PROGRAM STUDI D-III JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN · Web viewMenyelenggarakan penelitian untuk...

97
PROGRAM STUDI D-III JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PEDOMAN PENULISAN LAPORAN KARYA TULIS ILMIAH i

Transcript of PROGRAM STUDI D-III JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN · Web viewMenyelenggarakan penelitian untuk...

PROGRAM STUDI D-III JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PROGRAM STUDI D-III JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PEDOMAN

PENULISAN LAPORAN

KARYA TULIS ILMIAH

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2019

PEDOMAN

PENULISAN LAPORAN

KARYA TULIS ILMIAH

Penyusun

Nur Haidah

Ferry Kriswandana

Suroso Bambang Eko Warno

Iva Rustanti

Narwati

PROGRAM STUDI D-III KESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2019

VISI DAN MISI

PRGORAM STUDI DIPLOMA III KESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA

VISI

Menghasilkan tenaga ahli madya kesehatan lingkungan yang memiliki moralitas dan integritas dengan keunggulan kompetitif yang professional

MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan ahli madya kesehatan lingkungan melalui pengembangan pengetahuan, moralitas, integritas dan kompetensi yang unggul serta kompetitif.

2. Menyelenggarakan penelitian untuk pengembangan pengatahuan dan pemecahan masalah kesehatan lingkungan.

3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat dalam mengimplementasikan kompetensi di bidang kesehatan.

4. Melaksanakan tatakelola pendidikan Diploma III dan sumber daya yang sesuai dengan prosesdur dan standar mutu

5. Mengembangkan kerjasama lintas sektor dalam pengelolaan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, atas terbitnya buku Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah sebagai tugas akhir program bagi mahasiswa Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya.

Buku ini memuat garis-garis besar tata cara penulisan Karya Tulis Ilmiah disertai beberapa contoh yang tertuang di dalam lampiran untuk mendapatkan kesamaan dalam pemahaman suatu Karya Tulis Ilmiah.

Dalam penyelesaian buku ini penyusun banyak mendapat bantuan dari materil maupun moril dari rekan-rekan dosen, para mahasiswa dan berbagai pihak terkait, untuk itu pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Mudah-mudahan dengan terbitnya buku ini dapat memberikan manfaat sesuai yang diharapkan.

Surabaya, 9 Januari 2019

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN DALAMii

iiiVISI DAN MISI

ivKATA PENGANTAR

vDAFTAR ISI

BAB I 7KEBIJAKAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

7A.Latar Belakang Penulisan Karya Tulis Ilmiah........

8B.Dasar Hukum

9C.Pola Pendekatan Penulisan Karya Tulis Ilmiah

BAB II 12PROSEDUR PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

12A.Kode Etik Penulisan/Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

14B.Plagiatisme / Penjiplak

14C.Tahapan Penulisan Karya Tulis Ilmiah

BAB III 16SUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

16A.Garis Besar Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah

161.Bagian Awal

162.Bagian Inti

183. Bagian Akhir

18B. Uraian Sistematika Penulisan

181. Bagian Awal

222. Bagian Inti

413. Bagian Akhir

BAB IV 43TEKNIK PENULISAN

43A.Format Penulisan Proposal/KTI

49B.Tata Cara Penulisan Daftar Pustaka

54C. Teknik Penulisan Ilustrasi

57D.Teknik Melipat Kertas Gambar/Data yang melebihi ukuran kertas

57E.Teknik Penulisan Abstrak

60F.Out-Line Laporan Penulisan Karya Tulis Ilmiah

BAB I KEBIJAKAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

A. Latar Belakang Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Karya Tulis Ilmiah (KTI) merupakan salah satu ciri kinerja civitas akademika sebuah perguruan tinggi, yang merupakan proses kajian dibidang pengetahuan dan teknologi, yang didasari metode ilmiah. Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan , deskripsi atau pemecahan masalah secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori dan / atau bukti-bukti empirik.

Sebagai sebuah produk proses kajian KTI menuntut adanya sifat ilmiah, terbuka, jujur, teliti, mengutamakan adanya bukti dan bersifat kritis. Di dalam prosesnya sebuah Karya Tulis Ilmiah memerlukan langkah-langkah sistematis dan dapat dipertanggung jawabkan. Karya Tulis Ilmiah harus disusun melalui proses yang didasari atas sebuah penalaran logik, empirik dan mampu mendukung perkembangan ilmu dan teknologi.

Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya merupakan lembaga pendidikan tinggi Diploma III yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan tenaga profesional sebagai pengelola kesehatan lingkungan. Proses Pembelajaran Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya mengaplikasikan Kurikulum yang mengacu pada KKNI dengan harapan dapat memenuhi standar kompetensi guna menjawab tantangan dan permasalahan kesehatan lingkungan yang semakin komplek sebagai faktor risiko terhadap kesehatan manusia seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan lingkungan.

Sebagai lembaga pendidikan profesi yang menyadari pentingnya tanggung jawab akademik dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah, maka lembaga mewajibkan proses penulisan Karya Tulis Ilmiah yang disusun secara sistematis, mengikuti kaidah-kaidah keilmuan dan kebenaran ilmiah,serta didasari atas pemikiran rasional, dan dapat dibuktikan secara empirik.

Dasar inilah yang menjadi pertimbangan perlu adanya pedoman penulisan Karya Tulis Ilmiah yang nantinya diharapkan menjadi acuan tentang tata cara penulisan Karya Tulis Ilmiah di Lingkungan Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya.

B. Dasar Hukum

Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Surabaya adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

3. Undang-Undang RI No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

4. Undang-undang RI No.36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.

5. Peraturan Pemerintah RI No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

6. Peraturan Pemerintah RI No. 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan tinggi

7. Peraturan Pemerintah RI No. 66 tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan

8. Peraturan Presiden RI Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 73 tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi.

10. Peraturan Menteri Kesehatan No. 32 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga Sanitarian.

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

12. Surat Keputusan Direktur Poltekkes Kemenkes Surabaya Nomor : HK. 03.05/I.4/6770/2015 tentang Penetapan Mata Kuliah Program D III Kesehatan Lingkungan Surabaya Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya tahun Akademik 2015/2016.

C. Pola Pendekatan Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Karya Tulis Ilmiah disusun oleh mahasiswa Program Studi Diploma III Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya sebagai “Tugas Akhir” . Karya Tulis Ilmiah tersebut merupakan hasil sebuah kajian atau penelitian ilmiah, dalam suatu proses penelitian yang disusun atas dasar kaidah-kaidah metode ilmiah.

Dengan demikian kajian atau penelitian ilmiah adalah operasionalisasi dari berpikir ilmiah, sedangkan Karya Tulis Ilmiah adalah hasil atau produk kajian atau penelitian ilmiah. Oleh karena itu kegiatan penelitian merupakan refleksi dari berpikir ilmiah di kalangan akademisi yang harus menjadi ciri dan integritas diri para akademisi. Mahasiswa di perguruan tinggi sebagai satu diantara unsur masyarakat ilmiah, sudah seharusnya dididik untuk berpikir ilmiah dalam mewujudkan metode ilmiah melalui penelitian agar dapat menghasilkan pengetahuan ilmiah sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, utamanya dharma pertama dan kedua.

Penyusunan Tugas Akhir merupakan salah satu syarat untuk kelulusan pendidikan. Tugas Akhir dapat disusun berdasarkan hasil penelitian lapangan, laboratorium, proyek pengembangan atau kajian rekayasa manajemen maupun rekayasa teknis bidang kesehatan lingkungan.

Dalam proses penyusunan tugas akhir mahasiswa dibantu oleh Dosen Pembimbing sebagai fasilitator atau konsultan penelitian. Bobot Satuan Kredit Semester (SKS) Tugas Akhir adalah 3 (tiga) SKS, disesuaikan dengan alokasi pembobotan SKS pada Kurikulum Diploma III Kesehatan Lingkungan Jurusan Kesehatan Lingkungan Tahun 2014.

Dalam proses penyusunan tugas akhir mahasiswa diberi kebebasan untuk memilih pendekatan rekayasa manajemen atau teknis yang dibagi sebagai berikut :

1. Penelitian Lapangan (Observasi) dan atau Laboratoris

Merupakan penelitian yang menghasilkan rancangan konsep atau produk sebagai masukan dalam upaya pemecahan masalah kesehatan Lingkungan.

2. Pengembangan

Penelitian yang menghasilkan karya berupa hasil rancangan atau sebuah rancangan yang diujicobakan, dalam upaya pemecahan masalah kesehatan lingkungan. Rancangan/model yang dimaksud tidak harus dalam bentuk miniatur.

BAB IIPROSEDUR PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

A. Kode Etik Penulisan/Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

Kegiatan penulisan ilmiah adalah refleksi dari berpikir ilmiah dikalangan akademisi, mahasiswa atau ilmuwan yang memerlukan integritas diri. Dalam meramu karya tulis ilmiah, tidak jarang dilakukan kegiatan merujuk maupun mengutip suatu karya yang ditulis bukan diawali dari "sesuatu yang kosong", akan tetapi merupakan proses dinamis dalam pencarian kebenaran melalui suatu siklus tesis-anti tesis-sintesis dan kembali menjadi tesis. Oleh karena itu merujuk karya orang lain sangat dianjurkan karena dapat membantu dalam pendalaman ilmu maupun teknologi yang bersangkutan.

Mengutip dan merujuk sangat bermanfaat dalam memperdalam tataran teori, konsep, masalah atau fokus.Hal tersebut biasa dilakukan dalam penulisan karya ilmiah sebagai pelengkap gagasan atau pendapatnya sendiri. Pengembangan ilmu atau teknologi pada hakekatnya merupakan suatu pendekatan deduktif-induktif atau tran deduktif induktif dalam suatu siklus yang progresif.

Pengambilan karya orang lain dengan cara merujuk atau mengutip harus memperhatikan tatakrama atau kesantunan ilmiah. Peneliti harus memegang teguh etika di bidang penelitian ("ethos, singkatnya adat kebiasaan") berupa norma-norma atau acuan/standar perilaku penulis yang mendasari pilihan moral perilaku dari penulis terhadap penulis lain.

Penerapan etika dalam penulisan merupakan jaminan agar tidak ada pihak lain yang merasa dirugikan karena kehadiran karya tulis atau penelitian yang kita lakukan, seperti pengambilan teori, konsep, data, atau yang dilakukan dengan cara penghindaran tanggung jawab hukum.

Keleluasaan dalam merujuk atau mengutip, bukan berarti memberi kebebasan tak terbatas kepada para penulis dalam mengutip/merujuk akan tetapi harus meminta ijin kepada para penulis asli terutama menyangkut suatu konsep teori, teknologi disertai penjelasan bahwa bahan tersebut diambil utuh atau sebagian (lihat teknik penulisan). Adanya keterbatasan tempat, dan waktu dalam memperoleh perijinan, kutipan dapat dilakukan dengan menyebut sumber, dengan beberapa catatan seperti, dikutip penuh, dimodifikasi atau sebagian.

Bilamana etika atau tatakrama tidak dilakukan maka tindakan tersebut dapat merugikan peneliti sendiri atau penulis lain dan hal tersebut dapat dipandang sebagai tindak kecurangan yang lazim disebut plagiat yaitu mengaku karya orang lain sebagai tulisannya sendiri. Untuk menghindari hal semacam itu penulis karya ilmiah diatur dengan tata tertib sebagaimana contoh format pengetikan Bab III.

Demikian pula dalam hal telaah rekayasa, banyak karya yang dapat meningkatkan kehidupan manusia, baik rekayasa teknologi maupun eksperimen murni, diperlukan adanya rujukan dalam mendasari temuan atau rekayasa tersebut sehingga para penulis harus memperhatikan etika dan norma di bidang ilmiah ini.

B. Plagiatisme / Penjiplak

Plagiatisme adalah tindakan mencontoh karya orang lain secara tidak sah. Sebuah karya tulis ilmiah dikategorikan plagiat/ penjiplak jika hasil uji kesamaan/similaritas dengan aplikasi Turnitin pada naskah KTI memiliki lebih dari atau sama dengan 30% kesamaan.

Sanksi dari tindakan ini adalah penolakan hasil Karya Tulis llmiah dan dibatalkannya segala hal yang berhubungan dengan Karya Tulis llmiah tersebut. Sanksi atas tindakan plagiat adalah tanggung jawab penuh pihak peneliti/mahasiswa.

C. Tahapan Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Tahapan penulisan Karya Tulis Ilmiah sebagai hasil suatu penelitian yang dituangkan dalam usulan penelitian atau proposal penelitian merupakan sebagian proses akademik yang harus diselesaikan oleh mahasiswa dalam melakukan suatu penelitian.

Sebagai pedoman proses pelaksanaan penelitian dan bahan pertimbangan akademik maka tahapan penulisan Karya Tulis Ilmiah merupakan suatu tahapan yang harus ditempuh mahasiswa dalam menyelesaikan penelitiannya.

Gambar II.1 Tahapan Penulisan Karya Tulis Ilmiah

BAB IIISUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

Secara berurutan susunan Karya Tulis Ilmiah bagi mahasiswa Program Studi DIII Jurusan Kesehatan Lingkungan Surabaya Poltekkes Kemenkes Surabaya dibagi menjadi 3 bagian yaitu sebagai berikut:

A. Garis Besar Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah1. Bagian Awal

a. Halaman sampul depan

b. Halaman sampul dalam

c. Halaman persyaratan sebutan

d. Halaman persetujuan

e. Halaman pengesahan penguji

f. Halaman pernyataan keaslian penulisan

g. Halaman abstrak

h. Halaman kata pengantar

i. Halaman daftar isi

j. Halaman daftar tabel

k. Halaman daftar gambar

l. Halaman daftar singkatan dan simbol.

m. Halaman daftar lampiran

2. Bagian Inti

Bagian inti Karya Tulis llmiah terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

B. Identifikasi dan Batasan Masalah

C.Rumusan Masalah

D.Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

2. Tujuan Khusus

E.Manfaat Penelitian

F.Hipotesis (bila ada)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

A.Disain Penelitian

B.Lokasi dan Waktu Penelitian

C.Variabel dan Definisi operasional

1. Variabel Penelitian

2. Definisi Operasional Variabel

D. Rancangan Sampel

1. Populasi dan Sampel

2. Besar Sampel

3.Teknik Pengambilan Sampel

E.Alur Penelitian

1. Langkah Langkah Penelitian

2. Alat dan Bahan

F. Pengumpulan Data

1. Jenis Data

2. Alat Pengumpul Data

3. Teknik Pengumpulan Data

G.Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

2. Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian.

B.Sub bab selanjutnya sesuai keperluan, menurut banyaknya variabel dan faktor yang diteliti.

BAB V PEMBAHASAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

B.Saran

DAFTAR PUSTAKA

3. Bagian Akhir

Bagian akhir Karya Tulis llmiah terdiri dari :

Lampiran-lampiran :

a. Instrumen penelitian

b. Surat ijin penelitian

c. Master data

d. Print out hasil analisis data

e. Gambar-gambar/foto-foto.

B. Uraian Sistematika Penulisan1. Bagian Awal

a. Halaman Sampul Depan

Pada sampul dicetak : judul karya tulis, simbol institusi, nama lengkap (tanpa gelar), nomor induk mahasiswa. Kalimat "Kementerian Kesehatan Rl Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya Jurusan Kesehatan Lingkungan Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan Surabaya dan Tahun KTI yang diujikan" Kalimat-kalimat pada halaman judul harus diketik simetrik. Halaman ini menggunakan kertas warna merah (lihat contoh pada lampiran 1a dan Ib).

b. Halaman Sampul Dalam

Halaman ini berisi materi sama dengan halaman sampul depan, tetapi menggunakan kertas putih sesuai dengan ketentuan Jurusan Kesehatan Lingkungan Surabaya (lihat contoh pada lampiran 2).

c. Halaman Persyaratan Sebutan

Halaman ini memuat berturut-turut: judul KTI, kalimat "Karya Tulis Ilmiah Diajukan Kepada Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Mendapatkan Sebutan Ahli Madya Kesehatan (AMd.Kes) " nama mahasiswa, nomor induk (lihat contoh pada lampiran 3).

d. Halaman Persetujuan.

Halaman persetujuan memuat judul penelitian, nama/nim mahasiswa, kalimat persetujuan dan tanda tangan serta nama lengkap pembimbing (lihat contoh pada lampiran 4a-4d).

e. Halaman Pengesahan Penguji

Halaman pengesahan memuat judul penelitian, nama/nim mahasiswa, kalimat pengesahan, tanggal, bulan dan tahun ujian dan tanda tangan Ketua Program Studi Diploma III, Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan dan penguji (lihat contoh pada lampiran 5).

f. Halaman Pernyataan Keaslian Penulisan

Halaman pernyataan keaslian penulisan Karya Tulis Iilmiah dibuat pada satu lembar kertas tersendiri yang menyatakan bahwa karya tulis yang ditulisnya adalah asli dari penulis yang menanda tangani pernyataan tersebut dan tidak pernah diajukan untuk memperoleh gelar/sebutan akademik di suatu perguruan tinggi. Pernyataan ini harus ditanda tangani oleh peneliti diatas materai Rp 6000,- (lihat contoh pada lampiran 6)

g. Halaman Abstrak

Abstrak merupakan ulasan singkat dari problema yang dipelajari, alasan dan tujuan, metode yang dipergunakan, hasil - hasil yang menonjol dan implikasi dari hasil-hasil tersebut. Penulisan abstrak dalam laporan KTI disusun dalam 2 (dua) bahasa yaitu bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Cara penulisan abstrak dapat dilihat pada Bab Tata cara penulisan (contoh pada lampiran 7a , 7b dan 7c).

h.Halaman Kata Pengantar

Bagian ini berisi tentang ungkapan syukur dan terima kasih penulis, serta harapan atas karya tulis yang diselesaikannya. Penulis harus mencantumkan namanya dan tanggal dibuat. (lihat contoh pada lampiran 8)

i. Halaman Daftar isi

Yang dicantumkan kedalam daftar isi adalah semua bagian yang membentuk karangan, dan maksud pembuatannya adalah untuk memudahkan pembaca mendapatkan suatu bagian yang dicarinya tanpa harus membuka tiap-tiap halaman. Daftar isi disusun teratur menurut nomor halamannya.

Daftar isi diketik dengan huruf kapital tanpa diakhiri titik. Halaman naskah diketik dipinggir kanan, 2(dua) spasi dibawah daftar isi dan 3 (tiga) cm dari sisi kanan. Susunan daftar isi menyusul 2 (dua) spasi dibawahnya. Judul dari tiap bab diketik dengan huruf kapital. Pembagian atau penyusunan dari bab, sub bab dan seterusnya tergantung dari isi. Pada umumnya antara bab dan sub bab diperlukan satu spasi, dan antara sub bab satu dengan sub bab lainnya satu spasi. Huruf pertama pada permulaan kalimat di dalam judul sub bab diketik dengan huruf capital. (lihat contoh pada lampiran 9)

j. Daftar Tabel

Daftar tabel diketik seperti mengetik daftar isi yang memuat nomor urut tabel, judul tabel dan nomor halaman. (Lihat contoh lampiran 10a).

Nomor tabel menggunakan angka romawi. Tiap bab baru dimulai dengan nomor tabel baru. Penomoran tabel sesuai dengan nomor bab, misalnya : Tabel II.1. Judul tabel di dalam daftar harus sama dengan judul tabel dalam tulisan atau karangan. Akhir dari setiap judul tabel dihubungkan dengan titik-titik dengan nomor halaman dimana tabel tersebut dijumpai dalam tulisan. Judul yang memerlukan lebih dari satu baris, dilanjutkan dibawah huruf pertama judul tabel kata pertama baris kalimat diatasnya. Diantara dua judul tabel diberi jarak satu spasi.

k. Daftar Gambar

Daftar gambar diketik seperti mengetik daftar isi yang memuat nomor urut gambar, judul gambar dan nomor halaman (lihat contoh lampiran 11a dan 11 b).

l. Halaman daftar singkatan dan simbol

Halaman ini memuat arti lambang/simbol, singkatan atau istilah. diketik satu spasi (Lihat contoh lampiran 12)

2. Bagian Inti

Pada bagian inti terdari:

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Latar belakang permasalahan berisi uraian tentang alasan mengapa masalah itu penting dan perlu diteliti. Masalah tersebut harus didukung oleh fakta empiris sehingga jelas memang ada masalah yang perlu diteliti. Juga harus ditunjukkan letak masalah yang akan diteliti dalam konteks teori (pemikiran deduktif) dengan permasalahan yang lebih luas, serta peranan penelitian tersebut dalam pemecahan masalah. Setiap penelitian yang diajukan harus berlatar belakang masalah yang diduga atau masalah aktual yang nyata-nyata memerlukan pemecahan.

Hal-hal yang harus ada di latar belakang adalah sebagai berikut :

1. Penjelasan tentang ruang lingkup (area) topik yang diteliti sesuai dengan topik penelitian

2. Penjelasan tentang pentingnya masalah (justifikasi) berupa fakta dan ukuran dampak dalam bentuk angka, hasil penelitian orang lain, pengalaman dan tingkat keprihatinan (unmet need). Dapat juga berupa perbandingan terhadap kelemahan dan kekurangan teknologi yang telah ada.

3. Menunjukkan adanya research gap yang spesifik

4. Adanya teori-teori yang melatarbelakangi masalah yang diteliti dan teori-teori tentang variabel-variabel yang akan diteliti (ramifikasi masalah)

5. Adanya pertanyaan penelitian yang ingin dijawab.

6. Pernyataan alternatif pemecahanmasalah dan alternatif yang dipilih untuk memecahkan masalah.

Pola penyusunan latar belakang masalah dari paragraf pertama sampai dengan paaragraf terakhir isinya dibagi menjadi 3 bagian:

1. Bagian pembuka yang memuat gambaran umum tentang masalah yang Anda teliti,uraikan peraturan peraturan yang berlaku,kebijakan-kebijakan yang terkait,teori-teori yang mendukung.

2. Bagian inti yang memuat fakta-fakta lapangan ,fenomena-fenomena,data-data,pengalaman peneliti dan hasil penelitian orang lain,yang dituangkan dalam bentuk angka sehingga dapat mengambarkan besarnya masalah.

3. Bagian penutup yang memuat pentingnya dan alternatif penyelesain masalah yang ditawarkan ,maksud dan tujuan penelitian serta pertanyaan penelitiannya.

Membuat susunan latar belakang masalah,anda dapat menyusunnya dari hal yang umum dulu baru hal yang khusus atau sebaliknya,namun kita mengambil pola umum ke khusus agar seragam, dan kalau pola itu digambarkan dalam suatu diagram maka akan membetuk seperti «Piramida Terbalik»

B. Identifikasi dan Batasan Masalah

Bagian ini menuliskan tentang keseluruhan sebab dan faktor yang berhubungan dengan topik penelitian, kemudian dilanjutkan dengan penjelasan tentang ruang lingkup/batasan topik yang akan diteliti, serta alasan memilihnya. Dapat ditulis dalam format perpoin.

C.Rumusan Masalah

Masalah yang akan dicari pemecahannya melalui penelitian yang diajukan, hendaknya dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan yang tegas dan jelas yang dilandasi oleh pemikiran teoritis yang kebenarannya perlu dibuktikan. Pada prinsipnya masalah yang akan dicari pemecahannya harus cukup terbatas ruang lingkupnya agar dimungkinkan pengambilan konklusi yang definitive. Rumusan tersebut hendaknya memberi petunjuk tentang mungkinnya pengumpulan data guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan itu. Menyusun rumusan masalah selain dalam bentuk kalimat pertanyaan juga perlu diperhatikan adalah bahwa rumusan tersebut hendaknya jelas dan operasional sehingga tidak terbuka peluang adanya salah tafsir jika rumusan tersebut dibaca oleh orang lain.Masalah dirumuskan dengan menggunakan kaidah tata bahasa yang baku sehingga bebas dari kesalahan tata Bahasa

D. Tujuan Penelitian

Bagian ini mengemukakan tujuan yang ingin dicapai melalui proses penelitian. Tujuan penelitian harus jelas dan tegas. Tujuan penelitian dapat dibagi menjadi :

1.Tujuan Umum

Mengemukakan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian secara menyeluruh yang dapat menggambarkan atau menjawab tema atau judul penelitian. Biasanya tujuan umum diungkapkan dalam kata mengetahui,menganalisis dll. Tujuan umum penelitian merupakan opersionalisasi untuk menjawab rumusan masalah

3. Tujuan Khusus

Mengemukakan rincian langkah operasional dan spesifik yang dilakukan untuk mencapai tujuan umum, yang sifatnya operasional dan spesifik. Biasanya tujuan khusus diungkapkan dalam kata mengidentifikasi, menilai, mengukur, menganalisis dsb.

E. Manfaat Penelitian

Setiap hasil penelitian pada prinsipnya harus berguna sebagai penunjang praktek pengambilan keputusan dalam arti luas. Manfaat berisi temuan baru dan maknanya bagi pihak-pihak yang dapat menggunakan temuan tersebut bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi atau kepentingan praktis lainnya.

F.Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang dihadapi dan dapat diuji kebenarannya berdasarkan fakta empiris. Ciri-ciri suatu hipotesis adalah sbb :

1. Dinyatakan dalam bentuk pernyataan (statement) bukan dalam kalimat tanya.

2. Hipotesis hendaknya berkaitan dengan lapangan ilmu yang akan diteliti.

3. Hipotesis harus dapat diuji, yaitu mengandung variabel yang dapat diukur dan dapat dibanding-bandingkan, sehingga diperoleh hasil yang obyektif.

4. Hipotesis harus sederhana dan terbatas (tidak menimbulkan perbedaan pengertian dan tidak terlalu luas sifatnya)

Rumusan Hipotesis biasanya dalam bentuk hipotesis altematif

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka memuat uraian tentang teori dasar yang relevan, fakta, hasil penelitian sebelumnya yang berasal dari pustaka mutakhir yang memuat teori, proposisi, konsep atau pendekatan terbaru yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan. Tinjauan pustaka dapat dianggap suatu dokumentasi yang menjelaskan perhatian terhadap suatu permasalahan, menunjukkan hal yang sejalan atau bertentangan dengan pendapat penulis atau peneliti lainnya, dan membenarkan pendekatan yang dipakai untuk memecahkan permasalahan tersebut. Akhir dari tinjauan pustaka tersebut diharapkan muncul kerangka konseptual penelitian, dapat berbentuk bagan/model matematik atau persamaan fungsional yang dilengkapi dengan uraian narasi .

Kerangka konseptual berisi variable serta menggambarkan keterkaitan antar variabel penelitian, bukan skema yang menggambarkan proses penelitian atau teknis tahapan penelitian yang akan dilakukan.

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam membuat kerangka konsep penelitian:

1. Identifikasi kembali topik peneitian terutama variabel penelitian

2. Identifikasi kerangka teori dalam tinjauan pustaka sebagai dasar membuat kerangka konsep

3. Gambarkan melalui skema hubungan antar varibel yang akan diteliti

4. Pastikan semua variabel penelitian yang akan diteliti sudah diakomodir dalam skema kerangka konsep penelitian

5. Jika dalam gambar kerangka konsep penelitian ada variabel yang tidak diteliti, maka berikan keterangan atau penjelasan (secara umum garis menunjukkan variabel yang diteliti dan garis putus-putus menunjukkan variabel yang tidak diteliti).

6. Berikan uraian secara singkat dan jelas bagaimana konsep-konsep tersebut mempengaruhi konsep atau variabel yang lain.

BAB III

METODE PENELITIAN

Format bab metode penelitian untuk metode penelitian pengembangan maupun penelitian lapangan/laboratorium, Bab Metode Penelitian secara rinci memuat hal sebagai berikut:

A. Disain Penelitian

Disebutkan jenis penelitian dan rancangan penelitian yang digunakan serta alasan penggunaannya.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Memuat lokasi/tempat penelitian dan waktu pelaksanaan penelitian.

1. Lokasi Penelitian

Pada bagian ini menjelaskan tempat dan waktu penelitian dilaksanakan. Jelaskan tempat penelitian secara spesifik baik tempat untuk pengambilan sampel maupun tempat untuk pelaksanaan penelitian.

2. Waktu penelitian

Pada bagian diuraikan dengan jelas waktu mulai dari penyusunan proposal sampai pada waktu selesai pembuatan laporan penelitian (KTI).

Contoh :

No

Kegiatan

Bulan

1

2

3

4

5

1

Penyusunan proposal

V

2

Perizinan

V

3

Dst

C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Penelitian

Sub bab ini memuat variabel yang diteliti, klasifikasi variabel dan definisi operasional variabel. Variabel yang telah tersurat dalam kerangka konsep/pemikiran dijelaskan klasifikasinya : mana yang merupakan variabel pengaruh, variabel antara dan variabel yang dipengaruhi atau kalau ada juga variabel pengganggu dan variabel kendali. Jika jenis penelitiannya deskriptif cukup menyebutkan variabelnya apa saja.

2. Definisi Operasional

Masing-masing variabel harus dibuat definisi operasionalnya, dengan cara menguraikan secara rinci apa yang dimaksud, sehingga dapat diketahui lebih jelas tentang jenis-jenis data yang akan dikumpulkan. Dalam definisi tersebut harus dikemukakan pula bagaimana cara mengukur variabel tersebut, dan skala pengukurannya. Sebaiknya dibuat dalam bentuk matrik

Contoh Definisi operasional variabel

No

Variabel

Definisi

Cara Ukur

Alat ukur

Kriteria

Skala

1

Pengguna-an Alat Pelindung Diri

Tenaga kerja pada saat bekerja menggunakan Alat Pelidung Diri (APD) sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (jenis APD ,cara pemakaian)

Wawanca- ra dan observasi

Lembar wawancara dan lembar observasi

1=menggunakan

2= tidak menggunakan

Nomi-nal

2

Tingkat pengeta ahuan

Apa yang diketahui tenaga kerja terkait dengan macam, manfaat, cara pemakaian Alat Pelindung Diri

Wawanca-ra

Lembar wawancara

Baik: benar >80%

Cukup: 60-80%

Kurang:<60%

Ordi-nal

3

Kadar Sisa chlor

Kandungan chlor aktif dalam distribusi air bersih yang diukur pada reservoar dan setelah melalui perpipaan pendistribusian air di Pelabuhan Merak

Pengukur-an lapangan

Komparator

Memenuhi syarat apabila 0,2-0,5 ppm

Tidak memenuhi syarat apabila < 0,2 dan > 0,5 ppm

Nomi-nal

D. Rancangan Sampel

Rancangan sampel mencakup populasi dan sampel, besar sampel dan teknik pengambilan sampel

1. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan unit yang akan diteliti dimana penelitian tersebut dilakukan. Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili populasi tersebut dan mempunyai karakteristik yang sama dengan populasi (representatif)

2. Besar Sampel

Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus sesuai dengan jenis penelitian.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel menggunakan random atau non random sesuai dengan karakteristik populasi yang akan diteliti.

E. Alur Penelitian

1. Langkah langkah penelitian

Menguraikan langkah-langkah penelitian yang dimulai dari persiapan sampai penyusunan laporan penelitian (KTI).

2. Alat dan Bahan

Menguraikan alat dan bahan yang akan digunakan untuk penelitian baik jenis maupun jumlahnya, termasuk jumlah sampel dan peralatan yang akan digunakan untuk pemeriksaan parameter yang diteliti.

F. Pengumpulan Data

Rancangan pengumpulan data mencakup jenis data, alat pengumpul data, teknik pengumpulan

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan boleh data primer maupun data sekunder.

2. Alat Pengumpul Data

Alat pengumpul data disesuaikan dengan teknik pengumpulan data yang digunakan dan digunakan untuk mengukur suatu variabel.

3. Teknik Pengumpulan Data

Bagian ini memuat tentang cara atau teknik pengumpulan data.

G. Pengolahan dan analisis data

Bagian ini berisi uraian tentang cara pegolahan data dan analisis yang digunakan, dalam analisis data disertai pembenaran atau alasan penggunaan cara analisis tersebut termasuk penggunaan statistik.

1. Pengolahan Data

a. Editing

Editing adalah proses kembali kelengkapan, kejelasan, relevansi, konsistensi pengisian kuisioner di lapangan.

b. Coding data penelitian

Coding adalah kegiatan memgubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.

c. Entry data

Entri data adalah kegiatan untuk memproses data sehingga siap untuk dianalisis. Pada proses ini data akan dimasukan ke master tabel menggunakan software SPSS for Windows versi 18.0. data hasil uji validitas dan reabilitas selanjutnya akan diolah menggunakan SPSS atau program lain sejenis.

d. Cleaning data

Cleaning adalah kegiatan memeriksa kembali data-data yang sudah dimasukkan tentang kesalahan-kesalahan seperti missing data, variasi data, dan kosistensi data denganb cara membuat tabel distribusi frekuensi.

2. Analisis Data

Setelah data terkumpul, diedit,diklasifikasikan dan ditabulasikan, maka mulailah tahap penganalisaan data dengan teknik tertentu.Dapat digunakan analisis input-output, analisis cost-benefit ratio, analisis komparasi kualitatif, analisis statistik misalnya analisis angka indeks, analisis time-series, analisis varian, analisis regresi korelasi,Uji Chi square, Uji T. Hendaknya mencatumkan hipotesis statistiknya dan kriteria penolakan

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Bab ini menguraikan hasil penelitian berupa data yang diperoleh. Disajikan secara sistematis mulai dari yang umum, kemudian mengarah pada penyajian yang menunjang atau tidak menunjang hipotesis yang diajukan. Pola penyusunannya mulai dari menggambarkan lokasi penelitian baru selanjutnya menguraikan data-data sesuai tujuan penelitian. Dapat disajikan juga dalam bab ini hasil analisis statistik yang telah dilakukan berurutan mulai dari analisis univariat,bivariat dan multivariat. Penyajian hasil harus disertai dengan narasi analisis walaupun umumnya dibantu dengan tabel dan atau grafik, dan kalau perlu dengan gambar. Uraikan hasil tersebut secara lengkap, singkat, tapi padat.

BAB V

PEMBAHASAN

Dalam bab ini dibahas hasil-hasil penelitian atau data yang telah disajikan pada bab sebelumnya. Dalam pembahasan ini, digunakan hasil penelitian orang lain dan teori yang relevan serta pendapat peneliti tentang hal yang sedang dibahas. Pembahasan bertujuan untuk memberikan arti pada hasil penelitian, menunjang atau menolak hipotesis, menjelaskan implikasi praktis dari temuan-temuan tersebut. Pembahasan sekurang-kurangnya mencakup hal sebagai berikut:

1. Penalaran hasil penelitian baik secara teoritis maupun empiris sehingga dapat menjawab rumusan masalah yang diajukan.

2. Perpaduan temuan dengan hasil penelitian sebelumnya dan konsekwensi serta pengembangan dimasa yang akan datang.

3. Ketidak sesuaian dengan hasil penelitian yang lain, serta alasan pembenarnya.

4. Pemahaman terhadap keterbatasan penelitian yang dilakukan sehingga dapat memberikan saran bagi penelitian selanjutnya.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini terdiri dari 2 sub bab yaitu :

A. Kesimpulan

Kesimpulan merupakan sintesis dari pembahasan, kesimpulan hendaknya disajikan secara singkat dan jelas dan sekurang-kurangnya terdiri atas (1) jawaban atas rumusan masalah dan tujuan penelitian (2) hal yang baru ditemukan dan prospek temuan (3) pemaknaan teoritik dari hal yang baru ditemukan. Secara sederhana cara penyajian Kesimpulan adalah dengan menjawab Tujuan Umum Penelitian, kemudian dirinci menurut jawaban atas Tujuan Khusus.

B. Saran

Saran merupakan implikasi hasil penelitian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan penggunaan praktis. Saran agar disampaikan secara operasional dan jelas sasarannya. Sekurang-kurangnya dapat memberi saran bagi peneliti selanjutnya. Secara sederhana Sub-bab saran harus setara dengan yang diuraikan dalam Manfaat Penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka merupakan bagian dari naskah Laporan maupun Proposal Penelitian. Karena itu Daftar Pustaka masih diberi nomor halaman sesuai urutannya. Daftar pustaka ialah suatu daftar umum yang lengkap memuat segala sumber informasi yang telah digunakan dalam tulisan. Daftar kepustakaan harus memuat semua bahan pustaka yang dikutip penulis, terkecuali bahan-bahan yang tidak diterbitkan dan tidak dapat diperoleh di perpustakaan, sehingga pembaca lain tidak dapat menulusuri kembali. Sumber bahan/informasi tersebut misalnya keterangan pribadi (wawancara), bahan stensilan. Catatan kuliah dan sebagainya harus dinyatakan dalam teks pada lokasi uraian kutipan yang bersangkutan, dan tidak dicantumkan dalam daftar pustaka.Karya tulis ilmiah yang tidak dipublikasikan merupakan suatu kekecualian, oleh karena karangan ilmiah tersebut dapat dibaca di perpustakaan. Contoh penulisan daftar pustaka dapat dilihat pada lampiran-lampiran.

3. Bagian Akhir

Lampiran-lampiran :

Yang dimasukkan kedalam lampiran ialah semua karangan atau angka-angka (grafik) tambahan yang dianggap mengambil tempat terlalu besar dan mengganggu jalan cerita bila ditempatkan dalam tubuh utama tulisan, seperti kuesioner, formulir-formulir pengumpulan data, cara penelitian, contoh perhitungan statistik, peta, foto-foto, surat ijin penelitian dan sebagainya. Bila lampiran perlu dibagi dalam beberapa bagian, maka lampiran dipecah sesuai dengan pembagiannya, kemudian diberi nama, misalnya : Lampiran 1, Lampiran 2, dst, diberi nomor urut yang dituliskan pada sudut kanan atas.

Tabel-tabel dan gambar-gambar yang dimasukkan kedalam lampiran tidak diberi nomor lanjutan dari bab-bab selanjutnya. Hanya lampirannya saja yang diberi nomor.

Lampiran dapat diindeks sesuai jenisnya, misalnya lampiran berupa tabel diindeks dalam daftar tabel. Demikian pula halnya dengan lampiran yang berupa gambar diindeks dalam daftar gambar. Selain itu sesudah halaman daftar tabel dan daftar gambar, dicantumkan halaman daftar lampiran. Lampiran didahului oleh suatu halaman pembatas yang hanya memuat perkataan "Lampiran" dan ditempatkan ditengah-tengah halaman, halaman ini tidak diberi nomor.

Jenis kertas yang digunakan pada lampiran harus sama dengan yang digunakan pada tulisan. Untuk guntingan-guntingan surat kabar, lekatkanlah dahulu guntingan-guntingan tersebut pada kertas, baru kemudian di fotokopi.

BAB IV TEKNIK PENULISAN

Dalam membuat laporan penelitian bahan-bahan atau data yang didapat pada proses penelitian perlu diatur, dikumpulkan disajikan agar menjadi laporan yang efektif, dan untuk itu peneliti sangat perlu membuat potongan-potongan bahan penelitian menjadi satu kesatuan tulisan yang utuh dan saling berkaitan. Agar laporan penelitian menjadi efektif, logis dan tidak berbelit-belit, terlebih dahulu diperlukan penyusunan skema (outline) laporan. Sehingga hal -hal yang penting tidak terlewat, atau terjadi duplikasi pembahasan, dan memperjelas hubungan topik / masalah yang akan disampaikan dalam kalimat/paragraf. Oleh karena itu teknik penulisan menjadi sangat penting, karena mengkaitkan urutan penyajian dengan pemikiran/ide yang penting.

Terdapat beberapa model skema laporan penelitian, yaitu model tradisional dan model desimal. Pada pedoman penulisan ini dipakai model tradisional yang merupakan skema tulisan yang menggunakan kombinasi nomor dan huruf.

A. Format Penulisan Proposal/KTI

1. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dalam penulisannya diupayakan tidak menggunakan kata ganti orang pertama atau ketiga.

2. Naskah diketik 1,5 spasi dengan huruf standar (huruf Times New Roman dengan / font size 12). Penulisan dapat dilakukan pada dua sisi halaman kertas. Sisi depan halaman selalu bernomor halaman ganjil dan sisi belakang bernomor genap.

3. Ukuran kertas :

a. Untuk Seminar Proposal dan Ujian Sidang KTI dipergunakan kertas HVS 80 gram ukuran A4 (21 x 29,7 cm) yang dicetak bolak-balik.

b. Untuk kepentingan perpustakaan dipergunakan kertas HVS 80 gram ukuran A5 (14,8x21 cm) yang dicetak bolak-balik.

4. Setiap halaman diberi nomor

a. Bagian awal : (Halaman Sampul Depan sampai dengan daftar lampiran) diberi angka Romawi kecil (i, ii, iii, iv dan sebagainya) pada bagian bawah tengah halaman.

b. Bagian isi pokok, diberi angka latin (1, 2, 3, dan seterusnya) diletakkan pada sudut kanan bawah (halaman ganjil) dan sudut kiri bawah (halaman genap).

5. Layout tulisan mengikuti ketentuan jarak sebagai berikut:

a. Jarak dari tepi atas kertas = 3,5 cm

b. Jarak dari tepi bawah kertas = 3 cm

c. Jarak dari tepi kiri kertas

= 4 cm (halaman ganjil)

d. Jarak dari tepi kanan kertas = 3 cm (halaman ganjil)

e. Jarak dari tepi kiri kertas

= 3 cm (halaman genap)

f. Jarak dari tepi kanan kertas= 4 cm (halaman genap)

6. Tulisan BAB I, BAB II,...,dst. dimulai dari batas margin atas dengan ukuran huruf 12 point. Judul bab dimulai 1,5 spasi (1 kali ketukan enter) dari tulisan BAB I, BAB II, ....,dst. Tulisan bab dan judul bab ditulis dengan huruf kapital untuk semua huruf dengan ukuran huruf 12 point. Angka untuk nomor bab ditulis dengan huruf Romawi (I,II,III,...,dst). Kalimat awal (jika tidak dimulai dengan sub-bab) atau sub-bab awal dimulai 3 spasi (2 kali ketukan enter) dari judul bab dan dimulai dari margin kiri (untuk judul sub-bab) atau masuk 1 tab (1,5 cm) untuk awal kalimat. Judul sub-bab ditulis dengan title case (hanya huruf pertama setiap kata yang menggunakan huruf kapital, yang lainnya huruf kecil/ lower case dan semua kata sambung harus memakai huruf kecil/lower case). Judul sub-bab berikutnya dimulai 3 spasi dari baris terakhir dari sub-bab sebelumnya. Contoh penulisan bab dan sub-bab dapat dilihat pada Lampiran 14 .

7. Kalimat awal pada suatu paragraf ditulis masuk 1 (satu) tab atau 6/7 ketukan. Antar paragarf tidak perlu diberi jarak.

8. Permulaan bab selalu ditulis pada halaman baru dan dimulai pada halaman dengan nomor ganjil, maka halaman genap yang kosong ditulis tetap diberi halaman.

9. Semua rumus ditulis dengan menggunakan equation editor (atau mathtype). Penulisan rumus dimulai pada batas kiri, rata dengan kalimat tepat di atasnya, dengan jarak 1,5 (satu setengah) spasi dari kalimat di atas dan di bawahnya. Nomor rumus disesuaikan dengan nomor bab letak rumus tersebut dan ditulis di ujung kanan baris tersebut (aligned right). Ukuran huruf dan symbol pada rumus sesuai dengan defaults yang ada seperti disajikan pada Tabel 1 berikut ini.

Tabel IV.1

Ukuran Huruf dan Simbol pada Rumus

Jenis

Ukuran (pt)

Full

12

Subscript/ Supercript

7

Sub-Subscript/Supercript

5

Symbol

18

Sub-symbol

12

Contoh penulisan rumus adalah sebagai berikut:

...............................(2.1)

dengan

y :respon (variabel dependen)

xi : faktor-faktor yang berpengaruh terhadap variabel respon,

i = 1,2,..k

Ɛ : komponen residual (error) yang bersifat random dan terdistribusi secara identik dan saling bebas (Independent Identically Distributed-IID) dengan distribusi normal pada nilai rataan 0 dan varian σ2. Secara matematis dinyatakan dengan ε≈IID Normal (0,σ2).

Tidak diperkenankan memperbesar tampilan rumus dengan men-drag pojok rumus yang sedang dibuat.

10. Tata urutan penulisan pada bagian isi pokok laporan penelitian secara berurutan penomoran Bab, Sub-bab, dan seterusnya berurutan seperti contoh berikut :

Contoh :

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Reverse Osmosis

B. Karakteristik Reverse Osmosis

1. Modul

a. Hollow fiber

1). Low pressure

2). High pressure

b. Tubular

c. Flat fiber

2. Packing density

C. Dst……

11. Kutipan dalam teks

Kutipan dalam teks mengikuti format Harvard-Cite Them Right-9th edition. Untuk memudahkan dalam melakukan sitasi maka semua referensi berupa jurnal/buku/sumber lain di input ke aplikasi Mendeley. Umur jurnal yang disitasi sebaiknya maksimal 5 tahun dari tahun penulisan KTI, sedangkan umur buku maksimal 10 tahun dari tahun penulisan KTI. Tata cara membuat kutipan adalah sebagai berikut:

a. Kutipan yang diambil dari seorang penulis contoh sbb :

1) Mangkoedihardjo. S., (2002) telah membandingkan kebutuhan luas sebaran polutan....................

2) Proses fitoremediasi logam berat secara umum dibedakan berdasarkan mekanisme fungsi dan struktur tumbuhan (Otten. L., 1997)

b. Kutipan yang diambil dari dua penulis contoh sbb :

1) Menurut Shak and Wu, (2014) secara kimiawi komposisi C/N sampah kota berkisar 35/1 sehingga cukup layak untuk proses pengomposan

2) Edzwald and Haarhoff, (2011) menyatakan....

3) ....................... (Edzwald and Haarhoff, 2011).

4) Penelitian Kriswandana, F. and Khambali, (2018) tentang efisiensi pengolahan limbah………

c. Kutipan yang diambil dari tiga penulis atau lebih contoh sbb:

1) Menurut Hameed et al., (2018), ......................................

2) Kajian yang telah dilakukan oleh Kakoi et al., (2016) menjelaskan bahwa.....

3) ...................................................(Suopajärvi et al. 2013).

d. Kutipan yang diambil dari bagian tertentu, contoh sbb :

1) Menurut Otten and Bugein (1997) bahwa..............

2) Dalam bab ketiga Sutrisno Hadi (1978) menyatakan bahwa...................

e. Cara menuliskan kutipan yaitu sbb :

1) Bila panjang kutipan kurang dari tiga baris maka ketikan langsung ditulis dengan didahului oleh tanda kutip ".....", kecuali ditulis secara tidak langsung maka tanpa tanda petik. Contoh :

a) Dalam Technical and Regulatory Guidance Document Phytotechnology, ITRC USA (2001:57), Fitostabilisasi mempunyai arti : "Kemampuan akar tumbuhan dalam melakukan imobilisasi polutan".

b) Kriteria kematangan kompos yang dijelaskan oleh Otten dan Bugeln (1997) dapat dinilai dari kandungan zat- zat anorganik.

2) Bila kutipan melebihi tiga baris, maka ketentuannya sebagai berikut :

a) Diketik mulai dengan baris baru dengan satu spasi

b) Dimulai masuk ke kanan dengan tujuh ketukan atau dan hentakan atau masuk ke dalam konsisten dengan alinea yang dianut. Contoh :

Definisi rizofiltrasi menurut ITRC (2001) adalah kemampuan akar tumbuhan dalam mengadsorpsi atau presipitasi pada zone akar atau mengadsorpsi larutan polutan sekitar akar ke dalam akar, sehingga rizofiltrasi sangat tepat diterapkan untuk mengatasi lindi yang terbentuk dalam proses pengomposan primer.

B. Tata Cara Penulisan Daftar Pustaka

Daftar pustaka hendaknya ditulis dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Nama gelar tidak perlu dicantumkan

2. Nama pengarang harus ditulis semua meskipun jumlahnya lebih dari 3 (tiga) orang.

3. Penulisan judul menggunakan Sentence case (hanya kata pada awal kalimat yang menggunakan huruf kapital).

4. Pengetikan daftar pustaka selalu diawali dari tepi dan kemudian baris berikutnya masuk 6 atau 7 ketukan.

5. Diatur sesuai urutan abjad

6. Urutan penulisan daftar pustaka yang berasal dari buku adalah:

a. Nama pengarang

b. Tahun penerbitan (dalam kurung)

c. Koma

d. Judul buku (cetak miring)

e. Titik

f. Edisi penerbitan (jika ada)

g. Koma

h. Nama penerbit

i. Titik

j. Tempat penerbitan

k. Koma

l. Halaman buku

m. Titik

7. Urutan penulisan daftar pustaka yang berasal dari jurnal penelitian adalah sebagai berikut :

a. Nama peneliti

b. Tahun penerbitan jurnal (dalam kurung)

c. Tanda kutip atas

d. Judul penelitian (Tidak cetak miring/ tegak)

e. Tanda kutip atas

f. Koma

g. Nama jurnal (cetak miring)

h. Koma

i. Edisi jurnal

j. Volume jurnal (dalam kurung jika ada)

k. Koma

l. Halaman jurnal

m. Titik

n. Alamat jurnal dan DOI (jika ada)

8. Jumlah sumber pustaka yang dipakai minimal adalah 10 sumber, dengan urutan prioritas sebagai berikut :

a. Jurnal penelitian baik internasional maupun lokal

b. Proceeding / kumpulan penelitian

c. Text book

Contoh penulisan dalam daftar pustaka sbb :

Edzwald, J.K. and Haarhoff, J. (2011) ‘Seawater pretreatment for reverse osmosis: Chemistry, contaminants, and coagulation’, Water Research, 45(17), pp.5428–5440. Available at: http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0043135411004507.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2005 Lampiran 3 Tentang Rencana Induk Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah dan Kehidupan Masyarakat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Kepulauan Nias Provinsi Sumatera Utara. Buku Rinci Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam.

Prihatinningtyas (2013) ‘Natural Coagulant Application from Corn Flour In Clean Water Treatment’, Jurnal Teknosains, 2(2), pp.1–26.

Saranya, P., Ramesh, S.T. and Gandhimathi, R. (2013) ‘Effectiveness of natural coagulants from non-plant-based sources for water and wastewater treatment—a review’, Desalination and Water Treatment, 52, pp. 31–33.

SK. Gubernur Jawa Timur Nomor 45 Tahun 2002 Tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Industri atau Kegiatan Usaha Lainnya di Jawa Timur

9. Beberapa contoh menulis daftar pustaka sebagai berikut :

a. Pustaka berupa majalah (jurnal asing atau bahasa Indonesia/ buletin)

Nama pengarang, tahun penerbitan. judul tulisan, nama majalah (cetak miring), volume, nomor halaman dimana tulisan itu dimuat.

Contoh pustaka dari Majalah/ Jurnal :

Hameed, Y. T., Idris, A., Hussain, S. A., Abdullah, N., Man, H. C. and Suja, F. (2018) ‘A tannin–based agent for coagulation and flocculation of municipal wastewater as a pretreatment for biofilm process’, Journal of Cleaner Production, 182, pp. 198–205. doi: 10.1016/j.jclepro.2018.02.044.

b. Daftar pustaka yang berasal dari jurnal penelitian yang bersumber dari website (kecuali blogspot):

1). Dengan nama pengarang

Baumgartner, B., and H. Belevi (2001) ‘A Systemic Overview of Urban Agriculture in Developing Countries’, EAWAG/SANDEC.http://www.sandec.ch/urbanaqri/Ainde x.html. 28 Maret 2012.

2). Tanpa nama pengarang

UNEP-United Nation Environmental Program (2004) ‘Integrated Watershed management Ecohydrology Phytotechnology’. http://www.unep.or.jp. 25 April 2012.

c. Pustaka berupa buku teks.

Nama pengarang, tahun penerbitan. Judul buku (cetak miring), Edisi penerbitan (jika ada nama penerbit.), Tempat penerbitan, halaman.

Contoh pustaka dari buku teks:

Selunke, D.K. and Desai, B.B. (2007), Post harvest Biotechnology of Fruit and Vegetables. 1st edition, CRC Press. Inc. Cleveland Ohio, pp 44-48.

d. Pustaka dari Prosiding (Kumpulan beberapa Makalah)

Nama pengarang makalah, tahun penerbitan. Judul makalah (cetak miring). Nama konferensi dan nomer konferensinya (pertama, kedua, ketiga, dst) dicetak miring, Nama editor didahului dengan ed. atau eds. (bila lebih dari satu editor), Penyelenggara seminar/konferensi, Tempat penyelenggaraan, halaman dari artikel.

Contoh Pustaka dari prosiding :

Neuman, S.P. (1980), “Adjoint-State Finite Element Equations for Parameter Estimation”, Proceedings of Third International Conference on Finite Elements in Water Resources, Eds: Wang, S. Y. et al., University of Mississippi, Mississippi, pp 189-215.

e. Pustaka berupa buku teks terjemahan

Contoh:

Fukuoka, M. (2011), The One Straw Revolution : An Introduction to Natural Farming. L. Korn (ed). 2011. Tokyo, Rodale Press. Inc. First Edition. H. Sudarwono (penterjemah), 2012. Revolusi Sebatang Jerami. Pengantar Menuju Pertanian Alami.Jakarta, Yayasan Obor Indonesia. Edisi Pertama: 210-215.

f. Pustaka berupa buletin di mana nama penulis adalah instansi dan tidak ada nomor halaman.

Contoh:

UNEP (2012), United Nation Environmental Program: Environmental Data Report. Oxford, UK, Blackwell Publishers. n.p.

g. Pustaka berupa buku teks tidak ada nama pengarang

Contoh:

Biro Pusat Statistik (2011), Survei Pertanian Produksi Buah-buahan di Indonesia. Jakarta, 56-60.

C. Teknik Penulisan Ilustrasi

Yang dimaksud dengan ilustrasi adalah semua gambar termasuk potret, grafik, peta, tabel dan gambar-gambar lainnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah dalam penulisan ilustrasi adalah:

1. Semua gambar dan tabel harus jelas/tidak kabur/buram. Ukuran huruf pada gambar dan tabel harus dapat dibaca oleh mata normal dengan mudah. Gambar dan tabel diletakkan di tengah halaman (centered).

2. Nomor dan judul tabel diletakkan di sisi kiri di atas tabel. Nomor tabel disesuaikan dengan letak tabel tersebut di dalam bab. Pada sisi bawah tabel diberi keterangan tentang sumber informasi yang dicantumkan di dalam tabel, apakah informasi tersebut dari pustaka tertentu, hasil pengamatan, ataupun hasil perhitungan. Judul tabel ditulis dengan cara title case, kecuali kata sambung dan kata ‘dengan’, menggunakan spasi 1. Tabel dibuat dengan jarak spasi 1. Jarak judul table dengan table dibuat 1,5 spasi. Sisi paling luar tabel tidak boleh melampaui batas margin kiri dan kanan. Judul tabel tidak boleh melebihi batas kiri kanan tabel. Format landscape menyesuaikan dengan pedoman ini.

Contoh penulisan tabel adalah sebagai berikut:

Tabel II.8.

Tipikal Biokogulan Hasil Ekstraksi Moringa oleifera

dengan Solvent Larutan Garam Sodium

Spesifikasi

Indeks

Berat Molekul

3 juta-25 juta

Konten Benda Padat (%)

≥90

Monomer Sisa (%)

≤0.05

Tingkat Hidrolisis (%)

10-90 (anionik)

Tingkat Hidrolisis (%)

5 max. (Non-ionik)

Tingkat Ion (%)

10-60 (Kationik)

Granularitas (mesh)

20-80

Daya larut (h)

≤1.5hrs

Penampilan

Butiran kristal putih

Sumber: Shandong Jiahua Water Treatment Tech. Co., Ltd., 2016

3. Nomor dan judul gambar ditulis di sisi kiri di bawah gambar. Nomor gambar disesuaikan dengan letak gambar tersebut di dalam bab. Sumber/referensi dari gambar dicantumkan langsung pada bagian belakang judul tersebut. Judul gambar ditulis dengan cara title case kecuali untuk kata sambung dan kata depan dengan jarak spasi 1. Sisi paling luar gambar tidak boleh melampaui batas gambar. Format landscape menyesuaikan dengan pedoman ini. Contoh penulisan gambar disajikan berikut ini:

Gambar IV.2. Konsentrasi Ion Ca2+ (mg/L) ) Setelah

Proses Presipitasi Kimia (Eri et al., 2018)

4. Tulisan tabel dan gambar pada kalimat yang merujuk suatu tabel atau gambar harus diawali dengan huruf besar. Contoh: Sesuai dengan Tabel III.1 dan Gambar IV.2

5. Judul tabel atau batas gambar bagian atas dimulai 3 spasi dari batas terakhir di atasnya. Kalimat tepat di bawah tabel atau judul gambar dimulai 3 spasi (2 ketukan enter) dari batas bawah tabel atau judul gambar (lihat contoh di Lampiran 3). Antara judul tabel atau judul gambar dengan tabel atau gambar yang bersangkutan diberi jarak 1,5 spasi (satu ketukan enter).

6. Tabel yang terlalu luas sebaiknya disederhanakan, apabila ingin diikut sertakan dalam tubuh utama tulisan. Tabel yang terlalu luas dapat diletakkan dalam lampiran. Jika dimensi dan ilustrasi melebihi ukuran kertas yang telah ditentukan, maka kertas dapat dilipat.

D. Teknik Melipat Kertas Gambar/Data yang melebihi ukuran kertas

1. Melipat secara horizontal

Lipatlah bagian bawah kertas hingga sama panjang dengan kertas karangan. Potonglah lipatan tersebut 4 cm dari tepi kiri untuk menghindari terjepitnya lipatan pada waktu penjilidan.

2. Melipat secara horizontal

Buatlah lipatan sedemikian rupa sehingga sama lebar dengan kertas karangan. Bila hanya diperlukan satu lipatan, nomor halaman harus diketik pada lipatan. Bila diperlukan lipatan kedua buatlah lipatan sedemikian rupa sehingga tepi kanan lipatan kedua menyamai tepi kertas karangan. Nomor halaman diketik pada lipatan kedua.

Apabila diperlukan lipatan lebih dari satu arah, buatlah lipatan horisontal dahulu, kemudian dilanjutkan dengan membuat lipatan vertikal.

E. Teknik Penulisan Abstrak

Abstrak adalah ringkasan yang singkat dan padat dari sebuah penelitian KTI. Fungsi abstrak adalah membantu pembaca agar dengan cepat dapat memperoleh gambaran umum dari tulisan (ilmiah) tersebut. Dalam abstrak, kutipan dari penulis lainnya tidak bolehdicantumkan.

Abstrak dari proposal KTI berisi tiga hal penting yaitu:

1. Motivasi, yang menjelaskan tentang pentingnya suatu studi atau penelitian dilakukan, tingkat kesulitan dalam melakukan studi serta dampak yang ditimbulkan jika studi tersebut dilakukan atau berhasil diterapkan.

2. Perumusan masalah, yang menjelaskan masalah yang akan diselesaikan serta tujuan penelitian.

3. Pendekatan/metoda, yang berisi penjelasan bagaimana persoalan yang ada diselesaikan, apakah menggunakan model analitis, simulasi, prototip, atau analisis data aktual.

Abstrak KTI pada dasarnya sama dengan format abstrak proposal KTI, tetapi abstrak KTI harus ditambahkan hasil dan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan. Dalam kesimpulan, dihindarkan penulisan yang menunjukkan keragu-raguan. Selain abstrak yang ditulis dalam Bahasa Indonesia juga harus dilengkapi dengan abstrak yang ditulis dalam Bahasa Inggris.

Hal-hal lain dalam penulisan abstrak dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Isi Abstrak

a. Alasan dan tujuan penelitian/penulisan (1-2 kalimat)

b. Metode penelitian (maksimal 4 kalimat)

c. Hasil penelitian (maksimal 5 kalimat)

d. Kesimpulan dan saran (maksimal 5 kalimat)

2. Bentuk Abstrak

a. Gaya penulisan : kalimat aktif, singkat dan kalimat pasif.

b. Jumlah halaman abstrak hanya satu halaman dengan jumlah kata 150-250 kata (kira-kira 20 kalimat yang masing-masing terdiri atas 10 kata) tidak termasuk yang bersuku kata satu, seperti yang, di, ke dan sebagainya.

3. Persyaratan teknik Abstrak

a.Diketik satu spasi, termasuk judul dan mempunyai batas yang sama seperti isi tulisan.

b.Disebelah sudut kanan atas ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pada awal kata, sebutkan :

1. Nama Institusi

2. Karya Tulis llmiah, tanggal ujian.

c. Selanjutnya disebelah kiri atas dalam jarak tiga spasi dari 2), sebutkan:

1) Nama penulis karya tulis ilmiah (tidak dibalik) ditulis dengan huruf kecil.

2) Judul karya tulis ilmiah (dalam lima ketukan dari batas kiri diketik seluruhnya dengan huruf kapital huruf besar).

3) Jumlah halaman permulaan (dalam angka romawi kecil) ditambah dengan jumlah halaman isi karya tulis ilmiah, keterangan ilustrasi denah, gambar, peta, tabel dan ilustrasi lainnya.

4) Isi abstrak.

5) Jumlah daftar bacaan atau kepustakaan dan dalam kurung cakupan tahunnya (tahun tertua-tahun termuda).

6) Klasifikasi : jangan diisi.

7) Nama pembuat abstrak (bila pembuat abstrak adalah pembuat atau penulis karya tulis ilmiah, maka (7) jangan diisi.

F. Out-Line Laporan Penulisan Karya Tulis Ilmiah

1. Bagian awal

Bagian awal Karya Tulis Ilmiah terdiri dari :

a. Halaman sampul depan

b. Halaman sampul dalam

c. Halaman persyaratan sebutan

d. Halaman persetujuan

e. Halaman pengesahan penguji

f. Halaman Pernyataan Keaslian Penulisan

g. Halaman abstrak

h. Halaman kata pengantar

i. Halamandaftar isi

j. Halaman daftar tabel

k. Halaman daftar gambar

l. Halaman daftar singkatan

2. Bagian inti

Bagian inti Karya Tulis llmiah terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Identifikasi dan Batasan masalah

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

2. Tujuan Khusus

E. Manfaat Penelitian

F. Hipotesis (bila ada)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

A.Disain Penelitian

B.Lokasi dan Waktu Penelitian

C.Variabel dan Definisi operasional

1. Variabel Penelitian

2. Definisi Operasional Variabel

D. Rancangan Sampel

1. Populasi dan Sampel

2. Besar Sampel

3.Teknik Pengambilan Sampel

E.Alur Penelitian

1. Langkah Langkah Penelitian

2. Alat dan Bahan

F. Pengumpulan Data

1. Jenis Data

2. Alat Pengumpul Data

3. Teknik Pengumpulan Data

G.Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

2. Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Data penelitian

B. Analisis hasil penelitian

BAB V PEMBAHASAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Saran

3. Bagian akhir

Bagian akhir Karya Tulis llmiah terdiri dari :

a. Daftar pustaka

b. Lampiran :

1) lnstrumen penelitian

2) Surat ijin penelitian

3) Master data

4) Print out hasil analisis data

Ide Penelitian

Penelusuran Literatur dan

Penyusunan Konsep Penelitian

Perumusan Masalah Penelitian dan Penetapan Tujuan Penelitian :

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Persetujuan Pembimbing

Penyusunan Proposal

Seminar Proposal

Persetujuan Penelitian

Oleh Tim Penguji Proposal

Pelaksanaan Penelitian

Pengumpulan Data

Analisis, Pembahasan Data, serta Kesimpulan dan Saran

Seminar Laporan Akhir

Penelitian/Ujian

Revisi – Persetujuan Akhir – Penjilidan

Contoh

Bagaimana Kualitas Udara Secara Mikrobiologi pada Ruang Perawatan Intensif Rumah Sakit Brawijaya Surabaya Tahun 2013?

Apakah ada perbedaan kandungan cadmium secara kuantitatif pada kerang hijau yang berasal dari Sidoarjo, Kenjeran, Madura yang dijual di Pasar Pabean Surabaya pada tahun 2013?

Apakah ada hubungan perilaku penggunaan pestisida terhadap penurunan aktifitas kerja enzym cholinesterase?

Contoh;

Tujuan umum

Mengetahui hubungan antara lingkungan fisik rumah dengan kejadian Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas “X” Tahun 2016.

Tujuan khusus

Menilai lingkungan fisik rumah meliputi suhu, kelembaban, pencahayaan, luas ventilasi, kepadatan penghuni dan Lantai rumah.

Menganalisis hubungan antara lingkungan fisik rumah dengan kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di wilayah kerja Puskesmas “X”

Contoh:

“Makin banyak sampah menumpuk di suatu daerah makin tinggi angka diarenya”

“Ada perbedaan antara penurunan kadar Fe sebelum dan sesudah proses filtrasi dengan ketebalan media absorb X”

“Ada hubungan antara tingkat ekonomi keluarga dengan kepemilikan jamban keluarga”

Contoh :

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian Pra eksperimen dengan design Pra experiment the static group comparison.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif untuk menggambarkan keadaan sanitasi di kolam renang.

Contoh :

Lokasi penelitian di Kampus Jurusan Kesehatan Lingkungan Surabaya, sampel air di ambil di Sungai Jagir

Contoh (jika analitik)

Variabel bebas adalah tingkat pengetahuan

Variabel terikat adalah penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

Contoh (deskriptif)

Variable penelitian sebagai berikut:

Suhu

Kelembaban

Pengcahayaan

Contoh :

Populasi dalam penelitian ini yaitu ada dua, populasi lingkungan dan populasi manusia. Populasi lingkungan adalah seluruh air yang akan didistribusikan ke dalam kapal penumpang yaitu yang ada di 3 tempat resevoir, sedangkan untuk populasi manusia adalah seluruh pengelola dan petugas pembubuh chlor sebanyak 10 orang di Pelabuhan Merak

Sampel dalam penelitian ini adalah diambil secara keseluruhan untuk populasi manusia dan sebagian air untuk populasi lingkungan yang ada di seluruh tempat penampuangan dan pendistribusian air bersih ke kapal penumpang di Pelabuhan Merak.

Populasinya adalah semua karyawan di bagian Produksi pada PT “X” sejumlah 250 orang.

Contoh :

Besar volume untuk sampel lingkungan sebanyak 10 ml, 1 (satu) titik dikalikan 3 (tiga) titik jadi 30 ml, dilakuan selama 3 (tiga) hari pemantauan pagi dan sore sehingga total keseluruhan sampel yang diambil sebanyak 180 ml.

Besar sampel di hitung berdasarkan rumus besar sampel (cantumkan rumus dan keterangan rumus beserta hasil perhitungan)

Contoh :

Teknik pengambilan sampel lingkungan yang digunakan untuk pengambilan sampel air adalah grab sampling yaitu sampel yang diambil secara langsung dari badan air yang sedang di pantau dalam suatu periode atau didalam batas jarak tertentu dan langsung diperiksa maka contoh sesaat tersebut cukup mewakili keadaan waktu dan tempat tersebut.

Teknik pengambilan sampel dengan cara menggunakan simple random sampling

Contoh

Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah:

Mempersiapkan surat perijinan dari kampus

Melakukan persiapan lapangan, berupa perijinan tempat penelitian, dan menentukan sampel yang akan digunakan.

Melakukan uji coba instrumen pengumpul data

Melakukan observasi sarana perpipaan distribusi air bersih dan perilaku pengelola serta petugas pembubuh Chlor di Pelabuhan Merak Banten

Pemeriksaan sisa chlor air

Ambil sampel air kedalam kuvet.

Teteskan orthotolidin sebanyak 3-5 tetes kedalam sampel.

Masukan kuvet kedalam komperator.

Putar disk untuk membandingkan warna sampel dalam kuvet.

Catat hasil pengukuran

Pemeriksaan pH air

Siapkan pH meter, lalu pH meter dibilas menggunakan aquadest, keringkan.

Celupkan pH meter ke dalam air kolam dan diamkan hingga angka stabil.

Catat hasil pengukuran.

Pemeriksaan suhu air

Siapkan thermometer, lalu bilas dengan aquadest.

Celupkan thermometer ke badan air dan tunggu hingga angka stabil.

Catat hasil pengukuran.

Wawancara petugas pengisian air dan atau petugas pembubuh chlor, jumlah petugas yang diwawancarai 5 orang, selanjutnya setiap responden akan diberikan pertanyaan mengenai proses desinfeksi atau proses klorinasi.

Pengolahan data, analisis dan penyusunan laporan

Contoh :

Persiapan Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Lembar kuisioner.

Lembar observasi

Satu buah komparator untuk pengukuran kadar sisa chlor.

Pesiapan bahan

Bahan yang digunakan adalah:

Sampel air yang diambil dari air didistribusikan ke dalam Kapal Ferry di Pelabuhan Merak.

Larutan orthotolidin

Aquadest

Contoh;

Data Primer

Data primer diperoleh langsung melalui observasi sarana penyediaan air bersih (pipa distribusi), pemeriksaan kadar sisa chlor, pH, suhu air, aspek pengetahuan petugas.

Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari pihak pengelola Pelabuhan Merak Banten meliputi gambaran umum diagram alir pendistribusian air, jumlah petugas, dan jumlah bak penampung air di pelabuhan tersebut.

Contoh

Lembar observasi untuk menilai kondisi fisik rumah

Lembar kuesioner untuk menilai pengetahuan responden

Luxmeter untuk mengukur pengcahayaan

Contoh

Pemeriksaan Lapangan

Pengumpulan data dilakukan langsung di lapangan dengan cara melakukan pemeriksaan sisa chlor, pH, dan Suhu pada air yang akan didistribusikan kedalam kapal penumpang.

Observasi

Mendapatkan data kondisi sarana perpipaan distribusi air bersih maka dilakukan pengumpulan data dengan cara observasi pada sarana perpipaan distribusi air bersih yang ada di pelabuhan Merak Banten

Wawancara

Pengumpulan data dilakuakan dengan cara wawancara kepada petugas, memperoleh data tentang aspek dan tingkat pengetahuan petugas pengisi air dan atau petugas pembubuh chlor.

61