Program Penyuluhan Kabupaten Dompu 2014

18
I. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian pada dasarnya mempunyai tujuan langsung yang berbeda pada berbagai tingkatan maupun untuk berbagai tingkat kategori pelaku utama. Meskipun mempunyai tujuan yang berbeda penyelenggaraan penyuluhan pertanian menuju kepada satu fokus yaitu menolong pelaku utama mengidentifikasi, menganalisa dan memecahkan berbagai masalah yang menyangkut usahanya sebagai bagian dan sistem agribisnis sehingga menghasilkan perilaku profesional dalam bentuk antara lain : 1. Perilaku usahawan yang rasional dalam mengambil keputusan usaha yang diharapkan atas permintaan pasar dan saluran pemasaran tepat. 2. Pengelolaan usaha yang efisien disertai kemampuan kerjasama diantara sesama pelaku utama maupun dengan pelaku usaha agro- industri san sektor ekonomi pedesaan lainnya. 3. Kepemimpinan yang berkembang secara mandiri ke arah berkembangnya sistem pengguna aktif berbagai kesempatan dan informasi usaha yang tersedia. 4. Usaha yang berorientasi pelestarian sumber daya alam sehingga dapat mewujudkan pembangunan pertanian yang berkelanjutan. 5. Penyerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang relatif cepat melalui kemandirian dalam mencari, menganalisa dan mengambil keputusan atas informasi yang tersedia. 6. Ketahanan pangan ditingkat keluarga, masyarakat, lingkungan dan nasional. Tolak ukur kebehasilan membangun perilaku profesional petani- nelayan dalam mengembangkan usaha tani agribisnis dapat di ukur dari tingkat dinamika para pelakunya ditinjau dari jenis, bentuk,

Transcript of Program Penyuluhan Kabupaten Dompu 2014

Page 1: Program Penyuluhan Kabupaten Dompu 2014

I. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian pada dasarnya mempunyai tujuan langsung

yang berbeda pada berbagai tingkatan maupun untuk berbagai tingkat kategori pelaku

utama. Meskipun mempunyai tujuan yang berbeda penyelenggaraan penyuluhan pertanian

menuju kepada satu fokus yaitu menolong pelaku utama mengidentifikasi, menganalisa dan

memecahkan berbagai masalah yang menyangkut usahanya sebagai bagian dan sistem

agribisnis sehingga menghasilkan perilaku profesional dalam bentuk antara lain :

1. Perilaku usahawan yang rasional dalam mengambil keputusan usaha yang

diharapkan atas permintaan pasar dan saluran pemasaran tepat.

2. Pengelolaan usaha yang efisien disertai kemampuan kerjasama diantara sesama

pelaku utama maupun dengan pelaku usaha agro-industri san sektor ekonomi

pedesaan lainnya.

3. Kepemimpinan yang berkembang secara mandiri ke arah berkembangnya sistem

pengguna aktif berbagai kesempatan dan informasi usaha yang tersedia.

4. Usaha yang berorientasi pelestarian sumber daya alam sehingga dapat mewujudkan

pembangunan pertanian yang berkelanjutan.

5. Penyerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang relatif cepat melalui kemandirian

dalam mencari, menganalisa dan mengambil keputusan atas informasi yang

tersedia.

6. Ketahanan pangan ditingkat keluarga, masyarakat, lingkungan dan nasional.

Tolak ukur kebehasilan membangun perilaku profesional petani-nelayan dalam

mengembangkan usaha tani agribisnis dapat di ukur dari tingkat dinamika para pelakunya

ditinjau dari jenis, bentuk, kualitas serta derajat partisipasinya pada setiap kegiatan dalam

sistem agribisnis.

Mengingat penyuluhan adalah proses mendidik masyarakat maka upaya

penumbuhan partisipasi ini harus dilakukan melalui proses belajar mengajar masyarakat

secara wajar dan persuasif, edukatif, dengan peran pemerintah (aparatur) sebagai fasilitator

dalam memberikan stimulasi dan motivasi kepada masyarakat secara optimal melalui

penyiapan komunikator yang handal, isi pesan/materi penyuluhan yang tepat, media dan

metoda yang cocok, saluran yang efektif serta analisis sasaran secara akurat.

Upaya penumbuhan partisipasi adalah proses menggali dan mengolah aspirasi dan

prakarsa masyarakat. Wujud pengolahannya adalah memproses keinginan dan harapan-

harapan masyarakat karena perencanaan masyarakat ini harus bersifar rasional dan

pragmatis, maka dalam penyusunan rencananya harus berpijak pada kondisi nyata yang

Page 2: Program Penyuluhan Kabupaten Dompu 2014

dihadapi masyarakat harus memiliki kemampuan mengidentifikasi kondisi mereka sendiri

dan kondisi lingkungannya.

Programa Penyuluhan Pertanian merupakan salah satu wujud perencanaan

partisipatif masyarakat pelaku utama, hal ini tercermin dari definisi programa penyuluhan

pertanian itu sendiri yaitu rencana tentang kegiatan penyuluhan pertanian yang memadukan

aspirasi pelaku utama dan masyarakat pertanian dengan potensi wilayah dan program

pembangunan pertanian, yang menggambarkan keadaan sekarang, tujuan yang ingin

dicapai, masalah dan alternatif pemecahannya serta cara mencapai tujuan yang disusun

secara partisipatif, sistematis dan tertulis setiap tahun.

b. T u j u a n

Tujuan penyusunan programa penyuluhan pertanian tingkat Desa Bara :

1. Memberikan arah, pedoman dan tujuan yang kondusif dalam penyelenggaraan

penyuluhan pertanian di WKPP.

2. Membangun kesediaan dan kesiapan para pelaku dalam menyelenggarakan

penyuluhan pertanian yang dirumuskan dalam derajat dan bentuk kongkrit

partisipatif pada setiap tahapan penyelenggaraan berdasarkan perencanaan yang

telah disusun secara partisipatif.

3. Mengatur pendayagunaan tenaga, peralatan, sarana dan sumber-sumber potensi

yang ada sehingga penyelenggaraan penyuluhan pertanian dapat dilaksanakan

lebih efektif dan efisien.

4. Menjadi acuan dasar bagi para penyuluh pertanian untuk menyususn

rencana/programa penyuluhan pertanian Tk. Desa.

Page 3: Program Penyuluhan Kabupaten Dompu 2014

II. KEADAAN UMUM

A. ANALISIS POTENSI WILAYAH DAN AGROEKOSISTEM

I. ANALISA DATA SEKUNDER

1. Luas Wilayah Desa Bara

Luas Wilayah Desa Bara adalah 19,32 km2 , memiliki 7 Dusun, dengan batas-batas

wilayah Desa, sebagai berikut :

- Sebelah Utara : Desa Saneo

- Sebelah Selatan : Desa Mumbu

- Sebelah Barat : Desa Madaprama

- Sebelah Timur : Desa Nowa

2. Keadaan Topografi

Wilayah Desa Bara bagian utara merupakan kawasan yang berbukit-bukit yang

cenderung miring ke selatan, yang makin ke selatan permukaan tanah makin rendah

dan wilayah bagian selatan merupakan wilayah yang langsung berbatasan dengan

pantai. Wilayah bagian tengah merupakan lokasi persawahan teknis. Berdasarkan

keadaan gugusan yang di antarai oleh lembah-lembah yang datar dan ditempat tertentu

terdapat permukaan tanah yang miring sampai curam yang menyebabkan topografi

Desa Bara menjadikannya bergelombang.

Jenis tanah

Berdasarkan peta tanah, Desa Bara Kecamatan Woja memiliki jenis tanah Litosol

dan Mediteran Coklat Merah

Karakteristik Lahan dan Iklim

Desa Bara memiliki karakteristik lahan dan iklim anatara lain : PH Tanah Netral,

Kemiringan 8, Tinggi dari Permukaan Laut (TDPL) 0 – 75 m tdp / RSP (Rezim Suhu

Panas), Curah hujan 3 – 6 bulan basah dan 3 – 6 bulan kering dan memiliki drainase

katagori sedang.

Keadaan Curah Hujan

Keadaan curah hujan dan hari hujan dalam setahun bervariasi dimana bulan-bulan

hujan adalah : Bulan Desember, Januari dan Pebruari dimana pada bulan-bulan

tersebut hari hujannya mempunyai curah hujan yang tinggi, sedangkan pada bulan

Agustus, September dan Oktober curah hujannya sangat rendah atau dapat dikatakan

tidak ada hujan. Curah hujan dan hari hujan di Desa Bara Kecamatan Woja selama 5

tahun terakhir dapat dilihat pada Grafik 1 berikut ini.

Page 4: Program Penyuluhan Kabupaten Dompu 2014

Grafik 1 . Curah Hujan dan Hari Hujan selama 5 Tahun Terakhir di Desa Bara Kecamatan Woja

No. Bulan2009 2010 2011 2012

Jlh MM

Jlh HH

Jlh MM

Jlh HH

Jlh MM

Jlh HH

Jlh MM

Jlh HH

Januari 205 19 230 25 275 26 221 24Pebruari 201 19 160 24 275 24 230 24Maret 95 20 140 21 250 272 220 24April 15 5 120 17 206 22 210 18Mei 11 2 115 15 160 18 110 18Juni - - 95 4 - - - -Juli - - 89 3 10 2 - -Agustus - - 79 2 - - - -September - - 111 11 - - - -Oktober - - 128 14 112 15 80 10Nopember 9 6 158 16 235 23 120 12Desember 33 - 210 26 150 26 170 14

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Dompu

Luas Baku Lahan Sawah dan Lahan Kering

Luas baku lahan sawah irigasi ditambah dengan sawah tadah hujan adalah 471 Ha

sedangkan luas lahan kering adalah : 209 Ha. Rincian perKelompok luas lahan sawah

dan lahan kering serta luas lahan sawah menurut frekuensi penggunaannya dalam

setahun dapat dilihat/disimak pada Tabel 1 dan 2 berikut ini.

Tabel 1. Luas Lahan Menurut Ekosistem dirinci Per Kelompok Tani Desa Bara

NO NAMA KELOMPOK TANILAHAN SAWAH (Ha) LAHAN

KERING (Ha)KET

IRIGASI T.HUJAN JUMLAH1. MADARUTU I 45 452. MADARUTU II 50 - 503. MADARUTU III 50 - 504. DORO KAPOA 30 305. MADARUTU IV 60 - 606. SO BARA 47 - 477. SO MPUNGGA 25 - 258. DOROSERI 55 - 559. DOROBOTTI - 30 30

10. MADAMILA - 25 2511. DOROPARONGGE - 6 6 3012. MADANTONGGU - 15 15 1013. FOO MPONGI - - - 4014. SO KABUNTU - 16 16 1015. RADE RATO - 12 - 1816. SO KENTU LAJU - - - 2017. BUKTIKAN - 5 5 2518. OMBO LOA - - - 1619. MADAKARA - - - 1520. DUNGGA NGGOLO - - - 25

JUMLAH 362 109 471 209

Page 5: Program Penyuluhan Kabupaten Dompu 2014

Tabel 2. Luas Lahan Sawah Menurut Frekuensi

Penggunaannya dalam setahun

NONAMA KELOMPOK

TANI

LUASHa

PADI PALAWIJA

1 X 2 X 3 X JLHKEDELA

IJAGUN

GK.IJO K.TANAH JLH

1. Madarutu i 45 45 45 90 45 - - 452. Madarutu ii 50 50 50 100 50 - - 503. Madarutu iii 50 50 50 100 40 - 10 504. Doro kapoa 30 30 30 60 30 - - 305. Madarutu iv 60 60 60 120 40 - 20 606. So Bara 47 47 47 94 20 - 27 477. So Mpungga 25 25 25 50 20 - 5 258. doroseri 55 55 55 110 30 - 25 559. dorobotti 30 30 - 30 20 10 10 40

10. madamila 25 25 15 40 20 - 5 2511. doroparongge 30 6 6 12 - 25 - 2512. madantonggu 25 25 15 40 - 10 5 1513. foo mpongi 40 - - - - 40 - 4014. so kabuntu 25 16 - 16 16 18 - 3415. rade rato 30 12 - 12 - 18 12 3016. so kentu laju 20 - - - - 20 - 2017. buktikan 30 5 - 5 - 25 - 5 3018. ombo loa 16 - - - - 16 - 1619. madakara 15 - - - - 15 - 1520. dungga nggolo 25 - - - - 25 - 25

JUMLAH 481

398

879 331 222 119 341

Dari Tabel 2 diatas nampak bahwa ada lahan sawah yang dua kali ditanami palawija dalam setahun yaitu di Kelompok Doroseri dan 3 kelompok tani tadah hujan yaitu kelompok Dorobotti, Madamila dan Buktikan.

Luas tanam komoditas utama Luas tanam komoditas utama selama setahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 3

berikut ini :

Tabel 3. Luas Tanam Komoditas Utama dan Populasi Menurut Sub Sektor Tahun 2014 di Desa Bara

NO. SUB SEKTORLuas Tanam/

PopulasiLuas Panen Produksi (Ton)

TANAMAN PANGAN Padi Kedelai Jagung Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi JalarPERKEBUNAN1. Kelapa2. MentePETERNAKAN Sapi Kerbau Kuda Kambing Domba Ayam Buras

879331222

10119

5

320253518

-750

870330200

10110

5

5220297

10002099

Page 6: Program Penyuluhan Kabupaten Dompu 2014

3. Keadaan Sumber Daya Manusia

Keadaan Penduduk

Jumlah Penduduk sangat mempengaruhi ketersediaan tenaga kerja, bila jumlah

penduduk banyak tentu ketersediaan tenaga kerja akan banyak pula, untuk dapat

memberikan gambaran mengenai keadaan penduduk sebagai sumber tenaga kerja di

wilayah Desa Bara Kecamatan Woja dapat dilihat pada Grafik 2 dibawah ini :

Grafik 2.Jumlah Penduduk Desa Bara Tahun 2014

Laki Perempuan KK KK Tani KK Miskin0

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

1,600

1,800

1,648 1,589

873710

363

Sumber : Monografi Desa Bara 2014

Keadaan Kelompok Tani

Desa Bara terdapat 20 kelompok tani yang tersebar di hamparan irigasi teknis, tadah

hujan dan lahan kering, dapat dilihat pada tabel.4

Tabel 4.Daftar Kemampuan Kelas Kelompok TaniTahun 2014 di Desa Bara

No Kelompok TaniKelas kemampuan

Pemula Lanjut Madya Utama1. MADARUTU I *

2. MADARUTU II *3. MADARUTU III *4. DORO KAPOA *5. MADARUTU IV *6. SO BARA *7. SO MPUNGGA *8. DOROSERI *9. DOROBOTTI *

10. MADAMILA *11. DOROPARONGGE *12. MADANTONGGU *13. FOO MPONGI *14. SO KABUNTU *15. RADE RATO *16. SO KENTU LAJU *17. BUKTIKAN *18. OMBO LOA *19. MADAKARA *20. DUNGGA NGGOLO *

Page 7: Program Penyuluhan Kabupaten Dompu 2014

Pemula : yang dilakukan oleh kepala desa pengukuhannya

Lanjut : Camat

Madya : Bupati

Utama : Gubernur

Keadaan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)

Gapoktan merupakan bagian yang tidak terpisahkan (Integral) dalam sistem

pemberdayaan Kelompok Tani, khususnya untuk menjamin keberlanjutan manfaat yang

diterima oleh anggota Kelompok Tani. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) adalah

kelompok lanjutan yang dibentuk dari beberapa kelompok tani yang layak ditingkat

pedesaan, bersifat informal, sukarela dan swadaya atas dasar kesepakatan dan

kepentingan bersama. Fungsi Gapoktan adalah sebagai kelas belajar, wahana kerja

sama dan unit produksi dan jasa dalam rangka memberikan pelayanan dan manfaat

bagi anggotanya. Keadaan perkembangan pengembalian dana PUAP per kelompok

tani di Desa Bara Tahun 2014 dapat dilihat pada Grafik 3. berikut ini :

Grafik 3. Keadaan Pengembalian dana PUAP pada masing-masing kelompok tani

Di Desa Bara tahun 2014

Madarutu I

Madarutu II

Madarutu

III

Madamila

Madantong

gu

Madarutu IV

So Bara

Dorobotti

Foo Mpon

gi

Doroseri

So Mpungga

penyetoran

8280000

5420000

6600000

2760000

4020000

7260000

4790000

5660000

4160000

7400000

4850000

tunggakan

40000 7060000

2760000

8160000

2220000

2620000

5610000

3700000

4160000

2480000

3990000

500,0001,500,0002,500,0003,500,0004,500,0005,500,0006,500,0007,500,0008,500,000

penyetoran

Page 8: Program Penyuluhan Kabupaten Dompu 2014

4. Kelembagaan

Kelembagaan Petani

Jumlah kelembagaan petani di Wilayah Desa Bara Tahun 2014 dapat disimak

pada Tabel 5. berikut ini :

Tabel 5. Jumlah Kelembagaan Petani di Wilayah Kerja WKPP Bara Tahun 2013

No Nama Lembaga Jumlah Keterangan1.2.3.4.5.6.7.8.9.

10.11.1213.

BRI Unit DesaBPR LKPKoperasi Unit DesaKoperasi Kelompok Tani / GapoktanKelompok TaniKelompok Wanita TaniUP FMAKelompok P3APengurus KTNAPoswanPasarBBI/BBUPengecer Pupuk

---1

16-121-112

Fasilitas Usaha Tani

Keadaan fasilitas usaha tani (Alsintan) di wilayah kerja WKPP Bara

sebenarnya masih belum cukup bila dibandingkan dengan jumlah lahan usaha tani yang

ada, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6. berikut ini.

Tabel 6.Keadaan Alsintan di Wilayah Kerja WKPP Bara Tahun 2014

No Nama dan Jenis Alsintan

Jumlah Keterangan

Traktor 12Hand Sprayer 16RMU 2Theresser 10Missblower 5Sabit Bergerigi 200Lantai jemur 3Gudang 3

Page 9: Program Penyuluhan Kabupaten Dompu 2014

Sasaran Luas Tanam Tahun 2013 / 2014

Program Intensifikasi Pertanian Komoditi Padi, Jagung, Kedelai dan Komoditas

Unggulan Lainnya, maka sasaran areal tanam Tahun 2014 di Bara adalah sebagai

berikut :

Tabel 7. Sasaran Luas Tanam Enam Komoditas Utama Desa Bara Tahun 2013/2014 dan MT 2014

NO KOMODITIMT.2014/2014OKT-MARET

MT 2014APRIL-SEPT

TOTAL

1. PADI 481 398 8792. KEDELAI - 331 3313 K.IJO 159 63 2224 K.TANAH 5 5 105 UBI KAYU 5 - 56 UBI JALAR

Sasaran Luas Panen Tahun 2014

Sasaran Luas Panen Tujuh Komoditas Utama Bara Tahun 2011 dapat dilihat pada

Grafik 4 berikut ini :

Grafik 4. Sasaran Luas Panen Tujuh Komoditas Utama Desa Bara Tahun 2014

PADI, 870

KEDELAI, 330

JAGUNG, 200

K.HIJAU, 110

Page 10: Program Penyuluhan Kabupaten Dompu 2014

1. Analisis Data Primera. Peta Desa

Data primer yang diperoleh dari penelusuran dengan PRA Desa Bara

menggambarkan bahwa dominasi komoditas masih yang terbesar padi sawah .

Hasil penelurusan PRA diatas yang disusun secara partispasi beberapa

perwakilan tokoh masyarakat diperoleh gambaran bahwa desa Bara termasuk

wilayah strategis, karena memiliki sumberdaya alam yang sangat baik dalam

mengembangkan komoditas pertanian yang tersebar secara merata di berbagai

kelompok tani yang ada, sehingga hal ini semakin memperjelas kondisi desa

Bara sangat potensi untuk dilakukan pengembangan dalam kegiatan agro

produksi dan agro niaga .

b. Diagram Kelembagaan

Data yang diperoleh dari penulusuran dengan Diagram Venn

menunjukan bahwa masyarakat Desa Bara masih memilki hubungan yang

sangat erat dengan keberadaan lembaga-lembaga strategis lainnya di desa. Hal

ini nampak dari letaknya hubungan masyarakat baik dengan lembaga keuangan,

lembaga penyuluhan maupun lembaga lainya .

c. Kalender Musim

Masyarakat Desa Bara secara Periodik dalam melakukan Agro Produksi baik

tanaman pangan, hortikultura dan peternakan, hal ini diperoleh dari hasil kajian

dengan beberapa petani yang mempunyai kompetensi dalam penguasaan

teknologi agro input dan potensi desa secara keseluruhan, sehingga kalender

musim ini dapat menjadi acuan dalam pengelolaan agro produksi bagi petani

yang tidak pernah memperhatikan waktu sesuai dengan kondisi iklim/cuaca

setempat.

1. Permasalahan

Dari 3 (tiga) alat analisa yang dipergunakan dengan metode PRA, diperoleh

berbagai masalah secara partisipatif dan peran aktif peserta melahirkan berbagai

persoalan yang menjadi realita yang dihadapi masyarakat dan petani di desa Bara.

Adapun permasalahan tersebut disajikan dalam tabel di bawah ini.

Page 11: Program Penyuluhan Kabupaten Dompu 2014

Tabel.8. Permasalahan

1 Penerapan sistem tanam jajar legowo dan tandur jajarmasih kurang dilaksanakan

2 Alih fungsi lahan = dari sawah ke bangunan3 Pemilik Lahan berada di luar desa Bara4 Penggunaan benih melibihi rekomendasi5 Partisipasi kehadiran petani dalam SLPTT masih kurang6 Tunggakan pengembalian dana PUAP7 Serangan keong mas masih cukup tinggi8 Pengamatan dini OPT pada tanaman jarang dilakukan9 Terbatasnya penagkaran benih kedelai lokal10 Fluktuasi harga jagung dan padi11 Lemahnya koordinasi tentang pola tanam12 Pemanfaatan limbah ternak sebagai bahan organic belum dimanfaatkan13 Penggunaan pupuk urea tidak sesuai dengan rekomendasi14 Pengaturan air tak sesuai dengan jadwal yang telah disepakati15 Pengolahan tanah kurang sempurnah16 Masih jarang penggunaan pupuk organik pada persemaian padi17 Belum berfungsinya kandang ternak sapi

2. Uji Prioritas Masalah

Beberapa permasalahan di atas, telah dilakukan uji prioritas dengan menggunakan

analisa yang cukup mendalam dan dapat di pertanggung jawabkan secara ilmiah

sehingga diperoleh beberapa prioritas masalah yang perlu dicarikan solusi

pemecahan masalah menjadi landasan bagi penyuluhan pertanian dalam

melaksanakan tugas dan fungsi di masa yang akan datang.

Prioritas masalah tersebut dapat tergambar dalam tabel berikut.

Tabel 7.Skala Prioritas masalah

NO MASALAH

SCORE

JUMLAH NILAI

JUMLAH

ORG YG

MEMILIKI

MASALAH

LUAS AKIBAT DARI MASAL

AH

MANFAAT

BAGI PETAN

I

PERANNYA THD PENDAP

ATAN PETANI

1 Penerapan sistem tanam jajar legowo dan tandur jajar masih kurang dilaksanakan 4 4 4 4 16

2 Alih fungsi lahan 2 2 4 4 123 Pemilik Lahan berada di luar

desa Bara 4 4 4 4 164 Penggunaan benih melibihi

rekomendasi 4 4 4 4 165 Partisipasi kehadiran petani

dalam SLPTT masih kurang 4 4 4 4 16

Page 12: Program Penyuluhan Kabupaten Dompu 2014

6 Tunggakan pengembalian dana PUAP 3 4 4 4 15

7 Serangan keong mas masih cukup tinggi 4 4 4 4 16

8 Pengamatan dini OPT pada tanaman jarang dilakukan 4 4 4 4 16

9 Terbatasnya penagkaran benih kedelai local 2 4 4 4 14

10 Fluktuasi harga jagung 4 4 4 4 1611 Lemahnya koordinasi tentang

pola tanam 2 3 4 4 1312 Pemanfaatan limbah ternak

sebagai bahan organic belum dimanfaatkan 2 4 4 4 14

13 Penggunaan pupuk urea tidak sesuai dengan rekomendasi 3 4 4 4 15

14 Pengaturan air tidak sesuai dengan jadwal yang telah disepakati 4 4 4 4 16

15 Pengolahan tanah kurang sempurnah 4 4 4 4 16

16 Banyaknya bibit yg putus disaat pencabutan 4 4 4 4 16

17 Belum berfungsinya kandang ternak sapi 2 3 4 4 13

Menentukan score yang sangat mendesak nilai : 4, 3, mendesak, 2, kurang mendesak

Dari uji prioritas masalah diperoleh 10 prioritas yang perlu dicari pemecahannya dan

dapat dijadikan sebagai bahan penyuluhan di WKPP Bara.

1. Penerapan system tanam jajar legowo dan tandur jajar masih jarang dilaksanakan

2. Pemilik Lahan berada di luar desa Bara

3. Penggunaan benih melibihi rekomendasi

4. Partisipasi kehadiran petani dalam SLPTT masih kurang

5. Serangan keong mas masih cukup tinggi

6. Pengamatan dini OPT pada tanaman jarang dilakukan

7. Fluktuasi harga jagung dan jagung

8. Pengaturan air tidak sesuai dengan jadwal yang telah disepakati

9. Pengolahan tanah kurang sempurnah

10. Banyaknya bibit yg putus disaat pencabutan

Dan untuk mengukur sejauh mana kemampuan petani dan masyarakat

dalam merespon kondisi social masyarakat yang ada di Desa Bara baik dari segi

pengetahuan,sikap dan ketrampilan dilakukan dengan menggunakan matrik Impack

Point sebagai berikut.

Page 13: Program Penyuluhan Kabupaten Dompu 2014

III. PENUTUP

Demikian Programa Penyuluhan Pertanian Tingkat WKPP Desa Bara Tahun 2014

disusun dengan harapan kepada semua pihak-pihak terkait yang terlibat dengan

pelaksanaan Programa Penyuluhan Pertanian ini dapat membantu memberikan saran dan

kritik yang membangun demi penyempurnaan pada masa-masa yang akan datang.