PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/3828/1/SKRIPSI fix...
Transcript of PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/3828/1/SKRIPSI fix...
i
KINERJA PEMERINTAH DAERAH DALAM MELAKSANAKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 2003
TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN PEMINDAHAN DAN PEMBERHENTIAN PNS (Studi Bagian Badan Kepegawaian Kota Jambi)
Oleh :
FADHILAH RAMADHANI
NIM : SIP.151964
PEMBIMBING SKRIPSI
Dr. BAHRUL ULUM, S.Ag, MA
MUSTIAH. S.Ag, M.Sy
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
ii
iii
Pembimbing I : Dr. Bahrul Ulum, S.Ag, MA
Pembimbing II : Mustiah. S.Ag, M.Sy
Alamat : Fakultas Syariah UIN STS Jambi
Jl. Jambi- Muara Bulian KM. 16 Simp. Sei Duren
Jaluko Kab. Muaro Jambi 31346 Telp. (0741) 582021
Jambi, Maret 2020
Kepada Yth.
Bapak Dekan Fakultas Syariah
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di-
JAMBI
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Assalamualaikum wr wb.
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudari FADHILAH RAMADHANI NIM: SIP.151964 yang berjudul:
“Kinerja Pemerintah Daaerah Dalam Melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 Tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian PNS (Studi Bagian Badan Kepegawaian Kota Jambi)”
Telah disetujui dan dapat diajukan untuk dimunaqasahkan guna melengkapi syarat-syarat memperoleh gelar sarjana starata satu (S1) dalam jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Demikianlah, kami ucapkan terima kasih semoga bermamfaat bagi kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.
Wassalamualaikum wr wb.
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Bahrul Ulum. S.Ag, MA Mustiah. S.Ag, M.Sy NIP: 19700727 199602 1001 NIP: 19700106 199803 2003
iv
v
MOTTO
ا ذَ إِ هَا وَ لِ َهْ ِلَىٰ أ انَاتِ إ مَ َ وا الأْ دُّ َنْ تُؤَ مْ أ كُ رُ مُ أْ َ يَ ۞ إِنَّ اللهَّ
تُمْ مْ كَ حَهِ ۗ مْ بِ كُ ا يَعِظُ مَّ عِ َ نِ لِ ۚ إِنَّ اللهَّ دْ عَ الْ مُوا بِ َنْ تَحْكُ نَ النَّاسِ أ يْ بَ
ا يعًا بَصِيرً مِ انَ سَ َ كَ إِنَّ اللهَّ
Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan
hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya
kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha
Melihat.”
]
vi
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi untuk orangtua ku
Ayahanda tercinta Iskandar Nawawi dan Ibunda tercinta
Zamzam Alwi yang selalu memperjuangkan hidupku, rela berkorban
lahir dan bathin yang dalam mencarikan nafkah kehidupan yang tidak
mengenal rasa lelah serta untaian doa – doa yang dipanjatkan dalam
setiap sujudnya serta selalu memberikan bimbingan dan semangat
dan mengasuh dengan segala ketabahan dan kelembutannya
Dan tak luput kepada Kakakku Ika Rezky Wahyuni,S.pd dan
Adik-adikku Tercinta Mubdiul Rezky AS, Muhammad Akmal dan
Muhammad Raihan yang selalu memberikan semangat dan dukungan
dalam hidupku
Kepada dosen pembimbing ku Bapak Dr. Bahrul Ulum dan Ibu
Mustiah terima kasih banyak atas bimbingannya dalam memberikan
pemikiran – pemikiran dan pemasukkan gambaran ide – ide dalam
setiap proses penyelesaian skripsi ini
Dan untuk seseorang yang selalu menyemangati memberikan
dukungan dan dorongan serta masukan atas segala persoalan yang
ku hadapi serta sahabat – sahabat ku dan teman-teman sepejuangan
yang selalu memberikan dorongan dan semangat kepadaku dalam
keadaan suka maupun duka
vii
ABSTRAK
Fadhilah Ramadhani, NIM: SIP 151964, Skripsi ini berjudul “ Kinerja Pemerintah Daerah Dalam Melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 Tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian PNS (Studi Bagian Badan Kepegawaian Kota Jambi)”.Skripsi Ilmu Pemerintahan Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifudin Jambi, 2019. Penelitian ini dilakukan karena ingin mengetahui bagaimana kinerja BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Kota Jambi dalam hal pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian PNS dan kendala pelayanan BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Kota Jambi dalam hal pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian PNS serta Bagaimana Upaya BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Kota Jambi dalam hal penyelesaian masalah pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian PNS. Penelitian ini akan mengunakan pendekatan deskriptif kualitatif yakni dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini ialah pertama : Kinerja BKD dalam pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian PNS yakni kinerja nya dapat di tinjau dari beberapa dimensi yaitu sebagai keluaran (output), prosesnya dan aspek konstektual. Dan ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu kemampuan mereka, motivasi, dukungan yang diterima, keberadaan pekerjaan ang mereka lakukan, dan hubungan mereka dengan organisasi. Kedua kendala yang Dihadapi BKD yakni pada pengangkatan dan pada pemberhentian. Ketiga, Bahwa Upaya BKD ini dalam suatu jabatan dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja dan jenjang pangkat yang ditetapkan untuk jabatn itu serta syarat obyektif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama dan golongan.
Kata Kunci : Kinerja, Pengangkatan, Pemindahan, Pemberhentian
viii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahi Rabbill Alamin Puji Syukur Penulis ucapkan kehadirat
Allah SWT, karena atas Karunia, Rahmat dan Hidayah-Nya lah, Penulis akhirnya
dapat menyelesaikan skirpsi ini. Dan tidak lupa mengirimkan shalawat dan taslim
atas junjungan Nabi Muhammad SAW, yang menjadi tuntunan bagi seluruh kaum
muslimin, Rahmat bagi alam semesta. Skripsi ini persembahan dari Penulis
sebagai bentuk sumbangan akhir jenjang pendidikan Strata Satu (S1) Jurusan Ilmu
Pemerintahan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi, yang tentu saja berasal dari apa yang pernah Penulis dapatkan selama
menjadi mahasiswa.
Juga dari hasil penelitian dan diskusi Penulis dengan beberapa narasumber
yang terkait dengan tulisan ini dan tentu saja arahan yang diberikan oleh dosen
pembimbing terbaik. Alhamdulillah, dengan seizin Allah SWT serta dengan
segala pemikiran dan kemampuan yang Penulis miliki, maka skripsi yang berjudul
“KINERJA PEMERINTAH DAERAH DALAM MELAKSANAKAN
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG
WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN DAN
PEMBERHENTIAN PNS” (Studi Bagian Badan Kepegawaian Kota Jambi)
dapat terselesaikan. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari keterlibatan berbagai
pihak yang senantiasa membantu dan memotivasi Penulis dalam suka maupun
duka. Dan segala kerendahan hati dan rasa hormat yang sebesar-besarnya, Penulis
ix
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh pihak yang telah
membantu, baik bantuan secara moril maupun materiil demi terselesaikannya
skripsi ini, yakni kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D, sebagai Rektor UIN STS
Jambi.
2. Bapak Dr. Sayuti, S.Ag., M.H, sebagai Dekan Fakultas Syariah UIN STS
Jambi.
3. Bapak Agus Salim, M.A., M.I.R., Ph.D, sebagai Wakil Dekan I Bidang
Akademik.
4. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH., M.Hum, sebagai Wakil Dekan Bidang
II Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan Fakultas Syari’ah UIN
STS Jambi
5. Bapak Dr. H. Ishaq., M.Hum, sebagai Wakil Dekan III Bidang
Kemahasiswaan dan Kerjasama di Lingkungan Fakultas Syari’ah UIN STS
Jambi.
6. Ibu Dr. Irmawati Sagala, M.Si, sebagai Ketua Prodi Ilmu
Pemerintahan Fakultas Syari’ah UIN STS Jambi.
7. Bapak Dr. H. Bahrul Ulum, S.Ag, MA dan Ibu Mustiah RH,S. Ag, MSy
sebagai Pembimbing I dan Pembimbing II skripsi ini.
8. Bapak dan Ibu Dosen, Asisten Dosen, dan seluruh Karyawan/Karyawati
Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
9. Semua pihak yang ikut terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik
langsung maupun tidak langsung.
x
Di samping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat
memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT
kita memohon ampunan-Nya, dan kepada manusia kita memohon kemaafannya.
Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.
Jambi, Maret 2020
Penyusun
Fadhilah Ramadhani
NIM: SIP 151964
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................ iii
PENGESEHAN PANITIA UJIAN .......................................................... iv
MOTTO ..................................................................................................... v
PERSEMBAHAN………………………………………………………. . vi
ABSTRAK ................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. x
DAFTAR TABEL...................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 9
C. Batasan Masalah .................................................................. 10
D. Tujuan Penelilitian ............................................................... 10
E. Manfaat Penelitian………………………………………… 11
F. Kerangka Teori .................................................................... 11
G. Tinjauan Pustaka ................................................................. 13
BAB II METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................. 19
B. Pendekatan Penelitian ......................................................... 19
xii
C. Jenis dan Sumber Data ........................................................ 19
D. Instrumen Pengumpulan Data ............................................. 22
E. Analisis Data ....................................................................... 23
F. Sistematika Penulisan.......................................................... 24
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Singkat BKD Kota Jambi ......................................... 26
B. Visi dan Misi BKD Kota Jambi ............................................. 27
C. Tentang BKD Kota Jambi ...................................................... 28
D. Struktur BKD Kota Jambi………………………………….. 43
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi dalam hal
Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian PNS……… 54
B. Kendala Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi daam hal
Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian PNS……… 56
C. Upaya Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi daam hal
Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian PNS……… 65
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 69
B. Saran ....................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURICULUM VITAE
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumlah ASN Berdasarkan Jenis Kelamin .............................. 50
Tabel 2. Jumlah ASN Berdasarkan Umur ............................................ 50
Tabel 3. Jumlah ASN Berdasarkan Golongan Esselon………………. 51
Tabel 4. Jumlah ASN Berdasarkan Golongan Ruang……………….. 51
Tabel 5. Jumlah ASN Berdasarkan Pendidikan………………………. 52
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi BKD Kota Jambi ................................ 44
Gambar 2. Gambar Dokumentasi Penelitian........................................
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pegawai memiliki kedudukan dan peran yang sangat penting dalam
penyelenggaraan fungsi pemerintahan. Arti penting dari pegawai sebagai sarana
pemerintahan oleh Utrecht1 dikaitkan dengan pengisian jabatan pemerintahan,
yang diisi oleh Pegawai Negeri Sipil. Kedudukan Pegawai Negeri Sipil
mempunyai peran penting dalam menyelenggarakan fungsi pemerintahan di suatu
negara dalam rangka mencapai tujuan nasional atau dengan kata lain dalam
rangka usaha untuk mencapai tujuan nasional, diperlukan adanya Pegawai Negeri
Sipil sebagai unsur Aparatur Negara, Abdi Negara, dan Abdi Masyarakat yang
penuh kesetian dan ketaatan kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945,
Negara, dan Pemerintah serta bersatu padu dan sadar akan tanggung jawabnya
untuk menyelengarakan tugas pemerintahan dan pembangunan.2
Kedudukan dan peran dari pegawai negeri dalam setiap organisasi
pemerintahan sangatlah menentukan, sebab Pegawai Negeri Sipil merupakan
tulang punggung pemerintahan dalam melaksanakan pembangunan nasional.
Peran dari Pegawai Negeri Sipil seperti di istilahkan dalam dunia kemiliteran yang
berbunyi not the gun, the man behind the gun, yaitu bukan senjata yang penting
melainkan manusia yang menggunakan senjata itu. Senjata yang modern tidak
1 W. Riawan Tjandra. Hukum Sarana Pemerintahan. (Yogyakarta: Universitas Atmajaya .2013) hlm. 173
2Carol Ageng Bimo Kushandoro, Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Terhadap Mobil Dinas Pegawai Negeri Sipil. (Yogyakarta: Fakultas Hukum.2010). hlm 36
2
mempunyai apa-apa apabila manusia yang dipercaya menggunakan senjata itu
tidak melaksanakan kewajibannya dengan benar.3
Kinerja pegawai yang optimal sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas
dan fungsi yang diembannya dalam suatu instansi. Dengan optimalnya kinerja
yang dilakukan oleh pegawai, tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan
sebelumnya dapat dicapai sesuai yang diharapkan. Tercapainya tujuan dalam
suatu instansi menjadikan instansi tersebut berkembang. Perkembangan yang telah
dicapai tersebut menjadikan pegawai mempunyai peran yang besar atas kinerja
yang telah dilakukan untuk instansi tersebut, sehingga pegawai memiliki rekam
jejak yang baik dalam perjalanan kariernya.
Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang
Perubahan Atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian menyebutkan bahwa Pegawai Negeri Sipil adalah setiap warga
Negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat
oleh pejabat yang berwenanang dan diserahi tugas dalam jabatan negeri atau
diserahi tugas Negara lainnya, dan digaji berdasarkan perutaran perundang-
undangan yang berlaku, sementara dalam Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor
5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara selanjutnya disebut ASN, Pegawai
Negeri Sipil adalah Warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai Pegawai Aparatur Sipil Negara secara tetap oleh pejabat
pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
3 Sri Hartini. Hukum Kepegawaian Di Indonesia,(Jakarta: Sinar Grafika.2014), hlm 31.
3
Berkaitan dengan pengertian Pegawai Negeri Sipil, Kranenburg4
mengatakan bahwa Pegawai Negeri Sipil adalah pejabat yang ditunjuk, jadi
pengertian tersebut tidak termasuk terhadap mereka yang memangku jabatan
mewakili seperti anggota Parlemen, Presiden dan sebagainya. Sementara Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
memperluas cakupan Pegawai Negeri, yaitu meliputi (1). Pegawai Negeri
berdasarkan Undang-Undang Kepegawaian; (2). Pegawai Negeri berdasarkan
KUHP; (3). Orang yang menerima gaji/upah dari uang Negara/daerah; (4). Orang
yang menerima gaji/upah dari suatu korporasi yang menerima bantuan dari uang
Negara/daerah; dan (5). Orang yang menerima gaji/upah dari korporasi lain yang
menggunakan modal/fasilitas dari Negara/masyarakat. Aturan hukum tersebut
memberikan landasan yuridis mengenai arti penting dari kedudukan Pegawai
Negeri Sipil dalam penyelenggaraan fungsi Pemerintahan.
Dalam menjalankan fungsi pemerintahan, diperlukan kualitas sumber daya
Pegawai Negari Sipil, sehingga fungsi pemerintahan berjalan dengan efektif.
Demi memperlancar pelaksanaan fungsi pemerintahan tersebut maka pemerintah
dapat mengangkat langsung bagi mereka yang telah bekerja pada instansi yang
menunjang kepentingan nasional. Pengangkatan merupakan suatu proses5
mendudukan seseorang pada suatu posisi atau tempat yang lebih baik atau sama
dari posisi sebelumnya. Pengangkatan pejabat struktural yaitu proses kegiatan
untuk mendudukan seseorang pegawai negeri sipil pada jabatan tertentu, dengan
4 Ibid, hlm 33. 5 Ben Galus. Menalar Negara: Prespektif Politik. Birokrasi Pendidikan Lingkungan
Hidup dan Kebudayaan. (Yogyakarta: Beta 2014 ), hlm 476.
4
mempertimbangkan kaedah rasional-akademis. Pengangkatan Pegawai Negeri
Sipil dalam jabatan struktural antara lain dimaksudkan untuk membina karier
Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan struktural dan kepangkatan sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 17 ayat (2) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian menyebutkan bahwa Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam
suatu jabatan dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan
kompetensi, prestasi kerja dan jenjang pangkat yang ditetapkan untuk jabatan itu
serta syarat obyektif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras,
atau golongan. Pasal 68 ayat (4) Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara menyebutkan bahwa Pegawai Negeri Sipil dapat berpindah
antar dan antara jabatan pimpinan tinggi, jabatan Administrasi, dan jabatan
fungsional di instansi pusat dan instansi daerah berdasarkan kualifikasi
kompetensi, dan penilaian kerja. Berkaitan dengan hal tersebut, Musanef6
mengatakan penempatan setiap orang di dalam organisasi perlu didasarkan
kemampuan, keahlian, latar belakang pengalaman serta pendidikan yang
dimilikinya. Jadi dalam penempatan pegawai dalam suatu organisasi janganlah
pilih kasih atau didasarkan hubungan kekeluargaan, sukuisme/primordialisme dan
persahabatan. Pada hakekatnya, suatu organisasi menuntut penempatan yang
sesuai dengan keahlian, kemampuan, pengalaman, dan pendidikan menurut
kebutuhan organisasi.
6 Musanef, Manejemen Kepegawaian Indonesia. (Jakarta: Gunung Agung.1996), hlm 8.
5
Di Indonesia, sektor kepegawaian Negara yang merupakan sub sistem dari
birokrasi secara keseluruhan, belum dijadikan sebagai fokus reformasi birokrasi.
Sebagai konsekuensinya, kualitas dan kinerja birokrasi dalam memberikan
pelayanan publik masih jauh dari harapan. Konsekuensi lainnya adalah masih
belum terciptanya budaya pelayanan yang berorientasi kepada kebutuhan
pelanggan/customer (service delivery culture).7
Peningkatan mutu dan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan publilk
yang efektif, efisien dan memuaskan dari pegawai pemerintah sebagai pelayan
publik sangat popular. Hal ini terkait dengan perkembangan kebutuhan, keinginan
dan harapan masyarakat yang semakin meningkat. Masyarakat sebagai subjek
pelayanan tidak ingin lagi dengan pelayanan yang berbelit-belit, lama dan
beresiko akibat rantai birokrasi yang berbelit-belit.
Persyaratan pengangkatan jabatan struktural telah diatur dalam Pasal 5
Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai
Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural. Adapun persyaratan untuk diangkat dalam
jabatan struktural adalah sebagai berikut:
a. Berstatus Pegawai Negeri Sipil
b. Serendah-rendahnya menduduki pangkat 1 (satu) tingkat di bawah jenjang
pangkat yang ditentukan
c. Memiliki kualifikasi dan tingkat pendidikan yang ditentukan
d. Semua unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam
2 (dua) tahun terakhir
7http://digilib.uinsgd.ac.id/1442/4/4 diakses pada tanggal 24 oktober 2019
6
e. Memiliki kompetensi jabatan yang diperlukan.8
Prinsip ini bertolak belakang dengan fakta yang terjadi di Indonesia,
dimana pengangkatan seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu jabatan kadang
tidak mengikuti aturan main yang ditetapkan oleh pemerintah. Pejabat struktural
yang ada banyak yang ditempatkan tidak sesuai dengan latar belakang
kemampuan, keahlian, pengalaman, dan pendidikan seperti yang dikatakan oleh
Musanef di atas. Ironisnya, hal ini dilakukan bukan karena terbatasnya sumber
daya manusia yang ada, tetapi lebih berdasarkan kepentingan politik, politik balas
jasa maupun politik balas dendam, serta adanya imbalan jasa dari salah satu
pejabat tinggi daerah kepada Pegawai Negeri Sipil tersebut. Pengangkatan pejabat
orang tersebut termasuk kerabat dari pemimpin.9 Hal ini tentunya sangat
menghambat Visi dan Misi untuk mewujudkan suatu pemerintahan yang bersih
dari praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Terhambatnya pelaksanaan
tugas umum pemerintahan dan pembangunan, tidak lepas dari kompetensi
Pegawai Negeri yang diangkat berdasarkan hubungan keluarga, hubungan
pertemanan, adanya kepentingan politik, politik balas jasa maupun politik balas
dendam, serta adanya imbalan jasa dari suatu pejabat kepada pegawai negeri
tersebut.
Berkaitan dengan permasalahan yang terjadi di atas, Pemerintah Daerah
Kota Jambi mendapat penilaian B+ dalam evaluasi akuntabilitas kinerja yang
dilakukan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
8http://www.jdih.kemenkeu.go.id/2000/100TAHUN2000PP.HTM diakses pada tanggal
24 Oktober 2019 9 A.Ponco Anggoro. Mengawal Profesionalisme Aparatur Sipil Negara. (Kompas. Rabu
21 januari 2015), hlm 12.
7
(Kemen PAN-RB). Hal ini disebabkan karena kurangnya pelayanan publik
sebagai tugas utama yang dilakukan oleh Pegawai Aparatur Sipil Negara yang
berada lingkungan pemerintahan Provinsi Jambi, baik di Provinsi maupun di
Kabupaten/Kota, dan penempatan PNS belum seluruhnya berdasar pada
kompetensi jabatan. Oleh karena itu, diperlukan upaya peningkatan reformasi
birokrasi di Jambi dengan dikeluarkannya Surat Edaran Gubernur (SE) JMB
No.12/2014 Tentang Penegasan Larangan Gratifikasi. Surat edaran tersebut
menegaskan aturan-aturan larangan gratifikasi kepada aparatur pemerintah kepada
seluruh pimpinan Kabupaten/Kota serta satuan kerja perangkat daerah seluruh
Jambi.
Kepala Bagian Humas Biro UHP Sekretariat Kota Jambi Iswanto
menjelaskan, dalam SE itu Sultan melarang seluruh pejabat dan Aparatur Sipil
Negara (ASN) se-Jambi untuk menerima segala pemberian dalam bentuk uang
atau barang berharga lainnya dari manapun yang patut diduga berkaitan dengan
jabatan atau kewenangan.10
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, peneliti menemukan beberapa
fenomena yang terjadi pada Badan Kepegawaian Daerah Jambi yaitu:
1. Pertanggungjawaban pegawai mengenai pekerjaannya yang masih kurang
diperhatikan. Pegawai yang bertugas terkadang tidak selalu berada di tempat
pada saat kegiatan pelayanan harusnya dilaksanakan.
2. Kedisiplinan pegawai yang masih kurang, hal ini terlihat dari sedikitnya jumlah
pegawai yang bekerja dan berada di lingkungan kantor. Serta masih banyak
10Wawancara dengan Ibu Kepala Badan BKD Kota Jambi, Liana Andriani, S.T.P, ME.
Selaku Kepala Badan Kepegawaian Kota Jambi pada tanggal 06 Mei 2019.Pukul 10.00 wib.
8
pegawai yang pulang sebelum jam kantor yang telah ditentukan, dengan tanpa
alasan yang jelas.
3. Fasilitas kantor yang kurang memadai, terlihat dari ruangan yang sempit serta
fasilitas lain seperti komputer sangatlah minim.
4. Kejelasan waktu penyelesaian keluhan atau persoalan. Seperti halnya pada
proses permohonan pensiun yang tidak jelas waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikannya.
5. Media informasi pelayanan yang kurang. Terlihat pada papan informasi yang
kosong tanpa adanya informasi pelayanan yang up to date yang dapat diakses
setiap waktu oleh para pegawai atupun pengguna layanan.
6. Kurangnya lahan parkir dan sarana lain seperti musholah serta ruang tunggu
bagi pengguna layanan.11
Berangkat dari persoalan ini terlihat bahwa prinsip profesionalisme dalam
pengangkatan pejabat struktural di lingkungan pegawai negeri sipil di Kota Jambi,
termasuk Kota Jambi masih belum diterapkan secara normatif (berdasarkan
ketentuan peraturan perundang - undangan).12
Berdasarkan hasil observasi Badan Kepegawaian Daerah Jambi juga
memiliki tugas untuk mengatur urusan kepegawaian dan melaksanakan fungsi-
fungsi manajemen sumber daya manusia yang mencakup penciptaan dan
pemeliharaan sistem informasi sumber daya manusia, perencanaan tenaga kerja,
seleksi, penyelenggaraan program orientasi, penempatan, pengembangan melalui
pendidikan dan pelatihan, manajemen sistem imbalan yang efektif, perencanaan
11 Observasi oleh peneliti di lokasi penelitian Badan Kepegawaian Jambi, 2019 12 Ibid, hlm 14.
9
dan pengembangan karir, penilaian kinerja, pemeliharaan hubungan atasan
bawahan serta pemensiunan.13
Dalam pelaksanaan pelayanannya, Badan Kepegawaian Daerah Kota
Jambi masih mengalami kekurangan. Di antaranya adalah ketidakjelasan waktu
yang diperlukan dalam menyelesaikan persoalan-persoalan pelayanan,
kedisiplinan dan sarana prasarana penunjang pelayanan. Mengingat akan
pentingnya pengelolaan sumber daya manusia, maka diharapkan kinerja Badan
Kepegawaian Daerah Kota Jambi dapat lebih maksimal.14
Fenomena ini tentunya menarik untuk diteliti sehingga kemudian bisa
memberikan masukan bagi pemerintah untuk mengetahui implementasi terhadap
prinsip profesionalisme dalam pengangkatan pejabat struktural Pegawai Negeri
Sipil di kota Jambi, sehingga penulis mengangkat persoalan ini dalam sebuah
tulisan hukum yang berjudul “Kinerja Pemerintah Daerah Dalam
Melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 Tentang
Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian PNS (Studi
Bagian Badan Kepegawaian Kota Jambi)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi dalam hal
pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian PNS?
13Observasi Tentang Kinerja Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi di lokasi
penelitian Badan Kepegawaian Kota Jambi, 2019 14Ibid
10
2. Apa saja kendala pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi dalam hal
pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian PNS?
3. Bagaimana Upaya Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi dalam hal
penyelesaian masalah pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian PNS?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini sebenarnya merupakan suatu upaya
untuk menemukan pengembangan dan menguji kebenaran pengetahuan, usaha
yang dilakukan dengan suatu metode ilmiah15 oleh karena itu untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh kinerja pegawai terhadap pelayanan urusan kepegawaian
pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi Tahun 2018, ada beberapa sub
indikator sebagai berikut:
1. Mengetahui kinerja BKD Kota Jambi dalam hal Pengangkatan, Pemindahan
dan Pemberhentian PNS.
2. Mengetahui kendala pelayanan BKD Kota Jambi dalam hal Pengangkatan,
Pemindahan dan Pemberhentian PNS.
3. Mengetahui bagaimana upaya BKD Kota Jambi dalam hal pengangkatan,
Pemindahan dan Pemberhentian PNS.
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Secara teoritis, dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan nilai
tambah (kontribusi) bagi pengembangan konsep-konsep dan teori-teori Ilmu
15 Sutrisno hadi, Methedologi penelitian, (Yogyakarta fakultas Psikologi Universitas
Gajah Madha, 1993) hlm.18
11
Administrasi Negara dan Manajemen Pemerintahan yang dapat dijadikan sebagai
bahan acuan dalam suatu kebijakan publik dan perbaikan-perbaikan dalam
pelayanan publik, khususnya tentang kinerja pegawai dan pelayanan urusan
kepegawaian.
2. Praktis
a. Kegunaan bagi penulis, semoga dengan dilakukannya penelitian ini
menambah wawasan penulis dalam bidang keilmuan Administrasi Negara.
b. Kegunaan bagi instansi, semoga dengan adanya penelitian ini dapat
memberikan masukan bagi Badan Kepegawaian Kota Jambi untuk membuat
kebijakan-kebijakan baru dalam hal pelayanan kepegawaian.
c. Kegunaan bagi universitas, semoga dengan adanya penelitian ini dapat
menambah khazanah keilmuan khususnya bidang Admnistrasi Negara.
d. Kegunaan bagi peneliti lainnya, semoga dengan adanya penelitian ini menjadi
dasar dalam melakukan penelitian lain yang berhubungan dengan pelayanan
kepegawaian.
E. Kerangka Teori
1. Teori Negara Hukum
Negara hukum adalah negara yang berdiri di atas hukum yang menjamin
keadilan kepada warganya. Keadilan merupakan syarat bagi tercapainya
kebahagiaan hidup untuk warga negaranya, dan sebagai dasar dari pada keadilan
itu perlu diajarkan rasa susila kepada setiap manusia agar ia menjadi warga negara
yang baik. Demikian pula peraturan hukum yang sebenarnya hanya ada jika
12
peraturan hukum itu mencerminkan keadilan bagi pergaulan hidup antar warga
negaranya.16
2. Teori Kepegawaian
a. Teori Dinas Publik
Secara teoritis, PNS terikat oleh hubungan dinas pelayanan dengan negara.
Adapun yang dimaksud hubungan dinas pelayanan menurut Logemann adalah
bilamana seseorang mengikar dirinya untuk tunduk pada perintah dari pemerintah
untuk melakukan sesuatu atau beberapa macam jabatan itu dihargai dengan
pemberian gaji dan beberapa keuntungan lain. 17
Jadi, inti dari hubungan dinas pelayanan itu adalah kewajiban bagi
pegawai yang bersangkutan untuk tunduk pada pengangkatan dan pemberhentian
dalam beberapa macam jabatan yang berakibatkan bahwa pegawai yang
bersangkutan tidak menolak (menerima tanpa syarat) pengangkatannya dan
pemberhentiannya dalam satu jabatan yang telah ditentukan oleh pemerintah.
Jadi yang terpenting dari hubungan pelayanan adalah kewajiban dari
Pegawai yang bersangkutan untuk tunduk pada pengangkatan dan pemberhentian
oleh pemerintah dalam satu atau beberapa macam jabatan tertentu.
3. Penyelesaian Sengketa Kepegawaian
Penyelesaian sengketa pertama ialah penyelasaian sengketa melalui
pengadilan; kedua penyelesaian sengketa diluar pengadilan. Kedua bentuk
penyelesaian ini merupakan penyelesaian secara hukum.
16 Moh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim. Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia
.(Jakarta:Pusat Studi HTN/FHUI.1988) hlm.153 17 S.F.Marbun dan N.MahfudMD. Pokok – pokok Hukum Administrasi Negara.
(Yogyakarta:Liberti.1987) hlm.98-99
13
Oleh karena itu menurut hukum, persamaan antara penyelesaian sengketa
melalui pengadilan dan penyelesaian sengketa di luar pengadilan ialah sama-sama
ditujukan untuk menyelesaikan persengketaan secara hukum. Hal ini berarti ketika
timbul persengketaan atau perselisihan, hanya penyelesaiannya. Secara hukum
yang digunakan, bukan penyelesaian secara kekerasan atau cara lainnya yang
justru melawan hukum.
Penyelesaian sengketa di luar pengadilan heteronom dalam penegakan
hukumnya, oleh karena putusan arbitrase maupun putusan alternatif penyelesaian
sengketa membutuhkan penguatannya lebih lanjut melalui lembaga peradilan.
F. Tinjauan Pustaka
Diantara langkah penting peneliti dalam memulai aktivitas penelitiannya
adalah melakukan tinjauan pustaka atau penelusuran penelitian terdahulu yang
memiliki kaitan langsung atau tidak langsung dengan permasalahan penelitian
yang di angkat.
Setelah penulis meneliti dan mencari informasi tentang penelitian
terdahulu ternyata sudah ditemukan di skripsi yang membahas tentang penelitian
ini.
1. Steffi Ayu Detania, 070509570, Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya
Yogyakarta, Judul Skripsi Efektivitas Penempatan Pegawai Negeri Sipil Dalam
Jabatan Struktural Pada Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
Kabupaten Barito Utara Provinsi Kalimantan Tengah. Masalah yang dikaji oleh
Steffi Ayu Detania adalah, Bagaimana Efektivitas penempatan Pegawai Negeri
14
Sipil dalam jabatan struktural pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan
Transmigrasi Kabupaten Brito Utara Provinsi Kalimantan Tengah, dan Faktor-
faktor apakah yang digunakan oleh pejabat yang berwenang ketika
menempatkan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan struktural. Tujuan penelitian
dari Steffi Ayu Detania adalah untuk mengetahui efektivitas penempatan
pegawai negeri sipil dalam jabatan struktural pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kabupaten Barito Utara Provinsi Kalimantan Tengah dan
untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang digunakan pejabat yang
berwenang ketika menempatkan pegawai negeri sipil dalam jabatan
struktural.18
Hasil penelitian yang dimiliki oleh Steffi Ayu Detania adalah bahwa
pertama, Penempatan pegawai negeri sipil dalam jabatan struktural pada Dinas
Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Barito Utara Provinsi
Kalimantan Tengah belum sepenuhnya dilakukan secara efektif. Pada satu sisi
pelaksanaan pengangkatan pegawai negeri sipil dalam jabatan struktural pada
Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Barito Utara Provinsi
Kalimantan Tengah telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Namun dalam kenyataan yang ada ditemukan
penempatan pegawai negeri sipil dalam jabatan struktural tidak sesuai dengan
latar belakang pendidikan maupun keahlian. Dengan demikian, sulit
diharapkan penempatan seorang pegawai negeri sipil dalam jabatan struktural
18 Steffi Ayu Detania, “Efektivitas Penempatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan
Struktural Pada Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Barito Utara Provinsi Kalimantan Tengah”, Skripsi Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta , (2014)
15
pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Barito Utara
Provinsi Kalimantan Tengah akan membawa daya guna yang maksimal.
Kedua, Faktor-faktor yang digunakan oleh pejabat yang berwenang ketika
menempatkan seorang pegawai negeri sipil dalam jabatan struktural meliputi
pangkat, tingkat pendidikan, pelatihan (Diklat) dan daftar penilaian kerja. Di
samping persyaratan yang disebutkan di atas, atasan juga memperhatikan
faktor-faktor seperti : senioritas, aspek usia, pendidikan dan pelatihan (Diklat),
pengalaman. Dalam prakteknya penempatan pegawai negeri sipil dalam
jabatan struktural di lingkungan Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi
Kabupaten Barito Utara Provinsi Kalimantan Tengah tidak hannya ditentukan
oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas melainkan juga dilihat dari tingkat
kepercayaan dan loyalitas dari atasan kepada pegawai negeri sipil yang
bersangkutan. 19
2. Fifi Amista, 061010245, Fakultas Hukum Universitas Islam Riau, Judul Skripsi
Pelaksanaan Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural Di
Lingkungan Badan Kepegawaian Daerah Kuantan Singingi Tahun 2006.
Masalah yang dikaji oleh Fifi Amista adalah bagaimana proses pengangkatan
Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural di lingkungan Badan
Kepegawaian Daerah Kuantan Singingi, dan faktor apakah yang menghambat
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil. Tujuan penelitian dari Fifi Amista adalah
untuk mengetahui proses dari pelaksanaan pengangkatan Pegawai Negeri Sipil
dalam Jabatan Struktural di Lingkungan Badan Kepegawaian Daerah
19 Ibid
16
Kabupaten Singingi dan untuk mengetahui faktor yang menghambat
pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan Struktural di lingkungan
Badan Kepegawaian Daerah Kuantan Singingi.20
Hasil Penelitian yang dimiliki oleh Fifa Amista adalah pertama, proses
pelaksanaan terhadap pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan
struktural harus menganut sistem karier dan prestasi kerja syarat untuk
melamar Pegawai Negeri Sipil batas usia paling rendah adalah 18 tahun paling
tinggi adalah 40 tahun apabila syarat telah dipenuhi maka calon Pegawai
Negeri Sipil menempuh tahap lampiran, penyaringan dan pengangkatan
Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan rangkap, prestasi kerja yaitu
suatu sistem untuk menduduki suatu jabatan atau naik pangkat bagi seorang
Pegawai Negeri Sipil didasarkan pada kecakapan dan prestasi yang dicapai
oleh Pegawai Negeri yang diangkat kecakapan harus dibuktikan dengan ujian
dan prestasi kerja dibuktikan dengan nyata yang menduduki jabatan struktural
pengangkatannya ditetapkan oleh Keputusan Presiden setelah Keputusan
Presiden dikeluarkan dan mendapatkan persetujuan dari Bupati maka jabatan
kepangkatan untuk diterbitkan Surat Keputusan Bupati kemudian dilaksanakan
Pelantikan dan pengambilan sumpah terhadap Pegawai Negeri Sipil yang
diangkat dalam jabatan struktural. Kedua, faktor yang menghambat
pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan struktural di lingkungan
Badan Kepegawaian Daerah Kuantan Singingi adalah kurangnya
20 Fifi Amista, “Pelaksanaan Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan
Struktural Di Lingkungan Badan Kepegawaian Daerah Kuantan Singingi Tahun 2006”, Skripsi Fakultas Hukum Universitas Islam Riau (2013)
17
pengembangan dari pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh Pegawai
Negeri Sipil, di dalam penelitian ini ditandai dengan kurangnya kemampuan
kompetensi teknis dari tugas masing-masing Pegawai Negeri Sipil tersebut,
yang penulis temui berupa 13 kurangnya penataan organisasi kepegawaian
sehingga tidak efektifnya pelaksanaan pengangkatan Pegawai Negeri Sipil
tersebut di dalam penyelanggaraan administrasi pemerintahan baik di pusat
maupun di daerah, serta kurangnya SDM aparatur Pegawai Negeri Sipil
Kuantan Singingi.21
Sejauh penelusuran pustaka yang peneliti temukan dari beberapa karya
ilmiah yang di atas ada kesamaan judul, namun akan tetapi Penelitian yang
penulis lakukan sudah pasti berbeda dari penelitian sebelumnya, karena
penelitian ini dilakukan di tempat dan waktu yang berbeda. Dan juga dari segi
pembahasan, penelitian sebelumnya membahas hal yang berbeda dari yang
penulis teliti. Di penelitian ini penulis mendalami yaitu tentang Bagaimana
Kinerja, Apa saja Kendala dan Bagaimana Upaya Badan Kepegawaian Daerah
Kota Jambi dalam Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian PNS.
21 Ibid
18
BAB II
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dan juga data pendukung
diambil dari lapangan sebagai bahan dasar penulisannya. Kemudian, penulis
menggunakan literatur untuk menganalisis.
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di Bagian Badan Kepegawaian Daerah
Kota Jambi. Dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut penulis dapat
memperoleh data yang diperlukan untuk penelitian skripsi ini.
B. Pendekatan Penelitian
Metode pendekatan yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah
pendekatan yuridis empiris yaitu cara prosedur yang dipergunakan untuk
memecahkan masalah penelitian dengan meneliti data sekunder terlebih dahulu
untuk kemudian dilanjutkan dengan mengadakan penelitian terhadap data primer
di lapangan.
C. Jenis dan Sumber Data
Dalam pembahasan ini, penulis menggunakan data primer dan sekunder.
Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Jenis Data
a. Data primer
Data primer adalah data pokok yang diperlukan dalam penelitian, yang
diperoleh secara langsung dari sumbernya, ataupun dari lokasi objek penelitian,
19
atau keseluruhan data atau hasil penelitian yang diperoleh di lapangan22, Peneliti
juga mengumpulkan berdasarkan informasi dan wawancara.
Data primer dari penelitian ini adalah data yang diperoleh secara langsung
dari responden dan narasumber yang diteliti dengan cara mengumpulkan secara
langsung kepada pihak-pihak terkait. Dalam penelitian ini data primer yang
digunakan sebagai berikut:
1) Hasil wawancara langsung kepada pejabat yang berwenang pada instansi yang
di Badan Kepegawaian Kota Jambi
2) Hasil kuisioner kepada Pegawai Negeri Sipil yang menempati jabatan
struktural pada Dinas Perizinan, Dinas Kesehatan, Dinas Pencatatan Sipil,
Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja dan Badan Kepegawaian Kota Jambi.
Adapun data primer nya yaitu:
a) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang pokok-pokok Kepegawaian
b) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
c) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
d) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 Tentang Pengangkatan,
Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil
e) Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2003, tentang
Petunjuk Teknis Pelaksana Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003
Tentang Wewenang Pengangkatan, Pemimdahan dan Pemberhentian Pegawai
Negeri Sipil.
22Sayuti Una (Editor), Pedoman Penulisan Skripsi, Edisi, Revisi, (Jambi: Fakultas
Syari’ah Iain sts Jambi dan Syariah Press, 2012). hlm. 45
20
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang
yang melakukan penelitian dari sumber- sumber yang ada.23Data sekunder
merupakan data pendukung penelitian terhadap data primer . Data sekunder
yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari internet berupa data
skripsi, jurnal, laporan, tesis, disertasi dan peraturan perundang-undangan yang
memiliki hubungan terhadap subjek dan dokumen yang berkaitan dengan
penelitian.
1) Ben Galus, Menalar Negara : Prespetif Politik, Birokrasi, Pendidikan,
Lingkungan Hidup dan Kebudayaan, Yogyakarta, Penerbit Beta, Yogyakarta,
2014.
2) Fakultas Syari`ah UIN STS Jambi, Pedoman Penulis Hukum/Skripsi, Jambi,
2017.
3) Sri Hartini, dkk, Hukum Kepegawaian di Indonesia, Penerbit Sinar Grafika,
Jakarta, 2010.
4) Sastra Djatmika, dan Marsono, Hukum Kepegawaian di Indonesia, Penerbit
Djambatan, Jakarta, 1982.
5) Siswanto Sunarno, Hukum Pemerintah Daerah di Indonesia, Penerbit Sinar
Grafika, Jakarta, 2014.
2.Sumber Data
Adapun sumber data dari penelitian ini yaitu data yang diperoleh secara
langsung dari responden dan narasumber yang diteliti dengan cara
23Iskandar,Metodologi Penelitian pendidikan dan social kualitatif dan kuantitatif.(Jakarta,pustaka Press 2008), hlm253
21
mengumpulkan secara langsung kepada pihak-pihak terkait. Dalam penelitian
ini sumber data yang digunakan sebagai berikut:
1) Hasil wawancara langsung kepada pejabat yang berwenang pada instansi
yang di Badan Kepegawaian Kota Jambi
2) Hasil kuisioner kepada Pegawai Negeri Sipil yang menempati jabatan
struktural pada Dinas Perizinan, Dinas Kesehatan, Dinas Pencatatan Sipil,
Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja dan Badan Kepegawaian Kota Jambi.
3) Artikel, buku, jurnal, dokumenan sumberdata yang berkaitan dengan
penelitian.
D. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian ini adalah alat yang di gunakan untuk mengumpulkan
data dan fakta penelitian.24 Alat yang digunakan dalam penelitian in adalah:
a. Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilaksanakan 0leh pewawancara untuk
memperoleh informasi dari terwawancara25. wawancara dan tanya jawab yang
dignakan untuk memperoleh data penelitian ada dua yaitu:
1) Wawancara terstruktur, wawancara dengan berdasarkan pertanyaan yang
telah dirancang terlebih dahulu.
2) Wawancara tidak terstrukur, wawancara tanpa adanya persiapan pertanyaan
sebelumnya. Tetapi berkembang atau muncul ketika berhadapan dengan
interviewer.
24 Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta 2009), hlm. 59 25 Suharni Arikunto, prosedur pnelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm 155
22
b. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif. Dokumen adalah catatan tertulis
yang isinya merupakan setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang
atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa, dan berguna bagi sumber
data, bukti dan informasi kealamiahan yang sukar diperoleh, sukar ditemukan dan
membuka kesempatan untuk lebih memperluas pengetahuan terhadap sesuatu
yang diselidiki.26
E. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis
data pada penulisan hukum dilakukan melalui pendekatan kualitatif, yaitu uraian
data secara bermutu dalam bentuk kalimat yang teratur, runtun, logis, tidak
tumpang tindih sehingga memudahkan implementasi data dan pemahaman hasil
analisis. Dalam hal ini setelah bahan dan data diperoleh, maka selanjutnya
diperiksa kembali bahan dan data yang telah diterima terutama mengenai
konsistensi jawaban dari keragaman bahan dan data yang diterima. Dari bahan
dan data tersebut selanjutnya dilakukan analisis terhadap penerapan perundang-
undangan yang berkaitan dengan peranan kinerja pemerintah daerah dalam
melaksanakan Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 2003 di bagian Badan
Kepegawaian Kota Jambi.
26Sedarmayanti Dan Syarifuddin Hidayat. Metodologi Penelitian. (Bandung: Mandar Maju, 2002), hlm 86.
23
Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara ,catatan lapangan , dan
bahan-bahan lainnya, sehingga mudah dipahami, dan tentunya dapat mudah di
informasikan kepada orang lain.27
Berdasarkan metode penelitan, penulis menggunakan teknik analisis data
kualitatif yaitu suatu analisis yang berdasarkan data yang diperoleh dari
dokumentasi dan hasil wawancara yang kemudian diklafikasikan sesuai jenis data
dan susunan dengan logis untuk menjawab permasalahan.
27http://pustakademik.blogspot.com/2017/10/teknik-analisis-data.html
24
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
1. Sejarah Singkat Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi
Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi merupakan salah satu lembaga
teknis daerah yang bertugas melaksanakan manajemen kepegawaian daerah.
Sebelum berlakunya otonomi daerah sebagai konsekuensi pelaksanaan UU No. 22
Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, urusan kepegawaian dilaksanakan oleh
unit organisasi di Sekretariat Daerah yaitu Biro Kepegawaian. Namun setelah
diberlakukan otonomi daerah, dimana daerah diberi kewenangan mengurus
masalah kepegawaian didaerahnya, maka urusan kepegawaian dilaksanakan oleh
suatu lembaga teknis daerah.28
Berpedoman pada Keputusan Presiden RI No.159 Tahun 2000 tentang
Pedoman Pembentukan Badan Kepegawaian Daerah, maka Pemerintah Kota
Jambi membentuk Badan Kepegawaian Daerah dengan Peraturan Daerah Kota
Jambi No. 6 tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tatakerja
Badan/Kantor di Lingkungan Pemerintah Kota Jambi.
Seiring dengan itu, dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah No.41
Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, Pemerintah Kota Jambi
merevisi Perda tersebut dengan Peraturan Daerah Kota Jambi No. 3 tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Inspektorat, Badan Perencana
Pembangunan Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah Kota Jambi. Sedangkan
28Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi, Sejarah Badan Kepegawaian Kota Jambi, 06
Agustus 2018
25
uraian tugasnya ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Kota Jambi No.55 tahun
2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Eselon III dan uraian tugas Eselon IV pada
Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi.
2. Visi dan Misi Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi
Visi adalah suatu pernyataan tentang gambaran keadaan dan karakteristik
yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pada masa yang akan datang. Pernyataan
visi tersebut harus selalu berlaku pada semua kemungkinan perubahan yang
mungkin terjadi sehingga suatu visi hendaknya mempunyai sifat fleksibel.
Visi Badan Kepegawaian Kota Jambi adalah “Tewujudnya Sumber Daya
Aparatur yang Profesional”29
Misi adalah sesuatu tugas yang diemban dan ingin diwujudkan oleh
instansi sebagai penjabaran atas visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan
misi diharapkan seluruh aparatur dan pihak-pihak yang berkepentingan dapat
mengetahui dan mengenal eksistensi serta peranan Badan Kepegawaian Kota
Jambi.
Untuk mewujudkan visi sebagaimana telah ditetapkan, Badan
Kepegawaian Kota Jambi menetapkan misi, yaitu : “Mewujudkan Sumber Daya
Aparatur yang Profesional”.30
1) Berwawasan Yang Luas
2) Memiliki Kompetensi di Bidangnya
29Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi , Visi Badan Kepegawaian Kota Jambi, 2019. 30Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi , Misi Badan Kepegawaian Kota Jambi,2019.
26
3) Kreatif
4) Memiliki Daya Saing
5) Inovatif
6) Menjunjung Tinggi Etika Profesi
3. Tentang BKD Kota Jambi
a. Kedudukan BKD Kota Jambi
Berdasarkan peraturan Walikota Jambi nomor 58 tahun 2016 pasal 2 ayat
(1), Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
berkedudukan sebagai pelaksana urusan pemerintahan sesuai dengan tugas dan
fungsinya. Pasal 3 ayat (1) Badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya
manusia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dipimpin oleh kepala
badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada walikota
melalui sekretaris daerah.31
b. Tugas BKD Kota Jambi
Berdasarkan peraturan Walikota Jambi nomor 58 tahun 2016 pasal 3 ayat
(2), Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia mempunyai
tugas membantu walikota dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan
pemerintahan dibidang kepegawaian, pendidikan dan pelatihan.32
c. Fungsi BKD Kota Jambi
31Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi , Kedudukan Badan Kepegawaian Kota
Jambi, 2019. 32Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi , Tugas Badan Kepegawaian Kota Jambi,
2019.
27
Berdasarkan peraturan Walikota Jambi nomor 58 tahun 2016 pasal 3 ayat
(3), Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat (2)
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia mempunyai
fungsi sebagai berikut 33:
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang manajemen kepegawaian meliputi
penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan,
pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja,
penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan
pensiun dan jaminan hari tua, dan perlindungan (pelaksanaan perumusan
kebijakan teknis di bidang kepegawaian daerah);
2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang
kepegawaian;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pengembangan pegawai, mutasi,
pembinaan dan pengelolaan data pegawai, pendidikan dan pelatihan;
4. Pelaksanaan penyiapan penyusunan peraturan perundang-undangan daerah di
bidang kepegawaian daerah sesuai dengan norma, standar dan prosedur yang
ditetapkan pemerintah;
5. Pelaksanaan penyelenggaraan administrasi kepegawaian daerah;
6. Pelaksanaan pengelolaan sistem informasi kepegawaian daerah;
7. Pengkoordinasian hubungan kerjasama dengan instansi pemerintah maupun
swasta untuk kepentingan pelaksanaan di bidang kepegawaian;
33Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi , Fungsi Badan Kepegawaian Kota Jambi,
2019.
28
8. Pelaksanaan urusan ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan; dan
9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
d. Susunan Organisasi BKD Kota Jambi
Berdasarkan peraturan Walikota Jambi nomor 58 tahun 2016 pasal 3 ayat (3),
Susunan organisasi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia, terdiri dari :34
1. Kepala badan;
2. Sekretariat, terdiri dari :
a) Sub bagian perencanaan;
b) Sub bagian keuangan;
c) Sub bagian administrasi umum dan kepegawaian.
3. Bidang pengadaan dan mutasi pegawai, terdiri dari :
a) Sub bidang pengadaan dan pensiun pegawai;
b) Sub bidang pengangkatan dan kepangkatan pegawai;
c) Sub bidang mutasi pegawai.
4. Bidang pengembangan dan diklat pegawai, terdiri dari :
a) Sub bidang pengembangan pegawai;
34Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi , Susunan Badan Kepegawaian Kota Jambi,
2019.
29
b) Sub bidang diklat struktural pegawai;
c) Sub bidang diklat teknik fungsional pegawai.
5. Bidang data informasi dan arsip pegawai, terdiri dari :
a) Sub bidang data kepegawaian;
b) Sub bidang informasi kepegawaian;
c) Sub bidang pengelolaan arsip kepegawaian.
6. Bidang pembinaan, disiplin dan kesejahteraan pegawai, terdiri dari :
a) Sub bidang pembinaan pegawai;
b) Sub bidang disiplin pegawai;
c) Sub bidang penghargaan dan kesejahteraan pegawai.
7. Unit pelaksana teknis badan;
8. Kelompok jabatan fungsional.
e. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Bidang di Organisasi BKD Kota Jambi
Berdasarkan peraturan Walikota Jambi nomor 58 tahun 2016 Bab V,
Kedudukan tugas dan fungsi bidang di Organisasi Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia, terdiri dari :35
1. Bidang Pengadaan dan Mutasi Pegawai (Bidang PMP)
a) Sub Bidang Pengadaan dan Pensiun Pegawai
35 Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi , Tupoksi Badan Kepegawaian Kota Jambi,
2019.
30
(1) Menyusun rencana kerja sub bidang pengadaan dan pensiun;
(2) Menyiapkan bahan, merumuskan dan memproses administrasi pengadaan
pegawai dan pensiun;
(3) Melaksanakan pengadaan CPNSD;
(4) Mengumpulkan bahan dan mengusulkan penetapan NIP;
(5) Memproses dan menyelesaikan persyaratan perpindahan pegawai antar
instansi vertikal, Provinsi dan Kabupaten/Kota;
(6) Memproses pengajuan permintaan Pegawai tenaga dipekerjakan dari dan ke
instansi vertikal, Provinsi dan Kabupaten/Kota;
(7) Menyiapkan bahan pengusulan dan proses MPP dan pensiun pegawai;
(8) Memproses usulan masa persiapan pensiun (MPP) dan pensiun;
(9) Menyimpan dan memelihara berkas pengadaan dan pensiun serta
pindah/masuk;
(10) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan
fungsinya.36
36Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi , Tupoksi Badan Kepegawaian Kota Jambi,
2019
31
b) Sub Bidang Pegangkatan dan Kepangkatan Pegawai
(1) Menyusun rencana kerja sub bidang pegangkatan dan kepangkatan
pegawai;
(2) Menyiapkan bahan penyusunan dan proses kenaikan pangkat;
(3) Memproses pegangkatan CPNSD menjadi PNSD;
(4) Melaksanakan ujian penyesuaian kenaikan pangkat;
(5) Melaksanakan pelayanan gaji berkala;
(6) Menyiapkan nota persetujuan atas pengajuan kepangkatan kepada instansi
berwenang;
(7) Menyiapkan surat keputusan dan petikan keputusan tentang kenaikan
pangkat PNS;
(8) Menyimpan dan memelihara berkas Kenaikan Pangkat PNS;
(9) Mengusulkan peninjauan masa kerja pegawai;
(10)Memproses dan mengusulkan izin pemakaian gelar;
(11)Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan
fungsinya.37
c) Sub Bidang Mutasi Pegawai
(1) Menyusun rencana kerja sub bidang mutasi pegawai;
(2) Menghimpun, merumuskan dan mengelola bahan usulan yangberhubungan
dengan mutasi jabatan;
37Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi , Tupoksi Badan Kepegawaian Kota Jambi,
2019
32
(3) Penyelenggaraan pelayanan administrasi kepegawaian dalam
pengangkatan jabatan struktural;
(4) Penyelenggaraan pelayanan administrasi kepegawaian
dalampengangkatan, pemindahan dan pemberhentian dalam dan
pemindahan jabatan fungsional;
(5) Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan mutasi
pegawai;
(6) Menyiapkan bahan penyusunan proses mutasi kepala sekolah;
(7) Memproses penempatan mutasi pegawai antar instansi vertikal, dan antar
daerah;
(8) Menyimpan dan memelihara berkas mutasi pegawai;
(9) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan
fungsinya.38
2. Bidang Pengembangan dan Diklat Pegawai (Bidang PDP)
a) Sub Bidang Pengembangan Pegawai
(1) Menyusun rencana kerja sub bidang pengembangan pegawai;
(2) Memfasilitasi proses pengembangan jabatan;
(3) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan
teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang
berhubungan dengan sun bidang pengembangan pegawai;
(4) Menginventarisir, meneliti dan memproses persyaratan pegawai yang
38Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi , Tupoksi Badan Kepegawaian Kota Jambi,
2019
33
mengikuti ujian dinas;
(5) Menyiapkan rencana kegiatan uji kompetensi;
(6) Memproses penerimaan mahasiswa ikatan dinas unsur umum dan pegawai;
(7) Menyusun dan menganalisa kebutuhan diklat pegawai;
(8) Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan diklat;
(9) Membuat laporan bulanan dan tahunan;
(10) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.39
b) Sub Bidang Diklat Struktural Pegawai
(1) Menyiapkan bahan dan menyusun rencana kerja sub bidang struktural dan
pemerintahan;
(2) Menghimpun, mengolah dan menganalisa data diklat dalam jabatan,
prajabatan dan pemerintahan;
(3) Menyiapkan pedoman teknis pelaksanaan diklat dalam jabatan, prajabatan
dan pemerintahan;
(4) Menyelenggarakan diklat dalam jabatan, prajabatan dan pemerintahan;
(5) Meneliti dan memproses permohonan izin belajar dan tugas belajaR
pegawai;
(6) Meneliti dan memproses bahan pertimbangan usulan calon diklat;
(7) Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan diklat pegawai;
39Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi , Tupoksi Badan Kepegawaian Kota Jambi,
2019
34
(8) Memproses dan mengirim pegawai peserta diklat dalam jabatan, prajabatan
dan pemerintahan;
(9) Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai peraturan perundang-undang
yang berlaku;
(10) Membuat laporan bulanan dan tahunan;
(11) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.40
c) Sub Bidang Diklat Teknis Fungsional Pegawai
(1) Menyusun rencana dan program kerja sub bidang diklat teknis fungsional
pegawai;
(2) Mengkoordinasikan penyusunan rencana kerja dan anggaran;
(3) Menyiapkan pedoman teknis pelaksanaan diklat teknis fungsional pegawai;
(4) Membuat monitoring dan evaluasi pelaksanaan diklat pegawai;
(5) Menyiapkan data kepegawaian dan penyusunan kualifikasi pembinaan
peserta diklat teknis fungsional pegawai;
(6) Memproses dan mengirim pegawai peserta diklat teknis fungsional;
(7) Menyelenggarakan diklat teknik fungsional pegawai;
(8) Membuat laporan bulanan dan tahunan;
(9) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan, guna kelancaran
pelaksanaan kegiatan diklat teknis fungsional pegawai;
40Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi , Tupoksi Badan Kepegawaian Kota Jambi,
2019
35
(10)Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai peraturan perundang-undang
yang berlaku;
(11)Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.41
3. Bidang Data, Informasi dan Arsip Kepegawaian (Bidang DIAK)
a) Sub Bidang Data Kepegawaian
(1) Menyusun rencana kerja sub bidang data kepegawaian;
(2) Menyiapkan bahan perumusan dan pengkajian kebijakan teknis tentang
pengelolaan data kepegawaian;
(3) Menyiapkan petunjuk teknik pelaksaaan pemutakhiran data;
(4) Menyelenggarakan pengolahan, analisis dan penyajian data kepegawaian;
(5) Menyelenggarakan pemutakhiran data pada Sistem Aplikasi Pelayanan
Kepegawaian (SAPK);
(6) Menyusun dan menyajikan Daftar Urut Kepangkatan Pegawai Pemerintah
Kota Jambi;
(7) Menyelenggarakan rapat koordinasi pengelolaan data kepegawaian;
(8) Melaksanakan pembinaan pengelolaan sistim informasi manajemen
kepegawaian;
(9) Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan rencana kerja Sub bidang
Data Kepegawaian;
41Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi , Tupoksi Badan Kepegawaian Kota Jambi,
2019
36
(10)Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan dan berkaitan dengan
bidang tugasnya.42
b) Sub Bidang Informasi kepegawaian
(1) Menyusun rencana kerja sub bidang informasi kepegawaian;
(2) Menyiapkan bahan perumusan dan pengkajian kebijakan teknis informasi
kepegawaian;
(3) Menyelenggarakan Rakor Kepegawaian;
(4) Menyelenggarakan Sosialisasi Peraturan perundang-undangan tentan
Kepegawaian;
(5) Menyelenggarakan pengelolaan, analisis dan Penyajian informasi
kepegawaian;
(6) Mengelola pelayanan pengaduan tentang kepegawaian;
(7) Mengelola Website Badan Kepegawain Daerah Kota Jambi;
(8) Memproses usulan, perbaikan dan konversi NIP baru, dan Kartu Pegawai /
Elektronik;
(9) Menyelenggarakan pengembangan informasi kepegawaian;
(10)Mengelola sistem informasi kepegawaian;
(11)Melaksanakan koordinasi pengelolaan informasi kepegawaian;
(12)Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan rencana kerja Subbidang
Informasi kepegawaian;
(13)Membuat laporan bulanan dan tahunan;
42Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi , Tupoksi Badan Kepegawaian Kota Jambi,
2019
37
(14)Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan berkaitan dengan tugas.43
c) Sub Bidang Pengelolaan Arsip Kepegawaian
(1) Penyusunan rencana sub bidang pengelolaan arsip kepegawaian;
(2) Penyiapan bahan perumusan dan pengkajian teknik pengelolaan arsip
kepegawaian;
(3) Penyelenggaraan pengelolaan arsip kepegawaian menggunakan sistem tata
naskah;
(4) Mengelola, memutakhirkan database arsip digital;
(5) Penyelenggaraan koordinasi pengelolaan arsip kepegawaian;
(6) Penyelenggaraan pemeliharaan arsip kepegawaian;
(7) Melaksanakan pembinaan tentang pengelolaan kearsipan kepegawaian;
(8) Menyiapkan laporan bulanan dan tahunan;
(9) Melaksanakan evaluasi pelaksanaan arsip kepegawaian;
(10)Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan dan berkaitan dengan
bidang tugasnya.44
4. Bidang Pembinaan, Disiplin dan Kesejahteraan Pegawai (Bidang PDKP)
a) Sub Bidang Pembinaan Pegawai
(1) Menyusun rencana kegiatan sub bidang pembinaan kepegawaian;
(2) Menyiapkan petunjuk teknis yang berhubungan dengan Pembinaan
43Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi , Tupoksi Badan Kepegawaian Kota Jambi,
2019 44Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi , Tupoksi Badan Kepegawaian Kota Jambi,
2019
38
Kepegawaian;
(3) Mengumpulkan dan mengolah data serta informasi yang berhubungan
dengan bidang Pembinaan Kepegawaian;
(4) Menginventarisasikan permasalahan-permasalahan yang berhubungan
dengan pembinaan kepegawaian dan menyiapkan petunjuk pemecahan
masalah;
(5) Melakukan koordinasi dengan unit kerja/instansi terkait sesuai dengan
bidang tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;
(6) Menyiapkan naskah sumpah dan janji pegawai negeri sipil;
(7) Menyelenggarakan pembinaan mental dan etika pegawai;
(8) Melaksanakan proses usulan izin perkawinan dan perceraian pegawai;
(9) Memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala bidang sebagai bahan
masukan untuk penentuan kebijakan lebih lanjut;
(10)Membuat laporan pelaksanaan kegiatan sub bidang pembinaan
kepegawaian sesuai dengan data yang ada berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan untuk dipergunakan sebagai bahan masukan bagi atasan;
(11)Melaksanakan penyelenggaraan pengelolaan administrasi umum dan kerja
sama KORPRI;
(12)Melaksanakan penyelenggaraan pelayanan kegiatan pembinaan disiplin,
jiwa korsa, wawasan kebangsaaan serta perlindungan dan bantuan hukum
bagi anggota;
39
(13)Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan dan berkaitan dengan
bidang tugasnya.45
b) Sub Bidang Disiplin Pegawai
(1) Menyusun rencana kegiatan sub bidang disiplin pegawai;
(2) Menyelenggarakan pelaksanaan penilaian kinerja;
(3) Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kehadiran pegawai;
(4) Melaksanakan koordinasi dan evaluasi pengawasan disiplin pegawai;
(5) Menyiapkan rumusan kebijakan teknis penanganan indisipliner PNS;
(6) Menyiapkan dan memproses penangananan indispliner sesuai ketentuan
yang berlaku;
(7) Menyiapkan rumusan sanksi indisipliner sesuai ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku;
(8) Membuat laporan tahunan;
(9) Menindaklanjuti ASN yang tersangkut tindak pidana;
(10)Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.46
c) Sub Bidang Penghargaan dan Kesejahteraan Pegawai
(1) Menyusun rencana kerja sub bidang penghargaan dan kesejahteraan
pegawai;
45Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi , Tupoksi Badan Kepegawaian Kota Jambi,
2019 46Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi , Tupoksi Badan Kepegawaian Kota Jambi,
2019
40
(2) Menyiapkan bahan perumusan dan analisis kesejahteraan pegawai;
(3) Melaksanakan proses usulan pemberian penghargaan;
(4) Melaksanakan proses usulan kartu pegawai (Karpeg) dan kartu suami/isteri;
(5) Melaksanakan proses usulan cuti, izin pegawai ke luar negeri;
(6) Melaksanakan proses usulan Bapertarum dan Jaminan Kecelakaan Kerja
(JKK);
(7) Melakukan pendataan terhadap kebutuhan perumahan bagi PNS;
(8) Menyiapkan data dalam rangka peningkatan kesejahteraan pegawai;
(9) Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan rencana kerja sub bidang
pelayanan dan kesejahteraan pegawai;
(10)Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.47
47Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi , Tupoksi Badan Kepegawaian Kota Jambi, 2019
41
4. Struktur dan Tugas Organisasi BKD Kota Jambi
Struktur organisasi merupakan tolak ukur dalam suatu lembaga organisasi,
baik lembaga masyarakat ataupun lembaga – lembaga lainnya. Organisasi yang
baik dapat menunjukkan kegiatan yang baik dan juga merupakan pendukung
dalam pelaksanaan segala program kerja organisasi tersebut di Badan
Kepegawaian Kota Jambi terletak telah mempunyai struktur organisasi pengurus,
sama halnya dengan organisasi kemasyarakatan lainnya. Secara operasional
struktur organisasi ini sudah mempunyai tugas dan wewenang masing – masing
dan menjalankan tugasnya sehari – sehari. Untuk kelancaran dan kesuksesan suatu
kegiatan diperlukan persiapan perencanaan yang baik, untuk itu terencana sesuai
dengan tugas dan fungsi masing – masing. Mengenai struktur Pengurus Badans
Kepegawaian Kota Jambi letak jelasnya dapat dilihat pada Skema berikut ini
42
STRUKTUR ORGANISASI BKD KOTA JAMBI48
48 Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi , Struktur Badan Kepegawaian Kota Jambi,
2019.
43
Adapun Tugas dan Fungsi dari masing-masing bidang adalah sebagai berikut:49
a. Kepala Badan
Kepala Badan Kepegawaian mempunyai tugas memimpin, mengendalikan
dan mengawasi serta melakukan koordinasi penyelenggaraan urusan pemerintah
dan tugas pembantuan yang diberikan serta tugas lain sesuai dengan
kebijaksanaan yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala Badan menyelenggarakan fungsi:50
1) Perumusan kebijakan teknis di bidang Kepegawaian Daerah.
2) Memberikan dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang
Kepegawaian Daerah
3) Pembinaan pelaksanaan tugas di bidang Kepegawaian Daerah.
4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
a) Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan dan
mengkoodinasikan dalam urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan,
organisasi, tatalaksana, hukum, hubungan masyarakat, rumah tangga dinas dan
barang milik daerah (ASET). Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
49 Badan Kepegawaian Kota Jambi, Tupoksi Badan Kepegawaian Kota Jambi, 2019. 50 Badan Kepegawaian Kota Jambi , Tupoksi Badan Kepegawaian Kota Jambi, 2019.
44
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Sekretariat
menyelenggarakan fungsi:51
(1) Menyiapkan Bahan Koordinasi serta menyusun Program Kerja;
(2) Menyusun, Menginventarisir dan Menkoordinasikan bahan dan tata dalam
rangka Penatausahaan Proses Kepegawaian;
(3) Melaksanakan Urusan Umum, Kepegawaian, Keuangan, Surat menyurat dan
Perlengkapan Rumah Tangga;
(4) Melakukan Pembinaan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan
tugas;
(5) Melaksanakan Tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Sekretariat Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi membawahi 3 (tiga) Sub
Bagian, yaitu:52
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
(2) Sub Bagian Keuangan dan Aset
(3) Sub Bagian Program dan Pelaporan
b) Bidang Sistem Informasi dan Kesejahteraan
(1) Melaksanakan pembinaan dan penyusunan petunjuk teknis peningkatan
kesejahteraan;
(2) Melaksanakan pembinaan dan penyusunan petunjuk teknis pemberian
penghargaan dan tanda jasa PNS;
51 Badan kepegawaian Kota Jambi , Tupoksi Badan Kepegawaan Kota Jambi, 2019 52Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi , Tupoksi Badan Kepegawaian Kota Jambi,
2019
45
(3) Menyelenggarakan pemberian cuti dan izin PNS serta pemberian santunan
PNS yang pensiun;
(4) Melaksanakan pengolahan data kepegawaian;
(5) Membina, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
(6) Melaksanakan tugas lain yan diberikan atasan.
Bidang Sistem Informasi dan Kesejahteraan dan membawahi 3 (tiga)
Sub Bidang, yaitu:53
(1) Sub Bidang Sistem Informasi dan Pengolahan Data
(2) Sub Bidang Dokumentasi
(3) Sub Bidang Kesejahteraan dan Penghargaan
c) Bidang Kinerja, Disiplin dan Pembinaan Korp Profesi
Adapun Fungsi nya, yaitu:54
(1) Menyiapkan bahan dan memproses penyelesaian kasus pelanggaran PNS
berdasarkan pelaporan/pengaduan;
(2) Melaporkan bahan peraturan perundangan yang menyangkut ketentuan
kepegawaian;
(3) Menyiapkan bahan pelaksanaan sumpah/janji PNS;
(4) Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan kasus-kasus PNS
Bidang kinerja, disiplin dan pembinaan Korp Profesi membawahi 3 (tiga) Sub
Bidang, yaitu:
(1) Sub Bidang Pengelolaan Kinerja
53Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi , Tupoksi Badan Kepegawaian Kota Jambi, 2019
54Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi , Tupoksi Badan Kepegawaian Kota Jambi, 2019
46
(2) Sub Bidang Disiplin
(3) Sub Bidang Pembinaan Korp Profesi
d) Bidang Pengadaan, Kepangkatan, Pensiun dan Mutasi
Adapun fungsi nya yaitu:
(1) Melaksanakan penyiapan seleksi dan pengangkatan CPNS;
(2) Menyusun petunjuk teknis di bidang mutasi pegawai;
(3) Melaksanakan fungsi mutasi pegawai;
(4) Melaksanakan pemberhentian pegawai;
(5) Melakukan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas.
Bidang Pengadaan, Kepangkatan, Pensiun dan Mutasi membawahi 3 sub
bidang, yaitu:55
(1) Sub Bidang Formasi dan Pengadaan
(2) Sub Bidang Kepangkatan dan Pensiun
(3) Sub Bidang Mutasi
e) Bidang Kompetensi dan Pengembangan Karir
Adapun fungsi nya yaitu:
(1) Menyusun kebutuhan pegawai serta analisis formasi;
(2) Bahan pembinaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai
(3) Menyiapkan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pelaksanaan serta mutasi
jabatan struktural dan fungsional
55Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi , Tupoksi Badan Kepegawaian Kota Jambi, 2019
55Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi , Tupoksi Badan Kepegawaian Kota Jambi, 2019
47
(4) Melakukan monitoring dan evaluasi kasus-kasus PNS56
Bidang kompetesnsi dan pengembangan karir membawahi 3 sub bidang,
yaitu:57
(1) Sub Bidang Pengembangan Kompetensi
(2) Sub Bidang Pengembangan Karir Struktural dan Analisis Jabatan
(3) Sub Bidang Pengembangan Karir Fungsional
56Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi , Tupoksi Badan Kepegawaian Kota Jambi,
2019 56Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi , Tupoksi Badan Kepegawaian Kota Jambi,
2019
48
Tabel I
ASN Berdasarkan Jenis Kelamin58
No Jenis Kelamin Jumlah
1 Laki-laki 1915
2 Perempuan 4215
Jumlah 6130
Tabel II
ASN Berdasarkan Umur59
NO TAHUN JUMLAH KETERANGAN
1 2011 477
2 2012 507
3 2013 537
4 2014 549
5 2015 534
6 2016 559
7 2017 498
8 2018 1005
9 2019 850
10 2020 534
58 Badan kepegawaian Kota Jambi , Tupoksi Badan Kepegawaan Kota Jambi, 2019 59 Badan kepegawaian Kota Jambi , Tupoksi Badan Kepegawaan Kota Jambi, 2019
49
Tabel III
ASN Berdasarkan Golongan Esselon60
No Esselon Jumlah
1 Tanpa Esselon 5041
2 Esselon IIA -
3 Esselon IIB 28
4 Esselon IIIA 59
5 Esselon IIIB 113
6 Esselon IVA 582
7 Esselon IVB 306
Table 04
Berdasarkan Golongan Ruang61
No Golongan/Ruang Jumlah
1 Tidak Terdata 1
2 Golongan I/a 2
3 Golongan I/b 2
4 Golongan I/c 8
5 Golongan I/d 11
6 Golongan II/a 61
60 Badan kepegawaian Kota Jambi , Tupoksi Badan Kepegawaan Kota Jambi, 2019 61Badan kepegawaian Kota Jambi , Tupoksi Badan Kepegawaan Kota Jambi, 2019
50
7 Golongan II/b 159
8 Golongan II/c 325
9 Golongan II/d 250
10 Golongan III/a 842
11 Golongan III/b 1057
12 Golongan III/c 861
13 Golongan III/d 907
14 Golongan IV/a 1241
15 Golongan IV/b 353
16 Golongan IV/c 47
17 Golongan IV/d 3
Tabel IV
ASN Berdasarkan Pendidikan62
No Pendidikan Jumlah
1 Tidak Terdata 28
2 SD 49
3 SLTP Umum 78
4 SLTA Umum 1009
5 Diploma I 114
6 Diploma II 178
62 Badan kepegawaian Kota Jambi , Tupoksi Badan Kepegawaan Kota Jambi, 2019
51
7 Diploma III 686
8 Diploma IV 114
9 Sarjana 3518
10 Pasca Sarjana 351
11 Doktor 5
52
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Jambi dalam hal
pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian PNS
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) yang demokratis, bersih dan
berwibawa selalu menjadi obsesi bagi rakyat dan pemerintahan di zaman modern
sekarang ini. Keberhasilan pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan yang telah dicapai, diperlukan adanya perwujudan dan kemampuan
serta kesungguhan aparatur Negara untuk menjadi insan yang berkualitas,
profesional dan bertanggungjawab dalam menangani berbagai permasalahan
sehingga keberhasilan yang telah dicapai dapat terus dipelihara dan ditingkatkan
serta diarahkan pada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
Kinerja pegawai pemerintah menjadi perhatian masyarakat dari sebelum
reformasi hingga saat ini. Hal ini di tunjukan dengan layanan masyarakat (publik)
yang kurang memuaskan. Hasil diskusi panel ahli Media Group yang menyoroti
bahwa layanan publik yang mencemaskan.
Kinerja merupakan istilah yang berasal dari kata job performance atau
actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai
seseorang). Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara
keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksanakan tugas dibandingkan
dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau
kriteria tertentu yang telah ditetapkan terlebih dahulu dan telah disepakati
53
bersama63. Kinerja merupakan penampilan hasil kerja baik secara kualitas
dan kuantitas. Kinerja tersebut dapat ditinjau dari beberapa dimensi yaitu :
1. Sebagai keluaran (output) yaitu melihat apa yang dihasilkan.
2.Adalah prosesnya, yaitu prosedur-prosedur yang telah ditempuh dinilai
seseorang atau kelompok dalam melaksanakan tugasnya.
3. Adalah aspek konstektual, yaitu penilaian kerja yang dilihat dari
kemampuannya.64
Berhubungan dengan kinerja BKD (Badan Kepegawaian Daerah) dalam
hal pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian PNS, Berdasarkan wawancara
peneliti dengan Kepala Bidang Mutasi bapak Andika Wahyu R beliau
mengatakan:
“BKD mempunyai 4 bidang salah satunya bidang Mutasi. Disitu dari
pengangkatan, pemberhentian karena pensiun, mengangkat seseorang jadi
pejabat, memberhentikan dari jabatan semua dari kita (Bidang Mutasi).
Berawal dari pengangkatan, kita pengangkatan itu semua formasi di ajukan
dulu kebutuhan akan pegawai di kota Jambi OPD (kantor) butuhnya apa?
Jadi disitu kita sebagai wadahnya mengakomodir kebutuhan opd itu.”65
Dari wawancara diatas dapat diketahui bahwa BKD Kota Jambi adalah
intansi yang diberikan kewenangan secara teknis untuk mengelola dan menangani
masalah pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian PNS.
63 Ambar Teguh Sulistiyani, Istilah Kinerja, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2003), hlm 223 64 Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada), hlm 20 65 Wawancara dengan Bapak Andika Wahyu R selaku Kepala Bidang Mutasi Pegawai,
24 oktober 2019
54
Berdasarkan wawancara peneliti dengan Bapak Andika Wahyu R selaku
Kepala Bidang Mutasi Pegawai :
“Ada beberapa fakto-faktor yang memengaruhi kinerja individu tenaga
kerja, yaitu: kemampuan mereka, motivasi, dukungan yang diterima,
keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan, dan hubungan mereka dengan
organisasi”.66
Berdasarkaan wawancara di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa
kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu
maupun kelompok dalam suatu aktivitas tertentu yang diakibatkan oleh
kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar serta
keinginan untuk berprestasi.
B. Kendala BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Kota Jambi dalam hal
pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian PNS
1. Pada Pengangkatan
Kendala pengangkatan PNS dari CPNS yang lebih 2 tahun banyak
ditanyakan. Pelamar yang ditetapkan diterima, wajib melengkapi dan
menyerahkan ke lengkapan administrasi kepada Pejabat Pembina Kepegawaian
atau yang ditunjuk kemudian ditetapkan diterima untuk diangkat sebagai Calon
PNS terus disampaikan kepada Badan Kepegawaian Negara untuk mendapat
Nomor Identitas Pegawai Negeri Sipil.
66Wawancara dengan Bapak Andika Wahyu R selaku Kepala Bidang Mutasi Pegawai, 24
oktober 2019
55
Berdasarkan Nomor Identitas (NIP) PNS yang bitetapkan BKN, Pejabat
Pembina Kepegawaian menetapkan keputusan pengangkatan menjadi Calon PNS.
Selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) bulan sejak diterimanya surat
keputusan pengangkatan CPNS, yang bersangkutan wajib melapor pada satuan
organisasi dan melaksanakan tugasnya.
a. Masa Percobaan
Masa selama menjadi CPNS merupakan masa percobaan. Lamanya
sekurang -kurangnya 1 (satu) tahun dan paling lama 2 (dua) tahun, yang dihitung
sejak tanggal yang bersangkutan diangkat sebagai CPNS.
b. Pengangkatan Menjadi PNS
CPNS yang telah menjalankan masa percobaan diangkat menjadi PNS
dalam jabatan dan pangkat tertentu dengan keputusan Pejabat Pembina
Kepegawaian. Pengangkatan tersebut ditetapkan apabila telah memenuhi syarat
sebagai berikut:
1) Setiap unsur penilaian prestasi kerja / DP 3 sekurang-kurangnya bernilai baik
2) Telah memenuhi syarat kesehatan jasmani dan rohani untuk diangkat menjadi
PNS
3) Telah lulus Pendidikan dan pelatihan Prajabatan
“Calon PNS yang telah menjalankan masa percobaan lebih dari 2 (dua)
tahun dan telah memenuhi syarat untuk diangkat menjadi PNS, tetapi
karena suatu sebab belum diangkat menjadi PNS, maka hanya dapat
56
diangkat menjadi PNS apabila alasannya bukan karena kesalahan yang
bersangkutan”.67
Dari wawancara dan penjelasan di atas penulis menyimpulkan
Pengangkatan menjadi PNS Pusat bagi CPNS Pusat yang menjalani masa
percobaan lebih dari 2 (dua) tahun ditetapkan oleh Kepala Badan Kepegawaian
Negara. Sedangkan bagi CPNS Daerah yang akan diangkat menjadi PNS Daerah
yang menjalani masa percobaan lebih 2 (dua) tahun ditetapkan oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian daerah Provinsi/Kabupaten/Kota setelah mendapat
pertimbangan teknis dari Kepala Kantor Regional BKN
2. Pada Pemberhentian
Pemberhentian terdiri atas :68
1) Pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil dan;
2) Pemberhentian dari jabatan negeri.
Pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil adalah pemberhentian yang
menyebabkan yang bersangkutan tidak lagi berkedudukan sebagai Pegawai
Negeri Sipil.
Pemberhentian dari jabatan negeri adalah pemberhentian yang
menyebabkan yang bersangkutan tidak lagi bekerja pada suatu satuan organisasi
Negara, tetapi masih berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil.69
67 Wawancara dengan Bapak Andika Wahyu R selaku Kepala Bidang Mutasi Pegawai, 24
Oktober 2019 68Badan kepegawaian Kota Jambi , Tupoksi Badan Kepegawaan Kota Jambi, 2019 69https://bkd.jambikota.go.id/pemberhentian-pns-2/
57
Jenis-Jenis Pemberhentian:
(a) Sebagai Pegawai Negeri Sipil
Pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil terdiri atas pemberhentian
dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil dan pemberhentian tidak dengan
hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil.70
Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai
Negeri Sipil menerima hak-hak kepegawaiannya berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku antara lain hak atas pensiun. Pegawai Negeri
Sipil yang diberhentikan tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil,
kehilangan hak-hak kepegawaiannya antara lain pensiun.
Pemberhentian Dengan Hormat Sebagai Pegawai Negeri Sipil Pemberhentian
dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil meliputi :
1. Meninggal Dunia
2. Atas Permintaan sendiri.71
Pada prinsipnya Pegawai Negeri Sipil yang mengajukan permintaan
berhenti, dapat diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Permintaan berhenti tersebut dapat ditunda untuk paling lama 1 tahun, apabila
kepentingan dinas yang mendesak. Permintaan berhenti dapat ditolak apabila
Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan masih terikat dalam keharusan bekerja
70https://bkd.jambikota.go.id/pemberhentian-pns-2/
71 Badan kepegawaian Kota Jambi , Tupoksi Badan Kepegawaan Kota Jambi, 2019
58
pada Pemerintah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, atau
masih ada sesuatu hal yang harus dipertanggungjawabkan.
Berhubungan dengan kendala yang di hadapi BKD (Badan Kepegawaian
Daerah) dalam hal pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian PNS,
Berdasarkan wawancara peneliti dengan Kepala Bidang Mutasi bapak Andika
Wahyu R beliau mengatakan:
“Pemberhentian dikarenakan pensiun, pemberhentian itu misalnya pegawai
negeri itu pensiunnya sudah jelas ada aturannya didalam PP 11 Tahun 2017
dala UU No 5 Tahun 2014, UU HSN dan diaturan PerkaBKN Tentang
pensiun pegawai. Disitu batas usia ada disitu. Dulu batas usia pensiun 56
tahun di perpanjan jadi 58 tahun (ditambah 2 tahun). Jadi pegawai negeri
saat ini menjadi 58 tahun. Apakah semua pegawai negeri pensiun 58 tahun?
Jawabannya tidak, ada juga pensiun yang 60 tahun. Terkait pemberhentian
usia pensiun, ada juga yang mengundurkan diri (pensiun dini) itu juga di
berhentikan. Pensiun dini juga ada aturan nya di PP 11. Dia boleh
mengajukan pensiun dini itu minimal batas usianya 50 tahun dengan masa
kerja dia sebagai pegawai 20 tahun. Dia baru bisa mengajukan pensiun dini
maksudnya yang dia dapat itu uang pensiun tapi kalau dia mengajukan di
dibawah masa kerja 540 tahun. Dia bisa mengajukan pensiun tapi tidak
dapat uang pensiun. Dia berhenti total tidak ada pemberian dari negara
berupa uang pensiun.72
Dari wawancara diatas dapat diketahui bahwa pada pemberhentian BKD
Kota Jambi adalah intansi yang diberikan kewenangan secara teknis untuk
mengelola dan menangani masalah pengangkatan, pemindahan dan
pemberhentian PNS.
72 Wawancara dengan Bapak Andika Wahyu R selaku Kepala Bidang Mutasi Pegawai,
24 Oktober 2019
59
Dalam pemberhentian pegawai ASN Sesaui dengan pasal 23, Undang-
undang No 9 Tahun 2003 Tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, Dan
Pemberhentian Pegawai Negri Sipil (1) Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat
menetapkan : a. pemberhentian Calon Pegawai Negeri Sipil Pusat yang tidak
memenuhi syarat untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil Pusat di
lingkungannya; dan b. pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Pusat yang
berpangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b ke bawah dilingkungannya.
(2) Pejabat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat mendelegasikan sebagian
wewenangnya atau memberikan kuasa kepada pejabat lain dilingkungannya,untuk
menetapkan pemberhentian dengan hormat sebagai Calon Pegawai Negeri sipil
pusat dan Pegawai Negeri Sipil Pusat yang berpangkat Penata Tingkat I golongan
ruang III/d ke bawah.73
Ada beberapa faktor yang menyebabkan Pegawai Negeri Sipil diberhentikan
dari jabatan strukturalnya diantaranya:
1. Mengundurkan diri dari jabatannya
2. Mencapai batas usia pensiun
3. Diberhentikan sebagai PNS
4. Diangkat dalam jabatan struktural lainnya atau jabatan fungsional
5. Jabatan struktural lainnya atau jabatan fungsional
6. Cuti diluar tanggungan negara, kecuali cuti diluar tanggungan negara karena
persalinan
73 https://bkd.jambikota.go.id/pemberhentian-pns-2/
60
7. Tugas belajar lebih dari enam bulan
8. Adanya perampingan organisasi pemerintah
9. Tidak memenuhi persyaratan kesehatan jasmani dan rohani
10. Hal lain yang ditetapkan perundangan yang berlaku74
Pemberhentian PNS dari jabatan struktural ditetapkan dengan keputusan
pejabat yang berwenang setelah melalui pertimbangan Komisi Kepegawaian
Negara/ Baperjakat disertai alasan yang jelas atas pemberhentiannya. PNS yang
meninggal dunia dianggap telah diberhentikan dari jabatan strukturalnya
Pegawai Negeri Sipil Dapat Diberhentikan Dengan Hormat Atau Tidak
Hormat karena :
1. Melanggar Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil dan Sumpah/Janji Jabatan
Selain Pelanggaran sumpah/janji Pegawai Negeri Sipil dan sumpah/janji
jabatan karena tidak setia kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan
Pemerintah; atau
2. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan tindak pidana
kejahatan yang ancaman hukumannya kurang dari 4 (empat) tahun.75
Pegawai Negeri Sipil Dapat Diberhentikan Dengan Hormat Tidak Atas
Permintaan Sendiri Atau Tidak Dengan Hormat karena :
74Badan kepegawaian Kota Jambi , Tupoksi Badan Kepegawaan Kota Jambi, 2019 75Badan kepegawaian Kota Jambi , Tupoksi Badan Kepegawaan Kota Jambi, 2019
61
1. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum yang tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang
ancaman hukumannya 4 tahun atau lebih; atau
2. Melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat.
Pegawai negeri sipil diberhentikan tidak dengan hormat karena :
1. Melanggar sumpah/janji Pegawai Negeri Sipil dan sumpah/janji jabatakarena
tidak setia kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara, dan
Pemerintah;
2. Melakukan penyelewengan terhadap Ideologi Negara, Pancasila, Undang-
Undang Dasar 1945 atau terlibat dalam kegiatan yang menentang Negara dan
Pemerintah; atau
3. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan tindak pidana
kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan
jabatan.76
Dalam melaksanakan tugasnya, setiap PNS mempunyai kewajiban serta
kode etik dan kode prilaku yang harus ditaati dan dilaksanakan. Kewajiban serta
kode etik dan kode prilaku PNS merupakan pedoman sikap tingkah laku dan
perbuatan di dalam dan di luar kedinasan. Salah satu tujuan taat dan patuh
terhadap kewajiban serta kode etik dan kode prilaku kewajiban ialah untuk
membentuk PNS yang bersih dari segala masalah hukum. Kewajiban serta kode
etik dan kode prilaku yang dilanggar/tidak dilaksanakan dapat berdampak pada
76 Badan kepegawaian Kota Jambi , Tupoksi Badan Kepegawaan Kota Jambi, 2019
62
hilangnya status kepegawaian seorang PNS, yang berdampak pula pada hilangnya
hak kepegawaiannya. Seperti diketahui, kedudukan PNS sangat penting sebagai
unsur aparatur dan sebagai penggerak roda pemerintahan, namun tidak dapat
dipungkiri seorang PNS dalam menjalankan tugas dan fungsinya dapat melakukan
tindakantindakan yang bertentangan dengan kode etik dan kewajiban sebagai
seorang PNS. Seorang PNS yang melakukan tindakan tersebut dapat dikenai
sanksi administrastif sampai dengan pemberhentian. Berdasarkan wawancara
peneliti dengan Kepala Bidang Mutasi bapak Andika Wahyu R beliau
mengatakan:
“Pemberhentian dari jabatan negeri adalah pemberhentian yang
menyebabkan yang bersangkutan tidak lagi bekerja pada suatu satuan
organisasi Negara, tetapi masih berkedudukan sebagai Pegawai Negeri
Sipil. Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan dengan hormat sebagai
Pegawai Negeri Sipil menerima hak-hak kepegawaiannya berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku antara lain hak atas pensiun.
Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan tidak dengan hormat sebagai
Pegawai Negeri Sipil, kehilangan hak-hak kepegawaiannya antara lain
pensiun.”77
Dari wawancara dan penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa
Dalam UU ASN penjatuhan sanksi administratif maupun pemberhentian diatur
berdasarkan kriteria dan jenis-jenis pelanggaran yang dilakukan PNS. Pegawai
yang diberhentikan secara terhormat masih menerima hak-hak kepegawaianya.
77Wawancara dengan Bapak Andika Wahyu R selaku Kepala Bidang Mutasi Pegawai, 24
Oktober 2019
63
berdasarkan peraturan perundang-undang sedangkan yang diberhentikan secara
tidag terhormat akan kehilangan hak-hak kepegawaiannya
C. Upaya BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Kota Jambi dalam hal
pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian PNS
Dalam peraturan pemerintah No 9 Tahun 2003 Tentang Wewenang
Pengangkatan, Pemindahan, Dan Pemberhentian Pegawai Negri Sipil, Bab II
Pasal 4 Pengankatan Calon Pegawai Negri Sipil dan Pegawai Negri Sipil,
menyatakan bahwa (1) Kepala Badan Kepegawaian Negara menetapkan
pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
Pusat dan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah yang tewas atau cacat karena dinas.
(2) Pejabat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dapat mendelegasikan atau
memberi kuasa kepada pejabat lain dilingkungannya. Dalam Pengangkatan
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam jabatan struktural antara lain dimaksudkan
untuk membina karier PNS dalam jabatan struktural dan kepangkatan sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundangan yang berlaku.78
Upaya BKD dalam Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam
suatu jabatan dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan
kompetensi, prestasi kerja, dan jenjang pangkat yang ditetapkan untuk jabatan itu
serta syarat obyektif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras
atau golongan.
78 https://bkd.jambikota.go.id/pemberhentian-pns-2/
64
1. Sesuai dengan Kompetensi
2. Prestasi Kerja
3. Jenjang Pangkat yang ditetapkan untuk jabatan
4. Syarat Obyektif tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama dan
ras.79
Jabatan struktural hanya dapat diduduki oleh mereka yang berstatus
sebagai PNS. Calon Pegawai Negeri Sipil tidak dapat diangkat dalam jabatan
struktural. Anggota Tentara Nasional Indonesia dan Anggota Kepolisian Negara
hanya dapat diangkat dalam jabatan struktural apabila telah beralih status menjadi
PNS, kecuali ditentukan lain dalam peraturan perundangan.
Berdasarkan wawancara dengan Kepala Bidang Mutasi bapak Andika Wahyu R
beliau mengatakan:
”Persyaratan PNS yang akan diangkat dalam jabatan struktural, itu harus
Berstatus Pegawai Negeri Sipil, Serendah-rendahnya memiliki pangkat
satu tingkat dibawah jenjang pangkat yang ditentukan, Memiliki
kualifikasi dan tingkat pendidikan yang ditentukan, Semua unsur penilaian
prestasi kerja bernilai baik dalam dua tahun terakhir, memiliki kompetensi
jabatan yang diperlukan, Sehat jasmani dan rohani selain persyaratan
tersebut, Pejabat Pembina Kepegawaian perlu memperhatikan faktor
Senioritas dalam kepangkatan, Usia, Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT)
Jabatan, Pengalaman.”80
79 Badan kepegawaian Kota Jambi , Tupoksi Badan Kepegawaan Kota Jambi, 2019 80 Wawancara dengan Bapak Andika Wahyu R selaku Kepala Bidang Mutasi Pegawai,
18 Februari 2019
65
Dari wawancara di atas dapat diketahui bahwa pada pengangkatan ASN,
upaya BKD dalam pengangkatan ASN memiliki kriteria tertentu dalam
pengangkatan suatu jabatan dengan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai
dengan kompetensi, prestasi kerja, dan jenjang pangkat yang ditetapkan untuk
jabatan itu serta syarat obyektif lainnya tanpa menyampingkan perbedaan antara
jenis kelamin, suku, agama, ras atau golongan.
Salah satu upaya BKD yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja
pegawai salah satunya adalah mutasi dan promosi pegawai. Pemindahan pegawai
dari satu instansi ke instansi lain dalam hal ini area pemerintahan merupakan
definisi sederhana mutasi. Menjelaskan mutase dapat juga di pahami dengan
istilah transfer, yaitu dari perpindahan seseorang karyawan dari satu pekerjaan ke
dalam posisi lain yang gaji, tanggung jawab serta jenjang organisasinya sama.
Kebijakan dari pemutasian pegawai pada dasarnya di lihat dari performa,
sikap dan perilaku, kemampuan komunikasi serta kepribadian serta individu
tersebut sebagai aparatur negara. Selain itu, kemampuan seorang indiviodu dalam
menghadapi masalah serta memberikan masalah terhadap permasalahan akan
berpengaruh terhadap pemutasian pegawai. Kota jambi melalui gubernurnya
mengungkapkan bahwa pemutasian pegawai selama ini telah dilakukan
berdasarkan prosedur yaitu evaluasi secara internal dan selain itu juga,
mempertimbangkan dari usulan DPRD.81
81 https://bkd.jambikota.go.id/pemberhentian-pns-2/
66
Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (UU ASN), Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki kewajiban sebagaimana
diuraikan dalam Pasal 23 UU ASN, salah satunya yaitu bersedia ditempatkan di
seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kesediaan untuk
ditempatkan dimana saja menurut penulis menjadi salah satu konsekuensi PNS
dan sebagai tanda komitmen menjadi PNS. Namun dengan catatan bahwa
pemberian mutasi telah sesuai prosedur yang ada. Jika ada yang keberatan untuk
dimutasi, menurut penulis, hal tersebut termasuk sengketa Pegawai ASN, yaitu
sengketa yang diajukan oleh Pegawai ASN terhadap keputusan yang dilakukan
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian terhadap seorang pegawai. PNS yang
bersangkutan dapat menempuh upaya administratif berupa keberatan dan banding
administrative. Berdasarkan wawancara peneliti dengan Kepala Bidang Mutasi
bapak Andika Wahyu R beliau mengatakan:
“Persoalan mutasi bukan sebatas ijin semata, akan tetapi pemerintah pusat
harus menjaga agar distribusi kebutuhan-kebutuhan ASN betul-betul
terpenuhi. Inilah kontrol yang dilakukan oleh Kemendagri untuk
memastikan distribusi ASN yang merata dan mendorong kualitas
pelayanan karena hadirnya pemerintah daerah tujuannya adalah
mewujudkan sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat melalui
pelayanan publik.”82
Dari hasil wawancara tersebut penulis menyimpulkan bahwa kebetuhan
dari ASN yang dimutasi harus betul-betul terpenuhi supaya mendorong kualitas
pelayanan dari ASN ini.
82 Wawancara dengan Bapak Andika Wahyu R selaku Kepala Bidang Mutasi Pegawai,
24 Oktober 2019
67
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kantor BKD Kota Jambi
dengan pembahasan tentang Kinerja Pemerintah Daerah Dalam Melaksanakan
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 Tentang Wewenang Pengangkatan,
Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Bagian Badan
Kepegawaian Kota Jambi dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Bahwa selama ini pengangkatan pejabat struktural di lingkungan PNS di Kota
Jambi belum sepenuhnya berjalan dengan baik, karena dalam proses
pengangkatan pejabat struktural yakni syarat kualifikasi , kompetensi, dan
penilaian kerja, kepangkatan, pertimbangan baperjakat, prestasi kerja, latar
belakang pendidikan, dan asesmen psikologis. Latar pendidikan sangat
menentukan kinerja PNS dalam lingkungan pekerjaannya. Selain itu, ada
indikator lain yang belum sepenuhnya berjalan secara baik, yaitu prestasi kerja.
Prestasi kerja bertujuan untuk menilai kinerja PNS selama masa kerja satu
tahun dalam setiap instansi dimana PNS tersebut ditempatkan
2. Kendala yang dihadapi oleh Kantor BKD Kota Jambi dalam Pengangkatan,
Pemindahan dan Pemberhentian PNS yaitu, pada pengangkatan dan
pemberhentian. Misal pada pengangkatan yakni pada masa percobaan dan pada
saat pengangkatan menjadi pns. Sedangkan pada pemberhentian yakni
pemberhentian sebagai pegawai negeri sipil dan pemberhentian dari jabatan
negeri.
68
3. Upaya yang dilakukan oleh BKD adalah menyusun data kepegawaian secara
komprehensif, menyimpan dan mengolahnya sehinga menjadi sumber data
yang akurat serta meningkatkan kinerja pegawai guna mengetahui kemampuan
profesionalisme para pegawai.
B. Saran
Setelah penulis menguraikan dari pembahasan, kemudian menarik
kesimpulan, melalui tulisan ini penulis mengajukan saran yang perlu diperhatikan
berkenaan dengam Kinerja BKD dalam Pengangkatan, Pemindahan dan
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil adalah:
1. Perlu adanya standar dan pola penilaian kinerja yang jelas serta menggunakan
standar sampain sejauh mana keinerja pegawai dalam jabatan yang di
pangkunya.
2. Perlu adanya pelatihan terlebih dahulu sebelum pegawai menduduki jabatan
yang baru, sesuai dengan persyaratan yang telah di tetapkan
3. Baperjakat harus benar-benar menjalankan tugas dan wewenangnya dalam
menentukanlayak tidaknya seseoang Pegawai Negeri Sipil di angkat di Jabatan
Struktural.
4. Badan Kepegawaian Daerah dalam melaksanakan peningkatan kemampuan
Pegawai Negeri Sipil harus dilaksanakan lebih baik lagi.
69
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur
A.Ponco Anggoro. Mengawal Profesionalisme Aparatur Sipil Negara. (Kompas. Rabu 21 januari 2015). Ben Galus. Menalar Negara: Prespektif Politik. Birokrasi Pendidikan Lingkungan Hidup danKebudayaan. (Yogyakarta: Beta 2014 ) Carol Ageng Bimo Kushandoro, Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Terhadap Mobil Dinas Pegawai Negeri Sipil( Fakultas Hukum:Yogyakarta.2010) Musanef, Manejemen Kepegawaian Indonesia, (Gunung Agung, Jakarta: 1996) Moh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim. Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia.(Jakarta:Pusat Studi HTN/FHUI.1988) S.F.Marbun dan N.MahfudMD. Pokok – pokok Hukum Administrasi Negara. (Yogyakarta:Liberti.1987) Sri Hartini. Hukum Kepegawaian Di Indonesia,(Jakarta: SinarGrafika.2014). Ambar Teguh Sulistiyani, Istilah Kinerja, (Yogyakarta: Graha Ilmu. 2003). Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada.2008)
B. Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang pokok-pokok Kepegawaian
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 Tentang Wewenang
Pengangkatan, Pemindahan, Dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2003, tentang
Petunjuk Teknis Pelkasanaan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 Tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil.
70
Undang – Undang No. 9 Tahun 2003 Undang – Undang Nomor 100 Tahun 2000
C. Lain - lain
Hasil wawancara pada Narasumber BKK Jambi, pada tanggal 06 Januari 2019 Pukul 15.00 wib.
http://sumberpengertian.id https://bkd.jambikota.go.id/pemberhentian-pns-2/ http://www.jurnal.id
71
Dokumentasi
Wawancara dengan Bapak Andika Wahyu R, SIP KASUBBID Mutasi Pegawai
BKD Kota Jambi
72
Wawancara dengan Bapak Ali Syahbana, SE KASUBBAG Adum dan
Kepegawaian BKD Kota Jambi.
73
Wawancara dengan Bapak Ali Syahban SE KASUBBAG Adum dan
Kepegawaian, dan Bapak Wagito staff BKD Kota Jambi.