Program Perlindungan Sosial untuk Mengoptimalkan Manfaat: … · UU 17/2007 tentang Rencana...
Transcript of Program Perlindungan Sosial untuk Mengoptimalkan Manfaat: … · UU 17/2007 tentang Rencana...
Program Perlindungan Sosial untuk Mengoptimalkan Manfaat: Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah
Pungky Sumadi
Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas
Jakarta, 19 Oktober 2017
Sumber Photo : Tribun Network
Outline
2
Agenda Prioritas Perlindungan dan Kesejahteraan Sosial Tahun 2015-2019
Penyelenggaraan Perlindungan Sosial yang Komprehensif
Sinergi Lintas Sektor Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah
Praktik Cerdas Koordinasi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
Peningkatan Kualitas Hidup Manusia Sebagai Agenda Prioritas Perlindungan & Kesejahteraan Sosial Tahun 2015-2019
NAWACITA
Membangun Indonesia dari Pinggiran dengan Memperkuat
Daerah-Daerah dan Desa Dalam Kerangka Negara
Kesatuan
Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia melalui Program Indonesia Sehat,
Indonesia Kerja & Indonesia Sejahtera
Memperteguh Kebhinekaan dan
Memperkuat Restorasi Sosial Indonesia
5
9
3
3
Skema Perlindungan Sosial - Seluruh Masyarakat Terlindungi
Bantuan Sosial:PKH, Pendidikan, Kesehatan,
Pangan, Sosial
Sistem Jaminan Sosial Berbasis Kontribusi
JKN, JKK, JKm, JHT, JP
Perlindungan kesehatan tambahan (suka rela)
Investasi Hari Tua,
Perlindungan Lainnya
UU 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional:
SJSN yang sudah disempurnakan bersama SPSN, yang didukung oleh peraturan perundangan, pendanaan & NIK dapat memberikan perlindungan penuh kepada masyarakat luas secara bertahap.
PROGRAM TUJUAN KEPESERTAAN MANFAAT
Asuransi Pribadi
Tambahan &Melengkapi
ManfaatSukarela
Investasi
Program Pensiun
Perawatan Kesehatan
SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional)
Mewujudkan Manusia
BermartabatSeluruh Pekerja
Manfaat Hari Tua (JP, JHT)
Jaminan Kematian
Jaminan Kecelakaan Kerja
Jaminan Kesehatan
Bantuan SosialPerlindungan
HidupKelompok miskin &
rentan
Bantuan Iuran JamKes
Bantuan Permodalan
Transfer Non Tunai
Bantuan Pendidikan
Program Pangan
Pelayanan Sosial
5
Tetapi Sebagian Masyarakat Masih Belum Terlindungi
• SJSN memindahkan pengelolaan risiko setiap warga negara yg berbeda-beda dan senjang ke dalam suatu pengelolaan nasional
• Pencapaian SJSN diharapkan dapat melindungi masyarakat yang belum menjadi target bantuan sosial pemerintah middle income group
Jaminan Sosial lengkap
Miskin Rentan
Kualitas dan cakupan manfaat meningkat secara bertahap
SOCIAL PROTECTION FLOOR
The missing middleMasih banyak
penduduk/pekerja informal yang tidak miskin, namun rentan tidak terlindungi
Kemiskinan dan Ketimpangan terus menurun, namun perlu upaya lebih keras dan lebih baik....
6
Tantangan Utama: Perlindungan bagi 40% termiskin agar mandiri dan keluar dari kemiskinan
Kemiskinan
Ketertinggalan
Pekerja informal, petani gurem, nelayan, dan urban poor
Akses terhadap SDM, produktivitas, dan daya saing rendah,
37,17
34,96
32,5331,02
29,8928,5928,55
27,7328,51
27,7627,77
16,58
15,42
14,15
13,33
12,3611,6611,47
10,9611,13
10,7 10.64*
26
28
30
32
34
36
38
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Jum
lah
Pe
nd
ud
uk
Mis
kim
(Ju
ta
Jiw
a)
Tin
gk
at
Ke
mis
kin
an
(%
)
Jumlah PendudukMiskin (Juta Jiwa)
Realisasi TingkatKemiskinan (%)
0,368
0,378
0,41 0,410,413
0,406 0,408
0,3970,393
0,4
0,39
0,38 0,38
0,36
0,37
0,38
0,39
0,4
0,41
0,42
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Perkembangan dan Target GINI Rasio
Realisasi Target
• Perlindungan sosial – salah satu strategi ampuh dalam mengurangi kemiskinan dan ketertinggalan.
• Perlindungan sosial terintegrasi meningkatkan kemandirian masyarakat rentan.
www.bappenas.go.id
Kedudukan Perlindungan Sosial dalam Pembangunan Ekonomi
•Penyediaan lapangan kerja baru
•Meningkatkan iklim investasi (insentif bagi investasi padat pekerja)
•Meningkatkan iklim ketenagakerjaan yang menguntungkan pekerja dan pengusaha
•Perbaikan sistem perpajakan
•Peningkatan produktivitas sektor pertanian
•Jenis industri yang lebih beragam dan produksi yang memiliki nilai tambah
•Akses pengelolaan lahan bagi penduduk kurang mampu
•Perluasan cakupan SJSN bagi penduduk rentan dan informal
•Integrasi bantuan sosial
•Peningkatan pemenuhan hak dasar dan pelibatan bagi penyandang disabilitas, lansia serta masyarakat marjinal
•Pengembangan sektor unggulan dan potensi ekonomi lokal
•Layanan keuangan mikro
•Optimalisasi akses produksi
Ekonomi Tumbuh dan Kesempatan Kerja Meningkat
Produktivitas ekonomi
PerlindunganSosial
Pelayanan Dasar
•Ketersediaan infrastruktur dan sarana pelayanan dasar
•Penjangkauan pelayanan dasar
Pengembangan ekonomi
produktif dan UMKM
PEMERATAAN MELALUI
KEBIJAKAN FISKAL
`
• Memadukan sistem perencanaan dan penganggaran yang berpihak pada masyarakat miskin.• Vertikal (antar kementerian/lembaga), horisontal (pemerintah pusat
dan daerah), pemangku kepentingan lain di luar pemerintah.
• Mengembangkan pusat rujukan dan pelayanan terpadu di tingkat kabupaten/kota secara bertahap.• Jaringan hingga unit pelayanan di tingkat kecamatan dan desa.
Kerangka Kelembagaan Pelaksanaan Perlindungan Sosial Dalam RPJMN 2015-2019.
Peningkatan Pemerataan dan Penanggulangan
Kemiskinan
• Memperkuat kedudukan dan kapasitas kelembagaan• Koordinasi kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan.• Pengarusutamaan penurunan kemiskinan baik di tingkat pusat
maupun daerah.
Memperbaiki Sistem Perlindungan Sosial
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Pengembangan Sistem Perlindungan Sosial Yang Komprehensif
Penguatan Kelembagaan Jaminan
Sosial
• Perluasan kepesertaan melalui sosialisasi, edukasi, dan inovasi pendaftaran, pembayaran iuran & manfaat
• Koordinasi kerjasama manfaat dg Pemda, pemberi layanan & asuransi swasta
• Pengembangan standar pelayanan, sistem pengendalian mutu, dan monev SJSN
Penataan Pelaksanaan Bantuan Sosial
• Penataan bantuan sosial reguler berdasarkan siklus hidup untuk peningkatan kapasitas keluarga.
• Penataan bantuan sosial temporer sesuai jenis dan durasi resiko (bencana alam/sosial, guncangan ekonomi, dst).
• Efektivitas bantuan sosial (review kriteria, sasaran, paket manfaat, monev)
Pengembangan Sistem Pelayanan Sosial
Terintegrasi
• Pengembangan sistem layanan & rujukan terpadu di daerah (fungsi pemutakhiran & pengelolaan data) secara reguler, pengaduan dan pelayanan terintegrasi
• Peningkatan kompetensi pekerja sosial/pendamping & standarisasi layanan lembaga kesejahteraan sosial
• Penguatan kapasitas kelembagaan di daerah, jejaring kerja, dan tata kelola
Peningkatan Keterlibatan Penyandang Disabilitas Dan
Lansia
• Advokasi regulasi dan kebijakan di pusat dan daerah, termasuk perencanaan, anggaran, & koordinasi pelayanan
• Mengembangan sarana dan prasarana umum, serta kapasitas tenaga pemberi layanan
• Sosialisasi, edukasi & pengarusutamaan rehabilitasi berbasis komunitas
10
PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL MEMBUTUHKAN SINERGI LINTAS SEKTOR ANTARA PEMERINTAH PUSAT
DAN PEMERINTAH DAERAH
UU No. 23 Tahun 2014Urusan Wajib terkait Pelayanan Dasar Urusan Wajib tidak terkait Pelayanan Dasar
1) Pendidikan;
2) Kesehatan;
3) Sosial;
4) Perumahan rakyat dan kawasan permukiman; dan
1) Tenaga kerja;
2) Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
3) Pangan;
4) Pertanahan;
5) Administrasi kependudukan dan catatan sipil;
6) Pemberdayaan masyarakat dan desa
7) Pengendalian penduduk dan KB;
Urusan Pusat dan Daerah dalam Perlindungan Sosial
11
SPM
Gubernur memiliki tugas dan wewenang diantaranya: menyelaraskan perencanaan pembangunan antaraProvinsi dengan Kab/Kota dan antar kab/kota (psl 91 ayat 4)
Sinkronisasi RPJMN dan RPJMD, RKP dan RKPD
NO SUB BIDANG PEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSI DAERAH KAB/KOTA
Perlindungan dan Jaminan Sosial
Pengelolaan data fakir miskin
Pengelolaan data fakir miskin nasional
Pengelolaan data fakir miskin cakupan Daerah provinsi
Pendataan dan pengelolaan data fakir miskin cakupan Daerah kabupaten/kota
Perluasan cakupan jaminan sosial
Penerapan kebijakan perluasan cakupan dan pengembangan inovasi dalam pelaksanaannya
a. Pengembangan inovasi perluasan cakupan,
b. Integrasi pemberian bantuan subsidi jaminan sosial di tingkat daerah
a. Pengembangan inovasi perluasan cakupan di tingkat kabupaten/ kota,
b. integrasi dan sinergi penerima bantuan jaminan sosial di tingkat daerah
12
Bantuan Sosial Berbasis Komunitas & Institusi 12
Kondisi Perlu
Sinergi Basis Data
Sistem layanan &
rujukan dan jejaring
kerja komprehensif
untuk respon yg cepat
Sistem Monitoring dan
Evaluasi
Sistem pengaduan
dan monev yg
handal
Perencanaan dan
anggaran yg
mendukung
pembangunan inklusif
Kondisi Fiskal Memadai
Integrasi Program Bantuan Sosial & PenguatanKelembagaannya (Pusat – Daerah - Komunitas)
Bantuan Sosial Terintegrasi Berbasis Keluarga(Melalui penyaluran secara Non-Tunai)
Bantuan Pangan (Rastra) & BantuanPangan Non Tunai (BPNT)
Bantuan Tunai Bersyarat (PKH)
Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Kartu Indonesia Sehat
Bantuan Tunai Pendidikan Kartu Indonesia Pintar
Panti Anak
Panti Lanjut Usia
Panti Penyandang Disabilitas
Panti/Lembaga Kesejahteraan Sosial Lain
Bantuan Sosial Lainnya
Bantuan Korban Bencana Alam dan Sosial: pangan, papan, UEP. padat karya.
Bantuan Korban Kekerasan, Trafficking, dsb: pangan, shelter, UEP.
Bantuan Guncangan Ekonomi: bantuan tunai.
PENGUATAN KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN
Integrasi Pusat dan Daerah untuk Bantuan Sosial
13
Sinergi & Koordinasi Lintas Program Pusat dan Daerah.
PROGRAM-PROGRAM
PUSAT
PROGRAM-PROGRAMPROVINSI
PROGRAM-PROGRAMKAB/KOTA
• PKH, BPNT, RASTRA• KIS, KIP• KUBE/UEP/RTLH• Rehabilitasi Disabilitas &
Lansia• UMKM, Pelatihan Tenaga
Kerja• Dll.
• KUBE/UEP/RTLH daerah• Jamkesda• Beasiswa siswa miskin,• Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan• Koperasi• Dll.
• Pelatihan keterampilan,• Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan,• PRONA,• Koperasi,• Proyek2 infrastruktur desa,• Dll
KELUARGA PENERIMA MANFAAT
• Bappenas: koord sasaran & program2 pusat
• K/L: supervisi implementasi
• Bappeda: koordinasi penentuan sasaran & program
• Dinas terkait: supervisi implementasi
• Bappeda: koordinasi penentuan sasaran, program & monev
• Dinas terkait: supervisi implementasi
Permasalahan yg sering timbul dalam koordinasi dan sinergi
Pemda tidakmemiliki datapeserta by name by address
Informasi yang diterima daerahtidak sempurna(sosialisasi lemah)
Tidak adanyakekuatan hukumuntuk mendorongkomplementaritas
Kriteria pesertaprogram pusat berbeda dg target sasaran program daerah
Inclusion/Exclu-sion errorpendataan dan tidak adanya pemutakhiransehingga tidaksesuai dg kondisi riil
14
Keterkaitan Program dan Bantuan Sosial melalui Penyaluran Non Tunai
SUBSIDIENERGI
ASLUT
ASPDB
RUTILAHU
KUBE / UEP
Your
Text
RASTRA/BANTUAN PANGAN
PROGRAMINDONESIA PINTAR
PROGRAMINDONESIA SEHAT
INTEGRASI PENYALURAN BANTUAN NON TUNAI MENGGUNAKAN SATU KARTU
Penerima bantuan memiliki rekening Bank melalui Kartu Kombo KKS (Kartu Keluarga Sejahtera)
Beberapa bantuan akan masuk rekening. Contoh PKH & Bantuan Pangan Non Tunai
Pencairan bantuan dapat dilakukan di agen bank berupa kios atau warung lokal
Bantuan ditarik secara tunai seluruhnya/ sebagian atau untuk beli barang.
Bantuan dalam bentuk barang hanya untuk jenis tertentu (Pangan dan Energi), tidak dapat dicairkan secara tunai, dan saldo tetap tersimpan apabila tidak digunakan.
PROGRAM KELUARGA HARAPAN
15
PRAKTEK CERDAS PEMERINTAH DAERAH
Praktik Cerdas Koordinasi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
• Koordinasi penguatan perencanaan program perlindungan sosial secara komprehensif melalui Pelaksanaan Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT).
• Pembangunan database program perlindungan sosial terintegrasi dengan NIK.
• Percepatan perolehan dokumen kependudukan khusus kepemilikan akta kelahiran dan pemanfaatan NIK.
17
Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu:Kerjasama Pelayanan dan Pengaduan
• Penambahan kepesertaan melalui PekerjaSosial.
• Peningkatan pelayanan yang lebih lengkap.• Penanganan pengaduan masyarakat melalui
prosedur yang lebih cepat, jelas danbertanggung jawab.
PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN
• Pekerja Sosial dan Pemda secara berkalaterlibat dan bertanggungjawab terhadappemutakhiran data.
• Model pentargetan dikomunikasikan antaraPusat dan Daerah.
• Terbangun kapasitas dan tanggung jawab
VERIFIKASI, VALIDASI DAN PEMUTAKHIRAN DATA YG DINAMIS
• Penetapan penerima program menggunakandatabase dan metode yang sama.
• Penyediaan layanan berbasiskan sistem.• Informasi dan pendaftaran program
disediakan dalam satu atap.• Optimalisasi sumber pendanaan lain.
PERBAIKAN KOORDINASI PROGRAM
Pemanfaatan Database Kependudukan untuk Penyaluran Kartu Gresik Pintar dan Gresik Sehat
Pemanfaatan NIK dalam Kartu
Gresik Pintar dan Sehat
Kartu Gersik Sehat
Kartu Gresik Pintar
Perlindungan Keuangan Siswa Miskin
Beasiswa Berprestasi
Pelayanan Kuratif
Pelayanan Preventif
Pelayanan Promotif
NIK + Nomor Induk Siswa + Nilai Akademik + Prestasi yang diraih
NIK + Status Kesejahteraan Sosial + Catatan Medis
NIK + Status Kesejahteraan Sosial + *Cakupan Imunisasi + Catatan Medis
NIK + Nomor Induk Siswa + Status Kesejahteraan Sosial
NIK + Status Kesejahteraan Sosial + *Jenis Pelayanan Promotif + Catatan Medis
Sumber: Sianturi (2017)
18
Terima Kasih
20
Jaringan Kerja dalam Penjangkauan Penduduk Miskin dan Rentan
OPD
UPTD & TKSK
TPK PADUKUHAN
TPK DESA
TPK KEC
TKPKD
MULTI STAKEHOLDERS
KELUARGA MISKIN
PSM, PETUGAS TEKNISKADER KESEHATANKADER SOSIAL, DLL
Tingkat Kabupaten/Kota
Tingkat Kecamatan
Tingkat Padukuhan
KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT(KARANG TARUNA-POKTAN-UPPKS-PKBM-PLS,KSM-BKM PNPM, KADER, DLL)
MUSYAWARAH DESA/PADUKUHAN/KECAMATAN
Keterangan:*) TPK: Tim Penanggulangan Kemiskinan; UPTD: Unit Pelayanan Teknis Daerah; TKSK: Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan.**) Istilah TPK dipergunakan untuk mempermudah pengenalan terhadap fungsi yang dilaksanakan. Daerah dapat mengganti nama sesuai dengan kebutuhan masing-masing
21
Sinergi Pusat dan Daerah dalam Penanggulangan Kemiskinan: Pendekatan HITS
Pemagangan Tenaga KerjaTarget 2017 : 900 orang (APBN)
Pelatihan Tenaga Kerja di BLKTarget 2017 : 32.000 orang (di 23 BLK)
Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengembangan KewirausahaanTarget 2017 : 550 orang
Kelompok Usaha Bersama untuk peserta PKH (KUBe-PKH)Target 2017 : 12.416 KK (di 5 Kab)
Pendampingan dan Akses Pasar UMKTarget 2017: PLUT dan Pasar Rakyat
Program Bantuan Sosial:• Target Subsidi Pangan Masyarakat Berpenghasilan
Rendah (Raskin): 2,9 Juta RTS• Bantuan Tunai Bersyarat (PKH): 1,3 Juta KSM• Bantuan Tunai Pendidikan Bagi Anak Usia Sekolah
Melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP): 2,1 Juta Jiwa• KIS: 13,6 Juta Jiwa
KRITERIA PENENTUAN LOKUS:
Tingkat Kemiskinan propinsi dan kabupaten
Tingkat Pengangguran propinsi
Indeks Kemiskinan Wilayah (kabupaten, kecamatan)
Pusat Pertumbuhan
J a w a T i m u r
J a w aT e n g a h
B a l i
L A U T J A W A
S A M U D E R A H I N D I A
Daerah dengan tingkat
kemiskinan tinggi
Provinsi Jatim:Tingkat Kemiskinan : 11,77%TPT : 4,10%
Kabupaten Termiskin:Kab. Sampang (24,11%)Kab. Bangkalan (21,41%)Kab. Sumenep (20,09%)
Pusat Pertumbuhan: kewirausahaan
dan pemagangan dan industri padat karya
22
Penguatan Sistem Pemantauan, Perencanaan dan Penganggaran.
Melalui aplikasi SNAPA melakukan analisis tentang apa dan kenapaterjadi kemiskinan (what and why)
Perencanaan
Decision Support System (DSS)
dalam menentukan Intervensi
Upaya Penanggulangan
Kemiskinan
Penganggaran
Menyusun Indikasi anggaran
berdasarkan prioritas program
dan lokasi
Monitoring• Gap Analisis antara
Kebutuhan dan Rencana
• Memantau Realisasi
Implementasi
Evaluasi
Mengevaluasi pergerakan
variable kunci pembentuk
kemiskinan
Melalui aplikasi SEPAKAT menyediakan alat tentangbagaimana mengurangi kemiskinan (HOW TO)