PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

36
PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06Tahun20D7

Transcript of PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

Page 1: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

PERATT]RAN DAERAHKABUPATEN DOMPUNomor : 06 Tahun20D7

Page 2: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

w

Menimbang : a.

PERATURAN DAERAH KABTJPATEN DOMPUNOMOR 06 TAIITJN 2fi}7

TENTANG

RENCANA TATA RUANG WILAYAHKABUPATEN DOMPU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAIIA ESA

BTJPATI DOMPU

bahwa untuk mengarahkan pembangunan di Kabupaten Dompu

dengan memanfaatkan ruang wilayah secara berdaya gun4 serasi,

seimbang dan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dan pertahanan masyarakat dan

pertahanaan keamanan, perlu disusun Rencana Tata Ruang

Wilayah;

bahwa dalam rangka mewujudkan keterpaduan pembangunan

antar sektor, daerah, dan masyarakat, maka Rencana Tata Ruang

Wilayah merupakan arahan lokasi investasi pembangunan yang

dilaksanakan Pemerintah, masyarakat, dan atau dunia usaha;

bahwa dengan berlakunya Undang - Undang nomor 24 tahun

1992 tentang Panataan Ruang dan Peraturan Pemerintah Nomor

47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional,

maka strategi dan arahan kebijakan pemanfaatan ruang wilayah

nasional perlu dijabarkan ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Dompu;

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf 4 b. c, d" perlu menetapkan Rencana Tata Ruang Wilayah

o-

J I

Page 3: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

Mengingat : l

3 .

9.

l l .

dengan Peraturan Daerah;

Undang - undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan

Daerah - Daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerahdaerah

Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur;

Undang - undang 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok -

Pokok Agraria (Lembaran Negara tahun 1960 Nomor 104,

Tambahan Lembaran Negara Nomo r 2043);

Undang - undang Nomor ll Tahun Tahun l?74 tentang

Pengairan (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 65, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3046);

Undang - undang Nomor l3 Tahun 1980 tentang jalan (Lembaran

Negara Tahun 1980 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara .

3 l 86);

Undang - undang Nomor 16 Tahun 1985 tenrang Rumah Susun

(Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 75, Tambahan Lembaran

Negara 3318);

Undang - undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konsen'asi

Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara

Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor

3319):

Undang - undang Nomor 4 Tahm 1992 tentang perumahan dan

Permukiman (Lembaran Negara tahun 1992 Nomor 23,

Tambahan l,embaran Negara Nomor 3469);

lJndang - undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar

Budal,a (I.embaran Negara l'ahun 1992 Nomor 27, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3469);

Undang - undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang I.alu Lintas dan

Angkutan Jalan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 49,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3480);

Undang - undang Nomor 24 Tahun I 992 tentang penataan Ruang

(Lembaran Negara Tahun I 992 Nomor I 15. Tambrfian Lembaran

Negara Nomor 5301);

Undang - undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan

2.

4.

7.

10 .

Page 4: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

12.

13.

I .+.

1 5 .

16.

t7 .

18 .

19 .

Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68,

Tambahan lrmbaran Negara Nomor 3699);

Undang - undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor I15, Tambahan Lembaran

NegaraNomor 5301);

Undang-undang Nomor 4l Tatrun 1999 tentang Pokok-pokok

Kehutanan (t embaran Negara Tahun 1999 Nomor 167,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3888);

Undang-undang Nomor 38 Tahun 2002 tentang Pertahanan

Negara (tembaran Negara Tahun 2002 Nomor 03, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 1469);

Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan

Gedung (trmbaran Negara Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4247);

Undang-undang Nomor 07 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 4377);

Undang-undang Nomor l0 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Irmbaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2(XX Nomor 53 Tambahan Lembaran Nesara

Republik lndonesia Nomor 4389);

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun

2004 Nomor 104);

Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (trmbaran

Negara Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara

\sms1{444);

Undang-undang Nomor 32 Tahun 20M tentang Pemerintahan

Daerah:

Peraturan Pemerintah Nomor 69 tahun 1996 tentang Pelaksanaan

Hak dan Kewajibal serta Bentuk dan Tata Cara Peran serta

Masyarakat dalam Panataan Ruang (Lembaran Negara Tahun

1996 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3660);

20.

z r .

Page 5: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

22.

23.

Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang RencanaTata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Tahun 1997Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3721);

Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun l9g5 tentan Jalan(lembaran Negara Nomor 3T,Tambahan kmbaran Negara Nomor3293);

Peraturan Pemerintah Nomor 69 tahun 1996 tentang pelaksanaan

Hak dan Kewa-iiban serta Bentuk dan Tata Cara peran sertaMasyarakat dalam panataan Ruang (Lembaran Negara Tahun1996 Nomor lO4, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3660);Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang RencanaTah Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Tahun 199?,Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Nomo r 3721);Peraturan Pemerintah Nomor 6g Tahun l99g tenrang KawasanSuaka Alam dan Kawasan pelestarian Alam (Lembaran NesaraTahun 1998 Nomor 132);

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang RencanaTata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Tahun 1997Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Nomo r 3721\;Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentangKen'enangan Pemerintah dan Kewenangan provinsi sebagaiDaerah Otonom (Lembaran Negara T.ahun 2000 Nomor 54.Tambahan Lembaran Negara Nomo r 3952);

Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2001 tentang Irigasi(Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 143, Tambahan LembaranNegara Nomor 4156);

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentangPenatagunaan Tanah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 45,Tambahan Lembaran Negara Nomor 43g5);

Keputusan Presiden Repubtik Indonesia Nomor 32 Tahun 1990tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2000tentang Koordinasi penataan Ruang Nasional;

24.

25.

26.

27.

28.

29.

10.

J t .

) 2 .

Page 6: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

) 3 . Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor I Tahun 1987 tentang

Penyerahan Fasilitas Sosial, Prasarana Lingkungan, dan Utilitas

Umum;

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1987 tentang

Pedoman Penyusunan Rencana Wilayah;

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1988 tentang

Penyelenggaraan Penataan Ruang di Daerah;

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 1988 tentang

Tata Cara Peran Serta Masyarakat Ddam Proses Perencanaan

Tata Ruang di Daerah;

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 134 Tahun 1988

tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Daerah tentang Reniana

tata Ruang Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I dan Rencana Tata

Ruang Wilayah Kabupaten Tingkat II;

34.

35.

) t .

61

Page 7: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

DENGAI\ PERSETUJUAIY BERSAMA

DEWAN PERWAKILAIY RAKYAT DAERAH KABUPATEN DOMPU

DAN

BUPATI DOMPU

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DoMpu TENTANGRENCANA'TATA RUANG \VILAYAH KABUPATEN DOMPU

BAB I

Ketentuan Umum

Pasal I

Dalan Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

a. Daerah adalah Kabupaten Dompu.

b. Pemerintah Daerah adalah Bupati Dompu beserta perangliat Daerah otonom yanglain sebagai Badan Eksekutif Daerah.

Ilupati adalah Bupati Dompu.

l'ejabat yang ber*'enang adalah pejabat yang diberi tugas tertentu dibidang penataanruang sesuai dengan peraturan perundang_undangan yang berlaku.

Ruang adalah rvada.h yang meliputi ruang daratan, ruang lautan, nrang udara sebagaitempat manusia dan mahruk lainnl'a yang hidup dan melakukan kegiatan sertamcmelihara kelangsungan hidupnl.a.

f. -l-ata

nrang adalah wujud struktural dan pola pemanfaatan ruang, baik direncanakanmaupun tidak.

S. Penataan ruang adalah proses perencanaan tata

pengendalian pemanfaatan ruang.

ruang, p€manfaatan ruang, dan

I{uncana tata ruanq adalah hasil perencan.un tata ruang.

wilayah adalah ruang'ang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur

d.

h .

i .

Page 8: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

o.

terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif

dan atau aspek fungsional.

Kawasan adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta unsur terkait

padanya yang batas sistermya ditentukan berdasarkan aspek fungsional serta

mempunyai ciri tertentu.

Wilayah percncanann adalah wilayah yang diarahkan pemanfaatan nnngnya sesuai

dengan masing-masing jenis rencana wilayah yang berada diwilayah administrasi

daerah.

Sistem perwilayahan adalah satu kesatuan nxmg secara uhrh walaupun keadaan

ruang satu sama lainnya berbeda" tetapi memungkinkan untuk dilaksanakannya

berbagai kegiatan yang dapat saling mengisi dalam rangka meningkatkan p€layanan

Pemerintah Daerah.

Sistem transportasi adalah suatu rangkaian kegiatan transportasi yang terpadu,

meliputi kegiatan pengembangan sarana dan prasarana angkutan penumpang

maupun barang

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung, baik

berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan

tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung

perikehidupan dan penghidupan.

Fasilitas sosial adalah fasilitas yang dibutuhkan masyarakat dalam lingkungan

permukiman yang meliputi fasilitas pendidikan, kesehatan, perbelanjaan dan niaga,

pemerintah dan pelayanan umum, peribadatan, rekreasi dan kebudayaan, olah raga

dan lapangan terbuka serta pemakaman umum.

Utilitas umum adalah bangunan-bangunan yang dibutuhkan dalam sistem pelayanan

lingkungan dan terdiri dari jaringan air bersih, listrik, gas, telepon, terminal angkutan

umum,/bis, shelter, kebersihan/pembuangan sampah, dan pemadam kebakaran.

Prasarana lingkungan adalah kelengkapan lingkungan yang meliputi jalan, saluran

pembuangan air limbah, dan saluran pembr-rangan air hujan.

Penyidik Pegawai Negeri sipil adalah Pejabat Pegawan Negeri Sipil tertentu

dilingkungan Pemerintah Daerah yang diberi wewenang khusus oleh undang-undang

untuk melakukan penyidikan terhadap pelanggaran peraturan daerah.

p.

r.

Page 9: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

( l )

\ z )

BAB N

RUANG LINGKUP

Pasal 2

Rencana Tata Ruang wilayah mempunyai wilayah perencanaan yang terikat dengan

batas wilayah administrasi.

Rencana Tata Ruang Wilayah merupakan rumusan tentan.g kebijaksanaan

pengembangan Kabupaten secara menyeluruh yang rincian beserta uraiannya

sebagaimana tercantum dalam buku Rencana Tata Ruang Wilayah merupakan

lampiran yang tidak terpisahlian dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 3

Rcncana Tata Ruang Wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Peraturan Daerah ini

me l ipu t i :

a. 'l-rrjuan

pemanfaatan ruang wilayah untuli peningkatan kesejahteraan masyarakat dan

pcrtahanan keamanan yang diwujudkan melalui strategi pelaksanaan pemanfaatan

ruang wilayah untuk tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas.

Itcncana skuktur dan pola pemanfaatan ruang wilayah

Rencana umum tata ruang wilayah.

Pcdoman pengendalian pemanfaatan ruang wilayah.d .

64

Page 10: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

BAB III

ASAS, TUJUAN DAN STRATEGI

Bagian Pertama

Asas dan Tujuan

Pasal 4

Rencana Tata Ruang Wilayah sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 Peraturan Daerah ini

disusun berazaskan :

a. Pemanfaatan ruang bagi semua kepentingan secara terpadu, berdayaguna dan berhasil

guna, serasi, selaras, seimbang dan berkelanjutan.

b. Keterbukaan, persamaan, keadilan dan perlindungan hukum.

Pasal 5

Tujuan pemanfaatan ruang wilayah sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf a

Peraturan Daerah ini yaitu :

a. Terselenggaranya pemanfaatan ruang wilayah yang berkelanjutan dan berwawasan

lingkungan sesuai dengan kemampuan daya dukung dan daya tampung lingkungan

hidup serta kebijaksanaan pembangunan nasional dan daerah.

b. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budi

daya di kawasan perwilayahan, kawasan perdesaan dan kawasan tertentu yang ada di

daerah.

c. Ter*ujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya

buatan dengan memperhatikan sumber da1'a manusia.

d. Terwujudnya kehidupan masyarakat yang sejahtera.

e. Menciptakan kelestarian lingkungan permukiman dan

alam dan sumber daya

kegiatan wilayah yang

merupakan usaha menciptakan hubungan serasi antar manusia dengan lingkungan,

yang tercermin dari pola intensitas penggunaan ruang wilayah

f. Meningkatkan daya guna dan hasil guna pelayanan dengan mengembangkan fasilitas,

sarana maupun prasaftma yang merupakan upaya pemanfaatan ruang secara optimal.

g. Memberi kepastian hukum dalam hal pemanfaatan ruang yang merangsang

partisipasi investor dalam mengembangakan potensi yang ada.

h. Mengarahkan pembangunan wilayah yang lebih tegas dalam rangka upaya

pengendalian, pengawasan, perencanaan pengembangan fisik wilayah baik kualitas

Page 11: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

( r )

(b)

maupun kuantitasnya

Membantu menetapkan prioritas pengembangan wilayah dan memudahkan

penlrusunan Rencana Detail Tata Ruang Wilayah di setiap kecamatan untuk dijadikan

pedoman bagi tertib pengaturan ruang.

Bagian Kedua

Strategi Pelaksanaan

Pasal 6

untuk mervujudkan tujr.un pemanfaatan ruang wilayah sebagaimana dimaksud

dalam pasal 5 peraturan daerah ditetapkan strategi pelaksanaan pemanfaatan ruang.

x'ilayah.

strategi pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat

( I ) pasal ini meliputi :

a. Penetapan firngsi wilayah.

b. Pengembangansistemperwilayahan.

c. Sistem kegiatan pembangunan dan sistem permukiman wilayah.

d. Sistem prasarana transportasi dan utilitas pelayanan wita1.ah.

e. Pcnatagunaan tanah. penatagunaan air, penatag'naan udara dan penatagunaan

sumber daya alam lainnya.

Page 12: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

BAB ry

ARAH KEBIJAKSANAAIV DAN FTINGSI WILAYAH

Bagian Pertama

Arah Kebijakan

Pasal 7

Pengembangan Wilayah diarahkan kepada :

a. Satuan Wilayah Pengembangan I mencakup Kecamatan Dompu dan Kecamatan

Woja dengan pusat di Kota Dompu berfrmgsi sebagai pusat wilayah dan

perdagangan.

b. Satuan Wilayah Pengembangan II mencakup Kecamatan Kempo, Manggelewa dan

Kecamatan Kilo dengan firngsi sebagai pengembangan perikanan, pertanian,

petemakan, pengembangan pelabuhan Kempo dan Kilo dan pengembangan

pariwisata

c. Satuan Wilayah Pengembangan III mencakup Kecamatan Pajo dan Hu'u dengan

fungsi pengembangan pariwisata perikanan, petemakm dan industri kerajinan

rakyat.

d. Satuan Wilayah Pengembangan [V mencakup Kecamatan Pekat dengan fungsi

sebagai pengembangan hutan lindung (kaki Gunung Tambora Selatan),

pengembangan pertanian, perikanan, petemakan, pengembangan Pelabuhan Calabai

dan pengembangan pariwisata-

Pusat-pusat pertumbuhan pertumbuhan yang dapat dikembangkan dalam rangka

mendorong laju percepatan pembangunan di Kabupaten Dompu adalah :

- Pusat Pertumbuhan Soriutu (Kecamatan Manggelewa)

Pada pusat pertumbuhan Soriutu akan dititik beratkan pada kegiatan pembangunan

di bidang : Petemakan, Perkebunan, Pertanian Tanaman Pangan, Industri,

Kehutanan dan Transmigrasi.

- Pusat Pertumbuhan Rasabou (Kecamatan Hu'u)

Titik berat kegiatan pembangunannya adalah : Pertanian, Petemakan, Pariwisata

Perikanan, Pertambangan dan Industri.

- Pusat Pertumbuhan Malaju (Kecamatan Kilo)

Titik berat kegiatan pembangunannya adalah : Perikanan, Petemakan, Pariwisata

Perkebunan, dan Industri.

Page 13: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

- Pusat Pertumbuhan Calabai (Kecamatan pekat)

Titik berat kegiatan pembangunannya adalah : pertanian. Kehutanan.Peternakan" Perikanau dan Industri.

Bagian Kedua

Fungsi Wilayah

Pasal 8

Wilayah dan atau Daerah berfungsi sebqgai :

a. Wilayah Permukiman.

b. Wilayah Pertanian.

c. Wilayah Petemakan.

d. Wilayah Industri.

e. Wilayah Wisata alam.

f. Wilayah Peternakan.

KEBTJAKSAN^^" rJ;";ANGAN wrLAyAHBegian Pertama

Kebijaksanaan umum pemanfaatan wilayah

Pasal 9

Kehiiaksanaan umum pemanfaatan wilayah diarahkan untuk :(a). \'{endorong perwujudan p€nataan dan pengendalian fisik wilayah, terutama untuk

pcrkembangan jaringan pusat p€rtumbuhan baru yang rnemitiki bangkitanpergeralian dan penarikan pergerakan dengan intensitas tinggi seperti pasar, pusar-pusat pertokoan' perguruan tinggi, sekolah-sekorah, terminal dan sebagainya.

(b). Me*ujudkan keseimbangan pertumbuhan antara pusat wilayah dengan kecamatan-kecamatan yang mengelilinginya melalui pengurangan kecenderungan

terkonsentrasinya arus lalau lintas ke satu titik tujuan dipusat-pusat keramaian dansentra-sentra ekonomi ke berbagai penjuru wilayah Kabupaten.

(c) ivlcnciptakan iklim yang dapat menggairahkan kegiatan ekonomi dengan penentuan

lokasi yang tepat untuk mendorong prakarsa usaha swasta maup'n pemerintah

semaksimal mungkin.

68

Page 14: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

(d) Pengembangan nrang terbuka hijau wilayah sebagai salah satu elemen yang dapat

memberikan nilai tambah bagi kepentingan masyarakat secaftl umum melalaui

p€netapan kriteria pengembangan nrang terbuka bagi pengembangan setiap sehor

kegiatan perwilayahan yang meliputi :

- Posisi sungai, danau dan sumber air lainnya serta view spot tidak boleh tertutup

atau terhalang bangunan melainkan barus selalu terbuka;

- Daerah tangkapan air harus diperluas dengan membuka lahan di lokasi - lokasi

perkotaan yang padat penduduk untuk dijadikan lapangan - lapangan terbuka

hijau;

- Meningkatkan kualitas lingkungan pada kawasan - kawasan yang memerlukan

pengamanan seperti bantaran sungai, danjalur hijau;

Menyerasikan pengembangan kegiatan pelayanan wilayah yang dapat

mengakomodir dan mampu melayani penduduk wilayah Kabupaten Dompu dan

sekitarnya-

Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dengan orientasi pada perbaikan dan

peningkatan kualitas lingkungan hidup.

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan dengan melibatkannya

secara altif setiap kegiatan pembangunan melalui kelompok masyarakat

(community based development) .

Bagian Kedua

Ketrijaksanaan Umum Pengembangan Perekonomian wilayah

Pasal 10

Kebijaksanaan Umum Pengembangan Perekonomian Wilayah diarahkan pada :

a. Pengembangan iklim usaha yang menjamin terciptanya persaingan yang sehat antara

usaha kecil, menengah dan besar.

b. Pemasyarakatan dan penyederhanaan mekanisme perencanaan, pemantauan dan

evaluasi kegiatan antar sektor ekonomi.

c. Pengembangan informasi pasar untuk menjamin pemasaran hasil produksi.

d. Perumusan dan pelaksanaan regulasi yang memungkinkan terciptanya iklim yang

kondusif bagi investasi, yang secara langsung berpengaruh pada perkembangan

kegiatan usaha kecil menengah.

(e )

(0

Page 15: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

h.

Penyederhanaan dan peningkatan efisiensi segala benhrk pengaturan 'ntukpenyelenggaraan usaha, sehingga memberi kesempatan yang lebih besar kepada

usaha kecil menengah untuk memasuki pasar dan berkembang secara wajar.

Peningkatan produktifitas masyarakat melalui penciptaan lapangan ke{a danpenciptaan iklim usaha yang baik dan kondusif.

Pemberdayaan ekonomi rakyat dan sikap keberpihakan terhadap ekonomi remah dansektor informal melalui pembinaan teknis, permodaran dan pemasaran.

Menciptakan dan meningkatkan peluang pasar dalam pemasaran hasil-hxil produksipertanian dari wilayah sekitamya sebagai salah satu rokomotif penggerakperekonomian wilayah.

Bagian Ketiga

Kebijaksanaan Umum pengembangan Kependudukan

Pasal I I

Kebijaksanaan umum Pengembangan Kependudukan diarahkan untuk meningkatkan danmemperluas kesempatan kerja yang diimbangai dengan peningkatan produktifitas tenagakerja.

Bagian Keempat

Kcbijaksanaan Umum pengembangan Teta Ruang Wilavah

Pasal 12

Kchiiaksanaan umum pcngembangan tata ruang wilayah diperuntukan :( I ) l.lntuk daera]r yang teluh terbangun seperti :

a. Permukiman.

b. Industri-

c. Jasa dan perdagangan.

d. Taman, olah raga dan rekreasi.

e. Kuburan.

f. Perkantoran.

g. llangunan-bangunan bersejarah.

Keberadaannya tetap dipertahankan dan diarahkan untuk meningkatkan kualitas dan

Page 16: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

(2)

(3)

(4)

kuantitas bangunan melalui pembangunan secara vertikal dan untuk area-are{l yang

benifatterisolasi(enclove)diperlukanpenanganans€carakhususdanterpadu.

Untuk daerah yang ttdak daPat dialihfungsiY'an p€nggumannya :'

a. Badan airlsungai dansemPodan

Situ-situ alami dan situ-situ buatan yang dikembangkan dilingkungan pemukiman'

Khusus untuk bangunan yang telah ada pada daerah yang tidak dapat

dialihflrngsikan penggunaannya sebagaimana dimaksud padaayatQ) pasal ini akan

ditertibkan,yangpengaturannyaditetapkandalamperatrrrarrDaerahtersendiri.

Untukdaerahyangbelumterbangunnamundapatdialihfirngsikansepedi:

a Pertanian teknis.

b. Pertanian non teknis.

c. Pertanian lahan kering

Untuk daerah yang belum terbangun sebagaimana dimaksud pada ayat (a) pasal 12

tersebut, bisa dikonservasikan untuk pembangunan sepanjang memenuhi kriteria

teknis yang ditentukan.

Bagian Kelima

Kebijalsanaan Arahan Pengembengen Permukimen wilayah

Pesal 13

Pengembangan kawasan permukiman untuk jangka panjang sebagian besar

dialokasikan keseluruh arah sesuai dengan luas 'wilayah' Adapun wilayah yang

potensial untuk dikembangkan dan mempunyai tingkat pertumbuhan tinggi, yaitu

Kecamatan Pekat yang terkosentrasi pada daerah calabai dan satond4 kemudian

wilayah Kecamatan Manggelewa yang terkonsentrasi pada daerah Soriutu dan

sekitarnya, serta wilayah Kecamatan Dompu yang terkosentasi pada pusat wilayah

dan pengembangannya-

Lingkungan permukiman yang ada sudah diarahkan melalui usaha perbaikan dan

peremajaan serta pengaturan dan keserasian tata ruang terutama pada lingkungan

permukiman padat dan tidak teratur.

(3) Menciptakan lingkungan pemukiman wilayah maupun desa yang memenuhi

persyaratan.

(4). Menciptakan interaksi sosial-ekonomi antara sarana pemukiman desa" maupun

(5)

( l )

/ t \

Page 17: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

(s)(6)

(7)

satuan pemukiman wilayah ataupun antar keduanya dalam sistem permukiman

global.

Penegasan peran dan fungsi kawasan secarajelas.

Penentuan intensitas pengembangan kawasan berdasarkan jangkauan pelayaan.

I\'lenentukan distribusi antara fungsi-fungsi sosial ekonomi 0asa-jasq infrastruktur,

organisasi dan fasilitas) dalam pemukiman, merupakan hal penting untukpembangunan lokal dan regional.

Bagian Keenam

Kebijaksanaan pengembangan Transportasi

Pasal 14

t

Kebijahsanaan pengembangan Transportasi diarahkan untuk :(l) Merealisasikan renciula pembangunan jalan lingkar selatan, dimaksudkan untuk

mengurangi beban transportasi dipusat wilayah.

(2) lv{embangun jalan-jalan tembus sebagai salah satu altematif pemecahan kemacetanlalu lintas.

(3) N{eningkatkan dan mengembangkan serta mempertegas fungsi jaringan jalan,

dilanjutkan dengan pengaturan lalu lintas yang optimal dan efisien.(1) Menyedialian serta meningkatkan sistem transportasi penumpang lokal maupun

reg:ional yang terpadu.

i5) lr'{engembangkan pola sirkulasi angkutan penumpang lokal dan angkutanpenumpang regional melalui penyediaan sub-sub terminal. Hal ini untuk mengatasii.tensitas pergerakan yang tinggi dipusat wilayah d;ur pemerataan perayananangkutan penumpang disemua wilayah.

(6) Mengembangkan moda angkutan penumpang umum yang sesuai dengankarakteristik dan pola jaringan jalan.

(7) Mengembangkan tata hijau dan trotoar di kawasan sepanjang jaran Arteri danKolektor untuk mencapai keamanan dan kenyamanan pemakai jalan sertamenciptakan keindahan wirayah sekaligus untuk tercapainya keseimbanganlingkungan wilayah.

n

Page 18: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

( l )

(2)

/ 1 \

(4 )

Bagian Ketujuh

Kebijaksanaen Pengembengan Utilitas Wilayah

Pasal 15

Penyediaan fasilitas sosial dan utilitas umum akan disebarkan pada pusat-pusat

pelayanan wilayah dan lingkungan perumahan pemukiman sesuai dengan kebutuhan

dan fungsinya.

Menetapkan standar luas lahan dan tingkat pelayanan sosial dan utilitas umum bagi

wilayah-wilayah yang memiliki kecenderungan perkembangan.

Memprioritaskan penyediaan lahan untuk pengembangan fasilitas sosial dan utilitas

umum bagi milayah-wilayah yang memiliki kecenderungan perkembangan .

Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan wilayah.

Bagian Kedelapan

Kebijaksanaan Pengembangan Ruang Terbuka Hijau

Pasal 16

Pengembangan ruang terbuka hijau wilayah Kabupaten yang dapat menjaga

keseimbangan dan kelestarian lingkungan serta mengurangi dampak pembangunan

wilayah Kabupaten.

Pengembagan fungsi ruang terbuka hijau wilayah ditujukan untuk mendapatkan

proporsi yang baik antara dimensi ruang terbuka.wilayah dengan bangunan baik

secara vertikal maupun horizontal.

Pengembangan ruang terbuka hijau wilayah Kabupaten yang dapat memberikan

kesan estetika yang indah dan menguatkan identitas wilayah Kabupaten Dompu.

Pengembangan nrang terbuka hijau wilayah sesuai dengan fungsi dan hirarkinya

untuk memenuhi kebutuhan akan ruang terbuka yang sekaligus dapat menunjang

kegiatan perwilayahan

Menetapkan kawasan-kawasan hijau makro sebagai fungsi konservasi untuk

menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan.

Peningkatan peran serta ma-syarakat dan swasta dalam pengembangan ruang terbuka

hijau dimulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian

sebagai bentuk peranserta aktif masyarakat dalam perencanaan tata ruang wilayah

(1 )

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Page 19: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

Kabupaten.

(7) Mengembalikan fungsi ruang terbuka hijau yang telah berkurang atau berubah ke

bentuk semula sesuai dengan fungsinya.

Pasal 17

( l) Ruang Terbuka Hijau sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 terdiri dari :a. Ruang Terbuka Hijau Publik

b. Ruang Terbuka Hijau Privat

(2) Proporsi Ruang Terbuka Hijau pada wilayah Kota paling sedikit 30 (Tiga puluh

Persen) dari luas wilayah kota.

(3) Proporsi Ruang Terbuka Hijau Publik pada wilayah Kota paling sedikit 20 (Dua

Puluh Persen) dari luas wilayah kota.

Pasal 18

(1) Distribusi Ruang Terbulia Hijau publik sebagaimana dimaksud ayat (l) dan (J)

disesuaikan dengan sebaran penduduk dan hierarki pelayanan dengan

memperhatikan rencana struktur dan tata ruang.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyediaan penataan ruang terbuka hijau

sr.bagaimana Pasal l6 diatur dengan peraturan perundang_undangan.

BAB VI

I{ENCANA PENGE]\IBANGAN DAN PENATAAN RUANG WILAYAH

Pasal 19

Renca'a pengcmbangan dan penataan ruang u'irayah untuk kurun waktu g (derapan)

tahun secara garis besar meliputi :

a. Rencana pengembangan tata ruang wilayah.

b. Rencana pengaturan kependudukan.

c. Rencana penggunaan lahan.

d. Rencana pengembangan fasilitas sosial dan ekonomi.

c. Rencana kawasan khusus.

l. Rencana sistem transportasi.

g. Rencana pengembangan utilitas umum.

h. Rencana pengembangan pftrsar:rna lingkungan.

Page 20: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

d.

e.

(2)

a.

b.

BAB VII

RENCANA PENGELOLAAN PEMBANGUNAI{ WILAYAH

Bagian Pertema

Tahapan Pelaksanaan Rencana

Pssal 20

Tahapan pelaksanaan rencana pembangunan wilayah dituangkan dalam indikasi program

periode l0 (sepuluh) tahun secara garis besar meliputi :

(l) PengembanganTahap I : tahun 2005 -2010 yaitu :

a. Menyusun progt:un - program teknis dari rekomendasi yang telah ditentukan.

b. Pembangunan Prasarana dan sarana untuk mendukung kawasan -kawasan prioritas

yang telah ditetapkan.

Melakukan pembinaan dan peningkatan pada seklor sosial ekonomi masyarakat

untuk mendukug program-program yang telah ditetapkan.

Menyusun mekanisme operasional masing-masing kawasan.

Menetapkan strategi investasi.

Pengembangan Tahap II : tahun 2010 - 2015 meliputi :

Melanjutkan pengembangan pada tahap I yang belum selesai.

Pengembangan selanjutnya pada sektor-sektor unggulan dan sektor basis untuk

pertumbuhan ekonomi wilayah.

c. ?engembangan sektor dan kawasan secara professional.

d. Melakukan studi dan penelitian untuk langkah ekspor hasil komoditi dan produksi.

Pasal 21

Rencana indikasi pro$am sebagaimana yang dimaksud dalam pasal l8 peraturan Daerah

ini meliputi sebagai berikut :

a. Menetapkan lokasi perdagangan danjasa regional dilokasi-lokasi strategis.

b. Menetapkan lokasi fasilitas sosial yang tersebar pada setiap kecamatan dan pada

setiap lingkungan perumahan baru.

c. Mengarahkanlokasiperkantoran.

d. Mengarahkan penyebaran fasilitas pendidikan, meningkatkan kualitas, lasilitas

sarana dan pnnarana pendidikan, serta pembangunan sekolah baru.

Page 21: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tempat peribadatan serta penambahan lahan-

lahan untuk peribadatan dilokasi permukiman baru secara tenebar.

f. Meningkatkan kualitas pelayanan, saftna dan prasarana kesehatan serta

mengarahkan penyebaran fasilitas kesehatan ke setiap kecamatan.

g. Menyebarkan lokasi taman dan olah raga terulama pada permukiman-permukiman

baru

h. Meningkatkan kualitas tempat rekeasi dan budaya serta fasilitas rekreasi alam.

i. Penertiba-r lalau lintas kendaraan penumpang umum dan barang, dan penegasan

fungsi jalan tembus dan jalan baru.

j. Menetapkan industri non-polutan yang strategis dan pengembangan kegiatan agro

industri.

k. Penetapan ruang terbuka hijau berupa taman wilayah dan jalur hijau

l. Peningkatan pelayanan air benih untuk masyarakat.

m. Peningkatan pelayanan listrik untuk masyarakat.

n. Pengelolaan limbah rumah tangga secara kolektif/terpadu.

o. Peningkatan wilayah layanan angkutan sampah.

p. Peningkatan layanan telepon sesuai dengan standar dan kebutuhan.

q. Pemanfaatan sungai-sungai sebagai saluran irigasi makro dan pengendalian banjir.

Bagian Kedua

Pengelolaan Pembangunan

Pasal 22

Pengelolaan pembangunan *'ila1'ah melibatkan seluruh instansi pemerintah, swasta dan

masyarakat.

BAB VIII

PENGENDALIAN PEI\TANFAATAN RUANG

Pasal 23

(l) Pengendalian pemanfaatan ruang diselenggarakan dengan cara :

a. Melaporkan pelaksanaan pemanfaatan ruang.

b. Pemantau perubahan pemanfaatan ruang,

c. Mcngevaluasi konsistensi pelaksanaan rencana tata ruang.

d. Penrberian sanksi hukum atas pelanggaran terhadap pemanfaatan ruang.

Page 22: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

( l )

(2)

(3)

(2) Pengendalian pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini

dilakukan melalui kegiatan pengawasan dan penertiban pemanfaatan ruang.

Pasal 24

(l) Pelaksanaan pengawasan terhadap pemanfaatan ruang dilakukan melalui kegiatan

pelaporan, pemanfaatan dan evaluasi.

(2) Hasil pengawasan pemanfaatan ruang berupa temuan penyirnpangan.

(3) Bupati wajib menyiapkan iangkahJangkah tindak lanjut untuk pemeriksaan dan

penyidikan atas penyimpangan terhadap pemanfaatan ruang.

Pasal 25

Penertiban pemanfaatan ruang didaerah dilakukan melalui penertiban langsung dan

penertiban tidak langsung.

Penertiban langsung sebagaimana dimakud pada ayat (l) ini yang dilaksanakan

melalui pemberian sanksi administratif, sanksi pidana dan sanksi perdata.

Penertiban tidak langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (l) pasal ini,

dilaksanakan melalui antara lain :

a. Pengenalan kebijakan pajaVretribusi.

b. Pembatasan pengadaan prasarana dan sarana

c Penolakan pemberian perijinan pembangunan.

Pasal 26

Dalam kegiatan penataan ruang wilayah, masyarakat berhak :

a. Berperan serla dalam proses perencanaan tata nulng, pemanfaatan ruang dan

pengendal ian pemanfaatan ruang.

b. Mengetahui secara terbuka Rencana Tata Ruang wilayah Kabupaten Dompu.

c. Menikmati manfaat ruang dan/atau pertambahan nilai ruang sebagai akibat dari

penatzun ruang.

e. Memperoleh penggantian yang layak atas kondisi yang dialaminya sebagai akibat

pelaksanaan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan tata ruang.

Pasal 27

(l) Untuk mengetahui rencana tata ruang sebagaimana dimaksud dalam pasal 24

Page 23: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

(2)

( l )

(t)

Peraturan Daerah ini, masyarakat mengetahui Rencana Tata Ruang wilayah Daerah

dari Lembaran Daerah Rencana Tata Ruang wilayah yang telah ditetapkan melalaui

pengumuman atau penyebarluasan oleh Pemerintah Daerah pada tempat-tempat

yang memungkinkan masyarakat mengetahuinya dengan mudah.

Pengumuman atau penyebarluasan sebagaimana dimaksud pada ayat (l) pasal ini

diketahui masyarakat dari penempelan/pemasangan peta rencana tata ruang yang

bersangkutan pada tempat-tempat umum dan kantor-kantor yang secara firngsional

mengenai rencana tata ruang tersebUt.

Pasal 28

Dalam menikmati manfaat ruang dan/atau pertambahan nilai ruang sebagai akibat

penataan ruang sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 peraturan daerah ini.,

pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan peratuan perundang-undangan

atau kaidah yang berlaku.

llntuk menikmati dan memanfaatkan nrang beserra Sumber Daya Alam yang

terkandung didalamnya, menikmati manfaat ruang sebagaimana dimalisud pada ayat

(l ) pasal ini yang dapat berupa manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan

dilaksanakan atas dasar pemilikan, penguasaan atau pemberian hak tertentu

bcrtla-sarkan ketentuan peraturan perundang-undangan ataupun atas hukum adat dan

kcbiasaan yang berlaku atas ruang pada masyaraliat setempat.

Pasal 29

I.iak nremperoleh penggatian yang layak atas kerugian terhadap perubahan status

yang dimiliki oleh masyarakat sebagai akibat pelaksanaan Rencana 'lata

Ruzurg

wilayah Daerah diselenggarakan dengan cara musyawarah antara pihak yang

berkepentingan.

(2) Dalam hal tidak tercapainya kesepakatan mengenai penggatian yang layak

sebagaimana dimaksud pada ayat (l) pasal ini maka penyelesaian dilakukan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 30

I)alam kcgiatan penataan ruang wilayah daerah, masyarakat wajib :

a. berperan serta memelihara kualitas ruane.

( r )

Page 24: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

Berlaku tertib dalam keikutsertaarurya dalam proses perencanaan tata ruang,

pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan nrang.

Mentaati rencana tata ruang yang ditetapkan.

Pasal 31

Pelaksanaan kewajiban masyarakat dalam penataan ruang sebagimana dimaksud

dalam pasal (28) Peraturan daerah ini, dilaksanakan dengan memanrhi dan

menetapkan kriteria kaidah, dan aturan-aturan penataan ruang yang ditetapkan

dengan perafuran perwrdang-undangan .

Kaidah dan aturan pemanfaatan ruang yang dipraktekan masyaraliat secara turun

temurun dapat diterapkan sepanjang memperhatikan faktor-faktor daya dukung

ling.lrungan, estetika lingkungan, lokasi dan stnrktur pemanfaatan ruang serta dhpat

menjamin pemanfaatan ruang yang serasi, selaras dan seimbang.

Pasal 32

Dalam pemanfaatan ruang didaerah, peran serta masyarakat dapat berbentuk :

a. Pemanfaatan ruang daratan dan ruang udara berdasarkan peraturan perundang-

undangan, agam4 adat atau kebiasaan yang berlaku.

b. Bantuan pemikiran atau pertimbangan berkenaan dengan wujud struktural dan pola

pemanfaatan ruang dikawasan pedesaan dan perwilayahan.

c. Penyelenggaraan kegiatan pembangunan berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah.

d. Konsolidasi pemanfaatan tanah, air, udara dan sumber daya alam lainnya untuk

terci ptanya pemanfaatan ruang yang berkualitas.

c. Perubahan atau konservasi pemanfaatan ruang sesl'ri dengan Rencana Tata Ruang

Wilayah.

f. Pemberian masukan untuk penetapan lokasi pemanfaatan ruang dan atau kegiatan

menjaga, memelihara dan meningkatkan kelestarian fungsi lingkungan hidup.

Pasal 33

Tata cara peran serta masyarakat dalam pemanfaatan ruang didaerah sebagaimana

dimaksud dalam pasal 30 Peraturan Daerah ini dilakukan sesuai dengan peraturan

peundang-undangan yang berlaku.

Pelaksanaan peran serta masyarakat sebagimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini

( l )

(2)

( l ) .

(2)

Page 25: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

dikoordinasikan oleh Bupati termasuk pengatuftunya pada tingkat kecamatan

sampai dengan Desa/Kelurahan.

(3) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (l) pasal ini dilakukan

secara tertib sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah.

Pasal 34

Dalam pengendalian pemanfaatan ruang, peran serta masyarakat dapat berbentuk :

a. Pengawasan terhadap pemanfaatan ruang wilayah daerah, termasuk pemberian

informasi atau laporan pelaksanaan pemanfaatan ruang.

b Bantuan pemikiran atau pertimbangan untuk menertibkan kegiatan pemanfaatan

ruang dan peningkatan kualitas pemanfaatan ruang.

Pasal 35

Peran serta masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan ruang wilayah dan kawasan di

dacrah disampaikan secara lisan atau tertulis, mulai dari Tingkat Desa./Kelurahan ke

Tingkat Kecamatankepada Bupati dan pejabat yang berwenang

BAB X

PENTNJAUAN KEMBALI RENCANATATA RUANG WILAYAH

Pasal 36

Ilcniniauan kembali Rencana Tata Ruang wilayah dilaksanakan secara berkala atau

sclarnbat-lambatnya 5 (lima) tahun .

BAB XI

KETENTUAN PIDANA

Pasal 37

( l) Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 12 ayat

(l). pasal 19, pasal 26, pasal 23, nTd 29,pasal 30, pasal 31, pasal 32 dan pasal 33

Peraturan Daerah ini diancam dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan

atau denda paling banyak Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah) dengan atau

nerampas barang tertentu untuk daerah kecualijika ditentukan lain dalam peraturan

pcrundang-undangan.

Page 26: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

(2) Tindak pidana sebagamana dimaksud pada ayat (l) pasal ini adalah pelanggaran.

(3) Selain sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (l) pasal ini, terhadap pelanggaran

dimaksud dapat dikenakan biaya paksaan penegakan hukum seluruhnya atau

sebagian.

BAB XII

PENYIDIKAN

Pasal 38

(1) Penlidikan terhadap pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 35 ayat 1)

Peraturan Daerah dilaksanakan oleh Kepolisian Republik Indonesia dan atau

Penyidik Pegau.ai Negeri Sipil di lingkungan pemerintahan Daerah yang diberi

wewenang khusus sebagai Penyidik Kepolisian Republik Indonesia sebagaimana

dimaksud dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

(2) Dalam melaksanalian tugas penyidikan, para penyidik sebagaimana dimaksud pada

ayat (i) pasal ini, berwenang :

a. Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak

t .

pidana.

Melakukan tindakan pertama pada setiap itu ditempat kejadian dan melakukan

pemeriksaan.

Menyuruh berhenti seseorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal diri

tersangka.

Melakukan penyitaan benda dan atau surat.

Mengambil sidik jari dan memotret tersangka.

Memanggil seseorang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau

sanksi.

Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungan dengan

pemeriksaan.

Mengadakan penyidikan setelah mendapat petunjuk dari penyidik Kepolisian

Republik Indonesia bahu'a tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut

bukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui penyidik

memberitahukan hal tersebut kepada penuntut umum, tersangka atau keluarga

Melakukan tindalian lain nrenurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan.

Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (l)

ber berwenanc:

d.

f

(3)

Page 27: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

(1)

(-s )

16)

(7)

a- Melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan atau keterangan yang

berkenaan dengan tindak pidana dalam penataan ruang;

b. Malakukan pemeriksaaan terhadap omng yang diduga melakukan

tindak pidana dalam penataan ruang;

c' Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang sehubungan dengan

tindak pidana penataan ruang;

d' Melakukan pemeriksaan terhadap dokumen<rokumen yang berkenaan

dengan tindak pidana penataan ruang;

e. Melakukan pemeriksaan di tempat tertentu yang diduga terdapat bahan

bukti dan dokumen lain serta melakukan pcnyitaan dan penyegelan

terhadap balran dan barang hasil pelanggaran yang dapat dijadikan bukri

dalam perkara tindak pidana dalam bidang penataan ruang; dan

f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan rugas

penyidikan tindak pidana dalam bidang penataan ruang.

Peny'idik Pegau,ai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (l)

memberitahukan dimurainya penyidikan kepada pejabat penyidik

kepolisian negara Republik Indonesia.

Apabila pelaksanaan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

memerlukan tindakan penangkapan dan penahanar4 penyidik pegauai

negeri sipil melakukan koordinasi dengan pejabat penyidik kepolisian

negara Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Penyidik Pegau,ai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (l)

menyampaikan hasir peny'idikan kepada penuntut umum melarui pejabat

penyidik kepolisian Negara Republik Indonesia.

mgkatan Pejabat Penyidik pegar.r'ai Negcri Sipil dan tata cara serla proses

d ikan di laksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB XIII

KETENTUAN PERALIIIAN

Pasal 39

Peniabaran lebih lanjut dari Rencana rara Ruang wilayah ini akan diatur dalamRencana Detail Tata Ruang Wilayah (RDTRK) Kecamaran.

( l )

Page 28: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

(2)

(3)

Penjabaran sebagaimana dimaksud pada ayat (l) pasal ini harus dilaksanakan secara

bertahap selambat-lambatnya I (sahr) tahun setelah Peraturan Daerah ini

diberlakukan.

Hal-hd yang belum cukup diatur dalam peraturan daerah ini sepanjang mengenai

teknis pelaksanaannya ditetapkan lebih lanjut oleh Bupati.

BAB XIV

KETENTUAN PEI\IUTT'P

Pasal 40

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan

ini dengan penempatannyi daam Lembaran Daerah Kabupaten Dompu.

Disyahkan di DompuPadatanggal, 2007

Bupati Dompu

TTD

SYAIFURRAHMAN SALMANDiundangkan di DompuPada tanggal

SEKRETARIS DAERAHKABUPATEN DOMPU

TTD

ZAENAL ARIFIN HIR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DOMPUTAHUN 2OO7 NOMOR..

83

Page 29: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABT.'PATEN DOMPU

NOMOR TAHUN 2OO7

TENTA}IG

RENCANA TATA RUAIYG WILAYAH KABT'PATEN DOMPU

I. Umum

l. Ruang Wilayah Kabupaten Dompu merupakan bagian dari wilayah propinsi

Nusa Tenggara Bara! yang merupakan tempat manusia dan makhluk hidup

lainnya untuk hidup dan melakukan kegiatan lainnya.

2. Ruang Wilayah Kabupaten Dompu terdiri riari berbagai aspek, yairu aspek

alamiah (fisik), ekonomi, sosial budaya dengan berbagai corak ragam dan daya

dukung yang berbeda satu sama lain.

3. Ruang Wilayah Kabupaten Dompu terdiri dari wilayah Kabupaten dan Kota

yang memiliki satuan-safuan ruang yang disebut kawasan. Kawasan-kawasan

tersebut mempunyai tingkat pemanfaatan dan perkembangan yang berbeda-

beda. Ini menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan perkembangan dan

pembangunan antar wilayah, sehingga untuk mencegah hal tersebut diperlukan

penataan ruang wilayah yang teffuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTR\Y) Kabupaten Dompu.

.1. Agar Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Dompu sesuai denganperkembangan dan sumberdaya yang terdapat didalamnya dapat berfungsi

secara optimal dan selaras dengan arah pembangunan Kabupaten Dompu, maka

harus berlandaskan Peraturan Daerah (perda).

5. Peraturan Daerah (Perda) selain sebagai kebijakan yang merupakan acuanpelaksanaan program-program pembangunan di Kabupaten Dompu, juga dapar

mengakomodasikan berbagai kepentingan, meningkatkan pendapatan daerah

serta mendorong percepatan perkembangan masyarakat yang tertib, teratur oanterencana.

II. Pasal Demi Pasal

Pasal I

Cukup jelas

84

Page 30: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

Pasal 2 ayat (l)

Wilayah perencanaan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ini adalah

Kabupaten Dompu yang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Nusa

Tenggara Bara! dengan l"as wilayah daratan232.455 Ha dan wilayah perairan

239.296 Ha. Dengan batas-batas administrasi sebagai berikut : sebelah utara

Laut Florcs dan Sebagian Kabupaten Bima sebelah selatan Samudera Indonesia,

Sebelah Timur Kabupaten Bima dan sebelah barat Kabupaten Sumbawa.

Pasal 2 ayat (2)

Cukup jelas

Pasal 3 huiruf a

Cukup jelas

Pasal 3 hurufb

Struktur dan pola yang diterapkan pada pemanfaatan nrang wilayah Kabupaten

Dompu sesuai dengan kondisi, potensi dan perkembangan yang terjadi pada

daerahdaerah di wilayah Kabupaten Dompu yang berbeda-beda tersebut.

Pasal 3 huruf c

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Dompu ini untuk memberikan

altematif penyelesaian atas permasalahan penataan ruang yang timbul serta

unhrk menghindari kemungkinan terjadinya ketidaksinambungan antaftr

wilayah.

Pasal 3 hurufd

Selain untuk pemanfaatan ruang yang berkualitas juga sebagai pengendalian

pemanfaatan ruang agar tidak bertentangan dengan kepentingan umum dan

p€raturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau peraturan perundang-

undangan lainnya

Pasal 4 huruf a dan b

Cukup jelas

Pasal 5 hurufa b,c, 4 e, f, g, h dan I

Cukup jelas

Pasa l6ayat ( l )

85

Page 31: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

Strategi pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah ini digunakan

memudahkan dalam penyusunan penataan ruang wilayah sehingga

pengemban gannya dapat tercapai secara optimal.

Pasal 6 ayat (2)

Cukup jelas

Pasal 7 huruf4 b dan c

Cukup jelas

Pasal 8 hurufa. b, c, d, e dan I

Cukup jelas

Pasal t hurufa. b, c. d, e dan f

Cukup jelas

Pasal l0 huruf4 b, c, d, e, I g dan h

Cukup jelas

Pa-sal I I

Cukup jelas

l 'asal l2 ayat ( l) , (2), (3), (4) dan (5)

Cukup jelas

I 'asal I 3 ayat ( | ) . (2). (3), (4). (5), (6) dan (7)

Cukup jelas

Pasal l4 ayat (l), (2), (3), (4). (5), (6) dan (7)

Cukup jelas

Pasal l5 ayat (t) , (2), (3) dan (a)

Cukup jelas

Pasal l6 ayat ( l) , (2), (3), (4), (5), (6) dan (7)

Cukup jelas

untuk

arahan

86

Page 32: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

Pasal l7 ayat (l)

Ruang terbuka hijau publik rnerupakan ruang terbuka hijau yang dimiliki dan

dikelola oleh pemerintah darah kota yang digunakan untuk kepcntingan

masyarakat secara umum. Yang termasuk ruang terbuka hijau publik, antara lain

adalah taman kota, taman pqnakaman umum, dan jalur hijau sepanjang jalan,

sungai, dan pantai. Yang termasuk ruang terbuka hijau priva! antara lain adalah

kebun atau halaman rumatr/gedung milik masyarakat/swasta yang ditanami

tumbuhan.

Pasal 17 ayat(2)

Proporsi 30 (tiga puluh) persen merupakan ukuran minimal untuk menjamin

keseimbangan ekosistem kot4 baik keseimbangan sistem hidrologi dan sistemmikroklimat, maupun sistem ekologis rain, yang selanjutnya akan meningkatkan

ketersediaan udara bersih yang diperlukan masyaraka! serta sekaligus dapatmeningkatkan nilai estetika kota- untuk lebih meningkatkan fungsi dan proporsi

ruang terbuka hijau di kot4 po'nerintah, masyarakat, dan swasta didorong untukmenanam tumbuhan di atas bangunan gedung miliknya.

Pasal lTayat(3)

Proporsi ruang terbuka hijau prblik seluas minimal 20 (dua puluh) persen yang' disediakan oleh pemerintah daerah kota dimaksudkan agar proporsi ruang

terbuka hijau minimal dapat lebih dijamin -pencapaiannya sehinggamem ungkinkan pemanfaatannya secara I uas oleh masyarakat.

Pasal 18 ayat (l)

Cukup jelas

Pasal 18 ayat(2)

Cukup jelas

Pasal l9 huruf a

Arahan rencana pengembangan tata ruang wirayah ini meliputi arahan kawasanlindung yang terdiri dari variabel fisik dan ekorogis wirayah., serta kawasanbudidaya yang terdiri dari beberapa jenis pemanfaatan yang berdasarkan padaspesifi kasi kegiatan lahan diatamya.

Page 33: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

Pasal l9 huruf b

Cukup jelas

Pasal l9 huruf c

Arahan rencana penggunaan lahan pada Kabupaten Dompu pada dasarnyadilakukan untuk mendorong pertumbuhan kegiatan berdasarkan potensi fungsikawasan tersebut.

Pasal 19 huruf d

Pengembangan fasilitas sosiar ekonomi diperrukan seiring dengan semakinmeningkatnva jumlah penduduk dengan berbagai ragam aktifitasnya. Sehinggafasilitas sosial ekonomi yang cenderung mengelompok di suatu kawasanmenjadikan wilayah itu sebagai pusat aktifitas kota. Maka rencanapengembangan fasilitas sosial ekonomi diarahkan dengan memperhatikankebutuhan masyarakat dan pengembangan yang terarah serta terpadu.

Pasal l9 hurufe

Rencana'kawasan khusus arahan pengembangannya dengan penegasan fungsidan peran kawasan tersebut serta serta jangkauan perayanan atau dsya dukungkawasan.

Pasal l9 huruf f

Arahan rencana sistem transportasi di Kabupaten Dompu adalah sistemtransportasi darat dan laut. pengembangan transportasi darat meliputi hierarkijalan. arahan peningkatan jaran dan pembuatan jalan. Sedangkan arahanpengembangan transportasi raut adarah pengembangan fungsi pelabuhan lautyang berlokasi di Kempo dan Calabai.

Pasal l9 hurufg

Cukup je las

Pasal l9 hurufh

Cukup jelas

Pasal 20 ayat (t) dan (2)

Cukup jelas

88

Page 34: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

Pasal 2l hurufa b, c,4 e, i g, h, I,j, k, l, m, n, o, p dan q

Cukupjelas

Pasal22

Cukup jelas

Pasal 23 ayat (l) dan (2)

Cukup jelas

I'asal 24 ayat (l), (2) dan (3)

Cukup jelas

Pasal 25 ayat (l), (2) dan (3)

Cukup jelas

Pasal 26 hurufa, b, c dan d

Cukup jelas

Pasal2T ayat (l) dan (2)

Cukupjelas

Pasal 28 ayat (l) dan (2)

Cukup jelas

Pasal 29 ayal ( I )

Cukup jelas

Pasal 29 ayat (2)

Yang dimaksud dengan p€raturan perundang-undangan yang berlaku adalah

Keppres No. 55 Tahun 1993 tentang Pengadaan Tanah Ganti Rugi untuk

Pembangunan Kepentingan Umum. Berlaku sampai ada peraturan perundang-

undangan penggantinya.

Pasal 30 huruf4 b dan c

Cukup jelas

89

Page 35: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

Pasal 3 I ayat (l ) dan (2)

Cukup jelas

Pasal 32 hurufa,b, c, d, e, dan f

Cukup jelas

Pasal 33 ayat (l), (2) dan (3)

Cukup jelas

Pasal 34 hurufa dan b

Cukup jelas

Pasal 35

Cukup jelas

Pasal 16

Peninjauan kembali Rencana Tata Ruang wilay.ah ini dilakukan untuk melihar

perkembangan pemanfaatan ruang yang telah dilakukan khususnya danperkembangan pembangunan wilayah Kabupaten Dompu pada umumnya.

Pasal 37 ayat (l), (2) dan (3)

Cukup jelas

I 'asal 36 ayat ( l) dan (2)

Cukup jelas

Pasal i7 alat ( l) , (2) dan (3)

Cukup jelas

Pasal i8 ayar ( l)

Pengangkatan penyidik pegawai negeri sipil dirakukan dengan memperhatikankompetensi pegawai seperti pengalaman serta pengetahuan pegawai dalamhidang penataan ruang dan hukum.

Pr':l --i8 a,rat (2), (3). (4). (5). (6), dan (7)

( ukup je las

Page 36: PERATT]RAN DAERAH KABUPATEN DOMPU Nomor : 06 ...

Pasal 39 ayat (l), (2), dan (3)

Cukup jelas

Pasal 40

Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DOMPU

TAHI.JN 2OOTNOMOR

9 l