Program Pelibatan Ortu Dan Masyarakat

download Program Pelibatan Ortu Dan Masyarakat

of 41

Transcript of Program Pelibatan Ortu Dan Masyarakat

Pendidikan Guru - Pendidikan Anak Usia Dini (S1) PAUD4502 - Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat

4 sks, modul 1-9: ill.; 21 cm Universitas Terbuka - 2008Mata Kuliah ini bertujuan untuk membantu mahasiswa mengembangkan gagasan-gagasan nyata untuk menciptakan dan menerapkan kelas yang melibatkan orang tua dan masyarakat yang mendukung kemandirian, kreativitas dan kemampuan memecahkan masalah. Mata kuliah ini akan menjelaskan gambaran peran para guru beserta keluarga dalam menerapkan konsep kelas yang berpusat pada anak, serta metode-metode tertentu untuk melibatkan orang tua/keluarga dalam pendidikan anak-anak, mendiskusikan cara-cara untuk membangun rasa bermasyarakat di kelas dan sekolah, merinci metode-metode untuk mengamati, mencatat, melaporkan perkembangan anak, menampilkan keseluruhan bagian dengan cara membahas bagaimana merencanakan metodologi yang sesuai bagi anak-anak, menyuguhkan pandangan umum lingkungan pembelajaran dan membahas pusat kegiatan secara terperinci yang terdiri dari kegiatan seni, balok, memasak, pertunjukan drama, membaca, matematika, berhitung, musik dan kegiatan di alam terbuka, permainan pasir dan air serta IPA dan budaya yang ada di Indonesia.FulltextTinjauanDaftar Isi

Additional information Close info Ruang Baca Virtual FMIPA FEKON FISIP FKIP Pendidikan Guru - Pendidikan Anak Usia Dini (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S1) Pendidikan Bahasa Indonesia (S1) pendidikan Bahasa Inggris (S1) Pendidikan Matematika (S1) Pendidikan Biologi (S1) Pendidikan Fisika (S1) Pendidikan Kimia (S1) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (S1) Pendidikan Ekonomi (S1) Mata Kuliah Dasar Ketrampilan Program Pasca Sarjana Mata Kuliah Dasar Umum Katalog UTTop of Form

Bottom of Form

Powered by Joomla!

ENTINGNYA PELIBATAN ORANG TUA DAN MASYARAKAT DALAMPAUDJuni 10, 2011 at 4:19 am (ARTIKEL) PENTINGNYA PELIBATAN ORANG TUA DAN MASYARAKAT DALAM PAUDOleh: Rino Desanto W.Sementara ini sebagian besar masyarakat kita menyerahkan pendidikan pada satuan pendidikan yang ada. Banyak orang tua cenderung apatis dan menyerahkan sepenuhnya pendidikan anaknya kepada bapak-ibu guru.Pendidikan tidak hanya tanggung jawab guru, tapi juga orang tua dan masyarakat. Waktu pembelajaran di lembaga PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) tidak lebih dari 3 jam sehari, sisanya adalah waktu di rumah dan di lingkungan masyarakat. Beban orang tua dalam pendidikan anak sudah semestinya lebih besar dari dari pada guru, mengingat waktu yang dimilki anak jauh lebih besar di rumah dari pada di lembaga PAUD.Kurikulum PAUD yang ada sekarang ini sudah baik, ada juga program pelibatan orang tua dan masyarakat, namun masih belum maksimal, dan masih memungkinkan dimaksimalkan dengan memasukkan program pelibatan orang tua dan masyarakat secara riil.Langkah awal yang bisa dilakukan adalah menyamakan pola pikir atau pola pandang antara guru dengan orang, disertai komunikasi intensif antara guru dan orang tua. Dalam mempertemukan pola pikir ini guru dan orang tua harus duduk bersama, membicarakan pendidikan apa saja yang bisa dilakukan dirumah dan pendidikan apa saja yang harus dilakukan disekolah.Agar pendidikan di PAUD efektif, sebaiknya materi pembelajaran difokuskan pada hal-hal yang tidak setiap hari bisa dilakukan di rumah. Demikian juga sebaliknya, kegiatan yang bisa dilakukan setiap hari di rumah diajarkan semaksimal mungkin oleh orang tua.Ketiga unsur (guru, orang tua dan masyarakat) secara bersama-sama memaksimalkan kegiatan pendidikan dalam ranah masing-masing. Salah satu contohnya adalah cara makan atau memakai baju. Kedua hal tersebut merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari dan setiap saat dilakukan. Oleh karena itu pembelajaran cara makan yang baik, menggunakan alat makan yang tepat, termasuk cara membuat makanan, dapat dilakukan oleh orang tua sampai tuntas. Demikain juga cara memakai baju, mengancingkan baju, merapikan baju dan sabagainya, sampai anak bisa mandiri dengan dirinya sendiri.Guru disekolah bisa focus pada pembelajaran yang memerlukan kebersamaan, kegiatan yang tidak dapat dilakukan sendirian, mulai dari bagaimana berkomunikasi dengan teman sebaya, melakukan kegiatan kelompok, mempererat rasa kebersamaan, memahami perbedaan sesama teman sebaya, sampai dengan makan bersama.Antara guru dan orang tua harus memiliki kesamaan visi, jangan sampai apa yang diperoleh dari guru tidak sama dengan yang diperoleh dari orang tua atau bahkan sebaliknya. Disinilah pentingnya komunikasi efektif antara guru dan orang tua.Ada pepatah mengatakan, manusia dibentuk oleh lingkungannya, anak lahir bagai kertas putih. Pepatah ini mengingatkan kita betapa besar peran masyarakat dalam PAUD. Meskipun kehidupan keluarga demikian harmonis, anak setiap saat mendapat pujian orang tua atas kegiatannya, anak selalu mendapat perhatian sejak bangun pagi sampai menjelang tidur, dan memperoleh pengajaran yang baik dari keluarganya tetapi bila lingkungan masyarakat sekitar kurang mendukung atau bahkan tidak sesuai dengan yang diperoleh di rumah maka akan berpengaruh buruk pada perkembangan anak.Anak membutuhkan contoh dan bukan teori. Mereka lebih dekat dengan segala sesuatu yang bersifat konkrit dan bukan abstrak. Contoh berperilaku baik bukan hanya ranah guru. Orang tua dan masyarakat juga harus peduli, memberikan contoh baik dalam kehidupan sehari-hari.Masyarakat harus peduli terhadap pendidikan anak. Kalau bicara dengan nada tinggi, apalagi mengumpat haruslah umpan papan, jangan sampai anak kecil meskipun bukan anak sendiri, mendengar atau melihatnya. Kalau minum minuman keras apalagi sampai mabuk, jangan sampai menjadi tontonan anak-anak. Ini akan menjadi contoh buruk bagi anak.Masyarakat yang mau kerja bakti (gotong royong) dan peduli pada sebagian masyarakat yang kurang mampu akan menjadi contoh yang baik dalam menumbuhkan sensitivitas kehidupan bersama dalam diri anak.Bila di sekolah guru mengajarkan membuang sampah pada tempatnya, maka masyarakat juga harus memperlihatkan contoh yang sama demikian juga dengan orang tua. Jangan sampai terjadi, di sekolah guru memberi contoh membuang sampah pada bak sampah. Tetapi di rumah anak melihat orang tuanya membuang sampah dengan cara melempar ke halaman tetangga dan melihat para tetangga membuang sampah di sungai. Ini pasti akan membuat anak bingung, mana sebenarnya yang harus diikuti, guru, orang tua atau tetangganya. Bisa jadi anak akan berpikir bahwa ketiganya benar.Dari sini kita harus memulai secara bersama-sama menggalang pendidikan anak. Gaya lama dimana orang tua menyerahkan pendidikan sepenuhnya pada guru, sudah saatnya mulai dikikis. Demikian juga masyarakat yang masih tutup mata terhadap pendidikan anak harus mulai ditumbuhkan.(Telah diterbitkan di Krida Rakyat)About these ads

Makalah Program Perlibatan Orang Tua danMasyarakat05 Dec 2012 Leave a commentby CORNER 23 in Uncategorized 1 Vote

KATA PENGANTARPuji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah menganugerahkan berlimpah nikmat bagi kita. Dan khusus pada kesempatan ini penyusun ungkapkan syukur karena dengan kasihNya penyusun telah berhasil menyusun makalah yang kami beri judul Peran-Serta Orang Tua dan Masyarakat dalam Pendidikan Anak Usia Dini.Selain untuk menambah wawasan penyusun, makalah ini disusun untuk memenuhi salah-satu tugas Program Perlibatan Orang Tua dan Masyarakat.Makalah ini berhasil disusun berkat kerjakeras kelompok penyusun dan dibantu oleh banyak pihak, maka dengan ini kami sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuanya terutama kepada:1. Orang tua beserta keluarga penyusun, yang telah memberikan fasilitas moril dan materil;2. Ibu Mari Masriasari, sebagai dosen;3. Rekan mahasiswa di Program Studi PG-PAUD STKIP Pancasakti Bekasi.Bak kata pepatah, Tak ada gading yang tak retak, demikian juga makalah ini adanya. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi isi maupun cara penyampaianya, maka dari itu penulis mohon maklum atas kesalahan dan kekurangan makalah ini.Semoga makalah ini bermanfaat, dan dapat dimanfaatkan, dan semua kebaikan yang ada di dalamnya dicatat oleh Sang Maha Tahu sebagai tanda kebaktian kita padaNya.Ciamis, Desember 2012 Penyusun.BABIPENDAHULUAN1. Latar Belakang MasalahMasih banyak kenyataan yang terjadi di masyarakat adanya orang tua yang masih mempunyai pola pikir bahwa pendidikan itu sepenuhnya tanggungjawab pihak lembaga pendidikan saja. Seringkali orang tua menumpu harapan terlalu tinggi pada lembaga pendidikan, sehingga banyak orang tua yang berani membayar mahal biaya pendidikan anaknya. Di sisi lain, tidak sedikit orang tua yang menuntut lembaga pendidikan harus berbuat seperti yang dikehendaki dan kecewa jika hasil pendidikan di lembaga tersebut tidak sesuai dengan harapannya. Fenomena keliru ini harus segera diluruskan agar tanggungjawab tinggi muncul dalam keluarga sehingga keluarga, khususnya ibu dan ayah juga berperan sebagai pendidik di rumah.Dalam Teori Ekologi Bronfenbrenner (1979) menjelaskan mengenai perkembangan anak yang dipengaruhi oleh sistem interaksi yang kompleks dengan berbagai tingkatan lingkungan sekitarnya yang mencakup interaksi yang saling berhubungan antara di dalam dan di luar rumah, sekolah dan tetangga (masyarakat) dari kehidupan anak setiap hari dalam kurun waktu yang sangat lama. Interaksi ini menjadi motor atau penggerak perkembangan anak yang merupakan pusat dari lingkaran, dikelilingi oleh berbagai sistem interaksi yang terdiri dari sistem mikro, sistem meso, sistem exo dan sistem makro.Sistem Mikro adalah lingkaran yang paling dekat dengan anak yang meliputi kegiatan dan pola interaksi langsung dari anak dengan lingkungan terdekatnya seperti interaksi dengan orang tua, kakak dan adik kandungnya, sekolah, serta teman sebaya. Hubungan dua arah yang berlangsung dalam jangka waktu yang cukup panjang dan intensif di lingkungan terdekat ini mempunyai dampak terbesar dan mendalam pada perkembangan anak.Sistem Meso adalah lingkaran interaksi dan kesesuaian hubungan antar komponen dalam sistem mikro anak yang sangat mempengaruhi perkembangan anak seperti hubungan antara rumah dan sekolah. Orang tua yang tidak terdidik dan tidak menghargai pentingnya pendidikan dan hubungan dengan lembaga kelompok bermain/sekolah, dan yang tidak berbicara dengan bahasa yang digunakan di sekolah anak, akan menyebabkan anak mengalami banyak masalah dalam menerapkan pembiasaan di kelompok bermain dan juga dalam melejitkan potensi kecerdasan jamak anak usia dini. Sebaliknya bila hubungan antar komponen tersebut serasi dan kuat, menyebabkan anak memiliki kemampuan akademik yang baik. Prinsip utama dari sistem meso adalah semakin kuat dan saling mengisi interaksi antar komponen dalam sistem meso, semakin besar pengaruh dan hasilnya pada perkembangan anak.Sistem Exo merupakan lingkaran dalam sistem sosial yang lebih besar dan tidak berperan secara langsung terhadap anak, dan anak juga tidak langsung berperan di dalamnya, tetapi interaksi komponen dalam sistem ini seperti dalam bentuk keputusan pada tataran lembaga yang mempunyai hubungan dengan anak, berpengaruh terhadap perkembangan anak. Keputusan-keputusan dari tempat kerja orang tua, komite sekolah, atau lembaga perencanaan adalah contoh dari sistem exo yang dapat mempengaruhi anak baik positif maupun negatif meskipun anak tidak langsung terlibat dalam lembaga-lembaga tersebut. Contoh lain adalah kekejaman orang dewasa yang terjadi di lingkungan tempat tinggal anak dapat berpengaruh pada kesulitan anak untuk tidur.Sistem Makro merupakan lingkaran terluar dari lingkungan anak yang terdiri dari nilai-nilai budaya, hukum dan peraturan perundangan, adat kebiasaan, kebijakan sosial dan lain sebagainya. Seluruh komponen dari sistem ini juga berpengaruh terhadap perkembangan.Untuk menjawab fenomena ini banyak cara yang dapat dilakukan salah satunya yaitubentuk kegiatan informal yang dilakukanoleh pengelola lembaga PAUDuntuk menyelaraskan kegiatan-kegiatan pengasuhan dan pendidikan anak antara disekolahdan di rumah.Kegiatanini ditujukan kepada para orang tua, pengasuh, dan anggota keluarga lain yang berperan secara langsung dalam proses perkembangan anak. Kegiatan(pertemuan orang tua) saat ini dirasakan sangat diperlukan mengingat pentingnya pendidikan sedini mungkin.Pengetahuan tentang pendidikan anak dapat ditempuh dengan berbagai kegiatan, misalnya kegiatan parenting baik yang dikelola oleh satuan pendidikan maupun pengelolaan secara mandiri. Dukungan pemerintah terhadap kegiatan ini sudah sangat jelas, dengan adanya: (1) Undang-undang No 20/2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional yang juga membahas tentang pendidikan informal. (2) Undang-undang No 23/2002, tentang Perlindungan Anak (3) Konvensi Anak Sedunia. Dengan demikian, kerjasama semua pihak, baik lembaga pendidikan, orang tua (keluarga), masyarakatdan pemerintah sangat diperlukan untuk pencapaian tujuan pendidikan terutama pada anak usia dini, dapat dioptimalkan.1. Ruang Lingkup Pembahasan Masalah1. Peran orang tua pada Pendidikan Anak Usia Dini2. Peran Masyarakat Pada Pendidikan Anak usia Dini3. Hubungan Lembaga PAUD dengan orang tua dan masyarakat1. Hubungan Lembaga PAUD dengan orang tua dalam konteks umum2. Hubungan Lembaga PAUD dengan masyarakat dalam konteks umum3. Hubungan Lembaga PAUD dengan orang tua dalam pandangan Kathy Lee4. Hubungan Lembaga PAUD dengan masyarakat dalam pandangan Kathy Lee5. Menjalankan kepemimpinan untuk kerjasama yang efektif dengan keluarga (orang tua peserta didik) dalam pandangan Marjory Ebbeck.1. Tujuan Pembahasan Masalah1. Tujuan pembahasan ini adalah untuk mengkaji hubungan sebuah lembaga PAUD dengan orang tua dan masyarakat2. Memahami hubunganantara lembaga PAUD dengan orang tua dan masyarakat3. Memahami tugas-tugas sebagai pengelola Lembaga PAUD dalam membina hubungan dengan orang tua murid dan masyarakat luas.1. Manfaat Pembahasan Masalah1. Manfaat bagi penulis adalah dapat memahami hubungan dan tugas-tugas pengelola sebuah Lembaga PAUD terhadap orang tua wali murid serta masyarakat sekitarnya.2. Agar tulisan ini dapat dikembangkan oleh pembaca sehingga pemahaman mengenai hubungan lembaga PAUD dengan orang tua dan masyarakat dapat digali lebih mendalam serta dapat mewujudkan implementasinya di lapangan.BAB IIPEMBAHASAN1. Peran Orang Tua pada Pendidikan Anak Usia DiniMasa depan anak sesungguhnya ada ditangan kedua orang tuanya,bila orang tua senantiasa memperhatikan perkembangan buah hatinya niscaya masa depan anaknya akan jauh lebih baik. Pendidikan anak usia dini memiliki kedudukan yang sangat tinggi dan memperlihatkan aktivitas di rumah. Pendidikan usia dini merupakan masa terpenting dan mendasar dalam kehidupan manusia yang memegang kendali dalam perkembangan kehidupannya.Anak lahir dalam pemeliharaan orang tua dan dibesarkan dalam keluarga. Orang tua dalam pendidikan islam memiliki kewajiban dan tanpa ada yang memerintah langsung memikul tugas sebagai pendidik, baik yang bersifat pemelihara, pengasuh, pembimbing maupun sebagai guru dan mereka sebagai pemimpin bagi anak-anaknya. Perjalanan seorang anak menuju kedewasaan dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya faktor alam dan lingkungan, oleh karena itu perlu adanya peran orang tua serta pihak lain seperti guru dan masyarakat untuk membantu proses tersebut agar kedewasaan seorang anak tidak terhambat.Orang tua dan guru juga perlu memahami arti kreativitas dan bagaimana penampilannya jika dikaitkan dengan tingkat perkembangan anak dan mereka perlu memiliki keterampilan untuk membantu dan mendorong anak mengungkapkan daya kreatifnya, menyadari pentingnya kreativitas bagi anak dan bagi pendidik sendiri mampu menemukan kendali kreativitas pada anak dan membina mereka mengembangkan kesediaan dan keberanian untuk mewujudkan kreativitas mereka.Perkembangan merupakan rangkaian proses perubahan kearah yang lebih maju dan lebih dewasa. Mengembangkan kreativitas sejak dini itu sangat penting bagi perkembangan anak karena ada beberapa perilaku yang mencerminkan perilaku kreativitas alamiah anak pra sekolah menjadi nyata seperti menjajaki lingkungannya, dan rasa ingin tahu mereka sangat besar. Oleh karena itu orang tua, guru dan masyarakat bertanggung jawab atas pemeliharaan, perhatian dan penyediaan lingkungan fisik dan social yang kondusif bagi perkembangan anak-anak.1. Peran Masyarakat dalam Pendidikan Anak Usia DiniSungguh suatu hal yang ironis, betapa tekhnologi modern ternyata belum bisa memberi manfaat atau efek yang positif pada anak-anak. Seperti yang kita ketahui bahwa perkembangan dan pertumbuhan anak zaman sekarang ini lebih banyak dipengaruhi oleh Televisi, dimana tak ada filter yang bisa menyaring secara efektif hal hal yang baik untuk anak. Kita juga bisa membedakan bahwa di lingkungan pedesaan dengan lingkungan perkotaan terdapat perbedaan yang sangat signifikan dalam hal pendidikan. Dimana di Perkotaan Anak-anak usia dini sudah banyak yang tersentuh oleh pendidikan untuk anak usia dini. Melihat dari perkembangan anak yang memerlukan perhatian khusus oleh orang tua, Pendidikan Anak Usia Dini perlu tersosialisasikan kepada masyarakat, agar visi Paud dapat tercapai sebelum anak tersebut masuk kesekolah dasar.Masyarakat yang peduli dengan anak-anak akan sangat antusias sekali untuk bahu membahu dalam mengembangkan kualitas PAUD. Meski PAUD yang didirikan masyarat masih berada dalam jalur nonformal namun sudah menggunakan kurikulum dengan menu generik.Ada beberapa strategi masyarakat dalam mendirikan PAUD:1. Memegang prinsip dari, oleh, dan untuk masyarakat, sehingga masyarakat dapat dilibatkan sejak identifikasi kebutuhan , merancang program , melaksakannya dan mengawasinya.2. Fleksibel yakni baik tempat, waktu , maupun saran ayang digunakan. Yang paling penting aman dan tidak mengganggu waktu tidur siang anak.3. Tidak harus dimulai dari nol, bisa dengan mengembangkan fasilitas yang sudah ada seperti, Posyandu, BKB, SPS, ataupun Majelis Talim.4. Yang Mudah, Murah, tetapi harus bermutu. Yaitu PAUD nonformal bukan berarti gedung yang megah dan berfasilitas lengkap tetapi menjadi satu tolak ukur dimana anak merasa diperhatikan, diberi kesempatan, diberikan kebebasan mengungkapkan kemampuanya, didengar isi hatinya tanpa ada paksaan/ ancaman/ tekanan terhadap dirinya serta mendapatkan pelayanan pendidikan yang sesuai dengan Usianya.Dalam penyelenggaraanya sendiri PAUD nonformal diharuskan tidak kaku, maksudnya jika sudah ada keinginan dari masyarakat untuk mendirikan PAUD segeralah untuk memulainya meskipun belum mendapatkan ijin. Untuk sementara waktu sebelum dibuat kurikulum, maka bisa menggunakan kurikulum dengan Menu generik. Sambil berjalan, penilik PLS/ PAUD memantau, membina, dan mengarahkan hingga mendapatkan izin operasional. Sehingga dalam jangka waktu minimal 6 bulan setelah program berjalan, PAUD sudah mendapatkan ijin dari Dinas Pendidikan.1. Hubungan Lembaga Paud dengan Orang Tua dan Masyarakat1. Hubungan lembaga PAUD dengan Orang tua dalam konteks umumBerkomunikasi dengan orang tua merupakan salah satu tanggungjawab pendidik. Demikian juga dengan orang tua, mereka perlu menjalin komunikasi dengan pendidik. Komunikasi timbal balik ini akan sangat efektif untuk memberikan layanan yang berkualitas kepada anak usia dini. Orang tua dan pendidik saling berbagi informasi baik mengenai program lembaga maupun tentang individual anak. Orang tua dapat mengetahui program-program yang akan dan sedang dilaksanakan oleh lembaga. Di samping itu juga dapat memberi saran serta kritikan tentang pelaksanaan program program dan saling bekerja sama demi kemajuan lembaga tersebut. Pendidik dapat menginformasikan dan berdiskusi tentang perkembangan anak selama mengikuti kegiatan di lembaga tersebut dan juga menggali informasi dari orang tua tentang berbagai hal mengenai anak tersebut.Kegiatan berkomunikasi tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara. Baik secara formal maupun informal, baik secara tertulis maupun lisan. Akan tetapi bukan hal yang mudah baik bagi pendidik maupun orang tua untuk menjalin komunikasi dua arah secara efektif. Ada banyak kendala baik dari pendidik maupun orang tua.Panduan ini memuat tentang strategi berkomunikasi antara pendidik dan orang tua melalui papan informasi, buku komunikasi, buku profil lembaga, surat, home visit, dan pertemuan pendidik-orang tua.1. Tujuan keterlibatan orang tua dalam komunikasi dua arah ini yaitu:1. Menyampaikan informasi tentang kebijakan dan program kegiatan yang ada di lembaga.2. Menjalin kerjasama antara lembaga dan orang tua dalam melaksanakan program lembaga3. Berdiskusi tentang perkembangan anak dan permasalahan yang dihadapi oleh masing masing anak.4. Berbagi pengalaman dan gagasan dalam membelajarkan anak.5. Bertukar informasi mengenai perkembangan anak yang ada di lembaga dan di rumah.6. Memperoleh informasi yang membantu pemahaman mengenai berbagai aspek tentang kemajuan tumbuh kembang anak.2. Strategi berkomunikasi antara pendidik (pengelola Lembaga PAUD) dan orang tua melalui:1. Papan InformasiSalah satu cara yang dapat ditempuh untuk menjalin komunikasi dua arah antara pendidik dan orang tua adalah pengadaan papan informasi. Papan informasi adalah papan yang ditempel di dinding atau dipasang di tempat strategis sehingga mudah diakses dan dibaca oleh orang tua maupun pendidik. Papan informasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk menempel berbagai pesan dari pendidik yang dimaksudkan untuk diketahui orang tua peserta didik maupun pesan dari orang tua peserta didik untuk diketahui oleh pendidik.1. Pesan-pesan yang dapat disampaikan pada papan informasi:1. Pengumuman tentang jadwal pertemuan2. Selebaran berisi informasi tentang perkembagan dan pertumbuhan peserta didik.3. Hasil karya peserta didik untuk diapresiasi oleh orang tua4. Foto-foto kegiatan, baik kegiatan peserta didik, kegiatan pendidik maupun kegiatan orang tua5. Foto-foto peserta didik6. Jadwal pembelajaran peserta didik7. Instruksi untuk volunteer8. Hal-hal yang relevan dengan rencana kegiatan lembagaInformasi melalui papan informasi dapat merupakan pengulangan atau penguatan dari informasi yang dikirimkan melalui surat atau catatan-catatan yang ditulis melalui buku penghubung.2. Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk membuat papan informasi:1. Menyiapkan lokasi yang strategis dan mudah diakses oleh orang tua dan pendidik2. Menyiapkan papan informasi.3. Menyiapkan bahan/materi.4. Memasang dan menempel materi yang disiapkan5. Menghias papan informasiMateri yang disampaikan pada papan informasi hendaknya secara rutin diperbaharui sehingga selalu berisi informasi-informasi yang relevan dengan perkembangan kegiatan anak maupun kegiatan orang tua. Pembaharuan materi pada papan informasi dapat dilakukan setiap dua minggu, setiap bulan atau sesuai kebutuhan. Pembaharuan materi ini sangat penting untuk menarik perhatian karena jika papan dipenuhi dengan informasi yang sudah lama atau terlihat acak-acakan, pihak orang tua tidak akan melihatnya.Pelaksanaan kegiatan ini dapat melibatkan orang tua. Orang tua yang tertarik menjadi volunteer dapat diikutsertakan untuk membantu memasang informasi dan menghiasnya. Di samping itu orang tua juga dapat dilibatkan untuk menyumbang hasil karyanya.2. Buku Profil LembagaBuku Profil lembaga merupakan salah satu media komunikasi yang penting dalam membangun keterlibatan dan peran serta orang tua dalam program pendidikan anak usia dini. Buku Profil lembaga adalah buku yang memuat informasi-informasi umum tentang profil lembaga, meliputi:1. visi dan misi lembaga,Visi adalah tujuan yang hendak dicapai oleh suatu lembaga. Misi memuat langkah-langkah yang hendak dilakukan untuk mewujudkan tujuan/visi yang telah ditetapkan.2. program pembelajaran,3. jadwal kegiatan,4. daftar kelas,5. daftar peserta didik,Berisi informasi tentang jumlah peserta didik, nama-nama peserta didik, usia/tempat tanggal lahir.6. daftar pendidik dan tenaga kependidikan7. fasilitas yang dimiliki8. tata-tertib dan informasi lain yang bermanfaat untuk orang tua, Beirisi aturan-aturan yang harus ditaati oleh pihak-pihak yang terkait dengan lembaga, meliputi tata tertib untuk pendidik, tata tertib untuk anak dan tata tertib untuk orang tua.3. Buku Komunikasi/ PenghubungBuku komunikasi adalah suatu media berbentuk buku yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang tua.Buku ini memuat catatan singkat yang menggambarkan keberhasilan yang spesifik, keterampilan atau perilaku baru serta saran-saran untuk kegiatan dirumah. Buku ini berfungsi untuk menjembatani komunikasi antara guru dan orang tua peserta didik, sehingga harus dapat diisi oleh kedua belah pihak. Pihak orang tua didorong untuk mengirimkan catatan-catatan penting kepada pendidik dan sebaliknya pendidik juga harus aktif mengirimkan catatan-catatan penting tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.Pertukaran catatan dan tanggapan ini penting agar masing-masing pihak yaitu pendidik dan orang tua saling bekerjasama untuk mendorong kemajuan anak. Catatan-catatan dalam buku komunikasi dapat digunakan sebagai dasar bagi orang tua maupun pendidik untuk menentukan materi atau program yang sesuai dengan kebutuhan anak. Tindak lanjut dari catatan-catatan dalam buku komunikasi adalah berupa pertemuan langsung antara pendidik dan orang tua.4. SuratSurat adalah cara lain yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan orang tua. Komunikasi melalui surat dapat dilakukan secara rutin yaitu mingguan atau bulanan sehingga orang tua menerima informasi secara konsisten atau sesuai dengan kebutuhan. Topik surat bervariasi sesuai dengan kebutuhan.5. Home VisitHome visit merupakan kegiatan yang dilakukan pendidik dengan mengunjungi rumah orang tua peserta didik. Home visit ini memiliki makna penting untuk membangun hubungan yang solid antara pendidik dan orang tua.Kegiatan ini biasanya dilakukan pada awal dan akhir tahun ajaran. Namun demikian home visit juga dapat dilakukan ketika kegiatan pembelajaran sedang berlangsung ditahun tersebut.Jika pendidik tidak sanggup untuk mengunjungi dua atau tiga orang tua di rumah, dia dapat mengundang mereka dalam pertemuan khusus di lembaga. Beberapa orang tua mungkin lebih suka diundang dalam pertemuan dalam kelompok kecil. Jika orang tua tidak dapat datang ke lembaga dan pendidik tidak dapat berkunjung ke rumah, maka pendidik dapat mengundang mereka untuk bertemu di tempat lain sesuai kesepakatan. Pertemuan di tempat yang netral mungkin membantu orang tua merasa nyaman. Jika tidak mungkin, pendidik dapat mencoba kontak melalui telepon, atau surat.6. Pertemuan Orang tua dengan Pendidik (pengelola Lembaga)Pertemuan pendidik dan orang tua merupakan salah-satu kegiatan yang dapat mendorong komunikasi antara mereka. Kegiatan ini dapat dijadwalkan secara rutin sesuai kebutuhan lembaga.7. Mempererat komunikasi pendidik-orang tua secara informalKomunikasi yang sudah terbangun antara pendidik-orang tua perlu senantiasa dipererat. Berbagai upaya dapat dilakukan untuk tujuan tersebut. Strategi komunikasi yang sudah disebutkan di atas adalah upaya membangun komunikasi secara formal dan terencana secara sistematis. Berikut ini adalah upaya mempererat komunikasi pendidik-orang tua secara informal dan tidak memerlukan perencanaan khusus.1. Waktu orang tua mengantar dan menjemput anak2. Menggunakan telephon3. Bertemu di luar lingkungan lembaga PAUD4. Melakukan kegiatan parenting2. Hubungan Lembaga PAUD dengan masyarakat dalam konteks umumPada umumnya sekolah merupakan tempat anak didik untuk memperoleh pengalaman-pengalaman, pengetahuan, keterampilan sehingga anak didik akan mendapat bekal hidup kelak bekerja di lingkungan masyarakat luas. Anak usia dini pada hakikatnya adalah manusia yang memerlukan bimbingan, secara kodrati seorang anak sangat perlu pendidikan dan bimbingan dari orang dewasa.Masyarakatsebagai lingkungan terbesar dalam kehidupan, berguna untuk melatih jiwa anak dalam bersosialisasi terhadap masyarakat, seperti bermain dan bergaul. Yang harus diperhatikan pengaruh lingkungan dan kebudayaan masyarakat terhadap perkembangan pribadi anak misalnya anak yang terdidik dalam keluarga yang religius, setelah dewasa akan cenderung menjadi manusia yang religius pula.Lingkungan dan keluarga sebagai pendidikan kedua setelah sekolah, orang tua memiliki peran yang cukup strategis dalam membantu guru memaksimalkan proses pembelajaran bagi anak-anak usia prasekolah. Dalam menyikapi berbagai perubahan sosial dan teknologi yang begitu cepat dalam masyarakat, maka orang tua harus memiliki pegangan edukatif dalam menciptakan suasana pembelajaran.Tugas pokok orang tua dan masyarakat yang dapat diberdayakan guru dalam meningkatkan perannya adalah :1. Memberi nama yang tepat. Pemberian nama akan memberi identitas kepada anak. Dengan berbagai kemajuan dan perubahan sosial nama anak semakin baik dan beragam, namun identitas keklaminan justru sangat penting.2. Kebiasaan memberikan pakaian yang sesuai. Berikan pakaian yang sesuai dengan anak agar nantinya Orang tua tidak bingung dengan kebiasaan anak yang kelaki-lakian atau keperempuan-perempuanan akibat dari seringnya memberikan pakaian yang tidak sesuai.3. Pemilihan warna yang tepat, sebab warna dan motif juga sangat berpengaruh terhadap identitas kekelaminan.4. Pengembangan hobi yang menunjang. Kecenderungan biasanya terbaca sejak kecil sehingga pengembangan hobi yang sesuai akan memberikan bekal yang baik untuk perkembangan anak.5. Memberikan batasan-batasan, aturan-aturan dengan bimbingan yang tepat6. Memperhatikan tugas dalam rumah tangga secara tidak langsung anak akan memperhatikan dan mengerti akan tugas dan kewajibannya.1. Hubungan lembaga PAUD dengan Orang tua dalam pandangan Kathy Lee1. How to give prospective parents tours of the center,yaitu mengenai bagaimana memberikan pelayanan untuk berkeliling (tour) mengenalkan sekolah kepada calon orang tua peserta didik. Tujuan dari pelayanan ini adalah untuk membantu mendidik para calon orang tua tebtang kualitas lembaga pendidikan anak dan menginformasikan kepada mereka program sekolah.2. How to handle offering references to parent,yaitu tentang bagaimana menawarkan referensi kepada orang tua. Hal ini dimaksudkan untuk menawarkan pada orang tua agar dapat memberikan referensi mereka tentang lembaga pendidikan kepada calon orang tua murid. Biasanya dilakukan dengan dua cara,pertama, orang tua yang ingin menuliskan surat referensi yang dapat ditunjukan pengelola kepada calon orang tua murid.Kedua, orang tua yang ingin menawarkan waktu mereka untuk calon orang tua murid dengan memasukan nama mereka dan nomor telepon mereka ke dalam daftar referesi.3. How to handle enrollment,yaitu mengenai bagaimana cara mengatasi hal-hal yang berkaitan dengan pendaftaran.4. How to conduct parent orientation,adalah bagaimana mengkondisikan pandangan orang tua, melalui:1. ambil waktu untuk memberikan pandangan baru pada orang tua.2. Libatkan staff dalam pandangan pada musim kembali ke sekolah.5. How to help parent get to know staff,yaitu mengenai bagaimana membantu orang tua untuk mengenali para staff6. How to encourage parent involvement,yaitu bagaimana mendorong orang tua untuk terlibat.7. How to create a sense of community,yaitu bagaimana menumbuhkan rasa berkomunitas.8. How to deal with theoverwhelmed parent,yaitu bagaimana menghadapi orang tua yang diliputi kelelahan dan situasi yang stress.9. How to provide resource for parents,yaitu bagaimana menyediakan sumber-sumber bagi orang tua.10. How to accommodate (or not) special request from parents,yaitu bagaimana menyesuaikan diri/ tidak dengan permintaan khusus dari orang tua.1. Dengarkan orang tua.2. Evaluasi komentar mereka.3. Buat keputusan berdasarkan pada ketertariakan yang paling baik dari anak-anak dan lembaga.11. How to conduct effective parent conferences,yaitu bagaimna mengkondisikan konferensi orang tua yang efektif.12. What to do when parents get angry,yaitu apa yang dilakukan apabila orang tua marah.13. How to handle late pick-ups,yaitu bagaimana mengatasi orang tua yang telat menjemput anaknya.14. How to handle to late drop-offs,yaitu bagaiaman mengatasi keterlambatan mengantar.15. How to create memories for parents,yaitu bagaimana membuat kenangan untuk orang tua.BAB IIIPENUTUP1. SimpulanMasa depan anak sesungguhnya ada ditangan kedua orang tuanya,bila orang tua senantiasa memperhatikan perkembangan buah hatinya niscaya masa depan anaknya akan jauh lebih baik.Orang tua dalam pendidikan islam memiliki kewajiban dan tanpa ada yang memerintah langsung memikul tugas sebagai pendidik, baik yang bersifat pemelihara, pengasuh, pembimbing maupun sebagai guru dan mereka sebagai pemimpin bagi anak-anaknya.Perkembangan merupakan rangkaian proses perubahan kearah yang lebih maju dan lebih dewasa. Mengembangkan kreativitas sejak dini itu sangat penting bagi perkembangan anak karena ada beberapa perilaku yang mencerminkan perilaku kreativitas alamiah anak pra sekolah menjadi nyata seperti menjajaki lingkungannya, dan rasa ingin tahu mereka sangat besar. Oleh karena itu orang tua, guru dan masyarakat bertanggung jawab atas pemeliharaan, perhatian dan penyediaan lingkungan fisik dan social yang kondusif bagi perkembangan anak-anak.Berkomunikasi dengan orang tua merupakan salah satu tanggungjawab pendidik. Demikian juga dengan orang tua, mereka perlu menjalin komunikasi dengan pendidik. Komunikasi timbal balik ini akan sangat efektif untuk memberikan layanan yang berkualitas kepada anak usia dini. Orang tua dan pendidik saling berbagi informasi baik mengenai program lembaga maupun tentang individual anak. Orang tua dapat mengetahui program-program yang akan dan sedang dilaksanakan oleh lembaga. Di samping itu juga dapat memberi saran serta kritikan tentang pelaksanaan program program dan saling bekerja sama demi kemajuan lembaga tersebut.Tujuan keterlibatan orang tua dalam komunikasi dua arah ini yaitu:1. Menyampaikan informasi tentang kebijakan dan program kegiatan yang ada di lembaga.2. Menjalin kerjasama antara lembaga dan orang tua dalam melaksanakan program lembaga3. Berdiskusi tentang perkembangan anak dan permasalahan yang dihadapi oleh masing masing anak.4. Berbagi pengalaman dan gagasan dalam membelajarkan anak.5. Bertukar informasi mengenai perkembangan anak yang ada di lembaga dan di rumah.6. Memperoleh informasi yang membantu pemahaman mengenai berbagai aspek tentang kemajuan tumbuh kembang anak.Strategi berkomunikasi antara pendidik (pengelola Lembaga PAUD) dan orang tua melalui:7. Papan Informasi8. Buku Profil Lembaga9. Buku Komunikasi/ Penghubung10. Surat11. Home Visit12. Pertemuan Orang tua dengan Pendidik (pengelola Lembaga)13. Mempererat komunikasi pendidik-orang tua secara informal.Anak usia dini pada hakikatnya adalah manusia yang memerlukan bimbingan, secara kodrati seorang anak sangat perlu pendidikan dan bimbingan dari orang dewasa. Masyarakatsebagai lingkungan terbesar dalam kehidupan, berguna untuk melatih jiwa anak dalam bersosialisasi terhadap masyarakat, seperti bermain dan bergaul. Orang tua memiliki peran yang cukup strategis dalam membantu guru memaksimalkan proses pembelajaran bagi anak-anak usia prasekolah. Hubungan lembaga PAUD dengan Orang tua dalam pandangan Kathy Lee adalah sebagai berikut:14. How to give prospective parents tours of the center 15. How to handle offering references to parent 16. How to handle enrollment 17. How to conduct parent orientation 18. How to help parent get to know staff 19. How to encourage parent involvement 20. How to create a sense of community21. How to deal with theoverwhelmed parent 22. How to provide resource for parents 23. How to accommodate (or not) special request from parents 24. How to conduct effective parent conferences 25. What to do when parents get angry, 26. How to handle late pick-ups 27. How to handle to late drop-offs 28. How to create memories for parents. 2. SaranAda pepatah mengatakan, manusia dibentuk oleh lingkungannya, anak lahir bagai kertas putih. Pepatah ini mengingatkan kita betapa besar peran masyarakat dalam PAUD. Meskipun kehidupan keluarga demikian harmonis, mendapat pujian orang tua atas kegiatannya, memperoleh pengajaran yang baik dari keluarganya tetapi bila lingkungan masyarakat sekitar kurang mendukung atau bahkan tidak sesuai maka akan berpengaruh buruk pada perkembangan anak.Anak membutuhkan contoh dan bukan teori. Mereka lebih dekat dengan segala sesuatu yang bersifat konkrit. Contoh berperilaku baik bukan hanya ranah guru. Orang tua dan masyarakat juga harus memberikan contoh baik dalam kehidupan sehari-hari.Masyarakat yang mau kerja bakti (gotong royong) dan peduli pada sebagian masyarakat yang kurang mampu akan menjadi contoh yang baik dalam menumbuhkan sensitivitas kehidupan bersama dalam diri anak.Bila di sekolah guru mengajarkan membuang sampah pada tempatnya, maka masyarakat juga harus memperlihatkan contoh yang sama.Dari sini kita harus memulai secara bersama-sama menggalang pendidikan anak. Gaya dimana orang tua menyerahkan pendidikan sepenuhnya pada guru, sudah saatnya mulai dikikis.DAFTAR PUSTAKAhttp://siswapaudumj.blogspot.com/2012/02/hubungan-lembaga-paud-dengan-orangtua.htmlhttp://corner23.wordpress.com/category/uncategorized/ http://rinomdn.wordpress.com/2011/06/10/pentingnya-pelibatan-orang-tua-dan-masyarakat-dalam-paud-2/

CONTOH KEGIATAN KREATIF DALAM KEGIATAN PELIBATAN ORANG TUA DAN MASYARAKAT DI LEMBAGA PAUDDiposting oleh Syarif Cuah Lepox September182012

A.RAGAM DAN CONTOH KEGIATAN Banyak ragam kegiatan yang dapat dikembangkan dalam rangka membangun kedekatan antara lembagaPAUD dengan orang tua. Secara umum dapat dikelompokan kedalam dua bentuk. Pertama bentuk informal dan yang kedua adalah bentuk formal. Hubungan dan kedekatan informal antara orang oraang tua dan pendidik merupakan hal yang sangat mendasar untuk semua tingkatan kedekatan dan pelibatan. Hubungan formal juga terjadi didasarkan ahli percakapan sederhana antara pendidik dan orang tua yang merupakan pertukaran pikiran dan pengalaman ketika orang tua mengantar dan menjemput anak-anaknya. Sedangkan keterlihatan formal menuju pada kegiatan kegiatan yang diselenggarakan. Untuk orang tua dalam suatu keatas atau mungkin juga orang tua secara keseluruhan kelas. Sebelum waktu kegiatan formal dilangsungkan, pendidik, dan pengelola atau staf PAUD harus mendiskusikan terlebih dahulu tujuan kegiatan tersebut. Cotoh karakter kegiatan pelibatan orang tua ada3:1. Kegiatan pelibatan untuk peningkatan kemampuan orang tua,. Kegiatan ini merupakan kegiatan pelibatan orang tua yang anaknya lebih menitikan pada peningkatan kemampuan. Beberpa kegiatan yang dapat diselenggarakan, antaranya sebagai berikut:a. Kegiatan pertemuan orang tua senior dan yunior.b. Kegiatan informal dan pendidikan orang tua.c. Peminjaman bahan perpustakaan.d. Koferensi pendidikan dan orang tua.2. Kegiatan pelibatan dalam bentuk perlombaan dan games Kegiatan dapat dijadwalkan sebagai acara sosial semata, yang bertujuan untuk bersatu dan saling mengacu.3. Kegiatan untuk peningkatan pengalaman pada anak. Hakikat dari semua kegiatan yang disarankan dilembaga PAUD sesungguhnya adalah untuk anak fasilitas anak secara optimal. Dengan demikian, tujuan akhir dari program apapun diarahkan untuk meningkatkan mutu layanan.B. SARAN-SARAN DALAM MENSUKSESKAN PROGRAM Pertanyaan pertama yang dapat diajukan adalah, bagaimana program pelibatan orang tua dilembaga PAUD agar dapat berjalan dengan penuh kesuksesan baik dari sisi orang tua maupun pendidik (lembaga)? Secara umum jawabanya, hendaklah semua pihak yang terlibat dapat berbagi peran secara professional.

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT)

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT)

RANCANGAN EVALUASI TUGAS TUTORIAL

PEDOMAN PENSKORAN

PROGRAM PELIBATAN ORANG TUA DAN MASYARAKAT

Oleh :RINO DESANTO W., S.E.

POKJAR KOTA MADIUN UPBJJ-UT SURABAYA2011.1

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT)

Mata Kuliah:Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat

Kode MK/SKS:PAUD4502/4

Nama Tutor:Rino Desanto W., S.E.

Deskripsi Singkat MK:Mata kuliah Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat mencakup: hak anak usia dini, inplikasi konvensi hak anak terhadap PAUD disemua jalur, pelibatan orang tua dan masyarakat dalam masalah kekerasan dan pendampingan, dalam pendidikan lingkungan, dalam kegiatan kreatif dan berkebutuhan khusus., pelibatan orang tua dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan lembaga dan penyelarasan pendidikan di rumah dengan lembaga PAUD.

Kompetensi Umum:Mahasiswa dapat merancang program-program untuk melibatkan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan pengembangan Kelompok Bermain, Taman Kanak-Kanak dan Taman Penitipan Anak sehingga ada keselarasan pendidikan di rumah dan sekolah

NoKompetensi KhususPokok BahasanSub Pokok BahasanTugas Tutorial Dan Botot NilaiEstimasi WaktuDaftar PustakaTutorial Ke

1Mahasiswa dapat menjelaskan: Hak-hak anak usia dini Indonesia. Implikasi konvensi hak anak terhadap PAUD jalur informal.

Hak-hak anak usia dini Indonesia. Implikasi konvensi hak anak terhadap PAUD jalur informal. Hakikat hak anak Hak-hak anak usia dini. Konvensi hak-hak anak. Batasan PAUD jalur informal. Sasaran dan ruang lingkup PAUD informal. Implikasi konvensi hak anak pada PAUD.

120 menitAli Nugraha, Badru Zaman, A. Sy. Dina Dwiyana (2010). Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat Jakarta. Universiatas Terbuka.I

2Mahasiswa dapat menjelaskan: Implikasi konvensi hak anak terhadap PAUD jalur non-formal. Implikasi konvensi hak anak terhadap PAUD jalur formal. Implikasi konvensi hak anak terhadap PAUD jalur non-formal. Implikasi konvensi hak anak terhadap PAUD jalur formal. Batasan, bentuk dan kualifikasi PAUD jalur non formal. Implikasi konvensi hak anak terhadap PAUD jalur non-formal. Batasan PAUD jalur formal. Sasaran dan ruang lingkup PAUD formal serta Implikasi konvensi hak anak pada PAUD jalur formal.

120 menitAli Nugraha, Badru Zaman, A. Sy. Dina Dwiyana (2010). Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat Jakarta. Universiatas Terbuka.II

3Mahasiswa dapat menjelaskan pemanfaatan lingkungan masyarakat ke dalam PAUD.

Pemanfaatan lingkungan masyarakat ke dalam PAUD. Macam-macam lingkungan dan fasilitas umum/sosial yang dapat dimanfaatkan dalam PAUD. Cara-cara pemanfaatan lingkungan masyarakat ke dalam PAUD.

Tugas Tutorial IBobot nilai 33.3%120 menitAli Nugraha, Badru Zaman, A. Sy. Dina Dwiyana (2010). Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat Jakarta. Universiatas Terbuka.III

4Mahasiswa dapat menjelaskan: Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam masalah kekerasan pada anak usia dini. Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pendampingan penggunaan media anak usia dini. Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam masalah kekerasan pada anak usia dini. Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pendampingan penggunaan media anak usia dini. Ragam tindak kekerasan pada anak usia dini. Mengenali anak usia dini yang mengalami tindak kekersan. Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pencegahan dan penanganan tindak kekerasan pada anak usia dini. Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pendampingan penggunaan media non cetak. Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pendampingan penggunaan media cetak.

120 menitAli Nugraha, Badru Zaman, A. Sy. Dina Dwiyana (2010). Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat Jakarta. Universiatas Terbuka.IV

5Mahasiswa dapat menjelaskan pelibatan orang tua dalam penyelarasan pendidikan di rumah dan di lembaga PAUD.Pelibatan orang tua dalam penyelarasan pendidikan di rumah dan di lembaga PAUD. Keselarasan pendidikan di lembaga PAUD dan di rumah. Komunikasi orang tua dan pendidik terhadap perkembangan anak.Tugas Tutorial IIBobot nilai 33.3%120 menitAli Nugraha, Badru Zaman, A. Sy. Dina Dwiyana (2010). Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat Jakarta. Universiatas Terbuka.

V

6Mahasiswa dapat menjelaskan: Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pendidikan lingkungan pada anak usia dini. Pelibatan orang tua dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan di lembaga PAUD Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pendidikan lingkungan pada anak usia dini. Pelibatan orang tua dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan di lembaga PAUD Hakikat pendidikan lingkungan pada anak usia dini. Pengaruh lingkungan terhadap perkembangan anak usia dini dan peran orang tua, masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang sehat. Cara melibatkan orang tua dalam proses kegiatan belajar di kelas. Cara melibatkan orang tua dalam proses kegiatan belajar di luar kelas yang mendukung proses kegiatan belajar.

120 menitAli Nugraha, Badru Zaman, A. Sy. Dina Dwiyana (2010). Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat Jakarta. Universiatas Terbuka.VI

7Mahasiswa dapat menjelaskan pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pendidikan anak usia dini berkebutuhan khusus.Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pendidikan anak usia dini berkebutuhan khusus. Memahami hakikat dan karakteristik anak berkebutuhan khusus. Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan pengembangan anak berkebutuhan khusus.Tugas Tutorial IIIBobot nilai 33.3%120 menitAli Nugraha, Badru Zaman, A. Sy. Dina Dwiyana (2010). Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat Jakarta. Universiatas Terbuka.

VII

8Mahasiswa dapat menjelaskan pelibatan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan kreatif di PAUD.

Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan kreatif di PAUD. Ragam kegiatan kreatif dalam pelibatan orang tua dan masyarakat di PAUD. Cara merancang pelibatan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan kreatif di PAUD.120 menitAli Nugraha, Badru Zaman, A. Sy. Dina Dwiyana (2010). Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat Jakarta. Universiatas Terbuka.VIII

Madiun, 30 April 2011Tutor

Rino Desanto W. S.E.SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT)

Tutorial Ke:I

Kode/Nama Mata Kuliah:PAUD4502/ Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat

SKS:4

Nama Tutor:Rino Desanto W., S.E.

Kompetensi Umum:Mahasiswa dapat menjelaskan: Hak-hak anak usia dini Indonesia. Implikasi konvensi hak anak terhadap PAUD jalur informal.

Kompetensi Khusus:1. Mahasiswa dapat menjelaskan: Hakikat hak anak Hak-hak anak usia dini Konvensi hak anak2. Mahasiswa dapat menjelaskan: Batasan PAUD jalur informal Sasaran dan ruang lingkup PAUD informal Implikasi konvensi hak anak pada PAUD pada jalur informal

Pokok Bahasan: Hak-hak anak usia dini Indonesia. Implikasi konvensi hak anak terhadap PAUD jalur informal.

Sub Pokok Bahasan: Hakikat hak anak Hak-hak anak usia dini. Konvensi hak-hak anak. Batasan PAUD jalur informal. Sasaran dan ruang lingkup PAUD informal. Implikasi konvensi hak anak pada PAUD.

Tahapan Kegiatan Persiapan:

Memberikan gambaran keseluruhan materi pada setiap pertemuan. Membangkitkan minat mahasiswa terhadap materi yang akan dibahas.

Pelaksanaan/Penyajian:

Mendiskusikan: Hakikat hak anak Hak-hak anak usia dini. Konvensi hak-hak anak. Batasan PAUD jalur informal. Sasaran dan ruang lingkup PAUD informal. Implikasi konvensi hak anak pada PAUD.

Penutup:

Menganalisis hak-hak anak usia dini dan batasan PAUD jalur informal

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT)

Tutorial Ke:II

Kode/Nama Mata Kuliah:PAUD4502/ Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat

SKS:4

Nama Tutor:Rino Desanto W., S.E.

Kompetensi Umum:Mahasiswa dapat menjelaskan: Implikasi konvensi hak anak terhadap PAUD jalur non-formal. Implikasi konvensi hak anak terhadap PAUD jalur formal.

Kompetensi Khusus:1. Mahasiswa dapat menjelaskan: Batasan, bentuk dan kualifikasi PAUD jalur non formal. Implikasi konvensi hak anak terhadap PAUD jalur non-formal.2. Mahasiswa dapat menjelaskan Batasan PAUD jalur formal. Sasaran dan ruang lingkup PAUD formal. Implikasi konvensi hak anak pada PAUD jalur formal.

Pokok Bahasan: Implikasi konvensi hak anak terhadap PAUD jalur non-formal. Implikasi konvensi hak anak terhadap PAUD jalur formal.

Sub Pokok Bahasan: Batasan, bentuk dan kualifikasi PAUD jalur non formal. Implikasi konvensi hak anak terhadap PAUD jalur non-formal. Batasan PAUD jalur formal. Sasaran dan ruang lingkup PAUD formal serta implikasi konvensi hak anak pada PAUD jalur formal.

Tahapan Kegiatan Persiapan:

Membangkitkan minat mahasiswa terhadap materi yang akan dibahas

Pelaksanaan/Penyajian:

Mendiskusikan batasan, bentuk dan kualifikasi PAUD jalur non formal. Mendiskusikan implikasi konvensi hak anak terhadap PAUD jalur non-formal. Mendiskusikan batasan PAUD jalur formal. Mendiskusikan sasaran dan ruang lingkup PAUD formal serta Implikasi konvensi hak anak pada PAUD jalur formal.

Penutup: Menganalis batasan PAUD jalur formal.

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT)

Tutorial Ke:III

Kode/Nama Mata Kuliah:PAUD4502/ Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat

SKS:4

Nama Tutor:Rino Desanto W., S.E.

Kompetensi Umum:Mahasiswa dapat menjelaskan pemanfaatan lingkungan masyarakat ke dalam PAUD.

Kompetensi Khusus: Mahasiswa mampu mengidentifikasi macam-macam lingkungan dan fasilitas umum/sosial yang terdapat dalam masyarakat yang dapat dimanfaatkan ke dalam PAUD. Mahasiswa mampu menguraikan cara-cara pemanfaatan lingkungan masyarakat dan fasilitas umum yang terdapat di lingkungan lembaga PAUD.

Pokok Bahasan:Pemanfaatan lingkungan masyarakat ke dalam PAUD.

Sub Pokok Bahasan: Macam-macam lingkungan dan fasilitas umum/sosial yang dapat dimanfaatkan dalam PAUD. Cara-cara pemanfaatan lingkungan masyarakat ke dalam PAUD.

Tahapan Kegiatan Persiapan:

Membangkitkan minat mahasiswa terhadap materi yang akan dibahas

Pelaksanaan/Penyajian:

Mendiskusikan macam-macam lingkungan dan fasilitas umum/sosial yang dapat dimanfaatkan dalam PAUD. Mendiskusikan cara-cara pemanfaatan lingkungan masyarakat ke dalam PAUD.

Penutup: Mengidentifikasi dan menganalisis macam-macam lingkungan dan fasilitas umum/sosial

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT)

Tutorial Ke:IV

Kode/Nama Mata Kuliah:PAUD4502/ Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat

SKS:4

Nama Tutor:Rino Desanto W., S.E.

Kompetensi Umum:Mahasiswa dapat menjelaskan: Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam masalah kekerasan pada anak usia dini. Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pendampingan penggunaan media anak usia dini.

Kompetensi Khusus:Mahasiswa dapat menjelaskan: Ragam tindak kekerasan pada anak usia dini. Cara mengenali anak usia dini yang mengalami tindak kekersan. Cara melibatkan orang tua dan masyarakat dalam pencegahan dan penanganan tindak kekerasan pada anak usia dini. Beberapa hal yang dikemukakan oleh Vony Novita tentang hubungan tayangan TV dengan pendidikan anak. Upaya dalam pendampingan anak dalam pemanfaatan media non cetak. Pendampingan penggunaan komputer/internet pada anak usia dini. Pendampingan penggunaan buku. Pendampingan penggunaan alat permainan.

Pokok Bahasan: Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam masalah kekerasan pada anak usia dini. Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pendampingan penggunaan media anak usia dini.

Sub Pokok Bahasan: Ragam tindak kekerasan pada anak usia dini. Mengenali anak usia dini yang mengalami tindak kekersan. Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pencegahan dan penanganan tindak kekerasan pada anak usia dini. Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pendampingan penggunaan media non cetak. Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pendampingan penggunaan media cetak.

Tahapan Kegiatan Persiapan:

Membangkitkan minat mahasiswa terhadap materi yang akan dibahas.

Pelaksanaan/Penyajian:

Mendiskusikan ragam tindak kekerasan pada anak usia dini. Mengenali anak usia dini yang mengalami tindak kekersan. Mendiskusikan pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pencegahan dan penanganan tindak kekerasan pada anak usia dini. Mendiskusikan pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pendampingan penggunaan media cetak dan non cetak.

Penutup: Mengidentifikasi ragam tindak kekerasan pada anak usia dini..

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT)

Tutorial Ke:V

Kode/Nama Mata Kuliah:PAUD4502/ Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat

SKS:4

Nama Tutor:Rino Desanto W., S.E.

Kompetensi Umum:Mahasiswa dapat menjelaskan pelibatan orang tua dalam penyelarasan pendidikan di rumah dan di lembaga PAUD.

Kompetensi Khusus:Mahasiswa dapat menjelaskan: Permasalahan dalam penyelarasan antara lembaga PAUD dan keluarga. Upaya membina penyelarasan lembaga PAUD dan keluarga. Bentuk dukungan orang tua terhadap kegiatan pengembangan di lembaga PAUD.. Komunikasi orang tua dan pendidik terhadap perkembangan anak.

Pokok Bahasan:Pelibatan orang tua dalam penyelarasan pendidikan di rumah dan di lembaga PAUD.

Sub Pokok Bahasan: Keselarasan pendidikan di lembaga PAUD dan di rumah. Komunikasi orang tua dan pendidik terhadap perkembangan anak.

Tahapan Kegiatan Persiapan:

Membangkitkan minat mahasiswa terhadap materi yang akan dibahas.

Pelaksanaan/Penyajian:

Mendiskusikan penyelarasan pendidikan di lembaga PAUD dan di rumah Mendiskusikan bentuk komunikasi efektif orang tua dan pendidik terhadap perkembangan anak

Penutup: Tanya jawab bentuk komunikasi efektif orang tua dan anak.

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT)

Tutorial Ke:VI

Kode/Nama Mata Kuliah:PAUD4502/ Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat

SKS:4

Nama Tutor:Rino Desanto W., S.E.

Kompetensi Umum:Mahasiswa dapat menjelaskan: Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pendidikan lingkungan pada anak usia dini. Pelibatan orang tua dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan di lembaga PAUD

Kompetensi Khusus:Mahasiswa dapat menjelaskan: Hakikat pendidikan lingkungan pada anak usia dini. Pengaruh lingkungan terhadap perkembangan anak usia dini. Peran orang tua, masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang sehat untuk mendukung perkembangan anak usia dini. Cara melibatkan orang tua dalam proses kegiatan belajar di kelas. Cara melibatkan orang tua dalam proses kegiatan belajar di luar kelas yang mendukung proses kegiatan belajar

Pokok Bahasan: Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pendidikan lingkungan pada anak usia dini. Pelibatan orang tua dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan di lembaga PAUD

Sub Pokok Bahasan: Hakikat pendidikan lingkungan pada anak usia dini. Pengaruh lingkungan terhadap perkembangan anak usia dini dan peran orang tua, masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang sehat. Cara melibatkan orang tua dalam proses kegiatan belajar di kelas. Cara melibatkan orang tua dalam proses kegiatan belajar di luar kelas yang mendukung proses kegiatan belajar.

Tahapan Kegiatan Persiapan:

Membangkitkan minat mahasiswa terhadap materi yang akan dibahas.

Pelaksanaan/Penyajian:

Mendiskusikan hakikat pendidikan lingkungan pada anak usia dini. Mendiskusikan pengaruh lingkungan terhadap perkembangan anak usia dini dan peran orang tua, masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang sehat. Menganalisis cara melibatkan orang tua dalam proses kegiatan belajar di kelas. Menganalisis cara melibatkan orang tua dalam proses kegiatan belajar di luar kelas yang mendukung proses kegiatan belajar.

Penutup: Tanya jawab hakikat pendidikan lingkungan pada anak usia dini.

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT)

Tutorial Ke:VII

Kode/Nama Mata Kuliah:PAUD4502/ Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat

SKS:4

Nama Tutor:Rino Desanto W., S.E.

Kompetensi Umum:Mahasiswa dapat menjelaskan pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pendidikan anak usia dini berkebutuhan khusus.

Kompetensi Khusus:Mahasiswa dapat menjelaskan: Hakikat dan karakteristik anak berkebutuhan khusus. Cara melibatkan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan pengembangan anak berkebutuhan khusus.

Pokok Bahasan:Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pendidikan anak usia dini berkebutuhan khusus.

Sub Pokok Bahasan: Memahami hakikat dan karakteristik anak berkebutuhan khusus. Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan pengembangan anak berkebutuhan khusus.

Tahapan Kegiatan Persiapan:

Membangkitkan minat mahasiswa terhadap materi yang akan dibahas.

Pelaksanaan/Penyajian:

Mendiskusikan hakikat dan karakteristik anak berkebutuhan khusus. Mendiskusikan pelibatan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan pengembangan anak berkebutuhan khusus.

Penutup: Tanya jawab tentang karakteristik anak berkebutuhan khusus

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT)

Tutorial Ke:VIII

Kode/Nama Mata Kuliah:PAUD4502/ Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat

SKS:4

Nama Tutor:Rino Desanto W., S.E.

Kompetensi Umum:Mahasiswa dapat menjelaskan pelibatan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan kreatif di PAUD.

Kompetensi Khusus:1. Mahasiswa dapat menjelaskan: Ragam kegiatan kreatif dalam pelibatan orang tua dan masyarakat di PAUD. Cara pelibatan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan kreatif di PAUD.2. Mahasiswa dapat menyebutkan contoh-contoh kegiatan kreatif dalam pelibatan orang tua dan masyarakat di PAUD.

Pokok Bahasan:Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan kreatif di PAUD.

Sub Pokok Bahasan: Ragam kegiatan kreatif dalam pelibatan orang tua dan masyarakat di PAUD. Cara merancang pelibatan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan kreatif di PAUD.

Tahapan Kegiatan Persiapan:

Membangkitkan minat mahasiswa terhadap materi yang akan dibahas.

Pelaksanaan/Penyajian:

Mendiskusikan ragam kegiatan kreatif dalam pelibatan orang tua dan masyarakat di PAUD. Merancang pelibatan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan kreatif di PAUD.

Penutup: Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan kreatif dalam pelibatan orang tua dan masyarakat di PAUD. Reviu.

RANCANGAN EVALUASI TUGAS TUTORIAL

Kota:Madiun (Klas A)

Kode/Nama MK:PAUD4502/ Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat

SKS:4

Nama Tutor:Rino Desanto W., S.E.

Deskripsi Singkat:Rancangan evaluasi ini mencakup hak anak usia dini Indonesia, implikasi konvensi hak anak terhadap PAUD di semua jalur, pemanfaatan lingkungan masyarakat, pelibatan orang tua dan masyarakat dalam masalah kekerasan anak, pendampingan, pendidikan lingkungan dan pengembangan lembaga PAUD.

Kompetensi Umum:Mahasiswa mampu menjelaskan hak anak, konvensi anak, manfaat lingkungan, peran orang tua dan masyarakat dalam masalah kekerasan anak usia dini, pendampingan anak, penyelarasan antara pendidikan di rumah dengan lembaga PAUD, peran orang tua dalam pendidikan lingkungan dan pengembangan lembaga PAUD.

Tugas Tutorial KeKompetensi KhususPokok Bahasan dan Sub Pokok BahasanUraian/Deskripsi TugasBobot Nilai

IMahasiswa dapat menjelaskan: Hak-hak anak usia dini Indonesia. Implikasi konvensi hak anak terhadap PAUD jalur informal. Implikasi konvensi hak anak terhadap PAUD jalur non-formal. Implikasi konvensi hak anak terhadap PAUD jalur formal. Hakikat hak anak Hak-hak anak usia dini. Konvensi hak-hak anak. Batasan PAUD jalur informal. Sasaran dan ruang lingkup PAUD informal. Implikasi konvensi hak anak pada PAUD. Batasan, bentuk dan kualifikasi PAUD jalur non formal. Implikasi konvensi hak anak terhadap PAUD jalur non-formal. Batasan PAUD jalur formal. Sasaran dan ruang lingkup PAUD formal serta Implikasi konvensi hak anak pada PAUD jalur formal.

Menjelaskan hak-hak anak usia dini. Menjelaskan implikasi konvensi hak anak terhadap PAUD:1. Jalur informal. 2. Jalur non formal.3. Jalur formal.33.3%

IIMahasiswa dapat menjelaskan: Pemanfaatan lingkungan masyarakat ke dalam PAUD. Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam masalah kekerasan pada anak usia dini. Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pendampingan penggunaan media anak usia dini. Macam-macam lingkungan dan fasilitas umum/sosial yang dapat dimanfaatkan dalam PAUD. Cara-cara pemanfaatan lingkungan masyarakat ke dalam PAUD. Ragam tindak kekerasan pada anak usia dini. Mengenali anak usia dini yang mengalami tindak kekersan. Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pencegahan dan penanganan tindak kekerasan pada anak usia dini. Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pendampingan penggunaan media non cetak. Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pendampingan penggunaan media cetak

Menjelaskan manfaat lingkungan masyarakat ke dalam PAUD. Menjelaskan peran orang tua dan masyarakat dalam masalah kekerasan pada anak usia dini Menjelaskan peran orang tua dan masyarakat dalam pendampingan dengan menggunakan media pada anak usia dini33.3%

IIIMahasiswa dapat menjelaskan: Pelibatan orang tua dalam penyelarasan pendidikan di rumah dan di lembaga PAUD. Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pendidikan lingkungan pada anak usia dini. Pelibatan orang tua dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan di lembaga PAUD. Keselarasan pendidikan di lembaga PAUD dan di rumah. Komunikasi orang tua dan pendidik terhadap perkembangan anak. Hakikat pendidikan lingkungan pada anak usia dini. Pengaruh lingkungan terhadap perkembangan anak usia dini dan peran orang tua, masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang sehat. Cara melibatkan orang tua dalam proses kegiatan belajar di kelas. Cara melibatkan orang tua dalam proses kegiatan belajar di luar kelas yang mendukung proses kegiatan belajar. Menjelaskan peran orang tua dalam penyelarasan pendidikan di rumah dan di lembaga PAUD. Menjelaskan peran orang tua dan masyarakat dalam pendidikan lingkungan pada anak usia dini. Menjelaskan peran orang tua dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan di lembaga PAUD.33.3%

Madiun, 30 April 2011Tutor

Rino Desanto W., S.E.

PEDOMAN PENSKORAN TUGAS TUTORIAL

Kota:Madiun (Klas A)

Kode/Nama Mata Kuliah:PAUD4502/ Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat

SKS:4

Nama Tutor:Rino Desanto W., S.E.

Tugas KeUraian/Deskripsi TugasAspek/Konsep Yang DinilaiSkor Per Aspek/ KonsepBobot Nilai Per SoalSkor Maks

I Menjelaskan hak-hak anak usia dini. Menjelaskan implikasi konvensi hak anak terhadap PAUD:1. Jalur informal. 2. Jalur non formal.3. Jalur formal. Hakikat hak anak Hak-hak anak usia dini. Konvensi hak-hak anak. Batasan PAUD jalur informal. Sasaran dan ruang lingkup PAUD informal. Implikasi konvensi hak anak pada PAUD. Batasan, bentuk dan kualifikasi PAUD jalur non formal. Implikasi konvensi hak anak terhadap PAUD jalur non-formal. Batasan PAUD jalur formal. Sasaran dan ruang lingkup PAUD formal serta Implikasi konvensi hak anak pada PAUD jalur formal.

10

10

10

15

10

10

10

10

15

20

3520

25

100

II Menjelaskan manfaat lingkungan masyarakat ke dalam PAUD. Menjelaskan peran orang tua dan masyarakat dalam masalah kekerasan pada anak usia dini Menjelaskan peran orang tua dan masyarakat dalam pendampingan dengan menggunakan media pada anak usia dini Macam-macam lingkungan dan fasilitas umum/sosial yang dapat dimanfaatkan dalam PAUD. Cara-cara pemanfaatan lingkungan masyarakat ke dalam PAUD. Ragam tindak kekerasan pada anak usia dini. Mengenali anak usia dini yang mengalami tindak kekersan. Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pencegahan dan penanganan tindak kekerasan pada anak usia dini. Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pendampingan penggunaan media non cetak. Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pendampingan penggunaan media cetak

15

15

10

15

15

15

15

30

40

30100

III Menjelaskan peran orang tua dalam penyelarasan pendidikan di rumah dan di lembaga PAUD. Menjelaskan peran orang tua dan masyarakat dalam pendidikan lingkungan pada anak usia dini. Menjelaskan peran orang tua dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan di lembaga PAUD. Keselarasan pendidikan di lembaga PAUD dan di rumah. Komunikasi orang tua dan pendidik terhadap perkembangan anak. Hakikat pendidikan lingkungan pada anak usia dini. Pengaruh lingkungan terhadap perkembangan anak usia dini dan peran orang tua, masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang sehat. Cara melibatkan orang tua dalam proses kegiatan belajar di kelas. Cara melibatkan orang tua dalam proses kegiatan belajar di luar kelas yang mendukung proses kegiatan belajar.15

15

15

15

20

2030

30

40

100