik, ekonomi, dan berbagai biografi para tokoh.
76
3. Koleksi Tesis dan Disertasi
Koleksi tesis dan disertasi merupakan koleksi lokal konten (berasal
dari depsoit karya para alumni Sekolah Pascasarjana). Mahasiswa
diwajibkan menyerahkan format tercetak dan elektronik (disimpan dalam
CD) tesis atau disertasi sebagai hasil akhir program studi yang ditempuh.
Jumlah koleksi jenis yang sudah siap untuk dilayankan sampai Desember
2013 adalah sebagai berikut :
Tabel. 4.4
Jumlah Koleksi Tesis dan Disertasi
4. Koleksi Serial
Yang dimaksud koleksi jenis ini adalah jurnal ilmiah, majalh dan
surat kabar koleksi serial berjumlah 57 judul meliputi jurnal berbahasa
Indonesia, Arab dan Inggris. ini terdiri dari Jurnal Ilmiah, Majalah
Populer dan Surat Kabar. Beberapa judul jurnal ilmiah yang dikoleksi
oleh Perpustakaan Sekolah Pascasarjana berbahasa Indonesia,
diantaranya adalah Dialog, Koordinat, Dinika, Da‟wah, Kreatif,
Etionomi, Indo-Islamika, Migunani, Tazkiya, Salom, Mimbar, Madaniya,
Kultur, Jurnal kajian wilayah eropa, Narasi, Ulumuna, hadharah, Afaq
Arabiyah, Al hikmah, Saistika, Al qur‟an 3 Dimensi, Paramadina, Ilmu
Dakwah, Al-iqtishadiyah, Ahkom, Al fikra, Fajar, Zaitun, Al Banjari,
Studi Al qur‟an, Perta, Madrasah, Islamia, Medika Islamika. Jurnal
berbahasa Inggris adalah Lingua Franca, Al-jamiah, Campus Asia,
No Jenis Bahan Jumlah
1 Tesis 1639 Judul
2 Disertasi 925 Judul
77
Deutschland, Res gas. Jurnal berbahasa Arban, di antaranya Risalatul al-
masjid, Amaniyah Saqafiyah, Al-Kuwait, Al-Qanaash, Aluu Indonesia,
Al Bayana, Al Azhar, Al Zahra‟u, Al ‟arabiy, Mulhati ‟irabi, Al-arkhabil.
Adapun majalah populer yang dilanggan saat ini adalah: Tempo,
Amanah, dan Alo Indonesia (berbahasa Arab). Perpustakaan Sekolah
Pascasarjana melanggan beberapa surat kabar harian yaitu Republika,
Media Indonesia, Tempo, dan Kompas. Koleksi majalah sebanyak 17
judul, dan jurnal ada 41 judul.
5. Koleksi Digital
Untuk memenuhi kebutuhan studi dan penelitian mahasiswa,
perpustakaan Sekolah Pascasarjana mulai mengembangkan koleksi
digital dengan fokus pada lokal konten lembaga ini, tetapi karena
beberapa hal koleksi jenis ini belum bisa dilayankan kepada para
pemustaka perpustakaan.
6. Koleksi Multimedia
Perpustakaan Sekolah Pascasarjana juga mengembangkan koleksi
Multi Media yang sangat membantu para mahasiswa menyelesaikan
tugas-tugasnya dan membuat pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan. Perpustakaan memiliki berbagai macam koleksi multi
media yang tercakup dalam berbagai bidang ilmu diantaranya Tafsir dan
Ulumul Qur‟an, dalam Holy Quran Library; Asy-Syâthibiyyah fi „Ilm al-
Qirâ‟ât ; Al-Qur‟an al-Karim, Tilâwatan wa Tafsîran; Maktabah at-Tafsîr
wa „Ulûmul Qur‟an; Tafsir Fi Zhilal al-Qur‟an li Sayyid Quthb; Jâmi'
(Tafsir Syiah); Hadis dan Ulumul Hadis dalam Subul as-Salâm,
78
Mausû‟ah al-Hadis asy-Syarîf; al-Kutub at-Tis‟ah, Al-Maktabah al-
Alfiyyah li as-Sunnah an-Nabawiyyah, Maktabah al-Ajzâ‟ al-
Haditsiyyah; Fiqh dan Ushul Fiqh dalam Maktabah al-Fiqh wa Ushûluh,
Al-Fiqh wa Ushûluh, Al-Fiqh al-Islâmi wa Adillatuh, Mukhtârat min
Jâmi' Al-Fiqh al-Islâmi; Kalam dan Aliran dalam Maktabah al-„Aqâ‟id
wal Milal; Akhlaq dan Tashawwuf dalam Al-Akhlâq wat-Tazkiyah
(Yûsuf al-Qardhâwî), Maktabah al-Akhlâq waz-Zuhd, Khuluq al-
Muslim; Sejarah dan Peradaban dalam Maktabah as-Sîrah an-
Nabawiyyah, Shafahat min Tarikh al-Hadharah al-Islamiyyah, Maktabah
al-Târîkh wal-Hadhârah al-Islâmiyyah, Târikh Dimasyq li Ibn „Asâkir,
Al-Athlas al-Tarikhi; Bahasa dan Sastra dalam Al-Mu‟allaqât (Tahfîzh
al-Mutûn), Maktabah al-Adab al-„Arabi, Maktabah an-Nahwu wash-
Sharaf; Kamus dan Ensiklopedi dalam Maktabah al-Ma‟âjim wal-Gharib
wal-Mushthalahât, Encyclopaedia of Islam (Brill), Jâmi‟ Ma‟âjim al-
Lughah al-„Arabiyyah, Al Mawrid 2002 Dictionary; edisi digital dari
Kamus Al-Maurid (Englis-Arabic); Kumpulan Karya Tokoh Mu‟allafât
Ibn Taimiyah wa Tilmidzih Ibn al-Qayyim, Mu‟allafat Ibn Hajar al-
„Asqallani.Adapun jumlah format yang mengemas masing-masing
bidang subjek itu adalah sebagaimana tabel di bawah:
Tabel. 4.5
Jenis Koleksi Multimedia
No Jenis Bahan Jumlah
1 CD-ROM 91 judul (117 CD)
2 Kaset Audio 11 judul (15 kaset)
3 Kaset Video 3 judul (24 kaset)
79
7. Susunan KoleksiPerpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Koleksi (buku) Perpustakaan Sekolah Pascasarjana disusun secara
berkelas (classified order), yaitu berdasarkan disiplin ilmu masing-
masing. Susunan buku di rak dijajarkan mulai dari arah kiri ke arah
kanan. Koleksi (buku) bidang kajian Islam disusun berdasarkan Bagan
Klasifikasi Islam. Sedangkan koleksi bidang kajian umum (non Islam)
disusun berdasar klasifikasi Dewey (Dewey Decimal Classification).
Koleksi tesis dan disertasi diolah sebagaimana buku, yaitu dengan
memberikan nomor kelas. Di samping itu koleksi ini juga memiliki
nomor unik lainnya yang disebut sebagai “nomor simpan” yang
digunakan sebagai nomor kendali koleksi.
8. Penempatan Koleksi Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Adapun penempatan koleksi-koleksi Perpustakaan Sekolah
Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
Tabel. 4.6
Penempatan Koleksi Perpustakaan
Jenis Koleksi Penempatan
Koleksi Umum Ruang Perpustakaan Lt. 3
Koleksi Rujukan Ruang Perpustakaan Lt. 3
Koleksi Tesis dan Disertasi Ruang Perpustakaan Lt. 3
Koleksi Serial Ruang Perpustakaan Lt. 3
Koleksi Non Cetak (Multimedia)
Media)
Ruang Digital Lt. 3
Koleksi Koran Ruang Common Room Lt. 3
Chikung Corner Ruang Perpustakaan Lt. 2
80
9. Penggunaan Fasilitas Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
Fasilitas perpustakaan adalah perabotan dan peralatan yang harus
dimiliki diperpustakaan. Perabotan adalah perlengkapan fisik yang di
perlukan di dalam ruang perpustakaan sebagai penunjang fungsi
perpustakaan, seperti berbagai meja, kursi kerja dan layanan, berbagai
rak, berbagai jenis lemari dan laci, kereta buku, dan lain-lain.
Peralatan adalah perangkat atau benda yang di gunakan sebagai daya
dukung pekerjaan administrasi dan pelayanan seperti: mesin tik,
komputer,printer, scanner, mesin fotokopi, alat baca mikro dll.
1. Cara Menggunakan Katalog (OPAC)
Perpustakaan Sekolah Pascasarjana menyediakan OPAC (Online
Public Access Catalogue) dengan menggunakna software Athenium.
Basis data yang disediakan dalam OPAC ini meliputi basis data buku,
tesis dan disertasi.
Cantuman informasi atau deskripsi bibliografi yang termuat dalam
katalog OPAC ini terdIri dari judul, pengarang (penanggung jawab),
tempat terbit, nama penerbit dan tahun terbit. Selain itu informasi tentang
jumlah eksemplar dan kondisi bahan apakah sedang dipinjam atau tidak
juga dapat anda lihat pada katalog OPAC.
2. Pemanfaatan Koleksi Umum
Koleksi umum adalah koleksi (buku-buku) yang disiapkan oleh
perpustakaan untuk dapat dipinjamkan (dibawa pulang). Berikut ini cara
untuk memanfaatkan atau meminjam koleksi umum:
81
a. Cari buku yang ingin anda pinjam pada jajaran koleksi setelah
anda yakin bahwa buku tersebut ada di katalog.
b. Bawa buku tersebut ke pustakawan sirkulasi dan serahkan
bersama kartu anggota anda. Jangan sekali-kali menggunakan
kartu orang lain.
c. Setelah proses peminjaman selesai, ambil bukubuku tersebut
dan anda dapat memanfaatkannya selama satu minggu.
d. Pinjaman dapat diperpanjang selama satu minggu berikutnya
jika tidak ada pemesan lain.
e. Kembalikan pinjaman buku tepat pada waktunya agar anda tidak
terkena denda. Ingat, selain anda masih ada orang lain yang
menunggu giliran untuk memanfaatkan buku tersebut.
3. Penggunaan Koleksi Referensi
Pada dasarnya koleksi referensi tidak boleh dipinjam untuk dibawa
pulang, ia hanya boleh dibaca di tempat. Tetapi bagi anggota yang sangat
membutuhkan diperbolehkan meminjam untuk difotokopi dalam waktu
1 jam, dengan syarat sebagai berikut:
a. Mengisi formulir yang disediakan
b. Meninggalkan kartu anggota/kartu identitas yang masih berlaku.
4. Penggunaan Koleksi Tesis dan Disertasi
Katalog Tesis dan Disertasi
Katalog Tesis dan Disertasi selain tersedia juga disediakan dalam
bentuk tercetak, yaitu dalam bentuk daftar bibliografi yang mengacu
pada nomor urut.
82
Tesis dan disertasi yang sudah sampai ke perpustakaan, diolah
sebagaimana buku. Kemudian disusun berdasarkan nomor
inventarisasinya (nomor simpan) pada rak tesis dan disertasi.
Dengan demikian jika anda menginginkan suatu judul, maka
setelah anda menemukannya pada daftar, cukup anda tulis saja nomor
urutnya, lalu anda dapat mencarinyai sendiri di rak sesuai dengan warna
fakultas asalnya.
5. Fasilitas WiFi
Fasilitas WiFi mulai diperkenalkan di Perpustakaan Sekolah
Pascasarjana sejak 2007, dan saat ini terpasang di beberapa lokasi
sebagai hotspot yang tujuannya mempermudah mahasiswa mencari
informasi yang dibutuhkannya. Pengguna dapat memanfaatkan fasilitas
ini di area sekitar Sekolah Pascasarjana.Pemustaka diwajibkan:
a. Berpakaian rapi dan sopan.
b. Turut menciptakan suasana bersih, rapi, nyaman, tertib dan aman.
c. Melapor dan meninggalkan kartu identitas diri yang masih
berlaku di satpam SPs UIN.
d. Pelanggaran terhadap ketentuan ini akan dikenakan sanksi waktu
pemanfatan hotspot: jam 07.00 sampai 21.00 WIB.
B. Hasil Penelitian
Pada bagian hasil penelitian ini, penulis akan memaparkan berdasarkan
hasil dari pengumpulan data-data penelitian serta hasil dari analisis data
mengenai kualitas layanan di Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
83
Hidayatullah Jakarta berdasarkan metode LibQUAL+TM
. Data pada penelitian
ini berasal dari kuisioner yang telah penulis ajukan kepada responden, yaitu
anggota Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang sedang mengunjungi perpustakaan saat penulis sedang mengadakan
penelitian.
Penarikan sampel pada penelitian ini berdasarkan rumus Slovin,
sehingga diperoleh jumlah sampel dari keseluruhan populasi adalah 35 orang.
Penentuan sampel didasarkan pada data keseluruhan anggota perpustakaan
Perpustakaan Sekolah Pascasarjana terhitung dari tahun 2014-2016 yaitu
berjumlah 302 orang. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik accidental sampling, merupakan teknik yang didasarkan
pada kemudahan (convenience) dimana sampel dapat terpilih karena berada
pada waktu, situasi, dan tempat yang tepat. Pada teknik ini, siapa saja yang
secara kebetulan bertemu dengan penulis dapat digunakan sebagai sampel.
Pengumpulan data penelitian dilaksanakan mulai dari tanggal 27 April
sampai dengan 10 Mei 2016. Lebih lanjut dijelaskan pada tabel berikut ini:
Tabel. 4.7
Data Sebaran Kuisioner
No Waktu Penyebaran
Kuisioner
Jumlah
Kuisioner yang
Disebarkan
Persentase
(%)
1 Rabu, 27 April 2016 12 30%
2 Kamis, 28 April 2015 8 20%
3 Senin, 2 Mei 2016 7 17,5%
4 Senin, 9 Mei 2016 7 17,5%
5 Selasa, 10 Mei 2016 6 15%
Jumlah 40 100%
84
Pada tabel di atas, diketahui bahwa jumlah kuisioner yang disebarkan
sebanyak 40 kuisioner. Dari 40 kuisioner tersebut terdapat 5 kuisioner tidak
memenuhi syarat untuk dijadikan sumber data penelitian, disebabkan oleh
ketidaklengkapan data dan kesalahan pengisian. Dengan demikian, kuisioner
yang dapat dijadikan sumber data penelitian berjumlah 35 kuisioner. Jumlah
ini telah memenuhi total keseluruhan sampel yang dibutuhkan oleh penulis
sebagai sumber data dalam penelitian.
1. Analisis Identitas Responden
Responden dalam penelitian ini adalah pemustaka Perpustakaan
Sekolah Pascasarjana yang sedang berkunjung ke perpustakaan pada saat
penulis sedang melakukan penelitian. Dalam penelitian ini keseluruhan
responden berjumlah 35 orang. Pada bagian analisis identitas responden
penulis akan memaparkan informasi mengenai jenis kelamin responden,
dan tingkat pendidikan responden.
a. Jenis Kelamin Responden
Pada tabel di bawah merupakan tabel yang berisikan data mengenai
jenis kelamin responden yaitu laki-laki atau perempuan. Lebih lanjut
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel. 4.8
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Frekuensi Presentase
(%)
Laki-laki 26 74%
Perempuan 9 26%
Jumlah 35 100%
85
Pada tabel 8 di atas menunjukkan bahwa dari jumlah keseluruhan
responden yaitu 35 orang, responden dengan jenis kelamin laki-laki
sebanyak 26 orang (74%), sedangkan responden dengan jenis kelamin
perempuan sebanyak 9 orang (26%).
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa, sebagian besar responden
berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah 26 responden (74%), dan
hampir setengahnya berjenis kelamin perempuan dengan jumlah
responden 9 orang (26%).
b. Tingkat Pendidikan Responden
Responden dalam penelitian adalah pemustaka perpustakaan yang
secara keseluruhan pada saat penulis melakukan penelitian merupakan
mahasiswa/i Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Responden terdiri dari beberapa tingkat pendidikan, yaitu S2 (Strata 2)
dan S3 (Strata 3). Lebih lanjut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel. 4.9
Tingkat Pendidikan Responden
Pada tabel 9 di atas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan
responden terdiri dari mahasiswa yang sedang melaksanakan pendidikan
pada jenjang S2, dan S3 di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Tingkat pendidikan responden mahasiswa S2 yaitu
Pendidikan Frekuensi Presentase
(%)
S2 21 60%
S3 14 40%
Jumlah 35 100%
86
sebanyak 21 orang (60%), sedangkan mahasiswa S3 sebanyak 14 orang
(40%).
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa, sebagian besar tingkat
pendidikan responden pada jenjang S2 yaitu sebanyak 21 orang (60%)
dan hampir setengahnya memiliki tingkat pendidikan pada jenjang S3
sebanyak 14 orang (40%).
2. Kualitas Layanan Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Berdasarkan Metode LibQUAL+TM
Pada analisis hasil penelitian ini, penulis akan menjabarkan perihal
kualitas layanan Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta berdasarkan metode LibQUAL+TM
terdiri atas 3
(tiga) dimensi yang dijadikan sebagai variabel dalam penelitian, adapun
dimensi-dimensi yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Affect of service(kinerja pustakawan dalam pelayanan), yaitu
kemampuan, wawasan, sikap dan keramahanpustakawan di
perpustakaan dalam melayani pemustaka. Dimensi Affect of
serviceterdiri dari 8 item pernyataan.
b. Information Control (kualitas informasi dan akses informasi), yaitu
ketersediaan informasi dan akses informasi yang berkualitas di
perpustakaan. Dimensi Information Controlterdiri dari 12 item
pernyataan.
c. Library as Place (sarana perpustakaan), yaitu ketersediaan fasilitas
dan ruang yang bermanfaat bagi aktivitas pembelajaran pemustaka di
87
perpustakaan. Dimensi Library as Placeterdiri dari 8 item
pernyataan.
Berdasarkan dimensi-dimensi di atas, maka dilakukan analisis atas
item-itemterkait untuk mengetahui tingkat persepsi (perseived), harapan
minimum (minimum), dan harapan ideal (desired) berdasarkan jawaban
yang diberikan oleh responden. Kemudian dari kategori tersebut akan
diketahui nilai kesenjangan (Gap) berdasarkan rumus yang telah
ditentukan untuk mengetahui tingkat kualitas layanan perpustakaan.
Berikut akan dijelaskan secara rinci mengenai hasil penelitian atas hasil
dari sebaran kuisioner penelitian yang telah penulis lakukan.
a. Kualitas Layanan Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta ditinjau dari Affect of Service.
Dalam mengevaluasi kualitas layanan perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, dimensi pertama pada metode
LibQUAL+TM
yang digunakan adalah Affect of Service(kinerja
pustakawan dalam pelayanan) yang terdiri dari empat aspek penilaian
kualitas layanan meliputi emphaty (kepedulian), responsiveness
(ketanggapan pustakawan), assurance (jaminan atau wawasan
pustakawan), dan reliability (kemampuan dalam memberikan harapan
pada pelayanan). Aspek-aspek tersebut tertuang dalam item-item
pertanyaan pada kuisioner penelitian. Berikut ini adalah pembahasan
pada dimensi Affect of Service, yaitu:
88
1. Pustakawan memahami kebutuhan para pemustaka di
perpustakaan
Tabel di bawah ini menjelaskan perihal pustakawan dalam
memahami kebutuhan para pemustaka di Perpustakaan Sekolah
Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ditinjau dari harapan
minimum (minimum), harapan ideal (desired), dan persepsi
(perseived) berdasarkan jawaban para responden penelitian, sebagai
berikut:
Tabel. 4.10
Pustakawan Memahami Kebutuhan Para Pemustaka
No Pernyataan Minimum Desired Perseived AG SG
1 Pustakawan
memahami
kebutuhan
saya di
perpustakaan
4,49 6,89 5,26 0,77 -1,63
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pemustaka memiliki
tingkat harapan ideal (desired) atas layanan yang diinginkan terhadap
kemampuan pustakawan dalam memahami kebutuhannya di
perpustakaan dengan nilai 6,89, tingkat harapan minimum (minimum)
layanan yang dapat diterima senilai 4,49. Sedangkan tingkat layanan
yang dirasakan pada kenyataannya (perseived) dengan nilai 5,26. Pada
Adequacy Gap (AG) bernilai positif dengan 0,77 yang menunjukkan
pemustaka cukup puas atas layanan yang diberikan pustakawan,
sedangkan Superiority Gap (SG) menunjukkan nilai negatif yaitu -
89
1,63 yang menunjukkan bahwa layanan yang diterima oleh pemustaka
dinilai baik atau berada pada batas zone of tolerance.
2. Pustakawan memberikan perhatian pada pemustaka
Tabel. 4.11
Pustakawan memberikan perhatian pada pemustaka
No Pernyataan Minimum Desired Perseived AG SG
2 Pustakawan
memberikan
perhatian yang
sungguh-
sungguh kepada
saya
4,63 6,97 5 0,37 -1,97
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pemustaka memiliki
tingkat harapan ideal (desired) atas layanan yang diinginkan terhadap
kemampuan pustakawan dalam memberikan perhatian yang sungguh-
sungguh kepada pemustaka dengan nilai 6,97, tingkat harapan
minimum (minimum) layanan yang dapat diterima senilai 4,63.
Sedangkan tingkat layanan yang dirasakan pada kenyataannya
(perseived) dengan nilai 5. Pada Adequacy Gap (AG) bernilai positif
dengan 0,37 yang menunjukkan pemustaka cukup puas atas layanan
yang diberikan pustakawan, sedangkan Superiority Gap (SG)
menunjukkan nilai negatif yaitu -1,97 yang menunjukkan bahwa
layanan yang diterima oleh pemustaka baik yaitu berada pada batas
zone of tolerance.
90
3. Pustakawan memberikan bantuan
Tabel. 4.12
Pustakawan memberikan bantuan
No Pernyataan Minimum Desired Perseived AG SG
3 Pustakawan
bersedia untuk
membantu jika
saya mengalami
kesulitan
4,63 7,26 5,4 0,77 -1,86
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pemustaka memiliki
tingkat harapan ideal (desired) atas layanan yang diinginkan terhadap
kesediaan pustakawan dalam memberikan bantuan jika pemustaka
mengalami kesulitan dengan nilai 7,26, tingkat harapan minimum
(minimum) layanan yang dapat diterima senilai 4,63. Sedangkan
tingkat layanan yang dirasakan pada kenyataannya (perseived) dengan
nilai 5,4. Pada Adequacy Gap (AG) bernilai positif dengan 0,77 yang
menunjukkan pemustaka cukup puas atas layanan yang diberikan
pustakawan, sedangkan Superiority Gap (SG) menunjukkan nilai
negatif yaitu -1,86 yang menunjukkan bahwa layanan yang diterima
oleh pemustaka baik yaitu berada pada batas zone of tolerance.
4. Pustakawan cepat tanggap
Tabel. 4.13
Pustakawan cepat tanggap
No Pernyataan Minimum Desired Perseived AG SG
4 Pustakawan
cepat tanggap
dalam
memberikan
bantuan atas
4,83 7,37 5,11 0,28 -2,26
91
kesulitan saya
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pemustaka memiliki
tingkat harapan ideal (desired) atas layanan yang diinginkan terhadap
ketanggapan pustakawan dalam memberikan bantuan atas kesulitan
yang dihadapi oleh pemustaka dengan nilai 7,37, tingkat harapan
minimum (minimum) layanan yang dapat diterima senilai 4,83.
Sedangkan tingkat layanan yang dirasakan pada kenyataannya
(perseived) dengan nilai 5,11. Pada Adequacy Gap (AG) bernilai
positif dengan 0,28 yang menunjukkan pemustaka cukup puas atas
layanan yang diberikan pustakawan, sedangkan Superiority Gap (SG)
menunjukkan nilai negatif yaitu -2,26 yang menunjukkan bahwa
layanan yang diterima oleh pemustaka baik yaitu berada pada batas
zone of tolerance.
5. Keramahan pustakawan
Tabel. 4.14
Keramahan Pustakawan
No Pernyataan Minimum Desired Perseived AG SG
5 Pustakawan
ramah dan
sopan melayani
semua
kebutuhan saya
di perpustakaan
4,91 7,4 5,37 0,46 -2,03
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pemustaka memiliki
tingkat harapan ideal (desired) atas layanan yang diinginkan terhadap
keramahan pustakawan dalam melayani semua kebutuhannya di
perpustakaan dengan nilai 7,4, tingkat harapan minimum (minimum)
92
layanan yang dapat diterima senilai 4,91. Sedangkan tingkat layanan
yang dirasakan pada kenyataannya (perseived) dengan nilai 5,37. Pada
Adequacy Gap (AG) bernilai positif dengan 0,46 yang menunjukkan
pemustaka cukup puas atas layanan yang diberikan pustakawan,
sedangkan Superiority Gap (SG) menunjukkan nilai negatif yaitu-2,03
yang menunjukkan bahwa layanan yang diterima oleh pemustaka baik
yaitu berada pada batas zone of tolerance.
6. Kecakapan pustakawan dalam bidangnya
Tabel. 4.15
Kecakapan pustakawan dalam bidangnya
No Pernyataan Minimum Desired Perseived AG SG
6 Pustakawan
memiliki
kecakapan
dalam pada
bidangnya saat
melayani
4,6 7,49 5,34 0,74 -2,15
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pemustaka memiliki
tingkat harapan ideal (desired) atas layanan yang diinginkan terhadap
kemampuan pustakawan dalam memberikan perhatian yang sungguh-
sungguh kepada pemustaka dengan nilai 7,49, tingkat harapan
minimum (minimum) layanan yang dapat diterima senilai 4,6.
Sedangkan tingkat layanan yang dirasakan pada kenyataannya
(perseived) dengan nilai 5,34. Pada Adequacy Gap (AG) bernilai
positif dengan 0,74 yang menunjukkan pemustaka cukup puas atas
layanan yang diberikan pustakawan, sedangkan Superiority Gap (SG)
93
menunjukkan nilai negatif yaitu -2,15 yang menunjukkan bahwa
layanan yang diterima oleh pemustaka baik yaitu berada pada batas
zone of tolerance.
7. Pustakawan melayani sesuai ketentuan jam pelayanan
perpustakaan
Tabel. 4.16
Pustakawan melayani sesuai ketentuan jam pelayanan
perpustakaan
No Pernyataan Minimum Desired Perseived AG SG
7 Pustakawan
melayani sesuai
dengan
ketentuan jam
pelayanan yang
telah ditetapkan
4,97 7,54 5,66 0,69 -1,88
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pemustaka memiliki
tingkat harapan ideal (desired) atas layanan yang diinginkan terhadap
kemampuan pustakawan dalam memberikan pelayanan sesuai dengan
ketentuan jam pelayanan yang telah ditetapkan dengan nilai 7,54,
tingkat harapan minimum (minimum) layanan yang dapat diterima
senilai 4,97. Sedangkan tingkat layanan yang dirasakan pada
kenyataannya (perseived) dengan nilai 5,66. Pada Adequacy Gap
(AG) bernilai positif dengan 0,69 yang menunjukkan pemustaka
cukup puas atas layanan yang diberikan pustakawan, sedangkan
Superiority Gap (SG) menunjukkan nilai negatif yaitu -1,88 yang
menunjukkan bahwa layanan yang diterima oleh pemustaka baik yaitu
berada pada batas zone of tolerance.
94
8. Kemampuan pustakawan dalam menjawab pertanyaan
pemustaka
Tabel. 4.17
Kemampuan pustakawan dalam menjawab pertanyaan
pemustaka
No Pernyataan Minimum Desired Perseived AG SG
8 Kemampuan
pustakawan
dalam
menjawab
berbagai
pertanyaan yang
saya ajukan
4,91 7,37 5,29 0,38 -2,08
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pemustaka memiliki
tingkat harapan ideal (desired) atas layanan yang diinginkan terhadap
kemampuan pustakawan dalam menjawab berbagai pertanyaan yang
diajukan oleh pemustaka dengan nilai 7,37, tingkat harapan minimum
(minimum) layanan yang dapat diterima senilai 4,91. Sedangkan
tingkat layanan yang dirasakan pada kenyataannya (perseived) dengan
nilai 5,29. Pada Adequacy Gap (AG) bernilai positif dengan 0,38 yang
menunjukkan pemustaka cukup puas atas layanan yang diberikan
pustakawan, sedangkan Superiority Gap (SG) menunjukkan nilai
negatif yaitu -2,08 yang menunjukkan bahwa layanan yang diterima
oleh pemustaka baik yaitu berada pada batas zone of tolerance.
Berdasarkan deskripsi dari aspek-aspek di atas, maka kualitas
layanan di Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta menurut para pemustaka pada dimensi Affect of
Service dapat dilihat pada tabel di bawah, sebagai berikut:
95
Tabel. 4.18
Rekapitulasi kualitas layanan berdasarkan dimensi Affect of
Service
Dimensi Aspek Pernyataan
Harapan
Minimum
(Minimum)
Harapan
Ideal
(Desired)
Persepsi
(Perseiv
ed)
AG SG
Affect of
Service
Emphaty
Pustakawan
memahami
kebutuhan
saya di
perpustakaan
4,49 6,89 5,26 0,77 -1,63
Pustakawan
memberikan
perhatian
yang
sungguh-
sungguh
kepada saya
4,63 6,97 5 0,37 -1,97
Responsive
ness
Pustakawan
bersedia
untuk
membantu
jika saya
mengalami
kesulitan
4,63 7,26 5,4 0,77 -1,86
Pustakawan
cepat
tanggap
dalam
memberikan
bantuan atas
kesulitan
saya
4,83 7,37 5,11 0,28 -2,26
Assurance
Pustakawan
ramah dan
sopan
melayani
semua
kebutuhan
saya di
perpustakaan
4,91 7,4 5,37 0,46 -2,03
Pustakawan
memiliki
kecakapan
pada
bidangnya
saat
4,6 7,49 5,34 0,74 -2,15
96
melayani
Reliability
Pustakawan
melayani
sesuai
dengan
ketentuan
jam
pelayanan
yang telah
ditetapkan
4,97 7,54 5,66 0,69 -1,88
Kemampuan
pustakawan
dalam
menjawab
berbagai
pertanyaan
yang saya
ajukan
4,91 7,37 5,29 0,38 -2,08
Rata-rata 4,74 7,28 5,3 0,56 -1,98
Dari tabel di atas menunjukkan penjelasan mengenai kualitas
layanan di Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta berdasarkan dimensi Affect of Service, yaitu
kinerja pustakawan dalam melakukan pelayanan di perpustakaan,
dengan tingkat layanan yang diterima atau dirasakan pada
kenyataannya oleh pemustaka yaitu 5,3, sedangkan harapan ideal
pemustaka terhadap layanan yang diinginkan yaitu 7,28 dan harapan
minimum terhadap layanan yang dapat diterima yaitu 4,74. Nilai
Adequacy Gap bernilai positif yaitu 0,56 menunjukkan bahwa pada
dimensi Affect of Service, perpustakaan telah memberikan pelayanan
yang cukup memuaskan pemustaka dan Superiority Gap bernilai
negatif yaitu -1,98 yang mengindikasikan bahwa dimensi Affect of
97
Service memberikan layanan yang baik dan dapat diterima oleh
pemustaka yaitu berapa pada batas zone of tolerance.
b. Kualitas Layanan Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta ditinjau dari Information Control.
Pada dimensi kedua pengukuran kualitas layanan perpustakaan
berdasarkan metode LibQUAL+TM
yaitu Information Controlterdiri
dari 6 aspek meliputi scope (ketersediaan koleksi), convenience
(kenyamanan pemustaka), ease of navigation (kemudahan akses
informasi), dan timeliness (kecepatan akses informasi), equipment
(peralatan penelusuran informasi), self relience (kepercayaan diri
pemustaka). Aspek-aspek tersebut tertuang dalam item-item
pertanyaan pada kuisioner penelitian. Berikut adalah pembahasan
dimensi Information Control:
1. Ketersediaan koleksi
Tabel. 4.19
Ketersediaan koleksi
No Pernyataan Minimum Desired Perseived AG SG
9 Ketersediaan
koleksi (buku,
majalah, jurnal,
buku referensi)
sesuai dengan
kebutuhan
belajar dan
silabus
/interdisipliner
saya
4,77 7,8 5,37 0,6 -2,43
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pemustaka memiliki
tingkat harapan ideal (desired) atas layanan yang diinginkan terhadap
98
ketersediaan koleksi meliputi buku, majalah, jurnal, dan buku
referensi yang sesuai dengan kebutuhan belajar dan
silabus/interdisipliner pemustaka, yaitu dengan nilai 7,8, tingkat
harapan minimum (minimum) layanan yang dapat diterima senilai
4,77. Sedangkan tingkat layanan yang dirasakan pada kenyataannya
(perseived) dengan nilai 5,37. Pada Adequacy Gap (AG) bernilai
positif dengan nilai 0,6 yang menunjukkan pemustaka cukup puas atas
layanan yang diberikan pustakawan, sedangkan Superiority Gap (SG)
menunjukkan nilai negatif yaitu -2,43 yang menunjukkan bahwa
layanan yang diterima oleh pemustaka baik yaitu berada pada batas
zone of tolerance.
2. Ketersediaan koleksi terbaru
Tabel. 4.20
Ketersediaan koleksi terbaru
No Pernyataan Minimum Desired Perseived AG SG
10 Tersedianya
koleksi-koleksi
terbaru yang
dapat
menunjang
kebutuhan
informasi saya
4,83 7,8 5,46 0,63 -2,34
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pemustaka memiliki
tingkat harapan ideal (desired) atas layanan yang diinginkan terhadap
ketersediaan koleksi-koleksi terbaru yang mampu menunjang
kebutuhan pemustaka, yaitu dengan nilai 7,8, tingkat harapan
minimum (minimum) layanan yang dapat diterima senilai 4,83.
99
Sedangkan tingkat layanan yang dirasakan pada kenyataannya
(perseived) dengan nilai 5,46. Pada Adequacy Gap (AG) bernilai
positif dengan nilai 0,63 yang menunjukkan pemustaka cukup puas
atas layanan yang diberikan pustakawan, sedangkan Superiority Gap
(SG) menunjukkan nilai negatif yaitu -2,34 yang menunjukkan bahwa
layanan yang diterima oleh pemustaka baik yaitu berada pada batas
zone of tolerance.
3. Petunjuk atau panduan penggunaan fasilitas layanan
perpustakaan
Tabel. 4.21
Petunjuk atau panduan penggunaan fasilitas layanan perpustakaan
No Pernyataan Minimum Desired Perseived AG SG
11 Kejelasan
petunjuk atau
panduan
penggunaan
fasilitas layanan
di perpustakaan
4,86 7,49 5,23 0,37 -2,26
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pemustaka memiliki
tingkat harapan ideal (desired) atas layanan yang diinginkan terhadap
ketersediaan kejelasan petunjuk atau panduan penggunaan fasilitas
layanan di perpustakaan, yaitu dengan nilai 7,49, tingkat harapan
minimum (minimum) layanan yang dapat diterima senilai 4,86.
Sedangkan tingkat layanan yang dirasakan pada kenyataannya
(perseived) dengan nilai 5,23. Pada Adequacy Gap (AG) bernilai
positif dengan nilai 0,37 yang menunjukkan pemustaka cukup puas
atas layanan yang diberikan pustakawan, sedangkan Superiority Gap
100
(SG) menunjukkan nilai negatif yaitu -2,26 yang menunjukkan bahwa
layanan yang diterima oleh pemustaka baik yaitu berada pada batas
zone of tolerance.
4. Kemudahan penggunaan OPAC
Tabel. 4.22
Kemudahan penggunaan OPAC
No Pernyataan Minimum Desired Perseived AG SG
12 Kemudahan
penggunaan
OPAC untuk
mencari
informasi di
perpustakaan
4,86 7,69 5,4 0,54 -2,29
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pemustaka memiliki
tingkat harapan ideal (desired) atas layanan yang diinginkan terhadap
kemudahan penggunaan fasilitas OPAC untuk mencari informasi di
perpustakaan dengan nilai 7,69, tingkat harapan minimum (minimum)
layanan yang dapat diterima senilai 4,86. Sedangkan tingkat layanan
yang dirasakan pada kenyataannya (perseived) dengan nilai 5,4. Pada
Adequacy Gap (AG) bernilai positif dengan nilai 0,54 yang
menunjukkan pemustaka cukup puas atas layanan yang diberikan
pustakawan, sedangkan Superiority Gap (SG) menunjukkan nilai
negatif yaitu -2,29 yang menunjukkan bahwa layanan yang diterima
oleh pemustaka baik yaitu berada pada batas zone of tolerance.
101
5. Kemudahan dalam penelusuran informasi di perpustakaan
Tabel. 4.23
Kemudahan dalam penelusuran informasi di perpustakaan
No Pernyataan Minimum Desired Perseived AG SG
13 Saya merasakan
kemudahan
dalam
melakukan
penelusuran
berbagai
informasi di
perpustakaan
4,57 7,66 5,6 1,03 -2,06
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pemustaka memiliki
tingkat harapan ideal (desired) atas layanan yang diinginkan terhadap
kemudahan yang ia rasakan dalam melakukan penelusuran berbagai
informasi di perpustakaan, yaitu dengan nilai 7,66, tingkat harapan
minimum (minimum) layanan yang dapat diterima senilai 4,57.
Sedangkan tingkat layanan yang dirasakan pada kenyataannya
(perseived) dengan nilai 5,6. Pada Adequacy Gap (AG) bernilai positif
dengan nilai 1,03 yang menunjukkan pemustaka cukup puas atas
layanan yang diberikan, sedangkan Superiority Gap (SG)
menunjukkan nilai negatif yaitu -2,06 yang menunjukkan bahwa
layanan yang diterima oleh pemustaka baik yaitu berada pada batas
zone of tolerance.
102
6. Penataan koleksi perpustakaan memudahkan penelusuran
Tabel. 4.24
Penataan koleksi perpustakaan memudahkan penelusuran
No Pernyataan Minimum Desired Perseived AG SG
14 Penataan
koleksi
perpustakaan
memudahkan
saya untuk
menemukan
koleksi yang
dibutuhkan
4,77 7,57 5,46 0,69 -2,11
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pemustaka memiliki
tingkat harapan ideal (desired) atas layanan yang diinginkan terhadap
kemudahan yang ia rasakan dalam melakukan penelusuran berbagai
informasi di perpustakaan, yaitu dengan nilai 7,66, tingkat harapan
minimum (minimum) layanan yang dapat diterima senilai 4,57.
Sedangkan tingkat layanan yang dirasakan pada kenyataannya
(perseived) dengan nilai 5,6. Pada Adequacy Gap (AG) bernilai positif
dengan nilai 0,69 yang menunjukkan pemustaka cukup puas atas
layanan yang diberikan, sedangkan Superiority Gap (SG)
menunjukkan nilai negatif yaitu -2,11 yang menunjukkan bahwa
layanan yang diterima oleh pemustaka baik yaitu berada pada batas
zone of tolerance.
103
7. Waktu menemukan informasi relevan dan akurat
Tabel. 4.25
Waktu menemukan informasi relevan dan akurat
No Pernyataan Minimum Desired Perseived AG SG
15 Waktu yang
dibutuhkan
untuk
menemukan
informasi
relevan dan
akurat pada
OPAC sedikit
4,77 7,63 5,31 0,54 -2,32
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pemustaka memiliki
tingkat harapan ideal (desired) atas layanan yang diinginkan terhadap
waktu yang dibutuhkan untuk menemukan informasi yang relevan dan
akurat pada OPAC sedikit, yaitu dengan nilai 7,63, tingkat harapan
minimum (minimum) layanan yang dapat diterima senilai 4,77.
Sedangkan tingkat layanan yang dirasakan pada kenyataannya
(perseived) dengan nilai 5,31. Pada Adequacy Gap (AG) bernilai
positif dengan nilai 0,54 yang menunjukkan pemustaka cukup puas
atas layanan yang diberikan, sedangkan Superiority Gap (SG)
menunjukkan nilai negatif yaitu -2,32 yang menunjukkan bahwa
layanan yang diterima oleh pemustaka baik yaitu berada pada batas
zone of tolerance.
104
8. Akurasi data OPAC dengan koleksi pada jajaran rak
Tabel. 4.26
Akurasi data OPAC dengan koleksi pada jajaran rak
No Pernyataan Minimum Desired Perseived AG SG
16 Kesesuaian
akurasi data
pada OPAC
perpustakaan
dengan koleksi
di jajaran rak
4,86 7,89 5,11 0,25 -2,78
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pemustaka memiliki
tingkat harapan ideal (desired) atas layanan yang diinginkan terhadap
kesesuaian data pada OPAC perpustakaan dengan koleksi yang
terdapat pada jajaran rak koleksi, yaitu dengan nilai 7,89, tingkat
harapan minimum (minimum) layanan yang dapat diterima senilai
4,86. Sedangkan tingkat layanan yang dirasakan pada kenyataannya
(perseived) dengan nilai 5,11. Pada Adequacy Gap (AG) bernilai
positif dengan nilai 0,25 yang menunjukkan pemustaka cukup puas
atas layanan yang diberikan, sedangkan Superiority Gap (SG)
menunjukkan nilai negatif yaitu -2,78 yang menunjukkan bahwa
layanan yang diterima oleh pemustaka baik yaitu berada pada batas
zone of tolerance.
9. Jumlah komputer untuk penelusuran koleksi
Tabel. 4.27
Jumlah komputer untuk penelusuran koleksi
No Pernyataan Minimum Desired Perseived AG SG
17 Jumlah
komputer untuk
4,06 7,14 3,8 -0,26 -3,34
105
penelusuran
koleksi
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pemustaka memiliki
tingkat harapan ideal (desired) atas layanan yang diinginkan terhadap
jumlah komputer untuk penelusuran koleksi, yaitu dengan nilai 7,14,
tingkat harapan minimum (minimum) layanan yang dapat diterima
senilai 4,06. Kemudian tingkat layanan yang dirasakan (perseived)
oleh pemustaka, yaitu terbilang rendah dengan nilai 3,8. Pada
Adequacy Gap (AG) bernilai negatif dengan nilai -0,26 yang
menunjukkan pemustaka belum puas atas layanan yang diberikan, dan
pada Superiority Gap (SG) menunjukkan nilai negatif yaitu -3,34 yang
menunjukkan bahwa layanan yang diterima oleh pemustaka baik yaitu
berada pada batas zone of tolerance.
10. Kecepatan hotspot
Tabel. 4.28
Kecepatan hotspot
No Pernyataan Minimum Desired Perseived AG SG
18 Kecepatan
fasilitas hotspot
perpustakaan
untuk menelusur
informasi
4,94 7,63 5,94 1 -1,69
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pemustaka memiliki
tingkat harapan ideal (desired) atas layanan yang diinginkan terhadap
kecepatan fasilitas hotspot perpustakaan untuk penelusuran informasi
yaitu dengan nilai 7,63, tingkat harapan minimum (minimum) layanan
yang dapat diterima senilai 4,94. Sedangkan tingkat layanan yang
106
dirasakan pada kenyataannya (perseived) dengan nilai 5,94. Pada
Adequacy Gap (AG) bernilai positif dengan nilai 1 yang menunjukkan
pemustaka cukup puas atas layanan yang diberikan, sedangkan
Superiority Gap (SG) menunjukkan nilai negatif yaitu -1,69 yang
menunjukkan bahwa layanan yang diterima oleh pemustaka baik yaitu
berada pada batas zone of tolerance.
11. Menemukan informasi koleksi pada OPAC
Tabel. 4.29
Menemukan informasi koleksi pada OPAC
No Pernyataan Minimum Desired Perseived AG SG
19 Saya mampu
menggunakan
dan mencari
sendiri
informasi
koleksi di
OPAC
perpustakaan
4,91 7,37 5,43 0,52 -1,94
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pemustaka memiliki
tingkat harapan ideal (desired) atas layanan yang diinginkan terhadap
kemampuannya dalam menggunakan dan mencari sendiri informasi
koleksi di OPAC perpustakaan, yaitu dengan nilai 7,37, tingkat
harapan minimum (minimum) layanan yang dapat diterima senilai
4,91. Sedangkan tingkat layanan yang dirasakan pada kenyataannya
(perseived) dengan nilai 5,43. Pada Adequacy Gap (AG) bernilai
positif dengan nilai 0,52 yang menunjukkan pemustaka cukup puas
atas layanan yang diberikan, sedangkan Superiority Gap (SG)
menunjukkan nilai negatif yaitu -1,94 yang menunjukkan bahwa
107
layanan yang diterima oleh pemustaka baik yaitu berada pada batas
zone of tolerance.
12. Kemampuan mencari koleksi di jajaran rak
Tabel. 4.30
Kemampuan mencari koleksi di jajaran rak
No Pernyataan Minimum Desired Perseived AG SG
20 Saya mampu
untuk mencari
sendiri koleksi
yang saya
butuhkan pada
jajaran rak
4,8 7,6 5,34 0,54 -2,26
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pemustaka memiliki
tingkat harapan ideal (desired) atas layanan yang diinginkan terhadap
kemampuannya dalam mencari sendiri koleksi yang dibutuhkan pada
jajaran rak, yaitu dengan nilai 7,6, tingkat harapan minimum
(minimum) layanan yang dapat diterima senilai 4,8. Sedangkan tingkat
layanan yang dirasakan pada kenyataannya (perseived) dengan nilai
5,34. Pada Adequacy Gap (AG) bernilai positif dengan nilai 0,54 yang
menunjukkan pemustaka cukup puas atas layanan yang diberikan,
sedangkan Superiority Gap (SG) menunjukkan nilai negatif yaitu
-2,26 yang menunjukkan bahwa layanan yang diterima oleh
pemustaka baik yaitu berada pada batas zone of tolerance.
Berdasarkan deskripsi dari aspek-aspek di atas, maka kualitas
layanan di Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta menurut para pemustaka pada dimensi
information controldapat dilihat pada tabel di bawah, sebagai berikut:
108
Tabel. 4.31
Rekapitulasi kualitas layanan berdasarkan dimensi
Information Control
Dimensi Aspek Pernyataan
Harapan
Minimum
(Minimum)
Harapan
Ideal
(Desired)
Persepsi
(Perseive
d)
AG SG
Informati
on
Control
Content/
Scope
Ketersediaan
koleksi
(buku,
majalah,
jurnal, buku
referensi)
sesuai dengan
kebutuhan
belajar dan
silabus/prodi
saya
4,77 7,8 5,37 0,6 -2,43
Tersedianya
koleksi-
koleksi
terbaru yang
dapat
menunjang
kebutuhan
informasi
saya
4,83 7,8 5,46 0,63 -2,34
Convenie
nce
Kejelasan
petunjuk atau
panduan
penggunaan
fasilitas
layanan di
perpustakaan
4,86 7,49 5,23 0,37 -2,26
Kemudahan
penggunaan
OPAC untuk
mencari
informasi di
perpustakaan
4,86 7,69 5,4 0,54 -2,29
Ease of
Navigati
on
Saya
merasakan
kemudahan
dalam
melakukan
penelusuran
berbagai
informasi di
4,57 7,66 5,6 1,03 -2,06
109
perpustakaan
Penataan
koleksi
perpustakaan
memudahkan
saya untuk
menemukan
koleksi yang
dibutuhkan
4,77 7,57 5,46 0,69 -2,11
Timeline
ss
Waktu yang
dibutuhkan
untuk
menemukan
informasi
relevan dan
akurat pada
OPAC sedikit
4,77 7,63 5,31 0,54 -2,32
Kesesuaian
akurasi data
pada OPAC
perpustakaan
dengan
koleksi di
jajaran rak
4,86 7,89 5,11 0,25 -2,78
Equipme
nt
Jumlah
komputer
untuk
penelusuran
koleksi
4,06 7,14 3,8 -0,26 -3,34
Kecepatan
fasilitas
hotspot
perpustakaan
untuk
menelusur
informasi
4,94 7,63 5,94 1 -1,69
Self
Reliance
Saya mampu
menggunaka
n dan
mencari
sendiri
informasi
koleksi di
OPAC
perpustakaan
4,91 7,37 5,43 0,52 -1,94
Saya mampu
untuk
mencari
4,8 7,6 5,34 0,54 -2,26
110
sendiri
koleksi yang
saya
butuhkan
pada jajaran
rak
Rata-rata 4,75 7,6 5,28 0,54 -2,31
Dari tabel di atas menunjukkan penjelasan mengenai kualitas
layanan di Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta berdasarkan dimensi Information control, yaitu
ketersediaan informasi dan akses informasi yang berkualitas dengan
tingkat layanan yang diterima atau dirasakan pada kenyataannya oleh
pemustaka yaitu 5,28, sedangkan harapan ideal pemustaka terhadap
layanan yang diinginkan yaitu 7,6, dan harapan minimum terhadap
layanan yang dapat diterima yaitu 4,75. Nilai Adequacy Gap bernilai
positif yaitu 0,54 menunjukkan bahwa pada dimensi Information
control, perpustakaan telah memberikan pelayanan yang cukup
memuaskan pemustaka dan Superiority Gap bernilai negatif yaitu -
2,31 yang mengindikasikan bahwa dimensi Information control
memberikan layanan yang baik dan dapat diterima oleh pemustaka
yaitu berapa pada batas zone of tolerance.
c. Kualitas Layanan Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta ditinjau dari Library as Place.
Pada dimensi ketiga pengukuran kualitas layanan perpustakaan
berdasarkan metode LibQUAL+TM
yaitu Library as Placeterdiri dari
empat aspek meliputi tangibles (bukti fisik), utilitarian space (ruang
yang bermanfaat), symbol terms (perpustakaan terbuka bagi seluruh
111
civitas akademika), dan refuge (perpustakaan sebagai tempat belajar
yang nyaman). Aspek-aspek tersebut tertuang dalam item-item
pertanyaan pada kuisioner penelitian. Berikut adalah pembahasan
dimensi Library as Place:
1. Kondisi fisik dan fasilitas perpustakaan
Tabel. 4.32
Kondisi fisik dan fasilitas perpustakaan
No Pernyataan Minimum Desired Perseived AG SG
21 Perpustakaan
memiliki kondisi
fisik gedung dan
fasilitas yang
memadai serta
berfungsi dengan
baik
4,89 7,66 6,06 1,17 -1,6
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pemustaka memiliki
tingkat harapan ideal (desired) atas layanan yang diinginkan atas
perpustakaan yang memiliki kondisi fisik gedung dan fasilitas yang
memadai serta berfungsi dengan baik, yaitu dengan nilai 7,66, tingkat
harapan minimum (minimum) layanan yang dapat diterima senilai
4,89. Sedangkan tingkat layanan yang dirasakan pada kenyataannya
(perseived) dengan nilai 6,06. Pada Adequacy Gap (AG) bernilai
positif dengan nilai 1,17 yang menunjukkan pemustaka cukup puas
atas layanan yang diberikan, sedangkan Superiority Gap (SG)
menunjukkan nilai negatif yaitu -1,6 yang menunjukkan bahwa
layanan yang diterima oleh pemustaka baik yaitu berada pada batas
zone of tolerance.
112
2. Penampilan pustakawan
Tabel. 4.33
Penampilan pustakawan
No Pernyataan Minimum Desired Perseived AG SG
22 Pustakawan
berpenampilan
rapi dan menarik
4,71 7,37 5,77 1,06 -1,6
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pemustaka memiliki
tingkat harapan ideal (desired) atas layanan yang diinginkan terhadap
penampilan pustakawan yang rapi dan menarik, yaitu dengan nilai
7,37, tingkat harapan minimum (minimum) layanan yang dapat
diterima senilai 4,71. Sedangkan tingkat layanan yang dirasakan pada
kenyataannya (perseived) dengan nilai 5,77. Pada Adequacy Gap
(AG) bernilai positif dengan nilai 1,06 yang menunjukkan pemustaka
cukup puas atas layanan yang diberikan, sedangkan Superiority Gap
(SG) menunjukkan nilai negatif yaitu -1,6 yang menunjukkan bahwa
layanan yang diterima oleh pemustaka baik yaitu berada pada batas
zone of tolerance.
3. Ketenangan ruang perpustakaan
Tabel. 4.34
Ketenangan ruang perpustakaan
No Pernyataan Minimum Desired Perseived AG SG
23 Ketenangan
ruang
perpustakaan
mampu
mendukung
saya untuk
belajar mandiri
5 7,46 6,09 1,09 -1,37
113
dan kelompok
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pemustaka memiliki
tingkat harapan ideal (desired) atas layanan yang diinginkan terhadap
ketenangan ruang perpustakaan yang mampu mendukung pemustaka
untuk belajar mandiri dan kelompok, yaitu dengan nilai 7,46, dan
tingkat harapan minimum (minimum) tinggi yaitu dengan nilai 5.
Sedangkan tingkat layanan yang dirasakan pada kenyataannya
(perseived) dengan nilai 6,09. Pada Adequacy Gap (AG) bernilai
positif dengan nilai 1,09 yang menunjukkan pemustaka cukup puas
atas layanan yang diberikan, sedangkan Superiority Gap (SG)
menunjukkan nilai negatif yaitu -1,37 yang menunjukkan bahwa
layanan yang diterima oleh pemustaka baik yaitu berada pada batas
zone of tolerance.
4. Desain ruang perpustakaan
Tabel. 4.35
Desain ruang perpustakaan
No Pernyataan Minimum Desired Perseived AG SG
24 Perpustakaan
memiliki desain
ruang yang
mempu
menginspirasi
dan menarik
4,97 7,77 5,74 0,77 -2,03
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pemustaka memiliki
tingkat harapan ideal (desired) atas layanan yang diinginkan terhadap
desain ruang perpustakaan yang mampu menginspirasi dan menarik,
yaitu dengan nilai 7,77, tingkat harapan minimum (minimum) layanan
114
yang dapat diterima senilai 4,97. Sedangkan tingkat layanan yang
dirasakan pada kenyataannya (perseived) dengan nilai 5,74. Pada
Adequacy Gap (AG) bernilai positif dengan nilai 0,77 yang
menunjukkan pemustaka cukup puas atas layanan yang diberikan,
sedangkan Superiority Gap (SG) menunjukkan nilai negatif yaitu -
2,03 yang menunjukkan bahwa layanan yang diterima oleh pemustaka
baik yaitu berada pada batas zone of tolerance.
5. Perpustakaan terbuka bagi civitas akademik
Tabel. 4.36
Perpustakaan terbuka bagi civitas akademik
No Pernyataan Minimum Desired Perseived AG SG
25 Perpustakaan
terbuka untuk
civitas
akademik dalam
belajar mandiri
maupun
kelompok
5 7,69 5,74 0,74 -1,95
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pemustaka memiliki
tingkat harapan ideal (desired) atas layanan yang diinginkan terhadap
keterbukaan perpustakaan untuk civitas akademik dalam belajar
mandiri maupun kelompok, yaitu dengan nilai 7,69, dan tingkat
harapan minimum (minimum) tinggi yaitu dengan nilai 5. Sedangkan
tingkat layanan yang dirasakan pada kenyataannya (perseived) dengan
nilai 5,74. Pada Adequacy Gap (AG) bernilai positif dengan nilai 0,74
yang menunjukkan pemustaka cukup puas atas layanan yang
diberikan, sedangkan Superiority Gap (SG) menunjukkan nilai negatif
115
yaitu -1,95yang menunjukkan bahwa layanan yang diterima oleh
pemustaka baik yaitu berada pada batas zone of tolerance.
6. Perpustakaan memberikan inspirasi dan kreativitas
Tabel. 4.37
Perpustakaan memberikan inspirasi dan kreativitas
No Pernyataan Minimum Desired Perseived AG SG
26 Perpustakaan
mampu
memberikan
inspirasi dan
kreativitas bagi
pemustaka
4,86 7,77 5,57 0,71 -2,2
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pemustaka memiliki
tingkat harapan ideal (desired) atas layanan yang diinginkan atas
perpustakaan yang mampu memberikan inspirasi dan kreativitas
baginya, yaitu dengan nilai 7,77, tingkat harapan minimum
(minimum) layanan yang dapat diterima senilai 4,86. Sedangkan
tingkat layanan yang dirasakan pada kenyataannya (perseived) dengan
nilai 5,57. Pada Adequacy Gap (AG) bernilai positif dengan nilai 0,71
yang menunjukkan pemustaka cukup puas atas layanan yang
diberikan, sedangkan Superiority Gap (SG) menunjukkan nilai negatif
yaitu -2,2 yang menunjukkan bahwa layanan yang diterima oleh
pemustaka baik yaitu berada pada batas zone of tolerance.
116
7. Perpustakaan tempat yang tenang dan nyaman
Tabel. 4.38
Perpustakaan tempat yang tenang dan nyaman
No Pernyataan Minimum Desired Perseived AG SG
27 Perpustakaan
merupakan
tempat yang
tenang dan
nyaman untuk
belajar
4,97 7,57 6 1,03 -1,57
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pemustaka memiliki
tingkat harapan ideal (desired) atas layanan yang diinginkan terhadap
perpustakaan sebagai tempat yang tenang dan nyaman untuk belajar,
yaitu dengan nilai 7,57, tingkat harapan minimum (minimum) layanan
yang dapat diterima senilai 4,97. Sedangkan tingkat layanan yang
dirasakan pada kenyataannya (perseived) dengan nilai 6. Pada
Adequacy Gap (AG) bernilai positif dengan nilai 1,03 yang
menunjukkan pemustaka cukup puas atas layanan yang diberikan,
sedangkan Superiority Gap (SG) menunjukkan nilai negatif yaitu -
1,57 yang menunjukkan bahwa layanan yang diterima oleh pemustaka
baik yaitu berada pada batas zone of tolerance.
8. Kondisi perpustakaan
Tabel. 4.39
Kondisi perpustakaan
No Pernyataan Minimum Desired Perseived AG SG
28 Kondisi
perpustakaan
selalu bersih
dan kondusif
5,09 7,94 6,14 1,05 -1,8
117
untuk belajar
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pemustaka memiliki
tingkat harapan ideal (desired) atas layanan yang diinginkan terhadap
kondisi perpustakaan yang selalu bersih dan kondusif untuk belajar,
yaitu dengan nilai 7,94, tingkat harapan minimum (minimum) layanan
yang dapat diterima senilai 5,09. Sedangkan tingkat layanan yang
dirasakan pada kenyataannya (perseived) dengan nilai 6,14. Pada
Adequacy Gap (AG) bernilai positif dengan nilai 1,05 yang
menunjukkan pemustaka cukup puas atas layanan yang diberikan,
sedangkan Superiority Gap (SG) menunjukkan nilai negatif yaitu -1,8
yang menunjukkan bahwa layanan yang diterima oleh pemustaka baik
yaitu berada pada batas zone of tolerance.
Berdasarkan deskripsi dari aspek-aspek di atas, maka kualitas
layanan di Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta menurut para pemustaka pada dimensi library as
placedapat dilihat pada tabel di bawah, sebagai berikut:
Tabel. 4.40
Rekapitulasi kualitas layanan berdasarkan dimensi Library
as Place
Dimensi Aspek Pernyataan
Harapan
Minimum
(Minimum)
Harapan
Ideal
(Desired)
Persepsi
(Perseiv
ed)
AG SG
Library
as
Place
Tangibles
Perpustakaan
memiliki
kondisi fisik
gedung dan
fasilitas yang
memadai
serta
berfungsi
4,89 7,66 6,06 1,17 -1,6
118
dengan baik
Pustakawan
berpenampila
n rapi dan
menarik
4,71 7,37 5,77 1,06 -1,6
Utilitarian
Space
Katenangan
ruang
perpustakaan
mampu
mendukung
saya untuk
belajar
mandiri dan
kelompok
5 7,46 6,09 1,09 -1,37
Perpustakaan
memiliki
desain ruang
yang mempu
menginspiras
i dan menarik
4,97 7,77 5,74 0,77 -2,03
Symbol
Terms
Perpustakaan
terbuka untuk
civitas
akademik
dalam belajar
mandiri
maupun
kelompok
5 7,69 5,74 0,74 -1,95
Perpustakaan
mampu
memberikan
inspirasi dan
kreativitas
bagi
pemustaka
4,86 7,77 5,57 0,71 -2,2
Refuge
Perpustakaan
merupakan
tempat yang
tenang dan
nyaman
untuk belajar
4,97 7,57 6 1,03 -1,57
Kondisi
perpustakaan
selalu bersih
dan kondusif
untuk belajar
5,09 7,94 6,14 1,05 -1,8
Rata-rata 4,94 7,66 5,89 0,96 -1,77
119
Dari tabel di atas menunjukkan penjelasan mengenai kualitas
layanan di Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta berdasarkan dimensi Library as Place, yaitu
ketersediaan fasilitas dan ruang yang bermanfaat bagi aktivitas
pembelajaran pemustaka di perpustakaan dengan tingkat layanan yang
diterima atau dirasakan pada kenyataannya oleh pemustaka yaitu 5,88,
sedangkan harapan ideal pemustaka terhadap layanan yang diinginkan
yaitu 7,65, dan harapan minimum terhadap layanan yang dapat
diterima yaitu 4,93. Nilai Adequacy Gap bernilai positif yaitu 0,96
menunjukkan bahwa pada dimensi Library as Place, perpustakaan
telah memberikan pelayanan yang cukup memuaskan pemustaka dan
Superiority Gap bernilai negatif yaitu -1,77 yang mengindikasikan
bahwa dimensi Library as Place memberikan layanan yang baik dan
dapat diterima oleh pemustaka yaitu berapa pada batas zone of
tolerance.
Berdasarkan penjabaran di atas mengenai kualitas layanan
Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
berdasarkan tiga dimensi LibQUAL+TM
, maka kualitas layanan
perpustakaan secara keseluruhan berdasarkan dimensi
LibQUAL+TM
dapat dilihat pada tabel berikut:
120
Tabel. 4.41
Kualitas layanan Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta berdasarkan dimensi LibQUAL+TM
Dimensi Kualitas
Layanan
Harapan
Minimum
(Minimum)
Harapan
Ideal
(Desired)
Persepsi
(Perseived)
Adequacy
Gap (AG)
Superiority
Gap (SG)
Affect of Service 4,74 7,28 5,3 0,56 -1,98
Information Control 4,75 7,6 5,28 0,54 -2,31
Library as Place 4,93 7,65 5,88 0,96 -1,77
Dari tabel di atas dapat diketahui kualitas layanan Perpustakaan
Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berdasarkan
tiga dimensi LibQUAL+TM
. Pada dimensi Library as Place, yaitu
ketersediaan fasilitas dan ruang yang bermanfaat bagi aktivitas
pembelajaran pemustaka di perpustakaan merupakan dimensi dengan
perolehan nilai yang cukup tinggi yaitu dengan nilai Adequacy Gap
(AG) 0,96, dan Superiority Gap (SG) -1,77. Dengan demikian,
pemustaka menilai bahwa layanan yang diberikan oleh perpustakaan
telah memenuhi harapan minimum pemustaka. Jadi, pemustaka cukup
puas terhadap layanan yang diterimanya. Akan tetapi pada Superiority
Gap (SG)mendapatkan nilai negatif, yang berarti pemustaka menilai
kualitas layanan yang disediakan oleh Perpustakaan Sekolah
Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta baik atau berada pada
batas toleransi (zone of tolerance) maksudnya kepuasan pemustaka
terhadap kualitas layanan di perpustakaan berada pada batas harapan
minimum (minimum) yang dapat diterima dan harapan ideal (desired).
Kedua, pada dimensi Affect of Service, yaitu kemampuan
pustakawan dalam melayani pemustaka memiliki nilai AG yaitu
121
0,56dan SG yaitu -1,98. Hal ini menunjukkan, bahwa pemustaka
menilai kualitas layanan yang diberikan oleh pustakawan dalam
melayani kebutuhan para pemustaka dinilai cukup puas, sedangkan
pada SG menunjukkan nilai negatif yang mengindikasikan bahwa
pemustaka merasa kualitas layanan yang diberikan oleh pustakawan
telah baik namum belum mampu memenuhi harapan ideal atau
sesungguhnya. Ketiga pada dimensi Information Control, yaitu
ketersediaan informasi dan akses informasi yang berkualitas. Hasil
dari pemustaka menunjukkan nilai positif pada AG yaitu 0,54 dan
nilai negatif pada SG yaitu -2,31. Hal ini menunjukkan, bahwa
pemustaka telah cukup puas atas ketersediaan informasi dan informasi
yang mereka butuhkan, dan menilai baik atas layanan yang telah
diberikan yakni berada pada tingkat harapan minimum yang dapat
diterima dan harapan ideal yang diinginkan.
C. Pembahasan
Metode LibQUAL+™ adalah pengembangan dari ServQUAL+™ yang
digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pemustaka terhadap kualitas
pelayanan perpustakaan. LibQUAL+™ merupakan salah satu panduan
layanan yang digunakan perpustakaan untuk mengumpulkan, memetakan,
memahami, dan bertindak atas pendapat pemustaka perpustakaan
terhadap kualitas layanan perpustakaan.60
LibQUAL+™ dapat
mengidentifikasi kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness) yang dilihat
60
Fransiska Rahayuningsih, Mengukur Kepuasan Pemustaka: Menggunakan Metode
LibQUAL+TM
, h. 33
122
dari pandanganpemustaka. Melalui metode LibQUAL+™, perpustakaan
dapat menyelesaikan berbagai masalah, mengetahui mana yang benar atau
salah, dan dapat meningkatkan layanan perpustakaan.61
Berdasarkan teori
tersebut maka Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta sebagai penyedia jasa informasi utama bagi para mahasiswa/i Sekolah
Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memerlukan alat identifikasi
atas kekuatan dan kelemahan terhadap kualitas layanan yang telah diberikan
kepada pemustaka. Sehingga perpustakaan dapat memperbaiki dan
meningkatkan kualitas layanan kepada pemustaka agar terciptanya rasa puas
atas layanan yang diterima oleh para pemustaka.
Pada bagian pembahasan ini, penulis akan menjabarkan tingkat kualitas
layanan perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
berdasarkan penilaian pemustaka, sebagai berikut:
1. Kualitas layanan Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta ditinjau dari kinerja pustakawan dalam
pelayanan (Affect of Service)
Kepuasan pemustaka pada dimensi Affect of Service dapat dilihat dari
aspek-aspek meliputi emphaty (kepedulian), responsiveness (ketanggapan
pustakawan), assurance (jaminan atau wawasan), dan reliability (kemampuan
dalam memberikan harapan dalam pelayanan) yang terbagi ke dalam 8 item
pertanyaan pada kuisioner penelitian. Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan kepada pemustaka Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa pada dimensi
61
Endang Fatmawati, Matabaru Penelitian Perpustakaan: Dari SERVQUAL ke
LibQUAL+TM
, h. 187
123
Affect of Service yaitu kinerja pustakawan dalam melakukan pelayanan di
perpustakaan, pemustaka merasakan kualitas layanan yang diberikan cukup
memuaskan dengan nilai Adequacy Gap positif dan Superiority Gap negatif.
Hal ini berarti layanan yang diberikan oleh perpustakaan mampu memenuhi
harapan minimum pemustaka, akan tetapi belum mampu memenuhi harapan
ideal yang diinginkan oleh para pemustaka.
Pada butir pernyataan pustakawan memahami kebutuhan pemustaka di
perpustakaan menghasilkan Adequacy Gap yaitu 0,77 dan Superiority Gap -
1,63dan penyataan pustakawan bersedia untuk membantu jika pemustaka
mengalami kesulitan menghasilkan Adequacy Gap yaitu 0,77 dan Superiority
Gap -1,86. Kedua penyataan tersebut mendapatkan nilai paling tinggi diantara
pernyataan lainnya pada dimensi Affect of Service. Hal tersebut menunjukkan
bahwa, pemahaman seorang pustakawan atas kebutuhan yang diinginkan
pemustaka sangat berpengaruh terhadap kualitas layanan di Perpustakaan
Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Karena seyogyanya
sebuah lembaga penyedia informasi harus mengetahui seluruh kebutuhan
informasi yang diinginkan oleh masyarakat pemustakanya agar perpustakaan
tersebut mampu menyuguhkan kualitas layanan yang mumpuni, didukung
dengan kesediaan pustakawan untuk membantu pemustaka saat mengalami
kesulitan dalam rangka pemenuhan informasinya. Dalam hal ini aspek yang
paling memberikan kepuasan bagi pemustaka adalah emphaty, yaitu rasa
kepedulian dan penuh perhatian pustakawan kepada setiap individu
pemustaka dan responsiveness, yaitu sikap selalu siap dan tanggap dalam
membantu pemustaka yang sedang mengalami kesulitan.
124
Butir pertanyaan yang menghasilkan penilaian terendah adalah
pustakawan cepat tanggap dalam memberikan bantuan atas kesulitan
pemustaka dengan Adequacy Gap yaitu 0,28 dan Superiority Gap -2,26.
Pemustaka menilai bahwa ketanggapan pustakawan dalam melayani dan
memberikan bantuan atas kesulitan yang dialami oleh pemustaka di
perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta belum
mampu memberikan rasa puas dan menghasilkan penilaian yang baik dari
sudut pandang pemustaka. Hal ini dikarenakan jumlah tenaga pustakawan
bidang pelayanan di perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta kurang, hanya satu orang pustakawan saja. Sehingga
pustakawan tidak mampu untuk melayani dan memberikan bantuan kepada
pemustaka dengan cepat dan tanggap, disebabkan pustakawan tersebut harus
melaksanakan tugas bidang layanan perpustakaan lainnya.
2. Kualitas layanan perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta ditinjau dari kualitas informasi dan akses
informasi (Information Control)
Information Control yaitu ketersediaan informasi dan akses informasi
yang berkualitas dengan tingkat layanan yang diterima atau dirasakan pada
kenyataannya oleh pemustaka. Pada dimensi Information Control meliputi
enam aspek pengukuran, yaitu scope (ketersediaan koleksi), convenience
(kenyamanan pemustaka), ease of navigation (kemudahan akses informasi),
timeliness (kecepatan akses informasi), equipment (peralatan penelusuran
informasi), dan self relience (kepercayaan diri pemustaka).
125
Pada dimensi information control, menunjukkan hasil bahwa kepuasan
tertinggi pemustaka terhadap kualitas layanan perpustakaan Sekolah
Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terdapat pada item pernyataan,
yaitu pemustaka merasakan kemudahan dalam melakukan penelusuran
berbagai informasi di perpustakaan dengan nilai Adequacy Gap 1,03 dan nilai
superiority gap -2,06. Hal ini mengindikasikan bahwa pemustaka telah cukup
puas atas layanan yang diberikan oleh perpustakaan. Berdasarkan item
pernyataan tersebut, maka aspek yang memberikan kepuasan kepada
pemustaka yaitu ease of navigation, yaitukemudahan pemustaka untuk
mengakses informasi yang dimiliki oleh perpustakaan.Pada hakikatnya,
perpustakaan merupakan penyedia segala bentuk bahan pustaka secara tepat
dan akurat sesuai dengan kebutuhan pemustaka sebagai penerima jasa
perpustakaan dan penyediaan berbagai sarana penelusuran informasi.Hal
tersebut bertujuan agar bahan pustaka dan sumber informasi yang disediakan
oleh perpustakaan dapat dimanfaatkan secara maksimal, dengan didukung
fasilitas seperti katalog digital OPAC yang memudahkan pencarian informasi
koleksi di perpustakaan. Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta telah menyediakan fasilitas OPAC untuk memberikan
kemudahan dalam pencarian informasi koleksi diperpustakaan.
Pernyataan yang memperoleh penilaian terendah pada aspek information
control adalah jumlah komputer untuk penelusuran koleksi, dengan nilai
Adequacy Gap –0,26 dan nilai superiority gap -3,34. Hal ini mengindikasikan
bahwa pemustaka merasa belum puas atas layanan yang diberikan.
Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta hanya
126
memiliki satu fasilitas komputer diperuntukkan sebagai alat penelusuran
koleksi perpustakaan. Jumlah fasilitas komputer penelusuran yang tersedia
dinilai kurang mampu memenuhi kebutuhan pemustaka dalam melakukan
penelusuran dan memakan banyak waktu untuk bergantian menggunakan
komputer OPAC dengan pemustaka lainnya.
3. Kualitas layanan perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta ditinjau dari sarana perpustakaan (Library as
Place)
Dimensi Library as Place, merupakan ketersediaan fasilitas dan ruang
yang bermanfaat bagi aktivitas pembelajaran pemustaka di perpustakaan.
Dimensi ini meliputi empat aspek, yaitu tangibles (bukti fisik), utilitarian
space (ruang yang bermanfaat), symbol terms (perpustakaan terbuka bagi
seluruh civitas akademika), dan refuge (perpustakaan sebagai tempat belajar
yang nyaman).
Pada dimensi library as placepemustaka menunjukkan hasil tertinggi
pada pernyataan, yaitu perpustakaan memiliki kondisi fisik gedung dan
fasilitas yang memadai serta berfungsi dengan baik dengan nilai Adequacy
Gap 1,17 dan nilai superiority gap -1,6. Mengindikasikan bahwa pemustaka
cukup puas atas kualitas layanan yang diberikan oleh perpustakaan berupa
fasilitas fisik dan gedung perpustakaan. Pernyataan ini merupakan aspek
tangibles, yaitu kemampuan perpustakaan dalam menampilkan sesuatu secara
nyata berupa fasilitas fisik/gedung dan penampilan pustakawan yang menarik
dan rapi. Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
telah meningkatkan kualitas layanan perpustakaan dengan memperbaiki dan
127
menambahkan fasilitas yang memadai pada lantai satu dan dua perpustakaan,
yaitu penambahan ruang dengan fungsi-fungsi tertentu, penambahan meja
baca, dan penambahan koleksi perpustakaan.
Pernyataan yang memperoleh nilai terendah yaitu perpustakaan mampu
memberikan inspirasi dan kreativitas bagi pemustaka dengan nilai Adequacy
Gap 0,71 dan nilai superiority gap -2,2. Hal ini mengindikasikan bahwa
pemustaka merasakan berbagai layanan yang diberikan oleh perpustakaan
Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta meliputi fasilitas,
sarana prasarana dan koleksi perpustakaan belum mampu memberikan ruang
inspirasi danmeningkatkan kreativitasnya.Perpustakaan Sekolah Pascasarjana
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki misi untuk menyediakan layanan
berkualitas dalam rangka pemenuhan kebutuhan informasi bagi seluruh
civitas akademika UIN Jakarta, dan termasuk menumbuhkan serta
meningkatkan daya kreativitas pemustakanya. PerpustakaanSekolah
Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terus menerusmeningkatkan
layanan kepada pemustaka dengan menyediakan sumber informasi seperti
buku-buku, dan sumber bacaan lain yangmendukung di luar buku koleksi
interdisipliner untuk mengasah kreativitas pemustaka. Namun, pemustaka
masih menilai bahwa perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta masih belum mampu memberikan daya kreativitas bagi
pemustaka dalam hal desain perpustakaan yang terkesan monoton dan
kurangnya kegiatan perpustakaan untuk mengasah kreativitas pemustaka.
128
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis
data dan pembahasan dalam penelitian ini perihal evaluasi kualitas layanan
perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, maka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1. Dimensi Affect of Service (kinerja pustakawan dalam melakukan
pelayanan di perpustakaan) menunjukkan bahwa perpustakaan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta telah memberikan kualitas layanan
perpustakaan yang cukup memuaskan pemustaka dengan nilai positif
pada Adequacy Gap yaitu 0,56 dan Superiority Gap bernilai negatif
yaitu -1,98, mengindikasikan bahwa pemustaka merasa kualitas layanan
pada dimensi Affect of Service yang diberikan oleh pustakawan telah
baik namun belum mampu memenuhi harapan ideal atau sesungguhnya.
Pada dimensi Affect of Serviceaspek yang paling memuaskan para
pemustaka yaitu pustakawan memahami kebutuhan pemustaka di
perpustakaan (emphaty) dan sikap tanggap pustakawan atas
kesediannya untuk membantu jika pemustaka mengalami kesulitan
(responsiveness)
2. Dimensi Information control, yaitu ketersediaan informasi dan akses
informasi yang berkualitas dengan tingkat layanan yang diterima atau
dirasakan pada kenyataannya oleh pemustaka. Berdasarkan hasil
129
penilaian oleh pemustaka, menunjukkan nilai positif pada Adequacy
Gapyaitu 0,54 dan nilai negatif pada Superiority Gap yaitu -2,31. Hal
ini menunjukkan bahwa pemustaka telah cukup puas atas ketersediaan
informasi yang mereka butuhkan, dan menilai baik atas layanan yang
telah diberikan yakni berada pada tingkat harapan minimum yang dapat
diterima dan harapan ideal yang diinginkan. Pada dimensi Information
control,aspek yang memberikan kepuasan kepada pemustaka yaitu
convenience merupakan kenyamanan pemustaka dalam mengakses
informasi ini terkait dengan kenyamaan serta kejelasan petunjuk dalam
pelayanan. Kedua aspek equipment, yaitu peralatan pemustaka untuk
mengakses informasi dalam hal ini yang peling memberikan kepuasan
adalah kecepatan hotspot yang disediakan oleh perpustakaan untuk
mengakses informasi.
3. Dimensi Library as Place, yaitu ketersediaan fasilitas dan ruang yang
bermanfaat bagi aktivitas pembelajaran pemustaka di perpustakaan.
Berdasarkan penilaian dari pemustaka, dimensi Library as Place
memiliki perolehan nilai yang cukup tinggi yaitu dengan nilai Adequacy
Gap 0,97, dan Superiority Gap -1,77. Dengan demikian, pemustaka
menilai bahwa layanan yang diberikan oleh perpustakaan telah
memenuhi harapan minimum pemustaka. Jadi pemustaka cukup puas
terhadap layanan yang diterimanya. Akan tetapi pada Superiority Gap
mendapatkan nilai negatif, yang berarti pemustaka menilai kualitas
layanan yang disediakan oleh Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta baik atau berada pada batas toleransi (zone
130
of tolerance) maksudnya, kepuasan pemustaka terhadap kualitas
layanan di perpustakaan berada pada batas harapan minimum
(minimum) yang dapat diterima dan harapan ideal (desired). Pada
dimensi Library as Place, kepuasan pemustaka menunjukkan hasil
tertinggi pada pernyataan perpustakaan terbuka untuk civitas akademik
dalam belajar mandiri maupun kelompok. Pernyataan ini merupakan
aspek symbol terms, yaitu perpustakaan terbuka bagi seluruh civitas
akademik dan mampu menumbuhkan daya kreativitas mereka. Pada
adequacy gap, pernyataan tersebut memiliki nilai 1. Ini
mengindikasikan bahwa pemustaka merasakan bahwa kualitas layanan
yang diberikan oleh perpustakaan cukup memuaskan.
B. Saran untuk Perpustakaan
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, penulis mengemukakan
beberapa saran kepada perpustakaan Sekolah Pascarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta untuk meningkatkan pelayanannya kepada pemustaka,
sebagai berikut:
1. Pustakawan Perpustakaan Sekolah Pascarjana UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta sebaiknyalebih bersikap cepat tanggap dalam memberikan
bantuan atas kesulitan yang dialami oleh pemustaka.
2. Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sebaiknya menambah jumlah komputer penelusuran koleksi
perpustakaan (OPAC), meningkatkan akurasi data koleksi yang sesuai
dengan jajaran koleksi di perpustakaan, sertadiimbangi dengan
131
penempatan dan penataan koleksi yang baik serta sesuai dengan
informasi yang dihasilkan oleh OPAC perpustakaan.
3. Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sebaiknya meningkatkan kualitas koleksi dan menambah jumlah koleksi
agar mampu memberikan inspirasi dan kreativitas bagi pemustaka.
4. Perpustakaan sebaiknya meningkatkan keamanan bagi barang bawaan
pemustaka. Dengan penyediaan tempat penitipan barang yang baik dan
dijamin keamanannya, dengan ini pemustaka dapat dengan nyaman dan
tidak khawatir akan kehilangan barang bawaannya saat berkunjung ke
perpustakaan.
132
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta, 2010.
Asogwa BEA dan Brendan E. “ Use of ServQual in the Evaluation of Service
Quality of Academic Libraries in Developing Countries”. Diakses
pada tanggal 28 Januari 2016 pukul 19.35
WIB.http://digitalcommons.unl.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=2947
&context=libphilprac
Brito, Gisele Ferreira de Vergueiro, dan Waldomiro de CastroSantos. “ Quality
Evaluation of Academic Library: The LibQual+ Methodology and Its
Perspectives of Implementation in Brazil”. Diakses pada tanggal 28
Januari 2016 pukul 19.25 WIB.
http://www2.marilia.unesp.br/revistas/index.php/bjis/article/viewFile/
3117/2402
Cook, Colleen, dkk. “LibQual+ 2015 Survey”. Diakses pada tanggal 28 Januari
2016 pukul 19.18 WIB.
http://www.bath.ac.uk/library/about/surveydocs/libqual-uob-2015.pdf
_________. “LibQUAL+: Service Quality Assessment in Research Libraries”.
Diakses pada tanggal 20 Februari 2016 pukul 17.15 WIB.
https://www.libqual.org/documents/admin/IFLA
Departemen Pendidikan Nasional RI. Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku
Pedoman. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI, 2004.
Fatmawati, Endang. Matabaru Penelitian Perpustakaan: Dari SERVQUAL ke
LibQUAL+TM
. Jakarta: Sagung Seto, 2013.
Green, David dan Martha Kyrillidou. “Procedures Manual”. (Washington DC:
Association of Research Libraries. 2012). Diakses 26 Februari 2016
pukul 10.15 WIB dari
http://www.libqual.org/documents/LibQual/Publications/ProceduresM
anual.pdf.
Hidayat, Komarudin. Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta. Jakarta: Biro Administrasi Akademik dan
Kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012
Hsu, Maxwell K, dkk. “Business Students Perception of University Library
Service Quality and Satisfaction”. Vol. 7 No. 2. Diakses pada tanggal
28 Januari 2016 pukul 19.00 WIB
133
Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN, 1999.
Julia C, Blixrud. “Evaluating Library Service Quality: Use of LibQual+TM
”.
Diakses pada tanggal 28 Januari 2016 pukul 19.10 WIB.
http://libqual.org/documents/admin/blixrud.pdf
_________. “Library Quality Assessment: LibQual+TM
”. Diakses pada tanggal 28
Januari 2016 pukul 19.20 WIB.
http://www.lboro.ac.uk/microsites/infosci/lisu/downloads/statsinpracti
ce-pdfs/blixrudposter.pdf
Kotler, dkk. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Indeks, 2007.
Kyrillidou, Martha. “Item Sampling in Service Quality Assessment Servey to
Improve Response Rates and Reduce Respondent Burden: “the
LibQual+ Lite”Randomized Control Trial (RCT)”. Diakses pada
tanggal 28 Januari 2016 pukul 19.15 WIB.
https://www.ideals.illinois.edu/bitstream/handle/2142/14570/Kyrillido
u_Martha.pdf?sequence=3
Lasa. HS. Kamus Istilah Perpustakaan. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press, 1998.
Martoatmojo, Karmidi. Materi Pokok Pelayanan Bahan Pustaka. Jakarta:
Universitas Terbuka, 2009.
_________. Pelayanan Bahan Pustaka Jakarta: Universitas Terbuka, 1999.
Martono, Nanang. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010.
Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian Skripsi. Tesis. Disertasi. dan Karya
Ilmiah. Jakarta: Kencana, 2013.
P. Sumardji. Pelayanan Perpustakaan. Yogyakarta: Penerbit Yayasan Kasinius,
1982.
Posey, James A. “Student Perceptions and Expectations of Library Service
Quality and User Satisfaction at Walters State Community College”.
Diakses pada tanggal 28 Januari 2016 pukul 19.32 WIB.
http://dc.etsu.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=3188&context=etd
Prasetyo, Bambang dan Lina MiftahulJannah. Metode Penelitian Kuantitatif:
Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006.
Purwono dan Sri Suharmini. Materi Pokok Perpustakaan dan Kepustakawanan
Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka, 2008.
134
Rahayu, Lisda dan Ramatun AnggrainiKiemas. Materi Pokok Pelayanan Bahan
Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka, 2013.
Rahayuningsih, Fransisca. Mengukur Kepuasan Pemustaka: Menggunakan
Metode LibQUAL+TM
. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015.
_________. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.
Saleh, Abdul Rahman. Materi Pokok Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta:
Universitas Terbuka, 2008.
Saunders, E. Stewart. The LibQUAL+TM Phenomenon: Who Judges Quality?.
Reference and User Service Quarterly, Vol. 47 No. 1 (Fall 2007), pp.
21-24. Diakses 29 Februari 2016 pukul 08.05 WIB dari
http://www.jstor.org/stable/pdf/20864792
Silalahi, Uber. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama, 2009.
Simmonds, Patience L, danSyed SaadAndaleeb. “Usage of Academic Libraries:
The Role of Service Quality. Resources. and User Characteristics”.
Diakses pada tanggal 28 Januari 2016 pukul 19.42
WIB.https://www.ideals.illinois.edu/bitstream/handle/2142/8368/libra
rytrendsv49i4f_opt.pdf?sequence=1
Siregar, Sofyan. Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan
Perhitungan Manual dan SPSS. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2009.
Soeatminah. Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta:
Kanisius, 1992.
Sudarsono, Blasius. Antologi Kepustakawanan Indonesia. Jakarta: Sagung Seto,
2006.
Sudibyo, Nurhayati. Pengelolaan Perpustakaan Jilid 1. Bandung: Penerbit
Alumni, 1987.
Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Media Utama,
2003.
________. Periodisasi Perpustakaan Indonesia. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1994.
Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta:
Sagung Seto, 2006.
_________. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto, 2006.
135
_________. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2003.
Thompson, Bruce, dkk. Library User’s Service Desires: A LibQUAL+TM
Study.
The Library Quarterly: Information, Community, Policy. Vol. 78. No.
1 (January 2008), pp. 1-18. Diakses pada tanggal 29 Januari 2016
pukul 20.05 WIB. http://www.jstor.org/stable/pdf/10.1086/523907
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen
dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka, 1998.
Tjiptono. Manajemen Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Andi Publisher, 1999.
Warsito, Hermawan. Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Pedoman
Mahasiswa.. Jakarta: Gramedia Pustaka, 1992.
Wei, Youhua, dkk. Scaling User’s Perceptions of Library Service Quality Using
Item Response Theory: A LibQUAL+TM
Study. Diakses pada tanggal
29 Januari 2016 pukul 19.00 WIB.
https://www.researchgate.net/publication/236702719_Scaling_Users%
27_Perceptions_of_Library_Service_Quality_Using_Item_Response_
Theory_A_LibQUAL_TM_Study
Widyawan, Rosa. Pelayanan Referensi Berawal Dari Senyuman. Bandung:
Bahtera Ilmu, 2012.
Yulia, Yuyu, dkk. Pengadaan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka,
1999.
Yusup, Pawit M.. Pedoman Praktis Mencari Informasi. Bandung: Remaja
Rosdakarya Ofset, 1995.
LAMPIRAN - LAMPIRAN
KUISIONER PENELITIAN
Kepada Yth,
Pemustaka Perpustakaan Sekolah Pascasarjana
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dengan hormat,
Dalam rangka penulisan skripsi pada program studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Adab
dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan judul penelitian “Evaluasi
Kualitas Layanan Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Berdasarkan Metode
LibQUAL+TM”, maka sehubungan dengan hal tersebut, saya mengharapkan kesediaan Saudara/i untuk
berpartisipasi mengisi kuisioner penelitian berikut ini.
Seluruh jawaban pada kuisioner penelitian ini dianggap benar dan sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Identitas dan jawaban responden akan dijamin kerahasiaannya. Hasil dari jawaban yang Saudara/i berikan,
akan dijadikan bahan usulan penyempurnaan kualitas layanan di Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang diharapkan akan memenuhi kebutuhan Saudara/i.
Atas partisipasi, kerjasama, dan kesediaan Saudara/i untuk mengisi kuisioner penelitian ini, saya
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya.
Identitas Responden:
Nama : .................................................... (boleh tidak diisi)
Jenis kelamin : L / P (coret salah satu)
Mahasiswa : S2 / S3 (coret salah satu)
No. Responden :
Tanggal Pengisian :
Petunjuk Pengisian:
1. Diharapkan kesediaan Saudara/i memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan pada kuisioner ini
dengan benar.
2. Silahkan menjawab semua pertanyaan dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu angka
dalam kolom yang tersedia. Dengan angka 1 adalah terendah, 9 adalah tertinggi, lebih jelasnya skor
penilaian sebagai berikut:
Skala 1-3 : Tidak Puas (rendah)
Skala 4-6 : Puas (sedang)
Skala 7-9 : Sangat Puas (tinggi )
3. Terdapat 2 (dua) bagian dalam kuisioner ini, yaitu:
Bagian I : Persepsi (Perseived). Penilaian Saudara/i atas kualitas layanan yang diterima dan rasakan
di perpustakaan.
Bagian II : Kolom (I) Harapan Minimum (Minimum). Penilaian Saudara/i atas layanan minimum
di perpustakaan.
Kolom (II) Harapan Ideal (Desired). Penilaian Saudara/i atas harapan ideal yang
diinginkan ada di perpustakaan.
Bagian I Persepsi Saudara/i terhadap Kualitas Layanan di Perpustakaan
Variabel No
Pertanyaan Saya merasa bahwa layanan yang diterima
Tidak puas Puas Sangat Puas Affect of Service (kinerja petugas dalam pelayanan)
Kepedulian (Emphaty)
1 Pustakawan memahami kebutuhan saya di perpustakaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2 Pustakawan memberikan perhatian yang sungguh-sungguh kepada saya
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Ketanggapan (Responsiveness)
3 Pustakawan bersedia untuk membantu jika saya mengalami kesulitan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
4 Pustakawan cepat tanggap dalam memberikan bantuan atas kesulitan saya
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jaminan/ kepastian (Assurance)
5 Pustakawan ramah dan sopan melayani semua kebutuhan saya di perpustakaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
6 Pustakawan memiliki kecakapan pada bidangnya saat melayani
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Reliabilitas/ keandalan (Reliability)
7 Pustakawan melayani sesuai dengan ketentuan jam pelayanan yang telah ditetapkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
8 Kemampuan pustakawan dalam menjawab berbagai pertanyaan yang saya ajukan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Information Control (kualitas informasi dan akses informasi)
Cakupan informasi (Scope)
9 Ketersediaan koleksi (buku, majalah, jurnal, buku referensi) sesuai dengan kebutuhan belajar dan silabus/interdisipliner saya
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 Tersedianya koleksi-koleksi terbaru yang dapat menunjang kebutuhan informasi saya
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kenyamanan Pemustaka (Convenien-ce)
11 Kejelasan petunjuk atau panduan penggunaan fasilitas layanan di perpustakaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
12 Kemudahan penggunaan OPAC untuk mencari informasi di perpustakaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kemudahan Akses (Ease of Navigation)
13 Saya merasakan kemudahan dalam melakukan penelusuran berbagai informasi di perpustakaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
14 Penataan koleksi perpustakaan memudahkan saya untuk menemukan koleksi yang dibutuhkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kecepatan waktu akses (Timeliness)
15 Waktu yang dibutuhkan untuk menemukan informasi relevan dan akurat pada OPAC sedikit
1 2 3 4 5 6 7 8 9
16 Kesesuaian akurasi data pada OPAC perpustakaan dengan koleksi di jajaran rak
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Peralatan (Equipment)
17 Jumlah komputer untuk penelusuran koleksi 1 2 3 4 5 6 7 8 9
18 Kecepatan fasilitas hotspot perpustakaan untuk menelusur informasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kepercayaan Diri (Self Reliance)
19 Saya mampu menggunakan dan mencari sendiri informasi koleksi di OPAC perpustakaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
20 Saya mampu untuk mencari sendiri koleksi yang saya butuhkan pada jajaran rak
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Library as Place (sarana dan prasarana perpustakaan)
Bukti Fisik (Tangibles)
21 Perpustakaan memiliki kondisi fisik gedung dan fasilitas yang memadai serta berfungsi dengan baik
1 2 3 4 5 6 7 8 9
22 Pustakawan berpenampilan rapi dan menarik 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Ruang yang Bermanfaat
23 Katenangan ruang perpustakaan mampu mendukung saya untuk belajar mandiri dan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
(Utilitarian Space)
kelompok
24 Perpustakaan memiliki desain ruang yang mempu menginspirasi dan menarik
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Berbagai Makna (Symbol Terms)
25 Perpustakaan terbuka untuk civitas akademik dalam belajar mandiri maupun kelompok
1 2 3 4 5 6 7 8 9
26 Perpustakaan mampu memberikan inspirasi dan kreativitas bagi pemustaka
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tempat Belajar yang Nyaman (Refuge)
27 Perpustakaan merupakan tempat yang tenang dan nyaman untuk belajar
1 2 3 4 5 6 7 8 9
28 Kondisi perpustakaan selalu bersih dan kondusif untuk belajar
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bagian II Harapan Saudara/i terhadap Kualitas Layanan di Perpustakaan
Variabel No
Pelayanan Perpustakaan yang Saya Harapkan
Harapan Minimum Harapan Ideal
Tidak puas
Puas Sangat Puas
Tidak puas
Puas Sangat Puas
Affect of Service (kinerja petugas dalam pelayanan)
Kepedulian (Emphaty)
1 Pustakawan memahami kebutuhan saya di perpustakaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
2 Pustakawan memberikan perhatian yang sungguh-sungguh kepada saya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Ketanggapan (Responsiveness)
3 Pustakawan bersedia untuk membantu jika saya mengalami kesulitan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
4 Pustakawan cepat tanggap dalam memberikan bantuan atas kesulitan saya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Wawasan/ pengetahuan (Assurance)
5 Pustakawan ramah dan sopan melayani semua kebutuhan saya di perpustakaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
6 Pustakawan memiliki kecakapan pada bidangnya saat melayani
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Reliabilitas/ keandalan (Reliability)
7
Pustakawan melayani sesuai dengan ketentuan jam pelayanan yang telah ditetapkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
8 Kemampuan pustakawan dalam menjawab berbagai pertanyaan yang saya ajukan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Information Control (kualitas informasi dan akses informasi)
Cakupan informasi (Scope)
9
Ketersediaan koleksi (buku, majalah, jurnal, buku referensi) sesuai dengan kebutuhan belajar dan silabus/ interdisipliner saya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 Tersedianya koleksi-koleksi terbaru yang dapat menunjang kebutuhan informasi saya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kenyamanan Pemustaka (Convenien-ce)
11 Kejelasan petunjuk atau panduan penggunaan fasilitas layanan di perpustakaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
12 Kemudahan penggunaan OPAC untuk mencari informasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kemudahan Akses (Ease of Navigation)
13 Saya merasakan kemudahan dalam melakukan penelusuran informasi di perpustakaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
14
Penataan koleksi di perpustakaan sangat memudahkan saya untuk menemukan informasi yang dibutuhkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kecepatan waktu akses (Timeliness)
15 Waktu yang dibutuhkan untuk menemukan informasi relevan dan akurat pada OPAC sedikit
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
16 Kesesuaian akurasi data pada OPAC perpustakaan dengan koleksi di jajaran rak
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Peralatan (Equipment)
17 Jumlah komputer untuk penelusuran koleksi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
18 Kecepatan fasilitas hotspot perpustakaan untuk menelusur informasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kepercayaan Diri (Self Reliance)
19
Saya mampu menggunakan dan mencari sendiri informasi suatu koleksi di OPAC perpustakaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
20 Saya mampu untuk mencari sendiri koleksi yang saya butuhkan pada jajaran rak
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Library as Place (sarana dan prasarana perpustakaan)
Bukti Fisik (Tangibles)
21
Perpustakaan memiliki kondisi fisik gedung dan fasilitas yang memadai serta berfungsi dengan baik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
22 Pustakawan berpenampilan rapi dan menarik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Ruang yang Bermanfaat (Utilitarian Space)
23
Katenangan ruang perpustakaan mampu mendukung saya untuk belajar mandiri dan kelompok
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
24 Perpustakaan memiliki desain ruang yang mempu menginspirasi dan menarik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Berbagai Makna (Symbol Terms)
25
Perpustakaan terbuka untuk civitas akademik dalam belajar mandiri maupun kelompok
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
26 Perpustakaan mampu memberikan inspirasi dan kreativitas bagi pemustaka
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tempat Belajar yang Nyaman (Refuge)
27 Perpustakaan merupakan tempat yang tenang dan nyaman untuk belajar
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
28 Kondisi perpustakaan selalu bersih dan kondusif untuk belajar
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Terima kasih
Semoga hari Anda menyenangkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
5 4 6 6 4 4 9 6 9 6 4 9 5 3 3 3 3 5 4 3 9 5 8 7 6 5 8 85 5 5 5 4 5 5 4 6 5 4 5 5 6 5 7 5 4 4 4 9 4 5 6 4 5 5 67 6 6 5 6 5 7 5 6 6 6 6 5 5 4 4 3 3 3 4 4 5 2 6 3 5 5 57 7 7 7 8 7 7 7 5 5 6 5 7 7 5 7 5 6 6 7 5 7 7 7 7 6 6 68 7 7 7 7 7 7 7 4 4 4 4 5 3 4 3 3 4 6 6 8 4 8 8 7 7 8 89 9 9 9 9 9 8 9 3 2 7 6 8 7 8 9 1 1 1 1 3 1 2 5 5 8 2 48 8 9 8 8 8 8 8 9 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 85 6 6 7 6 5 4 5 4 5 6 5 4 5 7 5 3 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 53 3 4 4 4 5 8 4 5 2 2 2 3 4 3 2 2 8 6 5 3 6 7 4 7 3 8 83 3 4 4 3 2 4 4 2 3 1 1 2 3 1 1 2 7 4 4 4 6 8 4 6 4 5 59 8 9 8 9 9 9 8 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 8 9 96 5 7 5 5 6 6 5 6 7 6 6 5 6 7 7 6 6 6 6 7 6 6 6 7 6 6 74 4 3 4 5 4 5 4 3 2 3 2 3 4 4 3 2 3 4 3 2 5 5 4 4 5 5 53 3 4 3 4 4 6 5 6 7 4 5 7 5 3 2 1 8 3 5 8 7 9 7 7 8 8 75 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 55 4 5 5 5 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 2 7 4 5 3 5 4 4 4 3 4 43 3 3 3 4 4 4 3 5 5 4 5 5 4 4 3 1 9 5 5 7 7 7 5 5 6 5 63 3 4 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 3 4 3 3 4 4 6 6 6 6 6 6 7 75 5 4 4 5 4 4 4 5 6 4 5 4 5 5 4 1 9 6 5 5 5 5 5 6 5 5 56 4 6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 5 6 6 6 5 5 5 5 6 6 55 4 5 6 7 6 5 5 5 7 6 4 5 6 4 3 6 6 7 5 7 5 6 7 7 4 5 54 5 5 4 5 4 5 5 4 4 3 3 4 3 4 5 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 47 7 7 7 7 7 7 7 6 6 6 6 6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 5 58 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 86 6 6 6 9 9 9 9 6 6 6 4 4 4 4 4 3 9 4 4 9 9 9 9 6 6 9 98 9 8 8 9 8 9 8 6 8 8 9 8 9 8 8 8 9 8 8 9 8 8 8 7 8 8 83 3 4 3 4 4 3 4 7 8 8 8 8 7 8 7 4 8 7 8 8 7 8 5 6 5 6 64 4 3 4 3 4 3 3 7 7 7 8 8 8 8 8 4 8 8 7 8 8 7 6 7 6 6 64 4 3 3 4 3 4 3 6 6 6 6 6 6 6 4 3 6 7 6 7 7 6 8 7 8 7 64 5 4 5 3 4 4 5 5 5 6 5 4 5 6 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 54 4 5 4 4 4 5 5 5 6 5 6 5 6 5 6 2 4 5 5 6 5 5 5 5 5 5 55 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 3 4 3 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 3 3 2 5 74 4 5 3 4 5 4 5 5 6 3 5 9 5 6 6 4 8 6 7 5 6 6 5 6 5 7 64 3 5 4 4 5 4 5 6 6 7 6 7 5 7 5 4 6 7 6 6 5 5 4 5 4 7 7184 175 189 179 188 187 198 185 188 191 183 189 196 191 186 179 133 208 190 187 212 202 213 201 201 195 210 2155,26 5 5,4 5,11 5,37 5,34 5,66 5,29 5,37 5,46 5,23 5,4 5,6 5,46 5,31 5,11 3,8 5,94 5,43 5,34 6,06 5,77 6,09 5,74 5,74 5,57 6 6,14
Library as Place
Responden
23456
Dimensi Affect of Service Information Control
JumlahRata-rata
REKAPITULASI PERSEPSI RESPONDEN TERHADAP LAYANAN
DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH PASCASARJANA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2120
3534333231302928272625242322
19181716
No Item
1
87
910
131211
5,48
5,3 5,28 5,88Total Rata-rata Per Dimensi
Total Rata-rata
Keseluruhan Dimensi
1514
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
4 5 3 4 5 3 6 7 5 5 4 5 3 5 3 3 3 5 5 4 3 5 4 5 6 4 6 44 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 46 6 6 6 6 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 36 6 6 6 7 8 6 6 5 5 6 6 6 6 6 6 3 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 63 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 33 3 3 3 3 4 4 3 4 3 5 4 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 5 4 3 4 4 53 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 5 5 4 5 5 5 4 3 4 4 4 34 5 6 5 6 5 6 5 6 4 5 5 4 5 5 6 4 5 4 4 5 5 6 4 5 6 6 65 4 6 7 6 6 5 5 7 7 8 7 5 5 6 7 4 7 6 5 5 3 4 5 6 6 5 65 4 3 5 5 6 6 5 8 7 8 7 7 7 7 8 4 5 4 5 5 4 5 6 5 6 5 59 8 8 8 8 9 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 9 8 8 8 9 8 8 8 8 8 86 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 6 6 7 7 6 7 7 7 6 74 5 3 4 5 4 5 4 5 6 5 6 5 5 5 6 4 5 6 5 5 6 7 6 6 5 5 54 5 6 4 6 4 6 6 6 7 4 6 5 4 6 4 3 5 5 6 6 5 7 6 7 6 4 65 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 54 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 6 4 5 6 4 6 4 4 5 3 4 5 64 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 2 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 46 6 6 7 7 7 8 8 8 8 8 7 8 7 8 8 7 8 8 9 8 8 9 9 9 9 8 83 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 5 4 45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6 5 5 5 5 6 6 6 5 6 5 6 6 6 65 4 3 5 6 3 5 6 3 3 4 5 5 5 4 4 3 4 5 6 4 5 6 3 4 5 6 54 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 55 5 7 8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 5 6 7 8 8 8 7 8 8 8 7 7 7 85 5 4 5 6 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 54 6 6 6 6 6 6 6 4 4 4 4 6 6 6 6 4 9 4 3 9 4 9 9 9 9 9 94 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 43 3 3 3 5 4 4 5 4 5 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 34 4 6 5 4 4 5 6 3 4 5 6 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 3 4 5 4 35 5 6 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 3 4 5 4 5 4 3 6 4 3 54 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 34 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 43 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 64 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 45 4 6 6 4 5 7 6 4 5 6 7 4 5 6 3 4 5 6 5 6 4 5 6 3 4 5 65 4 3 3 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 5 3 5 5 6 5 5 3 5 4 5 4 4157 162 162 169 172 161 174 172 167 169 170 170 160 167 167 170 142 173 172 168 171 165 175 174 175 170 174 1784,49 4,63 4,63 4,83 4,91 4,6 4,97 4,91 4,77 4,83 4,86 4,86 4,57 4,77 4,77 4,86 4,06 4,94 4,91 4,8 4,89 4,71 5 4,97 5 4,86 4,97 5,09
16
No ItemResponden
12345
DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH PASCASARJANA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
REKAPITULASI HARAPAN MINIMUM RESPONDEN TERHADAP LAYANAN
Dimensi Affect of Service Information Control Library as Place
17
67891011
Total Rata-rata Per Dimensi 4,74 4,75 4,93
Total Rata-rata 4,8
Keseluruhan Dimensi
12131415
181920212223242526272829
JumlahRata-rata
303132333435
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
6 7 8 8 7 8 8 9 9 8 7 8 9 8 9 8 8 9 7 7 8 8 8 8 9 9 9 95 4 4 4 4 4 4 4 6 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 9 5 5 5 4 5 5 67 7 7 7 7 5 6 6 7 8 8 7 7 7 5 6 6 5 7 5 6 5 5 6 6 5 5 69 7 7 7 9 9 8 7 8 8 9 8 8 8 8 8 6 7 8 8 8 7 7 8 8 8 8 85 5 5 5 6 5 5 5 6 6 7 6 7 5 7 6 7 7 6 7 8 7 6 6 7 8 8 86 6 7 8 9 9 9 9 7 7 6 7 7 7 6 7 6 7 6 6 6 7 7 6 7 6 7 78 8 8 8 8 8 8 8 8 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 87 6 8 8 8 8 8 7 9 9 7 9 8 8 7 8 6 8 9 9 8 9 8 8 8 8 8 98 7 8 9 8 8 7 7 9 9 9 9 8 8 9 9 7 9 8 8 9 6 8 8 7 8 7 97 8 6 8 7 7 9 9 9 9 9 9 8 8 9 9 6 7 6 9 7 6 9 7 7 9 8 89 8 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 8 96 6 8 6 6 8 6 8 8 7 6 6 8 8 8 8 8 9 6 8 7 7 7 7 7 8 7 87 7 7 8 6 7 8 8 8 8 7 9 9 7 8 9 7 7 8 8 7 9 9 7 8 8 9 96 8 8 7 9 8 7 8 8 9 8 8 6 8 7 9 9 8 7 7 7 7 8 9 8 7 9 97 7 7 7 7 7 8 7 7 8 7 7 8 7 8 7 7 7 6 7 6 7 7 8 7 7 6 76 7 6 6 8 8 8 7 9 8 9 8 9 8 8 9 6 8 8 8 8 7 7 9 9 8 7 96 6 6 7 7 7 7 7 7 8 8 7 8 8 7 8 5 9 6 6 8 8 8 7 8 8 8 86 6 6 6 7 7 8 7 8 8 7 8 7 8 7 8 7 8 7 8 8 8 9 9 9 8 7 87 8 7 8 8 8 8 8 8 8 8 9 8 9 9 8 5 6 5 5 5 5 5 5 8 9 8 88 8 9 8 7 8 8 8 7 7 7 8 8 7 8 8 7 7 7 7 7 7 7 8 8 8 7 77 8 8 8 7 7 7 7 9 9 7 7 8 8 8 7 8 7 9 9 9 8 8 9 9 8 8 96 6 5 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 6 6 6 8 6 6 6 65 4 7 8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 7 7 7 8 8 8 7 8 8 8 7 7 7 88 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 88 8 8 8 9 9 8 8 7 8 8 8 8 6 6 6 6 8 8 8 9 8 9 9 9 9 9 98 8 8 8 8 8 8 8 7 8 8 8 8 9 8 8 7 9 9 9 9 8 7 8 7 8 9 96 5 5 5 8 7 7 8 7 7 8 8 8 8 8 9 8 8 8 8 8 8 7 9 7 8 6 66 7 9 9 9 9 9 8 8 8 7 9 7 8 8 9 8 7 8 9 8 9 7 8 9 7 8 78 8 8 9 9 9 9 9 9 9 9 8 7 8 8 9 7 8 7 8 7 8 7 8 7 8 8 87 8 8 8 7 8 8 7 8 8 8 8 8 8 8 8 9 8 8 8 7 7 7 8 7 7 7 87 8 8 8 8 8 8 7 8 8 7 8 8 6 7 8 9 8 8 8 8 8 8 7 8 8 8 85 7 6 6 6 6 6 6 7 8 7 7 7 7 8 9 8 8 8 7 8 7 8 8 8 9 7 78 7 7 7 7 7 8 7 8 7 7 7 7 8 8 7 7 7 8 8 8 8 9 9 9 8 7 88 8 9 8 8 8 9 8 9 9 9 9 8 9 8 9 8 9 8 8 9 7 8 8 8 8 9 98 8 9 8 7 9 8 7 9 8 7 8 9 8 8 8 9 8 9 9 8 8 7 9 8 9 9 8241 244 254 258 259 262 264 258 273 273 262 269 268 265 267 276 250 267 258 266 268 258 261 272 269 272 265 2786,89 6,97 7,26 7,37 7,4 7,49 7,54 7,37 7,8 7,8 7,49 7,69 7,66 7,57 7,63 7,89 7,14 7,63 7,37 7,6 7,66 7,37 7,46 7,77 7,69 7,77 7,57 7,94
DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH PASCASARJANA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Dimensi Affect of Service Information Control Library as PlaceNo Item
67891011
345
Responden12
REKAPITULASI HARAPAN IDEAL RESPONDEN TERHADAP LAYANAN
181920212223
121314151617
JumlahRata-rata
Total Rata-rata Per Dimensi
Total Rata-rata Keseluruhan Dimensi
7,51
7,28 7,6 7,65
303132333435
242526272829
AG SG
1 Pustakawan memahami kebutuhan saya di perpustakaan 4,49 6,89 5,26 0,77 -1,63
2 Pustakawan memberikan perhatian yang sungguh-sungguh kepada saya 4,63 6,97 5 0,37 -1,97
3 Pustakawan bersedia untuk membantu jika saya mengalami kesulitan 4,63 7,26 5,4 0,77 -1,86
4 Pustakawan cepat tanggap dalam memberikan bantuan atas kesulitan saya 4,83 7,37 5,11 0,28 -2,26
5 Pustakawan ramah dan sopan melayani semua kebutuhan saya di perpustakaan 4,91 7,4 5,37 0,46 -2,03
6 Pustakawan memiliki kecakapan pada bidangnya saat melayani 4,6 7,49 5,34 0,74 -2,15
7 Pustakawan melayani sesuai dengan ketentuan jam pelayanan yang telah ditetapkan 4,97 7,54 5,66 0,69 -1,88
8 Kemampuan pustakawan dalam menjawab berbagai pertanyaan yang saya ajukan 4,91 7,37 5,29 0,38 -2,08
9Ketersediaan koleksi (buku, majalah, jurnal, buku referensi) sesuai dengan kebutuhan
belajar dan silabus/prodi saya4,77 7,8 5,37 0,6 -2,43
10 Tersedianya koleksi-koleksi terbaru yang dapat menunjang kebutuhan informasi saya 4,83 7,8 5,46 0,63 -2,34
11 Kejelasan petunjuk atau panduan penggunaan fasilitas layanan di perpustakaan 4,86 7,49 5,23 0,37 -2,26
12 Kemudahan penggunaan OPAC untuk mencari informasi di perpustakaan 4,86 7,69 5,4 0,54 -2,29
13Saya merasakan kemudahan dalam melakukan penelusuran berbagai informasi di
perpustakaan4,57 7,66 5,6 1,03 -2,06
14Penataan koleksi perpustakaan memudahkan saya untuk menemukan koleksi yang
dibutuhkan4,77 7,57 5,46 0,69 -2,11
15Waktu yang dibutuhkan untuk menemukan informasi relevan dan akurat pada OPAC
sedikit4,77 7,63 5,31 0,54 -2,32
16 Kesesuaian akurasi data pada OPAC perpustakaan dengan koleksi di jajaran rak 4,86 7,89 5,11 0,25 -2,78
17 Jumlah komputer untuk penelusuran koleksi 4,06 7,14 3,8 -0,26 -3,34
18 Kecepatan fasilitas hotspot perpustakaan untuk menelusur informasi 4,94 7,63 5,94 1 -1,69
19 Saya mampu menggunakan dan mencari sendiri informasi koleksi di OPAC perpustakaan 4,91 7,37 5,43 0,52 -1,94
20 Saya mampu untuk mencari sendiri koleksi yang saya butuhkan pada jajaran rak 4,8 7,6 5,34 0,54 -2,26
21Perpustakaan memiliki kondisi fisik gedung dan fasilitas yang memadai serta berfungsi
dengan baik4,89 7,66 6,06 1,17 -1,6
22 Pustakawan berpenampilan rapi dan menarik 4,71 7,37 5,77 1,06 -1,6
23Katenangan ruang perpustakaan mampu mendukung saya untuk belajar mandiri dan
kelompok5 7,46 6,09 1,09 -1,37
24 Perpustakaan memiliki desain ruang yang mempu menginspirasi dan menarik 4,97 7,77 5,74 0,77 -2,0325 Perpustakaan terbuka untuk civitas akademik dalam belajar mandiri maupun kelompok 5 7,69 5,74 0,74 -1,95
26 Perpustakaan mampu memberikan inspirasi dan kreativitas bagi pemustaka 4,86 7,77 5,57 0,71 -2,2
27 Perpustakaan merupakan tempat yang tenang dan nyaman untuk belajar 4,97 7,57 6 1,03 -1,57
28 Kondisi perpustakaan selalu bersih dan kondusif untuk belajar 5,09 7,94 6,14 1,05 -1,8
4,8 7,52 5,46 0,67 -2,06 0,69 -2,02
0,56
0,54
0,97 -1,77
-2,31
-1,98
Rata-rata
REKAPITULASI NILAI RATA-RATA PERSEPSI, HARAPAN, DAN KESENJANGAN
BERDASARKAN ITEM PERNYATAAN
Affect of Service
Information Control
Library as Place
No Item DimensiGAP
PERNYATAAN HARAPAN MINIMUM HARAPAN IDEAL PERSEPSI AG SG
BIODATA PENULIS
BERLIANI ARDI. Lahir di Situjuh, 04 September 1994.
Anak kedua dari tiga bersaudara. Ayahanda penulis
bernama Arnel Wandi, S.Pd dan ibunda Tasnim, S.Sos.
Riwayat pendidikan yang pernah ditempuh oleh penulis,
yaitu dimulai dari Taman Kanak-kanak Islam Raudhatul
Jannah Payakumbuh (1999-2000), SDI Raudhatul Jannah
Payakumbuh (2000-2006), SMPN 1 Payakumbuh (2006-
2009), dan SMAN 2 Payakumbuh (2009-2012). Kemudian, pada tahun 2012
penulis melanjutkan pendidikan di luar pulau Sumatera dan memutuskan untuk
masuk ke Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan memilih
program studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora dan menulis
skripsi yang berjudul Evaluasi Kualitas Layanan Perpustakaan Sekolah
Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Berdasarkan Metode
LibQUAL+TM. Selama libur kuliah berlangsung, penulis memanfaatkan waktu
dengan membantu berbagai kegiatan perpustakaan sekolah di tanah kelahiran
penulis, yaitu SMPN 2 Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Sumatera Barat pada
tahun 2014. Penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Perpustakaan
Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2015 dan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) di Desa Jayanti, Tanggerang pada tahun 2015.