PERAN PUSTAKAWAN DALAM PENATAAN RUANG PERPUSTAKAAN SEKOLAH …
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB...
Transcript of PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB...
STRATEGI PROMOSI
PERPUSTAKAAN UMUM DAERAH TANGERANG SELATAN
MELALUI LAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING
skripsi
Diajukan pada Fakultas Adab dan Humaniora untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh GelarSarjana Ilmu perpustakaan dan Informasi (S. IP)
oleh:Khariryan Arga1110025000066
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAANFAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA 1436 H / 2015 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang di ajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan berlaku di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti karya ini bukan hasil karya saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 14 Juni 2015
Khariryan Arga
ABSTRAK
Khariryan Arga (Nim, 1110025000066), Strategi Promosi Perpustakaan UmumDaerah TangerangSelatan Melalui Layanan Perpustakaan Keliling. Dibawah bimbingan Ulpah Andayani, M.Hum. Program Studi IlmuPerpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta 2015.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi promosiPerpustakaan Daerah Tangerang Selatan melalui Perpustakaan Keliling, meliputidari bentuk kegiatan promosi perpustakaan, bagaimana proses kegiatan promosiserta hambatan yang dihadapi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif denganmenggunakan pendekatan kualitatif, menggunakan teknik wawancara, observasidan dokumentasi. Sedangankan teknik analisis data dalam penelitian ini adalahreduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Informan dalampenelitian ini disebut sebagai nara sumber yang terdiri dari tiga orang yaitu,kepala sub bagian pelayanan, pustakawan dan staf perpustakaan. Hasil penelitianmenemukan bahwa bentuk promosi Perpustakaan Daerah Tangerang Selatanmelalui Perpustakaan Keliling meliputi, bentuk promosi langsung ataukomunikasi langsung dengan kegiatan user education, bazaar, mendongeng ataustory telling, lomba. Bentuk promosi tidak langsung, yaitu dengan kegiatanpenyebaran media promosi tercetak, layanan audio visual. Proses kegiatanpromosi melalui layanan perpustakaan keliling, dengan melakukan beberapatahapan yaitu, planning atau perencanaan kegiatan promosi dan implementingatau pelaksanaan. Hambatan yang dihadapi oleh Perpustakaan DaerahTangerang Selatan yaitu, kurangannya pengetahuan SDM yang menguasai ilmuperpustakaan, kendaraan perpustakaan keliling yang sudah tua dan terlalu besardan anggaran promosi perpustakaan yang tergabung dengan anggaran arsipdaerah Tangerang Selatan.
Kata kunci : Strategi promosi, layanan perpustakaan keliling
ABSTRACT
Khariryan Arga (Nim, 1110025000066), Strategy Promotion of RegionalPublic Library of South Tangerang With Mobile Library Services. Underthe tutelage of Ulpah Andayani, M. Hum. Library Science ProgramFaculty of Adab and Humanities, Syarif Hidayatullah State IslamicUniversity Jakarta 2015.
The aim of this study was to determine the promotion strategies RegionalLibrary South Tangerang through the mobile library, including the library offorms of promotion activities, how the process of promotion activities as wellas the obstacles faced. This type of research is descriptively by usingqualitative approach, using the technique of interview, observation anddocumentation. Data analysis technique in this research is data reduction, datapresentation and conclusion. The informants in this research is referred to as aresource consisting of three persons, namely, sub-section head of service,librarians and library staff. The research found that a form of promotion inwith South Tangerang Regional Library Mobile Library include : 1) The formof direct promotion or direct communication with activities of user education,bazaar, storytelling, competitions. 2) The form of indirect promotion, namelywith distribution activity promotion media printed, audio-visual services.Process of promotional activities in with mobile library services, byconducting several stages, namely : 1) Planning or planning promotionalactivities, 2) Implementing or execution. Constraints faced by RegionalLibrary of South Tangerang, namely: 1) lack of knowledge of humanresources controls of library science, 2) mobile library vehicles are old andtoo big, 3) budget promotion of libraries belonging to the archives budgetSouth Tangerang region.
Keywords : Promotion strategy, mobile library
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan kekuatan iman dan islam, taufiq, rezeki kesehatan serta
hidayah yang telah saya terima selama ini, sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Syukur dengan mengucap Alhamdulillah dan dengan usaha,
tekad serta segala bantuan dan dorongan yang maksimal dari ayah dan
kakak – kakak saya, akhirnya penulisan skripsi ini dapat saya selesaikan
dengan baik, walaupun beberapa hambatan dan rintangan yang senantiasa
mengampiri.
Disadari sepenuhnya dengan kerendahan hati bahwa penulisan
skripsi ini tidak lepas dari berbagai orang yang turut andil dengan rela
berpartisipasi dalam membantu proses penelitian dan penulisan skripsi ini
dari awal hingga selesai. Maka saya selaku penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar – besarnya kepada pihak yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini, yaitu :
1. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, MA selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS selaku ketua Jurusan Ilmu
Perpustakaan dan Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan dan Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Ulpah Andayani, M.Hum sebagai dosen pembimbing skripsi
yang telah sabar membimbing dan memberikan banyak masukan
serta saran dalam penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen Fakultas Adab dan Humaniora, khususnya Dosen
Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang telah ikhlas
memberikan ilmunya kepada kami mahasiswa – mahasiswi IPI.
6. Kepada Ayahanda tercinta, bapak Asikin Susanto terima kasih untuk
kesabaran, untaian doa serta segala perhatian sehingga bisa
menyelesaikan skripsi ini.
iii
7. Kepada Alm. Ibunda tercinta Ibu Sumiyati, yang menjadi motivasi
pribadi saya agar menjadi manusia yang lebih baik lagi. Semoga
dapat perlindungan di Alam Barzah sana dan dihindarkan dari segala
siksa kubur serta dapat diterima disisi Allah SWT, AMIN.
8. Kepada kakak saya tersayang Pratya Budi dan Astri Nuraini yang
membesarkan saya, telah memberikan segalanya yang terbaik untuk
adiknya.
9. Kepada kakak saya tersayang Eko Suroso, M.Agr yang menjadi
motivasi saya untuk melampaui beliau serta terima kasih banyak atas
bantuan, dukungan, doa serta perhatian yang menemani saya dalam
menyelesaikan skripsi ini.
10. Gema Pertiwi Syafrianti Putri, S.IP yang telah menemani saya susah
dan senang sudah mengingatkan selalu untuk menjadi yang terbaik,
menjadi alarm saya, segala bantuan serta doa yang menemani saya
menyelesaikan kuliah.
11. Sahabat kecil saya Eko Ardiyanto, SE.Sy dan Afiv Munandar, terima
kasih mas udah bantu saya saat susah dan senangnya, terutama
membantu saat proses masuk di UIN dan lain – lainnya.
12. Teman – teman diluar kampus Indra Susanto dan Rooftop Kuningan
Crew. terima kasih yang selalu mengingatkan saya tentang skripsi
dan travelling.
13. Teman – teman dari Komunitas Mahasiswa (KM) dan Gerakan
Mahasiswa Indonesia.
14. Teman – teman JIP angkatan 2007, 2008, 2009, 2010 dan 2011
khususnya kelas ipi c 2010 yang telah menemani selama 3,5 tahun
dikelas.
15. Teman – teman KKN Huwahummahum Tiwi, Nanda, Azis, Uyo,
Jilan, Fadjri, Lili, Kinan, Rani, Umam, Lia, Iwan, Balqis, Sigit, Aci
dan Onya terima kasih sudah berbagi wawasan, kisah dan hal – hal
yang tidak bisa didapat diwaktu lain.
iv
16. Teman – teman Domino’s Pizza Fatmawati, Freekick Bintaro,
Carrefoure Pamulang, Infomedia Mampang, Rooftop Kuningan
crew. Thanks All.
17. Seluruh staf Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan atas segala
bantuan kepada saya untuk melakukan observasi, wawancara dan
dukungan untuk menyelesaikan skripsi.
18. Seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
memberikan doa dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum mencapai hasil
yang sempurna. Untuk kritik dan sarann yang konstruktif dari pembaca
sangat saya harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan Ilmu Perpustakaan dan Informasi kedepannya. Atas bantuan
yang telah diberikan, saya mengucapkan banyak terima kasih.
Jakarta, Juli 2015
Penulis
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK…………………………………………………………………….….........i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….......ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….….....v
DAFTAR GAMBAR………………...………………… ………………………......x
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………........xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............………………………………………..… 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah…………......……….....…............ 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………....…………….……….. 7
D. Definisi Istilah………......…....……… ,.…………….…………....8
E. Sistematika Penulisan ……………......………………...……....... 8
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Umum……………….………………….………... 11
1. Tujuan Perpustakaan Umum................................................... .12
2. Fungsi Perpustakaan Umum................................................... .13
3. Jenis Layanan Perpustakaa Umum... .......................................13
vi
a. Ciri – ciri Perpustakaan Keliling............................................. .16
b. Fungsi Perpustakaan Keliling ... ... .......... ............................. .17
c. Tujuan Perpustakaan Keliling................................................. .18
d. Layanan Perpustakaan Keliling.... ........ ............................. ...19
B. Promosi Perpustakaan................................................................... .21
1. Pengertian Promosi. ............................................................... .21
2. Tujuan Promosi Perpustakaan.................. ................................24
3. Unsur Promosi Perpustakaan........ ....................................... ...26
4. Strategi Promosi Perpustakaan................................................ .28
5. Bentuk – Bentuk Promosi Perpustakaan. .................................32
C. Hambatan Promosi Perpustakaan......................................... ........ .41
D. Penelitian Terdahulu...................................................................... 42
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitiasn…...........................................… 48
B. Sumber Data................................................................................. ..49
C. Pemilihan Informan........................................................................ 49
D. Teknik Pengumpulan Data.................................................…..... ...51
E. Teknik Analisis Data..…..……..…......….………………….…….53
F. Tahapan Pelaksanaan Penelitian................................................... 54
G. Jadwal Penelitian.............................................................................55
vii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Objek Penelitian............................................................... ...56
1. Profil Perpustakaan.............................................................. ..56
2. Sejarah Perpustakaan Tangerang Selatan........................... ....59
3. Visi dan Misi........................................................................ ..59
4. Tujuan Perpustakaan Tangerang Selatan......................... ......60
5. Struktur Organisasi Perpustakaan....................................... ..61
6. Gedung dan Tata Ruang..................................................... ...62
7. Fasilitas Perpustakaan Tangerang Selatan......................... ...62
8. Kegiatan Perpustakaan Tangerang Selatan....................... ....63
9. Jadwal Layanan Perpustakaan Tangerang Selatan......... .......64
10. Pengguna Perpustakaan Tangerang Selatan..................... .....65
11. Koleksi Perpustakaan Tangerang.......................................... .65
B. Hasil Penelitian.............................................................................. 66
1. Bentuk Kegiatan Promosi Perpustakaan Daerah
Tangerang Selatan melalui Perpustakaan Keliling .... .... ...... 67
2. Proses Kegiatan Promosi Perpustakaan Melalui
Perpustakaan Keliling ........................................................... 68
1) Planning (Perencanaan)................................................ . 68
2) Implemantasi (Pelaksanaan).......................................... 72
a. Penyebaran Media Promosi Tercetak........................ .73
b. Layanan Audio Visual............................ ....................75
viii
c. Pendidikan Pemakai............................ ..................... .77
d. Lomba............................................. ............................78
C. Kendala Strategi Promosi Perpustakaan UmumDaerah Tangerang Selatan melalui Perpustakaan Keliling...........79
D. Pembahasan................................................................................... 83
1. Bentuk Kegiatan Promosi.................................................... ...83
2. Proses Kegiatan Promosi....................................................... .85
1) Planning (Perencanaan).......... ........................................85
2) Implementasi (Pelaksanaan)............................... .............88
3. Hambatan Promosi Perpustakaan.................. .........................91
E. Keterbatasan Penelitian................ .................................................92
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan…………………..………………………………... 93
B. Saran……………………………...……………………………. 96
DAFTAR PUSTAKA………………....……………....………………..……….... 98
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Statistik Data Pengunjung........................................................ 69
Gambar 4.2 Kegiatan Audio Visual..............................................................75
Gambar 4.3 Saluran Pemasaran Hybrida................................................... .88
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 Surat pengajuan dosen pembimbing skripsi
2. Lampiran 2 Surat tugas menjadi dosen pembimbing skripsi
3. Lampiran 3 Surat izin penelitian skripsi
4. Lampiran 4 Surat Balasan izin penelitian skripsi
5. Lampiran 5 Transkrip Wawancara
6. Lampiran 6 Foto – foto observasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang memiliki
data sangat luas, mencakup berbagai ilmu pengetahuan, seni, teknologi dan
lain – lain. Perpustakaan ialah sebuah ruangan dari sebuah gedung ataupun
gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan
lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk
digunakan pembaca.1 Perpustakaan itu sendiri terbagi dari beberapa jenis
yaitu, perpustakaan nasional, perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan
sekolah, perpustakaan umum, perpustakaan digital dan perpustakaan
khusus. Salah satu dari perpustakaan yang sudah disebutkan, ada
perpustakaan yang memiliki perpustakaan, yaitu perpustakaan umum.
Perpustakaan umum sedikit banyaknya memiliki perpustakaan keliling yang
merupakan perluasan layanan untuk melayani pengguna yang tidak
terangkau oleh perpustakaan umum, yang dilakukan dengan kendaraan
bermotor yang diisi dengan bahan pustaka dan disusun dengan rapi sesuai
tata letak dan klasifikasinya agar dapat dipakai oleh pengguna.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya perpustakaan umum
memiliki perpustakaan keliling karena tempat dari perpustakaan umum
tidak pindah, kecil kemungkinan untuk pindah, hal tersebut merugikan
masyarakat yang letaknya jauh dari perpustakaan umum. Juga bila letaknya
jauh perpustakaan umum tidak dapat dikunjungi oleh anak – anak, demikian
1 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia PustakaUmum, 1991) h.3
2
pula orang – orang yang sudah pensiun dan sudah tua ridak mampu lagi
mengunjungi perpustakaan karena kemampuan fisik dari mereka terbatas.2
Perpustakaan keliling merupakan perpustakaan yang berpindah – pindah
dengan kendaraan bermotor dengan mendatangi penggunanya agar relasi
antar perpustakaan umum dan pengguna bisa dapat terjalin serta terus
memberikan informasi yang dibutuhkan, maka dibutuhkan strategi promosi
perpustakaan agar dalam menalankan fungsi dari perpustakaan keliling
dapat mencapai targetnya.
Promosi adalah forum pertukaran informasi antara organisasi dengan
konsumen dan memiliki tujuan utama memberi informasi tentang produk
atau jasa yang disediakan oleh organisasi, sekaligus dapat membujuk
konsumen untuk beraksi terhadap produk atau jasa itu. Sedangkan didalam
dunia perdagangan promosi adalah usaha untuk memajukan dan
meningkatkan popularitas barang yang akan dijual.3 Kegiatan promosi di
perpustakaan sangat diperlukan karena dari pandangan masyarakat
Indonesia terhadap perpustakaan masih sangat rendah, dalam segi penilaian,
pemanfaatan serta penggunaan bahan pustaka. Demikian pula yang tertera
di Undang – Undang Perpustakaan Nomor 43 tahun 2007 pada pasal ke-7,
menggalakan promosi gemar membaca dan memanfaatkan perpustakaan.4
Dalam promosi pihak perpustakaan harus mengetahui sasaran dan manfaat
dari hasil promosi itu sendiri.
2 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka,1994), h.155
3 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka,1996), h. 20
4 Undang – Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan
3
Kegiatan promosi mempunyai sedikitnya empat tujuan yaitu :
1. Untuk menarik perhatian;
2. Untuk menciptakan kesan;
3. Untuk membangkitkan minat;
4. Untuk memperoleh tanggapan.5
Tujuan promosi perpustakan ialah memperkenalkan perpustakaan,
koleksi, jenis layanan dan manfaat yang dapat diperoleh oleh pengguna
perpustakaan.6 Dalam melakukan kegiatan promosi perpustakaan
membutuhkan sarana promosi yaitu :
1. Promosi tercetak (brosur, poster, leaflets, flayer, laporan tahunan,
pembatas buku, paduan perpustakaan dan lain – lain).
2. Promosi kegiatan (seminar, pameran, bazar, wisata perpustakaan
launching buku, diskusi meet and greet dengan penulis dan lain –
lain).
Promosi non cetak (media elektronik, internet dan lain – lain).
Pada zaman modern saat ini, masyarakat membutuhkan informasi yang
cepat serta instan, perpustakaan harus menjadi solusi memenuhi kebutuhan
informasi bagi para pencarinya. Menilisik dari kebiasaan masyarakat
Tangerang Selatan sehari – hari yang mencari informasi yang menggunakan
smartphone – nya untuk menemukan informasi yang dibutuhkan, serta
5 Ibid. h.206 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka,
1996), h. 20
4
dilihat dari kunjungan Perpustakaan Umum Daerah Tangerang Selatan yang
tidak ramai, ini merupakan tantangan tersendiri untuk perpustakaan agar
dapat menjadi salah satu unit kerja yang memberikan informasi yang cepat
dan luas. Melihat dari penilaian yang terjadi serta fenomena yang ada di
Tangerang Selatan yang kurang apik dalam minat baca dan sifat pragmatis
yang berkembang pada zaman modern dengan kemajuan teknologi yang
pesat, sangat diperlukan sekali pengenalan perpustakaan kepada pengguna
(promosi perpustakaan), karena sedikit banyak masyarakat memperoleh
asumsi pencarian di smartphone yang lebih praktis dikarenakan masyarakat
belum mengenal jauh arti dari perpustakaan sebenarnya. Masyarakat
Tangerang Selatan yang beranggapan perpustakaan hanyalah ruangan yang
penuh buku serta berdebu yang tidak menarik untuk didatangi atau
menggunakan perpustakaan hanya untuk sekedar istirahat tanpa
menggunakan sumber informasi yang tersedia, ditambah suasana yang harus
sepi serta petugas yang galak serta koleksi bahan pustaka yang minim
informasi. Anggapan ini menjadi tantangan tersendiri bagi pengelola
perpustakaan agar dapat menggambarkan perpustakaan adalah sumber dari
informasi, serta dapat menjadi fasilitas yang yang menujang kebutuhan
informasi yang diminta.
Melihat dari penilaian masyarakat yang sudah dijelaskan, sangat
diperlukan sekali pengenalan perpustakaan kepada pengguna, bagaimana
strategi promosi yang dilakukan, karena sedikit banyak mereka memperoleh
asumsi tersebut dikarenakan belum mengenal jauh arti dari perpustakaan
sebernarnya. Dibutuhkan sekali pengenalan perpustakaan kepada pengguna
5
agar dapat mengenali perpustakaan dan menghapuskan asumsi – asumsi
bahwa perpustakaan itu membosankan dan kurang menarik untuk didatangi.
Pepatah bilang “jika tak kenal maka tak sayang” pengguna bisa berpendapat
demikian mungkin karena belum mengenal perpustakaan, bagaimana
promosi yang dilakukan Perpustakaan Umum Daerah Tangerang Selatan
untuk mengatasi fenomena yang ada di Tangerang Selatan,
Promosi penting bagi perpustakaan karena saat ini semakin banyak
pusat informasi yang muncul seperti google, yahoo dan lain – lain. Hal ini
menjadi saingan perpustakaan, karena hal ini dapat mempengaruhi
masyarakat untuk tidak menggunakan perpustakaan. Fenomena ini menjadi
tantangan bagi Perpustakaan Umum Daerah Tangerang Selatan untuk
mengatur strategi promosi untuk menghadapinya. Oleh karena itu, penulis
mengambil judul “Strategi Promosi Perpustakaan Umum Daerah
Tangerang Selatan Melalui Layanan Perpustakaan Keliling”.
6
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan masalah
Penulis membatasi ruang lingkup permasalahannya secara
mendasar hanya mengenai bentuk promosi Perpustakaan Umum
Daerah Tangerang Selatan, bagaimana proses kegiatan promosi dan
apa saja kendala yang didapat dalam kegiatan promosi. Pembatasan
masalah ini dimaksudkan agar masalah yang diangkat oleh penulis
ini tidak meluas dan mudah dilaksanakan serta terarah sehingga tidak
mengakibatkan pemahaman yang salah dalam penelitian ini.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan sebelumnya,
maka penulis merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1) Bagaimana bentuk kegiatan promosi Perpustakaan Umum
Daerah Tangerang Selatan melalui perpustakaan keliling?
2) Bagaimana proses kegiatan promosi yang dilakukan
Perpustakaan Keliling?
3) Apa saja hambatan yang ditemui oleh Perpustakaan Keliling
dalam kegiatan promosi perpustakaan.
7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini
adalah untuk:
1) Untuk mendeskripsikan kegiatan promosi Perpustakaan Daerah
Tangerang Selatan melalui perpustkaaan keliling.
2) Untuk mengetahui bagaimana proses kegiatan promosi
Perpustakaan Umum Daerah Tangerang Selatan melalui
perpustakaan keliling.
3) Untuk mendeskripsikan hambatan apa saja yang dihadapi dalam
menjalankan promosi perpustakaan.
2. Manfaat penelitian
1) Manfaat Akademis:
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu
pengetahuan bidang perpustakaan khususnya dalam hal
promosi perpustakaan.
b. Penelitian ini dapat menjadi rujukan untuk penelitian
selanjutnya yang memiliki kemiripan topik yang sama.
2) Manfaat Praktis:
a. Penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk para
pustakawan dan kepala perpustakaan terkait dengan promosi
perpustakaan.
8
b. Penelitian ini diharapkan menjadi tolok ukur pemustaka dan
staf perpustakaan dalam strategi promosi perpustakaan.
D. Definisi Istilah
Strategi, yaitu suatu pendekatan keseluruhan yang berkaitan dengan
pelaksanaan gagasan, perencanaan dan eksekusi sebuah aktivitas atau
penerapan suatu kegiatan. Didalam strategi yang baik terdapat tim kerja
yang memiliki koordinasi, tema, identifikasi faktor yang sesuai dengan
prinsip pelaksanaan gagasan.
Promosi, adalah suatu upaya untuk menawarkan dan memberitahukan
produk serta jasa dengan tujuan yang menarik calon konsumen untuk
menggunakan atau membeli produk dan jasa yang ditawarkan.
Perpustakaan Umum, adalah tempat yang menghimpun koleksi buku,
bahan cetakan, serta rekaman lain untuk kepentingan masyarakat
umum.
Perpustakaan keliling, yaitu bagian dari perpustakaan umum, yang
mendatangi pemustaka dengan menggunakan kendaraan.
E. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembahasaan skripsi ini secara sistematis
maka penulis membagi menjadi kedalam lima (5) bab, sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis mengemukakan tentang
fenomena dan argumentasi seputar penelitian dan latar
9
belakang dilakukannya penelitian yang dilanjutkan
dengan perumusan dan batasan masalah dalam
penelitian, kemudian dijelaskan pula tentang tujuan
penelitian, definisi istilah dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
Bab ini membahas tentang pengertian perpustakaan,
beberapa istilah dalam strategi promosi perpustakaan,
tugas dan fungsi perpustakaan dan tinjauan pustaka.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini akan membahas tentang metode penelitian
yang penulis gunakan yaitu jenis dan pendekatan
penelitian, sumber data, pemilihan informan, teknik
pengumpulan data, teknik analisis data, dan jadwal
penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini merupakan hasil dan analisis penelitian yang
berisi tentang sejarah dan profil perpustakaan keliling
Tangerang Selatan, visi dan misi, sumber daya
manusia, tugas dan fungsi pustakawan di
perpustakaan daerah Tangerang Selatan dan
pembahasan konsep gagasan strategi, kegiatan
promosi melalui layanan perpustakaan keliling serta
10
kendala dalam mengaplikasikan strategi promosi
melalui layanan perpustakaan keliling.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang
diberikan untuk pengelola perpustakaan keliling
Tangerang Selatan mengenai strategi promosi
perpustakaan keliling Tangerang Selatan.
11
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum pada dasarnya membidangi dan bertanggung
jawab atas tersedianya informasi yang lengkap dan terselenggaranya
layanan yang cepat dan sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna
sehingga ketika di akses, pengguna mendapatkan kepuasan dalam pencarian
informasi. Perpustakaan umum adalah tempat penyimpanan berbagai jenis
bacaan, disitu masyarakat dapat memanfaatkan bacaannya untuk menambah
pengetahuan, mencari informasi ata sekedar mendapatkan hiburan.12
Perpustakaan umum berperan sebagai front line dalam memberikan
informasi ke masyarakat dan meningkatkan minat baca pada masyarakat
serta berperan dalam membangun fondasi pendidikan yang menjadi
permasalahan negara Indonesia saat ini. Perpustakaan di Indonesia ada
enam (6) jenis yaitu : Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Khusus,
Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan Perguruan Tinggi / Universitas,
Perpustakaan Pribadi dan perpustakaan umum.13
Perpustakaan umum sebagai sarana layanan masyarakat, berupaya
memberikan informasi dengan penyaian yang menarik dan penempatan
lokasi di pusat keramaian yang mudah aksesnya dalam segi transportasi dan
lingkungan sehingga masyarakat dapat mudah untuk berkunjung dan
menggunakan bahan pustaka yang ada di perpustakaan umum. Perpustakaan
12 Kosasih E, Panduan Penyelengaraan Perpustakaan Umum(Bandung: Geger Sunten, 1997) h.16
13 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta:Universitas Terbuka, 1994), cet.2, h. 149 – 161
12
umum turut membina masyarakat meningkatkan minat baca sedini mungkin,
terutama anak – anak berusia balita, anak – anak sekolah dan masyarakat
pada umumnya.14
Perpustakaan umum adalah salah satu dari empat jenis perpustakaan
yang disediakan untuk kepentingan pelayanan pada masyarakat umum, ini
jelas berbeda dengan perpustakaan yang lainnya.
1. Tujuan Perpustakaan Umum
1) Memupuk minat baca dan menumbuhkan daya apresiasi dan
imajinasi masyarakat.
2) Mengembangkan minat baca serta mendayagunakan semua
bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan umum
3) Mengembangkan kemampuan masyarakat untuk memecahkan
suatu masalah, bertanggung jawab serta berpartisipasi dalam
pembangunan Nasional
4) Mendidik masyarakat supaya memanfaatkan perpustakaan
secara efektif dan efisien
5) Mengembangkan kemampuan mencari, mengelola dan
memfanatkan informasi yang tersedia di perpustakaan umum.15
14 Taslimah Yusuf, Manajemen Perpustakaan Umum (Jakarta:Universitas terbuka, 1997) h.17
15 Ibid, h.18
13
2. Fungsi Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum memiliki beberapa fungsi yaitu :
1) Fungsi Pendidikan, mengembangkan dan menunjang pendidikan
diluar sekolah, universitas dan sebagai pusat kebutuhan
penelitian.
2) Pusat Informasi, menyediakan informasi yang dibutuhkan
masyarakat.
3) Preservasi Kebudayaan, menyediakan dan menyimpan tulisan
tentang kebudayaan masa lampau, kini dan sebagai
pengembangan kebudayaan dimasa mendatang.
4) Fungsi Rekreasi, bahan bacaaan yang bersifat hiburan
perpustakaan umum dapat digunakan oleh masyarakat untuk
mengisi luang.16
3. Jenis Layanan Perpustakaan Umum
Berbagai macam layanan yang sediakan oleh perpustakaan
ada yang sudah lengkap dan ada juga yang belum memadai.
Layanan yang diberikan untuk masyarakat yaitu :
1) Layanan membaca di perpustakaan
2) Layanan jasa informasi
3) Layanan sirkulasi
4) Layanan referensi
5) Layanan jasa dokumentasi
16 Taslimah Yusuf, Manajemen Perpustakaan Umum (Jakarta:Universitas Terbuka, 2001), h.21.
14
6) Layanan jasa terjemahan
7) Layanan pembuatan seri karangan
8) Layanan silang
9) Layanan perpustakaan keliling.17
a. Pengertian Perpustakaan Keliling
Perpustakaan keliling adalah perpustakaan yang
bergerak dengan membawa bahan pustaka seperti buku
dan bahan pustaka yang lainnya untuk melayani
masyarakat dari suatu perpustakaan menetap
(Perpustakaan Umum). Jadi kedudukan perpustakaan
keliling sebagai perluasan layanan perpustakaan umum.18
Perpustakaan keliling sebagai perpustakaan umum
yang melayani masyarakat yang tidak terjangkau oleh
pelayanan perpustakaan umum. Dalam pelayanan
mengungungi kelurahan, sekolah yang merupakan usaha
dalam peningkatan perluasan pelayanan perpustakaan
keliling. Khususnya di Perpustakaan Umum Daerah
Tangerang Selatan yang mempunyai 9 unit mobil pintar
yang membawa bahan koleksi ke titik – titik yang sudah
dijadwalkan. Dengan adanya perpustakaan keliling maka
diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang tidak
mengetahui informasi yang bisa mereka baca.
17 Martini Hardjoprakoso, Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum(Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 1992), h.91.
18 Anwar M, Media Pustakawan : Peranan Perpustakaan Keliling (Jakarta:Lembaga Informasi Nasional, 2001), h.51.
15
Perpustakaan keliling adalah bagian dari
perpustakaan umum yang mendatangi pemakai dengan
menggunakan kendaraan (darat maupun air), secara
umum, perpustakaan keliling berfungsi sebagai
perpustakaan umum yang melayani masyarakat yang
tidak terjangkau oleh perpustakaan umum. Perpustakaan
keliling mendatangi masyarakat yang bertempat tinggal
jauh dari perpustakaan umum dapat memanfaatkan jasa
yang diberikan oleh perpustakaan umum.19 Harrod’s
Librarian’s Glosarry menjelaskan mengenai perpustakaan
keliling yang menggungakan istilah sebagai berikut,
“Mobile library is a vehicle equipped and operated to
provide a service comparable to a part-time branch
library”.20 Yang diartikan dalam bahasa indonesia bahwa
perpustakaan keliling adalah kendaraan yang beroperasi
dalam layanan paruh waktu perpustakaan umum.
Maka disimpulkan bahwa perpustakaan keliling
merupakan perluasan layanan dari perpustakaan umum,
yang teknisnya menggunakan kendaraan yang telah
dilengkapi oleh bahan pustaka dan sarana – sarana yang
menunjang kebutuhan informasi masyarakat, kendaraan
tersebut mendatangi lokasi – lokasi masyarakat yang
19 http:medfo.net46.netperpustakaan%20keliling.pdf. Diakses 5 Oktober 2014,Wib 20.00
20 Prytherch, Ray, Harrod’s Librarian’s Glossary: 9.000 Terms Used inInformation Management, Library Science. Publishing, the Book Trades and ArchiveManagement (London : Gowen Publishing Company Limited, 1995, ed,8), h.420.
16
tidak menjangkau perpustakaan umum. Perpustakaan
melayani masyarakat karena kondisi tertentu yang tidak
dapat menangkau perpustakaan umum yang jaraknya jauh
dari kediaman atau sekolah masyarakat. Dioperasikan
dalam waktu yang sudah ditentukan, terjadwal dengan
rapi.
Kendaraan yang digunakan perpustakaan keliling
bermacam – macam, ada yang memakai mobil seperti
yang dilakukan perpustakaan umum daerah Tangerang
Selatan, ada yang memakai perahu, becak motor dan
sebagainya. Tergantung dari kondisi daerah, ketika
daerah yang mempunyai sungai yang banyak,
menggunakan perahu menjadi kendaraan perpustakaan
keliling menjadi solusinya. Perpustakaan keliling
merupakan salah satu cara memeberikan informasi
kepada pemakai yang tidak dapat menjangkau gedung
dari perpustakaan umum yang letaknya jauh. Dengan
adanya perpustakaan keliling maka pemakai tidak jauh –
jauh mendatangi perpustakaan umum, tetapi perputakaan-
lah yang mendatangi masyarakatnya yang sebagai
pengguna perpustakaan umum.
Sejak mulai dikenalkan, eksistensi perpustakaan
keliling telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Pelayanan perpustakaan keliling yang pertama kali ada di
17
Inggris di kota Warrington pada tahun 1859. Sarana
perpustakaan keliling pada waktu itu terus dikembangkan
oleh para ahli, sampai pertengahan abad 19. Pada tahun
1920, pengembangan kendaraan untuk perpustakaan
keliling mengganti dari kereta kuda menjadi kendaraan
bermotor.21
Sedangkan di Indonesia pelayanan perpustakaan
keliling pertama kali dilakukan oleh Volkslectuur yang
dikenal pada saat ini adalah Balai Pustaka pada tahun
1920-an, yaitu dengan membawa koleksi dengan
menggunakan kendaraan bermobil hingga ke pelosok
pulau jawa.22
b. Ciri – Ciri Perpustakaan Keliling
Perpustakaan keliling berbeda dengan perpustakaan
yang lainnya, dimana perpustakaan keliling yang selalu
bergerak ke titik – titik tertentu agar masyarakat dapat
menggunakan bahan koleksi dengan mudah dan
mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Perpustakaan
keliling mempunyai beberapa ciri, yaitu : (1) Bergerak,
dikarenakan dalam pengoperasian perpustakaan keliling
selalu mobile atau berpindah – pindah ke titik – titik yang
sudah ditentukan sebelumnya. (2) Mempunyai bahan
21 Feather, Jhon & Paul Sturger, International Encyclopedia of Infrmation andLibrary Science, Encycopedia Vol 1 (London: Routledge, 1997), h. 299-300.
22 Sulistyo Basuki, Periodisasi Perpustakaan Indonesia (Bandung : PT RemajaRosdakarya, 1994), h.49.
18
pustaka, karena perpustakaan yang memiliki bahan
pustaka untuk memenuhi permintaan informasi dari
pemakai. (3) Mempunyai pengguna, pengguna disini
adalah masyarakat daerah perpustakaan umum yang tidak
menjangkau gedung perpustakaan atau jauh jarak antara
rumah, sekolah serta titik perkumpulan masyarakat ke
perpustakaan umum.
c. Fungsi Perpustakaan Keliling
Melihat daerah jangkauan perpustakaan umum yang
luas, perpustakaan keliling merupakan perluasan layanan
dari perpustakaan umum yang memiliki fungsi sebagai
berikut : (1) Melayani masyarakat yang belum terjangkau
oleh layanan perpustakaan umum yang menetap. (2)
Melayani masyarakat dalam situasi dan kondisi tertentu
tidak dapat mencapai ke perpustakaan umum, misalnya
sedang menjalani hukuman di lembaga pemasyarakatan
atau berada di panti dan lain sebagainya. (3)
Mempromosikan layanan perpustakaan kepada masyarakat
yang belum perpnah mengenal perpustakaan. (4)
Memberikan layanan yang bersifat sementara atau
temporary hingga daerah tersebut didirikan perpustakaan
umum menetap. (5) Sebagai sarana umtuk membantu
menemukan lokasi yang strategis untuk membangun
19
perpustakaan umum yang akan direncanakan. (6)
Menggantikan fungsi perpustakaan umum apabila terjadi
situasi tertentu. (7) Melakukan tugas – tugas
kepustakawanan, seperti: mendata koleksi secara berkala,
agar pengunjung tidak bosan dengan bahan koleksi yang
dibawa perpustakaan keliling dan membuat laporan
kegiatan baik bulanan, tribulanan dan tahunan.23
d. Tujuan Perpustakaan Keliling
Sesuai dengan fungsi perpustakaan keliling sebagai
perluasan layanan perpustakaan umum, maka koleksi
perpustakaan keliling perlu dibina agar benar – benar
memenuhi kebutuhan informasi seluruh lapisan
masyarakat. Perpustakaan keliling perlu dibina secara
konseptual, terencana, terpadu dalam kerangka sistem
nasional perpustakaan. Perpustakaan keliling dapat juga
melayani masyarakat pedesaan dimana belum ada
pelayanan perpustakaan desa. Adapun tujuan
diselenggarakan perpustakaan keliling adalah : (1)
Memeratakan layanan informasi dan bahan bacaan kepada
masyarakat sampai ke daerah terpencil dan yang belum
memungkinkan didirikan perpustakaan menetap. (2)
Membantu perpustakaan umum dalam mengembangkan
pendidikan informal kepada masyarakat. (3)
23 Supriyanto, Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakawan (Jakarta : IkatanPustakawan Indonesia DKI Jakarta, 2006), h.108.
20
Memperkenalkan bahan pustaka lainnya kepada
masyarakat. (4) Memperkenalkan jasa perpustakaan
kepada masyarakat, sehingga tumbuh budayauntuk
memanfaatkan jasa perpustakaan pada masyarakat. (5)
Meningkatkan minat baca dan mengembangkan cinta buku
kepada semua lapisan masyarakat. (6) Mengadakan kerja
sama dengan lembaga masyarakat sosial, pendidikan, dan
pemerintah daerah dalam meningkatkan kemampuan
intelektual dan kultural masyarakat.24
e. Layanan Perpustakaan Keliling
Ada dua sistem layanan perpustakaan keliling yang
dikenal saat ini yaitu : (1) Layanan terbuka, sistem
layanan terbuka ini para pengunjung perpustakaan dengan
bebas memilih dan mencari sendiri bahan pustaka yang
ada didalam kendaraan perpustakaan keliling. Pengunjung
dapat langsung menuju rak – rak buku, majalah, buletin
dan koran yang tersedia. Ketika pengunjung agak
kesulitan dalam pencarian bahan pustaka, pengunjung
dapat meminta bantuan kepada petugas perpustakaan. (2)
Layanan tertutup, sistem layanan ini, petugas perpustakaan
yang mengambil bahan pustaka yang diinginkan
pengunjung. Para pengunjung meminta bantuan kepada
petugas atau pustakawan agar bahan pustaka yang
24 Mujito, Panduan Penyelanggaran Perpustakaan Keliling (Jakarta :Perpustakaan Nasional RI, 1992), h.5.
21
diperlukannya dapat di temukan. Petugas tersebut mencari
dan mengambil koleksi di rak dan menyerahkannya
kepada pengunjung yang meminta. Dalam situasi ini
pengunjung tidak dapat leluasa dalam pencarian bahan
koleksi, pengunjung tidak diperbolehkan mengambil
sendiri bahan koleksi dari tempatnya. Oleh karena itu
pengunjung harus mengetahui terlebih dahulu secara jelas
nama pengarang, judul buku yang dibutuhkan, sebelum
mengajukan permintaan kepada petugas. Pengunjung
dapat menggunakan katalog, baik katalog pengarang, judul
maupun subjek. Apabila informasi bahan koleksi sudah
ditemukan, pengunjung dapat menuliskan permintaannya
pada formulir yang sudah disediakan oleh perpustakaan
keliling.
B. Promosi Perpustakaan
Promosi adalah hal yang penting dan perlu dilakukan dalam sebuah
instasi atau organisasi, profit ataupun yang tidak profit.
1. Pengertian Promosi
Istilah promosi sebenarnya berasal dari kata inggris yaitu
promotion. Didalam kamus Inggris – Indonesia promotion berarti
sebagai kenaikan atau kemajuan, maka istilah promosi biasanya
dihubungkan dengan peningkatan hasil sebuah kegiatan.
22
Menurut William Stanton, promosi merupakan usaha dalam
bidang informasi, himbauan dan komunikasi. Ketiga bidang ini
saling berhubungan sebab memberi informasi adalah menghimbau
dan sebaliknya, seseorang yang dihimbau juga memberikan
infomasi. Himbauan dan informasi akan menjadi efektif dengan
dikomunikasikannya dengan penerima.25
Sedangkan menurut Kotler, promosi adalah seni dan teknik
untuk berhubungan dengan masyarakat, memperkenalkan produk –
produk yang dihasilkan, pelayanan serta fasilitas yang disediakan
agar calon pengguna mengetahuinya.26
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian dari
promosi adalah kegiatan komunikasi dengan masyarakat dengan
menghimbau informasi tentang produk – produk yang dihasilkan,
pelayanan dan fasilitas yang sudah disediakan agar calon pengguna
mengetahui dengan baik produk, fasilitas dan layanan yang
dihasilkan.
Promosi merupakan forum pertukaran informasi antara
organisasi dan konsumen dengan tujuan utama memberi informasi
tentang produk atau jasa yang disediakan oleh organisasi, sekaligus
membujuk konsumen untuk bereaksi terhadap produk atau jasa
yang ditawarkan.
25 Stanton, William J. Prinsip Pemasaran (Jakarta : Erlangga, 1996), h. 138.26 Kotler, Phillip, Marketing Management Millenium Edition (New Jersey :
Prentice-Hall, 2000), h. 563.
23
Menurut Lasa HS, promosi perpustakaan adalah pertukaran
informasi antar organisasi atau lembaga dengan konsumen dengan
tujuan utamanya memberi informasi tentang produk atau jasa yang
tersedia dalam organisasi dan membujuk calon konsumen untuk
bereaksi terhadap produk atau jasa tersebut.27
Menurut Qalyubi promosi perpustakaan merupakan aktifitas
memperkenalkan perpustakaan dari segi fasilitas, koleksi, jenis
layanan, dan manfaat yang diperoleh oleh setiap pemakai
perpustakan.28
Didalam pelaksanaan promosi perpustakaan, Edinger
mengemukakan tiga pendekatan informasi yaitu :
1) Melalui iklan
2) Melalui kontak pribadi
3) Melalui penciptaan “suasana”
Suatu penelitian yang dilakukan oleh Hall di Inggris
menunjukan bahwa promosi yang efektif adalah promosi melalui
pesan dari mulut ke mulut. 29
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa promosi
perpustakaan merupakan bentuk komunikasi dengan cara
pertukaran informasi kepada konsumen atau pemakai perpustakaan
27 Lasa HS, Manajemen Perpustakaan (Yogyakarta : Gama Media, 2009), h. 29028 Qalyubi dkk, Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi (Yogyakarta: IAIN
SUKA, 2003), h, 26029 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka,
1996) , h.28.
24
dengan memperkenalkan, mempengaruhi atau membujuk agar
bereaksi untuk menggunakan produk dan jasa yang ditawarkan.
Promosi yang dilakukan perpustakaan merupakan kegiatan
untuk memberi informasi tentang perpustakaan, bahan koleksi,
layanan dan lain sebagainya yang berhubungan dengan
perpustakaan. Dengan promosi diharapkan agar para calon
pengguna perpustakaan dapat mengenal dengan baik apa layanan.
2. Tujuan Promosi Perpustakaan
Kegiatan promosi ini berkaitan dengan aktivitas yang digunakan
untuk menginformasikan kepada seseorang atau sekelompok orang
tentang sebuah organisasi serta produk – produknya. Dengan kata
lain, promosi digunakan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang suatu organisasi dan tentang produk baru atau
yang telah ada.30 Sebagai suatu sarana komunikasi pemasaran
perpustakaan keliling, tentunya promosi perpustakaan memiliki
beberapa tujuan,
Tujuan promosi perpustakaan menurut Lasa HS yaitu, menarik
perhatian, menciptakan kesan, membangkitkan minat, memperoleh
tanggapan, mempengaruhi untuk menerima ide, konsep atau barang
yang dipromosikan.31
30 Marius P. Angipora, Dasar – Dasar Pemasaran (Jakarta : Raja GrafindoPersada, 2002), h.374.
31 Ibid, h. 290
25
Sedangkan menurut Qalyubi tujuan promosi perpustakaan ada
lima, yaitu:
1) Memperkenalkan fungsi perpustakaan kepada masyarakat
pemakai
2) Mendorong minat baca dan mendorong masyarakat agar
menggunakan koleksi perpustakaan semaksimalnya dan
menambah jumlah orang yang gemar membaca.
3) Memperkenalkan pelayanan dan jasa perpustakaan kepada
masyarakat
4) Memberikan kesadaran masyarakat akan adanya pelayanan
perpustakaan dan menggunakannya, serta mengembangkan
pengertian masyarakat, agar mendukung kegiatan
perpustakaan
5) Memasyarakatkan slogan “tak kenal maka tak sayang”.32
Berdasarkan pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
tujuan dari promosi perpustakaan yaitu untuk menginformasikan
produk, fasilitas dan jasa perpustakaan kepada calon pengguna atau
masyarakat agar dapat meningkatkan atau mendorong masyarakat
menggunakan perpustakaan.
Promosi yang dilakukan perpustakaan bertujuan agar para
pengguna dapat mengetahui produk (bahan pustaka dan fasilitas
serta informasi) yang disajikan dengan baik. Dalam hal ini
32 Septiyantono, Tri dan Umar Sidik, Dasar – Dasar Ilmu Perpustakaan danInformasi (Yogyakarta : Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab UINSunan Kalijaga Yogyakarta, 2003), h.260
26
dibutuhkan kemampuam komunikasi pustakawan dalam
mempromosikan jasa dan layanan yang tersedia diperpustakaan,
sehingga pengguna maupun calon pengguna perpustakaan dapat
mengetahuinya dan mau menggunakannya.
Promosi perpustakaan bermanfaat agar perpustakaan dapat lebih
aktif dalam melayani dan memberikan informasi kepada
masyarakat. Menjadi pilar dalam mencerdaskan bangsa Indonesia,
dengan meningkatkan dan menumbuhkan minat baca kepada
masyarakat sedini mungkin.
3. Unsur Promosi Perpustakaan
Mempromosikan perpustakaan haruslah diketahui bahwa
promosi perpustakaan terdiri dari berbagai unsur maupun
komponen yang harus diperhatikan. Menurut Qalyubi untuk
mempromosikan perpustakaan perlu diperhatikan unsur-unsur
promosi, yaitu:
1) Attention/perhatian
2) Interest/ketertarikan
3) Desire/keinginan
4) Action/tindakan
5) Satisfy/kepuasan.33
33 Qalyubi dkk, Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi (Yogyakarta: IAINSUKA, 2003), h, 261
27
Menurut Ushawood (1996: 22) ada beberapa faktor yang harus
diperhatikan dalam melaksanakan kegiatan promosi yaitu:
1) Motivasi promosi
Di sini perlu dikaji apakah sebenarnya yang diinginkan
oleh pemakai perpustakaan kita. Seperti bentuk-bentuk
promosi yang diinginkan untuk keperluan apa mereka
memerlukan informasi.
2) Minat pemakai
Selain itu perlu dikaji beragam minat baca pengguna.
Pengetahuan tentang minat pengguna akan membantu
perpustakaan memberi informasi yang tepat kepada
pengguna.
3) Latar belakang
Selanjutnya latar belakang sosial, ekonomi, dan
pendidikan pemakai akan sangat membantu jika dapat harus
diperhatikan dalam melaksanakan kegiatan promosi yaitu:
diketahui secara umum.34
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa unsur promosi
lebih menekankan pada kebutuhan pengguna, dimana promosi
harus memperhatikan latar belakang, minat pengguna dalam
pelaksanaannya untuk menghasilkan kepuasan para pengguna.
34 Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Universitas Terbuka: Depdikbud, 1996),h. 22
28
Dengan demikian tugas promosi adalah untuk menarik perhatian
sehingga masyarakat berminat terhadap apa yang dipromosikan.
4. Strategi Promosi Perpustakaan
Strategi berasal dari bahasa Yunani “Strategos” yang berarti
jendral atau panglima. Dalam bidang kemiliteran, strategi berarti cara
penggunaan seluruh kekutan militer untuk mencapai tujuan perang.
Menurut ensiklopedia, strategi diartikan sebagai seni membawa pasukan
ke dalam medan tempur dalam posisi yang paling menguntungkan35
Menurut Djamarah dan Zain, strategi mengandung pengertian
suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai
sasaran yang telah ditentukan.36
Strategi merupakaan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam
kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta
prioritas alokasi sumber daya.37
Berdasarkan pengertian strategi, peneliti mengambil kesimpulan
bahwa strategi dalam penelitian ini berarti cara atau langkah-langkah
terbaik untuk mencapai misi organisasi yang kemudian dijalankan dengan
cara yang benar guna mencapai tujuan tertentu
35 Gulo, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta : Grasindo, 2002), h .2.36 Djamarah dan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta : PT. Rineka Cipta,
1997), h. 537 Rambat Lupioyadi, Manajemen Pemasaran Jasa ( Jakarta : Salemba Empat,
2001), h. 13
29
Pengertian strategi promosi menurut Moekijat adalah
kegiatan perusahaan untuk mendorong penjualan barang atau jasa
dengan mengarahkan komunikasi – komunikasi yang meyakinkan
kepada para pembeli.38 Strategi promosi menurut Kotler terdiri dari
beberapa tahapan, yaitu :
1. Menentukan alat promosi
2. Perencanaan Produk dan Sasaran
3. Manajemen Kegiatan
4. Distribusi.39
Menurut Radiosunu dalam strategi promosi perlu adanya
proses promosi yaitu dapat dirinci dalam 3 (tiga) model sebagai
berikut:
1. Model Retorika
Merupakan suatu model yang digunakan dalam situasi
dimana seseorang berbicara dihadapan suatu audience.
2. Model Propaganda
Merupakan model yang diperuntukkan bagi situasi dalam
suatu lembaga.
38 Moekijat, Manajemen Pemasaran ( Bandung : Mandar Maju, 2000), h. 44339 Phillip Kotler, Alih Bahasa Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia,
Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian ( Jakarta : Salemba Empat, 2001),h. 657
30
3. Model Negosiasi
Merupakan model persuasi yang banyak digunakan dalam
manajemen tenaga kerja, diplomasi internasional, proses
legislative dan negosiasi penjualan.40
Dalam melaksanakan strategi promosi ada elemen penting
yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Planning ( perencanaan )
Perencanaan dibutuhkan sebagai strategi untuk dapat
mengkomunikasikan atau menyampaikan pesan kepada
masyarakat agar program kerjanya dapat terwujud. Dalam
perencanaan menggunakan model perencanaan Robert E.
Simon:
1) Problem analysis
Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi
permasalahan yang akan menjadi dasar dari promosi
2) Identification of target audience and controlling
variables for each
Segmentasi audien digunakan untuk mengenali
keseluruhan audien. Selain untuk mengenali
keseluruhan audien, segmentasi juga digunakan untuk
pemilihan media.
40 Radiosunu, Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Analisis. (Yogyakarta :Gama Media, 2001), h. 92
31
3) Work analysis and Plan
Tahap perencanaan dan pelaksanaan melibatkan
sejumlah besar aktivitas dan sebagai perencana,
membutuhkan system yang memungkinkan kita untuk
menjelaskan aktivitas kampanye serta hubungannya
untuk merencanakan, pendelegasian tugas dan
monitoring.
4) Budget
Anggaran merupakan hal yang penting dalam
perencanaan, karena dalam perencanaan kita harus
memperhitungkan anggaran yang akan dikeluarkan
dalam persiapan maupun pelaksanaan kampanye.41
2. Implementing ( pelaksanaan )
Pelaksanaan merupakan suatu proses pembuatan
keputusan dari suatu teori yang berhubungan dengan
perencanaan pesan serta pemilihan saluran yang tepat
untuk mencapai tujuan yamg telah ditetapkan.42
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa berbagai macam promosi perpustakaan merupakan
upaya yang tepat yang telah dilakukan oleh perpustakaan
untuk dapat meningkatkan angka kunjungan perpustakaan.
41 http://lova241smk.wordpress.com/2012/02/26/menerapkan-fungsi -manajemen-poac-planning-organizing-actuating-controlling-dalam-aspek-strategi-promosi/ diaksestanggal 21 September 2015 22.00 Wib
42 Ibid, diakses tanggal 21 September 2015 22.00 Wib
32
5. Bentuk – Bentuk Promosi Perpustakaan
Beberapa bentuk atau media promosi yang biasa digunakan
antara lain :
1) Publikasi
Publikasi adalah perangsangan non personal agar ada
permintaan terhadap produk dan jasa melalui penyajian yang
menarik di radio televisi atau di panggung. Publikasi biasanya
cuma – cuma, organisasi nirlaba seperti perpustakaan tidak
banyak yang memiliki anggaran khusus atau dana yang
mencukupi untuk melakukan kegiatan promosi, dan publikasi-
lah yang menjadi jawaban persoalan itu. Publikasi menjadi
bentuk promosi yang potensial dimanfaatkan oleh perpustakaan.
2) Iklan
Iklan merupakan media promosi dalam bentuk penyajian
mengenai ide, produk atau jasa dengan cara membayar.43 Iklan
dapat dilaksanakan dalam beberapa bentuk kegiatan, yang
tercetak maupun yang tidak tercetak. Iklan biasanya sengaa
diperlihatkan dititik yang ramai orang berkumpul, berjalan
maupun sedang melakukan pekerjaan. Media iklan ada beberapa
bentuk, melalui media cetak, media elektronik, radio, televisi
dan masih banyak ragamnya.
43 Ibid, h. 29.
33
3) Kontak perorangan
Promosi dalam bentuk ini dilakukan melalui pertemuan
langsung antar perwakilan organisasi dengan pasar targetnya.
Menurut Kotler fungsi promosi kontak perorangan dapat
diuraikan sebagai berikut :
a. Menjual. Artinya organisasi berusaha menigkatkan jumlah
konsumen dengan langsung mencari konsumen baru.
Disamping itu juga meningkatkan jumlah produk dan jasa
yang dibeli oleh konsumen yang ada.
b. Memberi layanan. Dengan kontak perorangan, organisasi
mencoba memberi pelayanan langsung kepada konsumen.
Pelayanan ini bisa dalam bentuk konsultasi, memberi tahu
atau membantu konsumen.
c. Meneliti. Mengawasi perkembangan yang terjadi di antara
konsumen dan juga antara pesaing – pesaing organisasi. Staf
organisasi yang terun ke lapangan untuk bertemu langsung
dengan konsumen, mempunyai posisi strategi untuk
mengetahui kebutuhan – kebutuhan dan keinginan baru di
pasar serta perkembangan lainnya.44
4) Insentif
Insentif adalah pemberian sesuatu yang bernilai sebagai
tambahan terhadap penawaran yang diajukan dengan maksud
untuk mendorong perubahan sikap konsumen terhadap
44 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka,1996) , h.30.
34
penawaran tersebut. Menurut Kotler untuk memanfaatkan
teknik ini harus melalui sejumlah proses yaitu, menentukan
tujuan – tujuan yang ingin dicapai, menentukan jangkauan
insentif dengan cara menetapkan kepada siapa pemberian
intensif tersebut, menentukan penerima insentif, menentukan
bentuk intensif, menentukan besarnya insentif dan
menentukan waktu pemberian intensif.45
5) Penciptaan suasana kondusif
Suasana ini diciptakan sedemikian rupa agar meningkatkan
kepuasan pada waktu menggunakan produk atau jasa yang
disajikan. Unsur ini perlu diperhitungkan karena konsumen
dan organisasi pada waktu menggunakan produk atau jasa
bertemu dengan staf yang sedang bertugas dalam kondisi
fisik tertentu.
Bentuk promosi perpustakaan ada beberapa bentuk yang
tercetak maupun yang tidak tercetak. Adapun sarana promosi yang
tercetak yaitu :
1) Brosur
Brosur adalah salah satu bentuk media promosi, biasanya berupa
kertas cetakan yang mengandung informasi tentang suatu barang
atau jasa yang akan ditawarkan kepada konsumen atau
pengguna perpustakaan dengan harapan dapat dimanfaatkan
oleh konsumen atau pengguna. Brosur bisa lebih banyak
45 Ibid, h. 31.
35
memberikan informasi mengenai perpustakaan dan fasilitas
yang dimiliki. Adapun beberapa informasi yang penting dan
dapat dimasukan dalam brosur, yaitu :
a. Petunjuk umum tentang perpustakaan
b. Informasi mengenai koleksi perpustakaan
c. Daftar bacaan yang menarik
d. Petunjuk subjek – subjek tertentu
e. Informasi jenis layanan perpustakaan.46
2) Map khusus perpustakaan
Map khusus perpustakaan dicetak dengan menggunakan logo
perpustakaan, dirancang berbeda dangan map – map yang yang
biasanya. Biasanya didalam map sudah ada beberapa media
promosi yang lain seperti, brosur, pembatas buku dan
sebagainya. Kumpulan sarana promosi ini dapat dikemas
menjadi satu paket dan diberikan kepada orang – orang
tertentu.47
3) Poster
Poster adalah salah satu media promosi yang biasanya berupa
kertas besar berukuran A3 atau A2 yang berisi tulisan atau
gambar informasi untuk umum tentang suatu hal yang disajikan
secara menarik dengan huruf – huruf besar.48 Poster digunakan
untuk memperkenalkan layanan baru suatu kegiatan atau
46 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka,1996) , h.72.
47 Rizal Saiful Haq, et al, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah(Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h.80.
48 Ibid. h.80.
36
sekedar menekankan dan menonjolkan layanan lama,
mensegarkan kembali agar pengguna dapat lebih tertarik lagi
untuk menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Langkah
– langkah yang harus diperhatikan dalam membuat poster
adalah :
1) Menentukan tema dan kata – kata poster
2) Merancang poster
3) Memperbanyak dan memasang poster
4) Flyer
Flyer terdiri dari satu lembar kertas yang lebih kecil dari poster
yang mengandung informasi dari dua sisi depan dan belakang.
Informasi yang dimuat dalam flyer ini berupa layanan dan hasil
kreatif dari suatu perpustakaan. Oleh karena itu, sarana ini
sangat sesuai dalam membantu pustakawan dalam melakukan
kegiatan promosi.49
5) Newsletter
Newsletter adalah media yang dapat digunakan untuk memberi
informasi khusus kepasa sejumlah orangsecara teratur beruta
berita singkat yang ditulis dengan gaya yang tidak formal. Hal –
hal yang nyata seperti kertas dan percetakaan sudah barang tentu
mempunyai pengaruh yang besar dalam media promosi. News
letter sering juga disebut ‘majalah internal’ atau ‘home
49 Ibid, h.178.
37
journal’.50 News letter harus ringkas dan informasinya mesti
dirasakan bermanfaat bagi orang – orang yang akan
membacanya. Berisi informasi yang berubah – ubah sesuai
dengan nomor penerbitan news letter, setidaknya memuat
bagian – bagian tetap sebagai berikut :
a. Bagian editorial. Bagian ini perlu memberikan informasi dan
pandangan yang menarik dan penting tentang tujuan news
letter, baik tujuan umum maupun tujuan khusus terbitan
tertentu.
b. Informasi ringkas tapi sangat rinci tentang layanan, kegiatan,
buku, jurnal, majalah baru, fasilitas dan peraturan
perpustakaan serta tentang perubahan staf dan tugasnya.
c. Memberikan ilustrasi yang menarik, gambar – gambar dan
kuis.
Tulisan news letter yang baik dapat dilihat berdarsarkan
beberapa ciri, yaitu :
a. Spesifikasi. Maksudnya isi tulisan dari news letter harus
pada inti masalahnya.
b. Kompak. Informasi yang dimuat harus senada dan berkaitan.
c. Menarik. Merangsang orang untuk melakukan sesuatu.
50 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka,1996) , h.89.
38
6) Pembatas buku
Pembatas buku adalah suatu benda yang digunakan untuk
memberi tanda pembatas pada halaman – halaman sebuah buku.
Pembuatan pembatas buku yang berlogo perpustakaan akan
sangat mempengaruhi citra atau sosok perpustakaan di hati
penggunaatau calon pengguna.51
7) Buku panduan perpustakaan
Buku panduan perpustakaan adalah sebuah buku kecil yang
diterbitkan oleh perpustakaanyang memuat informasi segala
sesuatu mengenai perpustakaan. 52
Menurut Lasa untuk mempromosikan informasi, antara lain
dengan pembuatan leaflet, penyebaran brosur, map kemasan khusus,
papan nama, pertemuan ilmiah, pengelolaan, pameran buku,
kunjungan dan promosi melalui homepage atau website di internet.53
Homepage adalah halaman pertama dalam suatu sajian informasi.
Adapun situs internet dan website sendiri adalah gabungan seluruh
halaman website yang menyajikan suatu informasi utuh. Situs Web
inilah yang sering digunakan oleh lembaga, perusahaan, produsen,
yayasan, dan yang lainnya untuk mempromosikan produknya
(barang atau jasa) kepada khalayak. Ada beberarapa bentuk promosi
perpustakaan non cetak yaitu :
51 Ibid, h. 97.52 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta : Universitas Terbuka,
1996) , h. 100.53 Lasa HS, (2005). Manajemen Perpustakaan (Yogyakarta : Gama Media, 2005),
h. 238-241
39
1) Internet
Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer yang luas
dan mendunia. Internet adalah hungan pemakai komputer dari
suatu daerah ke daerah yang lain diseluruh dunia, dalam
hitungan detik dapat mencapai informasi di tempat lain yang
berjarak ribuan kilometer. Bahkan surat kabar, majalah dan
buku tersedia di internet dalam bentuk elektronik.54 Dalam
kegiatan promosi, perpustakaan dapat memanfaatkan internet
sebagai media promosi dengan menyediakan koleksi
perpustakaan dalam bentuk elektronik, agar dapat diakses oleh
masyarakat dimanapun dengan media internet.
2) Website
Website bila diartikan dalam bahasa Indonesia adalah ‘situs
web’. Website adalah suatu halaman web yang saling
berhubungan yang umumnya berada pada peladen yang sama
berisikan kumpulan informasi yang disediakan secara
perorangan, kelompok atau organisasi.55 Website bisa dijadikan
salah satu sarana dalam melakukan kegiatan promosi di
perpustakaan. Perpustakaan bisa membuat website tentang
informasi profil perpustakaan, sejarah perpustakaan, layanan
perpustakaan, fasilitas dan lain sebagainya.
54 Karmidi Martoatmodjo, Manajemen Perpustakaan Khusus (Jakarta: UniversitasTerbuka, 1999), h.5
55 http://id.m.wikipedia.org/wiki/situs_web diakses 15 oktober 2014, wib 16.00
40
3) Memutar film atau video
Memutar film atau video tentang penggunaan perpustakaan
termasuk salah satu cara yang baik dan tepat untuk
mempromosikan perpustakaan terutama terhadap anak – anak.
Karena dimasa kanak – kanak, mereka cerdas dalam
menangkap visual, apalagi jika film atau video disajikan
dengan menarik. Selain itu pemutaaran film atau video bisa
disajikan kepada calon pengguna yang lain. Video seperti ini
dapat disajikan pada rombongan tamu yang berkunjung ke
perpustakaan.56
Berbagai sarana yang digunakan dalam kegiatan promosi perpustakan
dalam bentuk tercetak dianggap efektif, dalam pembuatan dan
penyebarannya. Mencapai seluruh lapisan masyarakat. Keberadaannya
dititik keramaian masyarakat, sehingga promosi dalam media tercetak dapat
dibilang efektif.
Selain promosi dalam media tercetak ada media lain yang cukup efektif
dan murah yaitu media elektronik. Pembuatannya yang mudah serta
penyebarannya yang sangat cepat dan langsung. Lebih efektif karena faktor
teknologi pada masa ini yang telah mencapai seluruh lapisan masyarakat.
56 Rizal Saiful Haq, et al, Pengantar Manajemen, h.128
41
C. Hambatan Promosi Perpustakaan
Promosi perpustakaan tidak lepas dari berbagai masalah yang
kadang menjadi penghambat atau kendala dalam pelaksanaannya.
Kendala-kendala tersebut bisa berasal dari dalam perpustakaan maupun
luar perpustakaan.
Lebih jauh Qalyubi menyatakan kendala-kendala yang dihadapi
oleh perpustakaan dalam melaksanakan promosi perpustakaan, yaitu:
1. Kendala dari dalam (internal)
1) Pengetahuan pustakawan tentang ilmu dan teknik
pemasaran masih lemah
2) Pandangan tradisional terhadap perpustakaan yang melihat
perpustakaan hanya sebagai sebuah gudang buku
3) Gedung/fasilitas perpustakaan tidak memadai
4) Dana untuk membeli bahan pustaka dan membuka
layananlayanan baru kurang memadai, dan
5) Apresiasi pustakawan terhadap pengguna perpustakaan
lemah
2. Kendala dari luar (eksternal)
1) Komitmen dari pimpinan dalam mendukung terhadap
eksistensi perpustakaan masih sangat kurang
2) Pengguna perpustakaan hanya bersifat sementara, kecuali
yang terdapat pada jenis perpustakaan khusus dan
perpustakaan umum.
42
3) Manajemen organisasi lemah
4) Budaya baca masyarakat dengan memanfaatkan
perpustakaan sangat lemah.57
D. Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang promosi perpustakaan sebelumnya telah dilakukan
oleh beberapa mahasiswa, penulis memaparkan hasil dan metode yang telah
dipakai oleh peneliti terdahulu.
Eine Ayu Saraswati, dengan judul Manajemen Promosi Perpustakaan :
Studi Kasus di Perpustakaan Budaya. Penelitian ini menjelaskan penerapan
manajemen promosi perpustakaan di Perpustakaan Diknas. Penilitian ini
dibatasi pada peninjauan terhadap prosedur manajemen promosi PPN
melalui pemberitaan di media masa. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui penerapan manajemen promosi perpustakaan di Perpustakaan
Diknas melalui pemberitaan di media masa. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, teknik pengumpulan data
melalui kajian pustaka.58
Skripsi Nur Afifa Fauzia dengan judul Promosi Perpustakaan : Studi
Kasus di Perpustakaan Umum Daerah Propinsi DKI Jakarta. Penelitian ini
membahas tentang kegiatan promosi di Perpustakaan Umum Daerah
Provinsi DKI Jakarta, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menggambarkan kegiatan promosi yang telah dilakukan oleh Perpustakaan
57 Qalyubi dkk, Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi (Yogyakarta: IAINSUKA, 2007), h, 263 – 264
58 Eine Ayu Sarawati, Manajemen Promosi Perpustakaan : Studi Kasus diPerpustakaan Diknas, Skripsi S1 Universitas Indonesia (Depok: Fak. Ilmu PengetahuanBudaya, 2007), h. 14
43
Umum Daerah dan mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi kegiatan
promosi di Perpustakaan Umum Daerah. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah wawancara dan kajian pustaka. Hasil penelitian
didapatkan bahwa kegiatan promosi yang dilakukan oleh Perpustakaan
Umum Daerah DKI Jakarta adalah dengan membuat papan penunjuk,
running text, melakukan kerja sama, menerima kunjungan, melalui
pelayanan, mengikuti pameran, mengadakan lomba, bedah buku, pemilihan
abang none buku, kegiatan hari anak jakarta membaca, pemuatan berita di
media masa cetak, peliputan profil disebuah stasiun tv. Faktor yang
mempengaruhi kegiatan promosi Perpustakaan Umum Daerah adalah dana,
staf perpustakaan, gedung, pasar dan perhatian Pemerintah Daerah Provinsi
DKI Jakarta. 59
Helmita Raharjo (Universitas Negeri Jakarta), Junaida (Universitas
Sumatera Utara), Lastri (Universitas Indonesia), Nur Afifa Fauzia
(Universitas Indonesia). Kesimpulan dari penelitian Lastri dengan judul
Promosi Layanan Perpustakaan Daerah Istimewa Yogyakartadidaptkan
bahwa kegiatan promosi yang dilakukan oleh perpustakaan dengan
membuat brosur, pamflet dan media tercetak lainnya, dengan melakukan
kerjasama dengan kecamatan dan kelurahan setempat. Selain perpustakaan
keliling belum melaksanakan promosi media elektronik, dengan mengalami
kendala dari fasilitas elektronik disana. Oleh karena itu untuk meningkatkan
koleksi atau jasa yang disediakan perpustakaan memerlukan sebuah jaringan
59 Nur Afifa Fauzia, Promosi Perpustakaan : Studi Kasus di Perpustakaan UmumDaerah Propinsi DKI Jakarta, Skripsi S1 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah(Jakarta: Fak. Adab dan Humaniora, 2007), h.viii
44
kerjasama dengan perpustakaan lain sehingga dapat saling membantu dalam
memenuhi kebutuhan pemakainya.60
Dalam skripsi Siti Maisyaroh dengan judul, Kegiatan Promosi Taman
Bacaan (TBM) di Depok : Studi Kasus TBM Alfabet dan TBM Bina Kreasi.
Penelitian ini membahas tentang kegiatan promosi Taman Bacaan
Masyarakat Alfabet dan Bina Kreasi di Depok. Tujuan penelitian adalah
mengetahui kegiatan promosi dalam mempromosikan jasa dan layanan
TBM Alfabet dan Bina Kreasi serta memahami faktor yang
mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan
pendekatan kualitatif. Tenik pengumpulan data berasal dari observasi,
wawancara dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa TBM
Alfabet dan TBM Bina Kreasi telah melakukan bauran promosi periklanan,
promosi penjualan, penjualan perorangan, publikasi dan pemasaran media
interaktif. Dana, SDM dan koleksi merupakan faktor yang mempengaruhi
kegiatan promosi TBM Alfabet dan TBM Bina Kreasi.61
Aisha Rachman dengan judul Skripsi, Evaluasi Kegiatan Promosi
Perpustakaan dan Arsip Kotamadya Jakarta Selatan. Peneletian ini
membahas mengenai evaluasi kegiatan promosi KPAK Jakarta Selatan
melalui opini pengguna dan pustakawan. Permasalahan ini adalah opini
pengguna dan pustakawan terhadap kegiatan promosi yang sudah dilakukan
KPAK Jakarta Selatan. Penelitian ini bertuaun untuk mengetahui kegiatan
promosi yang sudah dilakukan oleh KPAK Jakarta Selatan serta memahami
60 Lastri, Promosi Layanan Perpustakaan di Perpustakaan Daerah IstimewaYogyakarta, Skripsi S1 Universitas Indonesia (Depok: Fak. Sastra UI, 1995), h. 12
61 Siti Maisyaroh, Kegiatan Promosi Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Depok: Studi Kasus TBM Alfabet dan TBM Bina Kreasi, Skripsi S1 Universitas Indonesia(Depok: Fak. Ilmu Pengetahuan Budaya, 2009), h. xii
45
opini dari pengguna dan pustakawan terhadap kegiatan promosi KPAK
Jakarta Selatan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa kegiatan promosi yang sudah dilakukan oleh KPAK
Jakarta Selatan belum maksimal karena pengguna masih belum merasakan
adanya promosi yang sampai ke mereka.62
Andi Asari dalam judul skripsi, Strategi Promosi di Perpustakaan
Universitas Gajah Mada (UGM). Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi,
wawancara dan observasi. Dalam penelitian ini diambil informan
secukupnya untuk diwawancarai dengan menggunakan tape recorder.
Untuk menganalisis data didasarkan pada teori moleong dengan metode
deskriptif. Hasil penelitiann ini diketahui bahwa promosi di Perpustakaan
UGM dijalankan secara bersama oleh pihak manajemen atau tidak ditangani
oleh tim khusus. sarana promosi yang dipakai Perpustakaan UGM adalah
bentuk media (cetak maupun non cetak), kegiatan (seminar, library tour dan
ceramah) dan pemberdaya sarana prasarana serta pemberdayaan SDM.
Hambatan – hambatan yang dihadapi Perpustakaan UGM dalam kegiatan
promosi adalah masalah SDM.63
62 Aisha Rachman, Evaluasi Kegiatan Promosi Perpustakaan : Studi Kasus diKantor Perpustakaan dan Arsip Kotamadya Jakata Selatan, Skripsi S1 UniversitasIndonesia (Depok: Fak. Ilmu Pengetahuan Budaya, 2008), h.12
63 Andi Asari, Strategi Promosi di Perpustakaan Universitas Gajah Mada(UGM), Skripsi S1 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (Yogyakarta: Fak. Adab danIlmu Budaya, 2012), h. 13.
46
Lukman dengan judul skripsi, Studi Tentang Promosi Perpustakaan di
Perpustakaan Umum Kabupaten Bantul Yogyakarta. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi, waancara bebas terpimpin dan dokumentasi. Hasil
penelitian ini Perpustakaan Umum Kabupaten Bantul dalam
mempromosikan perpustakaannya dengan cara lomba, spanduk, seminar dan
aktivitas layanan masyarakat. Promosi perpustakaan di Perpustakaan Umum
Kabupaten Bantul, lebih banyak beruuan sekedar memberikan informasi dan
mengingatkan kembali keberadaan produk dan jasa layanan perpustakaan
dan sedikti sekali yang bertujuan berusaha membujuk untuk datang ke
Perpustakaan Umum Kabupaten Bantul.64
Sonia Mustinda dalam judul Skripsi Promosi Yang Dilakukan di
Perpustakaan Kementrian Pendidikan Nasional RI. Penelitian ini dilakukan
di Perpustakaan Kementrian Pendidikan Nasional yang bertujuan untuk
mengetahui cara dan sarana promosi yang dilakukan perpustaakan
sertakendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan promosi
perpustakaan tersebut. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu metode kuantitaif. Sample dan respondennya adalah pengguna
Perpustakaan Kementrian Pendidikan Nasional RI, pengambilan sampel
dilakukan secara Accindental Sampling (sampel kebetulan).
64 Luman, Studi Tentang Promosi Perpustakaan di Perpustkaan Umum KabupatenBantul Yogyakarta, Skripsi S1 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (Yogyakarta: Fak.Adab dan Ilmu Budaya, 2010), h. 14
47
Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa cara promosi perpustakaan yang
memiliki prosentase tertinggi adalah kontak perorangan dan bimbingan
pengguna, sebanyak 43%, sarana promosi memiliki prosentase tertinggi
adalah brosur, sebanyak 61%. Kendala yang dihadapi perpustkaan adalah
kendala dari dalam perpustakaan salah satunya kebijakan yang ada sering
menghambat pelaksanaan kegiatan promosi perpustkaan.65
65 Sonia Mustinda, Promosi Yang Dilakukan di Perpustakaan KementrianPendidikan Nasional RI, Skripsi S1 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (Jakarta:Fak. Adab dan Humaniora, 2010), h. iii.
48
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deksriptif analisis yaitu
penelitian bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai strategi
promosi perpustakaan keliling daerah Tangerang Selatan. Penelitian
deksriptif ini bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis, faktual
dan akurat mengenai fakta – fakta, sifat, serta hubungan yang
diselidiki.1
Sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan adalah
pendekatan kualitatif, yakni penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata – kata dan bahasa,
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode alamiah.2 Mengetahui lebih mendalam bagaimana
Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan melakukan kegiatan promosi
berdarsarkan strategi yang menyertakan Perpustakaan keliling sebagai
senjata utama. Dengan Pendekatan Kualitatif ini peneliti diharapkan
mampu menggali fakta-fakta yang tak nampak secara indrawi.
1 Mohammad Natsir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003) h. 54.2 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja
rusdakarya, 2009) h. 13.
49
B. Sumber Data
Sumber yang digunakan penulis untuk mendapatkan data atau
informasi dalam penelitian ini adalah :
1) Data Primer
Bertujuan untuk mendapatkan informasi atau data secara langsung
dari objek penelitian. Penulis melakukan observasi (pengamatan)
dilapangan serta mewawancarai kepala perpustakaan, pustakawan
yang bertanggung jawab atas pengembangan layanan promosi
perpustakaan keliling Tangerang Selatan.
2) Data Sekunder
Dengan mempelajari buku – buku, literatur – literatur, artikel –
artikel serta dokumen yang terkait dengan perpustakaan keliling
Tangerang Selatan yang bermaksud agar mendapatkan gambaran
tentang promosi perpustakaan.
C. Pemilihan Informan
Sampel dalam penelitian sebagian dari populasi yang dijadikan
objek sumber data yang sebenarnya dari suatu kegiatan penelitian.
Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi
sebagai narasumber, informan dan guru dalam penelitian.3 Informan
dalam penelitian ini yaitu kepala perpustakaan Tangerang Selatan,
Pustakawan, serta pegawai yang bekerja di perpustakaan keliling.
3 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: ALFABETA, 2007),h.50.
50
Kriteria informan yang berasal dari kepala bagian layanan,
pemustaka dan staf tentunya yang menjadi perhatian peneliti adalah
orang yang mengerti dengan kegiatan promosi perpustakaan di
Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan.
Penelitian dilakukan di Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan
informan yang penulis jadikan referensi ialah kepala bagian layanan
perpustakaan yakni Ibu Evi Mahawati, pustakawan Ibu Lenny dan staf
Perpustakaan Keliling Bapak Irvan. Berikut data dan alasan terpilihnya
informan, diantaranya adalah :
a. Nama : Evy Mahawati, SE
Pendidikan : S1 Ekonomi
Beliau dipilh karena memiliki jabatan Kepala Seksi
Pelayanan Perpustakaan, yang mencakup kegiatan promosi
perpustakaan serta layanan perpustakaan keliling, sehingga
beliau dapat menjelaskan kegiatan promosi secara terperinci.
b. Nama : Leni, S. IP.
Pendidikan : S1 Perpustakaan
Informan ini dipilih karena beliau pustakawan di
Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan serta salah satu
bagian dari layanan perpustakaan keliling. Beliau
menentukan tentang kegiatan teknis dari promosi
perpustakaan.
51
c. Nama : Irfan
Pendidikan : SMA
Informan ini dipilih karena beliau selaku staff perpustakaan
keliling yang mengaplikasikan segala kegiatan perpustakaan
keliling yang menjadi strategi promosi.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini disesuaikan dengan fokus
dan tujuan penelitian. Data yang dikumpulkan berdarsarkan data primer
dan sekunder. Penulis menggunakan beberapa teknik untuk
mempermudah pengumpulan data yang diperlukan. Oleh karena itu
pengumpulan data harus dilakukan dengan sistematis dan sesuai dengan
masalah penelitian. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data
yang digunakan dengan cara berikut :
1) Observasi, dalam hal ini penulis menggunakan teknik untuk
melihat, mengamati langsung aktivitas promosi perpustakaan,
khususnya pada layanan perpustakaan keliling serta mengetahui
strategi promosi yang digunakan, mengumpulkan fakta – fakta,
pernyataan – pernyataan yang merupakan hasil dari kenyataan
untuk dibahas dalam hasil penelitian. Sasaran dari observasi ini
yaitu bagian layanan promosi perpustakaan di Perpustakaan
Keliling Tangerang Selatan.
52
2) Wawancara, teknik ini digunakan untuk memperjelas permasalahan
yang ada, yaitu dalam promosi perpustakaan di Perpustakaan
Keliling Tangerang Selatan. Bentuk wawancara yang digunakan
adalapernth wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak
terstruktur merupakan pendekatan yang optimal guna memperoleh
data jika subjek sulit mengemukakan pendapatnya. Jika kejadian
itu terjadi, maka pewawancara dapat memodifikasi dan
berimprovisasi pertanyaan yang yang diajukan. Dengan teknik ini
memungkinakan datayang lebih mendalam yaitu pertanyaan
tambahan untuk mengurangi respon – respon yang tidak jelas, agar
dapat diperoleh jawaban yang lebih khusus dan lebih tepat.4
Berikut materi yang sudah penulis tentukan :
a. Bagaimana bentuk kegiatan promosi Perpustakaan Daerah
Tangerang Selatan melalui perpustakaan keliling?
b. Bagaimana proses (faktor, perencanaan dan pelaksanaan)
kegiatan promosi perpustakaan melalui layanan perpustakaan
keliling?
c. Apa saja sarana promosi yang digunakan oleh perpustakaan
Daerah Tangerang Selatan melalui layanan perpustakaan
keliling?
d. Sejauh mana kegiatan promosi perpustakaan berlangsung?
e. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan strategi
promosi ini?
4 Lexy J. Moleong. Metode Penelitian Kualitatif (Bandung : RemajaRosdakarya,2007), h. 190.
53
Materi ini yang sudah ditetapkan penulis ini dapat dimodifikasi dan
berimprovisasi dalam pertanyaan yang diajukan, sehingga dengan
ini memungkinkan data yang lebih mendalam.
3) Dokumentasi, dilakukan untuk mencari data yang berupa catatan,
brosur, arsip, notulasi rapat, agenda dan sebagainya.5
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
analisa data kualitatif. Aktivitas dalam analisa data kualitatif dilakukan
secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus pada setiap
tahapan penelitian.6 Proses analisa data dilakukan dalam beberapa
tahap, yaitu :
1) Pengumpulan data penelitian melalui proses studi literatur,
observasi dan wawancara
2) Data dianalisis secara matang, hasil wawancara dibuatkan transkrip
(rekod wawancara dibuat dalam bentuk tulisan)
3) Menyederhanakan data analisis dalam bentuk yang mudah dibaca,
dimengerti serta di interrprestasikan.
4) Pembuatan laporan penelitian.
5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, cet. 8.(Jakarta: Rineka Cipta, 1992). h. 200.
6 Lexy J Moleong, Metodologi peneliitian kualitatif (Bandung: RemajaRusdakarya, 2009) h.207
54
F. Tahapan Pelaksanaan Penelitian
Penulis akan menjelaskan hasil penelitian yang dilakukan di
Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan mengenai strategi promosi
perpustakaan melalui Perpustakaan Keliling. Hasil penelitian berupa
observasi, dokumentasi dan wawancara dengan informan yang
berkenaan dengan kegiatan promosi perpustakaan. Informan dalam
penelitian ini berjumlah 3 orang. Penulis memiliki kriteria dalam
memilih informan, yaitu informan yang memiliki jabatan sebagai
kepala bagian layanan yang bertanggung jawab atas kegiatan promosi
di layanan Perpustakaan Keliling, pustakawan yang mengerti prosedur
promosi serta staf Perpustakaan Keliling yang melaksanakan kegiatan
promosinya.
Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan
yang terletak di Jl. Siliwangi Raya no. 3 Pamulang dan Perpustakaan
Keliling yang lokasinya mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan.
Sebelum terjadi wawancara penulis mengikuti prosedur yang ada,
yaitu mendatangi Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan bagian
administrasi yang terdapat di Jl. Taman Tekno BSD guna menyerahkan
identitas agar mendapatkan izin dan surat penelitian sebagai syarat
utama.
Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan
pendekatan penelitian kualitatif, menggunakan teknik observasi,
dokumentasi dan wawancara serta dokumentasi.
55
Pada teknik wawancara, data-data yang penulis butuhkan adalah
mengenai promosi perpustakaan Daerah Tangerang Selatan dengan
jumlah pertanyaan wawancara masing masing sebanyak 5 untuk
informan yang sudah memenuhi kriteria penulis. Penulis menggunakan
teknik wawancara tidak terstruktur agar bisa dikembangan,
berimprovisasi dan dimodifikasi sesuai dengan kondisi, agar
mendapatkan data yang lebih dalam.
G. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Daerah Tangerang
Selatan yang terletak di Jl. Siliwangi Raya Pamulang dimulai
pada 18 Oktober 2014 dan beberapa lokasi yang menjadi
destinasi Perpustakaan Keliling. Pelaksanaan wawancara
dilakukan di Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan.
Tabel 1.1
Jadwal Penelitian
2014 2015
Kegiatan Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr
Pengajuan Proposal
Bimbingan
Penelitian/Observasi
Pengajuan Sidang
56
BAB IV
HASIL PENILITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil dan Objek Penelitian
1. Profil Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan
Perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan berdiri tidak
lama setelah perpustakaan umum diresmikan yaitu tanggal 05 Juli
2012, tujuan diadakannya perpustakaan keliling untuk
meningkatkan minat baca masyarakat kota Tangerang Selatan dan
sebagai jasa promosi Perpustakaan Umum Daerah Tangerang
Selatan agar masyarakat kota Tangerang Selatan tahu bahwa di
daerah mereka terdapat perpustakaan umum karena selama ini
banyak masyarakat yang tidak tahu tentang kegiatan Perpustakaan
Umum Daerah Tangerang Selatan maka dari itu peran perpustakaan
keliling sangat berpengaruh dalam mengembangkan kegiatan
Perpustakaan Umum Daerah Tangerang Selatan. Perpustakaan
keliling memiliki delapan armada, tujuh armada didapatkan dari
Dinas Pendidikan kota Tangerang Selatan, sedangkan satu armada
didapatkan dari hibah Perpustakaan Nasional, armada ini biasanya
digunakan untuk membantu kegiatan perpustakaan keliling jika
mendapat undangan dari sekolah atau kelurahan.
Kegiatan perpustakaan keliling dilaksanakan setiap hari senin
– jum’at dari pukul 08.30 – 14.00, kadang perpustakaan keliling
juga mengadakan kegiatan pada hari minggu dari pukul 06.00 –
57
10.00 biasanya kegiatan ini dilakukan kalau ada car free day di
setiap daerah sesuai dengan rute yang telah ditentukan.
Rute perpustakaan keliling ditentukan dari bagian layanan
perpustakaan umum, setiap mobil mewakili tiap kecamatan yang
ada di daerah Tangerang Selatan, sedangkan kendaraan yang
dimiliki perpustakaan keliling berjumlah tujuh jadi tujuh
kecamatan yang dijangkau oleh perpustakaan keliling, biasanya
peprustakaan keliling lebih sering mengunjungi sekolah-sekolah
dibandingkan kelurahan.
Kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan keliling
merupakan kegiatan yang menunjang kreativitas anak, yaitu :
1) Pemutaran film
2) Mewarnai
3) Membuat origami
Kegiatan dilakukan jika pengguna perpustakaannya anak TK
dan SD, kalo untuk pengguna SMP dan SMA lebih banyak
memanfaatkan koleksi buku. Karena buku yang ada di
perpustakaan keliling tidak mereka dapatkan di perpustakaan
sekolah mereka, maka dari itu pengguna tertarik dengan kegiatan
yang diadakan perpustakaan keliling.
Perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan memiliki 24
petugas yang melaksanakan kegiatan perpustakaan keliling, setiap
armada perpustakaan keliling memiliki tiga orang petugas yang
dapat menjalankan kegiatan perpustakaan keliling, salah satu
58
diantaranya bertugas sebagai supir dan dua lainnya bertugas dalam
melaksanakan kegiatan perpustakaan keliling, petugas
perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan tidak memiliki
lulusan ilmu perpustakaan, sedangkan Perpustakaan Daerah kota
Tangerang selatan hanya memiliki dua orang sarjana ilmu
perpustakaan sedangkan sisanya yang berjumlah 68 orang memiliki
latar belakang umum dan lulusan SMA, walaupun masih sedikit
staff yang memiliki keahlian di bidang perpustakaan tetapi staff
lain yang tidak sesuai bidangnya sudah mengikuti pelatihan
perpustakaan yang diadakan oleh Perpustakaan Nasional.
Kegiatan perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan
terlebih dahulu dilakukan oleh Dinas Pendidikan kota Tangerang
Selatan, baru pada tahun 2012 kegiatan perpustakaan keliling di
alih fungsikan oleh Perpustakaan Daerah kota Tangerang Selatan,
sebagai tindak lanjut pendidikan infornal yang bisa didapatkan
siswa/i selain dari pendidikan formal atau sekolah. Kebijakan
perpustakaan keliling masih mengacu pada kebijakan yang
diadakan Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Daerah Tangerang
Selatan belum memiliki kebijakan tersendiri, kebijakan baru akan
dirumuskan tahun 2014, untuk perpustakaan keliling juga belum
memiliki kebijakan tersendiri.
59
2. Sejarah Perpustakaan Umum Daerah Tangerang Selatan
Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan, merupakan
salah satu lembaga teknis daerah yang dibentuk beradasarkan
peraturan daerah kota Tangerang Selatan Nomor 6 tahun 2010
tanggal 30 desember 2010 tentang organisasi perangkat daerah.
Lembaga teknis daerah ini merupakan unsur pendukung dalam
bidang perpustakaan di kota Tangerang Selatan. Pada tanggal 5 Juli
2012 berdirilah Perpustakaan Umum Daerah Tangerang Selatan
yang di sahkan oleh Walikota Tangerang Selatan.
3. Visi Dan Misi Perpustakaan Umum Daerah Tangerang Selatan
1) Visi Perpustakaan Daerah Tangerang selatan
“TERWUJUDNYA KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH
SEBAGAI PUSAT LAYANAN INFORMASI MENUJU
PENINGKATAN MUTUPENDIDIKAN MASYARAKAT KOTA
TANGERANG SELATAN YANG CERDAS, MODERN DAN
RELIGIUS”
2) Misi Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penyelenggaraan
perpustakaan
b. Meningkatkan kualitas sumber daya pengelola
perpustakaan
c. Meningkatkan kualitas layanan serta pemasyarakatan
perpustakaan
60
d. Meningkatkan pengembangan, pembinaan perpustakaan
e. Meningkatkan jaringan informasi dan kerjasama
perpustakaan
f. Meningkatkan minat budaya baca masyarakat
g. Meningkatkan penyelamatan dan pelestarian hasil budaya
Bangsa berupa karya cetak dan karya rekam baik dalam
bentuk hard copy maupun soft copy.
4. Tujuan Perpustakaan Umum Daerah Tangerang Selatan
Tujuan dari Perpustakaan Umum Daerah Tangerang Selatan
Antara Lain :
1) Meningkatkan kemampuan sumber daya aparatur
2) Meningkatkan manajemen kelembagaan
3) Meningkatkan sistem pengelolaan keuangan perpustakaan
4) Meningkatkan sarana dan prasarana kelembagaan
5) Meningkatkan pelayanan pengaduan masyarakat
6) Meningkatkan sistem layanan di gedung perpustakaan
7) Meningkatkan pelayanan ekstensi
8) Meningkatkan kemampuan sumberdaya pengelola berbagai
jenis perpustakaan
9) Meningkatkan manajemen layanan di berbagai jenis
perpustakaan
10) Meningkatkan pengembangan perpustakaan di daerah
61
11) Meningkatkan publikasi dan pembinaan di berbagai
jenisperpustakaan
12) Penyuluhan perpustakaan kepada masyarakat
13) Peningkatan sistem layanan
14) Peningkatan layanan informasi
15) Mengembangkan penyelenggaran perpustakaan atau taman
bacaan masyarakat
16) Memasyarakatkan minat dan budaya baca masyarakat
5. Struktur Organisasi Perpustakaan Umum Daerah Tangerang
Selatan
61
11) Meningkatkan publikasi dan pembinaan di berbagai
jenisperpustakaan
12) Penyuluhan perpustakaan kepada masyarakat
13) Peningkatan sistem layanan
14) Peningkatan layanan informasi
15) Mengembangkan penyelenggaran perpustakaan atau taman
bacaan masyarakat
16) Memasyarakatkan minat dan budaya baca masyarakat
5. Struktur Organisasi Perpustakaan Umum Daerah Tangerang
Selatan
61
11) Meningkatkan publikasi dan pembinaan di berbagai
jenisperpustakaan
12) Penyuluhan perpustakaan kepada masyarakat
13) Peningkatan sistem layanan
14) Peningkatan layanan informasi
15) Mengembangkan penyelenggaran perpustakaan atau taman
bacaan masyarakat
16) Memasyarakatkan minat dan budaya baca masyarakat
5. Struktur Organisasi Perpustakaan Umum Daerah Tangerang
Selatan
62
6. Gedung dan Tata Ruang Perpustakaan Daerah Tangerang
Selatan
Gedung perpustakaan belum memiliki gedung tersendiri,
gedung yang sekarang digunakan sebagai perpustakaan daerah
masih menyewa, dengan luas gedung 5x20 meter, belum bisa
memberikan hasil yang optimal dalam melaksanakan kegiatan yang
ada di perpustakaan daerah tangerang selatan, gedung perpustakaan
daerah tangerang selatan ini bertempat di ruko graha mitra, Jl.
Siliwangi Raya No.3 pondok benda – pamulang Tangerang Selatan.
Karena kondisi dari gedung yang berdiri di ruko dan agak masuk
kedalam serta belum ada plang atau tanda seperti neon box dengan
desain yang menarik belum memberikan hasil yang optimal.
7. Fasilitas Perpustakaan Umum Daerah Tangerang Selatan
Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan ini memiliki
fasilitas yang masih dibilang belum berkecukupan untuk dikatakan
sebagai perpustakaan umum, sehingga pengunjung kadang masih
merasa kurang nyaman berada di Perpustakaan ini.
Fasilitas yang dimiliki oleh Perpustakaan Daerah Tangerang
Selatan ini antara lain :
1) Rak untuk koleksi buku. Khusus untuk rak layanan anak
disesuaikan dengan ukuran anak-anak, sehingga
memudahkan anak-anak untuk memilih koleksi yang ingin
63
digunakan, layanan ini terdapat di lantai 1, sedangkan di
lantai 2 rak dikhususkan untuk koleksi umum.
2) Meja dan kursi untuk membaca, difungsikan bagi pengguna
yang ingin membaca di meja dan kursi tersebut.
3) Karpet, difungsikan untuk layanan anak, agar anak-anak bisa
lebih leluasa dalam menbaca atau melakukan kegiatan yang
mereka inginkan.
4) Ruang penyejuk (AC), ruang ini hanya ada di lantai 1,
sehingga pengunjung akan merasa nyaman jika berkunjung
ke perpustakaan ini.
5) Mobil perpustakaan keliling, mobil ini berjumlah delapan,
tujuh mobil didapat dari Dinas Pendidikan Kota Tangerang
Selatan, sedangkan satu mobil lagi hibah dari Perpustakaan
Nasional, mobil ini berjenis mitsubishi L300, L7 dan toyota
heluxe.
6) Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan sudah menggunakan
online katalog, sehingga membantu pemustaka dalam
mencari buku yang dibutuhkan.
8. Kegiatan Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan
Kegiatan yang dilakukan oleh Perpustakaan Daerah
Tangerang Selatan, merupakan kegiatan yang dapat menunjang
kreativitas anak dan menumbuhkan rasa gemar membaca. Kegiatan
yang ada di Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan, antara lain :
64
1) Pemutaran Film
Kegiatan ini sangat diminati anak-anak, karena banyak hal
yang bisa dipelajari oleh anak-anak. Kegiatan ini dilakukan
dengan menggunakan TV dan DVD Player sebagai media
untuk memutar film.
2) Mewarnai
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang diadakan bagi
anak-anak usia 3-7 tahun, karena pada saat usia dini lah anak-
anak mampu untuk belajar banyak hal termasuk membedakan
warna.
3) Membuat origami
Kegiatan ini sangat menarik perhatian anak-anak, karena
mereka bisa membuat sesuatu melalui kertas origami yang
memiliki warna beraneka ragam.
9. Jadwal Layanan Perpustakaan Umum Daerah Tangerang
Selatan
Jadwal kegiatan Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan
dilaksanakan :
Perpustakaan umum setiap hari senin - jum’at : 08.00 – 16.00
Perpustakaan keliling hari senin – jum’at : 08.30 – 14.00.
65
10. Pengguna Perpustakaan Umum Daerah Tangerang Selatan
Pengguan Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan yang
telah menjadi anggota dapat diketahui melalui kepemilikan kartu
anggota, cara menjadi anggota di perpustakaan ini sangat mudah,
hanya dengan memperlihatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP), kita
bisa mendaftar dan langsung mendapatkan kartu anggota,
perpustakaan belum memiliki kebijakan tersendiri dalam
pembuatan kartu anggota, belum adanya SOP menjadi salah satu
masalah yang ada di perpustakaan ini, sampai saat ini sudah ada
900 orang yang terdaftar sebagai anggota perpustakaan ini.
11. Koleksi Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan
Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan tidak hanya
memiliki koleksi buku, tetapi juga ada koleksi CD dan majalah,
terdapat berbagai macam koleksi, dari koleksi fiksi, non fiksi, buku
cerita, ensiklopedia, kamus dan koran. Koleksi di perpustakaan ini
berjumlah 40.000 eksemplar dari 10.000 judul pada tahun 2013,
koleksi ini di dapat dari hibah dinas pendidikan dan pembelian dari
anggaran APBD 2011 dan 2012.
66
B. Hasil Penelitian
Pada bab ini membahas hasil penelitian yang penulis dapatkan
melalui observasi dan wawancara di Perpustakaan Umum Daerah
Tangerang Selatan pada layanan perpustakaan keliling yang
berorientasi pada strategi promosi serta hambatan yang dihadapi oleh
perpustakaan.
Penulis mengawali penelitian ini dengan melakukan observasi ke
Perpustakaan Umum Daerah Tangerang Selatan dan mengikuti
kegiatan layanan perpustakaan keliling, adapun hal- hal yang diamati
penulis adalah bentuk dan proses kegiatan promosi perpustakaan
melalui layanan perpustakaan keliling serta hambatan yang dihadapi.
Kemudian data data yang diperoleh melalui teknik wawancara
terhadap informan yang terkait dalam kegiatan promosi perpustakaan.
Hasil – hasil yang didapat dari teknik observasi dan wawancara
kemudian diproses serta disajikan dalam bab ini.
67
1. Bentuk Kegiatan Promosi Perpustakaan Daerah Tangerang
Selatan Melalui Perpustakaan Keliling
Kegiatan promosi perpustakaan merupakan aktivitas
memperkenalkan perpustakaan kepada masyarakat luas agar mengenal
atau mengetahui Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan.
Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan merupakan unsur penunjang
dalam pengembangan yang ditujukan kepada masyarakat luas agar
dapat digunakan sesuai dengan fungsi dan tujuannya. Berdasarkan
hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala bagian layanan
perpustakaan, staf atau karyawan dan pustakawan, Perpustakaan
Daerah Tangerang Selatan melakukan promosi dengan berbagai
macam kegiatan. Kegiatan promosi yang telah dilakukan Perpusda
Tangsel yaitu melalui perpustakaan keliling, kegiatan mendongeng
atau bercerita (Story Telling), peminjaman buku, penyebaran media
promosi, user education atau pendidikan pemustaka, layanan audio
visual dan penyebaran informasi tentang kegiatan besar Perpusda
Tangsel.
“disini(perpustakaan keliling) ada beberapa bentuk kegiatanpromosi, kita menyebarkan brosur tentang layanan yang ada di kamimelalui perpustakaan keliling juga. Buletin juga ada, mapperpustakaan juga ada, tapi biasanya di pakai untuk membawa suratjalan untuk memberi persetujuan ya. Misalnya kalo ke sekolah, kanada surat jalan tuh buat ke kepala sekolah buat kasih tanda tangansama cap juga, bahwa pusling kami sedang berkunjung di sekolah ini,tanggal ini, bulan ini, ada juga lomba, nonton film juga..”56
56 Wawancara Pribadi dengan Ibu Evi Mahawati, Tangerang Selatan,Tanggal 18 Maret 2015.
68
Pernyataan diatas menjelaskan bentuk kegiatan promosi melalui
layanan perpustakaan keliling yaitu dengan komunikasi langsung dan
tidak langsung. Bentuk kegiatan promosi tidak langsung seperti
menggunakan media promosi tercetak, sedangkan bentuk langsung
seperti dengan kegiatan lomba dan user education.
2. Proses Kegiatan Promosi Perpustakaan Melalui Perpustakaan
Keliling
1) Perencanaan (Planning)
Dalam melakukan kegiatan promosi Perpustakaan Daerah
Tangerang Selatan melakukan perencanaan kegiatan. Berdasarkan
wawancara kepada kepala bagian layanan dan staf layanan
perpustakaan keliling, bahwa Perpustakaan Daerah Tangerang
Selatan melakukan rapat perencanaan terlebih dahulu setiap satu
bulan sekali mengenai kegiatan promosi melalui layanan
perpustakaan keliling. Rapat perencanaan kegiatan dilakukan oleh
kepala bagian layanan dan sebagian staf perpustakaan keliling.
Penjelasan dari kepala bagian layanan yaitu dengan adanya rapat
perencanaan maka secara tidak langung perpustakaan akan
mengetahui hal apa saja yang akan diadakan melalui keputusan
bersama, hal ini dapat diperoleh dari hasil wawancara dengan
kepala sub bidang layanan Ibu Evi.
69
“ Semua kegiatan di Perpusda pasti ada prosesnya, disinikita pake perpustakaan keliling, disini kita bagi – bagi tugas yangkita rencanain, berapa mobil kesini berapa mobil kesana,kegiatannya apa, terus kalo ada kegiatan besar sepertiJAMBORE Perpustakaan Nasional, pusling nyebar ngasih tausoal kegiatan tersebut. kalo rapat perencanaan sudah selesai,yang selanjutnya ya jalanin yang udah kita rapatin rencananya”57
Kegiatan perencanaan dilakukan melalui beberapa tahapan.
Hal ini dilakukan dengan tujuan agar kegiatan yang akan
dilasanakan dapat berjalan lancar dan dengan jadwal atau rencana
yang telah ditetapkan. Beberapa tahap atau langkah tersebut
meliputi :
a. Identifikasi masalah
Semua organisasi sebelum memulai kegiatan untuk
menarik minat konsumen selalu melakukan analisis
permasalahan untuk mendapatkan fakta-fakta di masyarakat.
Identifikasi masalah yang dilakukan Perpustakaan Daerah
Tangerang Selatan ketika rapat perencanaan dengan tujuan
untuk mengetahui masalah – masalah yang muncul dalam
kegiatan dan kemudian dicarikan solusinys. Hasil wawancara
dengan ibu Leni selaku pustakawan
“... permasalahan disini, pertama dalam rapat kita harustahu masalah yang ada, kayak minat baca di usia dini yangkurang, gedung kita yang terlalu masuk kedalem jadi gakkeliatan dari luar, ya kan? Pengunjungnya juga masih orangyang sama, tapi ada peningkatan kok alhamdulillah, tapidiliat dari tupoksi kita ya memang harus jadi solusi buatmasalah ini...” 58
57 Wawancara Pribadi dengan Ibu Evi, Tangerang Selatan, Tanggal 8Maret 2015
58 Wawancara Pribadi dengan Ibu Leni, Tangerang Selatan, Tanggal 8Maret 2015
70
Masalah yang ada dalam masyarakat Tangerang Selatan
yang pada umumnya kurang menaruh perhatian tentang
keberadaan perpustakaan umum. Selain itu juga karena
faktor minat baca masyarakat yang rendah, serta layanan
yang belum lengkap juga dapat menyebabkan pengunjung
enggan datang ke perpustakaan. Hal ini senada dengan hasil
wawancara pada staf perpustakaan keliling bapak Irfan
“ ..sekarang anak-anak sama remaja enggak begitutertarik untuk ke perpustakaan umum, karena faktor itu..minat bacanya anak sekarang kalah dengan hp buat mainfacebook-an, kan hp sekarang canggih – canggih mas, tapikan kita siasatin sama nonton video di pusling..”
Dalam hasil dokumentasi memang menunjukkan sedikit
peningkatan angka pengunjung di Perpustakaan Daerah
Tangerang Selatan
Gambar 4.1 Statistik Data Pengunjung
70
Masalah yang ada dalam masyarakat Tangerang Selatan
yang pada umumnya kurang menaruh perhatian tentang
keberadaan perpustakaan umum. Selain itu juga karena
faktor minat baca masyarakat yang rendah, serta layanan
yang belum lengkap juga dapat menyebabkan pengunjung
enggan datang ke perpustakaan. Hal ini senada dengan hasil
wawancara pada staf perpustakaan keliling bapak Irfan
“ ..sekarang anak-anak sama remaja enggak begitutertarik untuk ke perpustakaan umum, karena faktor itu..minat bacanya anak sekarang kalah dengan hp buat mainfacebook-an, kan hp sekarang canggih – canggih mas, tapikan kita siasatin sama nonton video di pusling..”
Dalam hasil dokumentasi memang menunjukkan sedikit
peningkatan angka pengunjung di Perpustakaan Daerah
Tangerang Selatan
Gambar 4.1 Statistik Data Pengunjung
70
Masalah yang ada dalam masyarakat Tangerang Selatan
yang pada umumnya kurang menaruh perhatian tentang
keberadaan perpustakaan umum. Selain itu juga karena
faktor minat baca masyarakat yang rendah, serta layanan
yang belum lengkap juga dapat menyebabkan pengunjung
enggan datang ke perpustakaan. Hal ini senada dengan hasil
wawancara pada staf perpustakaan keliling bapak Irfan
“ ..sekarang anak-anak sama remaja enggak begitutertarik untuk ke perpustakaan umum, karena faktor itu..minat bacanya anak sekarang kalah dengan hp buat mainfacebook-an, kan hp sekarang canggih – canggih mas, tapikan kita siasatin sama nonton video di pusling..”
Dalam hasil dokumentasi memang menunjukkan sedikit
peningkatan angka pengunjung di Perpustakaan Daerah
Tangerang Selatan
Gambar 4.1 Statistik Data Pengunjung
71
b. Penetapan Target Sasaran
Penetapan target dan sasaran menjadi langkah
berikutnya ketika semua permasalahan sudah terkumpul.
Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan yang melalui
layanan Perpustakaan Kelilingnya menentukan target sasaran
dari kegiatan promosi ini. Sesuai dengan misinya yaitu
meningkatkan minat budaya baca masyarakat yang menjadi
sasaran utama. Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan
menentukan target promosinya ke anak – anak muda agar
dapat memupuk minta baca dari umur sedini mungkin.
“Memang ke anak – anak, dari paud ke smp, karena merekakan belum terkontaminasi, jadi masih bisa diarahkan untukkebiasaan membaca. Kalo udah besar kan kayak anak smaagak sulit yah untuk merangkulnya, karena sudah mengenaldunia seperti internet, goolge praktis gitu. Makanya kitalebih memilih anak kecil, karena lebih mudah dididik darikecil seenggaknya ”59.
Dari hasil wawancara diatas dapat diperoleh informasi
bahwa Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan menentapkan
target dari promosi yaitu anak – anak usia dini sampai remaja
karena dilihat dari visi dan misi perpustakaan.
59 Wawancara Pribadi dengan Ibu Leny, Tangerang Selatan, tanggal 18 Maret2015.
72
c. Penyusunan Rencana Kerja
Dalam menyusun strategi promosi, Perpustakaan
Daerah Tangerang Selatan menentukan rencanan awal yang
menjadi landasan untuk mencapai visi dan misi. Setelah
masalah dan target sasaran sudah ditentukan, penyusunan
rencana kerja menjadi langkah berikutnya. Berikut hasil
wawancara dengan pustakawan ibu Leny.
“Rencana kerja awal buat promosi setelah kita telaah dulumasalah apa yang ada di Tangerang Selatan, kan disinimasih kita masih baru.. 4 tahun. Masalah disini ya macemmacem, tapi paling besar ya minat baca yang kurang bangetmenurut saya. Jadi disini jemput bola mas lewat puslingnyake delapan kecamatan yang ada..”60
Dari pernyataan tersebut dalam menyusun rencana kerja
promosi, Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan melakukan
penjemputan langsung ke lapangan (jemput bola).
2) Implementasi (Pelaksanaan)
Pelaksanaaan kegiatan promosi perpustakaan dilakukan
dengan berbagi tugas ke staf – staf perpustakaan keliling dan
dilakukan secara bergiliran. Perpustakaan Daerah Tangerang
Selatan belum mempunyai tim khusus yang bertanggung jawab
atas promosi. Diperkuat dengan hasil wawancara dengan kepala
bagian layanan perpustakaan ibu Evi.
60 Ibid, Tanggal 8 Maret 2015
73
“Tidak ada tim promosi mas, disini bagi – bagi tugas aja
sama orang yang di pusling (staf). Kalo disini sih enggak ada.”61
Kegiatan promosi dilakukan setiap hari beriringan dengan
jadwal perpustakaan keliling. Perpustakaan Daerah Tangerang
Selatan memiliki 9 unit kendaraan Perpustakaan Keliling, 8
diantaranya sudah terjadwal untuk menelusuri 8 kecamatan yang
ada di Tangerang Selatan.
Kegiatan yang dilakukan Perpustakaan Daerah Tangerang
selatan dalam kegiatan promosi di perpustakaan keliling, yaitu :
a. Penyebaran Media Promosi Tercetak
Perpustakaan Daerah Tangerang selatan dalam kegiatan
promosinya, melakukan menyebaran promosi media tercetak
dengan mengandalkan mobilitas perpustakaan keliling.
Semua media promosi tercetak yang sudah dilakukan
oleh Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan akan dibawa
atau disebar melalui perpustakaan keliling dan staf yang
bertugas di perpustakaan keliling memiliki kewajiban untuk
menyebarkan ke calon – calon pengguna perpustakaan. Salah
satu point misi Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan
adalah “meningkatkan minat budaya baca masyarakatan”
dengan sasaran promosi masyarakat usia dini, dari tingkat
Paud sampai dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
61 Wawancara Pribadi dengan Ibu Evi Mahawati, Tangerang Selatan,tanggal 18 Maret 2015.
74
“Jadi media tercetak promosi itu di sebar ke seluruh mobil,terus mobil puslingnya kan keliling tuh, selain bukaperpustakaan disana juga nyebar brosurnya, tupoksi kitamemang ke sekolah sekolah..”62
Salah satu tugas, pokok dan fungsi Perpustakaan Daerah
Tangerang Selatan membangun minat baca diusia sedini
mungkin dengan mendatangi sekolah dari tingkat Paud
sampai SMP diwilayah Tangerang Selatan. Adapun
penyebaran media tercetak yang dilakukan ditempat umum,
seperti kelurahan atau diacara Car Free Day yang berlokasi
di Giant Bintaro dan Giant BSD pada waktu minggu ke 2 dan
ke 4 bulan. Dengan menggunakan pengeras suara yang ada
dimobil, staf perpustakaan keliling menginformasikan
dimana titik dibukanya perpustakaan.
Media promosi tercetak yang sudah diproduksi oleh
Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan akan disebar melalui
layanan perpustakaan keliling. Pada proses penyebarannya 1
kendaraan perpustakaan keliling mengunjungi 1 wilayah
kecamatan di Tangerang Selatan. Dalam observasi penulis
menemukan beberapa hal yang mengedepankan layanan
perpustakaan keliling, karena gedung Perpustakaan Daerah
Tangerang Selatan masih belum punya gedung saat ini masih
menyewa ruko yang letaknya tidak strategis dan juga luas
perpustakaan yang kecil menjadi pertimbangan untuk
62 Wawancara Pribadi dengan Ibu Leni, Tangerang Selatan, Tanggal 8Maret 2015
75
mengaplikasikan strategi promosi perpustakaan dengan
menggunakan layanan perpustakaan keliling.
b. Layanan Audio Visual
Kegiatan ini biasanya dilakukan di sekolah dasar sampai
ke tingkat menengah. Kegiatan ini dilakukan menggunakan 1
unit tv lcd 32” dan pemutar dvd serta speaker yang berada
dibagian belakang mobil perpustakaan dengan video yang
putar adalah film – film tentang perpustakaan serta film yang
memuat nilai edukasi didalamnya. Dari hasil observasi yang
dilakukan, peniliti melihat bahwa antusiasme pengguna
perpustakaan dalam kegiatan ini sangat besar, dimana sasaran
promosi ini adalah pengguna yang berusia dini atau masuk
kedalam usia pubertas. Dengan produk yang disajikan adalah
berbentuk gambar dan suara, memudahkan pengguna
menyerap apa esensi dari video – video yang ada, tentu saja
dalam pengawasan staf perpustakaan keliling.
Dengan produk yang disajikan adalah berbentuk gambar
dan suara, memudahkan pengguna menyerap apa esensi dari
video – video yang ada, tentu saja dalam pengawasan staf
perpustakaan keliling.
76
Gambar 4.2 Kegiatan Audio Visual
“..kita juga buka layanan nonton film, isinya film – film yangberpendidikan gitu sama film tentang perpustakaan... palingefektif itu ya pengenalan perpustakaan, yang paling efektiflagi itu pemutaran film tentang perpustakaan atau yangberpendidikan ada nilai pendidikannya juga.”63
Layanan audio visual yang ada pada perpustakaan
keliling merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang
paling efektif dan diminati oleh pengguna usia dini sampai
remaja.
“...yang paling efektif lagi itu pemutaran film tentang
perpustakaan atau yang berpendidikan ada nilai
pendidikannya juga.”64
63 Wawancara Pribadi dengan Irfan, Tangerang Selatan, Tanggal 18 Maret2015
64 Ibid
77
c. Pendidikan Pemakai (User Education)
Pendidikan pemakai atau user education di Perpustakaan
Daerah Tangerang Selatan dilakukan pada saat kegiatan yang
lain berjalan. Biasanya kegiatan ini ada pada saat penyebaran
brosur dan sebelum atau sesudah layanan audio visual
dilakukan disekolah atau ditempat umum. Pengenalan tentang
profil perpustakaan, layanan yang ada di perpustakaan serta
fasilitas yang ada disampaikan oleh staf perpustakaan keliling
yang bertugas. Bentuk kegiatannya adalah penyuluhan materi
– materi dan layanan perpustakaan serta proses menjadi
anggota perpustakaan.
“...kita buka pusling sambil nyebarin brosur sama ngasihpengetahuan soal perpustakaan. Kalo kegiatan seperti itugak cuma di car free day, kalo di sekolah lagi ada ujian atauUN (ujian nasional), biasanya kita buka di pasar ataukecamatan di kelurahan juga.” 65
Adapun hasil wawancara dengan ibu Evi yang senada dengan
pernyataan sebelumnya.
“...ada interaksinya juga sambil kita kasih pengetahuan
tentang perpustakaan, terus kasih pemahaman buat
membaca buku...” 66
Dari pernyataan 2 staf perpustakaan, kegiatan user
education dilakukan pada saat tertentu dan tidak terjadwal.
65 Wawancara Pribadi dengan Evi Mahawati, Tangerang Selatan, Tanggal18 Maret 2015.
66 Wawancara Pribadi dengan Irfan, Tangerang Selatan, Tanggal 18 Maret2015
78
Pada saat observasi berlangsung penulis melihat
pendekatan yang diambil oleh staf perpustakaan keliling
memang kurang begitu efektif, karena beberapa diantaranya
staf perpustakaan keliling tidak mendapatkan perhatian dari
penggunanya, tetapi staf yang memberikan pendidikan
pemakai tetap fokus pada materi promosi perpustakaan yang
diberikan.
d. Lomba
Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan juga
menyisipkan beberapa kegiatan lomba untuk anak – anak,
agar promosi perpustakaan bisa menjadi hal yang
menyenangkan.
“kita ngadain lomba merwarnain, baca puisi, keluarin alatperaga (sains), origami, nyanyi.. yang ada interaksinya jugasambil kita kasih pengetahuan tentang perpustakaan”67
Lomba yang diadakan oleh Perpustakaan Keliling
Tangerang Selatan dikhususkan untuk tingkat PAUD sampai
ketingkat SD.
Lomba yang diselenggarakan oleh perpustakan keliling
adalah merwarnai gambar, membaca puisi, memperagaan alat
– alat peraga sains usia dini, membuat origami danbernyanyi.
67 Ibid
79
3. Kendala Promosi Perpustakaan Umum Daerah Tangerang
Selatan Melalui Perpustakaan Keliling
Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan menemukan hambatan
dalam strategi promosinya, pada saat observasi peneliti melihat
kendala – kendala yang ada seperti kurangnya pengetahuan akan ilmu
perpustakaan yang dihadapi SDMnya dan lain – lain.
Berikut hambatan yang dihadapi dalam strategi promosi
Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan :
1) Kurangnya Pengetahuan Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang ada di Perpustakaan Daerah
Tangerang Selatan total ada 70 orang, dalam segi kuantitas
memang banyak tetapi dari segi kualitas banyak yang belum
tahu secara mendasar akan ilmu keperpustakaan. Khususnya
pada perpustakaan keliling yang berjumlah 16 orang, mereka
kurang pengetahuan akan pekerjaan yang digeluti.
“...SDMnya juga yaa.. pengetahuannya kurang, setahuncuma sekali ada seminar atau yang kayak gitu.. diklattentang perpustakaan, itu juga gak semua bisa ikut”68
Dari pernyataan diatas dan dari hasil observasi peniliti
juga melihat hal ini menjadi kendala utama, dimana untuk
pengetahuan serta keterampilan akan ilmu perpustakaan
masih kurang. Diklat pustakawan yang terselenggara hanya 1
tahun sekali serta tidak semua staf perpustakaan bisa
mengikuti diklat ini, hanya 1 sampai 2 orang saja.
68 Wawancara Pribadi dengan Ibu Evi Mahawati, Tangerang Selatan,Tanggal 18 Maret 2015.
80
“kalau kita disini semuanya sedikit yang tau tentang perpus,disini kebanyakan umum bukan perpus (pendidikan terakhir).Jadi kita belajar dilapangan aja gak sekolah perpus”69
2) Kendaraan Perpustakaan Keliling
Dalam menjalankan strategi kegiatan promosi
Perpustakaan Daerah Tangerang selatan menggunakan
layanan perpustakaan kelilingnya. Kendaraan yang tersedia
disana berjumlah 9 unit mobil.Satuunit mobil untuk satu
wilayah kecamatan dalam sebulan, 8 unit mobil ketugaskan
ke 8 kecamatan yang ada di Tangerang Selatan, 1 unit lagi
untuk tambahan jika ditempat tertentu banyak pengguna
perpustakaan kelilingnya. Setiap mobil ada 2 orang staf yang
bertugas.
Akan tetapi tidak semua wilayah Tangerang selatan bisa
dilalui oleh mobil perpustakaan keliling, hal ini menadi
kendala dalam mengaplikasikan strategi promosi
perpustakaan.
“...kita lewatin jalan – jalan yang susah dilewatin, kayakpenghalang portal yang pendek, dulu semua mobil adalampu sirinenya tapi sebagian rusak kenak portal, jalan yangsempit gak bisa masuk kedalam juga.”70
Pernyataan dari salah satu staf perpustakaan keliling
mengeluhkan akan kendaraan yang ada terlalu besar untuk
menuju ke tempat – tempat tertentu, dengan keadaan jalan
69 Wawancara Pribadi dengan Irfan, Tangerang Selatan, Tanggal 18 Maret2015
70 Wawancara Pribadi dengan Irfan, Tangerang Selatan, Tanggal 18 Maret2015
81
yang kecil membutuhkan kendaraan yang sesuai dengan
kondisi jalan agar tidak merusak fasilitas mobil yang
tersedia.
Dari hasil observasi peneliti juga menemukan beberapa
kendala yang menyangkut kendaraan menyebabkan kurang
maksimalnya kegiatan promosi karena belum sampai ke
daerah yang sangat pelosok.
“...puslingnya mau bisa online juga. Kedepannya juga mauada motor pintar, kayak yang ada di Perpustakaan KotaTangerang, jadi kan bisa masuk ke jalan – jalan yang kecilsempit, jadi bisa memperkenalkan perpustakaan lebihmaksimal lagi.”71
Kendaraan perpustakaan keliling juga belum adanya
fasilitas internet, seperti personal komputer, router dan
Opac.
”Mobil puslingnya kurang lengkap fasilitasnya belum adasistem online, juga kan 1 mobil harus mencakup 1kecamatan jadi gak kejangkau sampe pelosok, butuh motorpintar...”72
3) Anggaran Promosi Perpustakaan
Anggaran menjadi hal utama yang menjadi hambatan
promosi perpustakaan. Menurut keterangan informan,
anggaran promosi perpustakaan belum ada. Perpustakaan
Daerah Tangerang Selatan memiliki anggaran utama yang
akan dibagi ketiga kasie yaitu kasie pembinaan, kasie
71 Ibid72 Wawancara Pribadi dengan Evi Mahawati, Tangerang Selatan, Tanggal
18 Maret 2015.
82
pengolahan dan kasie pelayanan, disetiap kasie mempunyai
kebutuhan dan kegiatan masing – masing tetapi belum ada
anggaran khusus yang untuk kegiatan promosi.
“...Anggaran nanti turun terus dibagi – bagi ke Kasie yanglain, keperluannya apa aja. Apalagi kalo dikasihanggarannya kecil, karena kegiatannya banyak, ya harusbagi – bagi. Ya jadi sekarang belum ada anggarankhususnya buat promosi, kalo fokusnya ke promosi aja kankegiatannya banyak”73
Dalam observasi peneliti juga melihat hal ini menjadi
kendala dilihat dari media promosi yang tercetaknya.
Kegiatan promosi perpustakaan disini menggunakan
anggaran yang kecil karena harus mendahului kebutuhan
dan kegiatan yang lain.
“anggaran yang terbatas masih sedikit, jadi buat mediapromosi tercetaknya masih kurang banyak, juga gak adapromosi yang direncanain matang. Harus bagi – bagikekebutuhan yang lain juga, sampai sekarang juga gak adaanggaran khususnya.”74
Dari pernyataan diatas informan tidak menjelaskan
rincian dana anggaran karena anggaran hanya dibahas oleh
orang tertentu saja dan belum bisa memberikan informasi
tentang rincian anggaran yang ada.
73 Ibid74 Wawancara Pribadi dengan Leni, Tangerang Selatan, Tanggal 8 Maret
2015
83
C. Pembahasan
1. Bentuk Kegiatan Promosi
Dari data yang sebelumnya sudah uraikan, Perpustakaan
Daerah Tangerang Selatan menggunakan bentuk kegiatan
promosi langsung dan tidak langsung. Suatu penelitian yang
dilakukan oleh Hall di Inggris menunjukan bahwa promosi
yang efektif adalah promosi melalui pesan dari mulut ke
mulut. 75
Bentuk langsung berupa promosi dengan kontak ke
masyarakat Tangerang Selatan seperti lomba dan user
education (pendidikan pemakai), dimana staf perpustakaan
keliling mempromosikan secara langsung dengan kontak
perorangan atau dengan kegiatan yang besentuhan langsung
ke masyarakat Tangerang Selatan.
Menurut Kotler, selama langkah pendekatan, tenaga
penjual mengemukakan cerita tentang produk kepada
pembeli, dengan menunjukan bagaimana produk tersebut akan
menghasilkan keuntungan dan manfaat.76
Jika mengacu pada pendapat kotler, Perpustakaan Daerah
Tangerang Selatan melakukan pendekatan langsung agar
masyarakat Tangerang Selatan dengan segera mengetahui
75 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: UniversitasTerbuka, 1996) , h.28.
76 Kotler, Phillip & Gary Amstrong, Principles of Marketing (New Jersey:Upper Saddle River, 2001), h. 711.
84
keberadaan, jasa dan layanan perpustakaan dengan baik. Akan
tetapi pendekatan yang diambil oleh staf perpustakaan keliling
memang kurang begitu efektif, karena beberapa diantaranya
staf perpustakaan keliling tidak mendapatkan perhatian dari
penggunanya atau salah fokus, tetapi staf yang memberikan
pendidikan pemakai tetap fokus pada materi promosi
perpustakaan yang diberikan.
Bentuk tidak langsung didalam promosi Perpustakaan
Daerah Tangerang Selatan melalui layanan perpustakaan
kelilingnya menggunakan media promosi tercetak atau iklan,
seperti brosur, bulettin, map khusus perpustakaan dan
kegiatan audio visual. Melihat pendapat dari Mustafa
Badollohi, Iklan merupakan media promosi dalam bentuk
penyajian mengenai ide, produk atau jasa dengan cara
membayar.77 Iklan dapat dilaksanakan dalam beberapa bentuk
kegiatan, yang tercetak maupun yang tidak tercetak. Iklan
biasanya sengaja diperlihatkan dititik yang ramai orang
berkumpul, berjalan maupun sedang melakukan pekerjaan.
Media iklan ada beberapa bentuk, melalui media cetak, media
elektronik, radio, televisi dan masih banyak ragamnya.
.Bentuk kegiatan promosi melalui media dapat
menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti televisi,
radio, internet dan surat kabar yang bersifat terbuka. Hal ini
77 Mustafa Badollohi, Promosi Jasa Perpustakaan (Universitas Terbuka:Depdikbud, 1996), h. 29
85
dimaksudkan agar pesan dapat diterima oleh siapa saja dan
dimana saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin dan suku
bangsa
2. Proses Kegiatan Promosi
Dalam proses kegiatan promosi, Perpustakaan Daerah
Tangerang Selatan melakukan beberapa langkah untuk dapat
mencapai tujuan yang menjadi visi dan misi. Langkah –
langkah tersebut yaitu:
a. Planning (Perencanaan)
Dalam melakukan kegiatan promosi Perpustakaan
Daerah Tangerang Selatan telah melakukan proses
kegiatan melalui perpustakaan keliling. Perencanaan
kegiatan terlebih dahulu dilaksanakan agar dalam
melaksanakan kegiatan dapat berjalan lancar dan tujuan
dapat terlaksana. Perencanaan kegiatan dilakukan oleh
kepala bagian layanan dan sebagian staf layanan
perpustakaan serta pustakawan. Perpustakaan Daerah
Tangerang Selatan mengadakan rapat perencanaan dengan
mengetahui beberapa masalah dalam masyarakat agar
dengan adanya perencanaan dapat dilakukan upaya untuk
menghadapi masalah yang ada tersebut.
86
Tahap kedua yaitu Perpustakaan Daerah Tangerang
Selatan menetapkan target sasaran promosi agar
memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan promosi dengan
target usia dini hingga remaja. Dari penetapan sasaran
promosi kepada pengguna pustaka dari usia dini, berarti
bahwa Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan harus
mempunyai sasaran kepuasan yang tinggi jika ingin
mempertahankan para pemustakanya.78
Tahap ketiga Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan
melakukan penyusunan rencana kerja agar memudahkan
pembagian tugas dalam pelaksanaan kegiatan promosi.
Menurut Undang-Undang Perpustakaan Nomor 43
Tahun 2007 bahwa sasaran Perpustakaan Daerah adalah
masyarakat umum yang tinggal di wilayah/ daerah
propinsi, kota atau kabupaten serta masyarakat sekitar,
dimana perpustakaan tersebut berada.79
78 Ibid, h. 79579 Undang – Undang Nomor 43 Tahun 2007, Tentang Perpustakaan
87
Dalam perencanaan menggunakan model perencanaan
Robert E. Simon yaitu :
a. Problem analysis
b. Identification of target audience and controlling
variables for each
c. Work analysis and Plan80
Dalam pendapat Robert, penulis tidak menemukan
model perencanaan yang baik di Perpustakaan Daerah
Tangerang Selatan, karena pada saat observasi penulis
menemukan hampir dari seluruh SDM, tidak begitu
mengerti tentang model perencanaan promosi. Oleh
karena itu penulis berharap Perpustakaan Daerah
Tangerang Selatan mengadakan pelatiham atau diklat
perpustakaan agar dapat merancang promosi dengan baik,
serta Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan melakukan
analisis SWOT agar mengetahui bagaimana kekuatan,
kelemahan, peluang serta hambatan promosi dengan baik.
b. Implementasi (Pelaksanaan)
Menurut supriyanto fungsi dari perpustakaan
keliling salah satunya, mempromosikan layanan
80 http://lova241smk.wordpress.com/2012/02/26/menerapkan-fungsi -manajemen-poac-planning-organizing-actuating-controlling-dalam-aspek-strategi-promosi/ diakses tanggal 21 September 2015 22.00 Wib
88
perpustakaan kepada masyarakat yang belum pernah
mengenal perpustakaan.81
Pelaksanaan kegiatan promosi Perpustakaan Daerah
Tangerang Selatan melalui Perpustakaan Kelilingnya
dalam ilmu pemasaran teknik ini dinamakan hybrid
marketing channels artinya saluran pemasaran hibrida.
Arti hibrida adalah hasil perkawaninan atau gabungan dari
induk dansub yang dinaunginya.82 Keterangan dari induk
dan sub tersebut adalah perpustakaan induk dan
perpustakaan keliling.
internet, telepon, media promosi yang lainnya
4.
5.
6.
Gambar. 4.3 Saluran Pemasaran Hibrida.83
81 Supriyanto, Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakawan (Jakarta : IkatanPustakawan Indonesia DKI Jakarta, 2006), h.108.
82 Kotler, Phillip & Gary Amstrong, Principles of Marketing (New Jersey:Upper Saddle River, 2001), h. 517.
83 Ibid, h. 518.
Perpustakaan DaerahTangerang Selatan
Perpustakaankeliling
Staf perpustakaankeliling dan TBM
PenggunaPerpustakaan
umum
PenggunaPerpustakaan
pegawai negeri
Staf perangkatperpustakaan
PenggunaPerpustakaan
tingkat dini sampaidewasa
PenggunaPerpustakaan umum
89
Dalam strategi promosi Perpustakaan Daerah
Tangerang Selatan menggunakan layanan perpustakaan
kelilingnya dalam kegiatan promosinya. Dalam gambar
diatas dijelaskan bahwa perpustakaan induk memasarkan
produk jasa perpustakaan menggunakan beberapa sub
yang dinaunginya, garis – garis yang terhubung diartikan
media promosi yang digunakan. Perpustakaan Daerah
Tangerang Selatan menggunakan channels – nya untuk
mepromosikan diri ke masyarakat, adapun promosi
langsung yang dilakukan kepada masyarakat umum yaitu
ketika pengguna langsung datang keperpustakaan,
pengguna bisa menanyakan langsung serta menikmati
media promosi di Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan
langsung ditempat. Adapun promosi yang dilakukan oleh
staf – staf perpustakaan mempromosikan layanan dan
fasilitas kepada pegawai negeri sipil yang lainnya. Proses
promosi melaui perpustakaan keliling melalui tahapan
melalui staf perpustakaan keliling juga yang menyebarkan
serta menjelaskan layanan serta fasilitas yang ada, serta
bisa ada interaksi dalam promosi disana dengan target
tingkat paud sampai dewasa karena mobilitas
perpustakaan keliling yang menjangkau seluruh tempat
dapat menemui semua tingkat calon penggunanya.
90
Pelaksanaan kegiatan promosi yang dilakukan
Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan melalui
perpustakaan kelilingnya kurang maksimal karena
keterbatasan pengetahuan ilmu perpustakaan yang dialami
SDM-nya sehingga kegiatan yang dilakukan belum ada
inovasi dilihat dari riwayat kegiatan promosinya. Kegiatan
promosi melalui perpustakaan keliling yang diminati oleh
masyarakat yaitu pada layanan audio visual.
Menelisik pendapat menurut Mustafa, memutar film
atau video tentang penggunaan perpustakaan termasuk
cara yang cukup tepat dan menarik untuk mempromosikan
perpustakaan serta promosi perpustakaan dengan
pemutaran video selain unik juga menyenangkan bagi
yang menonton.84
Tetapi penulis mengharapkan inovasi terbaru agar
kegiatan promosi perpustakaan melalui perpustakaan
kelilingnya lebih varieatif. Organisasi harus memeriksa
secara berkala membandingkan kinerja anggota terhadap
standar – standar yang sudah ditetapkan, misalnya dalam
program promosi dan layanan jasa kepada pemustaka.85
84Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: UniversitasTerbuka, 1996), h. 128.
85 Kotler, Phillip & Gary Amstrong, Principles of Marketing (New Jersey:Upper Saddle River, 2001), h. 529.
91
3. Hambatan Promosi Perpustakaan
Hambatan Hambatan merupakan suatu kondisi yang
menghambat kelancaran kegiatan promosi. Hambatan bisa
berupa benda ataupun keadaan yang berasal dari dalam
ataupun luar Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan. Analisis
hambatan yang telah terjadi dapat dilakukan agar
meminimalkan kesalahan dan untuk perbaikan dalam kegiatan
selanjutnya. Analisis hambatan di Perpustakaan Daerah
Tangerang Selatan juga merupakan hal penting yang dilakukan
untuk memperbaiki atau mempersiapkan cara yang tepat dalam
mengatasinya. Analisis hambatan yang terjadi baik hambatan
dari dalam dan dari luar juga dapat meminimalisir kesalahan
yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan. Hambatan utama
dalam kegiatan promosi ada tiga yaitu :
a. Sumber Daya Manusia
Kendala internal ini menjadi pokok utama hambatan yang
terjadi di Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan.
Sebagian staf Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan
lulusan SMA dan sebagian lagi bukan dari jurusan Ilmu
Perpustakaan.
b. Kendaraan Perpustakaan Keliling
Kendaraan Perpustakaan Keliling yang sudah “tua”
menjadi salah satu hambatan yang dihadapi oleh
Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan. Perlusnya
92
diadakan peremajaan kendaraan agar kegiatan promosi di
perpustakaan keliling menjadi maksimal.
c. Anggaran
Anggaran kegiatan promosi berasal dari APBD Kota
Tangerang Selatan yaitu dari anggaran rutin belanja
daerah yang digunakan oleh dua lembaga yaitu
perpustakaan dan kearsipan. Anggaran merupakan faktor
utama dalam pelaksanaan kegiatan. Perencanaan anggaran
perlu dilakukan agar tidak ada penyimpangan dalam
penggunaan.
D. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari bahwa adanya keterbatasan penelitian dari
berbagai kondisi. Keterbatasan dari segi metode pengambilan data
penulis menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi,
tetapi dalam metode dokumentasi penulis tidak bisa mengungkap
secara lebih luas tentang strategi promosi Perpustakaan Daerah
Tangerang Selatan melalui Perpustakaan Keliling karena tidak
mengungkapkan tentang kondisi anggaran dana untuk dijadikan
dokumentasi karena bersifat privasi oleh lembaga, baik secara
gambaran umum atau terperinci. Sehingga penulis hanya memperoleh
data secara umum yang diperoleh dari kepala pelaksana kegiatan yaitu
unit layanan Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan, pustakawan,
dan staf perpustakaan keliling.
93
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini penulis melakukan beberapa penarikan kesimpulan yang
berdasarkan analisis tentang strategi promosi perpustakaan di Perpustakaan
daerah Tangerang Selatan. Selain itu penulis juga memberikan beberapa
saran yang diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas promosi dan
untuk kemajuan promosi di Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan dan analisis sebagai hasil penelitian yang
terkait dengan strategi promosi, maka penulis mengambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Penelitian ini menemukan bahwa bentuk kegiatan di
Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan melalui Perpustakaan
Keliling yang digunakan meliputi:
a. Komunikasi langsung dengan pengguna jasa layanan
perpustakaan. User education, bazaar buku, bercerita atau
mendongeng (storytelling), lomba.
b. Komunikasi tidak langsung yaitu dengan kegiatan
penyebaran brosur, layanan audio visual.
Perpustakaan melakukan pendidikan pemakai, mengadakan
lomba dan mengadakan kegiatan audio visual. Dilakukan
dengan cara mengunjungi berbagai tempat di Tangerang
Selatan, rute perpustakaan keliling ditentukan dari
94
Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan dengan mengunjungi
tujuh kecamatan yang dijangkau oleh perpustakaan keliling.
Tempat yang dikunjungi diantaranya yaitu ke sekolah – sekolah
dari tingkat PAUD sampai tingkat SMA, Pasar, Carfree Day,
Stasiun – stasiun dan lingkungan Tangerang Selatan.
2. Proses kegiatan promosi melalui layanan perpustakaan keliling,
dilakukan dengan memaksimalkan layanan perpustakaan
keliling yang mobile. Dengan melakukan beberapa tahapan
yaitu :
a. Planning ( perencanaan )
Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan menggunakan
beberapa tahap dalam perencanaan kegiatan promosi yaitu
dengan rapat perencanaan yang dilakukan oleh kepala
bagian layanan, pustakawan dan staf perpustakaan keliling.
Dalam rapat perencanaan dilakukan identifikasi masalah.
Identifikasi masalah dilakukan dengan maksud agar
mengetahui masalah-masalah yang ada pada masyarakat
Tangerang Selatan. Masalah yang ada yaitu faktor minat
baca masyarakat rendah, masyarakat kurang menaruh
perhatian akan keberadaan dan arti penting perpustakaan.
Setelah identifikasi masalah dilakukan tahap berikutnya
dengan penetapan target sasaran kegiatan promosi. Sasaran
dari kegiatan promosi adalah masyarakat usia dini hingga
remaja, yang didasari dari sasaran visi dan misi
95
Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan. Tahap terakhir
yaitu penyusunan rencana kerja.
b. Implemanting ( implementasi )
Pelaksanaan kegiatan promosi dilakukan oleh perpustakaan
keliling dengan menyesuaikan jadwal dari perpustakaan
keliling, yaitu setiap hari . Kegiatan difokuskan pada
masyarakat usia dini hingga remaja. Bentuk kegiatan yang
dilakukan yaitu dengan kegiatan penyebaran media promosi
tercetak, user education, lomba menonton film (audio
visual) dan sedikit storytelling.
3. Hambatan yang dihadapi Perpustakaan Daerah Tangerang
Selatan dalam kegiatan promosi ada beberapa macam,
diantaranya adalah :
a. Kurangnya pengetahuan akan ilmu perpustakaan yang
dihadapi oleh sumber daya manusia memaksa beberapa
kegiatan dilakukan hanya dari informasi serta perintah dari
pustakawan, karena latar belakang pendidikan yang
berbeda. kurang terampilnya sumber daya manusia menjadi
hambatan utama.
b. Kendaraan perpustakaan keliling yang agak besar membuat
daya jelajahnya berkurang, karena belum bisa menjangkau
daerah yang masih jauh akan pembangunan infrastruktur
kota.
96
c. Anggaran promosi perpustakaan yang rendah dan tergabung
dengan anggaran arsip Tangerang Selatan dapat
menghambat kegiatan promos, tetapi informan yang dipilih
enggan untuk menjelaskan rincian anggaran. Dalam
anggaran Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan masih
tertutup karena bersifat privasi.
B. Saran
Dari hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka penulis
memberikan beberapa saran kepada Perpustakaan Daerah Tangerang
Selatan sebagai berikut :
1. Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan perlu mengadakan
diklat Ilmu Perpustakaan untuk SDM Perpustakaan Daerah
Tangerang Selatan, karena dapat membantu beberapa kegiatan
di perpustakaan yang ada terutama dikegiatan promosi, serta
menambah wawasan dibidang perpustakaan. Dengan adanya
diklat Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan dapat membuat
tim promosi sehingga dapat menyusun strategi promosi
perpustakaan dengan maksimal.
97
2. Perlu dilakukan peremajaan kendaraan perpustakaan keliling,
karena kendaraan disana sudah tua dan perlu diperbarui. Akan
sangat membantu strategi promosi jika ada permintaan ke
pemerintahan daerah untuk mengadakan motor pintar karena
bisa menjelajahi daerah yang sulit didatangi dan dapat
memaksimalkan strategi promosi ini.
3. Merancang anggaran khusus untuk promosi, harus ada poin
promosi yang dicantumkan sehingga kegiatannya dapat berjalan
dengan baik, media promosi tercetak dan non cetak dapat
diproduksi serta diperbarui dengan lengkap dan dapat
melakukan kegiatan – kegiatan yang lebih inovatif lagi.
98
DAFTAR PUSTAKA
Anwar M. Media Pustakawan : Peranan Perpustakaan Keliling, Jakarta:Lembaga Informasi Nasional, 2001.
Badollahi Mustafa. Promosi Jasa Perpustakaan, Jakarta: Universitas Terbuka,1996.
Feather, John and Sturger, Paul. International Encyclopedia of Information andLibrary Science, Encycopedia Vol 1. London: Routledge, 1997.
Karmidi Martoatmodjo. Manajemen Perpustakaan Khusus,Jakarta: UniversitasTerbuka, 1999.
Kosasih E. Panduan Penyelengaraan Perpustakaan Umum,Bandung: GegerSunten, 1997.
Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: RemajaRusdakarya, 2009.
Marius P. Angipora. Dasar – Dasar Pemasaran, Jakarta : Raja Grafindo Persada,2002.
Martini Hardjoprakoso. Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum,Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 1992.
Mohammad Natsir. Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003
Mujito. Panduan Penyelanggaran Perpustakaan Keliling, Jakarta : PerpustakaanNasional RI, 1992.
Kotler, Phillip. Marketing Management Millenium Edition, New Jersey :Prentice-Hall, 2000.
------------------. Dasar – Dasar Pemasaran,Jakarta: PT. Indeks, 2004.
Kotler, Phillip and Amstrong, Gary. Principles of Marketing, New Jersey: UpperSaddle River, 2001.
Prytherch, Ray. Harrod’s Librarian’s Glossary: 9.000 Terms Used inInformation Management, Library Science. Publishing, the Book Trades andArchive Management, ed. 8. London: Gowen Publishing Company Limited,1995.
Rizal Saiful Haq. Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, Jakarta:Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006.
99
Septiyantono, Tri dan Umar Sidik. Dasar – Dasar Ilmu Perpustakaan danInformasi, Yogyakarta : Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi FakultasAdab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2003.
Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: ALFABETA, 2007.
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, cet. 8.Jakarta: Rineka Cipta, 1992.
Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: Gramedia PustakaUmum, 1991.
----------------------..Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: Universitas Terbuka,1994.
----------------------..Periodisasi Perpustakaan Indonesia, Bandung : PT RemajaRosdakarya, 1994.
Supriyanto. Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakawan, Jakarta: IkatanPustakawan Indonesia DKI Jakarta, 2006.
Taslimah Yusuf. Manajemen Perpustakaan Umum, Jakarta: Universitas terbuka,1997.
Undang – Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan
Stanton, William J. Prinsip Pemasaran, Jakarta : Erlangga, 1996.
Website
http:medfo.net46.netperpustakaan%20keliling.pdf. Diakses 5 Oktober 2014, Wib
20.00
http://www.organisasi.org/1970/01/definisi-pengertian-promosi-fungsi-tujuan-
bauran-promosi-promotion-mix-produk.html?m=1 Diakses 8 Oktober 2014
http://id.m.wikipedia.org/wiki/situs_web Diakses 15 oktober 2014
http://www.suryohadi.info/fungsi-website-sebagai-alat-pendukung-promosi.htm.
Diakses 15 April 2015
100
Skripsi
Aisha Rachman. “Evaluasi Kegiatan Promosi Perpustakaan : Studi Kasus diKantor Perpustakaan dan Arsip Kotamadya Jakata Selatan.” Skripsi S1Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia Depok, 2008.
Andi Asari. “Strategi Promosi di Perpustakaan Universitas Gajah Mada (UGM).”Skripsi S1 Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, Universitas Islam Negeri SunanKalijaga Yogyakarta, 2012.
Eine Ayu Sarawati, “Manajemen Promosi Perpustakaan: Studi Kasus diPerpustakaan Diknas.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya,Universitas Indonesia Depok, 2007.
Lastri, “Promosi Layanan Perpustakaan di Perpustakaan Daerah IstimewaYogyakarta.” Skripsi S1 Fakultas Sastra, Universitas Indonesia Depok,1995.
Lukman, “Studi Tentang Promosi Perpustakaan di Perpustkaan Umum KabupatenBantul Yogyakarta.” Skripsi S1 Fakultas Adab dan Ilmu Budaya,Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010.
Nur Afifa Fauzia, “Promosi Perpustakaan: Studi Kasus di Perpustakaan UmumDaerah Propinsi DKI Jakarta.” Skripsi S1 Fakultas Adab dan Humaniora,Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.
Siti Maisyaroh, “Kegiatan Promosi Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Depok :Studi Kasus TBM Alfabet dan TBM Bina Kreasi.” Skripsi S1 Fakultas IlmuPengetahuan Budaya, Universitas Indonesia Depok, 2009.
Sonia Mustinda, “Promosi Yang Dilakukan di Perpustakaan KementrianPendidikan Nasional RI.” Skripsi S1 Fakultas Adab dan Humaniora,Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.
Wawancara Pribadi
Wawancara Pribadi dengan Evi Mahawati. Tangerang Selatan, Tanggal 18 Maret
2015
Wawancara Pribadi dengan Leni. Tangerang Selatan, Tanggal 18 Maret 2015
Wawancara Pribadi dengan Irfan. Tangerang Selatan, Tanggal 18 Maret 2015
TRANSKRIP WAWANCARA
Nama : Evi Mahawati, SE
Jabatan : Kasie Pelayanan
1. Bagaimana bentuk promosi perpustakaan di Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan melalui
perpustakaan kelilingnya
Menjadikan masyarakat Tangerang Selatan gemar membaca, itu yang paling besarnya..kalo
dari kita, disini disini(perpustakaan keliling) ada beberapa bentuk kegiatan promosi,
kita menyebarkan brosur tentang layanan yang ada di kami melalui perpustakaan
keliling juga. Buletin juga ada, map perpustakaan juga ada, tapi biasanya di pakai
untuk membawa surat jalan untuk memberi persetujuan ya. Misalnya kalo ke sekolah,
kan ada surat jalan tuh buat ke kepala sekolah buat kasih tanda tangan sama cap
juga, bahwa pusling kami sedang berkunjung di sekolah ini, tanggal ini, bulan ini,
ada juga lomba, nonton film juga
2. Berapa jumlah SDM perpustakaan keliling Tangerang Selatan?
Kalo di pusling ada 16 apa 17 yah, kayaknya 16 orang, tiap mobil kan ada dua orang yang
jaga. Disini ada 8 mobil jadi ada 16 orang yang bener – bener tugas disana, yang diberatin
sama tupoksinya. 1 mobil itu Cuma buat tambahan kalo lagi di butuhin ekstra mobil pusling.
3. Apa saja sarana yang dijadikan media untuk promosi perpustakaan?
Kalo yang dicetak ada brosur yang terbit 1 tahun sekali ya, kalo tahun ini udah. Buletin ada
juga udah 3 kali terbitnya tahun 2014 buat tahun 2015 blm ada, ada map juga, banner juga
ada. Kalo online ada website juga, tapi websitenya bukan yang pusling yah di gedung tekno
(alamat perpustakaan). Kalo saya sih ini aja dulu.
4. Bagaimana proses kegiatan promosi perpustakaan melalui layanan perpustakaan keliling?
Semua kegiatan di Perpusda pasti ada prosesnya, disini kita pake perpustakaan
keliling, disini kita bagi – bagi tugas yang kita rencanain, berapa mobil kesini berapa
mobil kesana, kegiatannya apa, terus kalo ada kegiatan besar seperti JAMBORE
Perpustakaan Nasional, pusling nyebar ngasih tau soal kegiatan tersebut. kalo rapat
perencanaan sudah selesai, yang selanjutnya ya jalanin yang udah kita rapatin
rencananya. Kita liat masalahnya gimana, solusinya, sama kita bagi – bagi tugas
untuk nyusun rencana kerja. Berjalannya tiap hari kita berkililing ke sekolah – sekolah
ataupun tempat umum, misalnya pasar. Dengan melalui jalan raya atau jalan yang terpencil,
itu sudah termasuk promosi perpustakaan karena di setiap mobil perpustakaan keliling kan
udah full gambar tentang Perpustakaan Daerah Tangerang selatan,ya itu menunjukan
bahwa Tangerang Selatan punya Perpustakaan umum lho. Selain itu kita menyebarkan
brosur tentang layanan yang ada di kami melalui perpustakaan keliling juga. Buletin juga
ada, map perpustakaan juga ada, tapi biasanya di pakai untuk membawa surat jalan untuk
memberi persetujuan ya. Misalnya kalo ke sekolah, kan ada surat jalan tuh buat ke kepala
sekolah buat kasih tanda tangan sama cap juga, bahwa pusling kami sedang berkunjung di
sekolah ini, tanggal ini, bulan ini. Selain itu juga ada mengenalkan (user education)
perpustakaan tangsel itu dimana sih, biasanya sih dilakuin sama yang jaga disana (staff
perpustakaan keliling), ada juga lewat toa (megaphone) yang ada di pusling, tapi ya gak
semua mobil punya. tentuin dulu perpustakaan keliling buat alat promosi, soalnya kan
pusling gerak terus, jadi bisa jangkau ke tempat – tempat sekitar 7 kecamatan.. terus
ditentuin kemana aja tempatmya, kalo pusling sini nentuin ke paud sampai smp. Jadi
targetnya untuk anak kecil ke remaja..
5. Sejauh mana kegiatan promosi yang sudah dilakukan oleh Perpustakaan Tangerang Selatan
melalui layanan perpustakaan keliling?
Untuk brosur, terus buletin, terus car freeday itu semua pusling yang nyebarin dek. Kalo
brosur sama buletin kayak tadi yang saya udah jelasin, itu disebar lewat pusling sebagian di
taro di perpustakaan (Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan). Ada juga nonton film di
puslingnya, kasih film – film edukasi disana, kalo ngunjungin sekolah – sekolah. Kalau car
free day itu di Tangerang selatan adanya minggu ke 2 sama ke 4 bulan, adanya di Giant
Bintaro sama Giant BSD, disana kita buka pusling sambil nyebarin brosur sama ngasih
pengetahuan soal perpustakaan. Kalo kegiatan seperti itu gak cuma di car free day, kalo di
sekolah lagi ada ujian atau UN (ujian nasional), biasanya kita buka di pasar atau kecamatan
di kelurahan juga.
6. Adakah anggaran khusus untuk promosi perpustakaan?
Untuk tahun ini (2015) sama tahun yang lalu - lalu tidak ada, belum ada, makanya ini saya
lagi rancang. Kalo tahun ini anggarannya kecil (anggaran utama), makanya bu wali
(walikota Tangerang Selatan) minta untuk apa aja. Kita kan ngajuin, kalo kata bu wali buat
pusling oke. Anggaran nanti turun terus dibagi – bagi ke Kasie yang lain, keperluannya apa
aja. Apalagi kalo dikasih anggarannya kecil haduuh.. karena kegiatannya banyak, ya harus
bagi – bagi. Ya jadi sekarang belum ada anggaran khususnya buat promosi,kalo fokusnya ke
promosi aja kan kegiatannya banyak.
7. Berapa besaran anggarannya?
Untuk anggarannya ada mas, tapi masih bagi – bagi sama unit Arsip Tangerang selatan. Jadi
belum cukup untuk biayain promosinya aja. Besarannya kami masih belum bisa publikasiin
ke luar mas, dari atasnya memang begitu.. maaf ya mas. Jadi rincian dananya yang jelas si
belum ada untuk promosi, cuma dibagi – bagi aja.
8. Adakah tim promosi Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan?
Tidak ada tim promosi mas, disini bagi – bagi tugas aja sama orang yang di pusling.
Kalo disini sih enggak ada. Disini bagi – bagi tugas aja. Kalo untuk bagian promosi yang
mana, bagian yang ini yang mana.. disini sih enggak ada.
9. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan strategi promosi ini.
Apa yah.. banyak sih, anggaran itu pasti sih, kan media tercetaknya juga gak semua ada kan?
Cuma brosur sama buletin, itu juga udah lumayan. Mobil puslingnya kurang lengkap
fasilitasnya belum ada sistem online, juga kan 1 mobil harus mencakup 1 kecamatan jadi gak
kejangkau sampe pelosok, butuh motor pintar. SDMnya juga yaa.. pengetahuannya kurang,
setahun cuma sekali ada seminar atau yang kayak gitu.. diklat tentang perpustakaan, itu juga
gak semua bisa ikut.
10. Apa saja upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala promosi?
Supaya mensejahterakan anak – anak pusling (SDM pusling) saya pengen training anak –
anak pusling supaya bisa bercerita (story telling) cerita rakyat. Mau juga kunjung ke
perpustakaan yang bagus. Rencananya juga mau iklanin perpustakaan ke Radio tangerang
juga, kalo iklan di TV kan harus ada anggaran juga. Kemarin Metro TV kesini kan pakai
anggaran. Buletin juga maunya rutin yah 3 bulan. Kemarin kan Cuma 3 kali terbit. Kalo
anggaran ini saya lagi susun, kan ibu wali minta apa aja yang dibutuhin.
TRANSKRIP WAWANCARA
Nama : Leni
Jabatan : Pustakawan
1. Bagaimana bentuk kegiatan promosi melalui perpustakaan keliling?
Tentunya perpustakaan keliling, itu menjadi nilai lebih dari perpustakaan in, kita
memaksimalkan pusling dalam promosi, karena pusling menelajah lapangan lebih luas.
Untuk media cetaknya ada brosur, buletin, sama itu (menunjuk salah satu banner) banner
yang berdiri, ada map juga, kalo pembatas buku kita gak punya. Untuk online kita punya
website, kita kan udah punya opac namanya IBRA. Websitenya www.perpusdatangsel.com
disitu ada katalog sama profil kita, ada juga beberapa kegiatan yang masuk dikoran, kayak
jambore perpustakaan. perpusda
2. Bagaimana proses melaksanakan strategi promosi perpustakaan melalui perpustakan keliling?
Disini kami adain rapat dulu di bagian layanan sama orang – orang perpustakaan dan staf
pusling. kita lihat permasalahan disini, pertama dalam rapat kita harus tahu masalah yang
ada, kayak minat baca di usia dini yang kurang, gedung kita yang terlalu masuk kedalem jadi
gak keliatan dari luar, ya kan? Pengunjungnya juga masih orang yang sama, tapi ada
peningkatan kok alhamdulillah, tapi diliat dari tupoksi kita ya memang harus jadi solusi buat
masalah ini. terus pelaksanaannya dari 9 mobil pusling yang berkeliling ada 8 unit mas, 1
lagi buat tambahan kalo dibutuhin. Jadi media tercetak promosi itu di sebar ke seluruh
mobil, terus mobil puslingnya kan keliling tuh, selain buka perpustakaan disana juga nyebar
brosurnya. Tupoksi kita memang ke sekolah sekolah, selain itu kita juga memberi
pengetahuan ke anak – anak tentang perpustakaan (user education), adanya dimana, sama
kita ajak mereka jadi anggota perpustakaan. Rencana kerja awal buat promosi setelah kita
telaah dulu masalah apa yang ada di Tangerang Selatan, kan disini masih kita masih baru.. 4
tahun. Masalah disini ya macem macem, tapi paling besar ya minat baca yang kurang
banget menurut saya. Jadi disini jemput bola mas lewat puslingnya ke delapan kecamatan
yang ada. Nah dari kegiatan kayak gitu kita memang sisihin waktu buat kayak gitu (user
education). Kita juga mengajak pihak sekolah atau ke masyarakat (kontak perorangan) buat
ngadain kegiatan atau ngundang ke perpustakaan, kita kan punya program ‘hari kunjung
perpustakaan’. Didalamnya ada lomba – lomba kan menjadi rekreasi juga tuh. Kalo lewat
pusling yang gitu, biasaya kita nyebarin informasi – informasi.
3. Target sasaran dari strategi promosi perpustakaan di daerah Tangerang Selatan?
Memang ke anak – anak, dari paud ke smp, karena mereka kan belum terkontaminasi, jadi
masih bisa diarahkan untuk kebiasaan membaca. Kalo udah besar kan kayak anak sma agak
sulit yah untuk merangkulnya, karena sudah mengenal dunia seperti internet, goolge praktis
gitu. Makanya kita lebih memilih anak kecil, karena lebih mudah dididik dari kecil
seenggaknya.
4. Sejauh mana kegiatan promosi yang sudah dilakukan oleh perpustakaan Daerah Tangerang
Selatan melalui layanan perpustakaan keliling?
Sejauh ini sih, kita sudah melakukan kegiatan penyebaran brosur, buletin, sama ngasih
pemberitahuan layanan yang ada dikami (user education). Selain itu kami punya kegiatan
nonton film (audio visual), ada juga kita kasih rekreasi juga ke anak – anak sekolah ada alat
peraga sains kayak lego gitu. Kita juga pasti selalu ajak sekolah – sekolah untuk berkunjung
disini, atau diminta untuk datang kesana, itu kan gratis semua enggak dipungut biaya. Kalo
ada kegiatan kayak lomba – lomba atau nanti di akhir tahun ada jambore perpustakaan, dari
pihak perpustakaan juga kasih informasi, mempromosiin kegiatan itu lewat puslingnya,
supaya mereka dateng.
5. Sejauh mana hasil yang sudah didapat setelah melakukan strategi promosi ini?
Untuk hasil promosinya sih, Alhamdulillah dari tahun ke tahun semakin meningkat. Perpusda
ini kan udah kurang lebih berdiri 4 tahunan yah, itu makin meningkat, dari kunjunganke
perpustakaannya dan puslingnya meningkat. Kelebihannya yang bisa dilihat dari kegiatan
promosi ini jadi suka ada sekolah yang emang sengaja berkunjung ke tempat kami, jadi ada
kegiatan khususnya. Banyak juga ibu – ibu warga sekitar lebih antusias, mereka dari pada
bosen dirumah Cuma tiduran nonton TV mendingan mereka dateng kesini (Perpustakaan
Daerah Tangerang Selatan) untuk nyari referensi buku tentang membuka usaha, resep –
resep masakan banyak sih.
6. Apa ada evaluasi dari kegiatan promosi seperti ini?
Kalau itu kita ada namanya IKM (indeks kepuasan Masyarakat), kita nyebar angket – angket
melalui pusling atau pengunjung perpustakaan yang datang langsung. Melalui hasil statistik
dan hasilnya kemarin kita dapet B itu baik, Alhamdulillah banget dapet itu dan itu baru
diadain tahun kemarin (2014). Dari situ kan jadi bahan buat evaluasi ke perpustakaan, jadi
akan diadakan setiap tahun untuk evaluasi perpusda. Apa sih yang kurang dari kantor kami,
apa sih yang ingin masyarakat sampaikan kepada kami, itu menjadi masukan juga dari
masyarakat Tangerang Selatan.
7. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan strategi promosi ini?
Kendala ya.. itu anggaran yang terbatas masih sedikit, jadi buat media promosi tercetaknya
masih kurang banyak, juga gak ada promosi yang direncanain matang. Harus bagi – bagi
kekebutuhan yang lain juga, sampai sekarang juga gak ada anggaran khususnya. Terus
masih agak sulit menarik masyarakat atau sekolah – sekolah swasta yang bagus, soal
perizinan masih sulit, jadi kita agak susah untuk masuk kedalam buat memperkenalkan
perpustakaan walau dari brosur atau kita kasih pengetahuan (user education) sama kerja
sama buat jadi peserta kegiatan, perwakilan kita (kontak perorangan) susah masuk soal
perizinan gitu. Mobil juga kayaknya, kan ini mobilnya lama, maunya yang baru
(peremajaan), kalo bisa ada motor pintar juga supaya bisa masuk ke pelosok.
8. Bagaimana tanggapan pimpinan tentang kendala ini?
Kalo tanggapan atasan gimana yah, ini kan punya pemerintah yah. Jadi gak bisa langsung
cepat ditanggapi kayak di swasta gitu, harus ada prosesnya, nah prosesnya itu lama.
Contohnya yang penting aja kayak gedung yah, ini kan kita masih nyewa bukan punya
sendiri, itu wacana mau punya gedung sendiri itu udah lama, tapi belum bisa direalisasiin.
Itu kan masalah pemerintahan kota. Apa lagi soal promosinya mas.
9. Apa saja upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala promosi?
Sebisa mungkin mengunjungi sekolah – sekolah atau tempat yang masih terpencil.
Masyarakat belum banyak yang datang, kan bukan kewajiban juga yah, itu kesadaran
sendiri. Maunya buat banner didepan jalan tuh, atau plang gitu buat nandain perpustakaan.
Sekarang masih upayain ngadakan motor pintar juga sama mau ngadain kegiatan – kegiatan
yang bisa mendukung membaca dari usia dini. Kita bekerja maksimal sesuai visi dan misi,
tapi berhasil atau enggaknya memang itu pandangan dari masyarakat sendiri.
TRANSKRIP WAWANCARA
Nama : Irfan
Jabatan : Staff Perpustakaan Keliling
1. Bentuk begiatan promosi apa saja yang dilakukan dalam layanan perpustakaan keliling
sehari – hari?
Tergantung situasi lapangan yang kita kunjungin mas, kalo TK apa enggak PAUD kita
ngadain lomba merwarnain, baca puisi, keluarin alat peraga, origami, nyanyi.. yang ada
interaksinya juga sambil kita kasih pengetahuan tentang perpustakaan, terus kasih
pemahaman buat membaca buku (user education). Kalo ke SD sampe SMP kita juga buka
layanan nonton film, isinya film – film yang berpendidikan gitu sama film tentang
perpustakaan. Kalo yang ke tempat umum kita nyebar brosur, buletin yang dibawa kita
taro di deket buku koleksinya biar bisa dibaca. Biasanya kalo pergi sama pulang tugas
kita lewat jalan yang beda, biar bisa diliat kan kita ada sirine juga, tapi ada yang rusak
sih, kan kayak ambulans diliatin, gak langsung juga kan ngasih tau kalo di Tangsel ada
perpus. Selain itu kita juga pake pengeras suara, di stasiun kereta, car free day juga.
2. Bagaimana perkembangannya selama ini?
Dilihat dari tahun ke tahun si meningkat, main banyak yang datang ke perpustakaan
sama antusias banget kalo ada pusling. Kalo lebih rincinya ada dikomputer mas, ada
statistik kunjungannya.
3. Kegiatan promosi apa yang paling efektif?
Yang paling efektif itu ya pengenalan perpustakaan, yang paling efektif lagi itu
pemutaran film tentang perpustakaan atau yang berpendidikan ada nilai pendidikannya
juga.
4. Bagaimana tanggapan masyarakat tentang konsep strategipromosi yang sudah dilakukan?
Yaa.. kalo dari anak – anak (PAUD – SMP) itu bagus sih, mereka antusias untuk adanya
perpustakaan, malahan banyak yang langsung tanya di mana perpustakaan pusatnya,
gimana jadi anggota, minta brosur banyak juga macem – macem. Kalo yang dewasa
antusias tapi kalo kita lagi ke ‘car free day’ kebanyakan ya sibuk sendiri kan banyak
stand – stand juga, respon tingkatan smp sma kurang respon, ya karena menurut mereka
perpus sekolahnya itu lebih lengkap, bagus.. ada yang ngomong begitu.
5. Bagaimana hambatan yang dihadapi dalam kegiatan promosi di perpustakaan keliling?
Itu tergantung tingkatannya, SMP SMA kurang respon. Kalo di umum ya tergantung
kesibukan mereka, kadang bilangnya ‘boro – boro baca mas’ gitu. sekarang anak-anak
sama remaja enggak begitu tertarik untuk ke perpustakaan umum, karena faktor
itu.. minat bacanya anak sekarang kalah dengan hp buat main facebook-an, kan
hp sekarang canggih – canggih mas, tapi kan kita siasatin sama nonton video di
pusling.brosur kita juga kadang di buang lagi kuran renpon. Terus kalo pemutaran video
kan pakai setrum listrik, itu susah juga kalo colokannya jauh banget, ada jenset itu baru
punya. Lokasi juga sih, kalo kita lewatin jalan – jalan yang susah dilewatin, kayak
penghalang portal yang pendek, dulu semua mobil ada lampu sirinenya tapi sebagian
rusak kenak portal, jalan yang sempit gak bisa masuk kedalam juga.
6. Apa saran dari bapak dalam kegiatan ini?
Lebih ada perbaikannya, lebih lengkap lagi medianya, terutama gedung sih kalo punya
gedung sendiri kan bisa adain home teather bisa mutar film lebih nyaman. Kalo
puslingnya mau bisa online juga. Kedepannya juga mau ada motor pintar, kayak yang
ada di Perpustakaan Kota Tangerang, jadi kan bisa masuk ke jalan – jalan yang kecil
sempit, jadi bisa memperkenalkan perpustakaan lebih maksimal lagi.
FOTO – FOTO
Gambar 1. Brosur dan Buletin Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan
Gambar 2. Map Khusus Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan
FOTO – FOTO
Gambar 1. Brosur dan Buletin Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan
Gambar 2. Map Khusus Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan
FOTO – FOTO
Gambar 1. Brosur dan Buletin Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan
Gambar 2. Map Khusus Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan
Gambar 3. Perangkat Audio Visual Perpustakaan keliling
Gambar 4. Kegiatan Audio Visual
Gambar 5. Kegiatan Pendidikan Pemakai (User Education)
Gambar 6. Wawancara 4 dengan Ibu Leni (Pustakawan)
Gambar 7. Wawancara 4 Bapak Irfan (Staf Perpustakaan Keliling)
Gambar 8. Wawancara 5 Ibu Evi, Kepala Kasie Pelayanan
(Penanggung Jawab Promosi di Pusling)
Gambar 9. Staf yang Berjaga dan Melakukan Penyebaran Media Tercetak
BIODATA PENULIS
Khariryan arga lahirkan di Tangerang 14 April 1991, anak
keempat dari empat bersaudara, putra dari ayahanda
Asikin Susanto dan ibunda Sumiyati. Penulis bertempat
tinggal di Jl. Delima I No. 23 Rt.001/001 Pamulang
Timur, Tangerang Selatan. Penulis menempuh pendidikan
di Sekolah Dasar Negeri Pondok Cabe Udik I lulus pada tahun 2003,
kemudian melanjutkan ke SLTP PGRI I Ciputat pada rentang tahun 2003-
2006, pada tahun 2006 – 2009 penulis melanjutkan pendidikan ke SMUN 3
Ciputat. Penulis melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada tahun
2010 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, mengambil
program studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi dengan jenjang Strata 1.
Penulis menyelesaikan kuliahnya dengan menulis skripsi berjudul “Strategi
Promosi Perpustakaan Umum Daerah Tangerang Selatan Melalui Layanan
Perpustakaan Keliling”.. Selama masa kuliah penulis melakukan Praktek
Kerja Lapangan di perpustakaan STIE Bina Bangsa Serang di tahun 2013,
pada tahun yang sama penulis juga melakukan KKN (Kuliah Kerja Nyata)
di desa Mauk.