PROGRAM PENGUATAN KEBERLANJUTAN …new.pamsimas.org/data/2014/Bahan Rakoreg Bali_Kese.pdfAdvokasi...

25
PROGRAM PENGUATAN KEBERLANJUTAN UNTUK STBM KABUPATEN/KOTADAN MASYARAKAT PAMSIMAS II: Komponen Kesehatan Direktur Penyehatan Lingkungan Disampaikan Pada Rapat Koordinasi Regional 3 Denpasar, Bali 29 Sept 1 Okt 2014

Transcript of PROGRAM PENGUATAN KEBERLANJUTAN …new.pamsimas.org/data/2014/Bahan Rakoreg Bali_Kese.pdfAdvokasi...

PROGRAM PENGUATAN KEBERLANJUTANUNTUK STBM KABUPATEN/KOTA DAN

MASYARAKATPAMSIMAS II: Komponen Kesehatan

Direktur Penyehatan LingkunganDisampaikan Pada Rapat Koordinasi Regional 3

Denpasar, Bali29 Sept – 1 Okt 2014

Indikator dan Pendekatan ProgramKegiatan STBM PAMSIMAS Kemenkes

INDIKATOR KINERJA KOMPONEN 2 (Nasional)

N0 INDIKATOR KINERJA HASIL TARGET

1 Stop BABS: % dari target masyarakat yang bebasdari perilaku BAB di sembarang tempat

50%

Desa

2 Peningkatan Akses: Bertambahnya jumlahmasyarakat yang mempunyai akses terhadapperbaikan fasilitas sanitasi yang dibedakanberdasarkan status sosial ekonomi

4 Juta

3 Perilaku CTPS: % dari target masyarakat yangmengadopsi program cuci tangan (CTPS)

60%

4 Sekolah yang mempunyai fasilitas sanitasi yanglayak dan berperilaku PHBS

95%

Komponen Kesehatan, Program Pamsimas II:

• Tujuan : untuk membantu masyarakat dan lembaga lokal dalampencegahan penyakit yang disebabkan dan atau ditularkan oleh sanitasiburuk dan air yang tidak bersih, melalui:

(a) perubahan perilaku menuju perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)(b) peningkatan akses sanitasi dasar

• Pelaksanaan Komponen 2 dilakukan dengan pendekatan STBMdengan skala/cakupan wilayah kabupaten/kota (district wide)

• Pendekatan STBM dilaksanakan melalui proses pelembagaan

3 sub-komponen sanitasi total yang merupakan satu kesatuan yangsaling mempengaruhi yaitu:

(a) Peningkatan kebutuhan dan permintaan sanitasi

(b) Peningkatan penyediaan sanitasi

(c) Penciptaan lingkungan yang kondusif

PENDEKATAN PROGRAM PAMSIMAS II

• Penerapan pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat(STBM); pendekatan STBM diterapkan di tingkatKabupaten/Kota (district wide)dengan pelibatan aktif danintensif para sanitarian, Puskesmas, dan pelaku STBM diKabupaten/Kota.

• Fasilitator Health and Hygien (HH) ditiadakan dandigantikan oleh Sanitarian / perangkat Puskesmas(bagian dari tupoksi sanitarian)

• Fasilitator hanya pada level Kabupaten/Kota.

• Pemicuan komunitas mengandalkan masyarakat (NaturalLeader) yang telah dilatih CLTS dan Sanitarian

STBM Skala Kabupaten (District-Wide)

• Pendekatan pemberdayaan masyarakat melalui STBM berbasiskabupaten / district wide dengan karakteristik:

Pemerintah kabupaten sebagai koordinator pelaksanaan STBM secarakeseluruhan,

Lokasi program: di seluruh desa di kabupaten secara bertahap;

Pelaksanaan: mengoptimalkan struktur institusi yang ada di kabupaten;

Pembiayaan: mengoptimalkan berbagai sumber pembiayaan (APBD, BOK,anggaran kecamatan, desa, swasta, termasuk anggaran swadayamasyarakat);

Keterlibatan pihak luar: proyek termasuk PAMSIMAS,hanya memberikandukungan berupa bantuan teknis dan dana awal untuk demonstrasistrategi pelaksanaan. Swasta dapat menjadi mitra pelaksana program.

Kenapa Menggunakan STBM SkalaKabupaten?

• Terbukti efektifmenciptakan sasaranintervensi yang luasuntuk mempercepatpeningkatan aksessanitasi,

• Memperbesar dukungankebijakan, sumber dayadan sumber dana

• Meningkatkan efektivitaspendanaan.

Contoh keberhasilan STBM Skala Kabupaten (2007-2010 di 29 Kabupaten Provinsi Jawa Timur)

Gambaran Kegiatan Utama Komponen 2Pamsimas di setiap Tingkatan

1. Advokasi Program STBM kepada pemerintah kabupaten/kota

2. Peningkatan kapasitas dalam pengembangan program STBM di

tingkat kab/kota

3. Peningkatan Sanitasi dan Hygiene Sekolah, serta Pemasaran

Sanitasi

4. Penguatan Kinerja Kelembagaan Lokal/Unit Kesehatan di tingkat

kab/kota

1. Advokasi Program STBM

2. Peningkatan kapasitas stakeholder pelaksana STBM

3. Peningkatan Sanitasi dan Hygiene Sekolah oleh Kemenkes dan Kendiknas

4. Penguatan Kinerja Kelembagaan Lokal oleh Kemenkes dan Kemendagri

1.Pemicuan dan pendampingan tindak lanjut pemicuan

2. Pemantauan, pelaporan data ke kabupaten, dan verifikasi SBS

3. Fasilitasi opsi teknologi sanitasi

4. pengembangan wirausaha sanitasi

1. Mengelola dan memantau pelaksanaan program STBM

2. Advokasi kepada Pimpinan Daerah untuk dukungan kebijakan dan

pendanaan

3. Menyusun Rencana Strategis Higiene dan Sanitasi kabupaten/kota

4. Mengelola kegiatan peningkatan kapasitas /pelatihan bagi pelaku

STBM

5. Memfasilitasi wirausaha sanitasi.

Dukungan PAMSIMAS II dalam PelaksanaanSTBM Skala Kabupaten

• Pengenalan dan sosialisasi STBM skala kabupaten (District Wide STBM)

• Advokasi kepada pemerintah, pemerintah daerah, dan pemangkukepentingan dalam membangun komitmen untuk melembagakanprogram pembangunan sanitasi perdesaan

• Penyediaan tenaga pendamping di tingkat kabupaten/kota dan provinsiyang dikontrak oleh Pamsimas

• Fasilitasi peningkatan kapasitas para pelaku STBM, melalui pelatihan,lokakarya, dll

• Pelaksanaan studi mengenai perilaku hygiene masyarakat, rantai supplysanitasi, dan saluran komunikasi untuk kelompok target promosi

• Penyediaan media promosi dan kampanye PHBS

• Pengembangan knowledge management untuk mendesiminasikanpraktek-praktek terbaik dan cerita sukses pelaksanaan kegiatan STBM

• Penciptaan jejaring pasar sanitasi

P A M S I M A S

PERUBAHAN PERILAKU

SANITASI SEHAT

PRAKTIK PHBS

Sekolah yang mempunyai fasilitas sanitasi yang layak danmenerapkan PHBS, 69,69% Juni 2014

Bertambahnya jumlah penduduk menurut status sosial ekonomi yang

dapat mengakses sanitasi yang layak, 6.718.523 jiwa, Juni 2014

% masyarakat yang ‘Stop Buang Air Besar Sembarangan

45,67%, Juni 2014

% masyarakat yang mengadopsi program cuci tangan PakaiSabun : 62,79%, Juni 2014

Berasal dari beragam dana seperti BOK, APBD, dan sumberlain, sehingga Dana Pamsimas hanya dana pendukung.

Dasar penggunaan BOK:

Surat Edaran Dirjen PPPL No. PR.01.06/D.1/974/2013tentang Pelaksanaan Program PAMSIMAS II dan PetunjukTeknis Penggunaan Dana BOK

Permenkes No. 59/MENKES/XII/2012 tentang PetunjukTeknis BOK

B03 : Desa pemicuan

B 06 : Sertifikat dari Puskesmas

B 09 : Evaluasi RKM

B 12 : RKM Telah dilaksanakan

NO

PROPINSI KABUPATEN

1 SUMATERA BARAT SOLOK SELATAN

2 RIAU KUANTAN SENGINGI

3 JAMBI BUNGO

4 SUMATERA SELATAN MUSI BANYU ASIN

5 JAWA TENGAH BREBES

6 JAWA TIMUR BANGKALAN

7 NUSA TENGGARA BARAT BIMA

8 SULAWESI BARAT POLEWALI MANDAR

Demand side

▫ Pelatihan STBM

▫ Aktifitas CLTS di desa

▫ Kampanye CTPS

▫ Kampanye sanitasi & higiene sekolah

Supply sidePelatihan wirausaha sanitasiPelatihan MonitoringSurveilan kualitas air dan sarana sanitasiFasilitasi implementasi di desaSarana pemasaran sanitasi

Enabling environment sideWorkshop STBMMonitoring

AKTIVITAS CLTS ( pemicuan) QS, 28 Sept 2014NO PROVINSI JUMLAH DESA DESA DIPICU CLTS

1 Bali 8 8 100 %

2 Nusa Tenggara barat 38 32 84 %

3 Nusa Tenggara Timur 135 112 83 %

4 Gorontalo 28 28 100%

5 Maluku 36 1 3 %

6 Maluku Utara 4 0 0 %

7 Sulawesi Utara 14 13 93 %

8 Sulawesi Tengah 72 46 64 %

9 Sulawesi Barat 16 14 88 %

10 Sulawesi Tenggara 28 18 64 %

11 Sulawesi Selatan 113 108 96 %

13 Papua Barat 24 12 50 %

14 Papua 8 4 50 %

RENCANA KEGIATAN KEMENKES DLM MENDUKUNGPROGRAM PAMSIMAS II

Demand side Pelatihan STBM

Aktifitas CLTS di desa

Kampanye CTPS

Kampanye sanitasi & higiene sekolah

Workshop STBM

Supply side Pelatihan wirausaha sanitasi

Fasilitasi implementasi di desa

Surveilan kualitas air dan sarana sanitasi

Sarana pemasaran sanitasi

Enabling environment side Fasilitasi & advokasi assosiasi wirausaha

sanitasi

WILAYAH PAMSIMAS TAHUN 2015

Wilayah PAMSIMAS Tahun 2015

mencakup 32 provinsi,

220 kab/kota, 1.449 desa

Terima Kasih