PROGRAM STUDI BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjambi.ac.id/711/1/MUHAMMAD YUNUS,...
Transcript of PROGRAM STUDI BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjambi.ac.id/711/1/MUHAMMAD YUNUS,...
-
i
DAMPAK PATOLOGIS MENGHISAP LEM PADA REMAJA
DI DESA MENDAHARA ILIR KABUPATEN TANJUNG
JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI
SKRIPSI Diajukan Sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu (Jurusan
Fakultas Dakwah
Oleh:
Oleh:
MUHAMMAD YUNUS
NIM: UB.140086
PROGRAM STUDI BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2018
-
ii
-
iii
-
iv
MOTTO
يَا أَيَُّها الَِّزيَه آَمىُىا قُىا أَْوفَُسُكْم َوأَْهِليُكْم وَاًسا َوقُىدَُها الىَّاُس َواْلِحَجاَسةُ
َعلَْيَها
َ َما أََمَشُهْم َويَْفعَلُىَن َما يُْؤَمُشوَن َمالئَِكتٌ ِغالٌظ ِشذَادٌ ال يَْعُصىَن َّللاَّ
(٦)
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat
yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
(QS. At-Tahrim: 6)1
1Tim Penerjemah dan Penafsiran, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Jakarta: Pustaka Al Hanan,
2009
-
v
PERSEMBAHAN
Yang Utama Dan Segalanya
Sembah sujud serta syukur kepada ALLAH SWT.Dengan rahmatmu telah
memberikanku kekuatan membekaliku dengan ilmu serta rasa kasih sayang.
Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang
Sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu tertimpahkan
Kehadiran baginda Rasulillah Muhammad SAW.
Ibunda dan Ayahanda Tercinta
Sebagai tanda bakti, hormat dan rasa terima kasih yang tiada terhingga
Kupersembahkan karya kecil ini kepada Ibuku Nursiah dan Ayahku M.
Ruslan/Pallawa yang telah memberikan dukungan, dan cinta kasih sayang yang tiada
terhingga, yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang
bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk
membuat ibu dan ayah bahagia karena kusadar, selama ini belum bisa berbuat yang
lebih. Untuk ibu dan ayah yang membuatku selalu termotivasi dan selalu menyirami
kasih sayang, selalu mendoakanku, selalu menasehatiku menjadi lebih baik, terima
kasih ibu, ayah.......
Kakak, Adik dan keponaanku Tersayang
Untuk kakakku Nurliana, Adikku Muhammad Saidil, Keponaanku M. Ihklas, dan
Abang Iparku, tiada yang paling mengharukan saat kumpul bersama kalian, walaupun
sering bertengkar tapi hal itu selalu menjadi warna yang tak bisa tergantikan selama
ini, terimakasih untuk semangat dan motivasi yang telah kalian berikan,
Hanya karya kecil ini yang dapat kupersembahkan.
Skripsi ini kupersembahkan pula untuk orang yang sangat berarti bagiku/calon istriku
Nurhamidah terimakasih telah memberi semangat, selalu ada buatku dan kasih
sayangnya selama ini.
Skripsi ini juga kupersembahkan kepada orang tua angkatku Bapak Abdul Wahab
Dan Ibu Habibah yang telah memberiku motivasi dan bimbingan masalah kehidupan
yang membuat diriku sampai pada jenjang saat ini. Untuk sahabatku Rustam,
haliman, Asyek, Anggiyudistira, Baso Ampa, Farhan Wahbi dan Usman, teman-
teman khususnya Bimbingan Penyuluhan Islam terimakasih selalu memberikanku
semangat, motivasi sehingga aku bisa
menyelesaikan skripsi ini....
-
vi
-
vi
-
vii
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh realitas yang memperhatikan perilaku
remaja yang memerlukan perhatian di Desa Mendahara Ilir, yaitu munculnya remaja
yang suka menghisap lem sehingga berdampak pada kesehatan remaja yang mereka
tidak ketahui apa dampak dari sebenarnya yang ditimbulkan dari menghisap lem?.
Dan mereka juga sering melakukan tindakan kriminal seperti mencuri dan
menganggu warga disekitarnya. Hal ini mendorong penulis untuk melakukan
penelitian tentang dampak Patologis menghisap lem pada remaja di Desa Mendahara
Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi.
Pendekatan yang penulis gunakan adalah penelitian kualitatif yang mana
penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan dan lain-lain. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu
wawancara, observasi dan dokumentasi. Dan menggunakan analisis data study
kualitatif dengan cara: induktif dan deduktif.
Hasilnya penulis menemukan bahwa: (1) Faktor yang mempengaruhi para
remaja yang mengkonsumsi menghisap lem yaitu ada dua faktor antara lain; faktor
internal dan eksternal. (2) Efek dari menghisap lem antara lain: Efek yang
ditimbulkan dari menghisap lem itu sendiri hampir mirip dengan jenis narkoba yang
lain yakni menyebabkan halusinasi, sensasi melayang-layang, serta rasa tenang sesaat
meski kadang efeknya bisa bertahan 5 jam. Dan efek jangka panjangnya adalah
seperti kerusakan otak, otot melemah, depresi, sakit kepala, mimisan, kerusakan saraf
yang memicu hilangnya kemampuan mencium bauk dan mengengar, dan berujung
kematian. (3) Dampak yang terjadi dari menghisap lem antara lain: dampaknya
seperti gangguan kesehatan jiwa menghisap lem juga dapat merusak kkesehatan jiwa,
dan gangguan tehadap keamanan dan ketertiban masyarakat. (4) cara menanggulangi
dan kedala yang dihadapi. Pertama cara menanggulangi antara lain: peran dan
keterpaduan antara orangtua, lembaga pendidikan, masyakarat lingkungan,
pemerintah, ulama dan disadari semua pihak. Kedua kendala yang dihadapi antara
lain: tidak adanya kebersamaan antara keluarga, kurangnya pendidikan agama dan
lingkungan yang tidak baik.
-
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang maha pengasih dan penyayang, atas taufiq dan
hidayah-Nya maka penulis dapat meyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik.
Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW sang suri
teladan umat, yang telah membawa umat-Nya kealam yang terang benderang dengan
cahaya iman, taqwa dan ilmu pengetahuan.
Perjalanan panjang disertai perjuangan yang melelahkan terasa begitu indah
untuk dikenang suka dukanya dalam merampungkan dan menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Dampak Patologis Menghisap Lem Pada Remaja Di Desa Mendahara Ilir
Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi” untuk mendapat gelar Strata Satu
(S1) Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Fakultas Dakwah di UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi, ini mencapai titik akhir dengan penuh rasa syukur.
Skripsi ini bukanlah hasil karya dari perjuangan diri sendiri, namun banyak
pihak yang turut serta motivasi, bantuan dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi
ini. Oleh karena itu ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis ucapkan kepada
mereka, yaitu:
1. Bapak Dr. H. Samin Batubara, M.HI selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Massuhartono, MA.Si selaku Dosen Pembimbing II, yang selalu meluangkan
waktu dalam membimbing dan memotivasi demi kesempurnaan penyusunan
skripsi ini.
2. Ibu Dr. Ratnawaty, M.Fil.l selaku Dosen Pembimbing Akademik. 3. Bapak Sya‟roni, S.Ag, M.Pd selaku ketua prodi Bimbingan dan Penyuluhan Islam
(BPI) dan Ibu Dani Sartika, S.Ag, M.Si selaku sekretaris prodi Bimbingan
Konseling Islam (BPI).
4. Bapak Samsu, S.Ag, M.Pd.I, Ph.D selaku Dekan Fakultas Dakwah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH., M.Hum, selaku wakil Dekan Fakultas Dakwah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
6. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, M.A selaku Rektor UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
7. BapakDr. H. Su‟aidi, MA, Ph.D, Bapak Dr. H. Hidayat, M.Pd, dan Ibu Dr. Hj. Fadhlillah selaku Wakil Rektor I, II, dan III UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
8. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Terimakasih banyak atas ilmu yang telah diberikan semoga dapat menjadi bekal
bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu tersebut menjadi suatuk bermanfaatan.
9. Seluruh karyawan dan karyawati dilingkungan akademik Fakultas Dakwah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
10. Kepala Perpustakaan Dakwah dan Kepala Perpustakaan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi beserta stafnya serta kepala perpustakaan wilayah Jambi.
11. Bapak Saleh, selaku Kepala Lurah/Desa Mendahara Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi.
-
ix
12. Masyarakat mendahara Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. 13. Bapak Ramliadi. S.Pd.I selaku motivator dalam membimbingku dari awal sekolah
MTS sampai Kejenjang Kuliah.
14. Teman-teman jurusan BPI, teman-teman seperjuangan di kampus tercinta dan kawan-kawan posko2 Desa Napal Sisik KUKERTA gelombang I, , teman-teman
alumni MTs dan Mandarasyah Aliah Swasta Mendahara Ilir, terimakasih
sedalam-dalamnya atas semangat dan dukungan kalian, sehingga penulis dapat
terus optimis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT melimpahkan
ridha dan keberkahan-Nya dalam kehidupan kita.
Jambi, 28 Maret2018
Penulis
Muhammad Yunus
UB. 140086
-
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i
NOTA DINAS ...................................................................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ..................................................... iii
PENGESAHAN ................................................................................................................... iv
MOTTO ............................................................................................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ................................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1
B. Permasalahan ....................................................................................................... 6
C. Batasan Masalah .................................................................................................. 6
D. Tujuan Penelitian dan Keguaaan Penelitian ........................................................ 7
E. Landasan Teori .................................................................................................... 8
F. Metode penelitian ................................................................................................ 14
G. Pemeriksaan Keabsahan Data ............................................................................. 17
H. Studi Relevan ...................................................................................................... 18
BAB II PROFIL DESA MENDAHARA ILIR
A. Sejarah Desa Mendahara Ilir .............................................................................. 21
B. Visi dan Misi Desa Mendahara Ilir ..................................................................... 22
C. Kondisi Desa ....................................................................................................... 23
D. Demografi .......................................................................................................... 24
E. Keadaan .............................................................................................................. 25
F. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa .............................................................. 30
BAB III FAKTOR PENYEBAB DAN DAMPAKREMAJA MENGHISAP LEM
DI DESA MENDAHARA ILIR KABUPATEN TANJUNG JABUNG
TIMUR PROVINSI JAMBI
A. Faktor Remaja Menghisap Lem ......................................................................... 31
B. Dampak Menghisap Lem Pada Remaja ............................................................. 34
-
xi
BAB IV CARA MENANGGULANGI, DAN KENDALA YANG DIHADAPI
MASYARAKAT DESA MENDAHARA ILIR TERHADAP REMAJA
YANG MENGHISAP LEM
A. Cara Menanggulangi Remaja yang Menghisap Lem ....................................... 45
B. Kendala Dalam Mengatasi Remaja Yang Menghisap Lem ............................. 56
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 60
B. Kata Penutup ............................................................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
-
xii
DAFTAR TABLE
Table 1: Prasarana Umum Yang Ada Di Desa Mendahara Ilir ........................................ 23
Table 2: Jumlah Penduduk Menurut Usia Dan Jenis Kelamin Di Desa Mendahara
Ilir ........................................................................................................................................ 24
Table 3: Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ......................................... 26
Table 4: Penduduk Yang Cacat Fisik Di Desa Mendahara Ilir ......................................... 27
Table 5: Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama Yang Dianut ......................................... 27
Table 6: Jumlah Penduduk Berdasarkan Etnis Atau Suku Budaya................................... 28
Table 7: Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencarian atau Jenis Pekerjaan ................ 29
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Remaja adalah generasi penerus bangsa yang diharapkan dapat menggantikan
generasi-generasi terdahulu dengan kualitas kenerja dan mental yang lebih baik.Serta
mempengaruhi dan menentukan ciri individual dalam bertingkah laku di lingkungan
masyarakat. Oleh karena itu penting bagi kita adalah untuk memenuhi dan
memahami bagaimana pertumbungan dan perkembangan anak di usia remaja.2
Memahami kalangan remaja berarti memahami berbagai masalah dan kesulitan
yang dialaminya dengan pemahaman itu maka akan membantu kita sebagai orang tua,
pendidik, dan masyarakat agar masalah kebiasaan menghisap lem di kalangan remaja
tidak akan berkepanjangan dan bertambah parah. Di dalam keadaan yang normal,
maka lingkungan pertama yang berhubungan dengan anak adalah orang tuanya,
saudaranya, serta mungkin kerabat dekatnya yang tinggal satu rumah.Melalui
lingkungan seperti itulah si anak mengenal dunia sekitarnya dan pola pergaulan hidup
yang berlaku sehari-hari. Melalui lingkungan itulah anak mengalami proses
sosialisasi awal. Orang tua, saudara, maupun kerabat terdekat lazimnya mencurahkan
perhatiannya untuk mendidik anak, supaya anak memperoleh dasar-dasar pola
pergaulan hidup yang benar dan baik melalui penanaman serta penyaringan.3
Usia remaja merupakan fase yang dimana keingin tahuan yang sangat kuat.
Pada usia remaja merupakan proses pembentukan kepribadian atau pembentukan
identitas diri dimana ada kecenderungan seseorang untuk bertingkah menurut pola
tertentu. Dalam proses pembentukan kepribadian banyak orang tua kurang
memberikan perhatian kepada anaknya. Seorang anak yang sejak usia dini kurang
memperoleh kasih sayang, ditelantarkan begitu saja atau menjadi objek tindak
2Soekanto Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: Raja Gratindo Persada, 1990), 494
3Soekanto Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, 494
-
2
kekerasan oleh orang tuanya sendiri, maka jangan heran ketika anak-anak itu mulai
tumbuh menjadi remaja satu persatu mulai muncul masalah. Mula-mula iya mungkin
akan mencoba merokok karena terpengaruh oleh teman, kemudian mungkin dia
minum minuman, menghisap lem sehingga mabuk, berkelahi, mengenal kehidupan
seksual dalam usia dini, terlibat dalam periku kriminal, kemudian anak-anak yang
ditelantarkan tersebut menjadi bagian dari perilaku patologi yang meresahkan
masyarakat.4
Begitu banyak remaja di Desa Mendahara Ilir yang mulai tumbuh dalam proses
mencari jati diri. Mereka dihadapkan pada berbagai kontradiksi dan aneka ragam
pengalaman moral yang menyebabkan mereka bingung mana yang baik untuk
mereka.Hal ini nampak jelas yang terjadi pada kebiasan menghisap lem pada
kalangan remaja. Seorang remaja yang masih dalam masa mencari jati diri selalu
berusaha mencoba-coba hal-hal yang baru, sehingga apabila tidak adanya kontrol
dari orang dewasa maka kalangan remaja tersebut akan terjerumus dalam perbuatan
yang bersifat negatif. Dalam hal ini, kebiasaan menghisap lem di kalangan remaja,
banyak sekali kasus-kasus yang dialami seringkali membahayakan diri sendiri juga
orang lain.
Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK), di Ka
bupaten Tajung Jabung Timur Sendiri Penyalagunaan Menghisap Lem diperkirakan
mencapai 2,56% pada tahun 2016. Rentang usia pengguna narkoba tersebut adalah
13-59 tahun. Remaja yang dikategorikan sebagai pengguna narkoba dan menghisap
lem di Tanjung Jabung Timur sekitar 450 orang dari 6000 orang remaja yang berusia
12-21 tahun. Sedangkan survey yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional
Kabupaten (BNNK) Tanjung Jabung Timur tahun 2017 adalah pengguna narkoba dan
menghisap lem yang paling banyak, remaja yang pengguna narkoba dan menghisap
4Bagon Suyanto, Masalah Sosial Anak ( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), 218
-
3
lem pertama kali memulai pada umur rata-rata usia 16 tahun serta jenis narkoba yang
dipakai adalah ganja, ekstasi, sabu dan inhalen (uap lem).5
Dalam observasi awal peneliti di Desa Mendahara Ilir Kabupaten Tajung
Jabung menemukan penyalagunaan menghisap lem setidaknya 25 orang remaja yang
baru mencoba-coba dan 15 orang yang sudah kecanduan menghisap lem dari
perkiraan seluruh jumlah remaja sekitar 1000 orang. Penyagunaan menghisap lem
tersebut kebanyakkan remaja yang pengangguran dan tidak bersekolah lagi.6
Akibat dari menghisap lem ini efek yang timbul hampirsama dengan jenis
narkoba lain yakni menyebabkan halusinasi, sensasi melayang-layang serta rasa
tenang sesaat meski kadang efeknya bisa bertahan hingga 5 jam sesudahnya, efek lain
yang bisa ditimbulkan dari kegiatan menghisap lem ini sendiri antara lain adalah
tidak merasa lapar meskipun sudah penekanan sensor lapar d susunan saraf
otak.Inhalen (uap lem) mengandung bahan-bahan kimia yang bertindak sebagai
depresan.Depresan memperlambat sistem syaraf pusat, mempengaruhi koordinasi
gerakan anggota badan dan konsentrasi pikiran.Menghhisap lem mempengaruhi otak
dengan kecepatan dan kekuatan yang jauh lebih besar dari zat lain, hal ini dapat
mengakibatkan kerusakan fisik dan mental yang tidak dapat disembuhkan.7
Argumentasi ini diperkuat oleh pernyataan para dokter yang mengikuti kongres
internasional ke-24 untuk memerangi alkoholisme di Perancis.Mereka mengeluarkan
pernyataan tentang efek alkhol terhadap akal dan jiwa, 20% dari Wanita dan 60% dari
Laki-laki yang masuk ke rumah sakit adalah pecandu rokok, 70% penderita penyakit
kejiwaan dan 40% penderita veneral parah merupakan akibat dan penyelagunaan
alkhol dan menghisap lem.8
5 Hasil Wawancara penulis dengan AKBP Cecep Subaryat, Kepala BNNK Tanjab Timur, tanggl 3 Januari 2018
6Yawan Feryandi,Kapolsek Mendahara Tanjab Timur Wawancara dengan penulis,3 Januari
2018, Desa Mendahara Ilir, Catatan Lapangan 7Risma, 2009, “Akibat Dari Nelem Efek”http://rismakhairunisa.blogspot.com/2009/02/ say-
no-to-inhalant-abuse.html, diakses tanggal 25 Oktober 2017 8Momo Sudarno, Sosiologi Untuk Kesehatan (Jakarta: Salemba Medika, 2008), 169
http://rismakhairunisa.blogspot.com/2009/02/%20say-no-to-inhalant-abuse.htmlhttp://rismakhairunisa.blogspot.com/2009/02/%20say-no-to-inhalant-abuse.html
-
4
Menurut Dr Susilawati selaku dokter umum di Puskesmas Desa Mendahara Ilir
menghisap lem termasuk aktivitas narkoba, yaitu zat-zat kimiawi yang dimasukkan
ke dalam tubuh manusia, baik ditelan melalui mulut, dihirup melalui hidung, maupun
disuntikkan melalui urat darah. Karena uap solven tersebut bisa terakumulasi di
jaringan tubuh, dalam jangka panjang jika terhirup terus menerus bisa memberikan
efek jangka panjang. Di antaranya adalah Kerusakan otak (bervariasi, mulai dari
cepat pikun, parkinson dan kesulitan mempelajari sesuatu), Otot melemah, Depresi,
Sakit kepala damimisan dan Kerusakan saraf yang memicu hilangnya kemampuan
mencium bau dan mendengar suara. Meski hanya dihirup sekali, efeknya juga bisa
fatal jika telah melewati ambang batas yang bisa ditoleransi oleh tubuh.9
Uap lem dan thinner bisa membunuh dalam seketika dengan mekanisme
sebagai berikut:
1. Sudden Sniffing Death Kematian mendadak saat menghirup uap pelarut umumnya disebabkan oleh
sabotase fungsi jantung. Gejala awalnya adalah denyut nadi meningkat dan tidak
teratur, lalu tak lama kemudian berhenti untuk selamanya.
2. Asphyxia Uap solven juga bisa mengikat oksigen di sistem pernapasan dan memicu
asphyxia atau kekurangan suplai oksigen ke jaringan otak.
3. Sesak napas Di kalangan anak jalanan, aktivitas ngelem sering dilakukan dengan kepala
ditutup tas plastik agar uap tidak menyebar ke mana-mana. Ketika tubuh sudah
terpengaruh uap pelarut, si anak jalanan tidak bisa melepas sendiri plastik
penutup tersebut dan akan mati lemas jika tidak ada temannya yang menolong
4. Bunuh diri Depresi dan halusinasi merupakan dampak serius dari uap solven. Dampak ini
bisa membunuh seseorang jika orang itu kemudian tergerak untukmelakukan
bunuh diri dalam kondisi kejiwaan yang sedang kacau. 10
Dalam masyarakat modern dan industri yang bercorak sekuler, terhadap ketidak
pastian fundamental dibidang nilai, moral, dan etika kehidupan oleh karena itu maka
9Susilawati,dokter umum Puskesmas Mendahara Ilir ,Wawancara dengan penulis, 29
Desember 2017, Desa Mendahara Ilir, Catatan Lapangan
10AN Uyung Pramudiarja, 2011, “Kebiasaan Ngelem Bisa Bikin Mati Mendadak”,
http://health.detik.com/read/2011/01/14/120359/1546435/763/kebiasaan-ngelem-bisa-bikin-mati-
mendadak?ld991103763, diakses tanggal 25 Oktober 2017.
http://health.detik.com/read/2011/01/14/120359/1546435/763/kebiasaan-ngelem-bisa-bikin-mati-mendadak?ld991103763http://health.detik.com/read/2011/01/14/120359/1546435/763/kebiasaan-ngelem-bisa-bikin-mati-mendadak?ld991103763
-
5
satu-satunya kepastian dewasa ini dan terlebih lagi untuk masa datang adalah
kehidupan individu. Tetapi persoalan-persoalan tersebut dengan ketidak pastian, tidak
semua orang mampu untuk menyesuaikan diri (adaptasi) yang pada gilirannya remaja
akan merugikan diri sendiri dan juga merugikan orang lain dan salah satunya adalah
penyalah gunaan menghisap lem.11
Di dalam pandangan Islam orang menggunakan jenis zat narkoba adalah
Nasehat Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam dan pandangan dalam al-
Qur,ansungguh bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.
يَْسأَلُىوََك َعِه اْلَخْمِش َواْلَمْيِسِش قُْل فِيِهَما إِثٌْم َكبِيٌش َوَمىَافُِع ِللىَّاِس
يُْىِفقُىَن قُِل اْلعَْفَى َكزَِلَك يُبَيُِّه َوإِثُْمُهَما أَْكبَُش ِمْه وَْفِعِهَما َويَْسأَلُىوََك َمارَا
ُ لَُكُم اْْليَاِث لَعَلَُّكْم تَتَفَكَُّشوَن) (912َّللاَّ
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya
itu terdapat dosa besar dan beberapa manfa`at bagi manusia, tetapi dosa keduanya
lebih besar dari manfa`atnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka
nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan.” Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir,”(QS. al-Baqarah:
219)12
Hadist Rasulillah shallallahu „alaihi wa sallam:
- -
Artinya: “Rasulullah Shallallahu „Alaihi Wasallam melarang dari segala yang
memabukkan dan mufattir (yang membuat lemah)”. (HR Abu Dawud dan Ahmad
dari Ummu Salamah Radhiyallahu „anha).13
11Djajoesman Noegroho, Mari Bersatu Memberantas Bahaya Penyalagunaan Alkhohol
(Jakarta: Bumi Aksara, 1999), 45
12
Tim Penerjemah dan Penafsiran, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Jakarta: Pustaka Al Hanan,
2009), 34
13
Imam Nawawi, Terjemah Riyadhus Sholihin, Jilid 1, (Jakarta; Pustaka Amani, 1999), 86
-
6
Dari grentour penelitian penulis menemukan gejala yang terjadi pada kalangan
di Desa Mendahara Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Timur ada beberapa remaja yang
menghisap lem, kebiasannya menghisap lem tersebut tidak mengenal waktu dan
tempat dimanapun mereka melakukannya tanpa rasa takut atau pun khawatir apa bila
mereka dilihat keluarganya. Mayoritas pemakai penulis melihat adalah remaja
pengangguran, mereka terkadang melakukan sampai berjalan kesana kesini tanpa ada
orangtua, keluarga dan masyarakat yang pedulikan yang untuk menegur mereka
ataupun menasehatin mereka, karena kebiasaan menghisap lem tersebut mereka
terkadang melakukan tidak kriminal seperti mengganggu warga, mencuri lem aibon
ditoko warga bahkan sampai mencuri barang berharga warga lainya.
Dengan ada nya latar bekalang diatas, maka penulis tertaring mengkaji lebih
mendalam tentang: “Dampak Patologis Menghisap Lem Pada Remaja di Desa
Mendahara Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi”
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan pokok masalah yang
dapat diangkat sebagai kajian utama penelitian ini adalah bagaimana dampak
patologis menghisap lem pada rema di Desa Mendahara Ilir Kabupaten Tanjung
Jabung Timur Provinsi Jambi.
Maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian:
1. Apa faktor penyebab remaja menghisap lem di Desa Mendahara Ilir Tanjung
Jabung Timur Provinsi Jambi?
2. Bagaimana dampak patologis remaja yang menghisap lem di Desa Mendahara
Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi?
3. Bagaimana cara menanggulangi dampak patologis remaja yang menghisap lem
serta kendala apa saja yang dihadapi masyarakat Desa Mendahara Ilir Kabupaten
Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi?
C. Batasan Masalah
-
7
Agar pembahasan ini tidak terlalu meluas dan tidak tepat sasaran maka dalam
penelitian ini penulis memberikan batasan masalah, yaitu penelitian ini hanya
membahas Dampak Patologis Menghisap Lem Pada Remajadi Desa Mendahara Ilir
Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Dan batasan umur remaja usia 13 tahun sampai 21
tahun khusus yang mengkonsumsi menghisap lem, karena tidak semua remaja yang
ada disana mengkonsumsi menghisap lem.
D. Tujuan Penelitian dan kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas tersebut tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Mengetahui faktor penyebab remaja yang menghisap lem di Desa
Mendahara Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi.
b. Mengetahui dampak remaja yang menghisap lem di Desa Mendahara Ilir
Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi.
c. Mengetahui cara menanggulangi dampak patologis remaja yang menghisap
lem serta kendala apa saja yang dihadapi masyarakat Desa Mendahara Ilir
Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi
2. Kegunaan Penelitian
Dari penelitian di atas, maka hasil penelitian akan memiliki kegunaan bagi
penulis maupun pembaca. Adapun kegunaan penelitian tersebut sebagai berikut:
a. Kegunaan secara academis kegunaan penelitian ini adalah dapat memberikan
sumbangan bagi seluruh mahasiswa UIN STS Jambi dan Juga mahasiswa
Bimbingan Konseling Islam pada khususnya sebagai referensi atau pun sebagai
pengembangan ilmu pengetahuan, tentang Dampak Patologis Menghisap Lem
Pada Remajadi Desa Mendahara Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi
Jambi.
b. Kegunaan praktis. Secara praktis kegunaan penelitian ini di harapkan dapat
memberikan gambaran kepada masyarakat luas mengenai Dampak Patologis
-
8
Menghisap Lem Pada Remaja di Desa Mendahahara Ilir Kabupaten Tanjung
Jabung Timur Provinsi Jambi.
c. Sebagai syarat dalam menyelesaikan program stara satu (1) dalam Bimbingan
Konseling Islam di fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN STS Jambi.
E. Kerangka Teori
1. Pengertian Patologis
Patologis merupakan kata dasar dari patologi berasal dari kata: “pathos”,
artinya penderitaan atau penyakit, yang dimaksud dengan patologis sosial adalah ilmu
tentang gejala-gejala sosial yang dianggap sakit disebabkan faktor-faktor sosial. Jadi
ilmu tentang penyakit masyarakat.Maka penyakit masyarakat atau sosial itu adalah
segenap tingkah laku manusia yang dianggap tidak sesuai, melanggar norma-norma
dan adat istiadat, atau tidak terintegrasi dengan tingkah laku umum.14
Menjelaskan tentang penyimpangan prilaku-perilaku sosial, Sarlito W. Sarwono
juga menyatakan bahwa didalam Psikologis, prilaku-prilaku yang menyimpang dari
perilaku yang norma ialah gejala dari gangguan mental. Penyimpangan prilaku ini
dapat disebabkan oleh adanya kelainan psikis pada orang-orang yang bersangkutan,
tetapi bisa juga disebabkan karena adanya stressor (sumber stres) yang datang dari
luar, atau perubahan sosial yang mengubah keteriah normal atau tidak normal.Cabang
psikologis yang khusus mempelajari gangguan mental ini disebut psikolopatologi
atau psikologi abnormal, sedangkan usaha-usaha memperbaiki menyembuhkan
kelainan-kelainan yang dilakukan dalam psikologis klinis.15
Menurut teori patologi, masyarakat selalu dalam keadaan sakit atau masyarakat
yang tidak berfungsi secara sebagian atau keseluruhan. Masyarakatkan dikatakan
sehat jika seluruh anggota masyarakat berfungsi dengan sempurna.Jika dipandang
dari luar, masyarakat emang terlihat mejalankankan fungsinya dengan
14Kartini Kartono, Patologi Sosial (Jakarta: Raja Grafindo Prasada, 2009), 1
15
W. Sarwono Sarlito, Pengantar Psikologi Umum ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2012), 241
-
9
sempurna.Namun jika dilihat dari dalam, pada kenyataannya masyarakat tidak
mejalankan fungsinya dengan baik.Misalnya, masyarakat yang makmur.Masyarakat
ini terlihat dari makmur, namun didalamnya banyak masalah yang dihadapin.
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat dipahami patologis atau yang
disebut dengan patologi dapat diartikan sebagai prilaku-prilaku penyimpangan yang
dilakukan oleh seseorang sehingga dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.16
2. Pengertian Menghisap Lem
Berbeda dengan jenis narkoba yang lain, lem sangat mudah didapatkan dengan
harga yang cukup murah. Bahkan karena fungsi sebenarnya sangat bermanfaat,
banyak yang tidak menyangka ada risiko di balik uap lem yang baunya cukup
menyengat.
Istilah menghisap lem, yakni menghirup uap lem hingga mabuk. Efeknya hampir
mirip dengan jenis narkoba yang lain yakni menyebabkan halusinasi, sensasi
melayang-layang dan rasa tenang sesaat meski kadang efeknya bisa bertahan hingga 5
jam sesudahnya. Karena keasyikan ngelem ini kadang-kadang tidak merasa lapar
meski sudah jamnya makan.
Sama seperti narkoba pada umumnya, efek menghisap lem akan menyerang
susunan saraf di otak sehingga bisa menyebabkan kecanduan. Dalam jangka panjang
bisa menyebabkan kerusakan otak sementara dalam jangka pendek risikonya adalah
kematian mendadak (Sudden Sniffing Death).
Bukan hanya lem, beberapa produk rumah tangga yang mudah menguap
(volatile) seperti penghapis cat kuku juga bisa disalahgunakan untuk mabuk-
mabukan.Dalam daftar bahan berbahaya, produk-produk tersebut dimasukkan dalam
kategori inhalant.
Salah satu komponen dalam inhalant yang berbahaya adalah pelarut solvent,
yakni cairan yang dalam suhu ruangan mudah sekali menguap.Cairan ini umumnya
16W. Sarwono Sarlito, Pengantar Psikologi Umum, 242
-
10
dipakai sebagai pelarut dalam pengencer cat minyak (thinner), bensin, lem dan liquid
papper (tipe-ex).
Ketika terhirup, uap pelarut (solven) ini hanya membutuhkan waktu yang singkat
untuk mencapai kadar toksik atau beracun. Sistem organ yang diserang adalah otak
dan saraf, khususnya yang berhubungan dengan jantung dan pernapasan.17
3. Pengertian Remaja
Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak – kanak dan masa
dewasa, yang dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia 11
atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun yaitu menjelang masa dewasa muda.18
Definisi
remaja menurut para ahliFase remaja merupakan segmen perkembangan individu
yang sangat penting, yaitu diawali dengan matangnya organ–organ fisik (seksual)
sehingga mampu bereproduksi.19
Masa remaja adalah masa peralihan dari anak–anak
menuju dewasa yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik.20
Batas remaja menurutnya yaitu masa pemilihan yang ditempuh oleh seorang
dari mana anak-anak menjadi dewasa. Dengan arti lain sebuah situasi yang
menjembatangi menuju ketingkat desa. Masa remaja ini berlangsung kira-kira 13-16
tahun atau 17 tahun. Akhir masa remaja antara usia 16 tahun sampai 18 tahu yang
oleh Drajat. Di katakan masa usia matang secara hukup pada masa ini remahja sangat
ingin dihargai kehadirannya oleh orang sekitarnya.21
Pendapat yang tidak jauh berbeda mengatakan remaja adalah masa perantara
dari masa anak-anak menjadi dewasa yang bersifat konfleks, menyita banyak
perhatian bagi remaja itu sendiri dengan orang lain, dan masa penyesuaian dari
17AN Uyung Pramudiarja, 2011, “Kebiasaan Ngelem Bisa Bikin Mati Mendadak”,
http://health.detik.com/read/2011/01/14/120359/1546435/763/kebiasaan-ngelem-bisa-bikin-mati-
mendadak?ld991103763, diakses tanggal 25Oktober 2017.,
18Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. (Jakarta : CV Sagung
Seto, 2004), 45
19Syamsu Yusuf., Psikologi Anak dan Remaja. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004),
184
20Elizabeth BHurlock. Alih bahasa Isti Widayanti dan Sudjarwo. PsikologiPerkembangan
(Jakart : Erlangga, 1999), 206
21
Zakiyah Drajat, Masalah Perlindungan Anak, (Jakarta: Akademik Persindo, 1989), 69
http://www.sarjanaku.com/2013/03/pengertian-remaja-definisi-menurut-para.htmlhttp://www.sarjanaku.com/http://www.sarjanaku.com/http://health.detik.com/read/2011/01/14/120359/1546435/763/kebiasaan-ngelem-bisa-bikin-mati-mendadak?ld991103763http://health.detik.com/read/2011/01/14/120359/1546435/763/kebiasaan-ngelem-bisa-bikin-mati-mendadak?ld991103763
-
11
terdidik. Selain itu, masa ini adalah masak konflik, terutama konflik remaja yang,
dengan dirinya sendri dan remaja yang lain sehingga membutuhkan penerangan
khusus yang menuntut tanggung jawab parnipurna.22
Beberapa defenisi remaja yang diatas dapat disimpulkan bahwa remaja adalah
suatu masa atau periode yang menuju tahap dewasa yang ditandai dengan umur
berkisar antara 13-20, mulai tertarik kepada lawan jenis, dan memiliki masalah yang
konfleks.
4. Dampak Fisikdan Patologis Remaja Menghisap Lem
a. Dampak Fisik
1) Dampak Remaja Menghisap Lem
Dampak yang ditimbulkan dari menghirup uap lem itu sendiri hampir mirip
dengan jenis narkoba yang lain yakni menyebabkan halusinasi, sensasi melayang-
layang serta rasa tenang sesaat meski kadang efeknya bisa bertahan hingga 5 jam
sesudahnya. Dampak lain yang bisa ditimbulkan dari kegiatan “menghisap Lem” ini
sendiri antara lain adalah tidak merasakan lapar meskipun sudah waktunya makan
karena ada penekanan sensor lapar di susunan saraf di otak.
Inhalen (Lem) mengandung bahan-bahan kimia yang bertindak sebagai
depresan.Depresan memperlambat sistem syaraf pusat, mempengaruhi koordinasi
gerakan anggota badan dan konsntrasi pikiran. Inhalen mempengaruhi otak dengan
kecepatan dan kekuatan yang jauh lebih besar dari zat lain, hal ini dapat
mengakibatkan kerusakan fisik dan mental yang tidak dapat disembuhkan.
Sama halnya dengan depresan lainnya, inhalen ini juga menyebabkan
penggunanya dalam kondisi kecanduan. Ketika pemakaian inhalen berlanjut selama
beberapa waktu, si pemakai akan mengalami reaksi toleransi terhadap inhalen. Hal ini
berarti, si pemakai akan membutuhkan pemakaian inhalen yang semakin sering dan
dengan jumlah yang lebih besar untuk mencapai efek yang diinginkan. Selain
membahayakan diri sendiri, pengguna inhalen juga bisa membahayakan orang lain.
22Suardi, Psikologi Perkembangan Remaja, (Bandung: Angksa, 1986), 98
-
12
Karena zat depresan ini, bisa menyebabkan seseorang bersifat agresif dan melakukan
hal-hal yang bisa membahayakan dirinya dan orang lain.
Dalam dosis awal yang kecil inhalen dapat menyebabkan perasaan euphoria,
kegembiraan, dan sensasi yang menyenangkan. Gejala psikologis lain pada dosis
tinggi dapat berupa rasa ketakutan, ilusi sensorik, halusinasi auditoris dan visual dan
distorsi ukuran tubuh. Gejala neurologis dapat termasuk bicara yang tidak tak jelas
(menggumam, penurunan kecepatan bicara dan ataksia).23
Salah satu komponen dalam inhalan yang berbahaya adalah pelarut solvent,
yakni cairan yang dalam suhu ruangan mudah sekali menguap.Dalam hal ini yang
terdapat dalam lem adalah benzil alkohol yang sifatnya sangat mudah menguap.
Ketika terhirup, uap pelarut (solven) ini hanya membutuhkan waktu yang singkat
untuk mencapai kadar toksik atau beracun. Sistem organ yang diserang adalah otak
dan saraf, khususnya yang berhubungan dengan jantung dan pernapasan.
2) Efek dari Menghisap Lem Pada Remaja
Efek jangka pendek yang dirasakan saat menghisap lem meliputi gejala-gejala
sebagai berikut:
1) Kepribadian yang rusak
2) Malas dan suka menggaggu orang
3) Denyut jantung meningkat
4) Mual-muntah
5) Halusinasi
6) Mati rasa atau hilang kesadaran
7) Susah bicara atau cadel
8) Kehilangan koordinasi gerak tubuh
Karena uap solven tersebut bisa terakumulasi di jaringan tubuh, dalam jangka
panjang jika terhirup terus menerus bisa memberikan efek jangka panjang. Di
antaranya adalah sebagai berikut:
23Djajoesman, Mari Bersatu Memberantas Budaya Narkoba (Jakarta: Gramedia, 1999), 43
-
13
1) Kerusakan otak (bervariasi, mulai dari cepat pikun, parkinson dan kesulitan
mempelajari sesuatu)
2) Otot melemah
3) Depresi
4) Sakit kepala dan mimisan
5) Kerusakan saraf yang memicu hilangnya kemampuan mencium bau dan
mendengar suara.
6) Dan berujung kepada kematian.24
b. Dampak patologis menghisap lem pada remaja
Hampir sebagian besar kota-kota besar di indonesia mengalami mewabahnya
remaja yang menghisap lem fox. Wabah lem fox begitu amat menggurita dikalangan
remaja, kita akan menemukan remaja di lorong-lorong kota yang melakukan aktivitas
menghisap sambil bertingkah mabuk di tengah kehidupan kota.
Sensasi aroma lem yang dapat memabukan dan membuat penggunanya
berhalusinasi, menjadi salah satu dari alasan mereka untuk mengsiasati harga alkohol
yang jauh lebih mahal.
Lem yang digunakan untuk merekatkan pipa dan sepatu ini memang memiliki
aroma yang tajam karena di dalamnya mengandung zat kimia seperti LAD (Lysergic
Acid Diethlamide) zat adiktif ini lah yang membuat para penggunanya mabuk,
berhalusinasi bahkan merubah tingkah laku dan perasaan penggunanya.
Jika dilihat dari segi kesehatan memang zat-zat tersebut sangat berbahaya bagi
tubuh. Menurut beberapa artikel kandungan zat kimia tadi dapat merubah sistem
tubuh seperti denyut jantung lebih cepat, tekanan darah meningkat dan koordinasi
otot terganggu.
Sama halnya dengan zat narkoba lainnya, inhalen juga menyebabkan
penggunanya dalam kondisi kecanduan. Ketika pemakaian inhalen berlanjut selama
24Asti, “Perilaku Ngelem Pada Remaja” (Penulis adalah, Mahasiswa Psikologi Universitas
Bosowa makassar dan Pengurus Badan Eksesutif
Mahasiswa BEM).http://psikologibosowablogadress.blogspot.co.id/2017/01/perilaku-ngelem-pada-
anak-remaja.html. diakses pada tanggal 27 Oktober 2017
http://psikologibosowablogadress.blogspot.co.id/2017/01/perilaku-ngelem-pada-anak-remaja.htmlhttp://psikologibosowablogadress.blogspot.co.id/2017/01/perilaku-ngelem-pada-anak-remaja.html
-
14
beberapa waktu, si pemakai akan mengalami reaksi toleransi terhadap inhalen. Hal ini
berarti, si pemakai akan membutuhkan pemakaian inhalen yang semakin sering dan
dengan jumlah yang lebih besar untuk mencapai efek yang diinginkan. Selain
membahayakan diri sendiri, pengguna inhalen juga bisa membahayakan orang lain.
Karena zat depresan ini, bisa menyebabkan seseorang bersifat agresif dan melakukan
hal-hal yang bisa membahayakan dirinya dan orang lain.
Dampak patologis dari pengaruh jangka panjang menghisap lem membuat
penilaian yang salah tentang diri sendiri atau lingkungan, halusinasi, gampang panik,
kebingungan, cemas, mengakibatakan gangguan jiwa, hilangnya kendali dan dapat
melakukan kekerasan pada diri sendiri bahkan orang lain, mencuri hingga dapat
meregang nyawa seseorang.25
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan
metode dekskriptif analisis, pendekatan kualitatif adalah penelitian yang lebih
mendasar pada hal-hal yang bersifiat diskursif, seperti transkip dokumen, catatan
lapangan, hasil wawancara, dokumen-dokumen tertulis dan data nondiskursif.26
Penelitian ini akan menggunakan penelitian lapangan (field reserch), yakni
mempelajari secar intensif latar belakang, status terakhir, dan interaksi lingkungan
pada suatu satuan sosial. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian
kualitatif adalah penelitian yang tidak menggunakan perhitungan melainkan
menggambarkan dan menganalisa data yang dinyatakan dalam bentuk kalimat atau
kata-kata.27
25Rosdiana, “DPO Kasus Penganiayaan di Makassar Ditangkap Saat Asik Hisap Lem”, tribratanews.polri.go.id/?p=296283, diakses pada tanggal 2 Januari 2018
26Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta: LKIS Pelangi Aksara, 2007), 37
27Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Remaja Rosda, 1999), 22
-
15
Penulis mengarahkan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif.Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah secara
sistematis dan faktual mengenai fakta-fakta dan siat-sifat populasi dengan
menggambarkan atau menguraikan masalah dan fakta-fakta tersebt.28
2. Setting dan Subjek Penelitian
Setting penelitian adalah Desa Mendara Ilir Kabupaten Tanjug Jabung Timur
Provinsi Jambi.Subjek penelitian berpusat pada dampak patologis menghisap lem
pada remaja di desa Mendahara Ilir.Dan pihak-pihak yang terkait dengan remaja yang
diteliti.
3. Sumber dan Jenis Data
a. Sumber data
Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari, manusia, peristiwa, dan
dokumentasi.Sumber data manusia yaitu data yang berbentuk perkataan maupun
tindakan orang yang bisa memberikan informasi melalui wawancara. Sumber data
pristiwa dapat berupa suasana yang meliputi ruangan dan proses yang merupakan
objek yang akan diobservasi. Sumber data dokumenter berupa buku-buku yang
dijadikan rujukan sehubungan dengan masalah dalam penelitian ini.
b. Jenis data
Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder
1) Data primer
Data primer merupakan sumber data penelitian yang dikumpulkan dan diolah
suatu organisasi atau perorangan langsung dari objeknya.29
data primer dari
penelitian ini adalah Desa Mendahara Ilir. Data primer bersumber dari informan
yang berasal dari hasil wawancara.
2) Data sekunder
28
Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi, Metode Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), 29
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung : Alvabeta, 2008), hlm 102.
-
16
Merupakan data yang diperoleh dari sumber kedua, dalam hal ini peneliti
mengambil rujukan dari beberapa skripsi dan buku yang membahas tentang
masalah ini.
4. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang relevan dengan permasalahan tentang dampak
Patologis Menghisap Lem Pada Remaja di Desa Mendahara Ilir Kabupaten Tanjung
Jabung Timur Provinsi Jambi), maka metode yang digunakan untuk mengumpulkan
data dan informasi dalam penelitian ini yaitu:
a. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan yang cermat
dan teliti secara langsung terhadap gejala-gejala yang diselidiki.30
Metode disusun
guna memperoleh informasi secara langsung seperti aspek afektif, aspek kognitif dan
aspek sosial.Observasi yang digunakan adalah observasi lansung, yaitu untuk
memperoleh data dari subjek maka penulis menggunakan pedoman wawancara sebagi
penguat hasil obervasi dan mencatat secara langsung beberapa hal yang berkaitan
dengan dampak patologis ngelem pada remaja.
Jenis pengamatan yang digunakan adalah pengamatan partisipan yaitu penelitian
dengan melakukan pengamatan secara mendalam dan menyeluruh mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan objek penelitian dengan melibatkan interaksi sosial antara
penulis dan responden dalam suatu penelitian pengumpulan data.
b. Wawancara (Interview)
Metode wawancara adalah cara pengumpulan data dengan jalan tanya jawab
sepihak yang dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan pada tujuan
penyelidikan.31
Metode wawancara ini digunakan bertujuan untuk memperoleh
keterangan, informasi atau penjelasan seputar pemasalahan secara mendalam
sehingga diperoleh data yang akurat dan terpecaya karena di peroleh secara langsung
tanpa perantara.
30
Nasution, Metode Researce (Penelitian Ilmiah),(Jakarta: Bumi Aksara, 1996), 106 31
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid I, (Yogyakarta: Andi Offset, 1997) 47
-
17
Teknik wawancara dalam penelitian ini adalah teknik wawancara bebas
terpimpin yang merupakan perpaduan antara tepimpin dan tidak terpimpin.Metode ini
digunakan untuk memperoleh informasi tentang dampak patologis ngelem pada
remaja.Wawancara dilakukan untuk menggali data dari subyek secara langsung
mengenai aspek afektif, aspek kognitif, dan aspek sosial.
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data melalui sumber-sumber
dokumen cacatan yang mengandung petunjuk-petunjuk tertentu.32
dokumentasi
berawal dari proses perhimpunan dan pemilihan sesuai dengan tujuan penelitian,
menerangkan, mencacat, menafsirkan dan mengabdikan sesuatu objek yang diteliti.
Metode ini bertujuan untuk memperkuat data yang telah diperoleh dari hasil
wawancara dan observasi.
d. Study literatur
Menggunakan bahan-bahan refrensi atau study pustaka, meliputi buku-buku, dan
data dari internet yang sesuai dengan masalah yang dikaji.
5. Tehnik Analisis Data
1. Analisis Data
Tehnik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain,
sehingga mudah dipahami, dan tentunya dapat di informasikan kepada orang lain.33
Untuk mempermudah dalam menganalisis suatu data yang diperoleh, maka penulis
menggunakan study kualitatif dengan cara:
1. Induktif, yakni berpijak dari hal-hal yang bersifat khusus untuk memperoleh
kesimpulan yang bersifat umum.
2. Deduktif, yakni berpijak dari hal-hal yang bersifat umum untuk memperoleh
kesimpulan yang bersifat khusus.
32Kumarudin, Kamus Tesis, (Bandung: Angkasa, 1874), 33
33Sugiono, MetodePenelitian Kuantitatif Kualitatifdan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009),
244.
-
18
G. Pemeriksaan Keabsahan Data
Untuk memperoleh data yang terpercaya dan dapat dipercaya, maka penelitia
melakukan teknik pemeriksaan keabsahaan data melalui empat cara yaitu:
1. Perpanjangan Keikutsertaan
Pelaksanaan perpanjangan keikutsertaan dilakukan lewat ikutsertaan peneliti di
lokasi secara langsung dan cukup lama, dalam upaya mendektesi dan menghitungan
penyimpangan yang mungkin mengurangi keabsahan data, karena kesalahan
penilaian data oleh peneliti atau responden, disengaja atau tidak sengaja.34
2. Ketekunan Pengamatan
ketekunan penngamatan dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara
teliti, dan berkesinambungan terhadap faktor-faktor tersebut selanjutnya ditelaah,
sehingga peneliti dapat memahami faktor-faktor tersebut.35
3. Triangulasi
Pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data
untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.
Trimgulasi ini dilakukan dengan cara:
a. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang
dikatakan secara pribadi.
b. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang saling
berkaitan.
c. Mengadakan pembincangan dengan banyak pihak untuk mencapai
pemahaman tentang suatu atau berbagai hal.36
4. Diskusi Dengan Teman Sejawat
Langkah akhir untuk menjamin keabsahan data, peneliti akan melakukan diskusi
dengan teman sejawat, guna memastikan bahwa data yang diterima benar-benar real
34
Lexy Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996), 6
35
Lexy Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, 117 36Yanti 164 ”Tehnik Pemeriksaan Keabsahan Data” Internet, melalui
https://Yanti164.wordpress.com/2013/11/17/tehnik pemeriksaan-keabsahan-data/diakses pada 28
November 2017 pukul:19;56
https://yanti164.wordpress.com/2013/11/17/tehnik
-
19
dan bukan semata persepsi sepihak dari peneliti atau informan. Melalui cara tersebut
peneliti mengharapkan mendapatkan sumbangan, masukan, dan saran yang berharga
dan konstruktif dalam meninjau keabsahan data.
H. Studi Relevan
Penelitian tentang Dampak Patologis Menghisap Lem Pada Remaja merupakan
penelitian lapangan.Dalam penelitian ini, penulis juga merujuk pada beberapa
literatur hasil penelitian sebelumnya yang memiliki relevansi dengan penelitian ini,
yaitu skripsi karya Mulyadi yang berjudul “Perilaku Ngelem Anak Jalanan”
(Studianak jalanan di Panjaitan km.1x KotaTanjungPinang)” Dalam skripsi ini,
dijelaskan bahwasanya anak adalah aset generasi mendatang yang sangatberharga.
Baik buruknya anak tergenggam masa depan bangsa. Berdasarkan data dinas dan
tenaga kerja kota TanjungPinang tahun 2013, sebanyak 83 orang anak berada di
jalanan. Anak jalanan tersebut bekerja sebagai penjaja koran, penyemir sepatu,
mencari barang bekas atau sampah dan mereka juga mengamen dan bahkan anak
jalanan juga terjerumus dalam tindakan kriminal.Faktor yang menyebabkan anak
jalanan terjerumus dalam kehidupan dijalanan, seperti: kesulitan keuangan keluarga
atau tekanan kemiskinan, ketidakharmonisan rumah tangga orangtua dan masalah
khusus yang menyangkut hubungan anak dengan orangtua. Kadangkala pengaruh
teman atau kerabat juga ikut mnentukan keputusan untuk hidup di jalan.Padahal tak
dapat dipungkiri bahwa mereka adalah generasi penerus bangsa untuk masa
mendatang.Maka tidak jarang anak jalanan cenderung untuk terjerumus dalam
tindakanmenyimpang. Salah satu perilaku yang popular menyimpang adalah
“ngelem”, yang secara harafiah berarti menghirup lem.Adapun lem yang digunakan
oleh anak-anak jalanan untuk melakukanaktifitas ngelem tersebut adalah lem plastik,
lem perabotan atau lem alat rumah tangga. Umumnya efek akut bahan ini serupa
dengan inhalasi ether atau mitrous oxyda (obat anastesi/bius umum) yang
berupaeuphoria ringan, mabuk, pusing kepala tapi masih dapat mengontrol
-
20
pendapatnya. Sesudah itu ia akan merasa bahwa dirinya tenang, namun pada akhirnya
tidak jarang melakukan tindakan anti-sosial dan tindakan impulsif dan agressif.37
Dalam penelitian ini, penulis juga meninjau skripsi karya Siti Chomariah yang
Perilaku Menghisap Lem Pada Anak Remaja (Studi Kasus Di Kota Pekanbaru)“Hasil
dari penelitian tersebut disini sipeneliti membahas, banyaknya kalangan remaja
ngelem, karena lingkungan pergaulan yang sering ngelem dalam jangka waktu yang
lama. Kurangnya pengendalian dari kalangan remaja itu sendiri karena tidak dilandasi
dengan keimanan yang kuat.Kurangnya kontrol orang tua. Walaupun segala upaya
telah dilakukan oleh berbagai phak misalnya dengan diadakan penyuluhan,
memberikan bantuan modal, agar kalangan remaja yang belum bekerja mempunyai
kesibukkan dan aparat keamanan yang setiap saat melakukan zasia baik terhadap
kalangan remaja maupun terhadap masyarakat yang masih mengkonsumsi ngelem.38
Dan penulis juga meninjau skripsi karya Mutiara Ginting Perilaku “Ngelem”
Pada Anak Jalanan (Studi Kasus Anak Jalanan di Jalan Ngumban Surbakti Kelurhan
Sempakata Kecamatan Medan Selayang)” dalam penelitian ini sipeneliti membahas
Anak jalanan berbeda dengan anak-anak pada umumnya yang tinggal dan hidup
bersama orangtua yang memberikan perhatian dan kasih sayang.Anak jalanan
merupakan anak-anak yang termarginalisasi karena tidak menerima perlakuan yang
seharusnya mereka terima dan rasakan baik dari keluarga, lingkungan sekolah,
lingkungan masyarakat maupun dari agen-agen sosial lainnya.Kehidupan tanpa aturan
seringkali menjadi perlakuan yang mereka perlihatkan akibat kurangnya pendidikan
yang mereka terima.Demikian pula halnya dengan perilaku menyimpang yang
mereka lakukan sebagai pelarian dari kurangnya perhatian yang mereka
harapkan.Perilaku ngelem merupakan salah satu perilaku menyimpang yang
37Mulyadi, Perilaku Ngelem Anak Jalanan” studianak jalanan di Panjaitan km.1x
KotaTanjungPinang,(Tanjung Pinang: Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik,
Universitas Maritim Raja Ali Haji, 2013)
38
Siti Chomariah,Perilaku Menghisap Lem Pada Anak Remaja, ”Studi Kasus Di Kota
Pekanbaru” (Pekan Baru: Program Studi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Universitas Riau, 2015)
-
21
seringkali dilakukan oleh anak-anak jalanan di Jalan Ngumban Surbakti Kelurahan
Sempakata Kecamatan Medan Selayang.
Ada beberapa faktor anak jalanan melakukan perilaku ngelem, seperti ngelem dapat
memberikan rasa tenang dan menimbulkan halusinasi meskipun hanya sesaat,
terpengaruh oleh teman sebaya dan keingintahuan untuk ikut mencoba, harga lem
yang murah dan mudah didapat, rasa ketergantungan terhadap lem (ketagihan), serta
perilaku ngelem yang dianggap sebagai bentuk kebiasaan yang menyenangkan di
kalangan anak jalanan.39
Melihat tiga judul skripsi di atas, kajian tentang dampak patologis menghisap
lem pada remaja penulis mencoba memberikan perbedaan-perbedaan dengan
penelitian yang telah ada.Ada pun yang membedakan nya pertama dari tempat yang
diteliti dan yang lebih menekankan pada efek dari menggunakan menghisap lem
untuk mabuk di Desa Mendahara Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
BAB II
PROFIL DESA MENDAHARA ILIR
A. Sejarah Desa
Pada tahun 1950 Mendahara Ilir telah dibuka oleh Datuk Daroel Abdullah
sebagai kepala dusun di Desa Mendahara Ilir, masyarakat Mendahara pada saat itu
memiliki dua suku yaitu suku Melayu dan suku Bugis. Di saat Mendahara Ilir disukai
oleh Datuk Daroel Abdullah ada pihak lain yang tidak senang atas dirinya yaitu
39Mutiara Ginting,Perilaku “Ngelem” Pada Anak Jalanan, “Studi Kasus Anak Jalanan di
Jalan Ngumban Surbakti Kelurhan Sempakata Kecamatan Medan Selayang”, (Medan: Fakutas Ilmu
sosial danIlmu Politik,Universitas Sumatera Utara Medan, 2011)
-
22
masyarakat yang bersuku Bugis. Mereka selalu mencari cara untuk membunuh Datok
Daroel Abdullah, tapi dari beberapa masyarakat suku Bugis ada salah satu yang
berpihak kepada Datuk Daroel Abdullah yaitu Umar kemudian Umar memberitahu
kepada Datuk bahwa dirinya akan dibunuh oleh seseorang yang begitu kuat dan kebal
Datuk tidak memperdulikan omongan Umar.
Suatu hari Datuk Daroel Abdullah mengadakan lomba perahu disaat acara lomba
perahu itulah mereka menyerang Datuk, seseorang yang kuat dan kebal yang
dikatakan Umar itu bersembunyi dibalik pintu rumah Datuk membawa parang
panjang dan ingin menyerang Datuk secara diam-diam. Di saat Datuk masuk kedalam
rumahnya ingin mengambil tombaknya tiba-tiba Datuk sudah diserang oleh orang
tersebut sehingga membuat jari kelingkingnya terputus, tetapi Datuk terus melawan
hingga sekitar satu jam mereka beradu tapi mereka tetap saling kuat. Tak lama
kemudian muncul anak Datuk Daroel Abdullah yang membawa tombak yang
unjungnya adalah bara api dan melempar tepat kepada orang yang kuat dan kebal
tersebut hingga mati.
Kejadian permusuhan itu membuat masyarakat suku melayu membenci hingga
dendam kepada masyarakat suku bugis, hingga masyarakat suku Melayu dan Bugis
pun saling membunuh satu sama lain dan berlangsung sampai tahun 1951, dan dari
pertumpahan darah inilah nama Desa Mendahara diambil. Setelah itu Datuk
memenangkan persidangan di Jakarta bahwa yang memberontak itu dia melainkan
adalah musuh dan akhirnya Datuk yakinkan semua masyarakatnya agar tidak ada lagi
pertempuran darah dan menjaga silahturahmi walaupun kita berbeda suku.
Pernyataan diatas ditegaskan oleh wawancara penulis dengan Cik Mas yang juga
masih merupakan keluarga dari Datuk Daroel Abdullah yang menyatakan:
[D]ahulu memang suku Melayu dan Bugis itu bermusuhan dak tahu apa sebab
awalnya sehingga mereka saling dendam bahkan saling membunuh, sampai lah
saat ini masih sering terdengar bahwaa suku Melayu dan Bugis itu tidak bisa
bersatu apalagi dalam suatu ikatan pernikahan, namun sedikit meredam karena
-
23
masih ada yang menjaga sikap sehingga mereka saling menghormati satu sama
yang lain.40
B. Visi dan Misi Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara
1. Visi
Mewujudkan kelurahan teladan dalam pelayanan kepada masyarakat, tertib
administrasi, kegotong royongan, kekeluargaan, kemandirian serta beriman dan
bertaqwa untuk mencapaikan masyarakat yang sejahtera lahir bthin dengan
berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945.
2. Misi
Visi berada di atas Misi, kemudian dijabarkan kembali dalam misi agar dapat
dilaksanakan ataupun dikerjakan.Sebagaimana penyusun visi, misipun dalam
penyusunannya menggunakan pertimbangan-pertimbangan potensi dan kebutuhan
masyarakat dan keluhan. Sesuai dengan proses yang dilakukan maka Misi Kelurahan
Mendahara Ilir adalah:
a. Mengoptimalkan pemberdayaan sumber daya manusia,
b. Meningkat pelayanan masyarakat.
c. Menertibkan admistrasi kependudukan.
d. Meningkatkan kemampuan perangkat kerja atau aparat pemerintahan kelurahan
e. Meningkatkan volume dan kekuatan produksi masyarakat dibidang perkebunan,
nelayanan, pasar tradisional, usaha kecil dan kerajinan.
f. Kepemimpinan dan keterbukaan dalam pengelolaan sumber daya secara efektif
dan efesien.
g. Adil dan merata dalam upaya penyaluran dan penetapan hak dan kewajiban
warga.
40Hasil Wawancara penulis dengan Cik Mas,Keluarga Datuk Daroel Abdullah, Kabupaten
Tanjab Timur, tanggl 18 Januari 2018
-
24
h. Menjalankan dengan sungguh-sungguh program yang diberikan kepada
kelurahan dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan dengan penuh
tanggung jawab.
C. Kondisi Desa
Untuk melihat kondisi Desa Mendahara Ilir dapat dilihat dari tabel dibawah ini:
Tabel 2.1
Prasarana Umum yang ada di Desa Mendahara Ilir41
Jenis Prasarana Volume (Km/unit) Kondisi
Jalan Kabupaten/Aspal 110 Km Rusak
Jalan Antar Desa 1 Unit/3 Km Rusak
Angkutan Darat, Terminal 1 Unit Rusak
Jembatan Desa/Beton 2 Unit Baik
Pelabuhan Kapal 10 Unit Baik
Transportasi Sungai 64 Unit Baik
Kantor Pos Pembantu 1 Unit Baik
Gedung SD 5 Unit Baik
Play Grub 2 Unit Baik
Taman Kanak-Kanak 3 Unit Baik
SMP Sederajat 2 Unit Baik
SMA Sederajat 2 Unit Baik
Masjid 9 Unit Baik
Kantor Desa/Kelurahan 1 Unit Sedang
Puskesmas 2 Unit Sedang
Poliklinik 2 Unit Baik
Posyandu 5 Unit Baik
Gudang Penyimpanan Obat 1 Unit Baik
Kantor Praktek Dokter 1 Unit Sedang
Lapangan Bola 1 Unit Sedang
Tabel diatas dapat dianalisa bahwa prasarana umum yang ada di Desa
Mendahara Ilir masih bisa dikatakan kurang memadai dengan jumlah penduduk
yang sangat banyak sekitar 6816 jiwa.Sehingga kesejahteraannya pun berkurang
41Dokumentasi Data Kaur Pemerintahan Desa Mendahara Ilir
-
25
bagi masyarakat.Namun disisi sarana pendidikan sudah cukup memadai dilihat tabel
jumlah dan kondisi bangunan sekolah yang cukup baik.
D. Demografi
1. Kependudukan
Jumlah penduduk yang besar biasa menjadi modal dasar pembangunan sekaligus
bisa menjadi beban pembangunan, jumlah penduduk Desa Mendahara Ilir adalah
6816 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga 1211 KK dan dengan jumlah Rukun
Tetangga 33.
2. Struktur Pendudukan Menurut Usia dan Jenis Kelamin
Berdasarkan dari kelompok Usia atau Umur, penduduk Desa Mendahara Ilir
memiliki raso penduduk usia muda atau rema dilihat dari penduduk usia kelompok
umur 12-21 merupakan jumlah terbanyak. Kemudian rasio jenis kelamin penduduk
Desa Mendahara Ilir menunjukkan bahwa penduduk perempuan relatif lebih banyak
dibandingkan penduduk laki-laki.
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Menurut Usia dan Jenis Kelamin di Desa Mendahara Ilir42
.
No Usia Laki-laki Perempuan Jumlah
1 0-5 157 221 378
2 6-11 320 325 645
3 12-21 400 300 700
4 22-25 230 261 491
5 26-30 236 265 501
6 31-35 151 177 328
7 36-40 186 200 386
8 41-45 267 287 554
9 46-50 245 290 535
10 51-55 151 180 331
11 56-60 183 206 389
12 61-65 193 228 421
13 66-70 255 309 564
14 71-75 252 282 534
15 Lebih dari 75 20 24 44
42Dokumentasi Data Kaur Pemerintahan Desa Mendahara Ilir
-
26
Jumlah 3269 3547 6816
Data tabel diatas dapat dijelaskan bahwa jumlah penduduk Desa Mendahara Ilir
mencapai 6816 Jiwa dengan perempuan berjumlah 3547 jiwa dan laki-laki berjumlah
3269 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki yang hanya selisi
dengan 278 jiwa.
E. Keadaan Sosial
1. Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia adalah analisis dan indetifikasi yang
dilakukan organisasi terhadap kebutuhan akan sumber daya manusia. Sumber daya
manusia merupakan kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik
manusia.Sumber daya manusia menjadi unsur utama dalam setiap aktifitas yang
dilakukan.
2. Pendidikan
Pendidikan adalah satu hal yang sangat penting dalam menjalankan tingkat
kesejahteraan pada umumnya, dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan
membangun kerangka fisik, mental, dan spritual seseorang. Sejalan dengan tripusat
pendidikan pembinaan pendidikan masyarakat berperan dalam suatu proses dimana
upaya pendidikan yang diprakarsai pemerintah diwujudkan secara terpadu dengan
upaya penduduk setempatnya meningkatkan kondisi sosial sosial, ekonomi dan
budaya yang lebih bermanfaat dan memberdayakan masyarakat secara nonformal dan
informal seperti terciptanya lapangan pekerjaan baru yang juga membantu proses
pemerintah dalam mengatai pengangguran melalui pendidikan tersebut. Berikut
adalah tabel yang menunjukkan tingkat rata pendidikan penduduk Desa Mendara Ilir.
Tabel 2.3
Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan43
43Dokumentasi Data Kaur Pemerintahan Desa Mendahara Ilir
-
27
No Tingkat Pendidikan (Umur) LK PR
1 Belum TK/Play Grup 132 144
2 Tidak Pernah Sekolah (7-18) 301 400
3 Yang Sedang Sekolah (7-18) 522 503
4 Tidak Pernah Sekolah 350 448
5 Pernah SD Tidak Tamat (18-56) 300 370
6 Tamat SD Sederajat 708 896
7 Tidak Tamat SMP (12-56) 100 110
8 Tidak Tamat SMA (18-56) 75 79
9 Tamat SMP Sederajat 105 200
10 Tamat SMA Sederajat 200 352
11 D1 Sederajat 10 11
12 D2 Sederajat 10 13
13 D3 Sederajat 35 6
14 S1 sederajat 20 15
15 S2 Sederajat 2 -
Jumlah 3269 3547
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa penduduk Desa Mendahara Ilir
memiliki jumlah penduduk yang tingkat pendidikannya hanya sebatas sekolah Dasar
saja dengan jumlah 1858 Jiwa, yang masing-masing terdiri dari 908 laki-laki dan 950
Perempuan. Kemudian yang memiliki tingkat pendidikan sekolah Menengah Atas
berjumlah 1412 Jiwa. Sementara tingkat pendidikan yang paling sedikit adalah
perguruan tinggi seperti lulusan D1-3 dan S1-2 dengan jumlah 122 Jiwa itu sudah
mencakup dari keseluruhan lulusan perguruan tinggi di Desa Mendahara Ilir
Kecamatan Mendahara Kabupaten Tajung Jabung Timur Provinsi Jambi.
3. Kesehatan
Perkembangan kesehatan masyarakat di Desa Mendahra Ilir dapat dilihat dari
status kesehatan serta gejala penyakit, juga dpat di nilai dari berbagai indikator seperti
meningkatnya usia harapan hidup, menurunnya angka kematian ataupun sebaliknya
serta kasus anak gizi buruk dan lain sebagainya.
-
28
Tabel 2.4
Jumlah Penduduk yang Cacat Fisik di Desa Mendahara Ilir44
No Cacat Fisik Laki-laki Perempuan
1 Tuna Wicara 3 1
2 Tuna Netra 30 20
3 Lumpuh 15 10
4 Cacat kulit 40 20
5 Idiot 1 -
Berdasar tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah penderita cacat fisik yang
banyak adalah penduduk yang berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah 89 jiwa
sedangkan penduduk yang berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 51 jiwa.
4. Kehidupan Beragama
untuk melihat kehidupan beragama di Desa Mendahara Ilir dapat dilihat dari
tabel dibawah ini:
Tabel 2.5
Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama yang Dianut45
No Agama Laki-laki Perempuan
1 Islam 3266 3542
2 Kristen 3 5
Jumlah
3269 3547
Dari data tabel diatas dapat dianalisa bahwa penduduk di Desa Mendahara Ilir
hampir seluruhnya memeluk Agama Islam, namun hanya sekitar 8 orang yang
memeluk Agama Kristen.Di dalam kehidupan beragama kesadaran melaksanakan
ibadah khususnya Agama Islam yang sangat berkembang dengan baik.
5. Kebudayaan
44Dokumentasi Data Kaur Pemerintahan Desa Mendahara Ilir
45
Dokumentasi Data Kaur Pemerintahan Desa Mendahara Ilir
-
29
Manusia satu yang bersatu dengan manusia lainnya dalam suatu wilayah tertentu
akan membentuk sebuah masyarakat dari masyarakat ini lah akan lahir nilai-nilai
bermasyarakat yang berkembang menjadi kebudayaan. Kebudayaan masyarakat di
daerah tertentu akan berbeda dengan kebudayaan masyarakat didaerah lainnya,
karena setiap kelompok masyarakat memiliki aspek dan nilai berbeda dan
kebudayaan juga di pengaruhi oleh faktor bahasa, suku, keadaan geografis dan
kepercayaan. Seperti halnyaa masyarakat di Desa Mendahara Ilir yang masih menjaga
adat istiadat ataupun budaya mereka yang diwarisi oleh para leluhur. Terbukti dengan
masih berjalannya tatanan budaya dalam setiap proses pernikahan, khitanan, aqiqahan
dan lain sebagainya sesuai dengan suku mereka masing-masing. Akan tetapi di Desa
Mendahara Ilir masih kurang aktif untuk melestarikan budaya tersebut karena tidak
adanya lembaga adat secara resmi hanya orang-orang tuakan untuk melaksanakannya
tugas-tugasnya.
Tabel 2.6
Jumlah Penduduk Berdasarkan Etnis Atau Suku Budaya46
No Suku (Etnis) Laki-laki Perempuan
1 Bugis 1120 1220
2 Banjar 300 303
3 Batak 2 3
4 China 3 1
5 Melayu 1390 1490
6 Minang 29 10
7 Jawa 423 520
Jumlah 3269 3547
Berdasarkan tabel diatas dapat dianalisa bahwa di Desa Mendahara Ilir mayoritas
suku Melayu dan Bugis dilihat pula dari sejarah berdirinya Desa Mendahara Ilir
tersebut yang kebanyakan adalah suku Melayu dan Bugis.Masing-masing jumlahnya
adalah suku Melayu dengan jumlah 2880 jiwa dan suku Bugis dengan jumlah 2340
46Dokumentasi Data Kaur Pemerintahan Desa Mendahara Ilir
-
30
jiwa.Namun tidak lupa dengan suku-suku lainnya seperti Batak, Cina, Minang,
Banjar dan Jawa.
6. Perekonomian
Keadaan ekonomi masyarakat Desa Mendahara Ilir mengalami peningkatan dari
tahun ketahun dilihat dari bertambahnya jumlah masyarakat yang memiliki usaha dan
pekerjaan walau hanya usaha kecil-kecilan setidaknya mengurangi angka
pengangguran di Desa Mendahara Ilir.
Tabel 2.7
Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencarian atau Jenis Pekerjaan47
No Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan
1 Petani 800 300
2 Buruh Tani 30 10
3 PNS/TNI/POLRI 65 43
4 Pengarajian Industri - 25
5 Peternak 3 -
6 Nelayan 500 -
7 Montir 10 -
8 Dokter Swasta 1 1
9 Bidan Swasta - 8
10 Perawat Swasta 4 3
11 Pengusaha Kecil 20 25
12 Dukun Kampung - 10
Berdasarkan tabel diatas dapat dianalisa bahwa mata pencarian atau jenis
pekerjaan yang ada di Desa Mendahara Ilir adalah mayoritas petani dan nelayan
dilihat dari jumlahnya petani 1100 jiwa sedangkan nelayan dengan jumlah 500 jiwa.
Ini berdasarkan letak keadaan geografis Desa Mendahara Ilir yang dikelilingi dengan
lautan dan juga perkebunan yang luas sehingga dapat menciptakan mata pencarian
bagi penduduk Desa Mendahara Ilir.
F. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa
47Dokumentasi Data Kaur Pemerintahan Desa Mendahara Ilir
-
31
1. Struktur Organisasi Pemerintahan Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan
Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi.
BAB III
FAKTOR PENYEBAB DANDAMPAK REMAJA MENGHISAP LEM DI
DESA MENDAHARA ILIR KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR
PROVINSI JAMBI
LURAH
SALEH
PELAKSANA TEM
LAPANGAN
Ardi rahmat
Siti Rabiah
SEKRETARIS
Aripin
KAUR
PEMBANGUNAN
Indra Gunawan
KAUR
PEMERINTAHAN
Lili Haryanti
KAUR UMUM
Sulasti
RW 01
Bahtiar Alam
RW 02
Badahang Cora
RW 03
M. Amin
RW 04
Amin Medan
RW 05
M. Aras
RW 06
Kasori
-
32
A. Faktor Penyebab Remaja Menghisap Lem
Dari hasil observasi penulis di lapangan serta wawancara dengan beberapa
remaja ada beberapa faktor yang menyebabkan remaja menghisap lem di Desa
Mendahra Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi adalah:
1. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu,
beberapa remaja menyatakan bahwa adanya rasa ingin tau, despresi dan coba-coba
yang menyebabkan mereka menghisap lem. Menurut Dandi, adanya rasa ingin tahu
yang menyebakan dirinya menghisap lem, sebagaimana dapat dilihat dari hasil
wawancara sebagai berikut:
[A]walnya saya bukan penghisap lem, tapi gara-gara saya melihat kawan terus
ada rasa ingin tahu, penasaran gimana rasanya menghisap lem tu ko bisa
ketawa-tawa sendiri dan gembira begitu jadi saya coba menghisap lem, awal
nya cuman sedikit lem aku pakai, eh lama-lama jadi ketagihan, apa lagi kalau
sudah ngumpul dengan kwan-kawan, ada masalah juga, enak nian rasanya
dibawah menghisap lem, rasa nya tenang, melayang-layang dan gembira.48
Hasil wawancara dan observasi penulis menunjukan bahwa, adanya rasa ingin
tahu yang menyebabkan dia akhirnya menjadi mengkonsumsi menghisap lem
sehingga dirinya menjadi kecanduan. Amat juga menambahkan, sebagaimana dapat
dilihat dari hasil wawancara sebagai berikut:
[K]alau lagi banyak masalah memang enak nian menghisap lem tu, apa lagi
pening, dekat dengan kawan bawaknya nak marah terus, tapi kalau sudah
menghisap lem rasa enak nian, dak tahu nak tempat orang rame apa dikaki lima
orang biar lah yang penting kita nyaman, tenang rasa gembira terus lah, kadang
dak cukup kalau cuman satu kaleng malah dalam sehari bisa empat kaleng kecil
tu habis.49
Hasil wawancara dan observasi penulis menunjukan bahwa, faktor internal
remaja mengkonsumsi menghisap lem itu di sebabkan adanya rasa ingin tahu yang
48Dandi, Wawancara dengan penulis, 10 Februari 1018, Desa Mendahara Ilir Kabupaten
Tanjung Jabung Timur, Catatan Lapangan.
49
Amat, Wawancara dengan penulis, 11 Februari 1018, Desa Mendahara Ilir Kabupaten
Tanjung Jabung Timur, Catatan Lapangan.
-
33
kuat, ingin mencoba-coba dan depresi sehingga membuat mereka menjadi pecandu
menghisap lem, karena menurut mereka dengan cara itulah yang membuat mereka
menjadi tenang dan terbebas dari masalah mereka untuk sesaat.
2. Faktor Eksternal
Selain faktor internal, para remaja menjadi pengkonsumsi menghisap lem juga
adanya faktor eksternal seperti ajakan teman, karena kondisi keluarga, dan
lingkungan tempat tinggal yang tidak baik, sehingga membuat mereka menjadi
mengkonsumsi menghisap lem, seperti yang diaktakan oleh Arifin, ia menyatakan:
[S]aya menjadi pengkonsumsi menghisap lem ini karena lingkungan tempat
tinggal saya ni mayoritas kawan-kawan aku ni banyak menghisap lem, disini
juga orang tua pada minum-minuman keras tu malah depan kami semuanya.
Jadi kami ni ikut lah juga mabuk tapi ya cuman menghisap lem dulu tapi sering
juga kami minum ikut orang sini.50
Hasil wawancara penulis diatas menunjukan bahwa, remaja yang
mengkonsumsi menghisap lem ini di sebabkan lingkungan tempat tinggal mayoritas
tempat pemabuk, mau mabuk minuman sampai menghisap lem. Ijal juga
menambahkan, sebagaimana dapat dilihat hasil wawancara sebagai berikut:
[M]ulanya saya jadi menghisap lem pada saat saya tidak sekolah lagi dan sering
kelaut lalu aku ngumpul-ngumpul sama kawan yang dak sekolah juga, saya diajak
menghisap lem, awalnya saya dak mau, tapi kawan-kawan terus maksa, kata kawan
tu kalau dak menghisap lem dak galau dan juga dak tahu rasa senangnya kata kawan
aku. Lagian tempat saya ni lengkuan nya pada mabuk-mabuk orangtua disini jadi
kami sering mabuk pada malam hari apa lagi saat jam segini ni.51
Hasil wawan cara di atas menunjukan bahwa para remaja menjadi konsumsi
menghisap lem ini di karenakan ajakan dan bujukan teman serta lingkungan yang
tidak juga masyarakatnya yang sering mabuk-mabuk depat mereka sehingga
membuat mereka menjadi terpengaruh. Selain itu ada juga yang menyebabkan
50Arifin, Wawancara dengan penulis, 13 Februari 1018, Desa Mendahara Ilir Kabupaten
Tanjung Jabung Timur, Catatan Lapangan.
51Ijal, Wawancara dengan penulis, 10 Februari 1018, Desa Mendahara Ilir Kabupaten
Tanjung Jabung Timur, Catatan Lapangan.
-
34
mereka menjadi pengkonsumsi menghisap lem ini karena faktor keluarga, dimana
salah satu atau beberapa anggota keluarga mereka yang sering mabuk. Sehingga
dilihat dari hasil wawancara Usman sebagai berikut:
[S] aya ini jadi penghisap lem begini karena bapak saya itu suka mabuk, jadi
saya penasaran apa rasa nya mabuk tu jadi saya ikut-ikuran lah, walaupun
bapak saya jangan ikut-ikutan nanti bisa merusak otak kau, tapi karena saya
penasaran dengan rasanya jadi saya coba, jangan salahkan lah kenapa bisa
begini, bapak saya yang ngasih contoh, kata pepatah tu buah dak jauh jatuh dari
pohonnya.52
Pernyataan ini juga dibenarkan oleh Amat, sebagaimana dapat dilihat dari hasil
wawancara dengan penulis sebagai berikut:
[S]aya ni dalam keluarga tu malas nian masalah banyak nian lah dengan
keluarga aku sekit-sekit orang tua nak bertengkar terus apa lagi bapak aku gawe
mabuk judi apa dak pening kepala saya sebagai anak nya. Adek aku aja tak
pernah diurusnya. Maka aku jarang dirumah mendingan keluar cari kesenangan,
dirumah juga orang tua bertengkar dah bertengkar saya juga yang dimarahkan
dengan bapak saya apa dak kesal macam tu, saya pengen juga macam orang
lain keluarga masih utuh masih bisa sekolah, saya cuman gawe mabuk dengan
lem karna orang tua begini.53
Pernyataan ini juga dibenarkan oleh Anggi, sebagaimana dapat dilihat dari hasil
wawancara dengan penulis sebagai berikut:
[S]aya ni menghisap lem ni karna apa capek aku dimarahkan terus dengan
bapak saya dianggap saya bukan anak nya be tangan dipukul semuanya badan
aku dipukulnya pakai kayu lah pakai apa lah capek dimarahkan ni, saya kadang
dak pernah pulang lah masak iya aku dibilang anak sial lah yang dak bisa
ngapa-ngapa, padahal saya kelaut mencari duit sendiri untuk saya sendiri
kadang lah saya kasih mamak saya duit untuk masakkan adek-adek saya, kalau
ngandalkan bapak saya dak akan makan dak adek-adek saya, dia gawenya
mabuk judi, mabuk judi bergitu aja terus nama nak kerja tu dak ada nian lah,
52Usman, Wawancara dengan penulis, 13 Februari 1018, Desa Mendahara Ilir Kabupaten
Tanjung Jabung Timur, Catatan Lapangan.
53Amat, Wawancara dengan penulis, 11 Februari 1018, Desa Mendahara Ilir Kabupaten
Tanjung Jabung Timur, Catatan Lapangan
-
35
kasihan saya nengok mamak saya asek dimarahkan nya terus. Kalau bukan
bapak saya lah saya bunuh rasa.54
Dari hasil wawancara dengan Anggi penulis dapat menyimpul bahwa mereka
menghisap lem karena faktor keluarganya yang kurang baik terhadapnya terutama
bapaknya terhadap diri anggi
Dandi juga menyatakan alasan dia menghisap lem, sebagaimana dapat hasil dari
wawancara dan penulis sebagai berikut:
[S]aya sudah katakan tadi alasan saya kenapa menghisap lem karena pergaulan
saya dengan teman, namun ada juga yang menyebabkan saya menghisap ini
adalah karena orangtua saya selalu bertengkar dan selalu memarahkan saya,
tangan dia selalu melayang di badan saya, bapak saya tu kuat mabuk juga kalau
dah ada acara penganten dia mabuk terus, dah pulang tu langsung marah-marah
dak jelas dan semua dalam rumah tu dimarahkan nya termasuk saya yang
dibantai nya karna dibilang anak kurang ajar, padahal saya dak pernah lo
melawan orang tua saya, apa lagi bapak saya, tapi kenapa saya kena terus maka
nya aku cari kebahagiaan dengan kawan-kawan aku hilangkan stres buat aku
melayang dan tenang.55
Hasil wawancara dan observasi penulis di atas menunjukan kalau remaja itu
menghisap lem karena melihat anggota keluarganya ada yang mabuk dan ada juga
hubungan mereka dengan keluarganya yang tidak harmonis sehingga membuat
mereka penasaran dan membuat mereka ingin mencobanya. Walaupun sudah dilarang
tetapi tetap kita tidak bisa meyalahkan mereka karena hal tersebut terjadi disebakan
oleh faktor keluarga.
Dapat dsimpulkan dari hasil wawancara dan observasi penulis bersama para
remaja Desa Mendahara Ilir mengenai faktor penyebab menghisap lem bahwa, ada
dua faktor yang menyebabkan mereka menghisap lem yaitu faktor internal dan
eksternal. Faktor internal di antaranya adanya rasa ingin tahu, depresi dan coba-coba,
54Anggi, Wawancara dengan penulis, 11 Februari 1018, Desa Mendahara Ilir Kabupaten
Tanjung Jabung Timur, Catatan Lapangan
55Dandi, Wawancara dengan penulis, 10 Februari 1018, Desa Mendahara Ilir Kabupaten
Tanjung Jabung Timur, Catatan Lapangan.
-
36
sedangkan faktor eksternal di antaranya karena ajakan atau bujukan teman,
lingkungan tempat tinggal dan faktor keluarga.
B. Dampak Menghisap Lem Terhadap Remaja
Jika dilihat dari segi kesehatan memang zat-zat tersebut sangat berbahaya bagi
tubuh. Menurut beberapa artikel kandungan zat kimia tadi dapat merubah sistem
tubuh seperti denyut jantung lebih cepat, tekanan darah meningkat dan koordinasi
otot terganggu.
Sama halnya dengan zat narkoba lainnya, inhalen juga menyebabkan
penggunanya dalam kondisi kecanduan. Ketika pemakaian inhalen berlanjut selama
beberapa waktu, sipemakai akan mengalami reaksi toleransi terhadap inhalen. Hal ini
berarti, sipemakai akan membutuhkan pemakaian inhalen yang semakin sering dan
dengan jumlah yang lebih besar untuk mencapai efek yang diinginkan. Selain
membahayakan diri sendiri, pengguna inhalen juga bisa membahayakan orang lain.
Karena zat depresan ini, bisa menyebabkan seseorang bersifat agresif dan melakukan
hal-hal yang bisa membahayakan dirinya dan orang lain.
1. Dampak Fisik
Dampak yang ditimbulkan secara fisik dari menghisap lem menjadi dua yaitu:
a. Dampak Jangka Pendek Remaja Menghisap Lem
Efek yang ditimbulkan dari menghirup uap lem itu sendiri hampir mirip dengan
jenis narkoba yang lain yakni menyebabkan halusinasi, sensasi melayang-layang serta
rasa tenang sesaat meski kadang efeknya bisa bertahan hingga 5 jam sesudahnya.
Efek lain yang bisa ditimbulkan dari kegiatan “menghisap Lem” ini sendiri antara
lain adalah tidak merasakan lapar meskipun sudah waktunya makan karena ada
penekanan sensor lapar di susunan saraf di otak. Sebagaimana dapat di lihat dari hasil
wawancara Amir sebagai berikut:
[K]alau sudah menghisap lem ini rasa nya kayak mau terbang be sensasi nya tu,
macam dunia ni hanya milik kita saja, pikiran jadi melayang-layang, kadang
kalau kita lapar tu saya bawah menghisap lem langsung hilang rasa lapar tu
kenyang lagi rasanya tu. Cuman ya kalau sudah dak kuat lagi rasa nya mau
-
37
muntah-muntah dan tubuh saya dak bisa bergerak langsung lah tidur ditempat
biasa aku menghisap lem tu.56
Dari pernyartaan diatas menunjukan bahwa, setelah menghisap lem maka timbul
efek yang terjadi pada remaja tersebut sperti rasa melayang-layang, muntah-muntah,
halusinasi, hilang nya rasa lapar, dan hilang nya kesadaran tersebut. Riski juga
Menambahkan, sebagaimana dapat dilihat dari hasil wawancara sebagai berikut:
[H]abis menghisap lem tu emang ada efeknya awal-awal baru mencobanya
rasanya mau muntah-muntah terus malas bergerak susah berbicara nak
ngeluarkan kata-kata ni, kalau sudah dak tahan lagi langsung pingsan tu lah.
Tapi enak juga lah bisa ngerasa melayang-layang yang beda lah n rasa lapar tu
hilang juga seketika kalau sudah menghisap lem tu apa lagi lem aibon.57
Hasil dari wawancara dan observasi penulis menunjukan bahwa, ada efek yang
dirasakan akibat dari menghisap lem tesebut, seperti rasa melayang-layang, muntah-
muntah, halusinasi, hilang nya rasa lapar, dan hilang nya kesadaran tersebut tetapi
efek tersebut tidak membuat mereka jera, akan tetapi bagi mereka dengan menghisap
lem tersebut membuat mereka merasakan kenikmatan yang mereka inginkan dan rasa
lapar yang hilang karna menghisap lem tersebut.
b. Dampak Jangka Panjang Remaja Menghisap Lem
Karena uap solven tersebut bisa terakumulasi di jaringan tubuh, dalam jangka
panjang jika terhirup terus menerus bisa memberikan efek jangka panjang seperti,
kerusakan otak, otot mel