PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL...

19
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM VIDLS (VEHICLE INTEGRATED DRIVING LICENSE SISTEM) SEBAGAI UPAYA PENEKANAN PELANGGARAN PENGGUNAAN SIM BIDANG KEGIATAN : PKM-KC Disusun Oleh : Raditya Nugroho NIM. 11504241014 Angkatan 2011 Aan Yudianto Anas Fatoni NIM. 11504241004 NIM. 11504241012 Angkatan 2011 Angkatan 2011 Eko Rendiyanto NIM. 10502241028 Angkatan 2010 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2012

Transcript of PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL...

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

VIDLS (VEHICLE INTEGRATED DRIVING LICENSE SISTEM) SEBAGAI

UPAYA PENEKANAN PELANGGARAN PENGGUNAAN SIM

BIDANG KEGIATAN :

PKM-KC

Disusun Oleh :

Raditya Nugroho NIM. 11504241014 Angkatan 2011

Aan Yudianto

Anas Fatoni

NIM. 11504241004

NIM. 11504241012

Angkatan 2011

Angkatan 2011

Eko Rendiyanto NIM. 10502241028 Angkatan 2010

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2012

ii

iii

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ...................................................................................................... i

Halaman Pengesahan ........................................................................................... ii

Daftar Isi ............................................................................................................... iii

Daftar Ganbar ....................................................................................................... iv

A.Judul ................................................................................................................. 1

B.Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1

C.Perumusan Masalah ......................................................................................... 3

D.Tujuan .............................................................................................................. 3

E.Luaran yang Diharapkan ................................................................................... 3

F.Kegunaan .......................................................................................................... 3

G.Tinjauan Pustaka .............................................................................................. 4

1.Dasar Teori ................................................................................................... 4

2.Pihak-Pihak Yang Terkait ............................................................................ 7

H.Metode Pelaksanaan ......................................................................................... 8

I.Jadwal Kegiatan ................................................................................................. 10

J.Rancangan Biaya ............................................................................................... 11

K.Daftar Pustaka .................................................................................................. 12

L.Lampiran ........................................................................................................... 13

iv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Surat Izin Mengemudi ..................................................................... 5

Gambar 2. Bermacam Kendaraan ...................................................................... 5

Gambar 3. Diagram VIDLS .............................................................................. 7

Gambar 4. Desain alat VIDLS .......................................................................... 9

Gambar 5. VIDLS di Sepeda Motor ................................................................ 15

Gambar 6. VIDLS di Mobil ............................................................................ 15

1

A. Judul

VIDLS (Vehicle Integrated Driving License Sistem) Sebagai Upaya

Penekanan Pelanggaran Penggunaan SIM.

B. Latar Belakang Masalah

Sesuai dengan UU No.22 Tahun 2009 Pasal 77 ayat (1), seluruh

pengemudi kendaraan bermotor harus mendapatkan Surat Izin Mengemudi

(SIM) sesuai dengan jenis kendaraannya. Surat Izin Mengemudi (SIM) adalah

bukti registrasi dan identifikasi yang diberikan oleh Polri kepada seseorang

yang telah memenuhi persyaratan administrasi, sehat jasmani dan rohani,

memahami peraturan lalu lintas dan terampil mengemudikan kendaraan

bermotor. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan

wajib memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan

Bermotor yang dikemudikan. (http://id.wikipedia.org)

Masih banyaknya masalah tentang lalu lintas di beberapa kota besar

seperti menjadi perhatian serius. Di Jakarta, Kepala Sub Bidang Penegakan

Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Yakub DK Polda

Metro Jaya memaparkan, hari pertama digelarnya Operasi Simpatik Jaya

jumlah tilang mencapai 3.722 dan teguran sebanyak 799. Barang bukti yang

disita berupa SIM sebanyak 1.552, berupa STNK sebanyak 2.133, curanmor

roda dua sebanyak 35, dan curanmor roda empat sebanyak 2 kendaraan.

(Koran Kompas,Senin 28 Maret 2011)

Terlebih lagi, operasi gabungan yang dilakukan Polres Grobogan, Unit

Pelayanan Perhubungan (UPP) Wilayah Semarang Dinas Perhubungan

Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Jateng, Dishubinfokom

Grobogan, dan PT Jasa Raharja Cabang Jateng, berhasil menindak 107

pengendara kendaraan bermotor melakukan pelanggan aturan berlalulintas.

Mereka juga langsung disidang di tempat dengan melibatkan unsur

Pengadilan Negeri (PN) dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Purwodadi.

“Pelanggar sengaja disidang ditempat dengan tujuan sebagai shock terapi

untuk penegakan hukum perizinan angkutan secara nasional sesuai UU 22

Tahun 2009 tentang Lalulintas Angkutan Jalan (LLAJ). Selain itu juga

2

sebagai pembinaan dan penertiban aturan berlalu lintas bagi peggendara

kendaraan di jalan raya,” kata Kapolres AKBP Y Ragil Heru S SIK Mhum.

Razia berlangsung selama dua jam itu, Dari pelanggaran sebanyak itu,

sebanyak 40 orang disidang perkara keterlambatan uji kelaikan kendaraan

(mobil), dan sisanya terkait pelanggaran STNK dan SIM. (Koran Kedaulatan

Rakyat, Selasa18 September 2012)

Di Surabaya, Pelanggar Lalin Tidak Punya SIM Meningkat 27 %, tingkat

pelanggaran lalu lintas khususnya pengendara roda dua atau sepeda motor di

Surabaya masih tinggi. Pelanggaran didominasi tidak mempunyai SIM

mencapai 8.225 pelanggaran selama Juni 2012. Jumlah pengendara sepeda

motor yang melanggar lalu lintas Mei sebanyak 10.933 orang dengan

didominasi pelanggaran tidak punya SIM sebanyak 6.028 pelanggaran,

sedangkan bulan Juni mencapai 18.793 pengendara."Jumlah pelanggaran

tidak mempunyai SIM mengalami peningkatan 27 persen dibandingkan bulan

Mei," kata AKBP Asep Akbar Hikmana. (detik.com)

Dari berbagai data pelanggaran diatas, tidak menutup kemungkinan bahwa

pelanggaran sim akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah

kendaraan bermotor di jalan. Pelanggaran tersebut tidak hanya terjadi pada

beberapa kota besar di indonesia saja, melainkan hampir terjadi secara merata

di seluruh Indonesia.

Kepemilikan SIM menjadi salah satu faktor penyebab meningkatnya

tingkat kecelakaan di Indonesia. Seseorang yang belum mampu mengendarai

kendaraan dengan baik belum seharusnya dapat mengendarai kendaraannya.

Ataupun seseorang yang memang tidak mengerti tentang peraturan lalu lalu

lintas tidak menutup kemungkinan juga menjadi faktor penyebab kecelakaan

lalu lintas.

Anak yang masih di bawah umur, orang yang sudah lanjut usia dan

seorang yang belum memenuhi persyaratan untuk mendapatkan SIM sudah

seharusnya belum dapat mengemudikan kendaraannya. Untuk dapat

mengemudikan kendaraannya orang tersebut haruslah mendapatkan SIM

terlebih dahulu, baik sepeda motor, mobil, ataupun angkutan umum lainnya.

3

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang alat VIDLS dan menerapkan sistem VIDLS

(Vehicle Integrated Driving License Sistem) sebagai upaya penekanan

pelanggaran penggunaan SIM?

2. Bagaimana kinerja VIDLS (Vehicle Integrated Driving License Sistem)

sebagai upaya penekanan pelanggaran penggunaan SIM ?

3. Bagaimana keunggulan dan kemanfaatan VIDLS (Vehicle Integrated

Driving License Sistem) sebagai upaya penekanan pelanggaran

penggunaan SIM ?

D. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan ini berdasarkan rumusan diatas adalah:

1. Memahami perancangan dan penerapan VIDLS (Vehicle Integrated

Driving License Sistem) sebagai upaya penekanan pelanggaran

penggunaan SIM.

2. Memahami kinerja VIDLS (Vehicle Integrated Driving License Sistem)

sebagai upaya penekanan pelanggaran penggunaan SIM.

3. Mengetahui keunggulan dan kemanfaatan VIDLS (Vehicle Integrated

Driving License Sistem) sebagai upaya penekanan pelanggaran

penggunaan SIM.

E. Luaran yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dari program ini adalah terciptanya suatu sistem

VIDLS (Vehicle Integrated Driving License Sistem) sebagai upaya penekanan

pelanggaran penggunaan SIM.

F. Kegunaan

1. Bagi Akademisi

a. Sebagai sarana dalam menyelesaikan suatu permasalahan dibidang yang

diketahui untuk mempersiapkan diri dalam dunia kerja.

4

b. Sebagai penerapan teori yang dapat dibangku kuliah.

c. Dapat dijadikan acuan dalam penerapan alat dan teknologi yang lebih

kompleks dalam waktu berikutnya.

2. Bagi Pemerintah dan Masyarakat

a. Menjadi solusi permasalahan dari pelanggaran izin mengemudi yang

terjadi saat ini di masyarakat.

b. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran pemakai kendaraan bermotor

akan pentingnya surat izin mengemudi.

c. Menjadi salah satu cara untuk meningkatkan budaya tertib berlalu

lintas.

d. Menambah khasanah keilmuan aplikatif terutama dibidang teknologi.

e. Menjadi salah satu sistem untuk menekan angka pelanggaran

penggunaan surat izin mengemudi.

G. Tinjauan Pustaka

1. Dasar Teori

a. Surat Izin Mengemudi (SIM)

Surat Izin Mengemudi (SIM) adalah bukti registrasi dan

identifikasi yang diberikan oleh Polri kepada seseorang yang telah

memenuhi persyaratan administrasi, sehat jasmani dan rohani, memahami

peraturan lalu lintas dan terampil mengemudikan kendaraan bermotor.

Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib

memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor

yang dikemudikan (Pasal 77 ayat (1) UU No.22 Tahun 2009).

(http://id.wikipedia.org)

Definisi SIM dapat kita temui dalam Pasal 1 angka 4 Perkap

9/2012, yaitu: Surat Izin Mengemudi yang selanjutnya disingkat SIM

adalah tanda bukti legitimasi kompetensi, alat kontrol, dan data forensik

kepolisian bagi seseorang yang telah lulus uji pengetahuan, kemampuan,

dan keterampilan untuk mengemudikan Ranmor di jalan sesuai dengan

persyaratan yang ditentukan berdasarkan Undang-Undang Lalu Lintas dan

5

Angkutan Jalan. (Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia No. 9

Tahun 2012 Pasal 1 angka 4)

Gambar 1 Surat Izin Mengemudi

b. Kendaraan

Kendaraan atau angkutan atau wahana adalah alat transportasi, baik

yang digerakkan oleh mesin maupun oleh makhluk hidup. Kendaraan ini

biasanya buatan manusia (mobil, motor, kereta, perahu, pesawat), tetapi

ada yang bukan buatan manusia dan masih bisa disebut kendaraan, seperti

gunung es, dan batang pohon yang mengambang. Dalam hal ini kaitannya

dengan kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang

digerakkan oleh peralatan teknik untuk pergerakkannya, dan digunakan

untuk transportasi darat. Umumnya kendaraan bermotor menggunakan

mesin pembakaran dalam, namun motor listrik dan mesin jenis lain

(misalnya kendaraan listrik hibrida dan hibrida plug-in) juga dapat

digunakan. (wikipedia.org)

Gambar 2. Bermacam Kendaraan

6

c. Kondisi Peraturan Saat Ini Terkait dengan Penggunaan SIM

Kewajiban setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor

di Jalan untuk memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan jenis

Kendaraan Bermotor yang dikemudikannya sudah diatur dalam Undang-

Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Sebagai pelaksanaan teknis atas kewajiban tersebut Kepala Kepolisian

Republik Indonesia menetapkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara

Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2012 Tentang Surat Izin Mengemudi.

Pelanggaran yang dilakukan para pengemudi yang tidak memiliki

SIM akan ditindak oleh yang berwenang. Untuk kendaraan roda dua sesuai

dengan UU No. 22/2009 pasal 281 “Setiap orang yang mengemudikan

Kendaraan Bermotor di Jalan yang tidak memiliki Surat Izin Mengemudi

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 ayat (1) dipidana dengan pidana

kurungan paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling banyak

Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah)”. Sedangkan Pasal 288 Ayat (2)

mengatur, bagi setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di

jalan yang tidak dapat menunjukkan SIM yang sah dipidana dengan pidana

kurungan paling lama satu bulan dan/atau denda paling banyak Rp

250.000. ( UU No. 22 tahun 2009)

1. Solusi Yang Pernah ditawarkan

Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 1993 tentang Pemeriksaan

Kendaraan Bermotor di Jalan yang merazia pengemudi dan kendaraan

bermotor mengenai pemenuhan persyaratan teknis dan pemenuhan

kelengkapan persyaratan administratif baik berupa SIM, STNK ataupun

segala kelengkapan kendaraan lainnya menuntut para pengemudi untuk

mempunyai SIM.

Masalahya, bagaimana cara untuk memastikan semua pengemudi

mempunyai SIM dan menggunakannya pada setiap saat menggunakan

kendaraan bermotor, padahal razia SIM hanya dilakukan pada beberapa

waktu dan tempat saja?

7

2. Sistem yang akan dikembangkan

Dari solusi pemerintahan yang sudah ada selama ini ternyata kurang

optimal. Maka kami memberikan sebuah solusi aplikasi teknologi sistem

VIDLS (Vehicle Integrated Driving License Sistem) yang dibantu dengan

alat VIDLS sebagai upaya penekanan pelanggaran penggunaan SIM.

Alat VIDLS menuntut para pegemudi untuk mempunyai SIM untuk

bisa menghidupkan kendaraanya. Sehingga diharapkanakan mampu

meningkatkan kedisiplinan para pengemudi. Alat VIDLS memanfaatkan

Bare Code yang terdapat pada SIM untuk bisa mendeteksi adanya Surat

Izin Mengemudi. Mesin akan dapat hidup jika data input dari Bare Code

sesuai dengan data Bare Code yang telah disimpan dalam memori alat

VIDLS.

Gambar 3 Diagram VIDLS

2. Pihak-pihak yang Terkait

Dalam melaksanakan aplikasi sistem VIDLS (Vehicle Integrated

Driving License Sistem) sebagai upaya penekanan pelanggaran

penggunaan SIM, membutuhkan kerjasama berbagai pihak. Kendaraan

yang umunya dapat digunakan oleh semua golongan umur akan

menyulitkan sistem penerapan. Untuk menerapkan sistem VIDLS (Vehicle

KELISTRIKAN

KENDARAAN

VIDLS

SIM KUNCI KONTAK

KENDARAAN

MESIN DAPAT

HIDUP

8

Integrated Driving License Sistem) , membutuhkan kerjasama dari

beberapa pihak diantaranya :

a. Kepolisian, berperan sebagaipendukung program VIDLS (Vehicle

Integrated Driving License Sistem) pada kendaraan bermotor.

b. Orang tua, sebagai pemantau anak-anak yang masih di bawah umur

untuk tidak mengemudikan kendaraan sebelum mendapatkan SIM.

c. Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya (DLAJR), memantau sistem

berjalanya aplikasi VIDLS (Vehicle Integrated Driving License

Sistem) pada kendaraan bermotor.

d. Polisi Lalu Lintas, berperan dalam pengecekan atau razia kendaraan

bermotor.

H. Metode Pelaksanaan

1. Model yang digunakan

Sebelum menerapan teknologi VIDLS (Vehicle Integrated Driving

License Sistem), hal pertama yang harus dilakukan adalah:

a. Sosialisasi gagasan terhadap pihak samsat kepolisian setempat,

masyarakat, dan pemerintah kota. Proses sosialisasi ini dimaksudkan

untuk memberikan gambaran mengenai program yang diusulkan dan

persetujuan dengan berbagai pihak.

b. Tahap Analisis Sistem. Pada tahap ini dilakukan analisa kebutuhan

sistem, analisa proses, dan analisa hasil sistem. Tahap ini dilakukan

guna menganalisa sistem agar memperoleh data yang akurat sebelum

masuk ke tahap desain alat.

c. Tahap desain alat VIDLS. Pada tahap ini dilakukan tahapan desain

alat VIDLS dan proses pembuatan alat. Tahap ini merupakan tahapan

yang sangat vital dilakukan karena akan menentukan hasil akhir

desain alat yang digunakan untuk menerapkan sistem VIDLS (Vehicle

Integrated Driving License Sistem).

9

Gambar 4. Desain alat VIDLS

d. Uji coba terbatas I, tahap ini menguji alat VIDLS yang akan

diterapkan dalam sistem VIDLS (Vehicle Integrated Driving License

Sistem). Tahap ini, diterapkan untuk beberapa kendaraan yang

digunakan sebagai kendaraan percobaan keberhasilan pembuatan alat.

e. Evaluasi, perbaikan, dan perkembangan supaya berjalan sesui dengan

sistem yang akan dikembangkan.

f. Uji coba terbatas II, dengan tujuan untuk memantau seberapa jauh

kinerja aplikasi teknlogi VIDLS pada masyarakat setempat yang

bertolak pada uji coba ke I, sehingga diharapkan bisa diterapkan ke

berbagai daerah.

g. Uji efektifitas aplikasi teknologi VIDLS (Vehicle Integrated Driving

License Sistem) terhadap berbagai kota pemerintahan daerah.

Efektifitas waktu dan ekonomis pada penerapan sangat penting untuk

kesejahteraan masyarakat.

h. Implementasi / penerapan ke masyarakat luas (pengguna/intansi

terkait). Dimaksudkan untuk implementasi secara luas untuk semua

pemerintahan kota di Indonesia.

2. TeknikPengumpulan Data

a. Observasi

Observasi yang dilakukan dalam penelitian dengan mengumpulkan

data pada beberapa tempat dan mencari info dari pihak yang terkait.

10

b. Pengujian

Pengujian pada ujicoba ini dimulai dari aplikasi system VIDLS

(Vehicle Integrated Driving License Sistem) kendaraan bermotor

untuk kalangan mahasiswa dulu. Di karenakan jika nanti efektif, maka

ditindaklanjuti untuk yang lebih besar.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini dengan foto-foto

proses pembuatan, desain gambar pada sistem VIDLS (Vehicle

Integrated Driving License Sistem) di kedaraan. Foto-foto tersebut

sebagai bukti penelitian yang dilakukan.

d. Penafsiran dan Penyimpulan hasil penelitian

Dari berbagai data yang di dapatkan dan permasalahan, diharapkan

dengan sistem ini bisa memberikan solusi yang lebih baik.

I. Jadwal Kegiatan

No Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapandan

planning

2 Pengadaan alat

dan bahan

3 Pembuatan alat

4 Revisi alat

5

Pengujian alat

dan

pengumpulan

data

6 Pengulangan

pengujian

7 Analisa data

8 Penulisan

laporan

9 Konsultasi

10

Monitoring/eval

uasi/progress

report

11 Revisi laporan

12

Pengumpulan

laporan

penelitian

11

VIDLS

13 Persiapan

presentasi

14 Seminar

J. Rancangan Biaya

1. Biaya Bahan Habis Pakai

No. Nama barang Spesifikasi/merek Banyaknya Jumlah

1 Kertas A4s Paper One 2 rim Rp. 64.000,00

2 Pen Standard AE7 4 buah Rp. 8.000,00

3 Buku Kwarto Glatik Kembar 50 lbr 4 buah Rp. 28.000,00

4 Pensil 2B Steadler Lumograph 3 buah Rp. 6.000,00

5 Tipe X Kenko 2 buah Rp. 7.000,00

6 Penghapus Steadler Lumograph 3 buah Rp. 5.000,00

7 Isolatape Kenko 2 roll Rp. 7.000,00

8 Tinta Printer Blue Print warna+B 4 set Rp. 148.000,00

9 Board A4 [21.0x27.9] 2 buah Rp. 26.000,00

Total 1 Rp. 299.000,00

2. Biaya Operasional Proyek PKM

No. Komponen Banyaknya Harga Satuan Jumlah

1 PCB 4 buah Rp. 9.000,00 Rp. 36.000,00

2 Tenol 1 roll Rp 50.00,00 Rp. 50.000,00

3 Solder Decko 2 unit Rp. 45.000,00 Rp. 90.000,00

4 Akses internet 4 bulan Rp. 110.000,00 Rp. 440.000,00

5 Kabel Listrik 5 m Rp. 4.000,00 Rp. 20.000,00

6

Honeywell

Metrologic

Barecode

Scanner

1 unit Rp .2.995.000,00 Rp.2.995.000,00

7 Printer Laser 1 unit Rp. 2.450.000,00 Rp.2.450.000,00

8 Kabel data 2 unit Rp. 60.000,00 Rp. 120.000,00

9 Komponen

Elektronika 2 set Rp. 40.000,00 Rp. 80.000,00

10 CD Blank 4 buah Rp. 4.000,00 Rp. 16.000,00

Total 2 Rp.6.297.000,00

3. Publikasi dan Seminar

No. Kebutuhan Jumlah

1 Publikasi Rp. 240.000,00

2 Dokumentasi Rp. 780.000,00

3 Penggandaan proposal@4 Rp. 70.000,00

4 Penggandaan laporan@4 Rp. 80.000,00

12

5 Seminar proposal Rp. 60.000,00

6 Seminar laporan akhir Rp. 60.000,00

7 Snack Rp. 650.000,00

Total 3 Rp. 1.940.000,00

4. Transportasi dan Komunikasi

No. Kebutuhan Harga Banyaknya Jumlah

1 Konsumsi 5 orang Rp.150,000,00 4 bulan Rp. 600.000,00

2 Telekomunikasi Rp. 60,000,00 4 bulan Rp. 240.000,00

3 Transportasi Rp. 450.000,00

Total 4 Rp.1.290.000,00

5. Biaya Lain-lain

No. Kebutuhan Jumlah

1 Obat P3K Rp. 150.000,00

2 Biaya Pemakaian computer (4 Bulan) Rp. 400.000,00

Total 5 Rp. 550.000,00

Total biaya pelaksanaan adalah:

Total 1 Rp. 299.000,00

Total 2 Rp. 6.297.000,00

Total 3 Rp. 1.940.000,00

Total 4 Rp. 1.290.000,00

Total 5 Rp. 550.000,00

============================ +

Rp. 10.376.000,00

K. Daftar Pustaka

Indonesia. 2009. Undang-undang Lalu Lintas & Angkutan Jalan 2009

(UU No. 22 Tahun 2009). Jakarta : Visi Media.

Kompas, 28 Maret 2011. “Pelanggaran Lalu-lintas yang Semakin

Menggila” halaman 3.

http://id.wikipedia.org/wiki/Surat_Izin_Mengemudi ( diakses tanggal 9

Oktober pukul 22.20 WIB)

http://kedaulatanrakyat.co.id/ (diakses pada tanggal 10 Oktober 2012

pukul 19.05WIB)

13

14

15